K E L O M P O K 2

27
KELOMPOK 2 FAZA AISYADEA / 11 MUHAMMAD HILMI ALFIKRI / 19 NABILA CINDERA GUSTI / 20 ULFAH ATIQAH SARI / 25 YUSUFA KHOLIFA ARDHA / 26 8 INTER 5

description

FAZA AISYADEA / 11 MUHAMMAD HILMI ALFIKRI / 19 NABILA CINDERA GUSTI / 20 ULFAH ATIQAH SARI / 25 YUSUFA KHOLIFA ARDHA / 26 8 INTER 5. K E L O M P O K 2. ANGKATAN KERJA DAN TENAGA KERJA SEBAGAI SUMBER DAYA DALAM KEGIATAN EKONOMI. A. KETENAGAKERJAAN. 1. Tenaga Kerja. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of K E L O M P O K 2

KELOMPOK 2

FAZA AISYADEA / 11MUHAMMAD HILMI ALFIKRI / 19

NABILA CINDERA GUSTI / 20ULFAH ATIQAH SARI / 25

YUSUFA KHOLIFA ARDHA / 268 INTER 5

ANGKATAN KERJA DAN TENAGA KERJA SEBAGAI SUMBER DAYA DALAM KEGIATAN EKONOMI

A. KETENAGAKERJAAN

1. Tenaga Kerja

menurut UU no. 13 th. 2003, tenaga kerja adalah setiap yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.

Tenaga kerja dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

1. Angkata kerja= terdiri atas orang yang bekerja dan orang yang menganggur.

2. Bukan angkatan kerja= terdiri atas anak sekolah, ibu rumah tangga, dan pensiunan.

Tenaga kerja secara umum dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Tenaga kerja rohani= tenaga kerja yang dalam kegiatan kerjanya lebih banyak menggunakan pikiran yang produktif dalam proses produksi.

2. Tenaga kerja jasmani= tenaga kerja yang dalam kegiatannya lebih banyak mencakup kegiatan pelaksanaan yang produktif dalam proses produksi.

Tenaga kerja jasmani dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Tenaga kerja terdidik ( skilled labour )= tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tinggi

2. Tenaga kerja terlatih ( train labour )= tenaga kerja yang memerlukan latihan dan pengalaman terlebih dahulu.

3. Tenaga kerja tak terdidik ( untrain labour )= tenaga kerja yang tidak memerlukan latihan khusus terlebih dahulu.

2. Angkatan Kerja

Adalah penduduk penduduk yag berada dalam usia kerja yang bekrja ataupun belum bekerja namun siap untuk bekerja maupun sedang mencari pekerjaan.

a. Jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 6, yaitu:

1. Pengangguran konjungtur ( cyclical unemployment)=penganggura yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan dalam tingkat kegiatan perekonomian.

2. Pengangguran struktural= keterbatasan keahlian akan menganggur.

3. Pengangguran friksional= pengangguran yang diakibatkan dari keinginan untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.

4. Pengangguran Musiman = Jenis pengangguran yg terjadi secara berkala.

5. Pengangguran Teknologi= Pengangguran yang terjadi karena adanya perubahan tenaga manusia menjadi tenaga mesin.

6. Pengangguran Voluntary= Terjadi karena ada orang yang sebenarnya masih dapat bekerja, namun dengan sukarela ia berhenti bekerja.

b. Jenis Pengangguran Berdasar Sifatnya Dapat dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Pengangguran terbuka= angkatan kerja yang benar-benar tidak mempunyai pekerjaan

2. Setengah menganggur= angkatan kerja yang bekerja di bawah jam kerja normal

3. Pengangguran terselubung= angkatan kerja yang bekerja tidak optimal sehingga terjadi kelebihan tenaga kerja.

c. Kesempatan kerja= jumlah lapangan kerja yang tersedia

bagi masyarakat.Semakin banyak jumlah kesempatan kerja yang tersedia

semakin banyak tenaga kerja yang terserap (dipekerjakan).

Di Indonesia masalah kesempatan kerja ini dijain dalam UUD 1945 pasal 27 ayat (2) yang berbunyi “tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak”.

Kesempatan kerja disebut juga lowongan pekerjaan.

B. MASALAH ANGKATAN KERJA DAN TENAGA KERJA DI INDONESIA

1. Tingkat pengangguran yang tinggifaktor-faktor yang menyebabkan:

a. pertambahan jumlah penduduk lebih besar daripada pertambahan lapangan kerja.

b. rendahnya kualitas tenaga kerja.

c. lowongan kerja yang ada tidak sesuai latar belakang pendidikan.

d. kondisi perekonomian yang tidak baik.

Dampak negatif dari pengangguran :1. Tingkat kesejahteraan menurun.2. Angka kriminalitas meningkat.3. Kualitas hidup menurun.4. Produktivitas masyarakat menurun.5. Menurunnya tingkat kesehatan dan kekurangan

pangan.6. Peningkatan jumlah anak jalanan, kaum

gelandangan, pengamen di tempat-tempat umum, dsb.

7. Menurunnya pendapatan negara dari penerimaan pajak penghasilan.

8. Bertambahnya biaya sosial negara.

2. Meningkatnya angkatan kerjaMeningkanya angkatan kerja menjadi beban tersendiri bagi perekonomian karena jika meningkatnya angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan bertambahnya lapangan kerja akan menyebabkan masalah pengangguran.

3. Mutu tenaga kerja yang rendahmutu tenaga kerja yang renda mengakibatkan kesempatan kerja semakin kecil dan terbatas. Keterampilan dan pendidikan yang terbatas akan membatasi ragam dan jumlah pekerjaan.

4. Persebaran tenaga kerja yang tidak meratadi daerah pulau Jawa tenaga kerja menumpuk sementara di luar pulau Jawa kekurangan tenaga kerja. Kondisi tersebut dapat menumbilka dampak bahwa di pulau Jawa banyak pengangguran, sedangkan di luar pulau Jawa pembangunan akan terhambat karena kekurangan tenaga kerja untuk mengolah sumber daya alam yang ada.

C. PERAN PEMERINTAH MENANGGULANGI MASALAH KETENAGAKERJAAN

Upaya pemerintah dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan diwujudkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan, antara lain:

1. Meningkatkan mutu tenaga kerjapemerintah dalam rangka meningkatkan mutu tenaga kerja dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan bagi tenaga kerja. Pelatihan kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kemampuan dan produktivitas tenaga kerja.

2. Memperluas kesempatan kerja pemerintah berupaya untuk memperluas kesempatan kerja dengan cara berikut ini:

Mendirikan industri atau pabrik yang bersifat padat karya.

Mendorong usaha-usaha kecil menengah. Mengintensifkan pekerjaan di daerah pedesaan. Meningkatkan investasi (penanaman modal)

asing.

3. Memperluas pemerataan lapangan kerjaPemerintah mengoptimalkan informasi pemberitahuan lowongan kerja kepada para pencari kerja melalui pasar kerja. Dengan cara ini diharapkan pencari kerja mudah mendapatkan informasi lowongan pekerjaan.

4. Memperbaiki sistem pengupahanPemerintah harus memerhatikan penghasilan yang layak bagi pekrja. Untuk itu pemerintah menetapkan upah minimum regional (UMR). Dengan penetapan upah minimum berarti pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum yang ditetapkan.

Terima KasihThank You

Matur NuwunMatur Suksma

SankyuDank u

شكراありがとう

MerciGraciasGrazie

MakACeeh yaAcH