ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI …
Transcript of ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI …
ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythrina crista-galli
SKRIPSI
LUTFI ANDRIYANI
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2012
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
ii
ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythrina crista-galli
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Bidang Kimia
Pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Disetujui Oleh :
Pembimbing I,
Dr. Mulyadi Tanjung, M.S. NIP196102051986012001
Pembimbing II,
Dra.Tjitjik Srie Tjahjandarie, Ph.D NIP 196502061988102001
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Judul : Isolasi dan Uji Antioksidan Flavonoid Terprenilasi dari Daun
Erythrina crista-galli
Penyusun : Lutfi Andriyani
NIM : 080810004
Pembimbing I : Dr. Mulyadi Tanjung, M.S.
Pembimbing II : Dra. Tjitjik Srie Tjahjandarie, Ph.D
Tanggal seminar : 16 Juli 2012
Disetujui Oleh :
Pembimbing I,
Dr. Mulyadi Tanjung, M.S. NIP196102051986012001
Pembimbing II,
Dra.Tjitjik Srie Tjahjandarie, Ph.D NIP 196502061988102001
Mengetahui,
Ketua Program Studi S-1 Kimia/Ketua Departemen Kimia
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga
Dr. Alfinda Novi Kristanti, DEA NIP 196711151991022001
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
iv
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI Skripsi ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam
lingkungan Universitas Airlangga, diperkenankan untuk dipakai sebagai referensi
kepustakaan, tetapi pengutipan harus seizin penyusun dan harus menyebutkan
sumbernya sesuai kebiasaan ilmiah.
Dokumen skripsi ini merupakam hak milik Universitas Airlangga.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Segala puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan berkat dan
rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul
“Isolasi dan Uji Antioksidan Flavonoid Terprenilasi dari Daun Erythrina
crista-galli”. Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi persyaratan akademis
pendidikan dalam bidang kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Airlangga.
Pada kesempatan ini, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Ayah dan Ibu tercinta yang banyak memberikan kasih sayang dan do’a yang
tiada henti, semangat serta dukungan sejak penyusunan dimulai sampai
terselesaikannya naskah skripsi ini.
2. Dr. Mulyadi Tanjung, M.S, selaku pembimbing I atas bimbingan, saran,
nasehat, dan bantuan beliau yang memberikan manfaat dalam penyusunan
skripsi ini.
3. Dra. Tjitjik Srie Tjahjandarie, Ph.D, selaku pembimbing II atas segala
bimbingan, arahan, nasehat dan saran sehingga naskah skripsi dapat
terselesaikan dengan baik.
4. Dr. Nanik Siti Aminah dan Drs. Imam Siswanto selaku penguji I dan II atas
masukan, kritik dan saran dalam perbaikan naskah skripsi.
5. Dr. Sri Sumarsih, M.Si, dan Dr. Afaf Baktir, selaku dosen wali yang telah
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
vi
memberikan arahan dan nasehat dalam penyusunan proposal skripsi ini.
6. Dr. Alfinda Novi Kristanti, DEA, selaku Ketua Departemen Kimia FST
UNAIR yang telah memberikan arahan selama penyusun belajar di
Departemen Kimia.
7. Seluruh Staf Pengajar Program Studi S1 Kimia yang telah memberikan ilmu
yang bermanfaat kepada penyusun.
8. Laboran dan staf administrasi Departemen Kimia yang selalu membantu
selama penyusunan pelaksanaan skripsi.
9. Semua pihak yang telah membantu penyusunan naskah skripsi ini.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat
dalam penyusunan naskah skripsi. Oleh karena itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
dalam penulisan skripsi . Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan.
Surabaya, Juli 2012
Penyusun,
Lutfi Andriyani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
LEMBAR PERSEMBAHAN
Ayah dan Ibu tercinta Terima kasih atas doa yang tak henti dipanjatkan kepada Allah SWT. Setiap tetes keringat atas usaha keras dalam mencari rizki dan mendidik serta menyekolahkan hingga saya lulus sebagai sarjana S-1. Dan semua kasih sayang yang diberikan yang tak mungkin bisa dilukiskan dengan kata-kata.
Kakak tersayang Mas Ibnu, mbak Ya, dek Rere, dek Kalila, mbak Ibah, mas Ma’rup, dek Fais atas doa dan nasehat yang membangun. Kalian selalu bisa membuatQ tersenyum. Love u all, my brother n sista.
Special one, aNt (Chipaa) Trima kasih telah menamaniku selama 4th di kota Pahlawan. Banyak kenangan yang terukir disini, dan Allah mempertemukan kita kembali. Terima kasih untuk waktu dan kebersamaan yang menyenangkan. Kita sudah melalui dan berbagi banyak hal baru selama bersama. Our memory in Surabaya. Luv u paa”
My new family Keluarga Madiun, Ibu aNt, Alm. Romo, Tika dan Keluarga Surabaya, bude, pakde, mbak Diah, mbak Andri, Rafi, Bibah, mas Mufid , telah menjadikanku bagian keluarga kalian yang baru. Terima kasih atas perhatian dan kebaikan kalian semua. Sangat menyenangkan bisa menjadi bagian dari kalian.
Spesial buat teman-teman curhat Amel (Gimbull), Riza, Mumun, Wike, Rista pasti kan merindukan kalian semua. Terima kasih sudah menjadi teman curhatku dalam segala suasana, kegalauan percintaan dan kegalauan kuliah sampai skripsi. Kalian ga terlupakan rek, semoga kita semua sukses untuk masa depan. Amieen
Partner setiaQ mbak Ratih ‘07 Terima kasih sudah banyak membantuQ selama penelitian sampai detik menjelang sidang skripsi. Ga akan terlupakan bahwa keberhasilan skripsiQ ini juga sebagian banyak karena bantuanmu. Semoga dengan sukses cita-citamu jadi dosen mbak. Chemungudhh...hehe
Teman-teman kimia angkatan 2008 Kenangan menjadi bagian dari teman-teman kimia ’08, banyak cerita dalam kebersamaan dan susahnya menjadi mahasiswa akan selalu teringat. Semoga kita semua sukses dengan cita-cita dan keinginan kita Rek. Tetap jaga silaturahmi meski nantinya berpisah. Kalian semua ga terlupakan. Miss u aLL, Guys
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
vii
Lutfi Andriyani, 2012, ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli. Skripsi ini di bawah bimbingan Dr. Mulyadi Tanjung, M.S dan Dra. Tjitjik Srie Tjahjandarie, Ph.D, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga.
ABSTRAK
Erythrina crista-galli adalah salah satu spesies dari famili Leguminosae. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur flavonoid terprenilasi dari daun Erythrina crista-galli dan menentukan aktivitas antioksidan terhadap DPPH. Ekstraksi dari daun Erythrina crista-galli dengan pelarut metanol menunjukkan sebuah pterokarpan terprenilasi yang identik dengan phaseollidin. Struktur phaseollidin telah dijelaskan berdasarkan data spektroskopi, termasuk UV, MS, spektrum 1D dan 2D NMR. Selain itu, senyawa ini telah diuji untuk sifat antioksidan melawan radikal DPPH, menunjukkan IC50 = 99 ± 5,46 ppm.
Kata kunci : Flavonoid, Pterokarpan terprenilasi, Erythrina crista-galli, Antioksidan.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
viii
Lutfi Andriyani, 2012, ISOLATION AND ANTIOKSIDANT ACTIVITY TEST PRENYLATED FLAVONOID FROM THE LEAVES OF Erythrina crista-galli. This final project is guidance by Dr. Mulyadi Tanjung, M.S and Dra. Tjitjik Srie Tjahjandarie, Ph.D, Chemistry Departement Faculty of Science and Technology Airlangga University
ABSTRACT
Erythrina crista-galli is one of species from Leguminosae family. The purpose of this research are to know the structure of prenylated flavonoid from the leaves of Erythrina crista-galli and determine of antioxidant activity toward DPPH. Extraction of the leaves of Erythrina crista-galli with methanol yielded a prenylated pterocarpan of phaseollidin. The structure of phaseollidin had been elucidated based on spectroscopic data, including UV, MS, 1D and 2D NMR spectra. Furthermore, this compound was evaluated for their antioxidant properties against DPPH radical, showing their IC50 = 99 ± 5,46 ppm, respectively.
Keywords: Flavonoid, Prenylated pterocarpan, Erythrina crista-galli, antioxidant
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
ix
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................ ii LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii LEMBAR PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI ....................................... iv KATA PENGANTAR ..................................................................................... v ABSTRAK ....................................................................................................... vii ABSTRACT .................................................................................................... viii DAFTAR ISI.................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 3 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 5 2.1 Leguminosae .................................................................................... 5 2.2 Erythrina ........................................................................................... 5 2.3 Erythrina crista-galli ........................................................................ 6 2.4 Fitokimia Tumbuhan Erythrina ....................................................... 6 2.5 Flavonoid .......................................................................................... 9 2.6 Senyawa Turunan Fenolik Lainnya dari Erythrina .......................... 35 2.7 Bioaktivitas Senyawa Turunan Fenolik Erythrina ........................... 37 2.8 Ekstraksi dan Isolasi Senyawa Flavonoid ......................................... 38 2.9 Analisa Spektroskopi ........................................................................ 39 2.10 Tinjaun tentang Antioksidan ........................................................... 43 2.10.1 Antioksidan............................................................................. 43 2.10.2 Aktivitas antioksidan .............................................................. 44 BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 46 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 46 3.2 Bahan dan Alat Penelitian ................................................................. 46 3.2.1 Sampel penelitian ..................................................................... 46 3.2.2 Bahan penelitian ....................................................................... 46 3.2.3 Alat-alat penelitian .................................................................... 47 3.3 Prosedur Kerja ................................................................................... 47 3.3.1 Ekstraksi, isolasi dan pemurnian senyawa flavonoid................ 47 3.3.3 Sifat antioksidan ....................................................................... 49
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
x
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 51 4.1 Ekstraksi dan Pemurnian Senyawa Flavonoid .................................. 52
4.2 Penentuan Struktur Senyawa Hasil Isolasi ....................................... 53 4.3 Sifat Antioksidan Senyawa Hasil Isolasi .......................................... 59 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 61 5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 61 5.2 Saran .................................................................................................. 61 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 63 LAMPIRAN
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Gambar Halaman
1 Senyawa flavanon terplenilasi ……………………............. 12 2 Senyawa piranoflavanon Erythrina ……………………… 14 3 Senyawa furanoflavanon Erythrina …………………....... 15 4 Senyawa turunan 5-deoksiflavenon Erythrina …………... 17 5 6 7 8
Senyawa turunan calkon Erythrina ……………………… Senyawa turunan pterokarpan Erythrina ………………... Senyawa turunan furanopterokarpan Erythrina……….... Senyawa turunan furanpterokarpan Erythrina ………….
18 21 23 23
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Senyawa turunan kumestan Erythrina ………………….. Senyawa turunan isoflavanon Erythrina ……………….. Senyawa turunan 5-deoksiflavanon Erythrina …………… Senyawa turunan prenil isoflavanon Erythrina …………... Senyawa turunan piranoisoflavanon Erythrina …………. Senyawa turunan furanoisoflavanon Erythrina ………….. Senyawa turunan 5-deoksi isoflavanon terplenilasi Erythrina Senyawa turunan isoflavan terplenilasi Erythrina ……….. Senyawa turunan fenolik isoflav-3-en terplenilasi Erythrina Senyawa turunan 2-arilbenzofuran Erythrina ...................... Senyawa turunan 2-arilbenzofuran Erythrina ..................... Senyawa turunan 3-fenoksikromon Erythrina ..................... Korelasi HMBC senyawa fuskakarpan A ............................. Korelasi HMBC paseollidin .................................................... Korelasi COSY H-H paseollidin .............................................
24 26 26 30 32 32 33 34 35 36 37 37 41 57 58
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Tabel Halaman
1 Distribusi senyawa fenolik tumbuhan Erythrina ………….... 7 1 Distribusi senyawa fenolik tumbuhan Erythrina (lanjutan).... 8 2 Distribusi senyawa turunan flavanon tumbuhan Erythrina….. 10 3 4 5 6 7 8 9
10
11 12 13
14
15 16 17
18
19 20 21 22 23 24 25
Pola substituent turunan flavanon pada tumbuhan Erythrina.. Distribusi senyawa turunan flavanon tumbuhan Erythrina….. Pola turunan substituen turunan 5-deoksiflavanon pada tumbuhan Erythrina…………………………………………. Distribusi senyawa turunan calkon tumbuhan Erythrina……. Senyawa turunan pterokanpan terplenilasi tumbuhan Erythrina ……………………………………………………. Pola substituen senyawa pterokarpan terplenilasi pada tumbuhan Erythrina ………………………………………… Pola substituen senyawa dehidropterokarpan terplenilasi pada tumbuhan Erythrina …………………………………... Distribusi senyawa turunan piranopterokarpan tumbuhan Erythrina ……………………………………………………. Distribusi senyawa turunan furanopterokarpan Erythrina ….. Distribusi senyawa turunan isoflavanon tumbuhan Erythrina Pola substituen turunan isoflavanon pada tumbuhan Erythrina ……………………………………………………. Pola substituen turunan 5-deoksiflavanon pada tumbuhan Erythrina ……………………………………………………. Distribusi senyawa turunan isoflavanon tumbuhan Erythrina Pola stubtituen turunan pada tumbuhan Erythrina …………. Pola substituen 5-deoksi isoflavanon pada tumbuhan Erythrina ……………………………………………………. Distribusi senyawa turunan 2-arilbenzofuran tumbuhan Erythrina ……………………………………………………. Pola substituent 2-arilbenzofuran tumbuhan Erythrina ……. Uji bioaktivitas senyawa fenolik tumbuhan Erythrina …….. Data spektrum NMR senyawa fuscakarpan A dalam CDCl3.. Data spektrum NMR senyawa paseollidin hasil isolasi ........ Data spektrum NMR senyawa paseollidin hasil isolasi ........ Data spektrum NMR senyawa paseollidin hasil isolasi ........ Uji aktivitas senyawa paseollidin dan asam askorbat terhadap DPPH
14 15
16 17
18
20
21
22 23 25
25
26 27 29
33
36 36 38 42 56 57 58 60
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
1 Spektrum UV senyawa hasil isolasi 2 Spektrum MS senyawa hasil isolasi 3 Spektrum 1H-NMR senyawa pterokarpan terprenilasi 4 Spektrum 13C-NMR senyawa pterokarpan terprenilasi 5 Hasil analisis spektrum NOESY
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Erythrina dengan nama lokal ‘dadap’ merupakan salah satu genus dari
famili Leguminosae yang banyak digunakan sebagai tanaman pelindung di
sepanjang jalan dan tanaman hias. Di samping itu, tanaman ini banyak digunakan
masyarakat dalam pengobatan tradisional. Kelompok tanaman ini lebih dari 110
spesies dengan penyebaran di daerah tropis dan subtropis (Heyne, 1987). Selain
memiliki karakteristik biologi, dan kegunaannya, tanaman Erythrina telah
menjadi objek kajian fitokimia yang akhir-akhir ini banyak menarik minat para
peneliti.
Pada awalnya kajian fitokimia tanaman Erythrina lebih ditujukan terhadap
kandungan alkaloid Erythrina yang merupakan ciri khas tanaman ini. Namun
belakangan ini tampak bahwa selain menghasilkan senyawa-senyawa turunan
fenolik golongan alkaloid, tanaman Erythrina juga menghasilkan senyawa
turunan fenolik lainnya diantaranya flavonoid, kromon, 2-arilbenzofuran,
kumarin, asam sinamat dan stilbenoid. Senyawa golongan flavonoid merupakan
senyawa turunan fenolik utama yang dihasilkan dari tanaman Erythrina, antara
lain dari turunan flavanon, calkon, flavon, pterokarpan, isoflavanon, isoflavon,
isoflavan, dan isoflav-3-en. Pola oksigenasi senyawa golongan flavonoid dari
tanaman Erythrina umumnya ditemukan pada tanaman antara lain pola
oksigenasinya di C-5, C-7, C-4’ atau C-5, C-7, C-3’, C-4’. Disamping itu, pada
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
2
tanaman Erythrina ditemukan pola oksigenasi yang tidak lazim ditemukan pada
tumbuhan yakni pola 5-deoksigenasi ( C-7, C-4’ atau C-7, C-3’, C-4’). Keunikan
pola oksigenasi dari tanaman Erythrina juga mempunyai pola oksigenasi C-5, C-
7, C-2’,C-4’/C-5, C-7, C-2’,C-4’-C-6’/C-7, C-2’,C-4’ atau C-7, C-2’,C-4’, C-6’.
Namun demikian, keistimewaan dari senyawa-senyawa golongan flavonoid pada
kelompok tanaman ini adanya gugus isopren yang terikat pada salah satu atau
kedua inti aromatik golongan flavonoid, yakni substituen prenil (C5) dan dikenal
sebagai flavonoid terprenilasi. Modifikasi kimia antara substituen prenil (C5)
dengan gugus fenol menghasilkan turunan piranoflavonoid dan furanoflavonoid.
Senyawa flavonoid terprenilasi memperlihatkan berbagai aktivitas antara lain
antimalaria, antikanker, anti HIV, antimikroba, antioksidan dan sebagainya.
Selanjutnya, keragaman struktur flavonoid Erythrina diperluas oleh adanya
metilasi pada sebagian gugus fenol. Berdasarkan asal tumbuhan yang dikaji, baru
Erythrina variegata saja yang dilaporkan berasal dari tumbuhan Erythrina asal
Indonesia, sehingga kajian fitokimia sejenis perlu dilakukan untuk tumbuhan
Erythrina Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan keragaman struktur
kimiawi turunan flavonoid dari dadap merah (Erythrina crista-galli) yang sampai
saat ini belum ada laporan kajian fitokimia yang berasal dari daun tanaman ini.
Selain kajian fitokimia, penelitian ini bertujuan untuk menentukan sifat
antioksidan terhadap DPPH dari senyawa-senyawa turunan flavonoid yang
berhasil diisolasi.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
3
Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ekstraksi
menggunakan pelarut metanol, dilanjutkan dengan fraksinasi dan pemurnian
menggunakan berbagai teknik kromatografi seperti kromatografi cair vakum, dan
kromatografi radial. Penentuan struktur molekul ditetapkan berdasarkan cara-cara
spektroskopi, yang meliputi spekroskopi ultraviolet (UV), inframerah (IR),
resonansi magnit inti (NMR) 1D (1H NMR dan 13C NMR) dan 2D (COSY,
HMQC dan HMBC) serta spektroskopi massa (MS). Selanjutnya, senyawa-
senyawa hasil isolasi ditentukan sifat antioksidan terhadap pereaksi DPPH (2,2,-
difenil-1-pikrilhidrazil) menggunakan metode peredaman radikal bebas
(Molyneux, 2004; Meselhy, 2003).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimanakah struktur senyawa flavonoid yang terdapat pada daun
dadap merah (Erythrina crista-galli)?
2. Apakah senyawa flavonoid hasil isolasi daun tanaman dadap merah
(Erythrina crista-galli) mempunyai aktivitas antioksidan?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menentukan struktur kimia senyawa flavonoid hasil isolasi dari daun
tanaman dadap merah (Erythrina crista-galli).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
4
2. Menentukan aktivitas antioksidan senyawa flavonoid hasil isolasi daun
tanaman dadap merah (Erythrina crista-galli).
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat hasil penelitian ini diharapkan dapat :
1. Memberikan kontribusi senyawa flavonoid dari dadap merah (Erythrina
crista-galli) dari aspek fitokimia.
2. Memberikan informasi bahwa tanaman dadap merah (Erythrina crista-
galli) memiliki aktivitas antioksidan.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Leguminosae
Leguminosae merupakan famili tumbuhan yang memiliki genus dan
spesies yang paling banyak dalam dunia tumbuh-tumbuhan. Tanaman ini banyak
dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan pangan, bangunan, dan pengobatan
tradisional.
Berdasarkan studi literatur, tumbuhan dari famili Leguminosae banyak
mengandung senyawa terpen, steroid, arilpropanoid, antrakuinon, flavonoid dan
alkaloid yang mempunyai aktivitas sebagai antiinflamasi, antikanker, antivirus,
antikolesterol, osteoporosis, dan antioksidan (Yenesew dkk, 2004).
2.2 Erythrina
Erythrina merupakan salah satu genus dari famili Leguminosae yang
mempunyai lebih dari 110 spesies dan tersebar di Amerika Selatan dan di negara
yang beriklim tropis dan subtropis. Berdasarkan studi literatur, senyawa metabolit
sekunder seperti alkaloid, pterocarpan dan flavonoid yang lain dilaporkan sebagai
senyawa penyusun dalam genus Erythrina serta diketahui juga senyawa metabolit
sekunder yang lain seperti terpen, steroid, dan arilpropanoid. Senyawa metabolit
sekunder tersebut memperlihatkan aktifitas sebagai antimalaria, anti-HIV,
antioksidan, antimikrobial, antiinflamasi (Na dkk, 2006).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
6
2.3 Erythrina crista galli
Erythrina crista-galli merupakan tanaman yang berasal dari negara
Amerika Latin. Di Brazil tanaman ini dikenal dengan sebutan “Corticeira”,
sedangkan di Indonesia biasanya akrab dikenal dengan nama “Dadap Merah”. Hal
ini dikarenakan warna bunga dari Erythrina crista-galli yang berwarna merah
terang. Meskipun tanaman ini banyak ditanam disepanjang jalan dan digunakan
sebagai tanaman hias, namun bisa juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional,
kulit batangnya bisa digunakan untuk obat reumatik, hepatitis, dan sedasi,
sedangkan daunnya bisa digunakan sebagai antibakteri, antimalaria, antioksidan
(Ozawa dkk, 2010).
2.4 Fitokimia Tumbuhan Erythrina
Fitokimia tumbuhan Erythrina mengandung senyawa metabolit sekunder
diantaranya terpen, steroid, arilpropanoid, alkaloid dan flavonoid. Profil fitokimia
genus Erythrina sangat khas, misalnya kandungan alkaloid pada tumbuhan ini
berupa golongan benzilisoquinolin, yakni alkaloid erithrina. Senyawa fenolik
lainnya, seperti flavonoid, 2-aril benzofuran, kromon, kumarin dan stilben terpadu
dengan gugus isopren, yakni prenil (C5). Golongan flavonoid genus ini selain
terikat gugus isopren juga mempunyai pola oksigenasi yang tidak lazim dan
jarang ditemukan pada tumbuhan lain, yakni turunan 5-deoksiflavonoid (Nguyen
dkk, 2011).
Profil fitokimia khususnya senyawa-senyawa fenolik genus Erythrina
menghasilkan senyawa alkaloid, flavonoid, kromon, kumarin dan stilben seperti
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
7
yang tercantum pada Tabel-1. Berdasarkan data tersebut spesies Erythrina berasal
dari Indonesia baru Erythrina variegata yang dilaporkan kandungan kimianya.
Tabel-1. Distribusi senyawa fenolik tumbuhan Erythrina
Spesies Bagian tumbuhan
Asal Jenis kerangka Pustaka
E. abyssinica Kulit batang Kenya, Uganda
Flavanon, pterokarpan,, calkon, benzofuran, kumestan
Cui dkk., 2007; 2008; Ichimaru, dkk, 1996; Moriyasu dkk, 1998; Nguyen dkk, 2009; 2010a; 2010b, 2011; Yenesew, dkk, 2004
E. addisoniae Akar, Kulit batang
Ghana, Kamerun
Flavanon, pterokarpan,, calkon, isoflavon, aril benzofuran, stilben,
Na dkk, 2007; Talla dkk., 2003; Watjen dkk, 2007; 2008;
E. bidwillii Batang, Bunga Jepang Isoflavan terprenilasi, alkaloid eritrin
Tanaka dkk, 1998a; 1998b;
E. burttii Kulit akar, Kulit batang,
Uganda Flavanon, isoflavan, isoflavon,pterokarpan, aril benzofuran
Yenesew, dkk, 2002; 2003; 2005
E. crista-galli Buah, Kulit Batang
Brazil Alkaloid eritrin Maier, dkk, 1999; Ozawa dkk, 2010
E. eriotricha Kulit akar, Kulit batang
Kamerun Isoflavanon Nkengfack dkk, 1995; 1997
E. fusca Kulit batang Thailand Flavanon, isoflavon Innok dkk, 2009; 2010
E. glauca Kulit batang Guatemala Isoflavon, pterokarpan
Mckee dkk, 1997
E. indica Kulit akar, Biji
Nigeria Flavon, isoflavon, kumarin
Nkengfack dkk, 2000; 2001; Waffo dkk, 2000; Yadava ddk, 1999
E. latissima Kulit batang Zimbabwe Flavon, isoflavanon, isoflavon
Chacha dkk, 2005; Wanjala dkk, 2000
E. lysistemon Kulit batang, Bunga
Mesir, Kamerun, Zimbabwe
Flavanon, isoflavanon, isoflavon, pterokarpan, alkaloid eritrin
Dao dkk, 2009; El-Masry dkk, 2002; Juma dkk, 2004; Nde dkk, 2011
E. mildbraedii Kulit akar Kamerun Flavanon, isoflavan, isoflavon, calkon,
Jang dkk, 2008; Na dkk, 2006; Njamen dkk, 2003
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
8
pterokarpan
E. mulungu Bunga Brazil Alkaloid eritrin Faggion dkk, 2011; Flausino dkk, 2007
Tabel-1. Distribusi senyawa fenolik tumbuhan Erythrina (lanjutan).
E. orientalis Akar, Batang Jepang Isoflavanon, pterokarpan
Tanaka dkk, 1996; 1997; 1998a; 1998b
E. poeppigiana Akar, Kulit batang
Bolivia, Jepang
Aril benzofuran, , isoflavan, isoflavanon, isoflavon, pterokarpan
Djiogue dkk, 2009; Tanaka dkk, 2002; 2003; 2004
E. sacleuxii Kulit batang, Kenya Isoflavanon, isoflavon, pterokarpan
Yenesew dkk, 1998; 2000
E. senegalensis Biji, Kulit batang
Kamerun Isoflavon, alkaloid eritrin
Wandji dkk, 1995a
E. sensegalensis Kulit batang Kamerun Isoflavanon Wandji dkk, 1995b
E. suberosa Akar, Batang Pakistan Isoflavon, pterokarpan Tanaka dkk, 2001a, 2001b
E. subumbrans Kulit batang, Thailand Flavanon, isoflavanon, isoflavon, isoflavan, pterokarpan, alkaloid eritrin
Rukachaisirikul dkk, 2007; 2008;
E. sigmoidea Akar, Kulit akar
Kamerun Flavanon, Isoflavanon, pterokarpan
Nkengfack dkk, 1997
E. variegata Akar, Batang, Kulit batang
China, Indonesia, Pakistan, Samoa
Flavanon, isoflavon isoflavanon , isoflavan, kromon, pterokarpan, difenil propan
Tanaka dkk, 2002a;2002b, 2003; Xiaoli, 2006;
E. velutina Biji Brazil Alkaloid eritrin Ozawa dkk, 2009
E. vellutina Kulit batang Brazil Flavanon, isoflavanon Da-Cunha dkk, 1996
E. vogelii Kulit akar, Kulit batang
Nigeria Flavon, isoflavon Queiroz, dkk, 2002; Waffo dkk, 2006
E. zeyheri Akar Jepang Isoflavon, isoflavan, pterokarpan
Tanaka dkk, 2003a
Berdasarkan data Tabel-1, pada bagian daun belum pernah dilaporkan data
fitokimia dari tanaman Erythrina.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
9
2.5. Flavonoid
Senyawa flavonoid merupakan senyawa fenolik utama yang terdapat
dalam genus Erythrina. Jenis flavonoid dari genus tanaman ini antara lain calkon,
flavanon, flavon, pterokarpan, isoflavanon, isoflavon, isoflavan, dan isoflav-3-en.
Turunan flavanon, pterokarpan, isoflavanon, dan isoflavon merupakan kandungan
utama dari genus tanaman ini. Keunikan senyawa flavonoid genus ini terpadu
dengan gugus terpen, yakni substituen prenil (C5) yang terikat pada salah satu atau
kedua inti aromatik flavonoid. Modifikasi kimiawi antara gugus fenol dengan
substituen prenil (C5) melalui siklisasi dan oksidasi menghasilkan kerangka
piranoflavonoid atau furanoflavonoid. Senyawa flavonoid genus tanaman ini
mempunyai pola oksigenasi di C-5/7/4’ atau C-5/7/3’/4’ yang lazim ditemukan
pada tanaman lain. Di samping itu, genus Erythrina juga ditemukannya kerangka
5-deoksiflavonoid atau pola oksigenasi C-5/7/2’/4’ atau C-5/7/3’/2’/4’/6’.
Flavanon
Senyawa turunan flavanon merupakan jenis flavonoid yang paling banyak
ditemukan dalam genus Erythrina. Enam puluh tiga senyawa turunan flavanon
telah diisolasi dan diidentifikasi dari tumbuhan Erythrina seperti terlihat pada
Tabel-2. Karakteristik pola oksigenasi pada cincin A dan B mengikuti pola
oksigenasi yang ditemukan pada umumnya struktur flavanon dari tumbuh-
tumbuhan, yaitu di C-5 dan C-7 (cincin A), dan C-4’ atau C-3’ dan C-4’ (cincin
B) seperti terlihat pada Tabel-2. Umumnya pola oksigenasi yang ditemukan
berupa gugus fenol bebas tetapi pada beberapa senyawa turunan flavanon, gugus
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
10
fenol mengalami modifikasi kimia dari gugus fenol termetilasi menjadi gugus
metoksi. Substituen prenil (C5) yang terikat di C-6 dan/atau C-8 (cincin A),
sementara di cincin B gugus prenil terikat di posisi orto terhadap gugus fenol.
Modifikasi kimiawi lebih lanjut dari rantai samping prenil lazimnya adalah
siklisasi intramolekul dan oksidasi. Oksidasi pada rantai prenil menghasilkan
alilik alkohol. Siklisasi gugus fenol dengan substituen prenil memberikan
keragaman lebih lanjut terhadap senyawa turunan flavanon pada Erythrina seperti
turunan piranoflavanon atau furanoflavanon.
Tabel-2. Distribusi senyawa turunan flavanon tumbuhan Erythrina
Senyawa Spesies Pustaka
Naringen (1) E. addisoniae Watjen dkk, 2008 Isosakuranetin (2) E. addisoniae Watjen dkk, 2008 Sigmoidin A (3) E. abyssinica,
E. latissima Cui dkk., 2007; Ichimaru, dkk, 1996; Wanjala dkk, 2000
Sigmoidin B (4) E. abyssinica Cui dkk., 2007; Ichimaru, dkk, 1996 Sigmoidin B 4’-metil eter (5) E. abyssinica,
E. burttii E. vellutina
Da-Cunha dkk., 1997; Ichimaru, dkk, 1996; Yenesew dkk, 2005
3’-Prenilnaringenin (6) E. abyssinica Cui dkk., 2007 4’-O-Metilikoflavanon (7) E. mildbraedii Jang dkk, 2008 Abissinin II (8) E. abyssinica,
E. mildbraedii Cui dkk., 2007; Ichimaru, dkk, 1996; Jang dkk, 2008; Yenesew, dkk, 2004
Abissinin III (9) E. abyssinica Ichimaru, dkk, 1996 Abissinon V (10) E. abyssinica,
E. addisoniae, E. burttii, E. mildbraedii, E. sacleuxii, E.subumbrans, E. variegata
Ichimaru, dkk, 1996; Moriyasu dkk, 1998; ; Na dkk, 2006; Rukachaisirikatul dkk, 2008; Watjen dkk, 2008; Yenesew dkk, 2005; 2000; Xiaoli dkk, 2006
Abissinon V 4’-metileter (11) E. abyssinica, E. addisoniae, E. burttii, E. mildbraedii, E. sacleuxii
Moriyasu dkk, 1998; Na dkk, 2006; Watjen dkk, 2008; Yenesew dkk, 2003; 2000
Lonkokarpol A (12) E. fusca Innok dkk, 2009 5,7,4’-Trihidroksi-3’-metoksi-5’-prenil flavanon (13)
E. latissima Wanjala dkk, 2000
Lespedezaflavanon B (14) E. subumbrans Rukachaisirikatul dkk, 2008 5-Hidroksisoporanon (15) E. subumbrans Rukachaisirikatul dkk, 2008; 2007
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
11
Abissinoflavanon IV (16) E. abyssinica Cui dkk., 2007 Abissinoflavanon V (17) E. abyssinica Cui dkk., 2007 Abissinoflavanon VI (18) E. abyssinica Cui dkk., 2007 Abissinoflavanon VII (19) E. abyssinica,
E. addisoniae Cui dkk., 2007; Watjen dkk, 2008
Sigmoidin E (20) E. mildbraedii Na dkk, 2006 Sigmoidin F (21) E. abyssinica,
E. latissima Ichimaru, dkk, 1996; Wanjala dkk, 2000
Sigmoidin G (22) E. sigmoidea Nkengfack dkk, 1997 Sigmoidin L (23) E. sigmoidea Nkengfack dkk, 1997 Burttinodehidrat (24) E. burttii Yenesew dkk, 2003 Burttinon (25) E. burttii,
E. lysistemon El Masry dkk, 2002; Yenesew dkk, 2003
7,5’-Trihidroksi-2’-prenil-(2’’,2’’-dimetilpirano)-(3’,4’,5’’,6’’)flavanon (26)
E. abyssinica Cui dkk., 2008
5,7,5’-Trihidroksi-[2’’-(5’’-hidroksi)-metilpirano)-(3’,4’,5’’,6’’)flavanon (27)
E. abyssinica Cui dkk., 2008
5,7-Dihidroksi-3’-metoksi-[2’’-(5’’-hidroksi)-metilpirano)-(3’,4’,5’’,6’’)flavanon (28)
E. abyssinica Cui dkk., 2008
5,7-Dihidroksi-[(3’,4’,5’’,6’’)-(2’’,2’’-dimetilpirano)-(5’,6’,5’’,6’’)- (2’’,2’’-dimetilpirano)flavanon (29)
E. abyssinica Cui dkk., 2008
5,7-Dihidroksi-5’-prenil-[2’’,2’’-(3’’-hidroksi)-dimetilpirano]-(3’,4’,5’’,6’’) flavanon (30)
E. abyssinica Cui dkk., 2008
5,7-Dihidroksi- [2’’,2’’-(3’’,4’’-dihidroksi)-dimetilpirano]-(3’,4’,5’’,6’’) flavanon (31)
E. abyssinica Cui dkk., 2008
5,7-Dihidroksi-5’-prenil-[2’’,2’’-(3’’,4’’-dihidroksi)-dimetilpirano]-(3’,4’,5’’,6’’) flavanon (32)
E. abyssinica Cui dkk., 2008
5,7,5’-Trihidroksi- [2’’,2’’-(4’’-kromanon)-dimetilpirano]-(3’,4’,5’’,6’’) flavanon (33)
E. abyssinica Cui dkk., 2008
Fuscaflavanon A1 (34) E. fusca Innok dkk, 2009 Fuscaflavanon A2 (35) E. fusca Innok dkk, 2009 Fuscaflavanon B (36) E. fusca Innok dkk, 2009 Lonkokarpol C (37) E. fusca Innok dkk, 2009 Lonkokarpol D (38) E. fusca Innok dkk, 2009 Lupinifolin (39) E. fusca Innok dkk, 2009
Pola substituen hidroksi, metoksi, dan prenil yang terikat di inti aromatik
pada kerangka dasar struktur flavanon tumbuhan Erythrina dapat dilihat pada
Tabel-3. Jenis turunan flavanon tumbuhan Erythrina terdiri dari prenil flavanon,
piranoflavanon, dan furanoflavanon.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
12
O
OOH
HO
(4)
O
OOH(3)
O
OOH
HO
(12)
OH OH
HO
OH
OH
OH
Gambar-1. Senyawa flavanon terprenilasi
Erythrina
O
OOH
HO
(17)
O
OOH
HO
(18)
O OOOH
OH
HO
O
OOH(19)
HO
HO
OH
O
O
O
HO
OH(20)
O
O
HO
OH
OHO
(21)
O
OOH
(22)
HO
OHO
OH
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
13
O
OOH
HO
(23)
O
OOH
HO
(24)
O OCH3
OH
OH O
OOH(25)
HO
OCH3
O
O
O
OHHO
OH(26) (27)
OH
O
O
O
OH
OH
HO
CH2OH
(28)
O
O
O
OCH3
OH
HO
CH2OH
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
14
Gambar-2. Senyawa piranoflavanon Erythrina
Tabel-3. Pola substituen turunan flavanon pada tumbuhan Erythrina
Senyawa C-6 C-7 C-8 C-2’ C-3’ C-4’ C-5’ C-6’
Naringen (1) H OH H H H OH H H Isosakuranetin (2) H OH H H H OCH3 H H Sigmoidin A (3) H OH H prenil OH OH prenil H Sigmoidin B (4) H OH H H OH OH prenil H Sigmoidin B 4’-metil eter (5)
H OH H H OH OCH3 prenil H
3’-Prenilnaringenin (6) H OH H H Prenil OH H H 4’-O-Metilikoflavanon (7) H OH H H Prenil OCH3 H H Abissinin II (8) H OH H H OCH3 OH prenil H Abissinin III (9) H OH H H OH OH prenil Prenil Abissinon V (10) H OH H H Prenil OH prenil H Abissinon V 4’-metileter (11)
H OH H H Prenil OCH3 prenil H
Lonkokarpol A (12) Prenil OH prenil H H OH H H 5,7,4’-Trihidroksi-3’- H OH H H OCH3 OH prenil H
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
15
metoksi-5’-prenil flavanon (13) Lespedezaflavanon B (14) H OH prenil H Prenil OH H H 5-Hidroksisoporanon (15) H OH prenil H Prenil OH prenil H
O
O
OH
OH
O
HO
O
O
OH
OH
OHO
O
OOH(16)
HO
OH
O
(37) (38)
Gambar-3. Senyawa furanoflavanon Erythrina
Selanjutnya turunan flavanon lainnya dari tumbuhan Erythrina adalah
turunan 5-deoksiflavanon, suatu jenis kerangka flavanon yang jarang ditemukan
dalam tumbuhan. Senyawa turunan 5-deoksiflavanon Erythrina tercantum pada
Tabel-4.
Tabel-4. Distribusi senyawa turunan flavanon tumbuhan Erythrina
Senyawa Spesies Pustaka
Likuiritigenin (40) E. abyssinica, E. addisoniae, E. fusca
Innok dkk, 2010; Nguyen dkk, 2011; Watjen dkk, 2008
Likuiritigenin-5’-O-metil eter (41) E. abyssinica Nguyen dkk, 2011 5-Deoksiabissinin II (43) E. abyssinica Cui dkk., 2007 Abissinon II (44) E. abyssinica,
E. addisoniae, E. latissima
Chacha dkk, 2005; Nguyen dkk, 2011; Watjen dkk, 2008
Abissinon IV (45) E. abyssinica, E. addisoniae, E. mildbraedii
Moriyasu dkk, 1998; Na dkk, 2006; Watjen dkk, 2008
Abissinon IV- 4’-metil eter (46) E. mildbraedii Na dkk, 2006 Eribissin K (47) E. abyssinica Nguyen dkk, 2011 Erilatissin C (48) E. latissima Chacha dkk, 2005 Glabrol (49) E. subumbrans Rukachaisirikatul dkk, 2007 Abissinon III (50) E. abyssinica Nguyen dkk, 2011 7,5’-Dihidroksi--[2’’,2’’-(3’’,4’’-dihidroksi)-dimetilpirano]-(3’,4’,5’’,6’’)flavanon (51)
E. abyssinica Cui dkk., 2007
7,5’,-Dihidroksi-[2’’,2’’-(3’’-hidroksi)-dimetilpirano]-(3’,4’,5’’,6’’)flavanon (52)
E. abyssinica Cui dkk., 2007
Eribissin G (53) E. abyssinica Nguyen dkk, 2011
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
16
Senyawa turunan 5-deoksiflavanon Erythrina terdiri dari jenis 5-
deoksiflavanon terprenilasi, dan 5-deoksipiranoflavanon. Pola substituen
hidroksi, metoksi, prenil dari senyawa turunan 5-deoksiflavanon tercantum pada
Tabel-5.
Tabel-5. Pola substituen turunan 5-deoksiflavanon pada tumbuhan Erythrina
Senyawa C-6 C-7 C-8 C-2’ C-3’ C-4’ C-5’ C-6’
Likuiritigenin (40) H OH H H H OH H H Likuiritigenin-5’-O-metil eter (41)
H OH H H H OH OCH3 H
5-Deoksiabissinin II (43) H OH H H OCH3 OH Prenil H Abissinon II (44) H OH H H H OH Prenil H Abissinon IV (45) H OH H H Prenil OH Prenil H Abissinon IV- 4’-metil eter (46)
H OH H H Prenil OCH3 Prenil H
Eribissin K (47) H OH H H H OH CHO H Erilatissin C (48) H OH H H OH OCH3 Prenil prenil Glabrol (49) H OH prenil H Prenil OH H H
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
17
Gambar-4. Senyawa turunan 5-deoksiflavanon Erythrina
Calkon
Senyawa turunan calkon merupakan salah satu golongan minor flavonoid
yang ditemukan pada tumbuhan Erythrina. Empat senyawa calkon yang telah
berhasil diisolasi dari tumbuhan Erythrina antara lain isolikuiritigenin (54), 5’-
prenilbutein (55), likoagrocalkon A (56), isobavacalkon (57) seperti yang
tercantum pada Tabel-6.
Tabel-6. Distribusi senyawa turunan calkon tumbuhan Erythrina
Senyawa Spesies Pustaka
Isolikuiritigenin (54) E. fusca Innok dkk, 2010 5’-prenilbutein (55) E. abyssinica, E. addisoniae Yenesew, dkk, 2004, Nguyen dkk, 2010a Likoagrocalkon A (56) E. abyssinica, E. addisoniae Cui dkk., 2007, Nguyen dkk, 2010a Isobavacalkon (57) E. burttii, E. fusca Innok dkk, 2009; Yenesew, dkk, 2002
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
18
O
OH
HO
OH O
OH
HO
OH
OH
O
OH
HO
OHO
OH
HO
OH
(54) (55)
(56) (57)
Gambar-5. Senyawa turunan calkon Erythrina
Pterokarpan
Senyawa turunan pterokarpan merupakan golongan isoflavonoid
(flavonoid, 1,2-diarilpropan) yang termodifikasi dan merupakan golongan utama
fenolik dalam genus Erythrina. Berdasarkan studi literatur lebih 70 senyawa
turunan pterokarpan telah diisolasi dari genus tanaman ini (Innok dkk, 2009).
Tabel-7. Senyawa turunan pterokarpan terprenilasi tumbuhan Erythrina
Senyawa Spesies Pustaka
Eritribissin A (58) E. abyssinica, E. fusca Innok dkk, 2010; Nguyen dkk, 2009 Eritribissin B (59) E. abyssinica Nguyen dkk, 2009 Eritribissin C (60) E. abyssinica Nguyen dkk, 2009 Eritribissin I (61) E. fusca, E. subumbrans Innok dkk, 2009, Rukachaisirikatul dkk,
2008; 2007 Eritrabissin II (62) E. abyssinica, E. burttii,
E. orientalis, E. poepigiana, E. subumbrans, E. zeyheri
Nguyen dkk, 2009; Rukachaisirikatul dkk, 2008; 2007; Tanaka dkk, 2003b; 2002; 1998; Yenesew dkk, 2002
Erivarin E (63) E.subumbrans Rukachaisirikatul dkk, 2007 Eribraedin A (64) E. burttii, E. eriotricha,
E. lysistemon, E. subumbrans, E, zeyheri
Dao dkk, 2009; Nkengfack dkk, 1995; Rukachaisirikatul dkk, 2008; 2007; Tanaka, dkk, 2003b; Yenesew dkk, 2002
Eribraedin C (65) E. abyssinica Nguyen dkk, 2009 3,9-Dihidroksi-4-prenil-[6aR:11aR] pterokarpan (66)
E. abyssinica Nguyen dkk, 2009
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
19
Erisubin C (67) E. abyssinica Nguyen dkk, 2010 Paseollidin (68) E. addisoniae, E. fusca,
E. latissima, E. poepigiana, E. zeyheri
Chacha dkk, 2005; Innok dkk, 2009; Nguyen dkk, 2009, Tanaka, dkk, 2003b; 2002; Watjen dkk, 2007
Soporapterokarpan A (69) E. abyssinica, E. poeppigiana
Nguyen dkk, 2009, Tanaka dkk, 2002
Erikristagallin (70) E. abyssinica, E. subumbrans, E. variegata, E. zeyheri
Njamen dkk, 2003, Rukachaisirikatul dkk, 2008; 2007; Tanaka dkk, 2002; 1998; Xiaoli dkk, 2006
Eristagallin A (71) E. abyssinica, E. subumbrans, E. variegata, E. zeyheri
Nguyen dkk, 2009; Rukachaisirikatul dkk, 2008; 2007, Tanaka dkk, 2003a; 2003b; 2002
Demetilmedikarpin (72) E. abyssinica,E. fusca, E. latissima, E. poeppigiana
Chacha dkk, 2005; Innok dkk, 2010; Nguyen dkk, 2010, Tanaka dkk, 2003
Calopokarpin (73) E. abyssinica, E. burttii, E. lysistemon, E. sigmoidea
Dao dkk, 2009; Nguyen dkk, 2010; Yenesew dkk, 2002
3-O-Metilcalopokarpin (74) E. glauca McKee dkk, 1997 Kristakarpin (75) E. abyssinica,E. latissima,
E. lysistemon, E.poepigiana, E. variegata
Chacha dkk, 2005; Dao dkk, 2009; Djigoe dkk, 2009; Nguyen dkk, 2010; Nkengfack dkk, 1997;Tanaka dkk, 2003; 2002; 1997, 1996
Sanwisensin (76) E. bidwilli, E. fusca, E. glauca, E.poeppigiana
Innok dkk, 2009; McKee dkk, 1997; Tanaka dkk,2002; 1998
Dolisin A (77) E. fusca Innok dkk, 2009 Fuscakarpan A (78) E. fusca Innok dkk, 2009 Fuscakarpan B (79) E. fusca Innok dkk, 2009 Fuscakarpan C (80) E. fusca Innok dkk, 2009 Eripoegin E (81) E. poeppigiana Tanaka dkk, 2002 Eripoegin H (82) E. poeppigiana Tanaka dkk, 2003 Eripoegin I (83) E. fusca Innok dkk, 2010 Hidroksikristakarpon (84) E. fusca, E. orientalis Innok dkk, 2010, Tanaka dkk, 1997; 1996 Erilisin C (85) E. lysistemon Dao dkk, 2009 Orientanol A (86) E. fusca, E. lysistemon Dao dkk, 2009; Innok dkk, 2010 Orientanol B (87) E. orientalis, E. variegata Tanaka dkk, 1998; 2002 Erizerin E (88) E. zeyheri Tanaka dkk, 2003b Erivarin D (89) E. lysistemon, E.
poeppigiana Dao dkk, 2009; Rukachaisirikatul dkk, 2007; Tanaka dkk, 2003
Sama seperti senyawa turunan flavanon, senyawa turunan pterokarpan
terdiri dari pterokarpan terprenilasi (Tabel-7), piranopterokarpan (Tabel-8), dan
furanopterokarpan (Tabel-9).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
20
Tabel-8. Pola substituen senyawa pterokarpan terprenilasi pada tumbuhan Erythrina
O
O
OH
1
2
3
4
64a
11b 6b
11a 6a
10a
7
8
9
10
Senyawa C-2 C-3 C-4 C-6a C-11a C-8 C-9 C-10
Eritribissin A (58) Prenil OH H OCH3 H H OCH3 prenil Eritribissin B (59) Prenil OH H H H H OH CHO Eritribissin C (60) Prenil OCH3 H H H OCH3 OH H Eritribissin I (61) H OH H OH H H OCH3 Prenil Eritrabissin II (62) Prenil OH H H H H OH Prenil Eribraedin A (64) H OH Prenil H H H OH Prenil Eribraedin C (65) H OH Prenil H H prenil OH H 3,9-Dihidroksi-4-prenil-[6aR:11aR] pterokarpan (66)
H OH Prenil H H H OH H
Erisubin C (67) CHO OH H H H H OH H Paseollidin (68) H OH H H H H OH Prenil Soporapterokarpan A (69) H OH H H H prenil OH H Erikristagallin (70) Prenil OH H H H H OH Prenil Eristagallin A (71) Prenil OH H OH H H OCH3 Prenil Demetilmedikarpin (72) H OH H H H H OH H Calopokarpin (73) Prenil OH H H H H OH H 3-O-Metilcalopokarpin (74) Prenil OCH3 H H H H OH H Kristakarpin (75) H OH H OH H H OH Prenil Sanwisensin (76) H OH H H H H OCH3 Prenil Erilisin C (85) H OH Prenil H H CHO OH Prenil Erizrin E (88) H OH Prenil OH H H OCH3 Prenil
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
21
O
HO O
OHOH(77)
O
HO O
OH
O
(78)
O
HO O
OCH3
OH
OH(79)
O
HO O
OCH3
OH
OH(80)O
HO O
OCH3(83) O
H
OH
HO
O O
OCH3(84)
OH
OH
O
HO O
OCH3
OH
OH
OH
(86)
O
H3CO O
OCH3
OH
OH
OH
(87)
Gambar-6. Senyawa turunan pterokarpan Erythrina
Tabel-9. Pola substituen senyawa dehidropterokarpan terprenilasi pada tumbuhan Erythrina
O
O
OH
1
2
3
4
64a
11b 6b
11a 6a
10a
7
8
9
10
Senyawa C-2 C-3 C-4 C-6 C-8 C-9 C-10
Erivarin E (63) Prenil OH H H H OCH3 Prenil Eripoegin E (81) H OH Prenil H H OH H Eripoegin H (82) H OH H H H OH Prenil Erivarin D (89) H OH H H H OCH3 Prenil
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
22
Tabel-10. Distribusi senyawa turunan piranopterokarpan tumbuhan Erythrina
Senyawa Spesies Pustaka
Eritribissin D (90) E. abyssinica Nguyen dkk, 2010 Eritribissin L (91) E. abyssinica Nguyen dkk, 2010 Eritribissin M (92) E. abyssinica Nguyen dkk, 2010 Erivarin A (93) E. subumbrans, E. variegata Rukachaisirikatul dkk, 2008, Tanaka dkk,
2002 Neorautenol (94) E. abyssinica, E. addisoniae Nguyen dkk, 2009; Watjen dkk, 2007;
Yenesew dkk, 2005 Isoneorautenol (95) E. abyssinica, E. eriotricha,
E. lysistemon Dao dkk, 2009; Nguyen dkk, 2010; Nkengfack dkk, 1995
Eribraedin B (96) E. abyssinica, E. subumbrans Nguyen dkk, 2009; Rukachaisirikatul dkk, 2007
Eribraedin D (97) E. abyssinica, E. eriotricha Nguyen dkk, 2009; Nkengfack dkk, 1995 Folitenol (98) E. abyssinica, E. orientalis,
E. poeppigiana, E. zeyheri Nguyen dkk, 2009; Tanaka dkk, 2003; 2003b; 1998
Erisubin D (99) E. abyssinica, E. lysistemon, E. suberosa
Dao dkk, 2009; Nguyen dkk, 2010; Tanaka dkk, 2001
Paseollin (100) E. burttii, E. lysistemon, E. subumbrans
Dao dkk, 2009; Rukachaisirikatul dkk, 2007; Yenesew dkk, 2002
Erilisin A (101) E. lysistemon Dao dkk, 2009 Orientanol C (102) E. orientalis, E. poepigiana Tanaka dkk, 2003; 1998 Eripoegin J (103) E.poeppigiana Tanaka dkk, 2003 Sinpterokarpin (104) E. sacleuxii Yenesew dkk, 2000 Erisubin E (105) E. abyssinica, E. suberosa Nguyen dkk, 2009; Tanaka dkk, 2001
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
23
Gambar-7. Senyawa turunan piranopterokarpan Erythrina
Tabel-11. Distribusi senyawa turunan furanopterokarpan tumbuhan Erythrina
Senyawa Spesies Pustaka
Eribraedin E (106) E. eriotricha Nkengfack dkk, 1995 Eristagallin C (107) E. lysistemon Dao dkk, 2009 Erilisin B (108) E. lysistemon Dao dkk, 2009
Gambar-8. Senyawa turunan furanopterokarpan Erythrina
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
24
Kumestan
Senyawa turunan kumestan merupakan golongan isoflavonoid (flavonoid,
1,2-diarilpropan). Senyawa turunan kumestan pada prinsipnya merupakan
oksidasi dari pterokarpan di C-6 menghasilkan gugus keton. Senyawa kelompok
ini merupakan golongan minor, hanya tiga senyawa yang telah dilaporkan yakni
eritribissin N (109), sigmoidin K (110), dan isosojagol (111) yang berhasil
dipisahkan dari kulit batang Erythrina abbyssinica (Nguyen dkk, 2010)
Gambar-9. Senyawa turunan kumestan Erythrina
Isoflavanon
Senyawa turunan isoflavanon termasuk senyawa fenolik utama golongan
isoflavonoid (flavonoid, 1,2-diarilpropan) yang paling banyak ditemukan pada
seluruh jaringan tumbuhan Erythrina. Senyawa turunan isoflavanon secara
biogenetik merupakan isomer dari flavanon dimana gugus aromatik di cincin B
mengalami reaksi penataan ulang dari C-2 ke C-3 dari struktur flavanon. Sekitar
20 senyawa isoflavanon telah dilaporkan dari berbagai spesies Erythrina.
Senyawa-senyawa isoflavanon tumbuhan Erythrina tercantum pada Tabel-12.
Struktur turunan isoflavanon terdiri dari prenilisoflavanon, piranoisoflavanon dan
5-deoksi prenilflavanon
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
25
Tabel-12. Distribusi senyawa turunan isoflavanon tumbuhan Erythrina
Senyawa Spesies Pustaka
Eritribissin E (112) E. abyssinica Nguyen dkk, 2011 Eritribissin J (113) E. abyssinica Nguyen dkk, 2011 Prostratol C (114) E. abyssinica Nguyen dkk, 2009 Bidwillon B (115) E. orientalis Tanaka dkk, 1998 Gliasperin F (116) E. glauca McKee dkk, 1997 5-Deoksigliasperin F (117) E. glauca McKee dkk, 1997 5-Deoksilikoisoflavanon (118) E. glauca McKee dkk, 1997 5,7-Dihidroksi-2’,4’,5’-trimetoksi isoflavanon (119)
E. latissima Wanjala dkk, 2000
Lisisteisoflavanon (120) E. lysistemon El Masry dkk, 2002 Orientanol D (121) E. orientalis Tanaka dkk, 1998 Orientanol E (122) E. orientalis Tanaka dkk, 1998 Orientanol F (123) E. orientalis Tanaka dkk, 1998 Eripoegin C (124) E.poeppigiana Tanaka dkk, 2002 Erivoegin D (125) E.poeppigiana Djigoe dkk, 2009, Tanaka dkk, 2002 Saklenon (126) E. sacleuxii Yenesew dkk, 2000 Erivellutinon (127) E. vellutina Da-Cunha dkk., 1997 Vestiton (128) E. fusca Innok dkk, 2010 Vogelin D (129) E. vogelii Queiroz dkk, 2002 Erizerin A (130) E. zeyheri Tanaka dkk, 2003b Erizerin B (131) E. zeyheri Tanaka dkk, 2003b
Tabel-13. Pola substituen turunan isoflavanon pada tumbuhan Erythrina O
OOH
62'
3'
4'5'
6'
2
4
Senyawa C-6 C-7 C-8 C-2’ C-3’ C-4’ C-5’ C-6’
5,7-Dihidroksi-2’,4’,5’-trimetoksi isoflavanon (119)
H OH H OCH3 H OCH3 OCH3 H
Lisisteisoflavanon (120) H OH H OH H OCH3 prenil H Orientanol F (123) Prenil OH prenil OH H OH H H Eripoegin C (124) H OH H OCH3 H OH prenil H Erivoegin D (125) H OCH3 prenil H prenil OH H H Vogelin D (129) Prenil OH H H prenil OH H H
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
26
Gambar-10. Senyawa turunan isoflavanon Erythrina
Tabel-14. Pola substituen turunan 5-deoksi isoflavanon pada tumbuhan Erythrina
Senyawa C-6 C-7 C-8 C-2’ C-3’ C-4’ C-5’ C-6’
Eritribissin E (112) H OH H OCH3 H OCH3 prenil H Prostratol C (114) H OH H OH H OCH3 prenil H 5-Deoksilikoisoflavanon (118)
H OH H H prenil OCH3 H H
Orientanol D (121) Prenil OH H OH H OH H H Erivellutinon (127) Prenil OCH3 H OH H OH H H Vestiton (128) H OH H OH H OCH3 H H Erizerin A (130) H OH prenil OH prenil OH H H Erizerin B (131) Prenil OH prenil OCH3 H OH H H
Gambar-11. Senyawa turunan 5-deoksi isoflavanon Erythrina
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
27
Isoflavon
Senyawa turunan isoflavon merupakan termasuk senyawa fenolik utama
yang paling ditemukan pada seluruh jaringan tumbuhan Erythrina. Senyawa
turunan isoflavon secara biogenetik merupakan reaksi oksidasi dari turunan
isoflavanon. Kerangka dasar senyawa turunan isoflavon sangat bervariasi, antara
lain isoflavon terprenilasi, piranoisoflavon, furanoisoflavon, 5-deoksiisoflavon
terprenilasi, 5-deoksi pirano-isoflavon, dan 5-deoksi furanoisoflavon seperti yang
terlampir pada Tabel-15.
Tabel-15. Distribusi senyawa turunan isoflavon tumbuhan Erythrina
Senyawa Spesies Pustaka
Erisenegalensein E (133) E. indica, E. lysistemon El Masry dkk, 2002; Nkengfack dkk, 2001
Isosenegalensein E (lisisteisoflavon) (134)
E. lysistemon El Masry dkk, 2002
Daidzein (135) E. indica, E. latissima, E. orientalis
Chacha dkk, 2005; Nkengfack dkk, 2000; Tanaka dkk, 1997
8-Prenildaidzein (136) E. eriotricha, E. indica Nkengfack dkk, 2000; 1997 7-Metilluteon(137) E. burttii Yenesew dkk, 2003 8-Prenilluteon (138) E. vogelii Waffo dkk., 1997 Genistein (139) E. burttii, E. fusca, E.
indica, E. latissima Chacha dkk, 2005; Nkengfack dkk, 2001; Innok dkk, 2010; Yenesew dkk, 2003
3’-Prenilgenistein (140) E. poepigiana Djigoe dkk, 2009 6,8-Diprenilgenistein (141) E. sigmoidea, E. vogelii Nkengfack dkk., 1997, Waffo dkk,
2006 Skandenon (142) E. addisoniae, E. fusca,
E. sigmoidea Innok dkk, 2010, Nkengfack dkk, 1997; Talla dkk, 2003
Wikteon (143) E. addisoniae, E. fusca, E. indica, E. lysistemon, E. orientalis, E. poepigiana, E. variegata
Djigoe dkk, 2009; El Masry dkk, 2002; Innok dkk, 2010; Nguyen dkk, 2010a, Nkengfack dkk, 2001; Pillay dkk, 2001, Tanaka dkk, 1997; Xiaoli dkk, 2006
Kajanin (144) E. indica Waffo dkk, 2000 Indikanin C (145) E. indica Waffo dkk, 2000 Indikanin D (146) E. indica Nkengfack dkk, 2001 Indikanin E (147) E. indica Nkengfack dkk, 2001 Alpinumisoflavon (148) E. indica, E. lysistemon,
E. mildbraedii, E. poepigiana
Djigoe dkk, 2009; El Masry dkk, 2002; Nde dkk, 2011; Na dkk, 2006; Nkengfack dkk, 2001
5,4’-di-O-Metilalpinum- E. indica Nkengfack dkk, 2001; Waffo dkk,
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
28
isoflavon (149) 2000 4’-Hidroksi-5,7-dimetoksiisoflavon (150)
E. mildbraedii Na dkk, 2006
Erilatissin A (151) E. latissima Chacha dkk, 2005 Erilatissin B (152) E. latissima Chacha dkk, 2005 Calikosin (153) E. latissima Chacha dkk, 2005 Neobavaisoflavon (154) E. latissima Chacha dkk, 2005 5’-Prenilpratensein (155) E. latissima,E. sacleuxii Wanjala dkk, 2000; Yenesew dkk,
1998 5’-Formilpratensein (156) E. sacleuxii Yenesew dkk, 1998 7,2’-Dihidroksi-4’-metoksi-5’-(3-metilbut-2-enil)isoflavon (157)
E. mildbraedii Jang dkk, 2008
Eritrinin B (158) E. mildbraedii Jang dkk, 2008 Parvisoflavon (159) E. mildbraedii Jang dkk, 2008 Bidwillol A (160) E.orientalis, E. variegata Tanaka dkk,2003a; 1998 Osajin (161) E.orientalis Tanaka dkk, 1997 5,4’-Dihidroksi-7-metoksi-3’-prenilisoflavon (162)
E. poepigiana Djigoe dkk, 2009
5,2’,4’-Trihidroksi-7-metoksi-3’prenilisoflavon (163)
E. poepigiana Djigoe dkk, 2009
5,4’-Dihidroksi-7-metoksi-3’-(3-metil-2-hidroksibuten-3-il) isoflavon (164)
E. poepigiana Djigoe dkk, 2009
3’-formil-5,4’-Dihidroksi-7-metoksiisoflavon (165)
E. poepigiana Djigoe dkk, 2009
5-Hidroksi-7-metoksi-(3’’,4’’-dihidro-3’’-hidroksi)-2’’,2’’-dimetilpirano[3’,4’,5’’,6’’] isoflavon (166)
E. poepigiana Djigoe dkk, 2009
7-Demetilrobustigenin (167) E. poepigiana,E. sacleuxii Tanaka dkk, 2004; Yenesew dkk, 1998
3’-Prenilbiokanin A (168) E. sacleuxii Yenesew dkk, 1998 Isolupalbigenin (169) E. poepigiana Djigoe dkk, 2009 Eripoegin G (170) E. poepigiana Tanaka dkk, 2003 Erisubin F (171) E.poeppigiana,
E. suberosa ,E. subumbrans Rukachaisirikatul dkk, 2007; Tanaka dkk, 2003; 2001
2,3-Dehidrokieviton (172) E. sacleuxii Yenesew dkk, 1998 Erisenegalensein J (173) E. senegalensis Wandji dkk, 1995 Erisenegalensein K (174) E. senegalensis Wandji dkk, 1995 Erisenegalensein L (175) E. senegalensis Wandji dkk, 1995a Erisenegalensein M (176) E. senegalensis Wandji dkk, 1995a Eukrenon b10 (177) E. suberosa’,E. variegata Tanaka dkk, 2001; Xiaoli dkk, 2006 Vogelin C (178) E. subumbrans Rukachaisirikatul dkk, 2008 Vogelin E (179) E. vogelii Queiroz dkk, 2002 Vogelin F (180) E. vogelii Queiroz dkk, 2002 Vogelin G (181) E. vogelii Queiroz dkk, 2002 Vogelin H (182) E. vogelii Waffo dkk., 2006 Vogelin I (183) E. vogelii Waffo dkk., 2006 Aurikulatin (184) E. vogelii Waffo dkk., 2006 2’’,3’’-Dihidroaurikulatin (185)
E. vogelii Waffo dkk., 2006
5,4’-Dihidroksi-8-(3,3-dimetilalil)- 2’’-metoksi-
E. variegata Xiaoli dkk, 2006
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
29
isopropilfurano[5,6:5,6] isoflavon (186) 5,7,4’-Trihidroksi-6-(3,3-dimetilaliloksiranilmetil) isoflavon (187)
E. variegata Xiaoli dkk, 2006
5,4’-Dihidroksi-8-(3,3-dimetilalil)- 2’’-hidroksimetil-2’’-metilpirano[5,6:5,6] isoflavon (188)
E. variegata Xiaoli dkk, 2006
Fikuisoflavon (189) E. vogelii Queiroz dkk, 2002
Tabel-16. Pola substituen turunan isoflavon pada tumbuhan Erythrina
Senyawa C-6 C-7 C-8 C-2’ C-3’ C-4’ C-5’ C-6’
7-Metilluteon (137) Prenil OCH3 H OH H OH H H 8-Prenilluteon (138) Prenil OH prenil OH H OH H H Genistein (139) H OH H H H OH H H 3’-Prenilgenistein (140) H OH H H prenil OH H H 6,8-Diprenilgenistein (141) Prenil OH prenil H H OH H H Wikteon (143) prienil OH H H H OH H H Kajanin (144) H OCH3 H OH H OH H H 5’-Prenilpratensein (155) H OH H H OH OCH3 prenil H 5’-Formilpratensein (156) H OH H H OH OCH3 CHO H 5,4’-Dihidroksi-7-metoksi-3’-prenilisoflavon (162)
H OCH3 H H prenil OH H H
5,2’,4’-Trihidroksi-7-metoksi-3’prenilisoflavon (163)
H OCH3 H OH prenil OH H H
3’-formil-5,4’-Dihidroksi-7-metoksiisoflavon (165)
H OCH3 H H CHO OH H H
7-Demetilrobustigenin (167)
H OH H OCH3 H OCH3 H OCH3
3’-Prenilbiokanin A (168) H OH H H prenil OCH3 H H Isolupalbigenin (169 H OH prenil H prenil OH H H 2,3-Dehidrokieviton (172) H OH prenil OH H OH H H Vogelin C (178) H OH prenil OH H OH prenil H Vogelin F (180) H OH H OCH3 H OH H prenil
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
30
HO O
OHOOH
OH
(132)
HO O
OHOOH
(133)OH
O O
OOH
(134)OH
OH
Gambar-12. Senyawa turunan prenil isoflavanon termodifikasi Erythrina
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
31
O O
OHOOH
(142)
O O
OHOOCH3
(145)
O O
OCH3OOCH3
(147)
OH
O O
OHOOH
(148)
O O
OCH3OOCH3
(149)
O O
OHOOH
OH
(159)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
32
Gambar-13. Senyawa turunan piranoisoflavanon Erythrina
Gambar-14. Senyawa turunan furanoisoflavanon Erythrina
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
33
Tabel-17. Pola substituen turunan 5-deoksi isoflavon pada tumbuhan Erythrina
Senyawa C-6 C-7 C-8 C-2’ C-3’ C-4’ C-5’ C-6’
Daidzein (135) H OH H H H OH prenil H 8-Prenildaidzein (136) H OH prenil OH H OCH3 prenil H Erilatissin A (151) H OH H H OH OCH3 prenil H Calikosin (153) H OH H H OH OH H H Neobavaisoflavon (154) H OH H H prenil OH H H 7,2’-Dihidroksi-4’-metoksi-5’-(3-metilbut-2-enil)isoflavon (157)
H OH H OH H OCH3 prenil H
Eritrinin B (158) Prenil OH H H H OH H H Bidwillol A (160) H OH H OCH3 prenil OH H H Erisubin F (171) H OH prenil H prenil OH H H
Gambar-15. Senyawa turunan 5-deoksi isoflavanon terprenilasi Erythrina
Isoflavan
Senyawa turunan isoflavan merupakan termasuk golongan minor yang
terdapat pada tumbuhan Erythrina. Berdasarkan studi pustaka hanya lima
senyawa turunan isoflavan, yaitu eritbidin A (190), paseollinisoflavan (191), 2-O-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
34
metilpaseollinisoflavan (192), erizerin C (193), dan erizerin D (194) yang telah
dipisahkan dari E.bidwilii dan E. zeyheri (Tanaka dkk, 1998; Yenesew dkk, 2002).
Gambar-16. Senyawa turunan isoflavan terprenilasi Erythrina
Isoflav-3-en
Senyawa turunan isoflav-3-en yang telah berhasil dipisahkan dari
tumbuhan Erythrina antara lain burtinol A (195), burtinol B (196), dan burtinol C
(197) yang telah dipisahkan dari E. burttii, dan E. poeppigiana (Tanaka dkk,
2002; Yenesew dkk, 2002).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
35
HO O
OH(195)
O O
OH(196)
HO O
OH(197)
H3CO H3COH3CO
Gambar-17. Senyawa turunan isoflav-3-en terprenilasi Erythrina
2.6. Senyawa Turunan Fenolik Lainnya dari Erythrina
Senyawa eritraddison (198) merupakan satu-satunya senyawa turunan
stilbenoid yang berhasil diisolasi dari E. addisoniae (Nguyen dkk, 2010).
Senyawa stilbenoid, secara biosintesis berasal dari p-kumaroil koenzimA yang
melalui enzim stilben sintase menghasilkan senyawa stilbenoid.
Senyawa turunan fenolik lainnya yang ditemukan pada tumbuhan
Erythrina adalah turunan 2-arilbenzofuran. Secara biosintesis, senyawa 2-
arilbenzofuran berasal dari siklisasi senyawa stilbenoid. Siklisasi terjadi antara
gugus hidroksil pada C-2’ dengan gugus olefin membentuk cincin furan.
Berdasarkan literatur senyawa-senyawa turunan 2-arilbenzofuran tumbuhan
Erythrina tercantum pada Tabel-18.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
36
Tabel-18. Distribusi senyawa turunan 2-arilbenzofuran tumbuhan Erythrina
Senyawa Spesies Pustaka
2’-O-demetilbidwillol B (199) E. addisoniae Na dkk, 2007 Addisofuran A (200) E. addisoniae Na dkk, 2007 Addisofuran B (201) E. addisoniae Na dkk, 2007 Kanzonol U (202) E. addisoniae Na dkk, 2007 Gliinflanin (203) E. addisoniae Na dkk, 2007 Viknafuran (204) E. addisoniae Na dkk, 2007 Burtinol D (205) E. burttii Yenesew dkk,2002 Eripoegin F (206) E.poeppigiana Tanaka dkk, 2003
Tabel-19. Pola substituen turunan 2-arilbenzofuran tumbuhan Erythrina
Senyawa C-3 C-5 C-6 C-2’ C-4’ C-5’
2’-O-demetilbidwillol B (199) H H OH OH OH prenil Addisofuran A (200) H OH OH OH OH prenil Addisofuran B (201) H prenil OH OH OH H
Viknafuran (204) H H OCH3 OCH3 OH H Eripoegin F (206) H OH H OCH3 prenil OH
Gambar-18. Senyawa turunan 2-arilbenzofuran Erythrina
Selanjutnya, dua senyawa turunan 3-fenil kumarin telah berhasil
dipisahkan dari kulit akar Erythrina indica yakni indikanin A (207), dan asam
robustoat (208) (Nkengfack dkk, 2000).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
37
Gambar-19. Senyawa turunan 2-arilbenzofuran Erythrina
Senyawa turunan 3-fenoksikromon, yakni erivarin F (209) dan erivarin G
(210) telah dipisahkan dari akar Erythrina variegata (Tanaka dkk, 2003a)
Gambar-20. Senyawa turunan 3-fenoksikromon tumbuhan Erythrina
2.7 Bioaktivitas Senyawa Turunan Fenolik Erythrina
Berdasarkan etnobotani menunjukkan bahwa masyarakat menggunakan
tumbuhan Erythrina sebagai obat tradisional diantaranya untuk obat reumatik,
hepatitis, dan sedasi (Heyne, 1987). Selanjutnya, berdasarkan tinjauan etnobotani
tersebut maka kajian bioaktivitas senyawa-senyawa fenolik dari Erythrina telah
banyak dilakukan. Laporan-laporan penelitian mengenai bioaktivitas dari
beberapa senyawa fenolik yang berasal dari tumbuhan Erythrina memperlihatkan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
38
hasil yang menarik, terutama untuk senyawa-senyawa golongan flavonoid dan
alkaloid. Hasil uji aktivitas senyawa-senyawa turunan fenolik tumbuhan Erythrina
tercantum pada Tabel-20.
Tabel-20. Uji bioaktivitas senyawa fenolik tumbuhan Erythrina
Spesies Golongan Uji Aktivitas Pustaka
E. abyssinica Flavonoid Protein tirosin fospat (PTP1B), antikanker, antimalaria, antimikroba
Protein tirosin fospat (PTP1B), antikanker, antimalaria, antimikroba
E. addisoniae Flavonoid Protein tirosin fospat (PTP1B), Antiinflamatori, antikanker, antivirus
Na dkk, 2007; Nguyen dkk, 2010; Talla dkk, 2003; Watjen dkk, 2008; 2007
E. burttii Flanoid Antimikroba Yenesew dkk, 2005 E. crista-galli Alkaloid Antioksidan Ozawa dkk, 2010 E. eriotricha Flavonoid Antioksidan Nkengfact dkk, 1995 E. fusca Flavonoid Antikanker, antimalaria,
antimikroba Innok dkk, 2010; 2009
E.indica Flavonoid, Kumarin
Antikanker, antimikroba Nkengfack dkk, 2001; 2000; Waffo dkk, 2000
E. latissima Flavonoid Antioksidan, antimikroba, inhibitor siklooksigenase
Chacha dkk, 2005
E. lysistemon Alkaloid, Flavonoid
Protein tirosin fospat (PTP1B), antimikroba, estrogen reseptor, inhibitor siklooksigenase
Dao dkk, 2009; Juma dkk, 2004; Nde dkk, 2011; Pillay dkk, 2001
E. mildbraedii Flavonoid Protein tirosin fospat (PTP1B), antiinflamatori
Jang dkk, 2008; Na dkk, 2006; Njamen dkk, 2003
E. mulungu Alkaloid Antikonvulsan, antiolitik Faggion dkk, 2010; Flausino dkk, 2007
E. poepppigiana Flavonoid Estrogen reseptor, antimikroba Djiogue dkk, 2009; Tanaka dkk, 2004
E. subumbrans Alkaloid, Flavonoid
Antikanker, antimalaria, antimikroba
Rukachaisirikul dkk, 2008; 2007
E. variegata Flavonoid Antikanker, antimikroba, inhibitor enzim lipolitik
Hegde dkk, 1997; Tanaka dkk, 2002; Xiaoli dkk, 2006
E. velutina Alkaloid Antikanker Ozawa dkk, 2009 E. zeyheri Flavonoid Antimikroba Tanaka dkk, 2003a
2.8 Ekstraksi dan Isolasi Senyawa Flavonoid
Ekstraksi senyawa flavonoid dan senyawa fenolik lainnya yang terdapat
dalam jaringan tanaman menggunakan metode maserasi atau perkolasi. Ekstraksi
senyawa flavonoid dan senyawa fenolik lainnya umumnya menggunakan pelarut
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
39
metanol, dan selanjutnya dipartisi dengan n-heksana, kloroform/etil asetat, dan n-
butanol. Senyawa flavonoid dalam bentuk aglikon terekstrak dalam pelarut
kloroform/etilasetat dan glikon flavonoid terekstraksi dalam n-butanol.
Selanjutnya pemisahan dan pemurnian senyawa flavonoid dan fenolik
lainnya menggunakan metode kromatografi seperti kromatografi kolom,
kromatografi vakum cair, kromatografi tekan, kromatografi radial, dan HPLC
semipreparatif. Umumnya fasa diam yang sering digunakan adalah silika gel
(Markham, 1988).
2.9. Analisis Spektroskopi
Penentuan struktur molekul umumnya ditentukan dengan metode
konvensional kimiawi dan metode spektroskopi. Penentuan struktur molekul
melalui metode konvensional ditentukan dengan cara membuat senyawa turunan
dari senyawa yang dianalisis. Metode konvensional memerlukan jumlah sampel
yang banyak, dan kendalanya antara lain sangat susah menentukan stereokimia
dari senyawa yang dianalisis. Dewasa ini, identifikasi struktur molekul
menggunakan metode penggabungan metode konvensional dan dan metode
spektroskopi. Sebelum dilakukan analisis spektroskopi, senyawa yang dianalisis
harus murni. Oleh karena itu, kemurnian senyawa diuji dengan penentuan titik
leleh serta pengujian kromatografi lapis tipis dengan menggunakan sistem eluen
yang berbeda, jika senyawa tersebut menunjukkan noda tunggal maka senyawa
dapat dianggap murni.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
40
Langkah selanjutnya menggunakan analisis spektroskopi antara lain
spektroskopi ultraviolet UV, inframerah IR, NMR (1D dan 2D), dan spektroskpi
massa. Informasi adanya ikatan rangkat atau sistem aromatik dapat dilakukan
menggunakan analisis spektroskopi UV, analisis gugus fungsi ditentukan
menggunakan spektroskopi IR, informasi rumus molekul, berat molekul serta pola
fragmentasi dapat ditentukan dengan analisis spektroskopi massa. Analisis
spektroskopi NMR merupakan hal sangat penting dan paling dominan dalam
penentuan struktur molekul dari senyawa-senyawa yang dianalisis.
Penentuan struktur molekul senyawa fuscakarpan A (78) yang berhasil
diisolasi dari batang Erythrina fusca akan dijabarkan dengan menggunakan
analisis spektroskopi UV, IR, NMR, dan massa (Innok, 2010).
Senyawa fuscakarpan A berwujud padatan kuning, spektrum senyawa ini
memiliki ion kuasimolekul negatif [M-H]- dengan nilai m/z 339,1233
(perhitungan [M-H]- m/z 339,1232) yang sesuai untuk rumus molekul C20H19O5
berdasarkan hasil pengukuran spektrum massa ionisasi elektrosprey resolusi tinggi
HRESIMS. Spektrum senyawa dalam metanol memperlihatkan serapan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
41
maksimum pada λmaks (log ε): 211 (4,65); 232 (4,18), dan 286 (3,84) yang
merupakan ciri khas kerangka pterokarpan dari inti aromatik. Spektrum IR
senyawa fuscakarpan A memberikan pita serapan pada νmaks (cm-1) pada 3450
untuk gugus hidroksil, 1595, 1510, dan 1466 untuk gugus C=C aromatik, serta
1154, dan 1122 untuk gugus eter. Spektrum 1H NMR senyawa fuscakarpan A
dalam CDCl3 memperlihatkan empat sinyal yang khas untuk kerangka
pterokarpan yakni pada δH (ppm): 3,41 (1H, m, H-6a), 3,51 (1H, t like, J= 10,9
Hz, H-6ax), 4,13 (1H, dd, J=10,9; 5,2 Hz, H-6eq), dan 5,14 (1H, d, J= 6,8 Hz, H-
11a). Sinyal proton aromatik senyawa fuscakarpan A pada cincin A
memperlihatkan tiga sinyal proton aromatik, yakni pada δH (ppm): 6,33 (1H, d,
J=2,4 Hz, H-4); 6,49 (1H, dd, J=8,2; 2,4 Hz, H-2); dan 7,28 (1H, d, J=8,2 Hz, H-
1). Sepasang sinyal proton aromatik posisi ortho pada δH (ppm): 6,27 (1H, d,
J=7,8 Hz, H-8); dan 6,90 (1H, d, J=7,8 Hz, H-7) merupakan ciri khas untuk
proton aromatik di cincin D untuk kerangka pterokarpan. Sinyal proton dua gugus
metil, satu epoksi, dan satu metilen merupakan sinyal yang khas untuk rantai
samping epoksi prenil dari senyawa fuscakarpan A yakni pada δH (ppm): 1,14
(3H, s, H-4’); 1,23 (3H, s, H-5’); 3,01 (2H, d, J=8,7 Hz, H-2’), dan 4,52 (1H, t,
J=8,7 Hz, H-2’). Data spektrum 1H NMR senyawa fuscakarpan A terlampir pada
Tabel-21. Sinyal 13C-NMR senyawa fuscakarpan A (Tabel-21) memperlihatkan
20 sinyal karbon yang terpisah dengan baik. Analisis spektrum 13C NMR
memperlihatkan adanya empat atom karbon oksiaril (δC 161,8; 158,4; 156,4 dan
155,6 ppm) yang sesuai untuk kerangka pterokarpan dimana satu gugus prenil
terikat di cincin aromatik. Penelaahan analisis 1H-NMR dari sinyal-sinyal proton
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
42
di daerah aromatik memperlihatkan rantai samping prenil terikat di cincin D.
Penempatan rantai samping 2’,3’-epoksi-3-metil butil (epoksi prenil) di C-10
ditetapkan berdasarkan spektrum HMBC (heteronuclear multiple bond
correlation) memberi indikasi adanya korelasi antara sinyal proton δH 3,01 ppm
dengan sinyal karbon δC 161,8 (C-9); 108,8 (C-10); dan 155,6 ppm (C-10a).
Korelasi penting spektrum HMBC yang lain konsisten untuk senyawa
fuscakarpan A sebagaimana dinyatakan pada Gambar-21. Stereokimia senyawa
fuscakarpan A berdasarkan penentuan konfigurasi absolut menunjukkan
stereokimia di C-6a dan C-11a adalah R, yakni memberikan nilai negatif pada
rotasi optik.
Tabel-21. Data spektrum NMR senyawa fuscakarpan A dalam CDCl3
Posisi δH (multiplisitas, J dalam Hz) δC 1 7,28 (d, 8,2) 132,0 2 6,49 (dd, 8,2; 2,4) 109,5 3 - 158,4 4 6,33 (d, 2,4) 103,3 4a - 156,4 6 3,51 (t like, 10,9)
4,13 (dd, 10,9; 5,2) 66,5
6a 3,14 (m) 39,4 6b - 119,6 7 6,90 (d, 7,8) 123,4 8 6,27 (d, 7,8) 101,2 9 - 161,8 10 - 108,8 10a - 155,6 11a 5,41 (d, 6,8) 79.1 11b - 111,2 1’ 3,01 (d, 8,7) 27,7 2’ 4,52 (t, 8,7) 89,9 3’ - 71,7 4’ 1,14 (s) 23,8 5’ 1,23 (s) 25,5
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
43
Gambar-21. Korelasi HMBC senyawa fuscakarpan A
2.10 Tinjauan tentang Antioksidan
2.10.1 Antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang bersifat mudah teroksidasi dan
mampu menunda atau mencegah oksidasi serta bersifat sebagai penangkap radikal
bebas (Cuendet, 1997). Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang relatif
tidak stabil, mempunyai elektron yang tidak berpasangan (unpaired electron)
dalam orbital luarnya. Sifat radikal bebas mirip dengan antioksidan yang memiliki
kecenderungan untuk menarik elektron. Jadi, radikal bebas adalah oksidan, tetapi
tidak semua oksidan adalah radikal bebas. Radikal bebas lebih barbahaya daripada
oksidan yang bukan radikal bebas karena dapat membentuk radikal bebas baru
melalui reaksi rantai (Jojeux, 1995). Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan
sel yang mendasari timbulnya berbagai macam penyakit seperti jantung koroner,
kencing manis (diabetes), kanker, katarak serta berperan dalam penuaan dini.
Dalam hal ini, flavonoid berperan aktif sebagai antioksidan karena yang
dapat menangkap radikal bebas membentuk fenton yakni lepasnya proton dari
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
44
gugus hidroksil. Struktur flavonoid yang mempunyai gugus C=O pada posisi C-4
dan gugus hidroksi pada C-5 dapat mencegah pembentukan radikal hidroksi pada
reaksi fenton yang dapat membentuk kompleks dengan ion besi Fe2+ (Cos, 1998).
Adanya hidroksi pada posisi C-7, C-3, C3’, C-4’ dan ikatan rangkap pada C-2 dan
C-3 akan menambah aktivitas anti radikal bebas. Aktivitas anti radikal bebas akan
menurunkan atau tidak aktif sama sekali jika gugus hidroksi disubstitusikan
dengan metoksi maupun gugus lainnya. Hubungan antara struktur flavonoid
dengan aktivitas anti radikal bebas terlihat dengan semakin banyak gugus hidroksi
maka semakin tinggi aktivitas anti radikal bebas (Cos, 1998).
2.10.2 Aktivitas antioksidan
Aktivitas antioksidan suatu bahan dapat ditentukan dengan berbagai
metode, misalnya dengan mengukur aktivitas penangkap radikal DPPH (2,2-
difenil-1-pikrilhidrazil), pengukuran FTC, metode reduksi garam Fremy,
pengukuran TEAC (Trolog Equivalent Antioksidant Capacity) dan lain-lain. Dalm
penelitian ini aktivitas antioksidan ditentukan dengan mengukur aktivitas
penangkapan radikal bebas DPPH. Pengukuran DPPH disini dikarenakan DPPH
merupakan radikal bebas yang stabil yang memiliki elektron bebas yang
terdelokalisai di seluruh bagian molekul, sehingga tidak akan terjadi dimer
diantara molekul itu sendiri, tidak seperti radikal bebas lainnya yang dapat
melakukan dimer sesamanya (Molyneux, 2004; Meselhy, 2003).
DPPH merupakan radikal bebas stabil yang sangat reaktif apabila
berdekatan dengan radikal bebas lainnya. DPPH dapat larut baik dalam etanol dan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
45
metanol membentuk larutan berwarna ungu dan warna tersebut akan memudar
jika DPPH bereaksi dengan suatu radikal bebas. Aktivitas penangkapan radikal
bebas suatu zat dapat ditentukan berdasarkan besarnya penurunan absorbansi
larutan DPPH pada λ = 517 nm setelah ditambah zat yang dianalisis. Besarnya
aktivitas penangkapan radikal bebas dinyatakan dengan IC50 yaitu besarnya
konsentrasi larutan uji yang mampu menurunkan 50% absorbansi larutan DPPH
(Molyneux, 2004).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
46
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2012 di Laboratorium
Kimia Organik, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Airlangga, Surabaya. Analisis spektroskopi NMR dilakukan di Laboratorium
instrumen kimia ITB.
3.2 Bahan dan Alat Penelitian
3.2.1 Sampel penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Dadap Merah
(Erythrina crista galli) yang diperoleh dari Surabaya, Jawa Timur. Spesimen
tumbuhan diidentifikasi dan disimpan di Herbarium Biologi Purwodadi, Jawa
Timur.
3.2.2 Bahan penelitian
Bahan penelitian yang digunakan untuk keperluan isolasi adalah yang
berkualitas teknis dan telah didestilasi. Sedangkan untuk keperluan pemurnian dan
analisis digunakan bahan yang berkualitas pro analisis (p.a.).
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah etilasetat, n-
heksana, aseton, metanol, kloroform, pelat KLT Kieselgel 60 GF2540.25 mm
(Merck), silika gel 60PF254(Merck), silika gel 60 GF254(Merck), pereaksi
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
47
Ce(SO4)2, pereaksi DPPH (2,2-diphenyl-1-pikrilhidrazil), KBr, NaOH, asam
askorbat, buffer asetat, CDCl3, aquades.
3.2.3 Alat-alat penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat
destilasi untuk pemurnian pelarut, tabung maserasi, seperangkat alat kromatografi
kolom vakum cair, seperangkat alat kromatografi kolom cepat, seperangkat alat
kromatografi lapis tipis, seperangkat alat kromatotron, rotary vacum eveporator,
pipet mikro, kuvet mikro, lampu UV, serta alat-alat gelas yang biasa dipakai di
laboratorium.
Sedangkan untuk keperluan identifikasi diperlukan seperangkat alat
spektrometer UV-Vis Shimadzu untuk menentukan spektrum UV, spektrometer
Agilent 500 yang beroperasi pada 500 MHz (1H) dan 125 MHz (13C), dan
spektrometer Waters LCT XE ESI-TOF (Electro Spray Ionization-Time of Flight).
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Ekstraksi, isolasi dan pemurnian senyawa flavonoid
Serbuk daun Erytrina crista-galli (2,5 kg) diekstraksi dengan
menggunakan pelarut metanol pada suhu kamar selama dua kali dengan cara
maserasi. Ekstrak yang diperoleh diuapkan dengan rotary vacum eveporator
sehingga diperoleh ekstrak metanol. Selanjutnya, ekstrak metanol diekstraksi
dengan n-heksana dengan cara partisi untuk menghilangkan lemak dan senyawa
non polar lainnya sehingga mempermudah proses pemisahan selanjutnya. Ekstrak
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
48
metanol selanjutnya ditambah dengan asam sitrat 5% pada pH 3-4, untuk
menggaramkan senyawa alkaloid sehingga dapat memisahkan senyawa flavonoid
dari senyawa alkaloid melalui partisi dengan pelarut etilasetat. Ekstrak etil asetat
diuapkan pelarutnya menggunakan rotary vacum eveporator. Selanjutnya, ekstrak
etilasetat dilakukan pemisahan dengan kromatrogafi lapis tipis untuk mengetahui
komplesitas senyawa dalam ekstrak etilasetat serta pengunaan macam eluen dalam
kromatografi vakum cair (KCV). Proses pemisahan KVC dilakukan dengan cara
meningkatkan kepolaran secara gradien menggunakan eluen campuran n-
heksan:etilasetat = 4:1, 7:3, 1:1 dan etilasetat 100% menghasilkan tiga fraksi A-C
dan selanjutnya fraksi B dilakukan pemisahan dan pemurnian dengan
kromatografi radial yang dimonitor dengan lampu UV. Untuk penampak noda
pada penelitian ini digunakan lampu UV dan pereaksi Ce(SO4)2. Uji kemurnian
senyawa terpisah ditentukan dengan analisis KLT dengan berbagai eluen.
Penentuan struktur senyawa hasil isolasi dilakukan dengan menggunakan
spektrometer ultraviolet (UV), nuclear magnetic resonance (NMR), dan massa
(MS). Senyawa hasil isolasi dalam metanol ditentukan pengukuran panjang
gelombang maksimum λmaks dan menetukan efek batokromik menggunakan
NaOH. Penentuan massa molekul dan rumus molekul ditentukan dengan
spektrometer massa yang bekerja pada HRESIMS (high resolution eletro spray
ionization mass spectrometer) dengan cara melarutkan sampel dengan air + asam
formiat. Pengukuran 1H-NMR dan 13C-NMR baik secara 1D (pengukuran proton
dan karbon), dan 2 D (pengukuran COSY, NOE different, HMQC, dan HMBC)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
49
dilakukan dengan melarutkan senyawa hasil isolasi dengan CDCl3 dan analisis
spektrum NMR akan lebih dibahas dalam penentuan struktur molekul.
3.3.2 Sifat antioksidan
Sifat antioksidan senyawa hasil isolasi dilakukan dengan menggunakan
pereaksi DPPH (2,2,-difenil-1-pikrilhidrazil) menggunakan metode peredaman
radikal bebas yang diukur dengan spektrometer UV pada λ 517 nm (Kodama,
1992). Pada prinsipnya sifat antioksidan adalah kemampuan senyawa hasil isolasi
mereduksi radikal DPPH. Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan dengan
melarutkan senyawa uji dengan metanol dalam berbagai konsentrasi, sebanyak
(200 µL) kemudian ditambahkan larutan buffer asetat 0,1 M (pH 5,5) (200 µL)
dan ditambahkan larutan radikal DPPH dalam metanol (10-4 M, 100 µL).
Penentuan daya hambat senyawa hasil isolasi terhadap radikal DPPH diamati
dengan menggunakan spektrometer pada 517 nm setelah diinkubasi selama 30
menit pada suhu 20oC. Nilai IC50 dapat dihitung melalui ektrapolasi garis 50%
serapan larutan radikal DPPH tanpa senyawa uji. Sebagai pembanding penentuan
aktivitas antioksidan senyawa hasil isolasi menggunakan asam askorbat. Hasil uji
antioksidan senyawa hasil isolasi terhadap pereaksi DPPH terlampir pada
Tabel-25.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
50
Diagram alir penelitian :
Serbuk Daun Erythrina crista-galli
Maserasi dengan Metanol 2 x 24 jam Ekstrak MeOH Evap Partisi n-Heksana Ekstrak MeOH Ekstrak n-Heksana + asam sitrat 5% (pH 3-4) Partisi dengan
EA : n-Heksana (7:3) Ekstrak EA
KLT KCV eluen (Hx : EA = 4:1,7:3,1:1 dan EA 100%)
Fraksi A Fraksi B Fraksi C Kromatotron eluen (kloroform : EA = 9:1) KLT Senyawa Murni Uji Spektroskopi Uji Antioksidan
(UV, NMR, MS)
Struktur senyawa Aktivitas antioksidan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
51
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Ekstraksi dan Pemurnian Senyawa Flavonoid
Serbuk daun Erythrina crista-galli (2,5 kg) diekstraksi dengan cara
maserasi menggunakan pelarut metanol pada suhu kamar sebanyak dua kali agar
proses ekstraksi berjalan sehingga dapat mengekstraksi senyawa-senyawa organik
dalam daun Erythrina crista-galli. Ekstrak metanol selanjutnya diuapkan dengan
rotary vacuum evaporator dan diperoleh ekstrak kental metanol. Ekstrak metanol
selanjutnya dipartisi dengan n-heksan untuk memisahkan senyawa-senyawa non
polar dan klorofil sehingga mempermudah proses pemisahan selanjutnya. Ekstrak
metanol selanjutnya ditambahkan asam sitrat sampai pH larutan menjadi 3-4 dan
selanjutnya senyawa flavonoid dan fenolik lainnya diekstraksi dengan etilasetat.
Ekstrak etilasetat dicuci dengan air sampai pH menjadi netral. Selanjutnya ekstrak
etilasetat dievaporasi menghasilkan ekstrak kental berwarna coklat sebanyak 1,68
gram.
Ekstrak kental etilasetat (1,68 gr) selanjutnya dilakukan pemisahan dengan
KCV secara gradien menggunakan campuran n-heksan:etilasetat = 4:1, 7:3, 1:1
dan etilasetat 100% menghasilkan tiga fraksi A-C dan selanjutnya fraksi B
dilakukan pemisahan dan pemurnian dengan kromatografi radial. Pada fraksi A
dan C tidak dilakukan pemisahan karena pada hasil KLT, fraksi A dan C tidak
terdapat kenaikan spot dengan eluen n-Heksan:etilasetat = 7:3 dan 8:2, sehingga
pemisahan hanya dilakukan pada fraksi B. Hasil pemisahan fraksi B dengan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
52
kromatografi radial menggunakan campuran kloroform:etilasetat = 9:1
menghasilkan senyawa fenolik sebanyak 79 mg yang memperlihatkan satu spot
dengan sistem tiga eluen yang berbeda yaitu kloroform 100%, kloroform:EA =
9:1 dan n-Heksan:Aseton = 8:2. Selanjutnya senyawa fenolik hasil isolasi
ditentukan struktur molekul dengan menggunakan spektroskopi UV, NMR, dan
MS serta penentuan sifat antioksidan.
4.2. Penentuan Struktur Senyawa Hasil Isolasi
Senyawa fenolik yang berhasil diisolasi diperoleh berupa padatan
berwarna kuning. Spektrum UV senyawa hasil isolasi dalam pelarut metanol
memberikan serapan maksimum pada maks (log ε): 224 (4,86), 281 (3,39), dan
287 nm (3,42) yang merupakan ciri khas kromofor fenol tersubstitusi, dan
memberikan efek batokromik pada penambahan NaOH (Ingham dkk., 1980).
Spektrum UV senyawa hasil isolasi terlampir pada Lampiran-1. Spektrum massa
memperlihatkan ion kuasimolekul positif pada m/z 325.1472 yang sesuai dengan
rumus molekul C20H21O4 (perhitungan [M+H]+ 325,1440, 9,8 ppm), DBE =10)
berdasarkan hasil pengukuran hasil pengukuran spektrum massa ionisasi
elektrosprey resolusi tinggi (HRESIMS). Berdasarkan hasil pengukuran spektrum
massa dari senyawa hasil isolasi maka merupakan golongan senyawa flavonoid
terprenilasi. Spektrum MS senyawa hasil isolasi terlampir pada Lampiran-2.
Spektrum 1H-NMR senyawa flavonoid terprenilasi dalam CDCl3 memperlihatkan
dua sinyal unit aromatik, yakni sepasang sinyal doblet orto (J = 8,0 Hz) pada H
6,75 dan 6,25 ppm serta adanya tiga sinyal proton aromatik lainnya berupa sistem
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
53
spin ABX yakni pada H 7,22 (1H, d, J = 8,4 Hz); 6,46 (1H, dd, J = 8,4 dan 2,4
Hz); dan 6,30 ppm (1H, d, J = 2,4 Hz). Adanya sinyal empat proton pada H 5,30
(1H, d, J = 6,8 Hz); 4,06 (1H, dd, J = 10,9 dan 5,1 Hz; 3,47 (1H, t, J = 10,9 Hz);
dan 3,34 ppm (1H, m) merupakan sinyal proton yang khas untuk senyawa jenis
pterokarpan. Adanya gugus samping prenil terlihat dengan jelas pada sinyal-sinyal
1H NMR, yaitu H 5,37 (1H, t, J = 7,2 Hz ), 3,12 (2H, d, J = 7,1 Hz ), 1,63 (3H, s),
1,74 (6H), dan 1,53 (3H, s). Spektrum 1H-NMR senyawa pterokarpan terprenilasi
hasil isolasi dapat dilihat pada Lampiran-3.
Spektrum 13C-NMR senyawa hasil isolasi memperlihatkan 20 sinyal
karbon yang terpisah secara sempurna, konsisten dengan struktur senyawa
pterokarpan terprenilasi (Lampiran-4). Adanya empat sinyal karbon oksiaril pada
H 158,5; 158,0; 156,3 dan 155,5 ppm sangat sesuai dengan kerangka pterokarpan
yang lazim ditemukan pada tumbuhan Erythrina yakni pada C-3; C-4a; C-9; dan
C-10a. Berdasarkan data spektrum 1H dan 13C-NMR memberi petunjuk bahwa
gugus prenil terikat di C-4 atau C-10. Penempatan rantai samping prenil terikat di
C-4 atau C-10 ditetapkan berdasarkan hasil analisis spektrum NMR 2D, yakni
melalui pengukuran NOE different, COSY H-H, HMQC (Heteronuclear Multiple
Quantum Coherence) dan HMBC (Heteronuclear Multiple Bond Correlation).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
54
Hasil analisis spektrum NOE different (Lampiran-5), yakni irradiasi sinyal proton
pada H 5,30 ppm memberi informasi meningkatnya sinyal pada H 7,22 ppm di
daerah aromatik, dan sinyal proton pada H 3,47 ppm. Meningkatnya sinyal pada
H 7,22 ppm memberi komfirmasi bahwa rantai samping prenil terikat di C-10,
sebab jika prenil terikat di C-1 maka pada spektrum 1H-NMR akan muncul
sepasang sinyal doblet meta. Sepasang sinyal doblet meta tidak ditemui pada
spektrum 1H-NMR. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gugus prenil
terikat di C-10. Terikatnya prenil di C-10 memberi informasi bahwa senyawa
pterokarpan hasil isolasi adalah senyawa paseollidin. Stereokimia senyawa
paseollidin memperlihatkan adanya dua atom asimetris (khiral) dan sekaligus
memberi petunjuk bahwa stereokimia senyawa paseollidin sebanyak empat
stereoisomer. Konformasi senyawa paseollidin pada analisis spektrum NOE
different, yakni irradiasi proton pada H 5,30 ppm memberi efek meningkatnya
sinyal pada H 3,47 ppm, hal ini memberi petunjuk bahwa konformasi proton di
C-6a dan C-10a berada dalam satu bidang atau dalam bentuk konformasi cis.
Dengan demikian struktur senyawa paseollidin hasil isolasi adalah (6aR, 11aR)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
55
paseollidin atau (6aS, 11aS) paseollidin. Untuk menentukan salah satu
kemungkinan struktur di atas maka diperlukan data pengukuran CD spektra serta
membandingkannya dengan senyawa paseollidin standard. Berdasarkan jalur
biosintesis senyawa jenis pterokarpan yang berasal dari golongan isoflavanon
dalam tumbuhan Erythrina konfigurasinya adalah dalam bentuk 6aR, 11aR
(Woodward, 1990).
Berdasarkan analisis spektrum 2D-NMR yaitu dengan percobaan COSY
H-H, HMQC (korelasi satu ikatan 1H-13C) dan HMBC (korelasi dua atau tiga
ikatan 1H-13C) memperlihatkan hasil yang konsisten dengan struktur paseollidin.
Penempatan gugus prenil di C-10, berdasarkan spektrum HMBC, sinyal proton
pada δH 3,12 (2H, d, J = 7,1 Hz, H-1’) memperlihatkan korelasi dengan empat
sinyal karbon kuartener dan satu sinyal karbon metin, yakni dengan δC 111,2 (C-
10), 122,0 (C-2’), 131,9 (C-3’), 155,5 (C-9), dan 155,8 (C-10a). Hal ini didukung
oleh sinyal proton δH 6,75 ( d, J = 8,0 Hz, H-7) menunjukkan korelasi dengan
sinyal karbon δC 39,9 (C-6a), 155,5 (C-9), dan 155,8 (C-10a). Korelasi antara
proton dengan karbon di C-6, C-6a, dan C-11a dari kerangka pterokarpan juga
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
56
memperlihatkan korelasi satu sama lainnya. Sinyal proton pada δH 5,30 ppm
menunjukkan korelasi dengan sinyal karbon δC 39,9 (C-6b); 66,3 (C-6); 132,0 (C-
1);158,0 (C-3); dan 155,8 (C-9). Korelasi satu ikatan (HMQC) dan korelasi dua
atau tiga ikatan 1H-13C (HMBC) yang mendukung struktur senyawa paseollidin
pada spektrum HMBC terlampir pada Tabel-22.
Tabel-22. Data spektrum NMR senyawa paseollidin hasil isolasi
Atom C δH (multiplisitas, J dalam Hz)
δC HMBC (H C)
1 7,22 (d, 8,4) 132,0 C-3; C-4; C-11a; C-11b 2 6,46 (dd, 8,4; 2,4) 109,7 C-3; C-4; C-11b 3 - 158,0 - 4 6,30 (d, 2,4) 103,2 C-2; C-3; C-11b 4a - 156,3 - 6 3,47 (t, 10,9)
4,09 (dd, 10,9; 5,1) 66,3 C-6a; C-6b; C-10a; C-11a
6a 3,34 (m) 39,9 C-6; C-6b; C-7; C-10a 6b - 118,0 - 7 6,75 (d, 8,0) 121,6 C-6a; C-9; C-10a 8 6,25 (d,8,0) 107,5 C-6b; C-10; C-10a 9 - 155,8 - 10 - 111,2 - 10a - 158,5 - 11a 5,30 (d, 6,8) 77,9 C-1; C-3; C-6; C-6b; C-9 11b - 112,0 - 1’ 3,12 (d, 7,1) 22,7 C-9; C-10; C-10a; C-2’; C-3’ 2’ 5,37 (t, 7,2) 122,0 C-3’; C-4’; C-5’ 3’ - 131,9 - 4’ 1,63 (s) 17,5 C-2’; C-3’; C-5’ 5’ 1,53 (s) 25,5 C-2’; C-3’; C-4’
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
57
Gambar-22. Korelasi HMBC paseollidin
Berdasarkan data spektrum COSY H-H memperlihatkan profil data yang
konsisten untuk struktur paseollidin. Sinyal proton aromatik pada H 6,46 (dd, J =
8,4 dan 2,4 Hz, H-2) menunjukkan adanya korelasi dengan sinyal proton di 7,22
(d, J = 8,4 Hz, H-1), dan 6,30 ppm (d, J = 2,4 Hz, H-4). Korelasi penting lainnya
pada spektrum COSY H-H senyawa paseollidin terlihat pada Tabel-23 dan
Gambar-23.
Tabel-23. Data spektrum NMR senyawa paseollidin hasil isolasi
Atom C δH (multiplisitas, J dalam Hz)
COSY (H H)
1 7,22 (d, 8,4) H-2 2 6,46 (dd, 8,4; 2,4) H-1; H-4 4 6,30 (d, 2,4) H-2 6 3,47 (t, 10,9)
4,09 (dd, 10,9; 5,1) H-6a
6a 3,34 (m) H-6; H-10a 7 6,75 (d, 8,0) H-8 8 6,25 (d,8,0) H-7 11a 5,30 (d, 6,8) H-6a 1’ 3,12 (d, 7,1) H-2’; H-4’, H-5’ 2’ 5,37 (t, 7,2) H-3’; H-4’; H-5’ 4’ 1,63 (s) H-2’; H-3’ 5’ 1,53 (s) H-2’; H-3’
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
58
Gambar-23. Korelasi COSY H-H paseollidin
Perbandingan data spektrum 1H dan 13C-NMR senyawa paseollidin hasil
isolasi dengan senyawa paseollidin pembanding tertera pada Tabel-24 adalah
sebagai berikut,
Tabel-24. Data spektrum NMR senyawa paseollidin hasil isolasi
Atom C Paseollidin Hasil Isolasi Paseollidin Pembanding δH (multiplisitas, J dalam Hz)
δC δH (multiplisitas, J dalam Hz) (Ingham, 1980)
δC (Nkengfck, 1994)
1 7,22 (d, 8,4) 132,0 7,37 (d, 8,5) 132,4 2 6,46 (dd, 8,4;
2,4) 109,7 6,53 (dd, 8,5; 2,5) 109,6
3 - 158,0 - 156,9 4 6,30 (d, 2,4) 103,2 6,40 (d, 2,5) 103,6 4a - 156,3 - 156,7 6 3,47 (t, 10,9)
4,09 (dd, 10,9; 5,1)
66,3 3,63; 4,21 66,6
6a 3,34 (m) 39,9 3,54 40,1 6b - 118,0 - 118,6 7 6,75 (d, 8,0) 121,6 6,83 (d, 8,5) 121,3 8 6,25 (d,8,0) 107,5 6,36 (d,8,5) 110,4 9 - 155,8 - 158,4 10 - 111,2 - 109,6 10a - 158,5 - 155,8 11a 5,30 (d, 6,8) 77,9 5,44 (d, 6,8) 78,1 11b - 112,0 - 112,9 1’ 3,12 (d, 7,1) 22,7 3,36 (d, 6,8) 25,7
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
59
2’ 5,37 (t, 7,2) 122,0 5,28 (t, 7,0) 122,4 3’ - 131,9 - 135,2 4’ 1,63 (s) 17,5 1,81 (s) 17,8 5’ 1,53 (s) 25,5 1,76 (s) 25,8
4.3. Sifat Antioksidan Senyawa Hasil Isolasi
Sifat antioksidan senyawa paseollidin hasil isolasi terhadap radikal DPPH
yang diukur dengan spektrometer UV pada λ 517 nm (Kodama, 1992). Sebelum
senyawa paseollidin ditentukan aktivitas antioksidan, terlebih dahulu diukur
radikal DPPH pada konsentrasi 10-4M, yakni dengan mengukur 100 µL DPPH
5.10-4M lalu ditambahkan 200 µL buffer asetat 0,1 M (pH 5,5), dan 200 µL
metanol serta diinkubasi pada suhu 20oC selama 30 menghasilkan absorbansi A=
0,502 dengan tiga kali pengulangan. Nilai absorbansi A= 0,502 ditetapkan sebagai
absorbansi DPPH. Dengan menggunakan percobaan yang sama, senyawa
paseollidin hasil isolasi dan asam askorbat (pembanding) dalam berbagai
konsentrasi memperlihatkan peredaman radikal DPPH seperti yang tertera pada
Tabel-25.
Tabel-25. Uji aktivitas antioksidan senyawa paseollidin dan asam askorbat
terhadap DPPH
Konsentrasi Absorbansi [ppm] hasil isolasi (Paseollidin) Pembanding (Asam askorbat)
250 0,193 0,190 0,180 0,125 0,120 0,115 125 0,206 0,216 0,201 0,130 0,123 0,129 62,5 0,303 0,324 0,316 0,216 0,240 0,246 31,25 0,333 0,364 0,415 0,397 0,402 0,422 15,63 0,419 0,416 0,437 0,461 0,441 0,440
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
60
Berdasarkan analisis statistik origin 70 diketahui daya hambat senyawa
paseollidin, IC50 = 99 ± 5,46 ppm atau 305,56 ± 16,86 µM sedangkan daya
hambat asam askorbat IC50 = 59,37 ± 2,61 ppm atau 241,31 ± 10,58 µM. Dari
perhitungan tersebut senyawa paseollidin hasil isolasi mempunyai daya hambat
yang tinggi terhadap radikal DPPH akan tetapi lebih kecil dibandingkan asam
askorbat. Suatu senyawa dikategorikan mempunyai sifat antioksidan jika
mempunyai daya hambat < 400 µM (Kodama, 1992).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap serbuk daun
Erythrina crista-galli adalah sebagai berikut,
1. Telah berhasil dipisahkan suatu golongan isoflavonoid terprenilasi dari
jenis pterokarpan, yakni senyawa paseollidin. Struktur senyawa ditetapkan
berdasarkan data spektroskopi UV, MS, 1D dan 2D NMR.
2. Sifat antioksidan senyawa paseollidin terhadap radikal DPPH mempunyai
daya hambat IC50 = 99 ± 5,46 ppm atau 305,56 ± 16,86 µM yang
dikategorikan mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka disarankan
senyawa paseollidin dilakukan uji antioksidan secara in vivo sehingga dapat
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
62
diketahui potensi paseollidin sebagai antioksidan. Di samping itu juga, perlu
dilakukan isolasi senyawa pterokarpan yang lain dalam daun Erythrina crista-
galli sehingga diketahui hubungan struktur dan aktivitas antioksidan senyawa-
senyawa pterokarpan tumbuhan Erythrina crista-galli berdasarkan substituen
hidroksi, metoksi, dan prenil yang terikat pada kerangka pterokarpan.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
63
DAFTAR PUSTAKA
Adesanya, S.A, O’Neill, J., Robert, F., 1985, Isoflavonoid from Phaseolus coccineus. Phytochemistry, 24, 2699-2702.
Cui, L., Ndinteh, D.T., Na, M., Thuong, P.T., Silike-Muruumu, J., Njamen, D., Mbafor, J.T., Fomum, Z.T., Ahn, J.S., and Oh, W.K., 2007, Isoprenylated Flavonoids from the Stem Bark of Erythrina abyssinica. J. Nat. Prod, 70, 1039-1042.
Cui, L., Thuong, P.T., Lee, H.S., Ndinteh, D.T., Mbafor, J.T., Fomum, Z.T., Oh, W.K., 2008, Flavanones from the stem bark of Erythrina abissinica. Bioorganics & Medicinal Chemistry, 16, 10356-10362.
Djiogue, S., Halabalak, M., Alexi, X., Njamen, D., Fomum, Z.T., Alexis, M.N., and Skaltsounis, A.L, 2009, Isoflavonoid from Erythrina poeppigiana : Evaluation of Their Binding Affinity for the Estrogen Receptor. J. Nat. Prod, 72, 1603-1607
Harborne, J.B., 1987, Metode Fitokimia, diterjemahkan Padmawinata, ITB, Bandung.
Ingham, L., Markham, K.R., 1980, Identification of the Erythrina phytoalexin cristacarpin and a note on the chirality of other 6a-hydroxypterocarpans. Phytochemistry, 19, 1230-1207.
Innok, P., Rukachaisirikul, T., Suksamrarn, A., 2009, Flavanoids and Pterocarpans from the Bark of Erythrina fusca. Charm. Pharm. Bull, 57(9) 993-996.
Innok, P., Rukachaisirikul, T., Suksamrarn, A., 2010, Fuscacarpans A–C, new pterocarpans from the stems of Erythrina fusca. Fitoterapia, 81, 518-523.
Ichimaru, M., Moroyasu, M., Nishiyama, Y., and Kato, A., 1996, Structural Elucidation of New Flavanones Isolated from Erythrina abyssinica. J. Nat. Prod. 59, 1113-1116.
Jang, J., Na, M., Thuong, P.T., Njamen, D., Mbafor, J.T., Fomum, Z.T., Woo, E., and Oh, W.K., 2008, Prenylated Flavanoids with PTP1B Inhibitory Actvity from the Root Bark of Erythrina milbraedii. Chem. Pharm. Bull, 56 (1), 85-88.
Markham, K., R., 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Padmawaniata, Kosasih (Penerjemah)., Penerbit ITB, Bandung, 1-95
Moriyasu, Masataka., Ichimaru, Momoyo., Nishiyama, Yumi., Kato, Atsusi., Mathenge, Simon G., Juma, Framcis D., and Nganga, Joseph N., 1998. Minor Flavanones from Erythrina abyssinica. J. Nat, 61, 185-188.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
64
Na, M., Hoang, M., Njamen, D., Mbafor, J., Fomum., T., Ahn, J., Oh, W.K., 2007, Inhibitor effect of 2-arylbenzofurans from Erythrina addisoniae on protein tyrosine phosphatase-1B. Bioorganic & Medical Chemistry Letters, 17, 3868-3871.
Na, M., Jang, J., Njamen, D., Mbafor, J.T., Fomum, Z.T., Kim, B.Y., Oh, W.K., and Ahn, J.S., 2006, Protein Tyrosine Phosphatase-1B Inhibitory Activity of Isoprenylated Flavonoids Isolated from Erythrina mildbraedii. J. Nat. Prod, 69, 1572-1576
Nguyen, P.H., Na, M., Dao, T.T., Ndinteh, D.T., Mbafor, J.T., Park, J., Cheong, H., Oh, W.K., 2010, New stilbenoid with inhibitory activity in viral neuraminidases from Erythrina addisoniae. Bioorganic & Medicinal Chemistry Letters, 20, 6430-6434.
Nguyen, P.H., Nguyen, T.N.A., Dao, T.T., Kang, H.W., Ndinteh, D.T., Mbafor, J.T., and Oh, W.K., 2010, AMP-Activated Protein Kinase (AMPK) Activation by Benzofurans and Coumestans Isolated from Erythrina abissinica. J. Nat. Prod, 73, 598-602.
Nguyen, P.H., Dao, T.T., Kim, J., Phong, D.T., Ndinteh, D.T., Mbafor, J.T., Oh, W.K., 2011, New 5-deoxyflavanoids and their inhibitory effect on protein tyrosine phosphatase 1B (PTP1B) activity. Bioorganics & Medicinal Chemistry, 19, 3378-3383.
Nguyen, P.H., Nguyen, T.N.A., Kang, K.W., Ndinteh, D.T., Mbafor, J.T., Kim, Y.R., Oh, W.K., 2010, Prenylated pterocarpans as bacterial neuraminidase inhibitors. Bioorganics & Medicinal Chemistry, 18, 3335-3344.
Nguyen, P.H., Le, T.V.T., Thuong, P.T., Dao, T.T., Ndinteh, D.T., Mbafor, J.T., Kang, K.W., Oh, W.K., 2009, Cytotoxic and PTP1B inhibitors ativities from Erythrina abissinica. Bioorganics & Medicinal Chemistry, 19, 6745-6749.
Nkengfacka, E., Vardamides, C., Fomum, Z.T., Meyer, M., 1994, Prenylated Isoflavanone from Erythrina eyzotrzcha. Phytochemistry, Vol 41, No. 6., pp, 1803-1808
Nkengfacka, E., Anatole G.B. Azebazea., Waffoa, K., Fomuma, Z.T., Meyerb, M., Heerden, F., 2001, Cytotoxic isoflavones from Erythrina indica. Phytochemistry, 58, 1113-1120 Nkengfacka, E., Vouffo, W., Fomum, Z.T., Meyer, M., Bergendroff, O., Stener, O., 1993. Prenylated isoflavone from the roots of Erythrina sigmoidea. Phytochemistry, 36, 1047-1051. O’Neill, J., Adesanya, S.A., Robert, F., Pantry, R., 1986, Inducible isoflavonoid from the lima bean, Phaseolus lunatus. Phytochemistry, 25, 1315-1322.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
65
Ozawa, M., Kawamata, S., Etoh, T., Hayashi, M., Komiyama, K., Kishida, A., Kuroda, C., and Ohsaki, A., 2010, Structures of New Erythrinan Alkaloids and Nitrie Oxide Production Inhibitors from Erythrina crista-galli. Chem, Pharm. Bull. 58(8) 1119-1122.
Perrin, R., Whittle, C.P., 1972, The structure of Phaseollidin. Tetrahedron Letters, 17, 1673-1676.
Queiroz, E.F., Atindehou, K.K., Terreaux, C., Antus, S., and Hostettmann, K., 2002, Prenylated Isoflavanoids from the Root Bark of Erthrina vogelii. J. Nat. Prod, No. 65, 403-406.
Talla, E., Njamen, D., Mbafor, J.T., Fomum, Z.T., Kamanyi, A., Mbanya, J.C., Giner, Rosa M., Recio, M.C., Manez, S., and Rios, J.L., 2003, Warrangalone, the Isoflavonoid Anti-inflammatory Principle of Erythrina addisoniae Stem Bark. J. Nat. Prod, 66, 891-893
Tanaka, H., Hirata, M., Etoh, H., Watanabe, N., Shimizu, H., Ahmad, M., Terada, Y., and Fukai, T., 2002, Two Diphenylpropan-1,2-diol Syringates from the Roots of Erythrina variegata. J. Nat. Prod, 65, 1993-1935 Tanaka, H., Tanaka, T., Hosoya, A., Kitade, Y., Etoh, H., 1997, An Isoflavan from Erythrina x Bidwillii. Phytochemistr, Vol.47, No.7, pp. 1397-1400
Tanaka, H., Tanaka, T., Etoh, H., 1998, Erythrinan Alkaloid from Erythrina x Bidwilli. Phytochemistry, Vol. 48, No. 8, pp. 1461-1463
Tanaka, H., Sato, M., Oh-Uchi, T., Yamaguchi, R., Etoh, H., Shimizu, H., Sako, M., and Takeuchi, H., 2004, Antibacterial properties of a new isoflavonoid from Erythrina poeppigiana against methicillin-resistant Staphylococcus aureus. Phytomedicine, 11, 331-337 Wa€oa, A., Azebazea, G., Nkengfacka, A., Fomuma, Z., Meyer, M., Bodo, B., Heerden, F., 1999, Indicanines B and C, two isoflavonoid derivatives from the root bark of Erythrina indica. Phytochemistry, 57, 981-985 Watjen, W., Suckow-Schinitker, A.K., Rohrig, R., Kulawik, A., Addae-Kyereme, J., Wright, C.W., and Passreiter, C.M., 2008, Prenylated Flavonoid Derivatives from the Bark of Erythrina addisoniae. J. Nat. Prod, 71, 735-738
Watjen, W., Kulawik, A., Suckow-Schnitker, A.K., Chovolou, Y., Roh rig, R., Ruhl, S., Kampkotter, A., Addae-Kyereme, J., Wright, C.W.., Passreiter, C.M., 2007. Pterocarpans phaseollin and neorautenol isolated from Erythrina addisoniae induce apoptopic cell death accompanied by inhibition of ERK phosphorylation. Toxicology, 242, 71-79.
Woodward, M., 1979, Phaseollin formation and metabolism in phaseolus vulgaris. Phytochemistry, 19, 921-927.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
66
Xiaoli, L., Naili, W., Sau, W., Chen, A., Xinsheng, Y., 2006, Four New Isoflavonoids from the Stem Bark of Erythrina variegata. Chem. Pharm. Bull, 54, 570-573
Yenesew, A., Derese, S., Midiwo, Jacob O., Bii, C., Heydenreich, M., Peter, M., 2005, Antimicrobial flavonoids from the stem bark of Erythrina burttii. Fitoterapia, 76, 469-472 Yenesew, A., Induli, M., Derese, S., Midiwo, Jacob O., Heydenreich, M., Peter, Martin G., Akala, H., Wangui, J., Liyala, P., Waters, Norman C., 2004, Anti-plasmodial flavanoids from the stem bark of Erythrina abissinica. Phytochemistry 65, 3029-3032.
Yenesew, A., Irungu, B., Derese, S., Midiwo, Jacob O., Heydenreich, M., Peter, Martin G., 2003, Two Prenylated falvonoid from the stem bark of Erythrina burtii. Phytochemistry, 63, 445-448
Yenesew, A., Midiwo, Jacob O., Guchu, M., Heydenreich, M., Peter, M., 2002, Three Isoflav-3-enes and a 2-arylbenzofuran from the root bark of Erythrina burtii. Phytochemistry, 59, 337-341
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
Lampiran 1
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
Lampiran 2
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
Lampiran 3
Spektrum 1H-NMR senyawa pterokarpan terprenilasi hasil isolasi
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
Lampiran 4
Spektrum 13C-NMR senyawa pterokarpan terprenilasi hasil isolasi
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani
Lampiran 5
Spektrum NOESY irradiasi sinyal proton pada δH 5.30 ppm
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI DAUN Erythtrina crista-galli
Lutfi Andriyani