jamur kuping jurnal

download jamur kuping jurnal

of 7

Transcript of jamur kuping jurnal

  • 5/14/2018 jamur kuping jurnal

    1/7

    Jurnal Biologi Indonesia Vol. II No.6, Juli 2000

    PRODUKSI JAMUR KUPING (Auricularia polytricha) MENGGUNAKANBERBAGAI MEDIA DAN UMUR BIBITYB. Subowo=' dan Nurhasanah**l

    *IPuslitbang Biologi-L1PI, BogorHUniversitas Mereu Buana, Jakarta

    ABSTRAKPRODUKSIJAMUR KUPING (Auricuiariapo/ytricha) MENGGUNAKAN BERBAGAI MEOlA DANUMUR BI8IT. YB. SUBOWO DAN NURHASANAH. Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruhkomposisi media bibit dan umur bibit terhadap pertumbuhan dan produksijamur kuping (Auriculariapolytrichas. Penelitian bertujuan mendapatkan bahan media bibit dan umur bib it yang dapatmenghasilkanjamur seeara maksimal. Bahan yang dieoba meliputi: serbuk gergaji;jagung tumbuk,sorgum; campuran serbuk gergaji 50% + jagung tumbuk 50% dan campuran serbuk gergaji 50% +sorgum 50%. Penyimpanan (umur) bibit yang dicoba 0 hari, 15 had, 30 hari, 60 hari dan 90 had.Hasilnya menunjukkan bahwa panen jamur paling besar terjadi pada media menggunakan bibitdengan media sorgum pada umur 0 hari (760 g). Efisiensi Konversi Biologi paling besar pada mediatanam menggunakan bibit dengan media sorgum pada penyimpanan 0 hari (187,78%).

    Kata kund: Jamur kuping, budidaya, bibit

    ABSTRACTTHE EFFECT OF SPAWNING, MEDIA COMPOSITION AND SPAWN AGE, ON YIELD OFWOODY EAR. YB. SUBOWO DAN NUItiJASANAH.Experimentwas carried outto study the effectof media composition and age of spawn on yield of woody ear (Auncularia polytrichai. Five differentmedia of spawn were tested. Those media were sawdust, grinded corn, seed of Sorghum bicolor, amixture of S. bieolor seed and sawdust, a mixture of grinded corn and sawdust, whereas the age ofspawn tested were 0 day, 15 days, 30 days, 60 days and 90 days. The result showed that the highestyield was achieved in media inoculated with spawn grown on seed of S. bieolor and without storage(760 g) and also result inhighest biological efficiency (187,78%).

    Key words: Woody ear, cultivation, spawning

    27 6

  • 5/14/2018 jamur kuping jurnal

    2/7

    .,

    ;'--"

    Jum al B iologi Indonesia V ol. U No. 6, Juli 2000

    PENDAHULUANAkh ir -akhi r i ni budidayaj amu rkayu

    sem akin ban yak dilakukan orang, baikjam urtiram tPleurotus ostreatus), jam ur sh iita keiLentinus edades) maupun jamur kuping(Auricularia s p.) , K eg ia ta n i ni m en gg un ak anbahan baku berupa lim bah serbuk gergaji yangdapat dijumpai di berbagai tempat, tidakmembutuhk an lahan yang luas danmendatangkan keuntungan, terutam a padasaat krisis ekonom i. Jamur kuping (A.polytricha) sudah lama dibudidayakan danmemiliki nilai ekonomi ringgi.

    Tahapan yang perlu disiapkan dalamproses budidayajam ur kuping, diantaranya:pembibitan, pembuatan media tanam ,inokulasi m edia, inkubasi, pem eliharaan danpanen. M asalah penting dalam pem bibitanyaitu tersedianya bibitjamur b erk ua lit as y an gdapat m enghasilkan jarnur secara m aksim aLPem bibitan m erupakan satu bagian pentingyang akan menunjang keberhasilan prosesbudidaya (Cahyana dkk, 1999). Untukmendapatkan hasil jamur yang baik danm enguntungkan m aka faktor penentu utamaa da la h b ib it (M oe rd ia ti dkk , 1999 ).

    Bibitjamur yang baik mempunyaiciri pertum buhan m iselium m erata, tebal danberwarna putih. Kualitas bibit jamurd ip en ga ru hi o le h s ejuml ah fa kto r d ia nta ra ny am ed ia b ib it, u mu r b ib it, pe ny im pa na n b ib it dll.M edia bib it sangat berpengaruh pad a kualitasbibit, karena di dalam m edia tersedia nutrisiu nt uk p er tumbu ha n jamur, M edia dari biji-bijian m erupakan inokulum yang ideal, setiapbiji mempunyai kemampuan tinggi sebagaiinokulum . Gandum dan padi-padian seringdigu nak an seb ab h arg an ya rnurah da n m ud ahdipisah-pisahkan (Scrase dan E lliott, 1998).D i Indonesia bahan media bibit yang biasadigunakan adalah bij i Sorgum (8. bicolor),teta pi b aha n in i suk ar d ip ero leh .

    Kulitas bibit juga ditentukan olehum ur bibit, sem akin lam a disim pan biasanyakualitas bibit semakin menurun. B ibit yangtelah tua perkem bangan m iselium nya lam bat

    277

    (Suhardim an, 1998). P ertum buhan m iseliumyang Iam bat pada m edia tanam dapat m em berikesempatan m ikroba kontam inan untuktum buh. Hal ini akan m enurunkan produksija mu r k up in g,

    T ujuan penelitian untuk m endapat-kan bahan media bibit yang cocok yang dapatm enghasilkanjam ur secara maksirnal. Selainitu untuk m endapatkan um ur bibit yang dapatmenghasilkanjamursecara maksirnal.BAHAN DAN CARA KERJA

    Tem pat dan W aktu PenelitianPembuatan bib it jamur kuping

    dilakukan di Balitbang M ikrobiologi-Puslitbang Bio!ogi-L1PI; sedangkan untukpercobaan budidayajam ur kuping dilakukandi Desa Cipasung, Gunung Endut, K abupatenSukabumi. Ketinggian tern pat untukbudidaya 550 m dpl, dengan suhu m inimumIS oC d an suhu m aksim um 28 C . K elem bab anu da ra ra ta -ra ta s ek ita r 6S% - 90%.Bahan

    Biakan murni jamur kuping A.polytricha diperoleh dari koleksi B alitbangM ik ro bio lo gi, P uslitb an g B iolo gi-L IP I, B og or,Bahan untuk pembuatan bibit dan mediatanam te rd iri: s erb uk gergaji k ay u je un jin g(Paraserianthes falcataria), jagung tumbuk,kapur, gips, botol bening dan kapas diperolehdi Boger, Biji s org um d ip ero ie h dari Balitan,C im an ggu , B ogo r.Pembuatan bibit (starter)

    Bahan yang dicoba untukpem buatan m edia bibit 5m acam , yaitu: Serbukgergaji (M I), Jagung tumbuk (M2), Sorgum(M 3), C am puran serbuk gergaji 50%+ jagungtumbuk 50% (M4) dan Campuran serbukg er ga ji 5 00 /0 + b iji s org um 5 00 /0 (MS ). Um ur B ib ityang dicoba ada 5 macam , yaitu: 0 hari (BO),15 hari (BI), 30 had (B2), 60 hari (83) dan 90h ar i ( 84 ).

    B iji sorgum atau jagung turnbukdirebus sampai lunak. Bahan tersebut

  • 5/14/2018 jamur kuping jurnal

    3/7

    Idicampur kapur 2% , gips 2% dan ditambahair sampai kadar air sekitar 60% . Carnpuranbahan kemudian dimasukkan ke dalam botolbening ukuran 300 ml dengan ketinggian 14em . Botol disum bat dengan kapas kem udiandisterilkan dengan otoklaf pada suhu 121C ,tekanan 1,5 atm selarna 20 m en it. Setelahdin gin m ed ia d iin ok ulasi d en ga n bia ka n m urnijam ur ku ping , diin kub asi s ampai m is el iummenutup seluruh permukaan media bibit.Untuk perlakuan umur bibit 0 hari, bibitJangsung ditanam pada media tanam. Untukperiakuan umur lainnya, bibit disim pa ndiruang inkubasi setelah itu baru ditanam ,Pembuatan media tanam

    Media tanam yang digunakanmerniliki k om po sis i s eb ag ai berikut: serbukgergaji 85,7% ; kapur 1% ; bekatul 10% ;Gipsum 0,5% ; TSP 0,5% ; ZA 0,3% ; tepungjagung 2% dan air secukupnya. Bobot mediatanam I kg. Proses pembuatan media tanamseperti dalam Subow o dan Latupapua (1998).Cara Kerja

    Rancangan percobaan yangdigunakan adalah R ancangan Acak Lengkapyang disusun secara faktoria],faktor pertama media bibit (5 maeam) danfaktor ke du a u mu r b ib it (5 m ac am ). P en elitia n

    Jum al B io log i Ind onesia V ol. nN o.6, Juli 2000ini m enggunakan ulangan 3 kali.

    Peubah yang diamati mel iputi:pertumbuhan miselium pada m edia tanarn,produksi jamur seriap media tanam danpenghitungan Efisiensi Konversi B iologi(EKB).

    B ob ot j am ul' segarEKB= x 100%

    B obot m edia tanarn(Madan et al., 1987; R oyse, 19 85)

    HASIL DAN PEMBAHASANPcrtumbuhan miselium

    Komposisi media bibit dan umurbibit ternyata berpengaruh padapertu mbu han m iselium jarnur kupiug. Daripengamatan diketahui bahwa keeepatanpertumbuhan m iselium jamur pada mediatanam berbeda diantara bibit yang dicoba,Tabel 1 memperlihatkan Pertumbuhanm iselium paling cepat terjadi pada mediatanam rnenggunakan bibit dengan mediasorgum , umur bibit 15 had (M3B!= 3,65 em /m inggu) dan paling lambat pada bibit denganmediajagung tumbuk, umur90 hari (M 2B4= 0cm/minggu).

    Tabcll. Pertum buhan m iselium jamur kuping menggunakan berbagai m edia dan um urbibitIBibit dengan media

    Umur bibit Ml M2 M3 M4 M5(em) (em) (em) (em) (em)BO 1,48 h 3,16 e 3,57 ab 3,49 ab 3,42bB1 2,13 g 3,15 c 3,65 a 3,10 c 3,44bB2 2,24 fg 2,37 f 3,13 c 2,60 e 2,65 deB3 1,60 h 2,30 fg 2,77 de 2,28 fg 2,33 fB4 1,19 i 0,00 j 2,J8 d 2,18 fg 2,13 g..Keterangan: Angka-angka yang diikuti.huruf yang sarna menunjukkan tidak berbeda nyata menggunakan

    analisa Duncan pada taraf 5%.

    : - j ; , ; _

    27 8

  • 5/14/2018 jamur kuping jurnal

    4/7

    b era t k er in g m is elium b er tamb ah s ec ara lin ie rdengan penambahan waktu. Fase ke tigaadalah pertum buhan diperlam bat, pada faseini terjadi penurunan berat rniselium danterjadi penimbunan n itro ge n d an fo sfa t p ad am edia (C ochrane, 1958). B ibitjam ur palingb ai k u nt uk d it an am pad a f as e i ni , p er tumbuhanm is el i um masi h cep at .

    F aktor lain yang berpengaruh padape rtu mb uh an m ise Jiu m jamu r k up in g a da la hk ete rs edia an ok sig en p ad a m edia b ib it. L im am acam m edia bibit yang dicoba mem ilikiporositas yang berbeda. Porositas media ..berpengaru h pada ketersed iaan oks igenuntuk pertum buhan jarnur. Porositas m edia .dipengaruhi oleh sifat bah an yangdigunakan. Media yang dibuat dari bij isorgum m em punyai porositas tinggi ka renas ete la h d ire bu s d an d is te rllis asi b en tu kn yamasih tetap serta kurang menyerap air.Jagung turnbuk setelah direbus dan.d is te rilis as i m en ja di lem be k d an m en ye ra p a ir k are na k ulit b iji y an g m elin du ng i su da h tida kada. Setelah dibuat m edia porositasnyarendah. Media dengan serbuk gergaj imempunyai porositas sedang. Setelah .dis te rilis asi d alam o to kla f tid ak m en ga lamiperubahan bentuk, juga kurang m enyerapa ir . Dem ik ianpul a media c ampur an mempuny aiporositas sedang sehingga m iselium dapattum buh dengan baik. M enurut D onoghue &Den ison (1995) kecepatan pertum buhanm iselium jam ur akan m efiurun bila pasokan I": ~o ksig en k e d alam m ed ia b erku ra ng.

    J uma l B io Jo gi I nd on es ia Vo l. I INo . 6 ,J ul i 2 000

    Kand un ga n n utr is i m edia b ib it d an umur b ib itm em pengaruh i kecepatan pertum buhanm iselium jam ul' pada m edia tanam . N utrisipada m edia bibit dibutuhkan oleh jamurk up in g u nt uk p er tumb uh an miseliurn, Bilak an dung an nut ri si cuk up m i se lium jamur akantumbuh secara normal. B iji sorgumm em pu ny ai k and un ga n n utris i h am pir sam adengan jagung tum buk sehingga setelahdita nam k ec ep ata n pe rtu mb uh an m ise liu mh arn pir sama . K and un ga n n utrisi a nta ra b ijisorgum dan serbuk gergaji kayu jeunjingberbeda, biji sorgum lebih kaya nutrisidibandingkan serbuk gergaji sehinggakecepatan pertum buhan Jll iselium jam ursetelah d i tanam berbeda. B ij i sorgummeng an du ng p at i y an g mud ah diu ra i m enja digula. S elanjutnya gula akan diurai m enjadiglukosa dan fruktosa. M enurut C ochrane(1958) glukosa m erupakan sum ber karbonp aling b aik u ntu k p ertu mb uh an miselium,D ia nta ra g ula h ek so sa , g lu ko sa m eru pa ka ns umb ere ne rg i p alin g e fe kt if . S er bu k g erg ajimengandung lignin, selulosa danhem iselulosa; senyaw a-se nyaw a ini lebihs uk ar d iu ra i d ib an din gk an g ula .

    P en yimpan an b ib it d al am wakt u lamaakan merturunkan kemampuan tumbuhm is el ium jamur . P ad aumurO har i k emampuantumbu h b elum t in gg i, k are na m is elium mas ihmuda. Bibit umur 15 hari mempunyaik ema rn pu an t umbuh l eb ih t in gg i, d is eb abkanm is elium s ud ah le bih m as ak . P ad a b ib it umu r30 hari kemampuan tumbuh sudah mulaim enurun dem ikian pula pada um ur bibit 60dan 90 hari . Semakin l ama b ib it jamurd is impanm aka kem am puan turnbuh jam ur sem akinmenurun. Bibit ini bila ditanam makakem ampuan produksinya juga menurun.P e rt umbuh an m i se li um j amu rp ad a medi a b ib itmengikuti fase pertumbuhan. Ada 3 fased al am per tumbuhanjamur , f as e p er tama ada lahfa se pe ny esu aia n. p ad a fa se in i tid ak te rlih atadanya pertum buhan. Fase kedua adalahpertum buhan yang dipercepat, pada fase ini

    279

    ProduksijamurProduksi jamur kuping dipenga-

    ruhi o leh media bibit dan umur bibit.Produksi jarnur paling tinggi terjadi padamedia tanarn menggunakan bibit media ,sorgum, umur bibit 0 had (M 3BO = 76~,33g) dan paling rendah pada media tanamm enggunakan bibit m edia jagurrg tum buk,um ur bibit 90 hari (M 2B 4= 0 g) (TabeI2):

  • 5/14/2018 jamur kuping jurnal

    5/7

    . . . . ../

    I Jurnal Biologi Indonesia Vol. IINo.6, Juli 2000Tabel 2. Pengaruh umur bibit dan media bibit terhadap produksi jarnur kuping

    Umur Bibit dengan mediabibit Ml M2 M3 M4 M5(g) (g) (g) (g) (g)BO 223,33 f 323,33 cdef 763,33 a 543,33 b 560,00 bBl 236,67 f 336,67 cdef 696,67 a 400,00 c 410,00 cB2 300,00 cdef 376,67 cde 376,67 cde 320,00 cdef 280,00 defB3 330,00 cdef 326,67 cdef 393,33 cd 300,00 cdef 336,67 cdefB4 300,00 cdef 0,0 g 336,67 cdef 293,33 cd 273,33 ef

    Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyatamenggunakan analisa Duncan pada taraf 5%.

    Media bibit dan umur bibit berpengaruh padakemampuan produksi jamur kuping. Mediabibit berperan sebagai penyedia nutrisi saatpertumbuhan jamur di dalam botol bibitmaupun awal pertumbuhan pada mediatanarn. Produksi jamur kuping paling besardihasilkan oleh bibit dengan media sorgurn.Biji sorgum merupakan media paling baikuntuk bibit jamur karena disampingmengandung nutrisi lebih lengkap jugamempunyai sifat fisik yang lebih baikdibanding media lain. Dalam 100g biji sorgum(Sorghum bicolory mengandung energi =332k kal; protein = = 11,0 g; lemak = 3,3 g;karboh idrat = = 70,0 g; fosfor = 287 mg; kalsium=28,0 mg; besi = 4,4 mg; vitamin B = 0,38 mg;air=:J.

  • 5/14/2018 jamur kuping jurnal

    6/7

    .:',---,,'

    J uma ! B io log i I ndone si a Vo l. I INo .6 , J ul i 2000

    Tabel 3. N i la i E fi si en si Konv er si B io log iBibit dengan mediaUmur

    bibit M l M2 M3 M4 M5(%) (%) (%) (%) (%)

    BO 54,94 f 79,54 cdef 187,78 a 137,76 b 133,51 bBl 58,22 f 82,82 cdef 171,38 a ]00,86 c 98,40 cB2 73,80 cdef 92,66 cde 92,66 cde 68,88 def 78,72 cdefB3 81,18 cdef 80,36 cdef 96,76 cd 82,82 cdef 73,80 cdefB4 73,80 cdef O,OOg 8?,82 cdef 67,24 ef 72,15 cdef

    Keterangan: A ngka-angka yang diikuti huruf yang sam a m enunjukkan tidak berbcda nyatam eng gunakan analisa D un can pad a taraf 5% .

    Efisiensi konversi biologid ip en ga ru hi o leh p ro du ksi jam ur d an b ob otm edia y ang d igunakan . N ilai paling tingg iditunjukkan oleh media tan am denganm en gg un ak an b ib it m ed ia so rg um d ari umu rbibit 0 hari (M 3B O) kem udian kom binasiM 3B l, M 4BO, M 5BO. M edia p aling efisieny ait u med ia t an am meng gu na ka n b ib it m e diaso rg um d en ga n b ib it umu r 0 h ari.

    Hasil analisa statistik antarakecepatan pertumbuhan m iseJium dan_produk si jam ur terdapat k o relasi p ositif,ditunjukkan dengan nilai r "" 0,80. H al inim enunjukkan adanya hubungan yang eratantara kecepatan pertu mbuh an m iseliumdengan produks i j am ur .U n tuk memperk i rakanp rodt rk si jamur yang d ih as il ka n dapat d il ih atd ar i p er tumbuhan mi se li umnya , s emaki n bai kper tumbuhan mi se li um d ip erki ra kan s emaki nbanyak p roduk si jamur yang akand ih as il ka n.A ntara k ecepatan p ertum buhan m iseliumdengan n il ai E f is iensi Konversi B iolog i (EKB)t er da pa t k or ela si p osit if d en ga n n ila i r = 0,80.H al ini m enunjuk kan ad anya h ubun gan erat

    281

    (

    a nt ar a p er tumbuha n m is elium jamu r d an n ila iefisiensi konversi biologi, sem akin cepatp ertumb uh an m ise lium jam ur m ak a sem ak inb esa r n ila i e fis ie nsi k on ve rs i b io lo gi. A n ta rap roduk si j amu r dengan n il ai e fi si en si konv er sibiologi terdapat korelasi positifden gan niJai r =0 ,9 9. H al in i m en un ju kk anadanya hubungan yang erat diantarakeduanya. Sem akin besar produksi jam urm ak a ak an sem ak in b esa r p ula n i lai e fisien sikonve rs i b iolog inya,KFS IMPULAN

    Produksi jamur paling tinggidip eroleh dari ko rn binasi m ed ia tan am bib itdengan media sorgum dengan um ur bibit 0hari. Terdapat korelasi positif anrarakecepatan pertum buhan m iselium jarnurdengan produksi jam ur dan nilai efisiensik on versi b io Jo gi se rta an tara p ro du ksi jam urd en ga n n ila i e fisie ns i k on ve rs i b io lo gl,

  • 5/14/2018 jamur kuping jurnal

    7/7

    ,:.

    ;;.

    DAFfARPUSfAKA

    Cahyana YA, Muchrodji dan M.Bakrun. 1999.Jamur Tiram, Penebar Swadaya,Jakarta. 62 pp.

    Cochrane V.W. 1958. Physiology of Fungi.John Wiley & Sons, Inc, Publisher.New York, pp:I-49

    Dianti M. 1981. Pembuatan dan PengujianBahan Makanan CampuranSorgum-Kedelai dan Sorgum-Tempe. Skripsi pada Akademi Gizi,Jakarta.

    Donoghue J.D and W.C Denison. 1995.Shiitake cultivation: Gas phaseduring incubation influencesproductivity. Mycologia 87 (2):239-244.

    Madan M. Vasudevan P and Sharma S. 1987.Cultivation of Pleurotus ostreatuson different wastes. JournalBiological Wastes 22: 2 4 1 -2 50 .

    Moerdiati E, RB. Ainurrasjid dan S. Endah.1999. Pengaruh berat media danberat bibit terhadap pertumbuhandan hasil jamur tiram putih

    Jurnal Biologi Indonesia Vol. IINo.6, Juli 2000

    (Pleurotus florida). Habitat 10(105):44-47.

    Royse OJ. 1985. Effect of spawn run time andsubstrate nutrition on yield andsize of the shiitake mushroomMycologia 77 : 578 -762.

    Scrase R.J and TJ. Elliott. 1998. Biology andtechnology of mushroom culture.Dalam: Microbiology of FermentedFoods. JB. Wood (Editor). B1ackieAcademic & Professional. pp: 543-584.

    Subowo YB dan HJD. Latupapua. 1998.Pengaruh bobot dan komposisimedia, rangsangan suhu dankimiawi terhadap pembentukantubuh buah jamur shiitake(Lentinus edodes). Berita Biologi4(4): 167-173.

    Suhardiman P. 1998.Budidaya Jamur Shiitake.Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 70him.

    Syahri T.N. 1988. Analisis 75 jenis kayu daribeberapa lokasi di Indonesia.Jurnal Penelitian Hasil Hutan 4(1): 10-13.

    (

    282