ITS-paper-19530-3306100018-Paper

download ITS-paper-19530-3306100018-Paper

If you can't read please download the document

Transcript of ITS-paper-19530-3306100018-Paper

PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH PDAM JAYAPURA CALCULATION OF DEPENDABLE FLOW AS WATER SOURCE IN PDAM JAYAPURA Nohanamian Tambun Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP-ITS email : [email protected] Abstrak Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan perkembangan pembangunan di sega la bidang, kebutuhan air bersih tentu saja akan semakin meningkat. Selama ini penyediaan ai r bersih bagi penduduk Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura seringkali terkendala akibat kebocoran pipa serta debit d ari sumber yang fluktuatif. Melihat permasalahan tersebut maka diperlukan perhitungan kembali debit andalan pada sum ber-sumber air bersih. Perhitungan ini diperlukan agar pemenuhan kebutuhan air bersih sesuai dengan potensi yang ad a. Dari perhitungan diperoleh debit 18,57 m3/det, dimana de andalan pada sumber air bersih PDAM Jayapura adalah 6,17 bit terendah terjadi di bulan Agustus dan debit tertinggi terjadi di bulan Maret. Untuk perhitungan kebutuhan air bersih, setelah diproyeksikan hingga tahun 2020, maka diperoleh hasil sebesar 1,18 m3/det. Kata Kunci : Curah Hujan, Debit Andalan, Kebutuhan Air Abstract Along with the increasing population and development in all areas, the need for clean water will certainly increase. During this time, water supply for residents in the city of Jayapura i s often constrained. One of the cause of the crisis of water availability is pipe leakage and the discharge from a fluctuatin g source. Seeing these problems will require recalculation dependable flow on the sources of clean water. Obtained fr om the calculation of dependable flow on the source of clean water in Jayapura is 6.17 to 18.57 m3/sec, where the lowe st discharge occurs in August and the highest discharge occurs in March. For the calculation of clean water needs, aft er projected until 2020, then obtained a yield of 1.18 m3/sec. Keywords : Rainfall, Dependable Flow, Water Needs

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan adanya peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan pembangunan di segala bidang, kebutuhan air bersih tentu saja akan semakin meningkat. Kondisi yang dii nginkan oleh tiap orang adalah tersedianya air bersih sepanjang waktu dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang memadai. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan ketersediaan air bersih yang akan berguna bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penyediaan air bersih di Indonesia selama ini dilakukan oleh PDAM (Perusahaan Da erah Air Minum), salah satunya adalah PDAM Jayapura yang menyediakan air bersih untuk wilayah Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Selama ini penyediaan air bersih bagi pend uduk Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura seringkali terkendala. Penyebab dari krisis kete rsediaan air ini antara lain kebocoran pipa, debit dari sumber yang fluktuatif, dan lain sebagain ya. Sumber air bersih untuk Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura ini berasal dari mata air dan sungai daerah upstream (hulu sungai). Sumber air bersih ini fluktuatif karena dipengaruhi oleh besarnya curah hujan. Semua sungai dan mata air yang menuju ke daerah Jayapura berasal dari Peg unungan Cycloop dengan struktur batuan metamorfosis. Di samping itu sebagian besar lapis an tanah bagian atas sangat tipis selebihnya merupakan batuan keras yang bukan merupakan akuifer . Melihat permasalahan tersebut maka diperlukan perhitungan kembali debit andalan pada sumber-sumber air bersih. Perhitungan ini diperlukan agar pemenuhan kebutuhan ai r bersih sesuai dengan potensi yang ada. Potensi air yang ada diharapkan dapat dijadikan indikat or dalam jumlah pemenuhan kebutuhan air untuk komunitas wilayah, sehingga air dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dan pengembangan sumber daya air perlu dilaksanakan dengan tepat. 1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah: 1. Berapa debit andalan dari tiap sumber air bersih PDAM Jayapura.

2. Berapa kebutuhan air bersih penduduk Kota Jayapura. 3. Berapa keseimbangan air bersih di Kota Jayapura. 4. Memberikan rekomendasi untuk masalah krisis ketersediaan air bersih di Kota J ayapura. 1.3 Tujuan Tujuan penyusunan Tugas Akhir ini adalah: 1. Memperoleh hasil perhitungan debit andalan dari tiap sumber air bersih PDAM J ayapura. 2. Memperoleh hasil perhitungan kebutuhan air bersih penduduk Kota Jayapura. 3. Memperoleh hasil perhitungan keseimbangan air bersih di Kota Jayapura. 4. Memberikan rekomendasi untuk masalah krisis ketersediaan air bersih di Kota J ayapura. 1.4 Landasan Teori A. Ketersediaan Air Ketersediaan air diasumsikan dengan tersedianya air di sungai, meskipun dalam pengkajian irigasi, curah hujan efektif juga termasuk dalam ketersediaan air. Pe rhatian utama dalam ketersediaan air adalah pada aliran sungai, tetapi dengan beberapa pertimbangan hujan termasuk di dalamnya (Dep. PU 1983). Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan air antara l ain (Linsley, dkk. 1986). : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Iklim Ciri-ciri penduduk Masalah lingkungan hidup Industri dan perdagangan Iuran air dan meteran Ukuran kota Kebutuhan konservasi air

B. Siklus Hidrologi Siklus hidrologi adalah bagian inti dari hidrologi yang tidak mempunyai awal dan akhir, dimana siklus hidrologi merupakan gerakan air di permukaan bumi. Selama berlangs ungnya siklus hidrologi, yaitu perjalanan air dari permukaan laut ke atmosfer kemudian ke perm ukaan tanah dan kembali lagi ke laut dan tidak pernah habis. Air tersebut akan tertahan sementar a di sungai, waduk atau danau, dalam tanah sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia dan makhluk lai n (Asdak, 1995). Gambar 1 Siklus Hidrologi C. Evapotranspirasi Untuk menentukan besarnya evapotranspirasi acuan dapat digunakan metode atau rum us empiris seperti metode Radiasi, metode Penman, metode Blaney-Criddle, metode Tho rnthwaite, dan metode Panci Evaporasi. Dari metode di atas metode yang umum dipakai adalah metode Penman yang dapat dirumuskan sebagai berikut: ETo = c x [w x Rn + (1-w) x f(u) x (ea-ed) Dimana: ETo : Evapotranspirasi acuan (mm/hari) w : Faktor berat antara temperatur dan penyinaran matahari Rn : Radiasi matahari f(u) : Fungsi dari kecepatan angin

ea-ed : Perbedaan antara tekanan uap air jenuh pada suhu udara rata-rata dengan tekanan uap air rata-rata di udara c : Faktor pengganti kondisi cuaca akibat siang dan malam D. Debit Andalan Debit andalan merupakan debit yang diandalkan untuk suatu probabilitas tertentu. Probabilitas untuk debit andalan ini berbeda-beda. Untuk keperluan irigasi biasa digunakan probabilitas 80%. Untuk keperluan air minum dan industri tentu saja dituntut pro babilitas yang lebih tinggi, yaitu 90% sampai dengan 95% (Soemarto, 1987). Makin besar persenta se andalan menunjukkan penting pemakaiannya dan menunjukkan prioritas yang makin awal yang harus diberi air. Dengan demikian debit andalan dapat disebut juga sebagai debit minimum pada tingkat peluang tertentu yang dapat dipakai untuk keperluan penyediaan air. Jadi perhitungan deb it andalan ini diperlukan untuk menghitung debit dari sumber air yang dapat diandalkan untuk su atu keperluan tertentu. 2. METODOLOGI Studi Literatur Air Bersih Siklus Hidrologi Curah Hujan Evapotranspirasi Infiltrasi Limpasan (Run Off) Ketersediaan Air Debit Andalan Ide Tugas Akhir Perhitungan debit andalan pada sumber air bersih PDAM Jayapura A Studi Literatur Air Bersih Siklus Hidrologi Curah Hujan Evapotranspirasi Infiltrasi Limpasan (Run Off) Ketersediaan Air Debit Andalan Ide Tugas Akhir Perhitungan debit andalan pada sumber air bersih PDAM Jayapura A

a) b) c) d) Gambar 2 Kerangka Kajian Dalam metodologi akan dilakukan hal-hal sebagai berikut: Pengumpulan data hanya dilakukan untuk data sekunder. Data yang dikumpulkan anta ra lain: Peta wilayah Peta digunakan untuk menunjukkan lokasi dimana perhitungan debit andalan akan dilaksanakan Data curah hujan Data diperoleh dari stasiun hujan dimana akan digunakan untuk perhitungan debit andalan. Data klimatologi yang terdiri dari data temperatur, kecepatan angin, kelembaban relatif, dan lama penyinaran matahari. Kondisi catchment area Analisa perhitungan curah hujan rata-rata Analisa indeks evapotranspirasi Analisa debit andalan Pengumpulan Data Peta wilayah Data curah hujan Data klimatologi yang terdiri dari data temperatur, kecepatan angin, kelembaban relatif, dan lama penyinaran matahari. Kondisi catchment area Analisa Data dan Perhitungan Analisa perhitungan curah hujan rata-rata Analisa indeks evapotranspirasi Analisa debit andalan tiap sumber air bersih Kesimpulan A

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Data curah hujan diperoleh dari pos penakaran curah hujan Stasiun Meteorologi Do k II Jayapura. Untuk curah hujan bulanan rata-rata adalah sebagai berikut : Tabel 1 Curah Hujan Bulanan Rata-rata Bulan Curah Hujan (mm) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 221,6 307,5 339,4 241,5 209,9 185,1 171,6 157 176,2 192,9 202,6 244,8 Sumber: BMG Wilayah V Jayapura Gambar 3 Grafik Curah Hujan Bulanan Rata-rata Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 221,6 307,5 339,4 241,5 209,9 185,1 171,6 157 176,2 192,9 202,6 244,8 Sumber: BMG Wilayah V Jayapura

Gambar 3 Grafik Curah Hujan Bulanan Rata-rata

Untuk perhitungan ini menggunakan rumus Penman yang menggunakan data iklim antar a lain presipitasi, temperatur, penyinaran matahari, kelembaban relatif, kecepatan angin, dan tekanan udara, sehingga hasilnya lebih akurat. Menurut Penman besarnya evapotranspirasi diformulasikan sebagai berikut: ETo = c [W.Rn + (1-W) f(u) (ea-ed)] Dimana: ETo : Evapotranspirasi acuan (mm/hari) W : Faktor berat antara temperatur dan penyinaran matahari Rn : Radiasi matahari f(u) : Fungsi dari kecepatan angin ea-ed : Perbedaan antara tekanan uap air jenuh pada suhu udara rata-rata dengan tekanan uap air rata-rata di udara c : Faktor pengganti kondisi cuaca akibat siang dan malam Tabel 2 Evapotranspirasi Bulanan Bulan Evapotranspirasi (mm/bulan) Januari 145,02 Februari 127,29 Maret 155,69 April 152,57 Mei 154,43 Juni 131,39 Juli 137,48 Agustus 159,72 September 156,47 Oktober 162,64 November 152,06 Desember 149,97

Gambar 4 Grafik Perhitungan Evapotranspirasi Salah satu aspek yang harus diketahui sebelum mengadakan analisis neraca air unt uk suatu daerah tertentu adalah jumlah ketersediaan air. Metode yang digunakan untu k menganalisi ketersediaan air adalah dengan menggunakan metode Mock. Diagram perhitungan deng an menggunakan metode Mock adalah: Water Balance Hujan Evapotranspirasi (P ETo) SMC = SMC bulan sebelumnya + surplus SMC = 200 SMS = ISMS + surplus SS = 0 SS = surplus Surplus > 0 SMC = 200 WS = (P ETo) SS tidak tidak ya ya Hujan Evapotranspirasi (P ETo) SMC = SMC bulan sebelumnya + surplus SMC = 200 SMS = ISMS + surplus SS = 0 SS = surplus Surplus > 0 SMC = 200 WS = (P ETo) SS tidak tidak ya ya

Run Off Ground Storage Gambar 5 Diagram Perhitungan Debit Andalan Dengan Metode Mock Direct Run off = WS -infiltrasi GS = K * (Gsom) + * (1 + K) * i * (1 + K) * i Infiltrasi = WS * if Base Flow = Infiltrasi -.GS .GS = -Gsom + GS Gsom = GS bulan sebelumnya WS, if, K, PF Debit = Total Run off * Luas SRO = hujan * PF SRO = 0 Hujan > 200 Total Run off = Base Flow + DRO + SRO tidak ya Direct Run off = WS -infiltrasi GS = K * (Gsom) + * (1 + K) * i * (1 + K) * i Infiltrasi = WS * if Base Flow = Infiltrasi -.GS .GS = -Gsom + GS Gsom = GS bulan sebelumnya WS, if, K, PF Debit = Total Run off * Luas SRO = hujan * PF SRO = 0 Hujan > 200 Total Run off = Base Flow + DRO + SRO tidak ya

Gambar 6 Grafik Perhitungan Debit Andalan Untuk itu jumlah penduduk diperhitungkan dalam kurun waktu tertentu dengan menggunakan proyeksi penduduk. Perhitungan proyeksi penduduk dilakukan mulai tah un 2010 sampai 2020. Penentuan metode proyeksi penduduk yang akan digunakan adalah dengan berpedoman pada nilai koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi yang dipilih adalah nilai korelasi yang mendekati satu. Dari data Biro Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk dari tahun 2005 sampai tahu n 2009 adalah sebagai berikut : Tabel 3 Data Pertumbuhan Penduduk Tahun Jumlah Penduduk Pertambahan Penduduk Persentase Pertumbuhan 2005 200.360 -2006 211.129 10.769 5,375 2007 215.609 4.480 2,122 2008 220.109 4.500 2,087 2009 224.165 4.056 1,843 Rata-rata 5.951,25 2,857 Dari ketiga metode tersebut, maka didapat nilai korelasinya adalah: Tabel 4 Koefisien Korelasi Metode Korelasi ( r ) Aritmatik 3,96 Geometri 0,9746 Least Square 0,9239 2005 200.360 -2006 211.129 10.769 5,375 2007 215.609 4.480 2,122 2008 220.109 4.500 2,087 2009 224.165 4.056 1,843 Rata-rata 5.951,25 2,857 Dari ketiga metode tersebut, maka didapat nilai korelasinya adalah: Tabel 4 Koefisien Korelasi Metode Korelasi ( r ) Aritmatik 3,96 Geometri 0,9746 Least Square 0,9239

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai korelasi yang paling mendekati sat u adalah Metode Geometri yaitu sebesar 0.9746. Maka dengan menggunakan persamaan Geometri Pn = Po (1 + r)n Dapat ditentukan proyeksi penduduknya dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 dengan menggunakan metode Geometri. Tabel 5 Proyeksi Penduduk sampai Tahun 2020 Tahun Jumlah Penduduk Awal Proyeksi Rata2 Pertumbuhan Jumlah Penduduk 2010 224.165 0,02857 230.569 2011 224.165 0,02857 237.157 2012 224.165 0,02857 243.932 2013 224.165 0,02857 250.901 2014 224.165 0,02857 258.070 2015 224.165 0,02857 265.443 2016 224.165 0,02857 273.026 2017 224.165 0,02857 280.827 2018 224.165 0,02857 288.850 2019 224.165 0,02857 297.103 2020 224.165 0,02857 305.591 Sementara itu untuk hasil perhitungan proyeksi fasilitas untuk tahun 2020 adalah sebagai berikut Tabel 6 Penyebaran Fasilitas Tahun 2020 Fasilitas Jumlah Pendidikan 347 Rumah Sakit 10 Puskesmas 56 Posyandu 218 Perdagangan 2543 Hotel 45 Industri Besar 18 Industri Kecil 696 Gereja 395 Masjid 312 Pura 12 Vihara 5 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai korelasi yang paling mendekati sat u adalah Metode Geometri yaitu sebesar 0.9746. Maka dengan menggunakan persamaan Geometri Pn = Po (1 + r)n Dapat ditentukan proyeksi penduduknya dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 dengan menggunakan metode Geometri. Tabel 5 Proyeksi Penduduk sampai Tahun 2020 Tahun Jumlah Penduduk Awal Proyeksi Rata2 Pertumbuhan Jumlah Penduduk 2010 224.165 0,02857 230.569 2011 224.165 0,02857 237.157 2012 224.165 0,02857 243.932 2013 224.165 0,02857 250.901

2014 224.165 0,02857 258.070 2015 224.165 0,02857 265.443 2016 224.165 0,02857 273.026 2017 224.165 0,02857 280.827 2018 224.165 0,02857 288.850 2019 224.165 0,02857 297.103 2020 224.165 0,02857 305.591 Sementara itu untuk hasil perhitungan proyeksi fasilitas untuk tahun 2020 adalah sebagai berikut Tabel 6 Penyebaran Fasilitas Tahun 2020 Fasilitas Jumlah Pendidikan 347 Rumah Sakit 10 Puskesmas 56 Posyandu 218 Perdagangan 2543 Hotel 45 Industri Besar 18 Industri Kecil 696 Gereja 395 Masjid 312 Pura 12 Vihara 5

Untuk perhitungan kebutuhan air domestik hingga tahun 2020 dapat dilihat di tabe l berikut Tabel 7 Kebutuhan Air Domestik Tahun 2010-2020 Tahun SPenduduk SR (orang) SR (unit) KU (orang) KU (unit) QSR (L/hari) QKU (L/hari) Qdom (L/hari) Qdom (L/detik) 2010 230.569 80 2011 237.157 80 2012 243.932 80 2013 250.901 80 2014 258.070 80 2015 265.443 80 2016 273.026 80 2017 280.827 80 2018 288.850 80 2019 297.103 80 2020 305.591 80 % STerlayani

184455 189726 195146 200721 206456 212354 218421 224662 231080 237682 244473

147564 151780 156116 160577 165165 169884 174737 179729 184864 190146 195578

29513 30356 31223 32115 33033 33977 34947 35946 36973 38029 39116

36891 37945 39029 40144 41291 42471 43684 44932 46216 47536 48895

369 379 390 401 413 425 437 449 462 475 489

22134624 22767072 23417472 24086496 24774720 25482528 26210496 26959392 27729600 28521888 29336736

1106731 1138354 1170874 1204325 1238736 1274126 1310525 1347970 1386480 1426094 1466837

23241355 23905426 24588346 25290821 26013456 26756654 27521021 28307362 29116080 29947982 30803573

269,00 276,68 284,59 292,72 301,08 309,68 318,53 327,63 336,99 346,62 356,52

Untuk perhitungan kebutuhan air non domestik hingga tahun 2020 dapat dilihat di tabel berikut Tabel 8 Kebutuhan Air Bersih per Fasilitas Umum No Fasilitas Total Kebutuhan Air (L/hari) Total Kebutuhan Air (L/dtk) 1 Rumah Sakit 350000 4,05 2 Puskesmas 56000 0,65 3 Posyandu 218000 2,52 4 Pendidikan 5638750 65,26 5 Toko (perdagangan) 2543000 29,43 6 Hotel 1125000 13,02 7 Industri 21420000 247,92 8 Masjid 3744000 43,33 9 Gereja 395000 4,57 10 Pura 12000 0,14 11 Vihara 5000 0,06 Total 35506750 410,96

Dalam memperhitungkan kebutuhan air total, perlu diperhatikan beberapa kriteria sebagai berikut : Kebocoran air = 20% x (Q domestik + Q non domestik) Q rata-rata (Q ave) = Q dom. + Q non dom. + kebocoran Q pemadam kebakaran = 10% x (Q domestik + Q non domestik) Kebutuhan air (Q hm)

Q hm = fhm x Q ave f hm = faktor hari max = 1,15 1,2 Untuk perencanaan ini digunakan f hm = 1,2

Kebutuhan air puncak (Q jp) Q jp = f jp x Q hari maksimum F jp = faktor jam puncak = 1,75 2,1 Untuk perencanaan ini digunakan f jp = 2 Kebutuhan air total Q total = Q jp + Q pemadam kebakaran Contoh perhitungan untuk tahun 2020 Q dom = 356,52 L/dtk Q non dom = 410,96 L/dtk Kebocoran air = 20 % x (356,52 +410,96) = 153,496 L/dtk Q pemadam kebakaran = 10% x (356,52 + 410,96) = 76,748 L/dtk Q rata-rata harian = 356,52 + 410,96+ 153,496 = 920,976 L/dtk Q hari maksimum = 1,2 x 920,976 = 1105,17 L/dtk Q total adalah = 1105,17 + 76,748 = 1181,92 L/dtk Total Kebutuhan Air (Q total) tahun 2020 adalah sebesar 1181,92 L/detik.

4. 1. Analisa keseimbangan air diperoleh dengan membandingkan ketersediaan air dengan kebutuhan air. Tabel 9 Keseimbangan Air Bulan Q Andalan (m3/det) Kebutuhan Air (m3/det) Water Balance (m3/det) Januari 9,04 1,18 7,86 Februari 18,54 1,18 17,36 Maret 18,57 1,18 17,39 April 12,5 1,18 11,32 Mei 10,02 1,18 8,84 Juni 12 1,18 10,82 Juli 11,15 1,18 9,97 Agustus 6,17 1,18 4,99 September 8,64 1,18 7,46 Oktober 8,51 1,18 7,33 November 8,31 1,18 7,13 Desember 12,02 1,18 10,84 Gambar 7 Grafik Keseimbangan Air KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Dari hasil analisa dan pembahasan dalam tugas akhir ini, dapat diambil kesimpula n antara lain: Debit andalan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih pada PDAM Jayapura berkisar a ntara 18,57 m3/det dimana yang terendah adalah di bulan Agustus dan tertinggi ada 6,17 lah di bulan Maret

2. Kebutuhan air bersih penduduk Kota Jayapura setelah dilakukan proyeksi hingga ta hun 2020 adalah 1181,92 L/det. 3. Dari hasil perhitungan keseimbangan air bersih, pemenuhan kebutuhan air bersih b agi penduduk sudah dapat tercukupi dilihat dari hasil perhitungan water balance. 4.2 Saran 1. Diperlukan penambahan stasiun pengamat hujan karena hanya terdapat 1 stasiun pen gamat hujan di Kota Jayapura 2. Diperlukan perawatan secara berkala pada sarana pendistribusian air bersih, sehi ngga debit air menuju penduduk tidak berkurang secara drastis akibat kebocoran pipa. 3. Diperlukan penanganan khusus bagi kelebihan air dengan cara pembangunan reservoi r sebagai sarana penyimpanan air sehingga dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahtera an masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Asdak, C. (1995). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Universitas Ga djah Mada. Yogyakarta Departemen Pekerjaan Umum. (1983). Pedoman Klimatologi. Direktorat Penyelidikan Masalah Air. Departemen Pekerjaan Umum. Bandung Hakim, N., M. Y. Nyakpa, A. M. Lubis, S. G. Nugroho, M. A. Diha, G. B. Hong, dan H. H. Bailey., (1986). Dasar - Dasar llmu Tanah. Penerbit Universitas Lampung. Lampung. Handoko. (1995). Klimatologi Dasar. Pustaka Jaya. Jakarta. Lee, R., (1990). Hidrologi Hutan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Linsley, R.K, Franzini. Joseph, B.F. Sasongko, Djoko. (1986). Teknik Sumber Daya Air . Jilid 2 edisi ketiga. Erlangga. Jakarta Linsley, R.K.Jr and M.A. Kohler. (1982). Hydrology For Engineers. Mc Graw Hill. Kogakusha. Tokyo

Mock, F.J., (1973). Water Availability Appraisal. Basic study prepared for FAO/U NDP Land Capability Appraisal Project. Bogor. Soemarto, C.D, (1987). Hidrologi Teknik. Surabaya : Usaha Nasional. Suyono, S. (1985). Hidrologi Untuk Pengairan. Direktorat Jendral Pengairan. Depa rtemen Pekerjaan Umum. Bandung