KAK (ok)

download KAK (ok)

of 8

description

perbatasan

Transcript of KAK (ok)

  • KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PENYUSUNAN KAJIAN PERCEPATAN PEMBENTUKAN UNIT USAHA

    DI DAERAH PERBATASAN PROVINSI KALIMATAN TIMUR TAHUN ANGGARAN 2013

  • KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PENYUSUNAN KAJIAN PERCEPATAN PEMBENTUKAN UNIT USAHA

    DI DAERAH PERBATASAN PROVINSI KALIMATAN TIMUR TAHUN ANGGARAN 2013

    A. Latar Belakang

    Wilayah perbatasan saat ini memasuki paradigma baru pengembangan

    wilayah. Sebagai wilayah yang muncul akibat globalisasi maupun desentralisasi

    kebijakan, terjadi pergeseran paradigma keamanan menuju kesejahteraan.

    Karakteristik yang berbeda dengan wilayah lain (immobilitas faktor produksi,

    biaya transaksi dan delay, sistem ekonomi yang berbeda, isu institusi,

    penetapan perwilayahan dan peran sektor informal) mendorong fungsi ekonomi

    wilayah tersebut pada sisi internal maupun eksternal. Perspektif ekonomi di

    wilayah perbatasan cenderung meningkat seiring perubahan paradigma

    tersebut.

    Dengan latar belakang diatas, Daerah Perbatasan (Kabupaten Nunukan,

    Kabupaten Malinau dan Kabupaten Kutai Barat) merupakan wilayah

    perbatasan dengan aktivitas ekonomi tertinggi di sepanjang perbatasan

    darat perbatasan. Terbukanya akses formal kawasan ini dimulai beberapa

    tahun lalu, dengan dinamika aktivitas ekonomi yang ditunjukkan dengan

    meningkatnya arus pergerakan baik orang/barang. Tinjauan terhadap secara

    teoritis mencontohkan adanya peluang peningkatan pertumbuhan ekonomi dari

    kesempatan ekonomi tersebut, namun sampai saat ini Daerah Perbatasan

    belum menunjukkan adanya perkembangan dalam konteks pengembangan

    sebuah kawasan perbatasan antarnegara dari perspektif ekonomi yang

    mendukung fungsi Daerah Perbatasan sebagai pusat pertumbuhan.

    Kawasan Perbatasan Kalimantan Timur dengan Negara Malaysia meliputi

    wilayah laut dan daratan, khusus untuk wilayah daratan mempunyai bentangan

    perbatasan dengan Malaysia sepanjang 1.038 Km.

    Kawasan perbatasan di Kaltim rata-rata kondisinya sangat jauh dari

    sejahtera, keadaannya banyak berupa desa yang terpencil, terisolir, dan masih

    berupa hutan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan infrastruktur transportasi

    wilayah yang ada di perbatasan. Jika membandingkan antara perbatasan kita

  • dengan Negara tetangga, maka akan terasa bahwa desa-desa di perbatasan

    sangat tertinggal jauh dalam hal jalan, sarana umum, dan fasilitas lainnya.

    Secara sosial ekonomi, kawasan perbatasan masih tergantung pada negara

    tetangga, hal ini dapat dilihat karena belum memadainya fasilitas sosial dan

    ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, kurang memadainya

    pelayanan kesehatan, kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari

    diantaranya kesulitan memenuhi kebutuhan BBM dan kebutuhan pokok dan lain-

    lain. Khusus permasalahan di sektor perdagangan ini mengakibatkan tingginya

    disparitas harga, sehingga kesulitan masyarakat perbatasan semakin berat dan

    ditambah lagi sulitnya memasarkan hasil produksi mereka yang mengakibatkan

    pendapatan mereka semakin tak menentu.

    Untuk itu diperlukan kepedulian dan perhatian baik oleh Pemerintah Pusat

    dan Provinsi serta Kabupaten untuk memberikan dorongan dan keberpihakan

    ekonomi kepada masyarakat perbatasan melalui sinergi program dan kegiatan

    pembangunan. Langkah awal yang diperlukan untuk melaksanakan

    pembangunan yang sinergi adalah melakukan identifikasi keinginan, potensi,

    peluang dan serta program yang telah dan akan dilaksanakan melalui Kajian

    Peningkatan Unit Usaha di Wilayah Perbatasan.

    B. Maksud dan Tujuan

    Maksud Kajian ini adalah untuk Peningkatan Unit Usaha di Wilayah

    Perbatasan yang membahas permasalahan untuk mencarikan suatu solusi

    yang tepat serta dapat diterapkan di lapangan, antara lain adalah :

    1. Untuk meningkatkan struktur daya saing unit usaha, dengan penciptaan iklim

    usaha yang kondusif agar dapat mendorong penguatan struktur unit usaha.

    2. Terwujudnya Provinsi Kalimantan Timur khususnya Daerah Perbatasan

    sebagai pusat pengembangan unit usaha yang berdaya saing kuat dan

    berkelanjutan.

    3. Untuk memperkuat keterkaitan pada semua tingkatan, dari unit usaha kegiatan,

    pendukung, terkait, penyedia infrastruktur, dan jasa penunjang lainnya.

    Keterkaitan ini dikembangkan sebagai upaya untuk membangun jejaring usaha

    dalam negeri dan global serta meningkatkan daya saing yang mendorong

    inovasi;

  • 4. Meningkatkan nilai tambah sepanjang rantai nilai dengan membangun

    kompetensi inti usaha daerah;

    5. Meningkatkan produktivitas, efisiensi dan jenis sumber daya yang digunakan

    dalam unit usaha, dan menfokuskan pada penggunaan sumber-sumber daya

    baru dan terbarukan;

    6. Mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah melalui :

    a. penyediaan skema pencadangan usaha serta bimbingan teknis dan

    manajemen serta pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara

    ekspansif dan andal bersaing di bidangnya;

    b. penciptaan sinergi UKM dengan Pengusaha besar melalui pola kemitraan

    (aliansi);

    c. penciptaan lingkungan usaha UKM yang menunjang; dan

    d. pengembangan skema pembiayaan yang mendorong kemitraan.

    Tujuan Kajian ini adalah :

    1. Menggali informasi tentang permasalahan yang sedang dan mungkin

    dihadapi oleh masyarakat perbatasan saat ini dan akan datang.

    2. Mendesiminasikan hasil kajian/studi yang dilakukan oleh Kabupaten, Provinsi

    dan Pusat terkait dengan pengembangan ekonomi wilayah perbatasan.

    3. Mensinergikan kegiatan dan program pengembangan ekonomi perbatasan

    agar berhasil guna dan berdaya guna.

    C. Manfaat

    Kegiatan ini akan membawa dampak yang sangat besar bagi pengembangan

    ekonomi di perbatasan melalui penyamaan pemahaman dan kebersamaan sikap

    dalam menanggulangi masalah-masalah di perbatasan yang terprogram secara

    sinergi antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten, salah satunya adalah melewati

    unit usaha yang terbentuk.

    D. Sasaran

    Dengan adanya kegiatan Kajian Peningkatan Unit Usaha di Wilayah

    Perbatasan ini diharapkan tercapainya sasaran bagi pengembangan Ekonomi di

    daerah perbatasan sehingga mendorong para pelaku usaha meliputi :

  • 1. Peningkatan daya saing unit usaha

    2. Peningkatan produksi ekspor komoditi / produk daerah

    3. Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat di daerah perbatasan

    4. Legalisasi konsep perdagangan antara 2 (dua) Negara yang bertetangga

    (Indonesia - Malaysia)

    5. Mendorong dan memberdayakan unit Koperasi sebagai Badan Penyangga

    bagi pemasaran komoditi-komoditi dan produk secara legal serta memenuhi

    kebutuhan pokok Masyarakat Miskin Perbatasan.

    6. Badan Penyangga diberi modal membeli (impor) sembako untuk masyarakat

    perbatasan serta menjadi hasil pertanian, perikanan dan lain-lain kenegara

    tetangga

    7. Legalitas perdagangan Indonesia - Malaysia.

    Dari ke 7 (tujuh) sasaran tersebut, maka hal ini sesuai dengan harapan Daerah

    Perbatasan (Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau dan

    Kabupaten Kutai Barat) , dimana dalam pengembangan ke depan Daerah

    Perbatasan, bukan hanya sebagai beranda depan Negara Republik Indonesia ,

    melainkan dapat menuju sebagai pusat industri dan perdagangan yang

    mempunyai daya saing ekonomi terhadap negara tetangga khususnya Malaysia

    dan Fillipina guna memberikan kesejahterakan bagi masyarakat .

    E. Ruang Lingkup Kegiatan

    Kegiatan ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan :

    a. Proses Lelang

    b. Penetapan Pemenang oleh Panitia Lelang Dinas Perindagkop dan UMKM

    Prov. Kaltim

    c. Pelaksanaan Kegiatan

    d. Pelaporan

    - Laporan Pendahuluan

    - laporan Antara

    - Laporan Akhir

  • F. JADWAL PEKERJAAN

    Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 3 (tiga) bulan. Seperti dalam Tabel terlampir (tabel : 1).

    NO. KEGIATAN BULAN

    1 2 3

    1. Persiapan X

    Koordinasi Tim X

    Pemahaman KAK X

    Kajian Literatur X X

    2. Pekerjaan Kajian dan Identifikasi dan Analisis

    Pengumpulan Bahan/Literatur X X

    Identifikasi dan Survey Lokasi Kegiatan X X

    Konsultasi Teknis dengan Stakeholder X X

    Tinjauan dan Analisis X X 3. Penyusunan Laporan Akhir

    Penyusunan Rencana Detail X X X

    Penyampaian X X 4. Pelaporan dan Diskusi Laporan

    a. Laporan pendahuluan X

    b. Laporan Kemajuan X

    c. Laporan Akhir X

    G. TENAGA AHLI Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini adalah: a. Ketua Tim/Ahli Pengembangan Wilayah Perbatasan

    Ketua Tim/Ahli Pengembangan Wilayah Perbatasan seorang ketua tim/tenaga ahli yang memiliki latar belakang Pendidikan Strata-1 Geografi dan Ilmu Lingkungan dengan pengalaman sekurang kurangnya 5 (lima) tahun serta memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman di bidangnya .

    b. Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah Perbatasan Ahli Perencanaan Wilayah Perbatasan yang memiliki latar belakang Pendidikan Strata-1 Ekonomi Manajemen dengan pengalaman sekurang kurangnya 5 (lima) tahun

    c. Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Ekonomi Pemabngunan seorang tenaga ahli yang memiliki latar belakang Pendidikan Strata-1 Ekonomi Studi Pembangunan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.

    d. Tenaga Ahli Perdagangan Internasional Ahli Perdagangan Internasional seorang tenaga ahli yang memiliki latar belakang Pendidikan Strata-1 Hubungan Internasional sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun

  • e. Tenaga Ahli Wilayah Perbatasan

    Ahli Wilayah Perbatasan seorang tenaga ahli yang memiliki latar belakang Pendidikan Strata-1 Pendidikan Strata-1 Pembangunan Wilayah dengan pengalaman sekurang kurangnya 5 (lima) tahun

    Serta didukung oleh asisten tenaga ahli Teknik Arsitektur , Teknik Sipil, Ekonomi Studi Pembangunan, Ekonomi Manajemen & Ekonomi Akuntansi. dengan pengalaman sekurang kurangnya 3 (tiga) Tahun.

    H. PELAPORAN Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah: a. Laporan Pendahuluan, berisi:

    1) Rencana kerja terinci sesuai KAK; 2) Pendekatan yang digunakan dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang

    tersebut dalam lingkup pelaksanaan kegiatan, daftar kebutuhan data dan informasi.

    3) Mengakomodir Masukan yang bersifat konstruktif dari narasumber dan/ atau peserta Seminar Perdahuluan.

    Laporan harus diselesaikan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.

    b. Laporan Antara, berisi: 1) Hasil kajian literatur; 2) Hasil konsultasi dengan instansi pemerintah pusat, daerah, dan swasta; 3) Data dan informasi terkait kegiatan; 4) Mengakomodir Masukan yang bersifat konstruktif dari narasumber dan/ atau

    peserta Seminar Antara. Hasil sementara pelaksanaan pekerjaan harus dilaporkan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.

    c. Laporan Akhir, berisi:

    1) Seluruh hasil pelaksanaan kegiatan yang diminta dalam Kerangka Acuan Kerja setelah melalui proses pembahasan baik dengan Tim Supervisi dari Balai Penyedia, Pengelola, Pembiayaan, maupun seminar/lokakarya yang melibatkan instansi terkait di Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat.

    2) Kesimpulan, rekomendasi dan Arahan desain.

    3) Mengakomodir Masukan yang bersifat konstruktif dari narasumber dan/ atau peserta Seminar untuk kesempurnaan Penyusunan laporan Akhir dari Penyusunan Kajian Peningkatan Unit Usaha di Wilayah Perbatasan.

    Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sebanyak 10 (Sepuluh) buku laporan dan 10 (Sepuluh) Soft Copy CD (Compact Disk).

  • I. Keluaran

    Kegiatan ini akan menghasilkan sebuah Kajian dalam rangka meningkatkan unit

    usaha di wilayah perbatasan untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi

    daerah perbatasan dengan melihat permasalahan, peluang dan tantangan

    yang ada di daerah perbatasan tersebut.

    J. Pembiayaan

    Adapun pembiayaan yang berkaitan dengan kegiatan Kajian Peningkatan

    Unit Usaha di Perbatasan ini dibebankan kepada Dinas Perindustrian,

    Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur melalui Kegiatan

    Pembinaan dan Pengembangan Koperasi Tahun Anggaran 2013, dengan total

    biaya seluruhnya sebesar Rp. 325.000.000,- (Tiga ratus dua puluh lima juta

    rupiah).

    Samarinda, Juni 2013

    Kuasa Pengguna Anggaran,

    Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan

    Koperasi dan UMKM,

    Ttd