K3LL Bahan Belajar

6
Faktor Kecelakaan Kerja Teori Domino Heinrich (1931) dalamSuardi (2005) menyebutkan bahwa pada setiap kecelakaan yang menimbulkan cedera terdapat lima faktor yang secara berurutan digambarkan sebagai lima domino yang berdiri sejajar, yaitu : kebiasaan, kesalahan seseorang, perbuatan dan kondisi tak aman (hazard), kecelakaan serta cedera. Heinrinch mengemukakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, kuncinya adalah dengan memutuskan rangkaian sebab-akibat. Misalnya, dengan membuang hazardsatu domino diantaranya. Frank E. Bird Peterson (1967) dalamSuardi (2005) memodifikasi teori Domino Heinrich dengan mengemukakan teori manajemen yang berisikan lima faktor dalam urutan suatu kecelakaan yaitu : manajemen, sumber penyebab dasar, gejala, kontak dan kerugian. Birds mengemukakan bahwa usaha pencegahan kecelakaan kerja hanya dapat berhasil dengan mulai memperbaiki manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Setiap satu kecelakaan berat disertai oleh 10 kejadian kecelakaan ringan, 30 kejadian kecelakaan yang menimbulkan kerusakan harta benda dan 600 kejadian-kejadian hampir celaka. Biaya yang dikeluarkan perusahaan akibat kecelakaan kerja dengan membandingkan biaya langsung dan biaya tak langsung adalah 1 : 5 – 50, dan digambarkan sebagai fenomena gunung es. Menurut Bennett dalamSantoso (2004) terdapat empat faktor bergerak dalam satu kesatuan berantai yang dapat menyebabkan kecelakaan, yaitu : lingkungan, peralatan, bahaya dan manusia. Ada beberapa sebab yang memungkinkan terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan pegawai (Mangkunegara, 2001) diantaranya yaitu : 1. Keadaan Tempat Lingkungan Kerja a) Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhitungkan keamanannya. b) Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak. c) Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya. 2. Pengaturan Udara a) Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik. b) Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya. 3. Pengaturan Penerangan a) Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat. b) Ruang kerja yang kurang cahaya. 4. Pemakaian Peralatan Kerja a) Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak. b) Penggunaan mesin dan alat elektronik tanpa pengaman yang baik. 5. Kondisi Fisik dan Mental Pegawai a) Kerusakan alat indera dan stamina pegawai yang tidak stabil. b) Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh, cara berpikir dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja rendah, sikap pegawai yang ceroboh dan kurang pengetahuan dalam penggunaan fasilitas kerja terutama fasilitas kerja yang membawa resiko bahaya. Hazard Hazard adalah suatu kondisi atau tindakan atau potensi yang dapat menimbulkan kerugian terhadap manusia, harta benda, proses, maupun lingkungan. Hazard dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu : 1. Biological Hazard (bahaya biologi), yang termasuk kedalam kategori ini antara lain, virus, jamur, bakteri, tanaman, burung, binatang yang dapat menginfeksi atau memberikan reaksi negatif kepada manusia. 2. Chemical Hazard (bahaya kimia), adalah bahaya yang ditimbulkan oleh bahan kimia seperti toksisitas bahan kimia, daya ledak bahan kimia, penyebab kanker, oksidasi, bahan kimia mudah terbakar.

description

sdfdsfsdfds

Transcript of K3LL Bahan Belajar

Faktor Kecelakaan KerjaTeori Domino Heinrich (1931)dalamSuardi (2005) menyebutkan bahwa pada setiap kecelakaan yang menimbulkan cedera terdapat lima faktor yang secara berurutan digambarkan sebagai lima domino yang berdiri sejajar, yaitu : kebiasaan, kesalahan seseorang, perbuatan dan kondisi tak aman (hazard), kecelakaan serta cedera. Heinrinch mengemukakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, kuncinya adalah dengan memutuskan rangkaian sebab-akibat. Misalnya, dengan membuang hazardsatu domino diantaranya.

Frank E. Bird Peterson (1967)dalamSuardi (2005) memodifikasi teori Domino Heinrich dengan mengemukakan teori manajemen yang berisikan lima faktor dalam urutan suatu kecelakaan yaitu : manajemen, sumber penyebab dasar, gejala, kontak dan kerugian. Birds mengemukakan bahwa usaha pencegahan kecelakaan kerja hanya dapat berhasil dengan mulai memperbaiki manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Setiap satu kecelakaan berat disertai oleh 10 kejadian kecelakaan ringan, 30 kejadian kecelakaan yang menimbulkan kerusakan harta benda dan 600 kejadian-kejadian hampir celaka. Biaya yang dikeluarkan perusahaan akibat kecelakaan kerja dengan membandingkan biaya langsung dan biaya tak langsung adalah 1 : 5 50, dan digambarkan sebagai fenomena gunung es.

Menurut Bennett dalamSantoso (2004) terdapat empat faktor bergerak dalam satu kesatuan berantai yang dapat menyebabkan kecelakaan, yaitu : lingkungan, peralatan, bahaya dan manusia. Ada beberapa sebab yang memungkinkan terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan pegawai (Mangkunegara, 2001) diantaranya yaitu :

1.Keadaan Tempat Lingkungan Kerjaa)Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhitungkan keamanannya.b)Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.c)Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.

2. Pengaturan Udaraa)Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik.b)Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya.

3. Pengaturan Penerangana)Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat.b)Ruang kerja yang kurang cahaya.

4. Pemakaian Peralatan Kerjaa)Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.b)Penggunaan mesin dan alat elektronik tanpa pengaman yang baik.

5. Kondisi Fisik dan Mental Pegawaia)Kerusakan alat indera dan stamina pegawai yang tidak stabil.b)Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh, cara berpikir dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja rendah, sikap pegawai yang ceroboh dan kurang pengetahuan dalam penggunaan fasilitas kerja terutama fasilitas kerja yang membawa resiko bahaya.

HazardHazard adalah suatu kondisi atau tindakan atau potensi yang dapat menimbulkan kerugianterhadap manusia, harta benda, proses, maupun lingkungan.Hazard dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :1. Biological Hazard (bahaya biologi), yang termasuk kedalam kategori ini antara lain, virus,jamur, bakteri, tanaman, burung, binatang yang dapat menginfeksi atau memberikan reaksi negatifkepada manusia.2. Chemical Hazard (bahaya kimia), adalah bahaya yang ditimbulkan oleh bahan kimia sepertitoksisitas bahan kimia, daya ledak bahan kimia, penyebab kanker, oksidasi,bahan kimia mudah terbakar.3. Ergonomic Hazard (bahaya ergonomi), yang termasuk didalam kategori ini antara lain desaintempat kerja yang tidak sesuai, postur tubuh yang salah saat melakukanaktifitas, desain pekerjaan yang dilakukan, pergerakan yang berulang-ulang.4. Physical Hazard (bahaya fisika), yang termasuk didalam kategori ini antara lainkebisingan, tekanan, suhu, getaran, dan radiasi.5. Psychological Hazard (bahaya psikososial), yang termasuk kategori ini adalah stress kerjayang diakibatkan oleh beberapahal seperti jam kerja yang terlalu lama, pimpinanyang terlalu galak, lingkungan kerja yang tidak nyaman, dan sebagainya.

1. Safety ( Keselamatan )

a. DefinisiSafety adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja. Menurut ISO / Guide 2, Safety ( Keselamatan ) adalah bebas dari resiko yang tidak dapat diterima atau bahaya.Keselamatan kerja adalah rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan, misalnya penerapan OHSAS, Penggunaan APD yang baik dan benar, rotasi pekerja, penerapan K3, dan lain sebagainya. Tindakan yang di lakukan adalah manajemen keselamatan kerja, penerapan HSE, dan lain-lain (Sumamur, 2001)Keselamatan kerja adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. ( Tulu, 2009 ).Suatu keadaan di lingkungan kerja dikatakan safety apabila terbebas dari kecelakaan atau kondisi sakit, luka atau kecelakaan pada para pekerja sebagai pengontrol kerugian pada perusahaan tersebut.

b. Contoh

Penerapan OHSAS Penggunaan APD yang baik dan benar Rotasi pekerja Penerapan K3 dan lain sebagainya

c. Tindakan Manajemen keselamatan kerja Penerapan HSE Pengendalian teknik: mengganti prosedur kerja, menutup mengisolasi bahan berbahaya, menggunakan otomatisasi pekerjaan, menggunakan cara kerja basah dan ventilasi pergantian udara. Pengendalian administrasi: mengurangi waktu pajanan, menyusun peraturan keselamatan dan kesehatan, memakai alat pelindung, memasang tanda tanda peringatan, membuat daftar data bahan-bahan yang aman, melakukan pelatihan sistem penangganan darurat. Pemantauan kesehatan : melakukan pemeriksaan kesehatan.

2. AccidentAccident adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan dimana dapat menyebabkan cedera pada manusia dan kerusakan lainnya. Menurut Tulu, accident merupakan Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau kerugian (manusia/benda).Accident yakni jika sudah terjadi luka, kematian dan terkait dengan healthy and safety lainnya ( kerusakan property, kerusakan temoat kerja sudah tidak termasuk istilah Accident lagi dalam OHSAS versi 2007 )

b. Contoh Kebakaran kecelakaan industri Kecelakaan perjalanan Kecelakaan kerja. Gempa Bumi

c. Tindakan Investigasi sumber penyebab accident. Pertolongan pertama

3. Near MissNear miss adalah Incident yang tidak menimbulkan cidera manusia atau kerusakan / kerugian lainnya.Sebuah peristiwa yang tak terencana, tidak menyebabkan cedera, penyakit, kerusakan, namun memiliki potensi untuk melakukannya.Near miss dapat diartikan sebagai peristiwa yang tak terencana yang tidak menyebabkan cidera, penyakit, atau kerusakan tetapi memiliki potensi untuk melakukannya.

b. Contoh Terpeleset Tersandung Salah dalam pengambilan bahan kimia. Kabel berseliweran ketika akan mencabut terjadi korsleting

c. Tindakan Investigasi Pertolongan Pertama Melakukan Perbaikan (perilaku, cara meletakkan barang, cara kerja, dll) untuk menghindari kerugian yang lebih besar.

4. IncidentIncident adalah Kejadian yang tidak diinginkan dimana telah melakukan kontak dengan sumber energi yang melebihi nilai ambang batas badan atau struktur. Selain itu, Incident juga dapat diartikan sebagai Kejadian yang dapat menimbulkan/ berpotensi timbulnya kecelakaan kerja.

b. Contoh Debit air dalam pipa mengalami peningkatan Kenaikan temperatur mesin Genangan oli Terjadi konslet / arus pendek listrik pada lingkungan kerja.

c. Tindakan Emergency response ( Tindakan yang cepat ) Pertolongan Pertama

5. HazardHazard adalah suatu keadaan yang dapat memungkinkan timbulnya kecelakaan/ kerugian dapat berupa cedera, penyakit, kerusakan dan ketidakmampuan melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan.Hazard juga diartikan sebagi suatu keadaan yang memungkinkan atau dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakan atau menghambat kemampuan pekerja yang ada. Selain itu, hazard merupakan segala sesuatu yang dapat menimbulkan kerugian.

b. Contoh

Listrik tegangan tinggi terjadi konsleting Reaksi kimia. Penyimpanan bahan bakar di tempat yang tidak semestinya genangan air di tempat kerja gas beracun infeksi nosokomial Bahan yang mudah dibakarc. Tindakan Berupa upaya pengendalian bahaya (program K3) Investigasi6. RiskRisk adalah peluang (tinggi, sedang, dan rendah) atau kemungkinan seseorang terkena bahaya sehingga terjadi kecelakaan akibat hal tersebut pada periode tertentu. Selain itu, risk juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan kemungkinan terjadnya kecelakaan atau kerugian pada periode tertentu atau siklus operasi tertentu.

b. Contoh: Terpapar kebisingan Pecah ban Heat stress Tersengat listrik Keracunan bahan kimia. Mengantuk Kelelahan Merokok

c. Tindakan Tindakan yang diambil berupa upaya pencegahan atau warning Pemberian stimulan atau penyuluhan pada pekerja.

Metode Fault Tree Analysis Mungkin sebagian besarengineermaupun calonengineertidak asing dengan istilahfault tree analysis. Apalagi bagi seseorang yang berpengalaman menyelesaikan kasus berupatroubleshooting.Metode ini cukup efektif untuk mengetahui akar permaslahan yang akan diselesaikan. Secara teori, metodefault tree analysisdapat sijelaskan sebagai berikut.

Fault Tree Analysisadalah suatu teknik yang digunakanuntuk mengidentifikasi resiko yang berperan terhadap terjadinya kegagalan. Metode ini dilakukan dengan pendekatan yang bersifattop down, yang diawali dengan asumsi kegagalan atau kerugian dari kejadian puncak (Top Event) kemudian merinci sebab-sebab suatuTop Eventsampai pada suatu kegagalan dasar (root cause).

Fault Tree Analysismerupakan metoda yang efektif dalam menemukan inti permasalahan karena memastikan bahwa suatu kejadian yang tidak diinginkan atau kerugian yang ditimbulkan tidak berasal pada satu titik kegagalan.Fault Tree Analysismengidentifikasi hubungan antara faktor penyebab dan ditampilkan dalam bentuk pohon kesalahan yang melibatkan gerbang logika sederhana.

Gerbang logika menggambarkan kondisi yang memicu terjadinya kegagalan, baik kondisi tunggal maupun sekumpulan dari berbagai macam kondisi. Konstruksi darifault tree analysismeliputi gerbang logika yaitu gerbang AND dan gerbang OR. Setiap kegagalan yang terjadi dapat digambarkan ke dalam suatu bentuk pohon analisa kegagalan dengan mentransfer atau memindahkan komponen kegagalan ke dalam bentuk simbol (Logic Transfer Components) danFault Tree Analysis.

Istilah-istilah dalamFault Tree Analysisdisajikan padaTabel 1

Tabel 1Istilah dalam metodeFault Tree AnalysisIstilahKeterangan

EventPenyimpangan yang tidak diharapkan dari suatu keadaan normal pada suatu komponen dari sistem

Top EventKejadian yang dikehendaki pada puncak yang akan diteliti lebih lanjut ke arah kejadian dasar lainnya dengan menggunakan gerbang logika untuk menentukan penyebab kegagalan

Logic EventHubungan secara logika antara input dinyatakan dalam AND dan OR

Transferred EventSegitiga yang digunakan simbol transfer. Simbol ini menunjukkan bahwa uraian lanjutan kejadian berada di halaman lain.

Undeveloped EventKejadian dasar (Basic Event) yang tidak akan dikembangkan lebih lanjut karena tidak tersedianya informasi.

Basic EventKejadian yang tidak diharapkan yang dianggap sebagai penyebab dasar sehingga tidak perlu dilakukan analisa lebih lanjut.

Manfaat dari metodefault tree analysisadalah:1. Dapat menentukan faktor penyebab yang kemungkinan besar menimbulkan kegagalan.2. Menemukan tahapan kejadian yang kemungkinan besar sebagai penyebab kegagalan.3. Menganalisa kemungkinan sumber-sumber resiko sebelum kegagalan timbul.4. Menginvestigasi suatu kegagalan.

Jadi secara umum metodefault tree analysisadalah sebuah metode menyelesaikan kasus apabila terjadi sesuatu kegagalan atau hal yang tidak diinginkan dengan mencari akar-akar permasalahanBasic Eventsyang muncul dan diuraikan dari setiap indikasi kejadian puncak (Top Event). Metode ini dapat dikembangkan secara lanjut dengan metode probabilitas dari setiap akar permasalahan dan dihitung berapa persen kemungkinan pengaruhBasic EventterhadapTop Event.

HAZOPHazard and Operability Studies (HAZOP) pertama kali dikembangkan oleh ICI, sebuah perusahaan kimia di Inggris. Karena itu pula, HAZOP lebih sering diimplementasikan pada industri kimia. Namun seiring dengan makin dibutuhkannya teknik-teknik analisis hazard, beberapa industri lain, misalnya industri makanan, farmasi, dan pertambangan (termasuk pengeboran minyak dan gas lepas pantai), juga mulai banyak menerapkan HAZOP.

The Hazard and Operability Study atau lebih dikenal sebagai HazOp adalah standar teknik analisis bahaya yang digunakan dalam persiapan penetapan keamanan dalam sistem baru atau modifikasi untuk suatu keberadaan potensi bahaya atau masalah operabilitasnya. HazOp adalah pengujian yang teliti oleh group spesialis , dalam bagian sebuah sistem apakah yang akan terjadi jika komponen tersebut dioperasikan melebihi dari normal model desain komponen yang telah ada. Sehingga HazOp didefinisikan sebagai system dan bentuk penilaian dari sebuah perancangan atau proses yang telah ada atau operasi dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah-masalah yang mewakili resiko-resiko perorangan atau peralatan atau mencegah operasi yang efisien. HazOp merupakan teknik kualitatif yang berdasarkan pada GUIDE-WORDS dan dilaksanakan oleh tim dari berbagai disiplin ilmu selama proses HazOp berlangsung.

JENIS-JENIS HAZOP

1. Process HazOp, yang di kembangkan untuk menilai system proses dan pabrik.2. Human HazOp, lebih fokus pada kesalahan manusia dari pada kegagalan teknik.3. Procedure HazOp, meninjau kemabali urutan operasi dan cara kerja yang biasanya dinyatakan sebagai opersai pembelajaran SAFOP-SAFe.4. Software HazOp, mengidentifikasi kemungkinan kesalahan-kesalahan dalam pengembangan perangk lunak.