jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)
Transcript of jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1)
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 1/37
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Laba Rugi
2.1.1 Perancangan
Definisi perancangan menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya
yang berjudul Analisis & Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa:
”Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk
mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem
yang terbaik.”[4]
Definisi perancangan menurut Adi Nugroho dalam bukunya yang berjudul
Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi
Objek , menyebutkan bahwa: ”Perancangan adalah strategi untuk
memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi perusahaan
itu.”[3]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa perancangan merupakan suatu pola untuk mengatasi masalah yang dihadapi
perusahaan atau organisasi.
2.1.2 Sistem
Definisi sistem menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem
Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Suatu sistem pada dasarnya adalah
sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang
berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.”[21]
Definisi sistem menurut Fathansyah dalam bukunya yang berjudul Basis
data, menyebutkan bahwa:
”Sistem adalah suatu tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen
fungsional (dengan suatu fungsi/tugas khusus) yang saling berhubungan
dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu
proses/pekerjaan tertentu.”[8]
13
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 2/37
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa sistem
merupakan suatu bentuk kegiatan yang terorganisir yang dapat mempermudah
perusahaan dalam melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan.
2.1.3 Informasi
Definisi informasi menurut Jogiyanto HM. dalam bukunya yang berjudul
Analisis dan Desain Sistem, menyebutkan bahwa: ”Informasi adalah data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang
menerimanya.”[12]
Definisi informasi menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul
Analisa Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: ”Informasi adalah data yang
telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan
dalam proses pengambilan keputusan.”[26]
Definisi informasi menurut Marshall B, Romney dan Paul John Steinbart
yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya
yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Informasi
(information) data yang telah diproses dan diatur ke dalam bentuk output
yang memiliki arti bagi orang yang menerimanya.”[18]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa informasi
adalah data yang sudah diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk
pemakainya.
Adapun kualitas informasi menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang
berjudul Analisa Sistem Informasi adalah sebagai berikut :
”1. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi ini harus mencerminkan keadaan yang
sebenarnya.
2. Tepat Waktu, informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh
terlambat, harus tersedia pada saat informasi tersebut diperlukan.
3. Relevan, informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang
dibutuhkan dan mempunyai manfaat untuk pemakainya.”[26]
Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis dapat menarik simpulan bahwa
suatu informasi dapat dikatakan berkualitas jika memenuhi kualitas informasi
14
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 3/37
yaitu akurat, tepat waktu dan relevan.
2.1.4 Sistem Informasi
Definisi sistem informasi menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh
Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya Sistem Informasi
Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian
prosedur formal dimana data dikumpulkan lalu diproses menjadi informasi
dan didistribusikan kepada para pemakai.”[9]
Definisi sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis
yang diterjemahkan oleh Jogiyanto HM. dalam bukunya Analisis dan Desain
Sistem Informasi, menyebutkan bahwa:
”Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi
dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.”[12]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa sistem
informasi adalah sebuah rangkaian prosedur yang menggabungkan subsistem-
subsistem yang mempertemukan kebutuhan organisasi dengan laporan yang
diperlukan.
2.1.5 Akuntansi
Definisi akuntansi menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Suatu Pengantar , menyebutkan bahwa:
”Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur dan
melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian
dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan
informasi tersebut.”[23]
Definisi akuntansi menurut Carls Warren, James M. Reeve dan Philip E.
Fess yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taufik
Hendrawan dalam bukunya yang berjudul Accounting Pengantar Akuntansi,
menyebutkan bahwa: ”Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi
yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
15
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 4/37
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.”[29]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa akuntansi
adalah proses yang dimulai dari pencatatan sampai pelaporan informasi dari
transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan.
2.1.5.1 Metode Pencatatan Akuntansi
Carls Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess yang diterjemahkan
oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taufik Hendrawan dalam buku yang
berjudul Accounting Pengantar Akuntansi, mengemukakan bahwa:
“Dasar kas (cash basis), pendapatan dan beban dilaporkan dalamlaporan laba rugi pada periode dimana kas diterima atau dibayar. Dasar
akrual (accrual basis), pendapatan dilaporkan dalam laporan laba rugi
pada periode saat pendapatan tersebut dihasilkan.”[29]
2.1.5.2 Proses Akuntansi
Definisi proses akuntansi menurut Soemarso SR dalam bukunya yang
berjudul Akuntansi Suatu Pengantar , menyebutkan bahwa:
”Proses akuntansi merupakan suatu kegiatan yang meliputi
pengidentifikasian dan pengukuran data relavan untuk pengambilan
keputusan, pemrosesan data, dan kemudian pelaporan informasi yang
dihasilkan, pengkomunikasian informasi kepada pemakai.”[23]
Menurut Soemarso SR dalam buku Akuntansi Suatu Pengantar gambar
proses akuntansi adalah sebagai berikut:
T r a n s a k s i P e n c a t a t a nP e n g g o l o n g a nP e n g i k h t i s a r a nL a p o r a n
A k u n t a n s i
M e n g a n a l i s isD a n
M e n g i n t e r p r e s t a s i k a n
P e m r o s e s a n d a n P e l a p o r a n
P e m a k a i I n f o r m a s iA k u n t a n s i
P e n g k o m u n i k a s ia nI n f o r m a s i
P e n g i k h t i s a r a nd a n P e n g u k u r a n
d a t a
16
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 5/37
Gambar 2.1 Proses Akuntansi[23]
2.1.5.3 Siklus Akuntansi
Definisi siklus akuntansi menurut Soemarso SR dalam bukunya yang
berjudul Akuntansi Suatu Pengantar , menyebutkan bahwa: ”Siklus akuntansi
adalah tahap-tahap kegiatan dalam proses pencatatan dan pelaporan
akuntansi mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan dibuatnya laporan
keuangan.”[23]
Definisi siklus akuntansi menurut Winwin Yadiati, Ilham Wahyudi dalam
bukunya yang berjudul Pengantar Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Siklus
akuntansi adalah tahapan-tahapan dalam mencatat transaksi bisnis hingga
menghasilkan laporan keuangan bagi suatu organisasi dalam periode
tertentu.”[30]
Siklus akuntansi menurut Achmad Tjahyono, Sulastiningsih dalam bukunya
yang berjudul Akuntansi Pengantar Pendekatan Terpadu, menyebutkan bahwa:
”Siklus Akuntansi adalah langkah-langkah dalam akuntansi formal dimulai
dari analisis terhadap transaksi bisnis, mencatat dalam buku jurnal, dan
diakhiri dengan penyusunan daftar saldo setelah penutupan”.[2]
Siklus akuntansi apabila digambarkan akan tampak seperti di bawah ini:
17
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 6/37
Analisis
TransaksiBisnis
JurnalTransaksi
Posting ke Buku
Besar
Daftar saldo
JurnalPenyesuaian
Daftar saldoDisesuaikan
JurnalPenutup
Daftar saldo
Setelahpenutupan
Laporan
Keuangan:Lap.Rugi/Laba
Lap Ekuitas
Pemilik
Neraca
Laporan ArusKas
Siklus Akuntansi
1
2
3
4
56
7
8
9
Gambar 2.2 Siklus Akuntansi[2]
Berikut penjelasan masing-masing langkah dalam siklus akuntansi formal di
atas:
“1. Analisis transaksi bisnis
Transaksi bisnis merupakan kejadian ekonomis yang secara
langsung berpengaruh terhadap posisi keuangan atau hasil operasi
keuangan.
2. Pencatatan pada buku jurnal
Akuntansi membutuhkan sebuah catatan setiap transaksi bisnis
secara kronologis atau urut sesuai dengan tanggal terjadinya.
3. Posting ke buku besar
Posting adalah proses emindahan ayat-ayat jurnal dari jurnal ke
jurnal ke akun buku besar. Posting dilakukan secara individual
setiap hari atau seminggu sekali.4. Penyusunan daftar saldo
Sebelum laporan keuangan disusun, saldo dari masing-masing akun
harus ditentukan terlebih dahulu. Saldo tersebut dapat dilihat dari
buku besar, dan arus dibuktikan persamaan debit dan kreditnya.
5. Penyesuaian
Beberapa akun dalam neraca saldo belum menunujukkan informasi
yang Up To Date (terkini), karena beberapa informasi baru dapat
diketahui pada akhir tahun melalui analisis terhadap keadaan pada
akhir periode.
6. Daftar saldo disesuaikan
Setelah penyesuaian dicatat dan diposting ke akun buku besar,
18
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 7/37
neraca saldo disesuaikan disiapkan.
7. Penyusunan laporan keuangan
Penyusunan laporan keuangan diawali dengan menyiapkan laporan
rugi-laba. Laba atau rugi bersih kemudian digunakan untuk
menyusun laporan ekuitas pemilik.8. Penutupan buku besar
Saldo-salso yang terdapat dalam eraca akan terus dibawa ketahun-
tahun berikutnya. Karena akun-akun neraca mempunyai sifat
relatif permanen maka akun ini disebut dengan akun permanen
(Permanent Account) atau akun riil (Real Account).
9. Daftar saldo setelah penutupan
Setelah proses penutupan buku besar langkah berikutnya adalah
mempersiapkan daftar saldo setelah penutupan (Post Clossing Trial
Balance).”[2]
Berdasarkan definisi dan gambar siklus di atas penulis dapat menarik
simpulan bahwa siklus akuntansi dimulai dari terjadinya transaksi, kemudian
dilakukan pencatatan ke dalam jurnal, digolongkan ke dalam buku besar, sampai
pengikhtisaran dan menghasilkan laporan keuangan.
2.1.5.3.1 Transaksi
Definisi transaksi menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: ”Transaksi (transaction):
kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan dan
oleh karena itu harus dicatat.”[23]
Definisi transaksi menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh Dewi
Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya Accounting Information System
Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Transaksi (transaction)
adalah kegiatan yang mempengaruhi atau merupakan kepentingan dari
perusahaan serta diproses oleh sistem informasinya sebagai unit
pekerjaan.”[9]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa transaksi
adalah suatu kegiatan yang mendukung sistem manajemen keuangan dalam suatu
perusahaan.
2.1.5.3.2 Bukti Transaksi
19
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 8/37
Menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu
Pengantar, menyebutkan bahwa: ”Kegunaan bukti transaksi adalah untuk
memastikan keabsahan transaksi yang dicatat.”[23]
Definisi bukti transaksi menurut Winwin Yadiati, Ilham Wahyudi dalam
bukunya yang berjudul Pengantar Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Bukti
transaksi dapat berupa dokumen intern yang dibuat sendiri oleh perusahaan
atau bisa pula berupa dokumen ekstern yang dibuat oleh pihak luar.”[30]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa bukti
transaksi adalah dokumen yang membuktikan keabsahan dari suatu transaksi yang
terjadi.
2.1.5.3.3Jurnal Umum
Definisi jurnal umum menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: ”Jurnal umum (general
journal) bentuk jurnal yang terdiri dari dua kolom. Jurnal umum kadang-
kadang disebut juga buku memorial atau jurnal standar.”[23]
Definisi jurnal menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem
Akuntansi adalah sebagai berikut: ”Jurnal merupakan catatan akuntansi
pertama yang digunakan untuk mencatat, mengkalsifikasikan danmeringkas data keuangan dan data lainnya.”[21]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat memberikan simpulan bahwa jurnal
adalah alat untuk mencatat transasksi yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan
urut waktu terjadinya.
Bentuk dari jurnal umum menurut Soemarso SR dalam bukunya yang
berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, sebagai berikut:
20
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 9/37
Tabel 2.1 Jurnal Umum [23]
PT. ’X’
Jurnal Umum
Periode _______
Tanggal No. Bukti Keterangan Ref Debit Kredit
Tabel 2.2 Jurnal Umum [23]
PT. ‘X’
Jurnal Umum
Periode _______
21
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 10/37
2.1.5.3.4 Buku Besar
Definisi buku besar menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem
Akuntansi adalah sebagai berikut: ”Buku besar (general ledger) terdiri dari
rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang
22
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 11/37
telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.”[21]
Definisi buku besar menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Suatu Pengantar, adalah sebagai berikut: ”Buku besar (ledger)
kumpulan dari akun-akun yang saling berhubungan dan yang merupakan
suatu kesatuan tersendiri.”[23]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat memberikan simpulan bahwa buku
besar adalah gabungan dari akun-akun yang telah dicatat dalam jurnal umum.
Bentuk dari buku besar menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Suatu Pengantar, sebagai berikut:
Tabel 2.3 Buku Besar Umum Kas Kantor Cabang[23]
Tabel 2.4 Buku Besar Umum Piutang Dagang[23]
Tabel 2.5 Buku Besar Umum Persediaan Barang Dagang Motor Kantor
Cabang[23]
Nama Akun: Persediaan Barang Dagang Motor Kantor Cabang Nomor Akun: 1.1.3.1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Nama Akun: Kas Kantor Cabang Nomor Akun:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
April’
08
10 Penjualan Motor Kantor Cabang 4.1.1 Xxx - Xxx
10 Penjualan Sparepart Kantor
Cabang
4.1.2 Xxx -- Xxx -
Nama Akun: Piutang Dagang Nomor Akun:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit
April’08 11 Penjualan Motor Kantor
Cabang
112 Xxx - Xxx
23
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 12/37
April’08 12 R/K Kantor Pusat 1.1.4 Xxx - Xxx -
13 Harga Pokok Penjualan 5.1 Xxx - Xxx -
Tabel 2.6 Buku Besar Umum Persediaan Barang Dagang Sparepart Kantor
Cabang[23]
Nama Akun: Persediaan Barang Dagang Motor Kantor Cabang Nomor Akun: 1.1.3.2
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
April’08 12 R/K Kantor Pusat 1.1.4 Xxx - Xxx -
13 Harga Pokok Penjualan 5.1 - Xxx Xxx -
Tabel 2.7 Buku Besar Umum R/K Kantor Pusat[23]
Nama Akun: R/K Kantor Pusat Nomor Akun: 1.1.4
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
April’08 13 Persediaan Barang Dagang
Motor Kantor Cabang
1.1.3.1 - Xxx - Xxx
Tabel 2.8 Buku Besar Umum Perlengkapan[23]
Nama Akun: Perlengkapan Nomor Akun: 1.2.1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
April’08 13 Beban Perlengkapan 5.2.4 - Xxx - Xxx
Tabel 2.9 Buku Besar Umum Ikhtisar Laba Rugi[23]
Nama Akun: Ikhtisar Laba Rugi Nomor Akun: 3.3
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
April’08 13 Harga Pokok Penjualan 5.1 Xxx - Xxx -
Tabel 2.10 Buku Besar Umum Penjualan Motor Kantor Cabang[23]
24
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 13/37
Nama Akun: Penjualan Motor Kantor Cabang Nomor Akun: 4.1.1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit KreditApril’08 10 Kas Kantor Cabang 1.1.1 - Xxx - Xxx
Tabel 2.11 Buku Besar Umum Penjualan Sparepart Kantor Cabang[23]
Nama Akun: Penjualan Sparepart Kantor Cabang Nomor Akun: 4.1.2
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
April’08 10 Kas Kantor Cabang 1.1.1 - Xxx - Xxx
Tabel 2.12 Buku Besar Umum Pendapatan Lain-lain[23]
Nama Akun: Pendapatan lain-lain Nomor Akun: 4.2
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
April’08 13 Kas Kantor Cabang 1.1.1 - Xxx - Xxx
Tabel 2.13 Buku Besar Umum Beban Listrik [23]
Nama Akun: Beban Listrik Nomor Akun: 5.2.1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
April’08 13 Kas Kantor Cabang 1.1.1 Xxx - Xxx -
Tabel 2.14 Buku Besar Umum Beban Air[23]
Nama Akun: Beban Air Nomor Akun: 5.2.2
25
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 14/37
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
April’08 13 Kas Kantor Cabang 1.1.1 Xxx - Xxx -
Tabel 2.15 Buku Besar Umum Beban Telpon[23]
Nama Akun: Beban Telpon Nomor Akun: 5.2.3
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
April’08 13 Kas Kantor Cabang 1.1.1 Xxx - Xxx -
Tabel 2.16 Buku Besar Umum Beban Perlengkapan[23]
Nama Akun: Beban Perlengkapan Nomor Akun: 5.2.4
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
April’08 13 Perlengkapan 12.1 Xxx - Xxx -
Tabel 2.17 Buku Besar Umum Beban Perbaikan[23]
Nama Akun: Beban Perbaikan Nomor Akun: 5.2.5
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
April’08 13 Kas Kantor Cabang 1.1.1 Xxx - Xxx -
Tabel 2.18 Buku Besar Umum Franco Gudang[23]
Nama Akun: Franco Gudang Nomor Akun: 5.2.6
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
April’08 13 Kas Kantor Cabang 1.1.1 Xxx - Xxx -
26
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 15/37
2.1.5.3.5 Jurnal Penyesuaian
Definisi ayat jurnal penyesuaian menurut Soemarso SR dalam bukunyayang berjudul Akuntansi Pengantar, menjelaskan bahwa:
“Ayat Jurnal Penyesuaian (adjusting journal entry): ayat jurnal yang
biasanya dibuat pada akhir suatu periode akuntansi untuk
mengkoreksi akun-akun tertentu sehingga mencerminkan keadaan
aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, dan modal yang sebenarnya.”[23]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa jurnal
penyesuaian adalah periode akuntansi untuk mengkoreksi akun-akun tertentu
yang mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, dan modal
yang sebenarnya.
Tabel 2.19 Jurnal Penyesuaian[23]
PT “X”
Ayat Jurnal Penyesuaian
Periode _____________
2.1.5.3.6 Laporan Keuangan
Definisi laporan keuangan menurut Soemarso SR dalam bukunya yang
27
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 16/37
berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa:
”Laporan keuangan (financial statement): laporan yang dirancang untuk
para pembuat keputusan, terutama pihak di luar perusahaan, mengenai
posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan, laporan keuangan terdiridari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas.”[23]
Definisi laporan keuangan menurut Carls Warren, James M. Reeve dan
Philip E. Fess yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan
Taufik Hendrawan dalam buku yang berjudul Accounting Pengantar Akuntansi,
menyebutkan bahwa: “Financial statement (laporan keuangan) adalah laporan
keuangan yang mengikhtisarkan semua pengaruh dari kejadian pada suatu
usaha.”[29]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa laporan
keuangan adalah laporan yang dibuat untuk para pembuat keputusan agar
mengetahui posisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang digunakan
penulis adalah laporan keuangan laba rugi.
Skema laporan laba rugi menurut L. Suparwoto dalam bukunya yang
berjudul Akuntansi Suatu Pengantar tergambar seperti di bawah ini.
Tabel 2.20 Laporan Laba Rugi Kantor Cabang[16]
PT. ‘X-Kantor Cabang’
Laporan Laba Rugi
Periode Maret 2008PENDAPATAN
Penjualan xxx
HARGA POKOK PENJUALAN:
Persediaan Barang Dagang Awal Xxx
Pembelian xxx
Pengiriman dari Kantor Pusat xxx
xxx
Barang Tersedia Dijual Xxx
Persediaan Akhir (xxx)
Harga Pokok Penjualan (xxx)
28
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 17/37
Laba Kotor xxx
Beban/Biaya Komersial ( xxx)
Laba Bersih xxx
2.1.5.3.7 Jurnal Penutup
Definisi jurnal penutup menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: “Jurnal penutup (closing
entries): ayat jurnal yang dibuat untuk memindahkan salso akun-akun
sementara ke akun-akun tetap atau akun-akun neraca.” [23]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa jurnal
penutup adalah jurnal untuk me-nolkan saldo yang tidak akan dibawa pada
periode berikutnya.
Tabel 2.21 Jurnal Penutup[23]
PT “X”
Jurnal Penutup
Periode _____________
2.1.6 Sistem Akuntansi
Definisi sistem akuntansi menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi
menyebutkan bahwa:
”Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan
yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan.”[21]
Definisi sistem akuntansi menurut Carls Warren, James M. Reeve dan
Philip E. Fess yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan
Taufik Hendrawan
dalam bukunya yang berjudul Accounting Pengantar
29
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 18/37
Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Sistem akuntansi (accounting system) adalah
metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikan,
mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah
perusahaan.”[29]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa sistem
akuntansi adalah organisasi dari formulir, catatan dan laporan yang dirancang
sedemikian rupa untuk memudahkan mengelola perusahaan.
2.1.7 Sistem Informasi Akuntansi
Definisi sistem informasi akuntansi menurut Robert G. Murdick, Thomas
C. Fuller dan Joel E. Ross yang diterjemahkan oleh Jogiyanto HM. dalam
bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan
bahwa:
”Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari
organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi
keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk
tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam
pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta
pelaporan eksternal kepada pemegang saham, pemerintah dan pihak-
pihak luar lainnya.”[12]
Definisi sistem informasi akuntansi menurut Azhar Susanto dalam bukunya
yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis
Komputer , menyebutkan bahwa:
”Sistem informasi akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan
(integrasi) dari sub-sub sistem atau komponen baik fisik maupun non
fisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara
harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah
keuangan menjadi informasi keuangan.”[6]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa sistem
informasi akuntansi adalah perubahan data menjadi informasi yang dapat
30
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 19/37
dijadikan dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan bagi perusahaan dan
pelaporan eksternal untuk pihak-pihak luar.
2.1.8 Laporan Laba Rugi
Agar perusahaan atau organisasi mengetahui apakah perusahaan atau
organisasi tersebut mengalami keuntungan atau kerugian maka diperlukan
penyusunan laporan keuangan laba rugi.
Definisi laporan laba rugi menurut Soemarso SR dalam bukunya yang
berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa:
”Laporan laba rugi (income statement): ikhtisar pendapatan dan bebansuatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu. Laporan laba rugi
menunjukan hasil usaha suatu perusahaan dalam jangka waktu
tertentu.”[23]
Definisi laporan laba rugi menurut Carls Warren, James M. Reeve dan
Philip E. Fess yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan
Taufik Hendrawan dalam bukunya yang berjudul Accounting Pengantar
Akuntansi,menyebutkan bahwa:
” Income Statement (laporan laba rugi)ikhtisar pendapatan dan beban suatu kesatuan usaha untuk jangka waktu
tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun.”[29]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa laporan
laba rugi adalah laporan hasil usaha yang berisi tentang informasi keuangan yang
membandingkan antara pendapatan perusahaan dan beban operasi perusahaan.
2.1.8.1 Pendapatan
Definisi pendapatan menurut Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt dan
Terry D. Warfield yang diterjemahkan oleh Herman Wibowo dan Ancella A.
Hermawan dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Intermediate, menyebutkan
bahwa:
”Pendapatan adalah arus masuk aktiva dan/atau penyelesaian kewajiban
akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa, atau kegiatan
menghasilkan laba lainnya yang membentuk operasi utama atau inti
perusahaan yang berkelanjutan selama satu periode.”[13]
31
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 20/37
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa
pendapatan adalah aktiva yang masuk karena terjadinya transaksi yang
menghasilkan laba dan membentuk kegiatan utama perusahaan dalam satu
periode.
Prinsip pengakuan transaksi pendapatan menurut Donald E. Kieso, Jerry J.
Weygandt dan Terry D. Warfield yang diterjemahkan oleh Herman Wibowo
dan Ancella A. Hermawan dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Intermediate,
menyebutkan bahwa:
”1. Pendapatan dari penjualan produk diakui pada tanggal penjualan,
yang biasanya diinterpretasikan sebagai tanggal penyerahan kepadapelanggan.
2. Pendapatan dari pemberian jasa diakui ketika jasa-jasa itu
telah dilaksanakan dan dapat ditagih.
3. Pendapatan dari mengizinkan pihak lain untuk
menggunakan aktiva perusahaan, seperti bunga, sewa dan
royalti, diakui sesuai dengan berlalunya waktu atau ketika
aktiva itu digunakan.
4. Pendapatan dari pelepasan aktiva selain produk diakui
pada tanggal penjualan.” [13]
Untuk pengakuan pendapatan atas transaksi penjualan produk ada empat cara.
Menurut Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield yang
diterjemahkan oleh Herman Wibowo dan Ancella A. Hermawan dalam bukunya
yang berjudul Akuntansi Intermediate, menyebutkan bahwa:
”1. Pengakuan pendapatan pada saat penjualan (penyerahan).
2. Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan.
3. Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan.4. Pengakuan pendapatan untuk transaksi penjualan khusus-
waralaba dan konsinyasi.”[13]
Prinsip pengakuan transaksi pendapatan yang digunakan penulis yaitu
pendapatan dari penjualan produk diakui pada tanggal penjualan, karena sesuai
dengan pendapatan yang terjadi di perusahaan adalah transaksi pendapatan atas
penjualan produk yaitu motor dan sparepart , sedangkan cara pengakuan
pendapatan atas transaksi penjualan produk yang digunakan penulis adalah
pengakuan pendapatan pada saat penjualan, karena disesuaikan dengan kondisi
32
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 21/37
yang berjalan di perusahaan.
Transaksi pendapatan atas penjualan yang dilakukan perusahaan yaitu
penjualan tunai dan kredit. Untuk pengakuan piutang usaha atas transaksi
penjualan kredit, penulis menggunakan metode bersih. Menurut Donald E. Kieso,
Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield yang diterjemahkan oleh Herman
Wibowo dan Ancella A. Hermawan dalam bukunya yang berjudul Akuntansi
Intermediate, menyebutkan bahwa: ”Jika yang digunakan adalah metode
kotor, maka diskon penjualan harus dilaporkan sebagai pengurang atas
penjualan dalam laporan laba rugi.”[13]
Diskon yang ada di perusahaan adalah diskon dagang. Menurut Donald E.
Kieso, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield yang diterjemahkan oleh
Herman Wibowo dan Ancella A. Hermawan dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Intermediate, menyebutkan bahwa:
”Diskon dagang (trade discount) semacam itu digunakan untuk
menghindari perubahan yang sering terjadi dalam katalog, untuk
mengutip harga yang berbeda bagi pembelian dalam kuantitas yang
berbeda, atau untuk menyembunyikan harga faktur yang sebenarnya
dari pesaing.”[13]
2.1.8.2 Harga Pokok Penjualan
Definisi harga pokok penjualan menurut Carls Warren, James M. Reeve
dan Philip E. Fess yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan
Taufik Hendrawan dalam bukunya yang berjudul Accounting Pengantar
Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Harga pokok penjualan adalah biaya untuk
memproduksi barang yang terjual.”[29]
Definisi harga pokok penjualan menurut Soemarso SR dalam bukunya yang
berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: ”Harga pokok
penjualan (cost of good sold): harga beli (perolehan) dari barang yang
dijual.”[23]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa harga
pokok penjualan adalah harga barang yang terjual ke pelanggan.
33
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 22/37
2.1.8.3 Beban
Definisi beban menurut Carls Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fessyang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taufik Hendrawan
dalam bukunya yang berjudul Accounting Pengantar Akuntansi, menyebutkan
bahwa: ”Beban adalah jumlah aktiva yang terpakai atau jasa yang
digunakan dalam proses menghasilkan pendapatan.”[29]
Definisi beban menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa:
”Beban (expense): kadang-kadang disebut dengan biaya: penurunandalam modal pemilik, biasanya melalui pengeluaran uang atau
penggunaan aktiva, yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk
memperoleh pendapatan.”[23]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa beban
adalah harta atau jasa yang telah terpakai yang merupakan kegiatan usaha pokok
perusahaan.
2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Laba Rugi
Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Laba Rugi adalah kumpulan
kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan
informasi keuangan untuk menunjukan hasil usaha suatu perusahaan dalam jangka
waktu tertentu untuk tujuan pelaporan kepada pihak internal dan eksternal .
2.1.10 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Laba
Rugi
Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan sebelumnya mengenai
Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Laba Rugi, maka
dapat disimpulkan bahwa Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan
34
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 23/37
Keuangan Laba Rugi adalah suatu pola untuk membangun sebuah sistem yang
digunakan oleh suatu perusahaan menyangkut masalah pencatatan dan pelaporan
yang dilakukan dengan proses transaksi yang terjadi pada perusahaan tersebut.
Pencatatan dimulai dari membuat jurnal, memposting ke buku besar, hingga
menghasilkan laporan keuangan yaitu laporan laba rugi.
1.9.1 Fungsi yang Terkait
Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi menyebutkan fungsi yang
terkait (dari penerimaan kas dan pengeluaran kas) adalah sebagai berikut:
”1. Fungsi Kas.Dalam sistem akuntansi penerimaan kas, fungsi kas bertanggung
jawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat atau dari fungsi
penagihan. Fungsi kas bertanggung jawab untuk menyetorkan kas
yang diterima dari berbagai fungsi tersebut segera ke bank dalam
jumlah penuh. Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas, fungsi ini
bertanggungjawab atas pembayaran.
2. Fungsi Keuangan.
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran
gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank.
3. Fungsi Gudang.
Fungsi gudang berfungsi untuk menyediakan barang yang
diperlukan oleh pelanggan sesuai dengan yang tercantum dalam
tembusan faktur penjualan yang diterima dsri fungsi penjualan.”[21]
1.9.2 Dokumen yang Digunakan
Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi menyebutkan dokumen
yang digunakan (dari penerimaan kas dan pengeluaran kas) adalah sebagai
berikut:
”1. Bukti Kas Keluar.
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada
bagian kasir sebesar yang mencantumkan dalam dokumen tersebut.
2. Faktur Penjualan Tunai.
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang
35
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 24/37
diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.”[21]
1.9.3 Catatan yang Digunakan
Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi menyebutkan catatanyang digunakan (dari penerimaan kas dan pengeluaran kas) adalah sebagai
berikut:
“1. Jurnal Umum.
Jurnal Umum, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat
harga pokok produk yang dijual selama periode tertentu.
2. Kartu Persediaan.
Kartu Persediaan, catatan akuntansi ini merupakan buku
pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.”[21]
2.2 Alat Kelengkapan Sistem
2.2.1 Diagram Arus Data/ Data Flow Diagram
Definisi DFD menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh Dewi
Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi,
menyebutkan bahwa: “DFD adalah suatu diagram yang menggunakan simbol-
simbol untuk mencerminkan proses sumber-sumber data, arus data dan
entitas dalam sebuah sistem.”[9]
Definisi DFD menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa
Sistem Informasi, menyebutkan bahwa:
” Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu network yang menggambarkan
suatu sistem automat/komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari
keduanya, yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan
komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan
mainnya.”[26]
Definisi diagram arus data menurut Marshall B, Romney dan Paul John
Steinbart yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam
bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa:
36
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 25/37
”Diagram arus data (data flow diagram-DFD) diagram yang berkonsentrasi
untuk mengidentifikasi jenis-jenis data dan aliran mereka melalui berbagai
jenis pemrosesan.” [18]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa DFD
adalah suatu proses untuk menggambarkan sistem yang digunakan dan
merencanakan sistem yang baru.
2.2.1.1 Diagram Konteks
Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem
informasi, menyebutkan bahwa:
”Diagram konteks dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan
data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut
digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum atau global dari
keseluruhan sistem yang ada.”[26]
Menurut Marshall B, Romney dan Paul John Steinbart yang diterjemahkan
oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Akuntansi,menyebutkan bahwa:
”Diagram konteks (context diagram)tingkat tinggi diagram arus data. Diagram ini memberikan pandangan pada
tingkat ringkasan suatu sistem.”[18]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa diagram
konteks adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara entitas luar,
masukan dan keluaran dalam sebuah sistem secara umum.
2.2.1.2 Diagram Level Nol/Zero (Overview Diagram)
Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem
informasi, menyebutkan bahwa: ”Diagram ini dibuat untuk menggambarkan
tahapan proses yang ada di dalam diagram konteks yang penjabarannya
lebih terperinci.”[26]
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya Analisis dan Desain
Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: ”Diagram nol adalah diagram yang
menggambarkan proses dari data flow diagram.”[4]
37
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 26/37
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa diagram
nol adalah diagram yang digunakan untuk menjabarkan secara rinci tahapan yang
ada dalam diagram konteks.
2.2.1.3 Diagram Detail /Rinci (Level Diagram)
Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem
Informasi, menyebutkan bahwa: ”Diagram ini dibuat untuk menggambarkan
arus data secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang ada di dalam
diagram nol.”[26]
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya Analisis dan Desain
Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: ”Diagram rinci adalah diagram yang
menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level di
atasnya.”[4]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa diagram
detail adalah diagram yang digunakan untuk menjabarkan tahapan yang ada dalam
diagram nol dengan lebih jelas dan terperinci.
2.2.2 Kamus Data
Definisi kamus data menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya
Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: ”Kamus data sering
disebut dengan data dictionary adalah katalig fakta tentang data dan
kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan
menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang
mengalir di sistem dengan lengkap.”[4]
Definisi kamus data menurut Jogiyanto HM. dalam bukunya yang berjudul
Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: ”Kamus data (KD)
atau Data Dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah system data
38
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 27/37
dictionary adalah katalog fakta tentang fakta dan kebutuhan-kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi.”[12]
Definisi kamus data menurut Marshall B, Romney dan Paul John Steinbart
yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya
yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Kamus data
(data dictionary): kumpulan teratur dari berbagai elemen data yang pada
dasarnya adalah sumber data terpusat mengenai data.”[18]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa kamus
data menjelaskan bagian-bagian data yang mengalir pada sistem.
2.2.3 Bagan Alir
Definisi bagan alir menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh Dewi
Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi
Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Bagan alir (flowchart) adalah representasi
grafikal dari sebuah sistem yang menjelaskan relasi fisik diantara entitas-
entitas kuncinya.”[9]
Definisi bagan alir menurut Jogiyanto HM. dalam bukunya yang berjudul
Analisis dan Desain Sistem, menyebutkan bahwa: ”Bagan alir (flowchart)
adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau
prosedur sistem secara logika.”[12]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa bagan alir
adalah suatu bagan yang menunjukan arus informasi dari sebuah sistem.
2.2.3.1 Bagan Alir Dokumen
39
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 28/37
Definisi bagan alir dokumen menurut Jogiyanto HM. dalam bukunya yang
berjudul Analisis dan Desain Sistem, menyebutkan bahwa:
”Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir
formulir (form flowchart) atau peperwork flowchart merupakan bagan aliryang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-
tembusannya.”[12]
Definisi bagan alir dokumen menurut Marshall B, Romney dan Paul John
Steinbart yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam
bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Bagan
alir dokumen (document flowchart) diagram yang menggambarkan arus
dokumen melalui berbagai departemen dan fungsi dalam sebuah
organisasi.”[18]
Definisi bagan alir menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh Dewi
Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang Sistem Informasi
Akuntansi, menyebutkan bahwa:
”Sebuah flowchart dokumen digunakan untuk menggambarkan elemen-
elemen dari sebuah sistem manual, termasuk record-record akuntansi
(dokumen, jurnal, buku besar, dan file), departemen organisasional yang
terlibat dalam proses, dan kegiatan-kegiatan (baik klerikal maupun
fisikal) yang dilakukan dalam departemen tersebut.”[9]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa bagan alir
dokumen adalah suatu bagan yang menunjukan aliran dokumen dari sebuah
sistem manual dimulai dari dokumen tersebut berasal sampai tembusan-
tembusannya.
2.2.3.2 Bagan Alir Sistem
Definisi bagan alir sistem menurut Jogiyanto HM. dalam bukunya yang
berjudul Analisis dan Desain Sistem, menyebutkan bahwa: ”Bagan alir sistem
(system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan
secara keseluruhan dari sistem.”[12]
Definisi bagan alir sistem menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh
Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang berjudul Sistem
40
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 29/37
Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Flowchart sistem adalah
memotretkan aspek-aspek komputer dalam sebuah sistem.”[9]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa bagan alir
sistem adalah suatu bagan yang menjelaskan urutan dari prosedur dalam sebuah
sistem manual dan yang terkomputerisasi.
2.2.4 Entity Relantionship Diagram (ERD)
Definisi ERD menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh Dewi
Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi
Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Diagram Relasi Entitas (entity relationship --
ER) adalah teknik dokumentasi yang digunakan untuk menyajikan relasi
antara entitas.”[9]
Definisi ERD menurut Marshall B, Romney dan Paul John Steinbart yang
diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang
berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa:
”Diagram hubungan entitas ( Entity-Relationship Diagram – E-R
Diagram) ilustrasi grafis mengenai isi database. Diagram tersebutmenunjukan berbagai entitas yang dimodelkan dan hubungan penting
antara mereka.”[18]
Definisi ERD menurut Fatansyah dalam bukunya yang berjudul Basis Data,
menyebutkan bahwa: “ Entity Relationship Diagram yaitu berisi komponen-
komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing
dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta
dari dunia nyata.”[8]
Notasi-notasi simbolik di dalam Diagram E-R yang dapat kita gunakan
adalah:
A. Persegi panjang, menyatakan himpunan entitas.
B. Lingkaran/elip, menyatakan atribut (atribut yang berfungsi sebagai key
digarisbawahi).
C. Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi.
D. Garis, sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan
41
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 30/37
E
entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.
E. Kardinalitas relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau
dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu-ke-satu, 1 dan N unruk
relasi satu-ke-banyak atau N dan N untuk relasi banyak-ke-banyak).
Simbol ERD yang digunakan adalah:
Himpunan entitas E Himpunan relasi
Atribut a sebagai key Link
Gambar 2.3 Simbol Diagram E-R [8]
2.2.4.1 Kardinalitas Relasi dalam ERD
Berikut ini adalah contoh penggambaran relasi antar himpunan entitas
lengkap dengan kardinalitas relasi dan atribut –atributnya:
A. Relasi satu ke satu (One to one)Contoh: adanya relasi antara himpuan entitas dosen dengan himpunan entitas
jurusan.
D o se n m e n g e p a la i J u r u sa n1 1
N am a _d o se n a la m a t _dosenK o d e _ju r n am a _jur
K o d e _jur N am a _dosen
Gambar 2.4 Relasi satu ke satu[8]
42
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 31/37
B. Relasi satu ke banyak (One to many)
Contoh relasi antara himpunan entitas dosen dengan himpunan entitas kuliah.
Dosen mengajar Mata kuliah1 N
Nama _dosen
alamat _dosen
Nama _dosen Kode _kul
Waktu
tempat
Kode _kul
Nama _kul
sks
semester
Gambar 2.5 Relasi satu ke banyak [8]
C. Relasi banyak ke banyak (Many to many)
Contoh adanya relasi antara himpuanan entitas mahasiswa dengan himpunan
entitas kuliah.
Mahasiswa mempelajari Mata kuliahN M
nim Nama_mhs
Alamat_mhs Tgl_lahir
Kode_kulnim
Indeks_nilai
Kode_kul Nama_kul
sks semester
Gambar 2.6 Relasi banyak ke banyak [8]
Selain derajat relasi di atas, ada pula yang disebut derajat relasi minimum
yang menunjukkan hubungan minimum yang boleh terjadi dalam sebuah relasi
antar himpunan entitas.
Mahasiswa mempelajari Kuliah(0,N) (0,N)
Dosmengajar (0,N) (1,1)
43
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 32/37
Gambar 2.7 Derajat Relasi Minimum[8]
Derajat relasi di atas dapat diartikan sebagai berikut:
A. Seorang mahasiswa dapat mempelajari banyak mata kuliah, tetapi boleh juga
tidak mempelajari mata kuliah satu pun.
B. Setiap mata kuliah dapat diikuti oleh banyak mahasiswa, tetapi bisa juga ada
mata kuliah yang tidak diikuti oleh mahasiswa.
C. Seorang dosen boleh mengajar banyak mata kuliah sekaligus, tetapi bisa juga
ada dosen yang belum mengajar.
D. Setiap mata kuliah hanya boleh diajarkan oleh seorang dosen dan tidak boleh
ada matakuliah yang belum ditentukan siapa dosennya.
2.2.4.2 Key
Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan
semua baris data (row) dalam tabel secara unik.
Menurut Fathansyah dalam bukunya yang berjudul Basis Data, Berikut ini
adalah jenis-jenis Key:
“1. Super Key
Merupakan satu atau lebih atribut (kumpulan atribut yang dapat
membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel sacara unik).
2. Candidate Key
Merupakan kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan
setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik.
3. Primary Key” [8]
Merupakan salah satu dari candidate key yang memiliki keunikan key
lebih sering untuk dijadikan sebagai acuan.”[8]
Penulis hanya menggunakan primary key untuk merancang sistem informasi
akuntansi laporan keuangan laba rugi.
2.3 Software
Perangkat lunak (software) adalah komponen data prosesing yang berupa
program-program dan teknik-teknik lainnya untuk mengontrol sistem komputer.
Software dapat dikatagorikan ke dalam 3 bagian, yaitu:
A. Perangkat lunak sistem operasi (operating system).
B. Perangkat lunak bahasa (language software).
44
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 33/37
C. Perangkat lunak Aplikasi (application software).
3.3.1 Software Sistem Operasi
Definisi software sistem operasi menurut Melwin Syafrizal Daulay dalam
bukunya yang berjudul Mengenal Hardware-Software dan Pengelolaan Instalasi
Komputer, menyebutkan bahwa: ”Operating system software merupakan
perangkat lunak yang berfungsi untuk mengkonfigurasi komputer agar
dapat menerima berbagai perintah dasar yang diberikan sebagai
masukan.”[19]
Definisi windows menurut Jokam 354 Community Website, menyebutkan
bahwa:
”Microsoft Windows atau lebih dikenal dengan sebutan Windows adalah
keluarga sistem operasi komputer pribadi yang dikembangkan oleh
Microsoft yang menggunakan antarmuka dengan pengguna berbasis
grafik ( graphical user interface).”[32]
Definisi Windows XP menurut Abdul Razaq dalam bukunya yang berjudul
Penuntun Praktis Microsoft Office XP , menyebutkan bahwa: ”Microsoft
Windows XP merupakan sistem operasi berbasis grafis (gambar) dengan
berbagai fasilitas, khususnya dalam berintegrasi dengan internet serta
dengan kemudahan dalam pengoperasiannya.”[1]
Software sistem operasi yang penulis gunakan adalah Windows XP, karena
Windows XP mudah dioperasikan, dipahami dan dimengerti (user-friendly).
2.3.2 Software Compiler
Language software yaitu program yang digunakan untuk menterjemahkan
instruksi-instruksi yang ditulis dalam bahasa pemrograman ke dalam bahasa
mesin supaya dapat dimengerti oleh komputer.
Source program yang ditulis dengan menggunakan bahasa tingkat tinggi harus
diterjemahkan menjadi bahasa mesin dengan suatu program penterjemah
(translator), yaitu: compiler dan intepreter . Software compiler adalah program
penterjemah yang menterjemahkan program yang ditulis secara keseluruhan, jadi
source program harus ditulis secara lengkap, contohnya PASCAL.
45
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 34/37
Bahasa program yang penulis gunakan adalah Microsoft Visual Basic 6.0
yang merupakan bahasa program tingkat tinggi yang sifatnya compiler.
Menurut Daryanto dalam bukunya yang berjudul Belajar Komputer Visual
Basic, menyebutkan bahwa: ”Visual Basic adalah salah satu development tools
untuk membangun aplikasi dalam lingkungan Windows.”[7]
Menurut Retna Prasetia dan Catur Edi Widodo, dalam bukunya yang
berjudul Interfacing Port Paralel dan Port Serial Komputer dengan Visual Basic
6.0 , menyebutkan bahwa: ”Visual Basic (atau sering disingkat VB) adalah
perangkat lunak untuk menyusun program aplikasi yang bekerja dalam
lingkungan sistem operasi windows .”[22]
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa Microsoft
Visual Basic 6.0 adalah suatu software yang bekerja dalam lingkup Microsoft
Windows yang mempunyai kemampuan untuk merancang program aplikasi
dengan memanfaatkan kecanggihan yang tersedia dalam operasi Windows.
Penulis memilih menggunakan bahasa program Microsoft Visual Basic 6.0
karena mudah dimengerti dan terstruktur. Dengan Visual Basic, penulis tidak
hanya terfokus pada struktur program saja, tetapi dapat mengembangkan
kreatifitas untuk merancang tampilan program yang lebih menarik dan
komunikaitf dengan user /pemakainya.
Lingkungan kerja Visual Basic 6.0:
A. Control Menu
Control menu adalah menu yang digunakan untuk memanipulasi jendela
Visual Basic 6.0. Melalui menu ini kita dapat mengubah ukuran,
memindahkan atau menutup jendela Visual Basic 6.0.
B. Menu
Menu Visual Basic berfungsi sebagai perintah untuk menjalankan tugas
tertentu.
C. Toolbar
Toolbar adalah tombol-tombol yang mewakili suatu perintah tertentu, dalam
toolbar ini terdapat icon-icon (perintah bergambar).
46
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 35/37
D. Toolbox
Toolbox berisi icon-icon yang nantinya akan dipakai dalam pembangunan
program aplikasi.
E. Project Eksplorer
Jendela Project Eksplorer adalah jendela yang mengandung semua file
didalam aplikasi Visual Basic anda.
F. Jendela Properties
Jendela properties merupakan jendela yang mengandung semua informasi
tentang objek yang terdapat pada aplikasi visual basic.
G. Form Layout Window
Fungsi form layout window digunakan untuk menggambarkan posisi form
terhadap layar monitor.
H. Form Window
Form Window merupakan suatu objek yang dipakai sebagai tempat bekerja
program aplikasi.
2.3.3 Software Aplikasi
Definisi software aplikasi menurut Melwin Syafrizal Daulay dalam bukunya
yang berjudul Mengenal Hardware-Software dan Pengelolaan Instalasi
Komputer, menyebutkan bahwa: ”Perangkat lunak aplikasi merupakan
program siap pakai yang digunakan untuk aplikasi di bidang tertentu.”[19]
Definisi software aplikasi menurut Marshall B, Romney dan Paul John
Steinbart yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam
bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa:
” Software aplikasi (application software) berbagai program yang
melaksanakan tugas pemrosesan data atau informasi yang dibutuhkan oleh
pemakai.”[18]
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa software aplikasi
adalah program yang dapat mempermudah pekerjaan terutama dalam hal
pemrosesan data atau informasi yang diperlukan pemakai.
47
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 36/37
2.3.3.1 SQL Server
Definisi SQL Server Menurut Imam A.W dalam bukunya yang berjudul
SQL Server adalah sebagai berikut: “SQL Server merupakan sebuah program
aplikasi yang memiliki kemampuan dalam pembuatan satu database dengan
banyak file data dan trasaction log.” [10]
Definisi SQL Server menurut Feri Djuandi dalam bukunya yang berjudulSQL Server untuk Profesional adalah sebagai berikut: ”SQL Server adalah
sebuah sistem berarsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang
program memperluas dan menambahkan fungsi-fungsi ke dalam database
tersebut.”[9]
Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa SQL
Server adalah suatu program aplikasi yang memungkinkan para pengembang
program memperluas dan menambahkan fungsi-fungsi ke dalam database.
2.3.3.2 Crystal Report
Definisi crystal report menurut Kusrini dalam bukunya Membangun Sistem
Informasi Akuntansi dengan VB & SQL Server , menyebutkan bahwa:
“Crystal Report merupakan program yang dapat digunakan untuk
membuat, menganalisis dan menterjemahkan informasi yang terkandung
dalam database atau program ke dalam berbagai jenis laporan yang
sangat fleksibel .”[14]
Definisi crystal report menurut Madcoms dalam bukunya yang berjudul
Aplikasi Database Visual basic 6.0 dengan Crystal report, menyebutkan bahwa:
“Crystal Report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang
terpisah dengan program Visual Basic 6.0, tetapi keduanya dapat
dihubungkan ( Linkage).”[17]
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian crystal
report adalah program yang digunakan dan dihubungkan untuk membuat sebuah
48
5/12/2018 jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13_bab2 (1) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-irmakomala-15396-3-13bab2-1 37/37
laporan yang terpisah dari Microsoft Visual Basic 6.0.
49