Karbohidrat

26
KIMIA ORGANIK KIMIA ORGANIK II KARBOHIDRAT Di Buat Oleh DWI NOFIASTUTIK 08.2012.1.01559 ACHMAD JAMALUDIN 08.2012.1.01560 ANO AMASTASYA P 08.2012.1.01561 RIRIN JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 2013 Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat

description

kimia organik 2 karbohidrat

Transcript of Karbohidrat

Page 1: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

KIMIA ORGANIK II

KARBOHIDRAT

Di Buat Oleh

DWI NOFIASTUTIK 08.2012.1.01559

ACHMAD JAMALUDIN 08.2012.1.01560

ANO AMASTASYA P 08.2012.1.01561

RIRIN

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

2013

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat

Page 2: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

BAB I KARBOHIDRAT

1.1 Definisi Karbohidrat

KARBOHIDRAT yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O. Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

 Karbohidrat merupakan salah satu bahan makanan yang penting dan tersebar luas dalam jaringan binatang maupun tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat adalah senyawa yang memiliki rumus umum Cn(H2O)m. Dalam karbohidrat terdapat gugus fungsional yaitu aldehid (polihidroksialdehid) dan keton (polihidroksiketon). Fungsi karbohidrat yaitu sebagai sumber energi dan penyusun sel tumbuhan. Sumber karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai. Karbohidrat terbentuk dari hasil fotosintesis tumbuhan.

H2O + CO2 (C6H12O5)n + O2

Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Enersi kimia yang terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian

1.2 KLASIFIKASI KARBOHIDRAT Berdasarkan Jumlah Monomer Penyusunnya :1. Monosakarida

Karbohidrat yang paling sederhana (C6H12O6). Merupakan karbohidrat yang tidak dapat terhidrolisis lagi menjadi satuan yang lebih kecil.

Sifat-sifat Fisik Monosakarida

Padatan kristal tidak berwarna Larut dalam air → ikatan hidrogen

Sedikit larut dalam alkohol

Tidak larut dalam eter, kloroform, benzena

Rasanya manis.

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat

Page 3: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

Diantara monosakarida → fruktosa yang paling manis

Berdasarkan Gugus Fungsi Utama

Aldosa (aldehid + -osa ) : monosakarida yang memiliki gugus fungsi aldehid.

Contoh : glukosa , galaktosa , ribosa , dan deoksiribosa

Ketosa (keton + -osa ) : monosakarida yang memiliki gugus fungsi keton.

D- Glukosa D-Fruktosa

Monosakarida berdasarkan jumlah atom C :Berdasarkan jumlah atom C pada monosakarida (POLIHIDROKSIALDEHID)     a) Triosa adalah monosakarida yang mengandung 3 atom C.        Contoh: gliseraldehida .   b) Tetrosa adalah monosakarida yang mengandung 4 atom C.        Contoh: eritosa.treosa   c) Pentosa adalah monosakarida yang mengandung 5 atom C.        Contoh: : ribosa,arabinosa,xylosa,lyxosa   d) Heksosa adalah monosakarida yang mengandung 6 atom C.       Contoh:alosa,altrosa,glukosa,gulosa,manosa,idosa,galaktosa,talosa

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat

Page 4: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

      Berdasarkan jumlah atom C pada monosakarida (POLIHIDROKSIKETON)    a) Triosa adalah monosakarida yang mengandung 3 atom C.        Contoh: dihidroksi keton.   b) Tetrosa adalah monosakarida yang mengandung 4 atom C.        Contoh: eritrulosa   c) Pentosa adalah monosakarida yang mengandung 5 atom C.        Contoh: ribulosa,xylulosa   d) Heksosa adalah monosakarida yang mengandung 6 atom C.       Contoh: psikosa,fruktosa,tagatosa,sarbosa. 

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat

Page 5: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

  Monosakarida berdasarkan struktur molekul :1. Model Fischer

Garis horizontal: ikatan yang terdapat di muka bidang kertas. Garis vertikal: ikatan yang terdapat di sebelah belakang bidang kertas.

2. Model Howarth

Contoh Monosakarida :

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat

Page 6: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

Monosakarida Komposisi Terdapat dalamGlukosa C6H12O6 Buah-buahanFruktosa C6H12O6 Buah-buahan, MaduGalaktosa C6H12O6 Tidak terdapat secara alami

KONFIGURASI MONOSAKARIDA

Monosakarida yang mempunyai enam atom karbon disebut heksosa; dalam bentuk aldehida disebut aldoheksosa dan dalam bentuk keton disebut ketoheksosa. Aldoheksosa dan ketoheksosa yang umum dijumpai EpimerDua monosakarida yang konfigurasinya hanya berbeda pada satu karbon kiral disebut epimer. Epimerisasi : perubahan dari epimer dengan bantuan epimerase, misalnya galaktosa menjadi glukosa. Contohnya adalah D-glukosa dan D-galaktosa adalah diastereomer yang epimer, karena dalam proyeksi gugus hidroksil pada atom C-4 yang berbeda.1. Sistem D dan L      

 Monosakarida paling sederhana yang aktif optik adalah aldotriosa gliseraldehida. Gliseraldehida mempunyai satu atom karbon kiral, sehingga dapat berada dalam dua bentuk enatiomer (dua stereoisomer yang mana memperlihatkan tidak dapat dihimpitkan terhadap bayangan cerminnya).

        Kedua enantiomer itu dikenal mempunyai konfigurasi, tanda (+) berarti memutar ke kanan (dextrorotatory) dan tanda (-) berarti pemutar ke kiri (levorotatory). Sebelum konfigurasi absolutnya diketahui, Emil Fisher (pionir besar dari kimia karbohidrat) secara arbitrasi menentukan struktur untuk (+) dan (-) gliseralaldehida. Penetapan konfigurasi absolutnya belakangan membuktikan perkiraan Fisher benar.

        Fisher menandai konfigurasi enantiomer pemutar ke kanan sebagai D-(+)-gliseraldehida dan enantiomer pemutar ke kiri sebagai L-(-)-gliseraldehida. Awalan D dan L digunakan dengan nama – nama monosakarida yang lebih tinggi untuk menandai konfigurasi atom karbon kiral (atom yang terikat kepada empat atom atau gugus yang berbeda) yang bernomor paling tinggi. Jika atom karbon mempunyai konfigurasi seperti atom karbon kiral dari (+)-gliseraldehida, ditandai dengan D. Jika mempunyai konfigurasi yang sama seperti atom karbon kiral dari (-)-gliseraldehida, diberi tanda L. Tanda (+) dan (-) menandai arah putaran cahaya terpolarisasi bidang. Awalan – awalan D dan L tiak mengindikasikan apapun tentang arah putaran cahaya terpolarisasi bidang kecuali bagi gliseraldehida.

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat

Page 7: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

2. KONFIGURASI ALDOHEKSOSA

Aldotetrosa mempunyai 4 atom C dengan 2 atom C kiral, sehingga aldotetrosa mempunyai 22=4 stereoisomer, 2 pasang D & L enantiomer, yang disebut: eritrosa (D,L), threosa (D,L).

Aldopentosa mempunyai 3 atom C kiral, berarti mempunyai 23=8 stereoisomer. Ribosa, arabinosa, ksilosa, liksosa mempunyai 4 pasang D & L enantiomer.

Aldoheksosa (allosa, altrosa, glukosa, mannosa, gulosa, idosa, galaktosa, talosa) mempunyai 4 atom C kiral, sehingga mempunyai 24=16 stereoisomer, yaitu 8 pasang D & L enantiomer.

Jumlah stereoisomer yang dimiliki oleh monosakarida adalah 2n, dimana n adalah jumlah atom karbon kiral. Dari keseluruhan stereoisomer tersebut, separuhnya adalah deret D dan separuh yang lain termasuk deret-L. Gambar di bawah menunjukkan proyeksi Fischer dari semua D-aldosa dari D-gliseraldehid sampai D-aldoheksosa

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat

Page 8: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

SIKLISASI MONOSAKARIDA

Rantai-bentuk terbuka glukosa ('baik' D - atau 'L -') ada dalam keseimbangan dengan beberapa isomer siklik , masing-masing berisi sebuah cincin karbon ditutup dengan satu atom oksigen. Dalam larutan air, bagaimanapun, glukosa ada sebagai pyranose selama lebih dari 99%. Bentuk rantai terbuka terbatas sekitar 0,25% dan furanose ada dalam jumlah diabaikan. Istilah "glukosa" dan "D-glukosa" biasanya digunakan untuk bentuk-bentuk siklik juga. Cincin ini berasal dari bentuk rantai terbuka oleh adisi nukleofilik reaksi antara kelompok aldehid - (C = O) H pada C-1 dan kelompok hidroksil-OH pada C-4 atau C-5, menghasilkan hemiacetal kelompok-C (OH) HO-. Hemiasetal siklik dapat terbentuk sebagai hasil reaksi antara gugus hidroksil dan karbonil pada rantai yang sama

Reaksi antara C-1 dan C-5 menciptakan sebuah molekul dengan cincin beranggota enam, disebut pyranose , setelah eter siklik pyran , molekul sederhana dengan cincin karbon-oksigen yang sama. Reaksi antara C-1 dan C-4 menciptakan sebuah molekul dengan cincin beranggota lima, yang disebut furanose , setelah eter siklik furan. Dalam kedua kasus, setiap karbon di atas ring memiliki satu hidrogen dan satu hidroksil terpasang, kecuali untuk karbon terakhir (C-4 atau C-5) dimana hidroksil diganti oleh sisa molekul terbuka (yang - (CHOH) 2-H atau - (CHOH)-H, masing-masing).

Reaksi cincin-penutupan membuat karbon C-1 kiral juga, karena empat obligasi menyebabkan-H, ke-OH, untuk karbon C-2, dan oksigen cincin. Keempat bagian dari molekul dapat diatur sekitar C-1 ( karbon anomeric ) dalam dua cara yang berbeda, yang ditunjuk oleh prefiks 'α-' dan 'β-'. Ketika molekul glukopiranosa ditarik dalam proyeksi Haworth , penunjukan 'α-' berarti bahwa kelompok hidroksil yang melekat pada C-1 dan-CH 2 OH pada C-5 terletak di sisi berlawanan dari ring pesawat (a trans pengaturan ), 'sedangkan' β-berarti bahwa mereka berada di sisi yang sama dari pesawat (a cis pengaturan).Oleh karena itu, terbuka isomer D-glukosa menimbulkan empat isomer siklik yang berbeda: α-D-glukopiranosa, β-D-glukopiranosa, α-D-glucofuranose, dan β-D-glucofuranose, α-D - Glucopyranose Glukopiranosa,  β-D - Glucopyranose Glukopiranosa, α-D - Glucofuranose Glucofuranose,  β-D - Glucofuranose Glucofuranose.

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat

Page 9: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

Rantai lainnya terbuka-isomer L-glukosa juga menimbulkan empat bentuk siklik berbeda L-glukosa, masing-masing cermin gambar dari D-glukosa yang sesuai. Cincin glukopiranosa (α atau β) dapat mengasumsikan bentuk non-planar beberapa, analog dengan 'kursi' dan 'perahu' konformasi dari sikloheksana. Demikian pula, cincin glucofuranose mungkin beranggapan beberapa bentuk, analog dengan 'amplop' konformasi dari cyclopentane .

Glukopiranosa bentuk glukosa yang mendominasi dalam larutan, dan merupakan bentuk yang diamati dalam keadaan padat. Mereka adalah padatan kristal berwarna, sangat larut dalam air dan asam asetat , buruk larut dalam metanol dan etanol . Mereka meleleh pada 146 ° C (α) dan 150 ° C (β), dan terurai pada suhu tinggi ke karbon dan air.

Karena sifat ikatan karbon yang berbentuk tetrahedral, gula piranosa membentuk konfigurasi “kursi" atau “perahu", tergantung dari gulanya. Penggambaran konfigurasi kursi dari glukopiranosa di atas lebih tepat dibandingkan dengan proyeksi Haworth.

BANDINGAN ALPA DAN GLUKOSA BETAPosisi gugus-OH pada karbon anomeric merupakan perbedaan penting untuk kimia

karbohidrat. 1. Posisi Beta didefinisikan sebagai-OH berada di sisi yang sama dari cincin sebagai # C 6. Dalam struktur kursi ini menghasilkan proyeksi horisontal. 2. Posisi Alpha didefinisikan sebagai-OH berada di sisi berlawanan dari cincin sebagai # C 6. Dalam struktur kursi ini menghasilkan proyeksi ke bawah.

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat

Page 10: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

1. CINCIN FURANOSA DAN PIRANOSA

 Suatu monosakarida dalam bentuk hemiasetal cincin lima anggota disebut furanosa. Furan berarti senyawa heterosiklik lima anggota. Serupa pula dengan piranosa yaitu suatu monosakarida dalam bentuk cincin enam anggota (dari nama piran ; senyawa heterosiklik oksigen bersegi enam).

Fruktosa dapat membentuk- Cincin piranosa, melalui reaksi antara gugus keto atom C2 dengan OH dari C6.

- Cincin furanosa, melalui reaksi antara gugus keto atom C2 dengan OH dari C5.

2. RUMUS HAWORTH

Suatu rumus Haworth digambar dengan oksigen cincin berada pada sisi terjauh dari cincin dan karbon 1 berada di sebelah kanan. Gugus CH2OH ujung ditempatkan di atas bidang cincin untuk deret D, dan di bawah bidang cincin untuk deret-L. Atom-atom hidrogen, pada karbon cincin biasanya tidak ditampakkan dalam proyeksi Haworth.

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat O OCH2OH

CH2OH

di atas, D

Di bawah, L

Page 11: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

Gugus yang terletak di sebelah kanan proyeksi Fischer berada di sebelah bawah proyeksi Haworth, selanjutnya gugusan yang berada di sebelah kiri beRada di sebelah atas dalam rumus Haworth.

Untuk menggambarkan struktur karbohidrat menggunakan notasi Fischer, C kiral cukup menggunakan perpotongan garis

Dua gugus fungsi dalam monosakarida (aldehida dan alkohol) bersifat menghasilkan suatu hemiasetal → monosakarida siklik. Hemi berarti setengah

3. ANOMER

Monosakarida memiliki perbedaan dalam konfigurasi pada karbon 1 (akibat reaksi siklisasi). Dalam rumus Haworth untuk suatu D-glukosa, struktur dimana OH anomerik diproyeksikan ke bawah (trans terhadap CH2OH ujung) disebut α-anomer. OH anomerik diproyeksikan ke atas (cis terhadap CH2OH ujung) disebut β-anomer.

4. MUTAROTASI

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat

Page 12: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

Perubahan sudut putar optic larutan monosakarida secara perlahan-lahan menuju sudut putar yang tetap. α-D-glukosa apabila dilarutkan di dalam air tidak selamanya sebagai α-D-glukosa namun cincinya dapat terbuka dan membentuk β-D-glukosa, mengalami penyetimbangan lambat dengan cincin terbuka. Gejala semacam ini merupakan mutarotasi

Mutarotasi : perubahan serta merta yang lambat dari rotasi optis.Terjadi karena (dalam larutan) baik α- maupun β-D-glukosa mengalami suatu penyetimbangan lambat dalam bentuk rantai terbuka, dan dengan anomer lainnya.Anomer apapun yang dilarutkan, hasilnya ialah campuran kesetimbangan yang terdiri dari 64% β-D-glukosa , 36% α- D-glukosa, dan 0,02% bentuk aldehida dari glukosa. A. MUTAROTASI

O

CH2OH

OHOH

OHOH HO OH

OH

CH2OHO

HO OH

OH

CH2OH

OHC

OHHO

H2O H2O

D-glukosa D-glukosa D-glukosa(36 %) (0,02%) (64%)

1. β-D-glukosa > α- D-glukosa karena β-D-glukosa lebih stabil.2. Pada β-anomer memiliki gugus hidroksil pada karbon 1 pada posisi ekuatorial,

sedang pada α-anomer pada posisi aksial.

O

OHHOHO

HO

CH2OH OOH

HOHO

HO

CH2OHaksial

ekuatorial

GLIKOSIDA

Gugus hidroksil anomerik dan gugus hidroksil gula atau senyawa yang lain dapat membentuk ikatan yang disebut ikatan glikosida dengan membebaskan air :

R-OH + HO-R' R-O-R' + H2O

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat

Page 13: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

Misalnya methanol bereaksi dengan gugus OH anomerik dari glukosa membentuk metil glukosida (metil-glukopiranosa).

Beberapa Reaksi Monosakarida

1. Reaksi Oksidasi

Berdasarkan kemampuannya untuk mereduksi pereaksi (Tohlens, Benedict, Fehling), monosakarida dapat digolongkan :

1. Gula pereduksi2. Gula non pereduksi

Monosakarida dapat mereduksi TBF karena pada monosakarida terdapat gugus aldehid atau gugus -hidroksi keton, yang akan dioksidasi oleh TBF menjadi karboksilat/keton.Semua monosakarida adalah Gula Pereduksi

Oksidasi aldosa oleh pereaksi TBF menghasilkan asam monokarboksilat: Asam Aldonat.Oksidasi aldosa dengan oksidator kuat (HNO3 panas) menghasilkan asam dikarboksilat karena HNO3 selain mengoksidasi gugus aldehid juga mengoksidasi gugus CH2OH terminal. Gula yang dapat dioksidasi adalah senyawa pereduksi. Gula yang

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat

HC

CHO

OH

CHO

C OH

C OH

CH2OH

+ Cu2+

C

O

OH

C OH

CHO

C OH

C OH

CH2OH

+ Cu2O

merah bata

D - glukosa asam D - glukonat

Page 14: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

demikian disebut sebagai gula pereduksi.Senyawa yang sering digunakan sebagai pengoksidasi adalah ion Cu+2, yang berwarna biru cerah, yang akan tereduksi menjadi ion Cu+, yang berwarna merah kusam. Hal ini menjadi dasar bagi pengujian Benedict yang digunakan untuk menentukan keberadaan glukosa dalam urin, suatu pengujian bagi diagnosa diabetes.

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat

Page 15: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

2. Reaksi reduksi

Gugus karbonil dari monosakarida dapat direduksi menjadi alkohol oleh beberapa pereaksi menghasilkan alditol

Reduksi monosakarida

Dapat dilakukan dengan: Logam + H2 dan enzimatis

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat

Page 16: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

Produknya polyol gula alkohol (alditol), glucose membentuk sorbitol (glucitol) , mannose membentuk mannitol , fructose membentuk mannitol + sorbitol , glyceraldehyde membentuk glycerol

2. Disakarida

Karbohidrat yang tersusun dari 2 monosakarida (C6H12O6)2. Dan juga merupakan hidrolisis dari polisakarida. Dua molekul monosakarida dalam disakarida dihubungkan melalui ikatan C-O-C yang disebut ikatan glikosida. Contoh karbohidrat disakarida, antara lain :

a. Maltosa    Terbentuk dari 2 molekul glukosa.     " α – D – Glukosa + α – D – Glukosa --> Maltosa + H2O"    Senyawa ini biasa terdapat pada makanan pokok (nasi) dan kecambah biji-bijian.

Ikatan α - 1,4 - Glikosida

b. Selubiosa    " β – D – Glukosa + α – D – Glukosa --> Selubiosa + H2O "    Senyawa ini biasa terdapat pada tumbuh-tumbuhan seperti serat kayu.

Ikatan β - 1,4 - Glikosida

c. Laktosa    Terbentuk dari molekul glukosa dan galaktosa. 

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat

Page 17: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

    " β – D – Galaktosa + α – D – Glukosa --> Laktosa + H2O "    Senyawa ini biasa terdapat pada susu.

d. Sukrosa    Terbentuk dari molekul glukosa dan fruktosa.     " α – D – Glukosa + α – D – Fruktosa --> Sukrosa + H2O "    Senyawa ini biasa terdapat pada gula tebu, gula bit.

3. Polisakarida

Karbohidrat yang tersusun dari banyak mono/disakarida (C6H12O5)n dan dapat terhidrolisis menjadi banyak monosakarida. Semua polisakarida sukar larut dalam air dan tidak dapat mereduksi larutan fehling.

a. Amilosa / Amilum (Pati)    Yaitu maltosa yang memanjang. Amilum digunakan sebagai simpanan energi tumbuhan.

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat

Page 18: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

b. Amilopektin

Ikatan α - 1,4 - Glikopiranosa dan cabang 1,6 - Glikopiranosa

c. Selulosa Digunakan sebagai serat tumbuhan.

Ikatan β - 1,4 - Glukopiranosa

d. Glikogen    Digunakan sebagai simpanan energi hewan. Dan juga biasa disebut dengan gula otot.

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat

Page 19: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

1.3 Uji Karbohidrat

a. Uji Fehling

    Uji ini dilakukan untuk menentukan karbohidrat sebagai gula pereduksi atau bukan. Pada uji ini, reaksinya ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah bata.

b. Uji Tollens

    Pada karbohidrat, reaksinya akan membentuk endapan perak atau biasa disebut dengan cermin perak.

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat

Page 20: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

c. Uji Iodium

    Uji ini dilakukan untuk membedakan amilum, glikogen, dan selulosa.

    Amilum + I2 --> Biru    Glikogen + I2 --> Merah coklat    Selulosa + I2 --> Negatif 

d. Uji Molish

    Pereaksi Molish adalah α-naftol dalam alcohol 95%. Reaksi ini sangat efektif untuk uji senyawa-senyawa yang dapat di dehidrasi oleh asam sulfat pekat menjadi senyawa furfural atau furfural yang tersubtitusi. Seperti hidroksimetilfurfural. Warna merah ungu yang terasa disebabkan oleh kondensasi furfural atatu turunannya dengan α-naftol.      Selain dari furfural dapat terkondensasi dengan bermacam-macam senyawa fenol atu amin memberikan turunan yang berwarna. Uji molish adala uji umum untuk karbohidrat walaupun hasilnya bukan merupakan reaksi yang spesifik untuk karbohidrat. Hasil yang negated merupakan petunjuk yang jelas tidak adanya karbohidrat dalam sample.

e. Uji Benedict

   Uji Benedict berdasarkan pada reduksi dari Cu+2  menjadi Cu+ oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau ketom bebas. Pereaksi Benedict mengandung CuSO4, Na2CO3

dan Na-sitrat. Pada proses reduksi dalam dalam ssuasana basa biasanya di tambah zat pengompleks, seperti sitrat untuk mencegah terjadinya  pengendapan CuCO3 dalam larutan natrium bikarbonat. Larutan tembaga alkalis dapat di reduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid bebas atau monoketo bebas.    Disakarida seperti maltosa dan laktisa dapat mereduksi larutan Benedict karena mempunyai gugus keto bebas. Uji Benedict dapat pula dipakai untuk memperkirakan konsentrasi karbohidrat bebas karena berbagai konsentrasi karbohidrat akan membetikan

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat

Page 21: Karbohidrat

KIMIA ORGANIK

intensitas warna yang berlainan.

f. Uji Barfoed

   Pereaksi Barfoed merupakan larutan tembaga asetat dalam air yang ditambahkan asam asetat atau asam laktat. Pereaksi ini digunakan untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan cara mengontrol kondisi percobaan, seperti pH dan waktu pemanasan. Senyawa Cu2+ tidak membentuk Cu(OH)2 dalam suasana asam. Jadi Cu2O terbentuk lebih cepat oleh monosakarida dari pada oleh disakarida.

g. Uji Seliwanoff       Uji Seliwanoff merupakan uji spesifik untuk karbohidrat golongan ketosa. Uji ini didasrkan atas terjadinya perubahan fruktosa oleh asam klorida panas menjadi asam levulenat dan 4-hidroksimetil furfural, yang selanjutnya terjadi kondensasi 4-hidroksimetil furfural dengan resorsonol (1,3-dihydroksibenzen0 yang dihidrolisa menjadi glukosa dan fruktosa memberi reaksi positif dengan uji Seliwanoff. Glukosa dan karbohidrat lain dalam jumlah banyak dapat juga memberi warna yang sama.

Institute technology adhi tama Surabaya Karbohidrat