Karya ilmiyah...^^
-
Upload
itsna-dzuriyati -
Category
Documents
-
view
702 -
download
4
description
Transcript of Karya ilmiyah...^^
NAMA SALATIGA DITINJAU DARI SUDUT
LEGENDA DAN SEJARAH
Oleh:
1. Itsna Dzuriyati Mahmudah
2. Nur Laela
PEMERINTAH KOTA SALATIGA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 2 SALATIGA
JLN. TEGALREJO 79 TELEPON: 0298 322250 FAX: 0298 316638
TAHUN 2011
i
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai
sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.
Kami mengakui bahwa kami mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh
karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan
karya tulis ini yang telah kami selesaikan . Tidak semua hal dapat kami diskripsikan dengan
sempurna dalam karya tulis ini. Kami melakukan semaksimal mungkin dengan kemampuan yang
kami miliki. Dimana kami juga memiliki keterbatasan kemampuan
Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa kami memiliki keterbatasan dan
juga kekurangan kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Kami
akan menerima kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya
tulis kami dimasa yang akan datang. Sehingga karya tulis kami dikemudian hari menjadi lebih
baik dari karya tulis yang sebelumnya. .
Dengan menyelesaikan karya tulis ini kami mengharapkan banyak manfaat yang
dapat dipetikdan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat memberikan
informasi dan menambah pengetahuan para pembaca sekalian.
Salatiga, 28 Oktobet 2011
Penulis
ii
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Makalah: Nama Salatiga Di Tinjau Dari Segi Legenda Dan Sejarah
2. Kelompok Bidang Penelitian:
3. Bidang Ilmu: Sejarah
4. Tim Penelitian:
1) Nama lengkap : Itsna Dzuriyati Mahmudah
NIS : 7267
Kelas : XI IPA 3
Asal Sekolah : SMAN 2 Salatiga
Alamat Sekolah : Jalan Tegalrejo no.79
Telepon/faks : 0298 322250 / 0298 316638
2) Nama lengkap : Nur Laela
NIS : 7275
Kelas : XI IPA 1
Asal Sekolah : SMAN 2 Salatiga
Alamat Sekolah : Jalan Tegalrejo no.79
Telepon/faks : 0298 322250 / 0298 316638
Menyatakan bahwa makalah yang berjudul NAMA SALATIGA DI TINJAU DARI
SEGI LEGENDA DAN SEJARAH belum pernah disertakan dalam lomba apapun,
dan dikerjakan dengan melibatkan peneliti sebanyak 2 orang dan 1 pembimbing,
dengan rincian sebagai berikut:
Pembimbing
Nama lengkap : Puniyem, S.Pd
NIP :19680125 199512 2 001
Bidang Studi yang diampu : Sejarah
iii
Salatiga, 28 Oktober 2011
Peneliti I Peneliti II
Itsna Dzuriyati .M. Nur Laela
NIS: 7267 NIS:7275
Kepala Sekolah
Drs. Purwanto
NIP. 19620710 198303 1 014
iv
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS MAKALAH
DAN HASIL PENELITIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini,
1) Nama lengkap : Itsna Dzuriyati Mahmudah
NIS : 7267
Kelas : XI IPA 3
Asal Sekolah : SMAN 2 Salatiga
Alamat Sekolah : Jalan Tegalrejo no. 79
Telepon/faks : 0298 322250 / 0298 316638
2) Nama lengkap : Nur Laela
NIS :7275
Kelas : XI IPA 1
Asal Sekolah : SMAN 2 Salatiga
Alamat Sekolah : Jalan Tegalrejo no. 79
Telepon/faks : 0298 322250 / 0298 316638
Menyatakan bahwa makalah yang berjudu lNAMA SALATIGA DI TINJAU DARI
SEGI LEGENDA DAN SEJARAH belum pernah disertakan dalam lomba apapun,
dan dikerjakan dengan melibatkan peneliti sebanyak 2 orang dan 1 pembimbing,
dengan rincian sebagai berikut:
Pembimbing
Nama lengkap : Puniyem, S.Pd
NIP : 19680125 199512 2 001
Bidang Studi yang diampu : Sejarah
v
Salatiga, 28 Oktober 2011
Peneliti I Peneliti II
Itsna Dzuriyati .M. Nur Laela
NIS: 7267 NIS:7275
Kepala Sekolah
Drs. Purwanto
NIP. 19620710 198303 1 014
vi
HALAMAN MOTTO
Motto yang kami pegang dalam penulisan karya ilmiyah ini adalah:
1. Prestasi besar dilahirkan dari sebuah pengorbanan besar
2. Kesalahan adalah pelajaran untuk menjadi bijak
3. Belajar sejarah menjadikan kita menjadi lebih bijaksana
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini kami persembahkan untuk:
1. Orang tua tercinta
2. Bapak Purwanto selaku Kepala SMAN 2 Salatiga
3. Ibu Puniyem, SPd. Selaku pembimbing kami
4. Bapak Ibu guru yang telah membantu kaki
5. Teman-teman yang telah membantu kami
6. Seluruh pembaca yang membaca dan yang menginginkan untuk menambah informasi dan
wawasan mengenai Kota Salatiga
viii
DAFTAR ISI
1. Halaman Judul ......................................................................................... i
2. Kata Pengantar ......................................................................................... ii
3. Halaman Pengesahan ......................................................................................... iii
4. Surat Pernyataan Orisinalitas................................................................................... v
5. Motto ......................................................................................... vii
6. Persembahan ......................................................................................... viii
7. Daftar isi ......................................................................................... ix
8. BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Pembatasan Masalah..................................................................... 1
1.3 Perumusan Masalah...................................................................... 2
1.4 Penegasan Judul............................................................................ 2
1.5 Tujuan Penulisan.......................................................................... 2
1.6 Maanfaat Penulisan....................................................................... 3
1.7 Sistematika Penulisan................................................................... 3
9. BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................... 4
2.1 Landasan Teori.......................................................................... 5
2.2 Kerangka Berfikir...................................................................... 6
2.3 Hipotesis.................................................................................... 6
10. BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................ 7
3.1 Setting Penelitian...................................................................... 7
3.2 Subjek Penelitian....................................................................... 7
3.3 Metode Pengumpulan Data....................................................... 7
3.4 Sumber Data.............................................................................. 8
3.5 Analisis Data............................................................................. 8
11. BAB IV PEMBAHASAN MASALAH................................................................... 9
4.1 Hasil Penelitian......................................................................... 9
ix
4.2 Pembahasan............................................................................... 12
12. BAB V PENUTUP.................................................................................................. 13
5.1 Kesimpulan............................................................................... 13
5.3 Saran.......................................................................................... 13
13. DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 14
14. LAMPIRAN ................................................................................................... 15
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembelajaran sejarah itu berfungsi untuk membangun kesadaran, pendidikan,
inspiratif,dan sebagai perspektif. dengan hubungannya studi sosial, sejarah berfungsi sebagai
perspektif berkaitan dengan penggunaan pengetahuan tentang masa lampau untuk
membangun pemahaman yang bermakna atas keragaman warisan budaya dan media untuk
mebuat keputusan dalam rangka menjadi warga negara yang baik.
Pada penelitian kali ini kami akan mengangkat tentang latar belakang dari nama Kota
Salatigayang dipandang dari 2 sudut, yaitu dari sudut sejarah dan sudut legenda, dengan
mengambil judul “NAMA KOTA SALATIGA DITINJAU DARI SEGI LEGENDA DAN
SEJARAH”.
Alasan kami memilih judul itu adalah menurut kami judul itu sangat menarik untuk
diangkat karena nama Salatiga ini dapat ditinjau dari sejarah dan legenda. Penelitian ini akan
membandingkan antara nama Salatiga dipandang dari sudut Sejarah dan nama Salatiga
ditinjau dari legenda. Kami ingin mengetahui apakah akan menemukan jawaban yang sama
akan dua hal tersebut ataukah berbeda. Untuk itu kita menganggap hal ini menarik untuk
diteliti. Mungkin banyak dari kita yang kurang memperhatikan tentang nama Salatiga
menurut Sejarah atau malah sama sekali tidak tahu tentang nama Salatiga menurut Sejarah
Nama Salatiga nenurut Legenda sudah tidak asing lagi dan sudah kita tahu. Dalam penelitian
kali ini kita akan mengetahui secara detail dan tidak setengah-setengah tentang hal
ini.Sebagai wargaKota Salatiga marilah kita cari tahu tentang nama Salatiga ini, walaupun
hanya sebuah nama tapi itu sangat berarti karena nama adalah do’a ataupun harapan.
1.2 Pembatasan Masalah
Agar dapat mengenai serta mengarahkan sasaran yang diinginkan maka, harus ada
pembatasan masalah yang mengacu pada perumusan masalah. Adapun pembatasan masalah
dalam penelitian ini adalah mengarah kepada pokok permasalahan dengan menjelaskan
1
mengenai nama Kota Salatiga yang ditinjau dari sejarahnya dan legendan dan akan
di bandingkan.
1.3 Perumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang diatas, maka yang menjadi pertanyaan pokok yang akan
dipecahkan adalah:
“Bagaimanakah perbandingan cerita nama Kota Salatiga menurut sejarah dan
legenda?”
1.4 Penegasan Judul
Untuk memperjelas judul penelitian ini, perlu diberikan penegasan istilah agar diperoleh
kejelasan dan kesamaan pandangan terhadap pengertian istilah-istilah yang digunakan.
1. Sejarah
Sejarah adalah masa lampaan ini disebut manusia / sejarah sebagai aktualitas. Pengertian
ini juga bisa disebut sebagai sejarah dalam arti objektif, yaitu kejadian/peristiwa yang
berhubungan dengan pikiran, perasaan, perilaku, tindakan, dan segala sesuatu yang telah
dialami manusia.
2. Legenda
Legenda adalah cerita zaman dahulu yang bertalian dengan peristiwa-peristiwa
bersejarah.
1.5 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
- Tujuan Umumnya adalah untuk menambah informasi dan wawasan kita tentang
sejarah dan legenda Kota Salatiga.
- Tujuan khususnya adalah agar kita mengetahui cerita Kota Salatiga apabila ditinjau
dari segi sejarahnya dan legendanya.
2
1.6 Manfaat
Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
- Dapat mengetahui cerita tentang kota salatiga menurut sejarahnya
- Dapat mengetahui cerita kota salatiga menurut legendanya
- Dapat mengetahui perbedaan antara cerita dari sudut sejarah dan cerita dari sudut
legenda
- Dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah BAB I Pendahuluan yang berisi latar
belakang, pembatasan masalah, perumusan masalah, penegasan judul, tujuan penulisan,
manfaat penulisan dan sistematika penulisan. BAB II, Tinjauan pustaka yang berisi tentang
landasan teori, kerangka berpikir, dan hipotesis. BAB III, Metodologi penelitian yang
meliputi setting penelitian, subjek penelitian,metode pengumpulan data, sumber data, dan
analisis data. BAB IV, Pembahasan masalah berisi hasil penelitian dan pembahasan. BAB V,
Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Dilihat dari asal-usul kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang
artinya pohon, keturunan, asal-usul atau silsilah. Dalam bahasa Inggris history yang berarti
ilmu yang menelaah hal ikhwal manusia dalam urutan kronologis dan dalam bahasa Jerman
geschichate artinya sesuatu yang telah terjadi. Sejarah dalam bahasa indonesia dapat berarti
riwayat kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal usul keturunan
(terutama untuk raja yang memerintah). Dalam bahasa Yunani Kuno berasal dari kata istoria
yang berarti ilmu, belajar dengan cara bertanya-tanya atau inquiry dalam bahasa Inggris.
Dalam perkembangannya kemudian, kata istoria itu hanya dimaknai sebagai penelaah
sistematis terhadap masa lampau manusia sedangkan kata Yunani lain scientina lebih
banyak dipakai dalam arti ilmu.Kata lain yang sepadan dalam tradisi Barat yang juga
digunakan untuk merujuk pada masa lampau itu antara lain adalah genealogy atau genealogi
dalam bahasa Indonesia, chronicle atau kronik, epic atau epos dan annals yang yang biasa
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sebagai tarikh.
Pada umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai kejadian dimasa lampau.
Sebagai cabang ilmu pengetahuan, mempelajari sejarah berarti mempelajari dan
menerjrmahkan informasi dari catatan-catatan yang dibuat oleh perorangan, keluarga dan
komunitas. Pengetahuan sejarah melingkupi pengetahuan akan kejadian-kejadian yang
sudah lampau serta pengetahuan cara berpikir secara historis.
Para ahli sejarah, memberikan pengertian atau definisi yang bermacam-macam
tentang sejarah. Beberapa pengertian sejarah dari ahli sejarah, antara lain sebagai berikut:
a) Muh. Yamin, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan
beberapa peristiwa yang di buktikan dengan kenyataan.
b) Moh. Ali, menurutnya pengertian sejarah ada 3, yaitu sebagai berikut.
1) Sejarah adalah kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa seluruhnya yang berkaitan
dengan kehidupan manusia.
4
2) Sejarah adalah cerita yang tersusun secara sistematis (serba teratur dan rapi)
3) Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan kejadian pada
masa lampau
c) Patrick Gardiner, sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat o9leh
manusia
d) J.V. Brice, sejarah adalah catatan-catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan
diperbuat oleh manusia
e) Taufik Abdullah, sejarah adalah kejadian masa lampau dan cerita tentang kejadian itu
f) Sartono Kartodirjo, sejarah adalah gambaran perkembangan dan kehidupan kebudayaan
manusia.
Legenda (bahasa Latin: legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang
mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering
kali dianggap sebagai "sejarah" kolektif (folk history). Walaupun demikian, karena tidak
tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda
dengan kisah aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan
untuk merekonstruksi sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-
bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat folklor. Menurut Pudentia, legenda adalah
cerita yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat benar-benar terjadi, tetapi tidak
dianggap suci atau sakral yang juga membedakannya dengan mite. Dalam KBBI 2005,
legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa
sejarah. Menurut Emeil, legenda adalah cerita kuno yang setengah berdasarkan sejarah dan
yang setengah lagi berdasarkan angan-angan. Menurut William R. Bascom legenda adalah
cerita yang mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi,
tetapi tidak dianggap suci. Menurut Hooykaas, legenda adalah dongeng tentang hal-hal yang
berdasarkan sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian yang
menandakan kesaktian.
5
2.2 Kerangka Berpikir
Alur kerangka berpikir mengenai nama Kota Salatiga di tinjau dari segi sejarah dan legenda
adalah:
a. Tahap persiapan
b. Tahap penelitian
c. Tahap pembuatan laporan penelitian
2.3 Hipotesis
Adapun hipotesis kami dalam penelitian ini adalah cerita mengenai nama Kota
Salatiga yang ditinjau dari segi sejarah dan legenda tidak ada hubungannya dan ceritanya
sangat berbeda sekali.
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian
a. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 minggu yang diawali denganmengumpulkan
data yang kami cari lewat internet dan observasi ke tempat dimana prasasti
Plumpungan berada yaitu pada tanggal 16-30 September 2011. Tanggal 11-19 Oktober
penyusunan hasil penelitian
b. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di mana prasasti Plumpungan berada yaitu di Dukuh
Plumpungan ,Kelurahan Kauman kidul,Kecamatan sidorejo,Salatiga.
3.2 Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian adalah prasasti Plumpungan
yang berada di dukuh Plumpungan, Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo dan
legenda mengenai Salatiga.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan:
Observasi
Teknik observasi digunakan untuk memperoleh fakta – fakta yang ada yang
mendukung penelitian.
Dokumentasi
Teknik ini dilakukan untuk memperoleh dokumen – dokumen tertulis, foto atau
benda – benda lainnya yang berkaitan dengan aspek yang diteliti.
Pencarian data dengan internet
Teknik ini dilakukan untuk menambah bahan informasi yang kami peroleh
secara langsung
7
3.4. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari:
Observasi atau hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti secara langsung ke prasasti
plumpungan tepatnya di Dukuh Plumpungan ,Kelurahan Kauman kidul,Kecamatan
sidorejo,Salatiga.
Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh teori – teori, foto – foto yang mendukung di
dalam penelitian yang diambil secara langsung dari subjek penelitian, selain itu juga dari
internet dan buku – buku yang berisi tentang sejarah dan legenda nama Salatiga.
3.5. Analisis data
Teknik analisisdata yang digunaan adalah analisis deskreptif kualitatif untuk menetahui
perbedaan nama cerita Salatiga dari sudut sejarah dan legenda.
8
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian yang kita dapat adalah:
a. Letak geografis Kota Salatiga
Kota Salatiga, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini berbatasan
sepenuhnya dengan Kabupaten Semarang. Salatiga terletak 49 km sebelah selatan Kota
Semarang atau 52 km sebelah utara Kota Surakarta, dan berada di jalan negara yang
menghubungan Semarang-Surakarta. Salatiga terdiri atas 4 kecamatan, yakni Argomulyo,
Tingkir, Sidomukti, dan Sidorejo. Kota ini berada di lereng timur Gunung Merbabu. .
Seluruh Wilayah Salatiga dibatasi oleh Kabupaten Semarang, antara lain di bagian utara
berbatasan dengan Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Pabelan, di bagian selatan
berbatasan dengan Kecamatan Tengaran, di bagian barat berbatasan dengan Kecamatan
Tuntang dan Kecamatan Getasan, di bagian timur berbatasan dengan Kecamatan
Tengaran dan Kecamatan Pabelan.
b. Nama Kota Salatiga dari sudut sejarah
Untuk sudut pandang sejarah kita langsung observasi ketempat dimana adanya bukti
sejarah tentang nama Salatiga tersebut. Tepatnya di Dukuh Plumpungan, Kelurahan
Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Salatiga. Disana ada sebuah prasasti yang dikenal
dengan sebutan prasasti plumpungan. Prasasti batu besar berjenis andesit berukuran
panjang 170cm, lebar 10cm dengan garis lingkar 5 meter ini bertuliskan Bahasa Jawa
Kuno dan Bahasa Sansekerta. Prasasti ini bertuliskan sebagai berikut:
1. Astu swasti prajabhyan sakakalatha 672/4/31
2. Mapdyaham //0//
3. /pharmmartham ksetradanam yad: udayajanaham yo dadatisabhaktya
4. Hampragramam trigramyamahitam: anumatan sidda dewayasca tasyan
5. Kosampagrawelaakhan sarawidhitan prantasimawidhanam
6. Triyaitan= bhanunammo Bhuwi Bhawatu yoso jiwitamtawa nityam
9
Alih aksara:
1. Semoga bahagia (selamat rakyat sekalian) tahun saka telah berjalan 672/4/31
(24 Juli 750 M) pada hari jum’at
2. Tengah malam
3. Dari beliau, dari agama untuk kebahagiaan kepada yang mana tinggi telah
menganugrahkan sebidang tanah atau taman agar memnberikan kebahagiaan
kepada mereka
4. Yaitu desa Hampra yang terletak di wilayah Trigram Yama (Salatiga) dengan
persetujuan dari siddhadewi (sang dewi yang sempurna dan mendiana) berupa
daerah bekas pajak atau perdikan
5. Diterapkan dengan prasasti yang ditulis menggunakan ujung mempelam
6. Dari beliau yang bernama bhanu (dari mereka) dengan bangunan suci atau
candi ini selalu merupakan hidup abadi
Berikut adalah cerita mengenai nama Salatiga menurut prasasti plumpungan:
Batu Plumpungan menyebut dua buah nama desa,yaitu Hampra dan Trigrȃmyȃ.
Tanah atau taman desa Hampra kemudian diangkat status atau kedudukannya menjadi
sebuah sima. Di Bali, sampai sekarang bangunan pura juga mempunyai tanah yang
dibebaskan dari pajak dan hasilnya diserahkan kepada pura tersebut. Sedang daerah bebas
pajak Hampra digunakan untuk perawatan, pemeliharaan, upacara keagamaan yang
ditinjukkan kepada dewi Isa.
Desa Hampra
Kerap kali dalam prasasti sebuah daerah perdikan disebut dengan istilah sima
swantantra. Setelah sebuah desa ditetapkan menjadi daerah perdikan/sima, maka sejak
saat itu pula semua pejabat yang berkaitan dengan pemungut pajak dilarang masuk
kedesa tersebut.
Apabila seorang petugas pajak memasuki daerah perdikan/siwa, maka ia dapat
ditangkap dan dilaporkan kepada raja.
Desa Trigramyana
Disamping desa Hampra, prasasti plumpungan juga menyebut desa Trigramyama.
Desa Trigramyama bisa di ucapkan menjadi Trigramyam atau Trigramya yang berarti
10
tiga desa.
Dengan demikian Trigramya berarti tiga desa, atau mempunyai wilayah tiga buah
desa. Dalam prasasti plumpungan dikatakan bahwa desa hampra merupakan wilayah dari
Trigramya. Desa lainnya yaitu Desa Pluhan yang sekarang menjadi Pulutan dan Desa
Praktaha yang sekarang disebut Padaan.
Dalam bahasa jawa kuno desa besar yang mempunyai beberapa wilayah disebut
dengan watak trigramya. Dengan demikian jelaslah bahwa nama desa trigramyama inilah
yang kemudian menjadi desa Salatiga, yang sekarang menjadi Kota Salatiga.
c. Nama Kota Salatiga dari sudut legenda
Dulu, kabupaten Semarang termasuk wilayah kesultanan Demak. Daerah ini
diperintah oleh seorang Bupati bernama Ki Ageng Pandanaran. Beliau seorang Bupati
yang ditaati rakyat. Selain berwibawa, beliau juga kaya raya.
Akan tetapi, lama kelamaan beliau makin memperkaya diri sendiri. Beliau tidak lagi
mempedulikan rakyatnya. Sunan Kalijaga penasehat Sultan Demak, bermaksud
mengingatkan sang Bupati. Dengan berpakaian compang-camping, beliau menyamar
sebagai pedagang rumput. Beliau menawarkan rumput kepada Ki Ageng. Ki Ageng mau
membeli rumput itu dengan harga murah. Sunan Kalijaga tidak mau memberikannya.
Akhirnya, Ki Ageng marah dan mengusir Sunan Kalijaga. Sebelum pergi, Sunan
Kalijaga berkata bahwa dia dapat menunjukkan cara memperoleh kekayaan dengan
mudah. Sunan Kalijaga kemudian meminjam cangkul. Sunan Kalijaga lalu mencangkul
tanah di depan kabupaten. Ki Ageng kaget ketika melihat bongkahan emas sebesar kepala
kerbau di balik tanah yang di cangkul Sunan Kalijaga. Ki Ageng lalu memerhatikan
pedagang rumput itu dengan seksama. Setelah tahu siapa sebenarnya, ia pun terkejut.
Kemudian, ia minta maaf. Ia pun bersedia dihukum karena kesalahannya. Sunan Kalijaga
memaafkan Ki Ageng. Sunan Kalijaga berpesan agar Ki Ageng kembali memerintah
dengan cara yang benar.
Sejak kejadian itu, hidup Ki Ageng menjadi gelisah. Beliau lalu memutuskan untuk
menebus kesalahannya. Beliau meninggalkan jabatan Bupati. Beliau ingin mengikuti
11
jejak Sunan Kalijaga menjadi penyiar agama. Beliau pun berniat pergi ke gunung
Jabaikat. Beliau akan mendirikan pesantren disana. Nyai Ageng ingin ikut bersama Ki
Ageng. Ki Ageng memperbolehkan Nyai Ageng ikut, tetapi dengan syarat, Nyai Ageng
tidak boleh membawa harta benda.
Pada waktu yang ditentukan, Nyai Ageng belum siap. Beliau masih sibuk. Nyai
Ageng ternyata mengatur perhiasan yang akan dibawanya dalam tongkat bambu. Ki
Ageng lalu berangkat duluan. Setelah siap, Nyai Ageng lalu menyusul. Ditengah jalan,
Nyai Ageng dihadang tiga perampok yang meminta hartanya. Akhirnya semua perhiasan
yang dibawa diberikannya kepada perampok.
Nyai Ageng menyusul Ki Ageng. Setelah bertemu, Nyai Ageng menceritakan
peristiwa yang dialaminya. Ki Ageng berkata bahwa kelak, tempat Nyai Ageng dirampok
besok kalau tempat ini menjadi maju, akan dinamai SALATIGA, berasal dari kata salah
dan tiga , yaitu tiga orang yang salah.
4.2 Pembahasan
Setelah kita melakukan penelitian dan dapat kita peroleh data-data tersebut kita bisa
mengambil kesimpulan bahwa ternyata nama Salatiga dari sudut sejarah dan legenda itu
sangat berbeda dan tidak ada hubungannya sama sekali. Ini dapat kita buktikan bahwa:
1. Dari sudut pandang Sejarah
Nama salatiga diambil dari sebuah desa yang bernama Hampra dan Trigramyam
yang kemudian terus berkembang menjadi desa Salatiga, yang sekarang Kota
Salatiga.
2. Dari sudut pandang Legenda
Nyi Ageng dan Ki ageng yang mempunyai salah sebanyak 3 kali, dan tempat
dimana Nyi Ageng dirampok suatu saat apabila menjadi maju akan dinamakan
Salatiga yang berasal dari kata salah dan tiga.
Jadi dari penelitian ini dapat kita ketahui bersama bahwa cerita salatiga ditinjau dari
2 sudut ini sangatlah berbeda. Dan kita tahu bahwa ulang tahun salatiga pada tangggal 24
Juli ini diambil dari prasasti plumpungan.
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang kami buat ternyata kami mendapatkan tambahan ilmu
pengetahuan mengenai Kota Salatiga. Dan dapat kami simpulkan bahwa nama Salatiga yang
dipandang dalam dua sudut yaitu dari sudut sejarah dan dari sudut legenda tidak ada
persamaan dan keduanya sangat berbeda sekali.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan, beberapa saran yang diusulkan untuk dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Masyarakat Salatiga hendaknya menghargai nilai-nilai sejarah yang ada di
Salatiga
b. Masyarakat bisa melestarikan benda-benda peninggalan sejarahnya
c. Dengan ditemukannya prasasti plumpungan, berarti mungkin masih banyak
benda-benda yang bisa di teliti untuk menambah pengetahuan dan khasanah
budaya dan bisa lebih memperjelas cerita mengenai Salatiga menurut sejarah.
13
DAFTAR PUSTAKA
Rahmawati, Dwi.dkk. 2010. Sejarah. Klaten: Viva Pakarindo
Hari Jadi Salatiga, diterbitkan oleh kantor informasi dan komunikasi Kota Salatiga
Id.m.wikipedia.org/wiki/Kota_Salatiga
Nessa2002.wordpress.com/2008/11/17/asal-mula-salatiga/
14
LAMPIRAN
15
16
17