IV. ANALISA DATA 1. EFISIENSI TEKNIS DAN EKONOMIS ... · Hasil dari pengolahan data pada Bab III...
Transcript of IV. ANALISA DATA 1. EFISIENSI TEKNIS DAN EKONOMIS ... · Hasil dari pengolahan data pada Bab III...
IV. ANALISA DATA
1. EFISIENSI TEKNIS DAN EKONOMIS KESELURUHAN
Hasil dari pengolahan data pada Bab III berdasarkan perhitungan
efisiensi secara teknis dan ekonomis dipresentasikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Efisiensi Teknis dan Ekonomis Keseluruhan
Ef. Siklus Material
Ef. Siklus Energi
Ef. Kualitas Absolut Proyek
Ef. Kualitas Konstan Proyek
Ef. Input
Teknis ( %)
77,925
94,28
Ktrkl
90
16,84
79
Ktrk2
41,75
16,84
74,55
Ktrk3
73,75
16,84
60,33
Ekonomis (%)
0
0
Ktrkl
55,6
0
5,26
Ktrk2
266,4
0
6,38
Ktrk3
7,9
0
4,83
35
Dari hasil pengolahan data diatas dapat dianalisis awal bahwa tingkat
efisiensi teknis di PT. PLN adalah berikut ini; yang berada pada level rendah
adalah Efisiensi Kualitas Absolut Proyek berdasarkan kontrak 2, Efisiensi
Kualitas Konstan Proyek dan Efisiensi Input kontrak 3. Sedangkan yang
berada pada level sedang adalah Efisiensi Siklus Material, Efisiensi Kualitas
Absolut Proyek berdasarkan kontrak 3, Efisiensi Input kontrak 1, dan kontrak
2. Sedangkan yang berada pada tingkat tinggi adalah Efisiensi Siklus Energi,
dan Efisiensi Kualitas Absolut Proyek.
Tingkat efisiensi ekonomis di PT. PLN adalah sebagai berikut; untuk
level rendah adalah Efisiensi Kualitas Absolut Proyek kontrak 1 dan kontrak
2. Sedangkan efisiensi yang lain termasuk level tinggi yaitu Efisiensi Siklus
Material, Efisiensi Siklus Energi, Efisiensi Kualitas Absolut Proyek kontrak 3,
Efisiensi Kualitas Konstan Proyek dan Efisiensi Input.
Hasil dari analisa awal ini kemudian dapat ditentukan batasan untuk
menjadi acuan kategori efisiensi. Batasan yang ditetapkan ada dua jenis yaitu
batasan kategori efisensi secara ideal yang ditetapkan berdasarkan atas kondisi
ideal suatu proyek dan batasan kategori efisiensi standart yang ditetapkan
berdasarkan atas kondisi perusahaan. Dari batasan yang ditetapkan ini akan
disusun analisa yang didasarkan atas batasan-batasan tersebut. Dasar
penetapan untuk kedua batasan ini bersifat subyektif atau menurut harapan
perusahaan baik untuk batasan ideal maupun batasan standart.
36
Tabel 4.2 Penetapan Batasan Kategori Efisiensi Ideal
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Range untuk Efisiensi Teknis
Lebih dari 98 %
85 % - 97 %
0 % - 84 %
Range untuk Efisiensi Ekonomis
0 % - 2 %
3 % - 1 5 %
Lebih dari 16%
Tabel 4.3 Penetapan Batasan Kategori Efisiensi Stan dart
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Range Untuk Efisiensi Teknis
Lebih dari 9 1 %
71 % - 90 %
0% - 70%
Range Untuk Efisiensi Ekonomis
0 % - 10 %
1 1 % - 30%
Lebih dari 31 %
2. ANALISA EFISIENSI BERDASARKAN DATA PERIODE DAN
KONTRAK PROYEK
Pengelompokkan data berdasarkan atas periode dan kontrak
proyek. Data yang berdasarkan periode adalah data-data persediaan dan
penggunaan materi dan energi selama periode bulan Januari sampai dengan
bulan Juni 2000.
M
Sedangkan data kontrak proyek adalah data mengenai kontrak
proyek yang dilaksanakan dan selesai pada periode Januari sampai dengan
Juni 2000. Maka pengolahan data juga dibagi atas dua jenis data diatas yaitu
berdasarkan atas :
• Kelompok periode : Ef. Siklus Material
Ef. Siklus Energi
• Kelompok kontrak : Ef. Kualitas Absolut Proyek
Ef. Kualitas Konstan Proyek
Ef. Input
Berdasarkan batasan kategori ideal dan standart kondisi perusahaan
diatas maka analisa untuk kelompok data periode dan kelompok kontrak
adalah sebagai berikut.
2.1 Analisa untuk Kelompok Data Periode dengan Batasan Ideal
Tabel 4.4 Penggolongan Kategori Efisiensi Teknis untuk Kelompok Data
Periode dengan Batasan Ideal
Level
Tinggi
Sedang
Rendah
Kategori dengan Batasan Ideal
Tidak ada
Efisiensi Siklus Energi
Efisiensi Siklus Material
38
Tabel 4.5 Penggolongan Kategori Efisiensi Ekonomis untuk Kelompok
Data Periode dengan Batasan Ideal
Level
Tinggi
Sedang
Rendah
Kategori dengan Batasan Ideal
Ef. Siklus Material
Ef. Siklus Energi
Tidak Ada
Tidak ada
Untuk kategori teknis dengan batasan ideal hasil yang didapatkan
kurang memuaskan karena tidak adanya efisiensi yang termasuk dalam
kategori tinggi. Dua efisiensi yang dianalisa yaitu Efisiensi Siklus Energi
dan Efisiensi Siklus Material termasuk dalam kategori sedang dan rendah.
Sedangkan untuk kategori ekonomis kedua efisiensi ini termasuk
didalam kategori tinggi. Sehingga dapat dikatakan hasil yang didapatkan
untuk batasan ideal sangat memuaskan untuk efisiensi ekonomis.
a. Untuk Kategori level Tinggi
Untuk efisiensi teknis tidak ada efisiensi yang termasuk dalam
kategori level tinggi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perbandingan
antara penggunaan sumber daya baik energi maupun material yang
benar-benar digunakan dalam proyek masih terhitung sedikit
39
jumlahnya dibandingkan dengan jumlah material dan energi yang
direncanakan.
Efisiensi Siklus Material secara ekonomis yaitu sebesar 0 %
didapatkan dari perbandingan antara biaya tambahan untuk material
karena nilai konversi + biaya untuk mengupgrade material yang tidak
digunakan dengan total nilai material yang tersedia. Karena tidak ada
kegiatan untuk mengkonversi material dan mengupgrade material
maka dapat dikatakan biaya untuk kegiatan tersebut tidak ada.
Sehingga perhitungan Efisiensi Siklus Material ini adalah nol persen
dan merupakan efisiensi yang sangat ekonomis.
Efisiensi Siklus Energi secara ekonomis sebesar 0 %
didapatkan dari perbandingan antara biaya tambahan untuk energi
karena nilai konversi aktual + biaya untuk mengatur dan mengawasi
siklus energi dengan total nilai persediaan energi. Karena tidak adanya
biaya untuk mengkonversi energi dan tidak adanya aktivitas untuk
mengatur dan mengawasi pemakaian energi maka nilainya adalah nol
rupiah. Sehingga dapat dikatakan bahwa Efisiensi Siklus Energi secara
ekonomis berjalan dengan sangat baik di perusahaan dengan nilai
level tertinggi yaitu sebesar 0 %.
b. Untuk Kategori Level Sedang
Hanya ada satu efisiensi dalam kategori level sedang ini yaitu
Efisiensi Siklus Energi secara teknis yaitu sebesar 94,28 % didapatkan
dari perbandingan antara jumlah total energi yang digunakan dan
40
jumlah total persediaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan
telah melakukan perencanaan energi yang akan digunakan dengan
cukup baik sehingga dari total persediaan energi yang direncanakan,
sebagian besar yaitu 94,28 % digunakan dalam proses produksi.
Untuk efisiensi ekonomis tidak ada efisiensi yang termasuk
dalam kategori level sedang.
c. Untuk Kategori Level Rendah
Untuk efisiensi teknis yang termasuk dalam kategori level
rendah adalah Efisiensi Siklus Material yaitu sebesar 77,925 % berada
pada level rendah, didapatkan dari perbandingan antara jumlah total
material yang digunakan dengan jumlah total material yang
direncanakan. Sehingga dapat dikatakan bahwa dari total material
yang direncanakan, sebagian besar diantaranya yaitu sebesar 77,925 %
digunakan dalam proses produksi.
Untuk efisiensi ekonomis dengan kategori level rendah tidak
ada. Sehingga dapat dikatakan semua efisiensi ekonomis perusahaan
sangat baik karena semua efisiensi ekonomisnya termasuk dalam
kategori level tinggi.
41
2.2 Analisa Data untuk Kelompok Data Periode dengan Batasan Standart
Perusahaan
Tabel 4.6 Penggolongan Kategori Efisiensi Teknis untuk
Kelompok Data Periode dengan Batasan Standart
Level
Tinggi
Sedang
Rendah
Kategori dengan Batasan Ideal
Efisiensi Siklus Energi
Efisiensi Siklus Material
Tidak ada
Tabel 4.7 Penggolongan Kategori Efisiensi Ekonomis untuk
Kelompok Data Periode dengan Batasan Standart
Level
Tinggi
Sedang
Rendah
Kategori dengan Batasan Ideal
Efisiensi Siklus Material
Efisiensi Siklus Energi
Tidak Ada
Tidak ada
Dalam kategori efisiensi teknis dengan batasan ideal, hasil yang
didapatkan cukup baik karena tiga indikator efisiensi berada pada level
tinggi dan satu indikator berada pada level sedang. Sedangkan indikator
yang berada pada level rendah tidak ada.
42
Dalam kategori efisiensi ekonomis semua indikator termasuk pada
level tinggi, sedangkan indikator yang termasuk dalam level sedang dan
rendah tidak ada. Hal ini dikarenakan semua indikator tersebut
mempunyai tingkat efisiensi sempurna yaitu 0 %.
a. Untuk Kategori Level Tinggi
Efisiensi Siklus Energi secara teknis yaitu sebesar 94,28 %
didapatkan dari perbandingan antara jumlah total energi yang
digunakan dan jumlah total persediaan. Sehingga dapat dikatakan
bahwa perusahaan telah melakukan perencanaan energi yang akan
digunakan dengan baik sehingga dari total persediaan energi yang
direncanakan, sebagian besar yaitu 94,28 % digunakan dalam proses
produksi.
Efisiensi Siklus Material secara ekonomis yaitu sebesar 0 %
didapatkan dari perbandingan antara biaya tambahan untuk material
karena nilai konversi + biaya untuk mengupgrade material yang tidak
digunakan dengan total nilai material yang tersedia. Karena tidak ada
biaya untuk mengkonversi material dan tidak adanya biaya untuk
mengupgrade material maka dapat dikatakan perhitungan Efisiensi
Siklus Material ini sangat ekonomis dan sangat baik dari segi
ekonomis.
43
Efisiensi Siklus Energi secara ekonomis sebesar 0 %
didapatkan dari perbandingan antara biaya tambahan untuk energi
karena nilai konversi aktual + biaya untuk mengatur dan mengawasi
siklus energi dengan total nilai persediaan energi. Karena tidak adanya
biaya untuk mengkonversi energi dan tidak adanya aktivitas untuk
mengatur dan mengawasi pemakaian energi maka nilainya adalah
sebesar Rp. 0,00. Sehingga dapat dikatakan bahwa Efisiensi Siklus
Energi secara ekonomis berjalan dengan sangat baik di perusahaan
dengan nilai level tertinggi yaitu sebesar 0 %.
b. Untuk Kategori Level Sedang
Efisiensi Siklus Material secara teknis yaitu sebesar 77,925 %
berada pada level sedang, didapatkan dari perbandingan antara jumlah
total material yang digunakan dengan jumlah total material yang
direncanakan. Sehingga dapat dikatakan bahwa dari total material
yang direncanakan, sebagian besar diantaranya yaitu sebesar 77,925 %
digunakan dalam proses produksi.
Untuk efisiensi ekonomis dengan kategori level sedang tidak
ada. Sehingga dapat dikatakan dengan di perusahaan ini tidak ada
indikator efisiensi ekonomis yang berada pada batasan level sedang.
c. Untuk Kategori Level Rendah
Sedangkan untuk efisiensi teknis dan ekonomis dengan
kategori level sedang dan rendah tidak ada. Karena semua indikator
dalam efisiensi ekonomis termasuk dalam kategori level tinggi.
44
Sehingga dapat dikatakan untuk kelompok data periode
efisiensi ekonomis berjalan dengan sangat baik karena semua indikator
efisiensi ekonomis termasuk dalam kategori tinggi.
2.3 Analisa Data untuk Kelompok Kontrak dengan Batasan Ideal
Rata-rata untuk Efisiensi Kualitas Absolut Proyek adalah sebesar
68,5 % untuk efisiensi teknis dan sebesar 109,967 % untuk efisiensi
ekonomis. Rata-rata untuk Efisiensi Kualitas Konstan Proyek adalah
sebesar 16,84 % untuk efisiensi teknis dan sebesar 0 % untuk efisiensi
ekonomis. Sedangkan rata-rata untuk Efisiensi Input adalah
sebesar 71,29 % untuk efisiensi teknis dan sebesar 5,49 % untuk efisiensi
ekonomis.
Tabel 4.8 Penggolongan Efisiensi Teknis Kelompok Data Kontrak
dengan Batasan Ideal
Level
Tinggi
Sedang
Rendah
Kategori dengan Batasan Ideal
Tidak ada
Ef. Kualitas Absolut Proyek kontrak 1
Ef. Kualitas Absolut Proyek kontrak 2 dan Kontrak 3
Ef. Kualitas Konstan Proyek kontrak 1, kontrak 2 dan kontrak 3
Ef. Input Kontrak 1, Kontrak 2 dan Kontrak 3
45
Tabel 4.9 Penggolongan Efisiensi Ekonomis untuk Kelompok Data
Kontrak dengan Batasan Ideal
Level
Tinggi
Sedang
Rendah
Kategori dengan Batasan Ideal
Ef. Kualitas Konstan Proyek kontrak 1, kontrak 2, dan kontrak 3
Ef. Kualitas Absolut Proyek kontrak 3
Ef. Input kontrak 1, kontrak 2, dan kontrak 3
Ef. Kualitas Absolut Proyek kontrak 1 dan kontrak 2
a. Untuk Kategori Level Tinggi
Untuk kelompok kontrak, efisiensi teknis yang mempunyai level
tinggi tidak ada. Hal ini disebabkan oleh kontrak-kontrak proyek yang
dievaluasi mempunyai faktor kinerja yang bernilai rendah. Faktor
kinerja yang rendah ini sangat mempengaruhi pengolahan data untuk
indikator efisiensi kualitas. Karena Efisiensi Kualitas Absolut Proyek
dan Efisiensi Kualitas Konstan Proyek saling berhubungan dan
membutuhkan data-data yang sama maka hasil nilai rendah dari faktor
kinerja kontrak proyek ini mempengaruhi rendahnya tingkat efisiensi
kedua indikator ini.
Untuk efisiensi ekonomis yang termasuk dalam kategori level
tinggi adalah Efisiensi Kualitas Konstan Proyek untuk kontrak 1,
kontrak 2 dan kontrak 3 yaitu sebesar 0 % masing-masing untuk
masing-masing kontrak. Hasil ini merupakan hasil yang sangat baik
menurut efisiensi ekonomis.
46
Hasil ini didapatkan karena tidak adanya biaya
pemeliharaan konstan tertinggi sehingga perhitungan untuk biaya ini
adalah Rp. 0,00 sehingga nilai perhitungan efisiensinya adalah
sebesar 0 %. Dapat disimpulkan bahwa efisiensi ekonomis untuk
Efisiensi Kualitas Konstan Proyek di perusahaan adalah sangat baik.
b. Untuk Batasan Level Sedang
Efisiensi Kualitas Absolut Proyek secara teknis untuk
kontrak 1 berada pada level sedang yaitu sebesar 90 %. Hasil ini
didapatkan dari hasil metode GPI dimana untuk kontrak 1, faktor
kinerja-nya sudah cukup baik yaitu nilai 10 untuk faktor kinerja
Progress fisik, nilai 9 untuk faktor kinerja Lingkup Pekerjaan dan
Spesifikasi Teknik dan faktor kinerja Target Kontrak Material, serta
nilai 8 untuk faktor kinerja Hambatan. Faktor-faktor kinerja ini
mempengaruhi hasil indeks kinerja menengah untuk kontrak 1 yaitu
sebesar 8,5 untuk indeks kinerja menengah Kualitas Proyek dan
sebesar 9,5 untuk indeks kinerja menengah Pencapaian Target
sehingga hasil indeks kinerja menengah ini mempengaruhi hasil indeks
kinerja keseluruhannya yaitu sebesar 90 %. Sehingga dapat dikatakan
bahwa dalam kontrak 1, kinerja yang dievaluasi berdasarkan faktor
kinerja Lingkup Pekerjaan dan Spesifikasi Teknik, faktor kinerja
Hambatan, faktor kinerja Target Kontrak Material, dan faktor kinerja
Progress Fisik menunjukkan hasil yang baik berdasarkan nilai yang
didapatkan oleh masing-masing faktor
47
kinerja sehingga hasil yang didapatkan untuk Efisiensi Kualitas
Absolut Proyek juga cukup baik.
Sedangkan yang termasuk dalam kategori level sedang untuk
efisiensi ekonomis adalah Efisiensi Input untuk kontrak 1, kontrak 2
dan kontrak 3, yang didapatkan dari perbandingan antara nilai kontrak
aktual yang dikurangi oleh nilai kontrak optimal dengan nilai kontrak
optimal. Nilai efisiensi yang didapatkan dari rumusan tersebut adalah
sebesar 5,26 % untuk kontrak 2, sebesar 6,38 % untuk kontrak 2 dan
sebesar 4,83 % untuk kontrak 3. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa
Efisiensi Input untuk kontrak 1, kontrak 2, dan kontrak 3 adalah sangat
baik, karena nilai kontrak proyek yang telah terjadi perubahan yaitu
nilai kontrak aktual tidak berselisih lebih dari 10 % dibandingkan
dengan nilai kontrak proyek seharusnya atau nilai kontral optimal.
Selain itu yang termasuk dalam kategori sedang adalah
Efisiensi Kualitas Absolut Proyek kontrak 3 yaitu sebesar 7,9 % yang
didapat dari hasil penilaian pada faktor-faktor kinerjanya.
c. Untuk Batasan Level Rendah
Efisiensi teknis yang berada pada level rendah adalah Efisiensi
Kualitas Absolut Proyek untuk kontrak 2 dan kontrak 3, Efisiensi
Kualitas konstan Proyek untuk kontrak 1, kontrak 2, dan kontrak 3,
dan Efisiensi Input untuk kontrak 1, kontrak 2, dan kontrak 3. Untuk
Efisiensi Kualitas Absolut Proyek secara teknis untuk kontrak 2 yaitu
sebesar 4,75 % didapatkan dari nilai faktor-faktor kinerja yang rendah
48
yaitu sebesar 3 untuk faktor kinerja Lingkup Pekerjaan dan Spesifikasi
Teknis, nilai 4 untuk faktor kinerja Hambatan, nilai 1 untuk faktor
kinerja Target Kontrak Material, dan nilai 8,7 untuk faktor kinerja
Progress Fisik.
Sehingga nilai-nilai ini mempengaruhi rendahnya nilai indeks
kinerja menengahnya yaitu 3,5 untuk indeks kerja menengah Kualitas
Proyek dan 4,85 untuk indeks kinerja menengah Pencapaian Target.
Sehingga hasil ini mempengaruhi rendahnya hasil efisiensi teknis
untuk Efisiensi Kualitas Absolut Proyek untuk kontrak 2. Sedangkan
untuk kontrak 3 yaitu sebesar 73,75 % , hasil ini didapatkan dari nilai
rendah seperti nilai Lingkup Pekerjaan sebesar 6 dan nilai faktor
kinerja Hambatan sebesar 7. Hasil ini mempengaruhi nilai indeks
kinerja menengahnya sehingga perolehan yang didapatkan untuk
indeks kinerja keseluruhannya juga rendah.
Hasil perhitungan untuk Efisiensi Kualitas Konstan Proyek
secara teknis yaitu sebesar 16,84 % baik untuk semua kontrak
termasuk dalam batasan level rendah. Hal ini dikarenakan perhitungan
untuk menghitung efisiensi ini adalah dengan menghitung
perbandingan antara interval indeks kinerja dengan perbedaan rata-rata
absolut. Terdapat perbedaan yang sangat besar antara nilai GPI untuk
semua kontrak, sehingga hasil perhitungan interval indeks kinerja dan
hasil perhitungan perbedaan rata-rata absolut sangat besar. Perbedaan
49
yang sangat besar ini membuat perhitungan untuk Efisiensi Kualitas
Konstan Proyeknya sangat kecil.
Efisiensi Input secara teknis untuk semua kontrak termasuk
dalam level batasan rendah yaitu sebesar 79 % untuk kontrak 1,
sebesar 74,55 % untuk kontrak 2 dan sebesar 60,33 % untuk kontrak 3.
Untuk menghitungnya diperlukan data lead time optimal dengan lead
time aktual. Dimana lead time optimal adalah total waktu proses
produksi yang direncanakan dan lead time aktual adalah total waktu
proses produksi yang terjadi. Dengan hasil ini maka waktu pengerjaan
untuk kontrak 1 sebesar 21 % dan kontrak 2 sebesar 25,45 % dan
kontrak 3 terlambat sebesar 39,67 % dari total waktu yang
direncanakan.
Untuk efisiensi ekonomis yang termasuk dalam kategori level
rendah adalah Efisiensi Absolut Proyek yaitu sebesar 55,6 % untuk
kontrak 1 dan sebesar 266,4 % untuk kontrak 2. Hasil rendah ini
didapat karena perbandingan antara nilai kontrak 1 dan 2 yang dibagi
oleh indeks kinerja untuk kontrak 1 dan 2 yang terlalu besar yang
dibagi dengan rata-rata nilai kontrak yang dibagi oleh rata-rata indeks
kinerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan efisiensi
ekonomis untuk Efisiensi Kualitas Absolut Proyek baik untuk kontrak
1 dan kontrak 2 adalah sangat rendah.
50
2.4 Analisa Data untuk Kelompok Data Kontrak dengan Batasan
Standart Perusahaan
Rata-rata untuk Efisiensi Kualitas Absolut Proyek adalah
sebesar 68,5 % untuk efisiensi teknis dan sebesar 109,967 % untuk
efisiensi ekonomis. Rata-rata untuk Efisiensi Kualitas Konstan Proyek
adalah sebesar 16,84 % untuk efisiensi teknis dan sebesar 0 % untuk
efisiensi ekonomis. Sedangkan rata-rata untuk Efisiensi Input adalah
sebesar 71,29 % untuk efisiensi teknis dan sebesar 5,49 % untuk efisiensi
ekonomis.
Tabel 4.10 Penggolongan Efisiensi Teknis Kelompok Data Kontrak
dengan Batasan Standart
Level
Tinggi
Sedang
Rendah
Kategori dengan Batasan Ideal
Tidak ada
Ef. Kualitas Absolut Proyek kontrak 1 dan kontrak 3
Ef. Input kontrak ldan kontrak 2
Ef. Kualitas Absolut Proyek kontrak 2
Ef. Kualitas Konstan Proyek kontrak 1, kontrak 2 dan kontrak 3
Ef. Input Kontrak 3
51
Tabel 4.11 Penggolongan Efisiensi Ekonomis untuk Kelompok Data
Kontrak dengan Batasan Standart
Level
Tinggi
Sedang
Rendah
Kategori dengan Batasan Ideal
Ef. Kualitas Absolut Proyek kontrak 3
Ef. Kualitas Konstan Proyek kontrak 1, kontrak 2, dan kontrak 3
Ef. Input kontrak 1, kontrak 2, dan kontrak 3
Tidak ada
Efisiensi Kualitas absolut proyek kontrak 1, kontrak 2
a. Untuk Kategori Level Tinggi
Untuk kelompok kontrak, indikator efisiensi yang mempunyai
level tinggi tidak ada. Hal ini disebabkan oleh kontrak-kontrak proyek
yang dievaluasi mempunyai faktor kinerja yang bernilai rendah. Faktor
kinerja yang rendah ini sangat mempengaruhi pengolahan data untuk
indikator efisiensi kualitas. Karena Efisiensi Kualitas Absolut Proyek
dan Efisiensi Kualitas Konstan Proyek saling berhubungan dan
membutuhkan data-data yang sama maka hasil nilai rendah dari faktor
kinerja kontrak proyek ini mempengaruhi rendahnya tingkat efisiensi
kedua indikator ini.
Untuk efisiensi ekonomis sebagian besar indikator yang
termasuk dalam kategori level tinggi. Efisiensi Kualitas Absolut Proyek
untuk kontrak 3 yaitu sebesar 9,71 %.
52
Hasil ini dipengaruhi oleh perbandingan nilai kontrak 3 yang
dibagi dengan indeks kinerjanya dengan rata-rata nilai kontrak
seluruhnya yang dibagi dengan rata-rata indeks kinerja. Hasil rendah
atau baik menurut efisiensi ekonomis ini dikarenakan perbedaan antara
nilai kontrak 3 dan rata-rata nilai kontrak tidak mencolok. Sehingga
menurut perhitungan ekonomis ini Efisiensi Kualitas Absolut Proyek
untuk kontrak 3 cukup baik.
Efisiensi Kualitas Konstan Proyek sebesar 0 % masing-masing
untuk kontrak 1, kontrak 2, dan kontrak 3. Hasil ini merupakan hasil
yang sangat baik menurut efisiensi ekonomis. Hasil ini didapatkan
karena tidak adanya biaya pemeliharaan konstan tertinggi sehingga
perhitungan untuk biaya ini adalah Rp. 0,00 sehingga nilai efisiensinya
adalah sebesar 0 %. Dapat disimpulkan bahwa efisiensi ekonomis untuk
Efisiensi Kualitas Konstan Proyek di perusahaan adalah sangat baik.
Efisiensi Input berada pada level tinggi untuk kontrak 1,
kontrak 2 dan kontrak 3, yang didapatkan dari perbandingan antara nilai
kontrak aktual yang dikurangi oleh nilai kontrak optimal dengan nilai
kontrak optimal. Nilai efisiensi yang didapatkan dari rumusan tersebut
adalah sebesar 5,26 % untuk kontrak 2, sebesar 6,38 % untuk kontrak 2
dan sebesar 4,83 % untuk kontrak 3. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa
Efisiensi Input untuk kontrak 1, kontrak 2, dan kontrak 3 adalah sangat
53
baik, karena nilai kontrak proyek yang telah terjadi perubahan yaitu
nilai kontrak aktual tidak berselisih lebih dari 10 % dibandingkan
dengan nilai kontrak proyek seharusnya atau nilai kontral optimal,
d. Untuk Batasan Level Sedang
Efisiensi Kualitas Absolut Proyek secara teknis untuk
kontrak 1 berada pada level sedang yaitu sebesar 90 %. Hasil ini
didapatkan dari hasil metode GPI dimana untuk kontrak 1, faktor
kinerja-nya sudah cukup baik yaitu nilai 10 untuk faktor kinerja
Progress fisik, nilai 9 untuk faktor kinerja Lingkup Pekerjaan dan
Spesifikasi Teknik dan faktor kinerja Target Kontrak Material, serta
nilai 8 untuk faktor kinerja Hambatan. Faktor-faktor kinerja ini
mempengaruhi hasil indeks kinerja menengah untuk kontrak 1 yaitu
sebesar 8,5 untuk indeks kinerja menengah Kualitas Proyek dan
sebesar 9,5 untuk indeks kinerja menengah Pencapaian Target
sehingga hasil indeks kinerja menengah ini mempengaruhi hasil indeks
kinerja keseluruhannya yaitu sebesar 90 %. Sehingga dapat dikatakan
bahwa dalam kontrak 1, kinerja yang dievaluasi berdasarkan faktor
kinerja Lingkup Pekerjaan dan Spesifikasi Teknik, faktor kinerja
Hambatan, faktor kinerja Target Kontrak Material dan faktor kinerja
Progress Fisik menunjukkan hasil yang baik berdasarkan nilai yang
didapatkan oleh masing-masing faktor kinerja sehingga hasil yang
didapatkan untuk Efisiensi Kualitas Absolut Proyek juga cukup baik.
54
Efisiensi Kualitas Absolut Proyek secara teknis berada pada
level sedang untuk kontrak 3 yaitu sebesar 73.75 % didapatkan dari
evaluasi nilai faktor-faktor kinerja yang mempengaruhi kontrak 3 yaitu
nilai 6 untuk faktor kinerja Lingkup Pekerjaan dan Spesifikasi Teknik,
nilai 7 untuk faktor kinerja Hambatan, nilai 9 untuk faktor kinerja
Target Kontrak Material dan nilai 7,5 untuk faktor kinerja Progress
Fisik. Nilai-nilai ini mempengaruhi indeks kinerja menengahnya yaitu
sebesar 6,5 untuk indeks kinerja menengah Kualitas Proyek dan
sebesar 8,25 untuk indeks kinerja menengah Pencapaian Target.
Sehingga hasil ini mempengaruhi hasil indeks kinerja
keseluruhannya yaitu sebesar 73,75 %. Dapat dikatakan dengan
hasil ini bahwa dalam indeks kinerja keseluruhan kontrak 3 yang
berpengaruh adalah faktor kinerja Lingkup Pekerjaan dan
Spesifikasi Teknik yang nilainya
rendah yaitu 6. Nilai ini mempengaruhi hasil indeks kinerja
keseluruhannya sehingga hanya berada pada level sedang.
Sedangkan untuk efisiensi ekonomis tidak ada indikator
efisiensi yang termasuk dalam kategori level sedang, hal ini
dikarenakan karena hasil efisiensi ekonomis tidak ada yang termasuk
dalam batasan level sedang.
e. Untuk Batasan Level Rendah
Efisiensi teknis yang berada pada level rendah adalah Efisiensi
Kualitas Absolut Proyek untuk kontrak 2, Efisiensi Kualitas Konstan
55
Proyek untuk kontrak 1, kontrak 2, dan kontrak 3, dan Efisiensi Input
untuk kontrak 3. Untuk Efisiensi Kualitas Absolut Proyek secara
teknis untuk kontrak 2 yaitu sebesar 4,75 % didapatkan dari nilai
faktor-faktor kinerja yang rendah yaitu sebesar 3 untuk faktor kinerja
Lingkup Pekerjaan dan Spesifikasi Teknis, nilai 4 untuk faktor kinerja
Hambatan, nilai 1 untuk faktor kinerja Target Kontrak Material, dan
nilai 8,7 untuk faktor kinerja Progress Fisik. Sehingga nilai-nilai ini
mempengaruhi rendahnya nilai indeks kinerja menengahnya yaitu 3,5
untuk indeks kerja menengah Kualitas Proyek dan 4,85 untuk indeks
kinerja menengah Pencapaian Target. Sehingga hasil ini
mempengaruhi rendahnya hasil efisiensi teknis untuk Efisiensi
Kualitas Absolut Proyek untuk kontrak 2.
Hasil perhitungan untuk Efisiensi Kualitas Konstan Proyek
secara teknis yaitu sebesar 16,84 %baik untuk kontrak 1, kontrak 2,
dan kontrak 3 termasuk dalam batasan level rendah. Hal ini
dikarenakan perhitungan untuk menghitung efisiensi ini adalah dengan
menghitung perbandingan antara interval indeks kinerja dengan
perbedaa rata-rata absolut. Terdapat perbedaan yang sangat besar
antara nilai GPI untuk semua kontrak, sehingga hasil perhitungan
interval indeks kinerja dan hasil perhitungan perbedaan rata-rata
absolut sangat besar. Perbedaan yang sangat besar ini membuat
perhitungan untuk Efisiensi Kualitas Konstan Proyeknya sangat kecil.
56
Efisiensi Input secara teknis untuk kontrak 3 termasuk dalam
level batasan rendah yaitu sebesar 60,33 %. Untuk menghitungnya
diperlukan data lead time optimal dengan lead time aktual. Dimana
lead time optimal adalah total waktu proses produksi yang
direncanakan dan lead time aktual adalah total waktu proses produksi
yang terjadi. Dengan hasil ini maka waktu pengerjaan untuk kontrak 3
terlambat sebesar 39,67 % dari total waktu yang direncanakan.
Untuk efisiensi ekonomis yang termasuk dalam kategori level
rendah adalah Efisiensi Kualitas Absolut Proyek yaitu sebesar 55,6 %
untuk kontrak 1 dan sebesar 266,4 % untuk kontrak 2. Hasil rendah
ini didapat karena perbandingan antara nilai kontrak 1 dan nilai
kontrak 2 yang dibagi oleh indeks kinerja untuk kontrak 1 dan
kontrak 2 yang terlalu besar yang dibagi dengan rata-rata nilai kontrak
yang dibagi oleh rata-rata indeks kinerja. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa hasil perhitungan efisiensi ekonomis untuk Efisiensi Kualitas
Absolut Proyek baik untuk kontrak 1 dan kontrak 2 adalah sangat
rendah.
2.5Saran Perbaikan terhadap Indikator Efisiensi yang Rendah untuk
Kelompok Data Periode berdasarkan Batasan Ideal
a. Untuk Efisiensi Teknis
• Efisiensi Siklus Material
57
Untuk memperbaiki efisiensi ini harus dilakukan perencanaan yang
lebih matang sehingga perencanaan jumlah material yang akan
digunakan benar-benar terpakai dalam proyek sehingga siklus
material dalam perusahaan berjalan dengan baik.
b. Untuk Efisiensi Ekonomis
• Tidak ada efisiensi ekonomis yang termasuk dalam level rendah.
2.6 Saran Perbaikan terhadap Indikator Efisiensi yang Rendah untuk
Kelompok Data Kontrak berdasarkan Batasan Ideal
a. Untuk Efisiensi Teknis
• Efisiensi Kualitas Absolut Proyek kontrak 2 dan 3
Untuk memperbaiki efisiensi ini yang harus diperbaiki adalah hasil
perhitungan yang rendah yaitu nilai faktor-faktor kinerja kontrak
proyek yang kecil. Sehingga dapat diupayakan untuk
meningkatkan faktor-faktor kinerja tersebut terutama untuk faktor
kinerja Target Kontrak Material dimana perencanaan nilai kontrak
lebih presisi lagi sehingga tidak banyak menimbulkan sisa nilai
kontrak dan faktor kinerja Progress Fisik dimana harus
ditingkatkan lagi keberhasilan dalam pelaksanaan proyek dan
jadwal proyek.
58
• Efisiensi Kualitas Konstan kontrak 1,2 dan 3
Karena perhitungan efisiensi ini sangat dipengaruhi oleh hasil
perhitungan Efisiensi Kualitas Absolut Proyek maka saran
perbaikan yang diberikan sama dengan saran perbaikan Efisiensi
Kualitas Absolut Proyek diatas. Saran ini diberikan untuk
perbaikan semua kontrak karena nilai hasil perhitungan untuk
semua nilai kontrak sama yang disebabkan oleh satu perhitungan
yang mencakup semua hasil perhitungan semua kontrak.
• Efisiensi Input kontrak 1,2 dan 3
Rendahnya nilai efisiensi ini dikarenakan oleh lamanya «
keterlambatan penyelesaian kontrak dari waktu atau jadwal yang
telah direncanakan sehingga untuk memperbaikinya dapat
diusahakan untuk menepati skedul kerja setepat mungkin dan
memiminimkan adanya kerja tambahan yang mengakibatkan
mundurnya penepatan jadwal.
b. Untuk Efisiensi Ekonomis • Efisiensi Kualitas Absolut Proyek kontrak 1 dan 2
Rendahnya nilai perhitungan untuk efisiensi ini baik untuk kontrak
1 dan 2 dikarenakan oleh rendahnya nilai GPI yang didapatkan
sehingga jika dibagi dengan nilai kontraknya, hasilnya sangat
besar. Pada efisiensi ekonomis semakin besar nilai efisiensi yang
didapatkan semakin jelek tingkat efisiensi tersebut. Sehingga
untuk meningkatkan nilai GPI tersebut harus diupayakan
V)
meningkatkan nilai faktor kinerja terutama untuk faktor kinerja
Target Kontrak Material dan Progress Fisik.
2.7 Saran Perbaikan terhadap Indikator Efisiensi yang Rendah untuk
Kelompok Data Kontrak berdasarkan Batasan Standart Perusahaan
a. Untuk Efisiensi Teknis
• Efisiensi Kualitas Absolut Proyek kontrak 2
Yang mempengaruhi hasil perhitungan yang rendah adalah nilai
faktor-faktor kinerja kontrak proyek yang kecil. Sehingga dapat
diupayakan untuk meningkatkan faktor-faktor kinerja tersebut
terutama untuk faktor kinerja Target Kontrak Material dimana
perencanaan nilai kontrak lebih presisi lagi sehingga tidak banyak
menimbulkan sisa nilai kontrak dan faktor kinerja Progress Fisik
dimana harus ditingkatkan lagi keberhasilan dalam pelaksanaan
proyek dan jadwal proyek.
• Efisiensi Kualitas Konstan Proyek untuk kontrak 1,2 dan 3
Rendahnya hasil perhitungan pada efisiensi ini masih
berhubungan dengan rendahnya nilai GPI pada kontrak 2
dimana perbedaan nilai GPI yang terlalu besar mengakibatkan
rendahnya hasil perhitungan Efisiensi Kualitas Konstan Proyek
baik untuk kontrak 1, kontrak 2 dan kontrak 3. Sehingga untuk
meningkatkan tingkat efisiensinya yang harus dilakukan adalah
60
meningkatkan nilai faktor-faktor kinerja pada kontrak 2 terutama
untuk faktor kinerja Target Kontrak Material dan faktor kinerja
Progress Fisik.
• Efisiensi Input untuk kontrak 3
Rendahnya nilai efisiensi ini disebabkan oleh lamanya
waktu pelaksanaan proyek tambahan dari waktu pelaksanaan
proyek yang sudah direncanakan. Untuk meningkatkan hasil
perhitungan efisiensi ini perlu diadakan perencanaan yang lebih
matang dengan mempertimbangkan kendala-kendala yang akan
terjadi sebingga keterlambatan dapat diantisipasi.
c. Untuk Efisiensi Ekonomis
• Efisiensi Kualitas Absolut Proyek untuk kontrak 1 dan kontrak 2
Rendahnya nilai perhitungan untuk efisiensi ini baik untuk
kontrak 1 maupun untuk kontrak 2 dikarenakan oleh rendahnya
nilai GPI yang didapatkan sehingga jika dibagi dengan nilai
kontraknya, hasilnya sangat besar. Pada efisiensi ekonomis
semakin besar nilai efisiensi yang didapatkan semakin jelek tingkat
efisiensi tersebut. Sehingga untuk meningkatkan nilai GPI tersebut
harus diupayakan meningkatkan nilai faktor kinerja terutama untuk
faktor kinerja Target Kontrak Material dan Progress Fisik.
61
3. PENGELOMPOKAN INDIKATOR EFISIENSI
Selanjutnya dilakukan analisa kedua yang berdasarkan kelompok
indikator efisiensi. Berikut ini dilakukan pengelompokkan terhadap indikator
efisiensi-efisiensi tersebut yaitu berdasarkan : siklus, kualitas, dan input.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini.
Siklus
Kualitas Kualitas
Siklus
Gambar 4.1 Penggolongan Indikator Efisiensi
Untuk mengetahui efisiensi mana saja yang termasuk dalam
penggolongan indikator efisiensi, perlu dilakukan perhitungan rata-rata
terhadap efisiensi berdasarkan kelompok indikator efisiensinya. Agar lebih
mudah dalam mengetahui kategori indikator efisiensi masing-masing.
62
Tabel 4.12 Rata-rata Efisiensi Berdasarkan Kelompok Indikator
Kelompok Indikator
Siklus
Kualitas
Input
Rata-rata keseluruhan
Rata-rata
Efisiensi Teknis
86,1025
42,67
71,29
75,015
Rata-rata
Efisiensi Ekonomis
0
54,98
5,49
20,15
Maka berdasarkan rata-rata diatas dikelompokkan kembali dengan
range I batasan ideal dan standart perusahaan yang sudah ditetapkan untuk
mengetahui tinggi-rendahnya tingkat efisiensi kelompok indikator diatas.
3.1 Analisa Efisiensi Kelompok Indikator berdasarkan Batasan Ideal
Tabel 4.13 Tingkat Efisiensi Kelompok Indikator berdasarkan
Batasan Ideal
Kelompok Indikator
Siklus
Kualitas
Input
Efisiensi Teknis
Tinggi Sedang
•
Rendah
•
•
Efisiensi Ekonomis
Tinggi
•
Sedang
•
Rendah
•
63
a. Kelompok Indikator Siklus
Kelompok indikator siklus mendapatkan tingkat efisiensi level
menengah atau sedang untuk efisiensi teknis yaitu sebesar 86,1025 %.
Hasil ini didapatkan dari perbandingan antara jumlah total material
dan energi yang terpakai dengan jumlah total persediaan material dan
energi atau dapat diartikan bahwa dari total material dan energi yang
direncanakan sebanyak 86,1025 % diantaranya terpakai dalam proses
produksi. Hal ini menunjukkan pada pelaksanaan proyek yang bersifat
teknis pada siklus material dan siklus energi sudah berjalan dengan
baik.
Sedangkan untuk efisiensi ekonomisnya, hasil perhitunga
efisiensinya adalah tinggi yaitu sebesar 0 %. Hasil ini didapatkan dari
perbandingan antara biaya tambahan untuk material dan energi dengan
nilai total material dan energi yang terpakai dalam proses produksi.
Sehingga dapat disimpulkan secara ekonomis siklus material dan
siklus energi di perusahaan berjalan dengan baik.
b. Kelompok Indikator Kualitas
Hasil sebesar 42,67 % ini membuat kelompok indikator
kualitas berada pada tingkat efisiensi teknisnya rendah. Hasil ini
didapatkan dari rata-rata nilai GPI yang didapatkan dari faktor-faktor
kinerja yang dievaluasi dari masing-masing kontrak proyek terutama
kontrak proyek 2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa efisiensi kualitas
di perusahaan dalam pelaksanakan pembangunan proyek berjalan
dengan kisaran rendah, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor
64
kinerja kontrak 2 terutama oleh faktor kinerja Target Kontrak Material
dan faktor kinerja Progress Fisik.
Sedangkan untuk efisiensi ekonomis berada dalam level rendah
yaitu sebesar 54,98 %. Rendahnya tingkat efisiensi ekonomis ini
banyak disebabkan oleh hasil pengolahan perhitungan untuk kontrak 2
yang rendah. Untuk meningkatkan efisiensi ekonomis ini dapat
diusahakan untuk meningkatkan point untuk faktor-faktor kinerja, dan
indeks kinerja menengah maupun keseluruhan terutama untuk faktor
kinerja Target Kontrak Material dan faktor kinerja Progress Fisik.
c. Kelompok Indikator Input
Tingkat efisiensi input untuk efisiensi teknis adalah
sebesar 71,29 % termasuk dalam batasan level rendah. Hasil ini
didapatkan dari perbandingan lead time optimal dengan lead time
aktual. Dapat dikatakan bahwa pelaksanaan proyek yang dilakukan
mempunyai keterlambatan sebesar 28,71 % dari jadwal proyek yang
direncanakan.
Tingkat efisiensi input untuk efisiensi ekonomis adalah
sebesar 5,49 % dan berada pada batasan level Sedang. Hasil ini
didapatkan dari perbedaan antara nilai kontrak aktual dan nilai kontrak
optimal yang dibagi dengan nilai kontrak optimal. Sehingga dapat
dikatakan bahwa perbedaan antara nilai kontrak sebenarnya karena
adanya kerja tambahan dan nilai kontrak yang direncanakan adalah
tidak besar yaitu hanya sebesar 5,49 %.
65
3.2 Analisa Efisiensi Kelompok Indikator berdasarkan Batasan Standart
Perusahaan
Tabel 4.14 Tingkat Efisiensi Kelompok Indikator berdasarkan
Batasan Standart Perusahaan
Kelompok Indikator
Siklus
Kualitas
Input
Efisiensi Teknis
Tinggi Sedang
•
•
Rendah
•
Efisiensi Ekonomis
Tinggi
•
•
Sedang Rendah
•
a. Kelompok Indikator Siklus
Sedangkan untuk kelompok indikator siklus mendapatkan
tingkat efisiensi level menengah atau sedang untuk efisiensi teknis yaitu
sebesar 86,1025 %. Hasil ini didapatkan dari perbandingan antara jumlah
total material dan energi yang terpakai dengan jumlah total persediaan
material dan energi atau dapat diartikan bahwa dari total material dan
energi yang direncanakan sebanyak 86,1025 % diantaranya terpakai dalam
proses produksi. Hal ini menunjukkan pada pelaksanaan proyek yang
bersifat teknis pada siklus material dan siklus energi sudah berjalan
dengan baik.
Sedangkan untuk efisiensi ekonomisnya, hasil tingkat
efisiensinya adalah tinggi yaitu sebesar 0 %. Hasil ini didapatkan dari
66
perbandingan antara biaya tambahan untuk material dan energi dengan
nilai total material dan energi yang terpakai dalam proses produksi.
Sehingga dapat disimpulkan secara ekonomis siklus material dan siklus
energi di perusahaan berjalan dengan baik.
b. Kelompok Indikator Kualitas
Menurut kelompok indikator kualitas tingkat efisiensi
teknisnya adalah rendah yaitu sebesar 42,67 %. Hasil ini didapatkan dari
rata-rata nilai GPI yang didapatkan dari faktor-faktor kinerja yang
dievaluasi dari masing-masing kontrak proyek terutama kontrak proyek 2.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa efisiensi kualitas di perusahaan dalam
pelaksanakan pembangunan proyek berjalan dengan kisaran rendah,
karena dipengaruhi oleh faktor-faktor kinerja kontrak 2 terutama oleh
faktor kinerja Target Kontrak Material dan faktor kinerja Progress Fisik.
Sedangkan untuk efisiensi ekonomis berada dalam level rendah
yaitu sebesar 54,98 %. Rendahnya tingkat efisiensi ekonomis ini banyak
disebabkan oleh hasil pengolahan perhitungan untuk kontrak 2 yang
rendah. Untuk meningkatkan efisiensi ekonomis ini dapat diusahakan
untuk meningkatkan point untuk faktor-faktor kinerja, dan indeks kinerja
menengah maupun keseluruhan terutama untuk faktor kinerja Target
Kontrak Material dan faktor kinerja Progress Fisik.
67
c. Kelompok Indikator Input
Tingkat efisiensi input untuk efisiensi teknis adalah
sebesar 71,29 %. Hasil ini didapatkan dari perbandingan lead lime optimal
dengan lead time aktual. Dapat dikatakan bahwa kondisi pelaksanaan
proyek yang dilakukan berjalan dengan keterlambatan jadwal pelaksanaan
proyek sebesar 28,71 % dari jadwal proyek yang direncanakan. Hasil
sebesar 71,29 % ini berada pada kisaran level sedang.
Tingkat efisiensi input untuk efisiensi ekonomis adalah
sebesar 5,49 % dan berada pada batasan level tinggi. Hasil ini didapatkan
dari perbedaan antara nilai kontrak aktual dan nilai kontrak optimal yang
dibagi dengan nilai kontrak optimal. Sehingga dapat dikatakan bahwa
perbedaan antara nilai kontrak sebenarnya karena adanya kerja tambahan
dan nilai kontrak yang direncanakan adalah tidak besar yaitu hanya
sebesar 5,49 %.
3.3 Saran Perbaikan terhadap Tingkat Efisiensi yang Rendah untuk
Kelompok Indikator yang Berdasarkan Batasan Ideal
a. Untuk Efisiensi Teknis
• Kelompok Indikator Kualitas
Kelompok indikator kualitas berada pada level rendah untuk
efisiensi teknis dengan nilai sebesar 42,67 %. Nilai ini didapatkan
dari rata-rata antara Efisiensi Kualitas Absolut Proyek dan
68
Efisiensi Kualitas Konstan Proyek. Hasil yang rendah dari kedua
efisiensi kualitas ini dipengaruhi oleh hasil perhitungan kontrak
proyek 2.
Dimana nilai faktor-faktor kinerja proyek yang dievaluasi
sangat rendah. Sehingga untuk meningkatkan tingkat efisiensi
kelompok indikator kualitas yang harus dilakukan adalah
meningkatkan faktor-faktor kinerja kontrak 2 tersebut terutama
untuk faktor kinerja Target Kontrak Material dimana perencanaan
nilai kontrak proyek diupayakan lebih cermat lagi sehingga tidak
banyak menimbulkan sisa nilai kontrak dan faktor kinerja
Progress Fisik dimana harus ditingkatkan lagi keberhasilan
dalam pelaksanaan proyek dalam memenuhi target pelaksanaan.
• Kelompok Indikator Input
Nilai rata-rata sebesar 71,29 % untuk efisiensi input ini
dapat diperbaiki dengan lebih menepati jadwal pelaksanaan proyek
dari jadwal yang ditetapkan sehingga hasil perhitungan dari
efisiensi ini dapat lebih diperbaiki lagi.
b. Untuk Efisiensi Ekonomis
• Kelompok Indikator Kualitas
Nilai yang didapat untuk kelompok indikator ekonomis
adalah sebesar 54,98 %. Hasil rendah ini didapatkan dari rata-rata
Efisiensi Kualitas Absolut Proyek dan Efisiensi Kualitas Konstan
Proyek. Dapat dikatakan bahwa hasil perhitungan pada kedua
69
efisiensi ini dipengaruhi oleh nilai GPI kontrak 2. Hasil
perhitungan nilai GPI yang rendah ini dipengaruhi oleh kecilnya
nilai faktor-faktor kinerja pada evaluasi kontrak 2. Untuk
meningkatkan tingkat efisiensi kelompok indikator kualitas ini
diupayakan peningkatan nilai perolehan untuk faktor kinerja
Target Kontrak Material dan faktor kinerja Progress Fisik.
3.4 Saran Perbaikan terhadap Tingkat Efisiensi yang Rendah untuk
Kelompok Indikator yang Berdasarkan Batasan Standart Perusahaan
a. Untuk Efisiensi Teknis
• Kelompok Indikator Kualitas
Kelompok indikator kualitas berada pada level rendah dengan
nilai sebesar 42,67 %. Nilai ini didapatkan dari rata-rata antara
Efisiensi Kualitas Absolut Proyek dan Efisiensi Kualitas Konstan
Proyek. Hasil yang rendah dari kedua efisiensi kualitas ini
dipengaruhi oleh hasil perhitungan kontrak proyek 2. Dimana nilai
faktor-faktor kinerja proyek yang dievaluasi sangat rendah.
Sehingga untuk meningkatkan tingkat efisiensi kelompok indikator
kualitas yang harus dilakukan adalah meningkatkan faktor-faktor
kinerja kontrak 2 tersebut terutama untuk faktor kinerja Target
Kontrak Material dimana perencanaan nilai kontrak proyek
70
diupayakan lebih cermat lagi sehingga tidak banyak menimbulkan
sisa nilai kontrak dan faktor kinerja Progress Fisik
dimana harus ditingkatkan lagi keberhasilan dalam pelaksanaan
proyek dalam memenuhi target pelaksanaan.
b. Untuk Efisiensi Ekonomis
• Kelompok Indikator Kualitas
Nilai yang didapat untuk kelompok indikator ekonomis
adalah sebesar 54,98 %. Hasil rendah ini didapatkan dari rata-rata
Efisiensi Kualitas Absolut Proyek dan Efisiensi Kualitas Konstan
Proyek. Dapat dikatakan bahwa hasil perhitungan pada kedua
efisiensi ini dipengaruhi oleh nilai GPI kontrak 2. Hasil
perhitungan nilai GPI yang rendah ini dipengaruhi oleh kecilnya
nilai faktor-faktor kinerja pada evaluasi kontrak 2. Untuk
meningkatkan tingkat efisiensi kelompok indikator kualitas ini
diupayakan peningkatan nilai perolehan untuk faktor kinerja Sisa
Kontrak dan faktor kinerja Progress Fisik.
4. ANALISAAKHIR
Untuk menyusun hasil lengkap analisa-analisa yang telah dilakukan
diatas diperlukan nilai rata-rata untuk setiap Efisiensi yang telah diperoleh.
Rata-rata untuk Efisiensi Kualitas Absolut Proyek adalah sebesar 68,5 %
untuk efisiensi teknis dan sebesar 109,967 % untuk efisiensi ekonomis.
71
Rata-rata untuk Efisiensi Kualitas Konstan Proyek adalah
sebesar 16,84 % untuk efisiensi teknis dan sebesar 0 % untuk efisiensi
ekonomis. Sedangkan rata-rata untuk Efisiensi Input adalah sebesar 71,29 %
untuk efisiensi teknis dan sebesar 5,49 % untuk efisiensi ekonomis. Rata-rata
untuk Efisiensi Kualitas Absolut Proyek adalah sebesar 68,5 % untuk efisiensi
teknis dan sebesar 109,967 % untuk efisiensi ekonomis. Rata-rata untuk
Efisiensi Kualitas Konstan Proyek adalah sebesar 16,84 % untuk efisiensi
teknis dan sebesar 0 % untuk efisiensi ekonomis. Sedangkan rata-rata untuk
Efisiensi Input adalah sebesar 71,29 % untuk efisiensi teknis dan
sebesar 5,49 % untuk efisiensi ekonomis. Di bawah ini adalah tabel lengkap
hasil analisa-analisa tersebut.
Tabel 4.15 Penilaian Efisiensi Teknis
Analisa
Analisa kelompok data periode
berdasarkan batasan ideal
Analisa kelompok data periode
berdasarkan batasan standart
Analisa kelompok data kontrak
berdasarkan batasan ideal
Analisa kelompok data kontrak
berdasarkan batasan standart
Analisa kelompok indikator
dengan batasan ideal
Analisa kelompok indikator
dengan batasan standart
Efisiensi / Kelompok Kategori
Ef. Siklus Material
Ef. Siklus Energi
Ef. Siklus Material
Ef. Siklus Energi
Ef. Kualitas Absolut Proyek
Ef. Kualitas Konstan Proyek
Ef. Input
Ef. Kualitas Absolut Proyek
Ef. Kualitas Konstan Proyek
Ef. Input
Kel. Indikator Siklus
Kel. Indikator Kualitas
Kel. Indikator Input
Kel. Indikator Siklus
Kel. Indikator Kualitas
Kel. Indikator Input
Penilaian
Rendah
Sedang
Sedang
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Sedang
73
Tabel 4.16 Penilaian Efisiensi Ekonomis
Analisa
Analisa kelompok data periode
berdasarkan batasan ideal
Analisa kelompok data periode
berdasarkan batasan standart
Analisa kelompok data kontrak
berdasarkan batasan ideal
Analisa kelompok data kontrak
berdasarkan batasan standart
Analisa kelompok indikator
dengan batasan ideal
Anaiisa kelompok indikator
dengan batasan standart
Efisiensi / Kelompok Kategori
Ef. Siklus Material
Ef. Siklus Energi
Ef. Siklus Material
Ef. Siklus Energi
Ef. Kualitas Absolut Proyek
Ef. Kualitas Konstan Proyek
Ef. Input
Ef. Kualitas Absolut Proyek
Ef. Kualitas Konstan Proyek
Ef. Input
Kel. Indikator Siklus
Kel. Indikator Kualitas
Kel. Indikator Input
Kel. indikator Siklus
Kel. Indikator Kualitas
Kel. Indikator Input
Penilaian
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Tinggi
Sedang
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Sedang
Tinggi
Rendah
Tinggi
74
4.1 Analisa Akhir Kelompok Data perhitungan untuk Efisiensi Teknis
Berdasarkan analisa kelompok data perhitungan yaitu kelompok
data periode dan kelompok data kontrak berdasarkan efisiensi teknis
dengan batasan ideal terdapat satu efisiensi yang termasuk dalam kategori
sedang, empat efisiensi yang termasuk dalam kategori tinggi, dan tidak
ada efisiensi yang termasuk dalam kategori tinggi.
Sehingga dapat disimpulkan untuk batasan ideal tingkat efisiensi
teknisnya adalah rendah. Sedangkan untuk batasan standart perusahaan
terdapat satu efisiensi dengan kategori tinggi, tiga efisiensi dengan
kategori sedang, dan satu efisiensi dengan kategori rendah. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa untuk batasan standart tingkat efisiensi teknisnya
adalah sedang.
4.2 Analisa Akhir Kelompok Data Perhitungan untuk Efisiensi Ekonomis
Berdasarkan analisa kelompok data perhitungan yaitu kelompok
data periode dan kelompok data kontrak proyek untuk efisiensi ekonomis
didapatkan hasil bahwa tiga efisiensi termasuk dalam kategori tinggi untuk
batasan ideal. Serta satu efisiensi termasuk dalam batasan sedang, dan satu
efisiensi termasuk dalam kategori rendah. Sehingga dapat disimpulkan
untuk batasan ideal tingkat efisiensi-nya adalah tinggi.
75
Berdasarkan analisa kelompok data data periode dan kelompok
data kontrak proyek untuk efisiensi ekonomis dengan batasan standart
perusahaan didapatkan hasil bahwa empat efisiensi termasuk dalam
kategori tinggi dan satu efisiensi termasuk dalam kategori rendah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk batasan standart perusahaan
tingkat efisiensinya adalah tinggi.
4.3 Analisa Akhir Kelompok Indikator untuk Efisiensi Teknis
Dari hasil analisa kelompok indikator untuk efisiensi teknis
didapatkan bahwa yang berada pada kategori tinggi tidak ada, satu
efisiensi termasuk dalam kategori sedang dan dua efisiensi termasuk
dalam kategori rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk batasan
ideal kelompok indikator efisiensi teknis termasuk dalam kategori rendah.
Dari analisa kelompok indikator dengan batasan standart
perusahaan didapatkan bahwa tidak ada efisiensi berkategori tinggi, dua
efisiensi termasuk dalam kategori sedang, dan satu efisiensi termasuk
dalam kategori rendah. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk batasan
standart perusahaan kelompok indikator termasuk dalam kategori sedang.
76
4.4 Analisa Akhir Kelompok Indikator untuk Efisiensi Ekonomis
Dari hasil analisa untuk batasan ideal kelompok indikator efisiensi
ekonomis didapatkan satu efisiensi yang termasuk dalam kategori tinggi,
satu efisiensi dalam kategori sedang dan satu efisiensi berkategori rendah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk batasan ideal efisiensi ekonomis
kelompok indikator termasuk dalam kategori sedang.
Dari hasil analisa untuk batasan standart perusahaan kelompok
indikator efisiensi ekonomis didapatkan dua efisiensi yang termasuk
dalam kategori tinggi, satu efisiensi dalam kategori rendah, dan tidak ada
efisiensi berkategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk
batasan standart perusahaan efisiensi ekonomis kelompok indikator
termasuk dalam kategori tinggi. Semua hasil analisa akhir ini
dipresentasikan dalam bentuk tabel berikut ini.
label 4.17 Analisa Akhir
Analisa kelompok data perhitungan
dengan batasan ideal
Analisa kelompok data perhitungan
dengan batasan standart perusahaan
Analisa kelompok indikator dengan
batasan ideal
Analisa kelompok indikator dengan
batasan standart perusahaan
Efisiensi Teknis
Rendah
Sedang
Rendah
Sedang
Efisiensi Ekonomis
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi