kandungan nutrisi jahe

10
Kegunaan jahe untuk mengatasi gejala mual dalam kehamilan 161 Vol. 10, No.3, Oktober 2011 KEGUNAAN JAHE UNTUK MENGATASI GEJALA MUAL DALAM KEHAMILAN Regina Satya Wiraharja * , Heidy ** , Selvi Rustam *** , Marissa Iskandar *** TINJAUAN PUSTAKA * Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi, Fakultas Kedokteran, Unika Atma Jaya, Jl. Pluit Raya No.2,Jakarta Utara 14440. ** Departemen Fisiologi - Fisika, Fakultas Kedokteran, Unika Atma Jaya, Jl. Pluit Raya No.2,Jakarta Utara 14440. *** Peserta Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Jl. Pluit Raya No. 2, Jakarta Utara 14440. Damianus Journal of Medicine; Vol.10 No.3 Oktober 2011: hlm. 161170. Abstract: Ginger is rhizome plantation in Asia Pacific that has been used widely as cookery flavour and herbal medicine. As herbal medicine, ginger has been used as body warmer, appetizer, stomachic, anti nausea, anti emetic, anti dyspepsic and to shortened labor. However, dose and form of ginger for nausea and vomitus should be studied further because ginger is also informed to inhibit thrombosite aggregation, which can cause bleeding symptoms in pregnancy. Although mechanism of ginger in reducing the nausea and vomitus symptoms in pregnancy is not very clear, but compared to metoclopramid, ginger likely has excellence mechanism, especially in the systems influenced. Metoclopramid reduce the nausea and vomitus symptoms by increasing the pressure of lower oesophagus sfingter and increase food movement, while ginger blocks seroto- nin reseptor and induced antiemetic effect in gastrointestinal and central ner- vous systems. This condition explains why ginger could reduce nausea and vomits in pregnancy. Ginger also contains atsiri oil that functions as anti inflam- mation. There fore ginger can reduce the frequency of nausea and vomitus caused by inflamtion of H. pylori infection. Until now, ginger can be used in controlled dose because some studied have found that 1 gram of per day (4 times 250 mg) in various form, did not show severe side effects. Key words: herbal medicine, ginger, nausea, pregnancy ABSTRAK: Jahe adalah tumbuhan berumbi di Asia Pasifik yang telah lama digunakan sebagai bumbu dapur maupun obat herbal. Sebagai obat herbal, jahe telah digunakan untuk menghangatkan tubuh, meningkatkan nafsu makan, mengobati sakit lambung, anti mual, anti muntah, anti kembung dan juga untuk mempercepat proses melahirkan bayi. Dosis dan bentuk sediaan jahe yang digunakan untuk mengatasi keluhan mual dan muntah pada kehamilan perlu dipelajari lebih lanjut, terutama karena jahe dapat menginhibisi agregasi trombosit dan dapat mengakibatkan perdarahan pada kehamilan. Walaupun mekanisme jahe dalam mengurangi mual dan muntah pada kehamilan belum begitu jelas, tetapi bila dibandingkan dengan metoclopramid,jahe tampaknya mempunyai kelebihan terutama sistem tubuh yang dipengaruhi. Metoclopramid mengurangi rasa mual dan muntah dengan meningkatkan kerja spingter oesophagus bagian bawah dan mempercepat perpindahan makanan. Jahe bekerja dengan menginhibisi reseptor serotonin dan mengurangi efek muntah pada saluran gastrointestinal dan sistem saraf pusat. Kondisi ini menjelaskan mengapa jahe dapat mengurangi rasa mual dan muntah pada kehamilan. Jahe juga mengandung minyak atsiri sebagai anti inflamasi, sehingga jahe dapat mengurangi frekuensi mual dan muntah akibat peradangan dari infeksi H. pylori. Sampai saat ini, jahe dapat digunakan secara terkontrol sebanyak 1 gram per hari (4 kali 250 mg) dalam berbagai bentuk, tanpa menunjukkan efek samping yang berat. Kata kunci: obat herbal, jahe, mual, kehamilan

Transcript of kandungan nutrisi jahe

Page 1: kandungan nutrisi jahe

Kegunaan jahe untuk mengatasi gejala mual dalam kehamilan

161Vol. 10, No.3, Oktober 2011

KEGUNAAN JAHE UNTUK MENGATASI GEJALA MUAL DALAM KEHAMILAN

Regina Satya Wiraharja*, Heidy**, Selvi Rustam***, Marissa Iskandar***

TINJAUAN PUSTAKA

*Departemen Ilmu KesehatanMasyarakat - Gizi, FakultasKedokteran, Unika Atma Jaya, Jl.Pluit Raya No.2,Jakarta Utara14440.**Departemen Fisiologi - Fisika,Fakultas Kedokteran, Unika AtmaJaya, Jl. Pluit Raya No.2,JakartaUtara 14440.***Peserta Program Studi SarjanaKedokteran, Fakultas KedokteranUnika Atma Jaya, Jl. Pluit Raya No.2, Jakarta Utara 14440.

Damianus Journal of Medicine;Vol.10 No.3 Oktober 2011: hlm. 161–170.

Abstract: Ginger is rhizome plantation in Asia Pacific that has been used widelyas cookery flavour and herbal medicine. As herbal medicine, ginger has beenused as body warmer, appetizer, stomachic, anti nausea, anti emetic, antidyspepsic and to shortened labor. However, dose and form of ginger for nauseaand vomitus should be studied further because ginger is also informed to inhibitthrombosite aggregation, which can cause bleeding symptoms in pregnancy.Although mechanism of ginger in reducing the nausea and vomitus symptomsin pregnancy is not very clear, but compared to metoclopramid, ginger likely hasexcellence mechanism, especially in the systems influenced. Metoclopramidreduce the nausea and vomitus symptoms by increasing the pressure of loweroesophagus sfingter and increase food movement, while ginger blocks seroto-nin reseptor and induced antiemetic effect in gastrointestinal and central ner-vous systems. This condition explains why ginger could reduce nausea andvomits in pregnancy. Ginger also contains atsiri oil that functions as anti inflam-mation. There fore ginger can reduce the frequency of nausea and vomituscaused by inflamtion of H. pylori infection.Until now, ginger can be used in controlled dose because some studied havefound that 1 gram of per day (4 times 250 mg) in various form, did not showsevere side effects.Key words: herbal medicine, ginger, nausea, pregnancy

ABSTRAK: Jahe adalah tumbuhan berumbi di Asia Pasifik yang telah lamadigunakan sebagai bumbu dapur maupun obat herbal. Sebagai obat herbal,jahe telah digunakan untuk menghangatkan tubuh, meningkatkan nafsu makan,mengobati sakit lambung, anti mual, anti muntah, anti kembung dan juga untukmempercepat proses melahirkan bayi. Dosis dan bentuk sediaan jahe yangdigunakan untuk mengatasi keluhan mual dan muntah pada kehamilan perludipelajari lebih lanjut, terutama karena jahe dapat menginhibisi agregasitrombosit dan dapat mengakibatkan perdarahan pada kehamilan.Walaupun mekanisme jahe dalam mengurangi mual dan muntah padakehamilan belum begitu jelas, tetapi bila dibandingkan denganmetoclopramid,jahe tampaknya mempunyai kelebihan terutama sistem tubuhyang dipengaruhi. Metoclopramid mengurangi rasa mual dan muntah denganmeningkatkan kerja spingter oesophagus bagian bawah dan mempercepatperpindahan makanan. Jahe bekerja dengan menginhibisi reseptor serotonindan mengurangi efek muntah pada saluran gastrointestinal dan sistem sarafpusat. Kondisi ini menjelaskan mengapa jahe dapat mengurangi rasa mualdan muntah pada kehamilan. Jahe juga mengandung minyak atsiri sebagaianti inflamasi, sehingga jahe dapat mengurangi frekuensi mual dan muntahakibat peradangan dari infeksi H. pylori.Sampai saat ini, jahe dapat digunakan secara terkontrol sebanyak 1 gram perhari (4 kali 250 mg) dalam berbagai bentuk, tanpa menunjukkan efek sampingyang berat.Kata kunci: obat herbal, jahe, mual, kehamilan

Page 2: kandungan nutrisi jahe

162 Vol. 10, No.3, Oktober 2011

DAMIANUS Journal of Medicine

PENDAHULUAN

Jahe merupakan salah satu jenis rempah-rempah yangbanyak ditemukan di Asia Pasifik dan digunakan untukberbagai keperluan.1 Di Cina dan Jepang, jahe diguna-kan sebagai bumbu wajib dalam banyak jenis masakan,karena memberikan aroma yang khas dan rasa yangistimewa pada makanan.2 Selain itu, jahe banyak di-gunakan sebagai obat herbal atau jamu karena kan-dungan bahan-bahan alaminya.1,2

Sebagai obat herbal, jahe digunakan untuk mencegahmotion sickness dan sebagai anti muntah. Khasiatnyasebagai anti-muntah mulai banyak digunakan tidak ha-nya untuk penderita gastritis, tetapi juga oleh kalanganibu hamil, karena dianggap mempunyai efek sampingyang lebih ringan dibanding obat-obat anti muntah yangberedar di masyarakat.

Akan tetapi, jahe juga dikabarkan memiliki efek sam-ping seperti mencegah agregasi trombosit. Hal ini sa-ngat berbahaya, terutama pada kehamilan, karena bisamenyebabkan perdarahan.3,4

Oleh karena itu kami melakukan tinjauan pustaka me-ngenai mual muntah dalam kehamilan, kegunaan danefek samping jahe tersebut bagi ibu hamil. Selain itu,tinjauan pustaka ini juga akan membahas mengenaijahe secara umum, mekanisme jahe dalam mengurangimual dan muntah, kadar dan bentuk sediaan jahe yangaman untuk mengurangi gejala mual dan muntah dalamkehamilan, membandingkan efek jahe dengan obat antimuntah atau plasebo dalam menangani mual danmuntah, serta membahas efek samping jahe padakehamilan.

MUAL DAN MUNTAH DALAM KEHAMILAN

Mual dan muntah dalam kehamilan disebut sebagaimorning sickness, biasanya terjadi pada 75-80% wanitahamil.5 Meskipun sering disebut sebagai morning sick-ness, namun hanya 17% wanita hamil yang mengalamimuntah pada pagi hari, sebagian besar wanita hamilmengalami mual muntah sepanjang hari.6 Sebagianbesar mual dan muntah dapat hilang sendiri, namunsekitar 1-3% mual dan muntah pada wanita hamil dapatberkembang menjadi mual dan muntah berat, yangbiasa disebut sebagai hiperemesis gravidarum.7,8

Gejala klinis mual dan muntah bervariasi dari mual ri-ngan sampai mual dan muntah yang tidak tertahankansepanjang hari. Ini terjadi antara minggu keempat sam-pai ketujuh setelah periode menstruasi terakhir danberkurang pada minggu ke-20 setelah masa kehamilanpada hampir semua wanita hamil.6 Bagi sebagian besar

wanita, mual dan muntah dapat hilang sendiri selamausia kehamilan muda tanpa adanya efek negatif bagikesehatan dirinya sendiri maupun kesehatan bayinya.9

ETIOLOGI

Ada beberapa hal yang dianggap sebagai etiologi mualdan muntah dalam kehamilan, yaitu:

Faktor Psikologis

Mual dan muntah dalam kehamilan diduga sebagai pe-nyakit psikosomatis atau kelainan konversi, wanita yangmengalaminya tidak bisa menghadapi tekanan dengankeadaan kehamilannya dan mengalihkannya pada ge-jala fisik.10 Ada hubungan antara mual dan muntahdalam kehamilan dengan keadaan depresi, anxietasdan histeria.11,12

Pada suatu penelitian yang terkenal, Minnesota Multi-phasic Personality Inventory (MMPI) membagi wanitahamil dengan hiperemesis dan wanita hamil tanpa hi-peremesis. MMPI menyatakan bahwa sebagian besarwanita dengan hiperemesis mempunyai histeria, rasaketergantungan yang besar pada ibunya dan kepribadi-an yang kekanak-kanakan.12

Adaptasi Evolusi

Dikatakan bahwa mual dan muntah dalam kehamilanadalah suatu mekanisme yang berguna untukmemproteksi wanita hamil dan janin dari infeksi yangmenular lewat makanan dan dari toksin.13

Sebagai contoh, gejala mual dan muntah dalam keha-milan paling banyak terjadi selama masa trimester per-tama, ketika janin paling rentan terpapar potensi efekteratogenik dari substansi asing. Lebih lanjut, makananyang sering dihindari adalah yang berpotensi berbahaya,makanan yang mengandung toksik seperti daging, telur,ikan, yang mana lebih cenderung mengandung bakteriatau jamur daripada makanan lain.14

Stimulasi Hormonal

Teori yang lain mengatakan bahwa penyebab mual danmuntah dalam kehamilan adalah perubahan levelhormon terutama beta human chorionic gonadotropinhormone (b-HCG), estradiol, dan progesteron.15

Hubungan antara mual dan muntah dalam kehamilandengan b-HCG dapat dilihat jelas pada kehamilan kem-bar atau mola hidatidosa, kadar b-HCG lebih tinggi daripada kehamilan normal.16

Estrogen, terutama estradiol, juga diduga mempunyaiperanan pada mual dan muntah kehamilan. Suatu pe-

Page 3: kandungan nutrisi jahe

Kegunaan jahe untuk mengatasi gejala mual dalam kehamilan

163Vol. 10, No.3, Oktober 2011

nelitian mendemonstrasikan bahwa wanita denganhiperemesis gravidarum menunjukkan peningkatanlevel estradiol pada trimester pertama kehamilan.17

Perubahan hormon kehamilan juga bisa mengganggufungsi neuromuskular dari sistem gastrointestinal, yangberakibat pada mual dan muntah. Seperti progesteronyang bisa mengurangi kontraktilitas otot polos dan me-nyebabkan gastric dysrhythmias atau pengosonganlambung yang terhambat.17

Infeksi Helicobacter pylori

Suatu penelitian prospektif dipublikasikan padatahun1998, membandingkan 105 wanita yang meng-alami hiperemesis gravidarum dan 129 wanita tanpagejala apapun, dan menyatakan bahwa serum antibodiH. pylori pada wanita dengan hiperemesis gravidarummeningkat hampir dua kali lipat.18

TATALAKSANA

Secara garis besar penanganan mual dan muntah da-lam kehamilan dikelompokkan menjadi terapi farmako-logi dan non-farmakologi. Beberapa terapi non farma-kologis di antaranya adalah mengubah pola diet,dukungan emosional, akupresur dan pemberian jahe.

Mengubah pola diet

Untuk kehamilan dengan gejala mual-muntah yang ri-ngan, penanganan dengan mengubah pola diet merupa-kan terapi yang pertama yang dilakukan. Para wanitayang mengalaminya dianjurkan untuk makan lebih se-ring dengan porsi yang lebih kecil serta mengurangikonsumsi makanan dan minuman yang merangsangperasaan mual. Jenis makanan yang dikonsumsi jugadianjurkan agar rendah lemak, tinggi karbohidrat danbertekstur lembut. Jenis minuman yang asam jugalebih ditolerir oleh tubuh dibanding dengan air putihbiasa.19

Dukungan emosional

Dengan adanya mual muntah dalam kehamilan, walautidak berkorelasi kuat, tetapi dapat menimbulkan de-presi yang diakibatkan oleh perubahan mendadak kon-disi pada wanita hamil. Oleh sebab itu, dibutuhkan du-kungan dari lingkungan sekitar untuk meringankandampak psikologis yang ada.19

Akupresur

Beberapa studi telah dilakukan dan menyarankan aku-presur untuk mengurangi mual muntah dalam kehamil-an.19,20,21 Namun, dalam sebuah penelitian dikatakanbahwa akupresur tidak bermakna terhadap wanita

hamil.22 Diperlukan studi lebih lanjut untuk menilai ke-gunaan acupressure terhadap mual muntah dalamkehamilan.

Jahe

Jahe merupakan bahan terapi yang banyak digunakanuntuk meredakan gejala mual muntah dalam kehamil-an. Bentuk sediaan dan kadar yang digunakan ber-macam-macam (penggunaan jahe sebagai terapi akandibahas lebih lanjut setelah berbagai penjelasanberbagai terapi yang digunakan untuk mengurangi mualdan muntah dalam kehamilan).3,19,23

Selain terapi non-farmakologis, terapi farmakologis jugadapat dilakukan di antaranya dengan memberikanpiridoksin (vitamin B6) dan doxylamine, antiemetik,antihistamin dan antikolinergik, obat motilitas dankortikosteroid.19

Piridoksin (vitamin B6) dan doxylamine

Piridoksin adalah vitamin B kompleks yang larut dalamair dan merupakan koenzim yang dibutuhkan dalammetabolisme karbohidrat, lemak dan asam amino.24

Piridoksin dapat digunakan sebagai obat tunggal ataubersama dengan doxylamine. Sebuah penelitian me-nunjukkan bahwa terapi dengan vitamin B6 secara oraldosis 25 mg per 8 jam (75 mg per hari) lebih efektifmengurangi mual muntah dalam kehamilan dibandingplasebo. Dalam dosis farmakologis, vitamin B6 tidakmemperlihatkan efek teratogenik. Doxylamine dapatjuga digunakan tersendiri berupa tablet 25 mg yang di-minum malam hari atau kombinasi dengan piridoksin(25 mg tiga kali sehari).19,25

Antiemetik

Jika terapi sebelumnya tidak berhasil, maka dapatmempertimbangkan penggunaan obat-obat anti emetikseperti prochlorperazine (compazirne) dan chlorprom-azine (Thorazine) dari golongan phenotiazine. Obat-obat ini menunjukkan pengurangan mual muntah dalamkehamilan. Jika pengobatan dengan kedua obat anti-emetik tersebut tidak berhasil, maka dapat mengguna-kan trimethobenzamide (tigan) atau ondansetron(zofran). Para wanita hamil yang mengalami mual mun-tah berlebihan atau hiperemesis gravidarum juga dapatmempertimbangkan penggunaan droperidol (Inapsine)dan diphenhydramine (benadryl).19,26

Antihistamin dan antikolinergik

Hanya beberapa antihistamin yang diteliti dalam peng-gunaannya untuk mengurangi mual-muntah dalamkehamilan. Meclizine (antivert), dimenhydrinate (dra-

Page 4: kandungan nutrisi jahe

164 Vol. 10, No.3, Oktober 2011

DAMIANUS Journal of Medicine

mamine) dan diphenhydramine telah terbukti lebih efek-tif daripada plasebo dalam mengurangi mual muntahdalam kehamilan.26 Secara umum, antihistamin secaralangsung menghambat kerja histamin pada reseptor-H1 dan secara tidak langsung mempengaruhi sistemvestibuler, mengurangi rangsangan pada pusat muntah.Juga inhibisi reseptor muskarinik mungkin berpengaruhterhadap aktivitas antiemetik dari antihistamin.19,24

Obat motilitas

Metoclopramide (reglan) bekerja dengan meningkatkantekanan pada sfingter esofagus bagian bawah, denganmempercepat pergerakan makanan pada sistem pen-cernaan. Melalui penelitian, obat ini lebih efektif diban-ding plasebo sebagai terapi hiperemesis gravidarum.27

Obat ini juga tidak dihubungkan dengan angka kejadianmalformasi kongenital.

Kortikosteroid

Terapi dengan kortikosteroid ditujukan untuk mual mun-tah yang berat dalam kehamilan serta hiperemesisgravidarum.24 Data mengenai keamanan penggunaankortikosteroid masih kontroversial. Penggunaan korti-kosteroid rutin sebaiknya dihindari selama trimesterpertama. Sebuah meta-analisis menunjukkan sebuahpeningkatan kecil dari risiko malformasi mayor danrisiko palatoschisis meningkat 3,4 kali lipat pada bayidengan ibu yang menggunakan kortikosteroid pada tri-mester pertama kehamilan.28

Terapi intravena

Cara pemberian terapi terutama secara oral. Akan te-tapi, terapi dapat juga diberikan secara intravena dannutrisi parenteral atau enteral. Cairan intravena berupainfus diberikan untuk mempertahankan cairan dalamtubuh, terkadang dibutuhkan tambahan antiemetikyang diberikan melalui oral, rektal maupun dimasukkanke dalam infus. Nutrisi parenteral atau enteral diberikanapabila mual muntah dalam kehamilan terus terjadi danmenyebabkan penurunan berat badan. Nutrisi yang di-berikan mencakup kebutuhan kalori setiap hari dan ke-butuhan elektrolit jika ada yang berkurang.19

Jadi dapat disimpulkan bahwa etiologi dari mual danmuntah mungkin dapat disebabkan oleh berbagai ke-mungkinan, termasuk diantaranya perubahan psiko-logis, adaptasi terhadap perubahan, rangsangan hormo-nal, dan kemungkinan infeksi H.pylori. Tatalaksana pe-nanganan mual dan muntah ini tergantung dari derajatberat ringannya gejala klinis, dampak mual dan muntahterhadap kualitas hidup wanita hamil, dan keamananbagi janin. Sebagai tambahan, pemberian multivitamin

mungkin dapat membantu mencegah timbulnya mualdan muntah.

JAHE

Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhanrumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifikyang tersebar dari India sampai Cina. Rhizoma danbatang jahe memegang peranan penting dalampengobatan di India, Cina, dan Jepang sejak tahun1500. Oleh karena itu, kedua bangsa ini disebut-sebutsebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jaheterutama sebagai bahan minuman, bumbu masak, danobat-obatan tradisional. Jahe termasuk dalam temu-temuan (zingiberaceae), sefamili dengan temu-temuanlainnya seperti kunyit (Curcuma domestica), temulawak (Curcuma xanthorrhiza), temu hitam (Curcumaaeroginosa), lengkuas (Languas galanga), kencur(Kaempferia galanga), dan lain-lain.29

Jenis tanaman jahe dibedakan menjadi tiga jenis,29

yaitu:

1. Jahe putih atau kuning besar atau disebut jugajahe gajah atau jahe badak.

Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpang-nya lebih menggembung dari kedua varietaslainnya. Jenis jahe ini bisa dikonsumsi baik saatberumur muda maupun saat berumur tua, baiksebagai jahe segar maupun olahan (gambar 1).

Gambar 1. Jahe Gajah.30

2. Jahe putih atau kuning kecil atau disebut juga jahesunti atau jahe emprit

Ruasnya kecil, agak rata, sampai agak sedikitmenggembung. Jahe ini selalu dipanen setelahberumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebihbesar daripada jahe gajah sehingga rasanya lebihpedas dan mengandung serat yang tinggi. Jaheini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untukdiekstrak oleoresin dan minyak atsirinya (gambar2).

Page 5: kandungan nutrisi jahe

Kegunaan jahe untuk mengatasi gejala mual dalam kehamilan

165Vol. 10, No.3, Oktober 2011

3. Jahe merah

Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecildaripada jahe putih kecil. Sama seperti jahe kecil,jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan jugamemiliki kandungan minyak atsiri yang samadengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuanobat-obatan (gambar 3).

Gambar 2. Jahe Merah.31

Gambar 3. Jahe gajah, Jahe emprit dan Jahe merah.32

Selain mengandung minyak atsiri, jahe juga mengan-dung berbagai zat gizi seperti yang terlampir pada tabel1.

KEGUNAAN JAHE

Di samping kegunaan jahe untuk mengurangi mual danmuntah dalam kehamilan, manfaat jahe secara luasantara lain dapat digunakan untuk mengatasi migren,motion sickness, mual post-kemoterapi, mual dan mun-tah post-operasi, osteo arthritis, rheumatoid arthritis,gangguan traktus urinarius post-stroke, menurunkanberat badan, mempersingkat masa persalinan, dansebagai anti pembekuan darah.34

MEKANISME JAHE DALAM MENGURANGI MUALDAN MUNTAH DALAM KEHAMILAN

Zat-zat yang terkandung dalam jahe antara lain ginge-rol, shogaol, zingerone, zingiberol dan paradol.35 Rasapedas yang terkandung pada jahe disebabkan oleh zatzingerone, sedangkan aroma khas yang ada pada jahedisebabkan oleh zat zingiberol.36

Dalam kaitannya sebagai anti lemak, mekanisme kerjazat-zat tersebut pada dasarnya masih belum jelas. Di-katakan jahe bekerja menghambat reseptor serotonindan menimbulkan efek anti emetik pada sistem gastro-intestinal dan sistem susunan saraf pusat.37,38 Padapercobaan binatang, gingerol meningkatkan transpor

Tabel 1. Kandungan nutrisi per 100 gram jahe.33

Nutritional Value of Ginger Root, Raw per 100 g (3.5 oz)

% Daily Need

Energy 20 kcal 80 KjCarbohydrates 17.77 g• Sugar 1.7 g• Dietary Fiber 2 g

Fat 0.75 gProtein 1.82 g

Thiamin (vitamin B1) 0.025 mg 2%Riboflavin (vitamin B2) 0.034 mg 2%Niacin (vitamin B3) 0.75 mg 5 %Pantothenic acid (vitamin B5) 0.203 mg 4 %Vitamin B6 0.16 mg 12 %Folate 11 3 %Vitamin C 5 mg 8 %

Calcium 16 mg 2 %Iron 0.6 mg 5 %Magnesium 43 mg 12 %Phosporus 34 mg 5 %Potassium 415 mg 9 %Zinc 0.34 % 3 %

Sumber: USDA Nutrient Database.33

Page 6: kandungan nutrisi jahe

166 Vol. 10, No.3, Oktober 2011

DAMIANUS Journal of Medicine

Penulis (tahun), Jenis Studi Sampel Pengobatan Kontrol Hasilindikasi

Fischer-Rasmussen,et al (1990),Hiperemesisgravidarum23

RCT, Crossover design,2 dayswashoutperiod

30 wanitahamildenganhiperemesisgravidarum

Bubuk jahe 4 x250 mg perhari selama 4hari

4 x kapsulplasebo perhari

Jahe mengurangi keluhanmual dan jumlah seranganmuntah secara bermakna (p =0,035)

4 x kapsulplasebo perhari

Metoclo-pramide 3x 10mg

Tidak ada

4 x sirupplasebo perhari

Placebo

Plasebo ataumetoclopramide(10 mg)

Plaseboataumetoclopramide(10 mg)

Plasebo

Bubuk jahe 4 x250 mg perhari selama 4hari

Bubuk jahe 1gr per hariselama 4 hari

Jahe denganberbagai dosisdan sediaan

4x 1 sendokmakan sirupjahe (me-ngandung 250mg jahe) perhari selama 2minggu.

Bubuk jahe 1x1 g dosistunggal

Jahe 1 g oraldosis tunggalsebelumoperasi

Jahe 1 g oral ,dosis tunggal,sebelumoperasi

Jahe 0.5 dan 1gr oral dosistunggal,sebelumoperasi

70 wanitahamil

60 wanitahamil

588 wanitahamil

26 Wanitahamildenganmual danmuntah

80 orangpelaut

60 pasienoperasiginekologi

120perempuanyang akan dilaparoskopiuntuk ke-perluanginekologi

108 perem-puan yang dilaparoskopidemi keper-luan gineko-logi

Randomizedcontrolledtrial

Randomizedcontrolledtrial

Crosssectional(deskriptif)

randomizeddouble-blindstudy tookplace duringa 6-monthperiod incalendaryear 1999

RCT

RCT

RCT

HemmatzadehSh, et al. (2007),Wanita hamildengan mual danmuntah41

Della A Forster, etal (2006)

Wanita hamildengan mual danmuntah42

Angela Keating, etal (2002).

Wanita hamildengan mual danmuntah40

Grontved (1988),sea sickness38

Bone (1990),post-operativenausea38

Phillips et al(1993)

Pasienlaparosopi38

Vutyavanich T, etal (2001)

Wanita hamildengan mual danmuntah38

Arfeen et al(1995), postoperative nau-sea38

Jahe mengurangi gejala mual(p = 0,014) dan jumlahserangan muntah (P < 0,001).Skala likert menunjukkan 28dari 35 dalam kelompok jahemengalami pengurangangejala mual dibandingkandengan plasebo (10 dari 35)(P < 0,001).Skala likert menunjukkanbahwa 90% pada kelompokjahe melaporkanpengurangan rasa mual danmuntah dibandingkan dengan63,4% pada kelompokmetoclopramid (p= 0,04).

11,6 % menggunakan jahedan 76,8 % diantaranyamelaporkan bahwa jahemengurangi keluhan mual

77% kelompok jahe melapor-kan penurunan mual diban-dingkan 20 % kelompokplacebo pada hari ke 9; 67%kelompok jahe tidak muntahlagi setelah hari ke 6 diban-dingkan dengan 20%kelompok plasebo.

Jahe lebih baik dari plasebo(p < 0,05) setelah 4 jampemberian

Insiden mual: 28% jahe, 51%plasebo 30% metoclopramide.Perbedaan bermakna (p <0,005) antara kelompok jahedan plasebo

Insidensi mual dan muntahadalah21%, 27% and 41%pada kelompok jahe,metoclopramide dan placebo.Jahe secara bermakna(P=0,006) menurunkan rasamual dibandingkan denganplasebo.

Tidak ada perbedaanbermakna.

RCT

Tabel 2. Berbagai penelitian yang membandingkan efek jahe dalam mengurangi mual dan muntah

Page 7: kandungan nutrisi jahe

Kegunaan jahe untuk mengatasi gejala mual dalam kehamilan

167Vol. 10, No.3, Oktober 2011

gastrointestinal. Gingerol dan komponen lainnya darijahe diketahui mempunyai aktivitas sebagai anti-hidrok-sitriptamin melalui percobaan pada ileum babi. Gala-nolakton, merupakan unsur lain yang terkandung padajahe, adalah suatu antagonis kompetitif pada ileus 5-HT reseptor, yang menimbulkan efek anti-emetik. Efekjahe pada susunan saraf pusat ditunjukkan pada perco-baan binatang dengan gingerol, terdapat penguranganfrekuensi muntah. Selain itu, studi lain menemukanbahwa jahe menurunkan gejala motion sickness padaresponden yang sehat.38

Dalam kaitannya sebagai anti inflamasi, ekstrak jahetelah memperlihatkan kemampuan untuk menghambataktivasi TNF (tumour necrosing factor) dan ekspresisiklo-oksigenase 2 selama in vitro dari sinoviosit manu-sia.39 Zat yang menghambat siklo-oksigenase 2, yaitugingerol, bekerja dengan cara menghalangi aktivasi p38MAP kinase dan NF-kB. Jahe juga mempunyai kan-dungan minyak atsiri yang berfungsi sebagai anti ra-dang, sehingga jahe dapat menghambat proses pe-radangan yang disebabkan oleh infeksi H.pylori. Olehkarena itu, frekuensi mual dan muntah yang disebab-kan oleh infeksi H.pylori dapat dikurangi.39

DOSIS DAN BENTUK SEDIAAN JAHE

Dosis rata-rata yang biasa digunakan berkisar antara0,5-2 gram berbentuk bubuk dan dimasukkan ke dalamkapsul. Bisa juga digunakan dalam bentuk ekstrak ke-ring atau jahe yang masih segar. Dari beberapa pene-litian didapatkan bahwa dosis yang memberikan efekuntuk mengurangi mual dan muntah pada kehamilantrimester pertama adalah sebanyak 250 mg jahe di-minum 4 kali sehari, dapat diminum dalam bentuk sirupmaupun kapsul.36,37 Banyak penelitian membuktikanbahwa bubuk jahe sebanyak 1 gram per hari dapat

menghilangkan mual yang disebabkan oleh berbagaifaktor, akan tetapi tidak boleh melebihi 4 gram perhari.34

PERBANDINGAN OBAT ANTI MUNTAH DENGANJAHE DALAM KEHAMILAN

Ada beberapa penelitian yang membandingkan khasiatjahe pada mual dan muntah dalam kehamilan ataukasus-kasus lainnya (lihat tabel 2).

EFEK SAMPING JAHE PADA KEHAMILAN

Secara umum belum ada penelitian yang dapat mem-buktikan efek samping terhadap penggunaan jahe da-lam kehamilan, jika diberikan dalam dosis 1 gram perhari.34

Efek samping yang paling sering dilaporkan adalahiritasi atau tidak enak di mulut, mulas, bersendawa,kembung dan mual, terutama pada sediaan jahe bubuk.Jahe segar yang tidak terkunyah dengan baik dapatjuga membuat obstruksi usus. Jahe harus digunakandengan hati-hati pada orang yang memiliki ulkus padagaster, inflammatory bowel disease dan batu em-pedu.34,44,40

Pada penelitian terhadap hewan percobaan menunjuk-kan bahwa jahe berpotensi sebagai inhibitor tromboxansintetase dan dapat mempengaruhi testosteron receptorbinding serta diferensiasi hormon sex steroid pada otakjanin4 (tabel 3).

Komponen-komponen tertentu dari jahe dapat menim-bulkan efek pada sistem kardiovaskuler yang bervariasi.Secara teoritis, jahe dapat mencegah pembekuandarah dengan cara menghambat agregasi platelet, danbisa menimbulkan perdarahan berlebih. Penelitian ter-

Tabel 3. Berbagai efek samping penggunaan jahe4,34,40,44

Gastrointestinal • Rasa tidak enak pada mulut mulas, bersendawa,kembung dan mual

• Inhibisi sintesa tromboxan, menghambat agregasiplatelet ( dipengaruhi adenosin difosfat danepinefrin)

• Mempengaruhi Testosterone Reseptor Binding• Mempengaruhi diferensiasi hormon sex steroid

di otak janin

• Abortus• Mutasi Janin• Resiko perdarahan

Yang dipengaruhi Efek samping

Kardiovaskuler

Hormonal

Kehamilan

Page 8: kandungan nutrisi jahe

168 Vol. 10, No.3, Oktober 2011

DAMIANUS Journal of Medicine

hadap manusia menunjukkan bahwa jahe menghambatagregasi platelet yang dipengaruhi oleh adenosindifosfat dan epinefrin34,44 (tabel 3).

Pada percobaan binatang, jahe dapat menyebabkanabortus, mutasi janin dan meningkatkan risikoperdarahan pada kehamilan dan persalinan. Akantetapi studi lain menemukan bahwa hal ini tidak terjadisecara bermakna pada manusia.4,34,44

KESIMPULAN

Berdasarkan tinjauan pustaka yang sudah dilakukan,dapat disimpulkan bahwa jahe dapat digunakan untukmengurangi gejala mual dan muntah dalam kehamilan.

Selain itu, berdasarkan kepustakaan yang diperoleh,dapat disimpulkan bahwa penggunaan jahe yang amandan efektif untuk mengatasi mual dan muntah dalamkehamilan adalah 1 gram per hari, serta bentuk sediaanyang dapat digunakan bervariasi tergantung keinginandan kondisi ibu hamil.

Walaupun mekanisme jahe dalam mengurangi mualdan muntah dalam kehamilan belum begitu jelas, tetapiapabila dibandingkan dengan metoclopramid, jahesepertinya mempunyai keunggulan dalam mekanismekerjanya, terutama dalam hal sistem yang dipengaruhi-nya. Metoclopramid hanya bekerja dengan cara me-ningkatkan tekanan pada sfingter esofagus bagian ba-wah dan mempercepat pergerakan makanan pada sis-tem pencernaan. Sedangkan jahe selain mempercepattransport gastrointestinal, juga bekerja pada susunansara pusat dan sebagai anti inflamasi untuk infeksi H.pylori, sehingga gejala muntah dan mual pada kasus-kasus diluar kehamilan pun dapat dikurangi denganpemberian jahe.

Efek samping jahe yang cukup berbahaya adalahmenghambat pembentukan tromboxan, sehingga dapatmempengaruhi reaksi perdarahan. Jahe disebut dapatmengakibatkan dan atau memperparah perdarahan ser-ta menyulitkan proses pembekuan darah, terutama jikaterjadi dalam kehamilan. Namun, hal ini belum dapatdibuktikan lebih lanjut secara ilmiah karena penelitiantersebut hanya dilakukan terhadap tikus dan bukanpada manusia.

Pada kenyataannya, banyak penelitian yang dilakukandengan dosis jahe 1 gram per hari (4 kali 250 mg) dalamberbagai variasi pemberian masih tidak menunjukkanefek samping yang berarti seperti yang disebutkan diatas. Oleh karena itu, sampai sekarang pemakaian ja-he masih dianggap aman dalam dosis yang terkontrol.

Diperlukan lebih banyak penelitian tentang efeksamping penggunaan jahe.

DAFTAR PUSTAKA

1. Koswara, Sutrisno. Jahe, rimpang dengan sejutakhasiat. (Cited October 17th, 2008). Available from:http:// www. Ebookpangan.com/ARTIKEL/JAHE%20RIMPANG%20 DENGAN% 20BERBAGAI%20KHASIAT.pdf

2. Ginger (Zingiber officinale roscoe). (Cited October17th, 2008). Available from URL: http://www.drugs.com/MTM/ginger.html

3. Backon J. Ginger in preventing nausea and vomitingof pregnancy; a caveat due to its thromboxane syn-thetase activity and effect on testosterone binding[Letter]. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol1991;42:163-4.

4. Chandra K, Einarson A, Koren G. Taking ginger fornausea and vomiting during pregnancy.Can FamPhysician. 2002; 48: 1441-2.

5. Gadsby R, Barnie-Adshead AM, Jagger C. A prospec-tive study of nausea and vomiting during pregnancy.Br J Gen Pract 1993;43(371):245-8.

6. Weigel MM, Weigel RM. The association of repro-ductive history, demographic factors, and alcohol andtobacco consumption with the risk of developing nau-sea and vomiting in early pregnancy. Am J Epidemiol1988;127:562-70.

7. Tsang IS, Katz VL, Wells SD. Maternal and fetal out-comes in hyperemesis gravidarum. Int J GynaecolObstet. 1996;55(3): 231-5

8. Semmens JP. Female sexuality and life situations.An etiologic psycho-socio-sexual profile of weightgain and nausea and vomiting in pregnancy. ObstetGynecol. 1971;38:555-63.

9. Mazzotta P, Stewart D, Atanackovic G, Koren G, MageeLA. Psychosocial morbidity among women with nau-sea and vomiting of pregnancy: prevalence and as-sociation with anti-emetic therapy. J PsychosomObstet Gynaecol. 2000;21(3):129-36.

10. Buckwalter JG, Simpson SW. Psychological factorsin the etiology and treatment of severe nausea andvomiting in pregnancy. Am J Obstet Gynecol.2002;186(5):210-14.

11. Gorsuch RL, Key MK. Abnormalities of pregnancy asa function of anxiety and life stress. Psychosom Med.1974;36(4):352-62.

12. Fairweather DV. Nausea and vomiting in pregnancy.Am J Obstet Gynecol. 1968;102(1):135-75.

Page 9: kandungan nutrisi jahe

Kegunaan jahe untuk mengatasi gejala mual dalam kehamilan

169Vol. 10, No.3, Oktober 2011

13. Sherman PW, Flaxman SM. Nausea and vomiting ofpregnancy in an evolutionary perspective. Am J ObstetGynecol. 2002;186(5):190-7.

14. Flaxman SM, Sherman PW. Morning sickness: amechanism for protecting mother and embryo. Q RevBiol. 2000;75(2):113-48.

15. Davis M. Nausea and vomiting of pregnancy: an evi-dence-based review. J Perinat Neonatal Nurs.2004;18(4):312-28.

16. Goodwin TM. Nausea and vomiting of pregnancy: anobstetric syndrome. Am J Obstet Gynecol. 2002;186(5suppl):184-9.

17. Depue RH, Bernstein L, Ross RK, Judd HL,Henderson BE. Hyperemesis gravidarum in relationto estradiol levels, pregnancy outcome, and othermaternal factors: a seroepidemiologic study. Am JObstet Gynecol. 1987;156(5):1137-41.

18. Frigo P, Lang C, Reisenberger K, Kolbl H, Hirschl AM.Hyperemesis gravidarum associated withHelicobacter pylori seropositivity. Obstet Gynecol.1998;91(4):615-17.

19. Quinlan JD, Hill DA. Nausea and vomiting of preg-nancy. Am Fam Physicians. 2003;68;121-8.

20. Hyde E. Acupressure therapy for morning sickness.A controlled clinical trial. J Nurse Midwifery.1989;34:171-8.

21. de Aloysio D, Penacchioni P. Morning sickness con-trol in early pregnancy by neiguan point acupressure.Obstet Gynecol. 1992;80:852-4.

22. O'Brien B, Relyea MJ, Taerum T. Efficacy of P6acupressure in the treatment of nausea and vomit-ing during pregnancy. Am J Obstet Gynecol. 1996;174:708-15.

23. Fischer-Rasmussen W, Kjaer SK, Dahl C, Asping U.Ginger treatment of hyperemesis gravidarum. Eur JObstet Gynecol Reprod Biol. 1991;38:19-24.

24. Badell, Martina L, Susan MR, Judith AS, Pharm D.Treatment options for nausea and vomiting duringpregnancy. Pharmacotheraphy Publications.2006;26(9):1273-87.

25. Sahakian V, Rouse D, Sipes S, Rose N, Niebyl J.Vitamin B6 is effective therapy for nausea and vomit-ing of pregnancy: a randomized, double-blind pla-cebo-controlled study. Obstet Gynecol. 1991;78:33-6.

26. Leathem A. Safety and efficacy of antiemetics usedto treat nausea and vomiting in pregnancy. ClinPharm. 1986; 5:660-8.

27. Harrington RA, Hamilton CW, Brogden RN, LinkewichJA, Romankiewicz JA, Heel RC. Metoclopramide. An

updated review of its pharmacological properties andclinical use. Drugs. 1983;25:451-94.

28. Park-Wyllie L, Mazzotta P, Pastuszak A, Moretti ME,Beique L, Hunnisett L, et al. Birth defects after mater-nal exposure to corticosteroids: prospective cohortstudy and meta-analysis of epidemiological studies.Teratology. 2000;62:385-92.

29. Paimin, FB. Budidaya, pengolalan, perdaganganjahe. Jakarta: Penebar Swadaya; 1999.

30. Jahe Gajah (Gambar). [Cited, 9 September 2010].Available from: http://images.google.co.id

31. Jahe Merah (Gambar). [Cited, 9 September 2010].Available from: http://wb4.itrademarket. com/pdimage/61/860461_jahe.jpg

32. Jahe Gajah, Jahe Emprit dan Jahe Merah (Gambar).[Cited, 9 September 2010]. Available from: http://w b 5 . i t r a d e m a r k e t . c o m / p d i m a g e / 1 2 /1178112_pict0002aa.jpg

33. USDA Nutrient Database. USDA national nutrientdatabase for standard reference, release 23 (2010)[Cited October 23th, 2008]. Available from: http://www.nal.usda.gov /fnic /foodcomp /cgi-bin/list_nut_edit.pl

34. Ginger (Zingiber officinale roscoe). [Cited October17th, 2008]. Available from URL: http://www.nlm.nih.gov /medlineplus/druginfo/natural/pa-tient-ginger.html

35. Connell DW, McLachlan R. Natural pungent com-pounds IV. Examination of gingerols, shogaols,paradols and related compounds by thin layer andgas chromatography. J Chromatogr. 1972; 67:29-35.

36. Varma KR, Jain TC, Bhattacharyya SC. Structure andstereochemistry of zingiberol and juniper camphor.Tetrahedron 1962; 8:979 [Cited November 17th,2008]. Available from: ProQuest. http://il.proquest.com

37. DerMarderosian A, Beutler JA. The Review of NaturalProducts. St. Louis, Mo.: Wolters Kluwer, 2006.

38. Ernst E, Pittler MH. Efficacy of ginger for nausea andvomiting: A systematic review of randomized clinicaltrials. Br J Anaesth. 2000;84(3):367-71.

39. Frondoza CG, Sohrabi A, Polotsky A, Phan PV,Hungerford DS, Lindmark L. An in vitro screening as-say for inhibitors of proinflammatory mediators inherbal extracts using human synoviocyte cultures. InVitro Cell Dev Biol Anim. 2004;40:95-101.

40. Angela Keating, Ronald A Chez. Ginger syrup as anantiemetic in early pregnancy. Alternative Therapies.Sep/Oct 2002: 8 (5): 89-91 (Cited September 1st,2010). Available from: http://omicron-pharma.com/

Page 10: kandungan nutrisi jahe

170 Vol. 10, No.3, Oktober 2011

DAMIANUS Journal of Medicine

pdfs/g inger%20Syrup%20as%20antiemet ic%20in%20 early.pdf

41. Hemmatzadeh Sh, Sadegi S, Sayyahmelli M,Pezeshky Z, Asnaashari S, Delazer A. A comparisonof ginger and metoclopramid in treatment of preg-nant women's nausea and vomiting (Abstract). TabrizUniversity of Medical Sciences Research Center.2007. [Cited December 10th, 2008]. Available from:http://pharm-sci.tbzmed.ac.ir/Old/Archive/ Winter2007/ Abstracts/1.pdf

42. Forster DA, Denning A, Wills G, Bolger M, McCarthy E.Herbal medicine use during pregnancy in a group ofaustralian women. BMC Pregnancy and Childbirth2006, 6:21 (Cited December 10th, 2008) Availablefrom: http://www.biomedcentral.com/1471-2393/6/21

43. Bradley RR, ed. British Herbal Compendium. Vol 1.Bournrmouth: UK; 1992.

44. Al-Achi A. A current look at ginger use. [cited October10th 2008]. Available from: http:// uspharmacist.com