K 3_SHE

20
PT. BILINDO ANDASE Pembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes Padang Prodi Keperawatan Solok Metode Konstruksi Gedung Safety, Health & Enviromental Spesifikasi teknik proyek adalah dokumen yang menjadi standar keselamatan dari konstruksi yang harus dilakukan oleh kontraktor yang dibutuhkan oleh pemilik proyek. Target keselamatan dari PT. BILINDO ANDASE, adalah standar keselamatan konstruksi yang ditetapkan oleh PT. BILINDO ANDASE dengan tujuan untuk standarisasi keselamatan dan meningkatkan kondisii keselamatan dan menyeragamkan benchmark keselamatan yang diinginkan. 1

Transcript of K 3_SHE

Page 1: K 3_SHE

PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok

Metode Konstruksi Gedung

Safety, Health & Enviromental

Spesifikasi teknik proyek adalah dokumen yang menjadi standar keselamatan dari konstruksi

yang harus dilakukan oleh kontraktor yang dibutuhkan oleh pemilik proyek. Target keselamatan dari

PT. BILINDO ANDASE, adalah standar keselamatan konstruksi yang ditetapkan oleh PT. BILINDO

ANDASE dengan tujuan untuk standarisasi keselamatan dan meningkatkan kondisii keselamatan dan

menyeragamkan benchmark keselamatan yang diinginkan.

1

Page 2: K 3_SHE

PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok

Manajemen keselamatan adalah pengaturan dari keselamatan yang harus dilakukan oleh tim

proyek berdasarkan dari rencana keselamatan, terget keselamatan, papan penilaian, spesifikasi

teknik dan OHSAS 18001-1999. Managemen keselamatan terdiri dari rencana keselamatan,

pelaksanaan, administrasi dan laporan rencana keselamatan.

Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SM-K3) yang dilaksanakan oleh

PT. BILINDO ANDASE merupakan implementasi dari OHSAS 18000:1999 yang telah diberikan

sebagai panduan dalam menetapkan kebijakan mengenai hal tersebut dalam pelaksanaan

proyek. Aplikasi dari sistem ini sangat diperlukan dalam mencegah terjadinya kecelakaan dalam

bekerja serta mengurangi dampak lingkungan pekerjaan terhadap kesehatan pekerja. Oleh

karena itu, perlu disusun rencana kerja mengenai pelaksanaan SM-K3 di lingkungan proyek.

Pelaksanaan SM-K3 berdasarkan OHSAS 18000:1999 mengikuti langkah-langkah sebagai

berikut :

1. Penyusunan perencanaan pelaksanaan K-3 (Safety Plan) pada masa persiapan untuk

dijadikan panduan oleh tim proyek dalam pengelolaan dalam pelaksanaan. Kegiatan safety

plan terdiri atas :

A. IBPR atau identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko baik di lapangan

maupun di kantor.

B. Penyusunan program peningkatan kesadaran K-3, untuk meningkatkan kesadaran dan

kepedulian setiap karyawan dan pekerja yang berada di dalam lingkungan proyek.

C. Membuat rencana tanggap darurat dalam menghadapi kondisi yang harus segera

ditangani dalam waktu singkat sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih parah.

D. Membuat schedule safety patrol, safety talk dan safety meeting sebagai sarana dalam

melaksanaan pengawasan dan penyampaian secara langsung program-program K-3 yang

telah disusun.

E. Penyediaan form-form administrasi K-3.

F. Identifikasi, akses dan distribusi UU dan peraturan K-3 sehingga seluruh pihak yang

terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan dapat mematuhi dan mengikuti SM-K3 yang

diimplementasikan.

2

Page 3: K 3_SHE

PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok

AGENDA K3 =

3

Page 4: K 3_SHE

PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok

SAFETY MEETING MINGGUAN, Membahas dan mendiskusikan seluruh masalah yang

berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja yang ditemukan selama masa

pelaksanaan konstruksi.

SAFETY TALK BULANAN dihadiri oleh seluruh karyawan dan pekerja. Dilakukan juga

pemberian hadiah kepada karyawan dan pekerja yang paling disiplin.

Ilustrasi Kegiatan Penerapan K3

SAFETY MEETING Mendiskusikan tentang :

- Bagaimana memperbaiki cara kerja yang tidak sesuai dengan peraturan keselamatan

kerja

- Bagaimana memperbaiki cara kerja agar penyimpangan tidak terjadi lagi

SAFETY PATROL

Ilustrasi Kegiatan Penerapan K3

4

Page 5: K 3_SHE

PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok

SUBCONT SAFETY INDUTION. Sebelum memulai pekerjaan, subkontraktor diberikan

pengarahan safety ( safety induction ) oleh SHO (Safety & Health Officer) dan dilakukan

penanda tanganan surat komitmen pelaksanaan safety oleh subkontraktor dan mandor

SAFETY INDUCTION PEKERJA. Stiker safety induction dipasangkan pada helm pekerja sebagai

tanda telah mendapatkan safety induction

PELATIHAN SAFETY DI PROYEK

Perancah Pemadaman Api Pertolongan pertama pada

kecelakaan

5

Page 6: K 3_SHE

PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok

6

Page 7: K 3_SHE

PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok

Gambar Alat Pengaman Diri

2. Pelaksanaan SM-K3 dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai safety plan yang telah dibuat dan

membuat record-record atas kegiatan yang telah dilaksanakan untuk dilakukan analisis

sehingga dapat selalu termonitor. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan meliputi inspeksi K3,

peningkatan kesadaran K3, mengadakan safety meeting bulanan dan safety patrol sesuai

schedule yang telah dibuat, serta melakukan pelaporan yang diperlukan. Langkah-langkah

dalam meningkatkan kesadaran K-3 terhadap karyawan dan pekerja antara lain :

a. Menetapkan aktifator berupa :

- Membuat komitmen proyek mengenai K3 yang harus ditaati oleh seluruh karyawan dan

pekerja.

- Menyelenggarakan safety talk secara periodik minimal seminggu sekali atau sesuai

safety plan.

- Memberikan penghargaan kepada karyawan dan pekerja yang dapat menemukan

penyimpangan K3 di proyek.

- Memberikan sanksi kepada karyawan dan pekerja yang melakukan pelanggaran K3.

7

Page 8: K 3_SHE

PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok

- Memberikan visualisasi akibat dari pelanggaran ketentuan K3.

- Mengadakan kegiatan yang menambah wawasan K3.

- Meningkatkan kompetensi K3 pada bidang kerjanya.

b. Pengukuran tingkat kesadaran K3, meliputi :

- Mengukur tingkat kepatuhan terhadap sistem K3 dengan menggunakan assesment sheet K3

dan Housekeeping.

- Mengukur tingkat kekerapan terjadinya kecelakaan.

- Mengukur tingkat keparahan akibat kecelakaan.

- Mengukur jumlah Non-conforming ( Ketidaksesuaian) K3.

3. Melakukan evaluasi terhadap record-record yang telah dibuat dalam kegiatan management

review untuk menentukan langkah-langkah preventif, evaluasi, dan improvement yang

diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan di proyek.

Gambar Railing pengaman dan tabung pemadam kebakaran sebagai sarana K3

Pelaksanaan program-program dalam SM-K3 di proyek hanya dapat terlaksana apabila

ada perlengkapan dan peralatan penunjang program K3. Peralatan tersebut meliputi promosi

program K3 berupa pemasangan atribut K3 (bendera K3), dan pemasangan sign board K3 yang

berisikan slogan-slogan yang mengingatkan akan perlunya bekerja dengan selamat. Sign board

juga dapat berisikan gambar-gambar/pamflet tentang bahaya/kecelakaan yang mungkin terjadi

di lokasi pekerjaan. Slogan maupun gambar-gambar tersebut dapat dipasang di kantor proyek

atau lokasi pekerjaan di lapangan.

Peralatan lain yang diperlukan adalah sarana yang melekat pada orang, sarana peralatan

lingkungan, dan rambu-rambu peringatan. Saran yang melekat pada orang disesuaikan dengan

lokasi pekerjaan dan tingkat resiko kecelakaan yang mungkin terjadi. Contoh saran melekat

antara lain : helm pekerja, sepatu safety, sabuk pengaman untuk pekerja di tempat yang tinggi,

sarung tangan, masker pengaman, kaca mat alas google, obat-obat P3K serta pelampung renang

8

Page 9: K 3_SHE

PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok

(untuk lokasi air dalam). Sedangkan sarana peralatan lingkungan meliputi pagar pengaman,

tabung pemadam kebakaran, penangkal petir darurat, pemeliharaan jalan kerja, jaring

pengaman pada bangunan tinggi dan sebagainya.

Gambar Quality Target Safety

9

Page 10: K 3_SHE

PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok

MANAJEMEN LINGKUNGAN & HOUSEKEEPING

Dalam penerapannya, sistem ini digunakan sebagai panduan pencegahan dampak negatif

terhadap lingkungan. Dimulai dari mengidentifikasi semua kegiatan proyek, kemudian dampak yang

ditimbulkan hinga mendapatkan skor tingkat penting yang harus dikelola. Sehingga dalam

pelaksanaan konstruksi, tim dapat mengetahui kegiatan mana yang akan menimbulakan dampak

negatif lalu segera membuat rencana tindak lanjut.

Peraturan dan persyaratan lainnya juga merupakan hal yang harus diperhatikan dalam

pelaksanaan konstruksi. Maka, menurut Sistem Manajemen Lingkungan, semua peraturan mengenai

lingkungan hidup yang terkait dengan kegiatan konstruksi sudah harus diidentifikasi diawal proyek.

Dan dalam perjalanannyapun harus di selalu monitoring dan dievaluasi, apakah PT.BILINDO

ANDASE telah melaksanakan peraturan tersebut.

Setiap bulan, proyek harus melakukan penilaian terhadap kinerja lingkungan yang telah

direncakan yang disebut Environmental Performance. Kriteria Pengukuran terdiri dari 6 bagian,

yaitu :

1. Komitmen dan Leadership

2. Air

3. Udara

a. Kebisingan

b. Emisi Gas Buang

c. Getaran

4. Penggunaan Sumber Daya Alam

a. Kayu

b. Listrik DLL

5. Pengelolaan Bahan dan Limbah B3

6. Housekeeping

Pada akhir tahun, secara perusahaan akan mengukur pencapaian Environmental

Performance. Tingkat pencapaian terdiri 5 (lima) tingkatan, yaitu:

10

Page 11: K 3_SHE

PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok

Gambar Quality Target House Keeping

11

Page 12: K 3_SHE

PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok

IPPAL – (WI : QSHE-2007/PMT/AA/W/033)

a. Identifikasi Kegiatan, Aspek dan Dampak Lingkungan dan Aspek Penting Ling.

b. Action Plan, Objektif, Target, Program dan Pencapaian

c. Daftar Pemantauan

Tabel Contoh Form IPPAL

12

Page 13: K 3_SHE

PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok

Tabel Contoh Form Action Plan IPPAL

MANAJEMEN LINGKUNGAN :

1. Pengujian Udara Ambien Untuk Mengukur Kualitas Udara Di Area Proyek

2. Pengujian Emisi Gas Buang Untuk Mengendalikan Dampak Gas Buang Dari Alat – Alat

Proyek

13

Page 14: K 3_SHE

PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok

3. Tersedianya Tempat Sampah B3 Padat dan Absorban

4. Penampungan Limbah Cair B3 Yang Telah Dilengkapi Absorban

5. Pengolahan Lumpur (sumpit & filter pada saluran)

Gambar Sumpit Gambar Filter Tahap I

14

Page 15: K 3_SHE

PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok

Gambar Effluen / Hasil pengolahan Gambar Filter Tahap II

6. Pemantauan Effluen / Air Olahan Sumpit (setiap bulan)

7. Pengukuran Kebisingan dengan alat Sound Level Meter untuk mengetahui tingkat

kebisingan di dalam area proyek selama (7 waktu pengukuran)

15

Page 16: K 3_SHE

PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok

Ilustrasi Contoh Table Pengukuran kebisingan

8. Pengukuran Kebisingan dengan alat Sound Level Meter untuk mengetahui tingkat

kebisingan.

9. Fogging = rutin dilaksanakan setiap bulan, jika diperlukan dapat diadakan sesuai

kebutuhan

SECURITY PLAN

I.Prosedur Masuk Dan Keluar Barang

A. Barang Masuk

16

Page 17: K 3_SHE

PT. BILINDO ANDASEPembangunan Gedung Pendidikan Poltekkes Kemenkes PadangProdi Keperawatan Solok

a.Catat di buku harian untuk tanggal dan jam masuk, jenis kendaraan, jenis barang, dan

volumenya.

b.Cek kebenaran barang tersebut dan cocokan dengan surat jalan.

c.Catat jam keluar kendaraan.

d.Dicek kondisi kendaraan, apakah barang sudah turun semua (tidak membawa keluar

barang proyek).

B. Barang Keluar

a.Catat dibuku harian untuk tanggal dan jam keluar, jenis kendaraan, jenis barang, dan

volumenya.

b.Cek kebenaran barang tersebut dan cocokan dengan surat jalan.

c. Laporkan ke Penanggung jawab lapangan dan minta persetujuannya.

d. Bila sudah ada persetujuan baru diperbolehkan keluar.

II. Prosedur Penerimaan Tamu :

a. Setiap orang yang masuk kelokasi dan tidak dikenal wajib ditanya.

b. Catat di buku harian tamu ; - tanggal, jam kedatangan, identitas tamu dan keperluannya.

c. Tamu dipersilakan Menunggu.

d. Beritahu kepada yang dituju tentang kedatangan tamu dan keperluannya.

III. Prosedur Pelaksanaan Lapangan : Melakukan monitoring kegiatan pekerjaan

IV. Prosedur Penanganan Kecelakaan.

a. Mengamankan lokasi terjadinya kecelakaan

b. Menghubungi Subkon / Mandor dari korban.

17