ISMIATY

6
I. Bahan Bakar Bahan bakar yang digunakan untuk pembangkitan tenaga listrik ada yang berbentuk padat,cair, maupun bahan bakar padat yang banyak digunakan adalah batubara. Untuk bahan cair dan gas, pembangkitan tenaga listrik banyak menggunakan minyak bumi dan gas bumi. I.1 Bahan Bakar Padat Di Filipina, pernah direncanakan PLTU menggunakan kayu (dan turunannya yang disebut juga biomassa) sebagai bahan bakar dengan harapan agar didapat sumber energi terbarukan (renawable energy). Jenis kayu yang digunakan dalam bahasa Filipina disebet Ipil – ipil, yakni sejenis kayu lamtoro. I.2 Bahan Bakar Cair I.3 Bahan Bakar Gas Bahan bakar gas (BBG) yang digunakan untuk pembangkitan tenaga listrik umumnya gas bumi, yaitu gas tang didapat dari dalam bumi yang berasal dari gantong gas yang hanya berisi gas yang dalam bahasa ingris disebut natural gas, atau dari kantong yang ada diatas kantong minyak yang dalam bahasa ingris disebut petroleum gas. Pemakaian bahan bakar gas umumnya dinyatakan dalam standard cubic foot (SCF), dimana yang di maksud dengan standard disini adalah dalam keadaan suhu 60°F (Fahrenheit) dan tekanan 30 inci sir raksa (Hg). II. Turbin Cross Flow Turbin cross flow adalah turbin air yang akhir – akhir ini dikembangkan untuk tinggi terjun antara 3 – 10 meter dengan debit air yang besarnya mencapai 30 m 3 /detik. Daya yang dihasilkan turbin cross flow terbesar baru berkisar di sekitar 400 kW, cocok untuk listrik pedesaan karana konstruksinya yang relatif sederhana. III. Perlindungan Katodik (Cathodic Protection)

description

ajajshshshs

Transcript of ISMIATY

I. Bahan BakarBahan bakar yang digunakan untuk pembangkitan tenaga listrik ada yang berbentuk padat,cair, maupun bahan bakar padat yang banyak digunakan adalah batubara. Untuk bahan cair dan gas, pembangkitan tenaga listrik banyak menggunakan minyak bumi dan gas bumi.I.1 Bahan Bakar PadatDi Filipina, pernah direncanakan PLTU menggunakan kayu (dan turunannya yang disebut juga biomassa) sebagai bahan bakar dengan harapan agar didapat sumber energi terbarukan (renawable energy). Jenis kayu yang digunakan dalam bahasa Filipina disebet Ipil ipil, yakni sejenis kayu lamtoro.I.2 Bahan Bakar Cair I.3 Bahan Bakar GasBahan bakar gas (BBG) yang digunakan untuk pembangkitan tenaga listrik umumnya gas bumi, yaitu gas tang didapat dari dalam bumi yang berasal dari gantong gas yang hanya berisi gas yang dalam bahasa ingris disebut natural gas, atau dari kantong yang ada diatas kantong minyak yang dalam bahasa ingris disebut petroleum gas. Pemakaian bahan bakar gas umumnya dinyatakan dalam standard cubic foot (SCF), dimana yang di maksud dengan standard disini adalah dalam keadaan suhu 60F (Fahrenheit) dan tekanan 30 inci sir raksa (Hg). II. Turbin Cross FlowTurbin cross flow adalah turbin air yang akhir akhir ini dikembangkan untuk tinggi terjun antara 3 10 meter dengan debit air yang besarnya mencapai 30 m3 /detik. Daya yang dihasilkan turbin cross flow terbesar baru berkisar di sekitar 400 kW, cocok untuk listrik pedesaan karana konstruksinya yang relatif sederhana.III. Perlindungan Katodik (Cathodic Protection)Masalah perlindungan katodik terutama timbul pada instalasi PLTU, yaitu di kondensor, di pipa masuk air pendingin (water Intake) dan di dermaga tempat pembongkaran bahan bakar.IV. Pemadam KebakaranBahaya kebekaran pada pusat pusat listrik termis relatif besar, karena adanya bahan bakar dalam jumlah berkisar yang mudah terbakar. Kebakaran pada dasarnya adalah suatu reaksi kimia dengan oksigen (O0)Kebakaran hanya terjadi kalau:a. Ada bahan yang bisa terbakar (fuel)b. Tercapai suhu yang cukup tinggi, yaitu suhu nyala dari bahan yang akan terbakar (ignition source)c. Ada oksigen yang cukup untuk terjadinya kebakaran (oxygen)Langkah Langkah pencegahan ini antara lain adalah :1. Menjatuhkan bahan bakar yang mudah terbakar, misalnya bahan bakar dari suhu yang tinggi. Tangki bahan bakar minyak atau minyak pelumas, terutama apabila ditaruh di tempat yang tinggi harus diperhatikan agar bocoranya atau luapanya tidak menyentuh atau mengenai sesuatu yang bersuhu tinggi, misalnya pipa gas buang atau pipa uap. 2. Timbunan batu bara harus secara teratur dibalik dan disemprot air untuk mencegah terjadinya penyalaan sendiri (self ignition).3. Dilarang keras merokok di sekitar instalasi bahan bakar, terutama instalasi bahan bakar gas. 4. Kontak- kontak dan sambungan listrik harus tertutup rapat pada instalasi bahan bakar.5. Dilarang keras melakukan pekerjaan las pada instalasi bahan bakar yang belum di kosonkan.6. Instalasi bahan bakar harus di lindungi sambaran petir.7. Alat-alat proteksi dari instalasi listrik perlu diuji secara periodik agar pasti berfungsi apabila gangguan hubungan singkat sehingga tidak timbul kebakaran. Personil pusat listrik harus secara periodik dilatih memadamkan kebakaran sehingga jika sampai kebakaran, kebakaran tersebut dapat segera di padamkan. Alat-alat pendeteksi terjadinya kebakaran harus diuji secara periodik sehingga terjadinya kebakarn di ketahui sedini mungkin. Selain instalasi pemadam kebakaran yang terpasang pada bangunan, harus tersedia pula alat-alat perkebakaran yang mobile yang dapat dipindahkan ke tempat yang memerlukanya setiap saat.V. Beberapa Spesifikasi Bahan Bakar Selain calorific value (nilai kalori) yang telah disebut dalam subbab 3.10, masi ada lagi beberapa spes bahan bakar terutama bahan bakar minyak (BBM) yang sering diperlukan dalam praktik. Spesifikasi ini lain:a. Viskositas (viscosity)b. Titik Tuang (pour point)c. Titik Nyala (flash point)d. Titik Bakar(Ignition point)e. Titik api(Fire point)f. Angka Oktan(Octane Number)

PEMBANGKITAN DALAM SISTEM INTERKONEKSI

1. Sistem Interkoneksi sistem yang terisolir Sistem interkoneksi adalaah sistem tenaga listrik yang terdiri dari beberapa listrik dan gardu induk (GI) yang diinterkoneksikan (dihubungkan satu sama lain) melalui saluran transmisi dan melayani beban yang ada pada seluruh Gardu Induk (GI).Sebagai langkah pertama dari perencanaan operasi pembangkitan diperlukan terlebih dahulu suatu pikiran yang harus dilayani. sistem interkoneksi, terdapat banyak pusat listrik, GI, atau saluran transmisi dalam sistem terkoneksi akan mempengaruhi sistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, harus ada kordinator operasi yang di sebut pusat pengatur beban.2. Perkiraan BebanEnergi listrik yang dibangkitkan (dihasilkan) tidak dapat disimpan, melainkan langsung habis digunakan oleh konsumen. Oleh karna itu, daya yang dibangkitkan selalu sama dengan daya yang digunakan oleh konsumen. Apabila pembangkit daya tidak mencukipi kebutuhan konsumen, maka hal ini akan, di tandai oleh turunnya frekwensi dalam sistem sebaliknya,apabila,apabila pembangkitan daya lebi besar dari pada kebutuhan konsumen ,maka frekwensi sistem akan naik. Penyedia tenaga listrik, misalnya PLN, harus menyediakan tenaga listrik dengan frekwensi yang konstan, yaitu : 50 Herts atau 60 Herts dalam batas, batas penyimpanan yang masi di izinkan.3. Koordinasi PemeliharaanTujuan Pemiliharaan Unit pembangkit dan transformator adalah:a. Mempertahankan efesiensi.b. Mempertahankan keandalan.4. Faktor faktor dalam Pembangkita. Faktor BebanFaktor beban adalah perbandingan antara besarnya beban rata rata untuk suatu selang waktu (misalnya satu hari atau satu bulan) terhadap beban puncak tertinggi dalam selang waktu yang sama. Sedangkan beban rata rata untuk suatu selang waktu adalah jumlah produksi KWH dalam selang waktu terasebut dibagi dengan jumlah beban dari selang waktu tersebut.

Faktor Beban =

b. Faktor KapasitasFaktor kapasitas sebuah unit pembangkit atau pusat listrik menggambarkan seberapa besar sebuah unit pembangkit atau pusat listrik dimanfatkan. Faktor kapasitas tahunan (8760 jam) didefenisikan sebagai :Faktor Kapasitas = c. Faktor Utilisasi (Penggunaan)Faktor utilisasi sesungguhnya serupa dengan faktor kapasitas, tetapi di sini menyangkut daya. Faktor alat didefenisikan sebagai:Faktor Utilitas = d. Forced Outage RateForced Outage Rate (FOR) didefenisikan sebagai :FOR=e. Neraca EnergiNeraca energi seperti ditunjukkan oleh tabel 4.2 perlu dibuat karena neraca energi ini merupakan untuk menyusun anggaran biaya bahan bakar yang merupakan unsur biaya terbesar dari biaya operasi tenaga listrik.Neraca energi umumnya disusun untuk peride 1 bulan. Misalnya untuk bulan maret diperlukan informasi sebagai berikut: