Kajian Masyarakat Jepang BAB IX PERUBAHAN STRUKTUR DESA DAN KOTA

9
Oleh: Nurie Rabiah 0806450110 Kajian Wilayah Jepang Program Pasca sarjana Universitas Indonesia 2009

description

Kajian Masyarakat Jepang BAB IX PERUBAHAN STRUKTUR DESA DAN KOTA. Oleh: Nurie Rabiah 0806450110 Kajian Wilayah Jepang Program Pasca sarjana Universitas Indonesia 2009. I. DESA TRADISIONAL JEPANG. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Kajian Masyarakat Jepang BAB IX PERUBAHAN STRUKTUR DESA DAN KOTA

Page 1: Kajian Masyarakat Jepang BAB IX PERUBAHAN  STRUKTUR  DESA  DAN KOTA

Oleh:Nurie Rabiah0806450110

Kajian Wilayah Jepang Program Pasca sarjana Universitas Indonesia

2009

Page 2: Kajian Masyarakat Jepang BAB IX PERUBAHAN  STRUKTUR  DESA  DAN KOTA

I. DESA TRADISIONAL JEPANGPada masa Tokugawa sistem goson dan mura

sebagai unit kontrol wilayah kewenangan daimyo Sebelum abad pertengahan, wilayah pertanian,

berasal dari komunitas kecil dengan unit ‘miyou’yang bermunculan dengan nama kecil/istilah yang disebut ‘miyoshu, miyoden,.

Kelompok daimyo kelas menengah melakukan survey tanah petani yang memiliki tanah di dalam wilayah kewenangan , membentuk sistem pemerintahan langsung yang mengatur desa yang dibentuk oleh para petani yang independen. Inilah yang disebut sistem goson (desa-desa) modern.

Page 3: Kajian Masyarakat Jepang BAB IX PERUBAHAN  STRUKTUR  DESA  DAN KOTA

I. DESA TRADISIONAL JEPANGPetani independen yang membentuk desa menyetujui

penukaran kepemilikan tanah dan wajib membayar upeti, memikul tanggung jawab bersama dalam pebayaran upeti kepada unit desa. Buku catatan survey tanah (sertifikat tanah) dibuat oleh unit desa, sehingga unit pembayaran pajak berhubungan dengan unit pemerintahan. Kemudian juga terdapat unit pemerintahan sendiri bagi petani . (Nakamura, 1977, 115-153).

Sesaat sebelum restorasi Meiji : 70 ribu desa (50-100 rumah pada satu wilayah). Desa sebagai ujung unit administrasi negara yang terlalu kecil.

Pada 1889 (Meiji 22) penggabungan beberapa desa yang bersebelahan dan sebagai desa di atas administratif. Jumlah 12 ribu buah. (Catatan Suzuki 1, 1987, 326). Desa sebagai perkumpulan kampung/desa kecil di masa Tokugawa disebut buraku atau sonraku.

Page 4: Kajian Masyarakat Jepang BAB IX PERUBAHAN  STRUKTUR  DESA  DAN KOTA

Keberadaan Sonraku Modern saat ini; Desa AlamiSuzuki, 1930, menunjukkan hubungan kemasyarakatan antara

orang-orang di desa petani sangat kuat, di bagian internal desa-desa yang ada setelah masa Tokugawa disebut“desa alami”.

Penemuan Suzuki: kemajuan Jepang dalam modernisasi sejak restorasi Meiji berkembang 60 tahun lebih pada tahun 1930, sonraku gameinschaft dibentuk pada masa tokugawa, (Suzuki 1968, 99-133). Jepang pada tahun 1930 sudah mencapai babak awal masyarakat industri modern.

Masyarakat industri modern, batas wilayah aktivitas masyarakat semakin meluas, frustasi akan kehidupan semakin mengecil.

Sonraku gameinschaft sejak masa Tokugawa ditemukan masih berlanjut pada desa Jepang tahun 1930.

Fakta bahwa pada era ini, industrialisasi dan modernisasi masih terbatas di kota saja, tidak merembes sampai ke desa pertanian

Blokade gameinschaft sebelum perang di Jepang pada dasarnya tidak dihapus. Penghapusan dapat dikatakan setengah jalan.

Page 5: Kajian Masyarakat Jepang BAB IX PERUBAHAN  STRUKTUR  DESA  DAN KOTA

Faktor Pendorong Utama Penyatuan Internal yang Kuat pada Desa AlamiAlasan penggabungan desa tradisional: Penyatuan wilayah shohan (semua daimyo) dan bakufu pada masa

Tokugawa. (Yanagita Kunio, 1962a, 184-185). Sawah pertanian (suide nogyo) membutuhkan kerjasama yang

dekat dengan orang-orang desa. Keamanan, irigasi tidak mungkin dilakukan sendiri. Desa-desa bersatu membuat tempat air (irigasi). (Fukutake, 1964,98-99)

Kemajuan organisasi bersama yang lahir dari kepentingan/kebutuhan hidup selain pertanian. organisasi pekerja yang disebut YUI. YUI tidak hanya untuk tanam di sawah tapi membangun rumah, kusayane (gubuk dari ilalang), acara pernikahan dll. Organisasi bersama selain organisasi industri yang disebut “KO”. Banyak YUI dan KO, diatur dalam desa, menguatkan penggabungan internal desa. (Suzuki, 1968, 403-409)

Kepemilikan hutan gunung bersama berdasarkan desa. Hal ini terjadi di Eropa pada abad pertengahan. Tennes adalah peletak pondasi dasar penguatan wilayah sebagai satu-satunya perjanjian yang mengkomposisikan Gameinschaft ini. (Tonnies, 1935, 8-36).

Page 6: Kajian Masyarakat Jepang BAB IX PERUBAHAN  STRUKTUR  DESA  DAN KOTA

II. Penghapusan Desa Tradisional Masa Sebelum Perang

pada restorasi Meiji tidak ada penghapusan., masih ada sampai dimulainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi sesudah perang dan masa keseluruhan sebelum perang

perubahan penting adalah adanya penghapusan kelompok (petani dan pekerja) ke industri kecil dan pemilik tanah.

Desa pada masa Tokugawa, petani tanah jajahan berangsur-angsur naik menjadi petani yang mandiri,

desa pertanian di wilayah Tohoku yang telah mengalami kemajuan di hapuskan. Desa menjadi kelompok masyarakat yang adil yang menempatkan para anggotanya sebagai petani sebenarnya yang sama rata.

Petani 1873 (meiji tahun ke 6)berdasarkan pajak pertanahan berpindah menjadi petani swadaya.

Perekonomian dan keuangan Petani swadaya dibelit kesulitan, dan kehilangan tanah dan menjadi petani kecil,

orang kaya menjadi pemilik tanah dengan membeli tanah pertanian mereka maka kedua anggota melebur.

Industry kecil, bunga memberatkan , petani pekerja yang miskin menjadi bertambah miskin.

perbedaan si kaya dan si miskin sangat tajam, kemiskinan petani pekerja kecil merupakan masalah masyarakt yang terbesar di Jepang sebelum perang.

Page 7: Kajian Masyarakat Jepang BAB IX PERUBAHAN  STRUKTUR  DESA  DAN KOTA

II. Penghapusan Desa TradisionalSesudah Perang

Setelah PD II, desa Jepang mengalami perubahan masyarakat yang besar dua lapis, yaitu:

1. Pertama, perubahan tanah pertanian sebagai satu mata rantai perubahan setelah perang, terjadi dari tahun 1947-1950, untuk menghapus masalah kemiskinan pada kelompok petani pekerja yang lemah, maka dilakukan penurunan kepemimpinan tentara pendudukan.

2. Kedua, sejak 1955, pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga sangat berpengaruh pada peningkatan desa pertanian.

Perubahan tanah pertanian,tidak ada pemilik tanah, meningkatkan pembelian tanah pertanian dengan harga murah oleh pekerja kecil.

Sejak Tahun 1955 (showa 30) industri meningkat pesat, kekuatan produksi meningkat. 1970 keluarga petani sebagai pekerjaan utama 10% berkembang.

Rasio pekerja pertanian yang semakin menua meningkat.

Page 8: Kajian Masyarakat Jepang BAB IX PERUBAHAN  STRUKTUR  DESA  DAN KOTA

Pengurangan Tingkat Desa Sonraku Proses perubahan masyarakat setelah perang, desa sudah menjauh dari

struktur isolasi yang menjadi karakteristik di dalam sonraku gameinschaft dulu.

Mesin pertanian dapat meningkatkan penghasilan pekerja dengan pesat. Pekerjaan sambilan diikuti dengan pencarian pekerjaan di luar desa. ,

karena adanya sumber penghasilan dari waktu luang Interaksi dengan dunia luar melalui informasi dari TV, kendaraan yang

memungkinkan perpindahan tempat, .Persinggungan timbal balik antara kota dan desa membuat kehidupan

yang bercampur antara petani dan non petani. pengelolaan bersama dalam penggunaan air (Pertanian suide), tidak

berubah, tapi jangkauan wilayah bersama telah meluas melebihi desa. Kepemilikan hutan bersama sudah hilang makna dasar sonraku gameinschaft sudah hilang. Bentuk organisasi YUI dan KO telah dihapus karena perubahan sistem

kerja pertanian yang sudah menggunakan mesin , selama 40 tahun setelah perang, satu persatu desa tradisional yang

tertutup sudah dihapuskan

Page 9: Kajian Masyarakat Jepang BAB IX PERUBAHAN  STRUKTUR  DESA  DAN KOTA

KESIMPULANPenghapusan blokade gameinschaft pada

desa melalui modernisasi desa. Desa pertanian Jepang saat ini memiliki

hubungan sejarah yang panjang dengan masa Tokugawa yang menjelaskan perpecahan struktur desa tradisional.

Kemajuan industri pertanian memungkinkan pekerjaan sambilan, karena adanya waktu luang.