KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama...

112
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Triwulan I - 2014

Transcript of KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama...

Page 1: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

Provinsi Jambi

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi

Triwulan I - 2014

Page 2: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Jl. Jenderal Ahmad Yani No.14, Telanaipura JAMBI Telp : 0741 - 62445 Fax : 0741 – 62112 Webiste : http://www.bi.go.id

Page 3: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil. Misi Bank Indonesia 1. Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan moneter untuk

mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. 2. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu

bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk mendukung alokasi sumber pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional.

3. Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional.

4. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan UU.

Nilai-Nilai Strategis Bank Indonesia Nilai-nilai yang menjadi dasar organisasi, manajemen dan pegawai untuk bertindak atau berperilaku yaitu kompetensi, integritas, transparansi, akuntabilitas dan kebersamaan. Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional. Misi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai rupiah, stabilitas sistem keuangan, efektivitas pengelolaan uang rupiah dan kehandalan sistem pembayaran untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan berkesinambungan.

Page 4: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

Halaman ini sengaja dikosongkan.

This page is intentionally blank.

Page 5: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

v

K A T A P E N G A N T A R

Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat-Nya sehingga Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Jambi

triwulan I-2014 dapat diselesaikan dengan baik. KEKR merupakan salah satu terbitan periodik

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi sebagai sarana untuk membangun komunikasi

dua arah dalam pertukaran data dan informasi baik dengan stakeholders internal maupun

eksternal. Dengan demikian, para pemangku kepentingan seperti pelaku usaha, perbankan dan

terutama Pemerintah Daerah Jambi (provinsi dan kabupaten/kota) diharapkan dapat memperoleh

masukan dalam merumuskan kebijakan pengembangan ekonomi daerah. KEKR mencakup

beberapa aspek seperti perkembangan ekonomi makro regional, inflasi daerah, perbankan dan

sistem pembayaran, keuangan daerah, ketenagakerjaan daerah dan kesejahteraan. Publikasi ini

juga memuat perkiraan ekonomi dan inflasi daerah.

Berdasarkan asesmen atas data dan informasi, perekonomian Jambi pada triwulan I-2014

menunjukkan peningkatan yaitu dari 6,93% (yoy) menjadi 8,37% (yoy). Pergerakan pertumbuhan

ekonomi di Jambi lebih tinggi dibandingkan dengan perekonomian nasional yang tumbuh 5,21%.

Perekonomian Jambi selama tahun I-2014 menghasilkan output Rp23,39 triliun atau 0,96% dari

perekonomian Indonesia (Rp2.401,2 triliun). Dari sisi harga, kota Jambi mengalami inflasi 7,51%

(yoy) lebih rendah dari triwulan lalu 8,74% (yoy) namun lebih tinggi dari inflasi nasional 7,32%

(yoy).Sementara itu sejak Januari 2014 terdapat penambahan cakupan kota inflasi di Provinsi Jambi

dari sebelumnya hanya Kota Jambi menjadi Kota Jambi dan Muara Bungo dan inflasi Bungo pada

triwulan I-2014 tercatat sebesar 6,28% (yoy). Perkembangan perbankan juga menunjukkan

peningkatan dari sisi aset, penghimpunan dana dan penyaluran kredit. Loan to Deposits Ratio (LDR)

perbankan berdasarkan bank pelapor juga cukup baik yaitu sebesar 119,22% Sementara itu,

kualitas kredit masih berada pada level yang aman, ditunjukkan oleh angka Non Performing Loan

(NPL) sebesar 2,06%. Pembenahan sektor riil secara terus menerus diperlukan sebagai upaya

akselerasi penyaluran kredit perbankan terutama dalam rangka meningkatkan investasi.

Pertumbuhan ekonomi pada triwulan yang akan datang bergantung pada peningkatan konsumsi

rumah tangga dan konsumsi pemerintah.

Dalam penyusunan KEKR triwulan I-2014 kami banyak memperoleh support dari dinas-

dinas pemerintah daerah, instansi, perbankan, BUMN/BUMD dan pelaku usaha. Oleh karena itu,

kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak. Semoga

kerjasama yang telah terjalin selama ini dapat ditingkatkan di masa yang akan datang.

Seiring dengan keterbatasan yang ada, kami mengharapkan kritik dan saran dalam

meningkatkan kualitas KEKR ini agar dapat memberikan manfaat yang optimal, untuk

kemakmuran masyarakat Jambi.

Jambi, Mei 2014

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA

PROVINSI JAMBI

V. Carlusa

Kepala Perwakilan

Page 6: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

Halaman ini sengaja dikosongkan.

This page is intentionally blank.

Page 7: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

i

DAFTAR ISI Daftar Isi ... ............................................................................................... i

Daftar Tabel ......................................................................................... iii

Daftar Grafik ......................................................................................... iv

Ringkasan Eksekutif ..................................................................................... 1

BAB I. Ekonomi Makro Regional ......................................................... 5

A. Umum ............................................................................. 5

B. PDRB Sisi lapangan Usaha .................................................. 7

1. Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan

Perikanan.................................................................. ... 8

2. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR)............ 11

3. Sektor Pertambangan dan Penggalian....................... ... 12

4. Sektor Industri Pengolahan........................................ ... 12

5. Sektor-sektor Lain .................................................... ... 13

C. PDRB Sisi Pengeluaran ........................................................ 16

1. Pengeluaran Konsumsi ............................................. ... 17

2. Investasi ................................................................... ... 19

3. Perdagangan Eksternal.............................................. ... 21

3.1 Ekspor Luar Negeri Provinsi Jambi ....................... .. 22

3.2 Impor Luar Negeri Provinsi Jambi......................... .. 24

Boks 1 Perkembangan Kinerja Sektor Pertambangan serta Dampak Ketentuan

Minerba terhadap Sektor Pertambangan Jambi ................................... 27

BAB II. Inflasi ....................................................................................... 35

A. Kajian Umum ................................................................. 35

B. Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang ................................. 37

1. Kelompok Bahan Makanan....................................... ... 40

2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 42

3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan

Bakar....................................................................... .... 42

4. Kelompok Sandang.................................................. .... 43

5. Kelompok Kesehatan ............................................... ... 43

6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga............ .. 43

7. Kelompok Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan 44

C. Inflasi Kota Bungo ............................................................... 45

Boks 2. Potensi El Nino di Provinsi Jambi . ..................................................... 47

BAB III. Perbankan Dan Sistem Pembayaran .......................................... 53

A. Perkembangan Kelembagaan .......................................... 53

Page 8: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I -2014

ii

B. Bank Umum ................................................................... 54

1. Perkembangan Aset Bank ........................................ ... 54

2. Perkembangan Dana Masyarakat............................... .. 55

3. Perkembangan Kredit/Penyaluran Dana........................ . 58

4. Undisbursed Loan...................................................... .. 60

5. Peran Intermediasi Perbankan dan Kondisi Non Performing

Loans (NPL) Gross Bank Umum di Provinsi Jambi.............. 61

6. Perkembangan Kredit UMKM ................................... .. 63

C. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ........................................... 64

D. Perkembangan Alat Pembayaran Tunai dan Non Tunai ...... 65

1. Aliran Uang Kartal Melalui Bank Indonesia Jambi....... . 65

2. Penyediaan Uang Layak Edar..................................... .. 66

3. Perkembangan Jumlah Uang palsu yang Ditemukan.. .. 66

4. Perkembangan Kliring Lokal...................................... ... 67

5. Transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS).............. . 68

BAB IV Keuangan Pemerintah Daerah .............................................. 69

A. Realisasi Pendapatan Daerah Triwulan I Tahun 2014 ......... . 69

B. Realisasi Belanja Daerah Triwulan I Tahun 2014 .................. 70

C. Keuangan Pemerintah Daerah ............................................ 71

BAB V Ketenagakerjaan Daerah Dan Kesejahteraan ......................... 73

A. Ketenagakerjaan Daerah ................................................... 73

B. Kesejahteraan .................................................................... 75

C. Kemiskinan ............................................................... ........ 76

BAB VI Prospek Perekonomian ............................................................. 77

A. Pertumbuhan Ekonomi ...................................................... 78

B. Proyeksi Inflasi ................................................................... 80

C. Rekomendasi Kebijakan .................................................. .. 82

Lampiran

Glosary

Page 9: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

TRIWULAN I-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

iii

DAFTAR TABEL

1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan (q-t-q) 6

1.2 Andil PDRB Sisi Produksi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi (yoy) 7

1.3 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang 13

1.4 Kontribusi PDRB Sisi Pengeluaran Terhadap Pertumbuhan (yoy) 17

1.5 Indeks Tendensi Konsumen 18

1.6 Realisasi Investasi PMA dan PMDN Jambi 20

2.1 Perkembangan Inflasi Kota Jambi 38

2.2 Sumbangan Inflasi Triwulanan (q-t-q) serta Tahunan (y-o-y) Kota Jambi

Berdasarkan Kelompok dan Sub Kelompok Barang dan Jasa 38

2.3 Sumbangan Inflasi Bulanan (mtm) Kota Jambi Berdasarkan Komoditi

Periode Triwulan I - 2014 39

3.1 Perkembangan Jumlah Kantor Bank Umum dan BPR Provinsi Jambi 54

3.2 Penghimpunan Dana bank umum di Provinsi Jambi 56

3.3 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Golongan Pemilik 57

3.4 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Lokasi Proyek 58

3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum Provinsi Jambi 58

3.6 Perkembangan Kredit Bank Umum berdasarkan Lokasi Proyek di Provinsi

Jambi 60

3.7 Tabel Undisbursed loan Bank Umum Berdasarkan Jenis Penggunaan dan

Berdasarkan Sektor Ekonomi Provinsi Jambi 61

3.8 Perkembangan Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Umum di Provinsi

Jambi 62

3.9 Perkembangan System Pembayaran Melalui KPw Bank Indonesia Provinsi

Jambi 65

3.10 Perkembangan Transaksi RTGS 68

4.1 Perkembangan Pendapatan APBD Provinsi Jambi Triwulan 1-2014 70

4.2 Perkembangan Belanja APBD Provinsi Jambi Triwulan I-2014 71

5.1 Jumlah Partisipasi Angkatan Kerja 73

5.2 Pekerja berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama 74

5.3 Pekerja berdasarkan status pada Lapangan Pekerjaan Utama (dalam ribuan) 75

5.4 Nilai Tukar Petani (NTP) Persub-sektor (2012=100) 75

6.1 Saldo Bersih Tertimbang Perkembangan Dunia Usaha 79

Page 10: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I -2014

iv

DAFTAR GRAFIK

1.1 Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (y-o-y) 5

1.2 Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (q-t-q) 5

1.3 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan

Usaha Triwulan I Tahun 2014 8

1.4 Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi 9

1.5 Perkembangan Harga CPO, Inti dan TBS 10 tahun di Provinsi Jambi 10

1.6 Perkembangan Harga Bokar di Provinsi Jambi 10

1.7 Tingkat Hunian Hotel 11

1.8 Perkembangan Produksi Karet Jambi 13

1.9 Perkembangan Total Pemakaian Listrik 14

1.10 Perkembangan Jumlah Pelanggan Listrik 14

1.11 Perkembangan Indeks Air Bersih 14

1.12 Perkembangan Keberangkatan dan Kedatangan Penumpang 15

1.13 Perkembangan Jumlah Bongkar dan Muat Barang 15

1.14 Perkembangan Jumlah Kunjungan Kapal 16

1.15 Perkembangan Total Arus Barang 16

1.16 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran

Triwulanan I Tahun 20146

17

1.17 Pertumbuhan Pendaftaran Kendaraan Bermotor 19

1.18 Pertumbuhan Pendaftaran Sepeda Motor Baru 19

1.19 Nominal dan Pertumbuhan Kredit Real Estate di Provinsi Jambi 19

1.20 Pertumbuhan Pendaftaran Truck/Pick-Up Baru 21

1.21 Nominal dan Pertumbuhan Kredit Investasi di Provinsi Jambi 21

1.22 Konsumsi Semen Provinsi Jambi 21

1.23 Perkembangan Ekspor dan Impor Non Migas Provinsi Jambi 22

1.24 Perkembangan Ekspor Provinsi Jambi 23

1.25 Perkembangan Volume Ekspor Lima Komoditi Utama 23

1.26 Volume Ekspor Non Migas Provinsi Jambi 24

1.27 Pangsa Ekspor Non Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Negara Tujuan 24

1.28 Perkembangan Impor Non Migas Provinsi Jambi 24

1.29 Lima komoditi Tertinggi Nilai Impor Provinsi Jambi 25

2.1 Perkembangan Inflasi Kota Jambi 35

2.2 Perbandingan Inflasi Core, Volatile Foods, dan Administered Price (y-o-y) 36

2.3 Perbandingan Inflasi (y-o-y) Kota Jambi dan kota lainnya di Pulau Sumatera

per Maret 2014 37

2.4 Perkembangan Harga Bumbu-bumbuan 40

2.5 Perkembangan Harga Jagung 40

2.6 Perkembangan Harga Daging 40

2.7 Perkembangan Harga Beras 41

2.8 Perkembangan Harga Tepung Terigu 41

2.9 Perkembangan Harga CPO dan Minyak Goreng 41

2.10 Perkembangan Harga Emas di Pasar Internasional 43

2.11 Perkembangan Harga Minyak di Pasar Internasional 44

3.1 Perkembangan Aset Bank Umum Provinsi Jambi 55

3.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Umum Provinsi Jambi 56

Page 11: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

TRIWULAN I-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

v

3.3 Perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Umum di Provinsi Jambi 61

3.4 Perkembangan Suku Bunga rata-rata Tertimbang Kredit dan Deposito

Bank Umum di Provinsi Jambi 63

3.5 Perkembangan Kredit UMKM Bank Umum Provinsi Jambi 63

3.6 Pangsa Kredit Bank Umum Provinsi Jambi 64

3.7 Inflows, Outflows, Netflows dan Perkembangan Netflows di Provinsi

Jambi 66

3.8 Perkembangan Transaksi Kliring 67

4.1 Perkembangan Deposito dan Giro Pemerintah Daerah Provinsi Jambi 72

5.1 Penyaluran Raskin di Provinsi Jambi 76

6.1 Perkembangan Inflasi Bulanan (m-t-m) Kota Jambi Periode Tahun 2010

s.d April 2014 serta Perkiraan Mei s.d Juni 2014 81

6.2 Perkembangan Inflasi Tahunan (y-o-y) Kota Jambi Periode Tahun 2010

s.d April 2014 serta Perkiraan Mei s.d Juni 2014 81

6.3 Perkembangan Inflasi Tahun kalender (y-o-d) Kota Jambi Periode Tahun

2010 s.d April 2014 serta Perkiraan Mei s.d Juni 2014 81

Page 12: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

Halaman ini sengaja dikosongkan.

This page is intentionally blank.

Page 13: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH

a. Inflasi dan PDRB

2014TRW.I TRW.II TRW.III TRW.IV TRW.I TRW.II TRW.III TRW.IV TRW.I

MAKROIndeks Harga Konsumen Kota Jambi 139,12 133,90 137,41 138,68 139,12 110,41 142,02 144,61 149,71 110,41 111,51

Indeks Harga Konsumen Kota Bungo 4)

110,62

Laju Inflasi Tahunan (y-o-y) Kota Jambi 4,22 3,90 6,80 4,43 4,22 8,74 6,06 5,24 7,95 8,74 7,51

Laju Inflasi Tahunan (y-o-y) Kota Bungo 4)

6,28

PDRB - Harga Konstan (Juta Rp)1) 20.373.533 4.867.497 5.010.243 5.174.524 5.321.268 21.979.277 5.274.525 5.433.021 5.581.630 5.690.102 5.716.154

- Pertanian 6.004.284 1.451.187 1.491.500 1.518.732 1.542.865 6.449.193 1.561.623 1.600.976 1.637.790 1.648.803 1.673.331

- Pertambangan dan Penggalian 2.713.435 632.818 664.546 691.806 724.265 2.755.755 631.830 673.057 722.805 728.063 693.938

- Industri Pengolahan 2.532.924 602.129 621.508 645.624 663.663 2.677.094 655.488 671.715 664.068 685.824 701.020

- Listrik, Gas, dan Air Bersih 172.609 41.538 42.222 43.115 45.734 188.614 46.271 46.979 47.410 47.953 49.207

- Bangunan 1.031.629 232.286 241.825 263.095 294.423 1.245.510 300.356 307.980 314.196 322.978 330.094

- Perdagangan Hotel dan Restoran 3.673.985 879.489 899.172 939.087 956.236 4.123.669 979.292 1.008.494 1.043.019 1.092.864 1.110.716

- Pengangkutan dan Komunikasi 1.473.275 352.177 361.214 375.484 384.400 1.598.822 382.249 392.716 409.808 414.048 409.695

- Keuangan, Persewaan dan Jasa 1.172.817 282.678 290.388 295.250 304.502 1.265.251 308.798 315.069 321.116 320.268 314.357

- Jasa 1.598.574 393.196 397.868 402.330 405.179 1.675.370 408.617 416.035 421.418 429.300 433.796

Nilai Ekspor Non Migas ( ribu USD) 2)

1.290.820 330.267 379.947 285.237 295.369 859.266 261.826 295.320 302.121 283.939 263.619

Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) 5.313.927 1.507.099 1.561.561 872.828 1.372.439 3.119.930 814.244 1.161.680 1.144.006 994.049 860.882

Nilai Impor Nonmigas (ribu USD ) 3)

107.610 34.070 16.962 26.040 30.537 137.978 16.689 39.052 82.238 115.056 71.736

Volume Impor Nonmigas (ribu ton) 107.841 10.440 33.658 24.426 39.317 122.793 41.980 32.722 48.091 47.459 26.274

Catatan

1)

Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000

20122012

20132013

4)

Sejak Januari 2014 terdapat penambahan

cakupan kota inflasi di Provinsi Jambi dari

sebelumnya hanya Kota Jambi menjadi Kota

Jambi dan Muara Bungo

INDIKATOR

2)

Pengklasifikasian komoditi menggunakan

21 kelompok barang berdasarkan SITC 2

digit yang berlaku.

3)

Pengklasifikasian komoditi dalam statistik

impor menggunakan SITC 2 digit

vii

Page 14: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

b. Perbankan

2014Tw.I-1 Tw.II-12 Tw.III-12 Tw.IV-12 Tw.I-13 Tw.II-13 Tw.III-13 Tw.IV-13 Tw.I-13

PERBANKANA. Bank Umum :Total Aset (Rp Juta) 23.052.408 23.780.624 24.163.959 24.475.084 26.618.428 27.833.632 28.538.630 28.676.080 29.691.060

DPK(Rp Juta) 17.255.120 17.611.536 17.917.502 17.945.194 18.376.298 19.154.658 19.520.974 19.415.015 20.069.436 - Tabungan 8.754.559 9.207.801 9.141.330 10.132.421 9.492.101 9.646.142 10.070.264 3.343.467 3.179.483

- Giro 3.866.278 3.373.061 3.687.655 3.762.667 3.753.003 4.120.387 3.744.864 11.429.775 10.703.386

- Deposito 4.634.284 5.030.674 5.088.518 4.050.106 5.131.194 5.388.129 5.705.847 4.641.773 6.186.567

21.339.606 23.116.929 23.608.285 25.707.902 26.471.507 28.211.297 29.925.232 26.955.932 31.946.454 - Modal Kerja 8.956.344 9.761.212 9.281.782 9.935.402 10.115.811 9.822.930 10.124.382 8.103.793 10.158.229

- Konsumsi 3.671.188 4.211.014 9.574.000 10.289.952 10.543.228 11.256.968 11.816.000 8.410.345 9.527.809

- Investasi 8.712.074 9.144.703 4.752.503 5.482.548 5.812.468 7.131.399 7.984.850 10.441.794 12.260.417

- Dana 16.867.872 17.236.728 17.075.570 17.799.606 18.732.803 19.527.917 19.916.444 19.898.809 20.473.410

- LDR 126,51 134,11 138,26 144,43 141,31 144,47 150,25 135,47 156,04

15.710.619 16.843.087 17.951.066 19.287.676 20.162.558 22.223.927 23.138.260 23.621.083 23.927.298 - Modal Kerja 6.483.171 7.075.722 6.914.923 7.326.502 7.484.277 7.365.449 7.453.703 7.548.969 7.558.597

- Konsumsi 6.534.233 6.921.191 7.784.459 8.237.555 8.644.788 9.376.743 9.931.771 10.207.932 5.959.299

- Investasi 2.693.215 2.846.175 3.251.684 3.723.619 4.033.494 5.481.736 5.752.786 5.864.182 10.409.402

- LDR (%) 91,05 95,64 100,19 107,48 109,72 116,02 118,53 121,66 119,22

- NPL Gross (%) 274.616 301.173 319.845 328.384 454.021 473.625 521.247 466.983 492.240

- NPL Gross nominal 1,75 1,79 1,78 1,70 2,25 1,93 2,25 1,98 2,06

Kredit MKM (Rp Juta)

Kredit Mikro (< Rp 50 juta) (Rp Juta) 3.058.451 3.118.341 3.439.722 3.388.031 3.389.186 3.729.806 3.537.483 3.302.277 3.289.142 - Kredit Modal Kerja 1.171.534 1.266.632 1.464.483 1.464.794 1.498.112 1.313.147 1.309.646 1.260.845 1.317.572

- Kredit Investasi 203.093 226.438 246.076 265.709 282.423 623.343 608.907 597.628 618.466

- Kredit Konsumsi 1.683.825 1.625.270 1.729.163 1.657.528 1.608.652 1.793.316 1.618.930 1.443.804 1.353.104

Kredit Kecil (Rp 50 < x ≤ Rp500 juta) (Rp Juta) 7.245.244 8.169.666 8.582.895 9.193.184 9.738.670 10.428.595 11.175.062 11.642.097 11.946.461 - Kredit Modal Kerja 2.100.859 2.324.547 2.014.978 2.084.917 2.147.246 1.827.369 1.887.664 1.914.038 1.895.776

- Kredit Investasi 824.744 952.979 1.028.456 1.117.634 1.203.160 1.714.598 1.782.084 1.829.234 1.853.755

- Kredit Konsumsi 4.319.640 4.892.140 5.539.461 5.990.633 6.388.264 6.886.628 7.505.314 7.898.825 8.196.931

3.153.428 3.252.103 3.368.116 2.588.797 3.874.659 4.259.169 4.451.803 4.563.050 4.488.941 - Kredit Modal Kerja 2.047.667 2.237.132 2.235.693 1.655.435 2.515.038 2.762.995 2.810.877 2.853.406 2.808.005

- Kredit Investasi 584.976 613.395 654.497 452.035 748.131 831.987 879.018 899.870 876.907

- Kredit Konsumsi 520.786 401.576 477.927 481.328 611.490 664.187 761.909 809.774 804.029

Total Kredit MKM (Rp Juta) 13.457.123 14.540.110 15.390.733 15.170.012 17.002.515 18.417.570 19.164.348 19.507.424 19.724.544 NPL MKM gross (%) 1,76 3,85 1,30 2,13 2,45 2,30 2,70 2,31 2,43

- NPL MKM Gross Nominal 236.264 559.480 200.255 322.875 416.426 423.813 516.557 450.912 480.211

B. BPR :Total Aset (Rp Juta) 460.613 534.589 622.101 644.378 685.560 691.959 760.030 739.510 736.730

DPK (Rp Juta) 349.774 410.115 431.198 481.763 501.520 506.701 551.278 532.417 532.554 - Tabungan (Rp Juta) 63.909 69.101 71.206 80.701 80.242 76.783 81.355 86.236 83.924

- Deposito (Rp Juta) 285.865 341.013 359.992 401.062 421.278 429.918 469.923 446.181 448.630

Kredit (Rp Juta) 337.067 410.499 463.125 487.782 520.039 554.233 567.445 545.175 539.956 - Modal Kerja 87.282 102.479 114.570 123.865 127.272 141.934 156.969 172.919 170.820

- Investasi 73.586 87.528 98.433 95.547 101.531 110.867 111.650 94.718 93.510

- Konsumsi 176.199 220.492 250.123 268.370 291.236 301.432 298.826 277.538 275.626

Kredit UMKM (Rp Juta) 160.868 190.007 213.003 219.412 228.803 218.597 233.076 202.844 224.892

Rasio NPL Gross (%) 4,23 3,69 3,63 2,82 4,37 5,01 5,96 6,30 7,08

- NPL Gross (Nominal) 14.246 15.131 16.822 13.762 22.726 27.743 33.804 34.367 38.212

- PPAP 7.257 8.131 8.582 8.560 7.927 11.272 13.653 14.278 15.475

Rasio NPL Net (%) 2,07 1,71 1,78 1,07 2,85 2,97 3,55 3,68 4,21

LDR (%) 77,71 83,22 81,00 80,71 80,43 87,12 81,21 84,26 83,65

TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH

INDIKATORTAHUN 2012 TAHUN 2013

Kredit Menengah (Rp500 juta < x ≤ Rp5 miliar)

((Rp Juta)

Kredit (Rp Juta) - berdasarkan lokasi kantor

cabang

Kredit (Rp Juta) - berdasarkan lokasi proyek1)

viii

Page 15: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH

c. Sistem Pembayaran

2014Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

KliringNilai Kliring (juta Rp) 2.488.938 2.347.560 2.380.495 2.548.121 2.519.686 2.800.410 2.577.906 2.714.032 2.512.180

Volume Kliring (lembar warkat) 70.971 65.514 62.775 70.972 72.639 76.559 71.104 70.456 68.334

Cek dan BG KosongLembar 856 1.164 1.150 1.134 1.463 1.811 1.837 1.635 1.505

Nominal (juta Rp) 36.225 33.051 40.025 35.192 83.121 64.290 56.120 63.174 57.543

RTGSRTGS dari Jambi (miliar Rp) 10.339 15.139 15.677 18.270 15.535 19.666 20.189 22.181 19.684

RTGS ke Jambi (miliar Rp) 51.804 54.010 29.104 29.431 22.244 22.658 26.876 33.327 22.514

RTGS dari dan ke Jambi (miliar Rp) 2.653 3.543 3.350 4.702 4.032 4.695 7.422 6.521 5.072

Transaksi TunaiAliran Uang Masuk/Inflows (juta Rp) 518.106 418.971 805.987 393.685 846.548 1.031.722 1.453.196 810.929 880.393

Aliran Uang Keluar/Outflows (juta Rp) 771.960 1.187.425 1.387.811 1.565.493 1.034.718 1.682.989 2.605.130 2.836.373 1.734.894

Net Inflows/Net Outflows (juta Rp) (253.854) (768.454) (581.824) (1.171.808) (188.170) (651.267) (1.151.935) (2.025.444) (854.501)

Uraian2012 2013

ix

Page 16: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

Halaman ini sengaja dikosongkan.

This page is intentionally blank.

Page 17: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

1

RINGKASAN EKSEKUTIF PEREKONOMIAN JAMBI

I. Ekonomi Makro Regional

Perekonomian Jambi pada triwulan I-2014 tumbuh sebesar 8,37% (yoy),

meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar

6,93% (yoy), serta lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional 5,21% (yoy).

Namun demikian, secara triwulanan perekonomian Jambi pada triwulan I-2014

tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya dari 1,94% (qtq) menjadi

0,46% (qtq).

Perekonomian Jambi pada triwulan laporan menghasilkan output Rp23,39

triliun atau 0,96% dari perekonomian Indonesia (Rp2.401,2 triliun). Struktur

perekonomian Jambi pada triwulan I-2014 menunjukkan bahwa sektor primer

masih menjadi penyumbang terbesar PDRB Provinsi Jambi yaitu 45,20%, diikuti

sektor jasa-jasa (tersier) 37,38% dan sektor sekunder sebesar 17,42%.

Dari sisi permintaan, peningkatan perekonomian Provinsi Jambi utamanya

disebabkan oleh meningkatnya ekspor sebesar 18,33% (qtq) dan konsumsi

lembaga swasta nirlaba sebesar 15,05% (qtq). Sementara itu, pengeluaran

konsumsi pemerintah pada triwulan laporan menunjukkan adanya perlambatan

yang cukup signnifikan sebesar -19,48% (qtq) sejalan dengan masih banyaknya

proyek pemerintah yang berada dalam tahap pengadaan (belum memasuki tahap

pembayaran).

Dari sisi penawaran, masih tingginya pertumbuhan sektor listrik, air, dan

gas, sektor industri pengolahan, serta sektor bangunan masing-masing sebesar

2,61% (qtq), 2,22% (qtq) dan 2,20% (qtq), menjadi pendorong pertumbuhan

perekonomian Jambi. Namun demikian, sektor pertambangan dan penggalian

yang tumbuh negatif sebesar -4,69% (qtq) menyebabkan tingkat pertumbuhan

Jambi pada triwulan laporan menjadi relatif terbatas.

II. Inflasi

Pada triwulan I-2014, inflasi kota Jambi tercatat 7,51%(yoy), menurun

dibandingkan triwulan sebelumnya (8,74%), namun lebih tinggi dari inflasi

nasional (7,32%) dan rata-rata inflasi triwulan I dalam tiga tahun terakhir (5,85%).

Perekonomian Provinsi

Jambi triwulan I- 2014

mengalami peningkatan

yaitu dari 6,93 (yoy)

menjadi 8,37% (yoy)....

Page 18: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULANI I-2014

2

Sementara itu inflasi Bungo tercatat sebesar 6,28% (yoy) dan berada di bawah

inflasi nasional1

.

Faktor utama meningkatnya inflasi kota Jambi disebabkan oleh

meningkatnya inflasi administered prices sebesar 19,13% (yoy), sementara inflasi

inti dan volatile foods tercatat masing-masing sebesar 4,18% (yoy) dan 3,86%

(yoy). Sumber utama peningkatan inflasi administered prices adalah meningkatnya

tarif angkutan udara sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 2 Tahun 2014

tentang Besaran Biaya Tambahan Tarif Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi

Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri yang diberlakukan per tanggal 1

Maret 2014, serta meningkatnya harga elpiji ukuran 12 kg sesuai kebijakan yang

diberlakukan oleh Pertamina2

.

Perkembangan harga di kota Jambi pada triwulan laporan tercatat sebesar

1,00%, sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (1,04%).

Pergerakan angka inflasi bulanan (m-t-m) pada bulan Januari, Februari, dan Maret

2014 masing-masing sebesar 1,56%, -0,78% dan 0,22%. Sementara itu,

perkembangan harga di Bungo tercatat sebesar 1,26%, sedikit lebih tinggi

dibandingkan kota Jambi dengan pergerakan angka inflasi bulanan (m-t-m) pada

bulan Januari, Februari, dan Maret 2014 masing-masing sebesar 1,11%, 0,51%

dan -0,35%.

III. Perbankan dan Sistem Pembayaran

Kinerja perbankan pada triwulan I-2014 secara umum menunjukkan

peningkatan, baik dari sisi aset, dana pihak ketiga maupun penyaluran kredit.

Loan to Deposits Ratio (LDR) perbankan berdasarkan bank pelapor turun sebesar

244 bps menjadi 119,22%. Aset perbankan pada triwulan laporan sebesar

Rp29,69triliun. Outstanding kredit bank umum meningkat Rp306,22 miliar

(1,30%) menjadi Rp23,93 triliun dan dana pihak ketiga (DPK) meningkat

Rp654,42 miliar (3,37%) menjadi Rp20,07 triliun. Kualitas kredit yang diberikan

masih relatif terjaga tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) gross bank

umum yaitu sebesar 2,06% yang masih di bawah ketentuan 5%, meskipun sedikit

menurun (memburuk) dibandingkan triwulan sebelumnya (1,98%).

1

Sejak Januari 2014 terdapat penambahan cakupan kota inflasi di Provinsi Jambi dari

sebelumnya hanya Kota Jambi menjadi Kota Jambi dan Muara Bungo dan nasional dari

66 kota menjadi 82 kota. 2

Perhitungan disagregasi inflasi berdasarkan sub kelompok barang.

Pada triwulan I-2014,

Kota Jambi mengalami

inflasi sebesar 7,51%

(yoy) dan Kota Bungo

6,28% (yoy)..........

Kinerja perbankan

meningkat ditandai

dengan meningkatnya

jumlah aset,

penyaluran kredit dan

penghimpunan

dana....

Page 19: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

RINGKASAN EKSEKUTIF

TRIWULAN I-2014 I KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

3

Pada periode triwulan I-2014, aktivitas pembayaran mengalami penurunan

yang tercermin dari menurunnya transaksi kas dan nilai kliring serta RTGS

dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Aliran kas masuk Bank Indonesia

Jambi mencapai Rp880,39 miliar (meningkat 8,57%) sementara aliran kas keluar

mencapai Rp1,73 triliun (menurun 38,83%) dibandingkan triwulan sebelumnya.

Meskipun pada triwulan laporan aliran kas keluar mengalami penurunan dan

aliran kas masuk mengalami peningkatan, Jambi tetap mengalami net outflow

sebesar Rp854,50 miliar atau turun sebesar 57,51% (qtq) dibandingkan triwulan

IV-2013.

Untuk pembayaran non tunai, nilai kliring turun sebesar 7,44%

dibandingkan triwulan sebelumnya menjadi Rp2,51 triliun. Nilai RTGS dari, ke,

serta dari dan ke Jambi mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya,

masing-masing sebesar 11,26%, 32,45%, dan 22,22%.

IV. Keuangan Pemerintah Daerah

Realisasi pendapatan pemerintah Provinsi Jambi sampai dengan Triwulan I

tahun 2014 mencapai Rp343,97 miliar (terealisasi sebesar 11,53% dari APBD

2014), sementara itu realisasi belanja sebesar Rp45,87 triliun (baru terealisasi

1,40%). Jika dibandingkan dengan tahun lalu, nilai realisasi tersebut jauh lebih

rendah, masing-masing turun sebesar 50,55% dan 87,27%.

V.Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan

Pada bulan Februari 2014, jumlah pekerja di Jambi mengalami penurunan yaitu

dari 1,56 juta orang di Februari 2013 menjadi 1,53 juta orang di Februari 2014.

Jumlah pengangguran juga menunjukkan penurunan menjadi 39,27 ribu orang

dibandingkan Februari 2013 (45,80 ribu). Kondisi serupa juga dialami tingkat

pengangguran terbuka yang turun menjadi 2,50% dari 2,86%. Nilai Tukar Petani

(NTP) pada triwulan laporan mengalami peningkatan jika dibandingkan triwulan

sebelumnya yaitu menjadi 98,17 dari 97,21pada triwulan lalu.

VI.Prospek Perekonomian

Berdasarkan proyeksi Bank Indonesia, laju pertumbuhan ekonomi Provinsi

Jambi pada triwulan mendatang diperkirakan pada kisaran 1,8%-2,3%(qtq),

tumbuh lebih tinggi dari triwulan laporan (0,46%). Sementara itu, pertumbuhan

ekonomi tahunan Jambi diperkirakan akan meningkat yaitu pada kisaran 7,2%

7,7%(yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan laporan yang tumbuh 8,37%

Aktivitas pembayaran

mengalami penurunan

yang tercermin dari

menurunnya transaksi

kas dan nilai kliring

dibandingkan periode

yang sama tahun lalu.....

Realisasi pendapatan

triwulan I -2014

mencapai 11,53%

dari APBD sementara

realisasi belanja

mencapai 1,40%...

Jumlah pengangguran

Februari 2014 menurun..

Sementara Nilai Tukar

Petani (NTP) mengalami

peningkatan

Laju pertumbuhan PDRB

triwulan II-2014

diperkirakan berkisar 7,2

7,7% (yoy).....

Page 20: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULANI I-2014

4

(yoy). Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2014 diperkirakan berada

pada kisaran 7,3%-7,8%.

Pengeluaran konsumsi rumah tangga menjadi sumber utama perekonomian

di triwulan mendatang. Adanya momen Pemilu Presiden dan bulan puasa

diperkirakan akan berkontribusi meningkatkan konsumsi masyarakat pada

triwulan mendatang. Selain mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga,

pelaksanaan Pemilu Presiden juga diperkirakan akan meningkatkan konsumsi

pemerintah sehingga akan lebih mendorong pertumbuhan ekonomi. Membaiknya

harga komoditas di pasar global, khususnya CPO, diperkirakan berimbas pada

membaiknya pendapatan masyarakat sehingga mendorong peningkatan konsumsi

rumah tangga.

Inflasi pada triwulan II-2014 diperkirakan akan sedikit lebih rendah

dibandingkan triwulan I-2014 yaitu berada pada kisaran 6,75%-7,25% (yoy) dari

sebelumnya 7,51% (yoy) pada triwulan laporan. Kondisi ini utamanya disebabkan

oleh inflasi administered price dan volatile foods.

Faktor yang berpotensi akan memberikan tekanan inflasi selama triwulan

mendatang dan menyebabkan perkiraan inflasi keluar dari sasaran antara lain 1)

Masih berlanjutnya tekanan nilai tukar rupiah, 2) Potensi terjadinya El Nino

(kekeringan) di Provinsi Jambi meskipun dalam skala rendah, 3) Potensi terjadinya

kabut asap seiring mulai masuknya musim kemarau yang berpotensi mengganggu

jalur distribusi barang, serta 4.) Kondisi infrastruktur (jalan, jembatan) yang masih

terkendala serta terhambatnya arus di pelabuhan yang akan meningkatkan biaya

distribusi dan transportasi barang dan jasa. Beberapa hal tersebut diperkirakan

akan memacu meningkatnya angka inflasi pada periode triwulan II tahun 2014.

Sementara, masih tercukupinya stok beberapa kebutuhan pokok cukup mampu

meredam potensi gejolak harga yang terjadi sewaktu-waktu. Stok beras di BULOG

Divre Jambi juga diprakirakan cukup untuk meredam gejolak harga beras.

Menyikapi kondisi perekonomian triwulan I 2014 serta proyeksi ekonomi

triwulan II 2014 beberapa hal yang patut menjadi perhatian adalah:

1. Penguatan fungsi Tim Pengendalian Inflasi Daerah

2. Memperkuat Kerjasama Antar Daerah

3. Pengembangan Sistem Pusat Informasi Harga Pangan Strategis secara

Berkelanjutan

4. Program ketahanan pangan (khusunya komoditas penyumbang inflasi

terbesar)

5. Penurunan produksi migas

Inflasi pada triwulan II-

2014 diperkirakan

berada pada kisaran

6,75%-7,25%

Page 21: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

RINGKASAN EKSEKUTIF

TRIWULAN I-2014 I KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

5

6. Peningkatan produksi dan nilai tambah batubara dan mineral lainnya

7. Menurunnya tren harga karet

8. Permasalahan distribusi barang

Page 22: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

Halaman ini sengaja dikosongkan.

This page is intentionally blank.

Page 23: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

5

BAB I EKONOMI MAKRO REGIONAL

A. Umum

Perekonomian Jambi pada triwulan I-2014 tumbuh sebesar 8,37% (yoy),

meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya

sebesar 6,93% (yoy), serta lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional

5,21% (yoy). Namun demikian, secara triwulanan perekonomian Jambi pada

triwulan I-2014 tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya dari

1,94% (qtq) menjadi 0,46% (qtq) (Grafik 1.1. dan 1.2.).

Grafik 1.1. Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (yoy)

Dari sisi penggunaan, peningkatan perekonomian Provinsi Jambi utamanya

disebabkan oleh meningkatnya ekspor sebesar 18,33% (qtq) dan konsumsi

lembaga swasta nirlaba sebesar 15,05% (qtq). Sementara itu, pengeluaran

15.1 15.6 16.2 16.5 16.817.6 18.7 19.6 19.9

20.83 22.022.9 23.4

6.5 6.56.5 6.5

6.3

6.376.17 6.11 6.02 5.81

5.62

5.72

5.21

9.048.56 8.74

7.86

6.15

7.15

7.29

9.098.36

8.447.87 6.93 8.37

4

5

6

7

8

9

10

0

5

10

15

20

25

30

Q1-11 Q2-11 Q3-11 Q1V-

11

Q1-12 Q2-12 Q3-12 Q1V-

12

Q1-13 Q2-13 Q3-13 Q4-13 Q1-14

Sumber: BPS (diolah)

%

Output Jambi (Rp Triliun) Pertumbuhan Indonesia Pertumbuhan Jambi

Grafik 1.2. Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (qtq)

4.87 5.01 5.17 5.32 5.27 5.43 5.58 5.69 5.72

(0.22)

2.93 3.28

2.84

(0.88)

3.00 2.74 1.94

0.46

1.402.80

3.21

-1.45

1.41

2.61 2.96

-1.42

0.95

(2.0)

(1.0)

-

1.0

2.0

3.0

4.0

0

1

2

3

4

5

6

Q I-12 Q II-12 Q III-12 Q IV-12 Q I-13 Q II-13 Q III-13 Q IV-13 Q I-14

%Rp triliun Nominal (aksis kiri) Pertumbuhan Jambi (aksis kanan) Pertumbuhan Nasional

Sumber: BPS (diolah)

Page 24: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

EKONOMIMAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I - 2014

6

konsumsi pemerintah pada triwulan laporan menunjukkan adanya perlambatan

yang cukup signifikan yaitu sebesar -19,48% (qtq) sejalan dengan masih

banyaknya proyek pemerintah yang berada dalam tahap pengadaan (belum

memasuki tahap pembayaran) (Tabel 1.1.).

Dari sisi lapangan usaha, masih tingginya pertumbuhan sektor listrik, air,

dan gas, sektor industri pengolahan, serta sektor bangunan masing-masing

sebesar 2,61% (qtq), 2,22% (qtq) dan 2,20% (qtq), menjadi pendorong

pertumbuhan perekonomian Jambi (Tabel 1.1.). Namun demikian, sektor

pertambangan dan penggalian yang tumbuh negatif sebesar -4,69% (qtq)

menyebabkan tingkat pertumbuhan Jambi pada triwulan laporan menjadi relatif

terbatas.

Perekonomian Jambi pada triwulan laporan menghasilkan output

Rp23,39 triliun atau 0,96% dari perekonomian Indonesia (Rp2.401,2 triliun).

Struktur perekonomian Jambi pada triwulan I-2014 menunjukkan bahwa sektor

primer masih menjadi penyumbang terbesar PDRB Provinsi Jambi yaitu 45,20%,

diikuti sektor jasa-jasa (tersier) sebesar 37,38% dan sektor sekunder sebesar

17,42%.

I II III IV I II III IV QTQ (%) Andil

Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 0.47 1.06 2.42 0.73 0.46 0.93 2.27 0.71 0.53 0.34

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (5.27) 2.68 3.22 1.11 (7.15) 2.00 1.76 23.75 (19.48) (4.06)

Lembaga Swasta Nirlaba 1.63 1.97 2.56 1.67 1.02 2.38 2.45 1.52 15.05 0.10

Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 1.21 4.22 6.84 6.42 1.05 2.11 1.94 3.08 (1.09) (0.20)

Perubahan Stok 0.54 2.27 (2.01) 7.66 3.46 3.76 (5.69) 5.72 8.39 0.27

-8.77 11.58 -2.62 11.63 -15.68 14.07 3.17 -7.47 18.33 11.08

-8.17 8.99 -2.26 9.45 -14.20 10.44 1.86 -2.29 10.45 7.06

(0.22) 2.93 3.28 2.84 (0.88) 3.00 2.74 1.94 0.46 0.46

2013 Triwulan I - 20142012

PDRB

JENIS PENGELUARAN

Ekspor

Impor

Tabel 1.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan (qtq)

I II III IV I II III IV QTQ (%) Andil

2.38 2.78 1.83 1.59 1.22 2.52 2.30 0.67 1.49 0.43

Pertambangan dan Penggalian (7.92) 5.01 4.10 4.69 (12.76) 6.52 7.39 0.73 (4.69) (0.60)

Industri Pengolahan (1.42) 3.22 3.88 2.79 (1.23) 2.48 (1.14) 3.28 2.22 0.27

Listrik, Air dan Gas 1.11 1.65 2.12 6.07 1.17 1.53 0.92 1.15 2.61 0.02

1.52 4.11 8.80 11.91 2.02 2.54 2.02 2.80 2.20 0.13

Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.07 2.24 4.44 1.83 2.41 2.98 3.42 4.78 1.63 0.31

Pengangkutan dan Komunikasi 0.07 2.57 3.95 2.37 (0.56) 2.74 4.35 1.03 (1.05) (0.08)

Keuangan, Persewaan dan Jasa Keuangan 1.45 2.73 1.67 3.13 1.41 2.03 1.92 (0.26) (1.85) (0.10)

0.34 1.19 1.12 0.71 0.85 1.82 1.29 1.87 1.05 0.08

(0.22) 2.93 3.28 2.84 (0.88) 3.00 2.74 1.94 0.46 0.46

Triwulan I - 20142012 2013

Pertanian

Bangunan

Jasa-Jasa

LAPANGAN USAHA

PDRB

Sumber: BPS (diolah)

Sumber: BPS (diolah)

Page 25: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

EKONOMIMAKRO REGIONAL

TRIWULAN I-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

7

B.PDRB Sisi Lapangan Usaha

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi tahunan Jambi di

triwulan laporan utamanya disumbangkan oleh sektor perdagangan, hotel dan

restoran 13,42% (yoy) dan sektor bangunan 9,90% (yoy). Tingginya

pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran tersebut utamanya terjadi

pada sub sektor perdagangan besar dan eceran (13,96%(yoy)) sejalan dengan

momen/masa Pemilu Legislatif.

Sementara itu, pertumbuhan pada sektor bangunan yang cukup

signifikan utamanya disebabkan oleh peningkatan investasi properti, seperti

pengembangan perumahan, pusat bisnis, dan perhotelan oleh perusahaan swasta

berskala nasional/internasional termasuk juga peningkatan kapasitas bandara dan

pembangunan beberapa proyek pemerintah lainnya.

Tabel 1.2. Andil PDRB Sisi Produksi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi (yoy)

Nominal PDRB Provinsi Jambi atas dasar harga berlaku tercatat sebesar

Rp23,39triliun yang secara sektoral masih didominasi oleh sektor pertanian

sebesar 29,55%,sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 17,74% serta

sektor pertambangan dan penggalian sebesar 15,65%. Dengan demikian,

struktur ekonomi regional dalam jangka pendek relatif tidak mengalami

perubahan dibandingkan triwulan sebelumnya (Grafik 1.3).

I II III IV I II III IV Growth Andil

6.22 7.72 7.56 8.85 7.61 7.34 7.84 6.87 7.15 2.12

1.57 1.98 1.68 5.39 (0.16) 1.28 4.48 0.52 9.83 1.18

6.51 8.16 8.19 8.65 8.86 8.08 2.86 3.34 6.95 0.86

4.11 4.90 5.97 11.32 11.40 11.27 9.96 4.85 6.35 0.05

7.54 10.21 17.54 28.68 29.30 27.36 19.42 9.70 9.90 0.56

10.21 10.30 9.54 9.89 11.35 12.16 11.07 14.29 13.42 2.49

5.06 6.42 7.91 9.22 8.54 8.72 9.14 7.71 7.18 0.52

6.64 7.80 7.45 9.28 9.24 8.50 8.76 5.18 1.80 0.11

4.34 4.32 3.39 3.39 3.92 4.57 4.74 5.95 6.16 0.48

6.15 7.15 7.29 9.09 8.36 8.44 7.87 6.93 8.37 8.37

2013 Triwulan I - 20142012

Pertanian

Bangunan

Jasa-Jasa

PDRB

LAPANGAN USAHA

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, Air dan Gas

Perdagangan, Hotel dan Restoran

Pengangkutan dan Komunikasi

Keuangan, Persewaan dan Jasa Keuangan

Sumber: BPS (diolah)

Page 26: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

EKONOMIMAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I - 2014

8

Grafik 1.3. Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Triwulan I Tahun 2014

1. Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

Produksi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan

perikanan menunjukkan kinerja yang baik dengan tumbuh 7,15% (yoy) atau

1,49% (qtq), meningkat dibandingkan pertumbuhan triwulan lalu (6,87% (yoy)

atau 0,67% (qtq)). Meningkatnya pertumbuhan sektor pertanian tersebut

disebabkan oleh meningkatnya produksi tanaman bahan makanan serta tanaman

perkebunan. Cuaca yang kondusif selama triwulan laporan menjadi faktor yang

mempengaruhi peningkatan kuantitas dan kualitas hasil produksi tanaman bahan

makanan. Sementara itu, peningkatan produksi tanaman perkebunan disebabkan

oleh meningkatnya produktivitas dan meningkatnya harga jual komoditas sawit

sehingga menjadi insentif bagi petani untuk meningkatkan produksi.

Produksi tabama di triwulan laporan menunjukkan pertumbuhan sebesar

1,03% (qtq) atau 9,40% (yoy). Peningkatan produksi tersebut memberikan

insentif positif bagi petani, hal tersebut tercermin pada peningkatan Nilai Tukar

Petani (NTP). Rata-rata NTP Triwulan I-2014 dibandingkan NTP Triwulan IV-2013

naik 720 bps dari 90,94 menjadi 98,14. Meningkatnya NTP tersebut disebabkan

mulai membaiknya harga jual terutama pada tanaman perkebunan serta insentif

positif yang diperoleh petani dari terdepresiasinya nilai tukar rupiah. Selain faktor

tersebut, perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP per Desember 2013

(menggunakan tahun dasar 2012=100) yang dilakukan oleh BPS turut

memberikan andil dalam peningkatan NTP.

Pertanian,

29.55

Pertambanga

n dan

Penggalian,

15.65Industri

Pengolahan,

10.64

Listrik, gas &

air, 0.96

Bangunan,

5.81

Perdagangan

, Hotel dan

restauran,

17.74

Pengangkuta

n dan

Komunikasi,

6.14

Keuangan,

Persewaan

dan Jasa

Perusahaan,

5.03

Jasa-jasa,

8.46

Page 27: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

EKONOMIMAKRO REGIONAL

TRIWULAN I-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

9

Meskipun NTP triwulan laporan mengalami peningkatan, ketergantungan

petani hanya pada satu sumber pendapatan saja, menjadi faktor resiko yang

perlu diperhatikan karena penurunan harga komoditas yang disertai dengan

penurunan tingkat produksi akan berdampak pada penurunan kesejahteraan

mereka. Oleh karena itu perlu dilakukan pembinaan kepada petani untuk

memulai menjalankan program pertanian terpadu.

Grafik 1.4. Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi

Sub sektor perkebunan yang menyumbangkan output sebesar Rp3,86

triliun dengan pangsa 16,48% dari total PDRB Jambi mengalami pertumbuhan

positif sebesar 6,09% (yoy). Secara triwulanan, pertumbuhan produksi

perkebunan tumbuh relatif lebih tinggi yakni 2,17% (qtq) dibandingkan triwulan

lalu (0,12%(qtq)). Membaiknya harga jual komoditas perkebunan terutama sawit

mampu memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan sektor perkebunan.

Harga kelapa sawit di Jambi pada triwulan laporan terus mengalami

peningkatan yang cukup signifikan sehingga mencapai harga tertinggi selama 3

(tiga) tahun terakhir. Harga rata-rata TBS usia 10 tahun Rp2.005,80/kg,

meningkat 9,83% dari harga triwulan lalu. Sementara itu harga CPO di Jambi

sebesar Rp8.724,12/kg atau meningkat 5,61%. Sejalan dengan harga di Jambi,

harga rata-rata CPO di tingkat internasional, juga menunjukkan perbaikan yakni

sebesar USD 801,25/metric ton atau meningkat 2,43% dibandingkan triwulan

sebelumnya. Jika dibandingkan dengan tahun 2013, harga TBS Jambi saat ini

meningkat signifikan 49,48%, sejalan dengan harga CPO dunia yang juga

meningkat sebesar 6,07%.

85

90

95

100

105

110

115

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2013 2014

Penghitungan NTP menggunakan tahun dasar baru 2012=100

indeks terima indeks bayar NTP

Sumber: BPS (diolah)

Page 28: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

EKONOMIMAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I - 2014

10

Relatif meningkatnya harga kelapa sawit di Jambi disebabkan oleh

beberapa hal: 1.) melemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD sehingga harga di

dalam negeri menjadi meningkat, 2.) meningkatnya jumlah pabrik kelapa sawit

(PKS) sehingga terjadi peningkatan permintaan terhadap TBS.

Meskipun harga CPO lokal maupun internasional terus mengalami

peningkatan, kebijakan anti dumping duties biofuel di Uni Eropa perlu menjadi

perhatian karena berpotensi menurunkan ekspor CPO ke negara-negara anggota

Uni Eropa serta berpotensi menurunkan kembali harga CPO internasional.

Grafik 1.5 Perkembangan Harga CPO, Inti dan TBS 10 Tahun di Provinsi Jambi

Sumber: Disbun Provinsi Jambi

Berbanding terbalik dengan harga kelapa sawit, harga bokar di Jambi

justru mengalami penurunan dari rata-rata Rp23.205/kg menjadi Rp21.176/kg

(turun8,74%(qtq)). Hal ini sejalan dengan penurunan harga karet di tingkat

internasional sebesar 16,28% menjadi USD 216,17/cent. Apabila dibandingkan

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3

2012 2013 2014

Harga (Rp)

CPO INTI TBS 10 TAHUN CPO Int'l

Grafik 1.6 Perkembangan Harga Bokar di Provinsi Jambi

Sumber: Disperindag Provinsi Jambi

-

100.00

200.00

300.00

400.00

500.00

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3

2012 2013 2014

USD cent/KgRp/Kg

Harga Bokar (Rp/kg)

Harga Karet Internasional (USD cent/kg)

Page 29: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

EKONOMIMAKRO REGIONAL

TRIWULAN I-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

11

dengan harga tahun 2013, harga bokar di Jambi turun lebih dalam dan mencapai

16,44% (yoy). Tren menurunnya harga karet internasional serta melimpahnya

stok karet di pasar global menjadi salah satu faktor penyebab turunnya harga

bokar tersebut.

Sub sektor peternakan dan hasil-hasilnya tumbuh 4,85% (yoy), turun

dibandingkan triwulan lalu (5,58% (yoy)). Sejalan dengan itu, sub sektor

kehutanan menunjukkan pertumbuhan relatif stabil dibanding triwulan lalu yaitu

dari sebesar 4,65% (yoy) menjadi 4,46% (yoy) dan hasil liaison pun menunjukkan

peningkatan produksi. Sementara itu, sub sektor perikanan tumbuh 7,42% (yoy),

lebih tinggi dari triwulan lalu (7,34%yoy)).

2. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR)

Sektor perdagangan, hotel dan restoran menyumbangkan output

perekonomian sebesar Rp4,15 triliun (pangsa 17,74%) yang terdiri atas tiga sub

yaitu perdagangan besar dan eceran (93,26%), hotel (1,20%) dan restoran

(5,53%). Pertumbuhan sektor ini mencapai 13,42% (yoy), dengan andil

pertumbuhan 2,49% yang utamanya didukung oleh tingginya perkembangan

perdagangan besar dan eceran di Jambi (13,96% (yoy) atau 1,24% (qtq)).

Maraknya kampanye menjelang Pemilu Legislatif mendorong tumbuhnya sub

sektor perdagangan tersebut.

Sementara itu, sub

sektor hotel menunjukkan

peningkatan sebesar 1,26%

(qtq) atau 10,70% (yoy). Sejalan

dengan pertumbuhan sub sektor

perdagangan, maraknya

kegiatan kampanye menjelang

Pemilu Legislatifdi Provinsi Jambi

berdampak pada tingginya

tingkat hunian hotel. Rata-rata tingkat hunian hotel di triwulan laporan sebesar

44,87%, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu

(42,56%). Jumlah tamu menginap pada triwulan laporan juga meningkat

Grafik 1.7. Tingkat Hunian Hotel

50,954

60,511

54,126 56,688

50,821

57,930

47,293

58,288 55,338

72,902

62,409

66,748 65,742

0

10

20

30

40

50

60

0

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

80,000

Tw I Tw II Tw IIITw IV Tw I Tw II Tw IIITw IV Tw I Tw II Tw IIITw IV Tw I

2011 2012 2013 2014

Jumlah Tamu Menginap T. Hunian Hotel (RHS)

Page 30: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

EKONOMIMAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I - 2014

12

signifikan sebesar 18,80% (yoy) menjadi 65.742 orang. Peningkatan jumlah tamu

menginap terbesar terjadi pada bulan Maret bersamaan dengan masa kampanye

yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia.

3. Sektor Pertambangan dan Penggalian

Sektor pertambangan dan penggalian menyumbangkan nilai tambah

sebesar Rp3,66 triliun (15,65%), merupakan sektor ketiga terbesar di Jambi.

Produksi pertambangan dan penggalian selama triwulan laporan turun sebesar

4,69% (qtq). Penurunan itu utamanya disebabkan oleh penurunan produksi yang

tajam pada sub sektor tanpa migas (9,13% (qtq)) dan sub sektor minyak dan gas

bumi (4,55% (qtq)).

Namun secara tahunan, produksi pertambangan dan penggalian

meningkat cukup signifikan sebesar 9,83% (yoy). Pertumbuhan pada sektor ini

utamanya didorong oleh peningkatan produksi pertambangan minyak bumi dan

gas bumi serta penggalian masing-masing tumbuh sebesar 13,00% (yoy) dan

6,28% (yoy). Sementara itu sub sektor pertambangan tanpa migas mengalami

penurunan sebesar 1,71% (yoy). Turunnya produksi pertambangan non migas di

Provinsi Jambi utamanya disebabkan oleh turunnya produksi batubara karena

pengaruh melemahnya harga internasional. Selain itu, adanya Perda yang

mengharuskan pengangkutan batubara melalui jalur khusus atau jalur sungai

turut menjadi penyebab turunnya produksi.

4. Sektor Industri Pengolahan

Sektor industri pengolahan yang menyumbang output terhadap

perekonomian Jambi sebesar Rp2,49 triliun (10,64%), meningkat sebesar 6,95%

(yoy), dengan andil pertumbuhan 0,86%. Secara triwulanan, sektor industri

pengolahan juga mengalami peningkatan sebesar 2,22% (qtq). Industri

pengolahan di Jambi terdiri dari industri migas dengan total output Rp218,63

miliar (8,78%) serta industri non migas dengan total output Rp2,27 triliun

(91,22%).

Pertumbuhan sub sektor industri non migas salah satunya didorong oleh

produksi karet yang menunjukkan peningkatan sebesar 4,31% (yoy). Peningkatan

Page 31: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

EKONOMIMAKRO REGIONAL

TRIWULAN I-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

13

produksi karet tersebut sejalan dengan hasil liaison yang dilakukan ke perusahaan

karet yang menunjukkan peningkatan produksi dan ekspor karet seiring dengan

kondusifnya cuaca untuk melakukan penyadapan karet selama triwulan I-2014.

Sedikit berbeda, data indeks produksi BPS menunjukkan secara triwulanan terjadi

penurunan indeks industri karet dan barang dari karet dan barang dari plastik

sebesar 1,10% (qtq).

Berdasarkan data

Gapkindo (Gabungan

Pengusaha Karet Indonesia)

cabang Jambi, produksi karet

dalam triwulan I 2014

mencapai 91.329 ton,

meningkat signifikan sebesar

20,96% dibandingkan

triwulan lalu.3

Namun

demikian, peningkatan produksi tersebut sedikit tertahan dengan turunnya harga

karet internasional serta adanya kebijakan Gapkindo untuk menurunkan produksi

dan ekspor karet sebesar 10% sebagai upaya mendongkrak harga karet.

Tabel 1.3. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang

5. Sektor-sektor Lain

Sektor listrik, gas, dan air bersih (LGA) tumbuh sebesar 6,35% (yoy)

dengan sumbangan pertumbuhan 0,05%, lebih tinggi dibandingkan laju

pertumbuhan triwulan sebelumnya (4,85%(yoy)). Peningkatan tersebut

disebabkan oleh meningkatnya produksi listrik dan air bersih masing-masing

sebesar 6,49% (yoy) dan 5,36% (yoy).

3

Terdapat 10 (sepuluh) perusahaan pengolah crumb rubber yang tergabung dalam Gapkindo

Trw I-13 Trw II-13 Trw III-13 Trw IV-13 Trw I-14 Trw I-13 Trw II-13 Trw III-13 Trw IV-13 Trw I-14

Industri Makanan -8.06 2.09 4.44 8.10 -21.79 17.55 4.05 1.02 7.13 -6.35

Industri Minuman 0.30 3.80 -1.12 -0.27 -2.75 0.72 9.97 7.68 2.04 -1.09

Industri Karet dan Barang dari

Karet dan Barang dari Plastik

2.25 0.32 4.36 1.15 -1.10 15.49 3.37 2.57 7.73 4.31

I B S -2.71 1.39 1.70 0.74 -6.57 16.27 9.35 4.58 0.19 -0.76

Sumber: BPS Provinsi Jambi

Pertumbuhan

Jenis Industri q-to-q y-o-y

Grafik 1.8. Perkembangan Produksi Karet Jambi

Sumber: Gapkindo Cabang Jambi

88,713 85,867

81,805

68,679 74,585

77,418

76,065

75,165

74,563

94,647 92,488

75,504

91,329

-30

-20

-10

0

10

20

30

0

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

120,000

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2011 2012 2013 2014

Volume Produksi Bokar (Ton) Pertumbuhan (%qtq)

Page 32: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

EKONOMIMAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I - 2014

14

Meningkatnya sub sektor listrik dimaksud tercermin dari meningkatnya

jumlah konsumsi listrik serta jumlah pelanggan di Jambi masing-masing sebesar

5,74% (yoy) dan 9,74% (yoy). Jumlah konsumsi listrik di Jambi selama triwulan

laporan mencapai 341,68 MWH dengan jumlah pelanggan mencapai 568.025

rekening. Berdasarkan penggunanya, mayoritas pelanggan PLN di Jambi adalah

kelompok rumah tangga yang mencapai 521.974 rekening (91,89%) dengan

konsumsi daya listrik mencapai 227,50 MWH (66,58%).

Grafik 1.9 Perkembangan Total Pemakaian Listrik

Grafik 1.10 Perkembangan Jumlah Pelanggan Listrik

Sementara itu,

pemakaian air bersih yang

dicatat oleh PDAM Tirta

Mayang menunjukkan

penurunan di triwulan

laporan. Rata-rata konsumsi

air bersih bulanan melalui

PDAM Kota Jambi pada

triwulan laporan sebesar 837,29ribu M3

, sedikit lebih rendah dari tahun lalu

(852,75 ribu M3

).

Sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh sebesar 7,18% (yoy)

dengan andil pertumbuhan 0,52%, menurun dibanding pertumbuhan pada

triwulan sebelumnya (7,71% yoy). Pertumbuhan tersebut utamanya disebabkan

oleh pertumbuhan sektor angkutan sebesar 7,10% (yoy), meskipun relatif

melambat dibandingkan triwulan sebelumnya (7,62% yoy).

282 301

328 319 323 337 342 338 342

-

50

100

150

200

250

300

350

400

I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014

Sumber: PLN cabang Jambi & PLN cabang Muara Bungo (diolah)

KWH (dalam Juta)

461 483 493 506 518 530 542 531

568

-

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

550

600

I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014

ribu

Sumber: PLN cabang Jambi & PLN cabang Muara Bungo (diolah)

Grafik 1.11. Perkembangan Indeks Air Bersih

861

872

858 852

863

857 853

867

854

847

837

-0.61

1.33

-1.64

-0.68

1.34

-0.73 -0.50

1.69

-1.49

-0.90 -1.09

(3)

(1)

1

3

5

800

820

840

860

880

900

Trw 3 Trw 4 Trw 1 Trw 2 Trw 3 Trw 4 Trw 1 Trw 2 Trw 3 Trw 4 Trw 1

2012 2013 2014

Sumber: PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, 2014

ribu M3

Total Konsumsi Air (LHS) Pertumbuhan (RHS)

Page 33: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

EKONOMIMAKRO REGIONAL

TRIWULAN I-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

15

Jumlah penumpang, baik yang datang maupun berangkat dari Bandara

Sultan Thaha Jambi, menunjukkan peningkatan dibandingkan triwulan yang

sama tahun lalu. Momen libur imlek dan banyaknya kunjungan juru kampanye

nasional ke Provinsi Jambi selama masa kampanye Pemilu Legislatif menjadi

faktor utama peningkatan jumlah penumpang tersebut. Jumlah penumpang

(total berangkat dan datang) di bandara Sultan Thaha Jambi sebanyak 302.240

orang,meningkat8,18% dari tahun lalu. Secara umum, jumlah penumpang yang

meninggalkan Jambi sedikit lebih tinggi dibandingkan yang datang ke Jambi.

Sub sektor angkutan laut mengalami penurunan sebesar 2,88% (yoy)

atau 3,98% (qtq), relatif lebih buruk dibandingkan triwulan lalu yang juga

mengalami pertumbuhan negatif sebesar -0,02% (yoy). Penurunan tersebut

sejalan dengan jumlah kunjungan kapal di Jambi yang juga mengalami

penurunan dibandingkan triwulan lalu. Pada triwulan I 2014, jumlah kunjungan

kapal sebanyak 1.064 unit, sementara triwulan lalu sebanyak 1.335 unit. Sejalan

dengan hal tersebut, jumlah arus barang perdagangan juga turun dari triwulan

lalu sebesar 1.535,40 kilo ton, menjadi 1.229,92 kilo ton4

seiring dengan

penurunan volume impor alat berat.

4

Total arus barang yang dimaksud terdiri dari impor, ekspor, bongkar dan muat.

Grafik 1.12. Perkembangan Keberangkatan dan Kedatangan

Penumpang

Grafik 1.13. Perkembangan Jumlah Bongkar dan Muat Barang

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

I II III IV I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013 2014

Sumber: PT Angkasa Pura II (PERSERO) Sultan Thaha Jambi

ribu orang

Kedatangan Penumpang Keberangkatan Penumpang

0

500

1000

1500

I II III IV I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013 2014

Sumber: PT.Angkasa Pura II (PERSERO) Sultan Thaha Jambi

ton

Jumlah Bongkar Jumlah Muat

Page 34: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

EKONOMIMAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I - 2014

16

Grafik 1.14 Perkembangan Jumlah Kunjungan Kapal

Grafik 1.15 Perkembangan Total Arus Barang

Sub sektor komunikasi tumbuh 7,96% (yoy) yang didukung oleh

pertumbuhan pos dan telekomunikasi sebesar 7,97% (yoy) dan jasa penunjang

komunikasi sebesar 7,48% (yoy).

Sektor keuangan, persewaan, dan jasa-jasa perusahaan tumbuh sebesar

1,80% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya (5,18% yoy).

Pertumbuhan sektor ini utamanya didukung oleh pertumbuhan sub sektor

lembaga keuangan tanpa bank dan jasa penunjang keuangan masing-masing

sebesar 8,08% (yoy) dan 7,17% (yoy). Sementara pertumbuhan sub sektor bank

yang relatif rendah (1,36% (yoy)) menjadi penahan laju pertumbuhan sektor ini.

Sektor jasa-jasa pada triwulan laporan tumbuh 6,16% (yoy), sedikit lebih

tinggi daripada pertumbuhan triwulan sebelumnya (5,95%yoy). Pertumbuhan

sektor jasa didorong oleh tumbuhnya jasa pemerintahan umum dan swasta

masing-masing sebesar 6,12% (yoy) dan 6,34% (yoy). Sektor ini didukung oleh

sub sektor jasa pemerintahan umum dengan output sebesar Rp1,69 triliun dan

diikuti oleh sub sektor swasta sebesar Rp287,92 miliar.

C. PDRB Sisi Penggunaan

Ditinjau dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi tahunan Provinsi

Jambi utamanya didorong oleh meningkatnya ekspor dan konsumsi lembaga

swasta nirlaba masing-masing sebesar 28,86% (yoy) dan 22,51% (yoy).

Berdasarkan strukturnya, 55,74% perekonomian Jambi ditopang oleh konsumsi

rumah tangga, diikuti dengan investasi fisik 18,41% dan konsumsi pemerintah

15,76%. Pangsa struktur tersebut cenderung mengalami penurunan dari waktu

ke waktu. Pada tahun 2013, pangsa konsumsi rumah tangga, investasi fisik dan

konsumsi pemerintah masing-masing sebesar 55,81%, 18,51%, dan 16,82%.

27.46

34.69

76.23

101.74

11.92

-0.51

-7.58

7.60

-30.40

-15.95

-1.64

-2.84

8.57

-50

0

50

100

150

-

500

1,000

1,500

2,000

I II III IV I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013 2014

persen(%)

Sumber: Pelindo II Cabang Jambi

unit

Unit Pertumbuhan (yoy)

-3.28

25.2039.24

28.81

-5.39

123.60

88.86

-31.98

-17.57

-56.71

-45.56

17.50

0.69

-100

-50

0

50

100

150

200

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

I II III IV I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013 2014

persen(%)

Sumber: Pelindo II Cabang Jambi

unit

Jumlah Total Arus Barang Pertumbuhan (yoy)

Page 35: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

EKONOMIMAKRO REGIONAL

TRIWULAN I-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

17

Tabel 1.4. Kontribusi PDRB Sisi Pengeluaran terhadap Pertumbuhan (yoy)5

Grafik 1.16. Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran Triwulan I tahun 2014

6

1. Pengeluaran Konsumsi

Pengeluaran konsumsi rumah tangga berdasarkan harga berlaku mencapai

Rp12,87 triliun atau 55,03% dari total PDRB Jambi. Mayoritas konsumsi

masyarakat Jambi (61,19%) diperuntukkan untuk membeli makanan yaitu

sebesar Rp7,88 triliun. Pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat 4,51%

(yoy) atau 0,53% (qtq), sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan

sebelumnya (4,43% (yoy)). Tingginya aktivitas perdagangan seiring dengan

perayaan imlek dan masa kampanye Pemilu Legislatif menyebabkan konsumsi

masyarakat dapat tumbuh tinggi. Namun, meningkatnya harga barang/jasa

seiring dengan tingginya laju inflasi paska kenaikan BBM bersubsidi serta tren

5

dikurangkan dengan nilai kontribusi impor terhadap pertumbuhan pada triwulan laporan. Jika

bernilai positif disebut net ekspor, sedangkan jika bernilai negatif disebut net impor. 6

Pangsa (share) net impor sebesar -,66% merupakan pengurangan dari total share PDRB sisi

pengeluaran.

I II III IV I II III IV Growth Andil

4.88 5.05 5.29 4.75 4.74 4.60 4.45 4.43 4.51 2.98

10.55 9.27 5.50 1.52 (0.49) (1.15) (2.55) 19.27 3.43 0.60

11.72 11.31 6.92 8.05 7.41 7.84 7.73 7.57 22.51 0.15

13.47 11.87 15.53 19.93 19.75 17.32 11.94 8.42 6.13 1.16

21.65 19.74 14.49 8.47 11.63 13.25 9.00 7.04 12.13 0.41

(9.61) (1.14) (9.80) 10.66 2.28 4.56 10.78 (8.17) 28.86 17.28

(6.34) (0.25) (8.49) 7.07 0.04 1.37 5.64 (5.69) 21.41 14.19

6.15 7.15 7.29 9.09 8.36 8.44 7.87 6.93 8.37 8.37

Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto

Perubahan Stok

Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

Lembaga Swasta Nirlaba

Impor

PDRB

JENIS PENGELUARAN

Ekspor

2012 2013 Triwulan I - 2014

Konsumsi

rumah

tangga ,

55.03

Lembaga

Swasta

Nirlaba, 0.71

Konsumsi

pemerintah ,

15.76

PMTDB,

18.41

Perubahan

Stok, 2.78

Net Impor, -

7.31

Page 36: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

EKONOMIMAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I - 2014

18

menurunnya harga komoditas karet menjadi faktor penahan laju pertumbuhan

konsumsi masyarakat.

Kondisi ini juga tercermin dari angka indeks tendensi konsumen pada

triwulan I-2014 yang mencapai 105,667

. Angka indeks tingkat konsumsi komoditi

makanan dan bukan makanan juga masih berada pada level optimis yaitu sebesar

109.

Tabel 1.5 Indeks Tendensi Konsumen

Masih baiknya pertumbuhan konsumsi rumah tangga di triwulan laporan

juga tercermin dari masih tingginya penjualan kendaraan bermotor. Penjualan

sepeda motor meningkat 6,18% (yoy) dari tahun lalu menjadi rata-rata 7.627

unit/bulan. Meskipun di sisi lainnya penjualan kendaraan roda empat seperti

sedan, jeep dan minibus mengalami penurunan sebesar 14,47% (yoy) menjadi

rata-rata 999 unit/bulan. Penurunan penjualan kendaraan bermotor roda empat

tersebut terjadi karena meningkatnya suku bunga kredit serta adanya kebijakan

minimum down payment pembelian kendaraan bermotor pertengahan tahun

lalu. Hal ini sejalan dengan hasil liaison yang menunjukkan penurunan penjualan

kendaraan roda empat terkait kebijakan minimum down payment tersebut.

Sementara itu, penyaluran kredit real estate masih terus meningkat

sebesar 26,38% (yoy) menjadi sebesar Rp3,84triliun. Pangsa kredit real estate di

Jambi mencapai 15,07% dari total kredit.

7

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang

dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan

indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan

perkiraan pada triwulan mendatang. Angka yang masih diatas 100, menunjukkan bahwa

masyarakat masih optimis memandang perekonomian Jambi.

Variabel PembentukTriwulan

I - 2013

Triwulan

II - 2013

Triwulan

III - 2013

Triwulan

IV - 2013

Triwulan

I - 2014

Pendapatan rumah tangga kini 101.7 106.85 112.21 108.42 104.52

Pengaruh inflasi terhadap tingkat

konsumsi 106.87 108.46 109.09 105.24 105.17

Tingkat konsumsi beberapa komoditi

makanan dan bukan makanan 100.72 104.16 116.8 106.20 109.00

Indeks Tendensi Konsumen 102.89 106.70 112.33 107.07 105.66

Page 37: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

EKONOMIMAKRO REGIONAL

TRIWULAN I-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

19

Grafik 1.17. Pertumbuhan Pendaftaran Kendaraan Bermotor

Grafik 1.18. Pertumbuhan Pendaftaran Sepeda Motor Baru

Grafik 1.19. Nominal dan Pertumbuhan Kredit Real Estate di Provinsi Jambi

Pengeluaran konsumsi pemerintah berdasarkan harga berlaku di triwulan

laporan mencapai Rp3,69 triliun. Pengeluaran tersebut meningkat 3,43% dari

tahun lalu, namun menurun dibandingkan triwulan sebelumnya (-19,48% (qtq)).

Hal ini sejalan dengan realisasi belanja APBD yang cenderung menumpuk di akhir

tahun. Realisasi belanja APBD provinsi Jambi Triwulan I 2014 sebesar Rp45,87

miliar (1,40%), jauh lebih rendah dari posisi yang sama tahun lalu Rp360,29

miliar (13,58%).

2. Investasi

Pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTDB) yang mencerminkan

nilai investasi di Jambi mencapai Rp4,30 triliun dengan pangsa 18,41% dari total

PDRB Jambi, relatif sama dengan pangsanya pada triwulan yang sama tahun

2013 (18,61%). Investasi mengalami pertumbuhan 6,13% (yoy) dengan andil

pertumbuhan mencapai 1,16%.

1,414 1,158

1,459

3,264 3,503

2,902 2,823 3,061 2,996

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014

Sumber: Dispenda Provinsi Jambi

unit

Sedan, Jeep, Minibus

30,913

36,299

27,851

20,081 21,550 20,421

25,689

17,836

22,882

-

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014

Sumber: Dispenda Provinsi Jambi

unit

SEPEDA MOTOR

16.52

5.16

11.27

40.30

40.13

49.79

27.1115.44

16.80 16.04

33.44

28.1826.38

0

10

20

30

40

50

60

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2011 2012 2013 2014

Rp

Milia

r Kredit Real Estate Pertumbuhan

Page 38: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

EKONOMIMAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I - 2014

20

Namun demikian, secara triwulanan, investasi mengalami penurunan

dibandingkan triwulan sebelumnya sejalan dengan kecenderungan tingginya

realisasi investasi di akhir tahun dan banyaknya proyek investasi yang masih

dalam tahap pengadaan di awal tahun.

Sejak tahun 2012 lalu, investasi di Jambi terus menunjukkan peningkatan

yang disebabkan oleh tingginya pembangunan fisik baik oleh pemerintah

ataupun swasta. Kondisi ini juga didukung oleh peningkatan kredit investasi yang

mencapai 47,75% (yoy). Sementara menurut pendapat pengusaha melalui hasil

Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), optimisme pengusaha dalam memandang

kondisi bisnis masih cukup baik. Hal ini terlihat dari masih positifnya indeks situasi

bisnis yaitu sebesar 23,40%8

. Dari 150 responden yang disurvei, 68,09%

responden menyatakan bahwa situasi bisnis kedepan relatif stabil, sementara

27,66% menyatakan akan baik dan hanya 4,26% yang menyatakan akan

memburuk.

Tabel 1.6 Realisasi Investasi PMA dan PMDN Jambi

Jumlah investasi Jambi yang dicatat oleh Badan Koordinasi Penanaman

Modal (BKPM) menunjukkan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN)

sebesar Rp162 miliar. Investasi tersebut meningkat dibandingkan posisi yang

sama tahun lalu yang realisasinya sebesar Rp 0. Sejalan dengan hal tersebut,

investasi asing melalui penanaman modal asing (PMA) juga meningkat 48,21%

dari tahun lalu menjadi USD 24,24 juta. Investasi Jambi sebagian besar

dialokasikan pada sektor pertanian.

8 Indeks yang positif menandakan optimisme dunia usaha

Tw 1 Tw 2 Tw 3 Tw 4 Tw 1 Tw 2 Tw 3 Tw 4 Tw 1

PMA (USD juta) 48.95 96.41 5.34 5.63 16.36 6.11 11.24 0.59 24.24

PMDN (Rp miliar) 356 228 466 395 - 1,303 288 1,208 162

2014Keterangan

2012 2013

Page 39: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

EKONOMIMAKRO REGIONAL

TRIWULAN I-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

21

Grafik 1.20.Pertumbuhan Pendaftaran Truck/Pick Up Baru

Grafik 1.21.Nominal dan Pertumbuhan Kredit Investasi di Provinsi Jambi

Grafik 1.22. Konsumsi Semen Provinsi Jambi

Sementara itu, perubahan stok mengalami pertumbuhan tahunan sebesar

12,13%, dengan andil sebesar 0,41%.

3. Perdagangan Eksternal

Ekspor provinsi Jambi baik ke negara maupun daerah lain pada triwulan I

2014 mencapai Rp11,40 triliun. Perkembangan ekspor Provinsi Jambi (keluar

daerah dan luar negeri) mengalami peningkatan 28,86% (yoy) pada triwulan

laporan utamanya disebabkan oleh meningkatnya ekspor luar negeri sebesar

65,69%. Berdasarkan tujuannya, komposisi ekspor Jambi terdiri dari ekspor ke

luar negeri sebesar Rp6,32 triliun (55,43%) serta ekspor ke luar daerah yang

mencapai Rp5,08 triliun (44,57%). Tingginya ekspor ke luar negeri salah satunya

disebabkan oleh meningkatnya ekspor migas dari Provinsi Jambi.

Impor provinsi Jambi pada triwulan I 2014 mencapai Rp9,69 trliun atau

lebih rendah dari ekspor provinsi Jambi. Dengan demikian, Provinsi Jambi

-100

-50

0

50

100

150

200

250

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2010 2011 2012 2013 2014

Persen(%)

Sumber: Dispenda Provinsi Jambi

unit

TRUCK/PICK UP Pertumbuhan (qtq)

12.83

6.65

46.91

41.27

43.25

33.17

41.92

48.91 49.77

92.60

76.92

57.49

47.75

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

-

1

2

3

4

5

6

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I

2011 2012 2013 2014

Rp

Tri

liu

n

Kredit Investasi (juta Rp) Pertumbuhan (%)

11.95

20.02

1.84

(10.45)

8.80

10.26 12.36

37.89

(4.83)

12.84

(1.27)

41.29

4.93

-20

-10

0

10

20

30

40

50

-

20

40

60

80

100

120

140

160

I II III IV I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013 2014

(%)

Sumber: Asosiasi Semen Indonesia (ASI), diolah

KTonKonsumsi Semen Pertumbuhan (yoy)

Page 40: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

EKONOMIMAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I - 2014

22

mengalami net eskpor sebesar Rp1,71 triliun. Impor jambi didominasi oleh impor

antar daerah yang mencapai Rp8,76 triliun (90,38%) sementara impor luar negeri

sebesar Rp932,22miliar (9,62%). Perkembangan impor Provinsi Jambi (dari luar

daerah dan luar negeri) mengalami peningkatan 21,41% (yoy) pada triwulan

laporan. Peningkatan impor tersebut utamanya disebabkan oleh meningkatnya

impor luar negeri (310,13% (yoy)) dan impor antar daerah (14,59% (yoy)).

3.1. Ekspor Luar Negeri Provinsi Jambi

Berdasarkan dokumen

pemberitahuan ekspor barang

(PEB), ekspor luar negeri Provinsi

Jambi pada triwulan laporan

sebesar USD 263,62 juta,

meningkat 0,69% dari triwulan

yang sama tahun 2013 (USD

261,83 juta). Sementara itu,

impor luar negeri sebesar USD 71,74 juta. Dengan kondisi tersebut, Provinsi

Jambi mengalami net ekspor sebesar USD191,88 juta.

Berdasarkan jenis komoditinya, nilai ekspor terbesar dicapai oleh

komoditas karet mentah (crude rubber) sebesar USD 160,25 juta atau 60,79%

dari total ekspor non migas Jambi, diikuti oleh pulp and paper serta batu bara,

kokas dan briket masing-masing USD 22,89 juta dan USD 19,19 juta.

Berdasarkan struktur ekspor non migas Jambi, terlihat bahwa ekspor produk

primer masih mendominasi baik untuk hasil perkebunan maupun pertambangan.

Di sisi lain, ekspor batu bara tumbuh sebesar 14,49% (yoy) di triwulan

laporan, namun jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya nilai ekspor

batubara turun 27,80% (qtq). Dari sisi volume, ekspor batubara mengalami

peningkatan 19,02% (yoy), namun jika dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya, volume ekspor tersebut mengalami penurunan sebesar 7,59% (qtq).

Menurunnya permintaan global serta merosotnya harga batubara internasional

menyebabkan penurunan kegiatan produksi pada perusahaan batubara.

Grafik 1.23. Perkembangan Ekspor dan Impor Non Migas Provinsi Jambi

(dalam satuan juta USD)

561 550489

398330

380

285 295262

295 302 284 264

2183

28 39 34 17 26 31 17 39 82 115 72

539

467462

359

296

363

259 265245 256 220 169 192

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Trw I Trw II Trw III Trw

IV

Trw I Trw II Trw III Trw

IV

Trw I Trw II Trw III Trw

IV

Trw I

2011 2012 2013 2014

Ekspor Impor Net Ekspor

Page 41: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

EKONOMIMAKRO REGIONAL

TRIWULAN I-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

23

Rendahnya kualitas batu bara di Jambi yang memiliki kadar energi yang rendah

turut menyebabkan terbatasnya harga jual.

Selain itu, adanya peraturan mengenai distribusi batu bara di Jambi juga

menjadi disinsentif bagi pengusaha untuk mengembangkan produksi batu bara di

Jambi. Adanya Perda yang mengharuskan pengangkutan batubara melalui jalur

khusus atau jalur sungai membuat margin keuntungan semakin menipis.

Sementara dari sisi pemerintah, pendapatan yang didapatkan dari batu bara juga

relatif rendah sementara biaya yang ditimbulkan akibat kerusakan jalan angkutan

relatif lebih tinggi.

Selanjutnya, nilai ekspor minyak dan lemak sayur menunjukkan penurunan

sebesar 26,46% (yoy) atau 32,50% (qtq) sejalan dengan berkurangnya volume

ekspor sebesar 56,25% (yoy) atau 48,55% (qtq). Musim kemarau yang terjadi di

Provinsi Jambi selama triwulan laporan menyebabkan produktivitas kelapa sawit

menurun sehingga mempengaruhi kinerja ekspor CPO.

Grafik 1.24. Perkembangan Ekspor Provinsi Jambi

Grafik 1.25. Perkembangan Volume Ekspor Lima Komoditi Utama

148.90

77.89

42.75

-20.30-41.10

-30.95-41.71

-25.77

-20.72-22.275.92

-3.87 0.69

-100

-50

0

50

100

150

200

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Trw I Trw II Trw III Trw

IV

Trw I Trw II Trw III Trw

IV

Trw I Trw II Trw III Trw

IV

Trw I

2011 2012 2013 2014

Lainnya Batu Bara, Kokas dan Briket

Fixed Vegetable Oil Crude Rubber

G. Ekspor

0

500

1,000

1,500

2,000

Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I

2011 2012 2013 2014

Crude Rubber Fixed Vegetable Oil

Batu Bara, Kokas dan Briket Lainnya

Pulp dan Paper

(%) juta USD

Volume (ton)

Page 42: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

EKONOMIMAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I - 2014

24

Grafik 1.26. Volume Ekspor Non Migras Provinsi Jambi

Grafik 1.27. Pangsa Ekspor Non Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Negara Tujuan

Berdasarkan negara tujuan, ekspor Provinsi Jambi didominasi oleh negara

Jepang yang mencapai USD 45,79 juta (10,40%) dan diikuti oleh Amerika Serikat

sebesar USD 43,39 juta (9,85%). Menurunnya ekspor Jambi disebabkan oleh

menurunnya ekspor ke RRC, Singapura, dan Malaysia terutama ekspor komoditas

CPO.

Infrastruktur pelabuhan dan terbatasnya muatan kapal di Jambi

merupakan salah satu kendala yang dihadapi pelaku usaha untuk dapat

mengekspor secara langsung ke negara tujuan.

3.2. Impor Luar Negeri Provinsi Jambi

Impor non migas provinsi Jambi tercatat sebesar USD 71,74 juta, turun

sebesar 37,65% (qtq). Namun secara tahunan, impor non migas Provinsi Jambi

meningkat signifikan sebesar 329,84% (yoy). Berdasarkan pangsanya, impor

Jambi didominasi oleh mesin pembangkit tenaga (USD 40,62 juta atau 56,62%).

Grafik 1.28. Perkembangan Impor Non Migas Provinsi Jambi

Karet Mentah, 160,253

Pulp dan Kertas (25),

22,885

Minyak, lemak sayur, 18,940

Batu bara, briket, 19,187

Lainnya, 42,355

0

50

100

150

200

250

300

350

400

Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I

2012 2013 2014

Lainnya India

Eropa RRC

Jepang Malaysia

34

17

26 31

17

39

82

72 72

-12.16

-50.21

53.52

17.27

-45.35

134.00

110.59

-11.88-1.01

-100

-50

0

50

100

150

200

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I

2012 2013 2014

Impor (juta USD) g. Impor (RHS)

juta USD

Page 43: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

EKONOMIMAKRO REGIONAL

TRIWULAN I-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

25

Grafik 1.29. Lima Komoditi Tertinggi Nilai Impor Provinsi Jambi

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I

2012 2013 2014

Lainnya

Alat Pengangkutan Lainnya

Mesin Pembangkit Tenaga

Mesi Industri dan Perlengkapannya

Besi dan Baja

Mesin Industri Tertentu/Khusus

Impor (juta USD)

Page 44: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

Halaman ini sengaja dikosongkan.

This page is intentionally blank.

Page 45: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

27

27

BOKS. 1 DAMPAK KETENTUAN MINERBA TERHADAP

PEREKONOMIAN PROVINSI JAMBI

TRIWULAN I - 2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

Boks.1

PERKEMBANGAN KINERJA SEKTOR PERTAMBANGAN SERTA

DAMPAK KETENTUAN MINERBA TERHADAP SEKTOR PERTAMBANGAN

JAMBI (Sumber: Liaison ke Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jambi dan Asosiasi Pengusaha

Batubara Indonesia tanggal 7 dan 11 April 2014)

Batubara merupakan salah satu sumber energi yang sangat penting

dalam kehidupan manusia yang digunakan sebagai bahan bakar pembangkit

tenaga listrik dan industri pengolahan disamping BBM. Batubara merupakan

salah satu energi alternatif karena lebih hemat dibandingkan solar.

Indonesia adalah salah satu negara pengekspor batubara dan Provinsi

Jambi merupakan salah satu provinsi yang memiliki sumber daya batubara. Di

Indonesia, endapan batu bara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan

Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk Pulau Sumatera

dan Kalimantan), sedangkan di daerah lainnya dapat dijumpai batu bara

walaupun dalam jumlah kecil dan belum dapat ditentukan keekonomisannya,

seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, dan Sulawesi.

Pada tahun 2014, Kementerian ESDM menerbitkan Peraturan Menteri

ESDM No.1 tahun 2014. Peraturan tersebut berpotensi memberikan dampak

terhadap sektor pertambangan Jambu terutama dari sisi produksi dan ekspor.

Profil sektor Pertambangan di Jambi

Terdapat 398 izin pertambangan yang terdiri dari 379 izin batubara dan

9 biji besi yang terbit sejak tahun 2007. Dari 379 izin batubara yang telah

diterbitkan, baru 43 perusahaan (izin) yang telah melakukan aktivitas produksi.

Untuk biji besi, dari 9 izin yang telah diterbitkan, baru 2 perusahaan (izin) yang

telah melakukan produksi biji besi.

Lokasi izin batu bara yang diterbitkan berada di wilayah Bungo,

Sarolangun dan Batanghari sedangkan lokasi biji besi berada di wilayah

Merangin. Penerbitan izin baru batubara saat ini belum bisa dilakukan karena

sesuai UU yang baru, penerbitan izin baru harus melalui proses lelang.

Page 46: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

28

28

BOKS. 1 DAMPAK KETENTUAN MINERBA TERHADAP

PEREKONOMIAN PROVINSI JAMBI

TRIWULAN I - 2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

Produksi dan Distribusi Sektor Pertambangan Jambi

Berdasarkan data PDRB Provinsi Jambi, sektor pertambangan dan

penggalian selama tahun 2010 sampai triwulan I -2014 memberikan kontribusi

rata-rata sekitar 12,8% atau keempat terbesar setelah pertanian, perdagangan,

hotel dan restoran dan industri pengolahan.

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

100.00

2010 2011 2012 2013 2014

9. JASA-JASA

8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH.

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI

6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN

5. BANGUNAN

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN

1. PERTANIAN

Rata-rata produksi batubara di Provinsi Jambi selama tahun 2011 2012

mencapai 7,4 juta ton per tahun. Namun demikian pada tahun 2013, kapasitas

produksi batubara di Provinsi Jambi turun menjadi 6,9 juta ton per tahun.

Penurunan produksi pada tahun 2013 dipengaruhi oleh menurunnya harga

batubara serta masih adanya stok yang melimpah sisa produksi tahun

sebelumnya.

Harga jual batubara sangat tergantung pada harga pasar dunia dan

selama tahun 2013 dan perkiraan tahun 2014, harga batubara menurun

menjadi hanya sebesar 50% (menjadi US$ 22/metrik kubik) dibanding harga

tahun 2010 (US$42/metrik kubik). Penurunan harga batubara dan produksi

mempengaruhi ekspor batubara Provinsi Jambi yang menunjukkan tren

penurunan sebagaimana grafik berikut:

Page 47: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

29

29

BOKS. 1 DAMPAK KETENTUAN MINERBA TERHADAP

PEREKONOMIAN PROVINSI JAMBI

TRIWULAN I - 2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

Menyikapi penurunan harga tersebut, Pemerintah Provinsi Jambi

berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten akan mengeluarkan kebijakan

pembatasan kuota produksi batubara pada tahun 2015. Adapun kuota produksi

yang diusulkan adalah 10,2 juta ton per tahun (kesepakatan antara pemerintah

provinsi dan kabupaten dengan memperhatikan realisasi produksi kuota saat ini)

Selain bertujuan untuk menyikapi penurunan harga, pemberlakuan kuota

tersebut juga bertujuan untuk menjaga persediaan batubara di pasar.

Sampai dengan tahun 2013, dari 2 perusahaan yang melakukan izin

usaha tambang biji besi tinggal 1 yang melakukan izin usaha dan 1 perusahaan

lainnya vacum/stagnan karena kualitas biji besi di wilayah penambangannya

rendah sehingga mempengaruhi marjin keuntungan perusahaan tersebut dan

lokasi cadangan biji besi yang memiliki karakter menyebar (tidak mengumpul

pada satu area) juga mempengaruhi biaya produksi perusahaan tersebut.

2013 2014

TW I TW I *) **)

1 Batu Bara, Kokas dan Briket (32)

-   NilaiNilai 24,819 66,576 247,647 165,967 111,983 16,759 19,187

-   VolumeVolume 525,025 1,538,786 4,828,824 4,383,040 3,153,234 558,507 664,740

Sumber : Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, data diolah.

*) data sementara Februai 2014

**) data sangat sementara Maret 2014

EKSPOR NONMIGAS BATUBARA MENURUT KODE SITC 2 DIGIT DI PROPINSI JAMBI

Kelompok SITC 2009 2010 2011 2012 2013

Page 48: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

30

30

BOKS. 1 DAMPAK KETENTUAN MINERBA TERHADAP

PEREKONOMIAN PROVINSI JAMBI

TRIWULAN I - 2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

Batubara yang diproduksi di Provinsi Jambi memiliki kualitas menengah

ke bawah sehingga pangsa ekspornya sebagian besar ke negara-negara di Asia.

Hanya batubara yang diproduksi di Rantau Pandan yang memiliki kualitas tinggi.

Orientasi permintaan/penjualan batubara adalah 80% ekspor dengan tujuan

India (75%) dan Malaysia, Cina, Korea dan Jepang (5%) serta 20% domestik.

Ekspor batubara sebesar 70% melalui Pelabuhan Talang Duku dan 20% melalui

Pelabuhan Tanjung Jabung dan sisanya melalui Pelabuhan Teluk Bayur.

Produksi batubara terbesar di Provinsi Jambi terdapat di Kabupaten

Bungo dengan pangsa ekspornya ke negara Cina, Korea, Jepang, Malaysia dan

India. Proses ekspor batubara dari Kabupaten Bungo tersebut dilakukan melalui

Pelabuhan Teluk Bayur dengan pertimbangan efisiensi biaya distribusi.

Selain Bungo, Kabupaten Sarolangun juga memiliki tambang batubara

yang hasil produksinya sebagian besar diekspor ke India. Produksi di Kabupaten

Sarolangun tersebut berada pada level konstan karena terikat kontrak dengan

jangka di atas 1 tahun dan jenis batubara yang dihasilkan di Provinsi Jambi

adalah jenis low calori yang digunakan untuk kegiatan PLTU di India sesuai

dengan spesifikasi mesin yang mereka miliki.

Ke depan, permintaan batubara dari pasar domestik diperkirakan akan

meningkat seiring dengan rencana pembangunan 5 (lima) pembangkit listrik

tenaga uap (PLTU) di wilayah Provinsi Jambi dengan rencana wilayah di Tebo ( 2

unit) dan antara Sarolangun dan Batanghari (Kecamatan Batin 24 dan

Mandiangin direncanakan dibangun 3 unit). Saat ini terdapat 1 (satu) PLTU yang

beroperasi di Desa Samaran, Kabupaten Sarolangun. PLTU tersebut dikelola oleh

PT Permatan Prima Elektrindo (PPE) berdaya 7 Mega Watt dengan konsumsi

5.000 ton batu bara per bulan.

Kendala yang dihadapi

1. Penurunan margin keuntungan akibat rendahnya harga batubara

internasional sementara biaya produksi terus meningkat. Margin

keuntungan berkurang sebesar 60% sehingga mempengaruhi usaha

pertambangan. Penurunan margin akan semakin dalam jika wacana

Page 49: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

31

31

BOKS. 1 DAMPAK KETENTUAN MINERBA TERHADAP

PEREKONOMIAN PROVINSI JAMBI

TRIWULAN I - 2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

peningkatan royalti kepada pemerintah yang sebelumnya 7,5% menjadi

13,5% direalisasikan.

2. Isu dampak lingkungan penggunaan batubara.

3. Keterbatasan Infrastruktur

Untuk mengatur jalur pengangkutan batubara di Provinsi Jambi, Pemerintah

Provinsi Jambi telah menerbitkan ketentuan Perda No.13 tahun 2012 dan

Peraturan Gubernur Jambi No.18 tahun 2013. Dalam ketentuan tersebut

dijelaskan bahwa jalur yang diperbolehkan untuk pengangkutan batubara

hanya melalui jalan darat yang diatur khusus dan angkutan sungai. Jalur

darat khusus sebagaimana dimaksud dalam ketentuan tersebut sampai saat

ini belum tersedia, sedangkan jalur sungai memiliki tingkat ketergantungan

yang tinggi terhadap debit air sungai (dalam keadaan air pasang muatan

kapal mencapai 2.000 ton, sedangkan dalam kondisi surut muatan kapal

hanya sebesar 800 ton). Dengan demikian, keberadaan ketentuan tersebut

saat ini masih menjadi kendala yang cukup mengganggu bagi bisnis

perusahaan batubara.

Solusi sementara yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jambi dalam

menyiasati keterbatasan infrastruktur jalan tersebut adalah:

a. Pembentukan konsorsium pengusaha batubara Provinsi Jambi untuk

membangun jalan khusus batubara. Namun demikian, rencana tersebut

belum dapat direalisasikan karena terkendala biaya.

b. Memaksimalkan angkutan sungai

c. Menggunakan jalan provinsi

d. Usulan pemberlakuan waktu khusus bagi distribusi batubara via jalan

darat.

4. Keterbatasan pelabuhan yang mempengaruhi ekspor yang tercatat sebagai

ekspor Provinsi Jambi

Saat ini Provinsi Jambi belum memiliki pelabuhan samudera sehingga

sebagian besar ekspor batubara dari Provinsi Jambi dilakukan melalui

pelabuhan Provinsi lain (Teluk Bayur). Apabila kondisi ini tidak segera

Page 50: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

32

32

BOKS. 1 DAMPAK KETENTUAN MINERBA TERHADAP

PEREKONOMIAN PROVINSI JAMBI

TRIWULAN I - 2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

ditindaklanjuti, maka akan berpengaruh terhadap penghitungan neraca

perdagangan dan PDRB Provinsi Jambi.

5. Peraturan minerba yaitu Undang-Undang No.4 tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral dan dan Batubara diterbitkan tanggal 12 Januari

2009 dan sampai dengan saat ini baru terdapat 7 petunjuk teknis yang

dikeluarkan dari 22 petunjuk teknis yang rencananya akan keluar (masih

dapat menggunakan ketentuan yang lama sepanjang tidak saling

bertentangan). Namun perubahan petunjuk teknis tersebut mempengaruhi

rencana jangka panjang perusahaan.

Dampak Undang-undang Minerba

Dengan terbitnya Peraturan Menteri ESDM No.7 tahun 2012 mengenai

peningkatan nilai tambah mineral terkait ekspor dalam bentuk bahan mentah

mineral, 1 perusahaan izin usaha tambang biji besi mengajukan permohonan ke

Kementerian ESDM guna mendapatkan kuota ekspor 240 ribu ton biji besi ke

Cina dengan kadar biji besi 62% (Permen ESDM mewajibkan ekspor dengan

kadar biji besi 92% sehingga untuk memperoleh pengecualian kadar biji besi

melalui pengajuan ke Kementerian ESDM).

Pada tahun 2014, Kementerian ESDM menerbitkan Peraturan Menteri

ESDM No.1 tahun 2014 untuk melengkapi Peraturan Menteri ESDM No.7 tahun

2012. Berdasarkan ketentuan baru tersebut, perusahaan yang memperoleh izin

usaha tambang biji besi di atas diperbolehkan untuk melakukan ekspor biji besi

dikarenakan kadar biji besi yang diproduksi memiliki kadar 66% (memenuhi

syarat minimal 62%) sampai dengan bulan Januari 2017 dan tidak diterapkan

kuota.

Karena masih banyaknya izin pertambangan yang belum dioptimalkan,

implementasi Minerba belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

produksi batubara di Provinsi Jambi.

Terkait ketentuan mengenai pembangunan smelter (pengolahan dan

pemurnian mineral), perusahaan tersebut belum memiliki rencana bisnis untuk

membangun smelter karena faktor biaya investasi yang cukup besar dan rencana

Page 51: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

33

33

BOKS. 1 DAMPAK KETENTUAN MINERBA TERHADAP

PEREKONOMIAN PROVINSI JAMBI

TRIWULAN I - 2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

jangka pendek yang akan dilakukan adalah menjalin kerjasama dengan

perusahaan lain di Cilegon.

Rekomendasi

1. Dukungan infrastruktur dari pemerintah daerah terhadap angkutan

batubara berupa kemudahan dalam pengurusan pembebasan tanah untuk

fasilitas jalan menuju tempat pertambangan sejalan dengan Peraturan

Gubernur Provinsi Jambi No. 18 tahun 2013 tentang jalur khusus

pengangkutan batubara.

2. Percepatan pembangunan pelabuhan samudera Ujung Jabung untuk

memperlancar kegiatan ekspor dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Provinsi Jambi.

3. Peraturan minerba yang jelas dan dikomunikasikan kepada asosiasi

pertambangan batubara.

Page 52: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

Halaman ini sengaja dikosongkan.

This page is intentionally blank.

Page 53: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

35

BAB II INFLASI

A. Kajian Umum

Pada triwulan I-2014, inflasi kota Jambi tercatat 7,51%(yoy), menurun

dibandingkan triwulan sebelumnya (8,74%), namun lebih tinggi dari inflasi

nasional (7,32%) dan rata-rata inflasi triwulan I dalam tiga tahun terakhir

(5,85%) (gambar 2.1). Sementara itu inflasi Bungo tercatat sebesar 6,28% (yoy)

dan berada di bawah inflasi nasional13

.

Gambar 2.1. Perkembangan Inflasi Kota Jambi

Sumber: BPS Provinsi Jambi

Berdasarkan asesmen Bank Indonesia, faktor utama meningkatnya inflasi

kota Jambi disebabkan oleh meningkatnya inflasi administered prices sebesar

19,13% (yoy). Sumber utama peningkatan inflasi administered prices adalah

meningkatnya tarif angkutan udara sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No.

PM 2 Tahun 2014 tentang Besaran Biaya Tambahan Tarif Penumpang Pelayanan

Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri yang diberlakukan

per tanggal 1 Maret 2014, serta meningkatnya harga elpiji ukuran 12 kg sesuai

kebijakan yang diberlakukan oleh Pertamina14

.

13

Sejak Januari 2014 terdapat penambahan cakupan kota inflasi di Provinsi Jambi dari

sebelumnya hanya Kota Jambi menjadi Kota Jambi dan Muara Bungo dan nasional dari 66

kota menjadi 82 kota. 14

Perhitungan disagregasi inflasi berdasarkan sub kelompok barang.

7.99

4.45

5.31

2.76 3.90

6.80

4.43

4.22

6.06

5.24

7.96

8.74 7.58

6.655.54

4.613.79

3.97

4.53 4.31

4.305.90

5.90

8.40

8.387.32

0

5

10

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

2011 2012 2013 2014

Persen (%)

Kota Jambi Nasional

Page 54: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

INFLASI

KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

36

Gambar 2.2. Perbandingan Inflasi Core, Volatile Foods, dan Administered Price (yoy)

Sumber: BPS Provinsi Jambi

Berdasarkan penghitungan triwulanan, perkembangan harga di kota

Jambi pada triwulan laporan tercatat sebesar 1,00%, sedikit lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya (1,04%). Pergerakan angka inflasi bulanan

(m-t-m) pada bulan Januari, Februari, dan Maret 2014 masing-masing sebesar

1,56%, -0,78% dan 0,22%. Sementara itu, perkembangan harga di Bungo

tercatat sebesar 1,26%, sedikit lebih tinggi dibandingkan kota Jambi dengan

pergerakan angka inflasi bulanan (m-t-m) pada bulan Januari, Februari, dan

Maret 2014 masing-masing sebesar 1,11%, 0,51% dan -0,35%.

Tingkat inflasi di Kota Jambi berada di urutan ke-7 (tujuh) dari daftar kota

dengan tingkat inflasi tertinggi di Sumatera. Sementara Bungo menempati urutan

ke-11 (sebelas). Inflasi tertinggi terjadi di kota Tanjung Pinang, sedangkan inflasi

terendah terjadi di Kota Lhokseumawe (gambar 2.3).15

15

Sumber: DSM, Bank Indonesia.

6.155.50

9.09 8.52 8.84

3.72 3.12 2.623.27 3.86

11.47

9.89

15.38

11.93

4.185.73 5.94

16.24

18.73 19.13

-5

-3

-1

1

3

5

7

9

11

13

15

17

19

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2013 2014

%(y-o-y) Umum Inflasi Inti Volatile Foods Administered Prices

Page 55: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

INFLASI

TRIWULAN I-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

37

Gambar2.3. Perbandingan Inflasi (yoy) Kota Jambi dan Kota Lainnya di Pulau Sumatera per Maret 2014

Sumber :DSM Bank Indonesia dan BPS Provinsi Jambi

B. Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang

Berdasarkan kelompoknya, sumbangan terbesar inflasi di kota Jambi pada

triwulan ini bersumber dari kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan

dengan kontribusi sebesar 0,29% (qtq) (tabel 2.1). Tingginya inflasi kelompok

transpor, komunikasi, dan jasa keuangan (1,56%) disebabkan oleh perayaan

Imlek dan kenaikan tarif pesawat udara seiring dengan Peraturan Menteri

Perhubungan No 2 tahun 2014 tentang Besaran Biaya Tambahan Tarif

Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal dalam Negeri (tabel

2.2).

Selain itu, kelompok perumahan, air, listrik & bahan bakar juga

memberikan sumbangan inflasi yang cukup besar, yaitu sebesar 0,27%, seiring

dengan kebijakan Pertamina menaikkan harga jual elpiji ukuran 12 kg walaupun

telah dilakukan koreksi oleh Pertamina dari semula Rp 3.900,00 per kg menjadi

Rp 1.000 per kg. Selain itu, kenaikan harga elpiji ukuran 12 kg secara tidak

langsung juga memicu kenaikan harga elpiji ukuran 3 kg karena banyaknya

masyarakat yang beralih menggunakan elpiji dari ukuran 12 kg menjadi 3 kg.

Tidak meratanya distribusi elpiji di kota Jambi juga mempengaruhi pembentukan

harga pasar.

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau memberikan

kontribusi 0,19% yang disumbangkan oleh sub kelompok makanan jadi berupa

-

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

Lhok

seum

awe

Band

ar La

mpu

ng

Pale

mba

ng

Pang

kal P

inan

g

Sibo

lga

Band

a Ac

eh

Bung

o

Pada

ng Si

dem

puan

Dum

ai

Peka

nbar

u

Jam

bi

Bata

m

Med

an

Beng

kulu

Pada

ng

Pem

atan

g Sia

ntar

Tanj

ung P

inan

g

Inflasi Nasional

Page 56: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

INFLASI

KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

38

nasi dengan lauk, empek-empek dan siomay, sebagai imbas dari kenaikan elpiji.

Kelompokbahan makanan juga memberikan kontribusi sumbangan terhadap

inflasi sebesar 0,14% karena pada awal tahun terdapat penurunan kualitas dan

kuantitas hasil panen akibat tingginya curah hujan. Tingginya curah hujan

tersebut juga mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor yang

mengganggu jalur distribusi (jalur lintas Sumatera).

Tabel 2.1. Perkembangan Inflasi Kota Jambi

Tabel 2.2. Perkembangan Inflasi Triwulanan (qtq) serta Tahunan (yoy) Kota Jambi

Berdasarkan Kelompok dan Sub Kelompok Barang dan Jasa

qtq yoy qtq yoy qtq yoy qtq yoy qtq yoy

I. BAHAN MAKANAN 7.15 11.58 0.03 9.87 9.10 15.39 -4.14 12.10 0.51 5.15

a. PADI-PADIAN, UMBI-UMBIAN DAN HASILNYA 0.15 8.36 -1.96 5.97 4.75 5.89 2.21 5.12 0.36 5.34

b. DAGING-DAN HASIL-HASILNYA 8.82 1.81 5.24 3.18 5.57 11.45 -8.30 10.88 -0.71 1.16

c. IKAN SEGAR 2.40 2.53 -2.15 2.39 7.53 8.43 -1.62 6.00 4.30 7.96

d. IKAN DIAWETKAN 1.27 7.82 4.49 2.44 2.49 7.82 2.43 11.09 10.08 20.74

e. TELUR, SUSU DAN HASIL-HASILNYA 3.27 7.17 -3.00 5.26 5.49 4.23 0.11 5.78 0.81 3.27

f. SAYUR-SAYURAN 2.51 16.53 1.42 13.90 22.26 26.44 -11.77 12.13 9.31 19.57

g. KACANG-KACANGAN 2.16 23.73 -0.55 21.63 0.60 3.79 22.97 25.69 0.24 23.32

h. BUAH-BUAHAN 9.29 15.97 -6.63 12.21 8.86 6.42 -7.11 3.18 7.67 1.66

i. BUMBU-BUMBUAN 57.85 69.91 6.33 57.01 24.17 97.12 -22.08 62.39 -22.17 -19.94

j. LEMAK DAN MINYAK -0.59 -6.54 -2.22 -6.71 2.77 -4.29 3.98 3.87 7.50 12.33

k. BAHAN MAKANAN LAINNYA 0.67 6.02 4.80 12.68 0.48 5.03 -1.71 4.20 1.00 4.54

II. MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 0.88 4.77 1.59 5.12 1.44 4.56 2.30 6.34 1.18 6.66

a. MAKANAN JADI 0.83 2.90 1.99 4.70 2.11 5.66 3.57 8.75 1.67 9.66

b. MINUMAN YANG TIDAK BERALKOHOL 0.34 9.35 0.31 5.18 -0.40 -0.22 -0.46 -0.22 0.60 0.05

c. TEMBAKAU DAN MINUMAN BERALKOHOL 1.31 6.58 1.40 6.09 0.95 4.87 0.92 4.66 0.41 3.73

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BHN BAKAR 0.50 5.38 1.78 4.89 1.08 3.73 3.03 6.52 1.24 7.31

a. BIAYA TEMPAT TINGGAL 0.10 6.86 0.46 5.36 1.49 3.60 1.34 3.43 0.59 3.93

b. BAHAN BAKAR, PENERANGAN DAN AIR 0.80 3.56 4.98 5.12 0.75 4.62 7.01 14.08 2.48 15.98

c. PERLENGKAPAN RUMAHTANGGA 0.67 0.94 0.18 1.16 0.26 1.03 2.21 3.34 1.05 3.73

d. PENYELENGGARAAN RUMAHTANGGA 1.95 5.92 1.15 4.37 0.31 3.85 1.01 4.49 1.26 3.78

IV. SANDANG -0.04 2.81 -2.36 -0.05 0.79 -0.41 0.76 -0.89 0.69 -0.17

a. SANDANG LAKI-LAKI 0.29 1.82 0.71 3.15 0.92 2.02 0.70 2.64 -0.12 2.23

b. SANDANG WANITA 0.12 -0.34 0.62 1.38 1.09 2.18 -0.72 1.11 0.65 1.64

c. SANDANG ANAK-ANAK 0.58 7.57 0.14 1.13 0.60 1.19 0.57 1.91 0.77 2.10

d. BARANG PRIBADI DAN SANDANG LAINNYA -0.88 2.77 -9.10 -4.75 0.55 -5.78 2.30 -7.32 1.30 -5.28

V. KESEHATAN 0.55 1.69 0.39 2.06 0.17 1.62 0.93 2.06 0.58 2.09

a. JASA KESEHATAN 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.18 0.18

b. OBAT-OBATAN 1.15 4.46 0.48 4.77 0.13 1.77 0.89 2.68 0.33 1.84

c. JASA PERAWATAN JASMANI 0.00 5.78 1.85 7.52 0.00 7.39 6.61 8.57 0.00 8.57

d. PERAWATAN JASMANI DAN KOSMETIKA 0.97 1.05 0.37 1.51 0.43 1.81 0.40 2.18 1.30 2.51

VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 0.33 1.91 -0.10 1.70 0.92 1.27 0.29 1.44 0.56 1.67

a. JASA PENDIDIKAN 0.00 1.73 0.00 1.73 1.06 1.06 0.05 1.11 0.00 1.11

b. KURSUS-KURSUS / PELATIHAN 0.00 3.44 0.00 0.76 4.02 4.02 0.00 4.02 1.28 5.34

c. PERLENGKAPAN / PERALATAN PENDIDIKAN 1.18 3.59 -0.74 2.30 -0.97 -0.24 1.19 0.64 3.37 2.82

d. REKREASI 0.94 0.48 0.09 1.46 1.40 2.91 0.41 2.87 -0.49 1.41

e. OLAHRAGA 0.00 0.93 0.17 0.23 0.00 0.17 0.21 0.38 0.17 0.56

VII TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 1.38 4.90 0.20 4.59 17.14 18.95 -0.55 18.34 1.56 18.55

a. TRANSPOR 2.05 6.63 0.29 6.37 25.27 27.50 -0.84 27.12 2.07 27.14

b. KOMUNIKASI DAN PENGIRIMAN 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.19 0.19

c. SARANA DAN PENUNJANG TRANSPOR 0.00 4.24 0.00 2.94 0.91 3.88 0.59 1.50 1.06 2.58

d. JASA KEUANGAN 0.00 0.71 0.41 1.12 0.00 0.41 0.00 0.41 0.00 0.41

INFLASI (UMUM) 2.08 6.06 1.82 5.24 3.53 7.96 1.04 8.74 1.00 7.58

Sumber: BPS (diolah)

Triwulan I-2014Triwulan I-2013 Triwulan II-2013 Triwulan III-2013 Triwulan IV-2013KELOMPOK/SUBKELOMPOK

Inflasi Smbgn Inflasi Smbgn Inflasi Smbgn Inflasi Smbgn Inflasi Smbgn

I Bahan Makanan 7.15 1.46 0.03 0.57 9.10 0.76 -4.14 0.13 0.51 0.14

II Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0.88 0.27 1.59 0.27 1.44 0.52 2.30 0.30 1.18 0.19

III Perumahan, Air, Listrik & Bahan Bakar 0.50 0.17 1.78 0.34 1.08 0.43 3.03 0.48 1.24 0.27

IV Sandang -0.04 -0.04 -2.36 -0.10 0.79 0.11 0.76 -0.01 0.69 0.05

V Kesehatan 0.55 0.02 0.39 0.02 0.17 0.02 0.93 0.04 0.58 0.02

VI Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0.33 0.02 -0.10 0.00 0.92 0.05 0.29 0.01 0.56 0.03

VII Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 1.38 0.17 0.20 0.72 17.14 1.64 -0.55 0.11 1.56 0.29

INFLASI 2.08 2.08 1.82 1.82 3.53 3.53 1.04 1.04 1.00 1.00

Sumber: BPS (diolah)

Triwulan I-2014

(q-t-q, %)

Triwulan IV-2013

(q-t-q, %)

Triwulan III-2013

(q-t-q, %)

Triwulan II-2013

(q-t-q, %)KELOMPOK

Triwulan I-2013

(q-t-q, %)

Page 57: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

INFLASI

TRIWULAN I-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

39

Berdasarkan komoditinya (Tabel 2.3.), penyumbang pembentukan inflasi

terbesar adalah cabe merah; bahan bakar rumah tangga; dan daging ayam ras

(Januari2014), angkutan udara dan (Februari 2014) dan udang basah (Maret

2014).

Tabel 2.3. Sumbangan Inflasi Bulanan (mtm) Kota Jambi Berdasarkan Komoditi Periode triwulan I-2014

TW I-2014 TW I-2014

Sumbangan Sumbangan

JANUARI JANUARI

1 Cabe Merah 0.4593 1 Bawang Merah -0.1533

2 Bahan Bakar RT 0.2467 2 Udang Basah -0.0277

3 Daging Ayam Ras 0.2191 3 Angkutan Udara -0.0227

4 Cabe Rawit 0.0801 4 Gabus -0.0202

5 Telur Ayam Ras 0.0781 5 Cumi-Cumi -0.0168

6 Nila 0.0715 6 Pepaya -0.0115

7 Bayam 0.0458 7 Papan -0.0076

8 Mobil 0.0453 8 Sawi Putih -0.0073

9 Kangkung 0.0420 9 Nanas -0.0058

10 Teri 0.0356 10 Cabe Hijau -0.0050

1.3235 -0.2779

FEBRUARI FEBRUARI

1 Angkutan Udara 0.1076 1 Cabe Merah -0.4191

2 Pisang 0.0502 2 Daging Ayam Ras -0.2129

3 Daun Singkong 0.0356 3 Bawang Merah -0.1688

4 Minyak Goreng 0.0301 4 Bahan Bakar RT -0.1146

5 Nasi dengan Lauk 0.0277 5 Gabus -0.0672

6 Emas Perhiasan 0.0225 6 Bayam -0.0459

7 Cumi-cumi 0.0202 7 Udang Basah -0.0447

8 Terong Panjang 0.0169 8 Lambak -0.0340

9 Upah Pembantu RT 0.0145 9 Jeruk -0.0222

10 Keramik 0.0120 10 Ketimun -0.0217

0.3373 -1.1511

MARET MARET

1 Angkutan Udara 0.0999 1 Cabe Merah -0.4324

2 Udang Basah 0.0977 2 Telur Ayam Ras -0.0117

3 Nila 0.0731 3 Daging Ayam Ras -0.0407

4 Nasi dengan Lauk 0.0552 4 Kangkung -0.0275

5 Minyak Goreng 0.0475 5 Tomat Buah -0.0220

6 Jeruk 0.0354 6 Emas Perhiasan -0.0215

7 Sawi Hijau 0.0229 7 Gabus -0.0150

8 Bahan Bakar RT 0.0216 8 Tomat Sayur -0.0150

9 Patin 0.0209 9 Cabe Hijau -0.0111

10 Kelapa 0.0205 10 Kerang -0.0077

0.4947 -0.6046

Sumber : BPS (diolah)

10 KOMODITAS PENYUMBANG DEFLASI

Sumbangan 10 Komoditas

Sumbangan 10 Komoditas

Sumbangan 10 Komoditas

10 KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI

Sumbangan 10 Komoditas

Sumbangan 10 Komoditas

Sumbangan 10 Komoditas

Page 58: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

INFLASI

KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

40

1. Kelompok Bahan Makanan

Kelompok bahan

makanan mengalami

inflasi sebesar 0,51%(qtq)

dengan sumbangan inflasi

mencapai 0,14%. Tren

harga bahan makanan

mengalami kenaikan yang

signifikan di awal tahun

karena berkurangnya pasokan akibat turunnya kuantitas dan kualitas hasil panen

seiring dengan tingginya curah hujan di Jambi dan daerah penghasil hortikultura

lainnya. Harga cabe merah meningkat tajam dari Rp 25.200,00 per kg di bulan

Desember 2013 menjadi Rp 39.074,00 per kg di bulan Januari 2014. Namun

demikian, mulai membaiknya cuaca di Pulau Sumatera memberikan efek positif

bagi kelancaran jalur distribusi (jalur lintas Sumatera) sehingga harga cabe merah

turun cukup signifikan di bulan Maret 2014 menjadi Rp 18.393 per kg.

Harga daging-dagingan pada triwulan I-2014 cenderung stabil meskipun

terdapat perayaan Imlek pada bulan Januari 2014. Harga daging ayam ras pada

bulan Januari 2014 meningkat dari Rp22.433,00 per kg di bulan Desember

2013menjadi Rp 26.204,00 per kg di bulan Januari 2014, lalu turun menjadi

23.333,00 per kg di bulan Februari 2014 dan Maret 2014 Rp22.583,00.

Grafik 2.5. Perkembangan Harga Jagung Grafik 2.6. Perkembangan Harga Daging

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3

2012 2013 2014

(Rp/Kg)

Sumber: Bloomberg & Disperindag Prov. Jambi

(USD/Bushel)

Jagung internasional (aksis kiri)

Jagung pipilan kering (aksis kanan)

50,000

60,000

70,000

80,000

90,000

100,000

110,000

120,000

-

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2013 2014

(Rp/Kg)

Sumber: Disperindag Provinsi Jambi

(Rp/Kg)

Daging Ayam Broiler, LHS Daging Sapi Murni, RHS

Grafik 2.4. Perkembangan Harga Bumbu-bumbuan

-

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2013 2014

Sumber: Disperindag Provinsi Jambi

(Rp/kg)

Cabe Merah Keriting Cabe merah Biasa Bawang Merah

Page 59: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

INFLASI

TRIWULAN I-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

41

Grafik 2.7. Perkembangan Harga Beras

Harga beras di tingkat internasional menunjukkan penurunan sebesar

2,41%. Sejalan dengan hal tersebut, harga beras di Jambi pada triwulan laporan

juga menurun sebesar 0,36% dibandingkan triwulan sebelumnya.

Perkembangan

harga tepung terigu merk

Segitiga Biru pada triwulan

laporan relatif stabil di level

Rp10.000/kg. Sementara di

tingkat internasional, harga

gandum yang merupakan

bahan baku tepung terigu

mengalami penurunan

sebesar 5,54% (qtq).16

Harga rata-rata Crude

Palm Oil(CPO) di tingkat

internasional pada triwulan

laporan meningkat 4,35%

dibandingkan triwulan

sebelumnya, yaitu dari USD

783,83/metric ton meningkat

menjadi USD 817,94/metric

16

Satu bushel setara dengan 27 kg.

150

155

160

165

170

175

180

185

190

195

0

100

200

300

400

500

600

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3

2012 2013 2014

Th

ou

san

ds

(Rp ribu/Kg)

Sumber: Bloomberg, indexmundi.com & Disperindag Prov. Jambi

(USD/CWT)

Beras internasional (aksis kiri)

Beras King (aksis kanan)

Grafik 2.8. Perkembangan Harga Tepung Terigu

Grafik 2.9. Perkembangan Harga CPO dan Minyak Goreng

5000

6000

7000

8000

9000

10000

11000

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3

2012 2013 2014

(Rp/Kg)

Sumber: Bloomberg & Disperindag Prov. Jambi

(USD/Bushel)

Wheat/Gandum (aksis kiri) Tepung Terigu lokal (aksis kanan)

5,000

6,000

7,000

8,000

9,000

10,000

11,000

12,000

0

500

1000

1500

2000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3

2012 2013 2014

(Rp/Kg)

Sumber: Bloomberg & Disperindag Prov. Jambi

(Ringgit/Ton)

CPO internasional (aksis kiri)

Minyak goreng lokal (aksis kanan)

Page 60: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

INFLASI

KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

42

ton. Sejalan dengan harga internasional, harga minyak goreng lokal juga

meningkat dari Rp10.500/liter triwulan lalu menjadi Rp11.817/liter.

2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami

inflasi 1,18% (qtq). Berdasarkan sub kelompoknya, urutan inflasi tertinggi

tercatat pada sub kelompok makanan jadi yaitu sebesar 1,67% (qtq) yang

disebabkan oleh kenaikan jenis barang seperti nasi dengan lauk, kopi bubuk,

ayam goreng, teh manis, roti manis, empek-empek dan siomay pada bulan Maret

2014. Sub kelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami inflasi sebesar

0,60% (qtq), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami

deflasi sebesar 0,46%. Inflasi kedua sub kelompok tersebut mengikuti kenaikan

harga bahan bakar elpiji dan UMP.

Sub kelompok makanan terakhir yaitu tembakau dan minuman

beralkohol mengalami inflasi 0,41% (qtq), dipengaruhi oleh kenaikan harga

rokok kretek filter terkait pajak rokok sesuai dengan Undang-Undang No. 28

Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang berlaku mulai 1

Januari 2014.

3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada triwulan I-

2014 mengalami inflasi sebesar 1,24% (qtq), lebih rendah dari triwulan

sebelumnya (3,03% (qtq)), dengan laju inflasi tahunan 7,31%(yoy). Berdasarkan

sub kelompoknya, inflasi tersebut disebabkan oleh kenaikan harga pada sub

kelompok bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 2,48% (qtq),

penyelenggaraan rumah tangga sebesar 1,26% (qtq), perlengkapan rumah

tangga sebesar 1,05% (qtq), serta biaya tempat tinggal sebesar 0,59% (qtq).

Pemicu terjadinya inflasi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan, dan air

adalah kenaikan harga elpiji 12 kg oleh Pertamina yang berefek pada kenaikan

harga elpiji 3 kg serta adanya faktor distribusi yang tidak merata.

Page 61: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

INFLASI

TRIWULAN I-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

43

4. Kelompok Sandang

Kelompok sandang

pada triwulan I-2014 secara

tahunan mengalami deflasi

sebesar sebesar 0,17%(yoy)

setelah pada triwulan

sebelumnya juga mengalami

deflasi sebesar 0,89% (yoy).

Secara triwulanan, kelompok

sandang mengalami inflasi

sebesar 0,69% (qtq). Terjadinya inflasi pada kelompok ini terutama

disumbangkan oleh inflasi barang yang tergolong barang pribadi dan sandang

lainnya (1,30% (qtq)). Terjadinya krisis di Krimea akibat pengambilalihan

(aneksasi) oleh Rusia dikhawatirkan akan memicu konfrontasi paling serius paska

perang dingin yang pada akhirnya berpotensi mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi global. Kondisi tersebut mendorong investor untuk kembali memegang

emas sehingga mempengaruhi peningkatan harga emas internasional. Namun

demikian pemangkasan stimulus sebesar US$ 10 miliar oleh The Fed serta adanya

rencana The Fed untuk meningkatkan suku bunga menjadi faktor penahan

meningkatnya harga emas internasional.17

5. Kelompok Kesehatan

Harga komoditi yang tergabung dalam kelompok kesehatan mengalami

inflasi sebesar 0,58% (qtq), menurun dari triwulan sebelumnya (0,93% (qtq)).

Inflasi yang terjadi utamanya bersumber dari meningkatnya harga produk

perawatan jasmani dan kosmetika (1,30% (qtq)) sedangkan tarif jasa perawatan

jasmani relatif stabil.

6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami inflasi sebesar

0,56% (qtq), lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu (0,29% (qtq)). Kenaikan

17

Sumber: Bloomberg.1 (satu) troy ounce setara dengan 31,1034768 gram

(http://en.wikipedia.org)

Grafik 2.10. Perkembangan Harga Emas di Pasar Internasional

0

500

1000

1500

2000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3

2012 2013 2014

Sumber: Bloomberg

(USD/troy ounce)

Page 62: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

INFLASI

KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

44

inflasi tersebut disebabkan oleh kenaikan harga perlengkapan/peralatan

pendidikan (3,37% (qtq)) serta tarif kursus-kursus/pelatihan (1,28% (qtq)).

7. Kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami

peningkatan harga sebesar 1,56% (qtq), setelah pada triwulan sebelumnya

mengalami deflasi sebesar 0,55% (qtq). Berdasarkan sub kelompoknya, inflasi

pada kelompok ini utamanya bersumber dari sub kelompok transpor sebesar

2,07% (qtq) atau 27,14% (yoy). Hal tersebut dipengaruhi oleh permintaan

transportasi udara yang meningkat sehubungan perayaan Imlek dan kenaikan

tarif pesawat udara seiring dengan Peraturan Menteri Perhubungan No 2 tahun

2014 tentang Besaran Biaya Tambahan Tarif Penumpang Kelas Ekonomi

Angkutan Udara Niaga Berjadwal dalam Negeri. Tambahan biaya (surcharge)

tersebut akibat kenaikan harga avtur.

Sementara itu, harga rata-rata minyak di pasar internasional naik sebesar

1,52% dibandingkan periode triwulan IV-2013 yaitu dari USD 97,38/barrel,

menjadi USD 98,87/barrel yang dipengaruhi oleh penurunan pasokan minyak

dari negara-negara OPEC dan memanasnya kondisi politik di Ukraina.

Grafik 2.11. Perkembangan Harga Minyak di Pasar Internasional

0,00

25,00

50,00

75,00

100,00

125,00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2012 2013 2014

Sumber: Bloomberg

Harga Minyak (USD/Barrel)

Page 63: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

INFLASI

TRIWULAN I-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

45

C. INFLASI KOTA BUNGO

Sejak Januari 2014 terdapat penambahan cakupan kota inflasi di Provinsi

Jambi dari sebelumnya hanya Kota Jambi menjadi Kota Jambi dan Muara Bungo

dan nasional dari 66 kota menjadi 82 kota.

Tabel 2.4. Perkembangan Inflasi Kota Bungo

Berdasarkan kelompoknya, sumbangan terbesar sampai dengan posisi

Maret 2014 adalah kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar dengan

inflasi 3,04% (qtq) dan 10,24% (yoy) disumbangkan jenis barang bahan bakar

rumah tangga terkait kenaikan elpiji 12 kg oleh Pertamina dan permintaan sewa

rumah yang meningkat sejalan dengan usaha pertambangan batubara di Kota

Bungo. Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan berkontribusi sebesar

6,51% (yoy) disebabkan oleh perayaan Imlek dan kenaikan tarif pesawat udara

seiring dengan Peraturan Menteri Perhubungan No 2 tahun 2014 tentang

Besaran Biaya Tambahan Tarif Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga

Berjadwal dalam Negeri (tabel 2.4) dan angkutan udara ini pada bulan Februari

2014 mengalami deflasi seiring dengan berakhirnya musim liburan Tahun Baru.

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami

inflasi sebesar 1,87% (qtq) atau 5,61% (yoy) yang didominasi sub kelompok

minuman yang tidak beralkohol akibat kenaikan kopi manis pada bulan Februari

2014 seiring dengan kenaikan bahan bakar elpiji oleh Pertamina dan sub

kelompok tembakau dan minuman beralkohol akibat kenaikan harga rokok

kretek filter.

Maret

2014

mtm Sumbangan mtm Sumbangan mtm Sumbangan ytd Sumbangan yoy

I Bahan Makanan 2.19 0.59 0.11 0.03 -1.61 -0.44 0.66 0.18 5.88

II Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0.78 0.16 1.18 0.24 -0.09 -0.02 1.87 0.37 5.61

III Perumahan, Air, Listrik & Bahan Bakar 2.08 0.36 0.61 0.11 0.33 0.06 3.04 0.54 10.24

IV Sandang 0.08 0.01 0.52 0.04 0.04 0.00 0.64 0.05 5.33

V Kesehatan -0.45 -0.02 0.68 0.03 0.56 0.03 0.78 0.04 4.28

VI Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0.25 0.02 0.00 0.00 0.09 0.01 0.35 0.02 2.52

VII Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 0.03 0.00 0.35 0.05 0.04 0.01 0.41 0.05 6.51

INFLASI 1.11 1.11 0.51 0.51 (0.35) (0.35) 1.26 1.26 6.28

Sumber: BPS (diolah)

KELOMPOKJanuari 2014 Februari 2014 Maret 2014 Maret 2014

Page 64: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

INFLASI

KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

46

Tabel 2.5. Sumbangan Inflasi Bulanan (mtm)Kota Bungo Berdasarkan Komoditi Periode triwulan I-2014

Berdasarkan komoditinya (Tabel 2.5.), penyumbang pembentukan inflasi

terbesar adalah cabe merah; bahan bakar rumah tangga; dan nila (Januari2014),

ketupat/lontong sayur dan kopi manis (Februari 2014) dan udang basah (Maret 2014).

Sedangkan komoditi penyumbang deflasi adalah bawang merah (Januari 2014), cabe

merah, daging ayam ras dan angkutan udara (Februari 2014) dan cabe merah (Maret

2014).

TW I-2014 TW I-2014

Sumbangan Sumbangan

JANUARI JANUARI

1 Cabe Merah 0.3890 1 Bawang Merah -0.0447

2 Bahan Bakar RT 0.1726 2 Sekolah Menengah Pertama -0.0445

3 Tukang Bukan Mandor 0.1604 3 Daun Singkong -0.0334

4 Bayam 0.0885 4 Gabus -0.0321

5 Mie 0.0770 5 Emas Perhiasan -0.0304

6 Rokok Kretek Filter 0.0752 6 Tongkol/Ambu-Ambu -0.0280

7 Cabai Rawit 0.0558 7 Udang Basah -0.0254

8 Nila 0.0517 8 Daging Ayam Ras -0.0207

9 Kangkung 0.0484 9 Gula Pasir -0.0183

10 Teri 0.0397 10 Semangka -0.0179

1.1583 -0.2954

FEBRUARI FEBRUARI

1 Nila 0.1328 1 Bawang Merah -0.2386

2 Ketupat/Lontong Sayur 0.1073 2 Cabe Merah -0.0511

3 Kopi Manis 0.0960 3 Bawang Putih -0.0353

4 Pemeliharaan/Service 0.0805 4 Daging Ayam Ras -0.0311

5 Bahan Bakar RT 0.0554 5 Angkutan Udara -0.0302

6 Cabai Rawit 0.0531 6 Teri -0.0300

7 Jengkol 0.0400 7 Bayam -0.0280

8 Kentang 0.0304 8 Tomat Buah -0.0208

9 Sewa Rumah 0.0261 9 Gula Pasir -0.0142

10 Telur Ayam Ras 0.0253 10 Kembung/Gembung/Banyar/Gembolo/Aso-Aso -0.0089

0.6469 -0.4882

MARET MARET

1 Udang Basah 0.0750 1 Cabe Merah -0.6880

2 Nila 0.0610 2 Bawang Merah -0.0814

3 Daging Sapi 0.0379 3 Kelapa -0.0255

4 Bahan Bakar RT 0.0300 4 Gula Pasir -0.0230

5 Daging Ayam Ras 0.0226 5 Telur Ayam ras -0.0186

6 Serai 0.0182 6 Baju Kaos Berkerah -0.0133

7 Kentang 0.0177 7 Bedak -0.0057

8 Minyak Goreng 0.0164 8 Televisi Berwarna -0.0040

9 Ketimun 0.0114 9 Pembasmi Nyamuk Bakar -0.0033

10 Sabun Mandi 0.0113 10 Teri -0.0030

0.3015 -0.8658

Sumber : BPS (diolah)

Sumbangan 10 Komoditas Sumbangan 10 Komoditas

Sumbangan 10 Komoditas Sumbangan 10 Komoditas

Sumbangan 10 Komoditas Sumbangan 10 Komoditas

10 KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI 10 KOMODITAS PENYUMBANG DEFLASI

Page 65: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

47

47

BOKS. 2 POTENSI EL NINO DI PROVINSI JAMBI

TAHUN 2014

TRIWULAN I - 2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

Boks.2

POTENSI EL NINO DI PROVINSI JAMBI (Sumber: Liaison ke Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi jambi

tanggal 7 April 2014)

Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

(BMKG) pada tahun 2014 diprediksi akan terjadi El Nino dengan intensitas lemah

yang akan menyebabkan terjadinya cuaca kering. El Nino dapat memberikan

dampak terhadap produksi tanaman baik pangan dan perkebunan serta

berpotensi menyebabkan gangguan transportasi apabila terjadi kabut asap

akibat kebakaran hutan dan kedangkalan sungai. Dampak tersebut sedikit

banyak akan berpengaruh terhadap perekonomian dan inflasi di Jambi.

Meskipun cuaca Pulau Sumatera lebih banyak dipengaruhi oleh Indeks Dipole

Mode walaupun potensi El-Nino tetap perlu diwaspadai dan diantisipasi.

Apa itu El Nino?

El Nino adalah gejala gangguan iklim yang diakibatkan oleh naiknya suhu

permukaan laut Samudera Pasifik sekitar khatulistiwa bagian tengah dan timur.

Naiknya suhu di Samudera Pasifik ini mengakibatkan perubahan pola angin dan

curah hujan yang ada di atasnya. Pada saat normal hujan banyak turun di

Page 66: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

48

48

BOKS. 2 POTENSI EL NINO DI PROVINSI JAMBI

TAHUN 2014

TRIWULAN I - 2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

Australia dan Indonesia, namun akibat El Nino ini hujan banyak turun di

Samudera Pasifik sedangkan di Australia dan Indonesia menjadi kering. Kejadian

El Nino menunjukkan siklus 4-7 tahun sekali, namun setelah tahun 1940-an

frekuensinya cenderung meningkat menjadi 3-5 tahun dengan intensitas

semakin kuat.

Standardized Southern Oscilliation Index (SOI)

Index NINO

Page 67: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

49

49

BOKS. 2 POTENSI EL NINO DI PROVINSI JAMBI

TAHUN 2014

TRIWULAN I - 2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

Apa Dampak El Nino?

Di Indonesia, El Nino 1997/1998 memperburuk kebakaran hutan dan merusak

terumbu karang. Dampak terparah yang langsung dirasakan manusia adalah

kekeringan yang dapat mempengaruhi produksi pangan, berkurangnya pasokan

air untuk pembangkit listrik, keperluan industri, rumah tangga serta ternak. El

Nino yang cukup signifikan biasanya diikuti oleh produksi beras yang rendah

sehingga mengakibatkan inflasi beras menjadi tinggi. Hal ini pernah terjadi di

Indonesia pada 2005-2006 dan 2009-2010.

Apa itu Dipole Mode Event?

Dipole Mode Event (DME) adalah perbedaan anomali dua kutub suhu

permukaan laut (SPL) di Samudera Hindia bagian timur (perairan Indonesia

sekitar Sumatera dan Jawa) dan Samudera Hindia bagian tengah sampai barat

(perairan pantai timur benua Afrika). Di pantai timur Afrika terjadi Dipole Mode

positif karena temperatur air lautnya lebih hangat sementara di barat Sumatera

yang temperaturnya lebih dingin terjadi Dipole Mode negatif. Akibatnya uap air

yang terbentuk di wilayah Indonesia terbawa ke Afrika sehingga sebagian

wilayah Indonesia mengalami kekeringan.

Inflasi Beras dan Pertumbuhan Produksi Beras

Page 68: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

50

50

BOKS. 2 POTENSI EL NINO DI PROVINSI JAMBI

TAHUN 2014

TRIWULAN I - 2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

Historis Kejadian El-Nino di Provinsi Jambi

a) Tahun 1997

El Nino 1997 merupakan kejadian el-nino dengan level tinggi dimana

dalam bulan Agustus hanya terjadi 4 kali hujan dengan intesitas rendah.

Puncak El Nino terjadi pada bulan September, dimana pada bulan

tersebut tidak terjadi hujan dan disertai dengan cuaca panas dan

munculnya kabut asap akibat kebakaran lahan. Transportasi baik itu via

udara maupun laut/sungai terhalang oleh jarak pandang dan

kedangkalan sungai. Transportasi yang tidak lancar tersebut mengganggu

distribusi barang komoditas pangan sehingga mengakibatkan kenaikan

harga barang atau inflasi.

b) Tahun 2012

Kejadian El-Nino pada tahun 2012 berada pada skala normal, terjadi pada

bulan Agustus 2012 dan ditandai dengan cuaca kering dan munculnya

kabut asap.

Prakiraan Cuaca Provinsi Jambi 2014

Pada tahun 2014, diprakirakan akan terjadi El-Nino dalam skala rendah dengan

indikasi sifat hujan dalam beberapa bulan ke depan di bawah normal. Awal

musim kemarau di Provinsi Jambi diprakirakan terjadi pada akhir bulan Mei 2014

dan puncak musim kemarau diprakirakan akan terjadi pada bulan Agustus dan

September (sesuai siklus El-Nino dengan puncak pada bulan Agustus s.d.

September).

Potensi Dampak El Nino di Jambi

Walaupun diprediksi dengan skala rendah, namun perlu diwaspadai hal-hal

sebagai berikut :

1. Kekeringan berpotensi memunculkan titik api yang memicu kebakaran

hutan

2. Transportasi udara dan laut terganggu terkait kabut asap yang

mempengaruhi jarak pandang serta tingkat kedalaman sungai.

Page 69: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

51

51

BOKS. 2 POTENSI EL NINO DI PROVINSI JAMBI

TAHUN 2014

TRIWULAN I - 2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

3. Distribusi komoditas pangan tidak lancar sehingga mengakibatkan

bertambahnya biaya transportasi

4. Resiko gagal panen pada tanaman pangan. Kekeringan mengancam

sektor pertanian. Keterlambatan dan musim hujan yang pendek serta

curah hujan yang minim mempengaruhi pembentukan bulir padi hingga

produksi. Suhu udara yang meningkat dan kelembaban udara yang

rendah akan menaikkan aktifitas hama seperti wereng dan tikus serta

penyakit.

5. Resiko inflasi akibat terjadinya penurunan pasokan bahan pangan dan

terganggunya jalur distribusi

Tindakan Antisipasi Dampak El Nino tahun 2014

Upaya antisipasi dampak El Nino di tahun 2014 diantaranya dapat dilakukan

melalui:

1. Mensosialisasikan kepada petani mengenai perubahan iklim terhadap

masa tanam oleh dinas terkait.

2. Menjadwal ulang saat pemupukan, menyesuaikan pola tanam serta

memilih benih tanaman yang berusia pendek dan membutuhkan sedikit

air.

3. Untuk peternakan, perikanan dan rumah tangga perkotaan dilakukan

dengan cara menghemat air termasuk penghematan penggunaan air

tanah.

4. Pemerintah daerah mempertimbangkan pembangunan waduk untuk

menampung air hujan dan sekaligus sebagai objek wisata.

5. Mensiagakan dinas terkait resiko kebakaran hutan.

6. Memastikan ketersediaan beras dan distribusi pemenuhan beras oleh

dinas terkait termasuk komoditas pangan lainnya.

Page 70: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

Halaman ini sengaja dikosongkan.

This page is intentionally blank.

Page 71: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

53

BAB III PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

Kinerja perbankan pada triwulan I-2014 secara umum menunjukkan

peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya baik dari sisi aset, penghimpunan

dana maupun penyaluran kredit. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang lebih

besar daripada pertumbuhan kredit menyebabkan Loan to Deposits Ratio (LDR)

perbankan berdasarkan bank pelapor mengalami sedikit penurunan (244 bps)

menjadi sebesar 119,22%. Kualitas kredit yang diberikan tergolong baik, tercermin

dari rasio Non Performing Loan (NPL) gross bank umum yaitu sebesar 2,06% (di

bawah ketentuan 5%), meskipun sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu

(1,98%)

A.Perkembangan Kelembagaan20

Secara kelembagaan, jumlah bank dan kantor bank yang beroperasi di wilayah

kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi selama Triwulan I-2014

mengalami peningkatan dari triwulan sebelumnya. Jumlah bank meningkat dari 49

bank menjadi 50 bank yang terdiri dari 32 (tiga puluh dua) bank umum dan 18

(delapan belas) Bank Perkreditan Rakyat (BPR), seiring dengan beroperasinya BPR

Buana Mandiri. Jumlah kantor bank meningkat dari 379 kantor bank menjadi 408

kantor bank. Secara lebih rinci dari 408 kantor bank di Provinsi Jambi tersebut, 378 di

antaranya merupakan kantor bank umum sementara 30 lainnya merupakan kantor

BPR.

Dari 32 (tiga puluh dua) bank umum yang beroperasi di wilayah Jambi

tersebut, 27 (dua puluh tujuh) di antaranya merupakan bank konvensional dengan 3

(tiga) di antaranya memiliki Unit Usaha Syariah (Bank Jambi Unit Usaha Syariah, Bank

20

Rincian jumlah Kantor Bank Umum dan BPR per-kabupaten/kota se-Provinsi Jambi dapat dilihat

pada halaman lampiran.

Page 72: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

54

CIMB Niaga Unit Usaha Syariah, dan Bank Sinarmas Unit Usaha Syariah), sedangkan 5

(lima) bank lainnya merupakan bank syariah.

Berdasarkan sebaran jumlah kantor bank umum dan BPR, sebagian besar yaitu

34,07% atau 139 (seratus tiga puluh sembilan) berada di kota Jambi, diikuti oleh

Kabupaten Merangin dan Bungo masing-masing sebanyak 41 (empat puluh satu)

kantor (10,05%) dan 39 (tiga puluh sembilan) kantor (9,56%) (Tabel 3.1.). Sementara

kabupaten yang paling sedikit jumlah kantor banknya adalah Kota Sungai Penuh,

yaitu hanya sebanyak 8 (delapan) kantor atau sebesar 1,96%.

Tabel 3.1. Perkembangan Jumlah Kantor Bank Umum dan BPR ProvinsiJambi

Sumber: LBU Bank Indonesia

B.Bank Umum

1. Perkembangan Aset Bank

Total aset bank umum di Provinsi Jambi tumbuh 3,54% dari Rp28,68 triliun

pada triwulan sebelumnya menjadi Rp29,69 triliun yang utamanya didorong oleh

meningkatnya aset bank pemerintah dan bank syariah masing-masing sebesar Rp1,03

triliun (5,65%) dan Rp92,10 miliar (4,27%) (Grafik 3.1.). Pertumbuhan tersebut lebih

tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya (0,48%). Namun demikian,

secara tahunan, pertumbuhan aset perbankan pada triwulan I-2014 (11,54% (yoy))

mengalami penurunan dibandingkan triwulan I-2013 (15,48% (yoy))

2014

Trw 1 Trw 2 Trw 3 Trw 4 Trw 1

Kota Jambi 133 135 137 138 139 34.07

Bungo 36 36 36 36 39 9.56

Muara Jambi 36 36 36 36 36 8.82

Sarolangun 31 31 31 31 38 9.31

Merangin 31 31 31 31 41 10.05

Batanghari 24 24 24 24 25 6.13

Tebo 23 23 23 23 27 6.62

Tanjung Jabung Barat 22 22 22 22 27 6.62

Kerinci 23 23 23 20 17 4.17

Tanjung Jabung Timur 10 10 10 10 11 2.70

Sungai Penuh 5 5 5 8 8 1.96

T O T A L 374 376 378 379 408 100

JUMLAH BANKPangsa

(%)

2013

Page 73: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

TRIWULAN I-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

55

Berdasarkan pangsanya, aset perbankan terbesar adalah dari bank pemerintah

Rp19,18 triliun (64,60%), diikuti oleh bank swasta Rp8,26 triliun (27,82%) dan bank

syariah Rp2,25 triliun (7,58%).

Grafik 3.1. Perkembangan Aset Bank Umum Provinsi Jambi

(dalam satuan triliun rupiah)

Sumber: LBU Bank Indonesia (diolah)

2. Perkembangan Dana Masyarakat

Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh bank umum sebesar

Rp20,07 triliun, meningkat 3,37% (Rp654,42 miliar) dari triwulan sebelumnya

(Rp19,42 triliun) seiring dengan meningkatnya simpanan berjangka yang cukup

signifikan yaitu sebesar 33,28% (qtq). Sementara tabungan dan giro mengalami

penurunan masing-masing sebesar 6,36% (qtq) dan 4,90% (qtq) (Grafik 3.2. dan

tabel 3.2.). Secara tahunan, DPK tumbuh sebesar 8,19% (Rp1,69 triliun), lebih tinggi

dibandingkan pertumbuhan tahun 2013 (6,50%). Berdasarkan komposisinya,

peningkatan terbesar disebabkan oleh meningkatnya penempatan pada deposito dan

tabungan masing-masing sebesar 20,57% (yoy) dan 12,76% (yoy). Sementara itu,

penempatan dana pada giro mengalami penurunan sebesar 15,28% (yoy).

19 20 21 21

23 24 24 24 27 28 29 29

30

8.64 7.65

3.71

1.51

9.76

3.17

1.61 1.29

8.76

4.57

2.53

0.48

3.54

23.61

27.67

25.94

23.12 24.38

19.20 16.80

16.54 15.48

17.04 18.10 17.16 11.54

0

5

10

15

20

25

30

-

5

10

15

20

25

30

35

Q1-11 Q2-11 Q3-11 Q4-11 Q1-12 Q2-12 Q3-12 Q4-12 Q1-13 Q2-13 Q3-13 Q4-13 Q1-14

Persen

Jumlah Aset (aksis kiri) Pertumbuhan q-t-q (%) Pertumbuhan y-o-y (%)

Page 74: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

56

Grafik 3.2. Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Umum Provinsi Jambi

Sumber: LBU Bank Indonesia (diolah)

Tabel 3.2. Penghimpunan Dana Bank Umum di Provinsi Jambi (dalam jutaan rupiah)

Sumber: LBU Bank Indonesia (diolah)

Berdasarkan kelompok bank, penghimpunan DPK mayoritas berasal dari

bank pemerintah dan mencapai Rp13,24 triliun (65,99%), diikuti oleh bank swasta

nasional Rp5,92 triliun (29,48%) dan bank syariah Rp908,59 miliar (4,53%) (Tabel

3.2). DPK pada bank syariah dan bank pemerintah mampu tumbuh masing-masing

sebesar 6,62% (qtq) dan 1,98% (qtq). Sementara DPK bank swasta mengalami

penurunan sebesar -3,04% (qtq). Namun demikian, secara tahunan, bank swasta

nasional mengalami akselerasi pertumbuhan penghimpunan DPK mencapai 13,69%

(yoy), sementara bank pemerintah dan bank syariah masing-masing sebesar 7,84%

(yoy) dan 1,98%(yoy).

3,866 3,373 3,688 3,763 3,753 4,120 3,745 3,343 3,179

4,634 5,031 5,089 4,050 5,131 5,388 5,706 4,642 6,187

8,755 9,208 9,141 10,132 9,492 9,646 10,070

11,430 10,703

17,255 17,612 17,918 17,945 18,376

19,155 19,521 19,415 20,069

-

4,000

8,000

12,000

16,000

20,000

24,000

Q1-12 Q2-12 Q3-12 Q4-12 Q1-13 Q2-13 Q3-13 Q4-13 Q1-14

Rp (dalam jutaan)

Tabungan Simp Berjangka Giro DPK

Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I q-t-q y-o-y

11,619,065 11,845,086 11,782,102 11,521,957 12,281,783 12,922,185 12,809,164 12,422,771 13,244,757 6.62% 7.84%

1 2,998,739 2,564,066 2,761,820 2,854,884 2,966,564 3,221,551 2,717,057 2,459,884 2,446,629 -0.54% -17.53%

2 5,693,620 6,033,199 5,802,879 6,560,565 5,989,720 6,074,794 6,292,275 7,365,988 6,811,479 -7.53% 13.72%

3 Simpanan Berjangka 2,926,706 3,247,821 3,217,403 2,106,508 3,325,500 3,625,840 3,799,833 2,596,900 3,986,649 53.52% 19.88%

4,966,221 5,062,932 5,358,250 5,584,108 5,203,578 5,097,258 5,573,083 6,101,268 5,916,091 -3.04% 13.69%

1 721,162 698,067 782,894 690,317 613,758 660,092 750,965 745,775 679,344 -8.91% 10.69%

2 2,746,874 2,828,346 2,974,148 3,155,100 3,080,196 3,043,183 3,270,743 3,543,220 3,371,287 -4.85% 9.45%

3 Simpanan Berjangka 1,498,185 1,536,519 1,601,209 1,738,691 1,509,624 1,393,983 1,551,375 1,812,272 1,865,460 2.93% 23.57%

669,834 703,517 777,150 839,129 890,936 1,135,215 1,138,726 890,976 908,588 1.98% 1.98%

1 146,376 110,927 142,941 217,466 172,681 238,744 276,842 137,808 53,510 -61.17% -69.01%

2 314,065 346,257 364,303 416,756 422,185 528,165 507,246 520,567 520,620 0.01% 23.32%

3 209,393 246,333 269,906 204,907 296,070 368,306 354,638 232,601 334,458 43.79% 12.97%

17,255,120 17,611,536 17,917,502 17,945,194 18,376,298 19,154,658 19,520,974 19,415,015 20,069,436 3.37% 9.21%

1 3,866,278 3,373,061 3,687,655 3,762,667 3,753,003 4,120,387 3,744,864 3,343,467 3,179,483 -4.90% -15.28%

2 8,754,559 9,207,801 9,141,330 10,132,421 9,492,101 9,646,142 10,070,264 11,429,775 10,703,386 -6.36% 12.76%

3 4,634,284 5,030,674 5,088,518 4,050,106 5,131,194 5,388,129 5,705,847 4,641,773 6,186,567 33.28% 20.57%

Giro

Tabungan

Giro

Giro

Simpanan Berjangka

Simpanan Berjangka

Jumlah

Bank Syariah

Tabungan

Giro

Bank Pemerintah

Bank Konvensional

PertumbuhanURAIAN

2012 2013

Tabungan

Bank Swasta Nasional

2014

Tabungan

Page 75: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

TRIWULAN I-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

57

Berdasarkan golongan pemilik, tumbuhnya DPK secara tahunan terutama

berasal dari penempatan oleh perseorangan dan Pemerintah Daerah. DPK

perseorangan meningkat Rp1,57 triliun dalam setahun ini menjadi Rp13,85 triliun

(meningkat 12,81%) (Tabel 3.3.). Meningkatnya suku bunga simpanan bank

mengikuti kenaikan BI-rate menjadi salah satu faktor tumbuhnya DPK perseorangan.

Sementara itu meskipun DPK milik Pemerintah Daerah memiliki pangsa terbesar

kedua setelah perseorangan, namun pertumbuhan tahunannya mengalami

penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 22,34% menjadi Rp2,97 triliun.

Tabel 3.3. Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Golongan Pemilik (dalam jutaan rupiah)

Sumber: LBU Bank Indonesia (diolah)

Berdasarkan lokasi proyek, peningkatan DPK secara tahunan utamanya

disebabkan oleh meningkatnya penghimpunan DPK di hampir seluruh wilayah Jambi,

kecuali Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Batanghari, dan Tanjung Jabung Timur

(Tabel 3.4.). Pertumbuhan penghimpunan DPK tahunan terbesar terjadi di wilayah

Kabupaten Sarolangun serta Kabupaten Merangin masing-masing sebesar Rp105,89

miliar (34,41%) dan Rp145,28 miliar (20,32%). Berdasarkan pangsanya, mayoritas

penghimpunan DPK berlokasi di Kota Jambi yang mencapai Rp13,89 triliun (69,19%)

diikuti oleh Bungo sebesar Rp1,41 triliun (7,04%).

Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal Share yoy

Penduduk/Residents

1 Pemerintah Pusat 138,194 128,807 123,306 143,604 35,692 127,212 0.63 -1.24%

2 Pemerintah Daerah (Pemda) 2,087,516 3,821,755 4,227,594 3,950,762 1,701,695 2,967,960 14.79 -22.34%

3 Badan Dan Lembaga Pemerintah 26,433 30,978 30,149 31,195 32,249 24,238 0.12 -21.76%

4 BUMN Atau Pemerintah Campuran 527,207 352,535 407,528 379,712 553,401 997,696 4.97 183.01%

5 BUMD 47,853 35,389 58,419 40,173 47,010 119,318 0.59 237.16%

6 Lembaga Keuangan Non Bank 121,675 134,383 161,774 173,501 187,916 234,135 1.17 74.23%

7 Bukan Lembaga Keuangan 1,993,759 1,503,361 1,627,833 1,691,289 2,285,904 1,632,625 8.14 8.60%

8 Sektor Swasta Lainnya 69,194 80,742 329,109 375,263 113,914 110,337 0.55 36.65%

9 Perseorangan 12,925,202 12,278,358 12,184,119 12,729,279 14,452,207 13,850,893 69.03 12.81%

Jumlah 17,937,033 18,366,310 19,149,832 19,514,780 19,409,987 20,064,415 100 9.25%

Bukan Penduduk/Non-Residents 8,160 9,988 4,826 6,193 5,026 5,022 -49.72%

17,945,194 18,376,298 19,154,658 19,520,972 19,415,013 20,069,436 9.21%

Trw.IV-2012 Trw.I-2014

Penduduk dan bukan penduduk

No. Golongan PemilikTrw.I-2013 Trw.II-2013 Trw.III-2013 Trw.IV-2013

Page 76: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

58

Tabel 3.4 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Lokasi Proyek (dalam jutaan rupiah)

Sumber: LBU Bank Indonesia (diolah)

3. Perkembangan Kredit/Penyaluran Dana

Penyaluran kredit oleh bank umum di Provinsi Jambi meningkat Rp306,22

miliar (1,30%) yaitu dari Rp23,62 triliun pada triwulan sebelumnya menjadi Rp23,93

triliun (Tabel 3.5.). Namun demikian, pertumbuhan tersebut mengalami perlambatan

dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya (2,09% (qtq)). Secara

tahunan, pertumbuhan penyaluran kredit pada triwulan I-2014 hanya mencapai

18,67%, melambat dibandingkan tahun 2013 yang dapat mencapai 28,34%, sejalan

dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi daerah.

Tabel 3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum Provinsi Jambi (dalam jutaan rupiah)

Sumber: LBU Bank Indonesia (diolah)

Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal Share Nominal Persen

1 Kota Jambi 12,485,079 12,224,040 12,668,320 13,175,628 13,666,724 13,886,280 69.19 1,662,241 13.60

2 Kab. Bungo 1,335,840 1,357,670 1,346,772 1,372,958 1,416,378 1,413,445 7.04 55,774 4.11

3 Kab. Kerinci 965,779 1,108,471 1,147,320 1,203,577 1,112,837 1,170,097 5.83 61,626 5.56

4 Tanjung Jabung Barat 1,166,645 1,268,320 1,377,031 1,357,655 1,159,956 1,165,207 5.81 (103,113) (8.13)

5 Kab. Merangin 742,265 715,083 730,486 767,783 761,310 860,365 4.29 145,282 20.32

6 Kab. Batanghari 730,007 785,137 825,672 660,154 532,202 596,299 2.97 (188,838) (24.05)

7 Kab. Sarolangun 177,266 307,734 377,066 357,268 325,766 413,629 2.06 105,895 34.41

8 Kab. Tebo 158,797 290,326 281,687 263,216 243,659 308,651 1.54 18,325 6.31

9 Tanjung Jabung Timur 183,516 319,517 400,302 362,735 196,183 255,464 1.27 (64,053) (20.05)

17,945,194 18,376,298 19,154,658 19,520,974 19,415,015 20,069,436 100 1,693,139 9.21

Trw. I-14 Pertumbuhan (yoy)

JUMLAH

Trw. IV-12 Trw. I-13 Trw. II-13 Trw. III-13 Trw. IV-13No. Kota/Kabupaten

TW I TW II TW III TW IV TW I q-t-q y-o-y

Kelompok Bank 20,162,558 22,223,927 23,138,260 23,621,083 23,927,298 1.30% 18.67%

1 Bank Pemerintah 12,768,570 14,129,012 14,694,069 15,048,876 15,394,481 2.30% 20.57%

2 Bank Swasta*) 5,560,810 6,152,437 6,436,729 6,525,991 6,503,079 -0.35% 16.94%

3 Bank Syariah 1,833,179 1,942,478 2,007,462 2,046,216 2,029,739 -0.81% 10.72%

Jenis Penggunaan 20,162,558 22,223,927 23,138,260 23,621,083 23,927,298 1.30% 18.67%

1 Modal Kerja 7,484,277 7,365,449 7,453,703 7,548,969 7,558,597 0.13% 0.99%

2 Investasi 4,033,494 5,481,736 5,752,786 5,864,182 5,959,299 1.62% 47.75%

3 Konsumsi 8,644,788 9,376,743 9,931,771 10,207,932 10,409,402 1.97% 20.41%

Sektor Ekonomi 20,162,558 22,223,927 23,138,260 23,621,083 23,927,298 1.30% 18.67%

1 Pertanian 3,236,828 3,760,313 3,995,028 4,031,009 4,231,411 4.97% 30.73%

2 Pertambangan dan Penggalian 155,226 109,958 99,822 96,338 114,741 19.10% -26.08%

3 Industri 587,518 771,262 832,608 859,670 787,946 -8.34% 34.11%

4 LGA 3,537 6,622 6,197 5,610 4,126 -26.46% 16.64%

5 Konstruksi 651,557 830,433 847,873 804,912 746,132 -7.30% 14.52%

6 Perdagangan Hotel dan Restoran 4,959,617 5,575,797 5,602,869 5,775,325 5,778,262 0.05% 16.51%

7 Pengangkutan dan Komunikasi 303,945 301,212 329,769 326,683 310,465 -4.96% 2.15%

8

Keuangan,Real estate dan Jasa

Perusahaan 986,614 1,137,928 1,134,966 1,132,014 1,135,751 0.33% 15.12%

9 Jasa-jasa 632,928 353,660 357,355 381,591 409,063 7.20% -35.37%

10 Bukan Lapangan Usaha 8,644,788 9,376,743 9,931,771 10,207,932 10,409,402 1.97% 20.41%

*) Termasuk bank asing dan campuran

2014URAIAN

2013 Pertumbuhan

Page 77: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

TRIWULAN I-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

59

Berdasarkan Kelompok Bank, peningkatan jumlah kredit dialami baik oleh

bank konvensional maupun bank syariah. Penyaluran kredit bank konvensional

membukukan pertumbuhan yang sedikit lebih tinggi (19,47% (yoy)) dibandingkan

bank syariah (10,72% (yoy)). Pangsa kredit bank konvensional mencapai 91,52%

sementara bank syariah sebesar 8,48%.

Berdasarkan Jenis Penggunaan, kredit terbesar adalah kredit konsumsi yang

mencapai 43,50%, diikuti dengan kredit modal kerja (31,59%) dan kredit investasi

(24,91%). Namun demikian kredit investasi masih menunjukkan akselerasi

pertumbuhan yang tinggi yaitu mencapai 47,75% (yoy) meskipun secara triwulanan

hanya tumbuh sebesar 1,62% (qtq). Kredit investasi di Jambi utamanya dialokasikan

pada sektor pertanian yang share-nya mencapai 52,68%. Pada triwulan laporan,

kredit investasi pertanian menunjukkan peningkatan sebesar 5,80% (qtq) seiring

dengan mulai membaiknya harga komoditas serta insentif positif dari terdepresiasinya

nilai tukar rupiah. Meskipun masih sangat tergantung akan kondisi ekonomi global,

para pengusaha berpendapat bahwa prospek perkebunan di Jambi masih akan baik

ke depannya.

Sementara itu, kredit modal kerja, yang menunjukkan perputaran kredit dalam

jangka pendek, juga menunjukkan sedikit peningkatan dengan tumbuh 0,99% (yoy)

atau 0,13% (qtq) menjadi Rp7,56 triliun. Mulai membaiknya harga komoditas

berpengaruh juga terhadap peningkatan aktivitas ekonomi termasuk kebutuhan akan

kredit modal kerja. Kredit konsumsi juga masih menunjukkan pertumbuhan yang

cukup tinggi yaitu sebesar 20,41% (yoy) menjadi Rp10,41 triliun atau meningkat

sebesar 1,97% dibandingkan triwulan sebelumnya.

Berdasarkan Sektor Ekonomi, pertumbuhan kredit terbesar terjadi pada

sektor industri yang mencapai 34,11% (yoy) dan diikuti oleh sektor pertanian

(30,73%) serta sektor bukan lapangan usaha (20,41%). Sementara itu, pangsa

penyaluran kredit masih didominasi oleh kredit kepada bukan lapangan usaha, yaitu

sebesar 43,50%, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran (24,15%) dan

sektor pertanian (17,65%). Dominasi penyaluran kredit pada ketiga sektor tersebut

mencapai 85,34% dari total outstanding kredit.

Page 78: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

60

Berdasarkan lokasi Proyek, jumlah kredit yang disalurkan ke Provinsi Jambi

oleh perbankan sebesar Rp31,42 triliun, lebih tinggi dibandingkan kredit yang

disalurkan oleh perbankan Jambi (Rp23,93 triliun) dan menunjukkan bahwa terdapat

Rp7,49 triliun kredit yang disalurkan oleh perbankan di luar provinsi Jambi.

Dibandingkan triwulan lalu, kredit tersebut sedikit meningkat sebesar 0,04% dari

sebelumnya Rp31,40 triliun (Tabel 3.6.). Secara tahunan, terjadi kenaikan penyaluran

kredit sebesar 18,68%. Kenaikan kredit tersebut terutama disebabkan oleh

meningkatnya kredit di Kota Jambi sebesar Rp2,79 triliun (23,70%), Kabupaten

Batanghari sebesar Rp716,90 miliar (47,54%), Kabupaten Merangin sebesar

Rp464,22 miliar (22,38%) dan Kabupaten Tebo sebesar Rp362,96 miliar (30,09%).

Tabel 3.6 Perkembangan Kredit Bank Umum Berdasarkan Sektor Ekonomi di Provinsi Jambi (dalam jutaan rupiah)

Sumber: SEKDA Provinsi Jambi (diolah)

4. Undisbursed Loan

Jumlah undisbursed loan (kredit yang belum ditarik) sebesar Rp2,08 triliun atau

turun sebesar Rp65,15 miliar (3,01%) dari triwulan sebelumnya (Rp2,14 triliun) (Tabel

3.7.). Penurunan undisbursed loan tersebut disebabkan oleh menurunnya

kelonggaran tarik kredit investasi sebesar Rp40,54 miliar (14,60% (qtq)) dan kredit

modal kerja sebesar Rp24,95 miliar (1,34% (qtq)).

TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I*)

Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 4,812,579 5,050,026 5,268,361 6,156,208 6,122,088 6,163,689

Pertambangan dan Penggalian 882,807 934,232 879,927 947,095 1,121,206 1,136,805

Industri Pengolahan 1,591,661 1,422,625 1,620,015 1,681,763 2,549,874 2,431,336

Listrik, Gas dan Air Bersih 35,738 206,162 204,363 201,141 352,665 357,485

Konstruksi 685,138 668,028 859,463 894,478 845,652 800,102

Perdagangan, Hotel dan Restoran 5,155,566 5,321,382 5,918,952 5,986,615 6,066,964 6,045,020

Pengangkutan dan Komunikasi 375,842 449,349 445,403 487,441 529,611 477,072

Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 701,746 669,082 701,423 688,769 727,846 784,290

Jasa-jasa 1,176,874 1,207,393 1,056,421 1,065,722 1,053,136 1,049,801

Pinjaman Kepada Bukan Lapangan Usaha 10,289,952 10,543,228 11,256,968 11,816,000 12,034,617 12,172,056

TOTAL 25,707,902 26,471,507 28,211,296 29,925,232 31,403,658 31,417,654

Sektor Ekonomi2013 2014

Page 79: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

TRIWULAN I-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

61

Tabel 3.7 Tabel Undisbursed Loan Bank Umum Berdasarkan Jenis Penggunaan dan Berdasarkan Sektor Ekonomi Provinsi Jambi

(dalam jutaan rupiah)

Sumber: LBU Bank Indonesia (diolah)

Sementara itu, kelonggaran kredit konsumsi meningkat sebesar Rp899 juta

(44,72% (qtq)). Peningkatan kelonggaran kredit konsumsi tersebut mencerminkan

tingginya persetujuan kredit untuk jenis kredit ini selama triwulan laporan serta

menandakan masih berpeluangnya peningkatan kredit tersebut pada triwulan

mendatang.

5. Peran Intermediasi Perbankan dan Kondisi Non Performing Loans (NPL)

gross Bank Umum di Provinsi Jambi

Loan to Deposits Ratio (LDR)21

pada triwulan laporan mengalami penurunan

sebesar 244 BPS menjadi 119,22% karena pertumbuhan DPK yang cukup signifikan

tidak diiringi dengan tingginya pertumbuhan kredit (Grafik 3.3.). Semenjak triwulan III

tahun 2012 lalu, LDR bank umum sudah melebihi 100% yang menandakan lebih

tingginya kredit yang disalurkan dibandingkan dengan penghimpunan dananya.

Grafik 3.3 Perkembangan Loan To Deposit Ratio (LDR) Bank Umum Provinsi Jambi

Sumber: LBU Bank Indonesia (diolah)

21

LDR perbankan adalah rasio antara penyaluran kredit bank umum dengan dana pihak ketiga (DPK)

yang dihimpun bank umum pada triwulan laporan.

TW I TW II TW III TW IV TW I Nominal %

1 Investasi 230,045 477,751 438,163 277,568 237,033 (40,535) (14.60)

2 Konsumsi 14,883 2,543 2,099 2,009 2,908 899 44.72

3 Modal kerja 1,527,558 1,541,494 1,767,269 1,862,807 1,837,862 (24,945) (1.34)

1,772,485 2,021,788 2,207,531 2,142,384 2,077,803 (65,147) (3.01)

Jenis Penggunaan

Total

KategoriPertumbuhan (qtq)2013 2014

91.05%95.64% 100.19%

107.48% 109.72%116.02% 118.53%

121.66% 119.22%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

140%

0

5

10

15

20

25

30

Q1-12 Q2-12 Q3-12 Q4-12 Q1-13 Q2-13 Q3-13 Q4-13 Q1-14

Rp triliun

Kredit Perbankan Jambi (Rp juta) DPK Perbankan (Rp juta) LDR Perbankan Jambi (persen)

Page 80: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

62

Kualitas kredit yang diberikan tergolong baik, tercermin dari rasio Non

Performing Loan (NPL) gross bank umum yaitu sebesar 2,06% (di bawah

ketentuan 5%), meskipun sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu (1,98%)

(Tabel 3.8.).

Berdasarkan sektor ekonomi, NPL tertinggi dialami oleh sektor listrik, gas,

dan air serta sektor pertambangan dan penggalian, masing-masing sebesar

17,14% dan 7,94% (berada di atas ketentuan 5%). Tingginya NPL pada sektor

listrik, gas, dan air salah satunya masih disebabkan karena penghentian

sementara proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN

di kawasan TPI Parit Tujuh oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Penghentian proyek tersebut dilakukan untuk menyikapi keresahan warga yang

merasa terganggu dengan aktivitas distribusi tanah galian menggunakan truk

bertonase besar yang melalui kawasan padat penduduk sehingga mengakibatkan

kerusakan jalan, polusi debu dan suara, serta kemacetan.

Sedangkan untuk sektor pertambangan dan penggalian, peningkatan NPL

sejalan dengan kembali menurunnya harga jual sektor pertambangan, dalam hal

ini batu bara, yang berdampak pada menurunnya kemampuan bayar debitur di

sektor ini. Selain itu, penerapan Undang-Undang Mineral dan Batubara yang

melarang ekspor bahan mentah hasil tambang terhitung sejak tanggal 12 Januari

2014 serta adanya Perda yang mengharuskan pengangkutan batubara melalui

jalur khusus atau jalur sungai turut menjadi penyebab tingginya NPL sektor ini.

Tabel 3.8 Perkembangan Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Umum di Provinsi Jambi (dalam jutaan rupiah)

Sumber: LBU Bank Indonesia (diolah)

Kredit Nominal NPL NPL (%) Kredit Nominal NPL NPL (%)

1. Pertanian Peternakan Kehutanan dan Perikanan 4,031,009 60,359 1.50 4,231,411 64,636 1.53

2. Pertambangan dan Penggalian 96,338 8,681 9.01 114,741 9,111 7.94

3. Industri 859,670 4,321 0.50 787,946 4,648 0.59

4. LGA 5,610 706 12.58 4,126 707 17.14

5. Konstruksi 804,912 24,148 3.00 746,132 23,597 3.16

6. Perdagangan Hotel dan Restoran 5,775,325 194,061 3.36 5,778,262 197,571 3.42

7 Pengangkutan dan Komunikasi 326,683 2,285 0.70 310,465 2,331 0.75

8. Keuangan,Real estate dan Jasa Perusahaan 1,132,014 36,684 3.24 1,135,751 40,186 3.54

9. Jasa-jasa 381,591 8,576 2.25 409,063 9,868 2.41

10. Bukan Lapangan Usaha 10,207,932 127,161 1.25 10,409,402 139,586 1.34

23,621,083 466,983 1.98 23,927,298 492,240 2.06J U M L A H

No Sektor EkonomiTW I-14TW IV-13

Page 81: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

TRIWULAN I-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

63

Dilihat dari spread bunga (grafik 3.4), terlihat bahwa margin keuntungan

(margin rata-rata tertimbang antara suku bunga kredit dengan suku bunga deposito)

perbankan di Provinsi Jambi kembali menurun dari 6,26% menjadi 5,61% seiring

dengan adanya tren peningkatan suku bunga pinjaman dalam beberapa bulan

terakhir mengikuti kenaikan BI Rate (Grafik 3.4.).

Grafik 3.4 Perkembangan Suku Bunga Rata-rata Tertimbang Kredit dan Deposito Bank Umum di Provinsi Jambi

(dalam satuan %)

6. Perkembangan Kredit UMKM

Kredit UMKM Jambi pada triwulan laporan turun 0,34% (qtq) dibandingkan

triwulan sebelumnya, namun demikian secara tahunan mengalami peningkatan

sebesar 9,93% (yoy), meskipun jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan total

kredit (18,67% (yoy)) (Grafik 3.5.). Menurunnya harga komoditas menyebabkan

melambatnya aktivitas perdagangan di masyarakat yang berdampak pada

menurunnya penyaluran kredit UMKM.

Grafik 3.5 Perkembangan Kredit UMKM Bank Umum Provinsi Jambi

10.127.18 7.17 7.71 7.95 8.26 8.31 8.21 8.02 7.77 7.37 6.26 5.61

0

5

10

15

20

Trw

I

Trw

II

Trw

III

Trw

IV

Trw

I

Trw

II

Trw

III

Trw

IV

Trw

I

Trw

II

Trw

III

Trw

IV

Trw

I

2011 2012 2013 2014

Margin Deposito Kredit BI-rate

Sumber: LBU Bank Indonesia (diolah)

31.55

35.20

25.74

18.72 18.64

16.63

18.97

12.95

9.93

27.11

25.32

25.94 27.68

28.34

31.95

28.90

22.47

18.67

0

5

10

15

20

25

30

35

40

-

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV-13

TW I

2012 2013 2014

Rp Tr

iliun Mikro Kecil

Menengah Pertumbuhan UMKM (%) yoy

Pertumbuhan Total Kredit - Bank Pelapor yoy

Page 82: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

64

Sejalan dengan itu, pangsa kredit UMKM terhadap total kredit di Jambi juga

menunjukkan sedikit penurunan yaitu dari 37,86% di triwulan lalu menjadi 37,37%

(Grafik 3.6.). Berdasarkan distribusinya, kredit kecil memiliki pangsa terbesar yaitu

36,82% dari total kredit UMKM, diikuti kredit menengah sebesar 33,49%, serta

kredit mikro sebesar 29,70%.

Grafik 3.6 Pangsa Kredit Bank Umum Provinsi Jambi

C.Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Kinerja BPR pada triwulan laporan (cut off data per Januari 2014) mengalami

perlambatan dibanding triwulan sebelumnya, tercermin dari jumlah aset dan

penyaluran kredit yang mengalami penurunan sedangkan DPK mengalami sedikit

kenaikan. Jumlah aset seluruh BPR di Provinsi Jambi sebesar Rp736,73 miliar atau

turun 0,38% (qtq) dibanding triwulan sebelumnya (Rp739,51 miliar). Sementara itu,

jumlah penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) oleh BPR di Provinsi Jambi sedikit naik

sebesar Rp0,13 miliar (0,03% (qtq)) menjadi Rp532,554 miliar.

Pada triwulan laporan, jumlah penyaluran kredit juga mengalami penurunan

sebesar Rp5,21 miliar (0,96% (qtq)) menjadi Rp539,95 miliar. Penurunan jumlah

penyaluran kredit tersebut utamanya disebabkan oleh meningkatnya suku bunga

pinjaman seiring dengan kenaikan BI-rate. Kualitas kredit juga menunjukkan

penurunan yang ditandai dengan meningkatnya persentase Non Performing Loan

(NPL) dari 6,30% menjadi 7,08%. Rasio NPL BPR sejak triwulan II-2013 telah

melampaui ketentuan maksimal NPL sebesar 5% sehingga memerlukan perhatian

13.60 14.35 12.42 11.95 11.89 11.43 11.25 11.10 11.11

15.68 15.19 14.24 14.08 13.89 13.84 13.63 13.76 13.67

13.66 15.1014.36 14.49 13.92 14.18 12.98 12.51 11.99

57.07 55.37 58.98 59.48 60.31 60.55 62.14 62.63 63.24

0%

20%

40%

60%

80%

100%

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I

2012 2013 2014

Mikro Kecil Menengah Kredit Bukan UMKM

Page 83: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

TRIWULAN I-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

65

khusus. Salah satu faktor penyebab penurunan kualitas kredit tersebut adalah

kenaikan suku bunga kredit.

Meskipun secara umum kinerja BPR pada triwulan laporan menunjukkan

penurunan, BPR masih menjalankan fungsinya intermediasinya dengan baik yang

terlihat dari LDR yang tercatat sebesar 83,65%.

D. Perkembangan Alat Pembayaran Tunai dan Non Tunai

Pada periode triwulan I-2014, kebutuhan pembayaran tunai mengalami

penurunan yang tercermin dari turunnya kas keluar dan net kas keluar dibandingkan

triwulan lalu. Sejalan dengan pembayaran tunai, pembayaran non tunai juga

mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, dengan rincian

sebagai berikut:

Nilai kliring turun sebesar 7,44% dibandingkan triwulan sebelumnya menjadi

Rp2,51 triliun. Sejalan dengan hal tersebut volume kliring juga mengalami

penurunan sebesar 3,01% (Tabel 3.9.).

Nilai RTGS dari, ke, serta dari dan ke Jambi mengalami penurunan

dibandingkan triwulan sebelumnya, masing-masing sebesar 11,26%, 32,45%,

dan 22,22%.

Tabel3.9 Perkembangan Sistem Pembayaran melalui KPw Bank Indonesia Provinsi Jambi

D.1.Aliran Uang Kartal Melalui Bank Indonesia Jambi

Perkembangan aliran uang kartal di Provinsi Jambi pada triwulan laporan,

untuk aliran kas keluar (cash outflow) sebesar Rp1,73 triliun, turun 38,83%

dibandingkan triwulan sebelumnya (grafik 3.7.). Sementara aliran kas masuk (cash

2014

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Nominal Persen

Kliring

Nilai Kliring (juta Rp) 2,519,686 2,800,410 2,577,906 2,714,032 2,512,180 (201,852) (7.44)

Volume Kliring (lembar warkat) 72,639 76,559 71,104 70,456 68,334 (2,122) (3.01)

Aliran Uang Masuk/Inflows (juta Rp) 846,548 1,031,722 1,453,196 810,929 880,393 69,463 8.57

Aliran Uang Keluar/Outflows (juta Rp) 1,034,718 1,682,989 2,605,130 2,836,373 1,734,894 (1,101,479) (38.83)

Net Inflows/Net Outflows (juta Rp) (188,170) (651,267) (1,151,935) (2,025,444) (854,501) 1,170,943 (57.81)

RTGS dari Jambi (miliar Rp) 15,535 19,666 20,189 22,181 19,684 (2,498) (11.26)

RTGS ke Jambi (miliar Rp) 22,244 22,658 26,876 33,327 22,514 (10,813) (32.45)

RTGS dari dan ke Jambi (miliar Rp) 4,032 4,695 7,422 6,521 5,072 (1,449) (22.22)

Cek dan BG Kosong

Lembar 1,463 1,811 1,837 1,635 1,505 (130) (7.95)

Nominal (juta Rp) 83,121 64,290 56,120 63,174 57,543 (5,631) (8.91)

UraianPertumbuhan (qtq)2013

Page 84: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

66

inflow) sebesar Rp880,39 miliar, meningkat 8,57%. Meskipun pada triwulan laporan

aliran kas keluar mengalami penurunan dan aliran kas masuk mengalami

peningkatan, Jambi tetap mengalami net outflow sebesar Rp854,50 miliar atau turun

sebesar 57,51% (qtq) dibandingkan triwulan IV-2013.

Grafik 3.7 Inflows, Outflows, Netflows dan Perkembangan Netflows di Provinsi Jambi

D.2.Penyediaan Uang Layak Edar

Secara berkala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi

melaksanakan pemusnahan uang yang tidak layar edar (UTLE) melalui kegiatan

Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB). Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga

kelayakan uang yang diedarkan (fit for circulation). Pada triwulan laporan, pemberian

tanda tidak berharga (PTTB) di Provinsi Jambi sebesar Rp455,78 miliar, atau mencapai

51,77% dari total inflow provinsi Jambi.

D.3.Perkembangan Jumlah Uang Palsu yang Ditemukan

Pada triwulan laporan tidak ditemukan uang palsu yang beredar di wilayah

kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi. Dalam rangka mengantisipasi

peredaran uang palsu di Provinsi Jambi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi

(2,500,000)

(2,000,000)

(1,500,000)

(1,000,000)

(500,000)

-

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

3,000,000

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2013 2014

Rp (juta)

Aliran Uang Masuk/Inflows (juta Rp) Aliran Uang Keluar/Outflows (juta Rp)

Net Inflows/Net Outflows (juta Rp)

Page 85: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

TRIWULAN I-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

67

Jambi secara berkala terus mensosialisasikan Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah kepada

seluruh lapisan masyarakat.

D.4.Perkembangan Kliring Lokal

Lalu lintas pembayaran non tunai melalui kliring lokal pada triwulan laporan

tercatat sebesar Rp2,51triliun atau turun 7,44% dibandingkan triwulan sebelumnya

(Grafik 3.8.). Sejalan dengan nilainya, volume kliring juga mengalami penurunan

sebesar 3,01%, yaitu dari 70.456 menjadi 68.334 lembar warkat. Hal tersebut sejalan

dengan kebijakan Bank Indonesia (Surat Edaran No. 11/13/DASP tanggal 4 Mei 2009

perihal Batas Nilai Nominal Nota Debet dan Transfer Kredit dalam Penyelenggaraan

SKNBI) yang mengubah ketentuan batas nominal transfer kredit melalui Sitem Kliring

Nasional Bank Indonesia dari Rp 100 juta menjadi Rp 500 juta sehingga dengan

volume warkat yang lebih sedikit, masyarakat dapat melakukan transfer dengan

nominal yang lebih besar.

Grafik 3.8 Perkembangan Transaksi Kliring

Nominal serta jumlah lembar cek dan BG kosong pada triwulan laporan juga

mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu dari Rp63,17 miliar

(1.635 lembar) menjadi Rp57,54 miliar (1.505 lembar).

60,000

80,000

2,200,000

2,400,000

2,600,000

2,800,000

3,000,000

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2013 2014

Perkembangan Transaksi Kliring

Nilai Kliring (juta Rp) Volume Kliring (lembar warkat)

Page 86: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

68

D.5.Transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS)22

Pada triwulan laporan, transaksi melalui Bank Indonesia Real Time Gross

Settlement (BI RTGS) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi secara total

(keluar dan masuk/dari dan ke) naik sebesar Rp 5,46triliun (13,05%) dibandingkan

periode yang sama tahun lalu yaitu dari Rp41,81 triliun menjadi Rp47,27 triliun (Tabel

3.10.). Aliran transfer masuk ke Provinsi Jambi merupakan yang terbesar dan

mencapai Rp22,51 triliun, diikuti oleh transfer ke luar Jambi Rp19,68 triliun dan

transfer di dalam provinsi Jambi Rp5,07 triliun. Aliran RTGS menunjukkan bahwa

uang masuk ke Jambi lebih tinggi daripada yang keluar.

Tabel 3.10 Perkembangan Transaksi RTGS (dalam miliarrupiah)

22

Sistem BI-RTGS adalah suatu sistem transfer dana elektronik antar peserta dalam mata uang Rupiah, yang

penyelesaian transaksi dilakukan secara seketika (real time).

Nilai Nilai Nilai Nilai

(Miliar Rp) (Miliar Rp) (Miliar Rp) (Miliar Rp)

Tw 1 - 11 12,383 16,923 23,289 19,391 2,756 5,487 38,428 41,801

Tw 2 - 11 11,499 17,064 19,826 19,311 2,768 5,570 34,093 41,945

Tw 3 - 11 14,353 18,840 22,515 20,637 3,291 6,009 40,159 45,486

Tw 4 - 11 14,986 21,865 23,761 21,639 3,723 6,665 42,470 50,169

Tw 1 - 12 10,339 16,644 51,804 17,758 2,653 4,966 64,796 39,368

Tw 2 - 12 15,139 19,391 54,010 19,519 3,543 5,720 72,692 44,630

Tw 3 - 12 15,677 19,313 29,104 19,344 3,350 5,662 48,131 44,319

Tw 4 - 12 18,270 21,580 29,431 20,622 4,702 6,449 52,403 48,651

Tw 1 - 13 15,535 16,648 22,244 17,183 4,032 4,973 41,811 38,804

Tw 2 - 13 19,666 18,860 22,658 18,685 4,695 5,773 47,019 43,318

Tw 3 - 13 20,189 18,663 26,876 17,988 7,422 5,691 54,487 42,342

Tw 4 - 13 22,181 22,643 33,327 21,351 6,521 6,711 62,029 50,705

Tw 1 - 14 19,684 19,031 22,514 22,854 5,072 5,347 47,269 47,232

Periode

TOTAL

Volume

Dari Provinsi Jambi Ke Provinsi Jambi

Volume Volume

Dari dan Ke Provinsi

Jambi

Volume

Page 87: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

69

BAB IV KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Realisasi pendapatan pemerintah Provinsi Jambi sampai dengan Triwulan I

tahun 2014 mencapai Rp343,97 miliar (terealisasi sebesar 11,53% dari APBD

2014), sementara itu realisasi belanja sebesar Rp45,87 triliun (baru terealisasi

1,40%). Jika dibandingkan dengan tahun lalu, nilai realisasi tersebut jauh lebih

rendah, masing-masing turun sebesar 50,55% dan 87,27%.

A. Realisasi Pendapatan Daerah Triwulan I Tahun 2014

Pada Triwulan I tahun 2014, realisasi pendapatan Provinsi Jambi sebesar

Rp343,97 miliar atau mencapai 11,53% dari APBD tahun 2014 (Rp2,98 triliun).

Berdasarkan jenisnya, pendapatan terbesar (93,74%) masih tergantung dari

transfer pemerintah pusat yang mencapai Rp322,45 miliar. Lebih lanjut,

pendapatan transfer dari APBN tersebut utamanya dalam bentuk Dana Alokasi

Umum (DAU) yang mencapai Rp237,08 miliar (68,93%) (Tabel 4.1.).

Sementara itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang didapatkan melalui

pajak, retribusi, serta pengelolaan kekayaan daerah sebesar Rp21,50 miliar

(6,25%). Angka pendapatan tersebut turun signifikan (90,91%) dibandingkan

triwulan yang sama tahun 2013. Pajak daerah, yang merupakan sumber

kemandirian suatu provinsi, belum memberikan kontribusi bagi pendapatan

Jambi di triwulan laporan. Melemahnya pendapatan masyarakat sejalan dengan

menurunnya harga komoditas berpengaruh terhadap menurunnya aktivitas

perekonomian dan pendapatan pajak.

Page 88: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

Keuangan Pemerintah Daerah

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

70

Tabel 4.1. Perkembangan Pendapatan APBD Provinsi Jambi Triwulan I Tahun -2014 (dalam miliar rupiah)

Sumber: Setda Provinsi Jambi (diolah)

B. Realisasi Belanja Daerah Triwulan I Tahun2014

Pada triwulan I tahun 2014, realisasi belanja Provinsi Jambi mencapai

Rp45,87 miliar atau baru mencapai 1,40% dari APBD 2014 (Rp3,27 triliun). Nilai

realisasi tersebut turun Rp314,43 miliar atau 87,27% dibanding triwulan yang

sama tahun 2013 (Rp360,29 miliar).

Berdasarkan jenisnya, realisasi belanja terbesar (78,81%) masih ditujukan

untuk belanja operasional yaitu sebesar Rp36,15 miliar, sementara nilai realisasi

untuk belanja modal masih relatif kecil yaitu sebesar Rp9,72 miliar atau sebesar

21,19% (Tabel 4.2.). Komponen belanja operasional terbesar adalah untuk

belanja pegawai yang mencapai Rp30,81 miliar dan diikuti oleh belanja barang

Rp5,33 miliar. Kedua jenis komponen belanja tersebut merupakan belanja rutin.

Sementara itu, realisasi belanja modal yang bertujuan untuk

pembangunan baru terealisasi Rp9,72 miliar (1,12% dari APBD 2014). Masih

relatif kecilnya realisasi jenis belanja ini disebabkan oleh relatif lamanya proses

lelang pekerjaan dan belum diambilnya uang muka proyek oleh pemenang

lelang. Nilai realisasi belanja modal terbesar (95,68%) berada pada belanja jalan,

irigasi dan jaringan yang merupakan belanja modal yang paling berdampak pada

kepentingan masyarakat yaitu sebesar Rp9,30 miliar. Namun demikian, jika

Nominal Persen Nominal Persen

PENDAPATAN 2,446.37 695.54 28.43 2,981.99 343.97 11.53

Pendapatan Asli Daerah 804.41 236.58 29.41 973.07 21.50 2.21

Pajak Daerah 672.44 201.77 30.01 808.44 0.00 0.00

Retribusi Daerah 12.51 2.18 17.46 16.38 1.28 7.81

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan28.61 1.09 3.80 40.00 0.23 0.56

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 90.86 31.54 34.72 108.25 20.00 18.48

Pendapatan Transfer 1,640.96 458.74 27.96 2,007.92 322.45 16.06

Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan1,299.93 377.86 29.07 1,631.45 237.08 14.53

Dana Bagi Hasil Pajak 172.94 82.18 47.52 239.09 0.00 0.00

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 239.37 1.51 0.63 394.66 0.00 0.00

Dana Alokasi Umum 836.58 278.86 33.33 948.34 237.08 25.00

Dana Alokasi Khusus 51.04 15.31 30.00 49.36 0.00 0.00

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 341.03 80.89 23.72 376.47 85.36 22.67

Dana Penyesuaian 341.03 80.89 23.72 376.47 85.36 22.67

Lain-lain Pendapatan yang Sah 1.00 0.22 22.02 1.00 0.02 1.85

Pendapatan Hibah 1.00 0.22 22.02 1.00 0.02 1.85

URAIAN APBD 2013S.D TRW I-2013

APBD 2014S.D TRW I-2014

Page 89: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

Keuangan Pemerintah Dareah

TRIWULAN I-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

71

dibandingkan dengan APBD 2014, belanja jalan, irigasi, dan jaringan tersebut

masih cukup kecil, yaitu baru mencapai 1,74%. Pada triwulan selanjutnya,

realisasi belanja jalan, irigasi, dan jaringan perlu ditingkatkan agar memberikan

kontribusi positif bagi perekonomian Provinsi Jambi terutama dalam efisiensi

biaya distribusi barang dan jasa.

Tabel 4.2. Perkembangan Belanja APBD Provinsi Jambi Triwulan I Tahun -2014 (dalam miliar rupiah)

Sumber: Setda Provinsi Jambi (diolah)

C. Keuangan Pemerintah Daerah

Jumlah simpanan Pemerintah Daerah di perbankan Jambi pada triwulan I

2014 meningkat sebesar 74,41% dibandingkan triwulan sebelumnya menjadi

Rp2,97 triliun yang disebabkan karena realisasi pendapatan Pemda pada triwulan

laporan jauh lebih besar daripada realisasi belanjanya. Peningkatan terbesar

disebabkan oleh meningkatnya simpanan dalam bentuk deposito dari 20 miliar

pada triwulan sebelumnya menjadi 1,53 triliun pada triwulan laporan atau

meningkat signifikan sebesar 6.123,40%. Faktor lain yang menyebabkan

simpanan Pemda dalam bentuk deposito meningkat signifikan adalah tingginya

suku bunga deposito yang ditawarkan perbankan sejalan dengan BI-rate yang

stabil pada angka yang cukup tinggi, yaitu 7,5%.

Nominal Persen Nominal Persen

BELANJA 2,652.83 360.29 13.58 3,265.33 45.87 1.40

Belanja Operasi 1,673.65 233.03 13.92 2,143.79 36.15 1.69

Belanja Pegawai 583.78 82.17 14.08 678.81 30.81 4.54

Belanja Barang 546.43 18.40 3.37 870.62 5.33 0.61

Belanja Hibah 356.27 85.25 23.93 405.58 0.00 0.00

Belanja Bantuan Sosial 29.95 0.23 0.75 36.06 0.00 0.00

Belanja Bantuan Keuangan 157.23 46.99 29.89 152.73 0.00 0.00#DIV/0! #DIV/0!

Belanja Modal 710.22 31.11 4.38 869.54 9.72 1.12

Belanja Tanah 11.50 0.00 0.00 43.44 0.00 0.00

Belanja Peralatan dan Mesin 56.26 3.87 6.88 140.10 0.32 0.23

Belanja Bangunan dan Gedung 153.96 0.72 0.46 147.93 0.10 0.07

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 483.50 26.52 5.49 533.13 9.30 1.74

Belanja Aset Tetap Lainnya 4.995 0.00 0.00 4.18 0.00 0.00

Belanja Aset Lainnya 0.00 0.77 0.001.41 0.00 #DIV/0!

Belanja Tak Terduga 3.00 1.35 45.00 2.00 0.00 0.00

Belanja Tak Terduga 3.00 1.35 45.00 2.00 0.00 0.000.75 0.75 100.00 #DIV/0!

Transfer 265.96 94.80 35.64 250.00 0.00 0.00

Transfer Bagi Hasil Ke Kab/Kota/Desa 265.96 94.80 35.64 250.00 0.00 0.00

URAIAN APBD 2013S.D TRW I-2013

APBD 2014S.D TRW I-2014

Page 90: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

Keuangan Pemerintah Daerah

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

72

Gambar 4.1. Perkembangan Deposito dan Giro Pemerintah Daerah Provinsi Jambi

3.57 3.56 3.67

2.09

3.82 4.23 3.95

1.70

2.97

0

1

2

3

4

5

Tw I-12 Tw II-12 Tw III-12 TW IV-12 Tw I-13 Tw II-13 Tw III-13 TW IV-13 Tw I-14

(Rp triliun)

Giro Deposito Tabungan

Page 91: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

73

BAB V KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN

Pada bulan Februari 2014, jumlah pekerja di Jambi mengalami penurunan

yaitu dari 1.556,73 ribu orang di Februari 2013 menjadi 1.531,06 ribu orang.

Jumlah pengangguran juga menunjukkan penurunan menjadi 39,27 ribu orang

dibandingkan Februari 2013 (45,80 ribu). Kondisi serupa juga dialami tingkat

pengangguran terbuka yang turun menjadi 2,50% dari 2,86%. Nilai Tukar

Petani (NTP) pada triwulan laporan mengalami peningkatan jika dibandingkan

triwulan sebelumnya yaitu menjadi 98,17 dari 97,21 pada triwulan lalu.

A. Ketenagakerjaan Daerah

Berdasarkan data ketenagakerjaan terbaru yang dikeluarkan Badan Pusat

Statistik Provinsi Jambi, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi

Jambi pada bulan Februari 2014 menurun dibandingkan Februari tahun lalu

(71,92%). Pada bulan Februari 2014, TPAK mencapai 66,51% menurun dari

periode sebelumnya. Jumlah pekerja di Jambi juga menunjukkan penurunan

1,60% menjadi 1.531,06 ribu orang. Jumlah pengangguran Provinsi Jambi pada

bulan laporan sebanyak 39,27 ribu orang lebih rendah dari bulan Februari 2013

yang sebanyak 45,80 ribu orang dan bulan Agustus 2013 sebanyak 69,76 ribu

orang sementara tingkat pengangguran turun dari 2,86% pada Februari 2013

menjadi 2,50%.

Tabel 5.1. Jumlah Partisipasi Angkatan Kerja

2014**)

FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI

1 Angkatan Kerja 1,577.85 1,494.98 1,602.53 1,467.01 1,570.33

- Bekerja 1,521.42 1,447.96 1,556.73 1,397.25 1,531.06

- Penganggur 56.43 47.02 45.80 69.76 39.27

2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 69.28 65.05 71.92 62.68 66.51

3 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 3.56 3.50 2.86 4.76 2.50

4 Pekerja tidak penuh 656.53 1,152.51 802.72 698.68 690.59

Setengah penganggur 254.52 470.62 187.37 125.35 164.29

Paruh waktu 402.01 681.89 615.35 573.33 526.30

Sumber: BPS Provinsi Jambi

*)

**) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014 menggunakan penimbang hasil proyeksi penduduk

2012*) 2013*)

Februari 2012-Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang proyeksi penduduk yang digunakan

pada Februari 20014

KEGIATAN UTAMA

Page 92: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2014

74

Berdasarkan jenis lapangan pekerjaan, penyerapan tenaga kerja di Jambi

didominasi oleh sektor pertanian yang mencapai 753,61 ribu orang (49,29%)

diikuti dengan sektor perdagangan yang mencapai 287,25 ribu orang (18,79%)

dan sektor jasa kemasyarakatan sebesar yang mencapai 272,51 ribu orang

(17,82%).

Sementara itu, menurunnya jumlah pekerja di bulan laporan disebabkan

oleh menurunnya pekerja di sektor pertanian sebanyak 93,33 ribu orang

(11,02%), industri 8,68 ribu orang (1,02%) dan konstruksi 8,59 ribu orang

(1,01%). Namun terdapat kenaikan jumlah pekerja di sektor perdagangan dan

jasa kemasyarakatan masing-masing 36,05 ribu orang (4,26%) dan 29,88 ribu

orang (3,53%).

Tabel 5.2. Pekerja Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama

Berdasarkan status pekerjaan utama, sebagian besar pekerja bekerja

sebagai buruh/karyawan yaitu sebanyak 541,65 ribu orang dengan pangsa

35,38%, berusaha sendiri sebanyak 338,26 ribu orang (22,09%) dan pekerja

keluarga/tak dibayar 256,44 ribu (16,75%). Menurunnya jumlah pekerja di bulan

laporan utamanya disebabkan oleh menurunnya pekerja bebas di pertanian,

pekerja bebas di non pertanian dan pekerja keluarga/tak dibayar.

2014**)

FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI

1 Pertanian 858.31 798.76 846.94 753.82 753.61

2 Industri 47.23 47.90 52.65 53.54 43.97

3 Konstruksi 50.97 62.90 62.84 60.70 54.25

4 Perdagangan 239.74 233.80 251.20 233.50 287.25

5 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 44.31 45.33 49.93 52.79 54.54

6 Keuangan 27.34 22.64 25.00 21.93 37.30

7 Jasa Kemasyarakatan 229.65 205.68 242.63 212.20 272.51

8 Lainnya ***) 23.86 30.94 25.54 27.76 25.63

TOTAL 1,521.41 1,447.95 1,556.73 1,416.24 1,529.06

Sumber: BPS Provinsi Jambi

*)

**) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014 menggunakan penimbang hasil proyeksi penduduk

***) Lapangan pekerjaan utama/sektor lainnya terdiri dari: sektor pertambangan, listrik, gas dan air

2012*) 2013*)

Februari 2012-Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang proyeksi penduduk yang digunakan pada

Februari 20014

Lapangan Pekerjaaan Utama

Page 93: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN

TRIWULAN I-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

75

Tabel 5.3. Pekerja Berdasarkan Status Pada Lapangan Pekerjaan Utama

(dalam ribuan)

B. Kesejahteraan

Untuk melihat indikator kesejahteraan petani pada triwulan laporan, antara

lain dapat menggunakan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi. Nilai Tukar

Petani (NTP) sedikit mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya.

NTP Maret 2014 naik 93 bps menjadi 98,17 dari 97,21 pada Desember 2013.

Meningkatnya NTP tersebut disebabkan oleh meningkatnya indeks petani

tanaman padi dan palawija (2,99%) sejalan dengan kenaikan harga komoditi ini

yaitu sebesar 3,68% sementara biaya yang timbul dari usaha ini hanya 1,02% .

Tabel 5.4. Nilai Tukar Petani (NTP) Per Sub Sektor (2012=100)

2014**)

FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI

1 Berusaha Sendiri 287.78 283.49 283.68 335.13 338.26

2 Berusaha dibantu buruh tidak tetap 230.73 230.17 240.99 206.37 241.34

3 Berusaha dibantu buruh tetap 68.25 66.26 72.63 62.12 75.12

4 Buruh/karyawan 558.59 517.02 541.63 511.13 541.65

5 Pekerja bebas di pertanian 68.55 75.15 76.33 56.49 53.90

6 Pekerja bebas di non pertanian 32.98 30.39 48.30 36.52 24.35

7 Pekerja keluarga /tak dibayar 274.54 245.48 293.17 189.48 256.44

TOTAL 1,521.42 1,447.96 1,556.73 1,397.24 1,531.06

Sumber: BPS Provinsi Jambi

*)

**) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014 menggunakan penimbang hasil proyeksi penduduk

Lapangan Pekerjaaan Utama2012*) 2013*)

Februari 2012-Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang proyeksi

penduduk yang digunakan pada Februari 2014

Mar Juni Sept Des Maret

1 Tanaman Padi Palawija

a Indeks Diterima Petani 102.80 102.13 104.73 105.74 109.42 3.68

b Indeks Dibayar Petani 104.58 105.91 110.14 111.08 112.10 1.02

Nilai Tukar Petani (NTP-P) 98.30 96.43 95.09 95.19 98.18 2.99

2 Hortikultura

a Indeks Diterima Petani 102.97 103.24 104.70 105.74 105.28 -0.46

b Indeks Dibayar Petani 104.50 105.81 110.08 111.08 111.52 0.44

Nilai Tukar Petani (NTP-H) 98.54 97.56 95.11 95.19 94.40 -0.79

3 Tanaman Perkebunan Rakyat

a Indeks Diterima Petani 102.45 102.83 104.06 108.63 111.23 2.60

b Indeks Dibayar Petani 103.50 104.72 109.74 110.58 111.87 1.29

Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 99.00 98.21 94.93 98.24 99.43 1.19

4 Peternakan

a Indeks Diterima Petani 105.38 107.14 110.20 105.89 106.66 0.77

b Indeks Dibayar Petani 96.10 97.13 100.22 108.64 109.47 0.83

Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 109.67 110.31 109.96 97.47 97.43 -0.04

5 Perikanan

a Indeks Diterima Petani 102.38 104.02 106.76 107.25 110.75 3.50

b Indeks Dibayar Petani 103.36 104.39 108.35 109.49 108.59 -0.90

Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) 99.07 99.67 98.53 97.95 100.10 2.15

a INDEKS YANG DITERIMA (It) 102.40 102.64 104.52 107.26 109.42 2.16

b INDEKS YANG DIBAYAR (Ib) 103.70 104.95 109.40 110.33 111.46 1.13

c NILAI TUKAR PETANI (NTPp) 98.73 97.78 95.52 97.21 98.17 0.96

2013

PROVINSI JAMBI

PERUBAHAN (%)

( Des 13 ke

Maret 14)

Sumber: BPS Provinsi Jambi (diolah)

KELOMPOK DAN SUB KELOMPOK

2014

Page 94: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2014

76

C. Kemiskinan

Dalam rangka turut mensukseskan program pemerintah dalam hal

penanggulangan kemiskinan, pemerintah Provinsi Jambi (melalui Bulog Divre

Jambi) secara rutin membagikan beras miskin (raskin) kepada masyarakat yang

berhak. Pada triwulan laporan, penyaluran raskin mencapai sebesar 8.145,49 ton,

turun 66,24% dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 12.458,45 ton.

Penyaluran raskin tersebut baru terealisasi 66,72% dari rencana 12.208,42 ton

karena penyaluran Januari 2014 hanya terealisasi 18,81% disebabkan terdapat

perubahan data rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM).

Grafik 5.1. Penyaluran Raskin di Provinsi Jambi

Sumber: Bulog Provinsi Jambi (diolah)

6.12

3.27

7.78

12.37

4.18

9.27

10.76

12.46

8.15

(100.00)

(50.00)

-

50.00

100.00

150.00

-

2

4

6

8

10

12

14

TW I TW II TW III TRW IV TW I TW II TW III TRW IV TW I

2012 2013 2014

Rib

u t

on Pertumbuhan Raskin (%)

Page 95: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

77

BAB VI PROSPEK PEREKONOMIAN

Laju pertumbuhan tahunan Provinsi Jambi pada triwulan II-2014

diperkirakan tumbuh melambat dibandingkan triwulan I-2014. Meningkatnya

pengeluaran konsumsi rumah tangga sejalan dengan datangnya momen Pemilu

Presiden serta bulan puasa diperkirakan masih menjadi kontributor utama

pertumbuhan ekonomi Jambi pada triwulan mendatang. Dari sisi penawaran,

kontribusi pertumbuhan ekonomi Jambi masih akan didominasi sektor pertanian,

serta perdagangan, hotel dan restoran.

Inflasi pada triwulan II-2014 diperkirakan akan sedikit lebih rendah

dibandingkan triwulan I-2014 yaitu berada pada kisaran 6,75%-7,25% (yoy) dari

sebelumnya 7,51% (yoy) pada triwulan laporan. Kondisi ini utamanya disebabkan

oleh inflasi administered price dan volatile foods. Penyebab utama meningkatnya

harga-harga di triwulan II-2014 diperkirakan berasal dari kenaikan harga pada

bahan makanan karena faktor cuaca. Masuknya musim kemarau serta adanya

potensi El Nino dalam skala rendah (sesuai data prakiraan BMKG) berpotensi

menganggu kalender tanam tanaman bahan makanan. Kondisi tersebut akan

berdampak pada berkurangnya pasokan dan berpotensi menaikkan harga jual.

Selain itu, tingginya permintaan sejalan dengan momen bulan puasa juga

berpotensi menaikkan harga jual.

Dari sisi administered price, keputusan PLN untuk menaikkan tarif tenaga

listrik (TTL) untuk industri menengah dan industri besar per tanggal 1 Mei 2014

juga akan berpotensi memberikan tekanan inflasi. Beberapa faktor lain yang

dapat menyebabkan tekanan inflasi lebih tinggi dari perkiraan antara lain: gejolak

nilai tukar serta meningkatnya permintaan di awal ramadhan serta menjelang

pelaksanaan Pemilu Presiden.

Page 96: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PROSPEK PEREKONOMIANDAERAH

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

78

A. Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan proyeksi Bank Indonesia, laju pertumbuhan ekonomi Provinsi

Jambi pada triwulan mendatang diperkirakan pada kisaran 1,8%-2,3%(qtq),

tumbuh lebih tinggi dari triwulan laporan (0,46%). Sementara itu, pertumbuhan

ekonomi tahunan Jambi pada triwulan III-2014 diperkirakan akan tumbuh pada

kisaran 7,2 7,7%(yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan laporan yang

tumbuh 8,37% (yoy). Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2014

diperkirakan berada pada kisaran 7,3%-7,8%.

Pengeluaran konsumsi rumah tangga menjadi sumber utama

perekonomian di triwulan mendatang. Adanya momen Pemilu Presiden dan

bulan puasa diperkirakan akan berkontribusi meningkatkan konsumsi masyarakat

pada triwulan mendatang. Selain mendorong peningkatan konsumsi rumah

tangga, pelaksanaan Pemilu Presiden juga diperkirakan akan meningkatkan

konsumsi pemerintah sehingga akan lebih mendorong pertumbuhan ekonomi.

Membaiknya harga komoditas di pasar global, khususnya CPO, diperkirakan

berimbas pada membaiknya pendapatan masyarakat sehingga mendorong

peningkatan konsumsi rumah tangga.

Sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi triwulan mendatang

yang diperkirakan tumbuh lebih tinggi dari triwulan laporan, hasil SKDU triwulan

I-2014 juga menyatakan bahwa responden memandang bahwa perekonomian

triwulan mendatang cenderung meningkat dibandingkan triwulan laporan. Hal ini

tercermin dari nilai SBT perkiraan perkembangan dunia usaha pada triwulan II

2014 yang positif (SBT 20,79). Peningkatan perkembangan usaha tersebut

diperkirakan terjadi pada sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel, dan

restoran.

Page 97: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

TRIWULANI-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGANREGIONAL PROVINSI JAMBI

79

Tabel 6.1. Saldo Bersih Tertimbang Perkiraan Perkembangan Dunia Usaha

Sektor pertanian diperkirakan tumbuh terbatas pada triwulan mendatang

terutama disebabkan oleh penurunan sub sektor tanaman bahan makanan

(tabama) karena potensi terjadinya musim paceklik dan El Nino. Namun demikian,

masih membaiknya produksi sub sektor tanaman perkebunan, terutama kelapa

sawit, mampu mendorong sektor pertanian tetap tumbuh meskipun terbatas.

Tren harga CPO intrenasional yang terus membaik bahkan melewati fase tertinggi

dalam beberapa bulan terakhir diperkirakan akan memicu peningkatan produksi

sawit.

Sejalan dengan hal tersebut, produksi perkebunan karet diperkirakan juga

akan meningkat seiring dengan cuaca yang kondusif untuk melakukan

penyadapan. Faktor nilai tukar rupiah juga dapat menjadi insentif bagi petani

untuk meningkatkan produksi. Meskipun cuaca pada triwulan mendatang

diprakirakan cukup kondusif untuk meningkatkan produksi karet, tren harga

karet internasional yang terus menurun serta adanya himbauan Gabungan

Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO) untuk menurunkan produksi dan ekspor

karet sebesar 10% sebagai salah satu upaya mendongkrak harga karet dapat

menjadi faktor penghambat peningkatan produksi karet di triwulan mendatang.

Sektor pertambangan dan penggalian diperkirakan belum dapat kembali

menghasilkan tingkat produksi seperti sebelumnya karena terjadinya penurunan

produksi dari sumur-sumur minyak bumi eksisting (faktor usia) serta masih

Triwulan

I-2013

Triwulan

II-2013

Triwulan

III-2013

Triwulan

IV-2013

Triwulan

I-2014

Triwulan

II-2014*)

1 Pertanian 0.73 (0.73) 1.46 - (6.92) 7.84

2 Pertambangan dan Penggalian (3.13) (1.04) - (1.04) (1.38) 1.38

3 Industri Pengolahan - - 1.11 - (0.52) 0.67

4 Listrik dan Air Minum 0.32 0.13 (0.16) - 0.47 0.47

5 Bangunan - - (0.69) - (3.43) -

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran (0.85) - (0.85) 0.85 (4.58) 1.84

7 Pengangkutan dan Komunikasi 1.95 1.30 (0.65) - 7.12 7.12

8 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 1.37 1.37 1.37 1.82 1.17 1.17

9 Jasa-jasa (1.03) - (1.55) (0.52) 1.16 0.28

(0.64) 1.05 0.05 1.11 (6.90) 20.79

Saldo Bersih Tertimbang

No Sektor/Subsektor

Total

Keterangan : *) Angka perkiraan

Page 98: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PROSPEK PEREKONOMIANDAERAH

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

80

maraknya pencurian minyak pada jalur pipa penyaluran Tempino-Plaju.

Pertambangan non migas juga berpotensi mengalami perlambatan seiring

dengan adanya ancaman pencabutan izin usaha pertambangan ilegal pada

kawasan konservasi dan hutan lindung (temuan KPK). Implementasi Perda

tentang pengaturan jalur khusus pengangkutan batubara yang tidak segera

diikuti dengan pembangunan jalur khusus tersebut menurunkan produktivitas

pertambangan non migas di Provinsi Jambi.

Sementara itu, pertumbuhan sektor bangunan di bulan mendatang masih

akan meningkat yang didukung oleh meningkatnya pembangunan perumahan

rakyat, pusat bisnis dan perhotelan oleh perusahaan swasta berskala

nasional/internasional dan investasi pemerintah daerah.

Meningkatnya produksi perkebunan kelapa sawit akan diikuti oleh

peningkatan produksi pada sector industri pengolahan.

Selanjutnya, tingginya konsumsi di triwulan mendatang dan

meningkatnya permintaan menjelang Pemilu Presiden dan bulan puasa akan

diikuti juga dengan meningkatnya perdagangan dan penggunaan jasa

transportasi sehingga mendorong pertumbuhan sektor Perdagangan, Hotel dan

Restoran serta sector pengangkutan dan komunikasi.

B. Proyeksi Inflasi

Inflasi pada triwulan II-2014 diperkirakan akan sedikit lebih rendah

dibandingkan triwulan I-2014 yaitu berada pada kisaran 6,75%-7,25% (yoy) dari

sebelumnya 7,51% (yoy) pada triwulan laporan. Kondisi ini utamanya disebabkan

oleh inflasi administered price dan volatile foods.

Page 99: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

TRIWULANI-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGANREGIONAL PROVINSI JAMBI

81

Grafik 6.1. Perkembangan Inflasi Bulanan (mtm) Kota Jambi Periode Tahun 2010 s.d. April 2014 serta Perkiraan Mei s.d Juni 2014

Grafik 6.2. Perkembangan Inflasi Tahunan (yoy) Kota Jambi Periode Tahun 2010 s.d. April 2014 serta Perkiraan Mei s.d Juni 2014

Grafik 6.3. Perkembangan Inflasi Tahun Kalender (ytd) Kota Jambi Periode Tahun 2010 s.d. April 2014 serta Perkiraan Mei s.d Juni 2014

Dari sisi volatile foods, Masuknya musim kemarau serta adanya potensi El

Nino dalam skala rendah (sesuai data prakiraan BMKG) berpotensi mengganggu

kalender tanam tanaman bahan makanan. Kondisi tersebut akan berdampak

pada berkurangnya pasokan dan berpotensi meningkatkan harga jual. Selain itu,

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Catatan: Inflasi Mei - Juni 2014 adalah angka perkiraan dengan deviasi 1%

m-t-m (%)

2010 2011 2012 2013 2014

0

2

4

6

8

10

12

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Catatan: Inflasi Mei - Juni 2014 merupakan angka perkiraan dengan deviasi 1%

y-o-y (%)

2010 2011 2012 2013 2014

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Catatan: Inflasi Mei-Juni 2014 merupakan angka perkiraan dengan deviasi 1%

y-t-d (%)

2010

2011

2012

2013

2014

Page 100: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PROSPEK PEREKONOMIANDAERAH

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

82

tingginya permintaan sejalan dengan momen bulan puasa juga berpotensi

menaikkan harga jual. Dari sisi administered price, keputusan PLN untuk

menaikkan tarif tenaga listrik (TTL) untuk industri menengah dan industri besar

per tanggal 1 Mei 2014 juga akan berpotensi memberikan tekanan inflasi.

Beberapa komoditi yang berpeluang menjadi penyumbang utama inflasi di

triwulan mendatang adalah tarif listrik, tarif angkutan udara, serta beberapa

komoditas bahan makanan seperti cabe merah, beras, cabe hijau, bawang merah

dan bayam.

Faktor yang berpotensi akan memberikan tekanan inflasi selama triwulan

mendatang dan menyebabkan perkiraan inflasi keluar dari sasaran antara lain 1)

Masih berlanjutnya tekanan nilai tukar rupiah, 2) Potensi terjadinya El Nino

(kekeringan) di Provinsi Jambi meskipun dalam skala rendah, 3) Potensi terjadinya

kabut asap seiring mulai masuknya musim kemarau yang berpotensi

mengganggu jalur distribusi barang, serta 4.) Kondisi infrastruktur (jalan,

jembatan) yang masih terkendala serta terhambatnya arus di pelabuhan yang

akan meningkatkan biaya distribusi dan transportasi barang dan jasa. Beberapa

hal tersebut diperkirakan akan memacu meningkatnya angka inflasi pada periode

triwulan II tahun 2014.

Sementara, masih tercukupinya stok beberapa kebutuhan pokok cukup

mampu meredam potensi gejolak harga yang terjadi sewaktu-waktu. Stok beras

di BULOG Divre Jambi juga diprakirakan cukup untuk meredam gejolak harga

beras.

C. Rekomendasi Kebijakan

Menyikapi kondisi perekonomian triwulan I 2014 serta proyeksi ekonomi

triwulan II 2014 beberapa hal yang patut menjadi perhatian adalah:

1. Penguatan fungsi Tim Pengendalian Inflasi Daerah

Inflasi kota Jambi pada Triwulan I-2014 masih tercatat pada level yang

cukup tinggi, yaitu sebesar 7,51%(yoy). Tingginya laju inflasi tersebut

memberikan dampak bagi meningkatnya angka garis kemiskinan di

Provinsi Jambi. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu adanya penguatan

Page 101: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

TRIWULANI-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGANREGIONAL PROVINSI JAMBI

83

peran TPID dalam menahan laju inflasi melalui tindakan yang intens dan

nyata. Salah satu hal yang perlu segera mendapatkan respon dari

Pemerintah Daerah adalah percepatan pembentukan TPID tingkat

Kabupaten/Kota sesuai amanat Inmendagri No. 27 Tahun 2013. Sampai

dengan triwulan laporan, di Provinsi Jambi telah terbentuk 11 (sebelas)

TPID, yaitu TPID Provinsi Jambi, Kota Jambi, Kabupaten Merangin,

Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Tanjung Jabung Barat,

Kota Sungai Penuh, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Tanjung Jabung

Timur, Kabupaten Sarolangun, dan Kabupaten Kerinci. Ke depan, selain

memiliki tugas untuk mengendalikan laju inflasi daerah, TPID diharapkan

dapat menjadi wadah/forum untuk melakukan evaluasi program kerja dan

pemantauan realisasi anggaran masing-masing anggota TPID karena

penumpukan realisasi anggaran di akhir tahun anggaran menjadi salah

satu penyebab tingginya laju inflasi di akhir tahun.

2. Memperkuat Kerjasama Antar Daerah

Salah satu penyebab utamanya inflasi di Provinsi Jambi pada triwulan

laporan adalah tekanan inflasi volatile food. Ketergantungan yang besar

akan bahan makanan dari daerah lain menyebabkan tingginya peluang

bagi kartel-kartel besar untuk membentuk harga pasar sesuai ekspektasi

mereka. Oleh sebab itu, perlu segera dilakukan penyusunan data/peta

surplus defisit bahan makanan masing-masing kabupaten/kota sebagai

modal awal pelaksanaan kerjasama antar daerah. Setelah data surplus

defisit tersebut tersedia, perlu segera ditindaklanjuti dengan Memorandum

of Understanding (MoU) terkait kerjasama dengan daerah lain (prioritas

dalam satu provinsi) dalam mencukupi kebutuhan bahan makanan.

3. Pengembangan Sistem Pusat Informasi Harga Pangan Strategis secara

Berkelanjutan

Sebagai upaya untuk mengendalikan ekspektasi inflasi masyarakat

terhadap harga barang/jasa khususnya komoditas sembako, perlu adanya

peran aktif Pemerintah Daerah melalui Dinas Perindustrian dan

Perdagangan dan instansi terkait lainnya untuk secara rutin

Page 102: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PROSPEK PEREKONOMIANDAERAH

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

84

menyampaikan perkembangan harga sembako kepada masyarakat melalui

media cetak atau elektronik. Salah satu media yang kami rekomendasikan

adalah website Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.

Selain itu, saat ini Kantor Perwakilan Bank Indonesia sedang melakukan

pengembangan Sistem Informasi yang akan menampilkan informasi harga

komoditas harian di setiap pasar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi

Jambi. Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengharapkan adanya

dukungan penyediaan data perkembangan harga komoditas masing-

masing kabupaten/kota secara harian agar kegiatan pengendalian

ekspektasi inflasi dapat berjalan maksimal.

4. Program ketahanan pangan (khusunya komoditas penyumbang inflasi

terbesar)

Untuk menekan laju inflasi Jambi khususnya dari kelompok volatile foods,

perlu dikembangkan sinergi yang baik antara Pemerintah melalui dinas

terkait dengan instansi-instansi lainnya untuk menggalakkan program

ekstensifikasi dan intensifikasi tanaman pangan di lahan-lahan yang

selama ini tidak produktif untuk mencukupi kebutuhan domestik Provinsi

Jambi. Tanaman pangan yang menjadi prioritas untuk dikembangkan di

Provinsi Jambi antara lain cabe merah, bawang merah, dan padi. Program

ketahanan dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi program kawasan

pertanian terpadu dengan menggabungkan pertanian dan peternakan.

Selain mengendalikan laju inflasi, program tersebut juga dapat menjadi

pendorong pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

5. Penurunan produksi migas

Penurunan produksi migas di Provinsi Jambi yang berdampak pada

turunnya PDRB salah satunya disebabkan oleh usia sumur minyak yang

sudah tua dan tidak optimal. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu

dilakukan pencarian dan pengeboran sumur-sumur minyak yang baru agar

produksi migas kembali meningkat. Kegiatan pengeboran sumur-sumur

Page 103: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

TRIWULANI-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGANREGIONAL PROVINSI JAMBI

85

migas yang baru tersebut perlu mendapatkan dukungan dari Pemerintah

Daerah khususnya terkait kelancaran perizinan.

6. Peningkatan produksi dan nilai tambah Batu Bara dan Mineral Lainnya

Terkait penerapan kebijakan ekspor mineral, perlu diupayakan

pembangunan PLTU dan industri pengolahan yang menggunakan batu

bara sebagai bahan baku sehingga dapat memberikan nilai tambah

ekonomi baik secara domestik maupun ekspor sehingga mendorong

peningkatan kinerja ekonomi secara keseluruhan. Dari sisi distribusi dan

transportasi batubara, penerapan Perda tentang jalur khusus

pengangkutan batubara perlu segera diimbangi dengan ketersediaan jalur

khusus tersebut (darat maupun sungai) agar pertumbuhan ekonomi dari

sisi pertambangan dan penggalian dapat terus berkembang.

7. Menurunnya tren harga karet

Menurunnya tren harga karet pada triwulan laporan perlu mendapatkan

perhatian khusus dari pemerintah dan instansi terkait lainnya agar

kesejahteraan petani tetap terjaga. Adanya himbauan GAPKINDO untuk

menurunkan produksi dan ekspor karet sebagai upaya untuk

mendongkrak harga karet perlu mendapatkan dukungan. Selain itu,

Pemerintah dan pihak-pihak terkait harus lebih menggiatkan sosialisasi

kepada petani karet agar memproduksi karet yang bersih dan berkualitas

tinggi. Selama ini produksi karet di Indonesia termasuk Jambi terkenal

dengan karetnya yang kotor. Dengan adanya pemahaman yang baik dari

petani, diharapkan akan menambah nilai jual produksi karet sehingga

memicu pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi yang semakin baik. Selain

program sosialisasi karet bersih, perlu dilakukan peremajaan kembali

tanaman karet yang sudah tua dan tidak produktif lagi.

8. Permasalahan distribusi barang

a) Peningkatan kualitas infrastruktur dan pengurangan biaya tak terduga.

b) Perbaikan kondisi pasar untuk efisiensi biaya serta meningkatkan

kepercayaan masyarakat terhadap pasar. Termasuk didalamnya

Page 104: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

PROSPEK PEREKONOMIANDAERAH

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN I-2014

86

mengenai modernisasi pasar tradisional sehingga spekulasi harga di

pasar tradisional dapat berkurang.

Page 105: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

LAMPIRAN

KAJIAN EKONOMI DAM KEUANGAN REGIONAL

PROVINSI JAMBI

Page 106: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

Halaman ini sengaja dikosongkan.

This page is intentionally blank.

Page 107: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jambi Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)

Keterangan: *angka sementara

** angka sangat sementara

2014

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 5,016,585.12 5,298,376.79 5,565,256.28 5,683,086.48 5,971,772.56 6,217,875.04 6,522,244.93 6,686,797.43 6,913,152.99

a. Tanaman Bahan Makanan 1,485,640.95 1,569,823.92 1,607,751.37 1,632,962.43 1,727,770.15 1,827,424.70 1,895,281.71 1,935,848.81 1,995,512.44

b. Tanaman Perkebunan 2,733,902.47 2,898,991.92 3,080,312.24 3,134,775.37 3,296,856.36 3,418,269.66 3,614,425.67 3,702,361.58 3,855,022.72

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 267,500.37 277,128.02 300,515.43 312,898.36 332,875.20 338,505.33 356,074.73 363,242.25 366,735.60

d. K e h u t a n a n 302,634.01 316,348.28 329,476.68 350,662.21 355,399.40 366,836.69 376,599.81 397,857.15 401,643.31

e. P e r i k a n a n 226,907.33 236,084.65 247,200.55 251,788.11 258,871.45 266,838.66 279,863.01 287,487.63 294,238.91

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 2,935,154.71 3,034,593.08 3,245,437.92 3,411,489.41 3,068,263.29 3,231,945.66 3,593,267.19 3,776,936 3,660,260.42

a. Minyak dan Gas Bumi 2,332,061.80 2,409,027.70 2,624,181.78 2,754,472.08 2,422,411.90 2,554,075.81 2,877,768.89 3,057,245.53 2,968,421.71

b. Pertambangan Tanpa Migas 438,407.62 453,857.56 440,730.24 468,001.07 446,195.32 472,808.69 501,689.75 497,291.64 460,061.47

c. Penggalian 164,685.29 171,707.82 180,525.91 189,016.27 199,656.07 205,061.16 213,808.55 222,398.70 231,777.23

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1,805,130.75 1,923,125.81 2,039,002.81 2,156,261.53 2,172,087.06 2,261,908.33 2,291,839.68 2,410,652.36 2,489,885.74

a. Industri Migas 161,500.72 169,733.29 178,000.68 187,314.17 183,327.55 188,330.74 208,463.51 220,697.16 218,627.49

1). Pengilangan Minyak Bumi 161,500.72 169,733.29 178,000.68 187,314.17 183,327.55 188,330.74 208,463.51 220,697.16 218,627.49

2). Gas Alam cair - - - - - - - - 0.00

b. Industri Tanpa Migas 1,643,630.03 1,753,392.53 1,861,002.13 1,968,947.36 1,988,759.51 2,073,577.59 2,083,376.17 2,189,955.20 2,271,258.25

1). Makanan, Minuman dan Tembakau 657,642.55 702,597.51 760,450.57 810,168.68 806,626.40 841,375.63 844,470.51 883,187.47 944,357.71

2). Tekstil, Brg.Kulit & Alas Kaki 8,648.80 9,525.38 10,165.68 10,363.53 10,689.07 11,274.45 11,376.11 12,269.61 12,900.59

3). Brg. kayu & Hasil hutan lainnya 770,631.62 825,932.08 861,532.53 912,456.49 928,380.17 964,935.40 969,402.60 1,012,252.85 1,022,395.37

4). Kertas dan Barang cetakan 84,781.50 86,950.04 92,019.44 94,268.28 93,396.63 98,986.66 97,796.86 116,093.62 121,009.29

5). Pupuk, Kimia & Brg. dari karet 40,096.87 43,399.10 46,232.48 46,583.82 49,869.66 52,071.48 52,817.81 53,980.98 56,185.85

6). Semen & Brg. galian bukan logam 55,958.44 58,194.94 62,463.26 66,347.81 70,329.82 74,663.41 75,472.38 79,618.56 81,692.78

7). Logam dasar Besi dan baja - - - - - - - - 0.00

8). Brg.dari Logam, Mesin & Peralatannya 8,303.14 8,805.37 9,263.57 9,525.61 9,717.90 9,934.58 10,086.44 10,190.94 10,406.63

9). Barang Lainnya 17,567.12 17,988.09 18,874.60 19,233.15 19,749.85 20,335.97 21,953.45 22,361.16 22,310.03

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 157,350.08 161,960.15 169,859.09 182,347.73 194,379.77 202,297.99 208,004.86 216,046.33 224,707.65

a. L i s t r i k 134,936.23 138,845.24 145,080.39 155,791.31 166,886.62 174,363.66 178,987.32 185,972.95 193,395.74

b. G a s - - - - - - - - 0.00

c. Air Bersih 22,413.85 23,114.90 24,778.70 26,556.42 27,493.15 27,934.33 29,017.54 30,073.38 31,311.90

5. B A N G U N A N 758,442.88 827,389.16 917,311.62 1,079,268.04 1,129,112.93 1,194,460.17 1,246,655.98 1,303,343.74 1,360,162.13

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 2,603,995.21 2,751,169.47 2,972,192.36 3,132,381.05 3,314,540.62 3,517,359.19 3,737,606.36 3,955,679 4,150,596.13

a. Perdagangan Besar dan eceran 2,398,001.45 2,533,184.76 2,743,300.22 2,896,370.48 3,070,246.47 3,262,163.67 3,475,753.61 3,684,782.45 3,870,988.52

b. H o t e l 36,258.81 38,316.91 40,338.37 42,318.81 41,890.91 44,893.11 46,599.70 47,982.27 49,946.90

c. Restoran 169,734.95 179,667.80 188,553.77 193,691.77 202,403.23 210,302.40 215,253.04 222,914.41 229,660.71

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1,067,045.08 1,113,783.59 1,197,357.40 1,243,347.42 1,252,501.63 1,319,243.93 1,399,242.22 1,428,029 1,436,191.55

a. P e n g a n g k u t a n 980,846.57 1,024,306.75 1,103,333.24 1,145,998.00 1,151,503.14 1,215,526.91 1,290,672.72 1,315,925 1,318,434.15

1). Angkutan Rel - - - - - - - - 0.00

2). Angkutan Jalan Raya 676,559.19 706,652.40 753,972.50 786,783.27 808,948.93 843,612.07 903,824.42 920,118.17 940,473.02

3). Angkutan Laut 114,097.78 118,145.33 121,442.26 123,969.35 121,378.93 125,810.75 124,558.91 126,660.50 122,021.44

4). Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan 43,624.84 44,186.13 44,452.13 44,739.56 45,059.81 45,752.76 46,448.37 46,713.71 46,348.09

5). Angkutan Udara 95,149.68 101,738.58 127,525.70 133,492.23 116,106.83 138,527.30 151,592.01 157,064.54 143,128.99

6). Jasa Penunjang Angkutan 51,415.09 53,584.32 55,940.64 57,013.59 60,008.65 61,824.03 64,249.01 65,368.36 66,462.60

b. K o m u n i k a s i 86,198.51 89,476.84 94,024.16 97,349.43 100,998.49 103,717.01 108,569.50 112,104 117,757.41

1). Pos & Telekomunikasi 84,863.43 88,088.49 92,581.09 95,856.24 99,446.37 102,121.60 106,902.60 110,426.94 115,995.84

2). Jasa Penunjang Komunikasi 1,335.08 1,388.34 1,443.07 1,493.19 1,552.11 1,595.41 1,666.90 1,677.26 1,761.57

8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 872,106.31 914,231.16 958,069.53 1,004,025.23 1,044,375.39 1,100,958.73 1,151,165.14 1,171,046 1,177,123.07

a. B a n k 391,502.56 415,728.13 443,397.29 479,823.74 496,968.65 533,072.73 561,418.57 578,985.11 566,172.01

b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 57,695.33 60,969.28 66,147.63 68,972.92 71,650.88 75,441.55 80,595.51 82,329.14 86,043.03

c. Jasa Penunjang Keuangan 4,062.37 4,256.01 4,585.93 4,766.54 4,911.47 5,134.08 5,422.42 5,599.71 5,700.16

d. Sewa bangunan 406,117.70 420,213.85 430,545.20 436,675.01 456,482.03 472,557.24 488,614.95 488,742.04 503,366.47

e. Jasa Perusahaan 12,728.33 13,063.90 13,393.48 13,787.02 14,362.36 14,753.14 15,113.69 15,389.66 15,841.39

9. JASA-JASA 1,536,501.56 1,586,501.82 1,638,020.93 1,675,915.91 1,718,010.24 1,782,578.22 1,852,455.96 1,913,630 1,978,753.55

a. Pemerintahan Umum 1,316,359.78 1,360,850.41 1,401,344.46 1,430,047.24 1,465,920.70 1,518,446.71 1,579,361.73 1,632,285 1,690,833.28

1). Adm. Pemerintahan dan Pertahanan 923,464.04 957,392.98 983,235.65 998,307.85 1,024,118.26 1,060,773.49 1,118,184.66 1,158,604.93 1,181,683.21

2). Jasa Pemerintahan Lainnya 392,895.74 403,457.43 418,108.82 431,739.39 441,802.44 457,673.22 461,177.07 473,680.40 489,150.08

b. S w a s t a 220,141.78 225,651.41 236,676.46 245,868.67 252,089.54 264,131.50 273,094.23 281,345 287,920.27

1). Sosial Kemasyarakatan 154,344.59 158,243.64 166,285.45 174,513.61 179,224.48 188,802.93 196,420.44 203,597.21 208,655.74

2). Hiburan dan Rekreasi 9,966.83 10,307.00 10,938.37 11,167.10 11,548.42 11,980.05 12,315.47 12,523.76 12,929.07

3). Perorangan dan Rumah Tangga 55,830.37 57,100.76 59,452.64 60,187.96 61,316.64 63,348.52 64,358.32 65,224.18 66,335.46

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 16,752,312 17,611,131 18,702,508 19,568,123 19,865,043 20,828,627 22,002,482 22,862,160 23,390,833

P D R B TANPA MIGAS 14,258,749 15,032,370 15,900,325 16,626,337 17,259,304 18,086,221 18,916,250 19,584,218 20,203,784

Jumlah Migas 2,493,563 2,578,761 2,802,182 2,941,786 2,605,739 2,742,407 3,086,232 3,277,943 3,187,049

LAPANGAN USAHA20132012

Page 108: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jambi Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)

Keterangan: *angka sementara

** angka sangat sementara

2013 2014

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 1,451,186.57 1,491,500.03 1,518,732.27 1,542,865.25 1,561,622.94 1,600,976.02 1,637,790.29 1,648,803.26 1,673,331.14

a. Tanaman Bahan Makanan 532,026.15 545,148.73 541,828.02 543,671.66 550,766.84 576,307.19 590,278.38 596,391.24 602,561.83

b. Tanaman Perkebunan 702,512.85 725,854.91 751,429.73 768,966.73 779,128.38 790,735.90 808,013.24 808,976.11 826,554.64

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 95,456.39 96,459.78 98,481.08 99,710.99 100,714.53 101,556.19 103,672.99 105,273.26 105,600.92

d. K e h u t a n a n 64,936.63 66,745.15 68,202.32 71,814.36 71,551.90 72,021.82 73,364.72 75,150.61 74,741.30

e. P e r i k a n a n 56,254.56 57,291.46 58,791.11 58,701.52 59,461.29 60,354.93 62,460.97 63,012.03 63,872.45

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 632,817.93 664,546.24 691,806.04 724,265.28 631,830.47 673,057.36 722,804.98 728,062.59 693,938.43

a. Minyak dan Gas Bumi 462,989.81 489,491.91 517,084.93 540,846.09 459,862.28 496,262.73 539,759.52 544,443.46 519,661.10

b. Pertambangan Tanpa Migas 110,446.89 114,365.25 111,902.99 119,013.97 106,265.49 110,214.77 115,406.96 114,944.91 104,449.46

c. Penggalian 59,381.24 60,689.08 62,818.11 64,405.22 65,702.71 66,579.87 67,638.50 68,674.22 69,827.87

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 602,128.98 621,508.05 645,624.17 663,662.58 655,487.55 671,714.98 664,067.51 685,824.41 701,020.02

a. Industri Migas 33,678.54 34,590.07 35,713.38 37,079.35 36,014.75 36,241.09 39,495.13 40,385.34 39,418.25

1). Pengilangan Minyak Bumi 33,678.54 34,590.07 35,713.38 37,079.35 36,014.75 36,241.09 39,495.13 40,385.34 39,418.25

2). Gas Alam cair - - - - - - - - 0.00

b. Industri Tanpa Migas 568,450.44 586,917.98 609,910.79 626,583.23 619,472.80 635,473.89 624,572.37 645,439.07 661,601.77

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 41,537.78 42,221.57 43,115.20 45,734.43 46,271.02 46,979.14 47,410.20 47,953.26 49,207.23

a. L i s t r i k 36,271.74 36,925.09 37,714.74 40,062.65 40,515.14 41,202.85 41,585.53 42,032.20 43,142.67

b. G a s - - - - - - - - 0.00

c. Air Bersih 5,266.04 5,296.48 5,400.47 5,671.78 5,755.88 5,776.29 5,824.67 5,921.06 6,064.56

5. B A N G U N A N 232,285.95 241,824.86 263,095.05 294,422.77 300,356.07 307,979.73 314,195.58 322,978.16 330,093.84

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 879,489.33 899,172.48 939,087.21 956,235.86 979,291.92 1,008,493.90 1,043,019.15 1,092,863.60 1,110,715.71

a. Perdagangan Besar dan eceran 809,836.44 827,576.34 865,079.09 881,149.06 903,418.02 930,714.61 964,381.64 1,012,942.08 1,029,545.58

b. H o t e l 15,380.24 15,888.05 16,276.04 16,877.10 16,375.11 17,317.72 17,562.37 17,901.04 18,126.70

c. Restoran 54,272.65 55,708.09 57,732.09 58,209.70 59,498.79 60,461.57 61,075.15 62,020.48 63,043.44

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 352,177.09 361,213.60 375,484.18 384,400.33 382,249.09 392,716.44 409,808.35 414,048.08 409,694.63

a. P e n g a n g k u t a n 319,522.49 327,861.55 341,287.30 349,732.30 346,530.18 356,529.80 372,732.32 376,374.75 371,132.41

1). Angkutan Rel - - - - - - - - 0.00

2). Angkutan Jalan Raya 202,129.19 208,254.26 214,552.84 221,067.56 224,062.31 226,597.48 239,937.46 242,800.99 244,127.63

3). Angkutan Laut 43,026.37 43,653.82 44,232.08 44,760.25 44,241.72 45,247.66 44,736.85 44,751.21 42,968.35

4). Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan 17,879.40 17,962.09 18,006.22 18,075.94 18,162.57 18,282.07 18,439.89 18,461.37 18,211.30

5). Angkutan Udara 36,365.42 37,566.59 43,416.58 44,610.77 38,031.78 43,983.81 46,633.85 47,067.80 42,384.87

6). Jasa Penunjang Angkutan 20,122.11 20,424.78 21,079.58 21,217.78 22,031.78 22,418.78 22,984.28 23,293.37 23,440.27

b. K o m u n i k a s i 32,654.60 33,352.05 34,196.88 34,668.03 35,718.91 36,186.64 37,076.03 37,673.33 38,562.22

1). Pos & Telekomunikasi 32,298.19 32,990.95 33,829.07 34,295.59 35,337.00 35,800.43 36,681.76 37,277.28 38,151.72

2). Jasa Penunjang Komunikasi 356.41 361.10 367.81 372.43 381.91 386.21 394.27 396.05 410.49

8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 282,677.58 290,388.04 295,249.61 304,502.14 308,798.33 315,069.03 321,115.57 320,267.90 314,356.92

a. B a n k 154,075.06 160,109.54 162,965.44 170,696.98 172,940.80 177,524.95 181,928.21 182,766.57 175,286.40

b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 14,872.36 15,233.60 15,799.13 16,017.25 16,194.92 16,518.91 17,056.46 17,108.18 17,504.16

c. Jasa Penunjang Keuangan 1,549.81 1,581.31 1,643.40 1,665.75 1,688.50 1,724.75 1,779.71 1,801.27 1,809.57

d. Sewa bangunan 108,019.05 109,258.77 110,592.95 111,803.39 113,565.33 114,841.98 115,844.02 114,023.62 115,108.52

e. Jasa Perusahaan 4,161.30 4,204.82 4,248.68 4,318.77 4,408.78 4,458.45 4,507.17 4,568.27 4,648.27

9. JASA-JASA 393,196.05 397,868.41 402,330.21 405,179.46 408,617.24 416,034.56 421,417.92 429,300.38 433,796.15

a. Pemerintahan Umum 325,992.49 329,898.89 332,812.45 334,914.83 337,487.49 343,451.14 348,061.75 354,687.04 358,157.37

1). Adm. Pemerintahan dan Pertahanan 210,188.92 212,765.30 213,973.78 215,015.72 216,216.29 219,810.41 224,421.03 229,241.21 231,347.15

2). Jasa Pemerintahan Lainnya 115,803.57 117,133.59 118,838.67 119,899.11 121,271.20 123,640.72 123,640.72 125,445.82 126,810.21

b. S w a s t a 67,203.56 67,969.52 69,517.76 70,264.63 71,129.74 72,583.42 73,356.16 74,613.34 75,638.79

1). Sosial Kemasyarakatan 43,251.78 43,753.04 44,776.97 45,240.45 45,854.26 47,173.58 47,594.98 48,731.07 49,391.27

2). Hiburan dan Rekreasi 3,755.93 3,796.16 3,893.68 3,963.74 4,007.08 4,063.63 4,148.92 4,200.15 4,269.28

3). Perorangan dan Rumah Tangga 20,195.85 20,420.32 20,847.12 21,060.44 21,268.41 21,346.20 21,612.27 21,682.12 21,978.24

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 4,867,497 5,010,243 5,174,524 5,321,268 5,274,525 5,433,021 5,581,630 5,690,102 5,716,154

P D R B TANPA MIGAS 4,370,829 4,486,161 4,621,726 4,743,343 4,778,648 4,900,517 5,002,375 5,105,273 5,157,075

Jumlah Migas 496,668 524,082 552,798 577,925 495,877 532,504 579,255 584,829 559,079

LAPANGAN USAHA2012

Page 109: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jambi Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Penggunaan (Juta Rupiah)

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jambi Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Penggunaan (Juta Rupiah)

Keterangan: *angka sementara

** angka sangat sementara

I-2012 II-2012 III-2012 IV-2012 I-2013 II-2013 III-2013 IV-2013 I-2014

1. Konsumsi Rumah Tangga 9,990,279 10,249,899 10,741,320 11,153,704 11,250,422 11,627,325 12,311,042 12,564,506 12,872,493.89

1.1. Makanan 6,307,122 6,417,265 6,691,116 6,778,506 7,010,477 7,210,065 7,587,242.18 7,705,912.70 7,877,281.02

1.2. Non Makanan 3,683,157 3,832,634 4,050,203 4,375,198 4,239,945 4,417,259 4,723,800 4,858,593 4,995,212.87

2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 108,741 113,045 118,368 121,909 125,668 130,729 137,699 141,301 166,698.93

3. Konsumsi Pemerintah 3,055,002 3,172,848 3,303,815 3,352,018 3,195,439 3,308,439 3,473,798 4,412,263 3,685,972.00

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 2,967,706 3,115,877 3,336,579 3,564,142 3,697,774 3,841,367 4,041,221 4,259,987 4,305,290.38

5. Perubahan Stok 455,403 475,637 473,567 505,644 531,668 559,834 540,113 583,985 650,765.19

6. Ekspor Barang dan Jasa 7,860,365 8,825,751 8,941,641 9,368,967 8,377,767 9,588,588 10,098,444 9,587,223.86 11,397,124.90

6.1. Ekspor Luar Negeri 4,061,251 4,938,620 3,664,121 4,876,696 3,336,128 4,325,871 4,419,738.71 4,381,496.58 6,317,417.27

6.2. Ekspor Antar Daerah 3,799,114 3,887,130 5,277,520 4,492,271 5,041,639 5,262,717 5,678,705.71 5,205,727.28 5,079,707.63

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 7,685,184 8,341,925 8,212,781 8,498,261 7,313,694 8,227,655 8,599,835 8,687,106 9,687,512.07

7.1. Impor Luar Negeri 310,932 218,818 330,659 386,981 204,991 381,682 1,007,555.51 1,580,387.88 932,219.53

7.2. Impor Antar Daerah 7,374,252 8,123,107 7,882,122 8,111,280 7,108,703 7,845,974 7,592,279.59 7,106,717.67 8,755,292.53

PDRB 16,752,312 17,611,131 18,702,508 19,568,123 19,865,043 20,828,627 22,002,482 22,862,160 23,390,833

Komponen

Komponen I-2012 II-2012 III-2012 IV-2012 I-2013 II-2013 III-2013 IV-2013 I-2014

1. Konsumsi Rumah Tangga 3,325,263 3,360,579 3,441,819 3,467,011.76 3,482,976 3,515,299.35 3,594,996 3,620,634.99 3,639,924.09

1.1. Makanan 2,170,556 2,186,117 2,231,223 2,240,359.79 2,248,046 2,263,389.29 2,309,314 2,320,167.89 2,330,028.60

1.2. Non Makanan 1,154,707 1,174,462 1,210,596 1,226,651.97 1,234,930 1,251,910.05 1,285,682 1,300,467.10 1,309,895.49

2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 33,059 33,712 34,574 35,149.54 35,508 36,355.02 37,246 37,811.85 43,502.54

3. Konsumsi Pemerintah 928,533 953,418 984,147 995,088.87 923,965 942,489.77 959,093 1,186,877.75 955,616.95

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 830,605 865,690 924,886 984,300.06 994,613 1,015,599.42 1,035,282 1,067,196.92 1,055,602.09

5. Perubahan Stok 158,221 161,820 158,560 170,711.44 176,618 183,262.62 172,835 182,721.14 198,043.49

6. Ekspor Barang dan Jasa 3,086,957 3,444,534 3,354,134 3,744,327.55 3,157,363 3,601,737.06 3,715,760.59 3,438,332.48 4,068,683.09

6.1. Ekspor Luar Negeri 1,846,286 2,224,168 1,655,700 2,218,567.11 1,509,279 1,933,219.86 1,922,832 1,806,682.82 2,500,706.06

6.2. Ekspor Antar Daerah 1,240,671 1,220,366 1,698,435 1,525,760.44 1,648,084 1,668,517.19 1,792,929 1,631,649.66 1,567,977.03

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 3,495,140 3,809,509 3,723,597 4,075,321.11 3,496,519 3,861,722.08 3,933,583.21 3,843,473.49 4,245,218.17

7.1. Impor Luar Negeri 127,848 89,566 132,542 153,172.82 80,748 149,119.37 388,328 585,097.16 331,174.02

7.2. Impor Antar Daerah 3,367,292.48 3,719,943.49 3,591,056 3,922,148.29 3,415,770.97 3,712,602.71 3,545,256 3,258,376.33 3,914,044.14

PDRB 4,867,497.25 5,010,243.27 5,174,523.98 5,321,268.11 5,274,524.62 5,433,021.16 5,581,629.55 5,690,101.64 5,716,154.07

Page 110: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi dan Bungo Tahun Dasar 2012=100

Sumber: BPS Provinsi Jambi

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar

1 UMUM / TOTAL 103.02 103.55 103.65 103.58 104.16 105.55 108.98 110.28 109.27 110.21 109.98 110.41 112.13 111.26 111.51

2 BAHAN MAKANAN 102.17 106.76 107.18 107.18 106.95 107.22 109.19 114.51 116.97 111.76 113.82 112.13 117.32 113.12 112.70

3 MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 103.19 103.64 104.10 104.60 104.67 105.75 106.01 106.78 107.27 108.90 109.05 109.74 109.90 110.19 111.03

4 PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BHN BAKAR 101.85 101.88 102.59 102.70 102.87 104.42 104.45 104.80 105.54 106.76 108.24 108.74 110.14 109.66 110.09

5 SANDANG 103.12 103.39 103.02 102.51 101.65 100.59 100.79 100.52 101.38 102.82 102.36 102.15 102.78 103.13 102.85

6 KESEHATAN 101.16 101.15 101.60 101.61 101.68 102.00 102.03 102.18 102.18 102.48 102.51 103.13 103.56 103.71 103.73

7 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 101.58 101.66 101.96 102.02 101.87 101.86 101.95 102.76 102.80 102.89 102.91 103.09 103.09 103.27 103.67

8 TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 101.21 101.29 102.37 102.42 102.43 102.58 107.50 118.31 120.17 119.25 119.43 119.51 119.90 120.73 121.37

2013 2014URAIAN KOTA JAMBI

Jan Feb Mar

1 UMUM / TOTAL 110.45 111.01 110.62

2 BAHAN MAKANAN 113.33 113.46 111.63

3 MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 109.75 111.04 110.94

4 PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BHN BAKAR 113.39 114.08 114.46

5 SANDANG 109.85 110.42 110.46

6 KESEHATAN 105.46 106.18 106.77

7 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 106.44 106.44 106.54

8 TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 106.98 107.35 107.39

2014URAIAN KOTA BUNGO

Page 111: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya
Page 112: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · v K A T A P E N G A N T A R Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

TIM PENYUSUN

PENANGGUNG JAWAB

V. Carlusa, Poltak Sitanggang

KOORDINATOR PENYUSUN

Meily Ika Permata

TIM PENULIS

Unit Asesmen Ekonomi dan Keuangan

Yuliuskhris Bintoro

Nurcahaya Elisabet Sitinjak

KONTRIBUTOR

Unit Statistik, Survei dan Liaison

Unit Operasional Kas

Unit Layanan Nasabah, Kliring, Perizinan & Pengawasan Sistem Pembayaran

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI JAMBI

Tim Ekonomi dan Keuangan

Jl. Jenderal Ahmad Yani No.14, Telanaipura, Jambi 36122

No. Telp. (0741) 62245, Fax No.(0741) 62112

Softcopy dapat diunduh di http://bi.go.id/web/id/Publikasi/Ekonomi_Regional/KER/Jambi

Email : [email protected], [email protected], [email protected]