kad 2 mnm
-
Upload
syalalaaalalaaa -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of kad 2 mnm
-
8/20/2019 kad 2 mnm
1/40
Referat
DIAGNOSIS DAN TATA LAKSANA KETOASIDOSIS DIABETIK
Oleh :
Ahmad Syukri Harahap 101031
Yela Yula!da "u#ri 1010313111
$a!#ika Di!ia %ulda 1010311
"reep#&r :
dr' H(' )&*a Kur!ia#i+ Sp'"D
BAGIAN IL,- "ENYAKIT DALA,
.AK-LTAS KEDOKTE)AN -NI/E)SITAS ANDALAS
"ADANG
01
-
8/20/2019 kad 2 mnm
2/40
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
American Diabetes Association (ADA) mendefnisikan
AD sebagai s!at! trias "ang terdiri
dari ketonemia# $i%erglikemia dan asidosis. Pat!t
di%er$atikan ba$&a masing'masing
dari kom%onen %en"ebab AD da%at disebabkan ole$ karena
kelainan metabolik "ang lain# se$ingga
mem%erl!as diagnosis bandingn"a. #
Timbulnya KAD merupakan ancaman kematian bagi penyandang diabetes
mellitus. Angka kematian ini masih tinggi jika dibandingkan dengan Negara maju,
bukan Karena pengobatannya, akan tetapi terdapat faktor yang memegang peran
penting.
Faktor tersebut berupa :
Terlambat ditegakkannya diagnosis karena biasanya penyandang diabetes mellitus
diba!a setelah koma.
" #asien belum tahu mengidap diabetes mellitus.
$ %ering ditemukan bersama&sam dengan komplikasi lain yang berat, misalnya
sepsis, renjatan, dan infak miokard.
. Ketidakpatuhan pasien baik karena alasan&alasan psikologis atau karena
pendidikan yang tidak memadai, agaknya merupakan penyebab tersering dari
ketoasidosis diabetikum, terutama jika episode ini berulang.
1' )umua! ,aalah
'eferat ini membahas tentang mulai dari etiologi, epidemiologi, patofisiologi, gejala klinis,
diagnosis, dan tatalaksana ketoasidosis diabetikum.
-
8/20/2019 kad 2 mnm
3/40
1'3 Tu(ua! "e!ulia!
'eferat ini bertujuan untuk menambah !a!asan tentang ketoasidoasis diabetikum mulai
dari etiologi, epidemiologi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, dan tatalaksana.
.
1' ,e#&de "e!ulia!
(etode penulisan referat ini adalah tinjauan kepustakaan dengan merujuk kepada berbagai
literatur.
BAB II
*IN+AUAN PU,*AA
-.1 Defnisi
Ketoasidosis diabetik )KAD* adalah keadaan dekompensasi & kekacauan
metabolik yang ditandai oleh trias hiperglikemia, asidosis dan ketosis,
terutama disebabkan oleh defisiensi insulin absolut atau relatif. KAD dan hipolikemia
merupakan komplikasi akut diabetes melitus )D(* yang serius dan membutuhkan
pengelolaan ga!at darurat. Akibat diuresis osmotik, KAD biasanya mengalami
dehidrasi berat dan bahkan dapat sampai menyebabkan syok.
-.- E%idemiologi
Insidens ta$!nan AD %ada %asien diabetes mellit!s
ti%e 1 antara sat! sam%ai lima %ersen# berdasarkan
bebera%a st!di "ang dilak!kan di Ero%a dan Amerika ,erikat
dan nam%akn"a konstan dalam bebera%a dekade
terak$ir di negara'negara barat. Nam!n demikian
st!di e%idemiologi terbar! mem%erkirakan insidens total
mengalami %eningkatan# ter!tama disebabkan ole$ karena
%eningkatan kas!s diabetes mellit!s ti%e -. La! insidens
ta$!nan AD di%erkirakan antara #/ sam%ai 0 %er 1
%asien dengan diabetes. ,edangkan insidens D2 ti%e - sendiri
di Indonesia# di%erkirakan berkisar antara /'03 dari total
%end!d!k. -##4
Angka kematian menjadi lebih tinggi pada beberapa
keadaan yang menyertai KAD seperti sepsis, syok yang berat,
infark miokard akut yang luas, pasien usia lanjut, kadar glukosa
darah a!al yang tinggi, uremia dan kadar keasaman darah yang
-
8/20/2019 kad 2 mnm
4/40
rendah. Kematian pada pasien KAD usia muda, umumnya
dapat dihindari engan diagnosis cepat, pengobatan yang tepat
dan rasional, serta memadai sesuai dengan dasar
patofisiologinya. #ada pasien kelompok usia lanjut, penyebab
kematian lebih sering dipicu oleh faktor penyakit dasarnya.
-
-
8/20/2019 kad 2 mnm
5/40
-
8/20/2019 kad 2 mnm
6/40
-. 5aktor Pencet!s
Ada sekitar "+ pasien KAD yang baru diketahui menderita D( untuk
pertama kali. #ada pasien KAD yang sudah diketahui D( sebelumnya, -+ dapat
dikenali adanya faktor pencetus ini penting untuk pengobatan dan pencegahan
ketoasidosis berulang. Faktor pencetus yang berperan untuk terjadinya KAD adalah
infeksi, infark miokard akut, pankreatitis akut, penggunaan
obat golongan steroid, menghentikan atau mengurangi dosis
insulin . %ementara itu "+ pasien KAD tidak ditemukan faktor pencetus.
In6eksi teta% mer!%akan 6aktor %encet!s %aling sering !nt!k AD#
nam!n bebera%a %enelitian terbar! men!n!kkan %eng$entian ata!
k!rangn"a dosis ins!lin da%at menadi 6aktor %encet!s %enting. *abel 1
memberikan gambaran mengenai 6aktor'6aktor %encet!s %enting !nt!kkeadian AD. In6eksi "ang %aling sering diketem!kan adala$ %ne!monia
dan in6eksi sal!ran kemi$ "ang mencak!% antara 3 sam%ai 43 kas!s.
Pen"akit medis lainn"a "ang da%at mencet!skan AD adala$
%en"ala$g!naan alko$ol# tra!ma# emboli %!lmonal dan in6ark miokard.
Bebera%a obat "ang mem%engar!$i metabolisme karbo$idrat !ga da%at
men"ebabkan AD diantaran"a adala$7 kortikosteroid# %entamidine# 8at
sim%atomimetik# %en"ekat al%$a dan beta serta %engg!naan di!retik
berlebi$an %ada %asien lansia.
-
8/20/2019 kad 2 mnm
7/40
*abel 1. ondisi'kondisi %encet!s AD %ada %asien diabetes mellit!s
ondisi %encet!s as!s (3)
In6eksi 19'4/
Pen"akit kardio:ask!lar '/
Ins!lin inadek!at;sto% 14'1
Diabetes a&itan bar! 1'--
Pen"akit medis lainn"a 1'1-
*idak diketa$!i '
-. Patofsiologi 1#-##
-
8/20/2019 kad 2 mnm
8/40
0alaupun sel tubuh tidak dapat menggunakan glukosa, sistem homeostasis
tubuh terus terakti/asi untuk memproduksi glukosa dalam jumlah banyak sehingga terjadi
hiperglikemia. Kombinasi defisiensi insulin dan peningkatan kadar hormon kontra
regulator terutama epinefrin, mengakti/asi hormon lipase sensitif pada jaringan lemak.
Akibat lipolisis meningkat, sehingga terjadi peningkatan produksi benda keton dan
asam lemak bebas secara berlebihan. Akumulasi produksi benda keton oleh sel hati
dapat menyebabkan metabolik asidosis. 1enda keton utama adalah asam asetoasetat
)AcAc* dan $ beta hidroksi butirat )$21* dalam keadaan normal kadar $21 meliputi
34&-4 dan aseton darah merupakan benda keton yang tidak begitu penting. (eskipun
sudah tersedia bahan bakar tersebut sel&sel tubuh masih tetap lapar dan terus
memproduksi glukosa.
2anya insulin yang dapat menginduksi transpor glukosa ke dalam sel, memberi
signal untuk proses perubahan glukosa menjadi glikogen , menghambat lipolisis pada
sel lemak )menekan pembentukan asam lemak bebas*, menghambat glukoneogenesis
pada sel hati serta mendorong proses oksidasi melalui siklus Krebs dalam mitokondria
sel. (elalui proses oksidasi tersebut akan dihasilkan adenin trifosfat )AT#* yang
merupakan sumber energi utama sel. 'esistensi insulin juga berperan dalam memperberat keadaan
defisiensi insulin relatif. (eningkatnya hormon kontra regulator insulin, meningkatnya asam lemak bebas, hiperglikemia, gangguan keseimbangan elektrolit dan asam&basa dapat mengganggu
sensiti/itas insulin.
Peranan Ins!lin
#ada KAD terjadi defisiensi insulin absolut atau relatif terhadap hormon kontra
regulasi yang berlebihan )glukagon, epinefrin, kortisol, dan hormon pertumbuhan*.
Defisiensi insulin dapat disebabkan oleh resistensi insulin atau suplai insulin endogen
ataieksogen yang berkurang. Defisiensi akti/itas insulin tersebut, menyebabkan $ proses
patofisiologi yang nyata pada $ organ, yaitu sel&sel lemak, hati dan otot. #erubahan
yang terjadi terutama melibatkan metabolisme lemak dan karbohidrat.
Peranan =l!kagon
Diantara hormon&hormon kontraregulator, glucagon yang paling berperan
dalam ketogenesis KAD. 5lukagon mengahambat proses glikolisis dan menghambat
pembentukan malon"l >oA adalah suatu penghambat cartnitine ac"l trans6erase
)6#T
dan "* yang bekerja pada transfer asam lemak bebas ke dalam mitokondria. Dengan
demikian peningkatan glukagon akan merangsang oksidasi beta asam lemak dan
ketogenesis.
#ada pasien D( tipe , kadar glukagon darah tidak teregulasi dengan baik, bila
-
8/20/2019 kad 2 mnm
9/40
kadar insulin rendah maka kadar glukagon darah sangat meningkatserta mengakibatkan
reaksi kebalikan respons insulin pada sel&sel lemak dan hati.
Horman ontra ?eg!lator Ins!lin lain
Kadar epinefrin dan kortisol darah menngikat pada KAD. 2ormon pertumbuhan
)52* pada a!al terapi KAD kadarnya kadang&kadang meningkat dan lebih meningkat lagi
dengan pemberian insulin.
Keadaan stres sendiri meningkatkan hormon kontra regulasi yang pada akhirnya
akan menstimulasi pembentukan benda&benda keton, glukonoegenesis serta potensial
sebagai pencetus KAD. %ekali proses KAD terjadi maka akan terjadi stres
berkepanjangan.
-
8/20/2019 kad 2 mnm
10/40
Pada AD# kadar ins!lin renda$ "ang dikombinasikan dengan
%eningkatan kadar
katekolamin# kortisol dan $ormon %ert!mb!$an akan mengakti:asi li%ase
sensiti6 $ormon#
kem!dian men"ebabkan %emeca$an trigliserida dan %ele%asan asam lemak
bebas. Asam lemak
bebas ini akan di!ba$ ole$ $ati menadi badan'badan keton "ang dile%askan ke
dalam sirk!lasi.Proses ketogenesis distim!lasi ole$ %eningkatan kadar gl!kagon# $ormon ini
akan mengakti:asi
%almitoiltrans6erase karnitin I# s!at! en8im "ang memam%!kan asam lemak
bebas dalam bent!k
koen8im A !nt!k menemb!s membran mitokondria setela$ diesterifkasi
menadi karnitin. Pada
%i$ak lain# esterifkasi di%!tarbalikkan ole$ %almitoiltrans6erase karnitin II !nt!k
membent!k asil
lemak koen8im A "ang akan mas!k ke dalam al!r beta'oksidati6 dan membent!k
asetil koen8im A.
,ebagian besar asetil koen8im A akan dig!nakan dalam sintesi asam beta'
$idroksib!tirat dan
asam asetoasetat# d!a asam k!at relati6 "ang bertangg!nga&ab ter$ada%
asidosis dalam AD
(gambar -). Asetoasetat di!ba$ menadi aseton melal!i dekarboksilasi s%ontan non'
en8imatik secara
linear tergant!ng ke%ada konsentrasin"a. Asam beta'$idroksib!tirat# asam
asetoasetat dan asetondifltrasi ole$ ginal dan diekskresi secara %arsial di !rin.
-
8/20/2019 kad 2 mnm
11/40
=ambar -. 2ekanisme %rod!ksi badan keton. (a) Peningkatan li%olisis meng$asilkan %rod!ksis
asetil oA dari asam lemak# sebagai s!bstrat sintesis badan keton ole$ $ati. Defsiensi ins!lin
men"ebabkan %en!r!nan !tilisasi gl!kosa dan %en!r!nan %rod!ksi oksaloasetat. (b) +!mla$
oksaloasetat "ang tersedia !nt!k kondensasi dengan asetil oA berk!rang@ dan (c)
men"ebabkan asetil oA digeser dari sikl!si *>A dan (d) mengalami kondensasi !nt!kmembent!k asetoasetat diik!ti red!ksi menadi beta'$idroksib!tirat.
eseimbangan asam basa# cairan dan elektrolit
Asidosis %ada AD disebabkan ole$ karena %rod!ksi asam beta'
$idroksib!tirat dan asam
asetoasetat berlebi$an. Pada kadar %H fsiologis# ked!a ketoasid ini mengalami
disosiasi sem%!rna
dan kelebi$an ion $idrogen akan diikat ole$ bikarbonat# se$ingga men"ebabkan
%en!r!nan kadar
bikarbonat ser!m. Badan'badan keton ole$ karenan"a beredar dalam
bent!k anion# "ang
men"ebabkan teradin"a asidosis ga% anion sebagai karakteristik AD. =a% anion
ini da%at di$it!ng
dengan r!m!s sebagai berik!t Na ' (>l' H>C')# berdasarkan r!m!s ini# ga%
anion normal adala$
1- (dengan de:iasi standar -) mmol;L. Pada AD# bikarbonat digantikan
dengan asam beta'
$idroksib!tirat dan asam asetoasetat se$ingga !mla$ konsentrasi bikarbonat dan
klorida t!r!n dan
teradi %eningkatan ga% anion. ala!%!n teradi ekskresi ketoasid secara
s!bstansial di dalam !rin#
%en!r!nan konsentrasi bikarbonat ser!m dan %eningkatan ga% anion "ang diamati
%ada AD k!rang
lebi$ sama.
-
8/20/2019 kad 2 mnm
12/40
-
8/20/2019 kad 2 mnm
13/40
Asidosis metabolik akan mengind!ksi $i%er:entilasi melal!i stim!lasi
kemorese%tor %eri6er dan %!sat %erna%asan di batang otak# "ang kem!dian akan
men!r!nkan tekanan %arsial karbon dioksida. 2ekanisme ini akan
mengkom%ensasi asidosis metabolik secara %arsial.
Di!resis osmotik terind!ksi $i%erglikemia akan men"ebabkan ke$ilangancairan "ang berat.
ek!rangan cairan total t!b!$ biasan"a berada %ada kisaran 4 sam%ai < liter %ada
AD keadaan ini me&akili ke$ilangan cairan sekitar 13 sam%ai 143 dari berat
badan. Di!resis osmotik ini diasosiasikan dengan ke$ilangan kadar elektrolit dalam
!mla$ besar di dalam !rin.
Defsit natri!m klorida %ada AD biasan"a berkisar antara 4'1 mmol;kgBB
!nt!k
natri!m dan '< mmol;kgBB !nt!k klorida. A&aln"a %eningkatan kadar gl!kosa
teradi %ada
r!ang ekstrasel!lar# se$ingga men"ebabkan %er%inda$an air dari
kom%artemen intrasel!lar ke
ekstrasel!lar dan mengind!ksi dil!si konsentrasi natri!m %lasma. ,elan!tn"a#
%eningkatan kadar
gl!kosa lebi$ a!$ akan men"ebabkan di!resis osmotik dan men"ebabkan
ke$ilangan air dan
natri!m di !rin. e$ilangan air biasan"a akan lebi$ ban"ak dibandingkan dengan
natri!m# se$ingga
%ada ak$irn"a !mla$ ke$ilangan air intrasel!lar dan ekstrasel!lar akan k!rang
lebi$ sama.
etoasidosis diabetik!m dikaitkan dengan %en!r!nan kadar kali!m
t!b!$ total# dengan rentang antara sam%ai 14 mmol;kgBB. 2eski%!n
demikian# kadar kali!m %lasma da%at terli$at normal ata! meningkat %ada
saat %emeriksaan a&al. ,er!%a dengan natri!m# $i%erglikemia akan men"ebabkan
teradin"a %ergeseran air dan kali!m dari r!ang intrasel!lar ke r!ang ekstrasel!lar.
Pergeseran kali!m ini akan ditingkatkan lebi$ lan!t dengan adan"a asidosis#
%roteolisis intrasel!lar dan ins!lino%enia. De%lesi kali!m disebabkan ole$
karena adan"a ke$ilangan kali!m $ebat di !rin sebagai akibat di!resis osmotik dan
kem!dian %eningkatan $antaran cairan dan natri!m ke sit!s sekresi kali!m %adane6ron distal.
-.4 2ani6estasi linis dan Diagnosis #/#<
etoasidosis diabetik!m biasan"a timb!l dengan ce%at# biasan"a dalam
rentang &akt! F- am. Pada %asien dengan AD# na!sea :omit!s mer!%akan
sala$ sat! tanda dan geala "ang
sering ditem!kan. N"eri abdominal terkadang da%at diketem!kan %ada %asien
de&asa (lebi$
sering %ada anak'anak) dan da%at men"er!%ai ak!t abdomen. 2eski%!n
%en"ebabn"a
bel!m da%at di%astikan# de$idrasi aringan otot# %en!ndaan %engosongan lamb!ng
dan ile!s ole$
karena gangg!an elektrolit serta asidosis metabolik tela$ diim%likasikan sebagai
%en"ebab dari n"eri
-
8/20/2019 kad 2 mnm
14/40
abdominal. Asidosis# "ang da%at merangsang %!sat %erna%asan med!lar#
da%at men"ebabkan
%erna%asan ce%at dan dalam (!ssma!l).
=eala'geala se%erti %oli!ria# %olidi%sia dan %oli6agia "ang k$as sebagai
bagian dari diabetes tak terkontrol nam%akn"a s!da$ timb!l selama tiga sam%ai
em%at mingg! sebel!mn"a dan %ada bebera%a kas!s d!a b!lan sebel!m. Begit!
%!la dengan %en!r!nan berat badan "ang ba$kan tela$ timb!l lebi$ lama lagi#
"akni tiga sam%ai enam b!lan sebel!m dengan rata'rata %en!r!nan 1
kilogram. Pat!t di%er$atikan geala'geala ak!t "ang timb!l dalam &akt! singkat#
se%erti na!sea :omit!s dan n"eri
1
-
8/20/2019 kad 2 mnm
15/40
-
8/20/2019 kad 2 mnm
16/40
%enent!an segera analisa gas dara$# gl!kosa dara$ dan !rea nitrogen dara$@
%enent!an elektrolit
ser!m#osmolalitas# kreatinin dan keton@ dilan!tkan %eng!k!ran dara$ lengka%
dengan $it!ng enis.
!lt!r bakterial !rin# dara$ dan aringan lain $ar!s di%erole$ dan antibiotika
"ang ses!ai
$ar!s diberikan a%abila terda%at kec!rigaan in6eksi. Pada kanak'kanak tan%a
%en"akit ant!ng# %ar!
dan ginal maka e:al!asi a&al da%at dimodifkasi# ses!ai %enilaian klinisi# dengan
%emeriksaan %H:ena !nt!k me&akili %H arteri. Pemeriksaan r!tin !nt!k se%sis da%at dile&atkan
%ada kanak'kanak#
kec!ali diindikasikan ole$ %enilaian a&al# ole$ karena %encet!s !tama AD %ada
kelom%ok !sia ni
adala$ %eng$entian ins!lin.
riteria diagnosis AD "ang %aling l!as dig!nakan adala$
kombinasi dari gl!kosa dara$ -4 mg;dL# %H arteri F
-
8/20/2019 kad 2 mnm
17/40
anion. Nam!n# keban"akan laboratori!m saat ini meng$it!ng natri!m dan klorida
mengg!nakan
elektroda s%esifk ion#se$ingga konsentrasi klorida %lasma ter$it!ng lebi$
tinggi -'/ mEJ;L
dibandingkan metoda sebel!mn"a@ se$ingga ga% anion normal terkini dila%orkan
berkisar antara
-
8/20/2019 kad 2 mnm
18/40
-
8/20/2019 kad 2 mnm
19/40
Pemeriksaan elektrokardiogram (E=) %ada saat mas!k %era&atan sangat
ber$arga di dalam %enatalaksanaan %asien dengan AD. Bebera%a keadaan
se%erti $i%okalemia# $i%erkalemia# $i%okalsemia# $i%erkalsemia dan
$i%omagnesemia da%at terdiagnosis dengan E=. ,elain it! E= !ga %enting
!nt!k men"ingkirkan in6ark miokard ak!t "ang da%at teradi dengan kel!$an klinis
tidak elas %ada %asien dengan diabetes mellit!s dan !ga sering men"ebabkanAD.
-
8/20/2019 kad 2 mnm
20/40
-./ Diagnosis di6erensial #
-./.1 etoasidosis diabetik!m :s. etoasidosis alko$ol
*idak sem!a %asien dengan ketoasidosis mengalami AD. Pasien dengan
%en"ala$g!naan etanol kronik dan bar! saa menda%atkan intake alko$ol
eksesi6 (ie. Binge drinking) se$ingga men"ebabkan na!sea :omit!s dan
kela%aran ak!t da%at menderita ketoasidosis alko$ol (AA).
ariabel "ang membedakan antara ketoasidosis diabetik dengan alko$olik
adala$ kadargl!kosa dara$. etoasidosis diabetik!m dikarakteristikkan dengan $i%erglikemia
(gl!kosa %lasma
-4 mg;dL) sedangkan ketoasidosis tan%a $i%erglikemia secara k$as mer!!k
ke%ada ketoasidosis
alko$ol. ,ebagai tamba$an# %asien AA seringkali mengalami $i%omagnesemia#
$i%okalemia dan
$i%o6os6atemia serta $i%okalsemia sebagai akibat %en!r!nan $ormon %aratiroid
"ang diind!ksi ole$
$i%omagnesemia.
-
8/20/2019 kad 2 mnm
21/40
-./.- etoasidosis diabetik!m :s. etosis kela%aran
Pada bebera%a %asien dengan %en!r!nan intake makanan (F4 kkal;$ari)
selama bebera%a $ari# da%at teradi ketoasidosis ringan "ang diseb!t sebagai
ketosis kela%aran. 2eski%!n demikian# s!b"ek se$at da%at berada%tasi ter$ada%
%!asa berke%anangan dengan meningkatkan bersi$an badan keton %ada aringan%eri6er (otak dan otot) dan !ga dengan meningkatkan kemam%!an ginal dalam
mengekresikan amoni!m sebagai kom%ensasi %eningkatan %rod!ksi asam ketoasid.
,e$ingga %asien dengan ketosis kela%aran arang datang dengan kadar konsentrasi
bikarbonat F10 mEJ;L dan tidak !ga men!n!kkan tanda $i%erglikemia.
-./. etoasidosis diabetik!m :s. Asidosis metabolik lainn"a
etoasidosis diabetik!m !ga $ar!s dibedakan dari %en"ebab'
%en"ebab lain asidosis
metabolik ga% anion tinggi# termas!k asidosis laktat# gagal ginal kronik
stadi!m lan!t# dankerac!nan obat'obatan se%erti salisilat# metanol# etilen glikol dan %aralde$id.
Peng!k!ran kadar
laktat dara$ da%at dengan m!da$ menent!kan diagnosis asidosis laktat (4
mmol;L) ole$ karena
%asien AD arang sekali men!n!kkan kadar laktat setinggi ini. 2eski%!n
demikian# stat!s redoks
"ang tergangg! da%at mengab!rkan ketoasidosis %ada %asien dengan asidosis
laktat.
-./. etoasidosis diabetik!m :s. Intoksikasi ak!t
C:erdosis salisilat dic!rigai dengan adan"a kelainan asam basa cam%!ran(alkalosis
res%iratorik %rimer dan asidosis metabolik ga% anion meningkat) tan%a disertai
dengan %eningkatan kadar keton. Diagnosis da%at dikonfrmasi dengan kadar
salisilat ser!m 0'1 mg;dL. erac!nan metanol men"ebabkan asidosis
sebagai akibat dari ak!m!lasi asam 6ormiat dan asam laktat. Intoksikasi
metanol berkembang dalam &akt! - am setela$ as!%an# dan %asien biasan"a
datang dengan n"eri abdominal sek!nder dari gastritis ata! %ankreatitis serta
disertai dengan gangg!an %engli$atan "ang ber:ariasi m!lai dari kekab!ransam%ai keb!taan (ne!ritis o%tik). Diagnosis ditegakkan dengan adan"a
%eningkatan kadar metanol.
*abel 4. E:al!asi laboratoris %en"ebab metabolik dari asidosis dan koma
ela%aran AD Asidosis Asidosis etosis Intoksikasi oma omaata! intake laktat !remik alko$ol etanol ata! $i%erosmolar $i%oglikemik
lemak tinggi (kela%aran) etilen glikol
%H Normal M M ?ingan M M M Normal Normal
=l!kosa Normal Normal Normal Normal;M Normal MM
%lasma 4 mg;dL
=likos!ria (') (') (') (') (') (')
eton ,edikit Normal Normal ringan ' Normal Normal Normal;sedikit%lasma total moderat
=a% anion ,edikit Normal Normal;sedikit
Csmolalitas Normal Normal Normal Normal
mCsm;kg
Asam !rat ?ingan Normal Normal; Normal Normal Normal Normal(kela%aran)
-
8/20/2019 kad 2 mnm
22/40
Intoksikasi etilen glikol men"ebabkan %eningkatan drastis %rod!ksi asam
glikolat. Diagnosis
etilen glikol da%at dic!rigai dengan adan"a %eningkatan osmolalitas ser!m dan
asidosis ga% anion
tinggi tan%a adan"a ketonemia. eadaan ini !ga disertai dengan abnormalitas
ne!rologis dan
kardio:ask!lar (keang dan kola%s :ask!lar) serta dengan adan"a kristal kalsi!m
oksalat dan $i%!rat
10
-
8/20/2019 kad 2 mnm
23/40
di dalam !rin. 2etanol dan etilen glikol mer!%akan alko$ol dengan berat
molek!lar renda$# se$ingga keadaan mereka di dalam dara$ da%at
diindikasikan dengan %eningkatan ga% osmolar %lasma ( mCsm;kg). =a%
osmolar %lasma didefnisikan sebagai %erbedaan antara osmolalitas %lasma
ter!k!r dengan osmolalitas %lasma $it!ng. Intoksikasi dengan %aralde$id
diindikasikan dengan ba! na%as k!at "ang k$as.
-.< *atalaksana 1###9
Penatalaksanaan AD "ang baik memerl!kan koreksi de$idrasi#
$i%erglikemia dan
gangg!an elektrolit# dilan!tkan dengan identifkasi keadian komorbid
%encet!s !tama
#rinsip&prinsip pengelolaan KAD ialah :
* #enggantian cairan dan garam yang hilang
"* (enekan lipolisis sel lemak dan menekan glukoeogenesis sel hati dengan pemberian
insulin
$* (engatasi stres sebagai pncetus KAD
7* (engembalikan keadaan fisiologi normal dan menyadari pentingnya pemantauan
serta penyesuaian pengobatan.
-.
-
8/20/2019 kad 2 mnm
24/40
ml;kgBB;am menc!k!%i a%abila kadar natri!m ser!m terkoreksi normal ata!
meningkat. ,alin
isotonik dengan la! "ang sama da%at diberikan a%abila kadar natri!m ser!m
terkoreksi renda$.
,etela$ 6!ngsi ginal tela$ teraga dengan baik# cairan in6!s $ar!s
ditamba$kan -' mEJ;L
kali!m (-; >l dan 1; PC) sam%ai keadaan %asien stabil dan da%at menerima
s!%lementasi oral.
ema!an "ang baik !nt!k tera%i %ergantian cairan dinilai dengan
%emanta!an %arameter
$emodinamik (%erbaikan tekanan dara$)# %eng!k!ran mas!kan;kel!aran cairan
dan %emeriksaan
klinis. Pergantian cairan $ar!s mem%erbaiki defsit %erkiraan dalam &akt! - am
%ertama.
Per!ba$an osmolalitas ser!m akibat tera%i tidak bole$ melebi$i mCsm;kg
H-C;am. Pada %asien dengan gangg!an ginal ata! ant!ng# %emanta!an
osmolalitas ser!m dan %enilaian r!tin stat!s ant!ng# ginal serta mental $ar!s
dilak!kan bersamaan dengan res!sitasi cairan !nt!k meng$indari o:erloading
iatrogenik.
-
8/20/2019 kad 2 mnm
25/40
-.
-
8/20/2019 kad 2 mnm
26/40
4 !nit ins!lin reg!lar setia% %eningkatan 4 mg;dL gl!kosa dara$ di atas 14
mg;dL# dosis maksimal - !nit !nt!k kadar gl!kosa Q mg;dL.
Bila %asien s!da$ da%at makan# ad&al dosis m!lti%el $ar!s dim!lai dengan
mengg!nakan
kombinasi ins!lin kera %endek;ce%at dan kera menenga$ ata! %anang ses!ai
ke%erl!an !nt!k
mengendalikan kadar gl!kosa. Lan!tkan ins!lin intra:ena selama 1'- am setela$
regimen cam%!ranter%isa$ dim!lai !nt!k memastikan kadar ins!lin %lasma "ang adek!at.
-
8/20/2019 kad 2 mnm
27/40
b. ali!m
ala!%!n teradi %en!r!nan kadar kali!m t!b!$ total# $i%erkalemia ringan
sedang da%at
teradi %ada %asien krisis $i%erglikemik. *era%i ins!lin# koreksi asidosis dan
eks%ansi :ol!me
men!r!nkan konsentrasi kali!m ser!m. Unt!k mencega$ $i%okalemia#
%enggantian kali!m dim!lai
a%abila kadar kali!m ser!m tela$ di ba&a$ 4#4 mEJ;L# dengan mengas!msikan
terda%at kel!aran!rin adek!at. Biasan"a -' mEJ;L kali!m (-; >l dan 1; PC ) !nt!k setia%
liter cairan in6!s
menc!k!%i !nt!k mem%erta$ankan kadar kali!m ser!m antara '4 mEJ;L. Pada
keadaan tertent!#
%asien AD da%at datang dengan $i%okalemia signifkan. Pada kas!s'kas!s ini#
%enggantian kali!m
$ar!s dim!lai bersamaan dengan tera%i cairan dan %emberian ins!lin dit!nda
sam%ai kadar kali!m
menca%ai lebi$ dari # mEJ;L dalam rangka mencega$ teradin"a aritmia ata!
$enti ant!ng dan
kelema$an otot %erna%asan.
c.oreksi asidosis metabolik
Pengg!naan bikarbonat %ada AD teta% kontro:ersial# dengan %H
-
8/20/2019 kad 2 mnm
28/40
2eski%!n demikian# !nt!k mengindari kelema$an ant!ng dan otot skeletal serta
de%resi %erna%asan akibat $i%o6os6atemia# tera%i %enggantian 6os6at secara $ati'
$ati da%at diindikasikan %ada %asien dengan dis6!ngsi ant!ng# anemia ata!
de%resi %erna%asan dan %ada %asien dengan konsentrasi ser!m 6os6at F1# mg;dL.
Pada saat dib!t!$kan# kali!m 6os6at -' mEJ;L da%at ditamba$kan ke dalam
cairan %engganti.
Pemanta!an tera%i
Pemanta!an ketat tanda :ital# kondisi klinis dan %arameter laboratori!m
sangat %enting.
*anda'tanda :ital $ar!s di%eriksa setia% setenga$ am !nt!k sat! am %ertama#
setia% am !nt!k
am berik!tn"a dan setia% - ' am sam%ai AD %!li$. Pencatatan ak!rat kel!aran
!rin setia% amsangat %enting !nt!k memanta! 6!ngsi ginal. Pada saat mas!k
%era&atan# %emeriksaan
kom%re$ensi6 meli%!ti analisa gas dara$ arterial ata! :ena# kadar gl!kosa
%lasma#
elektrolit# nitrogen !rea dara$ dan kreatinin# kadar keton ser!m ata! !rin ata!
ked!an"a dan
osmolalitas ser!m. adar gl!kosa dara$ ka%iler $ar!s di%anta! setia% am !nt!k
%en"es!aian dosis
in6!s ins!lin. adar elektrolit $ar!s dinilai setia% 1'- am a&aln"a dan setia%
am kem!dian.
Peng!k!ran %H :ena da%at menggantikan %H arteri dan $ar!s dilak!kan setia%
am sam%ai AD
terkoreksi.
-
8/20/2019 kad 2 mnm
29/40
nam!n $it!ng le!kosit seringkali meningkat taam %ada AD# dan tidak
mengkonfrmasi adan"a
in6eksi. Anamnesa# %emeriksaan fsis# demam dan %eningkatan >?P mer!%akan
biomarker "ang lebi$
ter%erca"a. 0
-4
-
8/20/2019 kad 2 mnm
30/40
Pada keadaan normal# konsentrasi beta'$idroksib!tirat tidak melebi$i 1 mmol;L %ada
%asien dengan *1D2. Pada %asien dengan AD# nilai rata'rata AD sekitar < mmol;L
nam!n da%at berkisar antara '1- mmol;L. Dengan tera%i o%timal AD# beta'
$idroksib!tirat di%erkirakan akan t!r!n 1 mmol;L %er am# kegagalan !nt!k
t!r!n dengan le:el ini menandakan tera%i inadek!at dan memerl!kan
%en"es!aian la! in6!s ins!lin dan cairan. 0
-
8/20/2019 kad 2 mnm
31/40
-
8/20/2019 kad 2 mnm
32/40
b
e
r
k
e
m
b
a
ng
m
e
n
a
d
i
A
?
D
,
.
D
e
n
g
a
n
m
e
n
i
n
gk
a
t
k
a
n
t
e
ka
n
a
n
-
8/20/2019 kad 2 mnm
33/40
a
t
r
i
!
m
k
i
ri
d
a
n
m
e
n
!
r
!
n
k
a
n
t
ek
a
n
a
n
k
o
l
oi
d
o
s
m
o
t
i
k
#
i
n
6
-
8/20/2019 kad 2 mnm
34/40
!
s
k
r
i
s
t
a
lo
i
d
"
a
n
g
b
e
r
l
e
b
i
$
a
n
d
a
%
a
t
m
e
n"
e
b
a
b
k
a
n
%
e
m
b
e
n
-
8/20/2019 kad 2 mnm
35/40
t
!
k
a
n
e
d
e
ma
%
a
r
!
(
b
a
$
k
a
n
d
e
n
ga
n
6
!
n
g
s
i
a
n
t
!
n
g
"
a
n
g
n
o
-
8/20/2019 kad 2 mnm
36/40
r
m
a
l
)
.
-.9 Pencega$an #
D!a 6aktor %encet!s !tama AD adala$ tera%i ins!lin inadek!at (termas!k non'kom%lians) dan in6eksi. Pada sebagian besar kas!s# keadian'keadian ini da%at
dicega$ dengan akses "ang lebi$ baik ter$ada% %era&atan medis# termas!k
ed!kasi %asien intensi6 dan kom!nikasi e6ekti6 dengan %en"edia la"anan
kese$atan selama kesakitan ak!t.
*arget'target %encega$an %ada krisis $i%erglikemik diantaran"a mengendalikan
defsiensi ins!lin#
men!r!nkan sekresi $ormon stres berlebi$an# meng$indari %!asa berke%anangan
dan mencega$
de$idrasi berat.
-
8/20/2019 kad 2 mnm
37/40
eber$asilan %rogram bergant!ng ke%ada interaksi erat antara %asien dan
dokter serta %ada tingkat keterlibatan %asien ata! anggota kel!arga dalam
mencega$ di%erl!kann"a
ra&at ina%. Pasien;kel!arga $ar!s bersedia !nt!k mencatat gl!kosa dara$# keton
!rin# %emberian
ins!lin# tem%erat!r# la! na%as dan nadi serta berat badan secara ak!rat. Indikator
%era&atan r!ma$
sakit termas!k7 ke$ilangan berat badan 43@ la! na%as kali;menit@%eningkatan gl!kosa dara$
re6rakter@ %er!ba$an stat!s mental@ demam tak terkendali@ dan na!sea :omit!s tak
terobati.
-9
-
8/20/2019 kad 2 mnm
38/40
BAB III
KESIMPULAN
. Ketoasidosis diabetik paling sering terjadi pada pasien penderita diabetes tipe tetapi tidak
jarang pada pasien diabetes tipe ".
". Ketoasidosis diabetik disebabkan oleh kekurangan pemberian kebutuhan insulin eksogen
atau karena peningkatan kebutuhan insulin akibat keadaan atau stres tertentu.
$. #enanganan pasien penderita ketoacidosis diabetik adalah dengan memperoleh ri!ayat
menyeluruh dan tepat serta melaksanakan pemeriksaan fisik sebagai upaya untuk
mengidentifikasi kemungkinan faktor faktor pemicu
7. #engobatan utama terhadap kondisi ini adalah rehidrasi a!al )dengan menggunakan
isotonic saline* dengan pergantian potassium serta terapi insulin dosis rendah.
4. Faktor yang sangat penting pula perlu diperhatikan adalah komplikasi akibat terapi
sehingga tidak memperburuk kondisi pasien.
s
-
8/20/2019 kad 2 mnm
39/40
Da6tar P!staka
%udoyo 0. Aru, dkk. "++8. B!k! Aar Ilm! Pen"akit Dalam +ilid III.
9akarta 56 hal-37&-33.
-. Englis$# P and illiams# =. H"%ergl"caemic crises and lacticacidosis in diabetes mellit!s. Li:er%ool 7
s.n.# Cctober -# Postgrad 2ed# ol. 0# %%. -4'-/1.
. itabc$i# AE# et al. H"%ergl"cemic >rises in Diabetes.
,!%lement 1# +an!ar" 1# -# Diabetes >are# ol. -enters 6or Disease >ontrol# Di:ision o6Diabetes *ranslations.>enters
6or Disease >ontrol ebsite. Cnline +an!ar" 10#-4. >ited7 2a" --# -9.
$tt%7;;&&&.cdc.go:;diabetes;statistics;.
/. Ne&ton# >$risto%$er A and ?askin# P$illi%. Diabetic
ketoacidosis in t"%e 1 and t"%e - diabetes mellit!s7 >linical
and bioc$emical diRerences.,e%tember -
-
8/20/2019 kad 2 mnm
40/40