k2 (Kk)_pengetahuan Dasar Imunologi Kulit
-
Upload
liberti-dwi-putri -
Category
Documents
-
view
42 -
download
2
description
Transcript of k2 (Kk)_pengetahuan Dasar Imunologi Kulit
PENGETAHUAN DASAR IMUNOLOGI KULIT
Dr. Ariyati Yosi, SpKK
PENDAHULUAN
• Kulit: end organ banyak kelainan yang diperantarai oleh proses imun kulit berperan secara aktif sel-sel imun (limfoid dan sel langerhans) dan sel-sel penghasilkan sejumlah substansi yang mempengaruhi sel imun
• Sistem imun tubuh mengenal & membedakan benda asing dari tubuh sendiri (self) dan dari luar tubuh (non self)
RESPON IMUN
• Respon imun non spesifik– Pertahanan utama tubuh :
• Kulit yg intak barier impermeabel mikroorganisme
• Asam laktat, asam lemak, produk dari kelenjar sebasea, mukus dari membran mekanisme mekanik pertahanan tubuh
• Jika benda asing masuk ke dalam tubuh enzim melalui proses fagositosis oleh sel mononuklear, neutrofil dan eosinofil
• Respon imun spesifik – Pemacunya : antigen: bahan infeksiosa protein atau
molekul lain– Antigen kontak dengan sel tertentu memacu
destruksi,degradasi atau eleminasi• Sistem imun:
– respon imun humoral: gamma globulin tertentu(imunoglobulin) yg merupakan antibodi spesifik
– respon imun seluler: limfosit serta produknya (disebut limfokin) raeaksi hipersensitivitas tipe lambat.
• Sistem imun akan terangsang bila limfosit tertentu menagkap antigen
Respon Imun Coomb’s & Gell
• Reaksi tipe I ( reaksi anafilaksis, reaksi immediate)– ditandai dgn reaksi antigen-antibodi keluarnya
bahan vasoaktif dari sel mast / basofil – Antibodi: biasanya (Ig) E, bisa juga Ig G– Antigen berikatan dengan Ig pada sel
mast/basofil degranulasi sel mast histamin, serotonin, leukotrin, prostaglandin urtikaria, bronchospasm, edema laryngeal, nausea, vomitus, diare, hipotensi, shock
• Reaksi tipe II ( reaksi sitotoksik)– Terjadi jika antigennya berupa membran
plasma atau antigen bebas atau hapten yang diabsorpsi ke dalam membrane sel
– Ig G & M yang bersirkulasi + permukaan antigen mengaktifkan sistem komplemen kerusakan jaringan
– Contoh: penyakit pemfigoid bulosa
• Reaksi tipe III ( reaksi kompleks imun )– Terjadi jika antigen dan antibodi yang
bersirkulasi terdeposit ke jaringan peradangan
– Antibodi yang berperan biasanya Ig G & Ig M– Juga akan mengaktivasi komplemen agregasi
platelet & pengeluaran enzym lisosom & leukosit kerusakan vaskular
– Contoh : vaskulitis, lupus eritematosus sistemik, dermatomiositis dan reaksi ARTHUS
• Reaksi tipe IV ( hipersensitivitas tipe lambat)– Diperantarai oleh sel limfosit yang telah
tersensitisasi pada kontak pertama dengan antigen jika berinteraksi kedua kalinya dikeluarkannya sejumlah limfokin reaksi
– Contoh : dermatitis kontak alergi.
•
Sel yang berperan dalam proses imunitas kulit
• Sel langerhans.– di epidermis, berperan pada sistem imunitas seluler– merupakan satu sel dendritik, berasal dari sumsum
tulang – berperan sebagai sel yang mempresentasikan antigen kepada
sel limfosit dan menghasilkan interleukin, eicosanoid dan tumor necrosis faktor
• Sel limfosit T– bersirkulasi pada kulit normal, berperan pada
reaksi imun tipe lambat– Ada beberapa subtipe: Sel T helper, sitotoksik,
supresor, tersensitisasi
• Sel mast– merupakan sel residen di dermis (seperti makrofag)– berperan pada reaksi inflamasi sel ini akan
mengeluarkan histamin, eicosanoid, dan enzym-enzym lainnya
• Keratinosit– berperan pada proses imunitas menghasilkan
sitokin-sitokin peradangan : interleukin, colony stimulating factor, interferon dan eicosanoid
– juga dapat mengekspresikan molekul MHC (Major Histocompatibility Complex) kelas II dan ICAM-1 (Intercelluler Adhesion Molecule) pada permukaannya.
TERIMA KASIH