jasika bahan
-
Upload
jasika-lukita-pertiwi -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of jasika bahan
-
8/20/2019 jasika bahan
1/25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
Pasien-pasien yang masuk ke ICU umumnya bervariasi, yaitu pasien elektif pasca
operasi mayor, pasien emergensi akibat trauma mayor, sepsis atau gagal napas.
Kebanyakan dari pasien-pasien tersebut ditemukan malnutrisi sebelum
dimasukkan ke ICU.[1
Pasien kritis yang dira!at di Intensive Care Unit "ICU# sering kali menerima
nutrisi yang tidak adekuat akibat dokter sala$ memperkirakan kebutu$an nutrisi
dari pasien dan %uga akibat keterlambatan memulai pemberian nutrisi. &angat
umum bagi pasien Intensive Care Unit "ICU# untuk membutu$kan sokongan
nutrisi karena sebagian pasien tela$ mengalami suatu periode sakit dengan asupan
nutrisi yang buruk dan ter%adi penurunan berat badan. Pada $ampir semua pasien
yang sakit kritis, di%umpai anoreksia atau ketidakmampuan makan karena
kesadaran yang terganggu, sedasi, ataupun karena intubasi %alan nafas bagian atas.
[1,'
(alnutrisi adala$ masala$ umum yang di%umpai pada kebanyakan pasien yang
masuk ke ruma$ sakit. &ebanyak )*+ pasien de!asa menderita malnutrisi yang
cukup serius yang di%umpai pada saat mereka tiba di ruma$ sakit dan dua pertiga
dari semua pasien mengalami perburukan status nutrisi selama mereka dira!at di
ruma$ sakit. (alnutrisi adala$ peruba$an komposisi tubu$ dimana ter%adi
defisiensi makronutrien dan mikronutrien yang menyebabkan penurunan yang
progresif dari masa sel tubu$, disfungsi organ, dan serum kimia yang abnormal.
ukungan nutrisi memegang peranan yang penting dalam mencega$ dan
mengatasi defisiensi nutrisi pada pasien kritis. Pasien kritis banyak masuk ruma$
sakit dengan komorbiditas yang bervariasi seperti penyakit kardiovaskular, asma,
dan kanker dimana itu membutu$kan nutrisi ketika masa pemuli$an dari masala$
1
-
8/20/2019 jasika bahan
2/25
medis ataupun cedera pasca operasi. [1,,)
Pasien dengan penyakit kritis membutu$kan nutrisi yang komplek dan masukan
nutrisi yang intensive. &ebagai bagian dari respon metabolic ter$adap cedera,
penggunaan energy istira$at yang meningkat, mengara$ pada katabolisme yang
etensive, $yperglikemia, ke$ilangan masa tubu$ yang progresif, retensi cairan,
dan berkurangnya sintesis protein visceral seperti albumin. Katabolisme
bersamaan dengan malnutrisi bisa mengara$ pada kondisi klinis yang tidak
diinginkan seperti gangguan penyembu$an luka, ganguan respon imun, gangguan
koagulasi, dan penurunan fungsi otot / oto pernapasan. [,0
le$ karena itu pemberian nutrisi sangat penting pada pasien kritis yang dira!at
di ICU karena dengan dukungan nutrisi dapat memperlambat la%u katabolisme
pada pasien ICU. imana ini dapat meningkatkan outcome pasien dan
memperpendek durasi recovery, yang akan mengara$kan pada pengurangan lama
ra!at ruma$ sakit dan menurunkan biaya pera!atan. &okongan nutrisi bagi
pasien kritis dapat secara enteral maupun parenteral. (asing-masing memiliki
kelebi$an dan kekurangan, se$ingga penentuannya $arus meli$at dan
mempertimbangkan semua aspek yang ada kasus per kasus. &elain itu %umla$,
per$itungan kalori, %enis nutrien, serta saat pemberian %uga mempengaru$i
keadaan pasien secara keseluru$an. [',0
2
-
8/20/2019 jasika bahan
3/25
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Nutrisi
2ang dimaksud 3at gi3i "nutrien# adala$ ikatan kimia yang diperlukan tubu$
untuk melakukan fungsinya , yaitu energi, membangun dan memeli$ara %aringan,
serta mengatur proses-proses ke$idupan. 4utrisi merupakan suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses
degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran 3at-3at
yang tidak digunakan untuk memperta$ankan ke$idupan, pertumbu$an, dan
fungsi normal dari organ-organ, serta meng$asilkan energi. 5u%uan optimal dari
nutrisi adala$ bagaimana mengatur komponen nutrisi, bagaimana keadaan saluran
cerna dan en3im pencernaan.[1,)
6al-$al yang pelu diper$atikan dalam pemberian nutirisi yaitu 7
8iokimia komposisi nutrisi
Proses metabolisme dalam sel
Kapan memulai 4P9
:ama pemberian
Cara meng$itung kebutu$an
(emili$ komposisi cairan
(embuat skema terapi
(onitoring
3
-
8/20/2019 jasika bahan
4/25
(encega$ atau mengatasi komplikasi[)
2.2. Menilai Status Nutrisi
&emua permintaan pera!atan ICU, $arus diskrining untuk menilai kebutu$an
mereka ter$adap pemberian bantuan nutrisi. 8antuan nutrisi dalam !aktu ')
$ingga ); %am pertama dari masuk ICU " atau ketika $emodinamik stabil #
dimaksudkan untuk 7 [),0
Pasien kekurangan gi3i atau $ypercatabolic
Pasien kritis yang di$arapkan untuk tinggal di ICU selama $ari atau
lebi$.
Pasien yang tidak di$arapkan untuk memulai diet dalam 0 $ari berikutnya
atau lebi$.
&ebelum memulai memberikan nutrisi, penilaian gi3i $arus mempertimbangkan 7
Penurunan berat badan terak$ir.
&tatus nutrisi adala$ fenomena multidimensional yang memerlukan beberapa
metode dalam penilaian, termasuk indikator-indikator yang ber$ubungan dengan
nutrisi, asupan nutrisi dan pemakaian energi, seperti 8ody (ass Inde "8(I#,
serum albumin, prealbumin, $emoglobin, magnesium dan fosfor. Pengukuran
antropometrik termasuk ketebalan lapisan kulit "skin fold# permukaan daera$
4
-
8/20/2019 jasika bahan
5/25
trisep "triceps skin fold, 5&=# dan pengukuran lingkar otot lengan atas "midarm
muscle circumference, (
-
8/20/2019 jasika bahan
6/25
%antung, saraf dan neuromuskular. [,),0
5ingkat serum albumin dan beberapa protein transportasi lainnya, biasanya diukur
sebagai pengganti status protein viseral. 5ingkat sintesis $epatik $arian untuk
albumin adala$ antara 1'* dan 1D* mgEkg88 dengan albumin didistribusikan
antara ruang intravaskular dan ekstravaskular spaces. 4amun, kadar serum
albumin dan protein transportasi lainnya dipengaru$i ole$ banyak faktor seperti
sintesis dan dera%at degradasi di samping ke$ilangan melalui usus atau gin%al.
merangsang produksi protein fase akut yang
meng$ambat production protein transport. [',)
le$ karena itu $ipoalbuminemia %arang $adir dalam kasus malnutrition.
&ebaliknya, $ipoalbuminemia adala$ penanda respon inflamasi sistemik dan
ber$ubungan dengan peningkatan morbiditas dan kematian di antara pasien ruma$
sakit. le$ karena itu, konsentrasi albumin serum dapat digunakan sebagai alat
skrining gi3i pada saat masuk ICU. 4amun, itu adala$ indikator yang buruk
ter$adap status gi3i pasien sakit kritis karena $anya berfungsi sebagai penanda
cedera dan metabolisme dalam menanggapi stress. [',
2.3. Keutu!an Nutrisi Pasien Kritis
5un%angan nutrisi yang tepat dan akurat pada pasien sakit kritis dapat menurunkan
angka kematian. 5erdapat dua tu%uan dasar dari tun%angan nutrisi yaitu7
1. (engurangi konsekuensi respon berkepan%angan ter$adap %e%as yaitu
starvation dan infrastruktur.
2. (engatur respon inflamasi, penentuan status nutrisi pada pasien kritis
$endaknya dilakukan berulang ulang untuk menentukan kecukupan nutrisi
dan untuk menentukan tun%angan nutrisi selan%utnya. Pemeriksaan yang
berulang - ulang ini penting karena 1>-'*+ pasien yang dira!at di ruang
Intensif mengalami defisiensi makronutrien );%am setela$ dira!at.
6
-
8/20/2019 jasika bahan
7/25
isamping itu disfungsiEgagal organ multiple dapat ter%adi sesuda$ trauma,
sepsis atau gagal nafas yang ber$ubungan dengan $ipermetabolisme yang
berlangsung lama. [',),>
Para klinisi perlu mengeta$ui bagaimana cara meng$itung energi "kalori#, protein,
lemak, elektrolit, vitamin, trace- elemen dan air. 8erikut ini beberapa cara
meng$itung kebutu$an nutrisi. [)
a. (etabolic C$art- Indirect Calorimetry Festing 9nergy 9penditur "F99#.
["konsentrasi '#"*,@# G "produksi C'#"1,11# 1))*.
Fumus ini kurang akurat pada pasien-pasien dengan =i' lebi$ dari )*+.
[1,)
b. Fumus 6arris H 8enedict 7 [,)
Kebutu$an energi dasar "8(F#
88 8erat badan "Kg#
5 5inggi "cm#
U Usia "ta$un#
Kebutu$an energi aktual "
-
8/20/2019 jasika bahan
8/25
5abel =aktor Koreksi[)
=
• :uka bakar * / 0*+ 1,D
• :uka bakar 0* / D*+ 1,;
• :uka bakar D* / @*+ ',*
=
-
8/20/2019 jasika bahan
9/25
peningkatan produksi panas, peningkatan kebutu$an energi "meningkat '0 /
0*+#, meningkatnya kecepatan nafas, dan meningkatnya kecepatan nadi.
Kebutu$an kalori "kcalEkg 88# 7 '0 / * kcalEkg 88
Jlukosa merupakan substrat kalori primer, sedangkan kebutu$an lemak
sekitar 10 / )*+. alam menentukan kebutu$an kalori $arus di$indari
ter%adinya $iperglikemia.
d. Kebutu$an nitrogen [,)
(eng$itung balance nitrogen dengan menggunakan urea urine ') %am dan
dalam $ubungannya dengan urea dara$ dan
-
8/20/2019 jasika bahan
10/25
5abel Fingkasan Fekomendasi Kebutu$an (acronutrien Untuk Pasien ICU
Sustrat Nutrisi Ju"la!
-
8/20/2019 jasika bahan
11/25
pemberian nutrisi adala$ men%amin kecukupan energi dan nitrogen, tapi
meng$indari masala$-masala$ yang disebabkan overfeeding atau refeeding
syndrome seperti uremia, de$idrasi $ipertonik, steatosis $ati, gagal napas
$iperkarbia, $iperglisemia, koma non-ketotik $iperosmolar dan $iperlipidemia
-
8/20/2019 jasika bahan
12/25
karbo$idrat merupakan sumber energy yang penting. &etiap gram
karbo$idrat meng$asilkan kurang lebi$ ) kalori. *+ dari kebutu$an kalori. [1,'
b. :emak
Komponen lemak dapat diberikan dalam bentuk nutrisi enteral maupun
parenteral sebagai emulsi lemak. Pemberian lemak dapat mencapai '*+
-)*+ dari total kebutu$an. &atu gram lemak meng$asilkan @ kalori.
:emak memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi, membantuabsorbsi vitamin yang larut dalam lemak, menyediakan asam lemak
esensial, membantu dan melindungi organ-organ internal, membantu
regulasi su$u tubu$ dan melumasi %aringan-%aringan tubu$. [1,'
c. Protein "
-
8/20/2019 jasika bahan
13/25
Pemberian protein yang adekuat adala$ penting untuk membantu proses
penyembu$an luka, sintesis protein, sel kekebalan aktif, dan paracrine messenger.
isamping itu, serum glukosa di%aga antara 1** - '** mgEd:.,10 6iperglisemia
tak terkontrol dapat menyebabkan koma $iperosmolar non ketotik dan resiko
ter%adinya sepsis, yang mempunyai angka mortalitas sebesar )*+.[),0
6ipofosfatemia merupakan satu dari kebanyakan komplikasi metabolik yang
serius akibat Fefeeding &yndrome. 6ipofosfatemia yang berat di$ubungkan
dengan komplikasi yang mengancam nya!a, termasuk insufisiensi respirasi,
abnormalitas %antung, disfungsi &&P, disfungsi eritrosit, disfungsi leukosit dan
kesulitan untuk meng$entikan penggunaan respirator. [1,0
Pada pasien sakit kritis yang menderita kurang gi3i dan tidak menerima makanan
melalui oral, enteral atau parenteral, maka nutrisi $arus dimulai sedini mungkin.
Keuntungan pemberian dini, menyebabkan $emodinamik pasien men%adi stabil,
yang tela$ ditun%ukkan dengan penurunan permeabilitas intestinal dan penurunan
disfungsi organ multipel.[,>
#.$ %ute Pe"erian Nutrisi
Idealnya rute pemberian nutrisi adala$ yang mampu menyalurkan nutrisi dengan
morbiditas minimal. (asing-masing rute mempunyai keuntungan dan kerugian
tersendiri, dan pemili$an $arus tergantung pada penegakkan klinis dari pasien.
(eskipun rute pemberian nutrisi secara enteral selalu lebi$ dipili$ dibandingkan
parenteral, namun nutrisi enteral tidak selalu tersedia, dan untuk kasus tertentu
kurang dapat diandalkan atau kurang aman. alam pera!atan ter$adap penderita
sakit kritis, nutrisi enteral selalu men%adi pili$an pertama dan nutrisi parenteral
men%adi alternatif berikutnya. [1,'
#.$.1. Nutrisi Enteral
Pada pasien yang tidak dapat memenu$i kebutu$an nutrisinya melalui rute
oral, formula nutrisi diberikan melalui tube ke dalam lambung !astric
13
-
8/20/2019 jasika bahan
14/25
tube"!#tube$ %asogastric &ube"%!&' atau duodenum, atau %e%unum. apat
secara manual maupun dengan bantuan pompa mesin. osis nutrisi enteral
biasanya berkisar antara 1)-1; kkalEkgbbE $ari atau >*-D*+ dari tu%uan
yang $endak dicapai. [',)
:arutan nutrisi enteral yang tersedia dipasaran memiliki komposisi yang
bervariasi. 4utrisi polimer mengandung protein utu$ "berasal dari !$ey,
daging, isolat kedelai dan kasein#, karbo$idrat dalam bentuk oligosakarida
atau polisakarida. =ormula demikian memerlukan en3im pancreas saat
absorbsinya. [)
4utrisi elemental dengan sumber nitrogen "asam amino maupun peptida#
tidakla$ menguntungkan bila digunakan secara rutin, namun dapat
membantu bila absorbsi usus $alus terganggu, conto$nya pada insufisiensi
pankreas atau setela$ kelaparan dalam %angka pan%ang. :ipid biasanya
berasal dari minyak nabati yang mengandung banyak trigliserida rantai
pan%ang, tapi %uga berisi trigliserida rantai sedang yang lebi$ muda$
diserap. Proporsi kalori dari non protein seperti karbo$idrat biasanya dua
pertiga dari total kebutu$an kalori. &erat diberikan untuk menurunkan
insiden diare. &erat dimetabolisme ole$ bakteri men%adi asam lemak rantai
pendek, yang digunakan ole$ koloni untuk pengambilan air dan elektrolit.
[,)
&uplementasi glutamin enteral tela$ menun%ukkan manfaat ter$adap $asil
ada pasien luka bakar dan trauma.
-
8/20/2019 jasika bahan
15/25
ICU. Penderita yang tidak mendapat nutrisi enteral dapat mengalami atrofi
mukosa usus, karena tidak ada ba$an nutrien untuk enterosit dan colonosit.
8ila pemberian nuitrisi enteral tidak cukup , maka fungsi barier usus
mengalami kegagalan dan mengakibatkan translokasi endotoksin dan
bakteri dan ini sangat memba$ayakan penderita. [',>
4utrisi enteral adala$ faktor resiko independent pnemoni nosokomial yang
ber$ubungan dengan ventilasi mekanik. Cara pemberian sedini mungkin
dan benar nutrisi enteral akan menurunkan ke%adian pneumonia, sebab bila
nutrisi enteral yang diberikan secara dini akan membantu memeli$ara epitel
pencernaan, mencega$ translokasi kuman, mencega$ peningkatan distensi
gaster, kolonisasi kuman, dan regurgitasi. Posisi pasien setenga$ duduk
dapat mengurangi resiko regurgitasi aspirasi. iare sering ter%adi pada
pasien di Intensif Care Unit yang mendapat nutrisi enteral, penyebabnya
multifaktorial, termasuk t$erapy antibiotic, infeksi clostridium difficile,
impaksi feses, dan efek tidak spesifik akibat penyakit kritis. Komplikasi
metabolik yang paling sering berupa abnormalitas elektrolit dan
$iperglikemi. [1,',)
Indikasi pemberian nutrisi enteral yaitu 7 ['
1. Pasien dengan malnutrisi berat yang akan men%alani pembeda$an
saluran cerna bagian ba!a$.
2. Pasien dengan malnutrisi sedang-berat yang akan men%alani prosedur
mayor elektif saluran cerna bagian atas.
3.
-
8/20/2019 jasika bahan
16/25
2. bstruksi usus.
3. Pankreatitis akut berat.
4. Perdara$an masif pada saluran cerna bagian atas.
5. (unta$ atau diare berat.
6. Instabilitas $emodinamik.
7. Ileus paralitik.
Keuntungan pemberian nutrisi enteral yaitu 7 [',0
1.Peningkatan berat badan dan retensi nitrogen yang lebi$ baik
2.(engurangi frekuensi steatosis $epatic
3.(engurangi insiden perdara$an gastrik dan intestinal
4. (embantu memperta$ankan integritas barier mukosa usus, struktur
mukosa serta fungsi dan pelepasan $ormon-$ormon trofik usus.
5.(engurangi risiko sepsis
6. 8eberapa 3at gi3i tidak dapat diberikan parenteral, seperti7 glutamin,
arginin, nukleotida, serat "dan asam lemak rantai pendek yang
di$asilkannya melalui proses degradasi usus#, dan mungkin %uga peptida.
7. (eningkatkan angka keta$anan $idup.
Para dokter sering terlalu ber$ati-$ati dalam menentukan saat pemberian
nutrisi enteral. 8anyak yang mengatakan ba$!a saat yang tepat untuk
memberikan nutrisi enteral adala$ %ika bising usus tela$ terdengar, $al ini
tidak tepat karena fungsi usus dapat cukup normal !alaupun bising usus
tidak terdengar. Ke$adiran bising usus bukan merupakan prasyarat yang
diperlukan untuk memulai makanan enteral di ICU. 4utrisi enteral dapat
16
-
8/20/2019 jasika bahan
17/25
dimulai pada pasien beda$ tanpa menunggu flatus atau motion usus. [),0
Pada nutrisi enteral, $indari kalori yang berlebi$an, makanan yang $anya
tinggal diserap predigested food' dan overfeeding . &elain itu berikan
makanan yang mengandung serat dan banyak vitamin. 5idak ada bukti yang
menyokong ba$!a pemberian nutrisi enteral $endaknya dimulai dari
%umla$ kecil, kecuali pada pasien yang tela$ kelaparan dalam !aktu lama,
karena risiko sindrom refeeding . &ecara umum, pemberian nutrisi enteral
$arus cukup se%ak a!al. iare dapat timbul pada pemberian makanan yang
berlebi$an, selain karena terapi antibiotika multipel, berkepan%angan dan
tidak sesuai. iare bukan indikasi untuk meng$entikan nutrisi enteral dan
sering akan $ilang %ika pemberian nutrisi enteral diteruskan. [,0
-
8/20/2019 jasika bahan
18/25
[1,D
5un%angan nutrisi parenteral diindikasikan bila asupan enteral tidak dapat
dipenu$i dengan baik. 5erdapat kecenderungan untuk memberikan nutrisi
enteral !alaupun parsial dan tidak adekuat dengan suplemen nutrisi
parenteral. Pemberian nutrisi parenteral pada setiap pasien dilakukan
dengan tu%uan untuk dapat berali$ ke nutrisi enteral secepat mungkin. 6al
yang paling ditakutkan pada pemberian nutrisi parenteral total "5P4#
melalui vena sentral adala$ infeksi.[),D
Penemuan metode kanulasi intravena memberikan %alan bagi
perkembangan nutrisi parenteral yang kita kenal sekarang. 8erbagai teknik
insersi vena sentral mengalami perkembangan seperti metode kanulasi
subklavia melalui supraklavikula, vena subklavia, vena %ugularis interna
dan eksterna, vena basilica, vena femoralis dan kateterisasi atrium kanan.[D
Indikasi nutrisi parenteral yaitu7 [',D
1. 6emodinamik tidak stabil
2. Jangguan absorbsi makanan seperti pada fistula enterokunateus, atresia
intestinal, colitis infeksiosa, obstruksi usus $alus.
3. Kondisi dimana usus $arus diistira$atkan seperti pada pancreatitis berat,
status pre operatif dengan malnutrisi berat, angina intestinal, diare
berulang.
4. Jangguan motilitas usus seperti pada ileus yang berkepan%angan.
5. (akan, munta$ terus menerus, $iperemisis gravidarum.
6. suplemen parsial untuk nutrisi enteral.
Pertimbangkan nutrisi parenteral ketika makanan enteral tidak mungkin
atau adeLuate. 8eberapa merekomendasikan memulai Parenteral 4utrition
18
-
8/20/2019 jasika bahan
19/25
dalam pasien kritis %ika nutrisi enteral tidak dapat dimulai dalam !aktu ')
sampai ); %am dari se%ak masuk ICU. igunakan untuk melengkapi nutrisi
ketika secara enteral tidak mencukupi, ak$ir nutrisi parenteral "$ari ;#
dikaitkan dengan $asil yang lebi$ baik dibandingkan dengan a!al P4
inisiasi dalam satu study. &tudy lain menemukan ba$!a tamba$an P4 pada
$ari ) dari nutrisi enteral tidak memadai, untuk mencapai 1** + dari nutrisi
kebutu$an, memiliki $asil yang menguntungkan secara signifikan. &ebua$
pemicu !aktu yang !a%ar dari D' %am untuk dimulai P4 di ICU, dapat
digunakan di mana 94 tela$ gagal atau merupakan kontraindikasi. [,),D
8erdasarkan cara pemberian nutrisi parenteral dibagi atas7 [D
1. 4utrisi parenteral sentral
Indikasi %alu vena sentral pada pasien yang membutu$kan nutrisi
parenteral7
1.nutrisi parenteral dalam %angka !aktu yang lama.
2. %alur vena perifer tidak adekuat.
3. membutu$kan nutrisi spesifik tertentu.
4. akses vena sentral tela$ tersedia. (isalnya pada pasien sakit berat
yang dira!at di ICU dengan monitorin tekanan vena sentral.
5. %alur vena perifer diperkirakan sulit untuk diakses dan
diperta$ankan.
6. gagal melakukan akses vena perifer.
7. membutu$kan volume nutrisi yang besar. (isalnya pada penderita
fistula enterokutaneus dengan output tinggi.
Kontarindikasi nutrisi parenteral sentral yaitu 7
1. Fi!atar trombosis pada vena sentral
2. tela$ mengalami komplikasi akibat kateterisasi vena sentral.
19
-
8/20/2019 jasika bahan
20/25
3. &ecara teknis, kanulasi pada vena sentral diperkirakan sulit atau
berba$aya.
5empat kanulasi vena sentral yang paling sering adala$ pada vena
subklavia.
-
8/20/2019 jasika bahan
21/25
2. Perip$eral Parenteral 4utrition "PP4# [D
Indikasi PP4 yaitu 7
1. suplementasi ter$adap nutrisi enteral yang tidak adekuat
2. pemenu$an kebutu$an basal pada penderita nin-deplesi dan dapat
mentolernsi liter cairan per$ari
3. penderita dengan akses vena sentral dikontraindikasikan
Kontraindikasi PP4 yaitu 7
1. Penderita $iperkatabolisme seperti luka bakar dan trauma berat
2. penderita dengan kebutu$an cairan substansial tertentu, misalnya
pada pasien fistula enterokutaneus dengan output tinggi
3. penderita yang tela$ memakai akses vena sentral untuk tu%uan lain
dimana nutrisi parenteral dapat menggunakan kateter yang tela$ ada
4. akses vena perifer tidak dapat dilakukan
5. pasien yang membutu$kan nutrisi parenteral %angka lama "1
bulan#.
Keuntungan PP4 yaitu 7
1. 5er$indar dari komplikasi kanulasi vena sentral
2. Pera!atan kateter yang lebi$ muda$
3. (engurangi biaya
4. (encega$ penundaan nutrisi parenteral ole$ keterbatasan
21
-
8/20/2019 jasika bahan
22/25
kemampun pemakaian akses vena sentral.
Keterbatasan pemakaian %alur ini dapat diatasi dengan pen%elasan
berikut7 (ayoritas pasien yang memerlukan nutrisi parenteral $anya
membutu$kan kurang dari *,'0 gram 4itrogenEkg88E$ari atau *
KcalEkg88E$ari yang dapat dicukupi dalam liter cairanE$ari dapat
menggunakan %alur perifer. D0+ penderita yang membutu$kan nutrisi
parenteral $anya memerlukan nutrisi ini selama kurang dari 1) $ari dan
ba$kan 0*+ penderita $anya perlu 5P4 selama kurang dari 1* $ari.
engan kurun !aktu demikian maka kebanyakan pemakaian PP4
bukan merupakan $alangan karena PP4 aman dipakai $ingga minggu.
[,0
Keterbatasan PP4 yang sering adala$ akses vena perifer yang
inadekuat, k$ususnya penderita yang sakit serius dan kasus darurat
beda$. 4amun suatu penelitian di%umpai 0>+ pasien yang diberikan
PP4 dapat menyelesaikan 5P4 $ingga sembu$. 6al ini membuktikan
ba$!a PP4 $arus dipertimbangkan pada pasien yang membutu$kan
nutrisi parenteral. :agipula akses vena perifer dapat dilakukan melalui
venous cut do!n. [0,D
Pada praktek klinis, pemberian makanan enteral dini dimulai dalam ') $ingga );
%am setela$ trauma. (oore dkk mengamati adanya penurunan pada komplikasi
klinis pasien dengan cedera abdomen yang menerima makanan melalui 4J5
dibandingkan grup kontrol yang menerima 5otal Parenteral 4utrition yangdimulai pada $ari ke-> setela$ operasi. Peneliti yang lain %uga mengkonfirmasikan
$asil yang sama yang mendukung keuntungan pemberian nutrisi secara dini. [1,),0
5in%auan literatur baru-baru ini menemukan ba$!a 5otal Parenteral 4utrition yang
diberikan pada penderita kurang gi3i pada periode preoperatif akan menurunkan
komplikasi post operasi $ampir 1*+. 4amun %ika diberikan ketika periode post
operasi, maka resiko komplikasi post operasi, terutama komplikasi infeksi akan
meningkat.[),0
22
-
8/20/2019 jasika bahan
23/25
BAB III
KESIMPULAN
4utrisi adala$ ikatan kimia yang diperlukan tubu$ untuk melakukan fungsinya,
yaitu energi, membangun dan memeli$ara %aringan, serta mengatur proses-proses
ke$idupan. 5u%uan optimal dari nutrisi adala$ bagaimana mengatur komponen
nutrisi, bagaimana keadaan saluran cerna dan en3im pencernaan. 5u%uan
pemberian bantuan nutrisi penderita di ICU yaitu memperole$ bantuan nutrisi,
mencega$ atau mengobati kekurangan atau defisiensi makro nutrien dan mikro
nutrient, memperole$ nutrien yang layak dengan adanya metabolism. engan
dukungan nutrisi dapat memperlambat la%u katabolisme pada pasien ICU yang
dapat meningkatkan outcome pasien dan memperpendek durasi recovery.
&emua pera!atan pasien di ICU, $arus diskrining untuk menilai kebutu$an
mereka ter$adap pemberian bantuan nutrisi. &tatus nutrisi dinilai dengan beberapa
metode, termasuk indikator-indikator yang ber$ubungan dengan nutrisi, asupan
nutrisi dan pemakaian energi, seperti 8ody (ass Inde "8(I#, serum albumin,
prealbumin, $emoglobin, magnesium dan fosfor.
Para klinisi perlu mengeta$ui bagaimana cara meng$itung energi "kalori#, protein,
lemak, elektrolit, vitamin, trace- elemen dan air. Penetapan Resting Energy
Expenditure "F99# $arus dilakukan sebelum memberikan nutrisi. Perkiraan F99
yang akurat dapat membantu mengurangi komplikasi akibat kelebi$an pemberian
nutrisi "overviding #.
Cara pemberian nutrisi pada penderita dapat dimulai dengan energi yang renda$
sampai maksimal, kemudian diturunkan sampai semula, semuanya dimulai dan
23
-
8/20/2019 jasika bahan
24/25
diak$iri dengan perla$an- la$an.
&okongan nutrisi bagi pasien kritis dapat secara enteral maupun parenteral.
Idealnya rute pemberian nutrisi adala$ yang mampu menyalurkan nutrisi dengan
morbiditas minimal. (asing-masing rute mempunyai keuntungan dan kerugian
tersendiri, dan pemili$an $arus tergantung pada penegakkan klinis dari pasien.
Fute pemberian nutrisi secara enteral selalu lebi$ dipili$ dibandingkan parenteral,
namun nutrisi enteral tidak selalu tersedia. alam pera!atan ter$adap penderita
sakit kritis di ICU, nutrisi enteral selalu men%adi pili$an pertama dan nutrisi
parenteral men%adi alternatif berikutnya. Pemberian nutrisi enteral dini dimulai
dalam ') $ingga ); %am setela$ trauma.
24
-
8/20/2019 jasika bahan
25/25
DA'TA% PUSTAKA
1. (ade ?iryana. 4utrisi Pada Penderita &akit Kritis. B Peny alam, Molume ;
4o. ' (ei '**D
2. 2uliana. 4utrisi 9nteral di Intensive Care Unit "ICU#. F&UP r. 6asan
&adikin, 8andung. CK 1>;Evol.> no.'E(aret -