Kak Supervisi Mesjid Agung

17
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KONSULTAN SUPERVISI MESJID AGUNG A. Uraian Pendahuluan 1. Latar Belakang 1. Setiap pelaksana konstruksi fisik bangunan g edung negara yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana harus mendapatkan supervisi secara teknis di lapangan, agar rencana teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung operasional efektif. 2. Pelaksanaan supervisi lapangan harus dilakukan oleh pemberi jasa supervisi yang kompeten, dan dilakukan secara penuh dengan menempatkan tenaga- tenaga ahli supervisi dilapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan. 3. Konsultan Supervisi bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan pelaksanaan. 4. Kinerja supervisi lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas supervisi, serta yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan kerangka acuan kerja (KAK) yang telah disepakati  Agar Pembangunan Mesjid Agung  tersebut manjadi satu kesatuan yang harmonis dan dapat berfungsi dengan maksimal maka diperlukan supervisi yang berkompeten serta dengan tim yang berkualitas melalui jasa konsultasi supervisi. Pada prinsipnya setiap proses pelaksanaan pembangunan fisik akan memerlukan tindakan supervisi sehingga proses pelaksanaannya dapat berlangsung dengan spesifikasi teknis dan peraturan yang berlaku dan mengurangi adanya deviasi akibat penyimpangan yang mungkin terjadi.  Tahap pelaksanaan konstruksi, secara umum pekerjaan supervisi dimana pada pelaksanaan fisiknya dilapangan akan ditugaskan pada pihak ketiga, yaitu Konsultan Supervisi.

description

KAK

Transcript of Kak Supervisi Mesjid Agung

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)KONSULTAN SUPERVISI MESJID AGUNG

A. Uraian Pendahuluan1. Latar Belakang1. Setiap pelaksana konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana harus mendapatkan supervisi secara teknis di lapangan, agar rencana teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung operasional efektif.2. Pelaksanaan supervisi lapangan harus dilakukan oleh pemberi jasa supervisi yang kompeten, dan dilakukan secara penuh dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli supervisi dilapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.3. Konsultan Supervisi bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan pelaksanaan.4. Kinerja supervisi lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas supervisi, serta yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan kerangka acuan kerja (KAK) yang telah disepakati

Agar Pembangunan Mesjid Agung tersebut manjadi satu kesatuan yang harmonis dan dapat berfungsi dengan maksimal maka diperlukan supervisi yang berkompeten serta dengan tim yang berkualitas melalui jasa konsultasi supervisi. Pada prinsipnya setiap proses pelaksanaan pembangunan fisik akan memerlukan tindakan supervisi sehingga proses pelaksanaannya dapat berlangsung dengan spesifikasi teknis dan peraturan yang berlaku dan mengurangi adanya deviasi akibat penyimpangan yang mungkin terjadi.Tahap pelaksanaan konstruksi, secara umum pekerjaan supervisi dimana pada pelaksanaan fisiknya dilapangan akan ditugaskan pada pihak ketiga, yaitu Konsultan Supervisi.Konsultan Supervisi akan melakukan tahapan-tahapan supervisi terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia jasa pemborongan yang menyangkut aspek mutu, waktu dan biaya. Disamping itu juga bertanggung jawab atas semua kegiatan teknik yang dikerjakan oleh Kontraktor selama pelaksanaan berlangsung. 2. Maksud dan TujuanKerangka Acuan Kerja ini dimaksud sebagai petunjuk bagi Konsultan Supervisi yang membuat masukan, asas, kriteria dan proses yang harus dipenuhi atau diperhatikan yang selanjutnya akan diinterpretasikan ke dalam pelaksana tugas supervisi. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Supervisi dapat melaksanakan tugasnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang di maksud.Maksud dan tujuan dari diselenggarakan kegiatan supervisi ini bertujuan untuk dapat dilakukan supervisi secara langsung pada Pembangunan Mesjid Agung, sehingga supervisi terhadap mutu, waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan supervisi dan pekerjaan fisiknya dapat dipertanggungjawabkan.

3. SasaranAdanya supervisi yang cermat dalam Pembangunan Mesjid Agung sehingga supervisi terhadap mutu, waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan supervisi dan pekerjaan fisiknya dapat dipertanggung jawabkan.

4. Lokasi KegiatanLokasi Pembangunan Mesjid Agung ada di Kota Tebing Tinggi.

5. Sumber PendanaanKegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2014 pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Tebing tinggi.PAGU: Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah)HPS: Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah)

6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa Pengguna Anggaran Nama Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa Pengguna Anggaran :Ir. TATANG KELANA

Proyek/Satuan Kerja:Dinas Pekerjaan Umum Tebing Tinggi

7. Lingkup dan Tugas Konsultan Supervisia. Lingkup PekerjaanRuang lingkup pekerjaan supervisi adalah pelaksanaan yang meliputi pengendalian waktu, prosedur/metode pelaksanaan, volume dan kualitas (bahan, tenaga kerja dan peralatan) sehingga pelaksanaan dan hasil pekerjaan sesuai dengan gambar-gambar rencana dan spesifikasi yang telah ditentukan di dalam Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan (Pemborongan).Tugas dan Tanggung jawab Konsultan :Membantu tugas Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa Pengguna Anggaran dalam mengendalikan kegiatan lapangan dan supervisi pelaksanaan untuk kelancaran dan terpenuhinya syarat-syarat pelaksanaan supervisi Pembangunan Mesjid Agung.Menyiapkan organisasi dan pengisian personil lapangan (tenaga ahli dan tenaga pembantu) sesuai dengan kriteria KAK untuk bisa melaksanakan fungsi manajemen proyek secara efektif. Melakukan pengendalian dan supervisian pekerjaan secara terus-menerus melalui koordinasi yang meliputi approval, disapproval dan koreksi terhadap pelaksanaan pekerjaan kontraktor serta melalui mekanisme pelaporan progress pekerjaan.

b. Tugas Konsultan Supervisi1. Menyiapkan format monitoring Jadwal Value dan waktu pelaksanaan dan memberikan masukan terhadap jadwal pelaksanaan yang diajukan kontraktor.2. Melakukan supervisi dan pengendalian pelaksanan pekerjaan tertentu terhadap aspek waktu, mutu dan biaya agar sesuai dengan kontrak.3. Melakukan pengecekan dan inspeksi kualitas dan kuantitas pekerjaan.4. Melakukan supervisi tambahan penyelidikan/penelitian lapangan (sesuai dengan keperluan).5. Memberikan saran dan persetujuan terhadap jadwal pengadaan, shop drawing, jumlah bahan konstruksi dan lain-lain yang diusulkan oleh kontraktor.6. Memberikan saran dan petunjuk terhadap metode pengukuran dan perhitungan volume pekerjaan dan membantu melakukan verifikasi kemajuan kontrak dan pembayaran.7. Melakukan inspeksi ke pabrik pembuat peralatan dan bahan-bahan konstruksi (sesuai dengan keperluan bila diperlukan).8. Menyiapkan laporan-laporan inspeksi dan kegiatan supervisi.9. Melakukan supervisi dan persetujuan gambar pelaksana (as built drawings) yang telah dibuat dan diserahkan oleh kontraktor.

c. Aspek Khusus Supervisi Konsultan harus membuat revisi dan penyesuaian desain dari waktu ke waktu pada saat diperlukan akibat dan adanya perubahan lapangan karena dianggap desain yang ada over construction sehingga mengakibatkan biaya terlalu tinggi.1. Tahapan PekerjaanTahapan Pekerjaan yang diawasi oleh Konsultan adalah:-Pekerjaan Persiapan lapangan.-Pelaksanaan setiap kegiatan dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar.2. Tahap PersiapanSebelum pelaksanaan pembangunan fisik dimulai, Konsultan Supervisi harus lebih dahulu memiliki, memahami dan mempelajari Dokumen Kontrak/Lelang pelaksanaan serta dokumen-dokumen lain yang terkait, antara lain: Kerangka Acuan Pekerjaan (KAK) Pekerjaan Supervisi. Gambar Kerja, Spesifikasi Teknik Pekerjaan Supervisian Pembangunan. Dokumen Perjanjian Pemborongan (Kontrak) pekerjaan fisik yang menjadi lingkup tugasnya.1.Setelah mempelajari dokumen-dokumen yang ada seperti gambar kerja, Spesifikasi Teknis, apabila diperlukan dalam rangka sempurnanya hasil pekerjaan, Konsultan dapat menyampaikan gambar-gambar, detail-detail dan spesifikasi tambahan kepada kontraktor setelah lebih dahulu didiskusikan dengan pihak proyek.2.Pelaksana Fisik (kontraktor) membuat usulan rencana kerja secara tertulis, yang harus disetujui oleh Konsultan Supervisi sebelum pelaksanaan dimulai. Usulan rencana kerja harus meliputi bentuk Network Planning, Bar Chart Diagram dan rencana lokasi kegiatan pekerjaan.3.Konsultan Supervisi harus melakukan analisis terhadap usulan rencana kerja sebelum memberikan persetujuan. Analisis tersebut meliputi aspek tenaga kerja, material atau bahan dan peralatan serta aspeknya yang dinilai perlu.4.Konsultan Supervisi memeriksa dan memberi pendapat tentang rencana harian (Request) dan jadwal pelaksanaan untuk mencapai cara kerja yang efektif dan efisien.5.Konsultan Supervisi dapat merevisi gambar desain pelaksanaan yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan atas persetujuan bersama Direksi Pekerjaan.

d. Tahap Pelaksanaan1. Selama Pelaksanaan pekerjaan, Konsultan Supervisi harus mengadakan penilaian rencana kerja paket-paket pekerjaan (work package) yang diusulkan oleh kontraktor. Evaluasi dan penilaian meliputi urutan-urutan kerja, metode kerja, rencana alokasi waktu, alokasi bahan/material, alokasi tenaga kerja dan peralatan kerja.Setelah diadakan koreksi dan masukan seperlunya oleh Konsultan Supervisi, Konsultan Supervisi memberikan persetujuan rencana kerja pada butir (1) di atas.2. Selanjutnya Konsultan Supervisi melakukan supervisi dan pengendalian agar paket yang sudah disetujui pada butir (2) bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana, atas persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa Pengguna Anggaran (PPK) .3. Supervisi dan pengendalian meliputi jumlah dan kualitas material/bahan, peralatan, tenaga kerja dan jadwal pelaksanaannya. Khusus untuk supervisi bahan/material harus dipahami karakteristik dan metode supervisi dan pengujiannya seperti tertuang di dalam persyaratan bahan/material pada Rencana Kerja dan Syarat-Syarat pekerjaan pembangunan.4. Konsultan Supervisi dapat menolak bahan/material, peralatan dan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan ketentuan.5. Bersama-sama Pelaksana Fisik (kontraktor) dan Direksi (yang mewakili) / Tim pelaksana melakukan pengukuran dan menyepakati hasil pekerjaan sesuai dengan yang tercantum didalam kontrak pelaksanaan fisik.6. Mencatat semua hasil pengukuran besaran/volume pekerjaan yang diperlukan untuk pembayaran dengan menggunakan formulir yang lazim dan disetujui oleh Direksi/Tim pelaksana dan Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) .7. Melaporkan kepada Direksi/Tim pelaksana atas setiap persoalan yang timbul dan potensial sehubungan dengan kontrak dan memberikan pilihan/altematif cara penyelesaiannya. Persoalan tersebut dapat berupa kemungkinan anggaran yang tidak mencukupi, kemungkinan terlambat, kualitas yang tidak dipenuhi dan lain-lain.8. Menelaah semua tuntutan pembayaran tambahan atau perpanjangan waktu yang diajukan oleh Pelaksana Fisik dan memberikan saran/pendapat kepada Direksi (Tim pelaksana)/Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) .9. Melaksanakan pemeriksaan secara periodik terhadap bahan-bahan bangunan yang digunakan oleh Pelaksana Fisik, dan memberikan rekomendasi persetujuan bahan bangunan yang digunakan sesuai dengan persyaratan teknis yang telah ditentukan dalam kontrak.10. Melakukan pemeriksaan dan memberikan saran/pendapat atas pekerjaan Pelaksanaan Fisik yang telah selesai secara lengkap untuk dapat dinyatakan diterima oleh Direksi (Tim pelaksana)/Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa Pengguna Anggaran (PPK) guna menetapkan dimulainya masa pemeliharaan.

11. Mengadakan telaah dan saran/pendapat penanganan atas kelainan-kelainan yang mungkin terjadi selama masa pemeliharaan.12. Mengadakan supervisi atas ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian/Kontrak.13. Membuat Laporan-laporan:a) Laporan Pendahuluanb) Laporan Bulananc) Laporan Akhir 14.Konsultan Supervisi menyiapkan sertifikat prestasi pekerjaan yang diperlukan Pemborong untuk mengajukan permintaan angsuran pembayaran hasil kerja termasuk penyediaan material. Angsuran pembayaran ini harus didasarkan pada jumlah yang disetujui dalam rapat yang diselenggarakan setiap akhir bulan antara Konsultan Supervisi, Pelaksana Fisik dan Direksi Lapangan. Sertifikat prestasi pekerjaan ini harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk pelaksanaan pemeriksaan terakhir.15.Menyediakan formulir (request) untuk pengajuan atas pelaksanaan setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan.16.Dalam pelaksanaan kegiatan Supervisi dilapangan, absensi personil konsultan (time sheet) disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan mengetahui/disetujui oleh Direksi Pekerjaan/Tim pelaksana.

9.ORGANISASI PELAKSANAANStruktur Organisasi KonsultanStruktur organisasi konsultan terdiri dari Tim Desain dan Tim Lapangan. Tim Desain bertugas melakukan konfirmasi desain dan lainnya sesuai gambar serta perubahannya. Sedangkan Tim Lapangan bertugas melakukan supervisi teknis pekerjaan fisik pembangunan konstruksi. Kedua Tim ini dipimpin oleh Site Manager.

a. Tugas Tim AhliTugas Tim Ahli adalah melakukan konfirmasi desain terhadap pekerjaan konstruksi/perubahan lapangan serta memecahkan berbagai masalah desain struktur/konstruksi yang digunakan dilapangan. Jika diperlukan suatu perubahan yang signifikan, maka Konsultan harus memberikan rekomendasi disertai alasan-alasan yang mendukungnya. Selanjutnya Konsultan juga harus memberikan rekomendasinya terhadap desain bangunan-bangunan utama yang telah dilakukan, disertai dengan alasan teknis yang mendukung. Rekomendasi yang diberikan harus sesuai dengan :1. Standar atau peraturan yang dipakai sebagai acuan (SNI, dll)2. Cara dan metode perhitungan yang digunakan3. Rumus-rumus yang digunakan4. Persyaratan-persyaratan sebagai batasan yang harus dipenuhib. Tugas Tim LapanganTugas dan kewajiban Tim Lapangan mencakup hal-hal sebagai berikutMelaksanakan tugas peninjauan dan supervisian teknis, sehingga pelaksanaan fisik dapat diselesaikan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang telah ditentukan dalam kontrak. Melakukan pemeriksaan dan investigasi atas masalah khusus misalnya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan serta membuat rekomendasi pemecahannya. Melakukan monitoring, agar pelaksanaan sistem pelaporan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan dan standar isian yang telah ditentukan. Tingkat kecermatan informasi, ketepatan dan waktu distribusi pelaporan harus menjadi perhatian khusus Konsultan. Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran, perhitungan volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga semua pengukuran pekerjaan, perhitungan volume dan pembayaran didasarkan kepada ketentuan yang tercantum dalam kontrak. Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus-menerus sehubungan dengan pengendalian mutu dan volume pekerjaan. Konsultan harus memberitahukan secara tertulis kepada Pelaksana fisik atas adanya penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan persyaratan, baik mutu, volume, bahan, pekerjaan dan copy surat-surat pemberitahuan tersebut harus disampaikan kepada Pemimpin Proyek dan diarsipkan secara baik. Melakukan Pengecekan dan persetujuan gambar-gambar terlaksana (as built drawing) yang menggambarkan secara rinci setiap bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Pelaksana Fisik. Membuat laporan-laporan dan tugas-tugas lainnya yang dianggap perlu.

Administrasi PelayananJasa Konsultan (Kontrak dan Teknis)Konsultan menyiapkan sistem pelaporan yang sistematis untuk administrasi kontrak dan teknis, yang perlu disiapkan : Penyiapan laporan harian, mingguan, dan bulanan pada status pekerjaan dan kualitas pekerjaan Penyiapan secara rutin dan laporan-laporan final pada pelaksanaan pekerjaan. Penyiapan catatan pekerjaan tambah kurang, amandemen kontrak dan spesifikasi rinci.

Pengujian, Kepanitiaan dan Berita Acara Pekerjaan SelesaiPada bagian penyelesain pekerjaan dan penyelesaian jadwal kontrak, operasi seluruh peralatan akan diuji sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak. Setelah mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan/Tim pelaksana, Konsultan akan menyiapkan berita acara pekerjaan selesai.Konsultan akan menyiapkan laporan pekerjaan selesai yang meliputi, as built drawing, spesifikasi, kuantitas material, peralatan yang digunakan pada proyek, biaya masing-masing komponen pekerjaan dan biaya penyelesaian aktual dan termasuk juga berita acara pengujian pada berbagai tahapan pekerjaan.

Pertemuan (Rapat) Rapat Koordinasi Tujuan rapat ini adalah untuk membahas masalah-masalah yang timbul berkaitan dengan rencana kerja pelaksanaan, sasaran proyek dan program kerja. Rapat koordinasi ini akan dilaksanakan pada awal pekerjaan, pada saat pekerjaan berlangsung dan jika diperlukan akan dilakukan rapat dan khusus terkait keterlambatan pelaksanaan pekerjaan (SCM). Rapat ini dihadiri oleh pihak Pemberi Tugas, Konsultan Supervisi, Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa Pengguna Anggaran, Kontraktor, Supplier dan pihak-pihak lain yang terkait dengan pekerjaan, yang dilakukan minimal 1 bulan satu kali. Rapat Lapangan Tujuan rapat ini adalah untuk membahas semua masalah teknis yang timbul dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan. Rapat ini dihadiri oleh staf/wakil dari Pemberi Tugas, Konsultan Supervisi yang bertugas di lapangan, PPK, Kontraktor, Supplier dan pihak-pihak lain yang terkait dengan pekerjaan. Rapat Intem Konsultan Rapat ini akan dilaksanakan secara rutin dengan melibatkan personil yang terkait baik yang ada di kantor maupun lapangan. Tujuan rapat ini adalah untuk mengevaluasi dan mencari pemecahan atas penyimpangan/perubahan dari perencanaan semula yang mungkin terjadi di lapangan menyangkut substansi bahan, metode pelaksanaan, serta untuk melengkapi kekurangan detail perencanaan.

10. JANGKA WAKTU PELAKSANAANJangka waktu pelaksanaan Pekerjaan adalah selama 120 (Seratus dua puluh) hari kalender terhitung sejak terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

11. TENAGA AHLITenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan Pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

1. Tenaga Ahli :a.Team Leader/Ahli Teknik Sipil/Arsitektur (Tim Leader)-Berlatar pendidikan Sarjana Teknik Sipil/Struktur/Arsitektur (S1) dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan dengan jumlah orang bulan (man month) yang dibutuhkan sebesar 4 (empat) bulan dan memiliki SKA Ahli Madya Sipil/Arsitektur.-Mempunyai wawasan yang luas, mempunyai jiwa kepemimpinan serta dapat bekerja sama dengan seluruh anggota tim. Team Leader bertanggung jawab atas semua kegiatan dan sekaligus sebagai koordinator tim.-Tugas utama Ketua Tim adalah membantu Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa Pengguna Anggaran dalam menyelesaikan administrasi proyek, mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelaksanaan proyek dan mengendalikan seluruh kegiatan pelaksanaan proyek sesuai syarat-syarat KAK, spesifikasi teknis dan kontrak.-Ketua Tim dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa Pengguna Anggaran.b. Tenaga Ahli ArsitekturTenaga Ahli Arsitektur yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Arsitektur (S1) dengan latar belakang ahli dalam proses Arsitektur untuk supervisi gedung mempunyai pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dengan jumlah orang bulan (man month) yang dibutuhkan sebesar 6 (enam) bulan dan memiliki SKA Ahli Muda Arsitektur.c. Tenaga Ahli StrukturTenaga Ahli Sipil yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil (S1) dengan latar belakang ahli dalam proses Sipil untuk supervisi gedung mempunyai pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dengan jumlah orang bulan (man month) yang dibutuhkan sebesar 3 (tiga) bulan dan memiliki SKA Ahli Muda Sipil.d. Tenaga Ahli Elektrikal/MekanikalTenaga Ahli Elektrikal/Mekanikal yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil (S1) dengan latar belakang ahli dalam proses Sipil untuk supervisi gedung mempunyai pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dengan jumlah orang bulan (man month) yang dibutuhkan sebesar 3 (tiga) bulan dan memiliki SKA Ahli Muda Elektrikal/Mekanikal.

2. Tenaga Pendukung LainnyaUntuk kelancaran pelaksanaan seluruh kegiatan dan pelaksanaan tugas-tugas dari tenaga ahli, mereka dibantu oleh tenaga pendukung yaitu Asisten Ahli Arsitektur Sebanyak 2 (dua) orang, asisten Ahli Struktur sebanyak 2 (dua) orang, Asisten Ahli MekanikalElektrikal sebanyak 1 orang, Pengawas Lapangan sebanyak 4 (empat) orang pengawas dengan latar belakang Sarjana Teknik Sipil/Arsitektur (S1) dan memiliki kemampuan dalam proses supervisi gedung dan Op.Komputer,Draftman,,Supir dan Office Boy yang berpengalaman dalam bidangnya guna membantu kelancaran pelaksanaan pekerjaan supervisi.

12. KELUARANJenis keluaran Konsultan Supervisi adalah sebagai berikut:Konsultan Supervisi diminta menghasilkan keluaran yang lengkap sesuai kebutuhan proyek. Kelancaran proyek yang berhubungan dengan supervisi sepenuhnya menjadi tanggungjawab Konsultan Supervisi. Selain hal tersebut hasil yang diharapkan dari pelaksanaan Pembangunan Mesjid Agung adalah :1. Tersedianya Time Schedule lengkap dengan Curva S sebagai pedoman dalam menilai kemajuan pelaksanaan proyek, time schedulle dibuat dengan menggunakan komputer sehingga jalur kritis dalam pelaksanaan pembangunan dapat terlihat.2. Konsultan Supervisi diwajibkan memberikan Standar Prosedur Supervisi Pelaksanaan Fisik di lapangan kepada Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa Pengguna Anggaran pada tahapan persiapan pelaksanaan pembangunan atau pada saat sebelum melakukan supervisi pekerjaan di lapangan. 3. Terawasinya pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh Kontraktor dari segi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian prestasi pekerjaan sesuai jadwal pelaksanaan proyek.4. Terawasinya pelaksanaan pembangunan beserta hasil kerjanya dan terkendalinya waktu pelaksanaan proyek sesuai jadwal dan biaya pembangunan sebagaimana tertera dalam kontrak.5. Terisinya Buku Harian Lapangan (BHL) tentang kemajuan pembangunan pada setiap harinya beserta hambatan-hambatan yang timbul.6. Diterimanya laporan mingguan dan bulanan oleh Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa Pengguna Anggaran dari Konsultan Supervisi mengenai kemajuan pelaksanaan pembangunan, termasuk kendala yang terjadi dilapangan berikut rekomendasi yang diusulkan sebagai alternatif pemecahan masalah. Diterimanya hasil rapat di lokasi proyek, informasi tentang terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh pemborong/rekanan yang sudah diperbaiki maupun yang belum diperbaiki dan informasi hal-hal lain yang terjadi di lokasi proyek.7. Terusulkannya rencana perubahan-perubahan serta penyesuaian-penyesuaian pekerjaan di lapangan kepada PPK di Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Medan sehingga dapat terpecahkan persoalan-persoalan yang terjadi selama pelaksanaan pembangunan.8. Tersedianya gambar perubahan (as built drawing) apabila ada perubahan.9. Terperiksa dan tertandatangani Berita Acara Bobot pekerjaan yang diajukan oleh pemborong/rekanan sesuai prestasi pekerjaan yang telah dicapai.10. Terselenggaranya rapat-rapat koordinasi teknis di lokasi proyek secara berkala (mingguan) dan esidentil sesuai kebutuhan. Dengan hasil keputusan rapat yang tercatat dalam Berita Acara rapat.11. Tercatatnya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh pemborong/rekanan dalam Buku Harian Lapangan (BHL) oleh Konsultan Supervisi.12. Tersusunnya daftar kekurangan dan cacat-cacat pekerjaan selama masa pemeliharaan.Tersusunnya petunjuk pemeliharaan dan petunjuk penggunaan pekerjaan yang tidak diselesaikan beserta kelengkapannya.

13. PELAPORAN UmumSupervisi Teknik/Supervisi wajib membuat laporan-laporan yang berpedoman pada jenis, bentuk dan sistematik, penjabaran dan distribusi pelaporan seperti yang dijelaskan dalam uraian dibawah inia.Laporan Pendahuluan, berisi:1) Lingkup keseluruhan pekerjaan supervisi 2) Rincian hasil-hasil pekerjaan yang akan diserahkan3) Metodologi pelaksanaan pekerjaan supervisi4) Rencana pelaksanaan pekerjaan supervisi5) Pelaksana pekerjaan, organisasi, tenaga ahli dan tata kerja6) Rencana waktu pelaksanaan pekerjaan supervisiLaporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 5 (lima) buku.b. Laporan MingguanPada setiap awal minggu berikutnya sesudah minggu berjalan, Konsultan Supervisi harus menyiapkan dan menyerahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa Pengguna Anggaran 5 (lima) rangkap laporan mingguan yang memuat tentang kemajuan pelaksanaan fisik, rekapitulasi bahan, rekapitulasi tenaga kerja, rekapitulasi peralatan, rekapitulasi monitoring cuaca dan penyimpangan-penyimpangan ataupun persoalan-persoalan yang terjadi. Bahan laporan mingguan diperoleh dari laporan harian Kontraktor Pelaksana, Laporan diserahkan masing-masing sebanyak 5 (lima) eksemplar.c. Laporan BulananLaporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya setiap akhir bulan sebanyak 5 (lima) eksemplar. Laporan ini memuat: 1. Kemajuan Pekerjaan Fisik2. Hasil Pemeriksaan dan Persetujuan3. Masalah dan Upaya Penyelesaian4.Kumpulan Berita Acara Lapangan5. Foto Pelaksanaan Pekerjaan6. Laporan harian lapangan (dari referensi buku harian lapangan)7. Laporan mingguan/bobot mingguan8. Administrasi kegiatan, antara lain:i. Berita Acara perubahan pekerjaan tambah dan kurang (bila ada), termasuk menyiapkan usulan addendum kontrak dan analisa perubahan pekerjaan tambah kurang.ii. Berita Acara perubahan waktu pelaksanaan (bila ada) termasuk menyiapkan usulan addendum kontrak.iii. Revisi Schedule (bila ada) dan network planning.iv. Rekomendasi atas prestasi bobot yang telah dicapai berkaitan dengan rencana tagihan/penarikan terminj (Progress).d. Laporan Akhir (Final)Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak berakhirnya SPMK sebanyak 5 (lima) eksemplar.Laporan ini memuat : Laporan Harian Lapangan yang sudah disetujui Kontraktor, Konsultan dan Pengguna Jasa; Laporan Mingguan Lapangan yang sudah disetujui Kontraktor, Konsultan dan Pengguna Jasa. Laporan Bulanan Lapangan yang sudah disetujui Kontraktor, Konsultan dan Pengguna Jasa. Seluruh Laporan Administrasi Teknik dan semua koreksi serta tindak lanjut. Laporan pemeriksaan baik persyaratan fisik ataupun administrasi berkaitan dengan rencana serah terima pekerjaan (PHO) yang diusulkan oleh kontraktor. Menyusun dukungan bukti kualitas dan kuantiatas pelaksanaan pekerjaan. Gambar As Built Drawing yang sudah disetujui oleh pengguna jasa. CD sebanyak 2 (dua) keping yang memuat seluruh laporan yang menjadi kewajiban konsultan.

14. Penutup1. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan2. Berdasarkan bahanbahan tersebut konsultan menyusun program kerja sebagai bahan diskusi untuk menghasilkan pedoman penugasan.

3. Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang pengarahan penugasan ini dari panitia, Konsultan agar segera membuat usulan teknis dan biaya sesuai dengan pengarahan penugasan ini dan disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa Pengguna Anggaran dengan jadwal dan ketentuan sebagai terlampir.

Medan, April 2014 Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat KomitmenProgram Peningkatan Sarana dan Prasarana AparaturTahun Anggaran 2014

Ir. TATANG KELANA PENATA TK I NIP. 19590219 198003 1 001