KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
Transcript of KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
1/45
BAB II
KAJIAN
TEORI
A. Tinjauan Tentang Evaluasi Pembelajaran
1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Istilah evaluasi (evaluation) menujuk pada suatu proses untuk
menentukan nilai dari suatu kegiatan tertentu.23
Evaluasi berarti penentuan
sampai
seberapa
jauh
sesuatu
berharga,
bermutu,
atau
bernilai.
Evaluasi
terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa dan terhadap proses belajar
mengajar mengandung penilaian terhadap hasil belajar atau proses
belajar itu, sampai beberapa jauh keduanya dapat dinilai baik.
!ebenarnya yang dinilai hanyalah proses belajar mengajar, tetapi
penilaian
atau
evaluasi
itu diadakan
melalui
peninjauan
terhadap
hasil
yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar
mengajar dan melaluipeninjauan terhadap perangkat
komponen yang samasama membentuk proses belajar
mengajar.2"
#enurut $ndang$ndang %epublik Indonesia &omor 2' ahun 2''3
tentang
!istem
endidikan
&asional
asal
*+
ayat
(),
evaluasi
dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional
sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan
kepada pihakpihak yang
23-.#. !ulthon, #oh. husnuridlo, Manajemen Pondok Pesantren dalam Perspekftif Global ,
(/ogyakarta0%E!!indo, 2''1), h.2+2.2"
.! inkel, Psikologi Pengajaran, (/ogyakarta0 #edia badi, 2''"), h.*3.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
2/45
1
5
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
3/45
16
berkepentingan, diantaranya terhadap peserta didik, lembaga, dan program
pendidikan.
4alam arti luas, evaluasi adalah suatu proses merencanakan,
memperoleh, dan menyediakan in5ormasi yang sangat diperlukan untuk
membuat alternati5alternati5 keputusan. !esuai dengan pengertian
tersebut maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu
proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh in5ormasi atau data6
berdasarkan data
tersebut
kemudian
dicoba
membuat
suatu
keputusan.2*
Evaluasi hasil belajar diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu
proses untuk menetukan nilai keberhasilan belajar seseorang setelah ia
mengalami proses belajar selama satu periode tertentu.21
erdapat perbedaan
antara penilaian dan pengukuran, namun keduanya tidak dapat
dipisahkan. 7ila evaluasi menunjuk pada suatu tindakan proses untuk
menentukan nilai sesuatu, maka pengukuran merupakan suatu tindakan
atau proses untuk menentukan luas atau kuantitas dari sesuatu. 8adi
pengukuran dilakukan memberikan jawaban terhadap
pertanyaan “how much”, sedangkan penilaian
dilakukan untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan “what value”.
2* #. &galim urwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (7andung0
. %emaja %osdakarya, 99"), h.3.21
-.#. !ulthon, #oh. husnuridlo, Manajemen Pondok Pesantren dalam Perspekftif Global ,
h.2+2.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
4/45
17
!etiap orang yang melakukan suatu kegiatan akan selalu ingin
tahu hasil dari kegiatan yang dilakukannya. !ering pula orang yang
melakukan kegiatan tersebut berkeinginan untuk mengetahui baik atau
buruk kegiatan yang dilakukannya. :uru merupakan salah satu orang yang
terlibat di dalam kegiatan pembelajaran, dan sudah tentu mereka ingin
mengetahui
hasil kegiatan
pembelajaran
yang
telah
dilakukan.
$ntuk
menyediakan in5ormasi tentang baik atau buruk proses dan hasil
pembelajaran,
maka
seorang
guru harus
menyelenggarakan
evaluasi.
4i sisi lain, evaluasi juga merupakan salah satu komponen
sistem pembelajaran; pendidikan. -al ini berarti, evaluasi merupakan
kegiatan yang tak terelakkan dalam setiap kegiatan atau proses pembelajaran.
4engan kata lain, kegiatan evaluasi merupakan bagian integral yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran; pendidikan.2+
adalah belajar. 4alam arti sempit
pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses atau cara yang dilakukan
agar
seseorang
dapat
melakukan
kegiatan
belajar.
!edangkan
belajar
adalah
suatu proses perubahan tingkah laku karena interaksi individu
dengan
2+4imyati dan #udjiono, elajar dan Pembelajaran! (8akarta0 . %ineka ?ipta, 999),
?et.e, h.9'.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
5/45
18
lingkungan dan pengalaman. Istilah =pembelajaran> (instruction) berbeda
dengan istilah =pengajaran> (teaching ). ata =pengajaran> lebih bersi5at
5ormal dan hanya ada di dalam konteks guru dengan peserta didik di
kelas;sekolah, sedangkan kata =pembelajaran> tidak hanya ada dalam
konteks guru dengan peserta didik di kelas secara 5ormal, akan tetapi
juga meliputi
kegiatankegiatan
belajar
peserta
didik
di
luar
kelas
yang
mungkin saja tidak dihadiri oleh guru secara 5isik.2@
ata
=pembelajaran>
lebih
menekankan
pada
kegiatan
belajar
peserta
didik secara sungguhsungguh yang melibatkan pada kegiatan belajar peserta
didik secaa sungguhsungguh yang melibatkan aspek intelektual, emosional,
dan sosial, sedangkan kata =pengajaran> lebih cenderung pada kegiatan
mengajar guru di kelas. 4engan demikian, kata =pembelajaran> ruang
lingkupnya lebih luas daripada kata =pengajaran>. 4alam arti luas,
pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan sistemik,
yang bersi5at interakti5 dan komunikati5 antara pendidik (guru) dengan
peserta didik, sumber belajar dan lingkungan untuk menciptakan suatu
kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan belajar peserta didik, baik
di kelas maupun di luar kelas, dihadiri guru secara 5isik atau tidak,
untuk menguasai
kompetensi
yang
telah
ditentukan.29
2@Aainal ri5in, Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur , (7andung0 . %emaja
%osdakarya, 2'2), h.'.29 "bid ., h.'.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
6/45
19
4engan demikian pengertian dari evaluasi pembelajaran adalah suatu
proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan, dan menyeluruh dalam
rangka pengendalian, penjaminan, dan penetapan kualitas (nilai dan arti)
pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran, berdasarkan
pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai bentuk pertanggungjawaban guru
dalam
melaksanakan
pembelajaran.
ermendikbud 11 tahun 2'3 tentang !tandar &asional
endidikan terdiri
atas
delapan
standar,
salah
satunya
adalah
!tandar
enilaian yang bertujuan untuk menjamin03'
a. erencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai dan berdasarkan prinsipprinsip penilaian6
b. elaksanaan penilaian peserta didik secara pro5esional, terbuka,
edukati5, e5ekti5, e5isien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya6 dan
c. elaporan hasil penilaian peserta didik secara objekti5, akuntabel, dan
in5ormati5.
2. Tujuan Evaluasi Pembelajaran
4alam setiap kegiatan evaluasi, langkah pertama yang harus
diperhatikan adalah tujuan evaluasi. enentuan tujuan evaluasi
sangat bergantung
dengan
jenis
evaluasi
yang
digunakan.
7ila
tidak,
maka guru akan mengalami kesulitan merencanakan dan
melaksanakan evaluasi. ujuan evaluasi pembelajaran adalah
untuk mengetahui kee5ekti5an dan
3' #alinan $ampiran Permendikbud %o& '' th ()*+ tentang #tandar Penilaian
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
7/45
20
e5isiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi,
metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu
sendiri.
ujuan utama melakukan evaluasi dalam pembelajaran adalah untuk
mendapatkan in5ormasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan
instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya. indak
lanjut termaksud merupakan 5ungsi evaluasi dan dapat berupa03
a. enempatan
pada
tempat
yang
tepat
b. emberian umpan balik
c. 4iagnosis kesulitan belajar siswa
d. enentuan kelulusan
dapun tujuan evaluasi pembelajaran adalah032
) $ntuk mengadakan dianosis
2) $ntuk merevisi kurikulum
3) $ntuk mengadakan perbandingan
") $ntuk mengantisipasi kebutuhan pendidikan
*) $ntuk menetapkan apakah tujuan pendidikan sudah tercapai atau belum.
4engan demikian tujuan evaluasi adalah untuk memperbaiki cara
belajar
mengajar,
mengadakan
perbaikan
dan
pengayaan
bagi
anak
didik
serta menempatkan anak didik pada situasi belajar mengajar yang lebih tepat
3 4aryanto, Evaluasi Pendidikan! (8akarta0 . %ineka ?ipta, 999), ?et.ke, h..
32 gus #aimun, gus Aaenul Bitri, Madrasah ,nggulan $embaga Pendidikan lternatif di
Era .ompetitif , (#alang0 $I&#aliki ress, 2''), h.12.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
8/45
21
sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya. ujuan lainnya adalah
untuk memperbaiki atau mendalami dan memperluas pelajaran dan yang
terakhir adalah untuk memberikathukan; melaporkan kepada orang tua; wali
peserta didik mengenai penentuan kenaikan kelas dan penentuan kelulusan
peserta didik.
3. Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Bungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari
tujuan
evaluasi
itu
sendiri.
ujuan
evaluasi
pendidikan
ialah
untuk
mendapat
data pembuktian yang akan menunjukkan sampai mana tingkat kemampuan
dan keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuantujuan kurikuler.
4isamping itu, juga dapat digunakan oleh guruguru dan para pengawas
pendidikan untuk mengukur atau menilai sampai mana kee5ekti5an
pengalamanpengalaman mengajar, kegiatankegiatan belajar, dan metode
metode mengajar yang digunakan.
Bungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran dapat
dikelompokkan menjadi empat 5ungsi, yaitu033
a. $ntuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan
siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka
waktu
tertentu.
-asil
evaluasi
yang
diperoleh
itu
selanjutnya
dapat
digunakan untuk memperbaiki cara belajar siswa (5ungsi 5ormati5) dan
untuk mengisi rapor, yang berarti pula untuk menentukan kenaikan
33 #. &galim urwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, h.*.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
9/45
22
kelas atau lulus tidaknya seorang siswa dari suatu lembaga pendidikan
tertentu
(sumati5).
b. $ntuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. engajaran
sebagai suatu sistem terdiri atas beberapa komponen yang
saling berkaitan satu sama lain. omponen yang dimaksud antara lain
adalah tujuan, materi atau bahan pengajaran, metode dan kegiatan
belajar mengajar, alat dan sumber pelajaran, dan prosedur serta alat
evaluasi.
c. $ntuk keperluan 7imbingan dan onseling (7). -asilhasil
evaluasi yang telah dilaksanakan oleh guru terhadap siswanya dapat
dijadikan sumber in5ormasi atau data bagi pelayanan 7 oleh para
konselor sekolah atau guru pembimbing lainnya.
d. $ntuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang
bersangkutan. !eperti telah dikemukakan di muka, hampir setiap
saat guru melaksanakan kegiatan evaluasi dalam rangka menilai
keberhasilan belajar siswa dan menilai program pengajaran, yang berarti
pula menilai isi atau materi pelajaran yang terdapat di dalam kurikulum.
Evaluasi ber5ungsi untuk mengetahui tara5 kesiapan peserta didik
pada
kelompok
tertentu,
sesuai
kemampuan
dan
kecakapan
masingmasing,
juga untuk mengetahui tara5 kesiapan peserta didik untuk
menempuh program pendidikan, dan untuk memberikan laporan tentang
kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintah yang
berwenang, kepala sekolah, guruguru, dan peserta didik itu sendiri.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
10/45
23
. Jenis Evaluasi Pembelajaran
!ebagai
suatu
program,
evaluasi
pembelajaran
dibagi
menjadi
lima
jenis yaitu0
a. Evaluasi perencanaan dan pengembangan. -asil evaluasi ini sangat
diperlukan untuk mendesain program pembelajaran. !asaran utamanya
adalah memberikan bantuan tahap awal dalam penyusunan program
pembelajaran.
b. Evaluasi monitoring, yaitu untuk memeriksa apakah program
pembelajaran mencapai sasaran secara e5elti5 dan apakah program
pembelajaran terlaksana sebagaimana mestinya. -asil evaluasi ini
sangat baik untuk mengetahui kemungkinan pemborosan sumber
sumber dan waktu pelaksanaan pembelajaran, sehing dapat dihindarkan.
c. Evaluasi dampak, yaitu untuk mengetahui dampak yang
ditimbulkan oleh suatu program pembelajaran. 4ampak ini dapat diukur
berdasarkan kriteria keberhasilan sebagai indikator ketercapaian
tujuan progra
pembelajaran.
d. Evaluasi e5isiensiekonomis, yaitu untuk menilai tingkat e5isiensi
program
pembelajaran.
$ntuk
itu,
diperlukan
perbandingan
antara
jumlah biaya, tenaga dan waktu yang diperlukan dalam
program pembelajaran dengan program lainnya yang memiliki tujuan
yang sama.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
11/45
24
e. Evaluasi program komprehensi5, yaitu untuk menilai program
pembelajaran secara menyeluruh, seperti pelaksanaan program, dampak
program, tingkat kee5ekti5an dan e5esiensi.
!. Te"ni" Evaluasi Pembelajaran
!ecara garis besar, teknik evaluasi yang digunakan dapat
digolongkan menjadi dua macam, antara lain0
a. eknik tes
es
merupakan
suatu
alat
pengumpul
in5ormasi
tetapi
jika
dibandingkan
dengan alatalat yang lain, tes lebih bersi5at resmi karena penuh dengan
batasanbatasan. 4itinjau dari segi kegunaan untuk mengukur peserta
didik tes dapat dibedakan menjadi tiga macam antara lain0
) es 4iagnostik
es
diagnostik
adalah
tes
yang
digunakan
untuk
mengetahui
kelemahankelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan
kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang
tepat.
2) es Bormati5
4ari kata =5orm> yang merupakan kata dasar dari istilah
=5ormati5>
maka
evaluasi
5ormati5
dimaksudkan
untuk
mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti
suatu program tertentu.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
12/45
25
3) es !umati5
es
sumati5
dilaksanakan
setelah
berakhirnya
pemberian
sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar.
b. eknik
&on
es
da beberapa teknik non tes dalam pelaksanaan evaluasi
pembelajaran yaitu0
) !kala 7ertingkat ( /ating #cale)
!kala
menggambarkan
suatu
nilai
yang
berbentuk
angka
terhadap suatu hasil pertimbangan
2) uesioner (0uestionaire)
uesioner juga sering dikenal dengan angket. ada dasarnya
kuesioner adalah sebuah da5tar pertanyaan yang harus diisi oleh
orang yang akan diuukur (responden).
3) 4a5tar ?ocok (1heck $ist )
4a5tar cocok adalah deretan pertanyaan (yang baisanya
singkatsingkat), dimana responden yang dievaluasi tinggal
mebubuhkan tanda (√) di tempat yang sudah disediakan.
") awancara ( "nterview)
awancara adaah suatu cara yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dari responden dengan anya jawab sepihak.
4ikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
13/45
26
diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan. 4an
pertanyaan
hanya
diajukan
oleh
subjek
evaluasi.
*) engamatan (2bservation)
engamatan atau observasi adalah suatu teknik yang
dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti
serta pencatatan secara sistematis.
1) %iwayat -idup
%iwayat
hidup
adalah
gambaran
tentang
keadaan
seseorang
selama dalam kehidupannya. 4engan mempelajari riwayat hidup,
maka subjek evalausi akan dapat menarik kesimpulan
tentang kepribadian, kebiasaan dan sikap dari objek yang dimulai.
B. Tinjauan Tentang #a$alan Al$i%a&
1. Pengertian #a$alan
#etode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru
dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya
proses pengajaran. 4engan metode ini diharapkan tumbuh sebagai
kegiatan siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. 4alam
interaksi
ini
guru sebagai
penggerak
atau
pembimbing,
sedangkan
siswa
berperan sebagai penerima atau yang dibimbing.3"
3" &ana !udjana, 3asar-3asar Proses elajar Mengajar! (7andung0 !inar 7aru lgesindo,
2''@), h.+1.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
14/45
27
roses pembelajaran, termasuk pembelajaran di pesantren merupakan
suatu aktivitas yang bertujuan. rtinya, proses pembelajaran tersebut
dilakukan untuk mencapai suatu pembelajaran tertentu yang telah
dirumuskan sebelumnya. arena proses pembelajaran merupakan suatu yang
bertujuan, segala aktivitas pembelajaran harus diarahkan untuk mencapai
tujuan
pembelajaran
yang
telah
ditetapkan
sebelumnya
agar
ustadC;
ustadCah
dapat mengetahui seberapa besar tujuan pembelajaran telah tercapai dan
seberapa
yang
belum
dan
perlu
diulang,
maka
perlu
dilakukan
evaluasi.3*
ata ha5alan berasal dari kata ف–فح–ف yang
berarti menjaga, memelihara, dan melindungi.31
4alam amus 7esar 7ahasa
Indonesia ha5alan diartikan sebagai sesuatu yang diha5alkan atau hasil
mengha5al.3+
-a5alan
berasal
dari
kata
ha5al
yang
artinya
telah
masuk
dalam
ingatan
tentang
pelajaran
atau
catatan
lain
yang
mempunyai
pengertian0
قعلھم كيف ولأك رد,ود ك ة رل ! "ف
3@. #قع
3* #. !ulthon #asyhud, #. husnurdilo, Manajemen Pondok Pesantren, cet.2, (8akarta0 4iva
ustaka, 2''*), h.9*.31
#ahmud /unus, .amus rab-"ndonesia! (8akarta0 . #ahmud /unus adChryah, 99'),cet.II, h.'*.
3+ -asan lwi, .amus esar ahasa "ndonesia!" 4 8akarta0 7alai ustaka, 2''*), Ed. 3, ?et.2,
#uhammad Dbd al%au5 al#unawy, l-Taw5if 6ala Muhimmat al-Ta7arif! (7eirut0 4aralBikr, "' -), h.2@*.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
15/45
28
-a5al adalah menguasai naskahnaskah yang dipahami, atau kuat dan
menjadi kokohnya sesuatu yang dipikirkan (diingat) di dalam akal.
ata mengha5al dapat disebut juga memori, dimana apabilamempelajarinya maka membawa kita pada kogniti5, terutama pada
model manusia sebagai pengolah in5ormasi.
4ari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dari metode
mengha5al adalah cara yang tepat dan cepat dalam melakukan kegiatan
belajar mengajar pada bidang pelajaran dengan menerapkan mengha5al
yakni mengucapkan di luar kepala tanpa melihat buku atau catatan lain
dalam
pelajaranpelajaran
tersebut.
!ecara singkat memori melewati tiga proses yaitu perekaman,
penyimpanan, dan pemanggilan perekaman (encoding ) adalah pencatatan
in5ormasi melalui reseptor indera dan sara5 internal. enyimpanan ( storage)
yakni menentukan berapa lama in5ormasi itu berada beserta kita baik dalam
bentuk apa dan dimana. enyimpanan ini bisa akti5 bisa pasi5. 8ika kita
menyimpan secara akti5, kita menambahkan in5ormasi tambahan.
#ungkin secara pasi5 terjadi tanpa penambahan. emanggilan
(retrieval8! dalam bahasa seharihari mengingat lagi, adalah
menggunakan in5ormasi yang disimpan.
#enurut !yaibani dalam braham, orangorang Islam dahulu sangat
menghargai
ingatan
kuat
dan
menganggap
pengembangan
ingatan
untuk
mengha5al sebagai salah satu tujuan pendidikan. $lamaulama yang paling
menaruh perhatian pada ha5alan adalah ulamaulama hadits dan ulama
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
16/45
29
ulama 5iFh. !yaibani menambahkan bahwa karena perhatian ahliahli hadits
dan bahasa yang besar pada ha5alan, maka pangkat pengha5al (ha5idC)
dianggap tertinggi di kalangan ahli hadits dan bahasa.39
#etode ini
telah menunjukkan kelebihannya di mana ulamaulama
terdahulu telah menunjukkan kemampuan ber5ikirnya
luas dan cepat ha5alannya sebagaimana
Imam
hmad Ibn -anbal, Imam #alik Ibn nas, Imam al 7ukhari, al
smaI,
bu
hayyib
al#utanabbi,
dan
lainlain."'
#etode ha5alan melibatkan sejumlah bacaan setiap pelajar harus
membaca bahanbahan tersebut kemudian berusaha memahaminya
dan menyimpannya dalam memori dengan cara mengulangulang bahan
bacaan tersebut terus menerus dalam interval tertentu yang tidak begitu
lama. Ingataningatan jangka pendek seringkali diasosikan dengan
pengalaman.
eran metode ha5alan dalam trans5ormasi pengetahuan ini dapat
dibedakan menjadi dua0"
Pertama! ha5alan terbatas yaitu ha5alan yang terbatas hanya
dengan cara memindahkan bahan bacaan kedalam ingataningatan
sebagaimana yang
umum
dilakukan
oleh
para
ahli
hadits.
.edua! ha5alan yang dilakukan oleh kaum sastrawan dan kaum
skolastik, yang menghendaki pemahaman yang lebih baik terhadap suatu
39 :eorge braham #akdisi, 1ita 9umanisme "slam, (8akarta0 !erambi, 2''*), h.3"."'
-asan Ganggunung, :alsafah Pendidikan gama "slam, (8akarta0 7ulan 7intang,
9+9), h.*++."
:eorge braham #akdisi, 1ita 9umanisme "slam! h.3*.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
17/45
30
bahan, mereka menghendaki tingkat kemajuan yang lebih tinggi. 8alan
menuju krativitas membutuhkan perjuangan yang lebih keras untuk
mendapatkan bahan pelajaran dan diriwayatkan dari seorang pakae
proses riwayat kemudian melalui proses diroyah yaitu memahami bahan
yang disampaikan.
khirnya mencapai tahapan ijtihad, yaitu berusaha seoptimal
mungkin dengan segala kemampuan sendiri untuk menciptakan gagasan
dengan
bahasa
sendiri
dengan
gaya
yang
menarik
dan
diungkapkan
dengan
gaya bahasa yang 5asih, jelas, dan ringkas.
Hadhi aFi seorang ahli tata bahasa dan sejarah
menyatakan pentingnya ha5alan dan penyimpanan dalam ingatan sebagai alat
belajar0 .etika pelajar bangun di pagi hari mencari pengetahuan
;ang kelak akan terabadikan dalam buku-buku
3engan rasi isi dan semangat sa
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
18/45
31
in5ormasi di memori jangka panjang (long term memor /evisi Taksonomi Pendidikan loom! Terjemahan dari
Tak?onom
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
19/45
32
menunjang dan membantu pemahaman. -al ini sebagaimana tanggapan
#uhammad Dthiyah albrasyi terhadap pandangan yang menuduh bahwa
umat Islam hanya mementingkan ha5alan material dan menelantarkan
pemahaman0
23 & 4 5ةت )( 1ي 0#دع/ .تس )- ,+د& ي* د& س ( ) ' & ع % $و
* % 01 (8ف/ % *67ت / 0فح, # 1مح 1 0فح 6 7م $ ) 0م 0م 0ف
م ;: ( 9ة""
. تل #مك ) -) 0 ( 3ق#aka setelah (penjelasan) ini, apakah seseorang mampuuntuk menuduh bahwa orangorang Islam itu hanyamemperhatikan pada ha5alan materi dan mengabaikan
pemahamannya /ang sebenarnya adalah bahwasanya metode pembelajaran dalam pendidikan Islam itu memperhatikan pada pemahaman materi seperti perhatiannya pada ha5alan, tidak mutlak mengabaikan pemahaman, perenungan, dan pemikiran padamateri itu.
4engan demikian penerapan metode ha5alan tidak hanya
menekankan pada tekstual belaka, tetapi harus juga melibatkan atau
menyentuh ranah yang lebih tinggi dari kemampuan belajar. rtinya, ha5alan
tidak saja merupakan kemampuan intelektual sebatas ingatan (retention@
remembering ) tetapi juga sampai kepada pemahaman, analisis, dan
evaluasi."*
-a5alan
(tahfiAh)
merupakan
sebuah
metodologi
pengajaran,
ha5alan
pada umumnya diterapkan pada mata pelajaran nadCam (syair), bukan natsar
"" #uhammad Dthiyyah albrasyi, l-Tarbi
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
20/45
33
(prosa)6 dan itupun pada umumnya terbatas pada ilmu kaidah bahasa
arab, seperti %adhm l-6"mrithi! l-:i
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
21/45
34
membantu mempermudah penguasaannya. 4i samping itu, secara umum
ha5alan dapat melestarikan atau mempertahankan materi pengetahuan
yang dikuasai seseorang."@
kan tetapi, praktek ha5alan di pesantren
hampir meniadakan aspekaspek pemahaman kogniti5 rasional dan
pengembangan wawasan. #aka, diperlukan adanya pertimbangan
(balancing ) antara aspek psikomotor (hafalan) dan kogniti5 (pemahaman
rasional) dalam proses pengajaran kitab kuning.
7agaimanapun, ha5alan sebagai sebagai
metode pembelajaran
maupun sebagai hasil belajar tidak dapat diremehkan, seperti yang
sering terdengar dari pernyataanpernyataan sembang para pengamat
pembelajaran. -a5alan harus dipandang sebagai basis untuk
mencapai kemampuan intelektual yang lebih tinggi."9
4alam ber5ikir, misalnya, seseorang tidak mungkin dapat ber5ikir
cermat jika bahanbahan untuk ber5ikir tidak tersedia. 8adi harus ada,
apersepsi sebelum seseorang mempersepsi. -arus ada kenyataan
sebelum seseorang melahirkan konsepsi. /ang menjadi prinsip dalam
ber5ikir bahwa apa yang di5ikirkan harus sudah lebih dulu diketahui
seluk beluknya, dan itulah pengetahuan yang sebagiannya
diperoleh
dari
pembelajaran
ha5alan.
!ebagai sebuah lembaga pendidikan Islam tradisional, pesantren
mempunyai empat ciri khusus yang menonjol. mulai dari hanya memberikan
"@-#. min -aedari dan bdullah -ani5, Masa 3epan Pesantren 3alam Tantangan
Modernitas dan Tantangan .ompleksitas Global! h.*"."9 "bid ., h.9@.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
22/45
35
pelajaran agama versi kitabkitab Islam klasik berbahasa rab, mempunyai
teknik pengajaran yang unik yang bisa dikenal dengan metode sorogan dan
bandongan atau wetonan, mengedepankan ha5alan, serta
menggunakan sistem halaFah.*'
ujuan dari metode pembelajaran ha5alan adalah menumbuhkan
kemampuan untuk meretensi.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
23/45
36
3. arena ada tekanan pada jalannya pelajaran untuk menutupi
kekurangankekurangan
diatasi
dengan
mengha5alkan
". arena pengalaman dan kebiasaan.*
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
24/45
37
ada teknik ini hanya memerlukan pencurahan pikiran
untuk keseriusan mendengar ayatayat atau kalimatkalimat yang
akan diha5al.
c. eknik menulis sebelum mengha5al
!. ingkel menuturkan bahwa proses mengha5al disajikan dalam
bentuk verbal (bentuk bahasa), entah materi itu dibaca atau dengan
cara didengar. arena materi berupa mengandung arti.*3
enyataan
yang
berlaku
dimanamana
bahwa
manusia
atau
anak
didik berbeda satu dengan yang lain dalam berbagai hal, antara lain
dlaam intelegensi, bakat, minat, kepribadian, keadaan jasmani dan perilaku
sosial. dakalanya seseorang lebih cekatan dalam bidang kegiatan
dibandingkan dengan orang lain. 4alam bidang
tertentu ia mungkin menunjukkan
keunggulannya dibanding orang lain.*"
da empat langkah yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
metode mengingat; mengha5al yaitu0**
. #ere5leksi yaitu memperhatikan bahan yang akan dipelajari secara
seksama
2. #engulang
yakni
membaca
atau
mengikuti
berulangulang
apa
yang
diucapkan pengajar
*3 .!. ingkel, Psikologi Pengajaran! (8akarta0 :ramedia, 9@9), h.@9.*"
!unarto dan 7. gung artono, Perkembangan Peserta 3idik! (8akarta0 %inieka ?ipta,
2''2), ?et. II., h.*1.** #uhaimin dkk, #trategi elajar Mengajar! (!urabaya0 ?itra #edia, 991), h.@2@3.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
25/45
38
3. #eresitasi yakni mengulang secara individual guna menunjukkan
perolehan
hasil
belajar
tentang
apa
yang
dipelajari
". %etensi yakni ingatan yang telah dimilki mengenai apa yang dipelajari
bersi5at
permanen.
3. Na()am Al$i%a& Ibnu *ali"
&adCam berarti sajak (syair)6 karangan.*1
&adCam berasal dari bahasa
rab al-naAm yang oleh l8urjany dide5inisikan sebagai berikut0
ة3 ل #م > م = ) > ( ? :;@ AB يف )1 % (
. ع& % : D E ) *,7BB= س ق )# Cقع
&adCam menurut istilah adalah rangkaian katakata atau kalimatkalimat yang runtut maknanya, bersesuaian penunjukanartinya, menurut penangkapan akal.
itab l5iyah Ibnu #alik adalah sebuah kitab mandCumah atau kitab
bait
nadCam
yang
berjumlah
seribu
bait,
yang
membahas
tentang
kaidah kaidah ilmu nahwu dan ilmu shara5. l5iyah Ibnu #alik
merupakan kitab yang berisi kaidahkaidah nahwu (gramatika rab) dan
shara5 (mor5ologi rab). itab ini memuat ''2 naCam yang
menjelaskan persoalan tata bahasa rab dengan pendekatan naCam yang
mudah diha5al. itab l5iyah berisi kaidah nahwu, dalam arti kitab ini
menjelaskan
semua
kaidah
yang berkaitan
dengan
keadaan
akhirnya
kalimah (kata) dari segi i7rab dan mabni nya, juga menjelaskan keadaan
kalimah ketika tidak ditarkib, yang berupa
*1 4endy !ugono, .amus ahasa "ndonesia, (8akarta0 usat 7ahasa, 2''@), h.999.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
26/45
39
i7lal! idgham! pembuangan dan pengertian huru5, dan lainnya dari
kaiah kaidah shara5.*+
l5iyah merupakan kata yang dinisbatkan kepada kata alf
(seribu), yang berarti =mengenai atau bersi5at seribu>. itab l5iyah
Ibnu #alik karangan Ibnu #alik lahir pada tahun *9+ - di kota l
8ayyan yang merupakan bagian dari wilayah ndalusia
!panyol. 7eliau bernama #uhammad bin bdillah
bin #alik, dan mendapat julukan
(la5ab)
=8amaluddin> dan kun. &ama beliau yang terkenal
adalah Ibnu #alik, dengan menisbatkan nasab pada kakeknya, hal ini
dikarenakan ta7addub (beretika) dengan %asulullah !, karena nama
beliau dengan %asulullah ! sama, begitu pula dengan nama
ayahnya, selain itu karena nama kakeknya lebih terkenal disbanding nama
ayahnya.
&adCam l5iyah Ibnu #alik merupakan kitab nahwu yang sangat
popular dalam dunia pendidikan Islam. 4alam beberapa kajian, nadCam ini
banyak dijelaskan dengan berbagai syarah (penjelasan) seperti halnya syarah
Ibnu DFli, syarah hudari, dan syarah -amdun. #ayoritas nadCam l5iyah
ini
dikaji
di
beberapa
pesantren
Indonesia
dengan
syarah
Ibnu
DFli.
l5iyah Ibnu #alik merupakan kitab yang berisi kaidahkaidah
nahwu (gramatika rab) dan shara5 (mor5ologi rab). itab ini memuat
''2 nadCam yang menjelaskan persoalan tata bahasa rab dengan
*+ #. !holihuddin !ho5wan, Ma5ashid n-%ahwi
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
27/45
40
pendekatan nadCam yang mudah diha5al. #och. nwar salah
seorang penerjemah matan l5iyah dalam kata pengantarnya menjelaskan
tentang hukum mempelajari ilmu nahwu dan shara5.
ara ulama memberi julukan ilmu shara5 dengan =,mm al-6,lum>
(ibunya ilmu), dan ilmu nahwu dengan = bu al-6,lum> (ayahnya ilmu),
karena keduanya digunakan untuk memahami semua ilmu berbahasa
rab yang bersumber dari lHuran dan sunnah &abi #uhammad
!.
da satu
ma5alah
yang
mengatakan0
7arangsiapa yang
menguasai secara mendetail dan mendalam layaknya lautan terhadap
ilmu shara5 dan ilmu nahwu, maka orang itu akan mampu menguasai
dengan semua ilmu>, andil yang diberikan oleh kedua ilmu itu dalam
memahami ilmuilmu yang lain.*@
#och. nwar, salah seorang penerjemah #atan l5iyah dalam kata
pengantarnya menjelaskan tentang hukum mempelajari ilmu nahwu dan
shara5. 4ia mengutip sebuah kaidah ushul 5iFih yang berbunyi0*9
D F0 و /BGD F1 HB
!esuatu hal di mana suatu kewajiban tidak sempurna kecuali
dengannya, maka sesuatu hal tersebut wajib pula.
#etode kitab l5iyah ini sebenarnya cukup memberikan kemudahan
bagi pelajar untuk menguasainya.karena l5iyah ini cukup mengandung
*@ #. !holihuddin !ho5wan, Ma5ashid n-%ahwi
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
28/45
41
pengertian yang sangat luas. 4isebut juga kitab khalashah yang berarti
ringkasan.
7erdasarkan kaidah itu dapat disimpulkan, bahwa mempelajari
nahwu dan shara5 hukumnya wajib. -al ini dikarenakan bahwa ajaran Islam
itu sumber pokoknya dari lHuran dan hadist. edua sumber itu berbahasa
rab, oleh karenanya setiap umat Islam yang bermaksud mempelajari ajaran
Islam dari kedua sumber tersebut, berkewajiban pula mempelajari
sampai mengerti
dan
menguasai
bahasa
rab
dengan
segala
tata
bahasanya,
seperti0 ilmu nahwu dan shara5, serta kekuasannya yaitu0 maany, bayan,
dan badi. 4an belum mempelajari semua tata bahasa dan sastra rab
itu, terlebih dahulu harus mempelajari ilmu nahwu dan shara5, karena
dengan keduanya pemahaman dasar bahasa rab mengenai bentuk kata
dan kedudukannya dalam kalimat dapat diketahui.
!ecara umum nadCam l5iyah Ibnu #alik berisi kaidah
kaidah nahwu dan shoro5. kan tetapi bila dikaji lebih mendalam nadCam
tersebut juga mencakup nilainilai akhlak, seperti nilai akhlak kepada
llah ! yang tersirat dalam nadCam0
1' I 3 ( JK /م~I /' ول L
rtinya0 !yaikh #uhammad cucu #alik berkata0 aku memujiuhanku llah yang merupakan terbaiknya Aat yang merajai.
1' #uhammad bin bdullah, lfi
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
29/45
42
&adCam ini tersirat sebuah tatacara hidup seharihari ketika memulai
sesuatu yang baik selain dengan membaca basmallah juga diikuti
dengan membaca hamdalah. #embaca hamdalah sebagai ikatan penghormatan
-amba kepada uhannya. -al ini sesuai dengan sabda &abi0
MN Fد, - Lو /3 0 و Ϳ #م / O. 3ل ) / ( د
(# ) Lل ك 3ة rtinya0 !etiap perkara yang baik yang tidak diawali dengan
lhamdulillah
maka
akan
sedikit
berkahnya.1
emudian nilai akhlak pribadi yang diambil dari contoh dalam
nadCom0
1 ) P 3 1 Q# 1 :~1 : ( ; % :ظ
rtinya0 alam kita adalah bahasa yang dapat dipahami seperti 1 :
=IstiFomahlah
kamu>.
alim
adalah
penggabungan
kalimat
isim,
5iilkemudian huru5.
4alam nadCam l5iyah Ibnu #alik ini mencakup berbagai hikmah dan
teladan dalam kehidupan. &adCam ini dapat dijadikan solusi dalam
menghadapi permasalahan dalam hidup manusia asalkan seseorang
memahami betul apa makna dari nadCam tersebut sertamampu
mengaplikasikan
dalam
kehidupan
seharihari.
1 l#asyhur bu 7akar, 9as
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
30/45
43
+. Tinjauan Tentang P,n(," Pesantren
1. Pengertian
P,n(,"
Pesantren
Istilah esantren bisa disebut dengan pondok saja atau kedua kata ini
digabung menjadi ondok esantren. secara esensial, semua istilah ini
mengandung makna yang sama.12
!ecara etimologi, istilah pesantren berasal
dari kata DsantriD , yang dengan awalan pe dan akhiran - a n berarti tempat
tinggal para santri. ata KsantriK juga merupakan penggabungan antara suku
kata
s
a
n
t
(manusia
baik)
dan
t
r
a
(suka
menolong),
sehingga
kata
pesantren dapat diartikan sebagai tempat mendidik manusia yang baik.13
4engan kata lain, istilah santri mempunyai pengertian seorang murid yang
belajar buku buku suci;ilmuilmu pengetahuan gama
Islam. 4engan demikian,pesantren dipahami sebagai
tempat berlangsungnya interaksi guru murid, kyaisantri dalam intensitas
yang relati5 permanen dalam rangka trans5erisasi ilmuilmu keislaman.
2. -nsur'unsur P,n(," Pesantren
. iai
4i pondok pesantren, kiai merupakan elemen terpenting. iai
adalah pendiri sekaligus pengembang pondok pesantren.
etergantungan
orang
yang
terlibat
dalam
pondok
pesantren
terhadap
12 #ujamil Homar, Pesantren dari Transformasi Metodologi Menuju 3emokratisasi "nstitusi,
(8akarta0 Erlangga, Erlangga), h..13
#an5red Aiemek, Pesantren 3alam Perubahan #osial , terj. 7utche 7. !oendjojo, cet
(8akarta 0 3#, 9@1), h.@.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
31/45
44
kiai sangat besar, sehingga kiai akan menjadi penentu diterima atau
tidaknya
pendidikan
ini
ditengahtengah
masyarakat.
2. !antri
!antri ini memiliki kebiasaankebiasaan tertentu, santri
memberikan penghormatan yang terkadang berlebihan kepada
kiainya. ebiasaan ini menjadikan santri bersikap sangat pasi5 karena
khawatir kehilangan barokah. ekhawatiran ini menjadi salah satu
sikap
yang khas
pada
santri
dan
cukup
membedakan
dengan
kebiasaan yang dilakkan oleh siswasiswi sekolah maupun siswasiswa
lembaga kursus.
3. ondok
!ebuah pondok pesantren pada dasarnya adalah terdiri dari
beberapa asrama atau pondokan, di mana santrinya tinggal dan
belajar bersama di bawah naungan seorang guru atau lebih.
". #asjid
#asjid merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan pondok pesantren. #asjid adalah unsur yang paling penting
dalam pondok pesantren. #asjid selain ber5ungsi sebagai tempat ibadah,
juga
menjadi
tempat
dimana
para
santri
melakukan
proses
belajar
mengajar. &amun pada pondok pesantren modern masjid bukan
satu satunya tempat untuk menyelenggarakan proses belajar
mengajar dan pelaksanaannya dilangsungkan di kelaskelas seperti
pada sekolah umunya.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
32/45
45
*. itab uning
$nsur
pokok
lain
yang
membedakan
pondok
pesantren
dengan
lembaga pendidikan lainnya adalah diajarkannya kitabkitab kuning
(klasik)
yang
dkarang
oleh
para
ulama
terdahulu.
#eski demikian, bukan berarti elemenelemen atau unsurusur
yang lain tidak menjadi bagian penting dalam sebuah lembaga
pendidikan pesantren. !ebaliknya, perkembangan dan kemajuan
peradaban
telah
mendorong
pesantren
untuk
mengadopsi
ragam
elemen
bagi teroptimalisasikannya pelaksanaan pendidikan pesantren.
3. Tujuan P,n(," Pesantren
ujuan umum pesantren adalah membina warga negara agar ber
kepribadian #uslim sesuai dengan ajaranajaran agama Islam dan
menanamkan
rasa
keagamaan
tersebut
pada
semua
segi
kehidupannya
serta
menjadikannya sebagai orang yang berguna bagi agama, masyarakat,
dan negara.1"
dapun tujuan khusus pesantren adalah sebagai berikut0
a. #endidik santri untuk menjadi seorang #uslim yang bertaFwa
kepada llah !, berakhlak mulia, memiliki kecerdasan,
ketrampilan
dan sehat
lahir
batin
sebagai
warga
negara
yang
berpancasila.
1" "bid&,h.1.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
33/45
46
b. #endidik santri untuk menjadikan manusia #uslim selaku kaderkader
ulama dan mubaligh yang berjiwa ikhlas, tabah, tangguh,
wiraswasta dalam mengamalkan sejaran Islam secara utuh dan dinamis.
c. #endidik santri untuk memperoleh kepribadian dan mempertebal
semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusiamanusia
pembangunan yang dapat membangun dirinya dan bertanggung
jawab kepada pembangunan bangsa dan negara.
d. #endidik
tenagatenaga
penyuluh
pembangunan
mikro
(keluarga)
dan
regional (pedesaan; masyarakat lingkungannya).
e. #endidik santri agar menjadi tenagatenaga yang cakap dalam berbagai
sektor pembangunan, khususnya pembangunan mentalspiritual.
5. #endidik santri untuk membantu meningkatkan kesejahteraan sosial
masyarakat lingkungan dalam rangka usaha pembagunan masyarakat
bangsa.
#aka dapat disimpulkan bahwa lembaga pendidikan ini bercita
cita melahirkan masyarakat yang cinta agama, bangsa dan
negara serta trans5ormasi nilainilai dan ajaran keIslaman. 4ari
tujuan pendirian pondok pesantren yang demikian, makatujuan
pendirian dan pelaksanaan pendidikan
di
pesantren sesungguhnya jauh komplit dibandingkan dengan tujuan
pendidikan lainnya.
. ejara& P,n(," Pesantren
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
34/45
47
esantren, jika disandingkan dengan lembaga pendidikan yang
pernah muncul di Indonesia, merupakan sistem pendidikan tertua saat ini dan
dianggap sebagai produk budaya Indonesia yang indigenous.1*
#enelusuri tumbuh dan berkembangnya lembagalembaga pendidikan
keagamaan Islam di Indonesia, termasuk awal berdirinya pondok
pesantren,
tidak
terlepas hubungannya
dengan
sejarah
masuknya
Islam
di Indonesia.11
#enurut sebagian ahli sejarah, islam masuk ke Indonesia
diperkirakan
terjadi
pada abad
+
#asehi.
#eski
penentuan
abad
ini,
banyak diragukan oleh para ahli sejarah lain. !ebab di antara mereka ada
yang yakin bahwa kedatangan Islam ke &usantara justru hadir pada abad ke
dan 2 #asehi. Islam datang ke &usantara setelah agama ini mengalami
kemunduran total di negara asalnya. Indikator utama kedatangan Islam dalam
kultur ersia ini, sering diasosiakan pada abad ke dan 2 #asehi.1+
!ebagai institusi pendidikan Islam yang dinilai paling tua, pesantren
memiki akar transmisi sejarah yang jelas.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
35/45
48
#aulana #alik Ibrahim, yang dikenal dengan !yaikh #aghribi, dari :ujarat,
India sebagai pendiri pondok pesantren yang pertama di 8awa. 4atadata
historis tentang bentuk institusi, materi, metode, maupun secara umum
sistem pendidikan pesantren yang dibangun !yaikh #aghribi tersebut sulit
ditemukan hingga sekarang. idaklah layak untuk segera menerima
kebenaran
in5ormasi
tersebut
tanpa
veri5ikasi
yang
cermat.
&amun
secara esensial dapat diyakinkan bahwa wali yang berasal dari :ujarat ini
memang telah
mendirikan
pesantren
di
8awa
sebelum
wali
lainnya.1@
esantren dalam pengertian hakiki, sebagai tempat pengajaran
para santri meskipun bentuknya sangat sederhana,
telah dirintisnya. engajaran tersebut tidak pernah diabaikan oleh penyebar
Islam, lebih dari itu kegiatan mengajar santri menjadi bagian terpadu dari
misi dakwah Islamiyahnya.
ada awal rintisannya, pesantren bukan hanya menekankan misi
pendidikan, melainkan juga dakwah, justru misi yang kedua ini yang
lebih menonjol. Gembaga endidikan Islam tertua di Indonesia ini selalu
mencari lokasi yang sekiranya dapat menyalurkan dakwah tersebut tepat
sasaran sehingga terjadi benturan antara nilainilai yang dibawanya
dengan
nilai nilai
yang
telah
mengakar
di
masyarakat
setempat.19
esantren berkembang terus sambil menghadapi rintangan demi rintangan.
sikap ini bukan o5ensi5,
1@ #ujamil Homar, Pesantren dari Transformasi Metodologi Menuju 3emokratisasi "nstitusi,
#ujamil Homar, Pesantren dari Transformasi Metodologi Menuju 3emokratisasi
"nstitusi,h..
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
36/45
49
melainkan tidak lebih dari de5ensi56 hanya untuk menyelamatkan
kehidupannya dan kelangsungan dakwah Islamiyah. esantren tidak pernah
memulai kon5rontasi sebab orientasi utamanya adalah melancarkan dakwah
dan menanamkan pendidikan. ada tahap berikut, pesantren diterima
masyarakat sebagai upaya mencerdasakan, meningkatkan kedamaian dan
membantu
sosiopsikis
bagi
mereka.
idak
mengherankan
jika
pesantren
kemudian menjadi kebangaan masyarakat sekiranya terutama yang telah
menjadi
#uslim.+'
engaruh dominasi dari pesantren mulai menurun secara drastis
setelah penyerahan kedaulatan dari pejajah ke pemerintahan
%epublik Indonesia pada bulan 4esember 9"9. !etelah penyerahan
kedaulatan tersebut pemerintah Indonesia mengembangkan pendidikan
umum. 4i samping itu, jabatanjabatan administrati5 terbuka luas bagi
bangsa Indonesia yang terdidik di lembagalembaga pendidikan umum
tersebut. -al ini mengakibatkan menurunnya jumlahanak
muda yang tertarik pada pendidikan
pesantren. nakanak usia sekolah lebih suka memilih lembaga pendidikan
5ormal yang dipersiapkan pemerintah untuk menjadi tenaga ahli di
pemerintahan.
tas
kondisi
ini,
perjalanan
pesantren
menjadi
terhambat
dan hanya sedikit yang mampu mempertahankan dirinya sebagai
lembaga pendidikan Islam seperti semula didirikan. 4alam perkembagan
selanjutnya,
+' "bid&!h.2.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
37/45
50
banyak pesantren telah memasukkan materimateri pendidikan umum dalam
kurikulum pendidikannya.+
!. *et,(e Pembelajaran (i P,n(," Pesantren
7erikut ini beberapa metode pembelajaran tradisional yang menjadi
ciri utama pembelajaran di ondok esantren0
a. #etode !orogan
#etode !orogan adalah =santri satu persatu secara bergiliran
menghadap
kiai
dengan
membawa
kitab
tertentu.
iai
membacakan
beberapa baris dari kitab itu dan maknanya, kemudian santri mengulangi
bacaan kiainya.> -usein #uhammad menambahkan bahwa, murid yang
membaca sedangkan guru mendengarkan sambil member catatan
komentar, atau bimbingan bila diperlukan. kan tetapi dalam metode ini
dialog murid dan guru belum atau tidak terjadi.+2
#etode pembelajaran ini termasuk metode pembelajaran yang
bermakna, karena peserta didik (santri) akan merasakan hubungan yang
khusus ketika berlangsung kegiatan pembacaan kitab oleh
dirinya dihadapan guru. idak saja dapat dibimbing dan diarahkan
caranya, tetapi juga dapat dievaluasi dan diketahui
perkembangan kemampuannya.
+ !amaun 7akry, Menggagas .onsep "lmu Pendidikan "slam., h.112.
+2 !aid Fiel !iradj, dkk. Pesantren Masa 3epan, (?irebon0 ustaka -idayah, 2''"), h.2@.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
38/45
51
b. #etode etonan; 7andongan
#etode wetonan atau bandongan adalah =cara penyampaian
kitab dimana seorang guru, kiai, atau ustadC membacakandan
menjalaskan isi kitab,sementara santri, murid, atau siswa
mendengarkan, memberikan makna, dan menerima.>
c. #etode #usyawarah; 7ahtsul #asail
#etode musyawarah atau dalam istilah lain ahtsul Masa7il
merupakan
metode
pembelajaran
yang
lebih
mirip
dengan
metode diskusi atau seminar. 7eberapa orang santri dengan jumlah
tertentu membentuk halaFah yang dipimpin langsung oleh kiai atau
ustadC, atau mungkin juga senior, untuk mebahas atau mengkaji
suatu persoalan yang telah ditentukan sebelumnya.+3
d. #etode -a5alan (#uha5adCah)
#etode ha5alan ialah kegiatan belajar santri dengan cara
mengha5al suatu teks tertentu dibawah bimbingan dan pengawasan kiai;
ustadC. ara santri diberi tugas untuk mengah5al bacaanbacaan dalam
jangka waktu tertentu. -a5alan yang dimiliki santri ini
kemudian diha5alkan dihadapan kiai; ustadC secara periodik atau
incidental tergantung
kepada
petunjuk
kiai;
ustadC
yang
bersangkutan.+"
+3 #ujamil Homar, Pesantren dari Transformasi Metodologi Menuju 3emokratisasi "nstitusi,
h."3.+"
#ujamil Hamar, Pesantren dari Transformasi Metodologi Menuju 3emokratisasi "nstitusi!
(8akarta0 Erlangga), h."3.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
39/45
52
/. K,nse0 Evaluasi (i P,n(," Pesantren
Evaluasi pendidikan pesantren cenderung kepada proses penilaian
terhadap bagaimana cara santri mengaplikasi tata nilai yang terdapat di
dalam kitabkitab yang telah mereka pelajari bersamasama dengan kyai atau
guru mereka. plikasi tata nilai terutama mengarah kepada bagaimana setiap
santri mengamalkan ajaran agama Islam dalam bentuk ibadah dan tata cara
bergaul dengan sesama santri, pergaulan mereka dengan kyai, keluarga kyai
serta
masyarakat
umum
di
sekitar
pesantren.
Evaluasi
tidak
mengutamakan
pencapaian skor secara tertulis dalam bentuk angkaangka.+*
alaupun terdapat perbedaan pengertian antara penilaian dan
pengukuran, keduanya tidak dapat dipisahkan, karena antara
keduanya terdapat hubungan yang sangat erat. gar dapat mengadakan
penilaian yang tepat terhadap hasil belajar, seorang ustadC; ustadCah
harus melakukan pengukuran secara baik. enilaian tidak dapat dilakukan
bila tidak ada hasil pengukuran. !ebaliknya hasil pengukuran
yang dilakukan tidak akan memberi makna apaapa bila tidak
dihubungkan dengan penilaian. arena eratnya kaitan antara istilah
pengukuran dan penilaian, kedua istilah tersebut
+*htt p 0; ;ra ja s a m b e l9'. w o rd p r e ss .c o m;2'';' 1 ;' 1 ;a na lis is s is te mp e n y e le ngg a ra a np e ndi d ik a n
p e s an tr e n; diakses tanggal 2" 4esember 2'3 pukul '@."'.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
40/45
53
bisa dirangkum menjadi satu istilah, yaitu penilaian dan pengukuran. 7ahkan
seringkali disebut penilaian saja.+1
erencanaan evaluasi pembelajaran merumuskan tujuan yang
berpedoman pada tujuan lembaga pendidikan tempat bertugas, dan mata
pelajaran yang diasuh oleh ustadC; ustadCah yang bersangkutan. erencanaan
evaluasi mencakup dua hal yaitu0 . perencanaan umum, dan 2. perencanaan
khusus.
erencanaan
umum
berisi
tentang
program
evaluasi
yang
akan
dilakukan. !etiap madrasah hendaknya menyiapkan program evaluasi.
rogram tersebut dijadikan sebagai acuan dalam mengadakan setiap kegiatan
evaluasi pembelajaran. !ecara rinci isi program evaluasi suatu madrasah
tersebut mencakup halhal berikut0
a. erincian terhadap tujuan evaluasi dalam lembaga pendidikan dan
tujuan evaluasi setiap matapelajaran
b. erincian mengenai aspekaspek pertumbuhan yang harus
diperhatikan dalam setiap tindakan evaluasi
c. #etode evaluasi yang dapat digunakan
d. lat evaluasi yang dapat digunakan
e. riteria
dan
skala
yang
digunakan
5. 8adwal evaluasi
+1!ulthon #asyhud dan #oh. husnurdilo, Manajemen Pondok Pesantren, (8akarta0 4iva
ustaka, 2''*), h.9@.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
41/45
54
!edangkan dalam perencanaan khusus di5okuskan pada kegiatan sebagai
berikut0
a. #erumuskan tujuan yang hendak dicapai dalam tindakan evaluasi
yang
akan
dilakukan
-al penting yang perlu diperhatikan dalam perumusan tujuan ini
adalah aspek taksonomi tujuan pembelajaran, yang meliputi0
) 4aerah kogniti5 4cognitive domain8,yang terbagi ke
dalam enam jenjang, yaitu0
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi.
2) 4aerah a5ekti5 4affective domain8, yang terbagi ke dalam lima
jenjang, yaitu0
a) #enerima, yaitu kesediaan untuk menerima halhal yang
disampaiakan oleh orang lain
b) #erespon, yaitu adanya kesediaan untuk memberikan
respon terhadap halhal yang disampaikan orang lain.
c) #enghargai, yaitu kesediaan untuk menghargai suatu nilai,
gejala atau keinginan tertentu.
d) embentuan konsep, yaitu penyusunan suatu konsep
tentang nilai tertentu
e) arakteristik, yaitu menjadikan nilainilai tertentu sebagai
karakternya.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
42/45
55
3) 4aerah psikomotorik 4ps
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
43/45
56
2) #enyiapkan alatalat evaluasi yang dibutuhkan
lat evaluasi yang akan digunakan bisa berupa tes maupun
non test. latalat evaluasi yang akan digunakan ditentukan
oleh metode evaluasi yang digunakan. pabila alat evaluasi yang
akan digunakan sudah tersedia, maka ustadC;ustadCah tinggal
memilih salah satu dari alat tersebut. kan tetapi bila belum
tersedia, ustadC; ustadCah harus menyusun sendiri alatalat
evaluasi
yang akan
digunakan.
#enurut bdurrahman ahid, sistem pendidikan di esantren
tidak didasarkan pada kurikulum yang digunakan secara luas, tetapi
diserahkan pada persesuaian yang elastis antara kehendak kyai dan
santrinya secara individual. 4engan demikian santri telah
dilibatkan dalam penentuan kebijakan pemilihan
materi pelajaran yang akan disampaikan kyai kepada santri. !ampai pada
tara5 ini telah timbul suasana dan interaksi belajar secara demokratis.
da tiga problem mendasar karakter umum dari pendidikan
pesantren.++
pertama, tidak adanya perencanaan pendidikan. idak adanya
perencanaan pendidikan akan menghambat dan mengurangi target capaian
yang
dikehendakinya.
kedua,
belum
adanya
kebutuhan
untuk
menyusun kurikulum dalam pola yang mudah dicerna dan dikuasai oleh
anak didik.
++ bdurrahman ahid, Pendidikan Tradisional di Pesantren 3alam Menggerakkan Tradisi>
Esai-Esai Pesantren (/ogyakarta0 Gki!, 2''), h.*+*9.
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
44/45
-
8/17/2019 KAjian Evaluasi Pembelajaran 1
45/45
58
pendidikannya sama dengan lembaga 5ormal yang lain, yakni dengan
ulanganulangan, tugastugas, maupun ujian akhir.+@
b. 7entuk evaluasi terhadap bentuk pelanggaran
Evaluasi ini dilakukan guna memperbaiki sikapsikap santri yang
menyimpang dari aturanaturan dan tata tertib yang berlaku. Evaluasi ini
dilakukan dengan bentuk kontrol sosial agar santri jera dan
tidak mengulangi pelanggaran tersebut. Evaluasi ini disebut juga
metode hukuman.
#etode
ini
tidak
mutlak
diperlukan,
apakah
keteladanan dan nasehat saja sudah cukup, maka tidak perlu lagi
hukuman. 7iasanya di pesantren apabila terjadi pelanggaran dilakukan
oleh santri terhadap peraturan tata tertib yang ada, maka santri
tersebut akan mendapatkan sanksi berupa membersihkan halaman atau
kamar mandi, bisa juga cukur gundul, kalau pelanggaran sangat berat
dikembalikan pada orang tuanya.