Karya ilmiah faltin

29
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK MEMAHAMI DAN MENGUNAKAN FAKTOR DAN KELIPATAN MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TYPE STAD DI KELAS IV SDN 6 MALIGANO FALTIN / 822109918 ABSTRAK “Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan melalui penerapan model kooperatif type STAD di kelas IV SDN 6 Maligano‘’.Hasil penelitian Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,Jurusan Ilmu Pendidikan, UT Kendari. Selaku pembimbing 1.Dr. Busnawir, M.si dan Pembimbing II. La Harudu, M.Si Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah hasil belajar siswa SDN 6 Maligano pada mata pelajaran matematika dapat di tingkatkan melalui penerapan model kooperatif type STAD Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 6 Maligano melalui penerapan model kooperatif type STAD Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan kooperatif type STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok menentukan KPK dan FPBmelalui penerapan model kooperatif type STAD di kelas IV SDN 6 Maligano. Kata kunci : Materi pokok, metode kooperatif, siswa.

Transcript of Karya ilmiah faltin

Page 1: Karya ilmiah faltin

1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK MEMAHAMI DAN MENGUNAKAN FAKTOR DAN KELIPATAN

MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TYPE STAD DI KELAS IV SDN 6 MALIGANO

FALTIN / 822109918

ABSTRAK

“Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok memahami dan menggunakan faktor

dan kelipatan melalui penerapan model kooperatif type STAD di kelas IV SDN 6

Maligano‘’.Hasil penelitian Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,Jurusan Ilmu

Pendidikan, UT Kendari. Selaku pembimbing 1.Dr. Busnawir, M.si dan

Pembimbing II. La Harudu, M.Si

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah hasil belajar siswa SDN 6 Maligano

pada mata pelajaran matematika dapat di tingkatkan melalui penerapan model kooperatif type

STAD

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV

SDN 6 Maligano melalui penerapan model kooperatif type STAD

Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan kooperatif type STAD dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada materi pokok menentukan KPK dan FPBmelalui penerapan model

kooperatif type STAD di kelas IV SDN 6 Maligano.

Kata kunci : Materi pokok, metode kooperatif, siswa.

Page 2: Karya ilmiah faltin

2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan sekolah merupakan tempat berlangsungnya proses pandidikan secara

formal yang bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan dan pengajaran bagi para

siswa dalam mengembangkan kualifikasi intelektualnya. setiap anak manusia perlu

pendidikan untuk bertahan hidup,mengembangkan kehidupanya dan mengantisipasi masa

depan sesuai dengan empat pilar yang direkomendasisikan UNESCO yang dapat digunakan

sebagai prinsip pembelajaran dalam pendidikan yaitu : learning to know, learning to do,

learning to be, dan learning to the together.

Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan merupakan salah satu kebutuhan

masyarakat yang dianggap sanggat penting. pendidikan adalah usaha yang di rancang untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapakan. Banyak masalah yang dihadapi dalam proses

pemenuhan akan kebutuhan pendidikan khususnya di Indonesia yaitu masalah kualitas

pendidikan.untuk mencapai tujuan tersebut guru memiliki peranan yang sanggat besar demi

tercapai pembelajaran yang baik, guru di tuntu harus mencapai kopentensi yang memadai

dalam hal pengajaran di sekolah.kurangnya kopetensi guru maka menyebapakan pelaksanaan

belajar menjadi kurang lancar yang berimplikasi pada siswa,sehingga siswa dapat mengalami

berbagai kesulitan belajar den hasil belajarnya rendah.

Dilihat dari sisi ini,terlihat betapa pentingnya kedudukan guru dalan proses

pembelajaran. hal ini guru sangat berperan dalam menentukan cara yang dianggap efektif

untuk pembelajaran siswa,baik disekolah maupun diluar jam sekolah.misalnya didalam

sekolah, guru menjelaskan konsep matematika secara kongnitif melalui alat peraga.sedangkan

diluar sekolah guru memberikan tugas – tugas yang berkaitan dengan meteri yang diperoleh

Page 3: Karya ilmiah faltin

3

siswa dalam kelas, ketidak pedulian guru terhadap pembelajaran siswa akan membawah

kemerosostan bagi perkembangan siswa

Kenyataan di tempat penelitian,proses pembelajaran metematika pokok bahan

menentukan KPK dan FPB dengan menggunakan faktor prima banyak siswa yang tidak

serius mengikutinya Karena dalam proses pembelajaran sebaiknya tidak menekankan kepada

siswa untuk mendegarkan guru saat menerangkan materi di depan kelas. harus mengunakan

metode – metode seperti media pembilajaran yaitu alat peraga agar siswa dapat memahami

materi yang diajarkan.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan khusus untuk mencapai tujuan yang

ditetapkan, yaitu dengan perbaikan mutu belajar mengajar antara lain perbaikan – perbaikan

dalam segi materi pelajaran, metode pengajaran maupun metode evaluasi. Salah satu yang

dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan yaitu perbaikan mutu belajar

mengajar.belajar mengajar disekolah merupakan serangkaian kegiatan yang telah

terencana.usaha perencanaan pengajar yang baik diupayakan agar pesarta didik memiliki

kemampuan maksimum dan meningkatkan motifasi,tayangan dan kepuasan sehingga mampu

memenuhi harapan baik oleh guru pembawah materi maupun peserta didik sebagai penggarap

ilmu pengetahuan .

Pemecahan masah merupakan bagian dari model pembelajaran yang sangat penting.

karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaianyan, siswa dimungkinkan

memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta ketrampilan yang sudah dimiliki

untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Namun demikian,

kenyataan dilapangan menunjukan bahwa kegiatan pemecahan masalah dalam proses

pembelajaran matematika pokok bahasan KPK dan FPB menggunakan faktor prima belum

dijadikan sebagai kegiatan utama bahkan masih banyak yang berangapan bahwa pemecahan

masalah matematika merupakan pembelajaran yang paling sulit baik dari siswa dalam

Page 4: Karya ilmiah faltin

4

mempelajarinya maupun dari guru yang mengajarkanyan. Umumnya masalah matematika di

SD berbentuk soal cerita dan terkait dengan keadaan yang dialami siswa dalam kehidupan

sehari – hari. Soal cerita dalam bentuk matematika biasanya masih dirasakan sukar untuk

diselesaikan oleh siswa karena harus melalui beberapa tahapan penyelesain.

Di SDN 6 MALIGANO khususnya pada kelas IV terungkap melalui penelitian

melalaui wawancara dan observasi kepada guru dan siswa kelas IV SDN 6 MALIGANO

terungkap siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal – soal

matematika.kesulitan terlihat dari kesalahan menentukan KPK dan FPB dalam soal – soal

yang diberikan.kesuliran itu terlihat dalam (1) menentukan hal yang diketahui dalam

soal,ketidak lengkapan siswa dalam menentukan hal yang diketahui dalam soal dikarenakan

siswa tidak mengetahui makna dan manfaat menuliskan yang diketahui dalam soal,ada

angapan guru tidak memberikan penjelasan lengkap tentang itu, (2) menentukan faktor

persekutuan terbesar dan faktor kelipatan terkecil,kesalahan siswa dalam membuat model

matematikan karena siswa tidak mengetahui model pembelajaran matematika (3) melakukan

perhitungan, kesalahan dalam menyelesaikan perhitungan disebapkan karena siswa kurang

mengerti tentang konsep operasi penjumlahan dan mencari faktor persekutuan terbesar dan

faktor kelipatan terkecil dalam bentuk pohon faktor dan dalam bentuk tabel, (4) siswa tidak

dapat mengembalikan jawaban model kejawaban soal semula, karena siswa tidak mengetahui

bahwa akhir penyelesaian soal adalah menjawab sesuai degan jawaban soal.diantara keempat

kesulitan yang paling menonjol adalah melakukan perhitungan.

Memperhatikan cara mengajar yang digunakann guru dalam mengerjakan metemati

pada siswa SDN 6 MALIGANO maka perlu dicarikan solusi pemecahannya.adapun solusi

pemecahan yang digunakan untuk membantu siswa kelas IV SDN 6 MALIGANO dalam

meningkatkan kemampuan mnyelesaikan soal matematika adalah melalui pendekatan

kooperatif type STAD yaitu dengan perbaikan mutu belajar mengajar antara lain:

Page 5: Karya ilmiah faltin

5

menyampaikan tujuan dan motifasi peserta didik, menyajikan informasi, menggorganisasikan

peserta didik kedalam kelompok – kelompok kecil, membimbing kelompok bekerja dan

belajar, evaluasi dan memberikan penghargaan

Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa jenis salah satunya yang dianggap dapat

memotivasi siswa mengikuti proses belajar mengajar yang berdasar pola piker siswa yang

diiringi permainan adalah pembelajaran kooperatif type STAD,dengan menerapkan model

pembelajaran kerja kelompok, penugasan, Tanya jawab, eksplorasi dan diskusi kelas.model

pembelajaran kooperatef sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran matematika sebagai

upanya meningkatkan hasil belajar siswa.sebab,melalui model pembelajaran siswa terlihat

secara aktif mempelajari mareri karena akan tercipta kesempatan bagi siswa untuk

menemukan gagasanya, saling tukar pendapat dan saling membantu jika ada teman yang

kesulitan dalam belajar kelompok.

Hal diatas sejalan dengan pendapat beberapah ahli yang menyatakan model

pembelajara kooperatif unggul dalam membantu siswa memahami konsep – konsep yang

sulit. Para pengembang model ini telah menunjukan bahwa ini telah menunjukan bahwa

model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada proses

akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Selain itu

pembelajaran kooperatif juga dapat memberikan keuntungan baik pada siswa kelompok

bawah maupun pada siswa kelompok atas yang bekerja sama dalam menyelesaikan tugas –

tugas akademik.siswa kelompok atas menjadi tutor bagi kelompok bawah.

Berdasarkan penilaian diatas maka penulis termotifasi untuk melakukan tindakan kelas

dengan judul “meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 6 MALIGANO pada

materi pokok menentuka KPK dan FPB melalui penerapan model kooperatif type STAD’’.

Page 6: Karya ilmiah faltin

6

B. Identifikasi dan Analisis Masalah

Mengacu pada latar belakang masaalah di atas,dapat diidetifikasi masalah yang

menyebapkan rendahnya partisipasi dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika,

sebagai berikut :

1. Guru masih menggunakan model pembelajaran yang konfesional

2. Guru menjelaskan materi dengan metode cerama yang membosankan

3. Guru tidak sistematis dalam penerapan langkan – langkah penyelesaian soal matematika

pada pokok bahasan menentukan KPK dan FPB.

4. Siswa tidak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran kelompok

5. Rendahnya motifasi dan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal - soal.

Dalam penelitian ini masalah yang dikaji dibatasi sebagai berikut;

1. Kemampuan siswa belajar secara aktif dalam belajar kelompok

2. Kemampuan siswa untuk mempertanggung jawabkan

3. Kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan

C. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitin ini adalah :

“apakah hasil belajar siswa SDN 6 MALIGANO pada mata pelajaran matematika dapat di

tingkatkan melaluin penerapan model kooperatif type STAD’’.

D. Tujuan dan Manfaat Perbaikan.

1. Tujuan Penelitian.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok

bahasan menentukan KPK dan FPB melalui penndekatan kooperatif type STAD pada

siswa kelas IV SDN 6 maligano.

Page 7: Karya ilmiah faltin

7

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah :

1. Manfaat bagi siswa

Melalui pembelajaran kooperatif type STAD,ini meliputi :

Mengembangkan prilaku berkarakter meliputi: teliti, tekun, tanggung jawab,

kerjasama, kesabaran, jujur, terbuka, dan mendegarkan pendapat orang lain.

Mengembangkan ketrampilan sosial meliputi: bertanya mengembangkan ide atau

pendapat, menjadi pendegar yang baik, berlatih berkomunikasi verbal dan tulisan,

berpikir kreatif dan sistematis.

2. Manfaat bagi guru.

Membantu guru memperbaiki proses pembelajaran dan memberikan pengalaman

dalam melaksanakan tindakan kelas

3. Manfaat bagi sekolah

Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti berikut yang berminat pada

mata pelajaran matematika.

Page 8: Karya ilmiah faltin

8

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Proses Belajar Mengajar.

Belajar adalah kegiatan yang dilakukan untuk menguasai pengetahuan, kebiasaan,

kemampuan, ketrampilan dan sikap melalui hubungan timbal balik antara proses belajar dan

lingkunganya.selanjutnya soejanto ( 1997 : 21 ) menyatakan bahwa belajar adalah segenap

rangkainya aktifitas yang dilakukan secara sadaroleh seseorang dan mengakibatkan

perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan yang menyangkut banyak aspek

baik karena kematangan maupun karena latihan. Perubahan ini memang dapat diamati dan

berlaku dalam relaktif lama.perubahan yang relative lama tersebut disertai degan berbagai

usaha, sehingga Hudoyo ( 1990 ; 13 )mengatakan bahwa belajar itu merupakan suatu usaha

yang berupa kegiatan hingga terjadinya perubahan tingka laku yang relatif lama atau tetap.

Rohani dan ahmadi ( 1995 : 4 ) mengemukakan bahwa kunci pokok pembelejaran

itu ada pada seorang guru.akan tetapi, hal itu berartia dalam proses pembelajaran atau

kegiatan belajar mengajar hanya guru yang aktif tetapi peserta didik pasif. Pembelajaran

menuntut keaktifan kedua belah pihak. Bahkan dalam pembelajaran seperti yang dikatakan

sapani, dkk ( 1997 : 56 ), siswa di tuntut lebih banyak berperan sehingga dengan peran

itulah seorang guru dapat menyusun rencana pembelajaran yang berorentasi kepada

kegiatan siswa.

Belajar mengajar adalah suatu proses yang rumit karena tidak sekedar menyerap

informasi dari guru, tetapi melibatkan berbagai kegiatan maupun tindakan yang harus

dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik. Salah satu cara belajar

mengajar yang menekankan berbagai kegiatan dan tindakan adalah menggunakan

pendekatan tertentu dalam belajar mengajar yang pada hakikatnya merupakan suatu upaya

Page 9: Karya ilmiah faltin

9

dalam mengembangkan keaktifan belajar yang dilakukan oleh peserta didik dan guru

( Arifin, 1989 : 1 ).

Dalam urainya tersebut di atas pada umumnya belaajaar dan mengajar adalah dua

peristiwa yang berbeda tetapi antara keduanya terdapat kaitan yang saling mempengaruhi

dan menunjang satu sama lain dalam keberhasilan proses belajar menggajar

Proses belajar mengajar meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari

perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran

( Subroto, 2002 : 19 )

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar

merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian interaksi antara guru dan siswa

yang dapat diwujukan dalam berbagai model dan metode pembelajaran yang melibatkan

berbagai proses penyampainan informasi dan pengetahuan, perkembangan pribadi, interaksi

sosial dan perubahan tingka laku serta di dukung oleh perencanaan , pelaksanaan kegiatan

yang sistematis serta evaluasi sehingga tujuan pembelajaran diharapkan dapat tercapai.

2. Pembelajaran dengan Pendekatan Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah didefinisikan sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu

kesulitan, mencapai suatu tujuan yang tidak begitu saja dengan segera dapat dicapai. Lebih

lanjut polya mengemukakan bahwa dalam matematika terdapat dua macam masalah, yaitu :

(1) masalah untuk menemukan ( problem to find ), dan (2) masalah untuk membuktikaan

( problem to prove ).

Manusia memiliki derajat potensi, serta harapan masa depan yang berbeda -

beda.karena perbedaan itu,manusia dapat saling asah, asih, dan asuh.sehingga tercipta

masarakar belajar ( lerning komuniti ).siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga dari

sesama siswa. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan

Page 10: Karya ilmiah faltin

10

pembelajaran yang secara sadar dan senggaja menggembangkan interaksi yang saling asah,

asih, dan asuh untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat

menimbulkan permusuhan, sebagai latihan hidup di masarakat.

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan

faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah

peserta didik sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuanya berbeda. Dalam

menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap peserta didik anggota kelompok harus saling

bekerja sama dan saling membantu untuk saling memahami materi pelajaaran. Dalam

pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam

kelompok belum mengguasai bahan pembelajaran.

Model Pembelajaran koperatif di kembangkan untuk mencapai tiga tujuan

pembelajaran penting yang dirangkum oleh ibrahim ( 2000 ) yaitu :

A. Hasil belajar akademik. Dalam belajar kooperatif meskipum mencangkup beragam

tujuan sosial, juga memperbaiki pestasi siswa atau tugas – tugas akademik penting

lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa

memahami konsep – konsep sulit. Para pengembangan model ini telah menunjukan

bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat mingkatkan belajar siswa

pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar.

Pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan baik pada siswa kelompok

bawah maupunsiswa kelompok atas yang bekerja sama menyelesaikan tugas – tugas

akademik.

B. Penerimaan terhadap perbedaan individu. Tujuan lain dari pembelajaran kooperatifv

adalah penerimaan secara luas dari orang – orang yang berbeda berdasarkan ras,

budaya, kelas sosial, kemampuan dan ketidak mampuannya. Pembelajaran kooperatif

memberi peluang kepada siswa dari berbagi latar belakang dan kondisi untuk bekerja

Page 11: Karya ilmiah faltin

11

dengan saling bergantung pada tugas – tugas akademik dan melalui sruktur

penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.

C. Pengembangan ktrampilan sosial. Tujuan paling ketiga dari pembelajaran kooperatif

adalah mengajarkan kepada siswa ketrampilan bekerja sama dan

kolaborasi.ketrampilan sosial penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak

muda masih kurang dalam ketrampilan sosoal.

Model Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

menggutamakan adanya kelompok – kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok

mempunyai kemampuan yang berbeda – beda ( tinggi, sedang, dan rendah ). Jika

memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, dan suku yang berbeda. Model

pembelajaran yang kooperatif menggutamakan kerja sama dalam menyelesaikan

permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam rangka mencapai

tujuan pembelajran.

3. Model Pembelajaran Kooperatif type STAD.

STAD di kembangkan oleh robert slavin dkk, dari universitas john hopkins.metode

ini merupakan metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Metose STAD juga

menggacu kepada belajar kelompok peserta didik yang di bagi secara seterogen, menyajikan

informasi akademik baru kepada peserta didik.langkah – langkah STAD adalah sbb:

a. Membentuk kelompok yang angotanya terdiri atas 4 atau 5 orang secara heterogen

( prestasi,jenis kelamin, suku dll )

b. Guru menyajikan pelajaran

c. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk di kerjakan oleh anggota –anggota

kelompok

Page 12: Karya ilmiah faltin

12

d. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh peserta didik.

e. Memberi evaluasi

f. Kesimpulan.

FASE TINGKA LAKU GURU

Fase – 1

Memotifasi siswa dalam menyampaikan tujuan

Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang inggin dicapai pada pelajaran tersebut

Fase – 2

Menyampaikan informasi atau materi pembelajaran

Guru menyajikan informasi dan memberikan materi pelajaran kepada siswa

Fase – 3

Mengelompokan siswa secara heterogen

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok agar melakukan transisi secara efisien dalam belajar

Fase – 4

Membimbing kelompok belajar dan belajar secara tournament

Guru memotivasi serta membimbing kelompok – kelompok belajar pada saat mengerjakan tugas bersama

Fase – 5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar siswa, menentukan skor individual dan skor rata – rata kelompok

Fase – 6

Memberikan penghargaan

Guru memberi penghargaan hasil belajar individual dan kelompok

4. Proses Belajar Mengajar Matematiaka

Proses belajar mengajar perlu direncanakan agar dalam pelaksanaan pembelajaraan

berlangsung dangan baik dan dapat mencapai hasil yang diharapkan setip prencanaan

berkenan dengan pemikiran tentang apa yang akan dilakukan.perencanaan belajar mengajar

memperkirakan mengenai tindakan apa yang dilakukan pada waktu melaksanakan

pembelajaran.Majid ( 2005 : 95 ) mengemukakan agar guru dapat membuat persiapa

Page 13: Karya ilmiah faltin

13

mengajar yang efektif dan berhasil, guna dituntut untuk memahami berbagai aspek yang

berkaitan dengan pengembangan persiapan mengajar serta pengukur efektifitas mengajar.

Untuk memahami proses belajar matematika terlebih dahulu diuraikan mengenai

proses mengajar secara umum .pengertian proses mengajar merupakan suatu sistem yang

terdiri atas beberapa komponen yang saling berinteraksi dalam mencapai tujuan. Proses

belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung suatu rangkaian perbuatan guru

dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif dalam

mencapai tujuan tertentu.

Menurut Usman ( 1995 : 4 ) dalam prosos belajar terdapat adanya kesatuan yang

tidak dapat dipisahkan antara guru yang mengajar dan siswa yang belajar,antara dua kegiatan

ini terdapat interaksi yang sangat menunjang. Selanjutnya, Nasution ( 1994 : 43 ) mengajar

adalah usaha guru untuk menciptakan kondisi atau mengatur lingkungan sedemikian rupa

sehinga terjadi interaksi antara murit dengan lingkungan termaksut guru. Alat pelajaran dan

sebagainya yang disebut proses belajar hingga tercapai tujuan pembelajaran yang telah

dilakukan.

1. Pembenahan proses belajar mengajar harus diarahkan bagaimana siswa dapat belajar

efektif dan

Seoktimal mungkin dalam rangka mewujutkan perubahan tingka laku sesuai

dengan tujuan pendidikan nasional. Efektifitas preses belajar yang optimal pada diri

siswa ( Hamalik : 1993 )dalam rangka menciptakan efektifitas belajar bagi siswa, guru

diharapkan meminimalkan metode cerama karena metode tersebut mengurangi

terbentuknya kemampuan dan kebiasaan berpikir kritis dan kreatif bagi siswa.

Terciptanya kegiatan belajar yang evektif bagi siswa merupakan syarat mutlak

diperolehnya hasil belajar yang optimal.

Page 14: Karya ilmiah faltin

14

5. Konsep Mengenal Kelipatan dan Faktor Kelipatan

Pengertian kelipatan dan Faktor bilangan

a. Kelipatan suatu bilangan

Contoh:

Bilangan kelipan 3 yaitu 3, 6, 9, 12, 15,……..

Bilangan tersebut merupakan bilangan kelipatan 3.bilangan di peroleh dari :

1 x 3 = 3 4 x 3 = 12 2 x 3 = 6 5 x 3 = 15 3 x 3 =9 6 x 3 = 18

b. Faktor suatu bilangan

Dalam pembelajaran faktor, kita dapat membedakan antara :

1) Faktor

2) Faktor persekutuan

3) Faktorpersekutuan terbesar

Faktor adalah semua bilang asli yang merupakan pembagi atau hasil bagi bilangan

tersebut sehingga sisinya nol.

Missal :

Faktor dari 36

1 2 3 4 636

18

12

9 6

Maka faktor dari 36 :

{ 1,2,3,4,6,12,18,36 }

faktor persekutuan biasa disebut dengan faktor persekutuan yaitu suatu faktor yang

didapatakn dari faktor – faktor dua bilangan yang diketahui.

Missal :

Carilah faktor persekutuan dari 36 dan 48, maka langkahnya sebagai berikut :

Page 15: Karya ilmiah faltin

15

a. Faktor dari 36.

Faktor 36 = {1,2,3,4,6,9,12,18,36 }

b. Faktor dari 48.

Faktor 48 = { 1,2,3,4,6,8,12,16,24,48 }

c. Faktor yang sama dari kedua faktor tersebut :

36 = 1 , 2 , 3 , 4 , 6 , 9 , 12 , 18 , 36 48 = 1 , 2 , 3 , 4 , 6 , 8 , 12 , 16 , 24 , 48

Jadi, faktor persekutuan dari 36 dan 48 = { 1,2,3,4,6 dan 12 }

6. Menentukan kelipatan dan persekutuan terkecil ( KPK ) dan fakror persekutuan terbesar ( FPB )

Materi Pembelajaran : faktor prima dan pennggunaanya.

Menentukan faktor prima

Contoh:

Faktor dari 12 adalah 1,2,3,4,6 dan 12

Diantara faktor-faktor tersebut yang merupakan bilangan prima adalah 2 dan 3. Jadi, faktor

prima dari 12 adalah 2 dan 3.

Menentukan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB.

Contoh :

Tentukan KPK dan FPB dari 36 dan 90

Jawab:

Pembagi 36 90

2 18 45

3 6 15

3 2 5

2 1 5

5 1 1

FPB dari 36 dan 90 adalah: 2x3x3=18

Page 16: Karya ilmiah faltin

16

KPK dari 36 dan 90 adalah: 2x3x3x2x5=180

Mencari FPB adalah mengalihkan bilangan yang dapat mambagi dua bilangan, sedangkan

mencari KPK adalah mengalikan semua bilangan pembagi.

B. Kerangka pikiran

Pengunaan model pembelajran yang dapat meningkatkan minat belajar sangat penting

sebagai upaya untuk meningkatkan pestasi belajar matematika siswa. Model pembelajaran

kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang secara prosedural dirancang untuk dapat

membangkitkan minat belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerjasama

antara kelompok – kelompok kecil dalam mempelajari materi pelajaran melalui diskusi

memungkinkan siswa memungkinkan siswa mempunyai kesempatan yang besar untuk aktif dalam

kegiatan pembelajaran.

Dengan dasar inilah sehingga penulis menjadikan sebagai landasan berpikir bahwa dengan

model pembelajaran kooperatif type STAD dapat membantu siswa memahami materi mengenal

faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah sehinga dapat meningkatkan hasil belajar

Page 17: Karya ilmiah faltin

17

Adpun gambaran dari kerangka berpikir model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah

sebagai berikut :

Aspek sasvxgvbvfff

Gambar 2.1 Kerangka pikiran pikir penelitian model pembelajaran kooperatif tipe STAD

D. Hipotesis Tindakan.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dirumuskan hipotesis tindakan yaitu :” hasil belajar

matematika siswa kelas IV SDN 6 Maligano pada materi pokok memahami dan mengunakan

faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah ditingkatkan melalui model pembelajaran

kooperatif tepy STAD ”.

Pokok bahan Memahami dan menggunakan faktor dan

kelipatan dalam pemecahan masalah

Model Pembelajaran Kooperatif Tepy STAD

Aspek siswa

Siswa dilibatkan dalam pembelajaran aktif

Siswa termotifasi dalam belajar

Berpusat pada siswa sambil mengembangkan perilaku berkarater dan ketrampilan sosial

Aspek guru

Guru melibatkan siswa dalam pembelajaran

Guru memotifasi siswa

Guru memberikan penghargaan

Hasil belajar dapat meningkat

Page 18: Karya ilmiah faltin

18

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP ) yang

menggunakan penerapan model kooperatif tipy STAD.

B. Seting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 6 Maligano kec. Maligano yang dilakukan

pada semester genap tahun ajaran 2012 / 2013 dengan jumlah siswa 27 siswa terdiri dari 19

orang wanita dan 8 orang laki – laki

C. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 6 Maligano semester genap tahun

ajaran 2012 / 2013.

D. Faktor yang Diteliti.

Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah :

1. Faktor siswa, yaitu dengan melihat pembelajaran yang dilaksanakan ketika model

pembelajaran kooperatif tipy STAD ini diterapkan dan pembahasan siswa terhadap mareti

pendidikan matematika siswa kelas IV SDN 6 Maligano dapat ditingkatkan melalui model

kooperatif tipy STAD.

2. Faktor guru, yaitu dengan melihat bagaimana materi pelajaran yang dipersiapakan dengan

menerapkan model kooperatif tipy SATD yang akan dilaksanakan guru pada pembelajaran

dikelas.

E. Rencana Tindakan

Page 19: Karya ilmiah faltin

19

Gambar 3.1 alur penelitian diadaptasi dari Tim Proyek PGSM ( 1999 : 27 )

1. Diagnosis masalah : yaitu mengidentifikasi masalah sebelum tindakan penelitian dilakukan

sehingga menghasilkan gagasan untuk melakukan perbaikan – perbaikan prakter guru

mengajar dikelas.

2. Pemecahan kegiatan : kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :

a. Membuat scenario pembelajaran ( RPP )

b. Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar dikelas

ketika menguhakan model kooperatif type STAD

c. Membuat alat evaluasi untuk melihat apakah hasil belajar siswa mengigat setiap

siklusnya

3. Pelaksanaan tindakan : kegiatan dalam tahap ini adalah melaksanakan scenario

pembelajaran yaitu sebagai berikut :

a. Kegiatan awal

1. Guru membuka kegiatan pembelajaran

2. Guru mengadakan apersepsi dan motivasi siswa

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Kegiatan inti

1. Guru membuka kegiatan pembelajaran

2. Mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok

3. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompok untun menyelesaikan tugas

4. Siswa mempersentasekan hasil kerja kelompok

5. Guru memberi kuis sehubungan dengan hasil kerja mereka ( evaluasi )

6. Guru memberi penghargaan

c. Penutup

Page 20: Karya ilmiah faltin

20

1. Mereviu dan memberi penegasan kembali hal – hal penting yang telah dipelajari

2. Melaksanakan evaluasi akhir

3. Memberi nilai

4. Memberikan PR

F. Data dan Tehnik Pengumpulan Data

1. Data

a. Jenis data : data kuantitatif yang diperoleh dari tes belajar dan data kulitatif diperoleh

dari lembar observasi

b. Sumber data dari penilai ini adalah siswa dan guru

2. Tehnik pengumpulan data

a. Data tentang aktifitas siswa dan guru diambil dengan menggunakan lembar observasi

b. Data tentang hasil belajar siswa diambil dengan mengunakan tes hasil belajar

G. Analisis Data

Menghitung tingkat pencapaian ketuntasan belajar siswa

a. Penilaian proses ( kelompok )

b. Penilaian efektif

c. Penilaian diri

d. Ketrampilan social

e. Penilaian psikhomotor

H. Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah indicator tentang peningkatan hasil

belalajar matematika dimana pembelajaran dikatakan meningkat apabila minimal 85 persen

siswa telah memperoleh nilai 75 sesui dengan KKM pada SDN 6 Maligano.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Page 21: Karya ilmiah faltin

21

A. Deskripsi Hasil Persiklus

Hasil yang diperoleh pada siklus 1 berupa data tentang aktifitas/partisipasi siswa dan

hasil belajar. Berikut ini merupakan rangkuman hasil pengamat terhadap aktifitas siswa selama

berlangsungnya proses pembelajaran matematika pada siklus 1 dan 3 jenis aktifitas yang

diamati dan dinyatakan seberapa banyak siswa yang aktif dalam bentuk persentase

Tabel 4.1.rekapitulasi Rerata skor Penilaian STAD siswa menurut kelompok pada siklus 1

NO. KELOMPOK PERTEMUAN 1 PERTEMUAN II JUMLAH % RERATA % KATEGORI

1 I 35,60 57,70 92,30 46,15 Cukup

2 II 50,00 42,30 92,30 46,15 Cukup

3 III 22,10 42,30 65,40 32,70 Kurang

4 IV 34,60 46,20 80,80 40,40 Cukup

5 26,90 42,30 69,20 34,60 Kurang

6 57,70 57,70 115,40 57,70 Cukup

Jumlah 226,90 288,50 515,40 257,70

Rerata 37,82 48,08 85,90 42,95 Cukup

Kategori Kurang Cukup Cukup

Sumber diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel diatas Nampak rerata kemampuan kelompok siswa selama proses

pembelajaran adalah STAD dimana kelompok 1 yaitu sebesar 46,15 % ( cukup ),kelompok II

sebesar46,15 % ( baik ), kelompok III sebesar 32,70 % ( kurang ),kelompok IV sebesar

40,40 % ( cukup ), kelompok V sebesar 34,60 % ( kurang ) dan kelompok VI sebesar 57,70 %

( cukup ).

1. Gambaran Aktifitas Siswa dan Guru Selama KBM Berlangsung

Pengamatan aktivitas siswa dan aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru mata pelajaran matematika SDN 6 MALIGANO baik itu pertemuan

Page 22: Karya ilmiah faltin

22

pertama maupun pada pertemuan ke dua. Pertemuan pertama di lakukan pada tanggal 2 Mei

2013 dengan menerapakan strategi STAD pada kelas IV untuk pokok bahasan mengenal

kelipatan dan faktor bilangan,pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 7 Mei 2013 dengan

tetap menerapkan strategi STAD dengan cakupan materi menentukan KPK dan FPB dengan

menggunakan pohon faktor dan tabel. Pada awal pembelajaran guru memotifasi dangan

membngkitkan pengetahuan awal siswa tentang topic yang akan dipelajari dengan cara

member pertanyaan kepada siswa.

Guru selanjutnya mengorganisasi siswa menjadi kelompok – kelompok yang

beraggotakan 5 sampai 6 orang. Guru mengorganisasi siswa dengan komposisi kelompok

heterogen baik dari latar belakang, jenis kelamin, maupun kemampuan yang berbeda,guru

kemudian membagikan LKS kepada setiap kelompok yang akan dikerjakan bersama – sama

dengan anggota kelompoknya, apabila ada anggota dari kelompok yang tidak mengerti

dengan tugas yang diberikan,maka anggota kelompok lain bertanggung jawab untuk

menjelaskannya, sebelum mengajukan pertanyaan kepada guru.

Guru lalu menggarahkan atau membimbing masing – masing kelompok.selanjutnya

soal dikerjakan dengan cara mandiri sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam soal.

Setelah waktu untuk mengerjakan soal telah selesai, maka setiap kelompok akan

membacakan hasil pekerjaannya yang akan ditanggapi oleh penantang. Setelah itu pembaca

soal akan membuka kunci jawaban dan skor hanya diberikan pada kelompok yang

menjawab benar sampai kegiatan pembelajaran selesai.

a. Pengamatan Aktivitas mengajar guru selama KBM Berlangsung

Page 23: Karya ilmiah faltin

23

Tingkat aktivitas guru dalam membing dan melaksanakan pembelajaran menurut

kelompok dan aspek yang dinilai pada pertemuan I dan pertemuan II dapat dilihap pada

tabel berikut.

Tabel 4.2 Rekapitulasi Rerata Skor Penilitian Aktivitas Guru Pada Siklus I

TAHAP SATUAN AKTIVITAS SKOR KATEGORI

Awal Membuka Pelajaran

Menjelaskan kerja dan tanggung jawab siswa

Menyampaikan kompetensi / tujuan pembelajaran

Menyampaikan manfaat pembelajaran dan memotifasi siswa

Membangkitkan pengetahuan awal siswa

4,0

3,5

4,0

3,5

3,5

Baik

Cukup Baik

Baik

Cukup Baik

Cukup Baik

TAHAP SATUAN AKTIVITAS SKOR KATEGORI

Inti Member konsep tentang kelipatan dan faktor bilangan

Mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok

Meminta masing – masing siswa mengerjakan LKS sesuai dengan ketentun yang ditetapakan

Membimbing dan mengarahkan siswa dalam STAD

Meminta siswa melaporkan hasil kerjanya

3,5

3,5

4,0

4,0

3,5

Cukup Baik

Cukup Baik

Baik

Baik

Cukup Baik

Akhir Mengakhiri / penutup pembelajaran 4,0 Baik

Jumlah 41

Rerata 3,72 Baik

Sumber : diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabe diatas Nampak bahwa rerata aktivitas guru terhadap beberapa

aspek yang dinilai selama penerapan srategi STAD dikategorokan cukup baik sampai baik.

Page 24: Karya ilmiah faltin

24

Adapun rerata aktivitas guru secara keseluruhan dalam proses pembelajaran mencapae skor

3,72. Hal ini dapat dikatakan bahwa aktifitas guru terlaksana degan baik berdasarkan ceritra

keterlaksanaan walaupun ada beberapa aktivitas guru yang masih terlaksana cukup baik.

b. Hasil Belajar Siswa

Untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa selama kegiatan pembelajaran, maka

dilakukan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dilaksanakan pada akhir

siklus I dengan menggunakan tes tertulis dalam bentuk esay.

c. Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari 4 kali pertemuan.pada

penelitian ini siswa dibagi 6 kelompok,tiap kelompok terdiri dari 5 sampai 6 orang yang

heterogen yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan ras yang berbeda.

Dari hasil kelompok yang dilakukan siswa pada pertemuan pertama dan kedua dapat

dilihat bahwa secara umum siswa sudah cukup menjawab dengan baik soal – soal yang

disajikan.hal ini Nampak rerata kemampuan kelompok 1 yaitu sebesar 46,15 % ( cukup ).

Kelompok II sebesar 46,15 % ( Baik ).kelompok III sebesar 32,70 % ( kurang ).kelompok

IV sebesar 57,70 % ( cukup ).

Dalam kegiatan STAD setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari kelompok

siswa dibagi dalam kelompok seterogenitas dengan harapan dapat memotifasi siswa untuk

saling membantu antara siswa yang berkemampuan lebih dengan siswa berkemampuan

rendah dalam menguasai materi pembelajaran. Hal ini akan menyebapkan tumbuhnya rasa

kesadaran pada diri siswa bahwa belajar secara kooperatif sangat menyenangkan.

Keterlaksanaan aktivitas siswa yang berlangsung dengan baik sangat dipengaruhi

oleh aktivitas guru dalam proses pembelajaran.sejalan dengan pendapat mulyasa ( 2005 : 13

– 14 ), menjelaskan bahwa kualitas seseorang guru dapar ditinjau dari dua segi, dari segi

proses dan dari segi hasil.dari segi proses, guru dikatakan berhasil apabila mampu

Page 25: Karya ilmiah faltin

25

melibatkan sebagian besar peserta didik secara aktif baik fisik, mental, maupun social dalam

proses pembelajaran. Sedangkan dari segi hasil, guru dikatakan berhasil apabila

pembelajaran yang dibarikan mampu mengubah prilaku sebagian besar peserta didik kearah

penguasaan kompetensi dasar yang lebih baik. Pengamatan aktivitas guru dengan penerapan

strategi STAD baik pada pertemuan pertama maupun pada pertemuan kedua kategori baik

masih terdapat beberapa kekurangan pada pertemuan pertama seperti kurangnya melakukan

penjelasan kerja dan tanggung jawab siswa, penyampaian manfaat pembelajaran dan

motifasi siswa, pembelajran kensep tentang FPB dan KPK ,pembagian peserta didik

kedalam kelompok belajar dan meminta siswa melaporkan hasil kerjanya. Serta kekurangan

pada pertemuan kedua yaitu kurangnya membangkitkan pengetahuan awal siswa. Faktor

tersebat dapat berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa.hal ini sejalan dengan pendapat

senjaya ( 2006 : 148 ) bahwa guru dalam pembelajaran berperan sebagai vasilitator yaitu

berperan untuk menfasilitasi siswa untuk belajar secara maksimal dengan mengunakan

berbagai srategi, metode, media dan sumber belajar sehingga memudahkan siswa dalam

kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru selam proses pembelajaran sudah

berkategori cukup baik sampai baik dengan rerata aktifitas guru secara keseluruhan dalam

proses pembelajaran mencapai skor 3,72 sehingga dapat di dikatakan bahwa aktifitas guru

terlaksana dengan baik. Hal ini member gambaran bahwa guru telah berhasil dalam

menerapkan strategi belajar mengunakan strategi STAD secara efektif untuk meningkatkan

aktifitas dan hasil belajar matematika khususnya pada materi menentukan FPB dan KPK.

Berdasarkan lember observasi pada catatan perbaikan dan pertemuan pertama,

terdapat kekurangan pada aktivitas guru dalam mengelolah proses belajar mengajar.

Kekurangan yang ditemui pada pertemuan pertama dilakukan perbaikan pada pertemuan

kedua yaitu: 1) guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi

Page 26: Karya ilmiah faltin

26

pendapat temanya dan 2) guru hendaknya lebih mengarahkan siswa untuk menjawab

pertanyaan.

Pencapaian keberhasialan indicator,meningkatkan hasil belajar matematika pada

materi pokok menentukan KPK dan FPB, siswa kelas IV SDN 6 maligano melalui

penurapan strategi STAD ini, tedak lepas dari peran guru dalam proses pembelajaran.

Mengigat guru merupakan sal;ah satu komponen yang mempenggaruhi hasil belajar siswa.

Pendapat ini juga sejalan dengan yang dikemukakan oleh wahyudin dkk ( 2007 : 35-36 )

bahwa keberhasilan dalam proses pembelajaran dititip beratkan pada peserta didik dan guru,

dimana peserta didik haruslah dapat meningkatkan kesiapan dan kesungguhan dalam proses

pembelajaran untuk mencapai prestasi belajar yang diharapkan, dan guru sebagai pendidik

dapat mengantarkan anak didinya pada tujuan yang telah ditetapkan.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Page 27: Karya ilmiah faltin

27

Berdasarkan temuan, hasil – hasil yang telah diuraikan seta pembahasan sebagaimana

yang dikemukakan pada bagian sebelunya, maka dalam penelitian ini disimpulkan sbb :

1. Pembelajaran dengan mengunakan pendekatan kooperatif type STAD dapat

mengembangkan prilaku berkarakter meliputi : teliti, tekun, tanggung jawab, kerjasama,

kesabaran, jujur, terbuka, dan mendegarkan pendapat orang lain di kelas IV SDN 6

maligano

2. Mengembangkan ketrampiulan social meliputi : bertanya, mengembangkan idea tau

pendapat, menjadi pendegar yang baik, berlati berkomunikasi verbal dan tulisan, berfikir

kreatif dan sistematis.

3. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kooperatif type STAD dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika pokok bahasan menentukan KPK dan

FPB di kelas IV SDN 6 maligano.

B. Saran

Untuk mempertegas kembali bahwa pelaksanaan model pembelajaran dengan

mengunakan pendekatan kooperatif type STAD untuk siswa kelas IV SDN 6 maligano sangat

efektif untuk dilaksanakan sihingga dirasa perlu memberikan saran – saran sebagai berikuat :

1. Guru perlu memahami dan menguasai metode pembelajaran kooperatif type STAD dan

mampu menerapkannya didalam pembelajaran matematika pokok bahasan menentukan

KPK dan FPB.

2. Siswa diharapkan dapat mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan scenario yang telah

diatur dan disusun oleh guru berdasarkan model pembelajaran yang digunakan. Kesadaran

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

3. Pihak sekolah agar dapat menfasilitasi guru – guru didalam melaksanakan penelitean

tindakan kelas demi perbaikan kualitas pembelajaran disekolah

Page 28: Karya ilmiah faltin

28

DAFTAR PUSTAKA

Pengatar pendidikan oleh Dinn Wahyudin Supriadi, Ishak Abduhak. KTSP BSNP Tahun 2008 KTSP, BSNP Tahun 2008

Mulyana AZ,. 2001 Rahasia Matematika . Surabaya : AG Mulia

Tim Bina Karya Guru .2006 .Tarampil Berhitung matematika untuk SD Kelas IV. Erlangga

Wardani,I.G.A.K. 2005. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta : PT Bumi AksaraPembelajaran Matematika SD, oleh Gatot Setyo dkk

Dumairy ( 1990 ) matematika terapan untuk bisnis dan ekonomi, Yogyakarya, BPFE, UGM.

Page 29: Karya ilmiah faltin

29