K 3_SHE
-
Upload
sutrisno-ruslan -
Category
Documents
-
view
635 -
download
1
Transcript of K 3_SHE
PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok
Metode Konstruksi Gedung
Safety, Health & Enviromental
Spesifikasi teknik proyek adalah dokumen yang menjadi standar keselamatan dari konstruksi
yang harus dilakukan oleh kontraktor yang dibutuhkan oleh pemilik proyek. Target keselamatan dari
PT. BILINDO ANDASE, adalah standar keselamatan konstruksi yang ditetapkan oleh PT. BILINDO
ANDASE dengan tujuan untuk standarisasi keselamatan dan meningkatkan kondisii keselamatan dan
menyeragamkan benchmark keselamatan yang diinginkan.
1
PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok
Manajemen keselamatan adalah pengaturan dari keselamatan yang harus dilakukan oleh tim
proyek berdasarkan dari rencana keselamatan, terget keselamatan, papan penilaian, spesifikasi
teknik dan OHSAS 18001-1999. Managemen keselamatan terdiri dari rencana keselamatan,
pelaksanaan, administrasi dan laporan rencana keselamatan.
Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SM-K3) yang dilaksanakan oleh
PT. BILINDO ANDASE merupakan implementasi dari OHSAS 18000:1999 yang telah diberikan
sebagai panduan dalam menetapkan kebijakan mengenai hal tersebut dalam pelaksanaan
proyek. Aplikasi dari sistem ini sangat diperlukan dalam mencegah terjadinya kecelakaan dalam
bekerja serta mengurangi dampak lingkungan pekerjaan terhadap kesehatan pekerja. Oleh
karena itu, perlu disusun rencana kerja mengenai pelaksanaan SM-K3 di lingkungan proyek.
Pelaksanaan SM-K3 berdasarkan OHSAS 18000:1999 mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Penyusunan perencanaan pelaksanaan K-3 (Safety Plan) pada masa persiapan untuk
dijadikan panduan oleh tim proyek dalam pengelolaan dalam pelaksanaan. Kegiatan safety
plan terdiri atas :
A. IBPR atau identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko baik di lapangan
maupun di kantor.
B. Penyusunan program peningkatan kesadaran K-3, untuk meningkatkan kesadaran dan
kepedulian setiap karyawan dan pekerja yang berada di dalam lingkungan proyek.
C. Membuat rencana tanggap darurat dalam menghadapi kondisi yang harus segera
ditangani dalam waktu singkat sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih parah.
D. Membuat schedule safety patrol, safety talk dan safety meeting sebagai sarana dalam
melaksanaan pengawasan dan penyampaian secara langsung program-program K-3 yang
telah disusun.
E. Penyediaan form-form administrasi K-3.
F. Identifikasi, akses dan distribusi UU dan peraturan K-3 sehingga seluruh pihak yang
terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan dapat mematuhi dan mengikuti SM-K3 yang
diimplementasikan.
2
PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok
AGENDA K3 =
3
PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok
SAFETY MEETING MINGGUAN, Membahas dan mendiskusikan seluruh masalah yang
berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja yang ditemukan selama masa
pelaksanaan konstruksi.
SAFETY TALK BULANAN dihadiri oleh seluruh karyawan dan pekerja. Dilakukan juga
pemberian hadiah kepada karyawan dan pekerja yang paling disiplin.
Ilustrasi Kegiatan Penerapan K3
SAFETY MEETING Mendiskusikan tentang :
- Bagaimana memperbaiki cara kerja yang tidak sesuai dengan peraturan keselamatan
kerja
- Bagaimana memperbaiki cara kerja agar penyimpangan tidak terjadi lagi
SAFETY PATROL
Ilustrasi Kegiatan Penerapan K3
4
PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok
SUBCONT SAFETY INDUTION. Sebelum memulai pekerjaan, subkontraktor diberikan
pengarahan safety ( safety induction ) oleh SHO (Safety & Health Officer) dan dilakukan
penanda tanganan surat komitmen pelaksanaan safety oleh subkontraktor dan mandor
SAFETY INDUCTION PEKERJA. Stiker safety induction dipasangkan pada helm pekerja sebagai
tanda telah mendapatkan safety induction
PELATIHAN SAFETY DI PROYEK
Perancah Pemadaman Api Pertolongan pertama pada
kecelakaan
5
PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok
6
PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok
Gambar Alat Pengaman Diri
2. Pelaksanaan SM-K3 dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai safety plan yang telah dibuat dan
membuat record-record atas kegiatan yang telah dilaksanakan untuk dilakukan analisis
sehingga dapat selalu termonitor. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan meliputi inspeksi K3,
peningkatan kesadaran K3, mengadakan safety meeting bulanan dan safety patrol sesuai
schedule yang telah dibuat, serta melakukan pelaporan yang diperlukan. Langkah-langkah
dalam meningkatkan kesadaran K-3 terhadap karyawan dan pekerja antara lain :
a. Menetapkan aktifator berupa :
- Membuat komitmen proyek mengenai K3 yang harus ditaati oleh seluruh karyawan dan
pekerja.
- Menyelenggarakan safety talk secara periodik minimal seminggu sekali atau sesuai
safety plan.
- Memberikan penghargaan kepada karyawan dan pekerja yang dapat menemukan
penyimpangan K3 di proyek.
- Memberikan sanksi kepada karyawan dan pekerja yang melakukan pelanggaran K3.
7
PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok
- Memberikan visualisasi akibat dari pelanggaran ketentuan K3.
- Mengadakan kegiatan yang menambah wawasan K3.
- Meningkatkan kompetensi K3 pada bidang kerjanya.
b. Pengukuran tingkat kesadaran K3, meliputi :
- Mengukur tingkat kepatuhan terhadap sistem K3 dengan menggunakan assesment sheet K3
dan Housekeeping.
- Mengukur tingkat kekerapan terjadinya kecelakaan.
- Mengukur tingkat keparahan akibat kecelakaan.
- Mengukur jumlah Non-conforming ( Ketidaksesuaian) K3.
3. Melakukan evaluasi terhadap record-record yang telah dibuat dalam kegiatan management
review untuk menentukan langkah-langkah preventif, evaluasi, dan improvement yang
diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan di proyek.
Gambar Railing pengaman dan tabung pemadam kebakaran sebagai sarana K3
Pelaksanaan program-program dalam SM-K3 di proyek hanya dapat terlaksana apabila
ada perlengkapan dan peralatan penunjang program K3. Peralatan tersebut meliputi promosi
program K3 berupa pemasangan atribut K3 (bendera K3), dan pemasangan sign board K3 yang
berisikan slogan-slogan yang mengingatkan akan perlunya bekerja dengan selamat. Sign board
juga dapat berisikan gambar-gambar/pamflet tentang bahaya/kecelakaan yang mungkin terjadi
di lokasi pekerjaan. Slogan maupun gambar-gambar tersebut dapat dipasang di kantor proyek
atau lokasi pekerjaan di lapangan.
Peralatan lain yang diperlukan adalah sarana yang melekat pada orang, sarana peralatan
lingkungan, dan rambu-rambu peringatan. Saran yang melekat pada orang disesuaikan dengan
lokasi pekerjaan dan tingkat resiko kecelakaan yang mungkin terjadi. Contoh saran melekat
antara lain : helm pekerja, sepatu safety, sabuk pengaman untuk pekerja di tempat yang tinggi,
sarung tangan, masker pengaman, kaca mat alas google, obat-obat P3K serta pelampung renang
8
PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok
(untuk lokasi air dalam). Sedangkan sarana peralatan lingkungan meliputi pagar pengaman,
tabung pemadam kebakaran, penangkal petir darurat, pemeliharaan jalan kerja, jaring
pengaman pada bangunan tinggi dan sebagainya.
Gambar Quality Target Safety
9
PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok
MANAJEMEN LINGKUNGAN & HOUSEKEEPING
Dalam penerapannya, sistem ini digunakan sebagai panduan pencegahan dampak negatif
terhadap lingkungan. Dimulai dari mengidentifikasi semua kegiatan proyek, kemudian dampak yang
ditimbulkan hinga mendapatkan skor tingkat penting yang harus dikelola. Sehingga dalam
pelaksanaan konstruksi, tim dapat mengetahui kegiatan mana yang akan menimbulakan dampak
negatif lalu segera membuat rencana tindak lanjut.
Peraturan dan persyaratan lainnya juga merupakan hal yang harus diperhatikan dalam
pelaksanaan konstruksi. Maka, menurut Sistem Manajemen Lingkungan, semua peraturan mengenai
lingkungan hidup yang terkait dengan kegiatan konstruksi sudah harus diidentifikasi diawal proyek.
Dan dalam perjalanannyapun harus di selalu monitoring dan dievaluasi, apakah PT.BILINDO
ANDASE telah melaksanakan peraturan tersebut.
Setiap bulan, proyek harus melakukan penilaian terhadap kinerja lingkungan yang telah
direncakan yang disebut Environmental Performance. Kriteria Pengukuran terdiri dari 6 bagian,
yaitu :
1. Komitmen dan Leadership
2. Air
3. Udara
a. Kebisingan
b. Emisi Gas Buang
c. Getaran
4. Penggunaan Sumber Daya Alam
a. Kayu
b. Listrik DLL
5. Pengelolaan Bahan dan Limbah B3
6. Housekeeping
Pada akhir tahun, secara perusahaan akan mengukur pencapaian Environmental
Performance. Tingkat pencapaian terdiri 5 (lima) tingkatan, yaitu:
10
PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok
Gambar Quality Target House Keeping
11
PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok
IPPAL – (WI : QSHE-2007/PMT/AA/W/033)
a. Identifikasi Kegiatan, Aspek dan Dampak Lingkungan dan Aspek Penting Ling.
b. Action Plan, Objektif, Target, Program dan Pencapaian
c. Daftar Pemantauan
Tabel Contoh Form IPPAL
12
PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok
Tabel Contoh Form Action Plan IPPAL
MANAJEMEN LINGKUNGAN :
1. Pengujian Udara Ambien Untuk Mengukur Kualitas Udara Di Area Proyek
2. Pengujian Emisi Gas Buang Untuk Mengendalikan Dampak Gas Buang Dari Alat – Alat
Proyek
13
PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok
3. Tersedianya Tempat Sampah B3 Padat dan Absorban
4. Penampungan Limbah Cair B3 Yang Telah Dilengkapi Absorban
5. Pengolahan Lumpur (sumpit & filter pada saluran)
Gambar Sumpit Gambar Filter Tahap I
14
PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok
Gambar Effluen / Hasil pengolahan Gambar Filter Tahap II
6. Pemantauan Effluen / Air Olahan Sumpit (setiap bulan)
7. Pengukuran Kebisingan dengan alat Sound Level Meter untuk mengetahui tingkat
kebisingan di dalam area proyek selama (7 waktu pengukuran)
15
PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok
Ilustrasi Contoh Table Pengukuran kebisingan
8. Pengukuran Kebisingan dengan alat Sound Level Meter untuk mengetahui tingkat
kebisingan.
9. Fogging = rutin dilaksanakan setiap bulan, jika diperlukan dapat diadakan sesuai
kebutuhan
SECURITY PLAN
I.Prosedur Masuk Dan Keluar Barang
A. Barang Masuk
16
PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok
a.Catat di buku harian untuk tanggal dan jam masuk, jenis kendaraan, jenis barang, dan
volumenya.
b.Cek kebenaran barang tersebut dan cocokan dengan surat jalan.
c.Catat jam keluar kendaraan.
d.Dicek kondisi kendaraan, apakah barang sudah turun semua (tidak membawa keluar
barang proyek).
B. Barang Keluar
a.Catat dibuku harian untuk tanggal dan jam keluar, jenis kendaraan, jenis barang, dan
volumenya.
b.Cek kebenaran barang tersebut dan cocokan dengan surat jalan.
c. Laporkan ke Penanggung jawab lapangan dan minta persetujuannya.
d. Bila sudah ada persetujuan baru diperbolehkan keluar.
II. Prosedur Penerimaan Tamu :
a. Setiap orang yang masuk kelokasi dan tidak dikenal wajib ditanya.
b. Catat di buku harian tamu ; - tanggal, jam kedatangan, identitas tamu dan keperluannya.
c. Tamu dipersilakan Menunggu.
d. Beritahu kepada yang dituju tentang kedatangan tamu dan keperluannya.
III. Prosedur Pelaksanaan Lapangan : Melakukan monitoring kegiatan pekerjaan
IV. Prosedur Penanganan Kecelakaan.
a. Mengamankan lokasi terjadinya kecelakaan
b. Menghubungi Subkon / Mandor dari korban.
17