Kampanye campak
-
Upload
joni-iswanto -
Category
Health & Medicine
-
view
1.869 -
download
22
Transcript of Kampanye campak
National Immunization Program IndonesiaNational Immunization Program Indonesia
KAMPANYE CAMPAK
1
National Immunization Program Indonesia
Melindungi seseorang terhadap penyakit tertentu (intermediate goal)
Menurunkan prevalensi penyakit
(mengubah epidemiologi penyakit)
Reduksi, Eliminasi dan Eradikasi penyakit
(Goal)
Tujuan Imunisasi
National Immunization Program IndonesiaNational Immunization Program Indonesia
UCI minimal 80% bayi (0-11 bulan) mendapatkan imunsasi dasar lengkap di desa/kelurahanTarget : 80% desa/kelurahan 2010Target:100% desa/kelurahan 2014
National Immunization Program Indonesia
Strategi Operasional Akselerasi/Percepatan Pencapaian Cakupan Imunisasi
Penguatan Imunisasi Rutin:– Intensifikasi imunisasi bagi anak sekolah melalui
BIAS – Keterpaduan dg LP lain
‘Sweeping’ mencari bayi yang belum imunisasi bekerjasama dg PKK dan KaDes
Drop out follow up (DOFU) Daerah dgn akses sudah tinggi (DPT1 >80%) mencegah drop out
Upaya imunisasi tambahan : Back log fighting (BLF) anak <3th
Urban Strategy Meningkatkan peran serta Unit Pelayanan Kesehatan Swasta (UPKS) dan LSM
Apabila melalui kajian epidemiologis dan cakupan 3-5 tahun berturut-turut herz imunitas tidak tercapai kampanye untuk mencegah terjadinya KLB
National Immunization Program Indonesia
Dasar hukum
• Kepmenkes No.1611/Menkes/SK/XI/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi
• Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 473/Menkes/SK/VI/2009 tentang Pelaksananan Kampanye Campak dan Polio di Indonesia Tahun 2009-2011
• Surat Menteri Dalam Negeri RI No. 443.32/4128/PMD tentang Penyelenggaraan Kampanye Campak dan Polio di Indonesia Tahun 2009-2011
• Joint Measles Recommendations (MoH, WHO, UNICEF) – Immunization Coverage (Routine 1st and 2nd dose, SIAs and Survey) – Measles and Polio Surveillance
5
National Immunization Program Indonesia
Pengendalian penyakit Campak di Indonesia, 1983-2009 *
: SIAs
*Source:
Routine Data: SST (before 2004); Retrospective / RR (2004-2006); Integrated VPD Surveillance (2007-2008)
Outbreak Data: Monthly Outbreak report (before 2005); Integrated VPD Surveillance (2005-2008)
0
20
40
60
80
100
120
% C
ove
rag
e
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
90000
Mea
sles
Cas
es
Measles Cases Routine Measles Cov.(%) BIAS
National Immunization Program IndonesiaPublished 16 April 2010
OPV Status of Non Polio AFP Cases Children 6-59 MonthIndonesia, 2006-2010
7%2%
5%
83%
3%
0 Dose1-2 Doses3 Doses+4 DosesUnknown
2%
81%
6%
4%7%
4%
76%
5%
6%9%
2006N=703 cases
2007N=733 cases
2008N=796 cases
4%
74%
6%
8%8%
3%
70%
6%
13%
8%
2009N=770 cases
2010N= 121 cases
National Immunization Program Indonesia
RecommendationsProvince 1st dose BIAS SIAs Surveillanc
eBali, DIY, NTB
Sustain Sustain No Maintain indicators
Lampung and most of Java
Increase in low coverage districts
Sustain SIAs in 2011 Lab testing of routine cases
Rest Sumatera
Increase routine (>90%)
Expand to all districts
SIAs in 2010 Investigate all outbreaks Lab testing of routine cases
Sulawesi, Papua, Maluku, Kalimantan
Increase routine (>90%)
Expand to all districts
SIAs in 2010-11 Investigate all outbreaks Lab testing of routine cases
Aceh, N Sumatera N Maluku
Increase routine (>90%)
Expand to all districts
SIAs in 2009(being conducted in October 2009)
Investigate all outbreaks
National Immunization Program Indonesia
Kampanye Campak tahun 2009 - 2011
Phase Province Activities
I (2009)
Sumatera UtaraNADMaluku Utara, Papua * KLB
Measles integrated with polio campaign
II (2010)
Maluku, Papua Barat, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Babel, Kepri, NTT, Banten. Papua * Low Cov 2009 < 95%
Measles integrated with polio campaign
III (2011)
Kaltim, Kalsel, Kalbar, Sulsel, Sultra, Sulut, Sulbar, Sulteng, Gorontalo, Jawa , Lampung
Measles integrated with polio campaign
9
National Immunization Program Indonesia
91,698,3
91,896,5
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Aceh
North S
umate
ra
North M
aluku
natio
nal91,3
98,993,8
97
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Aceh
North
Sum
ater
a
North
Mal
uku
Natio
nal
Measles
Polio
Kampanye Campak di 3 Provinsi, 2009
Update 20 November 2009
National Immunization Program Indonesia
Kampanye Campak fase II 2010
Province 12
Measles Target (9 - 59 month)
4.297.624
Polio Target (0 - 59 month) 5.171.622
District/municipality 155
HC 3.519
Village 19.047
Immunization Post 69.33211
Maluku, Papua Barat, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Babel, Kepri, NTT, Banten.
Papua secara selektif kabupaten/Kota karena cakupan 2009 dibawah target
National Immunization Program Indonesia
Sasaran kampanye imunisasi Campak dan Polio
• Campak: Semua anak usia 9 s.d. 59 bulan, termasuk anak TK – Bagi anak usia 9 bulan yg telah mendapatkan imunisasi campak
pd kegiatan imunisasi rutin dapat diberikan imunisasi tambahan campak minimal interval 4 minggu
– Anak yang usia 9 s/d 11 bulan yang belum mendapatkan imunisasi campak pada kegiatan imunisasi rutin sebelumnya, dianjurkan untuk tetap mendapatkan imunisasi campak rutin 4 minggu setelah kampanye campak.
• Polio: semua anak usia 0 s.d. 59 bulan, termasuk anak TK• Anak-anak yang sedang dirawat di RS selama masa kampanye
agar diberikan imunisasi campak dan polio segera setelah sembuh.
National Immunization Program Indonesia
Target Imunisasi tambahan
• Menjangkau seluruh sasaran ;– imunisasi campak (9-59 bulan) dan– imunisasi polio (0-59 bulan)
• Target hasil ≥ 95%• Campak & Polio Tanpa memandang status imunisasi
Merupakan bagian dari tanggung jawab Program Imunisasi dengan seluruh komponen sampai tk Puskesmas
National Immunization Program Indonesia
ActivitiesJuni Juli Agust Sept Okt
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Preparation
• Revise guidelines ( HW's, Cader )
• Data Validation
• Develop Banner, Post Sign & printing
Soc. Mob Meetings and Trainings :
1. Province
2. Districts
3. Health Center
Distribution of Guidelines & other IEC Materials
Distribution of AD Syringes, SB and Pen Marker
Measles Vaccine Distribution
Implementation the campaign
Supervision, Monitoring and Evaluation
Plan of Action (POA)
National Immunization Program Indonesia
TAHAPAN KEGIATAN
• Persiapan – Logistik, Tenaga, sarana pelayanan (Pos pelayanan)– Sosialisasi LP/LS, Stakeholder dan Masyarakat
• Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi• Penanganan Limbah medis serta Pencatatan
& Pelaporan• Monitoring KIPI
National Immunization Program Indonesia
Persiapan Petugas
• Persiapan Tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten• Vaccines and ADS Logistics and Guidelines MoH• Operational and Socialization Mobilization Provinsi , Kabupaten/Kota
• Increased support for Cross-Sector / Cross-Program• Gubernur, Bupati/Walikota, Bappeda, PKK, Tokoh masyarakat, LSM, Guru,
Pramuka, dsb.
• Training at the health center level sudah di provinsi seminggu yg lalu• Measles Campaign Guidelines • Leaflet & IEC material
• Monitoring and supervision :• Supervisi• Pendampingan dari WHO dan Pusat• Check List before and after campaign
16
National Immunization Program Indonesia
Siapkan jadwal kunjungan ke tiap desa
Jumlah Staff & Jadwal Pelaksanaan
National Immunization Program Indonesia
Persiapan masyarakat meliputi :Pastikan sebelum kunjungan , masyarakat /sasaran mengetahui akan ada Tim yg datang ke pos pelayanan kesehatan/imunisasi sesuai jadual yang telah ditetapkan. Untuk itu diharapkan melibatkan tokoh masyarakat setempat untuk memberitahukan dan mengajak masyarakat.
INFORMASI PELAKSANAAN IMUNISASI YANG JELAS
Persiapan Masyarakat
National Immunization Program Indonesia
Waktu dan lama pelaksanaan
– Kegiatan kampanye campak, dilakukan di luar jadwal rutin – Waktu pelayanan dapat disesuaikan dengan kondisi setempat.
Misalnya di daerah pedesaan yang orang tuanya bekerja di sawah, maka pelayanan dapat dilakukan pada sore hari, ditambah 30 menit setelah suntikan terakhir diberikan untuk mengamati terjadinya KIPI
– Pastikan semua anak usia 0 s.d. 9 bulan di wilayah saudara mendapatkan imunisasi polio dan usia 9 s.d. 59 bulan telah diimunisasi campak dan polio sebelum pelayanan ditutup.
National Immunization Program Indonesia
Persiapan Logistik (1)
Penyediaan Logistik– Vaksin & ADS– Cold chain – Safety supplies – Guideline dan IEC Material– Format RR
National Immunization Program Indonesia
Persiapan logistik (2)
Sebelum berangkat ke pos pelayanan kesehatan/ imunisasi, pastikan bahwa semua logistik tersebut di bawah ini sudah tersedia dalam keadaan cukup:
• Vaccine carrier dengan 4 cold pack yg sudah terisi (jangan menggunakan selain Vaccine Carrier)
• Safety box• Kapas• Vaksin campak dan pelarut• ADS (Auto Disable Syringe) 0,5 ml• ADS 5 ml (untuk mengoplos)• Format RR • Anafilaktik kit (Syringe 1 cc, adrenalin, format KIPI)
National Immunization Program Indonesia
• Sasaran: 0 – 59 bln (Polio) 9 – 59 bln (Campak)
• Persiapan Vaksin:– Perhitungan kebutuhan vaksin:
– Kebutuhan ADS 5 ml & Pelarut Campak = jumlah vaksin campak
Jumlah sasaran
IP (18)
Perkiraan Kebutuhan Vaksin
National Immunization Program Indonesia
Persiapan ADS & safety box:• Kebutuhan jarum suntik:
(ADS 0,5 cc)
• Kebutuhan safety box:
Jumlah sasaran x 1,1
Jumlah jarum suntik
100
Perkiraan Kebutuhan Jarum Suntik (ADS)
National Immunization Program IndonesiaNational Immunization Program Indonesia
B. PELAKSANAAN PELAYANAN IMUNISASI
National Immunization Program Indonesia
a. Penggunaan alat suntik & teknik penyuntikan yang aman
• Sasaran imunisasi memperoleh kekebalan terhadap suatu penyakit dalam rangka menurunkan prevalensi penyakit.
• Tidak ada dampak negative berupa kecelakaan atau penularan penyakit pasca imunisasi pada sasaran maupun petugas
• Secara tidak langsung tidak menimbulkan kecelakaan atau penularan infeksi pada masyarakat dan lingkungan terkait
25Bab 4 Penyuntikan yang Aman
Pengertian:Peyuntikan yang aman (safety injection), suatu kondisi:
National Immunization Program Indonesia
Penyuntikan Vaksin Yang Tepat Secara Aman Meliputi:
– Kualitas vaksin yang terjamin – Penyuntikan yang steril– Melarutkan vaksin secara benar– Lokasi suntikan yang tepat– Penapisan indikasi kontra– Teknik penyuntikan yang benar
b. Pemberian Vaksin Yang Tepat Secara Aman
26Bab 4 Penyuntikan yang Aman
National Immunization Program Indonesia
INGAT !!!Jangan meninggalkan jarum Jangan meninggalkan jarum
suntik tertanam dalam vial.suntik tertanam dalam vial.
•Jangan Menyiapkan suntikan Jangan Menyiapkan suntikan sebelum anak / sasaran hadirsebelum anak / sasaran hadir
Jangan Membuka Karet PenutupVaksin atau menyedot langsungdari vial
27Bab 4 Penyuntikan yang Aman
National Immunization Program Indonesia
Tusukan jarum dapat terjadi :• Jika petugas kesehatan menutup kembali jarum
atau berjalan sementara membawa semprit dan jarum bekas
• Jika pasien khususnya anak-anak tidak dalam posisi yang aman ketika mereka menerima suntikan
• Jika praktek-praktek pembuangan yang tidak aman membiarkan orang atau hewan terkena semprit atau jarum bekas
c. Pencegahan Luka Tusukan Jarum Dan Infeksi serta
Manajemen Limbah Tajam
28Bab 4 Penyuntikan yang Aman
National Immunization Program Indonesia
Penanganan limbah tidak aman
National Immunization Program Indonesia
Pembuangan sampah semua bendamedis tajam secara aman
30Bab 4 Penyuntikan yang Aman
National Immunization Program Indonesia
C. Pencatatan Pelaporan
National Immunization Program Indonesia
b. Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan Crash Program Campak
• Gunakan format pencatatan dan pelaporan yang telah tersedia.
• Periksa jumlah anak yang dicatat dan dilaporkan secara benar.
• Laporan cakupan termasuk pemakaian logistik dibuat oleh tim pos imunisasi segera setelah pelaksanaan kegiatan di lapangan (Pos) selesai.
• Laporan dikirimkan setiap hari oleh Puskesmas ke Kabupaten dan selanjutnya ke Provinsi dan ke Pusat.
• Laporan akhir diselesaikan dalam waktu satu bulan setelah hari H pelaksanaan.
National Immunization Program Indonesia
Alur laporan
33
PUSAT
LAPORAN TINGKAT PUSKESMAS
LAPORAN DARI LAPANGAN
LAPORAN TINGKAT KAB/KOTA
LAPORAN TINGKAT PROVINSI
National Immunization Program Indonesia3434
POSYANDU/POS IMUNISASI :DESA/KELURAHAN :PUSKESMAS :BULAN/TAHUN
CAMPAK POLIO1 2 3 4 5 6 7 8
Jumlah pemakaian ……………,…………….,Vaksin : Petugas ADS 0.5 ml :ADS 5 ml : ………………………Safety Box :
NAMA ANAK UMURNO
PENCATATAN CRASH PROGRAM CAMPAK DAN POLIO
NAMA ORANG TUA ALAMAT KETERANGANTANGGAL IMUNISASI
Laporan dari Lapangan
National Immunization Program Indonesia3535
PUSKESMAS :KABUPATEN/KOTA :BULAN/TAHUN :
CAMPAK POLIO CAMPAK POLIO
CAMPAK POLIO CAMPAK POLIO CAMPAK POLIO CAMPAK POLIO1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
……………,…………….,……….
kepala Puskesmas
……………………………
Dipakai SisaDipakai Sisa Diterima Dipakai Sisa Diterima
NO
# % # % Diterima
CAKUPAN
Diterima Dipakai Sisa IP
JUMLAH SASARAN
CAMPAK POLIO
PENERIMAAN DAN PEMAKAIAN LOGISTIK
LAPORAN HASIL CRASH PROGRAM CAMPAK DAN POLIO PUSKESMAS
VAKSIN ADS 0,5 ml ADS 5 ml Safety BoxDESA
Laporan Puskesmas
National Immunization Program Indonesia3636
KABUPATEN/KOTA :PROVINSI : PAPUABULAN/TAHUN : 2009
CAMPAK POLIO CAMPAK POLIO CAMPAK POLIO CAMPAK POLIO CAMPAK POLIO1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
……………,…………….,……….
Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota
……………………………
NO PUSKESMAS
Diterima Dipakai Sisa Diterima Dipakai SisaDipakai Sisa IP
# % # %
CAKUPAN
CAMPAK POLIOJUMLAH SASARAN
DiterimaDiterima
LAPORAN HASIL CRASH PROGRAM CAMPAK DAN POLIO
ADS 5 ml Safety Box
PEMAKAIAN LOGISTIK
Vaksin ADS 0,5 ml
Dipakai Sisa
Laporan Kabupaten/
Kota
National Immunization Program Indonesia3737
PROVINSI : PAPUABULAN/TAHUN :
CAMPAK POLIO # % # %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
……………,…………….,……….
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
……………………………
SisaDipakaiDiterima DipakaiDiterimaSisaDipakaiDiterimaIPPOLIOCAMPAK
CAKUPANNO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH SASARAN ADS 0,5 ml ADS 5 ml Safety Box
LAPORAN HASIL CRASH PROGRAM CAMPAK DAN POLIO
PEMAKAIAN LOGISTIK
Vaksin
SisaDipakaiDiterimaSisa
Laporan Provinsi
National Immunization Program Indonesia
D. Pemantauan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi KIPI
Kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi, baik berupa efek vaksin ataupun efek simpang, toksisitas, reaksi sensitivitas, efek farmakologis maupun kesalahan program, koinsiden, reaksi suntikan, atau hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan.
KOMNAS PP KIPI
National Immunization Program Indonesia
KIPI Campak
• Imunisasi campak dapat menimbulkan anafilaksis syok namun sangat jarang.
• Anafilaksis syok dapat terjadi antara 5 - 30 menit setelah penyuntikan, dimana tiba-tiba seluruh kulit menjadi kemerahan, saluran nafas tersumbat dan terjadi kehilangan kesadaran (drop/menurunnya tekanan darah).
National Immunization Program Indonesia
Pelaporan KIPI
Yang Harus dilaporkan :1. Indentitas2. Jenis vaksin, batch, kedaluarsa, siapa yang memberi, dll3. Nama dokter /petugas kesehatan yg bertanggung jawab4. Adakah KIPI pada imunisasi terdahulu5. Gejala klinis yg timbul dan diagnosis6. Waktu pemberian imunisasi (tanggal, jam)7. Waktu timbulnya gejala KIPI setelah imunisasi8. Gejala sisa setelah dirawat/sembuh9. Cara penyelesaian KIPI (kronologis)10. Adakah tuntutan dari keluarga
National Immunization Program Indonesia
ALUR MONITORING KIPI
Penemuan kasus
Pelacakan
Analisis
Tindak lanjut
Evaluasi
identitas
tunggal/ kelompok
ada kasus lain
klasifikasi
penyebab
pengobatan
komunikasi
perbaikan mutu pelayanan
tata laksana kasus
pemantauan KIPI
Informasi dariortu / masyarakat
Petugas kes
Kepala PuskesmasDinas kesehatanKOMDA KIPI
PuskesmasRS rujukan
EvaluasiPelaporan
24 jam
National Immunization Program Indonesia
R A H A S I A PEMANTAUAN KIPI
KIRIMAN BALASANIzin : KP-1 JKP NO. 149/PRKB/JKP/1999 KIRIM
TANPAKEPADA PERANGKOPT. POS INDONESIA (PERSERO)KEPALA KANTOR POSJAKARTA 13000
Untuk diserahkan kepada :Sekretariat Pokja " KIPI"up. Sub.Dit.Imunisasi, Direktorat EPIMDirektorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular danPenyehatan Lingkungan PemukimanDepartemen Kesehatan R.IJln. Percetakan Negara No.29, Telp. 4249024. 4257044JAKARTA 10560.
PENGIRIMAN :
Nama :Keahlian :Alamat :Nomor Telepon :
Fax :E-mail :
PENJELASAN :
1 Pemantauan KIPI dimaksud untuk memantau sEmua kejadian yang timbul setelah pemberian imunisasi.
2 Hasil evaluasi dari semua informasi yang terkumpul akan digunakan sebagaibahan untuk melakukan penelitian kembali vaksin yang beredar serta untuk melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan.
3 Kerahasian data pasien & pelapor akan dijamin dan data digunakan sebagai dokumen ilmiah.
Laporan KIPI
National Immunization Program Indonesia
FORMULIR PELAPORAN KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI Diisi oleh POKJA KIPI :
( KIPI ) Kode sumber data : ............................Tgl. terima :........................................
Identitas pasien
Nama : ............................................ Tanggal lahir : ................./ ..../...... Penanggung jawab (dokter)Nama Orang Tua : ............................................ Jenis Kelamin ..........................................................Alamat : ............................................ * Laki-laki .......................... Alamat (RS, Puskesmas, Klinik)
............................................ * Perempuan .......................... ..........................................................Kota : ............................................ Bagi Wanita Usia Subur (WUS) RT/RW : .............. Kel. .......................Prop.: ............................................ * Hamil .......................... Kota : .................. Kode Pos ...........Telp.: ............................................ * Tidak hamil .......................... Prop. : .............................................
* Tidak tahu .......................... Telp. : .............................................Pemberi Imunisasi :
Dokter/bidan/perawat/jarum
Daftar vaksin yang pernah diberikan dalam 4 minggu terakhir, termasuk imunisasi terakhirJenis Vaksin Pabrik No./Batch Pemberian
Cara tetes oral / i.m Jumlah Tanggal Tempat pemberiansubkutan / intrakutan dosis Imunisasi Imunisasi (*)
1234(*) Tempat pemberian imunisasi di :
1. RS 2. RB 3. Puskesmas 4. Dokter Praktek 5. Bidan Praktek 6. BP 7. Balai Imunisasi 8. Sekolah
Manifestasi kejadian ikutan (keluhan, gejala klinis)
Tanggal Lama Gejala
Keluhan & Gejala Klinis Gejala timbul mnt jam hari Keterangan Lanjutan / Hari akhir
Reaksi alergi Tindakan darurat* gatal Rawat inap* bengkak bibir Rawat jalan* urtikaria SembuhMuntah Tidak sembuhDiare Meninggal ( tgl. .....................)Pingsan Gejala sisaKejang Diagnosis :Sesak nafas Ensefalitis atau ensefalopatiDemam tinggi (>39 C) lebih satu hari Sindrom Guillain BarreBengkak pada tempat suntikan Hipotensif hiporesponsifPembesaran kelenjar aksila AbsesKelemahan/kelumpuhan otot :tangan/tungkai Neuritis brankhiatKesadaran menurun Syok anafilaksisLain-lain Poliomielitis paralitik
Trombositopenia purpura
Riwayat efek samping obat/vaksin yang pernah dialami :
Obat-obatan yang diberikan bersamaan : Data laboratorium (bila ada)
................. ................... ............
Penyakit yang diduga diderita pada saat imunisasi (spesifik) Diagnosis dokter tentang :alergi, kelainan sejak lahir, pengobatan khusus (spesifik)ada / tidakBila ada sebutkan : ..........................................................................................
Pengobatan yang diberikan :
...................................................... .................................................................... .....................................................................
Waktu penerimaan laporan KIPI ..............................................., tgl. .........................../ ......./ ...........Tanggal : ........../....../......... Tanda Tangan Pelapor,
( ............................................. )
National Immunization Program Indonesia
Form RR Laporan diduga KIPI Tk Puskesmas
National Immunization Program Indonesia
Form RR Laporan diduga KIPI Tk Kab/Kota
National Immunization Program Indonesia
Form RR Laporan diduga KIPI Tk Provinsi
National Immunization Program Indonesia47