Karya Ilmiah Ganesa Bontang
Click here to load reader
-
Upload
bagus-eko-nugroho -
Category
Documents
-
view
11 -
download
1
description
Transcript of Karya Ilmiah Ganesa Bontang
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini tuntutan semakin tinggi , namun di sisi lain para penyedia
pelayanan dengan menggunakan keahlian para ilmuan berusaha sekuat tenaga
untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Manusia hidup di dunia ini hampir tidak bisa dipisahkan dari minyak
bumi. Tidak hanya untuk bahan bakar saja kita menggunakan minyak bumi.
Adakah yang menyadari bahwa pakaian kita ini menggunakan komponen yang
berasal dari minyak bumi? Bahkan sampai ke pupuk pun menggunakan minyak
bumi, sehingga tanaman bisa subur dan menghasilkan berbagai macam hasil
tanaman.
Listrik yang menerangi rumah juga mengunakan generator yang bahan
bakarnya dari minyak bumi. Cat, plastik, DVD, katup jantung buatan, dan lain-
lain semuanya itu menggunakan bahan dari minyak bumi. Bagaimanakah
seandainya minyak bumi itu tiada, atau habis cadangannya?
Seperti yang telah kia ketahui bersama bahwa yang tergolong minyak
bumi adalah bensin, elpij, minyak tanah dan bahan bakar sejenis lainnya
merupakan bahan alam yang terjadi dalam waktu yang sangat lama yakni sekitar
jutaan tahun. Minyak bumi tersebut merupakan bahan bakar yang tak dapat
diperbaharui (unrenawable resources). Sehingga, kita harus se-efesien mungkin
dalam menggunakannya.
I.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan judul yang telah penulis ajukan dan ditimbang secara
seksama, adapun rumusan masalah yang akan dibahas:
A. Apa saja penggolongan produk bahan galian?
Apa itu minyak bumi dan
Bagaimana teori-teori proses pembentukannya?
a. Bagaimana sejarah ditemukannya minyak bumi ?
b. Bagaimana proses pembentukan minyak bumi ?
c. Bagaimana minyak bumi diolah hingga dapat digunakan ?
d. Apa komponen dari minyak bumi ?
e. Apa manfaat minyak bumi ?
f. Apa dampak penggunaan minyak bumi ?
g. Apa saja produk hasil minyak bumi?
h.
I.3 TUJUAN PENELITIAN
a) Tujuan Umum
a. Untuk mengertahui secara menyeluruh dan umum tentang minyak bumi dan apa
kegunaannya dalam teknologi serta kehidupan sehari-hari.
b) Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui secara rinci tentang bagaimana proses pembentukan minyak
bumi dan komponen utama minyak bumi.
b. Untuk mengetahui asal mula ditemukannya minyak bumi.
c. Untuk mngetahui dampak penggunaan minyak bumi.
d. Untuk mengetahui komposisi dari minyak bumi.
e. Untuk mengetahui manfaat minyak bumi.
I.4 METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan
pengumplan data sekunder yang bersumber dari internet
I.5 LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian yang menjadi acuan adalah daerah bontang, Kalimantan
Timur. Kota Bontang adalah sebuah kota di provinsi Kalimantan Timur,
Indonesia. Kota ini terletak sekitar 120 kilometer dari Kota Samarinda, berbatasan
langsung dengan Kabupaten Kutai Timur di utara dan barat, Kabupaten Kutai
Kartanegara di selatan dan Selat Makassar di timur. Letak geografisnya 0.137°
LU dan 117.5° BT.
BAB II
DASAR PUSTAKA
II.1 Penggolongan bahan galian
UU 11/1967 ini ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah
Tentang Penggolongan Bahan Galian (PP No 27/1980), yang
menyatakan sebagai berikut:
A. Golongan bahan galian yang strategis adalah: minyak bumi,
bitumen cair, lilin bumi, gas alam; bitumen padat, aspal; antrasit,
batubara, batubara muda; uranium, radium, thorium dan bahan-bahan
galian radioaktip lainnya; nikel, kobalt; timah
B. Golongan bahan galian yang vital adalah: besi, mangan,
molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan; bauksit, tembaga, timbal,
seng; emas, platina, perak, air raksa, intan; arsin, antimon, bismut;
yttrium, rhutenium, cerium dan logam-logam langka lainnya; berillium,
korundum, zirkon, kristal kwarsa; kriolit, fluorpar, barit; yodium,
brom, khlor, belerang;
C. Golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan A atau
B adalah: nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halite); asbes, talk,
mika, grafit, magnesit; yarosit, leusit, tawas (alum), oker; batu
permata, batu setengah permata; pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips,
bentonit; batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatome, tanah serap
(fullers earth); marmer, batu tulis; batu kapur, dolomit, kalsit; granit,
andesit, basal, trakhit, tanah liat, dan pasir sepanjang tidak
mengandung unsur-unsur mineral golongan a amupun golongan b dalam
jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan.read
more~ http://learnmine.blogspot.co.id/2013/05/penggolongan-bahan-
galian-industri.html
II.2 Apa itu minyak bumi
A. Pengertian minyak bumi
Minyak bumi adalah suatu campuran kompleks yang sebagaian besar terdiri
atas hidrokarbon. Hidrokarbon yang tergantung dalam minyak bumi adalah
alkana. Kemudian sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik,
sedikit alkena, dan berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen,
dan belerang.
Minyak mentah (petroleum) adalah campuran yang kompleks, terutama
terdiri dari hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen yang
mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit komponen yang
mengandung logam.
Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah:
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan
bermotor, dan industri, berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Ketiga
jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga
disebut bahan bakar fosil.
II.3 Teori-teori pembentukan minyak bumi
Menurut Teori Anorganik, disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk
akibat aktivitas bakteri. Unsur-unsur oksigen,belerang, dan nitrogen dari zat-zat
organik yang terkubur akibat adanya aktivitas bakteri berubah menjadi zat seperti
minyak yangberisi hidrokarbon.
(3) Teori Duplex
Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik.
Teori Duplex yang banyak diterima oleh kalanganluas, menjelaskan bahwa
minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani
maupun nabati.Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan
gas bumi berasal dari materi nabati.Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan
tekanan, maka endapan Lumpur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak
yangberasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai
batuan induk (Source Rock). Selanjutnya minyak dangas ini akan bermigrasi
menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat
tertentu yang disebutdengan perangkap (Trap).Dalam suatu perangkap (Trap)
dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2) minyak dan air, (3) gas dan air.
Jika gas terdapatbersama-sama dengan minyak bumi disebut dengan Associated
Gas. Sedangkan jika gas terdapat sendiri dalam suatu perangkapdisebut Non
Associated Gas. Karena perbedaan berat jenis, maka gas selalu berada di atas,
minyak di tengah, dan air di bagianbawah. Karena proses pembentukan minyak
bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi digolongkan sebagai
sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable).
Teori Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam
Sekilas
Minyak bumi, gas alam dan batubara
disebut bahan bakar fosil
karena berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup.
Merupakan sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui
karena proses pembentukannya memerlukan waktu yangsangat lama
(unrenewable).
Teori Proses Terbentuknya Minyak Bumi dan Gas Alam
1.
Teori Biogenesis / Organik2.
Teori Abiogenesis / Anorganik3.
Teori Duplex
1. Teori Biogenesis / Organik
Macqiur (Prancis, 1758), MW Lamanosow (Rusia, 1763)
Mengemukakan bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan
New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938), dan Hofer
Mengemukakan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah
mati berjuta-juta tahun yang lalu danmembentuk sebuah lapisan dalam perut
bumi.
Menurut teori ini :
o Minyak bumi dan gas alam terbentuk dari ragam binatang dan tumbuhan yang mati
dan tertimbun di bawah endapan lumpur.o Endapan lumpur kemudian
dihanyutkan arus sungai menuju laut.o Lalu mengendap di dasar lautan dan
tertutup lumpur dalam waktu yang sangat lama.o Akibat pengaruh waktu,
temperatur tinggi, tekanan lapisan batuan di atasnya, maka binatang dan
tumbuhan mati tersebutberubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau
gas.
2. Teori Abiogenesis / Anorganik
Barthelot (1866)
Mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali yang dalam
keadaan bebas dengan temperature tinggi akanbersentuhan dengan CO2
membentuk asitilena.
Mendeleyev (1877)
Mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap
pada karbida-karbida logam dalam bumi.
Pernyataan lainnya adalah minyak bumi dan gas alam terbentuk akibat aktivitas
bakteri. Unsur-unsur oksigen, belerang,dan nitrogen dari zat-zat organik yang
terkubur, akibat adanya aktivitas bakteri berubah menjadi zat seperti minyak
yangberisi hidrokarbon.
Pernyataan paling ekstrim adalah minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman
prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk danbersamaan dengan proses
terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material
hidrokarbondalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.
3. Teori Duplex
Merupakan perpaduan dari Teori Biogenesis (Organik) dan Abiogenesis (Anorganik)
Teori ini menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis
organisme laut baik hewani maupun nabati
Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal
dari materi nabati
Akibat pengaruh waktu, temperature dan tekanan maka endapan lumpur berubah
menjadi batuan sedimen
Batuan sedimen yang berasal dari lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak
disebut sebut sebagai batuan induk(Source Rock)
Selanjutnya minyak dan gas bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah
dan akhirnya terakumulasi ditempat tertentu yang disebut perangkap (Trap)
Dalam suatu Trap dapat mengandung :- minyak, gas dan air- minyak dan air- gas dan
air
Jika gas terdapat bersama-sama dengan minyak bumi dalam suatu Trap disebut
dengan Assosiated Gas
Jika gas terdapat sendiri dalam suatu Trap disebut Non Associated Gas
Akibat perbedaan berat jenis maka gas selalu berada di atas, minyak di tengah dan air
di bagian bawah
https://www.academia.edu/4547349/Teori_Pembentukan_Minyak_dan_Gas_Ala
m
II.2 Sejarah ditemukannya
Saat ini, sejumlah besar ilmuwan secara umum berpendapat bahwa minyak
bumi adalah makhluk hidup purbakala yang di bawah tekanan suhu tinggi dan
setelah melalui proses pengolahan dalam jangka waktu yang panjang serta
lamban, maka makhluk hidup zaman purbakala baru berubah menjadi minyak
bumi. Namun, yang membuat para ilmuwan bingung adalah sebenarnya butuh
berapa kali organisme prasejarah dalam skala besar terkumpul dan terkubur, baru
bisa menghasilkan minyak bumi yang sedemikian banyak seperti sekarang ini.
Masalah ini terjawab di majalah Scientist akhir November 2003. Penulis
artikel tersebut yakni Jeffry S. Dukes dari Universitas Utah, melalui hasil
hitungan dari data industri dan geokimia serta biologi yang ada sekarang: 1 galon
minyak bumi Amerika, ternyata membutuhkan 90 ton tumbuhan purbakala
sebagai bahan material, artinya 1 liter minyak bumi berasal dari 23,5 ton
tumbuhan purbakala. Lalu berapa tumbuhan yang dapat mencapai 23,5 ton itu?
Hasil hitungan didapati, bahwa itu setara dengan 16.200 meter persegi jumlah
tanaman gandum, termasuk daun, tangkai dan seluruh akarnya.
Mengapa membutuhkan makhluk hidup purbakala dalam jumlah yang sedemikian
besar baru bisa mengubahnya menjadi minyak bumi? Penyebabnya adalah bahwa
minyak bumi harus di bawah tekanan suhu tinggi, dengan demikian baru bisa
menghasilkan minyak bumi, lalu setelah makhluk hidup purbakala mati, jika
penguburan tidak cepat, maka akan lapuk dan terurai
Dilihat dari segi lainnya, data geologi menunjukkan, bahwa bumi pada
zaman purbakala mutlak tidak mungkin lebih besar ukurannya dibanding bumi
saat ini, lagi pula jumlah kandungan oksigen di udara dan suhu udara pada zaman
purbakala kurang lebih 30% lebih tinggi dibanding bumi saat ini, atau dengan kata
lain, kecepatan busuknya makhluk hidup lebih cepat dibanding sekarang.
Seandainya minyak bumi berasal dari jasad makhluk hidup melalui sirkulasi
karbon, maka meskipun bentuk tubuh makhluk hidup purbakala lebih besar,
namun jika rasio penguburan lebih cepat dan skala besar malahan sangat rendah
juga akan sangat sulit, ini adalah yang bisa diketahui dari fosil dinosaurus yang
tidak sempurna dan tidak banyak jumlahnya, yang hanya dapat kita gali sekarang
ini. Sebuah fosil individual dinosaurus yang demikian tidak mudah untuk
disimpan.
II.4 Proses pembentukan Minyak bumi di Bontang
Proses pencairan gas alam di kilang LNG Badak menggunakan sistem
pendingin multi komponen dari APCI. Secara umum, pengolahan LNG adalah
sebagai berikut:
1. Bahan baku gas alam dari ladang dilewatkan melalui knock out drum
untuk memisahkan kondensat cair sebelum memasuki kilang LNG.
2. Karbon dioksida dipisahkan oleh penyerapan kimia dengan amine proses.
3. Pemisahan air dengan molecular sieve.
4. Propana, Butana, dan kondensat dipisahkan dari feed LNG dalam column
fraksinasi.
5. Pendinginan LNG dengan propane refrigeration.
6. Pendinginan tahap akhir dan pencairan LNG dilakukan di Kriogenik
Utama pada Heat Exchanger dengan menggunakan komponen pendingin
multi sebagai media pendingin.
Diagram Proses LNG
Pengolahan Gas Alam Cair (LNG)
Pengolahan Gas Alam Cair
(LNG)
Proses Pengolahan Gas Alam Cair
Penukar panas (Heat exchanger) merupakan suatu peralatan yang
digunakan untuk memindahkan sejumlah energi panas antara dua atau lebih fluida
yang berbeda suhunya. Secara umum fluida tersebut dipisah oleh suatu dinding
atau sekat sehingga terjadi perpindahan panas secara konveksi dari sisi masing-
masing fluida dan konduksi pada dinding. Klasifikasi dari alat penukar kalor
tersebut dibedakan menjadi arah aliran, tipe konstruksi, dan proses perpindahan.
Berdasarkan arah aliran relatif kedua fluida dibedakan menjadi pararel flow,
counter flow, cross flow, dan gabungan dua atau tiga pola aliran tersebut. Heat
exchanger berdasar tipe konstruksi dibedakan menjadi tubes, plates, dan extended
surface atau compact sedang menurut proses perpindahannya dikelompokkan
direct dan indirect contact. Dalam proses pengolahan gas alam cair (Liquid
Natural Gas, LNG) Heat exchanger banyak digunakan untuk proses-proses
refrigerasi. Proses pendinginan gas alam menjadi gas alam cair (LNG) terdiri dari
beberapa tahap.
Berikut adalah proses yang terjadi di PT Badak NGL Bontang.
PLANT 1 - GAS PURIFICATION
Proses di Plant 1 adalah pemurnian gas dengan pemisahan kandungan
CO2 (Carbon Dioksida) dari gas alam. Kandungan CO2 tersebut harus dipisahkan
agar tidak mengganggu proses selanjutnya. Pemisahan CO2 dilakukan dengan
proses absorbsi larutan Mono Ethanol Amine (MEA), yang sekarang diganti
dengan Methyl De Ethanol Amine (MDEA) produksi Ucarsol. Proses ini dapat
mengurangi CO2 sampai di bawah 50 ppm dari aliran gas alam. Batas maksimum
kandungan CO2 pada proses selanjutnya adalah 50 ppm.
PLANT 2 - GAS DEHYDRATION AND MERCURY REMOVAL
Selain CO2, gas alam juga mengandung uap air (H2O) dan Mercury (Hg)
yang akan menghambat proses pencairan pada suhu rendah. Pada Plant 2,
kandungan H2O dan Hg dipisahkan dari gas alam. Kandungan H2O pada gas
alam tersebut akan menjadi padat dan akan menghambat pada proses pendinginan
gas alam selanjutnya. Pemisahan kandungan H2O (Gas Dehydration) dilakukan
dengan cara absorbsi menggunakan molecullar sieve hingga kandungan H2O
maksimum 0,5 ppm. Kandungan mercury (Hg) pada gas alam tersebut jika
terkena peralatan yang terbuat dari aluminium akan terbentuk amalgam.
Sedangkan tube pada Main Heat Exchanger 5E-1 yang merupakan alat pendingin
dan pencairan utama untuk memproduksi LNG adalah terbuat dari aluminium.
Pemisahan kandungan Hg (Mercury Removal) dilakukan dengan cara absorbsi
senyawa belerang menggunakan molecullar sieve hingga kandungan Hg
maksimum 0,1 ppm.
PLANT 3 – FRACTINATION
Sebelum gas alam didinginkan dan dicairkan pada Main Heat Exchanger
5E-1 pada suhu yang sangat rendah hingga menjadi LNG, proses pemisahan
(fractination) gas alam dari fraksi-fraksi berat (C2, C3, C4, dst) perlu dilakukan.
Proses fraksinasi tersebut dilakukan di Plant 3. Pemisahan gas alam dari fraksi
beratnya dilakukan pada Scrub Column 3C-1. Setelah dipisahkan dari fraksi
beratnya, gas alam didinginkan terlebih dahulu hingga temperatur sekitar -50°C
dan selanjutnya diproses di Plant 5 untuk didinginkan lebih lanjut dan dicairkan.
Sedangkan fraksi beratnya dipisahkan lagi sesuai dengan titik didihnya dengan
beberapa alat (Deethanizer, Deprophanizer dan Debuthanizer) untuk mendapatkan
prophane, buthane dan condensate.
PLANT 4 – REFRIGERATION
Selain penurunan tekanan, proses pencairan gas alam dilakukan dengan
menggunakan sistem pendingin bertingkat. Bahan pendingin yang digunakan:
Propane dan Multi Component Refrigerant (MCR). MCR adalah campuran
Nitrogen, Methane, Ethane, Prophane dan Buthane yang digunakan untuk
pendinginan akhir dalam proses pembuatanLNG. Plant 4 menyediakan pendingin
Prophane dan MCR. Baik prophane maupun MCR sebagai pendingin diperoleh
dari hasil sampingan pengolahan LNG.
A. Siklus Pendingin Prophane
Cairan prophane akan berubah fase menjadi gas prophane setelah
temperaturnya naik karena dipakai mendinginkan gas alam maupun MCR. Sesuai
dengan kebutuhan pendinginan bertingkat pada proses pengolahan LNG, kondisi
cairan prophane yang dipakai pendinginan ada 3 tingkat untuk MCR dan 3 tingkat
untuk gas alam. Gas prophane setelah dipakai untuk pendinginan dikompresikan
oleh Prophane Recycle Compresor 4K-1 untuk menaikkan tekanannya, kemudian
didinginkan oleh air laut, dan selanjutnya dicairkan dengan cara penurunan
tekanan. Inti dari proses refrigerasi ini adalah digunakan untuk mendinginkan gas
umpan sebelum masuk ke sistem refrigerasi MCR. Kandungan prophane yang
digunakan yaitu lebih dari 99%.
B. Siklus Pendingin MCR
Cairan MCR berubah fase menjadi gas MCR dengan kenaikan temperatur
karena dipakai pendinginan gas alam pada Main Heat Exchanger 5E-1. Gas MCR
tersebut dikompresikan secara seri oleh MCR First Stage Compresor 4K-2 dan
MCR Second Stage Compressor 4K-3 untuk menaikkan tekanannya. Pendinginan
dengan air laut dilakukan pada interstage 4K-2 dan 4K-3 serta pada discharge 4K-
3. Dalam proses ini, terjadi kompresi 2 tahap yang bertujuan untuk mendinginkan
gas umpan hasil pendinginan refrigerasi prophane, untuk menghasilkan produk
LNG pada unit pencairan. Komposisi refrigerasi MCR (dalam persen mol) yaitu :
- NITROGEN : 3% - ETANA : 50%
- METANA : 45% - PROPANA : 2%
PLANT 5 – LIQUEFACTION
Pada Plant 5 dilakukan pendinginan dan pencairan gas alam setelah gas
alam mengalami pemurnian dari CO2, pengeringan dari kandungan H2O,
pemisahan Hg serta pemisahan dari fraksi beratnya dan pendinginan bertahap oleh
prophane. Gas alam menjadi cair setelah keluar dari Main Heat Exchanger 5E-1
dan peralatan lainnya selanjutnya ditransfer ke storage tank.
Proses Refrigerasi Propane pada Plant 4
Propane yang telah dikompresi pada Propane Compressor 4K-1 akan
diturunkan temperaturnya dari temperatur superheated menjadi temperatur
saturated pada Propane Desuperheater 4E-1 dengan perpindahan panas melalui air
laut sebagai fluida pendingin dan kemudian dikondensasi menjadi fase saturated
liquid pada Propane Condenser 4E-2. Propane cair mengalir ke Propane
Accumulator 4C-1 pada temperatur sekitar 37oC dan tekanan 13.4 kg/cm2.
Propane Vent Scrubber 4C-6 dan Propane Vent Condenser 4E-3 dipasang pada
bagian atas akumulator untuk meminimalkan losses propane selama proses
penghilangan komponen yang tidak dapat dikondensasi pada sistem propane.
BAB III
PEMBAHASAN
Dari apa yang telah diketahui bahwa minyak mentah (petroleum) adalah
campuran yang kompleks, terutama terdiri dari hidrokarbon bersama-sama dengan
sejumlah kecil komponen yang mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen dan
sangat sedikit komponen yang mengandung logam.
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan
bermotor, dan industri, berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Ketiga
jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga
disebut bahan bakar fosil.
Pengelolaan dan pengusahaan Minyak dan Gas Bumi merupakan kegiatan
pengelolaan bahan galian strategis baik untuk perekonomian negara maupun
untuk kepentingan pertahanan dan keamanan nasional. Rangkaian pengelolaan
dan pengusahaan yang dinamakan sebagai kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi
dalam dunia perminyakan harus dikuasai oleh negara mengingat nilainya yang
sangat tinggi dan dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan energi guna
kesejahteraan kehidupan rakyat.
Konsep penguasaan oleh negara ini secara filosofis sejalan
dengan semangat Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam ketentuan Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3)
UUD 1945 menyatakan bahwacabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan yang menguasai hajat hidup orang banyak serta kekayaan bumi, air, udara,
dan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Kedua ayat ini menegaskan "penguasaan oleh negara" dan
“penggunaannya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat” terhadap sumber
daya alam dan cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak.
Menurut Rees (1990) diacu Fauzi (2004) dalam kajianya yaitu sesuatu
untuk dapat dikatakan sebagai sumberdaya harus : 1) ada pengetahuan, teknologi
atau keterampilan untuk memanfaatkannya dan 2) harus ada permintaan (demand)
terhadap sumberdaya tersebut. Dengan kata lain sumberdaya alam adalah faktor
produksi yang digunakan untuk menyediakan barang dan jasa dalam kegiatan
ekonomi. Secara umum sumberdaya alam dapat diklasifikasi kedalam dua
kelompok, yaitu :
• Kelompok Stok (Non Renewable)
Sumberdaya ini dianggap memiliki cadangan yang terbatas, sehingga
eksploitasinya terhadap sumberdaya tersebut akan menghabiskan cadangan
sumberdaya, sumber stok dikatakan tidak dapat diperbaharui (non renewable) atau
terhabiskan (exhuastible)
• Kelompok flow
Jenis sumberdaya ini dimana jumlah dan kualitas fisik dari sumberdaya
berubah sepanjang waktu. Berapa jumlah yang kita manfaatkan sekarang, bisa
mempengaruhi atau bisa juga tidak mempengaruhi ketersediaan sumberdaya
dimasa mendatang. Sumberdaya ini dikatakan dapat diperbaharui (renewable)
yang regenerasinya ada yang tergantung pada proses biologi dan ada yang
tidak.Sumberdaya alam tidak dapat terbarukan atau sering juga disebut sebagai
sumberdaya terhabiskan adalah sumberdaya alam yang tidak memiliki
kemampuan regenerasi secara biologis. Sumberdaya alam ini terbentuk melalui
proses geologi yang memerlukan waktu sangat lama untuk dapat dijadikan
sebagai sumberdaya alam yang siap diolah atau siap pakai. Jika diambil
(eksploitasi) sebagian, maka jumlah yang tinggal tidak akan pulih kembali seperti
semula.
Salah satu yang termasuk dalam golongan sumberdaya tidak dapat
terbarukan adalah tambang minyak.Tambang minyak memerlukan waktu ribuan
bahkan jutaan tahun untuk terbentuk karena ketidak mampuan sumberdaya
tersebut untuk melakukan regenerasi.Sumberdaya ini sering kita sebut juga
sebagai sumberdaya yang mempunyai stok yang tetap.Sifat-sifat tersebut
menyebabkan masalah eksploitasi sumberdaya alam tidakterbarukan (non
renewable) berbeda dengan ekstrasi sumberdaya terbarukan(renewable).
Pengusaha pertambangan atau perminyakan, harus memutuskan kombinasi
yang tepat dari berbagai faktor produksi untuk menentukan produksi yang
optimal, dan juga seberapa cepat stok harus diekstraksi dengan kendala stok yang
terbatas. Berbasis Ekonomi Pengelolaan Sumberdaya.
Kota Bontang adalah sebuah kota di provinsi Kalimantan Timur,
Indonesia. Kota ini terletak sekitar 120 kilometer dari Kota Samarinda, berbatasan
langsung dengan Kabupaten Kutai Timur di utara dan barat, Kabupaten Kutai
Kartanegara di selatan dan Selat Makassar di timur. Letak geografisnya 0.137°
LU dan 117.5° BT.
Dari data potensi Sumber daya energi adalah sebagai berikut :
Energi Tak Terbarukan (Unrenewable Energy)
1. a. Batubara : + 90 Th cadangan
Cad : 25,13 Milliar Metric Ton (38 % Nasional) Prod : 120,50 Juta
Ton (68,5% Nasional)
1. b. Gas Bumi : + 20 th cadangan
Cad : 24,96 TSCF (24,3 % Nasional) Prod : 1,98 TSCF ( 37,0 %
Nasional )
1. c. Minyak Bumi : + 10 Th cadangan
Cad : 765,75 MMSTB (11,0 % Nasional)
Prod : 57,0 MMSTB (6,1 % Nasional)
1. d. Gas Metana Batubara : (dalam riset)
Cad. : 108,3 TSCF (23,5 % Nasional)
1. e. Energi Terbarukan (Renewable Energy)
Tenaga Air :
Potensi : 5.916,3 MW
Terbangun : 0,4 MW
1. f. Biomasa :
Potensi : 4.710 MW Terbangun : 160 MW
1. g. Tenaga Surya :
Potensi : Tersebar Terbangun : 17. 425 unit (0,87 MW)
( Pemprov Kaltim, 2012 )
Kalimantan Timur merupakan propinsi terluas kedua di indonesia setelah
irian jaya barat. ukurannya sama dengan satu setengah kali pulau jawa dan
madura. menurut perhitungan luasnya adalah 245.237,80 km2. kalimantan timur
juga berbatasan langsung dengan malaysia. perusahaan yang bekerja di kaltim
adalah total, chevron, vico, dan medco. sementara block yang dioperasikan
bernama sanga-sanga, mamburungan, kutai, dan mahakam. produksi total per
harinya bisa mencapai 134.626 barrel. perincian sebagai berikut, 60.331 barrel
minyak mentah dan 74.295 barrel kondensat. kaltim merupakan propinsi terbesar
penghasil kondensat di indonesia. dengan mahakam blocknya yang dioperasikan
total