Kajian Kualitas Udara Pengembangan Danau Kanaan

download Kajian Kualitas Udara Pengembangan Danau Kanaan

of 4

Transcript of Kajian Kualitas Udara Pengembangan Danau Kanaan

  • KAJIAN KUALITAS UDARA AMBIENT DAN KEBISINGAN

    KEGIATAN PENGEMBANGAN DANAU KANAAN

    KELURAHAN KANAAN KECAMATAN BONTANG SELATAN KOTA BONTANG

    A. PENDAHULUAN

    1. LATAR BELAKANG

    Kegiatan pengembangan Danau Kanaan di Kota Bontang dapat menyebabkan penurunan kualitas

    udara ambient dan peningkatan intensitas kebisingan di sekitar lokasi Danau Kanaan, khususnya

    lingkungan RT. 1, 2, 3 dan 6 Kelurahan Kanaan. Oleh sebab itu, diperlukan kajian mengenai

    kondisi awal kualitas udara ambient dan tingkat kebisingan di daerah tersebut.

    2. MAKSUD DAN TUJUAN

    Maksud dan tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui kualitas udara dan tingkat kebisingan di

    daerah sekitar pengembangan Danau Kanaan.

    3. DASAR PERUNDANG-UNDANGAN

    Dasar perundang-undangan kajian ini adalah :

    a. PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara

    b. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 tahun 1996 tentang Baku Mutu Tingkat

    Kebisingan

    B. METODE STUDI

    Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel dan analisis adalah dengan metode tidak

    langsung yaitu basah (Wet Method) melalui penangkapan udara di lapangan dengan bantuan pereaksi

    kimia. Pereaksi kimia tersebut ditempatkan dalam tabung impinger kemudian udara dialirkan melalui

    tabung tersebut dengan bantuan pompa udara yang kecepatan alirnya tertentu. Kandungan gas yang

    akan di analisis akan bereaksi dan terikat dengan pereaksi (absorben) yang ditempatkan pada tabung

    impinger tersebut selanjutnya di analisis di laboratorium

    C. HASIL PEMANTAUAN DAN PEMBAHASAN

    1. HASIL PEMANTAUAN

    Pengambilan sampel kualitas udara dilakukan 9 (sembilan) parameter yaitu gas SO2, NO2, CO,

    Debu (TSP), Kebisingan, Suhu, Keadaan Cuaca, Arah Angin Dominan dan Kelembaban.

    Pengambilan sampel kualitas udara dan kebisingan dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan

    Provinsi Kalimantan Timur dengan. Lokasi pengambilan sampel dilakukan di 3 (tiga) titik yaitu

    dekat pemakaman umum, dekat danau dan pemukiman. Hasil pengambilan sampel dan hasil

    analisis udara di laboratorium tersebut kemudian dibandingkan dengan Baku Mutu Udara Ambient

    berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999 dan Baku Mutu Tingkat Kebisingan berdasarkan Kep. Men LH

    Nomor 48 Tahun 1996. Tabel hasil analisa kualitas udara dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

  • Tabel Hasil Analisis Kualitas Udara Ambient dan Kebisingan Di Lokasi Dekat Pemakaman Umum

    No Parameter Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran

    1. Debu (TSP) 230 g/m3 44,5

    2. SO2 900 g/m3 5,67

    3. NO2 400 g/m3 8,35

    4. CO 30000 g/m3 435,2

    5. Kebisingan 55 *) dBA 48,2

    Sumber : Hasil Laboratorium Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur 2014

    Keterangan :

    *) : Baku Mutu Kebisingan untuk Kawasan Pemukiman

    Kondisi Fisik :

    - Suhu : 32 0C

    - Keadaan Cuaca : Cerah

    - Arah Angin : Barat - Timur

    - Kelembaban : 58 %

    Tabel Hasil Analisis Kualitas Udara Ambient dan Kebisingan Di Lokasi Dekat Danau Kanaan

    No Parameter Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran

    1. Debu (TSP) 230 g/m3 41,2

    2. SO2 900 g/m3 8.46

    3. NO2 400 g/m3 12,01

    4. CO 30000 g/m3 334,6

    5. Kebisingan 55 *) dBA 47,6

    Sumber : Hasil Laboratorium Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur 2014

    Keterangan :

    *) : Baku Mutu Kebisingan untuk Kawasan Pemukiman

    Kondisi Fisik :

    - Suhu : 33 0C

    - Keadaan Cuaca : Cerah

    - Arah Angin : Barat - Timur

    - Kelembaban : 57 %

    Tabel Hasil Analisis Kualitas Udara Ambient dan Kebisingan Di Lokasi Areal Pemukiman

    No Parameter Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran

    1. Debu (TSP) 230 g/m3 52,4

    2. SO2 900 g/m3 6,37

    3. NO2 400 g/m3 14,51

    4. CO 30000 g/m3 523,8

    5. Kebisingan 55 *) dBA 51,1

    Sumber : Hasil Laboratorium Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur 2014

    Keterangan :

    *) : Baku Mutu Kebisingan untuk Kawasan Pemukiman

  • Kondisi Fisik :

    - Suhu : 30 0C

    - Keadaan Cuaca : Cerah

    - Arah Angin : Barat - Timur

    - Kelembaban : 61 %

    2. PEMBAHASAN

    a. Kondisi Fisik

    Keadaan cuaca pada saat pengambilan sampel adalah cerah, dimana keadaan cuaca sangat

    berpengaruh dalam pengambilan sampel. Kondisi tersebut baik untuk melakukan pengambilan

    sampel.

    Suhu pada lokasi pengambilan sampel yaitu dekat pemakaman umum, dekat danau dan

    pemukiman adalah 30 33 0C keadaan tersebut cukup tinggi.

    Untuk kelembaban lokasi pengambilan sampel yaitu dekat pemakaman umum, dekat danau

    dan pemukiman adalah 57 61%, dimana kelembaban tersebut sedang

    b. SO2 (Sulfur Dioksida)

    Berdasarkan hasil pengukuran dan uji laboratorium terhadap kandungan Sulfur Dioksida (SO2)

    dalam udara ambient di 3 (tiga) lokasi sekitar Kegiatan Pengembangan Danau Kanaan Kota

    Bontang yaitu dekat pemakaman umum, dekat danau dan pemukiman menunjukkan angka

    5,67 g/m3, 8,46 g/m3 dan 6,37 g/m3, dimana angka tersebut menunjukkan bahwa pada

    ketiga lokasi tersebut masih dibawah baku mutu berdasarkan PP. No. 41 tahun 1999 yang

    dipersyaratkan yaitu 900 g/Nm3.

    c. NO2 (Nitrogen Dioksida)

    Berdasarkan hasil pengukuran dan uji laboratorium terhadap kandungan Nitrogen Dioksida

    (NO2) dalam udara ambient di 3 (tiga) lokasi sekitar Kegiatan Pengembangan Danau Kanaan

    Kota Bontang yaitu dekat pemakaman umum, dekat danau dan pemukiman menunjukkan

    angka 8,35 g/m3, 12,01 g/m3 dan 14,51 g/m3, dimana angka tersebut menunjukkan bahwa

    pada ketiga lokasi tersebut masih dibawah baku mutu berdasarkan PP. No. 41 tahun 1999

    yang dipersyaratkan yaitu 400 g/Nm3.

    d. CO (Karbon Monoksida)

    Berdasarkan hasil pengukuran dan uji laboratorium terhadap kandungan Karbon Monoksida

    (CO) dalam udara ambient di 3 (tiga) lokasi sekitar Kegiatan Pengembangan Danau Kanaan

    Kota Bontang yaitu dekat pemakaman umum, dekat danau dan pemukiman menunjukkan

    angka 435,2 g/m3, 334,6 g/m3 dan 523,8 g/m3, dimana angka tersebut menunjukkan

    bahwa pada ketiga lokasi tersebut masih dibawah baku mutu berdasarkan PP. No. 41 tahun

    1999 yang dipersyaratkan yaitu 30000 g/Nm3.

    e. Debu (TSP)

    Berdasarkan hasil pengukuran dan uji laboratorium terhadap kandungan Debu (TSP) dalam

    udara ambient di 3 (tiga) lokasi sekitar Kegiatan Pengembangan Danau Kanaan Kota Bontang

    yaitu dekat pemakaman umum, dekat danau dan pemukiman menunjukkan angka 44,5 g/m3,

  • 41,2 g/m3 dan 52,4 g/m3, dimana angka tersebut menunjukkan bahwa pada ketiga lokasi

    tersebut masih dibawah baku mutu berdasarkan PP. No. 41 tahun 1999 yang dipersyaratkan

    yaitu 230 g/Nm3.

    f. Kebisingan

    Berdasarkan hasil pengukuran dan uji laboratorium tingkat kebisingan di 3 (tiga) lokasi sekitar

    Kegiatan Pengembangan Danau Kanaan Kota Bontang yaitu dekat pemakaman umum, dekat

    danau dan pemukiman menunjukkan angka 48,2 dB(A), 47,6 dB(A) dan 51,1 dB(A), dimana

    angka tersebut menunjukkan bahwa pada ketiga lokasi tersebut masih dibawah baku mutu

    berdasarkan Kep. MenLH No. 48 Tahun 1996 yang dipersyaratkan untuk Kawasan Pemukiman

    yaitu 55 dB(A).

    D. KESIMPULAN

    Kondisi awal lingkungan khususnya kualitas udara ambient dan kebisingan di sekitar lokasi

    pengembangan Danau Kanaan dibawah baku mutu, sehingga dengan adanya kegiatan

    pengembangan Danau Kanaan diperkirakan dapat menimbulkan dampak yang mempengaruhi kualitas

    udara ambient dan kebisingan melebihi baku mutu. Oleh sebab itu dalam kegiatan pengembangan

    Danau Kanaan yang dapat mempengaruhi kualitas udara ambient dan kebisingan harus dikelola dan

    dipantau agar dampak yang ditimbulkan tidak melebihi baku mutu yang telah ditetapkan berdasarkan

    PP. No. 41 Tahun 1999 dan Kep. MenLH No. 48 Tahun 1996.