JARINGAN KOMPUTER ( LAYANAN TCP/IP )
description
Transcript of JARINGAN KOMPUTER ( LAYANAN TCP/IP )
JARINGAN KOMPUTERJARINGAN KOMPUTER((LAYANAN TCP/IPLAYANAN TCP/IP))
Presented by Presented by KKPI Departement Of SMK AL KKPI Departement Of SMK AL BASYARIYAH PILANGKENCENGBASYARIYAH PILANGKENCENG
Jim Michael Widi, S.Kom 3
Layanan TCP/IPLayanan TCP/IP Pengiriman file (File Transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan
user dapat mengirim atau menerima file dari komputer jaringan. Remote Login. Network Terminal Protokol (telnet). Memungkinkan user untuk
melakukan login ke dalam suatu komputer di dalam jaringan. Computer Mail. Digunakan untuk menerapkan sistem e-mail.
Protokol yang digunakan: SMTP (Simple Mail Transport Protokol) untuk pengiriman email POP (Post Office Protokol) dan IMAP (Internet Message Access Control)
untuk menerima email MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions) untuk mengirimkan data
selain teks Network File System (NFS). Pelayanan akses file jarak jauh yang
memungkinkan klien untuk mengakses file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan lokal.
Remote Execution. Memungkinkan user untuk menjalankan suatu program dari komputer yang berbeda.
Name Servers. Nama database alamat yang digunakan pada internet. IRC (Internet Relay Chat). Memberikan layanan chat Streaming (Layanan audio dan video). Jenis layanan yang langsung
mengolah data yang diterima tanpa menunggu mengolah data selesai dikirim.
Jim Michael Widi, S.Kom 4
Cara kerja TCP/IPCara kerja TCP/IP TCP merupakan connection-oriented, yang
berarti bahwa kedua komputer ikut serta dalam pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih dulu sebelum pertukaran data berlangsung (dalam hal ini email). TCP bertanggung jawab untuk menyakinkan bahwa email tersebut akan sampai tujuan, memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan hubungan. Jika isi email tersebut terlalu besar untuk satu datagram, TCP akan membaginya ke dalam beberapa datagram.
Jim Michael Widi, S.Kom 5
Cara kerja TCP/IPCara kerja TCP/IP IP bertanggung jawab setelah hubungan
berlangsung. Tugasnya adalah untuk merutekan paket data di dalam network. IP hanya bertugas menjadi kurir dari TCP dan mencari jalur yang terbaik dalam penyampaian datagram. IP “tidak bertanggung jawab” jika data tersebut tidak sampai dengan utuh, namun IP akan mengirimkan pesan kesalahan melalui ICMP (Internet Control Message Protokol) dan kemudian kembali ke sumber data.
Karena IP hanya mengirimkan data tanpa mengetahui urutan data mana yang akan disusun berikutnya, maka menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi di daerah sumber dan tujuan datagram.
Jim Michael Widi, S.Kom 6
Arsitektur TCP/IPArsitektur TCP/IPApplication Layer
(SMTP, FTP, HTTP, dll)
Transport Layer(TCP, UDP)
Internet Layer(IP, ICMP, ARP)
Network Interface Layer(Ethernet, SLIP, PPP)
Jaringan Fisik
TCP/IP Stack
Jim Michael Widi, S.Kom 7
Protokol-ProtokolProtokol-ProtokolTCP/IPTCP/IP Network Interface layer
Bertanggung jawab mengirimkan data dari media fisik. Contoh dari protokol ini adalah :
EthernetSebuah card yang terhubung ke card lain melalui ethernet hub dan kabel UTP atau BNC
SLIP (Serial Line Interface Protokol)Teknik enkapsulasi datagram yang paling sederhana di internet. Datagram IP yang diterima dienkapsulasi dengan menambahkan karakter END (0xC0) pada awal dan akhir frame.
PPP (Point to Point Protokol)terdiri dari beberapa protokol mini, yaitu:
LCP (Link Control Protocol), berfungsi membentuk dan memelihara link. Authentication Protocol, berfungsi untuk memeriksa authentikasi dari
user.Ada dua jenis authentikasi, yaitu: Password Authentication Protokol (PAP) dan Challenge Handshake Authentication Protokol (CHAP)
Network Control Protokol (NCP), berfungsi mengkoordinasi operasi bermacam-macam protokol jaringan yang melalui PPP.
Jim Michael Widi, S.Kom 8
Protokol-ProtokolProtokol-ProtokolTCP/IPTCP/IP Internet Layer
IP (Internet Protokol) memiliki sifat yang dikenal sebagai
UnreliableProtokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tempat tujuan.
ConnectionlessProses pengiriman paket dari tempat asal ke tempat tujuan tanpa handshake terlebih dahulu.
datagram delivery serviceSetiap paket data yang dikirim adalah independen terhadap yang lain.
Jim Michael Widi, S.Kom 9
Format Datagram IPFormat Datagram IPVersio
nHeader Length
Type of Service
Total Length of Diagram
Indetification FlagsFragment
Offset
Time To Live Protokol Header Checksum
Source IP Address
Destination IP Address
OptionsStrict Source Routing, Loose Source Routing
Data
Jim Michael Widi, S.Kom 10
Format Datagram IPFormat Datagram IP Version, bersisi versi dari IP yang dipakai Header Length, berisi panjang dari header paket IP ini dalam hitungan 32
bit word Type of service, berisi kualitas service yang dapat mempengaruhi cara
penanganan paket IP ini. Total Length of Datagram, panjang IP datagram total dalam ukuran byte. Identification, Flag dan Fragment Offset, berisi beberapa data yang
berhubungan dengan fragmentasi paket. Time to Live, berisi jumlah router/hop maksimal yang boleh dilewati paket
IP. Protocol, mengandung data yang mengidentifikasikan protokol layer atas
pengguna isi data dari paket IP. Header Checksum, berisi nilai checksum yang dihitung dari seluruh field
dari header paket IP. IP Address penerima dan pengirim, berisi alamat pengirim dan penerima
paket. Strict Source Route, berisi daftar lengkap IP Address dari router yang harus
dilalui oleh paket ke host tujuan. Loose Source Route, paket yang dikirimkan harus singgah di beberapa
router yang telah ditentukan.
Jim Michael Widi, S.Kom 11
Internet Layer (ICMP)Internet Layer (ICMP) ICMP (Internet Control Message
Protocol), bertugas mengirimkan pesan-pesan kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan perhatian khusus
Jim Michael Widi, S.Kom 12
Internet Layer (ICMP)Internet Layer (ICMP)Beberapa pesan kesalahan ICMP, yaitu: Destination Unreachable, Pesan yang dihasilkan oleh router
jika paket gagal dikrim akibat putus jalur. Network Unreachable, jaringan tujuan tidak dapat dihubungi Host Unreachable, host tujuan tidak dapat dihubungi Protokol At Destination Unreachable, Protokol tidak tersedia Port is Unreachable, port tidak tersedia Destination Network is Unknown, jaringan tujuan tidak dikenal Destination Host is Unknown, host tujuan tidak dikenal Time Exceeded Parameter Problem, terjadi kesalahan parameter dan letak
oktet dimana kesalahan terdeteksi. Source quench, yang terjadi karena router/host tujuan
membuang datagram karena pembatasan ruang buffer atau karena datagram tidak dapat diproses.
Redirect, memberi saran kepada host asal datagram mengenai router yang lebih tepat untuk menerima datagram tersebut
Jim Michael Widi, S.Kom 13
Internet Layer (ICMP)Internet Layer (ICMP)Beberapa ICMP Query Message, yaitu: Echo request dan Echo reply
message, bertujuan memeriksa apakah sistem tujuan dalam keadaan aktif.
TimeStamp dan TimeStamp Reply, menghasilkan informasi waktu yang diperlukan sistem tujuan untuk memproses suatu paket.
Address Mask, untuk mengetahui berapa netmask yang harus digunakan oleh host dalam suatu network
Jim Michael Widi, S.Kom 14
Internet Layer (ARP)Internet Layer (ARP)ARP (Address Resolution Protocol), digunakan untuk keperluan pemetaan IP address dengan ethernet address.ARP bekerja dengan mengirimkan paket berisi IP address yang ingin diketahui alamat ethernetnya ke alamat broadcast ethernet.
Jim Michael Widi, S.Kom 15
Protokol-ProtokolProtokol-ProtokolTCP/IPTCP/IP Transport Layer
Merupakan layer komunikasi data yang mengatur aliran data antara dua host, untuk keperluan aplikasi di atasnya.ada 2 buah protokol pada layer ini, yaitu: TCP (Transmission Control Protocol)
Merupakan protokol yang menyediakan service yang dikenal sebagai: Connection oriented,
Sebelum terjadi pertukaran data dua aplikasi pengguna TCP harus Handshake
Reliable,TCP menerapkan proses deteksi kesalahan paket dan retransmisi.
Byte stream service,Berarti paket dikirimkan dan sampai ke tujuan secara berurutan.
UDP (User Datagram Protocol)Merupakan protokol sederhana, yang bersifat connectionless, non sequencing dan acknowledgement. Selain itu juga merupakan protokol yang bekerja pada transport layer untuk digunakan bersama dengan protokol IP di network layer.
Application Layer
Jim Michael Widi, S.Kom 16
IP Versi 4IP Versi 4 IP Address merupakan pengenal yang
digunakan untuk memberi alamat pada tiap-tiap komputer dalam jaringan.
Format IP Address adalah bilangan 32 bit yang tiap 8 bitnya dipisahkan oleh tanda titik.
Format IP Address dapat berupa biner (xxxxxxxx.xxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxx) atau berupa bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh titik (dotted decimal) (xxx.xxx.xxx.xxx)
Format IP AddressFormat IP Address IP address merupakan bilangan biner
32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda titik disetiap 8 bitnya.
Tiap 8 bit ini disebut dengan oktet. Bentuk dari IP address adalah sebagai
berikut :xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx10000100.01011100.01111001.00000001
132 92 121 1 Dotted Decimal Notation
Jim Michael Widi, S.Kom 17
Network ID dan Host IDNetwork ID dan Host ID Pembagian kelas-kelas IP berdasarkan
pada dua hal : Network ID dan host ID dari suatu IP.
Network ID adalah bagian dari IP address yang digunakan untuk menunjuk jaringan tempat komputer ini berada.
Host ID adalah bagian dari IP Address yang digunakan untuk menunjuk workstation, server, router dan semua host TCP/IP lainnya dalam jaringan tersebut.
Jim Michael Widi, S.Kom 18
Jim Michael Widi, S.Kom 19
Pembagian IP AddressPembagian IP Address
Dikenal dua cara pembagian IP address: Classfull Addressing Classless Addressing
Jim Michael Widi, S.Kom 20
Classfull AddressingClassfull Addressing
Merupakan metode pembagian IP berdasarkan kelas dimana IP Address dibagi menjadi 5 kelas Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D Kelas E
Jim Michael Widi, S.Kom 21
Kelas AKelas A Format :
0nnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh Bit Pertama : 0 Panjang NetID : 8 bit Panjang HostID : 24 Bit Byte Pertama : 0-127 Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan) Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx Jumlah IP : 16.777.214 IP Address disetiap kelas
A Dekripsi : Diberikan untuk jaringan dengan
jumlah host yang besar
Jim Michael Widi, S.Kom 22
Kelas BKelas B Format :
10nnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh Bit Pertama : 10 Panjang NetID : 16 bit Panjang HostID : 16 Bit Byte Pertama : 128-191 Jumlah : 16.384 Kelas B Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai
191.155.xxx.xxx Jumlah IP : 65.532 IP Address di setiap kelas B Dekripsi : Dialokasikan untuk jaringan besar
dan sedang
Jim Michael Widi, S.Kom 23
Kelas CKelas C Format :
110nnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh Bit Pertama : 110 Panjang NetID : 24 bit Panjang HostID : 8 Bit Byte Pertama : 192-223 Jumlah : 2.097.152 Kelas C Range IP : 192.xxx.xxx.xxx sampai
223.255.255.xxx Jumlah IP : 254 IP Address disetiap kelas C Dekripsi : Diberikan untuk jaringan
berukuran kecil
Jim Michael Widi, S.Kom 24
Kelas DKelas D Format :
1110nnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh Bit Pertama : 1110 Bit Multicast : 28 bit Byte Inisial : 224-247 Dekripsi : Kelas D digunakan untuk
keperluan IP Multicast
Jim Michael Widi, S.Kom 25
Kelas EKelas E Format : 1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr Bit Pertama : 1111 Bit Cadangan : 28 bit Bit Inisial : 248-255 Dekripsi : Kelas E dicadangkan untuk
keperluan ekperimen.
Classless AddressingClassless Addressing
Merupakan metode pengalamatan tanpa kelas, yakni dengan mengalokasikan IP Address dalam notasi Classless Inter Domain Routing (CIDR).
Jim Michael Widi, S.Kom 26
Pengalokasian IPPengalokasian IP
Proses memilih Network ID dan Host ID yang tepat untuk suatu jaringan.
IP Address terdiri dari 2 bagian, yaitu Network ID
Menunjuk nomor network Host ID
Mengindentifikasi host dalam satu network
Jim Michael Widi, S.Kom 27
Pengalokasian IPPengalokasian IPBeberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang hendak digunakan :Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan, karena merupakan default yang digunakan untuk keperluan menunjuk dirinya sendiri (loop-back).Host ID tidak boleh diset 1 (ex. 126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota pada jaringan.Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 0 (ex. 0.0.0.0), karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjuk suatu host.Host ID harus unik dalam suatu network. Dalam suatu network tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama.
Jim Michael Widi, S.Kom 28
Pengalokasian IPPengalokasian IPAturan lain :0/8 : 0.0.0.1 s/d 0.255.255.254
Host/net : 16.777.21410/8 : 10.0.0.1 s/d 10.255.255.254
Host/net : 16.777.214127/8 : 127.0.0.1 s/d 127.255.255.254
Host/net : 16.777.214169.254/16 : 169.254.0.1 s/d 169.255.255.254
Host/net : 65.534172.16/12 : 172.16.0.1 s/d 172.31.255.254
Host/net : 1.048.574 (Private Internet)192.0.2/24 : 192.0.2.1 s/d 192.0.2.254
Host/net : 254192.168/16 : 192.168.0.1 s/d 192.168.255.254
Host/net :65534Semua space dari klas D dan E dapat digunakan untuk IP Address Local Area Network, karena IP ini tidak digunakan di internet.
Jim Michael Widi, S.Kom 29
SubnetSubnet Konsep Subnetting dari IP Address
merupakan teknik yang umum digunakan di internet untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan IP Address.
Subnetting merupakan proses memecah satu kelas IP Address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet, digunakan subnet mask
Jim Michael Widi, S.Kom 30
Contoh SubnetContoh SubnetSubne
tHost Network
Address
1 62 202.91.8.0/26
2 62 202.91.8.64/26
3 62 202.91.8.128/26
4 62 202.91.8.192/26
Subnet Mask 255.255.255.192
Jim Michael Widi, S.Kom 31
Subnet
Host Network Address
1 4094 169.254.0.0/20
2 4094 169.254.16.0/20
3 4094 169.254.32.0/20
4 4094 169.254.64.0/20
…
16 4094 169.254.240.0/20
Subnet Mask 255.255.240.0
Tabel subnetTabel subnetBit
Host Maske
d
CIDRSubne
tNet Mask
Host Per Network
0 /8 1 255.0.0.0 16777214
1 /9 2 255.128.0.0 8388606
2 /10 4 255.192.0.0 4194302
3 /11 8 255.224.0.0 2097150
4 /12 16 255.240.0.0 1048574
5 /13 32 255.248.0.0 524286
6 /14 64 255.252.0.0 262142
7 /15 128 255.254.0.0 131070
8 /16 256 255.255.0.0 65534
9 /17 512 255.255.128.0 32766
10 /18 1024 255.255.192.0 16382
11 /19 2048 255.255.224.0 8910
12 /20 4096 255.255.240.0 4094
13 /21 8912 255.255.248.0 2046Jim Michael Widi, S.Kom 32
Tabel subnetTabel subnet
Jim Michael Widi, S.Kom 33
Bit Host
MaskedCIDR
Subnet/
Network
Net MaskHost Per Network
14 /22 16384 255.255.252.0 1022
15 /23 32768 255.255.254.0 510
16 /24 65536 255.255.255.0 254
17 /25 131072 255.255.255.128
126
18 /26 262144 255.255.255.192
62
19 /27 524288 255.255.255.224
30
20 /28 1048576
255.255.255.240
14
21 /29 2097152
255.255.255.248
6
22 /30 4194304
255.255.255.252
2
23 /31 Invalid 255.255.255.254
Invalid
SubnettingSubnetting
Jumlah Host per Network2n-2
n adalah jumlah bit tersisa sebelum diselubungi.Contoh: network prefix /10 maka bit tersisa adalah 32-10=22222-2=4194302
Jim Michael Widi, S.Kom 34
SubnettingSubnetting
Jumlah subnet = 2N
Dimana N adalah jumlah bit yang dipergunakan. N=network prefix-8Contoh: network prefix /10, makaN=10-8 = 222=4
Jim Michael Widi, S.Kom 35
Tabel Subnet MaskTabel Subnet MaskIP Kelas CIP Kelas C
Bit Maske
d
Bit Host
IDCIDR
Subnet
Net MaskHost Max
Host per
Network
0 8 /24 1 255.255.255.0 254 254
1 7 /25 2 255.255.255.128
252 126
2 6 /26 4 255.255.255.192
248 62
3 5 /27 8 255.255.255.224
240 30
4 4 /28 16 255.255.255.240
224 14
5 3 /29 32 255.255.255.248
192 6
6 2 /30 64 255.255.255.252
128 2
Jim Michael Widi, S.Kom 36
Materi RoutingMateri Routing
Konsep dasar Routing Jenis-jenis routing Tabel routing Protokol-protokol routing Cara kerja protokol routing
Jim Michael Widi, S.Kom 37
Konsep Dasar RoutingKonsep Dasar Routing
Routing adalah Proses yang dialami datagram untuk mencapai tujuan di jaringan TCP/IP.
Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan internet terjadi proses pengalamatan.
Jim Michael Widi, S.Kom 38
Konsep Dasar RoutingKonsep Dasar Routing Data-data dari device yang terhubung ke internet dikirim dalam
bentuk datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data. Internet Protokol memeriksa alamat ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke device tujuan.
Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan dengan device asal, datagram tersebut langsung disampaikan.
Jika alamat tujuan datagram tidak terdapat di jaringa yang sama, datagram akan disampaikan kepada router yang paling tepat.
Router berfungsi sebagai penghubung dua buah jaringan yang berbeda, tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network yang diharapkan.
Router menjadi perangkat yang berfungsi meneruskan datagram IP pada network layer. Router memiliki lebih dari satu NIC dan dapat meneruskan datagram dari satu NIC ke NIC yang lain
Jim Michael Widi, S.Kom 39
Jenis-jenis routingJenis-jenis routing Routing Statik
Entri-entri dalam forwarding table route diisi dan dihapus secara manual.
Routing Dinamik Proses pengisian data routing di table secara otomatis. Cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi
entri-entri forwarding table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat
berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya.
Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar.
Jim Michael Widi, S.Kom 40
PerbedaanPerbedaanRouting Statik dan Routing Statik dan dinamikdinamik
Routing Statik Routing Dinamik
Berfungsi pada protokol IP Berfungsi pada inter-routing protokol
Routing tidak dapat membagi informasi routing
Router membagi informasi routing secara otomatis
Routing tabel dibuat dan dihapus secara manual
Routing tabel dibuat dan dihapus secara dinamis oleh router
Tidak menggunakan routing protokol
Terdapat routing protokol, seperti RIP atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed system seperti router
Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX
Jim Michael Widi, S.Kom 41
Tabel RoutingTabel Routing Tabel routing terdiri atas entri-entri
rute dan setiap rute setidaknya terdiri atas IP address, tanda untuk menunjukan routing langsung atau tidak, alamat router dan nomor interface.
Jim Michael Widi, S.Kom 42
Protokol-protokol Protokol-protokol RoutingRouting Interior Gateway Protocol (IGP)
Protokol yang menangani routing jaringan pada sebuah autonomous system, Terdiri dari
Routing Information Protocol (RIP) Open Shortest Path First (OSPF)
Exterior Gateway Protocol (EGP) Protokol yang menangani routing antar
autonomous system, Terdiri dari : Border Gateway Protocol (BGP)
Jim Michael Widi, S.Kom 43
Karakteristik RIP & OSPFKarakteristik RIP & OSPF
Jim Michael Widi, S.Kom 44
RIP OSPF
Menggunakan algoritma distance-vector (Bellman-Ford)
Menggunakan algoritma link-state
Dapat menyebabkan routing loop
Membutuhkan waktu CPU dan memori yang besar
Diameter jaringan terbatas Tidak menyebabkan routing loop
Lambat mengetahui perubahan jaringan
Dapat membentuk heirarki routing menggunakan konsep area
Menggunakan metrik tunggal Cepat mengetahui perubahan pada jaringan dan dapat menggunakan bebarapa macam metrik
Domain Name SystemDomain Name System(DNS)(DNS) Adalah Distribute Database System yang
digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang menggunakan TCP/IP.
Merupakan sebuah aplikasi service yang biasa digunakan di Internet seperti web browser atau email yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address.
Selain untuk internet, DNS juga dapat diimplementasikan ke private network (VPN atau intranet.
Jim Michael Widi, S.Kom 45
Keunggulan DNSKeunggulan DNS Mudah, DNS sangat mudah karena user
tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address dari sebuah komputer, cukup host name (nama komputer).
Konsisten, IP address sebuah komputer bisa saja berubah, tapi host name tidak harus berubah.
Simple, user hanya menggunakan satu nama untuk mencara nama dimain baik di internat maupun di intranet, meskipun ada banyak mirror server yang digunakan.
Jim Michael Widi, S.Kom 46