KALIMAT EFEKTIF
-
Upload
amery-marshall -
Category
Documents
-
view
167 -
download
7
description
Transcript of KALIMAT EFEKTIF
KALIMAT EFEKTIF
By: Trisna Andarwulan, S.S., M.Pd
•Kalimat adalah susunan kata-kata teratur yang berisi pikiran yang lengkap.
•Kalimat adalah satuan bahasa yang relatif berdiri sendiri, memiliki pola intonasi final dan secara potensial terdiri atas klausa.
•Kalimat adalah satuan sintaksis, dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran secara utuh.
Kalimat = satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa dan disertai dengan intonasi final.
DEFINISI
CIRI-CIRI KALIMAT
•Sekurang-kurangnya harus ada subjek (S) dan predikat (P)
•Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.
•Dalam wujud tulisan kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).
•SUBJEK•PREDIKAT•OBJEK•KETERANGAN
•S-P
UNSUR-UNSUR KALIMAT
CARA MENGENALI SUBJEK (S)•Gunakan pertanyaan:Siapa + yang +predikat orangApa + yang + predikat bukan orang•Melihat ciri ketakrifannya (kepastian) Menambahkan ‘itu’, ‘ini, ‘tersebut’ (kecuali
nama orang dan kata ganti orang)•S Diawali dengan kata ‘bahwa’ atau
dibelakang P•Adanya pewatas ‘yang’
SUBJEK
•Paman menangkap seekor ikan gurami berukuran besar.
•Belajar itu menyenangkan.
•Bahwa persoalan itu tidak mudah, telah diketahui oleh para mahasiswa sebelumnya.
Contoh
Cara mengenali P: Gunakan pertanyaan ‘bagaimana’ atau
‘mengapa’ Temukan kata ‘adalah’ atau ‘ialah’ Penegasian dengan kata ‘tidak’ atau
‘bukan’ Diawali oleh kata penunjuk aspek dan
modalitas, seperti ‘telah, sudah, belum, sedang, akan, ingin, hendak, mau’.
PREDIKAT (P)
•Vendi menangis tersedu-sedu.•Jumlah korban gempa Sumatra adalah
sekitar seribu orang.•Dia bukan mahasiswa kampus itu sejak
2011.•Dikampus itu tidak dikenal lagi
kecurangan yang berupa penyontekan.•Para peserta seminar sudah mendaftarkan
diri di bagian admisi.
Contoh
• Objek berlawanan dengan subjek kalimat• O hadir bila P merupakan verba atau verba yang
sifatnya aktif transitif (me-)Sehingga, O tidak akan hadir jika:1. Tidak terdapat dalam kalimat pasif2. Kalimat itu merupakan kalimat dengan verba
intransitif. Bentuk verba berawalan ber-, dan afiks ke-an hampir pasti tidak butuh O.
• O hadir langsung dibelakang predikat• Bentuk kebahasaan itu dapat menjadi S di
dalam kalimat pasif• Bentuk kebahasaan itu tidak bisa diawali
dengan preposisi
OBJEK
•Yoga mendapat hadiah.•Bayu dilahirkan di Jogjakarta.•Anak kecil itu tidak pernah kehilangan
akal.•Akbar mendapatkan penghargaan besar
itu. S P O•Penghargaan besar itu didapatkan oleh
Akbar S P O
CONTOH
DEFINISI
• Kalimat efektif kalimat yang terdiri atas kata-kata yang mempunyai unsur SPOK atau kalimat yang mempunyai ide atau gagasan pembicara/penulis.
• Kalimat efektif kalimat yang mengungkapkan gagasan penutur sehingga pendengar/pembaca memahami gagasan yang terungkap seperti apa yang dituturkan (Suparno & Yunus, 2002).
• Kalimat efektif kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan: 2001).
PENYEBAB KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT
•KONTAMINASI/KERANCUAN•PLEONASME•HIPERKOREK•KETIDAKJELASAN SUBJEK•KEMUBAZIRAN PREPOSISI penggunaan
kata yang bersinonim secara bersama-sama. misal: Kita perlu menjaga kesehatan agar
supaya terhindar dari penyakit. •SALAH NALAR•PENGARUH BAHASA ASING•PENGARUH BAHASA DAERAH
PLEONASME
Kesalahan berbahasa karena kelebihan dalam pemakaian kata yang sebenarnya tidak diperlukan.
Pleonasme ada tiga macam:a.Penggunaan dua kata yang bersinonim
dalam satu kelompok kata•Zaman dahulu (benar)•Dahulu kala (benar)•Zaman dahulu kala (pleonasme)
b. Bentuk Jamak Dinyatakan Dua Kali•Ibu-ibu (benar)•Para ibu (benar)•Para ibu-ibu (pleonasme)•tolong-menolong (benar)•Saling menolong (benar)•Saling tolong-menolong (pleonasme)
c. Penggunaan kata tugas(keterangan) yang tidak diperlukan karena pernyataannya sudah cukup jelas.
Contoh: maju ke depan, kambuh kembali
HIPERKOREK
Kesalahan berbahasa karena “membetulkan” bentuk yang sudah benar sehingga menjadi salah.
Contoh:•Utang (betul) menjadi hutang (hiperkorek)•Insaf (betul) menjadi insyaf (hiperkorek)•Pihak (betul) menjadi fihak (hiperkorek)•Jadwal (betul) menjadi jadual (hiperkorek)•Asas (betul) menjadi azas (hiperkorek
PENGARUH BAHASA ASING
•Pengaruh bahasa asing yang menimbulkan kesalahan dalam berbahasa Indonesia ialah pemakaian kata tugas (kata ganti penghubung) seperti: yang mana, dimana, kepada siapa.
•Baju yang mana baru saya beli, telah sobek. (tidak baku)
•Baju yang baru saya beli, telah sobek. (baku)•Bandung dimana saya dilahirkan sekarang
sangat panas. (tidak baku)•Bandung tempat saya dilahirkan
PENGARUH BAHASA DAERAH
Ada 2 macam pengaruh bahasa daerah yang menimbulkan kesalahan dalam berbahasa Indonesia.
1. Pengaruh dalam pembentukan kata, yaitu pemakaian awalan ke-(yang seharusnya awalan ter-) dan penghilangan imbuhan.
Contoh:•ketabrak, kepukul (tidak baku)•tertabrak, terpukul (baku)
2. Pengaruh dalam susunan kalimat, penggunaan akhiran–nya
Contoh:•Rumahnya Pak Ahmad sangat besar.
(tidak baku)•Rumah Pak Ahmad sangat besar.(baku)
CIRI KALIMAT EFEKTIF
•Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku•Memiliki unsur penting, minimal unsur S P•diksi yang tepat•Sepadan antara struktur bahasa dan jalan
pikiran yang logis•Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang
dipakai•Hemat dalam penggunaan kata•Menggunakan variasi struktur kalimat
PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF
•Digunakan pada tulisan ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan sebagainya
•Kalimat efektif berbeda dengan kalimat yang dipakai para sastrawan atau wartawan
KALIMAT EFEKTIF
KESEPADANAN KEPARARELAN KETEGASAN KEHEMATAN
KELOGISAN
KECERMATAN KEPADUAN
SYARAT KALIMAT EFEKTIF
•KESEPADANAN•KEPARARELAN•KETEGASAN•kEHEMATAN•KECERMATAN•KEPADUAN•KELOGISAN
Kesepadanan kalimat diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik:
•mempunyai subjek dan predikat dengan jelas hindari kata depan: di, dalam, bagi, pada, untuk, mengenai, dll di depan subjek.
•Tidak terdapat subjek yang ganda•Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai
pada kalimat tunggal•Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
SYARAT 1 KESEPADANAN Keseimbangan antara gagasan dan
struktur bahasa yang dipakai
SYARAT 2 KEPARARELAN Kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu.
Predikat kalimat majemuk setara harus paralel jika bentuk pertama kata kerja, bentuk kedua harus kata kerja juga; jika kata benda harus kata benda semuanya.
Contoh:▫Harga minyak disesuaikan atau dinaikkan secara
wajar (efektif)▫Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap
kehilangan dokumen, kerusakan barang, busuknya makanan, dan jika hewan yang diletakkan di dalam bagasi tiba-tiba mati (tdk efektif)
SYARAT 3 KETEGASANPerlakuan penonjolan pada ide
pokok kalimat
▫Unsur-unsur yang ditonjolkan diletakkan di awal kalimat.▫Membuat urutan kata yang bertahap▫Melakukan pengulangan kata (repetisi)▫Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan▫Menggunakan partikel penekanan (penegasan)
▫Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.▫Konsep pemerataan penduduk harus disikapi secara tegas,
tidak hanya tegas dalam mengoptimalkan hak-hak penduduk tetapi juga tegas dalam menyaring hak-hak yang tidak sesuai.
SYARAT 4 KEHEMATANHemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu
• Menghilangkan pengulangan subjek yang sama pada anak kalimat
• menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata
• menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.• tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak
Contoh:•(Warna) kuning dan merah mendominasi suasana pemilu 1999•Gejala (penyakit) TBC pada dirinya sudah lama diketahui.
• Hindari pemakaian kata yang berlebihan (kata-kata yang memiliki makna sama)
• Perhatikan peluluhan bunyi /k/t/s/p• Hindari pemakaian kata yang ambigu
Contoh: • Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu
menerima hadiah• Yang diceritakan menceritakan tentang putra-
putri raja, para hulubalang, dan para menteri.
SYARAT 5 KECERMATANKalimat itu tidak menimbulkan tafsir
ganda dan tepat diksi
• Kalimat tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris
• menggunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat yang berpredikat pasif persona.
• tidak perlu menyisipkan kata daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita
Contoh:• Surat itu sudah saya baca.• Mereka membicarakan tentang lomba kemarin.
SYARAT 6 KEPADUAN Kepaduan kalimat sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-
pecah.
• Waktu dan tempat kami persilakan • Haryanto Arbi meraih juara pertama Jepang
Terbuka.
▫Bapak menteri kami persilahkan.▫Haryanto Arbi meraih gelar juara pertama
Jepang Terbuka
SYARAT 7 KELOGISAN Ide kalimat itu dapat diterima oleh akal
dan penulisannya sesuai ejaan yang berlaku.