Jawaban Tutor No 4, 5, 11 Kasus 2

4
4. Etiologi gagal jantung Menurut Cowie MR, Dar O (2008), penyebab gagal jantung dapat diklasifikasikan dalam enam kategori utama: 1. Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas miokard, dapat disebabkan oleh hilangnya miosit (infark miokard), kontraksi yang tidak terkoordinasi (left bundle branch block), berkurangnya kontraktilitas (kardiomiopati). 2. Kegagalan yang berhubungan dengan overload (hipertensi). 3. Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas katup. 4. Kegagalan yang disebabkan abnormalitas ritme jantung (takikardi). 5. Kegagalan yang disebabkan abnormalitas perikard atau efusi perikard (tamponade). 6. Kelainan kongenital jantung. Faktor predisposisi Yang merupakan faktor predisposisi gagal jantung antara lain: keadaan penurunan fungsi ventrikel (hipertensi, penyakit arteri koroner, kardiomiopati, penyakit pembuluh darah, penyakit jantung congenital), dan keadaan yang membatasi pengisian ventrikel (stenosis mitral, kardiomiopati dan penyakit pericardial). Faktor presipitasi/pencetus Yang merupakan faktor pencetus gagal jantung antara lain: meningkatnya asupan (intake) garam, ketidakpatuhan menjalani pengobatan anti gagal jantung, infak miokard akut, hipertensi, aritmia akut, infeksi, demam, emboli paru, anemia, tirotoksikosis, kehamilan, dan endokarditis infektif. Gagal jantung paling sering disebabkan oleh : Penyakit arteri koroner ( myocardial infarction atau serangan jantung ) : Penyakit arteri koroner menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Jika arteri menjadi tersumbat, maka jantung menjadi kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga dapat menyebabkan

description

tutorial

Transcript of Jawaban Tutor No 4, 5, 11 Kasus 2

Page 1: Jawaban Tutor No 4, 5, 11 Kasus 2

4. Etiologi gagal jantung

Menurut Cowie MR, Dar O (2008), penyebab gagal jantung dapat diklasifikasikan dalam enam kategori utama:1. Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas miokard, dapat disebabkan oleh hilangnya miosit (infark miokard), kontraksi yang tidak terkoordinasi (left bundle branch block), berkurangnya kontraktilitas (kardiomiopati).2. Kegagalan yang berhubungan dengan overload (hipertensi).3. Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas katup.4. Kegagalan yang disebabkan abnormalitas ritme jantung (takikardi).5. Kegagalan yang disebabkan abnormalitas perikard atau efusi perikard (tamponade).6. Kelainan kongenital jantung.

Faktor predisposisiYang merupakan faktor predisposisi gagal jantung antara lain: keadaan penurunan fungsi ventrikel (hipertensi, penyakit arteri koroner, kardiomiopati, penyakit pembuluh darah, penyakit jantung congenital), dan keadaan yang membatasi pengisian ventrikel (stenosis mitral, kardiomiopati dan penyakit pericardial).

Faktor presipitasi/pencetusYang merupakan faktor pencetus gagal jantung antara lain: meningkatnya asupan (intake) garam, ketidakpatuhan menjalani pengobatan anti gagal jantung, infak miokard akut, hipertensi, aritmia akut, infeksi, demam, emboli paru, anemia, tirotoksikosis, kehamilan, dan endokarditis infektif.

Gagal jantung paling sering disebabkan oleh : Penyakit arteri koroner ( myocardial infarction atau serangan jantung ) :Penyakit arteri koroner menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Jika arteri menjadi tersumbat, maka jantung menjadi kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga dapat menyebabkan iskemia. Dalam jangka waktu pendek, kerusakan otot jantung memicu terjadinya serangan jantung. Daerah jantung yang iskemik tidak dapat mermompa secara normal yang menyebabkan terjadinya gagal jantung.

Adapaun kondisi-kondisi lain yang menyebabkan jantung berkerja terlalu berat yang mampu memicu terjadinya gagal jantung, yaitu : hipertensi, penyakit katup jantung, penyakit tiroid, penyakit ginjal, dan DM.

5. Epidemiologi gagal jantung

Di semua negara, gagal jantung merupakan masalah kesehatan yang memerlukan penanggulangan dengan baik oleh karena angka morbiditas dan mortalitasnya tinggi. Berdasarkan tulisan Gunarti dalam Jurnal Kardiologi Indonesia (1999) dilaporkan bahwa di Amerika gagal jantung dinyatakan sebagai penyebab utama rawat inap di RS untuk usia lebih

Page 2: Jawaban Tutor No 4, 5, 11 Kasus 2

dari 60 tahun dan terdapat 3-20 kasus per 1000 populasi umum yang meningkat menjadi 80-160 kasus per 1000 populasi pada usia 75 tahun. Meningkatnya prevalen penyakit ini di masyarakat barat sebagian besar diakibatkan oleh peningkatan usia harapan hidup. Berdasarkan tulisan Babashola Olubodun, J.O. (1999) dinyatakan bahwa di Finlandia, prevalen gagal jantung tercatat 8% pada kelompok usia 75-86 tahun dan di New Zealand dilaporkan bahwa 75% penderita gagal jantung yang masuk rs berusia di atas 65 tahun.

Di Indonesia

Berdasarkan diagnosis dokter, prevalensi penyakit gagal jantung di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,13% atau diperkirakan sekitar 229.696 orang, sedangkan berdasarkan diagnosis dokter/ gejala sebesar 0,3% atau diperkirakan sekitar 530.068 orang.

Berdasarkan diagnosis dokter, estimasi jumlah penderita penyakit gagal jantung terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Timur sebanyak 54.826 orang (0,19%), sedangkan Provinsi Maluku Utara memiliki jumlah penderita paling sedikit, yaitu sebanyak 144 orang (0,02%).

Berdasarkan diagnosis/gejala, estimasi jumlah penderita penyakit gagal jantung terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Barat sebanyak 96.487 orang (0,3%), sedangkan jumlah penderita paling sedikit ditemukan di Provinsi Kep. Bangka Belitung, yaitu sebanyak 945 orang (0,1%).

11. Mengapa terjadi pitting edema pada kedua ekstremitas bawah?

Gagal jantung adalah akibat dari fungsi jantung yang buruk dan dicerminkan oleh berkurangnya volume darah yang dipompa keluar oleh jantung, yang disebut cardiac output.. Volume yang berkurang dari darah yang dipompa keluar oleh jantung (cardiac output yang berkurang) bertanggung jawab untuk aliran darah yang berkurang ke ginjal-ginjal. Sebagai akibatnya, ginjal-ginjal merasakan bahwa ada pengurangan dari volume darah dalam tubuh. Untuk melawan nampaknya kehilangan cairan, ginjal-ginjal menahan garam dan air. Pada kejadian ini, ginjal-ginjal dibohongi kedalam pemikiran bahwa tubuh perlu untuk menahan lebih banyak volume cairan ketika, kenyataannya, tubuh telah menahan terlalu banyak cairan. Pada saat yang bersamaan, akumulasi cairan pada kaki-kaki (legs) menyebabkan pitting edema. Edema ini terjadi karena penumpukan dari darah pada vena-vena dari kaki-kaki (legs) menyebabkan kebocoran cairan dari kapialer-kapiler kaki-kaki (pembuluh-pembuluh darah kecil) kedalam ruang-ruang interstitial.

Page 3: Jawaban Tutor No 4, 5, 11 Kasus 2

Sumber :

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34923/4/Chapter%20II.pdf

Mansjoer, A., dkk. Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta: Penerbit Media Ausculapius FKUI, 2001.