.JURUSAN MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) -...
Transcript of .JURUSAN MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) -...
PERSEPSI MASYARAKAT CILEDUG TERHADAP
PJ{ODUK PEMBIA YAAN MUSYARAKAH ·.~~-·
P ADA BANK SY ARIAH MUSTINDO
OLEH:
AHMAD FA UZI
.JURUSAN MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) PRDGRAM STUD I PERBANKAN SY ARIAH
FAKULTAS SYARJAH DAN HUKUM UIN SY ARIF HIDAY ATULLAlI
JAKARTA 1427 HI 2006 M
PERSEPSI MASYARAKAT CILEDUG TERHADAP ::.
PRODUK PEMBIAYAAN MUSYARAKAH
•1
P ADA BANK SYARIAH MUSTlNDO
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi Islam
Oleh:
AHMADFAUZI NIM : 101046122328
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
M•h•z~Ag Syahrul A'dam, M.Ag. NIP. 150 290 159 NIP. 150 299 479
JURUSAN MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULT AS SY ARIAH DAN HUKUM
UIN SY ARIF JUDA YA TULLAH JAKARTA
14£.7 HI 2006 M
-· •: PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "Pcrscpsi M::.syarakat Cilcdug Tcrhadap Produk Pcmbiayaan Musyarakah Pacla Bank Syariah" telah cliujikan dalam Sidang
Munaqasyah Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta, pada tanggal 20 Juli 2006. Skripsi ini telah diterima Sebugai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Islam pada Jurusan Mu'amalat
Jakarta, 20 Juli 2006
PRO'. DR. H. Muhamn,ad Amin Suma. SH., MA., MM. NIP. 150 210 422
P ANITIA UJIAN
Kctua : Dedy :Nursyarnsi, ~H., M.Hum NIP. 150 264 001
Sekreiaris : Muhammad Taufiki. M.Ag NIP. 150 290 159
Pembimbing I : Muhammad Taufiki, M.Ag NIP. 150 290 159
Pemhimbing II : Syahrul A' darn. M.Ag NIP. 150299479
Perrguji I
Penguji II
: Ora. Hj. 1-Ialimah Ismail NIP. 150 075 192
. Ali Mauludi AC, MA
.... ·········~·-t:.:-=--------1.:d------~:::= )
·~
['L--'-.-~ y ' ( -· - --------¥------ )
( ----~~~'!!.---- )
KATA PENGANTAR
Tiada kafa yang pantas dan indah selain puji syukur ke hadirat Illahi Rabbi,
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis. Shalawat se1ia
salam penulis haturkan kepda junjungan Nabi Muhammad SAW yang membawa
keselamatan bagi umatnya di dunia clan akhirat.
Penulis memahami bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Maka sudah sepatutnya penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
l. Bapak Prof, Dr. 1-1. Muhammad Amin Suma, MA, SH, MM selaku Dekan
Fakultas Syahah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah.
2. Bapak Dedi Nursyamsi SH, !vi.Hum. selaku Ketua Jurusan Muamalah clan Bapak
M. Taufiki M.Ag. selaku Sekretaris Jurusan Muamalah.
1. Ba;:iak M. Taufiqi M.Ag clan Bapak Syahrul A'dam M.Ag. selaku pembimbing
pennlis yanfil · telah memberikan kontribusi pemikiran kepacla penulis sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Kepala dinas Kecamatan Cileclug Bapak M. Aguncli, S.Sos beserta staffnya yang
membantu memberikan data yang cliperlukan penulis.
5. Bapak Agml'g selaku Manager Bank Syariah Mustinclo beserta staffnya (Bpk.
Syukri) yang telah membantu memberika data yang cliperlukan penulis.
6. Para closen yang telah rnencurahkan ilmunya kepacla penulis selama rnengikuti
perkuliahan di Fakultas Syariah clan Hukum.
7. Segenap pengurus Perpustakaan Utama clan Fakultas Syariah clan Hukum UIN ~
Syarif Hiclayatullah dan Perpustakaan Iman Jama'.
8. Ayahancla Sahamin H. Daucl clan lbuncla Fatimah, clengan cinta clan kasih
sayangnya clalam memotivasi penulis clan tak pernah jenuh menclukung penulis
baik secara moril maupun rnateril.
9. Kakak-kakak, Aclik-aclik tercinta clan keponakan penulis tersayang yang selalu
menclukung langkah-langkah penulis.
10. Sahabat clan rekan-rekan di Muarnalah terutama Uchon_ woy, Habib, Boxer.
Kiking, Ge<leg, Faqot, Mila, Janet, Linda, Zha-beck, Chandra, !is, Roy clan lain-
lain.
11. Abank-abank di Rental n Wartel Debby Declen, Dagar n 'Mba. Neneng, Alvi
yang sdalu membantu penulis clalam pengetikan clan tempat sholatnya.
Harapan penulis semoga skripsi ini clapat menjacli rujukan clan memberikan
manfaat bagi rekan-rekan mahasiswa khususnya clan masyarakat pacla umumnya.
Jakarta, Juli 2006 M. Jumadil Tsaniyah 1427 H.
Penul is
ll
DAFTARISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... .
DAFT AR ISI ........................................................................................................ iii
BABI PENDAHULUAN
A. Latar l3elakang Masalah .............................................................. ..
B. Pembatasan dan perumusan Masalah ............................................ 6
C. V ariabel Penelitian ........................................ ................................ 7
D. Indikator Operasional .................................................................... 7
E. Metode Penelitian .......................................................................... 7
F. Sistematika Penulisan .................................................................... 9
BAB II KO!'{SEP MUSY ARAKAH
A. Pengertian Musyarakah ...... .......................................................... 11
B. L8ndasan Hukum Musyarakah ..................................................... 14
C. R,1kun dan Syarat Musyarakah ..................... .. .......................... ... 16
D. ly\Jicam-Macam Musyarakah ......................................................... 20
E. Berakhirnya Akad Musyarakah ..................................................... 27
F. Penerapan Bagi Hasil pada Akad Musyamkah ............................. 28
BAB III GAJ\1.RARAN UMUM MASYARAKAT CILEDUG
A. Sejarah berdirin;'a kota Ciledug ........ .......... .......... ........................ 32
Ill
A B. Letak geografis kota Ciledug ........................................................ 35
C. Aktivitas ekonorni masyarakat Ciledug ........ ................................ 3 7
BAH IV HASJL PENELITIAN
A. Analisis ......... ........................ ............................................... .......... 40
B. Pembahasan .................................................................................... 51
BAB V PENllTUP
A. K<!simpulan ...... ................................................................. ............ 56
B. Snran-saran .................................................................................... 57
DAFT AR PUST AKA .......................................................................................... 59
LAMP IRAN
IV
BABI
PENDAHULUAN • '
A. Latar Bclalrnng Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari, Islam dapat dite1jemahkan ke dalam teori dan
juga diinterpretasilrnn ke dalam praktek tentang bc1gaimana seseorang berhubungan
dengan orang lain. Dalam ajaran Islam, perilaku individu dan masyarakat diarahkan
ke arah bagaimana earn pemenuhan kebutuhan mereka dilaksanakan dan bagaimana
menggunakan sumber daya yang ada. Hal ini dapat menjadi subyek yang dipelajari
dalam ekonomi Islam sehingga impliKasi ekonomi yang dapat ditarik dari ajaran
!slam berbeda dcngan ckonomi konvcnsional. Olch scbab itu, dalarn ckonomi Islam.
hanya perneluk Islam yang berimanlah yang dapat rnc\\'a:,ili satuan ekonorni Islarn. 1
Kekuatan penggernk utama ekonorni Islam adalah ke1jasama. Seorang
rnuslim, apakah ia sebagai pembeli, penjual, penerima upah, pernbuat, keuntungan,
dan sebagainya, han•s berpegang pada tuntunan Allah SWT dalam al-Qur'an:
~ ' . ' Joi) ,y ;);.....; 0 p 0 "" ;::. " J .. .• ,. i,1 ~ ,. ,. ;::. )"
01 '1\ J-'."W~ ~ r-'(]1~:.1 1).S'lf'J 1_,.'..:10 J-~1 ~It; I
' ('\ ~ : o WI)
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah !wmu memakan harta sesamamu
dengan )a/an yang bati/, kecuali dcngan perdagangan yang dilakukan denga11 suka sama suka diantara kamu ... " (Q.S. An-Nisa: 29)
/
1 Prof. DR .. , M.M. Met\vally, Teori dan Model Ekonon;i l.<;/can, Pengantar dan Penterjcn1ah M. Husein, SE., Ph.D., (Jakarta; PT. Bangkit Daya Insana, 1995), h. !
2
Disadari bahwa manusia sebagai subyek hukum tidak mungkin hidup di alam
' ini sendiri saja, tanpa berhubungan sama sekali dengan manusia lainnya. Sedangkan
aktifitas manusia muslim di dunia ini tidak boleh terlepas dari nilai-nilai ketuhanan,
maim diperlukan pedoman untuk mewujudkan kemaslahatan umat manusia. Suatu ha!
yang paling mendasar dalam memenuhi kebutuhan seorang manusia adalah adanya
interaksi sosial dengan manusia lain. Dalam kaitan ini, Islam datang dengan al-
Qur'an dan as-Sunnah yang menjadi sumber dan pedoman untuk bertindak.2 Kedua
ha! tersebut me .. upakan pe,d0man hidup manusia yang ticlak dapat clipisahkan dengan
kehiclupan sehari-hari dalam rangka usaha manusia memenuhi kebutuhannya
me111butuhkan adanya interaksi dengan orang lain.
Ke1jasa111a merupakan karakter dalam masyarakat ekonomi yang Islami. Satu
bentuk ke1jasama ialah yang terwujud dalam "Musyarakah" yaitu ketjasama antara
pemilik modal, musyarakah dikenal dalarn clunia ekonomi dengan sebutan penyertaan
modal (Participatory Loan) tanpa beban bunga modal atau bunga uang, tetapi atas
dasar profit-loss-sharing dari proyek usaha unit kegiatan ekonomi yang disepakati
bersan1a.
Doktrin kerjasama dalam ekonomi Islam akan dapat menciptakan ke1ja
produktif sehari:har; clari masyarakat, meningkatk&n kesejahteraan clan mencegah
2 Nasrun I-:Iarun, Fiqh /\lfuan1a/ah, (Jakarta; PT. Gaya Media Pratan1a, 2000), Cet. Ke-1, h. viii.
3
kesengsaraan scsial dan melindungi kepentingan ekonomi dari pihak atau golongan
ekonomi lemah.3
Ada satu ha! yang sangat ditekan dalam ekonomi yang lslami adalah tentang
keharaman riba, riba sangat berseberangan secara langsung dengan spirit kooperatif
yang ada dalam ajaran Islam, Islam ticlak mengizinkan kaum muslimin untuk
menjadikan kekayaannya scbagai kcndaraan "menghisap darnh" orang-orang miskin.4
Untuk lebih je::1s keharaman riba terclapat dalam al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 278
yang bcrbunyi :
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan
I inggalkanlah secara tun/as masalah riba ini ku:au kamu betul-betul orang yang berinzan" (Q.S al-Bagarah/2 : 278)
Danjuga terdapat dalam salah satu haclist nabi S.A.W mengenai riba yaitu:
~ 11 ~ 11 J_,...,) crJ: Jij ""-"\ ,y ,)~ J. ~1 ¥ J. .:.r.,..} ¥ ,y
' () Jb y,I <1>.-?-\) ""LS' J o-""Ll J .Js' y J ~)I J51 rL J
Artinya: Dari Abdurahamn hin Abdullah /Jin Mas 'ud dari ayahnya ia berkata: "Rasul
saw. meng1.·tuk pemakan riba, pemberinya, saksi clan penulisnya" (H.R Abi Daud)
3 Ahn1ad -rvt, Sacfuddin, Ekono111i dan A1asyarakat dala111 Perspekl(f lslatn, (Jakarta; CV. Rajawali, 1997), Cet. Ke-I, h. 76-77
•1 Mustaq ,\h1nad, t,'tika !Jisnis dala111 lsla111, (Jogyakarta: Pustaka Pclajar1 2003 ), cct. l(c-1, h.
70. 5 Sulaima,1 bin Asy'<it, S1111a11 Abi Daud, (Beirut: Dar el-Fikr, tth.),jilid 3, h. 208.
4
Dengan adanya ketentuan-ketentuan yang berdasarkan Al-qur'an dan Al-
hadist juf,a di dasari kenyataan akan praktek-praktek ~;istem bunga pada bank
konvensional yang mempunyai beberapa kelemahan diantaranya adalah sebagai salat
satu ;Jenyebab krisis berkepanjangan di negeri ini.di mana adanya beberapa bank
konvensional yang tumbang akibat negative spread yang dialami clan juga di perkuat
lagi dengan fatwa-fatwa ulama6 baik tingkat nasional maupun internasional akan
pengharaman bunga bank, maka muncullali berbagai lernbaga keuangan syari' ab
yang dewasa ini telah berkembang dengan pesat.
Pesatnya lembaga keuangan syari'ah 1111 clikarenakan terdapatnya
keistimewaan-keistimewaan yang salah satunya aclalah yang melekat pada konsep
yang berorie•1tasikan kebersamaan.orientasi kebersamaan inilah yang menjaclikan
bank syari'ah mhmpu tampil sebagai alternati•pengganticlari sistem bunga7
Selain mampu menghindarkan dari negatif penerapan bunga, bank syari'ah
dengan sistem bagi basil marnpu mengalokasikan sumber daya dan sumber clana
secara efisien. '(emampuan untuk mengalokasikan sumber secara efisien inilah
merupakan modal utama untuk menghaclapi persaingan pasar dan perolehan laba8
Dengan lahirnya bank syari 'ah yang beroperasi berdasarkan sistem bagi
hasil•1ya tersebut menjadi peluang bagi umat Islam untuk memanfaatkan jasa bank
6 Muha1n1nad Syafi 1i Antonio, 13ank Syari'ah Suatu Pengcnalan Un1un1. (Jakarta: B. I dan Tazkia Institue I 999), cet.ke-1, h. 94.
7 Warkutn Su1nltr0. Asas-Asas Perbankan !slatn dan Len1ba;<:~;a-Len1baga Terkait BA1! dan '/'aka/id di Indonesia. (Jakarta: PT. Raja Gralinjo. 2002). Cet. Ke-3, h.2.
H Ibid., h.50
5
scoptimal mungkin. Merupakan peluang, karena umat Islam akan berhubungan
dengan perbankan tanpa keraguan dan didasari oleh motivasi keagamaan yang kuat
didalam memobilisasidan masyarakat untnk pembiayaan pembangunan ekonomi
umat.
Di Indonesia pertarna kali didirikan Bank Syari'ah pada tahun 1990, yaitu
pada lokakarya Bunga Bank dan Perbankan yang diselenggarakan oleh MUI pada
tanggal 18-20 Agustus 1990 di Cisarua Bogor Jawa Barat.9
Basil lokakarya tersebut dibahas lebih mendalam pada Musyawarah Nasional
IV MUI yang berlar.gsung di hotel Sahid Jaya Jakarta pada tanggaI 22-25 Agustus
1990 yang menghasill:an pembentukan kelompok kc1ja yang disebut Tim Perbankan
MUI untuk mcndirikan Bank Islam di lndonesia. 10
Pada clasarnya aktivitas bank syari'ah tidak jauh berbeda dengan aktifitas
bank-bankyang telah arla, perbeclaannya selain terletak pacl,1 orientasi konsep, juga
terletaL pacla konsep dasar operasional ny:i yang berlanclaskan pada ketentuan-
ketentuan clalam syari'ah Islam. Hal ini dikarenairnn Islam mempunyai hukum
tcrscndiri dalnm mcrncnuhi kebutuhan manusi a untuk 111endanai kegiatannya, seperti
melalui akad-akad bagi hasil (musyarakah, mudharabah, muzara'ah) sebagai metode
pcmumhan kebutuhan per111oclalan, clan juga akad-akacl jual beli (murabahah, salam,
istishna) untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan.
9 Muhan1111acl Syafi'J Antonio, Bank Syariah; tVacana Ulannt clan Cendekia111an, (Jnkarta; Tazkia lnslilute, 1999), Cet. Ke-I. h. 278
'0 !bici,
6
Orientasi pemb;ayaan yang diberikan bank syari'ah adalah untuk
mengembangkari dan atau meningkatan pendapatan nasabah dan pihak bank. Sasaran
pembiayaan ini Jdalah untuk sektor ekonomi seperti pertanian, industri rumah tangga,
perdagangan danjasa.
Salah satu contoh dari proJ•.ik pembiayaan yang biasa digunakan Bank
Syari' ah adalah pembiayaan musyarakah, seperti yang cliterapkan didalam Bank
Syari'ah Mustindo, yang terletak di tengah-tengah kecamatan Ciledug Kab.
Tange1ang, yang mana sebagian besar masyarakatnya pedagang clan wiraswasta kecil
yang bergerak di sektor rill yang sangat per:u mendapatkan tambahan modal dalam
usaha tutuk mengembangkan usahanya clan bersaing dengan nengusaha besar yang
memi I iki modal besar.
Dengan adanya bank syari 'ah di Ciledug di haraplrnn menjadi penopang bagi
para pedagang kecil untuk meningkatkan usahanya. Oleh karena itu semua, maka
penulis ingin melihat seberapa besa; manfaat keberadaan bank syari'ah bagi
n1asyarakat C'ilcdug baik sccara layannn clan scbcrapn b·;;sar 1T1asyarnkat Ciledug
'11erespon bank sydri"ah Mustindo. Oleh sebab itu penulis mengangkat tema :
"l'ERSEPSI .\IASYAR·\KAT CILEDl'(; TEHllADAI' l'HODt ·i.;
f'!<'.MlllAYAAN MllSYAl~Al\/\11 f'Al>A BANI< SYAIH/\11".
B. Pcm ha tasa n d:w Peru 111 nsan Mas:1 l:1 h
i{un\usno llHtsHlah dHri pi.~nclitinn ini ndaluh scbagni bcrikut:
I. l~aµ11i11H111a g'n1nh.1rnn 11nltt111 IL'nlang !(cc. ( 1ilcdug di linjnu dnri segi:
7
a. Sejarah berclirinya
b. Letak geografis
c. ktifitas ekonorni
2. Bagaimana persepsi ma~yarakat Cilcclug terhadap musyarakah di tinjau dari segi:
a. Respon
b. Pemahaman
c. Sikap
C. V,1riabcl Pcnclitian
VI V7 V3
l~ [ Pcm aha_n_ia_n-~ [ Sikap-J
D. Indikator Opcrasional
Variabel
V 1 Jurnlah pinjaman clengan bentuk rupiah clengan prinsip bagi hasil antara
Bank mustinclo clan nasabah.
V2 Lama bermitra clalarn tahun, dengan asumsi minimal 1 tahun
V3 Tingkat pendapatan kotor di hitung per-bulan
E. Metode Penelitian
1. Persiapan penelitian
Pengaclaan survei lapangan clan pengurusan izin.
8
2. Pencnluan lolrnsi penelitian
Lokasi penelitian adalah di Bank mustindo Ciledug Kab. Tangerang propinsi
Ban ten
3. Populasi dan sampel
Populasi dari peelitian ini aclalah para nasabah Bank mustinclo.
Ju,nlah populasi 30
Sampel 30
d Tehnik pengambilan sampel
Telmik yang di pakai dalarn pengambilan sampel adalah random sampling .
.Tumlah 30 orang dari 30 populasi adalah jumlah yang representative dengan
rnenggunakan table krecj ie dengan tingkat kesalaan 5% clan tingkat
kepercayaan 95%.
5. Pendekatan
Penelitia'1 1111 mernakai pendekatan kualitatif dengan memakai statistik
diskriptif
6. Sumber data
a. Primer; wawancara langsung kepacla nasabah Bank mustindo
b. Sekurrder; data atau buku yang telah di publikasikan oleh lembaga
ber\venang.
7. Tehnik pengamblan data
Tchnik untuk mcngarnbil data ada 2:
9
a. Wawancara: mengadakan tanya jawab langsung dengan responden prihal
pendapatan yang di dapat.
b. Dokumenter: data-data yang di kelL:2rkan oleh Bank mustindo.
8. Metode analisa data
a. Metode kualitatif; analisa bernpa klasfikasi data
b. Metode kuantitatif; analisa berupa angka yang di dapat dari dokumen atau
daia.
F. Sistematika Penulisan
Sistirnatika ini di:ulis dalam lima bab dan masing-masing terbagi dalam sub
sub bab. Secara sistmatis isi dari skipsi ini disusun sebagai berikut:
BAB I
BAB II
Pendahuluan. Dalam pendahuluan ini rnenguraikan tetang latar belakang
rnasalah, pembatasan dan perumusan masalah, metode penelitian dan
teknik penulisan, tujuan penelitian, serta sistematika penulisan.
Konsep Musyarakah, dalam bah ini akan diuraikan pmgertian
musyarakah. \andasan hukum musyarakah, rukun dan syarat musyarakah.
macam-macam musyarnkah, berakhirnya akad musyarakah.
BAB ill Gambaran umum masyarakat Ciledug yang mcliputi sejarah berdirinya
kota Ciledug, letak gcografis kota Ciledug, aktivitas ekonomi masyarakat
Ciledug.
BAB IV Hasil pcnelitian yang meliputi pemahaman masyarakat Ciledug terhr.dap
pembiayaan musyarakah, respon rnasyarakat Ciledug terhadap
BAB V
10
pembiayaan musyarakah, analisa sikap masyarakat Ciledug terhadap
pernbiayaan rnusyarakah.
Penutdp. Bab ini rnerupakan penutup dari rangkaian penulisan skripsi ini,
yang memuat kesimpulan dari bab-bab terdahulu, se1ta saran-saran yang
kiranya bermanfaat.
BAB II
TIN.TAU AN TEORITIK TERHADAP AKAD IIIUSY ARAKAH
A. A 1-JV/mya ra lw It
l. Pcngcrtian M usyaralrnh
Al-Mu.1yarakah atau .1yirkah dari seg1 bahasa bermakna ikhtiluth
(percampuran) yaitu, i:enggabungan dua bagian atau lebih. yang tidak bisa dibedakan
lagi antara satu bagian atau lebih. yang tidak bisa dibedakan la.si satu dengan yang
lain. Al-Mmyarakah itu berasal dari kata yang rnerujuk pada gabungan diantara dua
Jtau l·~bih, dalam keadaan dua-duanya tidak dapat dibedakan antara satu dengan yang
I . I
a1nnyn.
Secara baha<;a a.1y-syirkah bcrarti percampuran, yaitu percampuran antara
sesuatu dengan yang lainnya, sehingga sulit dibedakan. Asy-.1yirkah termasuk salah
satu bentuk kerjasama dagang dengan syarat dan rukun tert•entu, yang dalam hukum
positif disebut dengaa perserikatan dagang.2
Sedangkan pendekatan istilah ulama hanafiyah mendefinisikan: "suatu akad
antara c:ua orang berserikat dalam ha! modal dan keuntungan". 3
Istilah lain dari Al-Mu.syarakah adalah syarikah atau syirkah. Al-lvfusyarakah
dite1jemahkan dalam bahasa lnggris dengan partnership. Lemba6a-lembaga
1 Wah0ah Zuhaili, 1:iqh !shun JVa Adillatuhu, (Beirut: Dar al-Pikr, 1979), h.800
2 Nasrun I Jaroen, Fiqh ll411c11nalat, (Jakarta: Gnya Media Prata1na, 2000), cet. Ke~ I, h. 165
3 Wahbah Az-Zuhaili, Op. Cit., h. 800
11
12
mene1jemahkan dengan istilah "Participation Financing''. Sedangkan Al-
Mus}arakah apabila diterjemahkan k? dalam bahasa Indonesia Menurut Prof .
Dr.Sutan Remi Sjehdeini,S.H. adalah "Kemitraan Atau Persekutuan Atau
Perkongsian"4•
Sedang Pengertian Al-lvfusyarakah atau syirkah yaitu pembiayaan berdasarkan
akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk sutu usaha tertentu, di mana
n1asing~n1asing pihak n1en1berikan kontribusi dana dengan ketentua11 bal1wa
keuntungan dan resiko di tanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.;
Hasil keuntungan Al-A1usyarakah juga diatur sesuai dengan prinsip
pembag1an keuntungan dan kerugian (Profit Loss Sharing principle/ PLS) atau sepert1
yang diistilahkan yang digunakan oleh UU No 10/1998 adalah Prinsip bagi hasi16.
Manakala salah satu pihak yang merugi, maka kewajiban terbatas hanya sampai pada
batas modal masing-masing pihak saja. 7
Dalam masalah syirkah harus ada dua belah pihak atau lebih yang berserikat,
jika >anya adasatu orang sebagai pemilik modal, dimana ada manager yang be1iindak
4 Sutan Remi Sjehdeini, Perbankan Js/an1 dan Kedudukannya dalan1 Tata flukun1 di !ndonesia,(Jakarta :i'T Tern print , 1999), h.57
5 /-/ilnpunan Fa111·a De11 1an Syariah 1Yasional Untuk le111haga Keuangan «>Yariah,(Jakarta: DSN-MUI dan Bl, 2JOI), Edisi Ke-I, 11. 48
,, ibid.
7 !(arnaen Per\vaatinadja dan Muha1nn1ad Syafi'i Antonio, Apa dan Bagailnana Bank!s/cun, (Yogyakarta: Veresia Grafika, 1992), h. 23
13
sebagai pekerja .dan bukan partner dalam kontrak itu, maka yang demikian itu tidak
bisa disebut sebagai bentuk .1yirkah.8
Pihak-pihak yang terlibat dalam akad A/-JV!usyarakah tersebut mempunyai
hrk untuk mempunyai hak untuk ikut serta, mewakilkan atau membatalkan haknya
dalam pengdolaan (manajemen) usaha tersebut9• Modal yang diserahkan dalam akad
Al-Musyarakah ini dapat berupa uang dan harta benda yang dapat dinilai dengan
uang.
Musyarakah yang dipahami dalam perbankan syariah merupakan sebuah
mekanisme ke1ja (akumulasi antara pekerjaan dan modal) yang me;nberi manfaat
kepada masyarakat luas dalam produksi barang maupun pelayana:·1 terhadap
kebutuhan rnasyarakat. Kontrak musyarakah dapal digunakan dalam bebagai macam
lapangan usaha yang indikasinya bermuara untuk menghasilkan keuntungan
(profit). 10
Prinsip musyarakah dijalankan berdasarkan partisipasi antara pihak bank
dengan pencari biaya (partner yang potensial) untuk diberikan clalam bentuk proyek
usaha, clan partisipasi ini dijalankan berclasarkan sistem bagi basil, baik dalam
keuntungan maupun kerugian. 11 Syarat-syarat yang berkenaan clengan kontrak
musyarakah berdasarkan kesepakatan yang dibicarakan antara '.<eclua belah pihak
8 Mustaq J\hmad, Etika Bisnis Islam, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar. 2003), cet. Ke-I, h. 119
') I<.arnean Per\vaatn1adja dan Muhan1n1ad Syafi'i Antonio, Apa dan Bagailnana Bank ls/rnn, (Yugyakarta: Veresia Grafika, 1992 ),h.23
10 Abdullah Said, op.cit., h. 112
11 Ibid,
14
\bank dan partner). Umumnya, pihak bank menyerahkan modal dan managemen
17 usahanya tersebut kepada partner. -
Al-Musyarakah boleh dilakukan antar individu, individu dengan lembaga, dan
antar lembaga b0rbadan hukum. 13
B. Landasan Hulrnm Al-M11.~J1araka/J
Dalil-dalil yang menunjukan dibolehkannya Al-M11,yarakah terdapat dalam
Al-quran, Hadits maupun ijma'.
J\yat-ayat al-Qur'an yang menyatakan tentang perkongsian diantaranya
adalah:
I. /\l-Qur'an
J\rtinya: "... Dan ses1111gg11h11y11 kehanyakan dari omg-orang yang berkongsi it11
sehagian diantara mereka her/Jllat dzalim kepada sebagian yang lain kec11ali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh ... " (Shad/38 : 24)
Artinya: ''. . . 1\!laka apaoila mereka lebih dari seorang malw mereka bersyarikal pada
sepertiga ... "(Anni&a/4:12)
12 Ibid.,
13 M .A111in Aziz, 1\Je11ge1nbangkan Bank Js/cun di lndonesia, (Jakarta: Bangkit, 1990 ), h.25
15
Kedua ayat di atas menunjukkan pengakuan Allah SWT akan adanya
perserikatan dalam kepemilikkan harta. Hanya saja dalam Al-quran Annisa : 12
perl:ongsian terjadi apabila secara otomatis karena warisan, sementara dalam Al-
quran Shad : 24 te1jacli alas clasar akad (lkhtiyari). 14
2. .Hadis
,, , .. _.~ .-,\-.:;, ,,, _,,,,,,.,,. .\ ,, ,,
\Sf Jt_;; .i'.lll Jij ~J 0' .i'.lll ~ .i'.lli J'.:-.J Jij :Jij ~'.,;, .i'.lli <.?!' J o;.; ~I ;J-
b ly.I olJJ) ~ ::.r. :.:.._,,_ /- lJbc I~~ ,~(o w:'.G-i I~~ c ~~I ~-~ 15 (
Artinya: Dari Ahu Hurairah r.a. heliau berkata: Rasu/11//ah saw. bersabda: Allah swr.
be1.firman: Aku pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satu dari keduanya tidak mengkhianali temannya. Apabila dia mengkhianati temannya, maka alw ke/uar dari a/1/ara mereka berdua ". (Riwayat Abu Daud ).
Hadits Qudsy tersebut menunjukan kecintaan Allah SWT kepada Hamba-
hamoanya yang mdakukan perkongsian selama saling menjunjung tinggi amanat
kebersamaan dan menjauhi penghianatan. 16
Selain dalil dari Al-Quran dan Hadist, ketetapan bahwa syirkah diperbolehkan
menurut Islam diperkuat lagi dengan landasan lrnkum ijma', seperti yang
diungkapkan Ibn Qudamah dalam kitabnya al-Mughni yaitu, "Kaum muslimin telah i
14 Muhan1mad Syafi'i Antonio, Bank Syariah Suatu Pengena/an Un11011, (Jakarta: Tazkia lnstitut, 1999), h.130
15 Sulai111a11 bin Asy'ats, Sunan Abi Daud, (Beirut: Dami Fikr, tth), Jilid 3, h. 226
16 Muha111111ad Syafi'i Antonio, foe.cit.,
16
berkonsensus akan legitimasi masyarakat secara global walau pun terdapaat
perbedaan pend~pat dalam beberapa elemen dari padanya". 17
Menurut Afzalurrahman syirkah adalaaah halal lrnrena pada zaman Rasulullah
SAW, orang-orang biasa melakukan transaksi kemitraan. 1 s Syirkah juga merupakan
salah satu kegiatan ekonomi yang telah lama ada dalam dunia Islam. Rasulullah
SAW. pergi ke Syiria untuk berclagang membawa barang dagangan milik Khadijah
rfengan beerclasarkan system bagi hasi!. 19
C. Rukun dan Syarat Ai-Musyarakalz
1. Rukun A/-Musyaraka!t
Menurut jumhur ulama, rukun perserikatan, baik syirkah amlak maupun
.1yirkah 'Iii/lid acla tir,a:
a. Shiga! (ucapan) : ijab dan qabul (penawaran dan permintaan). Dalam ijab clan
c;abu! ticlak harus clengan menggunakan lafal ijab : "Aku mengaclakan perseroan
clcngan ancla clala111 masalah ini", ke111uclian yang lain menjawab : "Aku terima".
Akan \etapi tidak harus 111enggunakan ungkapan di atns yang penting 111aknanya
san1a.
17 Abdullah bin Ahmad bin Qudamah, a/-lv/ughni wa Syarh Kabir, (Beirut: Dar el-Fikr, 1984), jilid 5, h. 109
'"Afzalurrahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995),jilid 4, h. 365
"Ibid.,
17
b. Pihak yang perkontrak. Pihak--pihak yang berkontrak adalah orang-orang yang
berakal dan mampu untuk bertransaksi.
c. Obyek kesempatrn harus jelas, yaitu yang terdiri dari dana dan ke1ja.
Sedangkan menurut ulama Hanafiyah mengemukan bahwa rukun c,yirkah,
b2ik syirkah amlak maupun syirkah 'uqud dengan segala bentuk:nya adalah:
a. !jab (ungkapan penawaran rnelakukan perserik:atan) dan
b. Qabul (ungkapan penerimaan perserikatan)
2. Syarat Al-~fusyarakah
Perserikatan dalam kcdua bentuknya di atas, yakni syirkah a/-amlak dan
. I I I ' I . . 20 YJ'll'IW 1 a - 11q1ll mempunym syarat-syarat um um yaitu:
a. l'crscrikatan itu mcrupakan transaksi yang boleh diwakilkan, artinya salah satu
pihak: jika bertindak hukurn terhadap perserikatan harus dengan izin pihak: yang
lain, karcna rihak tcrsebut dianggap mewakili pihak yang lain.
b. Persentase pembagian keuntungan untuk masing-masing pihak yang berserikat
dijelaskan kdika berbngsungnya ak:ad.
c. Keuntungan' itu hendaknya diam bi! dari hasil harta perserikatan bukan dari dari
harta yang lain.
'° Wahbah Az-Zuhaili, Op. Ci1., h. 805
18
Selain 0yarat-syarat umum, setiap bentuk perserikatan yang termasyk kedalam
.1yirkah al- 'uqud mempunyai syarat-syarat khusus, syarat khusus ini diperuntukan
bagi syirkah al-amwaz2 1 dan syirkah al-mzifawwadah, yaitu:
a. Untuk syirkah al-amwal syaratnya adalah modal perserikatan harus jelas dan (,
tunai, bukan berbentuk hutang dan bu!ran pula berbentuk barang. Namun, apakah
modal ym1g- diberikan masing-masing pihak yang berserikat harus clisatukan?
Menurut jumhur ulama yang tercliri clari Hanafiyah, Malikiyah, Hanabillah
berpenclapat bahwa modal itu ticlak harus clisatukan, karena transaksi perserikatan
itu dinilai s<ih melalui akaclnya clan bukan hartanya, sedangkan objek perserikatan
itu adalah ke1ja. Disarnping itu, akad perserikatan menganclung makna perwakilan
dalarn bertindak hukum clan clalam perwakilan itu dibolehkan modal masing-
masing pihak ti :!ale clisatukan. Sedangkan meuurut Ibnu Rusyd, seorang pakar
fiqh Maliki, kedua harta (modal) itu lebih baik clan lebih sempurna disatukan,
sehingga unsur-unsur keraguan clan kecurigaan masin-masing pihak muncul.22
b. Untuk syirkah al-m1cfawwadah adalah seperti yang clikemukakan oleh ulama
I-Ianafiyah clan Zaidiyah yang terdiri dari:
1. Kedua belah pihak cakap di jadikan wakil.
2. Modal yang diberikan masing-masing pihak harus sama, clan keuntungan yang
diterima semua pihak kuantitasnyajuga barns sama.
21 Yaitu, persekutuan antara dua pihak pe1nodal atau lebih dalan1 usaha tertcntu dengan 111engL1npulkan modal bersan1a dan 111e111bagi keuntungan dan resiko kerugian berdasarkan kesepakatan. Lihat Ghufi·on A. Mas'adi, Fiqh Mua111a/ah Kontesktual, (Jakarta: PT. R.aja Grafindo Persada, 2002), cet. Ke-I, h. 174
22 Nasrun 1-faroen, op.cit., h. 174
19
3. Semua pihak harus bertindak lrnkum dalam seluruh objek perserikatan itu.
Artinya, tidal: boleh satu pihak hanya menangani hal-hal tertentu dan pihak
lain menangani yang lain.
4. C..afad yang digunakan dalam akad adalah lafazh al-mufawadah.
Menurut mereka, apabi la salah satu syarat diantara syarat-syarat di atas tidak
terpenuhi, maka akadnya tidak sah dan akadnya berubah menjadi syirkah al- 'inan
Para ulama Fiqh mengemukakan bahwa syarat khusus untuk syirkah al-a 'ma!
dibedakan antara yang berbentuk al-mu(aw'ldah dengan yang berbentuk al-Inan.
Untt,1, yang berbentuk al-11111/awadah, syaratnya sama denagn :,yirkah al-mufawadah,
sedangkan yang berbentuk al- 'inan syaratnya hanya satu, yaitu pihak-pihak yang
\Jerakad adalah orang-orang yang cakap dalam bertindak sebagai wakil.
Demikian juga syarat-syarat khusus untuk syirkah al-wujuh. Apabila
perseriktan ini berbentuk al-mu(awadah, maka syaratnya sama dengan .syirkah al-
mu(awadah, yaitu pihak-pihak yang berserikat itu adalah orang yang cakap menjadi
wakil, modal yang diber;kan, pembagian kerjanya dan keuntunganya dapat bagian
yang sama. Jika syirkah al-w11juh ini berbentuk al- 'inan, maka boleh saja modal salah
satu pihak lebih besar dari pihak lain, dan keuntungmmya dibagi menurut persentase
d I . . 23 mo a masmg-masmg.
23 Ibid.,
20
D. Macam-Macam Al-Musyarakah.
Secara umum ulama fiqh mengelompokan syirkah kedalam dua kelompok
besar yaitu, syirkah al-amlak (perserikatan dalam kepemilikan) dan syikah al-uqud
(perserikatan berdasarkan suatu akad).24
1. Syirkalz Al-Amlak (Pcrkongsian I-Iak Milik).
Syirkah al-amlak merujuk kepada dua orang atau lebih yang menjadi pemilik
bagi satu perkara. Syirkuh al-amlak berarti eksistensi suatu perkongsian tidak perlu
kepada suatu kor.trak membentuknya tetapi te1jacli dengan sendirinya. Bentuk Syirkah
al-amlak terbagi dua, yaitu amlak jabr dan amlak ikhtiar. Te1jadinya amlak jabr
clalam suatu perkongsian adalah secara otomatis dan paksa. Otomatis berarti ticlak
111e111 ~rlukan kontrak untuk 111c111bc11tuknya. Hal ini te1jacli karena cl a lam proses waris-
rnewarisi, rnanakala dua sauclara atau lebih menerima warisan clari keclua orang
tuanya mereka. Seclangkan amlak ikhtiari te1jacli clalarn perkongsian secara otomatis
telapi bebas. Otornatis seperti pengErtian di alas, bebas maksudnya aclalah adanya
pilihan untuk menolak. Contoh dari perkongsian ini dapat dilihat apabiala dua orang
atau lebih mencrirna hacliah atau wasiat bcrsarna pihak ketiga. Kedua bcntuk syirkuh
ini memi liki karakteristik yang agak berbeda dari syarikat-syarikat yang lain ya karena
clalam kedua syarikat ini masing-masing anggota tidak memiliki (hak untuk
' . -· 2'i mewakih) terhadap patnernya. ·
24 Sayyid Sabiq, Fiqh a/-S11nnah, (Beiru•: Dar el-Fikr), jilid 3, h. 249
25 Muha1nmad, Siste1n dan Prosedur Operasional Bnak Jslarn, (Yogyakarta: Penerbit UII Perss, 2000), h.11
21
Esensi dari syirkah milik adalah suatu kepemilikikan bersama atas kekayaan (,
(common ownership of property) tidak dapat dianggap sebagai suatu kemitraan
(partnership) dalam pengertian yang sesunggulmya, karena timbulnya bukan
berdasarkan kesepakatan untuk berbagi untung dan resiko. 26 Dalam syirkah atau
mmyarakah ini, kedua kepemilikkan dua orang atau lebih berbagi dalam asetnya, dan
berbagi pula dari keuntungan yang dihasilkan oleh aset tersebutn
2. Syirka/1 Uqua' atau pcrkongsian sccara kontak.
Syirkah uqud atau yang disebut juga contrac patnership dapat dianggap
selagai kcmitraan yang sesungguhnya, karena pihak yang bersangkutan secara suka
rela berkcinginan untuk mcmb:1at suatu perjanjian investasi bersama dan berbagi
untung dan resiko. Peijanjian yang dimaksud tidak perlu merupakan suatu perjanjian
fonnal dan tidak tertulis dan dapat saja perjanjian itu informal dan secara lisan.
Adapun Syirkah uqud terbagi menjadi empat macam yaitu :
a. Syirka!t Al-Mmvl!fadlta!t
Adalah kontrak kei:ia sama antara dua orang atau lebih. Setiap pihak atau
mitra memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan berpatisipasi dalam kerja.28
Setiap orang atau pihak atau mitra memiliki kewenangan,sepem1h dalam
bertindak bagi dan atas nama pihak lain dan bertanggung jawab atas kewajiban
26 ibid h.58
27 Muha1nn1ad Syafi'i Antonio, op.cit.,h. 131
28 Muhan1n1ad Syafi'i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Jnsani Press, 2001), cet. Ke-I, h.92
22
(/abilities) kemitraan tersebut sepanjang kewajiban (leabilities) tersebut timbul dari
pdaksanaan bisnis kemitraan yang dimaksud. Masing-masing merupakan mitra yang
dapat bertindak sebagai kuasa (wakil/agent), bagi kemitraan tersebut, masing-masing
mitra menjamin menjadi penjamin (quarantor) bagi mitra yang lain.29 Dengan
demikian, syarat utama dari jenis Al-lvfusyarakah ini adalah kesamaan dana yang
diberikan, kerja tanggung jawab, dan beban utang dibagi oleh masing-masieg pihak.
Mcnurut Ulama Hanafiyah dan z,,idiyah bentuk perserikatan seperti ini
diperbolehkan, asalkan modal 0dari salah s&tu yang berserikat tidak boleh lebih besar
dari modal pihak yang lain dan keuntungan salah satu pihak pun tidak boleh lebih
besar daarikeuntungan pihak yang lain. Demikian juga dalarn masalah kerja. Masing
masing pihak hsama-sama beke1ja, tidak boleh salah satu pihak beke1ja dan pihak
lainnya tidak beke1ja. Menurut mercka, unsur terpenting dalam bertindak terhadap
harta syarikat adalah bahwa rnasing-masing pihak hanya boleh melakukan suatu
transaksi apabila mendapat persetujuan pihak lain. Apabila seseorang melakukan
tindakan hukum tan1;a persetujuan pihak lain, maka transaksi itu tidak sah.30
Ulama Malikiyah pun membolehkan syirkah seperti ini asalkan tidak seperti
yang di pahami oleh ulama 1-lanafiyah dan Zaidiyah. Menurut mereka syirkah seperti
ini ad:ilah sah, apabila masing-masing yang berserikat dapat bertindak hukum secara
29 Sutan Remy Sjahdeini. op.cit., h.61
'0 Nasnm Haroen, Op. C.t., h. I 69
23
mutlak dan mandiri terdap modal ke1ja, tanpa meminta izin dan musyawarah dengan
. 'k JI m1tra sen atnya.
b. Syirkalz a/-Inan
Syirkah al-Jnan udalah suatu perJanJian kemitraan (partnership) antara dua
orang atau lebih dengan memberikan modal baik dalam bentuk uang atau bentuk in
kind atau dalam bentuk tenaga kerja (labour) atau dalarn bentuk kombinasi dari
semua atau sebagiaf' dari bentuk-bentuk investasi tf!rsebut. Setiap pihak memberikan
suatu porsi dari keseluruhan d3na dan berpartisipasi dalam ke1ja, kedua belah pihak
berbagi dalam keuntungan dan kerugian sebagaimana yang disepakati antara mereka.
Namun porsi pihak mereka, baik dalam dana maupl!n kerja atau bagi hasil
bcrbccla sesuai dengan kesepakalan JT.ereka. Sedangkan bagian dari kerugian yang
ditan,rnung oleh masing-masing pihak sesuai dengan besarnya modal yang telah
ditan2mkan oleh masing-rnasing pihak. 32 Semua ulama m·~mbolehkan jenis syirkah
atau Al-Musyarakah ini. Mazhab I-lanafi clan Mazhab Hanbali rnengizinkan salan satu
dari alternatif mengenai keuntungan. Pertaraa, keuntungan dari pihak dibagi rnenurut
porsi dana mereka. Keclua, keuntungan bisa dapat clibagi secara sama, tetapi
kontribusi dana nrnsin;s-masing pihak mungkin berbecla. Ketiga, keuntungan bisa
clibagi secara ticlak sama, tetapi kontribusi dana yang cliberikan sama.
Seclangkan pacla Mazhab Maliki clan Mazhab Syafi'i sangat menerima Al-
Musynrakah ini' clengan syarat clan keuntungan clan kerugian clibagi proporsional
·11 Wahbah az-Zuhaili, Al-Fiqh a/-/s/ai:i wa Adillatu/111, (Beirut: Dar cl-Fikr, 1989), jilid 4, h. 799
32 Ibid, h. 61
24
sesuai clengan clana yang clitanarnkan. Dalam panclangan rnereka, keuntungan clalam
jenis musyarakah ini clianggap keuntungan moclal.33 Dalam syirkah al-Inan para
A
pihak atau mitra bertinr!ak sebagai kuasa dari kemitraan :tu, tetapi bukan merupakan
penjanin bagi rnitra usaha !ainnya. Narntm demikian mereka terhadap pihak ketiga
ac!alah senc!iri-senc!iri, tic!ak bertanggung secara bersarna.
c. Syirka/1 Abdan
Syirkah Abdan adalah kontrak ke1ja sama antara dua orang atau lebih
seprufesi, untuk rnenerima pekerjaan secara bersama berbagi keuntungan dari
pekerjaan itu. Misalnya ke1ja sama antara c!ua orang arsitek untuk sebuah proyek atau
ke1ja sama antara dua orang penjahit 1.111tuk menerima pembuatan seragam pada
sebuah kantor. Atau perkongsian antara insinyur listrik, tukang kayu, penata taman,
tukanJ bangunan, dalam suatu kontra'<. pernbangunan rumah. Al-lvfwyarakah ini
kadan~-kadang clisebut sebagai musyarakah amal. 34
U!ama Malikiyah, Hanafiyah, Hanabi!ah, dan Zaidiyah membolchkan syirkah
seperti ini, hal ini di karenakan tujuan utama perserikatan ini adalah mencari
keuntungan dengan modal ke1ja bersama.35 Untuk syirkah seperti ini, ulama
Malikiyah mengajukan beberapa syarat untuk keabsahan perserikatn ini, yaitu ke1ja
\
33 Muhanvnad Syafi'i Antonio, Bank Syariah : 1'Vacana Ula111a dan Cendikicnvan, (Jakar:a:·r·azkia lnstitut, 1998, cet.ke- I, h.189
J4 !bid.,
35 !bi1., h. 308
25
yang dilakukan oleh orang yang yang berserikat ini hams sejenis, satu tempat dan ;.:-
hasil yang di peroleh dibagi menurut kuantitas kerja masing--rnasing pihak.36
Ulama Syafiiyah. Syiah Imamiyah dan Zufar Ibn Huzail (pakar fiqh Hanafi),
tidak membolehkan perserikatan seperti ini, Karena yang bias menjadikan objek
perserikatan hanyalah harta dan modal, bukan ketja. Disamping itu, ketja yang
dilakukan dalam perserikatan tidak dapat diukur sehingga membawa tetjaclinya
gharar clan pacla akhirny1 rnernbawa kepada perselisihan.37
d. Syirka/1 Wujufl
Yang diirnmakan syirkah wujuh karena dalarn syirkah ini, mitra hanya
rnenganclalkan narna baik clan wibawa mereka clan unsur modal atau clana sama sekali
absen daripadanya.38 Atau dengan kata lain syirkah w1u·uh adalah kontrak antara clua
orang atau lebih yang rnerniliki reputasi yang baik serta ahli clalarn usaha clunia
bisnis, clan keimtungan yang diperoleh dibagi bersama. Di zaman sekarang,
perserikatan seperti ini mi rip makelar clan banyak dilakukan orang. 39
Ulama Hanafiyah, Hanabilah dc•n Zaidiyah, membolehkan ;,yirkah jenis 1111
dengan alas an bahwa masing-masing pihak bertindak sebagai wakil dari pihak lain,
~6 Nasrun I-Iaroen,Op., Cit, h ! 72
"Wahbail 1z Zuhaili, op, ci1, h. 804
38 Muha1n1nad, loc,cit.
39 Nasrun i~iaroe11. Op. Cit., h. 171
26
sehingga pihak 'lain itu pun terrikat pada transaksi yang telah di lakukan mitra
"k 40 sen atnya.
Sedangkan ularna Malikiyah, Syafiiyah dan Syiah lmarniyah tidak
111e111bolehkan :,yirkah jenis ini. Alasan mereka adalah, objek perserikatan itu adalah
modal dan kerja, serlangkaan .1yirkah jenis ini ticlak clemikian, baik kerja mau pun
modal clalam perserikatan ini tidak jelas.41 Modal orang-orang yang mengikatkan diri
dalain .1yirkah ini tidak ada dan bentuk ke1janya pun ticlak jelas. Olch sebab itu,
transaksi seperti ini mcnurut mereka, termasuk transaksi terhadap sesuatu yang tidak
arla clan transaksi' ini di larang oleh syara'.
e. Syirkalz al-Mudliaraba/1
Yaitu persetujuan antara pemilik modal dengan seorang peketja untuk
rnengelola uang clari pemilik modal clalam usaha tertentu, yang keuntungannya dibagi
sesuai dengan krsepakatan bersama clan kerugian yang diderita menjacli tanggungan
pemil1k modal saja. Hanya ulama Hanabilah saja yang menganggap a/-mudharabah
terrnasuk salah satu bentuk perserikatan.42
Seclangkan Jumhur ulama (Malikiyah, Hanafiyah, Syafiiyah, Zahiriyah dan
Syian Imamiyal\), tidak mernasukan a/-mudharahah sebagai salah satu bentuk
40 Wahbah Zt1haili, Op. Cit .. h. 802
41 Ibid.,
42 lfasrun Haroen, Op. Ci1 .. h. 172
27
perserikatan. Hal ini karena a/-mud!:arabah menurut rnereka merupakan akacl
tersencliri clalam bentuk kerja sama lain clan ticlak di namakan clengan perserikatan.43
Berclasarkan penclapat dari ulama Fiqh di atas, pada prinsipnya syirkah al-.;,
uqud terdiri dari empat macam, yaitu syirkah al-Jnan, syirkah al-Abdan, syirkah al-
wujuh dan syirkah al-mz(/ttwwadah 44
Adapun jenis syirkah yang diaplikasikan dalam perbankan syariah di
Indonesia adalah tennasuk kedalam jenis syirkah al-Inan clalam bentuk pembiayaan
pada proy~k clanjuga pacla perusahaan (penyertaan).45
E. Rcrakhirnya Akad Musyaraka!t
A(h beberapa ha! yang menyebabkan berakhirnya suatu akad syirkah.
Menurut ulama 'fiqh hal-hal yang clapat membatalkan atau berakhimya akad syirkah
acla yang bersifat umum clan acla juga yang bersifat khusus yang menjadi penyebab
batai atau berakhirnya masing-masing bentuk perserikatan. Adapun yang dapat
membatalkan suatu perserikatan secara umum adalah:46
1. Salah satu plhak mengundurkan diri
2. Salah satt• pihak yang berserikat meninggal dunia
3. Salah satu pihak kehilangan kecakapannya be1iindak hukum
43 Ibid.,
44 Muhammad Syaft.i Antonio, Op. Cit, h. 91
45 Ibid.,
46 Nasrun 1-laroen, Op. Cit., h. 175
28
4. Salah satu pihak mmiad dan melarikan diri ke negri yang berperang dengan negri
rnuslim.
Kemudiaf:t para ulama fiqh juga mengemukakan hal-hal yang menbuat
berakhirnya akad perserikatan secara khusus, jika dilihat dari bentuk perserikatan
yang dilakukan adalah sebagai berikut:47
l. 5virkah al-amwal, akad perserikatan ini dinyatakan batal apabila semua atau
sebagian modal perserikatan hilang, karena objek dalam perserikatan ini adalah
harta. Dengan hilangnya harta perseri'rntan, berarti perserikatan itu bubar.
2. Syirkah al-nn1fawadah, akad perserikcttan ini dinyatakan batal apabila modal
!nasing-masing pihak tidak sama kuantitasnya, karena al-n1fawadah itu sendiri
berarti persafoaan, baik dalam modal, kerja, maupun keuntungan yang dibagi.
F. Pcnerapan Bagi Hasil Pada Akad Musyarakafz
Dalam sistem perekonomian Islam, masalah yang berkaitan dengan
pembagian hasil usaha harus ditentukan pada awal terjadinya kontrak ke1jasama
(akad), di mana yanG ditentukan adalah tentang por.;i keuntungan yang akan diterima
masir.g-masing pihak yang dihitung berclasarkan jumlah modal yang diinvestasikan
pada suatu usaha.
Menurut'para pengikut mazhab Hanafi dan Hambali, perbandingan porsentase
keuntungan harus ditentukan clalam kontrak. Penentuan jumlah yang pasti bagi setiap
partner tidak diperbolehkan, sebab seluruh keuntungan tidak mungkin direalisasikan
47 !bid.,
29
:lengan melampaui jumlah tertentu yang dapat menyebabkan partner yang lain tidak
menperoleh bagi2n dari keuntungan tersebut.48
Menurut penclapat pengikut mazhab Syafi'i, pembagian keuntungan ticlak
perlu diteritukan clalam kontrak, karena setiap partner ticlak boleh melakukan
penyimpangan antara kontribusi modal yang diberikan clan tingkat rasio keuntungan.
Menurut an-Nawawi, keuntungan dan kerugian harus sesuai dengan proporsi modal
yang diberikan apakah dia ikut atau tidak. Bagian tersebut harus diberikan dalam
. . 49 pors1 yang sarna diantara partner.
Para pengikut mazhab Syafi'i tidak membolehkan perbedaan antara
perbandingan pernbagian keuntungan dengan kontribusi modal yang disertakan dalam
kont1 ak musyarakah, sedangkan menu rut pengikut mazhab 1-Iambali clan 1-Ianafi,
pembagian tersebut sedapat mungkin dilakukan lebih jleksibel. Setiap partner dapat
111emt1agi keuntungan berdasarkan ketentuan porsi yang sama atau tidak sama.
Misalnya partner yang memberikan sepertiga dari keseluruhan modal msyarakah
dapat memperoleh setcPgah atau lebih dari keuntungan. Menurut al-Kasaniy, tidaklah
penting dalarn kontrak n1ilsyarakah, banwa keuntungan dibagi dalarn porsi sama
ctiantara partner, karena hukum membolehkan pembagian keuntungan dalam porsi
yang sama dan 1i'dak sama. Prinsipnya setiap partner berhak mendapatkan keuntungan
"Abdulah bin Ahmad bin Qudamah, Op. Cit., h. 135
"Abdulah Said, Op., Cit., h. 110
30
yang Jitentukan,.oleh beberapa ha! yaitu, modal, peran dalam pekerjaan atau tanggung
·o Jawab dalam kontrak.'
Apabila te1jacli kerugian (loss), keempat mazhab Sunni mengatakan, bahwa
dala111 kontrak mu.1yarakah tidak acla jleksibilitas pembagian kerugian dengan
perba:1dingan kontribusi modal yang clisertakan clalam kontrak. 51 karena pembagian
kerugian harus dilakukan secarn teliti sesuai clengan perbandingan kontribusi modal
yang disertakan dalam kontrak. 52
Menurut al-Jaziri, jika salah satu pm1ner mensyaratkan partner lain untuk
IY,enanggung lebih besar jumlah kerugian dari pada perbandingan kontribusi modal
yang disertakan dalarn kontrak, rnaka kontrak tersebut dinyatakan batal clan tidak sal1.
Prinsip ini bercbsarkan pcnjclasan Khalifah keempat, Ali Bin Abi Thalib yang
rncnyatakan, keuntungan (profit) dibagi berdasarkan kesepakatan yang dicapai dalarn
kontrak, sedangkan kerugian (loss) dibagi berdasarkan kontribusi modal yang
d. l 53 1serta rnn.
Adapun mekanisrne pcrhitungan bagi hasil di dalam perbankan syariah terdiri
dari dua sistem, yaitu:
50 Ibid., h. I I I
51 Abdulah bin Ahmad bin Qudamah, Op. Cit., h. 128
52 Sayyid Sabiq, Op. Cit., h. 357
51 Abdulah Said, Loe. Cit.,
31
1. Profit sharing, adalah perhitungan bagi hasil berdasarkan kepada hasil bersih
(net) dari total .;eluruh pendapatan yang diterima setelah dikurangi biaya-biaya
y'1ng telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut
2. Revenue shat·ing, adalah perhitungan bagi hasil berdasarkan kepada hasil bersih
(net) dari total pendapatan yang diterima Se!Jelum dikurangi dengan biaya-biaya
yan1o celah dikelurkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.
Skema Pembiayaan Musvarakalz
BANK [NASABAH
MODAL MODAL & SKILL
PROYEK
KEUNTUNGAN
BAB III
GAMBARAN UMUM KECAMATAN CILJE:DUG
ti;
A. Scjarah Bcrdirinyfl Cilcdug
Ciledug su<lah ada sejak zaman prasejarah. Namun untuk mengetahui lebih
jauh rn~ng~nai perkembangan sejarah Ciledug harus mengetahui sejarah kola
Tangerang, lurena mengacu pada Undang-Undang Republik Indonessia No. 2 Tahun
1993 tentang pembentukan Kotarnadya Daerah Tingkat II Tangerang.
Narna Tangerang menurut surnber be~'ta tidak tertulis berasal dari kata
"Tangei"an'', kata tangeran dalarn bahasa Sunda merniliki arti "Tanda". Tangeran
disini berarti tugu yang didirikan sebagai tanda batas wilayah kekuasaan Banten dan
VOC, pada waktu itu Tangeran tersebut berlokasi dibagian barat sungai Cisadane
(Kampung Greudeng atau tepatnya diujung jalan Otto Iskandar Dinatta sekarang).
Tugu tersebut dibangun oleh Pangeran Soegri, salah satu putra Sultan Ageng
Tirtayasa. Pada tugu tersebut tertulis prasasti dalam huruf Arab gundul dengan dialek
Ban ten.
Kemudian kata '·Tangeran" berubah menjadi "Tangerang" disebabkan
pengaruh ucapan dan dialek dari tentara kompeni yang berasal dari Makasar. Orang
orang Makasar tidak mengenal huruf mati, akhirnya kata "tangeran" berubah menjadi
Tangernng.
Menurut kajian buku "Scjarah Kabupaten Tangerang" yang diterbitkan
Pcmerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang beke~jasama dengan LPPM Unis
32
33
fangerang, daerah Tangerang sejak <lulu sudah mengenal pemerintahan. Cerita ini
telah berkembaqg dimasyarakat. Cerita itu berawal dari tiga Maulana yang diangkat
penguasa Banten pada saat itu. Tiga Maulana kemudian mendirikan kota Tar.gerang
ilu adalah Yudhanegara, Wangsakara dc.n Sanlika. Pangkal keliga Maulana lersebul
adalah Aria.
Pemerintahan kemaulanaan yang menjadi pusat perlawanan terhadap penjajah
diligaraksa (artinya liga pimpinan), mendirikan benleng disepanjang tepi Sungai
Cisadane. Bentcng ini untuk rnenghadapi VOC. Kata "Benteng" ini kernudian
menjadi sebutan Kola Tangerang.
Pada awalnya Tangerang secara Administratif terbagi atas 5 kewedanan,
dengan 17 wilayah kecamatan. Kewedanan Tangerang terdiri atas 3 Kecamatan,
Kewedanan Curug 3 K.ecamatan, Kewedanan Se,-pong 3 Kecamalan, Kewedanan
Balaraja 4 K.ecamatan, dan Kewedanan Mauk 4 Kecamalan
Dimasa ilu yang dimaksud dengang Kola Tangerang meliputi K.ecamatan
Tang~rang, Kecamatan Batu ceper, Kecamatn Curug, dan Kecamataan Ciledug.
Ternyata pertumbuhan di Kecamatan-kecamaatan tersebut cukup tinggi. Untuk
memberi kemudahan, sarana dan prasarana bagi masayarakal sekilarnya, terlebih lagi
di K.e.;amatan Tangerang, maka dibenluk Kola adminislraliv. Tangerang sebagai !bu
Kola Kabupaten sudah tentu menjaddi pusat kegiatan, baik kegiatan Pemerinlahan,
ekonomi, polilik dan sosial budaya.
Begitu pula halnya dengan Kecamatan Batu Ceper yang berbalasan langsung
dengaa DK.I Jakarta, telah padat dengan berbagai industri dan pemukiman.
34
Sedangkan Kecmnatan Curug yang menurut Perda Nomor 12/Huk/1985 diperuntukan }
bagi industri dan pendidikan ternyata disatu pihak lebih berkembang sektor industri
yang mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan penduduk. Demikian pula dengan
Kecamatan Ciledur, yang pada awalnya c1irencanakan sebagai daerah
I
perum.1han/pemukiman. Sehing;sa berdasarkan data BAPPEDA Tangerang selama
Repelita II (1977-1981) pertumbuhan penduduk Ko ta Tangerang mencapai rdta-rata
7,1 % pertalrnn, sedangkan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tangerang hanya
mencapai 2,5 % pertahun.
Selain itu, sebagai akibat letak Kota Tangerang yang strategis-hanya 26 km
scbelah barat lbukota Negara, mcnjadikan Kota Tangerang berkembang scmakin
pesat. Seiring dengan program pengembangan Wilayah Jabotabek (Jakarta, Bogar,
Tangerang, Bekasi) wilayah ini saat itu dihuni sekitar 216.000 kepala keluarga
(1.080.000 jiwa). Atas perkembangan yang luar biasa itu, maka keluar Instruksi
Presiden Nomor 13 tal:un 1976 yang menyatakan bahwa Wilayah Tangerang
clinyatakan sebagai wilayah penyangga lbukota. Untuk mengantisipasi perkembangan
:;elanjutnya dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 1981 Tanggal 19
Februari 1982 tentang pembentukan Kota Administratif Tangerang yang meliputi
wilayah Kecamatan Tangerang, Batuceper, Cipondoh, Ciledug, dan Jatiuwung.
35
B. Letak Geografis Kecamatan Cilcdug
~.ecara geografis Cilcdug sebagai salah satu wilayah terluas di Jawa
Tangcrang, mempunyai luns wilayah sekitar 2.530.514M2.
Wilayah .. Ciledug berbatasan dengan empat kecamatan. Secara lengkap "
wilayah ini mempunyai batascbatas sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Cipondoh.
b. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Larangan.
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Karang Tengah.
cl. Sebelah Barnt berbatasan dcngan Kecamatan Pondok Aren.
!(ualitas sumber daya manusia mempunyai penman yang sangat besar dalam
kcberhasilan suatu pembangunan. Salah fatlJ indikator adanya usaha peningkatan
kualitas sumber daya manusia aclalal1 terseclianya sarana clan prasarana pencliclikan,
kesehatan serta ibaclah.
Tahun 2004/2005 di Cileclug terclapat sekolah sebanyak 96, clengan jumlah
111urid \)599 orang clan jumlah guru sekitar 1618 orang clan sekolah TK berjumlah
36 sekolah clengan j11mlah murid 7206, jumlah guru 213 orang, Di tingkat SD
terclapat 37 sekolah clengan ju111lah muricl 2.066 clan guru 58 orang, clitingkat SLTP
be1jumlah 13 sekolah clengan jumlah muricl 3174 orang, jumlah guru 1255 orang,
sedangkan di~ingkat SLTA sebanyak 10 sekolah dengan jumlah murid 3153 orang
clan jumlah gum 92 orang.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Cileclug terseclia
beberapa fasilitas kesehatan. Tahun 2005 di Ciledug terdapat :
36
a. Rumah Bersalin/BKIA
Rata-rata pasien pertahun : 4.615 orang
Jumlah Dokter : 7 orang
Jumlah Paramedis : 41 orang
b. Poliklinik/Balai pengobatan
Rata-rata pasien pertahun : 235 orang
Jumlah Dokter : 11 orang
Jumlah Parameclis : 25 orang
c. Puskesmas
Rata-rata pasien pertahun : 217 orang
Jumlah Dokter :6 orang
~umlah Parameclis : 12 orang
cl. Apotik :8 bu ah
Tt>mpat ibaclah sebagai salah satu media untuk meningkatkan derajat
keimanan seseorang tersedia juga di Cile jug. Pacla tahun 2005 terdapat :
a. Masjid : 33 buah
b. SuraulMushola : 96 bu ah
c. Gereja :2 buah
cl. Kuil/Pura : 1 buah
37
C. Aktivitas Ekonomi Masyarakat Cilcdug
Sebagai kota penyangga ibukota Jakarta, aktivitas perekonomian di Ciledug ~
sangat berar.eka ragam. Kian hari perekonomian di Ciledug berkembang dengan pesat
seiring dengan pertumbuhan penducluknya.
Berdasarkan data Buku MONOGRAFI Ciledug, secara garis besar kegiatan
ekonomi yang paling dominan adalah untuk sektor industri, perclagangan, hutel clan
restoran, sektor jasa perusahaan, pertaiiian, clan pegawai pemerintahan selebihnya
IJergerak dibiclang lain-lain.
Macam-•1iacam aktivitas perekonomian di Ciledug, diantaranya :
a. lndustri
Berclasarkan jumlah tenaga ke1:ja, inclustri cligolongkan menjadi inclustri besar
seclang, kecil clan rumah tangga :
Besar clan Seclang :5 bu ah
Kecil : 45 buah
Rurnah Tangga : 67 buah
b. Koperasi
Koperasi aclalah sarana yang tepat bagi rnasyarakat yang ticlak merniliki
modal untuk membuka usaha
Koperasi Simpan Pinjarn : 12 buah
Kopersi Lainnya :9 buah
c. Perdagangan
'"'
38
Sektor pcrdagangan merupakan sektor ekonomi yang banyak di minati oleh
semua kalangan masyarakat dalam kegiatan ekonomi baik itu secara informal
maupun formal.
I. Jumlah Pasar Selapan/Umum
Um um :2 bu ah
I-le wan : I bu ah
2. Pasar Bangunan Permanen/Semi :2 bu ah
0 Jumlah Toko/Kios/Warung : 1477 bu ah J.
d. Perhubungan
Banyaknya jumlah angkutan dengan berbagaai jurusan di Ciledug menjadi
salah satu potensi kota disektor perhubungan. Jumlah angkutan, izin trayek, jumlah
penur,1pang yang ada, mcrupakan investasi yang menunjang pembangunan di Ciledug
dan merupakan salah satu asset di dalam penghitungan Pendapatan daerah.
'
Struktur Organisasi Pemerintah Kecamatan Ciledug
CAMAT
Drs. Mumung Nurwang NIP. 480 083 320
-
Keputusan Walikota Tangerang No. 25 Tahun 2001
Tentang: Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan
Sekretaris
M. Agun Dj., S.Sos NIP. 010 230 870
I
.~.
Seksi Pemerintahan Seksi Perekonomian Seksi Pembangunan I Seksi l'~emasy I c:o,,,t.;c-; IL~ ""~'°"~yarakata.11 !
Drs. H. RaufMukii Bambang S. NIP. 130 639 270 NIP. 010 130 121
Masdar S. NIP. 260 002 270
Drs. Yudi W NIP. 101 2
Wachyudi 26 294
<..O 'D
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Pengantar ii!'·
Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner kepada
personel yang terlibat langsung dalam pelaksanaan produk pembiayaan Musyarakah
pada Bank Syari'ah Mustindo Ciledug.
Penelitian ini dilakukan dalam waktu 2 bulan, mulai dari bulan September
samp,1i bulan Oktober. Calon rcsponden yang menerima Kuesioner baik langsung
maupun tidak be1jumlah 30 orang. Respondcn yang menjawab dan mengcmbalikan
ku1:sinncr scsuai jadwal be1jumlah 30 orang. Total jawaban kuesioner responden yang
dioleh lebih lanjut sebanyak 30 data.
Adapun hasil jawaban dari pengolahan kuesioner tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Bagian A :Gambaaran Umum Responden
Item No.'!. Jenis Kelamin Responden
Tabcl 1 Jcnis Kelamin Responden
NO Alternatif Jawaban F % A Laki-laki 11 37 B Peremnuan 19 63 ,,
Jumlah 30 !OLJ
40
41
Data di atas menunjukkan bahwa sebagaian besar responden (63 %) berjenis
kelamin perempuan, sedangkan selebihnya (37%) adalah laki-laki.
Item N0~2. Usia Responden
NO A B c ~
Tabel 2 Usia Responden
Alternatif Jawaban 23-30 31-38 39-45
Jumlah
F % 13 43 7 24 IO 33 30 100 -
Tabel di alas menunjukkan bahwa sebagian besar nasabah pengguna procluk
Musyarakah pacla Bank Syari'ah Mustinclo Ci1edug bcrusia antara 23-30 tahuri, yaitu
43 % sedangkan nasabah yang berusia antara 31-38 talmn berjumlah 24 % dan
nasabah yang berusia 39-45 be1jumlah 33 %.
Item No. 3. Tingkat Pendidikan
Tabcl 3 Tingkat Pendidikan
NO Alternatif Jawaban F A Tamat SLTA 20 B Sl 6 c S2 1 D Lain-lain 3
Jumlah 30
% 67 20 3 10
100
Data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden (67 %) tingkat
pencliclikannya tamat SL TA, clan yang S 1 hanya 1 orang, clan yang tel ah menempuh
S2 acla I orang (3%), sedangkan yang lain-lain hanya 3 orang (10 %).
42
Data ini menunjukkan bahwa tingkat penclidikan berpengaruh pada nasabah.
Dengan kata laib. semakin tinggi tingkat pendidikan, tinggi pula kesadaran untuk
memproteksi diri.
Item No. 4. Bidang Pekeijaan
NO A B c
Tabcl 4 Bidang Pckerjaan
Alternatif Jawaban Pegawai Negeri Pegawai Swasta Wiraswasta
Jumlah
F % 1 3 3 10
26 87 30 100
Data di atas menunjukkan bahwa seb.agian besar responclen (87 %) peke1jaan " .
sebagai Wiraswasta, dan yang bekeija sebagai Pegawai negri hanya I orang (3 %),
seclangkan yang pegawai swasta hanya3 orang ( 10 % ).
Item No.5. Lama Responden Menjacli Nasabah Pacla Bank Syari'ah Mustindo
Ciledug
Tabel 5 Lama Respondcn Men.iadi Nasabah Pacla Bank Syari'ah Mustindo Ciledug
NO Alternatif .lawaban F T % -A Di alas I Tahun 3 JO B Di bawah I tahun 27 90
Jumlah 30 100
Data di alas menunjukkan tentang waktu, yaitu lama responclen telah menjadi
nasabah Pacla Bank Syari'ah Mustindo Cileclug. Jawaban responden bervariasi dari
43
jawaban responden dapat disirnpulkan bahwa responden yang sudah rnenjadi nasabah
Pada Bank Mustindo tcrscbut clibawah satu tahun sampai di atas 1 tahun.
Responden yang telah menjadi nasabah pada Bank Syari'ah Syariah Ciledug
>elama di alas satu tahun ada 3 orang, yaitu 10 %, sedangkan yang menjawab di
bawah satu tahun berjumlah 27 orang, yaitu (90 % ). Jadi sebagian besar responden
(90 %) menjadi nasabah di bawah satLt tahun.
Item No. 6. Banyak Prociuk yang Dimiliki Responden
Tabel 6 Banyak Prociuk Yang Dimiliki Oleh Responden
" NO Altcrnatif Jawaban F % A Di alas 1 Prociuk 10 33 B 1 Prociuk 20 67
.Jumlah 30 100
Data di alas menunjukkan bahwa sebagian besar responclen (67 %) memiliki "
satu Prociuk pada Bank Syari'ah Mustindo Ciledug. Dan yang di miliki lebih clari satu
produk bcrjumlah sepuluh orang, yaitu (33 %).
2. Ragian B : Persepsi Respondcn
Item No. I. Pemahaman Responden tentang Prociuk Pembiayaan Musyarakah
Tabel 1 Pemahaman Rcsponden Tentang Prociuk Pembiayaan Musyarakah
--NO Alternatif Jawaban F % A Paham 10 33 B Sangat paham 3 10 c Ticlak tahu 17 57
Jumlah 30 100 ~
44
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar nasabah pengguna produk
pembiayaanMusyarakah Ciledug pada Bank Syariah Mustimlo (57 %) paham akan
prodi.:k musyarakah yang mereka gunakan dan yang kurang paham sebanyak 10
orang (33 %),i;_sedangkan sisanya 3 orang (10 %) 1rn~njawab hanya sebatas
mengetahui.
Item No. 2. Alasan Responden Memilih Bank Syari'ah Mustindo Sebagai
Salah Satu Wadah Untuk Menggunakan Produk Pembiaayaan
Tabel 2 Alasan Rcspondcn Mcmilih Bank Syari'ah Sebagai Salah Satu vVadah Untuk
Mcnggunakan Prociuk Pcmbiayaan
NO Alternatif Jawabar. F % A Tempatnya Dekat 11 37 B Diajak teman 6 20 c Aman clan menguntungkan 13 43
Jumlah 30 100
Dari data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar respond en ( 43 %)
memilih Bank Syari'ah Mustindo sebagai wadah untuk menggunakan produk
pernbiayaan musyardkah dengan alasan bahwa di Bank Syari'ah Mustindo Aman dan
menguntungkaan. Sedangkan (20 %) responden menjawab bahwa karena diajak "
te:nan, dr.n sisanya (37 %) yang lain menyatakan hanya karena tempatnya dekat.
Dari kenyataan ini jelas bahwa alasan nasabah mempercayai Bank Syari'ah
Mustindo sebaga; wadah untuk menggunakan produk Mustindo karena aman dan
menguntungkan .. Dan dari data tersebut dapat disimpulkan bahwasanya bank Syariah
45
sebagai alternatif yang tepat untuk untuk mempunym modal, dikarenakan belum
stabilnya gejolak ekonomi konvensional .
Item No. 3 Dampak Ekon0mi Responden Setelah Menggunakan Produk
Musyarakah
Tabel 3 Dampak Ekonomi Responden Sctelah Menggunakan Produk Musyarakah
NO Alternatif .Jawaban F % A Maju 9 30 B Sangat maju 20 67 c Ticlak tahu 1 3
Jumlah 30 100
Dari data di atas responden (67 %) menyatakan bahwa bahwa setelaah
menjacli nasabah pacla bank syariah Mustinclo mengalami kemajuan dalam ·'
perekonomiannya, clan yang mengalami tidak tahu perekonomiannya hanya satu
oranb saja (3 %), seclangkan yang maju saja 9 orang (30 %)
Item No. 4. Respon Responden terhadap Prociuk Pembiayaan musyarakah
yang ditawarkan oleh Bank Syari' ah Mustindo
Tabel 4 Rcspon Responclcn Terhadap Produk Pembiayaan Yang Ditawarkan Oleh Bank
Syari'ah Mustindo
NO Alternatif Jawaban F % A memuaskan 4 14 B Sanga'. memuaskan 25 83 c Tidak tahu 1 3
Jurnlah 30 100 .~
46
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden (83 %) merasa
sangat puas jen_gan produk musayarakah yang ditawarkan Bank Syari'ah Mustindo
clan hanya sebagian kecil ( 14 %) yang merasa puas dengan produk musyarakah pada
Bani: Syari'ah Mustindo,sedangkan yang menyatakan tidak talm hanya 1 orang saia
(3 %).
Item No. 5 Beban Angsuran Yarg Dibayar Oleh Nasabah Pengguna Prociuk
Musyarakah
Tabel 5 Behan Angsuran Yang Dibayar Oleh Nasabah Penggunrn Prociuk Musyarakah
NO Alternatif Jawaban F % .\ Sesuai 1 3 B Sangat sesuai 27 90 c Ticlak tahu 2 7
-.Jurnlah 30 100
Data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden (90 %) ticlak
merasa clengan beban angsuran yang harus dibaya1, clengan kata lain angsuran yang
clibayar oleh nasabah pengguna procluk musyarakaah suclah sangat sesuai dengan
keuangan nasabah,seclangkan yang menjawab ticlak tahu hanya clua orang Cl %) clan
men)' atakan sesuai hanya satu orang (3 % ).
Item ~o. 6 Proses Pemberian Barang Kepacla Nasabah Pengguna Prociuk
Musyarakah Setelah Nasabah Melakukan Akacl Dengan Bank
Tabel o Proses Pemb~rian Barang Kepada Nasabah Pengguna Produk Musy11rakah
Setclah Nasabah Melakukan Akad Deng:m Bank
NO Alternatif Jawaban F % A Prosesnya cepat ( dibawah 3 bulan) 27 90 B ]'rosesnya (3- 6 bulan ) 3 10 c Prosesnya lambat (di atas 6 bulan) 0 0
Jumlah 30 100
47
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar nasabah pengguna produk
musyarakah pada Bank Syari'ah Mustindo Ciledug (90%) menjawab bahwa dalam
proses pemberian barang kepada nasabah setelah nasabah melakukan akac\ dengan
Bank prosesnyq/epat clan sebagian kecil (I 0 %) menjawab prosesnya tiga sarnpai
enam bulan.
Data di atas menunj ukkan bahwa ketidakpastian dari segi waktu penerimaan
baranr, tidak c\iternukan pada sebagian nasabah. Sebagai nasabah mengetahui pada
saat barang tersebut akan c\iterima.
Item No. 7 Sikap Para Petugas Bank Syari'ah Mustindo Dalam Melayani Nasabah
Tabcl 7 Sikap Para Pctugas Bank Syari'ah Mustindo Dalam Mclayani Nasabah
NO Alternatif .Jawaban F % A Ramah 25 83 B Sangat ramah 5 17 c Tidak tahu 0 0
-· Jumlah 30 100
Data di atas menunjukkan bahwa sebagian be~:ar responden (83 %)
berpendapat bahw<i nasabah merasa cukup puas dengan pe:layanan yang diberikan
48
oleh petugas Bank Syari'ah Mustindo Ciledug dan sebagian (17 %) menjawab puas
dcngan pelayanan yang diberikan okh petugas.
Item No. 8 Perlu Tidaknya Perbaikan Dalam Kinerja Maupun PeJayanan Petugas
Dalam Bank Syari'ah Mustindo Ciledug
Tabel 8 Perlu Tidaknya Pcrbi1ilrnn Dalam Kinerja Maupun Pclayanan Petugas Dalam
Bank Syari'ah Mnstindo Ciledug
NO Alternatif Jawaban F % A Perlu 19 63 B Sangat perlu 8 27 c Tidak tahu 3 3 --
Jumlah 30 100 - --
Data di atas mcnunjukkan bahwa sebagian besar (6'.I %) nasabah pcngguna
procluk pacla Bank Syari'ah Mustinclo Ciledug menjawab perlu aclanya perbaikan
clalam kinerja maupun pelayanan putgas bank dan sebagian (27 %) menjawab sangat
rerlu adanya perbaikan clalam kinerja dan pelayanan petugas bank, seclangkan sisanya
(10 %) menjawab tidak tahu aclanya perbaikan claJam kinerja dan pelayanan petugas
bank.
Item No. 9 Suclah Sesuaikah Prinsip Syariah Yang Diterapkan Pada Bank
Syariah Mustinclo
Tabel 9 Sudah Sesu~ikah Prinsip Syariah Yang Diterapkan Pada Bank Syariah
Mustindo
NO Alternatif Jawaban F % A Sesuai 25 83 B Sangat sesuai 0 0 c Tidak Tahu 5 17
Jumlah 30 100
49
Data di atas rnenunjukkan bahwa sebagian besar (83 %) nasabah pengguna
procluk pada Bank Syari'ah Mustinclo Ciledug rnenjawab telah sesuai dengan prinsip
Syariah, clikarenakan ticlak rnemberatkan nasabahnya, dan sisanya menjawab tidak
tahu ( 17 %),
Item No. 10 Apakah Pembiayaan Musyarakah Dapat Memberikan
Keuntungan Bagi Nasabah
Tabcl IO Pcmbiayaan Mmyarakah Dapat Mcmberikan Keeuntnngan Bagi Nasabah
NO Alternatif jawaban ~·
A Menguntungkan B Sangat rnenguntungkan c Tidak tahu
-Jumlah
F %
2 9 97 0 I
0 3
3 0 100
Dari data di alas rnenunjukan bahwa sebagian responden (97 %) menjawab
rnenguntung;zan menjacli nasabah pacla bank Syariah Mustindo dan yang menjawab
tidak talrn hanya (3 %), sedangkan yang menjawab rnngat menguntungkan hanya (0
%).
Item No. 11 Penilaian Nasabah Mengenai Proseclur Akad Musyarakah Tabcl 11
Pcnilaian Nasabah Mengenai Prosedur Akad Musyarakah
NO Alternatif jawaban F ! % A Mudah 27 r9o B Sangat Mudah 2
I i c Ticlak tahu I
__ i-1o0------~·
Jumlah 30 ~
50
Dari data di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden (90 %)
rnenjmvab rnudah dalarn prosedur musyarakah, dan yang rnenjawab sangat muclah
hanya (7 %), seclangkan sisanya (3%) responclen rnenjawab tidak tahu.
Item No. 12 Setujukah Dengan Adanya Pe1janjian Nisbah Bagi Hnsil Dalam
Akad Musyarakah
Tabcl 12 Dcngan Arlanya Pcrjanjian Nisbah Bagi Hasil Dalam Akacl Musyarakah
NO Alternatifjawaban F % A Setuju 27 90 B Sangat Setuju 2 7 c Tidak tahu 1 0
J
Jurnlah 30 100
Dari dalJ di alas menunjukan bPhwa sebagian besar responden (90 %)
rne11yatakan setuju dengan nisbah bagi hasil, dan yang menjawab sangat setuju hanya
(7 %>), sedangkar, sisanya (3 %) rne1tjawab tidak tahu.
Item No. 13 Dapat Bersaingkah Bank Syariah Mustinclo Deengan Bank Yang
Lainnya
Tabel 13 Dapat Bersaingkah Bank Syariah Mustindo Dccngan Ilank Yang Lainnya
NO Alternatif Jawaban F
A Dapat bersaing 26 B Sangat bersaing 1 c Tidak tahu 3 --·- ·---
Jumlah 30
Dari data di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden (87 %)
rnejawab bahwa Bank Syariah Mustindo dapat bersaing dengan yang lain, dan yang
.. '
51
menjawab tidak dapat bersaing hanya sebagian kecil yakni (3 %), sedangkan yang
" menjawab tidak tahu (3%) saja.
B. PEMBAHA3AN
Dalam sub bab ini, penulis coba menganalisa data dengan menggunakan
sistem tabulasi, seperii hasilnya dengan data di alas. Diharapkan data tersebut dapat
memberikan informasi yang valid.
Tabel A. 1, Memperlihatkan sebaran sampel berdasarkan pengelompokan
1e111s kelamin responclen. Terlihat bahwa clari 30 sampel diperoleh 63 % sampel
aclalah perempudn. Seclangkan sisanya aclalah laki-laki. Sehingga sampel di dominasi
oleh perempuan.
Tabel A. 2. Memperlihatkan sebaran sampel berdasarkan pengelompokan usia
responden. Terlihat bahwa clari 30 sampel cliperoleh 43 % sampel adalah berusia
antara 23-30 tahtin. Sedangkan sisanya berusai antara 31-38 tahun clan 39-45 tahun.
Tabel A. 3. Memperlihatkan sebaran sampel berdasarkan pengelompokan
tingkai pencliclikan. Terlihat bahwa dari 30 sampel diperoleh 67 % sampel tingkat
pendidikannya tamat SL TA. Seclangkan selehihnya 20 % berpendidikan S l dan l %
untuk tingkat pei\'clidikannya S2 sisanya 10 % untuk lain-lainnya.
Tabel A. 4. lv!emperlihatkan seharan smnpel berclasarkan pengelompokan
biclang pekerjaa11. Terlihat bahwa dari 30 sampel diperoleh 87 % sampel sebagai
wiraswasta. clan l 0 % berprofesi sebagai Pegawai Swasta, sedangkan sisanya I %
untuk pegawai n'~gri.
52
Tabel A'.. 5. Memperlihatkan sebaran sampel berdasarkan pengelompokan
waktu. Yaitu tentang sudah berapa lama responden menjadi nasabah Bank Syari'ah
Mustindo Ciledug Terlihat bahwa dari 30 sampel diperoleh 90 % sampel sudah
menjadi nasabah Bank Syari'ah Mustindo dalam waktu di bawah satu tahun. Dan
selebihnya menjawab sudah menjadi nasabah Bank Syari'ah Mustindo selama di atas
1 tahun.
Tabel A. 6. Memperlihatkan sebaran sampel berdasarkan banyaknya produk
yang d miliki oleh responden. Terlihat bahwa dari 30 sampel diperoleh 67 % sampel
memiliki satu ·produk 13ank Syari'ah Mustindo. Sedangkan selebihnya 33 %
menjawab lebih memiliki lebih dari satu prnduk Bank Syari'ah Mustindo.
Tabel B. 1. Mcmpcrlihatkan sebaran sampel berdasarkan pengelompokan
pemahr.man responden tentang produk musyarakah. Terlihat bahwa dari 30 sampel
diperoleh 57 % '!/ampel menjawab paham akan produk nrnsyarakah. selebihnya 33 %
sarnpcl menyatakan hanya sekeclar tahu ten tang procluk musyarakah clan I 0 % kurang
n1emalMmi.
Tabel B. 2. Memperlihatkan sebaran sampe! berclasarkan pengelompokan
alasan responclen memilih Bank Syari'ah MUSTINDO sebagai wadah untuk
menggunakan procluk musyarakah. Terlihat bahwa dari 30 sampel cliperoleh 43 %
sampel menjawab prosedur pada Bank Syari'ah MUSTINDO aman clan
mengguntungkan, dan 3 7 % sampel menjawab tempatnya dekat dan selebihnya 20
% sampel menja\vab hanya diajak teman.
53
Tabel B. 3. Mernperlihatkan sebaran sarnpel berdasarkan pengelompokan
dampak ekonomi responclen setelah menggunakan procluk musyarakah. Terlihat
bahwa dari 30 sampel diperoleh harnpir semua nasabah mengalami perubahan yang
maju dalam bidang ekonomi.
Tabel B. 4. Mernperlihatkan sebaran sampel berdasarkan pengelornpokan
respon nasabah terhadap produk rnusyarakah yang clitawarkan oleh Bank Syari'ah
Mustinclo. Terlihat bahwa dari 30 sarnpel cliperoleh 8'.I % sampel menjawab
memuaskan, clan 14 % sarnpel rnenjawab kurang memuaskan sedang sisanya 3 %
·neenjawab ticlak taint.
Tabel B. 5. Memperlihatkan sebaran sampel berclasarkan pengelompokan
beban angsuran yang harus clibayar oleh nasabah pengguna procluk musyarakah.
Terlihat bahwa d'ari 30 sampel cliperoleh 90 % sampel menjawab angsuran yang harus
clibayar oleh nasabah pengguna procluk musyarakah suclah sesuai dengan keuangan
nasabah Jan yang rnenjawab ticlak tahu 7 %,seclangkan sisanya 3 % menjawab
mer1 beratkan.
Tabel B'.1 6. Memperlihatkan sebaran sampel berclasarkan pengelompokan
tentang p.-oses pemberian barang kepacla nasabah pengguna procluk musyarakah
setelah nasabah melakukan akad clengan bank. Terlihat bahwa dari 30 sampel
cliperoleh 90 % san1pel menjawab prosesnya cepat, clan selebihnya menjawab
prosesnya antard·3-6 bulan.
Tabel B. 7. Memperlihatkan sebaran sampel berclasarkan pengelompokan
tentang sikap para petugas Bank Syari'ah Mustinclo clalam melayani nasabah. Terlihat
54
bahwa dari 30 sampel diperoleh 83 % sampel menjawab ramah dan selebihnya 17 %
sampel menjawab biasa saja.
'' Tabel B"." 8. Memperlihatkan sebaran sampel berclasarkan pengelompokan
pendapat nasabah tentang 1jerlu-tidaknya perbaikan dalam kinerja maupun pelayanan
petugas Bank Syari'ah Mustindo. Terlihat bahwa dari 30 sampel diperoleh 63 %
sampel menjawab perlu, 27 % sampel menjawab sangat perlu, clan selebihnya I 0 %
sampel menjawab tidak perlu.
Thbel B. 9. Memperlihatkan sebaran sampel berdasarkan pengelompokan
pcndapat nasabah tentang sudail sesuaikah prinsip syariah pada produk musyarakah
di Bank Mustindc, terlihat dari JO sampel diperoleh 83 %0.arnpel menjawab sesua:
deng·.111 prinsip syariah, sedangkan sisanya 17 % menjawab tidak talm.
Tabel B. 10. Memperlihatkan sebaran sampel berdasarkan pengelompokan
pendapat nasabah tentang keuntungan yang clidapat dari pembiayaan musyarakah.
Terlihat bahwa dari 30 sampel diperoleh 97 % sampel menjawab menguntungkan, 3
% smnpel 111cnjn'{w1b tidak talrn dan yang meniawab tidak mcnguntungkan 0 %.
Tabd H. 11. \kmpnlihatkan sebarnn sampel berdasarknn pengelompokan
1c111a11g pl'llilaia11 pt'<lSl'dur abd ~1usyarnkal;. l'crlihnt bnhwn d,1ri 30 snmpcl
menja\\'ab tidak lahu.
tcnlanp. ~icl1ij11knh dcnu.n ni~•hnh hnp,i hnsil dnl:1111 nknd ll1ll:i)':ll'Hknh, 'l'crlihnt hnlnYn
'\'
55
dari 30 sarnpel diperoleh 90 % rnenjawab setuju, 7 % meruawab sangat setuju, dan
sisanya 3 % merl}awab tidak setuju.
Table B. 13. Mernperlihatkan sebaran sampel berdasarkan pengelompokan
tentang Rank Syariah Mustindo Ciledug, dapatkah bersaing dengan bank iainnya,
Terlihat bahwa dari 30 sampel diperoleh 87 % menjawab dapat bersaing, 3 %
menjawab tidak dapat bersaing, sedangkan sisanya I 0 % merijawab tidak t2.hu.
A. Kcsimpulan
BABV
PE NUT UP
I. Salah satu lembaga ekonomi Islam yang didirikan berdasarkan konsep
syari'ah adalah perbankan syari'ah. Perbankkan Syari'ah adalah bank yang
beroperasi sesuai clengan prinsip-prinsip syari'ah Islam, karena clengan tata
cara bermuamalr.tnya clijauhi praktek-praktek yang dikhawatirkan
mengandung unsur-unsur riba untuk di isi dengan kegiatan investasi dasar
bagi basil clan pembiayaan perdagangan.
2. Bank Syari'ah MUSTINDO adalah satu usaha untuk melayani nasabah yang
menginginkan sistem perbankan berdasarkan prinsip syari'ah. Bank Syari'ah
merupakan unit tersendiri yang !Jergerak ldrnsus d.i perbankkan syari'ah
dengan pembnkuan clan fasilitas pelayanan yang tidak kalah bagusnya dengan
bank-bank syariah yan~ lainnya.
3. Dari sekia'1 banyak procluk yang ditawarkan oleh Bank Syari'ah MUSTINDO,
terdapat satu produk yang menjadi unggulan dan paling dominan digunakan
oleh nasabah yaitu Prociuk Musyarakah. Dominannya produk musyarakah
tersebut dikarenakan prosesnya cepat dim prosedurnya mudah untuk
digunakan dan dalam pelayanannya pun menurut sebagian nasabah (83 %),
bersikap ramah kepada nasabah.
56
57
.... 4. Persepsi nasabah Bank Syari'ah MUSTINDO Cx!edug terhadap produk
musyarakah berdasarkan data yang terkuP1pul, dapat dikatakan positif
menerima adannya produk musyarakah yang ditawarkan oleh Bank Syari'ah
MUSTINDO. Se!air, nasabah melayani produk musyarakah tersebut, produk .fl
musyarakah juga teroukti memberikan kemajuan ekonomi bagi nasabah yang
menggunakan.
5. Adapun dalarn rnasalah kepuasan pese1ia terhadap ,~elayanan petugas,
sebagian besar nasabah (83 %) cukup puas dengan pelayanan yang terdapat
pada Bank Syari'ah MUSTINDO Ciledug. Hal ini rnernbuktikan bahwa
manajemen Bank S yari' ah MUSTINDO Ciledug sudah terrnasuk profesional.
B. Saran-Saran
Setelah mengkaji konsep dr.n pelaksanaan produk rnusyarakah pada Bank
Syari'ah MUST!NDO Ciledug di lapangan ditunjang dengan data-data yang kongkrit
dari para nasabah pengguna produk rnusyarakah, penulis berpendapat bahwa
oprasional Bank Syari'ah MUSTINDO Ciledug sudah relatifbaik, begitujuga dengan
manajemennya sudah cukup profesional, tetapi meskipun begitu seperti terlihat dari
basil penelitian bahwa diantara nasabah pengguna produk musyarakah masih ada
yang belum paham dengan produk musyarakah yang ditawarkan oleh Bank Syariah
MUSTONDCJ Ciledug.
58
Pendapat ini ,mtunya di tunjang oleh fakta yang dirasakan dan dilihat secara
langsung oleh s"bagian nasabah pengguna produk musyarakah pada Bank Syari'ah
MUSTINDO Ciledug.
Berdasa&an kenyataan tersebut, penulis menyarankan:
Untuk lebih meningkatkan profesionalitas dan manaJemen perbankkan yang
l:;larni, penulis berharap pihak Bank Syari'ah MUSTINDO Ciledug beserta
seluruh pesertanya senantiasa meningkatkan skill, IPTEK dan !MT AQ, sehingga
Bank Syari'ah MUSTINDO ym1g berlandaskan syari'at Islam benar-benar eksis
dan senantiasa menunjunjung tinggi etika !slam.
2 Untuk menghindari ketidak-pahaman nasabah, baik yang menggunakan ataupun
yang belum menggunakan produk musyarakah, hendaknya para petugas Bank
Syari'ah Ml!JSTfNDO menjelaskan dan mempromosikan produk musyarakah
terse but.
3 Untuk tetap menjaga kepercayaan nasabah Bank Syari'ah MUSTINDO, haruslah
mengupayakan adanya perbaikan-perbaikan, baik perbaikan hubungan dalam
Bank itu sendiri, maupun dalam segi pelayanan yang hams lebih ditingkatkan.
DAFT AR PUST AKA
Al-Qur 'an al-Karim
Ibn Qudamah A'tdullah bin Ahmad, Mughni wa Syarh Kabir, (Beirut: Dar eJ .. Fikr, 1984), jilid 5
Afzalurrahman, Dok.'rin Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995), jilid 4
Ahmad, Mustaq, Etik2 Bisnis Islam, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2003), cet. Ke-!
Ali, Daud, Muhammad, Sistem Ekonomi Islam: Za/:21 dan Waka/, Jakarta: UI Press, 1998, Cet Ke-I
Antonio, Muhammad, Syafi'i, Bank Syari'ah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta: B. I dan "'azkia Institue 1999), cet.ke-1
-------------, Bank Syariah: Wacana Ulama dan Cendikiawan, (Jakarta:Tazkia lnstitut, 199 ,cet.ke-1
------ ·------, Ban'//; Syariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta :Gema Insani Press, 200 I), cet. Ke-I
Aziz, M, Amin, A1engembangkan Bank Islam di Indonesia, (Jakarta: Bangkit, 1990)
Gufron, Ahmad, Mas'adi Fiqh 1\!fuamalat Kontekstual, Jakarta PT. Raja Grafindo Persada,2002,cet ke-1
Haroen, Nasrun;"Piqh Muamalat, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), cet. Ke-I
Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional Untuk Lembaga Keuangan Syariah.(Jakarta: DSN-MUI clan BI, 2001), Edisi Ke-l
Metwally, Prof. DR., M.M. Teori dan lvfodel Ekonomi Islam, Pengantar dan Penterjemah M. Husein, SE., Ph.D., (Jakarta; PT. Bangkit Daya Insana, 1995)
Muhammad, SiS'tem dan Prosedur Operasional Bnak Islam, (Y ogyakarta: Penerbit Ull Perss, 2000)
Nabhani, Taqyuddin, Al- 1\!lembangun Sistem Ekonomi Alternatif, Perspektif Islam, (Surabaya: Rissalah Gusti, I 996) cet.ke-1
59
Perwaatmadja, Karnaen dan Antonio, Syafi'i, Muhammad, Banklslam, (Yogyakarta: Veresia Grafika, 1992)
Sabiq, Sayyid, F),qh al-Sunnah, (Beirut: Dar el-Fikr), jilid 3 '#'
60
Apa dan Bagaimana
Saefuddin, Ahmad M, Ekonomi dan Masyarakat dalam Perspekt!f Islam, (Jakarta; CV. RajRwali, 1997), Cct. Ke- I
Saefudin, M, Ahmad, Ekonomi dan Masyarakat dalam Perspektif Islam, Jakarta: CV. Rajawali, 1987, Cet Ke-I
Sjehdeini, Sutan, Rc:mi' Perbankan Islam don Kedudukannya dalam Tata Hukum di Jndonesia,(Jakarta :PT Temprint ,1999)
Sulaiman bin Asy'at, Sunah Abi Daud, (Beirl't: Dar el -Fikr, tth.), jilid 3
Sumitro, Warkum, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait BM! dan Takaful di Indonesia. (Jakmia: PT. Raja Grafindo. 2002). Cet. Ke-3
Zu'.1aili, Wahbah Al- Al-Fiqh al-Islam wa Adillatuhu, (Beirut: Dar el-Fikr, 1989), j1lid 4
'(I