It 10 - (Rdn) Frambusia
-
Upload
cahaya-intan-simatupang -
Category
Documents
-
view
362 -
download
18
description
Transcript of It 10 - (Rdn) Frambusia
DR. Dr. R. Pamudji, SpKK(K), FINDV, FAADV
Bagian/Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
FK UNSRI/RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
2015
Frambusia:
Infeksi non-venereal disebabkan Treponema pallidum pertenue biasanya ditularkan melalui kontak kulit
Etiologi: Treponema pallidum pertenue
Infeksi ↑:• Pedesaan• Daerah tropis• Kelembapan tinggi• Suhu > 270 C Penularan:
•Kontak langsung dari kulit ke kulit•Melalui luka terbuka, ekskoriasi atau gigitan
± 75% kasus baru pada anak < 15 tahun
± 100 juta anak mengalami frambusia
Dilaporkan terdapat di Afrika Tengah, Amerika Selatan, Indonesia, Papua Nu Gini & Kepulauan Solomon
Memiliki berbagai gambaran klinis
Kelainan tidak terbatas di kulit
Terbagi atas stadium:- Primer- Sekunder- Tersier- Laten
STADIUM PRIMER:- Masa inkubasi 10-90 hari (rerata
3 pekan)- Lesi klasik: papul eritem tidak
nyeri (sering gatal), papilomatosa, membesar mencapai Ø ± 5 cm pecah ulkus ditutupi krusta kuning-coklat, permukaan lembap, halus, eritem seperti buah raspberry (“chancre of yaws”)
- Lesi primer sering disebut mother yaws, dapat soliter atau multipel
- Lesi primer sembuh spontan 3-6 bln stadium laten dan dapat masuk stadium sekunder Nodul ulserasi. Lokasi di
genital tidak umum
STADIUM SEKUNDER- Lesi sekunder dapat muncul saat lesi
primer masih ada atau hingga 2 tahun setelah lesi prmer
- Disebut daughter yaws- Lesi sekunder menyerupai lesi primer
tetapi ukuran lebih kecil (hingga 2 cm) dan diseminata
- Predileksi: wajah, lengan, tngkai, bokong
STADIUM SEKUNDER...- KGB radang, membesar & nyeri- Dapat disertai atralgia, osteoperiostatis
& malaise- Lesi dapat di telapak kaki, permukaan
kaki hiperkeratosis, fisura, nyeri cara berjalan aneh (crab yaws)
- Lesi sekunder dapat sembuh spontan , 10 % penderita masuk lesi tersier dalam 5-10tahun
Lesi stadium sekunder frambusia (A) Papul & plak berkrusta (B) warty papiloma (C) Papiloma erosi tertutup eksudat
STADIUM TERSIER- Tulang, sendi dan jaringan
terserang mengalami destruksi cacat, terbentuk gumma, gangosa, godou, juxta articular nodes dan hiperkeratosis palmar et plantar
- Gumma benjolan menahun , mengalami perlunakan, ulserasi, destruktif
- Cacat dampak sosial-ekonomi
Gambaran Gumma
Fase tanpa gejala klinis tetapi bakteri frambusia masih aktif dan hasil uji serologi positif
Stadium laten menyulitkan memutus mata rantai penularan
Frambusia dapat bertahan dalam tubuh 5 tahun
Di lapangan, klasifikasi frambusia berdasarkan temuan klinis dan epidemiologis
1. Kasus frambusia suspek (seseorang menunjukkan satu/ lebih gejala/tanda > 2 minggu) sbb:- Papul atau papilloma-ulkus frambusia(terdapat krusta, tidak sakit)- makula papula- hiperkeratosis palmar et plantar- kelainan sendi
2. Kasus frambusia probable (kasus suspek yang tinggal di desa/kelurahan endemis frambusia atau kontak erat dgn frambusia konfirmasi/probable dgn kriteria lokasi lesi pd tungkai, lutut, atau kaki < 15 tahun:- Tinggal > 20 jam per minggu di desa terdapat kasus frambusia dlm setahun terakhir- Waktu tinggal tsb 9-90 hari sblm muncul lesi frambusiaSecara teknis, kontak erat dgn penderita frambusia konfirmasi/probable adalah:- Kontak sosial lebih dari 20 jam per minggu- Waktu kontak tsb antara 9-90 hari sblm muncul lesi frambusia
3. Kasus frambusia konfirmasi kasus suspek atau kasus probable frambusia yg positif serologi (Rapid Diagnostic Test/RDT), pengujian lapangan gelap atau Polymerase Chain Reaction/PCR
4. Kasus suspek/probable RDT (-) kasus suspek atau kasus probable dengan RDT (-)
5. Kasus non klinis RDT (+) seseorang non klinis frambusia dengan RDT (+)
6. Kasus non klinis rapid plasma reagin/RPR (+) seseorang non klinis frambusia dgn RDT (+) & RPR (+)
7. Kasus non klinis PRP (-) seseorang non klinis frambusia dgn RDT (+)
Pemeriksaan klinis Pemeriksaan laboratorik:
- Pemeriksaan langsung mikroskop lapang gelap, pengecatan Giemsa atau Wright- Pemeriksaan serologik Rapid Treponemal Test/Rapid Diagnostic Test (RDT) dan Nontreponemal Test (RPR atau VDRL)
Pilihan utama yaitu Benzatin penisilin (injeksi) atau Azitromisin (tablet) dengan dosis tunggal (rekomendasi Morges, Strategi WHO)
Alternatif Tetrasiklin, Doksisiklin , atau Eritromisin.
No. Nama Obat Umur (tahun) Dosis Cara pemberian
Lama pemberian
1. Tablet azitromisin <6 500 mg, 1x/hari
Oral Dosis tunggal
6-9 1000 mg, 1x/hari
Oral Dosis tunggal
10-15 1500 mg, 1x/hari
Oral Dosis tunggal
>15 2000 mg, 1x/hari
Oral Dosis tunggal
2. Injeksi Benzatin Penisilin
< 10 600.000 IU IM Dosis tunggal>10 1.200.000 IU IM Dosis tunggal
3. Tablet Eritromisin <8 8-10 mg/kgBB 4x/hari
Oral 15 hari
4. Tablet tetrasiklin atau eritromisin
8-15 150 mg, 4x/hari
Oral 15 hari
>15 500 mg, 4x/hari
Oral 15 hari
5. Tablet doksisiklin 8-15 2-5 mg/kgBB, 4x/hari
Oral 15 hari
Dewasa 100 mg, 2x/hari
Oral 15 hari