Modul peripheral – peripheral jaringan pada komputer terapan
Jaringan Komputer Network Layer -...
Transcript of Jaringan Komputer Network Layer -...
1 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
Jaringan Komputer
“ Network Layer ”
Oleh : Farhat, ST, MMSI, MSc
{ Diolah dari berbagai Sumber }
2 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jaringan komputer terus berkembang seiring perkembangan zaman mengikuti arus
yang ada, guna memadai dan menyeimbangi teknologi yang telah berkembang. Pada tahun
1988 jaringan komputer mulai digunakan di universitas-universitas, perusahaan-
perusahaan, sekarang memasuki era milenium ini terutama world wide internet telah
menjadi realitas sehari-hari jutaan manusia di muka bumi ini.
Jaringan yang terbentuk di dalam sistem terdistrinbusi dibangun dari berbagai
macam media transmisi, termasuk kabel, transmisi fiber optis, maupun jaringan
menggunakan sistem wireless; hardware yang didalamnya termasuk routers, switch,
bridge, hub, repeater, dan network interface lainnya selain itu software yang termasuk di
dalamnya protokol stack, pengatur komunikasi, dan driver. Komputer dan semua
peripheral lain yang menggunakan jaringan untuk tujuan komunikasi disebut sebagai host.
Sedangkankan istilah node digunakan untuk semua komputer dan switch yang termasuk ke
dalam sebuah jaringan.
Komputer generasi awal sengaja dibentuk untuk bertemu dengan sedikit jaringan,
dengan aplikasi yang relative simple. Komunikasi data merupakan gabungan dari teknik
telekomunikasi dengan teknik pengolahan data,dalam sebuah komunikasi, dikenal adanya
kualitas komuniasi yang mempengaruhi sampai atau tidaknya sebuah data atau informasi
kepada tujuan. tidak lepas dari kebutuhan akan perangkat keras maupun perangkat lunak.
Dalam merencanakan perangkat lunak khususnya, diperlukan sebuah standar agar sistem
yang dihasilkan dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan mengingat jenis perangkat
keras maupun perangkat lunak yang digunakan sangat beragam. Selain itu, dalam membuat
perangkat lunak perlu pendefinisian fungsi yang jelas agar perangkat lunak yang dibuat
memiliki fleksibilitas khususnya dalam hal pengembangan, untuk itulah, model standar
OSI disusun dalam bentuk lapisan-lapisan agar lebih mudah dalam merealisasikannya.
3 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
Model referensi OSI mendefinisikan protokol komunikasi dalam bentuk 7 (tujuh)
lapisan, dimulai dari lapisan fisik sebagai lapisan paling bawah dan dekat dengan
perangkat keras komunikasi data yang digunakan, sampai dengan lapisan aplikasi pada
lapisan paling atas yang berkaitan langsung dengan user. Network Layer berada pada
lapisan bawah, yaitu pada urutan ketiga setelah Physical dan Data link.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang disebut dengan network layer?
2. Apa saja fungsi dari network layer?
3. Perangkat keras apa yang terdapat didalam network layer?
4. Bagaimana pengalamatan pada network layer?
5. Apa yang dimaksud dengan Logical addressing dan Physical addressing pada
network layer?
6. Apa saja protocol-protocol pada layer network?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam makalah ini adalah network layer pada jaringan komputer
dan addressing pada network layer.
1.4 Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah:
1. Menjelaskan apa yang disebut dengan network layer.
2. Menyebutkan dan menjelaskan fungsi dari network layer.
3. Menjelaskan perangkat keras yang terdapat pada network layer.
4. Menjelaskan pengalamatan yang terjadi pada network layer.
5. Menjelaskan tentang Logical addressing dan Physical addressing pada network
layer.
6. Menyebutkan dan menjelaskan protocol-protokol yang ada pada layer network.
4 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Network Layer
Lapisan jaringan atau Network Layer adalah merupakan lapisan ketiga dari urutan
bawah dalam model lapisan OSI, berada dibawah lapisan transport dan diatas lapisan Data
Link. Lapisan ini termasuk kedalam lower layer. Tugas utama lapisan jaringan adalah
menyediakan fungsi routing, sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network
local ke suatu tujan yang berbeda pada suatu network lain.
IP atau Internet Protokol dan IPX atau Internet Packet eXchange pada umumnya
digunakan pada lapisan ini. Perusahaan Novell telah memprogram protocol menjadi
beberapa jenis, yaitu: SPX atau Sequence Packet Exchange dan NCP atau Netware Core
Protocol. Netware merupakan jenis protocol yang telah dimasukan kedalam sistem operasi.
Lapisan ini bertanggung jawab pada sebuah internetwork dan pengalamatan.
Pengalamatan yang dilakukan yaitu pengalamatan logis (logical address) yaitu IP Address
dan Device utama pada layer ini adalah Router. Pada sebuah router, ketika sebuah paket
diterima di sebuah interface router, alamat IP tujuan akan diperiksa. Jika paket tersebut
tidak ditujukan untuk router, maka router akan mencari alamat tujuan jaringan pada tabel
routing. Setelah sebuah interface untuk keluar dipilih, paket akan dikirim ke interface
tersebut untuk diframe dan dikirim pada jaringan. Jika entri untuk jaringan tujuan tidak
ditemukan pada tabel routing, router akan memusnahkan paket tersebut.
Network layer merupalan sistem logic yang sangat erat kaitannya dengan proses
transmisi data, karena menghubungkan komputer ke dalam berbagai jaringan–jaringan
yang sudah ada. MAC address juga memiliki peran penting dalam lapisan ini, bersamaan
dengan pendefinisian dari IP address (Internet Protocol).
5 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
Network layer bertugas untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang
penting adalah bagaimana caranya menentukan router pengiriman paket dari sumber
ketujuannya. Router dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network.
Router juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal.
Terakhir, router dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh
karena itu, router pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu. Bila pada
saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan
paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya
bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer
Bilamana sebuah paket melintasi batas negara yang memiliki tarip yang berbeda.
Perpindahan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya juga dapat menimbulkan masalah
yang tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan oleh sebuah jaringan dapat berbeda
dengan cara yang dipakai oleh jaringan lainnya. Suatu jaringan mungkin tidak dapat
menerima paket sama sekali karena ukuran paket yang terlalu besar. Protokolnyapun bisa
berbeda pula, demikian juga dengan yang lainnya. Network layer telah mendapat tugas
untuk mengatasi semua masalah seperti ini, sehingga memungkinkan jaringan-jaringan
yang berbeda untuk saling terinterkoneksi.
2.1.1 Fungsi Network Layer
Network layer, yang merupakan lapisan ke tiga pada keseluruhan sistem jaringan
OSI Layer memiliki beberapa fungsi dalam jaringan komputer. Berikut ini adalah beberapa
fungsi dari network layer :
1. Menentukan tujuan data pada sebuah jaringan
Sebuah data dan juga paket data tentu saja memiliki tujuan. Tujuan dari paket data
tersebut adalah komputer lainnya yang juga sudah terhubung ke dalam jaringan. Untuk
dapat menentukan komputer mana yang akan ditransmisikan paket datanya, maka network
layer memiliki peran yang sangat penting. Network layer akan menentukan kemana sebuah
paket data akan ditransmisikan, sesuai dengan perintah yang sdah diberikan kepadanya.
6 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
2. Mendefinisikan alamat IP
Untuk dapat menentukan komputer mana yang akan menjadi tujuan dan juga
menerima paket data yang akan ditransmisikan, maka network layer kemudian akan
mendefinisikan masing – masing alamat IP atau IP address. IP address merupakan sebuah
alamat unik yang dimiliki oleh setiap komputer yang terhubung ke dalam suatu jaringan
komputer.
Dengan begitu, nantinya network layer akan lebih mudah menentukan tujuan dari paket
data yang akan dikirimkan olehnya. IP address ini akan secara otomatis didefinisikan dan
dicari oleh network layer, sebagai alamat tujuan paket data tersebut.
3. Membuat header pada paket – paket data yang ada
Header diibaratkan seperti sebuah ‘judul’ pada paket data. Dengan adanya header
ini, paka paket data (yang merupakan bagian atau fragmen dari sebuah data) akan memiliki
header tersendiri dan tidak akan terpecah belah. Misalnya, sebuah data bernama X, akan
dipecah ke dalam bentuk paket data, dengan masing – masing header “X1, X2, X3, dst”.
Dengan adanya header ini, maka setiap paket data akan memiliki header yang sama,
sehingga ketika nantinya paket data akan disatukan kembali menjadi sebuah data yang
utuh, paket data tersebut dapat disatukan kembali dengan mudah, dan bisa terdeteksi
apabila ada paket data yang hilang ataupun mengalami kerusakan.
4. Melakukan proses routing
Proses routing merupakan proses pemberian rute dari sebuah paket data. Selain
membantu mendefinisikan IP address, network layer juga memilki fungsi yang sangat
penting untuk meneruskan paket data yang sudah ada menuju penerimanya melalui rute –
rute tertentu. namun demikian, rute – rute tersebut sudah terlebih dahulu didefinisikan
melalui apa yang kita kenal dengan nama tabel routing.
7 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
Dengan demikian tiap paket data akan dikirmkan ke alamat yang sudah didefinisikan
sebelumnya, sehingga dapat mencegah terjadinya salah alamat.
2.1.2 Perangkat Keras pada Network Layer
Perangkat keras yang berhubungan dan digunakan dalam network layer sama
seperti lapisan logic lainnya, network layer merupakan lapisan yang tidak dapat dilihat dan
diraba secara fisik, namun memiliki asosiasi dan keterkaitan kerja yang erat dengan
perangkat keras jaringan komputer secara fisik. Salah satu perangkat keras yang bekerja
dengan network layer adalah router.
Router merupakan perangkat keras jaringan komputer yang memiliki fungsi sangat
penting dalam meneruskan paket data dari satu lokasi ke lokasi lainnya dengan
menggunakan rute – rute tertentu. Router adalah peralatan jaringan yang dapat
menggabungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain. Router mirip dengan bridge,
namun dalam kasusnya router lebih cerdas dibanding bridge. Dalam router, kita juga
mengenal istilah tabel routing, yaitu merupakan sebuah sistem table yang mirip seperti
sistem peta atau sistem penjadwalan, yang berisi jalur atau rute mana saja yang bisa
dilewati oleh sebuah paket data, rute atau jalan mana yang sudah tidak bisa digunakan,
serta pembuatan rute baru. Router bekerja menggunakan routing table yang disimpan di
memorinya untuk membuat keputusan ke mana dan bagaimana paket akan dikirim melalui
rute yang terbaik
Berikut adalah beberapa poin-poin yang harus di ingat mengenai Router, yaitu:
1. Router secara default, tidak akan meneruskan paket broadcast atau multicast.
2. Router menggunakan logical address dalam header network layer untuk
menentukan hop ke router berikut untuk meneruskan.
3. Router dapat menggunakan access list, dibuat oleh administrator, untuk
mengendalikan keamanan pada paket.
4. Router dapat menyediakan fungsi bridging layer-layer jika diperlukan dan dapat
secara bersamaan merute interface yang sama.
8 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
5. Router menyediakan koneksi antara Virtual LAN (VLAN)
6. Router dapat menyediakan Quality of Service (QoS) untuk specific types dari
network traffic.
2.2 Pengalamatan pada Network Layer
Pengalamatan jaringan membantu router untuk mengidentifikasi jalur-jalur pada
network cloud (kumpulan dari jaringan-jaringan dan router yang rumit). Router
menggunakan alamat jaringan untuk mengidentifikasi jaringan tujuan yang ingin dicapai
oleh sebuah paket data.
Gambar 2.2.1: Pengalamatan Jaringan
Pengalamatan jaringan dibagi menjadi 2 yaitu alamat network dan alamat host.
Alamat network digunakan oleh router untuk menentukan lokasi jaringan tertentu. Alamat
Host digunakan untuk menentukan port atau komputer tertentu pada lokasi tersebut. Jadi
saat sebuah paket data sampai pada router, router menggunakan alamat network untuk
menentukan sebuah lokasi atau jaringan tujuan dari paket data tersebut. Pada saat sampai
pada jaringan tujuan, barulah digunakan alamat host untuk sampai pada komputer tujuan.
Pengalamatan ini serupa dengan penomoran nomor telpon yang terdiri dari kode area
(alamat network) dan nomor telepon (alamat host). Tanpa pengalamatan ini proses routing
tidak akan pernah terjadi.
9 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
Gambar 2.2.2: Pengalamatan Jaringan
Model OSI mendeskripsikan proses encoding, format, segmentasi dan enkapsulasi data
untuk transmisi. Karena sifat segmentasi dan multiplexing, tiap potongan data harus
mengandung informasi yang memadai agar mencapai tujuan.
Ada berbagai jenis informasi yang harus disertakan, mulai dari sumber aplikasi
tujuan dan target, alamat fisik, alamat logic dan sinkronisasi bit yang dikirim.
Pengalamatan pada Network Layer adalah sebagai berikut:
Alamat pada network layer dikenal sebagai alamat logika. Alamat logika
menggunakan sebuah aturan atau metode yang dikenal dengan nama Internet
Protocol address atau IP address.
IP address merupakan sistem pengalamatan yang diatur dan dikonfigur melalui
Network Operating System oleh administrator dari perangkat tersebut.
IP address bisa diubah-ubah dan konfigurasi yang sudah diatur tidak bersifat
permanen, bisa berubah-ubah.
IP address terdiri atas dua versi yaitu IP v4 dan IP v6.
IP Address
IP Address merupakan kombinasi angka unik yang ditetapkan untuk
mengidentifikasi suatu host di suatu jaringan agar bisa berkomunikasi satu sama lain.
10 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
IP Address berdasarkan perkembangannya dibagi menjadi 2 jenis:
1. IP versi 4 (Internet Protocol versi 4): merupakan alamat IP yang terdiri dari 32 bit
yang dibagi menjadi 4 segmen berukuran 8bit.
2. IP versi 6 (Internet Protocol versi 6): merupakan alamat IP yang terdiri dari 128 bit.
Struktur IP Address:
1. Sebuah IP address merupakan 32 bit yang terdiri dari bilangan biner: 1-0.
2. 8 bit biner dikonversi menjadi decimal.
3. Agar IP address mudah digunakan, maka ditulis dalam 4 bilangan decimal yang
dipisahkan dengan titik (.).
Gambar 2.2.3: Struktur IP Address
IP Address terdiri dari 2 bagian, yaitu:
Gambar 2.2.4: Bagian IP Address
1. Network ID: mengidentifikasi jaringan tempat host tersebut terhubung (bit-bit
bagian kiri) dan dalam satu jaringan, NetID untuk semua host: sama.
2. Host ID : mengidentifikasi host tersebut secara individu (bit-bit terkanan)
dan harus berbeda setiap host dalam suatu jaringan.
11 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
Gambar 2.2.5: Bagian IP Address
Kelas IP Address:
Gambar 2.2.6: Kelas IP Address
Tipe IP Address:
3 tipe alamat pada network layer : Alamat Network - Alamat Broadcast – Alamat
Host.
Gambar 2.2.7: Tipe IP Address
1. Network Address : digunakan untuk mengenali suatu network pada
jaringan Internet.
12 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
2. Broadcast Address : digunakan untuk mengirim/menerima informasi
yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network.
3. Host Address : Digunakan untuk mengidentifikasi suatu host.
Subnetmask
Suatu jaringan didefinisikan oleh address jaringan-nya. Address jaringan dapat
mempunyai arti baik internal maupun external. Dilihat dari luar (jaringan tersebut), sebuah
address jaringan dapat mengidentifikasikan suatu jaringan dibawah satu administrasi.
Secara internal, jaringan itu sendiri dapat dibagi kedalam beberapa jaringan, dimana
masing-masing mempunyai address jaringan-nya sendiri-sendiri. Hal ini kita sebut sebagai
“subnetting”.
Gambar 2.2.8: Subnetmask
Dari luar jaringan ini terlihat sebagai satu address jaringan yang di manage oleh satu
organisasi. Akan tetapi secara internal, jaringan ini mempunyai banyak subnet. Setiap
subnet tidak dapat berkomunikasi satu sama lain, akan tetapi dengan router semua piranti
bisa melakukan komunikasi satu sama lain antar jaringan (sesuai dengan rule security yang
dibuat). Router menghubungkan jaringan, segmen jaringan dengan address yang berbeda.
2.2.1 Logical addressing & Physical addressing
Alamat fisik bisa dianalogikan sebagai nama anda, sedangkan alamat logika
sebagai alamat kotak pos anda. Jika diibaratkan dengan pindah rumah maka nama anda
tidak akan pernah berubah tetapi alamat kotak pos anda akan berubah. Jadi jika anda
memindahkan komputer dari sebuah jaringan ke jaringan lain maka alamat fisik tidak akan
13 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
pernah berubah, sedangkan anda harus mengganti alamat logika sesuai dengan jaringan
yang baru. Alamat fisik adalah alamat MAC (alamat yang sudah terdapat di NIC yang
tidak dapat dirubah), sedangkan alamat logika adalah alamat IP. Fungsi dari network layer
adalah untuk menghasilkan rute terbaik pada internetwork. Untuk menciptakan ini maka
dibutuhkan 2 metode pengalamatan yaitu flat addressing (alamat fisik), dan hierarchical
addressing (alamat logika). Alamat logika digunakan untuk menentukan sebuah lokasi
jaringan, sedangkan alamat fisik digunakan untuk menentukan device tujuan. Dalam proses
routing alamat logika akan selalu tetap tetapi alamat fisik akan berubah sesuai dengan
kebutuhan.
Pada layer Data Link, address-address mengidentifikasikan masing-masing piranti
fisik. NIC mempunyai address MAC yang unik. Akan tetapi mengidentifikasikan address
fisik tersebut belumlah cukup untuk bisa melakukan komunikasi dan melakukan routing
antar-jaringan. Kemampuan untuk melakukan routing antar jaringan tergantung identifikasi
jaringan-jaringan. Hal ini bisa dilakukan dengan addressing jaringan, disebut juga logical
addresses untuk membedakan mereka dari address fisik yang dipakai pada layer Data Link.
Logical addresses meng-identifikasikan kedua segmen address jaringan, dan address
piranti itu sendiri, walaupun piranti mempunyai address fisik juga.
Address jaringan secara tipical berisi dua komponen: sebuah address segmen jaringan, dan
sebuah address logical, piranti keduanya digunakan untuk mengarahkan (route) messages.
Proses transmisi data
Gambar 2.2.9: Transmisi Data
14 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
Berikut ini mengilustrasikan bagaimana sebuah komputer A pada jaringan AA ingin
mengirim pesan kepada komputer D pada jaringan CC.
1. Pertama-tama paket sampai pada layer Network pada komputer A. Piranti
komputer tersebut menambahkan address tujuan (piranti D pada jaringan CC).
Piranti ini juga menambahkan address asal (piranti A dan jaringan AA) sehingga
piranti penerima dapat membalas seperlunya. Sekarang paket pesan berisi
D|CC|A|AA (yaitu address tujuan dan address asal).
2. Pada layer Data Link piranti ini menambahkan address pirantinya sendiri (30) dan
juga address piranti pada hop berikutnya (40). Sekarang paket berisi
30|40|D|CC|A|AA
3. Paket sampai pada router B dan router B memeriksa address Data Link tujuan pada
paket tersebut dan ternyata ditujukan pada nya, maka router B tersebut melepas
address Data Link layer. Kemudian router B ini memeriksa address Network layer
tujuan. Ternyata address network layer ini tidak berada pada jaringan router B.
4. Kemudian router memaket ulang address layer Data Link tujuan dan juga address
Piranti dirinya sendiri (40) dan juga address piranti pada hop router C berikutnya
(50). Sekarang paket tersebut berisi 40|50|D|CC|A|AA, kemudian paket berjalan
menuju ke router C
5. Router C menerima paket tersebut dan menghapus address piranti (40|50), dan
memeriksa address jaringan tujuan dan diketahui bahwa address jaringan ada pada
jaringan dia sendiri sementara address layer Data Link tujuan adalah piranti D.
kemudian memaket ulang pada layer Data Link dan menambahkan address piranti
dirinya sendiri (50) dan juga address piranti tujuan (60). Sekarang paket berisi
50|60|D|CC|A|AA dan kemudian paket berjalan menuju ke komputer D.
6. Komputer D menerima paket dan menghapus address layer Data Link, address
aslinya A|AA dan address tujuan D|CC tersimpan di layer Network. sampailah data
yang dikirim dari komputer A ke komputer D.
Point-point berikut perlu dipahami mengenai bagaimana paket berjalan menuju address
tujuan melintasi suatu rute antar-jaringan.
15 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
Kedua address physical layer Data Link dan address logical layer Network digunakan
dalam proses pengiriman.
Address Network berisi kedua address logical Network dan address logical piranti.
Address asal dan address tujuan dari masing-masing address logical Network dan juga
address logical piranti keduanya ada didalam paket
Address layer Data Link tujuan menunjukkan address physical (MAC address) dari
piranti pada hop berikutnya.
Address layer Data Link tujuan pada paket berubah ketika paket dikirim dari satu hop
ke hop berikutnya.
Address Network tujuan menunjukkan address dari piranti tujuan terakhir.
Address Network tetap konstan ketika paket berjalan menuju dari hop ke hop.
Address Network menunjukkan kedua address logical jaringan dan logical piranti.
PDU Layer 2
Indentifier pertama dari pengalamatan ialah alamat fisik, terdapat pada header dari
PDU layer 2, disebut dengan frame. Layer 2 bertanggung jawab untuk pengiriman pesan
pada suatu jaringan local, sifatnya unik dan menggunakan alamat fisik perangkat, pada
LAN dengan Ethernet, alamat ini disebut Media Access Control (MAC) address.
Sampai saat di tujuan, informasi layer 2 dibuang (dekapsulasi) dan data dikirim ke layer 3.
Gambar 2.2.10: PDU Layer 2
16 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
PDU Layer 3
Protocol layer 3 utamanya didesain untuk memindahkan data dari satu jaringan
local kejaringan local lainnya dalam internet work. Jika layer 2 hanya digunakan untuk
komunikasi perangkat pada satu jaringan local, alamat layer 3 harus memiliki identifier
yang memungkinkan perangkat jaringan menemukan target pada jaringan lain.
Pada protocol suite TCP/IP, setiap alamat IP mengandung informasi tentang lokasi
jaringan di mana host itu berada.
Batasan dari tiap jaringan local biasanya berupa router, akan mendekapsulasi frame untuk
membaca tujuannya, kemudian, setelah menentukan jalur terbaik untuk mengirimnya,
router akan mengenkapsulasi ulang data tersebut menjadi frame (mengganti alamat fisik
menjadi alamat fisik yang baru), saat paket tersebut sampai di tujuan, header layer 3 akan
dibuang, lalu datanya dikirim ke layer 4.
Gambar 2.2.11: PDU Layer 3
PDU Layer 4
Saat data sampai di layer 4, sudah tidak ada alamat fisik maupun alamat logic lagi.
Layer 4 berfungsi untuk melakukan segmentasi (saat dikirim) dan pengurutan (saat
menerima). Layer 4 juga harus menentukan aplikasi apa yang akan menggunakan atau
mengirim pesan tersebut.
17 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
Identifier unik yang terdapat pada PDU layer 4 ialah nomor port. Contoh,
berdasarkan nomor port, dapat ditentukan apakah sebuah data ditujukan bagi web server
atau sesi terminal.
Gambar 2.2.12: PDU Layer 4
2.2.2 Protocol-Protocol Layer Network
Dalam prosesnya, network layer menggunakan protocol yang mendukung
pengalamatan secara hierarkis, dimana protocol tersebut mengijinkan adanya alamat unik
dan batasan wilayah, serta metode untuk melakukan pemilihan jalur di saat sebuah data
ingin berhubungan dengan jaringan lain.
Protocol-Protocol layer network adalah proses software yang melakukan fungsi
routing antar-jaringan. Suatu router Cisco dapat menjalankan beberapa protocol Layer
Network sekaligus dimana setiap protocol berjalan independen satu sama lain.
Berikut adalah macam-macam protocol, yaitu:
a. Protocol Routing
Protocol Routing adalah protocol layer Network sesungguhnya yang menjalankan
fungsi routing antar jaringan. Protocol Routing mempelajari dan berbagi informasi routing
18 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
antar-jaringan, dan membuat keputusankeputusan tentang jalur mana yang akan dipakai.
Protocol-protocol routing meliputi sebagai berikut:
1. Routing Information protocols (RIP)
2. Interrior Gateway Routing Protocol (IGRP)
3. Open shortest path first (OSPF)
4. Netware link service protocol (NLSP)
b. Protocol yang dapat lewatkan (Routed Protocol)
Routed Protocol adalah suatu Protocol Upper Layer yang dapat dilewatkan antar-
jaringan. Suatu protocol yang bisa dilewatkan harus berisi informasi Address Layer
Network. Protocol-protocol yang bisa di-route dilewatkan antar-jaringan oleh protocol-
protocol yang meliputi: IP, IPX, AppleTalk, dan DECNet.
c. Protocol yang tidak dapat dilewatkan (Non Routable Protocol)
Tidak semua protocol bisa dilewatkan atau diarahkan. Berikut adalah jenis-jenis
protocol-protocol yang tidak bisa dilewatkan:
1. Tidak mendukung data layer Network; tidak berisi address-address logical.
2. Menggunakan Static route-route yang sudah didefinisikan yang tidak bisa diubah.
Contoh:
1. NetBIOS (Network Basic Input / Output)
2. NetBEUI (NetBIOS Extended user interface
3. LAT (Local Area Transport)
19 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
DAFTAR PUSTAKA
Tanenbaum, Andrew S. Computer Network 4th Ed. Prentice Hall. 2002.
Sumin, Agus. Pengantar Teori Jaringan Komputer. Gunadarma. 1995.
http://dhoto.lecturer.pens.ac.id/publications/book/2014/Dhoto-JaringanKomputer1.pdf
https://dosenit.com/jaringan-komputer/teknologi-jaringan/network-layer-jaringan-
komputer
http://www.academia.edu/26047572/Jaringan_Komputer_Pengalamatan_Fisik_dan_Logic
_pada_OSI_Layer
http://www.jaringan-komputer.cv-sysneta.com/layer-network
https://www.slideshare.net/rosmida/pengalamatan-network-layer