JURNAL PENGGUNAAN MEDIA TWITTER DAN MNAT ...jurnalkommas.com/docs/JURNAL_Sinta...
Transcript of JURNAL PENGGUNAAN MEDIA TWITTER DAN MNAT ...jurnalkommas.com/docs/JURNAL_Sinta...
-
JURNAL
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER DAN MNAT BERWISATA
(Studi Korelasi Penggunaan Media Twitter @indtravel terhadap Minat
Berwisata di Kalangan Followers @indtravel)
Oleh:
SINTA AGUSTINA
D0211094
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
-
1
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER DAN MINAT BERWISATA
(Studi Korelasi Penggunaan Media Twitter @indtravel Terhadap Minat
Berwisata di Kalangan Followers @indtravel)
Sinta Agustina
Nora Nailul Amal
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract
Nowadays, traveling becomes an inseparable part of human life. The mass
media also helps to provide choice in deciding tourist destination. New media also
participates as a source of travel information. Twitter is used as one of the media
used by the Ministry of Tourism of the Republic of Indonesia to publicate various
tourism content for the public and @indtravel’s followers.
The purpose of this research is to know is there the correlation between the use
of twitter @indtravel with travel interest; increasing knowledge; changing feelings,
preferences, level of confidence; desire and planning to visit tourist destinations
informed by @indtravel account. This type of research is explanatory. The
sampling method uses Slovin formula and quota sampling. The data is obtained by
spreading the questionnaire via Google Drive. The data analysis technique which
is used in this research is the correlation analysis by SPSS for Windows.
There are some conclutions of this research. First, there is a significant
relationship between the use of twitter @indtravel with travel interests in
@indtravel’s followers with a rate of 0,365. Second, there is a significant
relationship between the use of twitter @indtravel with increasing knowledge of
@indtravel’s followers with a rate of 0.277. Third, there is a significant
relationship between the use of twitter @indtravel with perceptions, preferences,
and level of trust @indtravel’s followers with a rate of 0.355. And last, there is a
significant relationship between the use of twitter @indtravel with the wishes and
plans of followers visited tourist destinations with a rate of 0.235.
Keywords: Social media, twitter, travel interests, mass media effects, @indtravel’s
twitter account
-
2
Pendahuluan
Pada awalnya perjalanan berkembang karena adanya kebutuhan manusia untuk
bertahan hidup. Pada saat itu perjalanan bertujuan untuk memperluas daerah
kekuasaan dan memperluas jaringan perdagangan. Selain itu, rasa keingintahuan
manusia juga mendorong manusia itu sendiri untuk melakukan perjalanan.
Kegiatan wisata pun dilakukan sebagai salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
memenuhi rasa keingintahuan manusia. Seiring dengan berjalannya waktu,
kegiatan wisata tidak hanya sebatas memenuhi rasa keingintahuan manusia, tetapi
juga sebagai salah satu kegiatan yang dapat dilakukan lari dari kesibukan dan
rutinitas sehari-hari. Hal tersebut membuat kegiatan wisata semakin diminati oleh
banyak orang.
Di Indonesia, perkembangan pariwisata sudah semakin meningkat.
Pertumbuhan pariwisata di Indonesia tahun 2014 mencapai 9,39% lebih tinggi dari
tahun sebelumnya. Begitupun dalam daftar peringkat daya saing pariwisata di
ASEAN. Menurut World Economic Forum pada 2013, posisi Indonesia terus
meningkat setiap tahunnya. Pada 2014, Indonesia berada pada peringkat 70,
sementara tahun sebelumnya pada peringkat 74 (tempo.co, 2014). Pada 2015,
World Economic Forum melalui laporan Travel and Tourism Competitiveness
Report 2015 mengukuhkan daya saing Indonesia menduduki peringkat 50 dari 141
negara (panorama-magz.com, 2015). Hal ini dapat diraih karena pada 2014
Indonesia mampu menarik 8,8 juta wisatawan mancanegara.
Berangkat dari hal inilah, wisata atau yang kerap disebut traveling menjadi
tren, termasuk di Indonesia. Hal-hal seputar traveling menjadi sesuatu yang
menarik untuk diperbincangkan. Traveling seakan-akan menjadi satu hal yang tidak
dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Media massa pun turut memberikan
pilihan kepada khalayak sebagai referensi dalam berwisata. Beberapa program
televisi juga memberikan informasi seputar tempat wisata di Indonesia. Begitupun
dengan media cetak, majalah travel salah satunya. Majalah yang mengkhususkan
isinya dengan informasi wisata ini juga hadir sebagai referensi yang tepat bagi
pembacanya.
http://www.tempo.co/read/news/2014/03/06/202559869/Pariwisata-Indonesia-Lampaui-Pertumbuhan-Ekonomihttp://www.panorama-magz.com/newsflash/daya-saing-pariwisata-indonesia-meningkat
-
3
Seiring dengan tingginya minat berwisata masyakarat Indonesia, media baru
atau new media pun tak kalah menyuarakan dirinya dalam perkembangan
pariwisata di Indonesia. New media juga dimanfaatkan sebagai media informasi
untuk mengetahui destinasi-destinasi menarik yang dapat dijadikan sebagai tujuan
wisata. New media pun muncul dengan berbagai kemudahan dalam mengaksesnya.
Salah satu media baru yang seringkali dimanfaatkan sebagai media informasi
adalah twitter.
Beberapa jurnal internasional pun membahas peran twitter sebagai salah satu
bagian dari proses perkembangan teknologi. Seperti yang dikemukakan oleh
Ignacio Ciles (2013) bahwa penciptaan twitter merupakan perkembangan teknologi
yang penggunaannya dilakukan secara terus menerus. Lebih lanjut, Sebastian
Valenzuela (2014) menyebutkan bahwa Facebook dan Twitter memungkinkan
penggunanya untuk membuat komunitas atau gerakan, untuk berbagi konten media
dalam bentuk teks, foto, video, dan sebagainya. Kelebihan tersebut turut
memunculkan komunitas-komunitas traveling dan fotografi yang memanfaatkan
twitter sebagai media untuk menginformasikan wisata Indonesia.
Informasi-informasi seputar wisata banyak ditemukan pada jejaring sosial yang
muncul pada 2007 ini. Sebut saja akun twitter @LiburanLokal yang menginspirasi
akun-akun wisata lain bermunculan di Indonesia. Sementara akun @detikTravel
dan @KompasTravel turut memberikan informasi mengenai wisata Indonesia
dalam bentuk berita yang terdapat dalam website masing-masing, yang link-nya
ditautkan dalam akun twitter masing-masing. Tak kalah dengan ketiga akun di atas,
akun twitter seperti @LiburanJogja, @karimunjawa_id, @LombokVacation, dan
sebagainya pun turut meramaikan lini masa twitter dengan mempromosikan potensi
wisata daerah masing-masing.
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia pun turut meramaikan lini masa
twitter melalui akun @indtravel. Dalam akun ini, berisi informasi seputar daerah-
daerah wisata di Indonesia. Akun @indtravel pun turut mempublikasikan foto-foto
keindahan alam dan ragam budaya yang dimiliki Indonesia. Tidak hanya itu,
@indtravel juga mengijinkan followers-nya untuk berbagi foto maupun informasi
-
4
mengenai wisata Indonesia dengan menggunakan hashtag #WonderfulIndonesia
dan #PesonaIndonesia.
Mulai memanfaatkan jejaring sosial twitter pada September 2009, @indtravel
pun gencar mempublikasikan potensi wisata Indonesia melalui teks dan foto yang
diunggah setiap harinya. Dalam informasi yang dirilis oleh antaranews.com (2012),
68,1% followers @indtravel adalah follower di dalam negeri, 2,5% berada di
Amerika Serikat, dan sisanya tersebar di berbagai penjuru dunia.
Aktifnya sosial media twitter dalam menginformasikan daerah-daerah wisata
di Indonesia membuat penggunanya memiliki keinginan untuk mengunjungi
tempat-tempat tersebut. Media sosial pun turut memiliki andil dalam meningkatkan
jumlah wisatawan. Dengan jumlah pengguna twitter di Indonesia yang mencapai
sekitar 20 juta, facebook sebanyak 69 juta pengguna atau path lebih dari 4 juta
pengguna, media sosial mampu menciptakan perbincangan positif tentang
pariwisata. (antarajatim.com, 2014)
Dari fakta dan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini akan
berkonsentrasi pada penggunaan media twitter @indtravel dan minat berwisata di
kalangan followers @indtravel. Penggunaan media twitter @indtravel dikaitkan
dengan frekuensi pengguna dalam mengakses twitter @indtravel. Sementara untuk
minat berwisata dalam penelitian ini dikaitkan dengan efek penggunaan media,
dimana pengguna media twitter @indtravel akan berminat untuk mengunjungi
destinasi wisata dikarenakan efek penggunaan media itu sendiri. Hal ini
berdasarkan teori peluru (bullet theory) atau model jarum hipodermis yaitu efek
kognitif, afektif, dan behavioral. Efek-efek inilah yang nantinya akan menimbulkan
minat berwisata pada pengguna media twitter @indtravel.
Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Adakah hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter
@indtravel dengan minat berwisata di kalangan followers @indtravel?
http://www.antaranews.com/berita/349522/pemerintah-luncurkan-situs-web-indonesia-travelhttp://www.antarajatim.com/lihat3/berita/143598/media-sosial-ikut-dongkrak-popularitas-wisata-banyuwangi
-
5
2. Adakah hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter
@indtravel dengan bertambahnya wawasan followers @indtravel mengenai
destinasi wisata di Indonesia?
3. Adakah hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter
@indtravel dengan perasaan menyukai, preferensi, dan tingkat kepercayaan
followers @indtravel terhadap akun @indtravel?
4. Adakah hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter
@indtravel dengan minat dan rencana followers @indtravel untuk
mengunjungi destinasi yang diinformasikan akun @indtravel?
Telaah Pustaka
1. New Media
Munculnya media baru membuat manusia semakin dimudahkan dalam
mencari informasi. Franklin, dkk (2005: 160) dalam Hastasari (2011: 239)
menyebutkan media baru merujuk pada sesuatu yang berkembang karena
platform dan teknologi digital, jurnalisme online dan multimedia yang
menggunakan internet. Sementara Janet Murray mendefinisikan new media
sebagai sebuah representasi medium baru dalam bentuk medium digital.
(Wardrip-Fruin, 2003: 3, dalam Syaibani, 2011: 2)
Salah satu media baru yang dapat dimanfaatkan sebagai media
komunikasi adalah situs microblogging twitter. Twitter adalah layanan
jejaring sosial dan mikroblog daring yang memungkinkan penggunanya
untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter,
yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet) (Wikipedia, 2015).
Komunikasi yang disampaikan di twitter disampaikan dalam bentuk tweet
yang dapat diakses oleh followers. Twitter pun memfasilitasi penggunanya
untuk dapat berinteraksi antara komunikan dan komunikator melalui
jaringan internet.
Dalam penelitian ini, akun @indtravel menyampaikan pesan kepada
followers-nya mengenai potensi wisata Indonesia melalui tweet. Tidak
sebatas memberikan informasi, akun ini pun juga berinteraksi dengan
http://id.wikipedia.org/wiki/Twitter
-
6
followers-nya dalam bentuk mention, dimana akun @indtravel dapat
membalas/menjawab tweet yang disampaikan oleh followers.
2. Efek Penggunaan Media
Effendy (2006: 24) menyebutkan media massa mampu menimbulkan
keserempakan (simultaneity) pada pihak khalayak dalam menerima pesan-
pesan yang disebarkan. Pesan yang disampaikan media massa tentu saja
akan akan diterima secara bersama-sama oleh khalayak. Seperti halnya
twitter, dalam menyampaikan pesannya dalam bentuk tweet yang akan
dilihat dan dibaca oleh followers secara bersamaan.
Menurut Morissan (2012: 61), kata “efek” pada konteks komunikasi
massa merupakan suatu konstruk karena memiliki setidaknya tiga konsep,
yaitu kognitif, afektif, dan perilaku (behavior). Dalam teori peluru atau
model jarum hipodermis pun disebutkan efek media massa dalam tiga
aspek, yaitu kognitif, afektif, dan behavioral. Teori ini merupakan salah satu
teori umum pertama yang membahas mengenai efek komunikasi massa.
Teori ini mengatakan bahwa rakyat benar-benar rentan terhadap pesan-
pesan komunikasi massa. (Severin dan Tankard, 2011: 147)
Komponen kognitif merupakan komponen yang menyangkut kegiatan
mental (otak). Menurut Rakhmat (2012: 217), efek kognitif terjadi bila ada
perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi khalayak.
Efek ini menekankan pada dampak yang ditimbulkan oleh siaran media
terhadap penanaman pengetahuan, pengertian, dan keterampilan.
Sementara komponen afektif merupakan komponen yang berkaitan
dengan sikap, perasaan, dan kesukaan (Rakhmat, 2004: 64). Efek afektif
timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci
khalayak (Rakhmat, 2012: 217). Riswandi (2009: 114) menyebutkan efek
afektif berkaitan dengan perasaan, rangsangan emosional, sikap, atau nilai.
Sehingga dapat diartikan bahwa komponen ini mencakup perasaan suka
atau tidak suka terhadap sesuatu, yang meliputi pembentukan opini sebagai
wujud dari pembentukan sikap. Belch dan Belch (2001: 148) menyebutkan
tiga tahapan dalam efek afektif, yaitu menyukai (liking), preferensi
-
7
(preference), dan menyakini (conviction). Tahapan ini merupakan tahapan
setelah kognitif dan sebelum behavioral, dimana ketiga tahap tersebut
merupakan tahapan yang dilewati dalam proses komunikasi.
Menurut Rakhmat (2012: 217), efek behavioral merujuk pada perilaku
nyata yang dapat diamati; yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau
kebiasaan berperilaku. Pada tahap ini media turut berperan dalam
menggerakkan keinginan komunikan untuk melakukan suatu aktivitas atau
kegiatan yang disampaikan dalam pesan. Belch dan Belch (2001: 118)
menjelaskan bahwa efek behavioral ditandai dengan adanya tindakan
pembelian (purchase) terhadap produk yang dipromosikan.
Dalam penelitian ini, komponen-komponen tersebut dikaitkan dengan
minat berwisata followers @indtravel. Sebagaimana yang telah kita ketahui,
bahwa media berperan dalam membentuk persepsi penggunanya. Oleh
sebab itu, efek kognitif, afektif, dan behavioral menjadi bagian yang diteliti
dalam penelitian ini.
3. Minat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), minat berarti
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan
(kbbi.web.id, 2015). Sementara Guilford dalam Munandir (1997: 146)
mendefinisikan minat sebagai kecenderungan tingkah laku umum seseorang
untuk tertarik kepada sekelompok hal tertentu. Berdasarkan definisi
tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa minat merupakan
kecenderungan seseorang yang memperhatikan (attention) sesuatu, disertai
dengan timbulnya hasrat atau keinginan (desire) dan tingkah laku atau
tindakan (action).
Menurut Hadinoto (1998: 189), ada dua faktor yang mempengaruhi
minat sesorang, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
- Faktor dari dalam (instrinsik) yaitu berarti bahwa suatu perbuatan
memang diinginkan karena seseorang senang melakukannya. Dalam
hal ini, seseorang melakukan suatu kegiatan karena keinginan dari
file:///C:/Users/acer/Downloads/kbbi.web.id
-
8
orang tersebut. Dengan kata lain, minat datang dari diri orang itu
sendiri.
- Faktor dari luar (ekstrinsik) yaitu bahwa suatu perbuatan dilakukan atas
dasar dorongan dari luar
Dalam penelitian ini, minat berwisata dikaitkan dengan faktor dari luar
(ekstrinsik) yaitu media twitter @indtravel dan media lain yang turut
memiliki peran dalam menumbuhkan minat berwisata followers @indtravel.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, faktor ekstrinsik yaitu berupa
dampak dari penggunaan media itu sendiri, yaitu berupa komponen-
komponen yang membentuk persepsi followers, seperti kognitif, afektif, dan
behavioral.
4. Industri Pariwisata
Traveling atau berwisata saat ini sudah menjadi kebiasaan bagi
masyarakat. Ditambah lagi dengan meningkatnya fasilitas untuk menunjang
kegiatan wisata, yang dibuktikan dengan makin banyaknya penginapan,
transportasi, kuliner, hingga pendidikan keterampilan pariwisata yang
menunjang keperluan tersebut. Kodhyat dalam Desky (2001) menyebutkan
bahwa wisata adalah perjalanan dan persinggahan yang dilakukan oleh
manusia di luar tempat tinggalnya untuk berbagai maksud dan tujuan, tetapi
bukan untuk tinggal menetap di tempat yang dikunjungi atau disinggahi atau
untuk melakukan pekerjaan dengan mendapatkan upah.
Dalam kegiatannya mempromosikan destinasi wisata Indonesia, akun
twitter @indtravel menginformasikan mengenai berbagai jenis wisata yang
dapat dilakukan di suatu daerah tertentu. Kegiatan yang dilakukan oleh akun
twitter @indtravel merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan jumlah
wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Tidak dapat dipungkiri,
meningkatnya jumlah wisatawan salah satunya disebabkan karena adanya
fasilitas-fasilitas memadai yang disediakan oleh suatu destinasi wisata.
Dimana pariwisata menempatkan fungsinya sebagai industri pariwisata
dalam segi ekonomi.
-
9
Bagyono (2007: 25-28) mendefinisikan industri pariwisata atau usaha
jasa pariwisata adalah suatu usaha bisnis yang kegiatan utamanya meliputi
menjual jasa-jasa pariwisata kepada wisatawan, baik itu wisatawan
domestik maupun wisatawan mancanegara. Industri pariwisata meliputi
berbagai hal yang menunjang pelayanan pariwisata suatu daerah. Industri
ini meliputi travel vendor yang menjual jasa dalam bentuk pelayanan
kepada wisatawan yang disebut dengan produk wisata. Foster (1995: 32)
menyebutkan industri pariwisata meliputi biro perjalanan atau agen wisata
(travel agent), penerbangan, hotel, jasa rental mobil, operator wisata, cruise
line (pelayaran), bus line (bus), railway line (kereta api), tour guide, dan
perusahaan taksi.
Di Indonesia, industri pariwisata saat ini berkembang dengan sangat
pesatnya. Kekuatan industri pariwisata Indonesia tentu saja terdapat pada
sumber daya alam dan ragam budaya yang dimiliki. Selain itu, kemudahan
dalam transportasi maupun akomodasi membuat wisatawan berminat untuk
mengunjungi destinasi wisata di Indonesia. Hal ini juga ditunjang dengan
berkembangnya fasilitas-fasititas untuk melayani wisatawan, seperti biro
perjalanan wisata yang mulai menjamur, kemudahan dalam reservasi
penginapan dengan hanya menggunakan smartphone, meningkatnya
publikasi destinasi wisata melalui jejaring sosial, dan sebagainya.
Hipotesis
Dari uraian telaah pustaka di atas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter
@indtravel dengan minat berwisata di kalangan followers @indtravel
2. H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter
@indtravel dengan bertambahnya wawasan followers @indtravel mengenai
destinasi wisata di Indonesia
3. H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter
@indtravel dengan perasaan menyukai, preferensi, dan tingkat kepercayaan
followers @indtravel terhadap akun @indtravel
-
10
4. H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter
@indtravel dengan minat dan rencana followers @indtravel untuk
mengunjungi destinasi yang diinformasikan akun @indtravel
Metodologi
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Penelitian ini menggunakan pendekatan survey, dengan teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh followers
akun twitter @indtravel yang berjumlah 249.543 (25 Agustus 2015). Untuk
menentukan besarnya sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin:
𝑛 = 𝑁
𝑁(𝑒)2+ 1
= 249.543
249.543(0,1)2+ 1
= 249.543
2496,43
= 99,96 = 100 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
Dari perhitungan di atas, didapatkan jumlah sampel yang akan diteliti yaitu 100
responden. Setelah didapatkan jumlah sampel yang akan diteliti, kemudian peneliti
menentukan teknik sampling yang akan digunakan. Ditentukan dalam penelitian ini
menggunakan teknik quota sampling (sampel kuota).
Setelah peneliti mendapatkan data dari kuesioner, peneliti melakukan analisis.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasi.
Data dalam penelitian ini merupakan data ordinal, sehingga peneliti menggunakan
Tata Jenjang Spearman.
Sajian dan Analisis Data
Dari data yang telah didapatkan dari responden, peneliti melakukan
pengolahan data untuk mengetahui hubungan antar variabel dengan menggunakan
program SSPS For Windows, yaitu Correlations. Namun sebelum menganalisis
data untuk melihat hubungan antar variabel, terlebih dahulu diuraikan mengenai uji
validitas dan uji reliabilitas dari masing-masing variabel.
-
11
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel No. Koefisien
Validitas
Titik
Kritis
Koefisien
Reliabel
Titik
Kritis Kesimpulan
X
1 0,836 0,361
0,815 0,600 Valid &
Reliabel 2 0,902 0,361
3 0,826 0,361
Y
1 0,737 0,361
0,884 0,600 Valid &
Reliabel
2 0,814 0,361
3 0,847 0,361
4 0,649 0,361
5 0,712 0,361
6 0,756 0,361
7 0,521 0,361
8 0,774 0,361
9 0,487 0,361
10 0,701 0,361
Hasil Analisis Korelasi
Hubungan Antara Penggunaan Media Twitter @indtravel (X) dengan Minat
Berwisata di Kalangan Followers @indtravel (Y)
Correlations
penggunaan
media twitter
@indtravel
minat
berwisata di
kalangan
followers
@indtravel
Spearman's rho penggunaan media
twitter @indtravel
Correlation Coefficient 1.000 .365**
Sig. (2-tailed) . .000
N 100 100
minat berwisata di
kalangan followers
@indtravel
Correlation Coefficient .365** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
-
12
Berdasarkan perhitungan korelasi Spearman menggunakan SPSS For
Windows, didapatkan koefisien korelasi (rhitung) sebesar 0,365, dengan signifikansi
sebesar 0,000. Selanjutnya, nilai rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel. Diketahui
nilai rtabel untuk jumlah sampel 100 dan dengan taraf signikansi 0,01 adalah sebesar
0,257. Oleh karena itu, rhitung > rtabel (0,365 > 0,257), maka hipotesis dapat diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
penggunaan media twitter @indtravel dan minat berwisata di kalangan followers
@indtravel.
Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan dan arah hubungan kedua variabel.
Berdasarkan pedoman interpretasi korelasi dalam Sugiyono (2009:184), koefisien
korelasi sebesar 0,365 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel X dan Y
termasuk dalam kategori lemah atau rendah. Tanda korelasi yang positif
menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel positif dan searah, dimana tingginya
penggunaan media twitter @indtravel akan diikuti dengan semakin tingginya minat
berwisata di kalangan followers @indtravel.
Hubungan Antara Penggunaan Media Twitter @indtravel (X) dengan Efek
Kognitif Penggunaan Media Massa di Kalangan Followers @indtravel (Y1)
Correlations
penggunaan
media twitter
@indtravel efek kognitif
Spearman's rho penggunaan media twitter
@indtravel
Correlation Coefficient 1.000 .277**
Sig. (2-tailed) . .005
N 100 100
efek kognitif Correlation Coefficient .277** 1.000
Sig. (2-tailed) .005 .
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
-
13
Berdasarkan perhitungan SPSS, didapatkan koefisien korelasi (rhitung) sebesar
0,277, dengan signifikansi sebesar 0,005. Selanjutnya, nilai rhitung dibandingkan
dengan nilai rtabel. Diketahui nilai rtabel untuk jumlah sampel 100 dan dengan taraf
signikansi 0,01 adalah sebesar 0,257. Oleh karena itu, rhitung > rtabel (0,277 > 0,257),
maka hipotesis dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter @indtravel dengan efek
kognitif penggunaan media massa di kalangan followers @indtravel.
Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan dan arah hubungan kedua variabel.
Berdasarkan pedoman interpretasi korelasi, koefisien korelasi sebesar 0,277
menunjukkan bahwa hubungan antara variabel X dan Y1 termasuk dalam kategori
rendah, tetapi pasti. Tanda korelasi yang positif menunjukkan bahwa hubungan
kedua variabel positif dan searah, dimana tingginya penggunaan media twitter
@indtravel akan diikuti dengan semakin tingginya wawasan followers mengenai
destinasi wisata di Indonesia.
Hubungan Antara Penggunaan Media Twitter @indtravel (X) dengan Efek
Afektif Penggunaan Media Massa di Kalangan Followers @indtravel (Y2)
Correlations
penggunaan
media twitter
@indtravel efek afektif
Spearman's rho penggunaan media twitter
@indtravel
Correlation Coefficient 1.000 .355**
Sig. (2-tailed) . .000
N 100 100
efek afektif Correlation Coefficient .355** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan perhitungan korelasi Spearman, didapatkan koefisien korelasi
(rhitung) sebesar 0,355, dengan signifikansi sebesar 0,000. Selanjutnya, nilai rhitung
-
14
dibandingkan dengan nilai rtabel. Diketahui nilai rtabel untuk jumlah sampel 100 dan
dengan taraf signikansi 0,01 adalah sebesar 0,257. Oleh karena itu, rhitung > rtabel
(0,355 > 0,257), maka hipotesis dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter @indtravel
dengan efek afektif penggunaan media massa di kalangan followers @indtravel.
Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan dan arah hubungan kedua variabel.
Berdasarkan pedoman interpretasi korelasi, koefisien korelasi sebesar 0,355
menunjukkan bahwa hubungan antara variabel X dan Y2 termasuk dalam kategori
rendah. Tanda korelasi yang positif menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel
positif dan searah, dimana tingginya penggunaan media twitter @indtravel akan
diikuti dengan semakin tingginya tingkat kesukaan, preferensi, dan tingkat
kepercayaan followers terhadap akun@indtravel.
Hubungan Antara Penggunaan Media Twitter @indtravel (X) dengan Efek
Behavioral Penggunaan Media Massa di Kalangan Followers @indtravel (Y3)
Correlations
penggunaan
media twitter
@indtravel
efek
behavioral
Spearman's rho penggunaan media
twitter @indtravel
Correlation Coefficient 1.000 .235*
Sig. (2-tailed) . .018
N 100 100
efek behavioral Correlation Coefficient .235* 1.000
Sig. (2-tailed) .018 .
N 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan SPSS, didapatkan koefisien
korelasi (rhitung) sebesar 0,235, dengan signifikansi sebesar 0,018. Selanjutnya, nilai
rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel. Diketahui nilai rtabel untuk jumlah sampel 100
dan dengan taraf signikansi 0,05 adalah sebesar 0,197. Oleh karena itu, rhitung > rtabel
-
15
(0,235 > 0,197), maka hipotesis dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media twitter @indtravel
dengan efek behavioral penggunaan media massa di kalangan followers @indtravel.
Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan dan arah hubungan kedua variabel.
Berdasarkan pedoman interpretasi korelasi, koefisien korelasi sebesar 0,235
menunjukkan bahwa hubungan antara variabel X dan Y3 termasuk dalam kategori
rendah. Tanda korelasi yang positif menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel
positif dan searah, dimana tingginya penggunaan media twitter @indtravel akan
diikuti dengan semakin tingginya keinginan dan rencana followers untuk
mengunjungi destinasi wisata yang diinformasikan oleh akun @indtravel.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat diambil beberapa poin
kesimpulan sebagai berikut:
a. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penggunaan media
twitter @indtravel dengan minat berwisata di kalangan followers
@indtravel, dimana tingginya penggunaan media twitter @indtravel akan
diikuti dengan semakin tingginya minat berwisata di kalangan followers
@indtravel. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media twitter
@indtravel memiliki peran dalam keputusan followers untuk mengunjungi
destinasi-destinasi wisata di Indonesia.
b. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penggunaan media
twitter @indtravel dengan bertambahnya wawasan followers @indtravel
mengenai destinasi wisata di Indonesia, dimana tingginya penggunaan
media twitter @indtravel akan diikuti dengan semakin tingginya wawasan
followers mengenai destinasi wisata di Indonesia. Artinya, penggunaan
media twitter @indtravel memiliki kontribusi dalam menambah wawasan
followers @indtravel mengenai destinasi wisata di Indonesia.
c. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penggunaan media
twitter @indtravel dengan perasaan menyukai, preferensi, dan tingkat
kepercayaan followers terhadap akun @indtravel, dimana tingginya
-
16
penggunaan media twitter @indtravel akan diikuti dengan semakin
tingginya perasaan menyukai, preferensi, dan tingkat kepercayaan
followers terhadap akun @indtravel. Dalam hal ini, penggunaan media
twitter @indtravel memiliki kontribusi dalam mengubah perasaan
followers terhadap akun @indtravel, seperti perasaan menyukai, preferensi,
dan tingkat kepercayaan followers terhadap akun @indtravel.
d. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penggunaan media
twitter @indtravel dengan keinginan dan rencana followers @indtravel
untuk mengunjungi destinasi wisata yang diinformasikan oleh akun
@indtravel, dimana tingginya penggunaan media twitter @indtravel akan
diikuti dengan semakin tingginya keinginan dan rencana followers untuk
mengunjungi destinasi wisata di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan media twitter @indtravel memiliki kontribusi dalam keinginan
dan rencana followers mengunjungi destinasi wisata di Indonesia.
Saran
Berdasarkan data dan hasil analisis yang didapatkan dari penelitian ini, peneliti
mengemukakan beberapa saran. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Bagi pengelola akun twitter @indtravel perlu meningkatkan frekuensi
penyebaran informasi wisata melalui twitter. Meningkatnya frekuensi
membaca tweet, melakukan retweet, dan mengikuti kuis, berarti tingkat
penggunaan media twitter @indtravel semakin tinggi. Hal ini akan turut
berdampak pada meningkatnya minat berwisata followers @indtravel.
b. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis korelasi,
sehingga peneliti hanya mendapatkan hasil analisis mengenai ada atau
tidaknya keterkaitan antar variabel. Untuk itu pada penelitian selanjutnya,
peneliti dapat menggunakan teknik analisis lain. Regresi dapat digunakan
untuk memprediksi bagaimana pengaruh antar variabel. Structural
Equation Modeling (SEM) juga dapat digunakan untuk mengetahui
hubungan kausalitas dan pengaruh timbal balik antar variabel.
-
17
Daftar Pustaka
Bagyono. (2007). Pengetahuan Dasar Pariwisata dan Perhotelan. Bandung:
Alfabeta.
Belch, George E. & Michael A. Belch. (2001). Advertising and Promotions: An
Integrated Marketing Communications Perspective. New York: The
McGraw-Hill Companies.
Desky. (2001). Manajemen Perjalanan Wisata. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Effendy, Onong Uchjana. (2006). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Foster, Dennis L. (1995). First Class: An Introduction to Travel and Tourism,
Second Edition. United States: McGraw-Hill Inc.
Hadinoto, Siti Rahayu. (1998). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Hastasari, Chatia. (2011). “Pembunuhan Media Konvensional oleh Media Baru,”
New Media Teori dan Aplikasi. Karanganyar: Lindu Pustaka.
Morissan. (2012). Metodologi Penelitian Survei. Jakarta: Kencana.
Munandir. (1997). Program Bimbingan Karir di Sekolah. Jakarta: Depdiknas.
Rakhmat, Jalalludin. (2012). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Rakhmat, Jalalludin. (2004). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Riswandi. (2009). Komunikasi Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Severin, Werner J. & James W. Tankard, Jr. (2011). Teori Komunikasi: Sejarah,
Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Alih Bahasa oleh Sugeng
Hariyanto. Jakarta: Prenada Media Group.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Syaibani, Yunus Ahmad. (2011). “New Media: Teori dan Perkembangannya,” New
Media Teori dan Aplikasi. Karanganyar: Lindu Pustaka.
Ciles, Ignacio. (2003). “Inventing Twitter: An Iterative Approach to New Media
Development” International Journal of Communication Vol.7.
Valenzuela, Sebastian. (2014). “Facebook, Twitter, and Youth Engagement: A
Quasi-experimental Study of Social Media Use and Protest Behavior
Using Propensity Score Matching” International Journal of
Communication Vol.8.
Antarajatim.com. (2014). “Media Sosial Ikut Dongkrak Popularitas Wisata
Banyuwangi.” http://www.antarajatim.com/lihat3/berita/143598/media-
sosial-ikut-dongkrak-popularitas-wisata-banyuwangi, diakses pada 15
Maret 2015.
Antaranews.com. (2012). “Pemerintah Luncurkan Situs Web Indonesia Travel.”
http://www.antaranews.com/berita/349522/pemerintah-luncurkan-situs-
web-indonesia-travel, diakses pada 14 Maret 2015.
http://www.antarajatim.com/lihat3/berita/143598/media-sosial-ikut-dongkrak-popularitas-wisata-banyuwangihttp://www.antarajatim.com/lihat3/berita/143598/media-sosial-ikut-dongkrak-popularitas-wisata-banyuwangihttp://www.antaranews.com/berita/349522/pemerintah-luncurkan-situs-web-indonesia-travelhttp://www.antaranews.com/berita/349522/pemerintah-luncurkan-situs-web-indonesia-travel
-
18
Panorama-magz.com. (2015). “Daya Saing Pariwisata Indonesia Meningkat.”
http://www.panorama-magz.com/newsflash/daya-saing-pariwisata-
indonesia-meningkat, diakses pada 4 Juni 2015.
Pariwisatasumut.com. (2014). “Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Meningkat
9,37%.” http://pariwisatasumut.com/readnews45-Wisatawan-
Mancanegara-Ke-Indonesia-Meningkat-9,37%.html, diakses pada 15
Maret 2015.
Tempo.co. (2014). “Pariwisata Indonesia Lampaui Pertumbuhan Ekonomi.”
http://www.tempo.co/read/news/2014/03/06/202559869/Pariwisata-
Indonesia-Lampaui-Pertumbuhan-Ekonomi, diakses pada 14 Maret 2015.
http://www.panorama-magz.com/newsflash/daya-saing-pariwisata-indonesia-meningkathttp://www.panorama-magz.com/newsflash/daya-saing-pariwisata-indonesia-meningkathttp://pariwisatasumut.com/readnews45-Wisatawan-Mancanegara-Ke-Indonesia-Meningkat-9,37%25.htmlhttp://pariwisatasumut.com/readnews45-Wisatawan-Mancanegara-Ke-Indonesia-Meningkat-9,37%25.htmlhttp://www.tempo.co/read/news/2014/03/06/202559869/Pariwisata-Indonesia-Lampaui-Pertumbuhan-Ekonomihttp://www.tempo.co/read/news/2014/03/06/202559869/Pariwisata-Indonesia-Lampaui-Pertumbuhan-Ekonomi