Jurnal

17
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN IBU DALAM PEMBERIAN NUTRISI PADA BALITA DENGAN GIZI BURUK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN LENGKONG (Factor Analysis related to Mother’s Behaviour in giving nutrition to children with malnutrition at Puskesmas Lengkong) Ade Sugih Herlambang*, Yuni Sufyanti Arief*, Ilya Krisnana* *Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115 Telp(031)5913752, 5913754, Fax. (031)5913257 Email: [email protected] ABSTRAK Pendahuluan: Gizi buruk merupakan keadaan kurang asupan nutrisi yang kronis. Gizi buruk masih menjadi masalah kesehatan yang dihadapi banyak negara berkembang. Kurang gizi pada balita dapat disebabkan oleh sikap dan perilaku ibu yang menjadi faktor dalam pemilihan makanan yang tidak benar. Pemilihan bahan makanan, tersedianya jumlah makanan yang cukup dan keanekaragaman makanan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu tentang makanan dan gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor predisposing dan faktor reinforcing yang berhubungan dengan tindakan ibu dalam pemberian nutrisi pada balita dengan gizi buruk. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 22 ibu yang memiliki anak usia 1-3 tahun dengan gizi buruk. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan wawancara dengan responden. Kemudian data di analisis menggunakan uji spearmen’s Rho dengan tingkat signifikansi <0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa antara faktor predisposing (pengetahuan, pendidikan dan sikap) dan faktor reinforcing (dukungan petugas kesehatan dan dukungan keluarga dan masyarakat), Pengetahuan memiliki hubungan positif dengan tindakan ibu dalam pemberian nutrisi pada balita dengan gizi buruk (p=0,01, r=0,656). Tingkat pendidikan ibu juga memiliki hubungan yang positif dengan tindakan ibu dalam pemberian nutrisi pada balita dengan gizi buruk (p=0,352, r=0,452), dan pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan tindakan ibu dalam pemberian nutrisi pada balita dengan gizi buruk. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan tingkat pendidikan dapat mempengaruhi tindakan ibu dalam pemberian nutrisi pada balita dengan gizi buruk. Meningkatkan aspek pengetahuan ibu dapat digunkan untuk meningkatkan perilaku yang positif terkait

description

jurnal

Transcript of Jurnal

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN IBU DALAM PEMBERIAN NUTRISI PADA BALITA DENGAN GIZI BURUK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN LENGKONG(Factor Analysis related to Mothers Behaviour in giving nutrition to children with malnutrition at Puskesmas Lengkong)

Ade Sugih Herlambang*, Yuni Sufyanti Arief*, Ilya Krisnana**Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Kampus CMulyorejo Surabaya 60115 Telp(031)5913752, 5913754, Fax. (031)5913257Email: [email protected]

ABSTRAKPendahuluan: Gizi buruk merupakan keadaan kurang asupan nutrisi yang kronis. Gizi buruk masih menjadi masalah kesehatan yang dihadapi banyak negara berkembang. Kurang gizi pada balita dapat disebabkan oleh sikap dan perilaku ibu yang menjadi faktor dalam pemilihan makanan yang tidak benar. Pemilihan bahan makanan, tersedianya jumlah makanan yang cukup dan keanekaragaman makanan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu tentang makanan dan gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor predisposing dan faktor reinforcing yang berhubungan dengan tindakan ibu dalam pemberian nutrisi pada balita dengan gizi buruk. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 22 ibu yang memiliki anak usia 1-3 tahun dengan gizi buruk. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan wawancara dengan responden. Kemudian data di analisis menggunakan uji spearmens Rho dengan tingkat signifikansi 0,05 maka H1 ditolak yang berarti tidak terdapat hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan tindakan ibu dalam pemberian nutrisi pada balita dengan gizi buruk di Puskesmas Kecamatan Lengkong.Standard layanan kesehatan diinterpretasikan melalui mutu yang diharapkan oleh masyarakat yaitu menyangkut masukan, proses dan keluaran sistem layanan kesehatan (Pohan, 2006). Tujuan dari sistem pelayanan kesehatan adalah pelayanan preventif ( pencegahan) dan promotif ( peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat luas. Menurut Supriyanto (2006), terdapat dua kemungkinan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan, pertama permintaan dan harapan pelanggan terpenuhi (satisfied demand) dan kedua pelanggan tidak mendapatkan seperti apa yang diminta atau diharapkan (unsatisfied demand).Hasil penelitian, diperoleh gambaran dari beberapa ibu yang menyatakan mendapatkan dukungan petugas kesehatan cukup, memiliki tindakan yang negatif dalam pemberian nutrisi pada balitanya. Dukungan petugas kesehatan yang dimaksud disini merupakan dukungan yang berupa edukasi dan informasi kesehatan terkait gizi buruk balita. Hal ini menunjukan bahwa dukungan petugas kesehatan yang didapatkan ibu tidak ada hubungannya dengan tindakan pemberian nutrisi pada balita dengan gizi buruk yang dilakukan ibu. Dukungan petugas kesehatan yang diperoleh ibu secara langsung dari petugas kesehatan terutama dalam bentuk penyuluhan kesehatan. Pada dasarnya dukungan petugas kesehatan yang didapatkan ibu merupakan subjektifitas saja. Dalam kenyataannya dukungan petugas dalam bentuk penyuluhan di Puskesmas Lengkong sudah sering dilaksanakan, namun tingkat kehadiran ibu dalam mengikuti penyuluhan tersebut bisa dikatakan rendah. Ibu yang menyatakan dukungan petugas kesehatan baik didasarkan pada tingkat pengetahuan yang baik dan cukup, bukan berdasarkan dukungan sebenarnya yang diterima, sehingga jawaban ibu tentang dukungan petugas kesehatan terlihat cukup.Berdasarkan hasil analisis uji statistik korelasi uji spearmens rho sesuai dengan tabel 5.11 menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tindakan ibu dalam pemberian nutrisi pada balita dengan gizi buruk di Puskesmas Kecamatan Lengkong dengan nilai p = 0,324 , nilai p > 0,05 maka H1 ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tindakan ibu dalam pemberian nutrisi pada balita dengan gizi buruk di Puskesmas Kecamatan Lengkong.Fungsi keluarga dalam memberikan dukungan salah satunya dalam bentuk dukungan informasional yang bertujuan sebagai kolektor informasi tentang dunia. Manfaat dari dukungan ini adalah dapat menekan munculnya stressor karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada individu, sebagai akibatnya hal ini dapat meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga ( Friedman, 2004). Jumlah keluarga mempengaruhi dukungan yang didapatkan dalam keluarga, menurut penelitian Feiring dan Lewis (2006) semakin besar jumlah keluarga atau keluarga besar akan semakin sedikit dukungan yang didapatkan oleh individu dalam keluarga dibandingkan dengan keluarga yang anggotanya tidak terlalu banyak. Dukungan yang diberikan orang tua dalam hal ini terutama ibu juga dipengaruhi oleh usia.Hasil penelitian menunjukan gambaran bahwa dari beberapa ibu yang menyatakan mendapatkan dukungan dari keluarga yang baik dan cukup menunjukan tindakan pemberian nutrisi pada balita dengan gizi buruk masih negatif. Tindakan ibu dalam pemberian nutrisi pada balita dengan gizi buruk secara negatif ini lebih disebabkan dari faktor internal ibu seperti tingkat pengetahuan ibu, pengalaman dan usia ibu, serta faktor dari balitanya sendiri. Tindakan ibu dalam pemberian nutrisi pada balita dengan gizi buruk tidak ada hubungannya denga dukungan dari keluarga. Ibu yang mendapatkan dukungan dari keluarga dengan baik memiliki tindakan pemberian nutrisi yang negatif, hal ini disebabkan karena faktor pengalaman ibu balita karena meskipun dukungan yang diberikan keluarga sudah baik namun ibu belum berpengalaman dalam mengasuh balitanya dukungan keluarga tidak akan berpengaruh banyak pada ibu dalam mengambil suatu tindakan.Dukungan dari keluarga juga bisa dipengaruhi oleh faktor internal dari anggota keluarga itu sendiri, tingkat pengetahuan, pendidikan dan pengalaman dari anggota keluarga yang memberi dukungan pada ibu juga dapat berpengaruh dalam pembentikan sikap dan pengambilan keputusan untuk bertindak dari ibu.KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan

Faktor- faktor predisposing yaitu pengetahuan, sikap, dan tingkat pendidikan hanya pengetshusn dsn pendidikan yang memiliki hubungan dengan tindakan ibu dalam pemberian nutrisi pada balita dengan gizi buruk. Faktor-faktor reinforcing dukungan yaitu dukungan petugas kesehatan dan dukungan keluarga tidak memiliki hubungan dengan tindakan ibu dalam pemberian nutrisi pada balita dengan gizi buruk. Diantara faktor pendidikan dan pengetahuan, faktor pengetahuan merupkan faktor yang paling dominan pada ibu dalam menentukan tindakan pemberian nutrisi pada balita dengan gizi buruk.

SARANPromosi kesehatan yang terkait dengan gizi buruk di Puskesmas Lengkong Kabupaten Nganjukyang sebaiknya ditingkatkan frekuensi dan keefektifannya dalam menjangkau ibu yang memiliki balita dengan gizi buruk yang kessulitan dalam mendapatkan akses untuk mendapatkan informasi tentang gizi buruk sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu. Perlu dilakukan penelitian tentang intervesi yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita terkait gizi buruk, mengingat pengetahuan merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tindakan ibu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi balitanya.

KEPUSTAKAAN

Adi, A. C., 2004. Modisco Makanan Penambah Berat Badan Anak. 1. Jakarta: Puspa Swara.Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.Azwar, S., 2003. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. 2 penyunt. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.Baliwati, F., 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya.Hasaroh, Y., 2010. Perubahan Berat Badan Anak Balita Gizi Buruk yang Di Rawat di RSUP H. Adama Malik Medan. Medan: Skripsi Universitas Sumatra Utara.Karen, G., 2005. Health Behavior and Health Education: Theory and Practice. San Fransisco, Oxford: Yossey-Bass.Kirch, W., 2008. Encyclopedia of Public Health. 2 ed. New york: Springer.Krisnansari, D., 2010. Nutrisi dan Gizi Buruk. Mandala of Health, 4(1), p. 64.Nainggolan, J., 2007. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Gizi Ibu Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Kelurahan Rajabasa Raya Bandar Lampung. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.Notoadmodjo, S., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. 1 penyunt. Jakarta: Rineka Cipta.Notoatmodjo, S., 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.Notoatmodjo, S., 2010. Promosi Kesehatan : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodelogi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.Nursalam, 2013. Meode Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 3 penyunt. Jakarta: Salemba Medika.