k2 (Kk)_pengetahuan Dasar Imunologi Kulit

11
PENGETAHUAN DASAR IMUNOLOGI KULIT Dr. Ariyati Yosi, SpKK

description

imunologi

Transcript of k2 (Kk)_pengetahuan Dasar Imunologi Kulit

Page 1: k2 (Kk)_pengetahuan Dasar Imunologi Kulit

PENGETAHUAN DASAR IMUNOLOGI KULIT

Dr. Ariyati Yosi, SpKK

Page 2: k2 (Kk)_pengetahuan Dasar Imunologi Kulit

PENDAHULUAN

• Kulit: end organ banyak kelainan yang diperantarai oleh proses imun kulit berperan secara aktif sel-sel imun (limfoid dan sel langerhans) dan sel-sel penghasilkan sejumlah substansi yang mempengaruhi sel imun

• Sistem imun tubuh mengenal & membedakan benda asing dari tubuh sendiri (self) dan dari luar tubuh (non self)

Page 3: k2 (Kk)_pengetahuan Dasar Imunologi Kulit

RESPON IMUN

• Respon imun non spesifik– Pertahanan utama tubuh :

• Kulit yg intak barier impermeabel mikroorganisme

• Asam laktat, asam lemak, produk dari kelenjar sebasea, mukus dari membran mekanisme mekanik pertahanan tubuh

• Jika benda asing masuk ke dalam tubuh enzim melalui proses fagositosis oleh sel mononuklear, neutrofil dan eosinofil

Page 4: k2 (Kk)_pengetahuan Dasar Imunologi Kulit

• Respon imun spesifik – Pemacunya : antigen: bahan infeksiosa protein atau

molekul lain– Antigen kontak dengan sel tertentu memacu

destruksi,degradasi atau eleminasi• Sistem imun:

– respon imun humoral: gamma globulin tertentu(imunoglobulin) yg merupakan antibodi spesifik

– respon imun seluler: limfosit serta produknya (disebut limfokin) raeaksi hipersensitivitas tipe lambat.

• Sistem imun akan terangsang bila limfosit tertentu menagkap antigen

Page 5: k2 (Kk)_pengetahuan Dasar Imunologi Kulit

Respon Imun Coomb’s & Gell

• Reaksi tipe I ( reaksi anafilaksis, reaksi immediate)– ditandai dgn reaksi antigen-antibodi keluarnya

bahan vasoaktif dari sel mast / basofil – Antibodi: biasanya (Ig) E, bisa juga Ig G– Antigen berikatan dengan Ig pada sel

mast/basofil degranulasi sel mast histamin, serotonin, leukotrin, prostaglandin urtikaria, bronchospasm, edema laryngeal, nausea, vomitus, diare, hipotensi, shock

Page 6: k2 (Kk)_pengetahuan Dasar Imunologi Kulit

• Reaksi tipe II ( reaksi sitotoksik)– Terjadi jika antigennya berupa membran

plasma atau antigen bebas atau hapten yang diabsorpsi ke dalam membrane sel

– Ig G & M yang bersirkulasi + permukaan antigen mengaktifkan sistem komplemen kerusakan jaringan

– Contoh: penyakit pemfigoid bulosa

Page 7: k2 (Kk)_pengetahuan Dasar Imunologi Kulit

• Reaksi tipe III ( reaksi kompleks imun )– Terjadi jika antigen dan antibodi yang

bersirkulasi terdeposit ke jaringan peradangan

– Antibodi yang berperan biasanya Ig G & Ig M– Juga akan mengaktivasi komplemen agregasi

platelet & pengeluaran enzym lisosom & leukosit kerusakan vaskular

– Contoh : vaskulitis, lupus eritematosus sistemik, dermatomiositis dan reaksi ARTHUS

Page 8: k2 (Kk)_pengetahuan Dasar Imunologi Kulit

• Reaksi tipe IV ( hipersensitivitas tipe lambat)– Diperantarai oleh sel limfosit yang telah

tersensitisasi pada kontak pertama dengan antigen jika berinteraksi kedua kalinya dikeluarkannya sejumlah limfokin reaksi

– Contoh : dermatitis kontak alergi.

•  

Page 9: k2 (Kk)_pengetahuan Dasar Imunologi Kulit

Sel yang berperan dalam proses imunitas kulit

• Sel langerhans.– di epidermis, berperan pada sistem imunitas seluler– merupakan satu sel dendritik, berasal dari sumsum

tulang – berperan sebagai sel yang mempresentasikan antigen kepada

sel limfosit dan menghasilkan interleukin, eicosanoid dan tumor necrosis faktor

• Sel limfosit T– bersirkulasi pada kulit normal, berperan pada

reaksi imun tipe lambat– Ada beberapa subtipe: Sel T helper, sitotoksik,

supresor, tersensitisasi

Page 10: k2 (Kk)_pengetahuan Dasar Imunologi Kulit

• Sel mast– merupakan sel residen di dermis (seperti makrofag)– berperan pada reaksi inflamasi sel ini akan

mengeluarkan histamin, eicosanoid, dan enzym-enzym lainnya

• Keratinosit– berperan pada proses imunitas menghasilkan

sitokin-sitokin peradangan : interleukin, colony stimulating factor, interferon dan eicosanoid

– juga dapat mengekspresikan molekul MHC (Major Histocompatibility Complex) kelas II dan ICAM-1 (Intercelluler Adhesion Molecule) pada permukaannya.

Page 11: k2 (Kk)_pengetahuan Dasar Imunologi Kulit

TERIMA KASIH