Isi

download Isi

of 19

description

bhkkn

Transcript of Isi

BAB ILAPORAN PENDAHULUANA. Definisi Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang mengenai parenkim paru distal dan bronkiolus terminalis yang mencangkup bronkalus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan konsildasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat.Pneumonia merupakan radang paru-paru yang dapat disebabkan oleh bermacam-macam sebab seperti bakteri, virus , dan lain-lain. Pneumonia juga merupakan peradangan dari parenkim paru dimana sinus terisi dengan cairan radang dengan tanpa atau disertai infiltrasi dari sel radang kedalam dinding alveoli dan rongga intestisium.Pada pemeriksaaan histrologis terdapat pneumorilis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan eksudat yang dapat ditimbulkan oleh beberapa penyebab dan berlangsung dalam jangka waktu yang bervariasi. Klinis diagnosis pneumonia didasarkan atas tanda-tanda kelainan fisis dan adanya gambaran konsolidasi pada foto thoraks.B. Etiologi Sebagian besar disebabkan oleh infeksi dan berbagai mikroorganisme tersaring oleh bakteri, Kuman Penyebab pneumonia yang sering dijumpai berbeda jenis diantaranya a) Bakteri Organism penyebab terbanyak pada pneumonia adalah bakteri pneumococus, streptococcus, staphilococus.1) Pneumococus : penyebab pneumonia lobaris yang terbanyak menyerang usia 1-4 tahun2) Streptococcus : infeksi ini biasanya mengakibatkan loburalis umumnya terjadi sebagai komplikasi influenza3) Staphilococus : kebanyakan menyerang bayi-bayi dibawah usia 2 tahun dengan insiden tertinggi pada waktu hujanb) Virus Virus respiratory sisieytial, virus influenza adenovirus dan eytomegalo virusc) HitoplasmaHitoplasma kapsulatum, epirococus, glastomices, dermatidus, d) Aspirasi cairan amnion, makanan, cairan lambung dan benda asing C. Patofisiologis Patofisiologis pneumonia mencangkup infeksi antara mikroorganisme (MO) penyebab yang masuk melalui jaringan saluran nafas dengan daya tahan tubuh pasien, kuman mencapai alveoli melalui inhalasi, aspirasi kuman, orovaring penyebaran hemorogen dari focus infeksi lain atau penyebaran langsung dari lokasi infeksi. Pada bagian saluran nafas bawah kuman menghadapi daya tahan tubuh berupa system pertahanan muka silier, daya tahan seluler makrovat alveolat, limfosit bronchial dan neutrofil.Factor predisposisi antara lain berupa kebiasaan merokok pasca infeksi virus, penyakit jantung kronis, diabetes mellitus, keadaan imunodefisiensi, kelainan dan kelemahan struktur organ dada, dan penurunan kesadaran. Perlu diteliti factor lingkungan khususnya tempat kediaman misalnya rumah jompo. Penggunaan anti biotic dan obat suntik IV serta keadaan alkoholitik yang meningkat.Pneumonia diharapkan akan sembuh setelah terapi 2 3 minggu. Bila lebih lama perlu dicurigai infeksi kronik oleh bakteri anaerob atau non bakteri seperti jamur, mikrobakterium, atau parasit. Oleh karena ini pasien dengan gangguan imunitas yang berat mempunyai prognosis yang lebih buruk dan kemungkinan frekuensi yang lebih besar.D. Tanda dan gejala Sebagian besar penderita didahului dengan peradangan saluran pernafasan bagian atas, dan kemudian timbul peradangan saluran pernafasan bagian bawah. Serangan biasanya mendadak dengan perasaan menggigil disusul dengan panas 39-40O C. yang tertinggi pada pagi dan sore atau variasi batuk dengan dahak berwarna merah (Sputum rubah) kadang-kadang berwarna hijau dan purulen. Batuk darah biasa sedikit atau banyak, nyeri dada waktu tarik nafas dalam (Leuritik pain). Gejala lain berupa kedinginan, sering menggigil, terutama pada daerah lengan dan tungkai.Tanda-tanda fisik : Tampak sangat sakit, berkeringat, menggigil, panas tinggi, nyeri dada, premitus rubah meningkat disisi yang sakit, perkusi reduk pernafasn bronchial ronckhi basah, halus kadang-kadang terdengar bising gesek pleura disentri abdomen terutama pada konsolidasi pada lobus bawah perlu dibedakan pada kolestitis dan peritonitis akibat pevorasi.E. Pemeriksaan penunjang1) Laboratorium a) Darah Leukositosis atau peningkatan leukosit umumnya menandai adanya infeksi bacterial leukosit yang normal / rendah dapat disebabkan oleh infeksi yang besar sehingga tidak terjadi respons leukosit LED meningkat bilirubin naik oleh karena pemecahan sel darah merah yang terkumpul dalam alveoli dan disfungsi oleh hepar oleh karena hipoksiab) Sputum Dalam secret / sputum terdapat PMN (Poli Morvo Nuklea) yang terdiri dari leukosit granulosit dan lain-lainc) Radiologi (Rontgen)Dalam foto thoraks rontgen bayangan yang timbul suram, terlihat konsolidasi atau beberapa lobus (Pneumonia lobaris) atau bercak-bercak infiltrate pada 1 atau berdasarkan lobusF. Komplikasi Komplikasi yang dapat terjadi antara lain media akut, empiema, efisit pleura, super infeksion, perikarditis, abses paru, endokarditis, meningitis, arthritis, nefritis dan lain-lain.G. Pengobatan Obat pilihan masih penisilin 1-2 x sehari selama 7 hari tidak ada bukti yang cukup bahwa dosis tinggi penisilin dapat mempercepat penyembuhan. Penisilin oral 4 dd 250 mg juga dapat eritromicin, cloramphenicol, tetrasiclin, cheparolin dan likomisin, ampicilin. Oksigen via kateter nasar atau masker pada penderita dengan pneumonia yang luas disertai sianosis observasi tekanan darah, respirasi dan denyut nadi. Hipotensi merupakan tanda dari hipoksian berat dan bakteremia atau penyebaran kuman ke menigen.

16

PENYIMPANGAN KDM PNEUMONIA

Streptococcus Pneumococus, H Influenza

Masuk saluran pernapasan

Reaksi radang pada bronkus dan alveoliPerubahan status kesehatan

Peningkatan frekuensi pernafasan

Merupakan stressor psikologis pasien dan keluargaGangguan pertukaran gas

Merangsang rasFisik melemahOksigen kejaringan berkurang

Pasien dan keluraga menjadi cemas

Sulit tidurNafsu makan berkurangGangguan pemenuhan oksigen

Kelemahan dan kelelahan

Perubahan pola tidurIntake berkurang didalam tubuh

Penurunan intoleransi aktivitasNutrisi terganggu

BAB IIASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. R.K DENGAN DIAGNOSA PNEUMONIA DI RUANG INTERNA ANAK (B1) RUMAH SAKITUMUM DAERAH DATOE BINANGKANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

I. PENGKAJIAN1. PENGKAJIANA. Identitas pasienNama: An. R. KUmur/Tempat Tgl Lahir: 1 TahunJenis Kelamin: Laki-lakiAgama : KristenAlamat: ModoindingTanggal/jam MRS: 15-12-2009/ Jam 21.25Tanggal/jam pengkajian: 16-12-2009/ Jam 10.00B. Identitas Orang Tua:1. AyahNama: Tn. R. KUmur:31 TahunPendidikan : SDPekerjaan: TaniAgama: KristenAlamat: Modoinding2. IbuNama : Ny. C. H Umur: 27 TahunPendidikan : SDPekerjaan : Ibu Rumah TanggaAgama : Kristen

C. Genogram ( Minimal 3 Generasi) Ayah Ibu

KetLaki-laki: Perempuan: Pasien / Klien:Tinggal Serumah: Meninggal: XHubungan Pernikahan: D. Riwayat Kesehatan1. Keluhan utama : Panas , Batuk, Pilek dan sesak napas2. Riwayat Keluhan Utama:Keluarga mengatakan klien mengalami batuk, panas, pilek dan sesak sudah sejak 4 hari yang lalu sebelum MRS3. Riwayat Kesehatan Sekarang: Pada saat di kaji, orang tua mengatakan bahwa anaknya panas sudah sejak 4 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit,dan mengatakan anaknya sering batuk dan pilek dan kadang-kadang terlihat susah bernapas/sesak4. Riwayat Kesehatan Dahulua. Pre Natal Care: Keadaan kesehatan ibu salama hamil baik.ibu selalu memeriksa kehamilannya secara teratur di puskesmas dan kadang-kadang di rumah sakit.selama hamil ibu tidak dalam pengobatan penyakit tertentu, infeksi ataupun diet. Dan tidak pernah terdapat tanda-tanda pre eklampsia ataupun eklampsiab. Natal Care:Usia kehamilan ibu 9 bulan, berat badan bayi waktu lahir yaitu kurang lebih 2900 gram, dengan jenis persalinan normal, keadaan anak setelah lahir segera menangis dan selama persalinan ibu tidak menggunakan obat-obatanc. Post Natal Care:Nilai apgar score bayi waktu lahir 8-9, warna kulit bayi kemerahan, tidak panas, tidak kejang, dan tidak memiliki kelainan congenital. Setelah lahir bayi tidak mengalami kesulitan dalam menelan dan mengisap5. Riwayat Imunisasi:NoJenis ImunisasiWaktu pemberianReaksi setelah pemberian

1.BCGUsia 1 bulan -

2.DPT (I,II,III)Usia 3 bulanPanas

3.POLIO ( I, II, III, IV)Usia 1-4 bulan-

4.CAMPAKUsia 9 bulanPanas

5.HEPATITIS 1 , IIUsia 3 /4 bulan-

6. Riwayat Tumbuh Kembanga. Pertumbuhan Fisik Berat Badan: 7.7 kg Tinggi/ panjang badan : 54 cm Waktu Tumbuh Gigi:b. Perkembangan tiap tahap Tertawa bila diajak bermain: 3 Bulan Membalikkan badan: 6 Bulan Duduk sendiri: 6 Bulan Merangkak: 6 Bulan Berdiri: 9 Bulan Berjalan: - Bulan Bicara pertama kali: 9 Bulan Berpakaian tanpa bantuan: - Bulan

7. Riwayat Nutrisia. Pemberian ASI Pertama kali pemberian sejak lahir /0 bulan Cara pemberian bayi di pangku, letakkan kepala bayi pada siku dan tangan ibu menahan bokong bayi,tubuh bayi menghadap ibu, perut bayi menempel pada badan ibu,sentuhkan putting susu pada bibir bayi Lama pemberianb. Pemberian susu formula |: usia 6 bulan Alasan pemberianmakanan pendamping ASI Jumlah Pemberian50ml/cc Cara pemberian via oralc. Pemberian Makanan Tambahan ; Dalam bentuk biscuit, buah dan bubur lumat/dihalus Pertama kali pemberian: usia 7 bulan Jenis makanan bubur sund. Pola perubahan pemberian nutrisi dan cairan tiap tahapan usia sampai saat iniNoUsiaJenis Nutrisi dan Cairan lama pemberian

1.4 bulanASI ,Bubur cair,pisang 6 bulan

2.6 bulanASI, Bubur,buah9 bulan

8. Psikososial: Anak biasa bermain di rumah dengan orang tua menemaninya sambil memonitor perkembangan anak sesuai kondisi usia.orang tua merasa cemas dengan penyakitnya yang diderita anaknya sekarang.orangtua sering menanyakan tentang keadaan anaknya saat di rawat.9. Riwayat Spiritual: klien masih mengikuti kepercayaan orang tua yaitu beragama Kristen karena klien masih berumur 1 tahun.10. Reaksi hospitalisasi: pada saat di kaji klien tampak sering menangis, tidak tenang , gelisah, Rewel dan ketakutan saat diberikan tindakan keperawatan

E. Kebutuhan sehari-hari1. NutrisiNoKondisiSebelum sakitSaat dikaji

1.Menu MakananASI , buburASI Bubur

2.Frekwensi makan3-4 kali2-3 kali

3.Makanan yang di sukaiBiscuit-

4.Selera makanBaikCukup

5.Cara makanDibantu dan mandiriDibantu

6.Pembatasan pola makanTidak adaTidak ada

7.Ritual saat makan--

2. CairanNoKondisiSebelum sakitSaat dikaji

1.Jenis MinumanAir Putih,ASIASI

2.Frekwensi minum/hr3-4 kali

3.Banyak Cairan (ml/cc)200 cc

4.Cara PemenuhanBotol susu

3. EliminasiBABNoKondisiSebelum sakitSaat dikaji

1.Tempat pembuanganpempersPempers

2.Frekwensi /konsistensi2kali/hr ,Feses padat1kali/hr,cair

3.Warna/bauWarna kuning kecoklatanSedikit kehitaman

4.Kesulitan--

5.Obat Pencahar--

BAKNoKondisiSebelum sakitSaat dikaji

1.Tempat pembuanganpampersPampers

2.Frekwensi /konsistensiSering,kuning keruhSering, kuning

3.Warna/bau--

4.Kesulitan--

5.Obat Pencahar--

4. Istirahat Dan TidurNoKondisiSebelum sakitSaat dikaji

1.Tidur SiangKurang lebih 2jamHanya 1 jam

2.Tidur MalambaikSering terbangun

3.Pola TidurnyenyakGelisah

4.Lamanya Tidur10-12 jamKurang lebih 8 jam

5.Kebiasaan sebelum TidurDinyanyikan lagu, sebelumnya bermain dulu dengan orang tuaDinyanyikan lagu

6.Kesulitan Tidur--

5. OlaragaNoKondisiSebelum sakitSaat dikaji

1.Program Olaraga--

2.Jenis Olaraga--

3.Frekwensi Olaraga--

6. Personal HygieneNoKondisiSebelum sakitSaat dikaji

1.MandidibantuDibantu

a.Cara Membasahi badanDi lap

b.Frekwensi2 kali sehari2 kali

2.Cuci Rambut

a.Cara Menggunakan sampoo bayi-

b.Frekwensi2 kali-

3.Gosok Gigi--

a.Cara --

b.Frekwensi--

4.Gunting Kuku

a.Cara Menggunakan gunting kuku-

b.FrekwensiSebulan sekali-

G. Aktivitas Sehari-hariNoKondisiSebelum sakitSaat dikaji

1.Kegiatan sehari-hariBermain, tidur-

2.Pengaturan jadwal harian--

3.Penggunaan alat bantu aktif--

4.Kesulitan pergerakan tubuh--

7. RekreasiNoKondisiSebelum sakitSaat dikaji

1.Waktu luangBermain-

2.Kegiatan hari libur--

3.Perasaan setelah rekreasi--

H. Pemeriksaaan FisikKeadaan Umum: sakit sedangVital Sign: TD : - mmHg N :100 x/m R :34 x/m SB :39 O CTinggi/panjang Badan: 54 cmBerat Badan: 7.7 kg

a. KepalaInspeksi- Bentuk kepala : bulat- Kesimetrisan : simetris kiri dan kanan- warna Rambut: hitam- penyebaran :merata- Ketombe: tidak- Mudah Rontok : tidak- Aiopesia ; tidak- Berbau : tidak Palpasi: Benjolan pada kepala: tidak ada Nyeri Tekan: tidakb. WajahInspeksi : Pergerakan wajah :tidak kaku Ekspresi : wajah meringis Acne : tidak ada Lesi: tidak adac. Mata Inspeksi Pergerakan bola mata : normal Kelopak mata: merah muda Sclera : tidak icterus Conjungtiva: tidak anemis Pupil : isokor kiri dan kanan Fungsi penglihatan : baikd. Hidung dan SinusInspeksi Nasal septum : tegak lurus berada di tengah Membrane mukosa : warna kemerahan Obstruksi : ada Polip : tidak adaPalpasi Sinus frontalis : tidak ada nyeri tekan Sinus maksilaris: tidak ada nyeri tekan Fungsi penciuman: dapat membedakan baue. TelingaInspeksi Bentuk : simetris kiri dan kanan Warna : sawo matang Serumen : tidak ada Otorrhea: tidak ada Lesi : tidak ada Peradangan: tidak adaPalpasi Nyeri tekan tulang mastoid : tidak ada Fungsi pendengaran : Baikf. MulutInspeksi Bentuk bibir : simetris Kondis bibir : kering Warna bibir: merah Lesi : tidak ada Mukosa mulut : merah Warna gusi : merah muda Perdarahan pada gusi: tidak ada Jumlah gigi : belum lengkap Warna gigi : putih susu Carries : - Warna lidah : merah muda Tremor : - Beslag: - Lesi: - Peradangan pada tonsil: -g. LeherInspeksi Warna : sawo matang TonsilPalpasi Pembengkakkan tonsil: tidak Kelenjar tiroid ; tidak ada pembengkakan Kuku kuduk : - Kesulitan menelan: tidakI. Thoraks dan paruInspeksi bentuk dada : normal Kesimetrisan dada : simetris kiri dan kanan Bentuk tulang belakang: tegak lurus Irama pernapasan : cepat dan dalam Jenis pernapasan : bronco vesikulerPalpasi Vocal Fremitus : -Perkusi Massa dalam paru: - Paru-paru: JantungAuskultasi Bunyi napas : ronchi J. AbdomenInspeksi Warna : sawo matang Karakteristik permukaan: normal Lesi : tidak adaPalpasi Pembesaran limpa: tidak Daerah supra pubic:PerkusiAuskultasi:Peristaltic usus 8 x/mK. GenetaliaInspeksi Kebersihan : bersih Hernia: - Lesi : tidak ada Terpasang kateter:-Kesulitan BAK ; tidakL. Rectal Kebersihan : bersih Peradangan : tidak ada Lesi : tidak ada Haemoroid :-Kesulitan BAB : tidakM. Ekstremitas atasInspeksi kesimetrisan : simetrisKeringat : normalOedema: tidakTremor : tidakLesi : tidak adaKekuatan pada setiap sendi :baikN. Ekteremitas bawahInspeksiKesimetrisan : simetrisKeringat : normalOedema : tidak adaTremor : tidakLesi : tidak adaKekuatan pada setiap sendi : baikKulit InspeksiWarna ; sawo matangKelembaban : normalLasi : tidak adaPalpasiSuhu : akral teraba panasTurgor : kembali cepat

ANALIS DATANODATAETIOLOGIMASALAH

1.Ds : orang tua mengatakan sering batuk DO : -Klien batuk.-Klien tampak sesak-Adanya sekret/sputum-Suara napas ronchi- respirasi 28 x/mAdanya proses peradangan pada jaringan paru dan sekitarnyaMeningkatnya produksi mucus oleh sel-sel epitel disepanjang saluran pernapasanPenumpukan sekret mucus pada jalan napasUsaha untuk mengeluarkan mucusBatukbersihan jalan napas tidak efektifTidak efektifnya jalan napas

2.Ds : Orang tua mengatakan anaknya sering menangis, tidak bisa tenang, dan orang tua mengatakan anaknya panas sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakitDo : gelisah Keadaan umum : tampak lemahTanda Vital :SB : 39 CR : 28 x/mntN : 88x/mntInvasi kuman/virus dalam tubuhMelakukan proses peradanganMerangsang tubuh untuk melepaskan zat pathogen oleh leukositImpuls disampaikan ke hypotalamusSuhu tubuh meningkat

hipertermi

3.Ds : Keluarga mengatakan anaknyamengatakan susah tidur karena adanya batuk

Do : - Klien tampak lemah- gelisah - Tanda Vital :SB : 39 CR : 34 x/mntN : 100 x/mntAdanya rangsangan batuk distimulus panas yang tinggiMerangsang susunanan saraf otonomMengaktivasi RAS untuk meningkatkan kerja organ tubuhAnak terjaga dari tidur nyaGangguan pemenuhan istirahat dan tidurGangguan pemenuhan istirahat dan tidur

ASUHAN KEPERAWATANNoHari / TglDiagnosa keperawatanTujuan Intervensi Raional Implementasi Evaluasi

1Rabu 16-12-09Gangguan pemenuhan oksigen kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan fungsi paru ditandai dengan DS : Pasien mengatakan sesak nafasDO : Wajah tampak meringis dan gelisah Auskultasi bunyi napas ronchi Bibir tampak sianosis TTVa) TD 150/90 mmHgb) N : 107 x/mc) SB : 36 O Cd) R : 34 x/mSetelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 hari diharapkan pemenuhan oksigen terpenuhi dengan kriteria hasil :DS : Pasien mengatakan tidak sesak nafasDO : Respirasi 20 24 x/m Tidak ada sianosis Ronchi tidak ada Wajah tampak tenang

1) Kaji tanda-tanda vital

2) Kaji ada tidaknya bunyi pernafasan (Ronckhi, whieezing, crecles)

3) Berikan pasien posisi kepala lebih tinggi dari kaki (Semi fowler)

4) Berikan terapi oksigen

5) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi

1) Mengetahui keadaan umum pasien dan tingkat perkembangan pasien

2) Bunyi nafas yang abnormal menunjukan adanya gangguan ventilasi paru

3) Posisi semi fowler dapat membantu keseimbangan dan kebutuhan oksigen

4) Pemberian oksigen yang adekuat dapat menunjang terjadinya perubahan dalam pernafasan

5) Untuk meningkatkan ventilasi paru

Tgl 16 12 2009Pukul 08.00 Wita1) Mengkaji tanda-tanda vitalN : 100 x/mSB : 39O CR : 34 x/mPukul 08.30 Wita2) Mengkaji bunyi pernafasan, auskultasi bunyi nafas Ronckhi dan batuk tetapi tidak berlendirPukul 09.00 Wita3) Memberikan pasien posisi semi fowler Atur tempat tidur fungsional bed pada posisi semi fowlerPukul 09.30 Wita4) Memberikan oksigen kepada pasien 3 liter per menit

Pukul 11.00 Wita5) Mengadakan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi Clatax 1 tablet Paracetamol sirup 1 ccTgl 19 10 2008Pukul 14.00 WitaS : Pasien mengatakan masih sesakO : Wajah tampak meringis dan gelisah Bunyi nafas ronkhi Terdapat sianosis pada mulut Oksigen terpasang 3 liter per menitClatax 1 tabletParacetamol sirup 1 cc A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi keperawatan 1, 2, 3, 4, dan 5

2Rabu16-12-09Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan nafsu makan berkurang ditandai dengan DS : Pasien mengatakan nafsu makan tidak adaDO : Porsi makan tidak dihabiskan kurang lebih 2 3 sendok makan Pasien tampak lemah Turgor kulit kembali lambat Terpasang IVFD dengan cairan martos + aminophylin drips 1 ampul 16 gtt/menit TTV :a) SB : 39O Cb) N : 100 x/mc) R : 34 x/m

Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 hari diharapkan pasien dapat menunjukan peningkatan nafsu makan dengan kriteria hasil :DS : Pasien mengatakan nafsu makan meningkatDO : Porsi makan dihabiskan Pasien tampak segar1) Observasi intake dan output

2) Berikan makanan dalam porsi sedikit tapi sering

3) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diit yang tepat 1) Dapat menentukan derajat kebutuhan nutrisi pasien

2) Dapat meningkatkan masukan meskipun nafsu makan mungkin lambat untuk kembali

3) Untuk mengetahui tingkat kebutuhan nutrisi pasienPukul 10.00 Wita1) Mengobservasi intake dan output Pasien makan bubur 3x sehari kurang lebih 2- 3 sendok makan Minum air putih 1 gelas sehari IVFD cairan martos 16 gtt/menit Urine yang keluar 1500 cc perhari BAB 2x sehari

Pukul 12.00 Wita2) Memberikan makanan sedikit tapi sering

Pukul 13.00 Wita3) Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian diit yang tepat, bubur, ikan dan sayur

Tgl 19-12-2009Pukul 14.00S : Pasien mengatakan belum ada peningkatan nafsu makanO : Pasien tampak lemah Porsi makan tidak dihabiskan Makan bubur 2-3 sendok makan Turgor kulit kembali lambatA : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi 1, 2 , dan 3

3Rabu 16-12-09Perubahan pola tidur berhubungan dengan peningkatan frekuensi pernafasan ditandai dengan DS : Pasien mengatakan tidak bisa tidur Keluarga mengatakan pasien tiba-tiba terbangun setiap 30 menit sampai 1 jamDO : Frekuensi tidur 2 3 jam perhari Pasien tampak lemah Pasien tampak mengantuk TTV :a) SB : 39O Cb) N : 100 x/mc) R : 34 x/mSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari diharapkan pola istirahat dan tidur terpenuhi dengan kriteria hasil DS : Pasien mengatakan dapat tidur dengan tenangDO : Pasien tampak segar Kebutuhan istirahat pasien terpenuhi + 8 9 jam untuk istirahat malam dan 3 4 jam untuk istirahat siang

1) Kaji pola tidur dan istirahat pasien

2) Ciptakan lingkungan tenang dan nyaman selama tidur

3) Anjurkan keluarga untuk terus mendampingi pasien selama istirahat dan tidur

1) Memudahkan untuk melakukan intervensi sehingga dapat diketahui kebutuhan serta kebiasaan tidur pasien

2) Lingkungan yang tenang dan nyaman membantu dan mempermudah dalam istirahat dan tidur

3) Dengan mendampingi pasien dapat menghindari resiko jatuhTanggal 16-12-09Pukul 10.30 Wita1) Mengkaji pola tidur dan istirahat pasien Pasien tidur 2 3 jam perhari dan tiba-tiba terbangun karena pasien sesak nafas

Pukul 11.15 Wita2) Menciptakan lingkungan yang tenang Dengan mengurangi jumlah pengunjung Menghindari keributan atau kekacauan selama pasien beristirahatPukul 11.25 Wita3) Menganjurkan keluarga untuk selalu menemani pasien saat istirahat dan tidurTanggal 19-12-09Pukul 14.00 WitaS : Pasien mengatakan belum bisa tidurO : Pasien tampak gelisah Pasien tampak mengantuk

TTVa) SB : 39O Cb) N ; 100 x/mc) R : 34 x/mA : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi keperawatan 1, 2 dan 3