Jenis Diklat Dan Identifikasi Dampak ISO14000
-
Upload
asep-gunawan -
Category
Documents
-
view
217 -
download
5
description
Transcript of Jenis Diklat Dan Identifikasi Dampak ISO14000
JENIS PELATIHAN
JENIS PELATIHAN
Nomor Kelas123456789
Lamanya Pelatihan (jam) 2182014482
POPULASI
Semua Pekerja(((
Yang menangani B3 ((((
Perekayasa (((
Anggota Tim Respon Gawat Darurat (ERT) ((((((
Pemeliharaan ((((
Penyelia ((((
Yang menangani Limbah Berbahaya (((((((((
Gudang (((((
Staf Lingkungan (((((((((
Keterangan : ( = Kelas yang disyaratkan
Kelas 1 = Penanganan Bahan Kimia
Kelas 2 = Komunikasi Bahaya
Kelas 3 = Penanganan/PengolahanLimbah Berbahaya
Kelas 4 = Respon Gawat Darurat (ERT)
Kelas 5 = Pelatihan yang berhubungan dengan pekerjaan
Kelas 6 = Kesadaran Lingkungan/Keselarasan dengan ISO 14000
Kelas 7 = Pelatihan Penyelia Lingkungan dan Kesehatan
Kelas 8 = Pengolahan Air Limbah
Kelas 9 = Pengangkutan Bahan-Bahan Berbahaya
Pendekatan untuk pembentukan dan penerapan ISO 14001
HIRARKI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGANDI INDONESIA
IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK LINGKUNGAN1. Kegiatan Penyimpanan scrap besi , aspek lingkungan ceceran oli, dampak pencemaran air, gangguan kesehatan
2. Kegiatan Proses solder manual , aspek lingkungan emisi partikel Pb, dampak pencemaran udara, gangguan kesehatan
PABRIK SABUN HARUM SARI
FUNGSI : LOGISTIK Formulir : TKO 01-A
BAGIAN : OPERASI LOGISTIK Perubahan ke : 0 Tanggal : 15 April 1999
NoKODE ASPEKJENIS
KEGIATAN/JASAASPEK LINGKUNGANDAMPAK LINGKUNGANKRITERIA ASPEK PENTINGSTATUS/ KETERANGAN
URAIANKAPASITASURAIANKUANTITAS123456Total
1E2174-01 a. Penerimaan Material Tidak tersedia Emisi gas buang Pencemaran udara 1013101126
Pengoperasian alat angkut Potensi bocoran Pencemaran air 51031011039Penting
Pelumas (L) Pencemaran tanah51011011037Penting
Potensi bocoran Pencemaran air 51031011039Penting
chemical (S&L) Pencemaran tanah51011011037Penting
2E2174-02 Pengoperasian alatangkat (forklift) 5 ton Emisi gas buang Pencemaran udara 10111011033
Debu Pencemaran udara 10111011033
Bocoran pelumas (L) Pencemaran air51031011039Penting
Pencemaran tanah 51011011037Penting
Bocoran chemical Pencemaran air 51031011039Penting
(S&L) Pencemaran tanah 51011011037Penting
3E2174-03 Penimbangan truk Bahan Baku 48 ton/hari Emisi gas buang Tidak tersedia Pencemaran udara 1013101126
4E2174-04 Pengambilan Bahan Baku +/- 0,5 Kg Ceceran chemical Tidak tersedia Pencemaran air 5103101130
Pencemaran tanah 5101101128
5E2174-05 Loading HCl dari tangki truk ke 50 ton Penguapan HCl Pencemaran udara 5101101128
tangki penampungan Bocoran HCl Pencemaran air 5103101130
Pencemaran tanah 5101101128
6E2174-07 Pengoperasian alat angkat di gudang Tidak ada Emisi gas buang Tidak tersedia Pencemaran udara 1013101126
Emisi debu Pencemaran udara 1011101124
Bocoran chemical Pencemaran air 5103101130
(S&L) Pencemaran tanah 5101101128
7E2174-08 Penyimpanan katalis Gudang 200 m3 Emisi debu Tidak tersedia Pencemaran udara 51011011037Penting
Potensi ceceran katalisPencemaran air 51031011039Penting
(S) Pencemaran tanah 51011011037Penting
8E2174-09 Penyimpanan Material umum & 100 m3 Emisi debu Tidak tersedia Pencemaran udara 1011101124
Spare part di gudang 01 s/d 06 Potensi bocoran kemasan Pencemaran air 51031011039Penting
Mat Cat & chemical cleaning
PT BANANA INTERNASIONAL TbkFUNGSI : LOGISTIK Formulir : TKO 01-A
BAGIAN : OPERASI LOGISTIK Perubahan ke : 0 Tanggal : 15 April 1999
NoKODE ASPEKJENIS
KEGIATANASPEK LINGKUNGANDAMPAK LINGKUNGANKRITERIA ASPEK PENTINGSTATUS/ KETERANGAN
URAIANKAPASITASURAIANKUANTITAS123456Total
1
2
3
4
5
6
7
8
Kemungkinan terjadi Skor 1 = Terjadi pada kondisi Ekstrim (Bencana Alam, Perang atau Huru Hara).
Skor 3 = Terjadi pada kondisi Darurat (Kecelakaan, Ledakan, atau Kebakaran).
Skor 5 = Terjadi pada kondisi Abnormal (Star-up, Turn-around/TA, Ceceran, Tumpahan atau Kebocoran).
Skor 10 = Terjadi pada kondisi Normal.
Konsekuensi Dampak
Skor 1 = Tidak Mencemari Lingkungan bila hasil pengukuran aspek lebih kecil dari atau sama dengan dari baku mutu limbah atau baku mutu emisi dan/atau bila bukan termasuk limbah B3 (limbah manusia, logam/scrap kemasan Non-B3, kertas dan kemasan kertas Non-B3, batu tahan api bekas, cokes, debu non logam berat. Skor 10 = Mencemari Lingkungan bila hasil pengukuran aspek lebih besar dari baku mutu limbah atau baku mutu emisi dan/atau bila termasuk limbah (minyak, oli bekas, katalis bekas, oli sludge, kemasan bekas B3, bahan kimia B3, asbes, oli transformer, radioaktif, gas hidrokarbon, kandungan logam berat). Sebaran Geografis Dampak
Skor 1 = On-Site (maksimum sebaran masih dalam area bagian) Skor 3 =On-Site (maksimum sebaran masih pada batas pagar kilang) Skor 5 =Off-Site (sebaran maksimum diluar pagar kilang s/d jarak 300 meter). Skor 10 =Off-Site (sebaran maksimum diluar pagar lebih dari 300 meter). Peraturan Lingkungan
Skor 1 =Tidak ada Peraturan Lingkungan yang Mengaturnya Skor 10 =Ada Peraturan Lingkungan yang Mengaturnya Dampak Kehumasan
Skor 1 =Tidak Pernah Ada Keluhan (Komplain) dari Pekerja dan Masyarakat Skor 10 =Pernah Ada Keluhan (Komplain) dari Pekerja dan Masyarakat Derajat Kepulihan Lingkungan
Skor 1 =Cepat Pulih (Bahan Organik yang Mudah Membusuk) Skor 10 = Lama Pulih (Bahan Organik Tidak Mudah Membusuk, Minyak, Pelumas Bekas, Logam-Logam Berat).
Pengumpulan informasi dan perencanaan, TUNJUK MR dan TIM ISO
Komunikasi internal dan
pelatihan
Komitmen manajemen puncak ,
Identifikasi kegiatan yang akan dicakup dalam SML
Rencanakan kajian awal aspek lingkungan
Tetapkan kriteria tingkat kepentingan
Kajian awal aspek dan dampak lingkungan
Kaji standard dan prosedur perusahaan induk
Siapkan daftar peraturan, dll.
Launch program SML
Lokakarya manajemen senior
Evaluasi dan Identifikasi aspek lingkungan penting
Tetapkan Kebijakan dan Tujuan Lingkungan
Identifikasi kaitan dengan sistem yang ada
Tetapkan rencana implementation dan program manajemen
Pengembangan sistem
Siapkan prosedur, rencana, program, dan manual yang diperlukan
Lakukan tindakan untuk isu-isu yang teridentifikasi, mis : manajemen energi & limbah
Kaji prosedur EMS, dll.
Pemeriksaan sistem
Sertifikasi sistem
Pemeriksaan dokumen
Lakukan audit internal dan pengkajian SML
Kunjungan lapangan
Penerbitan Sertifikat
Pelatihan auditor Internal
UU 23/1997
PP 27/99
AMDAL
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
PP 85/99 jo PP 18/99
B3
PP 82/2001
AIR
PP 41/99
UDARA
PP 19/99
KERUSAKAN LAUT
KEPMEN-KEPMEN:
Kepmen 12/1994
Kepmen 13/1994
Kepmen 15/1994
Kepmen 42/1994
Kepmen 54/1995
Kepmen 55/1995
Kepmen 57/1995
Kepmen 39/1996
Kepmen 2/2000
Kepmen 3/2000
Kepmen 4/2000
Kepmen 5/2000
KEPMEN-KEPMEN :
KEPDAL-KEPDAL :
No. 01/1995
No. 02/1995
No. 03/1995
No. 04/1995
No. 255/1996
No. 02/98
No. 03/98
KEPDAL-KEPDAL :
No. 156/1994
No. 299/1996
No. 105/1997
No. 124/1997
No. 8/2000
No. 9/2000
KEPMEN-KEPMEN:
Kepmen 51/1995
Kepmen 52/1995
Kepmen 58/1995
Kepmen 42/1996
Kepmen 9/1997
Kepmen 03/1998
KEPMEN-KEPMEN:
Kepmen 35/1993
Kepmen 13/1995
Kepmen 48/1996
Kepmen 49/1996
Kepmen 50/1996
Kepmen 45/1997
KEPMEN-KEPMEN:
Kepmen 43/1996
KEPDAL-KEPDAL :
KEP-GUB dll
KEPDAL-KEPDAL :
No. 107/1997
No. 205/1996
KEPDAL-KEPDAL :
Sumber
Ceceran dromus (oli) dari tirisan tirisan scrap besi.
Penerima
Penduduk sekitar pabrik
Dampak (Pencemaran Air)
Penduduk sekitar pabrik keracunan.
Penerima
Operator solder manual.
Dampak (Pencemaran Udara)
Operator berpotensi keracunan oleh Pb.
Jalur
Asap yang dihasilkan terhisap oleh operator melalui system pernafasannya.
Jalur
Ceceran mengalir ke jalan aspal & masuk ke dalam selokan, sebagian terbawa ke sungai, sebagian lagi meresap ke dalam tanah dan mencemari sumur penduduk di sekitarnya.
Sumber
Asap yang dihasilkan dari proses solder manual.
PAGE 5