IUT

16
Bab I. Pendahuluan 1. Company profile 2. Menelusi lorong emas 3. Menejemen perusahaan 4. Kesampaian lokasi Bab II. Dasar Teori 1. Geologi 2. Sistem Penambangn bawah tanah 3. Metode pengolahan Bab III. Pembahasan 1. Divinisi a. Penambangan b. Pengolahan c. Lingkungan d. Comunity development 2. Produksi BAB I PENDAHULUAN 1. Company Profile Awal berdirinya UBPE Pongkor dimulai ketika PT Aneka Tambang Tbk melalui salah satu unit kerjanya yaitu unit geologi memulai eksplorasi pada tahun1974 sampai dengan tahun 1981 di daerah Gunung Limbung, sebelah barat GunungPongkor, dengan tujuan mencari cebakan bijih logam dasar (base metal) yang padasaat itu kebutuhannya masih sangat tinggi.Pada saat eksplorasi di daerah Gunung Limbung, akhir tahun 1979, diperoleh informasi dengan adanya mineralisasi sulfide pirit di daerah Gunung Pongkor.Pada tahun 1981 team unit geologi melakukan reconnaissance (tinjauan ulang) ke daerah Gunung

description

IUT

Transcript of IUT

Bab I. Pendahuluan1.      Company profile2.      Menelusi lorong emas3.      Menejemen perusahaan4.      Kesampaian lokasi

Bab II. Dasar Teori1.      Geologi2.      Sistem Penambangn bawah tanah3.      Metode pengolahan

Bab III. Pembahasan1.      Divinisia.      Penambanganb.      Pengolahanc.       Lingkungand.      Comunity development2.      Produksi

BAB IPENDAHULUAN

1.      Company Profile

Awal berdirinya UBPE Pongkor dimulai ketika PT Aneka Tambang Tbk melalui salah satu unit kerjanya yaitu unit geologi memulai eksplorasi pada tahun1974 sampai dengan tahun 1981 di daerah Gunung Limbung, sebelah barat GunungPongkor, dengan tujuan mencari cebakan bijih logam dasar (base metal) yang padasaat itu kebutuhannya masih sangat tinggi.Pada saat eksplorasi di daerah Gunung Limbung, akhir tahun 1979, diperoleh informasi dengan adanya mineralisasi sulfide pirit di daerah Gunung Pongkor.Pada tahun 1981 team unit geologi melakukan reconnaissance (tinjauan ulang) ke daerah Gunung Pongkor dan menemukan urat kuarsa dengan kandungan logam Au = 4ppm dan Ag = 126 ppm dilokasi Pasir Jawa. Dari hasil tinjauan ini direncanakan untuk mengambil KP, yang mana didapatkan KP ekplorasi seluas 4.339ha (KP. DU 562/Jabar). Tetapi pada tahun 1983 sampai dengan tahun 1988 kegiatan eksplorasi disekitar Gunung Pongkor ditangguhkan, hal ini disebabkan focus perusahaan yang sedang mencari mineral logam dasar. Kemudian pada tahun 1998 sampai dengan 1991 dilakukan kegiatan ekplorasi yang lebih sistematis dan

lengkap. Dari kegiatan eksplorasi tersebut akhirnya ditemukan beberapa lokasi daerah prospek logam. Pada tahun 1992, seiring kegiatan eksplorasi berjalan, dilakukan kegiatan studi kelayakan tambang dan perencanaan tambang. Yang kemudian dilanjutakan dengan developmentSejarah kepemilikan Kuasa Pertambangan daerah Gunung Pongkor, diawali dengan pengajuan surat permohonan KP Ekporasi oleh Direksi PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk, dengan No.3112-DM/L/2.72, tanggal 25 juni 1981. Berdasarkan surat permohonan tersebut, maka pada tanggal 9 maret 1983 terbit SK Direktur Jendral Pertambangan Umum No.777/SKDJ/199/DUP tahun 1983 tentang KP DU 562/Jabar, dengan status KP Eksplorasi seluas 4.339 Ha. Mulai tahun 1983 sampai tahun 1987  KP DU 562/Jabar ini telah diperpanjang selama 2 kali. Selanjutnya pada tahun 1988  berubah dari KP Eksplorasi menjadi KP Persiapan Fasilitas Ekplorasi (PFE) dengan  masa berlaku dari tanggal 9 Maret 1988 sampai dengan 9 Maret 1991 telah terbit Kuasa Ekplorasi KP DU 893/Jabar seluas 4.058 Ha, selanjutnya pada tanggal 1  Agustus 2000 mendapatkan Kuasa Pertambangan Eksploitasi KW 98 PP 0138 seluas  6.074 Ha. Dengan mendapatkan Kuasa Pertambangan tersebut, pembangunan  prasarana dan sarana mulai dijalankan yaitu dengan pembuatan jalan masuk dari  Parempeng menuju Pongkor sepanjang 12,50 km kemudian pembangunan fisik  pabrik dengan kapasitas 2,50 ton emas dan tailing dam. Luas Kuasa Pertambangan  Eksploitasi UBPE Pongkor,  Pada saat awal Produksi pada bulan April tahun 1994 dan pada tahun yang  sama pabrik pengolahan emas digabung menjadi satu unit produksi, dengan nama Unit Pertambangan Emas (UPE) Pongkor. Kemudian kegiatan penambangan  diperluas ke daerah Ciurug dan dilakukan pembangunan pabrik kedua untuk  meningkatkan kapasitas produksi menjadi 5 ton emas pertahun.Pada tanggal 1 Agustus 2000 UPE Pongkor mendapatkan Kuasa  Pertambangan Eksploitasi yang baru yaitu KW 98 PP 0138 seluas 6.047 Ha.Kemudian PT. Antam Tbk melakukan restrukturisasi dan mengubah Unit Pertambangan Emas (UPE) Pongkor menjadi Unit Bisnis Pertambangan Emas  (UBPE) Pongkor.

PT Aneka tambang dikenal sebagai industri pertambangan dunia yang terdepan dalam dunia keselamatan kerja, perlindungan lingkungan, dan tanggung jawab sosial yang tinggi. PT Newmount Nusa Tenggara mempunyai visi dan misi yang sangt menguntungkan bagi wilayah setempat maupun bagi negara  yaitu:Visi:            "Menjadi korporasi global berbasis pertambangan dengan pertumbuhan sehat dan standar kelas dunia"

Misi Membangun dan menerapkan praktik-praktik terbaik kelas dunia untuk menjadikan Antam sebagai pemain global.

Menciptakan keunggulan operasional berbasis biaya rendah dan teknologi tepat guna dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan hidup.

Mengolah cadangan yang ada dan yang baru untuk meningkatkan keunggulan kompetitif.

Mendorong pertumbuhan yang sehat dengan mengembangkan bisnis berbasis pertambangan, diversifikasi dan integrasi selektif untuk memaksimalkan nilai pemegang saham.

Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai serta mengembangkan budaya organisasi berkinerja tinggi.

Berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di sekitar wilayah operasi, khususnya pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.

2. Menelusuri Lorong-Lorong Emas

   

Tidak pernah terbayangkan mendapat kesempatan untuk masuk ke dalam perut bumi lebih dari 200 meter. Ketika berjalan kaki menelusuri lorong-lorong proyek penambangan emas berdiameter tiga meter itu, saya langsung membayangkan perasaan para pekerja yang setiap hari mengadu nasib di bawah tanah itu. Lorong-lorong itu berada di wilayah Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten. Berdasarkan informasi, lokasi proyek penambangan berjarak sekitar 197 km dari Jakarta.

Saya dan rombongan yang melakukan estudy excurse,yang harus merelakan diri tergoncang-goncang di dalam bus parawisata selama sekitar 32 jam lebih untuk sampai ke lokasi di perbukitan. Infrastruktur jalan yang berlubang memang menjadi tantangan untuk mencapai tempat yang terletak di ujung Baratdaya pulau Jawa ini. Penambangan tersebut dikelola oleh PT Cibaliung Sumberdaya (CSD), anak usaha PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Di dalam tambang bawah tanah, para pekerja hanya disuguhi pemandangan yang menjemukan. Lorong gelap berbalut pelapis untuk mencegah longsor. Di sisi lorong dihinggapi berbagai kabel dan pipa-pipa saluran. Meski ada ventilasi yang didesain agar udara tetap masuk, saya tetap merasakan suasana yang pengap. Sebab pekerja bawah tanah harus memakai masker karena aktivitas pengeboran untuk memperluas lorong dan mencari kandungan logam mulia, mengakibatkan debu-debu halus bertebangan. Pekerja harus mengenakan peredam untuk menjaga kesehatan pendengaran karena aktivitas di dalam sana cukup berisik. Tempat berpijak di lorong pun berlumpur karena pengeboran memerlukan bantuan air.Di dalam lorong itu, kita tidak mengetahui apakah di luar sana sedang suasana siang atau sudah malam. Yang ada hanyalah kegelapan karena tidak didukung dengan pencahayaan lampu yang memadai. Pekerja hanya dibekali lampu sorot yang ditempel di atas helm keamanan, dan beberapa lampu penuntun jalan yang tidak terlalu banyak dipasang. 

Secara geologi, penambangan emas Cibaliung terletak di koridor Barat-Baratlaut selebar 3,5 km dan panjang 6 km. Di sana terdapat dua struktur arah Utara-Baratlaut yang kaya cadangan emas, dengan posisi relatif tegak sebagai sistem urat kuarsa. Dua struktur itu yakni Cikoneng di sebelah utara, dan Cibitung di sebelah selatan. Areal yang kaya cadangan emas ini memiliki ukuran tebal 1-10 meter, panjang 140-200 meter, dan kedalaman lebih dari 300 meter.

Wangsit Emas

Hubungan manusia dengan alam dari masa ke masa tidak pernah jauh dari unsur magis. Percaya atau tidak, demikian juga yang terjadi ketika menemukan potensi cadangan emas di daerah Cibaliung ini. Berdasarkan informasi yang saya peroleh, batuan mengandung emas di Cibaliung pertama kali ditemukan oleh seorang pekerja bangunan bernama Suryana, pada Oktober 1992. Pekerja ini berasal dari daerah Bayah, sekitar 60 km dari Cibaliung. Dia menemukan batuan emas berdasarkan wangsit setelah bermeditasi selama sebulan di sebuah makam daerah Cidikit, Bayah. 

Urat kuarsa pertama kali ditemukan di alur sekitar 180 meter sebelah selatan aliran Sungai Cikoneng. Sejak penemuan itu, kawasan Cibaliung mulai dipenuhi aktivitas penambangan tradisional yang menggunakan tromol. Puncak penambangan tradisional terjadi pada 1993, dengan lebih dari 300 tromol dan 1.000 orang penambang. Saat ini sudah tidak ada lagi aktivitas penambangan tradisional di daerah itu. 

CSD menargetkan produksi tambang emas di kawasan Cibaliung tahun 2010 sebanyak 500 kg (16.075 toz). Sedangkan tahun depan diperkirakan meningkat mencapai 2 ribu kg (64.301 toz). Produksi perdana tahun ini di Cibaliung diperkirakan mencapai 500 kg. Sedangkan tingkat produksi penuh mencapai 2 ribu kg. Tambang emas Cibaliung memiliki usia tambang sekitar enam tahun, dengan cadangan logam emas yang dimiliki mencapai 12.800 kg (411.530 toz).

Tambang emas Cibaliung merupakan tambang emas bawah tanah yang dioperasikan dengan mekanisme cut and fill, dan undercut and fill. Tambang ini memulai tahapan commissioning sejak April 2010. Peresmian percobaan pabrik pengolahan dilakukan pada 26 Maret 2010. Sedangkan tahap peleburan pertama pada 13 Mei 2010.Keberadaan tambang emas Cibaliung merupakan bukti upaya Antam untuk meningkatkan aset emasnya. Selain di Cibaliung, Antam memiliki tambang emas di Pongkor, Jawa Barat.

3.      Manajemen PerusahaanPerusahaan BUMN Pertama Bergerak Di bidang Tambang PT. Aneka Tambang (ANTAM) tercatat sebagai perusahaan milik negara yang bergerak di bidang pertambangan. Perusahaan ini memiliki visi untuk mensejajarkan diri sebagai perusahaan yang sejajar dengan  perusaahaan tambang asing lainnya dan berniat melebarkan usahanya hingga di Asia. ANTAM juga disebut-sebut sebagai pelopor tekhnologi pertambangan bawah tanah pertama di Indonesia. Sebagai perusahaan tambang milik negara, ANTAM difungsikan sebagai salah satu BUMN yang cukup berpotensi menyumbangkan banyak pendapatan negara.

Perusahaan pertambangan multi Nasional PT. Aneka Tambang, tbk (ANTAM) disebut-sebut sebagai perusahaan pertama yang mempelopori tekhnologi sistem pertambangan bawah tanah di Indonesia.  Perusahaan ini diketahui telah menerapkan tekhnologi pertambangan bawah tanah (underground-red) sejak puluhan tahun silam. Berbagai jenis bahan tambang bawah tanah telah dieksploitasi perusahaan ini yang tersebar  di sebagian besar wilayah Indonesia. Salah satunya tambang Emas di Pongkor, Kabupaten Bogor.

Plh. Vice Presiden Direktur PT. ANTAM, Pongkor Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat,

Agus Sudanto mengatakan, ANTAM adalah perusahaan spesialis tambang bawah tanah yang justru dibangun oleh putra putri terbaik bangsa. Di pongkor sendiri, seluruh karyawan dan tenaga mining dan geologi adalah putra Indonesia.

Karena dikenal sebagai perusahaan tambang bawah tanah, ANTAM tak jarang menjadi pusat studi dan pendidikan bagi karyawan perusahaan tambang asing  di Indonesia, sebut saja PT. Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika Provinsi Papua. Perusahaan milik Badan usaha Milik Negara (BUMN) diyakini mampu menyumbangkan pendapatan negara terbesar ketiga setelah, Pertamina dan PT. Telkom. Meski perusahaan BUMN, namun tak semua komposisi sahamnya dikuasai negara. 35 persen saham milik ANTAM dimiliki swasta Nasional.“Kami bangga satu-satunya perusahaan Tambang yang didirikan 100 persen oleh putra putri terbaik bangsa,” tandas, Agus Sudanto, dalam sambutan penerimaan kunjungan rombongan wartawan KSB Lombok Timur, Kamis(15/10) di Aula Utama, Kantor Admin ANTAM Pongkor.Proyek tambang Pongkor murni memproduksi Emas batangan. Tidak seperti PT. NNT yang hanya memproduksi bubuk konsentrat. Tambang pongkor berada tepat di bawah taman Nasional Gunung Salak, tepatnya 500 sampai 700 meter di bawah permukaan laut. Setiap tahunnya, ANTAM pongkor memproduksi 370 ribu ton biji batuan mineral yang menghasilkan 3 ton emas.Sama seperti PT.NNT, perusahaan ini juga memiliki program Community Development (Comdev) meski jumlahnya sangat kecil, yakni Rp 5-6 Milyar pertahun jauh ketimbang PT. NNT yang besarnya Rp 255 Milyar pertahun. Potensi batuan mengandung emas ditemukan sejak tahun 1974  dan mulai berproduksi sejak 1997 silam.Pertahun, perusahaan ini meraih keuntungan sebesar Rp 1,4 trilyun dan membayar royalty kepada negara sebesar 500 milyar setiap tahunnya. “kebijakan  management di sini, sangat bergantung dari kebijakan  pemerintah, selaku pemilik saham terbesar. Seluruh regulasi pemberian royalty hingga pajak termasuk setoran kepada daerah penghasil semuanya diatur pemerintah.

    Kesampaian LokasiLokasi dan Kesampaian Daerah            Lokasi UBPE Pongkor secara administratif terletak di Gunung Pongkor, Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat (lihat Gambar 2.2). Pencapaian lokasi ini dapat dilakukan melalui perjalanan darat dari  Jakarta melalui Bogor dan Leuwiliang sejauh + 100 km. Sedangkan dari posisi  geografi KP eksploitasi daerah pertambangan emas di Pongkor ini terletak pada  koordinat 106030’01,0” – 106035’38” LS dan 6036’37,2” – 6048’11,0” BT.            Lokasi pertambangan PT.Antam Tbk, UBPE Pongkor Untuk mencapai lokasi penambangan dapat ditempuh dengan perjalanan  darat, yaitu dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Kondisi jalan beraspal, berkelok – kelok dan menanjak sehingga kendaraan tidak dapat melaju dengan cepat.  Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai lokasi sekitar 2 – 2,5 jam dari kota Bogor. Pada daerah Kuasa Pertambangan Eksploitasi (KW 98 PP 0138/Jabar) disusunoleh daerah pegunungan dengan ketinggian 300 – 900 mdpl. Sungai utama yang  mengalir pada daerah ini adalah sungai Cikaniki dengan arah relatif memanjang ke  tenggara sampai timur laut yang bermuara ke sungai Cisadane, yang berada pada sisi  Timur laut. Anak – anak sungai Cikaniki antara lain adalah sungai Cisarua, sungai  Cikaret, Sungai Cimanganten, Sungai Ciguha, Sungai Ciparay, Sungai Cisaninen, dan Sungai Ciparigi. Lembah umumnya sempit dan curam.

Sesuai data hasil eksplorasi dan penelitian yang telah dilakukan, cebakan bijihUBPE Pongkor, PT. Aneka Tambang Tbk terletak pada 10 lokasi, yaitu :1. Pasir Jawa2. Ciguha3. Kubang Cicau4. Ciurug (L 500 dan L 600)5. Cadas Copong6. Gunung Goong7. Cimahpar8. “Gudang Handak”9. Pamoyanan10. Cikoret

BAB IIDASAR TEORI

1.      GeologiGeologi Daerah Kegiatan

            Bentangalam daerah kegiatan umumnya terdiri daerah dari pegunungan terjal, perbukitan bergelombang dan daerah pedataran. Masing-masing daerah dibatasi oleh sungai sebagai daerah cekungan yang mempunyai pola aliran sungan radier dan denritik. Sungai utama yang mengalir di daerah ini Sungai Cidurian dengan cabang-cabang sungainya terdiri dari Sungai Cikian, Sungai Cilutung, Sungai Cipangarus, Sungai Ciasahan, Sungai Cikondang, Sungai Cicarong, Sungai Cikasungka dan Sungai Cikadu. Bentang alam daerah perbukitan bergelombang ditempati oleh satuan batuan hasil produk Gunung Halimun dan Gunungapi Sanggabuana sebagai endapan gunungapi kwarter, serta sebagian sebagai produk Gunungapi Endut. (Sujatmiko dan S. Santoso, 1992).Stratigrafi  daerah pendataan disusun oleh satuan batuan dari tua ke muda sebagai berikut :           Formasi Bojongmanik terdiri dari perselingan batupasir dengan lempung, sisipan batugamping yang merupakan endapan ‘litopacies Â‘ dengan posisi menjemari (‘interfingeringÂ’) dengan Formasi Cikasungka yang terdiri dari tufan, breksi tufan, batupasir tufan, batulempung tufan dan kayu terkersikkan berumur Miosen Akhir. Formasi tersebut di atas menempati daerah sebagian besar dari pada Sungai Cidurian, Sungai Cipangebonan, Sungai Cikondang, Sungai Cibarengkok dan Sungai Cikarang.Formasi Genteng diendapkan secara tidak selaras di atas Formasi Bojongmanik pada Pliosen, disusun oleh tuf batuapung, batupasir tufan, breksi konglomeratan, napal dan kayu terkersikkan.

Batuan Gunung api Endut terdiri dari satuan batuan breksi gunungapi, lava dan tufan menempati posisi bagian tengah daerah pendataan terdapat di daerah aliran Sungai Cilutung berumur Pliosen.

            Batuan Gunungapi Kwarter terdiri dari lava, tufan dan aglomerat, sedangkan satuan aluvium terdiri dari kerikil, kerakal, pasir, lempung, lumpur dan endapan teras menempati daerah aliran sungai

Batuan intrusi terdiri dari andesit, basaltik dan dasitik (Sujatmiko dan S. Santoso,1992). 

2.         Sistem PenambanganTambang bawah tanah mengacu pada metode pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral tersebut.Berbagai macam logam bisa diambil melalui metode ini seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan timbal.Karena letak cadangan yang umumnya berada jauh dibawah tanah, jalan masuk perlu dibuat untuk mencapai lokasi cadangan. Jalan masuk dapat dibedakan menjadi beberapa: Ramp, jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai dari permukaan tanah menuju kedalaman yang dimaksud. Ramp biasanya digunakan untuk jalan kendaraan atau alat-alat berat menuju dan dari bawah tanah.

Shaft, yang berupa lubang tegak (vertikal) yang digali dari permukaan menuju cadangan mineral. Shaft ini kemudian dipasangi semacam lift yang dapat difungsikan mengangkut orang, alat, atau bijih.

Adit, yaitu terowongan mendatar (horisontal) yang umumnya dibuat disisi bukit atau pegunungan menuju ke lokasi bijih

Produksi utama emas dan perak Antam berasal dari tambang Pongkor, Jawa Barat. Indikasi adanya deposit emas di Pongkor ditemukan oleh Unit Geomin pada tahun 1981 dan produksi dimulai pada tahun 1994 setelah ijin diperoleh pada tahun 1992.Tambang emas Pongkor memiliki tiga urat emas utama yakni Ciguha, Kubang Cicau dan Ciurug. Metode penambangan menggunakan conventional cut and fill stoping pada urat emas Ciguha dan Kubang Cicau. Pada urat emas Ciurug Antam menggunakan metode penambangan mechanised cut and fill dengan peralatan hydraulic jumbo drill dan load haul dump (LHD) sejak tahun 2000. Penggunaan metode mechanised cut and fill tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi namun juga menurunkan biaya produksi untuk meningkatkan efisiensi. Tambang emas Pongkor diperkirakan memiliki usia tambang sampai dengan tahun 2019 dengan cadangan dan sumber daya logam emas diperkirakan sebesar 1,1 juta oz.

Tambang emas Pongkor dan fasilitas pendukung Operasi ball mill di tambang emas Pongkor

Setelah bijih emas ditambang, bijih emas kemudian diolah melalui beberapa proses seperti crushing, milling, cyanidation, carbon leaching dan stripping, electro winning dan casting untuk memproduksi bullion/dore.

Penambangan emas bawah tanah di Pongkor

Limbah dari pabrik diolah di pabrik detoksifikasi yang terdiri dari dua tanki untuk menurunkan kandungan sianida di tailing menjadi di bawah batas 0.5 ppm. Setelah diolah, tailing kembali dimasukkan ke tambang di dalam sistem total tailing backfill system dengan kombinasi semen.Antam juga memiliki tambang emas Cibaliung yang dikelola oleh anak perusahaan, PT Cibaliung Sumberdaya. Tambang emas Cibaliung mulai beroperasi di bulan Mei 2010 setelah diakuisisi dari ARC Exploration Australia pada tahun 2009. Tambang emas Cibaliung merupakan tambang emas bawah tanah yang dioperasikan dengan metode penambangan

mekanis “cut and fill” dan “undercut and fill”. Tambang emas Cibaliung diperkirakan memiliki usia tambang sampai tahun 2016 dengan cadangan logam emas diperkirakan sekitar 411.530 oz.Dore/bullion yang berasal dari Pongkor dan Cibaliung dikirimkan untuk dimurnikan menjadi emas di Logam Mulia di Jakarta.

3.      Metode PengolahanUnit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia memurnikan dore bullion yang berasal dari tambang Pongkor dan Cibaliung menjadi emas dan perak murni yang merupakan by-product dari proses pemurnian. Produk-produk emas dan perak Logam Mulia memiliki standar kemurnian internasional sebesar 999,9 untuk emas dan 999,5 untuk perak. Komoditas emas dan perak Logam Mulia memiliki sertifikasi dari London Bullion Market Association (LBMA).

Pemurnian Emas

Logam Mulia yang merupakan satu-satunya unit pemurnian emas di Indonesia memiliki kapasitas produksi 75 ton emas dan 275 ton perak yang kesemuanya terakreditasi secara internasional. Selain memurnikan dore bullion yang berasal dari tambang Antam di Pongkor dan Cibaliung, Logam Mulia juga menyediakan jasa pemurnian bagi pihak ketiga yang berkontribusi setengah dari pendapatan Logam Mulia.

BAB IIIPEMBAHASAN

1.      Divisi

a.      PenambanganKegiatan penambangan emas tanpa izin di daerah ini merupakan penambangan rakyat bersekala kecil yang dilakukan oleh rakyat setempat dengan membentuk kelompok-kelompok kerja penambang yang bekerja sama dengan aturan bagi hasil tertentu. Di dalam kelompok kerja penambang dikenal 3 cara kerja sama dan bagi hasil yakni : Para penambang membentuk kelompok dan mencari lokasi penggalian, selanjutnya apabila didapatkan lubang yang menghasilkan, maka hasil dibagi sama rata antar penambang setelah dipotong biaya untuk sewa tanah.

Pemilik lubang galian memperkerjakan para penambang, dengan upah harian dan upahnya dibayar setiap minggu.

Para penambang menyewa lubang galian dari para pemilik lubang dengan hitungan waktu/jam yang dibayar sekian rupiah berdasarkan perjanjian antara pemilik lubang dan para penambang. Selanjutnya bijih hasil galian yang diperoleh menjadi milik para penambang.

Pada umumnya penambangan emas di daerah kegiatan menggunakan sistem tambang bawah tanah, dengan cara membuat terowongan dan lubang sumuran, cara ini dianggap paling cocok dan efisien dengan memperhatikan bentuk genesa bijih emas yang ada. Pembuatan terowongan dilakukan dengan tinggi sekitar 1 meter dengan kedalaman yang bervariasi hingga mencapai puluhan meter dengan penyangga di dalam terowongan menggunakan kayu. Bijih kemudian diangkut ke lokasi pengolahan dengan menggunakan karung plastik agar tidak tercecer di jalan, tempat pengolahan umumnya di sekitar lubang galian atau di pinggir sungai apabila memakai tenaga kincir air, tetapi ada juga yang dibawa menuju tempat pengolahan di daerah pemukiman. Di lokasi pengolahan karung-karung plastik yang berisi bijih hasil penggalian ditumpuk di suatu gudang, kemudian bijih-bijih tersebut dihancurkan dengan ditumbuk menggunakan palu sampai memiliki ukuran tertentu sebelum diolah di dalam gelundung.

b.      PengolahanBijih hasil penambangan diolah untuk mengambil logam emasnya dengan proses sianidasi. Fasilitas proses sianidasi Pongkor I dirancang mampu mengolah bijih sebanyak 182.500 ton/th, dengan kadar Au 15 g/ton dan Ag 156 g/ton dengan recovery Au 97 % dan Ag 79,5 %. Kapasitas produksi tersebut dapat menghasilkan emas sekitar 2,3 ton/ th dan perak 23 ton/th. Kemudian mengingat bahaya yang dapat ditimbulkan oleh sianida adalah besar, maka pemakaiannya sebagai pelarut ekstraksi konsentrasinya dibatasi sampai 1500 ppm, karena di atas konsentrasi tersebut dan berada di udara terbuka akan menimbulkan gas HCN yang tingkat bahayanya pada manusia sangat besar [2, 3] Untuk mengolah limbah tailling effluent yang besar jumlahnya dan mengandung sianida, maka dibangun sebuah fasilitas pengolahan dengan proses sederhana tetapi memerlukan biaya mahal. Fasilitas pengolahan tersebut terdiri dari sistem penampungan berupa dam, sistem oksidasi kimia dengan H2O2 dan sistem penjernihan limbah dengan proses koagulasi dan flokulasi, seperti Gambar 6. Senyawa sianida bersifat mudah terdegradasi secara alamiah (degradable compound), sehingga oleh karakteristik tersebut sistem utama pengolahan sianida dilakukan dengan cara menampung dan diupayakan tinggal lama di fasilitas dam untuk mengalami proses degradasi secara alamiah. Untuk mengoptimalkan proses tersebut, maka kapasitas tampung dam (tailling dam) dibuat sangat besar sehingga mampu menurunkan konsentrasi sianida dari �} 125 ppm menjadi 10 ppm. Tailing dam tersebut dibuat di antara bukit sehingga menyerupai danau yang besar dengan kedalaman 42 m. Setelah berproses destruksi alamiah di tailing dam, cairan luapan (over flow) dijernihkan dengan proses koagulasi-flokulasi dan selanjutnya dioksidasi secara kimia dengan H2O2 . Selanjutnya hasil pengolahan limbah cair dengan konsentrasi sianidanya < 0,1 ppm tersebut dapat didispersikan ke lingkungan melalui aliran sungai karena di bawah nilai baku mutu limbah yang dipersyaratkan

c.       Lingkungan            PT. Antam pongkor yang memiliki visi dan misi yang utama yaitu program pelestarian lingkungan hidup yang di pusatkan pada pengembangan dasar-dasar sumber daya manusia dan pemamfaatan sumber daya alam yang rencana pembangunannya berkelanjutan.

Komitmen Antam terhadap pelestarian lingkungan diwujudkan di dalam manajemen dan pengawasan lingkungan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan prinsip-prinsip good mining practices. Antam juga berupaya untuk mengimplementasikan proses kunci manajemen pengelolaan lingkungan dengan mengaplikasikan sistem pengelolaan lingkungan berbasis ISO 14001. Capaian Antam yang lain adalah Peringkat PROPER Hijau untuk Unit Bisnis (UB) Pertambangan Emas di Pongkor, Jawa Barat, dan tiga (3) unit lainnya memperoleh Peringkat PROPER Biru yaitu untuk UB Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara, UB Pertambangan Nikel Maluku Utara, dan UB Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia. Antam juga berupaya agar seluruh unit bisnis dapat mengikuti PROPER sebagai bukti dari komitmen manajemen Antam di dalam pengawasan dan pengelolaan lingkungan.Kebijakan lingkungan Antam menyatakan bahwa:1. Mengembangkan dan menerapkan suatu sistem manajemen lingkungan yang mengacu kepada peraturan perundangan dan standar yang berlaku.

2. Mengupayakan penggunaan sistem, metode, peralatan, bahan yang memiliki dampak negatif minimal bagi lingkungan dalam setiap kegiatan pertambangan.

3. Menggunakan sumber daya alam secara optimal dalam rangka konservasi dan minimasi limbah.

4. Memiliki, melaksanakan dan memenuhi ketentuan dokumen lingkungan dalam setiap kegiatan operasional.

5. Melakukan upaya pencegahan dan meminimalkan terjadinya pencemaran terhadap lingkungan.

6. Meminimasi lahan terganggu dan merehabilitasi sesuai dengan peruntukannya termasuk menjaga dan memelihara flora dan fauna di dalamnya.

7. Memiliki prosedur tanggap darurat bagi kegiatan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lingkungan.

8. Memiliki rencana penutupan tambang (mine closure) pada setiap kegiatan pertambangan tahap operasi/produksi.

9. Melakukan evaluasi untuk meningkatkan kinerja lingkungan secara berkelanjutan.

d.      Community DivelopmentCorporate Social ResponsibilityCSR diwujudkan kedalam program Community Development dan program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitar daerah operasi pertambangan.Salah satu misi untuk mencapai Visi Antam 2020 : Berpartisipasi di dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar daerah operasi pertambangan.Program Unggulan Mengembangkan program agro-edu-tourism.

Mendukung kegiatan-kegiatan konservasi.

Penguatan kemandirian ekonomi lokal berbasis komoditas lokal.

Meningkatkan akses pelayanan dan kualitas kesehatan ibu dan anak.

Pemenuhan pendidikan dasar 9 tahun.

Social Activity on Community

Economic EmpowermentTraining for Local EntrepeneurEducation SectorOfficialy sign by Governor Leader                      The development of Nanggung State School

Response GroupAntam Pongkor have Emergency Response Group. A squad will provide help for natural disaster  

2.      ProduksiPendapatan Antam diperoleh melalui kegiatan eksplorasi dan penemuan deposit mineral,

pengolahan mineral tersebut secara ekonomis, dan penjualan hasil pengolahan tersebut kepada konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia. Kegiatan ini telah dilakukan semenjak perusahaan berdiri tahun 1968 dan akan terus melakukan kegiatan ini di masa depan.Komoditas utama Antam adalah bijih nikel kadar tinggi atau saprolit, bijih nikel kadar rendah atau limonit, feronikel, emas, perak dan bauksit. Jasa utama Antam adalah pengolahan dan pemurian logam mulia serta jasa geologi.

Feronikel

Feronikel yang merupakan salah satu produk utama Antam, diproduksi melalui pengolahan bijih nikel kadar tinggi (saprolit) melalui proses pyrometalurgi. Feronikel Antam mengandung sekitar 20% nikel dan sekitar 80% besi. Diproduksi dalam bentuk shots (butiran) atau ingots (batangan) serta dengan karbon kadar tinggi atau karbon kadar rendah, feronikel digunakan sebagai bahan baku untuk produksi baja nirkarat. 

Emas

Logam yang berwarna kuning terang, padat, lunak, mengkilat, paling mudah untuk dibentuk serta sangat tahan terhadap karat ini adalah logam mulia yang selama berabad-abad digunakan sebagai uang, nilai penyimpan dan perhiasan.Logam emas ini terdapat di alam dalam bentuk bongkahan atau butiran di bebatuan, urat batu (veins) dibawah tanah ataupun endapan. Saat ini Emas juga banyak digunakan di bidang kedokteran gigi dan elektronika. Antam memproduksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung dengan total produksi logam emas sekitar 5 ton per tahun. 

  Perak

Bijih nikelBijih nikel Antam terbagi atas bijih nikel saprolit dan limonit. Bijih nikel limonit adalah bijih nikel laterit dengan kadar rendah dan mengandung 0.8% - 1.5% nikel, 25%-35% besi dan sedikit kobalt. Limonit terletak di atas lapisan saprolit dan lebih murah dan lebih mudah untuk ditambang. Bijih nikel saprolit terbentuk dibawah zona limonit. Saprolit secara umum mengandung sekitar 1,5%-2,5% nickel dan digolongkan sebagai bijih laterit kadar tinggi. Dengan melalui proses pirometalurgi, saprolit digunakan sebagai bahan baku untuk produksi feronikel.

Perak adalah logam mulia yang lunak dan putih mengkilat yang bernilai tinggi dan banyak digunakan sebagai perhiasan, peralatan meja makan dan mata uang. Perak adalah konduktor listrik dan panas yang terbaik diantara seluruh logam. Perak ditemukan sebagai logam bebas, tercampur dengan emas atau dengan mineral-mineral lainnya. Sebagian besar perak merupakan (by-product) dari pertambangan emas, tembaga, lead (timah hitam) dan zinc (seng). Antam memproduksi perak dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebagai produk emas.