Kajian Analisis Kondisi Dan Potensi Kediri
-
Upload
wisnu-wardana -
Category
Documents
-
view
116 -
download
3
Transcript of Kajian Analisis Kondisi Dan Potensi Kediri
![Page 1: Kajian Analisis Kondisi Dan Potensi Kediri](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/54866c3db47959ec0c8b51b6/html5/thumbnails/1.jpg)
A. PENDAHULUAN
Proses otonomi daerah telah membawa kabupaten/ kota untuk menata kembali
potensi daerah yang selama ini belum tertata secara efektif. Secara sosial-ekonomi
masyarakat kabupaten/ kota perlu penataan dan peningkatkan dalam mempertahankan
pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan kerja, dan peningkatan nilai tambah
pengembangan kegiatan produktif lainnya, terutama untuk mendukung peningkatan
potensi dan daya saing daerah.
Sejalan dengan upaya di atas, Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota perlu
melakukan kajian pengembangan wilayahnya sebagai salah satu upaya untuk
mendukung pemulihan ekonomi yang bersifat jangka menengah. Dukungan ini
dilakukan dengan cara menggali lebih dalam potensi dan daya saing yang dimiliki oleh
setiap daerah.
B. PROFIL KOTA KEDIRI
1. ADMINISTRASI
a. Profil Wilayah
Kota Kediri identik dikenal sebagi Kota Rokok Kretek. Karena di kota itulah,
berdiri pabrik rokok retek PT.Gudang Garam di atas areal seluas 250 hektar dan
memiliki sekitar 40.000 karyawan dan buruh.
Tabel 1. LUAS WILAYAH KOTA KEDIRI
No Kecamatan Luas (Km2)
1 Mojoroto 24,60
2 Kota 14,90
3 Pesantren 23,90
Total 63,40
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Kediri, 2003
Kota Kediri terdiri dari 3 kecamatan yaitu Kecamatan Mojoroto, Kota,
dan Pesantren seluas 63,40 km2 dengan jumlah penduduk keseluruhan
sejumlah 240.979 jiwa, dan 46 kelurahan.
Aziz Kusum Aji - F1B009098Kajian dan Analisis Potensi Kabupaten Kediri
![Page 2: Kajian Analisis Kondisi Dan Potensi Kediri](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/54866c3db47959ec0c8b51b6/html5/thumbnails/2.jpg)
Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu Kecamatan Mojoroto (24,6 km2)
sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Kota (14,9 km2).
Salah satu potensi pariwisata yang ada di Kota Kediri adalah Jalan Dhoho. Jika
dikelola secara profesional, maka pengembangan jalan Dhoho dan sekitarnya
sebagai obyek wisata belanja ini, bisa berhasil semacam Jalan Malioboro di
Jogjakarta. Karena keberadaan Dhoho sendiri sebagai pusat keramaian, kini
sudah tercipta. Aset obyek wisata-agama di Kabupaten Kediri, yaitu Gua Maria
Puh Sarang, bisa ”dimanfaatkan” untuk mengembangkan Dhoho.
Luas panen komoditi padi sawah pada tahun 2003 mengalami
peningkatan sebesar 11,57%. Peningkatan ini diikuti juga oleh peningkatan
produksinya sebesar 11,29%. Produksi buah-buahan di Kota Kediri terbanyak
adalah buah pisang yang tersebar terbanyak di Kecamatan Pesantren. Hasil
panen/produksi beberapa komoditi palawija pada tahun 2003 mengalami
penurunan dibanding tahun 2002, seperti jagung, ubi kayu, dan ubi jalar.
Sedangkan tanaman palawija yang mengalami peningkatan yaitu kacang tanah
dan kedelai.
Populasi sapi dan sapi perah mengalami peningkatan dibanding tahun
sebelumnya, sebanyak 4.914 ekor sapi pada tahun 2002 bertambah 139 ekor
menjadi 5.053 ekor pada tahun 2003. Jumlah peternak terbanyak yang terdapat
di Kota Kediri adalah di Kecamatan Pesantren dimana hampir di semua jenis
hewan ternak terbanyak terdapat di kecamatan ini. Jumlah petani ikan yang
terdapat di Kota Kediri adalah yang terbanyak di Kecamatan Mojoroto, namun
demikian jumlah produksi ikan terbanyak terdapat di Kecamatan Pesantren
yaitu 120.000 kg, namun ada 35.500.000 ekor yang terdapat di kecamatan
Mojoroto, atau tiga kali lebih banyak dibandingkan jumlah produksi dalam
hitungan ekor di Kecamatan Pesantren.
Aziz Kusum Aji - F1B009098Kajian dan Analisis Potensi Kabupaten Kediri
![Page 3: Kajian Analisis Kondisi Dan Potensi Kediri](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/54866c3db47959ec0c8b51b6/html5/thumbnails/3.jpg)
b. Orientasi Wilayah
Secara astronomis terletak di antara 5°9’30’-5°9’37’ Bujur Timur dan
7°45’50”- 7°51’30” Lintang Selatan. Secara geografis wilayah Kota Kediri
mempunyai luas wilayah 63,40 km2 dengan batas-batas administrasinya adalah
sebagai berikut :
- Batas wilayah utara : Kecamatan Gampengrejo dan Grogol
- Batas wilayah timur : Kecamatan Gurah dan Wates
- Batas wilayah selatan : Kecamatan Ngadiluwih dan Kandat
- Batas wilayah barat : Kecamatan Semen dan Grogol
Wilayah Kota Kediri berada pada ketinggian antara 63-472 m diatas
permukaan laut. Mayoritas Kota Kediri (80,17%) berada pada ketinggian 63-100
meter dari permukaan laut yang terletak sepanjang sisi kiri-kanan Kali Brantas.
Seluruh wilayah Kota Kediri berbatasan dengan wilayah kecamatan-
kecamatan yang termasuk wilayah pemerintahan Kabupaten Kediri baik batas
utara, timur, selatan, maupun barat, dengan kondisi wilayah yang relatif datar,
meskipun di bagian barat dibatasi oleh Gunung Klotok dengan ketinggian 672
meter dan Gunung Maskumambang setinggi 300 meter.
Keadaan geologi Kota Kediri dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Alluvium : hampir 77,49% (4.921 Ha) wilayah Kota Kediri terbentuk dari K
edirian induk alluvium.
b. Young Quertenery Volcanic Product : terdapat di bagian timur Kota Kediri
dengan luas 1.127 Ha (17.78%), wilayah ini merupakan tanah pertanian
yang subur karena berasal dari K edirian vulcanic muda (Gunung Kelud).
c. Undefferentiated Vulcanic Product : kelompok K edirian ini terdapat di
sebelah barat Kota Kediri yang terletak pada daerah berbukit seluas 300 Ha
(4,73%).
Aziz Kusum Aji - F1B009098Kajian dan Analisis Potensi Kabupaten Kediri
![Page 4: Kajian Analisis Kondisi Dan Potensi Kediri](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/54866c3db47959ec0c8b51b6/html5/thumbnails/4.jpg)
Ditengah-tengah Kota Kediri terdapat Kali Brantas yang mengalir dari arah
selatanke utara, sehingga seolah-olah membelah Kota Kediri menjadi wilayah
bagian barat (Kecamatan Mojoroto) dan wilayah timur (Kecamatan Kota Kediri
dan Kecamatan Pesantren). Air tanah yang pada umumnya jernih (kedalaman
air tanah 3-12 m) dan dapat dimanfaatkan untuk air minum (sumur gali, sumur
pmpa) terutama bagi penduduk yang tidak mendapat fasilitas air minum PDAM.
Kota Kediri mempunyai curah hujan rata-rata antara 1000-2000 mm
pertahun. Curah hujan tidak merata sepanjang tahun, bulan kering Mei-
Oktober dan bulan basah November-April. Penggunaan lahan di Kota Kediri
sebagian besar masih merupakan lahan terbangun (untuk kegiatan perumahan,
perdagangan, jasa dan industri) dengan wilayah seluas 2.700,07 Ha (44%).
2. PENDUDUK
a. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk Kota Kediri pada tahun 2003 telah mencapai 240.979
jiwa, bertambah 816 jiwa dari tahun 2002. Perkembangan penduduk Kota
Kediri tahun 2003 dibanding tahun 2002 sebesar 0,34%, dimana perkembangan
penduduk lakilaki relatif lebih besar dibandingkan penduduk perempuan, yaitu
0,37% untuk laki-laki dan 0,31% untuk perempuan. Perkembangan penduduk
periode 2002-2003 relatif lebih kecil dibandingkan dengan periode 2001-2002
yang mencapai 0,40%.
b. Sebaran dan Kepadatan Penduduk
Tingkat kepadatan penduduk Kota Kediri pada tahun 2003 telah mencapai
3.801 jiwa/km², lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2001 (3.788 jiwa/km²)
dan 2002 (3.773 jiwa/km²). Kecamatan Kota mempunyai tingkat kepadatan
penduduk paling tinggi dibandingkan dengan dua kecamatan lainnya, yaitu
mencapai 5.754 jiwa/km². Kecamatan dengan tingkat kepadatan tertinggi yaitu
Kecamatan Kota (5.754 jiwa/km2), sedangkan kecamatan dengan tingkat
kepadatan terendah yaitu Kecamatan Pesantren (2.891 jiwa/km2).
Aziz Kusum Aji - F1B009098Kajian dan Analisis Potensi Kabupaten Kediri
![Page 5: Kajian Analisis Kondisi Dan Potensi Kediri](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/54866c3db47959ec0c8b51b6/html5/thumbnails/5.jpg)
c. Tenaga Kerja
Jumlah pencari kerja pada tahun 2003 terbanyak adalah lulusan Perguruan
Tinggi mencapai 1.164 orang, sedangkan paling rendah adalah lulusan SMP
sebanyak 151 orang. Sektor pekerjaan yag paling diminati di Kota Kediri sektor
industri pengolahan. Apalagi industri yang terdapat di Kota Kediri adalah
perusahaan rokok PT. Gudang Garam, dimana dalam pendapatannya memberi
aset terbesar dalam kegiatan perekonomian di Kota Kediri.
3. EKONOMI
a. Kondisi Perekonomian Daerah
Jumlah pasar yang dikelola oleh Dinas Pengelola Pasar Kota Kediri sebanyak
5 (lima) pasar dengan luas 74.127 m² dan 3.090 pedagang. Besarnya
pemasukan dari retribusi pasar yang berupa parkir dan retribusi pedagang pada
tahun 2003 mencapai Rp 777.926.550,00 meningkat sebesar 23,51% dibanding
tahun 2002 yang mencapai Rp 629.830.150,00.
Dari data tahun 2003, kontribusi yang cukup signifikan membangun
perekonomian Kota Kediri yaitu sektor industri pengolahan (78,96%), kemudian
diikuti oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran (17,06%). Sedangkan
sektor lainnya (2,98%) meliputi sektor listrik, pertanian, gas, dan air bersih,
keuangan, bangunan, pertambangan dan penggalian, jasa-jasa, pengangkutan
dan komunikasi.
Kehadiran PT.Gudang Garam memang sangat menentukan karena selama
ini 68% dari 78% kehidupan perekonomian Kota Kediri bergantung pada
Gudang Garam. Sedang 10% yang lain berasal dari sektor industri pengolahan
lain, seperti industri pengolahan bekicot, pengalengan jagung muda, industri
makanan tahu, industri mebel kayu, kusen dan saniter.
Aziz Kusum Aji - F1B009098Kajian dan Analisis Potensi Kabupaten Kediri
![Page 6: Kajian Analisis Kondisi Dan Potensi Kediri](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/54866c3db47959ec0c8b51b6/html5/thumbnails/6.jpg)
C. KAJIAN & ANALISIS POTENSI KABUPATEN KEDIRI
Untuk melihat potensi di kabupaten kediri, perlu klasifikasi yang didasarkan atas
perkembangan dari sektor-sektor ekonomi serta didasarkan pada potensi yang pada
dasarnya meliputi pertanian, perkebunan, peternakan, hutan, pariwisata, industri, dan
sektor lain yang terdapat di Kabupaten Kediri.
1. PERTANIAN
Pertanian tanaman pangan di Kabupaten Kediri terdiri dari berbagai jenis
diantaranya: padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai, sayur-sayuran,
dan buah-buahan. Kabupaten Kediri sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Timur
memiliki tingkat perkembangan yang cukup baik. Tingkat produktivitas pada tahun
1999 untuk komoditi padi di Kabupaten Kediri sebesar 59,97 Kw/ha dengan total
produksi 3.407.426 Kw. Dan produksi tertiinggi terdapat pada kecamatan Pare
dengan jumlah produksi sebesar 493.439 pada tahun 1999. Kecamatan lain yang
memberi banyak kontribusi dalam hasil pertanian pangan di Kabupaten Kediri
berupa padi adalah Kecamatan Purwaasri, Kepung, Plosoklaten dan Kandangan.
Sedangkan tingkat produktivitas tanaman jagung untuk Kabupaten Kediri adalah
sebesar 57,73 Kw/Ha pada tahun 1999 atau produksinya setara 3.028.895 Kw.
Produksi tanaman jagung di Kabupaten Kediri juga terdapat pada Kecamatan Pare
dengan total produksi 347.052 Kw diikuti oleh Kecamatan Pagu dengan produksi
sebanyak 316.755 Kw.
Untuk tanaman ubi kayu pada tahun 1999 di Kabupaten Kediri tingkat
produktivitasnya mencapai 232,76 Kw/Ha, dengan total produksi sebesar 1.697.763
Kw. Produksi ubi kayu yang terbesar terdapat pada Kecamatan Mojo dengan
produksi sebesar 323.168 Kw, kemudian di Kecamatan semen sebesar 319.052 Kw.
Kabupaten Kediri sendiri untuk perkembangan produktivitas ubi jalar secara
keseluruhan mencapai 202,34 Kw/Ha pada tahun 1999, sedangkan produksinya
sendiri mencapai 33.589 Kw, sedangkan wilayah yang memiliki produksi terbesar
adalah Kecamatan Mojo .
Untuk produktivitas jenis tanaman kacang tanah di Kabupaten Kediri sampai
data tahun 1999 sebesar 15,18 Kw/Ha dengan total produksinya mencapai 27.542
Kw. Produksi terbesar untuk jenis tanaman ini adalah di Kecamatan Kras dengan
Aziz Kusum Aji - F1B009098Kajian dan Analisis Potensi Kabupaten Kediri
![Page 7: Kajian Analisis Kondisi Dan Potensi Kediri](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/54866c3db47959ec0c8b51b6/html5/thumbnails/7.jpg)
produksi sebesar 3.440 kw, kemudian juga di Kecamatan Banyakan sebesar 3.230
Kw.
Perkembangan produktivitas rata-rata untuk tanaman sayur-sayuran di
Kabupaten Kediri menunjukkan angka yang cukup baik. Ada beberapa komoditi
sangat potensial untuk lebih dikembangkan, yaitu; jenis cabe/Lombok, tomat,
kacang panjang dan bawang merah. Beberapa daerah yang sangat potensial untuk
tanaman sayur-sayuran adalah Kecamatan Kandat, Puncu, Wates, Pare, dan
Kepung. Selain itu untuk tingkat produktivitas buah-buahan juga menunjukkan
angka yang cukup baik pula. Ada beberapa jenis buah-buahan yang sangat potensial
untuk dikembangkan pada masa yang akan datang, antara lain: jenis semangka,
nanas, mangga podang, belimbing, durian dan sawo. Khusus untuk jenis buah
mangga podang, mangga jenis ini merupakan buah khas yang ada di Kediri, dimana
jenis mangga podang ini bila di tempat lain tidak memiliki warna yag unik seperti
yang ada di Kabupaten Kediri. Daerah-daerah penghasil komoditi jenis buah-buah di
atas antara lain Kecamatan Kandat, Kunjang, Puncu, Grogol, Mojo, Banyakan dan
Kepung.
Namun produksi tanaman pangan pada tahun 2006 mengalami berbagai
kenaikan dan penurunan berdasarkan perbandingan hasil produksi pada tahun
sebelumnya yaitu tahun 2005. Peningkatan dan penurunan komoditi pertanian
pangan tersebut antara lain: hasil tanaman padi pada tahun 2006 sebanyak 330,9
ribu ton turun 0,57% dari tahun 2005. jagung 3,04 ribu ton turun 11,68%. Ubi kayu
111,9 ribu ton naik 12,56%, ubi jalar 1,2 ribu ton turun 7,49%, kacang tanah juga
naik sebanyak 29,91%.
2. PERKEBUNAN
Sektor perkebunan di Kabupaten Kediri terdiri dari enam komoditi yaitu: tebu,
kelapa, kapuk randu, tembakau, kopi, dan jambu mente. Komoditi yang paling
mendominasi di Kabupaten Kediri adalah tebu, dimana komoditi tebu ini hampir
tersebar merata di seluruh wilayah Kediri, namun produksi terbesarnya terdapat di
Kecamatan Wates.
Di Kabupaten Kediri untuk komoditi kelapa, produktivitasnya mencapai 0,91
ton/ha dengan total produksinya mencapai sebesar 7.550,29 ton pada tahun 1999.
Aziz Kusum Aji - F1B009098Kajian dan Analisis Potensi Kabupaten Kediri
![Page 8: Kajian Analisis Kondisi Dan Potensi Kediri](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/54866c3db47959ec0c8b51b6/html5/thumbnails/8.jpg)
Produksi terbesar untuk komoditi kelapa ini terdapat di Kecamatan Grogol.
Sedangkan tingkat produktivitas jenis tanaman jambu mente di Kabupaten Kediri
adalah sebesar 0,45 ton/Ha dengan jumlah produksinya sebesar 328,98 ton.
Produksi jambu mente banyak terdapat pada kecamatan Plosoklaten.
Pada tahun 1999 produktiivitas komoditi kapuk randu di Kabupaten Kediri
mencapai 0,17 ton/Ha, dengan kontribusi terbesar terdapat di Kecamatan
Kandangan. Untuk prokdutivitas tanaman kopi pada tahun yang sama mencapai
0,31 ton/Ha, dan terbesar di Kecamatan Kepung. Sedangkan untuk komoditi
tembakau di Kabupaten Kediri adalah sebesar 24,24 ton/Ha dengan produksiinya
sebesar 1.406,03 ton. Komoditi ini hanya terdapat di Kecamatan Purwoasri dan
Papar. Akan tetapi produksi terbesar terdapat pada kecamatan Purwoasri dengan
jumlah produksi mencapai 1.300,16 ton pada tahun 1999.
Sektor perkebunan di Kabupaten Kediri memilik kualitas yang baik dan
berkualitas ekspor. Tercatat ada 8 perusahaan perkebunan di Kabupaten Kediri
yaitu perkebunan kopi ada 4 perusahaan, karet dan coklat masing-masing 1
perusahaan dan perkebunan cengkeh ada 3 perusahaan. Selain perkebunan swasta
terdapat juga perkebunan rakyat seperti perkebunan tebu, jambu mete, kopi
robusta, lada , cengkeh dan kenanga yang tersebar luas di Kabupaten Kediri.
3. PERIKANAN
Potensi sektor perikanan di Kabupaten Kediri terdiri atas 3 jenis yang meliputi:
perikanan perairan umum, budidaya kolam dan budidaya sawah. Umumnya di
Kabupaten Kediri perikanannya berupa perikanan air tawar karena seperti yang
telah kita ketahui Kabupaten Kediri tidak berbatasan langsung dengan laut.
Perikanan di Kabupaten Kediri umumnya dibedakan menjadi perairan umum,
budidaya kolam dan budidaya sawah. Hasil produksinya mencapai 2,3 ribu ton
ikan/tahun dengan nilai total produksi sekitar 18,36 milyar rupiah.
Di Kabupaten Kediri pada tahun 1999 untuk jenis perairan umum lebih
mendominasi bila dibandingkan dengan jenis perikanan yang lain. Produksi perairan
umum mencapai 556.036 Kg. Produksi terbesar terdapat di Kecamatan Plosoklaten
sebanyak 63.890 Kg. Untuk jenis budidaya kolam, produksi tahun 1999 adalah
sebesar 488.290 Kg dengan produksi terbanyak terdapat di Kecamatan Pare.
Aziz Kusum Aji - F1B009098Kajian dan Analisis Potensi Kabupaten Kediri
![Page 9: Kajian Analisis Kondisi Dan Potensi Kediri](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/54866c3db47959ec0c8b51b6/html5/thumbnails/9.jpg)
Sedangkan jenis budidaya sawah, produksi yang dapat dihasilkan pada tahun 1999
adalah sebesar 173.480 Kg dan wilayah yang menghasilkan terbanyak adalah juga di
Kecamatan Pare.
4. PETERNAKAN
Sektor peternakan di Kabupaten Kediri terdiri dari peternakan: sapi potong, sapi
perah, kerbau, kuda, kambing, domba, babi, ayam buras, ayam petelur, ayam
pedaging dan entok. Sedangkan untuk populasi ternak besar di Kabupaten Kediri
terdiri dari jenis sapi potong, sapi perah, kuda dan kerbau.
Untuk jenis sapi potong, populasi terbesar terdapat di Kecamatan Pagu sebesar
7.628 ekor, kemudian Kecamatan Gurah sebesar 6.027 ekor. Sapi perah sebagian
besar terdapat di Kecamatan Kandangan dengan jumlah 2.293 ekor dan di
Kecamatan Ngancar sebanyak 1.509 ekor. Populasi kuda di Kabupaten Kediri
sebagian besar terdapat di Kecamatan Semen dan Kandangan, sedangkan kerbau
sebagian besar terdapat di Kecamatan Pare (berdasarkan data tahun 1999 dari
“RTRW Kabupaten Kediri Tahun 2003”).
Di Kabupaten Kediri untuk jenis ternak kecil yang terlihat potensial adalah jenis
kambing, dimana jumlah populasi ini terbanyak terdapat pada Kecamatan Mojo dan
Kecamatan Plosoklaten. Sedangkan jenis populasi lainnya adalah domba yang
terbanyak terdapat di Kecamatan Mojo pula.
Sedangkan tingkat perkembangan populasi ayam petelur di Kabupaten Kediri
tersebar hampir secara merata, namun yang terbanyak adalah di Kecamatan Puncu.
Begitu pula dengan ayam buras juga tersebar hampir tersebar secara merata di
seluruh wilayah Kabupaten Kediri, namun populasi terbesar terletak di Kecamatan
Pagu dan Kecamatan Kras.
Berdasarkan data statistik Kabupaten Kediri pada tahun 2006 ada 102
perusahaan peternakan ayam petelor atau pedaging, 1 perusahaan sapi perah.
Daerah peternakan umumnya berada di Kecamatan Gurah, Kras, Kayenkidul,
Tarokan, dan Pagu.
Aziz Kusum Aji - F1B009098Kajian dan Analisis Potensi Kabupaten Kediri
![Page 10: Kajian Analisis Kondisi Dan Potensi Kediri](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/54866c3db47959ec0c8b51b6/html5/thumbnails/10.jpg)
5. KEHUTANAN
Kabupaten Kediri memiliki kawasan hutan yang tersebar secara tidak merata
pada wilayah kecamatan. Sebagian kawasan hutan ini ada di bagian pinggiran,
terutama pinggir barat yang berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung dan
pinggir timur yang berbatasan dengan Kabupaten Malang. Dimana diantara
kawasan hutan ini masih ada yang dimanfaatkan sebagai hutan produksi. Kawasan
hutan yang terletak pada kawasan budidaya adalah hutan produksi tetap dan
kawasan hutan produksi terbatas. Diantara kawasan hutan yang termasuk sebagai
hutan produksi terbatas adalah di Kecamatan Mojo, Ngancar, Kepung. Grogol,
Banyakan, dan Tarokan.
Beberapa kawasan hutan lainnya tidak dapat digunakan sebagai hutan
produksi, sebab lokasi hutan tersebut terletak pada kawasan hutan lindung, baik
sebagai hutan lindung mutlak, maupun hutan lindung terbatas. Walaupun demikian
pada kawasan hutan lindung ini tetap dapat diambil manfaatnya tanpa
menimbulkan kerusakan, misalnya mahoni, pinus, dan sebagainya. Sampai saat ini
wilayah hutan yang difungsikan untuk kegiatan lain di bebberapa lokasi yang
merupakan kawasan objek wisata seperti Air terjun Ironggolo, Air terjun
Ngleyangan, dan Sumber Podang.
Diperkirakan hutan yang berada di Kabupaten Kediri hingga saat ini adalah
seluas 21.713 hektar. Dan sebagian besar berupa kawasan hutan produksi dan
kawasan hutan lindung. Sedangkan yang merupakan kawasan hutan wisata
prosentasenya lebih kecil yang berada di Kecamatan Tarokan. Pada tahun 2006
kawasan hutan yang tersisa tinggal jenis tanaman sengon dan pinus. Hutan sengon
luasnya 9.964,5 Ha, sedangkan hutan pinus luasnya 11.748,5 Ha.
6. PARIWISATA
Sektor pariwisata di Kabupaten Kediri memiliki tingkat perkembangan yang
cukup tinggi dari tahun ke tahun, yang meliputi beberapa sub sektor, antara lain:
hotel, restoran, serta jasa hiburan dan rekreasi. Kabupaten Kediri yang memiliki
banyak potensi wisata telah dikembangkan secara baik oleh pemerintah daerah
Kabupaten Kediri. Banyaknya potensi wisata di Kabupaten Kediri didukung oleh
kondisi alam yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan menjadi berbagai
Aziz Kusum Aji - F1B009098Kajian dan Analisis Potensi Kabupaten Kediri
![Page 11: Kajian Analisis Kondisi Dan Potensi Kediri](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/54866c3db47959ec0c8b51b6/html5/thumbnails/11.jpg)
wisata alam yang sangat menarik. Selain itu faktor sejarah turut pula memberikan
pengaruh yang besar terhadap perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten
Kediri.
Kabupaten Kediri dengan seluruh potensi wisata yang sudah dikembangkan saat
ini siap dimasukkan ke dalam sasaran paket wisata Jawa Timur. Beberapa obyek
wisata yang sudah siap menjadi sasaran wisata antara lain kawasan wisata Besuki di
Kecamatan Mojo dengan air terjun Dolonya, kawasan wisata Kelud di Kecamatan
Ngancar, Gereja Puhsarang yang terletak di Kecamatan Semen, serta wisata budaya
seperti petilasan Sriaji Joyoboyo, situs Tondowongso, dan sebagainya.
Pemerintah Kabupaten Kediri juga membangun Pusat perdagangan (Trade
Centre), Simpang Lima Gumul (SLG) untuk tahap awal dengan luas 37 hektar dan
dapat terus berkembang sesuai kebutuhan. Konsep penataan kawasan ini adalah
blok massa (bangunan) dengan pola radial dan di pusatnya terdapat sebuah
monumen. Adapun monumen tersebut dibangun menyerupai Arc de' Triomphe
seperti yang terdapat di Kota Paris. Bangunan di sekitar Trade Centre-SLG didesain
bergaya kontemporer dengan aksen-aksen bernuansa Eropa Barat (perancis) yang
terintegrasi dalam suatu kawasan bisnis yang berkesinambungan antara satu
dengan yang lainnya. Dengan adanya pembangunan Trade Centre-SLG tersebut
maka investasi di bidang perhotelan, mall, pertokoan dan pusat grosir sangat
prospektif. Pembangunan monumen simpang Lima Gumul ini mempunyai daya tarik
wisatawan yang cukup banyak, dan merupakan salah satu mega proyek Pemda
Kabupaten Kediri. Dan tingkat pembangunan monumen Siimpang Lima Gumul
hingga saat ini telah mencapai taraf 95%.
Kondisi masing-masing obyek wisata tadi tentunya tidak hanya sampai seperti
yang ada sekarang tetapi akan terus dikembangkan dengan penambahan fasilitas-
fasilitas bagi pengunjung sehingga akan menjadi lebih menarik dan layak menjadi
sasaran wisata baik nasional maupun internasional. Sebagaimana diketahui bahwa
beberapa tahun lalu Kabupaten Kediri pernahh masuk The Best Ten Anugerah
Pariwisata Jatim untuk kategori pemerintah daerah yang memberikan perhatian
besar terhadap pembangunan sektor pariwisata di daerahnya.
Aziz Kusum Aji - F1B009098Kajian dan Analisis Potensi Kabupaten Kediri
![Page 12: Kajian Analisis Kondisi Dan Potensi Kediri](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/54866c3db47959ec0c8b51b6/html5/thumbnails/12.jpg)
7. INDUSTRI
Sektor industri di Kabupaten Kediri terdiri dari beberapa variabel
diantaranya jumlah unit industri, jumlah tenaga kerja, jumlah produksi industri, nilai
ekspor dan nilai investasi yang ditanamkan pada sektor industri.
Kabupaten Kediri dari tahun ke tahun industrinya mulai berkembang dengan
peningkatan jumlah perusahaan yaitu dari 61 pengusaha menjadi 2.192 pengusaha
baik pengusaha industri sedang, kecil maupun rumah tangga. Adapun jenis industri
yang ada di Kabupaten Kediri adalah jenis industri makanan, minuman, dan
tembakau. Berdasarkan nilai produksinya terdapat 3 industri yang nilainya cukup
besar yaitu industri rokok kretek, industri pupuk NPK dan industri jahe instan.
8. PERTAMBANGAN
Kabupaten Kediri merupakan daerah yang memiliki potensi pertambangan
yang kurang bervariasi. Untuk Kabupaten Kediri potensi produksi hasil tambangnya
merupakan jenis bahan tambang galian ‘C’ yang meliputi pasir, batu, tanah urug,
dan pasir urug. Namun pada umumnya di Kabupaten Kediri kegiatan pertambangan
didominasi oleh pertambangan pasir dan batu kali yang berada di sekitar sungai di
Kabupaten Kediri sebagai akibat dari muntahan gunung berapi.
Potensi ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut dengan tidak
mengabaikan aspek kelestarian lingkungan. Untuk penggalian pasir, kerikil, dan
batuan yang terdapat di sepanjang sungai, sebaiknya juga mempertimbangkan
aspek kelestarian lingkungan hidup, sehingga tidak merusak tata air dan
penggerusan dinding sungai. Wilayah yang memiliki potensi ini terdapat di
Kecamatan Pare, Kandangan, Puncu, semen, dan Kunjang.
Aziz Kusum Aji - F1B009098Kajian dan Analisis Potensi Kabupaten Kediri
![Page 13: Kajian Analisis Kondisi Dan Potensi Kediri](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082416/54866c3db47959ec0c8b51b6/html5/thumbnails/13.jpg)
DAFTAR PUSTAKA & REFERENSI
1. Buku:
Indiahono, Dwiyanto. 2009. Perbandingan Administrasi Publik – Model, Konsep, dan
Aplikasi. Gava Media: Yogyakarta.
Syafiie, Inu Kencana. 2006. Ilmu Administrasi Publik (Edisi Revisi). PT Rineka Cipta.
Jakarta
Utomo, Warsito. 2007. Administrasi Publik Baru Indonesia – Perubahan Paradigma dari
Administrasi Negara ke Administrasi Publik. Magister Administrasi Publik,
Universitas Gajah Mada dan Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
PT.Artama Interkonsultindo. Profil Kota Kediri: Laporan final Updating Profil dan
Kebutuhan Sarana dan Prasarana PerKotaan Kota Sedang dan Kecil. Kediri
2. Jurnal:
Nazaruddin Malik, Sudarti, dan Sutikno. 2010. Model Pengukuran Kinerja Ekonomi Dan
Kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten/ Kota di Jawa Timur. Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang dan Fakultas Ekonomi
Universitas Trunojoyo
Sri Sulastri, Hasyim, Sofwani, dan Soemarno. 1999. Analisis Potensi Produk Unggulan
Bidang Agrokompleks di Wilayah Kabupaten Kediri. Fakultas Pertanian, IPM,
Malang dan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
3. Browsing:
Ichwan Dwi. 2010. i - Geography: Potensi Kabupaten Kediri. http://one-
geo.blogspot.com
Aziz Kusum Aji - F1B009098Kajian dan Analisis Potensi Kabupaten Kediri