Pedoman Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskular 2015
KAJIAN PEDOMAN TATALAKSANA
Transcript of KAJIAN PEDOMAN TATALAKSANA
KAJIAN PEDOMAN TATALAKSANA DEMAM BERDARAH DENGUE WHO 2009
Oleh : Aliv Hanie W Sili Putri Adisti Yuyun R Deavy K S Yahya Setiawan Yuniar Tri R Pembimbing : Dr. Tatar Sumanjar, Sp. PD- KPTI-FINASIM
PendahuluanDengue
merupakan penyakit akibat virus yang diperantarai oleh nyamuk dengan penyebaran yang paling cepat di dunia.
Dalam 50 tahun terakhir
kejadian penyebaran virus dengue telah meningkat mencapai 30 kali. diperkirakan sebanyak 50 juta infeksi virus dengue terjadi setiap tahunnya, dan kurang lebih 2.5 juta orang hidup di Negara endemis virus dengue
Saat ini
Pendahuluan
Pendahuluan
PendahuluanDi Indonesia Di Indonesia, pertama kali dilaporkan adanya kasus ini, terjadi di Surabaya dan Jakarta dengan jumlah kematian sebanyak 24 orang. Beberapa tahun kemudian penyakit ini menyebar ke beberapa propinsi di Indonesia : - Tahun 1996 : jumlah kasus 45.548 orang, dengan jumlah kematian sebanyak 1.234 orang. - Tahun 1998 : jumlah kasus 72.133 orang, dengan jumlah kematian sebanyak 1.414 orang (terjadi ledakan) - Tahun 1999 : jumlah kasus 21.134 orang. - Tahun 2000 : jumlah kasus 33.443 orang. - Tahun 2001 : jumlah kasus 45.904 orang - Tahun 2002 : jumlah kasus 40.377 orang. - Tahun 2003 : jumlah kasus 50.131 orang. - Tahun 2004 : sampai tanggal 5 Maret 2004 jumlah kasus sudah mencapai 26.015 orang, dengan jumlah kematian sebanyak 389 orang. Kasus tertinggi terdapat di Propinsi DKI Jakarta (11.534 orang)
Pendahuluan Sejak di terbitkannya Panduan tentang Dengue oleh WHO tahun 1997, masalah dengue masih menjadi masalah serius di dunia , terbukti meningkatnya angka kejadian kasus tersebut dan bertambah meluasnya secara geografis kasus tersebut di masyarakat. Sehingga WHO mengkaji kembali dan akhirnya terbitlah panduan Diagnosis, penatalaksanaan, pencegahan dan pengendalian Dengue tahun 2009
definisi
Tinjauan PustakaInfeksi dengue adalah suatu penyakit sistemik dengan spektrum klinis yang luas termasuk di dalamnya dengan manifestasi klinis yang berat dan ringan.
Demam Dengue / DF dan Demam berdarah dengue /DBD ( dengue haemorrhagic fever/DHF ) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan /atau nyeri sendi yang disertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik
Tinjauan PustakaETIOLOGI
Virus DengueDengue virus (DEN) merupakan virus dengan rantai tunggal RNA yang dibedakan menjadi empat serotype virus (DEN 1-4).
vektor
Vektor Berbagai serotip virus dengue ditansmisikan ke manusia melalui gigitan nyamuk Ae, aegypti yang telah terinfeksi virus dengue
Tinjauan Pustakapatogenesis
Tinjauan Pustakapatogenesis
Tinjauan Pustaka1. Fase Febris
Manifestasi klinis
-Fase ini Terjadi 2-7 hari --demam mendadak tinggi -Diikuti dengan facial flushing, eritem, nyeri seluruh badan, myalgia, atralgia, sakit kepala -- bebedapa pasien : sakit tenggorokan, injeksi konjungtiva, anoreksia, nausea, vomitting -- timbul manifestasi hemoragic ringan : petekie, perdarahan membran mukosa seperti hidung dan gusi -- hepatomegali setelah beberapa ahri demam -Penurunan progresif sel darah putih
Tinjauan Pustaka2. Fase kritis
-Biasa terjadi pada hari ke 3-7 -Suhu turun sampai 37,5 38 0C -peningkatan permeabilitas kapiler sejalan dengan terjadinya peningkatan tingkat hematokrit -Periode plasma leakage biasanya terjadi 24-48 jam -Progres leukopenia diikuti dengan penurunan cepat dari hitung trombosit, biasanya mendahului plasma leakage -Efusi pelura dan ascites, kadang terjadi Syok terjadi ketika volume plasma leakage : -hipoperfusi organ lalu terjadi kerusakan organ yang progresif, asidosis metabolik dan DIC
Manifestasi klinis
Tinjauan Pustaka3. Fase recovery Manifestasi klinis -1. Jika pasien bertahan pada fase kritis 24-48 jam, reabsorpsi bertahap cairan kompartemen ekstravaskuler kembali dalam 48-72 jam -2. keadaan akan membaik, nafsu makan kembali baik, tanda gastrointestinal mereda, status hemodinamik stabil dan diuresis kembali. -3. ruam seperti bintik bintik putih diantara kemerahan luas ( isles of white in the sea of red). -4. Bradikardi dan perubahan EKG biasa terjadi pada fase ini -5. Hematokrit stabil atau mungkin lebih rendah dikarenakan efek dilusi dari reabsorpsi cairan -6. Hitung sel darah putih biasa nya mulai meningkat Segera setelah suhu kembali ke normal tetapi perbaikan jumlah platelet lebih lambat dari pada jumlah sel darah putih -7. Distres pernafasan dari efusi pleura masiv dan ascites akan terjadi jika cairan intravena diberikan berlebihan -8. Selama fase kritis dan recovery, terapi cairan berlebihan berhubungan dengan oedem pulmo atau Congestive Heart failure.
Tinjauan Pustaka
Kesimpulan fase febris, kritis dan recovery pada dengue.1 Fase febril Dehidrasi, demam tinggi mungkin menyebabkan gangguan neurologi dan kejang demam pada anak-anak 2 Fase kritis Syok dari plasma leakage; perdarahan berat; kerusakan organ
3
Fase recovery
Hipervolemi (hanya jika terapi cairan IV berlebihan dan atau expanded ke dalam periode ini.
Tinjauan Pustaka
Dengue BeratDengue berat diduga terjadi jika pasien dari area resiko dengue dengan demam 2-7 hari ditambah diikuti beberapa diantaranya adalah : Terdapat bukti plasma leakage, seperti Peningkatan hematokrit progresif,Efusi pleura atau ascites Syok (takikardi dan ekstremitas dingin. Kapiler refill time >3 detik, nadi lemah atau tidak terdeteksi, tekanan nadi rendah atau late syok, tekanan darah yang tidak terdeteksi) Perdarahan yang signifikan Terdapat perubahan tingkat kesadaran (letargi atau gelisah, kejang) Terdapat gangguan gastrointestinal (muntah persisten, nyeri abdomen yang menetap dan meningkat, jaundice) Terdapat kerusakan berat organ (gagal hepar akut, gagal ginjal akut, ensefalopati atau ensefalitis), kardiomyopati atau manifestasi lain yang biasa terjadi.
Tinjauan Pustaka
Tinjauan PustakaDiagnosis laboratorium
Metode diagnosis laboratorium untuk penegakan diagnosis infeksi virusdengue: deteksi virus melalui viral nucleic acid, antigen, antibodi, atau kombinasi dari ketiga teknik tersebut
.
Gambaran metode diagnosis yang tapat dihubungkan dengan onset infeksi virus dengue
Tinjauan Pustaka
Diagnosis laboratorium
Hubungan metode diagnosis dengan accesibility dan confidence
Diagnosis laboratorium
Tinjauan Pustaka
Perbandingan berbagai metode diagnosis
Tinjauan PustakaDiagnosis laboratorium
Tabel Metode diagnostikserta keunggulan dan kelemahannya METODE DIAGNOSTIK DI MASA MENDATANG : 1. MIA (Microsphere-based Imunoessay) : berdasarkan pada konvalen yang sebanding dengan antigen atau antibodi 2. Teknologi microarray memungkinkan kita untuk mendapatkan sample berbagai fragmen nucleic acid dari berbagai virus.
Tinjauan PustakaDiagnosis laboratorium
Sebelum hari ke 5, infeksi virus didiagnosis melalui: 1. isolasi virus pada kultur sel, kemudian mendeteksi RNA virus menggunakan Nucleic Acid Amplification Test (NAAT), atau 2. mendeteksi antigen menggunakan ELISA atau rapid test. Isolasi dan identifikasi virus biasanya membutuhkan beberapa hari. Deteksi nucleis acid memerlukan 24-48 jam Setalah hari ke- 5, tes serologi lebih tepat untuk penegakan diagnosis. Transport sample lebih mudah karena imunoglobulin dapat bertahan dalam suhu ruang. Imunoglobulin dapat dipertahankan beberapa minggu atau beberapa bulan oleh tubuh.
Tinjauan PustakaDifferential Diagnosis
Tinjauan Pustakaterapi
Algoritma management cairan infeksi dengue
Tinjauan Pustakaterapi
Tinjauan Pustakaterapi
Tinjauan Pustakaterapi
Tinjauan PustakaPengendalian dan pencegahan
Pengendalian Vektor Virus Dengue Managemen pengendalian vector terintegrasi mencakup lima faktor kunci, yaitu: 1. Advokasi, mobilisasi sosial, dan legislasi. 2. Kolaborasi dengan sector kesehatan maupun non kesehatan 3. Pendekatan terintegrasi untuk mengendalikan penyakit 4. Pembuatan keputusan berbasis bukti 5. Pembangunan kapasitas
Tinjauan PustakaPengendalian dan pencegahan
Pengendalian Vektor secara Kimiawi; Larvasida
Beberapa larvasida yang direkomendasikan WHO dalam upaya pengendalian vector Ae Aegypti
Tinjauan PustakaVaksin dengue
Mekanisme imunologi utama yang memberikan perlindungan dari penyakit demam berdarah adalah virus ternetralisasi melalui antibodi, calon vaksin demam berdarah bertujuan untuk mendatangkan antibodi penetral tingkat tinggi
Peningkatan co-sirkulasi dari empat tipe virus dengue berarti bahwa vaksin diperlukan untuk melindungi terhadap keempat tipe itu semua; maka, vaksin harus tetravalen
Vaksin Dengue dalam perkembangan terdapat empat jenis live attenuated virus, chimeric virus hidup yang dilemahkan, inaktif atau vaksin sub-unit, dan vaksin nukleat berbasis asam (nucleic acid-based vaccines).
Tinjauan PustakaVaksin dengue
Live attenuated vaccines (LAVs) dapat menyebabkan kekebalan respon humoral dan seluler tahan lama karena mereka yang paling menyerupai infeksi alamiah. Beberapa parameter yang penting untuk LAVs: Virus harus cukup dilemahkan dan replikasi virus berkurang sehingga viremia rendah dan gejala penyakit adalah minim. Penularan virus oleh nyamuk dikurangi atau dihilangkan. Virus harus bereplikasi baik dalam kultur sel dan cukup imunogenik untuk memberikan kekebalan tahan lama pada manusia, sehingga dosis rendah dapat digunakan. Sebuah respon imun yang seimbang untuk semua empat virus dengue harus diperoleh. Dasar genetik untuk pelemahan virus harus diketahui dan harus stabil.
Tinjauan Pustakakesimpulan
Infeksi dengue adalah suatu penyakit sistemik dengan spektrum klinis yang luas termasuk di dalamnya dengan manifestasi klinis yang berat dan ringan. Setelah periode inkubasi, manifestasi klinis timbul dan dilanjutkan tiga fase : fase febris, fase kritis, dan fase pemulihan. Diagnosis yang akurat dan efisien penting penatalaksanaan klinis penyakit dengue (seperti deteksi dini pada beberapa kasus dan penegakan diagnosis untuk menyingkirkan differensial diagnosis), survey,pathogenesis, penelitian, pengambangan vaksin, dan penelitian klinis. Management dan penatalaksanaan pasien dengan infeksi dengue hendaknya dapat sesuai dengan algoritma penatalaksanaan pasien infeksi dengue yang terbaru sesuai dengan kondisi pasien.
TERIMA KASIH