ISI[1]

83
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya  muatan listrik. Listrik , dapat juga diartikan sebagai berikut:  Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan  penolakan gaya di antaranya.  Listrik adalah sumber  energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Listrik membentuk interaksi fundamental yang dikenal sebagai elektromagnetisme. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas, seperti petir, medan listrik,  dan arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik.Dalam menganalisa rangkaian elektronika atau membuat skema rangkaian elektronika, kita harus tahu komponen-komponen yang digunakan. Komponen-komponen ini dalam skema rangkaian elektronika diigambar berdasarkan simbol-simbol yang sudah ditentukan.Fungsi simbol- simbol komponen elektronika yaitu untuk mempermudah dan mengetahui karakteristik komponen dalam sebuah rangkaian elektronika. Belajar elektronika harus memahami dan mengetahui simbol-simbol komponen yang digunakan dalam sebuah rangkaian elektronika. Seperti halnya  jika kita ingin memperbaiki peralatan elektronika, perusahaan pembuat peralatan akan menggambar rangkaian yang di produksinya pada skema rangkaian sehingga  para pengguna/ teknisi akan mudah melacak kerusakan pada peralatan tersebut.

description

kkkkk

Transcript of ISI[1]

  • 5/24/2018 ISI[1]

    1/83

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANGKelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanyamuatan

    listrik.Listrik, dapat juga diartikan sebagai berikut:

    Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu,sepertielektron danproton, yang menyebabkan penarikan dan

    penolakangaya di antaranya.

    Listrik adalah sumberenergi yang disalurkan melaluikabel. Aruslistrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke

    saluran negatif.

    Listrik membentuk interaksi fundamental yang dikenal

    sebagaielektromagnetisme. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena

    fisika yang dikenal luas, sepertipetir,medan listrik, danarus listrik. Listrikdigunakan dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi industri

    sepertielektronik dantenaga listrik.Dalam menganalisa rangkaian elektronika

    atau membuat skema rangkaian elektronika, kita harus tahu komponen-komponen

    yang digunakan. Komponen-komponen ini dalam skema rangkaian elektronika

    diigambar berdasarkan simbol-simbol yang sudah ditentukan.Fungsi simbol-

    simbol komponen elektronika yaitu untuk mempermudah dan mengetahui

    karakteristik komponen dalam sebuah rangkaian elektronika.

    Belajar elektronika harus memahami dan mengetahui simbol-simbol

    komponen yang digunakan dalam sebuah rangkaian elektronika. Seperti halnya

    jika kita ingin memperbaiki peralatan elektronika, perusahaan pembuat peralatan

    akan menggambar rangkaian yang di produksinya pada skema rangkaian sehingga

    para pengguna/ teknisi akan mudah melacak kerusakan pada peralatan tersebut.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Muatan_listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Muatan_listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektronhttp://id.wikipedia.org/wiki/Protonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektromagnetismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Petirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Medan_listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Arus_listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektronikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektronikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Arus_listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Medan_listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Petirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektromagnetismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Protonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektronhttp://id.wikipedia.org/wiki/Muatan_listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Muatan_listrik
  • 5/24/2018 ISI[1]

    2/83

    2

    B. RUMUSAN MASALAH1. Apa pengertian dari Resistor?2. Apa pengertian Dioda?3. Apa pengertian Transistor?4. Apa pengertian kondensator?5. Apa pengertisn IC?6. Apa pengertian dari Regulator?7. Apakah Fungsi dari Regulator itu?8. Apa saja jenis-jenis regulator?9. Bagaimana aplikasi regulator dalam sistem pengisian?10.Bagaimana cara kerja regulator itu?11.Bagaimana aplikasinya pada regulator pada mobil?12.Bagamana cara perawatan dari regulator?

    C. TUJUAN PENULISAN1. Mengetahui tentang Resistor2. Untuk mengetahui karakteristik dai Dioda3. Mengetahui tentang transistor4. Untuk mengetahui tentang kondensator5. Mengenal dan mengetahui tentang IC6. Mengetahui pengertian dari Regulator7. Memahami fungsi dari Regulator8. Mengetahui jenis-jenis regulator9. Mahasiswa bisa memahami aplikasi regulator dalam sistem pengisian10.

    Mengetahui cara kerja regulator

    11.Memahami regulator pada mobil12.Mengetahui cara merawat regulator yang baik

  • 5/24/2018 ISI[1]

    3/83

    3

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A.RESISTOR

    1. PENGERTIAN RESISTOR

    Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk

    menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua

    kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang

    mengalir, berdasarkan hukum Ohm:

    Pada tabel berikut adalah simbolsimbol resistor yang banyak digunakan dalam

    rangkaian elektronika :

    Simbol Komponen Resistor Fungsi Komponen Resistor

    ResistorResistor berfungsi sebagai penghambat arus

    yang mengalir dalam rangkaian listrikResistor

    Potensio Meter Resistor berfungsi sebagai penghambat arus

    dalam rangkaian listrik, nilai resistansi dapat

    diaturPotensio Meter

    Variable Resistor

    Resistor berfungsi sebagai penghambat arus

    dalam rangkaian listrik, nilai resistansi dapat

    diatur

    Pada Rangkain elektronika pemasangan resistor terbagi dalam dua bagian

    besar, yaitu Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel, dimana pada saat resistor

    dipasang secara paralel akan berfungsi sebagai pembagi arus dan jika dipasang

    http://1.bp.blogspot.com/-gO1LM0TzNZ0/UXUrMNlARtI/AAAAAAAAA2s/tiN1sDrzZ6A/s1600/Resistor-tugasku-4u.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-gO1LM0TzNZ0/UXUrMNlARtI/AAAAAAAAA2s/tiN1sDrzZ6A/s1600/Resistor-tugasku-4u.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-gO1LM0TzNZ0/UXUrMNlARtI/AAAAAAAAA2s/tiN1sDrzZ6A/s1600/Resistor-tugasku-4u.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-gO1LM0TzNZ0/UXUrMNlARtI/AAAAAAAAA2s/tiN1sDrzZ6A/s1600/Resistor-tugasku-4u.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-gO1LM0TzNZ0/UXUrMNlARtI/AAAAAAAAA2s/tiN1sDrzZ6A/s1600/Resistor-tugasku-4u.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-gO1LM0TzNZ0/UXUrMNlARtI/AAAAAAAAA2s/tiN1sDrzZ6A/s1600/Resistor-tugasku-4u.png
  • 5/24/2018 ISI[1]

    4/83

    4

    secara seri, resistor akan berfungsi sebagai pembagi tegangan, untuk lebih

    jelasnya mari kita lakukan pembahasan lebih lanjut.

    Hukum Ohm menyatakan bahwa besarnya tegangan pada suatu cabang

    (V) yang mengandung resistor (R) yang dialiri arus sebesar (I) adalah sama

    dengan hasil resistansi dengan arus yang mengalir pada cara tersebut. Jika ditulis

    dalam bentuk persamaan adalah sebagai berikut :

    V = I.R.

    Sedangkan hukum Kirchoff mengenai Arus mengatakan bahwa jumlah

    arus yang masuk pada suatu titik percabangan sama dengan jumlah arus yang

    keluar dari titik percabangan tersebut. Jika ditulis dalam bentuk perumusan adalah

    sebagai berikut :

    I masuk + I keluar = 0.

    Hukum Kirchoff mengenai Tegangan mempunyai pernyataan yang hampir

    sama dengan hukum Kirchoff mengenai Arus tetapi juga merupakan

    pengembangan dari hukum Ohm, yang bahwa jumlah tegangan (baik yang berupa

    sumber tegangan maupun tegangan yang ada pada komponen) pada suatu loop

    (jaringan tertutup) sama dengan nol. Hal ini dapat dinyatakan dengan persamaan

    matematis sebagai berikut :

    V + I.R = 0

    Berdasarkan hukum Ohm dan hukum Kirchoff, maka kita dapat

    mengetahui dan menyelidiki adanya arus maupun tegangan dalam suatu rangkaian

    dengan beberapa tahanan. Pada analisa disini dipakai rangkaian R yang linier,

    meskipun sebenarnya hal tersebut berlaku juga pada sumber arus bolak-balik.Mari kita perhatikan gambar 1. dibawah ini ; dalam gambar terdapat tiga

    buah tahanan R1, R2 dan R3 dihubungkan secara seri, didapat rumus sebagai

    berikut :

  • 5/24/2018 ISI[1]

    5/83

    5

    Resistor Rangkaian Seri

    Dimana: Vs = Tegangan Sumber

    Is = Arus Sumber

    VR1 = Tegangan pada R1 (demikian juga untuk VR2 dan VR3)

    RT = Jumlah Tahanan total Resitor

    Tegangan sumber akan sama dengan penjumlah tegangan dari tiap-tiap tegangan

    pada resistor

    Vs = VR1 + VR2 + VR3

    Karena arus yang mengalir pada setiap resistor adalag sama, maka:

    VR1 = Is . R1

    VR2 = Is . R2

    VR3 = Is . R3

    Tahanan atau resistansi keseluruhan resistor merupakan penjumlahan dari

    keseluruhan resistor:

    RT = R1 + R2 + R3

    Arus sumber merupakan pembagian Tegangan sumber dibagi Resistansi total

    resistor:

    Is = Vs/(R1 + R2 + R3) = Vs/RT

    Sedangkan untuk Resitor Rangkaian Paralel, dapat kita perhatikan pada

    Gambar dibawah ini:

    http://4.bp.blogspot.com/_5YEcfOErwNU/SmgRucSomVI/AAAAAAAAADs/Tc7W8eyhvds/s1600-h/seriux8.jpg
  • 5/24/2018 ISI[1]

    6/83

    6

    Resistor Rangkaian Paralel

    Dimana Vs = Tegangan Sumber

    RT = Jumlah Tahanan total Resitor

    Is = Arus Sumber

    Ir1 = Arus yg mengalir melalui pada R1 (demikian juga untuk

    Ir2 dan Ir3)

    Jumlah arus pada tiap-tiap resistor adalah sama dengan tegangan sumber maka:

    Ir2 = Vs/R2 keselurahan akan sama dengan penjumlahan dari tiap-tiap arus yang

    mengalir pada resitor:

    Is = Ir1 + Ir2 + Ir3

    Untuk Resitansi keseluruhan Resistor adalah:

    1/RT = (1/R1) + (1/R2) + (1/R3)

    Jumlah arus yang mengalir pada resitor (misal:arus yang mengalir pada resistor

    R2 ) adalah:

    Ir2 = ( (1/R2) / (1/R1 + 1/R2 + 1/R3) ) . Is

    Atau karena tegangan

    2. FUNGSI RESISTOR

    Fungsi resistoradalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang

    mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik

    http://2.bp.blogspot.com/_5YEcfOErwNU/SmgSKgf9wtI/AAAAAAAAAD0/hZPpDjhPY_g/s1600-h/paral.jpg
  • 5/24/2018 ISI[1]

    7/83

    7

    dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap

    adalah sebagai berikut :

    a. Resistor berfungsi sebagai pembagi arusb. Resistor berfungsi Sebagai penghambat aliran arus listrik.c. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan

    kebutuhan suatu rangkaian elektronika (pengatur arus)

    d. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkanoleh rangkaian elektronika.

    e. Berfungsi untuk membagi tegangan atau arusf. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah

    dengan bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).

    Resistor yang biasa kita jumpai memiliki nilai resistansi yang direpresentasikan

    oleh kode warna pada badan resistor. Resistor tersebut adalah seperti yang

    ditunjukan pada gambar.

    3.KODE WARNA RESISTOR

    Hambatan sebuah resistor dinyatakan dalam bentuk kode warna. Pada

    resistor tipe karbon memiliki 4 buah gelang warna sedangkan film resistor

    memiliki 5 buah gelang warna. Kode warna resistor dapat dilihat seperti pada

    gambar berikut ini.

  • 5/24/2018 ISI[1]

    8/83

    8

    Gambar kode warna pada resistor

    Untuk resistor dengan 4 gelang warna:Gelang warna pertama menyatakan angka

    Gelang warna kedua menyatakan angka

    Gelang warna ketiga menyatakan pangkat

    Gelang warna keempat menyatakan toleransi

    Untuk resistor dengan 5 gelang warna :Gelang warna pertama menyatakan angka

    Gelang warna kedua menyatakan angka

    Gelang warna ketiga menyatakan angka

    Gelang warna keempat menyatakan pangkat

    Gelang warna kelima menyatakan toleransi.

    http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/gbr-14-3/
  • 5/24/2018 ISI[1]

    9/83

    9

    Contoh 1 :

    Sebuah resistor memiliki 4 gelang warna yaitu : Merah, merah, coklat emas,Nilai

    hambatan resistor tersebut adalah :

    Gelang pertama merah : 2 Gelang kedua merah : 2 Gelang ketiga coklat : 101= 10 Gelang keempat emas : toleransi 5% Maka hambatan resistor tersebut adalah 2205% Ohm

    Contoh 2 :

    Sebuah resistor memiliki 5 buah gelang warna yaitu : Orange orangehitam

    hitamcoklat.Nilai hambatan resistor tersebut adalah : 330 x 100 1% = 3301%

    OhmNilai toleransi dapat dengan mudah dihitung yaitu dengan mengurangkan

    sebesar toleransi pada nilai dasar resistor untuk mendapatkan batas bawah dan

    menjumlahkan sebesar toleransi pada nilai dasar resistor untuk mendapatkan batas

    atas.

    Misalkan resistor dengan nilai dasar 1000 Ohm dan toleransi 10% maka

    batas atas dan bawah resistor dapat dihitung :

    Batas atas : 1000 Ohm + (10% x 1000) = 1100 Ohm

    Batas bawah : 1000 Ohm(10% x 1000) = 900 Ohm

    Dalam rangkaian biasanya nilai hambatan resistor sering disingkat dengan

    tambahan Huruf R, K atau M. Tujuannya untuk memudahkan penulisan dan tidak

    menambah rumit rangkaian.

    Contoh penulisan nilai resistor dalam rangkaian :

    1R2 = 1,2 Ohm

    1k5 = 1500 kiloOhm

  • 5/24/2018 ISI[1]

    10/83

    10

    1M = 1 MegaOhm

    4.BAHAN-BAHAN MEMBUAT RESISTOR

    Pada dasarnya sifat semua bahan mempunyai sifat resistif.Sifat resistif

    pada bahan ada yang besar dan ada yang sangat kecil. Beberapa bahan seperti

    emas, perak, tembaga dan bahan metal umumnya memiliki resistensi yang sangat

    kecil, sehingga bahan tersebut mampu mengalirkan arus listrik dengan sangat

    baik. Sedangkan bahan-bahan material seperti plastic, karet, gelas, ebonite, karbon

    memiliki resistensi yang sangat besar dalam menahan electron.Artinya bahan ini

    sangat jelek dalam menghantarkan listrik sehingga bahan ini cocok untuk bahan

    membuat resistor.

    Resistor adalah komponen dasar elektronika yang dipergunakan untuk

    membatasi jumlah arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian.Sesuai dengan

    namanya Resistor bersifat resistif dan biasanya komponen berasal dari bahan

    karbon. Tapi resistor yang kita kenal sekarang terbuat dari bahan tembaga.

    a. Komposisi KarbonResistor komposisikarbon terdiri dari sebuah unsur resistif

    berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya.

    Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi

    karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung

    dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor

    yang sudah jadi dicat dengan kode warna sesuai dengan nilai resistansinya.

    Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahanisolator (biasanyakeramik).Resin digunakan untuk melekatkan campuran.

    Resistansinya ditentukan oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan

    bahan isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun

    1970-an, tetapi sekarang tidak terlalu populer karena resistor jenis lain

    mempunyai karakteristik yang lebih baik, seperti toleransi, kemandirian

    terhadap tegangan (resistor komposisi karbon berubah resistansinya jika

    dikenai tegangan lebih), dan kemandirian terhadap tekanan/regangan.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keramikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Resinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Resinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keramikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon
  • 5/24/2018 ISI[1]

    11/83

    11

    Selain itu, jika resistor menjadi lembab, panas solder dapat mengakibatkan

    perubahan resistansi dan resistor jadi rusak.

    Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah

    diberikan tegangan lebih ataupun panas lebih.Resistor ini masih

    diproduksi, tetapi relatif cukup mahal. Resistansinya berkisar antara

    beberapa miliohm hingga 22 MOhm.

    b. Film karbonSelapis film karbon diendapkan pada selapis substratisolator,dan

    potongan memilin dibuat untuk membentuk jalur resistif panjang dan

    sempit. Dengan mengubah lebar potongan jalur, ditambah dengan

    resistivitas karbon (antara 9 hingga 40 -cm) dapat memberikan

    resistansi yang lebar[1]. Resistor film karbon memberikan rating daya

    antara 1/6 W hingga 5 W pada 70 C. Resistansi tersedia antara 1 ohm

    hingga 10 MOhm. Resistor film karbon dapat bekerja pada suhu di antara -

    55 C hingga 155 C. Ini mempunyai tegangan kerja maksimum 200

    hingga 600 v[2].

    c. Film logamUnsur resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam

    paduan khusus setebal beberapa mikrometer.

    Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan stabilitas

    terbaik. Salah satu parameter penting yang memengaruhi stabilitas adalah

    koefisien temperatur dari resistansi (TCR). TCR dari resistor foil sangat

    rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar 0.14ppm/C,

    toleransi 0.005%, stabilitas jangka panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3 tahun,

    stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1volt/C, desah -42dB,

    koefisien tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08H, kapasitansi 0.5pF[3]

    5.CARA KERJA RESISTOR

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isolator&action=edit&redlink=1http://i/tugas%20paper%20teklis%20lanjut/Resistor.htm%23cite_note-1http://i/tugas%20paper%20teklis%20lanjut/Resistor.htm%23cite_note-1http://i/tugas%20paper%20teklis%20lanjut/Resistor.htm%23cite_note-1http://i/tugas%20paper%20teklis%20lanjut/Resistor.htm%23cite_note-2http://i/tugas%20paper%20teklis%20lanjut/Resistor.htm%23cite_note-2http://i/tugas%20paper%20teklis%20lanjut/Resistor.htm%23cite_note-3http://i/tugas%20paper%20teklis%20lanjut/Resistor.htm%23cite_note-3http://i/tugas%20paper%20teklis%20lanjut/Resistor.htm%23cite_note-3http://i/tugas%20paper%20teklis%20lanjut/Resistor.htm%23cite_note-2http://i/tugas%20paper%20teklis%20lanjut/Resistor.htm%23cite_note-1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isolator&action=edit&redlink=1
  • 5/24/2018 ISI[1]

    12/83

    12

    Prinsip kerja resistor adalah dengan mengatur elektron (arus listrik) yang

    mengalir melewatinya dengan menggunakan jenis material konduktif tertentu

    yang dicampur dengan material lain sehingga menimbulkan suatu hambatan pada

    aliran elektron (arus listrik). Resistor juga dapat dirangkai secara seri, parallel atau

    gabungannya sehingga dapat digunakan untuk membagi arus listrik, tegangan

    listrik, penurun tegangan, filter dan sebagainya.

    Resistor adalah komponen elektronika pasif yang tidak memiliki sumber

    daya listrik sendiri atau fungsi penguatan (amplification) dan pengolahan signal,

    tetapi hanya mengurangi arus dan tegangan suatu signal yang melewatinya. Pada

    saat resistor dilewatkan arus listrik maka terdapat sejumlah energi yang hilangdalam bentuk panas.

    Gambar Beda potensial listrik pada kaki resistor

    Untuk dapat dilewati oleh arus listrik maka pada kedua kaki resistor harus

    ada beda potensial listrik. Besar potensial listrik ini seimbang dengan besar rugi-

    rugi panas yang timbul pada resistor. Semakin besar beda potensial listrik , maka

    semakin besar rugi-rugi panas yang timbul. Pada rangkaian DC beda potensial ini

    dikenal dengan sebutan voltage drop. Tegangan jepit pada resistor dapat diukur

    dengan mengukur beda potensial pada kaki-kaki resistor pada saat resistor sedang

    mengalirkan arus listrik.Resistor termasuk jenis komponen elektronika linier yang

    menghasilkan voltage drop antara kedua kaki ketika arus listrik mengalir

    melewatinya. Besar arus listrik dan voltage drop yang terjadi mengikuti aturan

    hukum Ohm. Besar hambatan resistor akan menentukan besar arus listrik yang

    mengalir atau besar tegangan jepit yang timbul. Hal ini akan sangat berguna

    dalam pengaturan arus dan tegangan listrik di rangkaian elektronika.

    http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/gbr-2-4/
  • 5/24/2018 ISI[1]

    13/83

    13

    Di dalam rangkaian elektronika resistor digambarkan dengan symbol zig-

    zag atau kotak kecil. Untuk resistor dengan hambatan yang dapat diubah-ubah

    digambarkan dengan symbol zig-zag atau kotak kecil yang ditambahkan sebuah

    anak panah dan memiliki 3 buah kaki. Gambar 3 berikut ini menunjukan symbol

    resistor yang umum digunakan.

    Gambar Macam-macam resistor menurut simbolnya

    Nilai hambatan sebuah resistor juga sangat beragam dari ukuran yang

    sangat kecil nilai hambatannya (< 1 Ohm) hingga resistor dengan ukuran

    hambatan yang sangat besar (> 10 MOhm). Untuk fixed resistor hanya memiliki 1

    nilai hambatan saja, sedangkan untuk variable resistor memiliki rentang nilai

    hambatan tertentu. Biasanya nilai hambatan pada sebuah variable resistor berkisar

    dari 0 Ohm hingga nilai maksimum yang tertera pada variable resistor. Variabel

    resistor ada 2 tipe yaitu variable resistor tipe logaritma dan variable resistor tipe

    linier. Variabel resistor tipe logaritma memiliki skala rentang hambatannya

    menurut skala logaritma, sedangkan variable resistor linier memiliki skala rentang

    hambatannya menurut skala linier. Variabel resistor disebut juga potensiometer.

    6. RANGKAIAN ELEKTRONIKA PADA RESISTOR

    a. Rangkaian resistor seri

    http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/gbr-3-4/
  • 5/24/2018 ISI[1]

    14/83

    14

    Resistor yang dirangkai secara seri dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.

    Gb.Rangkaian resistor seri

    Resistor dirangkai secara seri maka nilai hambatan totalnya akan bertambah.

    Rangkaian seri dapat digunakan untuk membagi tegangan listrik. hambatan total

    dan pembagian tegangan listrik dapat dihitung sebagai berikut :

    Gb.Pembagi tegangan pada resistor seri

    Gambar diatas menunjukan 3 buah resistor dirangkai secara seri dan dihubungkan

    dengan sumber arus DC sebesar V volt, maka dapat diketahui :

    I = I1= I2= I3

    V =V1+ V2+V3

    Dari hukum Ohm diketahui : V= I.R

    Maka didapat :

    http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e3/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/gbr-16-2/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/gbr-15-3/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e3/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/gbr-16-2/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/gbr-15-3/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e3/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/gbr-16-2/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/gbr-15-3/
  • 5/24/2018 ISI[1]

    15/83

    15

    Tegangan untuk tiap resistor (voltage drop) dapat dihitung :

    b. Rangkaian Resistor Paralel

    Resistor yang dirangkai secara paralel dapat dilihat seperti pada gambar

    berikut ini.

    Gb. Rangkaian resistor secara paralel

    Resistor dirangkai secara paralel, maka hambatan total akan lebih kecil

    dari hambatan resistor terkecil yang ada di dalam rangkaian. Pada rangkaian

    resistor paralel terjadi proses pembagian arus listrik, sedangkan tegangan sama

    untuk tiap resistor. Hambatan total dan pembagian arus listrik dapat dihitung

    sebagai berikut.

    http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/gbr-18-2/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/gbr-17-2/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e4/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/gbr-18-2/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/gbr-17-2/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e4/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/gbr-18-2/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/gbr-17-2/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e4/
  • 5/24/2018 ISI[1]

    16/83

    16

    Gambar Pembagi arus listrik pada rangkaian paralel

    Gambar diatas menunjukan 3 buah resistor yang dipasang secara paralel dan

    dihubungkan ke sumber arus DC, maka hambatan resistor total akan menjadi kecil

    dan terjadi proses pembagian arus listrik. Besar hambatan total dan arus listrik

    yang mengalir pada tiap resistor dapat dihitung sebagai berikut :

    Dari hukum Ohm diketahui : i = V/R

    Maka didapat :

    Arus listrik yang mengalir di tiap resistor :

    Gambar berikut ini menunjukan beberapa variasi dari rangkaian paralel:

    http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e8/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e7/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e5/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e8/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e7/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e5/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e8/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e7/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e5/
  • 5/24/2018 ISI[1]

    17/83

    17

    Gambar macam-macam rangkaian paralel

    c.Rangkaian Kombinasi Resistor

    Beberapa resistor dapat dirangkai dalam bentuk kombinasi seri dan

    paralel. Bila resistor dirangkai dalam kombinasi seri dan paralel maka terjadi

    proses pembagian arus dan tegangan listrik. Berikut ini beberapa contoh

    rangkaian kombinasi seri dan paralel.

    Contoh 1

    Perhatikan gambar dibawah ini, hitunglah hambatan total rangkaian dan

    pembagian arus dan tegangan listrik yang terjadi di dalam rangkaian.

    Gambar rangkaian kombinasi resistor

    http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/gbr-20-2/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/gbr-19-2/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/gbr-20-2/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/gbr-19-2/
  • 5/24/2018 ISI[1]

    18/83

    18

    Penyelesaian.

    Hambatan total rangkaian adalah :

    Seri R2dan R3:

    Paralel (R2 3) dengan R4:

    Hambatan Total adalah:

    RS+ RP= 12 + 6 = 18 Ohm

    Pembagian tegangan dan arus listrik: Pada R1 dan RP terjadi pembagi tegangan

    sebagai berikut :

    Arus total :

    Maka tegangan pada R1:

    http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e14/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e12/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e11/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e10/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e9/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e14/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e12/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e11/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e10/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e9/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e14/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e12/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e11/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e10/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e9/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e14/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e12/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e11/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e10/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e9/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e14/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e12/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e11/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e10/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e9/
  • 5/24/2018 ISI[1]

    19/83

    19

    Tegangan pada RAB:

    Pembagian arus listrik pada R4dan Rs adalah :

    Arus yang mengalir pada R4:

    Arus yang mengalir pada RS:

    Pembagian tegangan pada rangkaian R2dan R3adalah :

    Tegangan pada R2:

    Tegangan pada R3:

    7. JENIS RESISTOR

    Berdasarkan nilai hambatannya resistor dapat dibagi menjadi 3 jenis :

    1.

    Fixed Resistor

    http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e20-2/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e19/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e18/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e17/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e16/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e15/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e20-2/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e19/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e18/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e17/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e16/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e15/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e20-2/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e19/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e18/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e17/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e16/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e15/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e20-2/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e19/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e18/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e17/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e16/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e15/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e20-2/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e19/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e18/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e17/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e16/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e15/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e20-2/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e19/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e18/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e17/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e16/http://djukarna.wordpress.com/2013/10/04/resistor-dan-rangkaiannya/e15/
  • 5/24/2018 ISI[1]

    20/83

    20

    Fixed resistor merupakan yang nilai hambatanya bernilai tetap,

    dimana nilai-nilai ketetapan resistor fixed ini di atur oleh EIA( Electronic

    I ndustries Association ).

    2. Variabel ResistorMerupakan resistor yang nilai hambatanya dapat diubah-ubah.

    Bentuk atau jenis dari resistor variable ini juga sangat banyak misanya

    potensiometer dan trimpot. Biasanya tujuan dari pengunaan variabel

    resistor ini sebagai pembagi tegangan yang dapat kita atur misalnya,

    pengaturan volume amplifier analog dan sebagainya.

    Potensiometer merupakan variabel resistor yang memiliki poros

    untuk melakukan pengaturan nilai resistansinya sedangkan trimpot tidak

    memiliki poros sehingga untuk melakukan perubahan kita mengunakan

    obeng.

    Berikut ini gambar potensiometer dan trimpot:

    http://2.bp.blogspot.com/-9ZFg2Treb9k/USRLY90fTkI/AAAAAAAAAKQ/DYFpSWbKprA/s1600/resistor+fixed.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-9ZFg2Treb9k/USRLY90fTkI/AAAAAAAAAKQ/DYFpSWbKprA/s1600/resistor+fixed.jpg
  • 5/24/2018 ISI[1]

    21/83

    21

    Simbol dan pembacaan kaki potensiometer :

    3. Resistor Non LinerMerupakan resistor yang memiliki nilai hambatan yang tidak liner

    hal ini dikarenakan nilai resistor tersebut dipengarui oleh keadaan suhu,

    cahaya dan sebagainya.Merupakan resistor yang nilai resistansi

    bergantung pada keadaan sekitarnya, misalnya LDR ( Light Dependent

    Resistor ), PTC ( Positive Temperatur Coeficient ), NTC ( Negative

    Temperature Coeficient ), dan lain sebagainya.

    LDR ( Light Dependent Resistor )Merupakan resistor yang nilai resistansi di pengaruhi besaran

    cahaya yang berada disekitarnya. LDR banyak sekali kegunaanya

    semisal digunakan lampu taman otomatis, robot line tracer dan

    lain-lain.

  • 5/24/2018 ISI[1]

    22/83

    22

    PTC ( Positive Temperature Coefisient )PTC biasanya digunakan untuk sensor temperature. PTC

    berfungsi sebagai tahanan atau resistansi (resistor) dimana nilai/

    besar tahanannya berubah sesuai perubahan suhu. Disebut positif,

    karena nilai tahanannya akan naik jika temperatur naik, dan turun

    jika temperatur turun.

    Prinsip Ker ja PTC :

    The PTC-elemen pemanas sensitif mengatur kekuatan sesuai

    dengan temperatur yang diperlukan. Para input daya tergantung

    pada output yang diminta panas.

    Karena Perlawanan khusus suhu-karakteristik, ada suhu ada

    tambahan peraturan atau perangkat keselamatan diperlukan

    sementara mencapai tinggi tingkat daya panas ketika

    menggunakan area resistansi rendah

    NTC ( Negative Temperature Coefisient )

    NTC memiliki karakteristik kebalikan PTC, tahanan NTCakan turun jika temperature naik dan sebaliknya.Bagaimana

    NTC/PTC bisa berfungsi sebagai sensor? Dari nilai tahanannya.

    Biasanya aplikasinya dengan mengidentifikasikan arus yang

    mengalir melalui PTC. Jika PTC diberi tegangan, maka akan

    mengalir arus. Jadi, besarnya arus ini akan berubah2 sesuai

    perubahan tahanan PTC. Arus ini kemudian diukur sebagai

  • 5/24/2018 ISI[1]

    23/83

    23

    identifikasi perubahan temperatur. Satuan dari PTC dan NTC

    sendiri adalah Kelvin (K).

    Prinsip Kerj a NTC

    Resistansi NTC thermis - diterima oleh seluruh partisipanberkurang secara proporsional dengan peningkatan suhu.

    Resistansi-temperatur thermistorhubungan dapatdiperkirakan oleh,karakteristi

    B.KOMPONEN SEMIKONDUKTOR

    1.Teori Semikonduktor

    Pada bahan penghantar atau yang disebut konduktor seperti Alumunium,

    baja, seng, tembaga atau bahan metal lainnya memiliki jumlah yang banyak dan

    mudah digerakkan. Berlainan dengan isolator (bahan penyekat).Pada bahan ini

    selain jumlah elektronnya jauh lebih sedikit, juga pada elektroon tersebut sangat

    sulit digerakkan.Hal ini dikarenakan electron-elektron pada bahan isolator diikat

    kuat oleh ikatan inti atomnya.Karena itulah bahan ini sangat sulit atau bahkan

    tidak bisa digunakan untuk menghantarkan arus listrik.

    Pada konduktor dan isolator ada satu lagi bahan yang posisinya diantara

    (ditengah-tengah) kedua bahan tersebut.Karena posisinya ditengah-tengah maka

    bahan ini memiliki fungsi ganda yaitu sebagai bahan penghantar dan bahan

    penyekat.Bahan yang satu ini dinamakan atau disebut bahan semikonduktor,

    seperti Arsenikum, Silikon, Indium, Germanium dll.Diantara sekian banyak bahan

    semikonduktor yang ada, yang paling baik digunakan adalah germanium dan

    Silikon.

    2.Bahan-Bahan Untuk Membuat Komponen Semikonduktor

    Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa bahan semi konduktor dapat dibuat

    dari bahan-bahan yaitu :

  • 5/24/2018 ISI[1]

    24/83

    24

    a. Arsenikumb. Silikonc. Indiumd. Germanium

    3.Komponen Elektronika Yang Terbuat Dari Bahan Semikonduktor

    Ada dua jenis semikonduktor, yaitu semikonduktor negative dan

    semikonduktor positif.

    Dengan adanya susunan semikonduktor jenis positif dan negative tersebut,

    maka dipakailah untuk membuat komponen Dioda dan Transistor, dalam

    perkembangan selanjutnya dibuat satu jenis komponen yang disebut IC

    (Integrated Circuit) yang berasal dari kedua komponen tersebut. Jadi jelaslah

    bahwa kontruksi dari sebuah diode akan selalu mempunya dua buah elektroda,

    yaitu positif (anoda), dan negative (katoda). Sedangkan jika tiga buah diode

    dirangkai sedemikian rupa menurut struktur yang ada, terciptalah sebuah

    transistor.Dioda semikonduktor yang dimaksud disini bukanlah diode tabung

    electron (Tabung triode) seperti yang ada pada tabung hampa.Melainkan diode

    Kristal Grimanium dan Silikon.Karena kedua bahan inilah yang menjadi dasar

    pembuatan Transistor.

    4.Fungsi komponen semikonduktor dalam rangkaian elektronika

    Elektronika daya adalah salah satu bidang ilmu teknologi elektronika yang

    berhubungan dengan pengendalian konversi daya listrik, biasanya menggunakan

    komponen semikonduktor.Semikonduktor daya dalam rangkaian elektronika daya

    umumnya dioprasikan sebagai pensekelar (switching), pengubah (converting) dan

    pengatur (controlling) sesuai dengan unjuk kerja rangkaian elektronika daya yang

    diinginkan.

    5.Kemudahan Dan Kecanggihan Semikonduktor

    Contoh semikonduktor adalah IC, sebelum ditemukannya IC, peralatan

    Elektronik saat itu memakai Tabung Vakum sebagai komponen utamanya yang

    kemudian digantikan olehTransistor yang memiliki ukuran yanglebih kecil. Tetapi

  • 5/24/2018 ISI[1]

    25/83

    25

    untuk merangkaisebuah rangkaian Elektronika yangrumit dan kompleks,

    memerlukankomponen Transistor dalam jumlahyang banyak sehingga

    ukuranperangkat Elektronika yangdihasilkannya pun berukuran besar dankurang

    cocok untuk dapat dibawa berpergian (portable).Teknologi IC (Integrated

    Circuit)memungkinkan seorang perancangRangkaian Elektronika untuk

    membuatsebuah peralatan Elektronika yanglebih kecil, lebih ringan dengan

    hargayang lebih terjangkau.Konsumsi dayalistrik sebuah IC juga lebih

    rendahdibanding dengan Transistor.Olehkarena itu, IC (Integrated Circuit)telah

    menjadi komponen Utama padahampir semua peralatan Elektronikayang kita

    gunakan saat ini.Tanpa adanya Teknologi IC (IntegratedCircuit) mungkin saat ini

    kita tidakdapat menikmati peralatan ElektronikaPortable seperti Handphone,

    Laptop,MP3 Player, Tablet PC, Konsol GamePortable, Kamera Digital dan

    peralatanElektronika lainnya.

    Itulah salah satu contoh nyata tentang kemudahan dan kecanggihan Semi

    konduktor yang ada pada jaman sekarang ini.

    C. DIODA

    1. PENGERTIAN DIODA

    Dioda adalah komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari

    persambungan (junction) P-N. Sifat diodayaitu dapat menghantarkan arus pada

    tegangan maju dan menghambat arus pada tegangan balik. Dioda berasal dari

    pendekatan kata dua elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda semikonduktor

    hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga banyak digunakan sebagai

    komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa kita asumsikan

    sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka manakala air yang mengalir

    dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh

    dorongan aliran air dari depan katup. Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu

    hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja

    Simbol Umum Dioda

  • 5/24/2018 ISI[1]

    26/83

    26

    Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya

    terdapat garis yang melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai

    perwakilan dari cara kerja dioda itu sendiri. Pada pangkal anak panah disebut juga

    sebagai anoda (kaki positif = P) dan pada ujung anak panah disebut sebagai

    katoda (kaki negative = N).

    Simbol Komponen Dioda Fungsi Komponen Dioda

    Dioda

    Berfungsi sebagai penyearah yang dapat

    mengalirkan arus listrik satu arah (forward

    bias)

    Dioda Zener Penyetabil Tegangan DC (Searah)

    Dioda SchottkyDioda dengan drop tegangan rendah,

    biasanya terdapat dalam IC logika

    Dioda Varactor Gabungan Dioda dan Kapasitor

    Dioda Tunnel Dioda Tunnel

    LED (Light Emitting Diode)

    Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri

    arus listrik DC satu arah

    Photo DiodaMenhasilkan arus listrik ketika mendapat

    cahaya

    2. FUNGSI DIODA

    http://1.bp.blogspot.com/-i1Pfde-5CM4/UXFMq98foMI/AAAAAAAAAvU/ZvHAWo43Vis/s200/dioda-simbol-tugasku-4u.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-i1Pfde-5CM4/UXFMq98foMI/AAAAAAAAAvU/ZvHAWo43Vis/s200/dioda-simbol-tugasku-4u.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-i1Pfde-5CM4/UXFMq98foMI/AAAAAAAAAvU/ZvHAWo43Vis/s200/dioda-simbol-tugasku-4u.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-i1Pfde-5CM4/UXFMq98foMI/AAAAAAAAAvU/ZvHAWo43Vis/s200/dioda-simbol-tugasku-4u.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-i1Pfde-5CM4/UXFMq98foMI/AAAAAAAAAvU/ZvHAWo43Vis/s200/dioda-simbol-tugasku-4u.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-i1Pfde-5CM4/UXFMq98foMI/AAAAAAAAAvU/ZvHAWo43Vis/s200/dioda-simbol-tugasku-4u.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-i1Pfde-5CM4/UXFMq98foMI/AAAAAAAAAvU/ZvHAWo43Vis/s200/dioda-simbol-tugasku-4u.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-i1Pfde-5CM4/UXFMq98foMI/AAAAAAAAAvU/ZvHAWo43Vis/s200/dioda-simbol-tugasku-4u.png
  • 5/24/2018 ISI[1]

    27/83

    27

    Fungsi dioda ini memang unik, yaituhanya dapat mengalirkan arus satuarah

    saja.Fungsi dioda paling umumadalah untuk memperbolehkan aruslistrik mengalir

    dalam suatu arah(disebut kondisi panjar maju) danuntuk menahan arus dari

    arahsebaliknya (disebut kondisi panjarmundur). Karenanya, dioda dapatdianggap

    sebagai versi elektronik darikatup pada transmisi cairan dimanakatup akan terbuka

    jika ada air yangmengalir dari belakang katup menujuke depan, sedangkan katup

    akanmenutup oleh air yang mengalir daridepan menuju ke belakang.Fungsi dioda

    yang lainnya adalahsebagai penyearah sinyal tegangan ACmenjadi sinyal

    DC.Untuk dapatdigunakan sebagai penyearah setengahgelombang Anda bisa

    menggunakansebuah dioda.Namun jika ingin menjadipenyearah gelombang

    penuh, Andaharus menggunakan 4 buah dioda yangdirangkai seperti jembatan

    ataudengan menggunakan 2 buah diode dengan trafo yang memiliki center

    tap(CT).

    Sedangkan Hubungan D ioda di Dalam Rangkaian L istrik adalah:

    a. Sebagai penyearah, untuk dioda bridgeb. Sebagai penstabil tegangan (voltage regulator), untuk dioda zenerc. Pengaman / sekeringd. Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang level

    sinyal yang ada di atas atau di bawah level tegangan tertentu.

    e. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DCkepada suatu sinyal AC

    f. Sebagai pengganda tegangan.g.

    Sebagai indikator, untuk LED (light emiting diode)

    h. Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifieri. Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo

    j. Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk diodavaractor

    3.BAHAN PEMBUATAN DIODA

  • 5/24/2018 ISI[1]

    28/83

    28

    Telah dijelaskan diatas bahwa Dioda termasuk komponen semikonduktor,

    maka dari itu Dioda terbuat dari bahan-bahan yang bisa mengalirkan arus listrik

    tetapi juga bisa menghambat aliran listrik.

    4.KARAKTERISTIK DIODA

    1. Bias Maju Dioda

    Adalah cara pemberian tegangan luar ke terminal diode. Jika anoda

    dihubungkan dengan kutub positif batere, dan katoda dihubungkan dengan

    kutub negative batere, maka keadaan diode ini disebut bias maju (forward

    bias). Aliran arus dari anoda menuju katoda, dan aksinya sama dengan

    rangkaian tertutup. Pada kondisi bias ini akan terjadi aliran arus dengan

    ketentuan beda tegangan yang diberikan ke diode dan akan selalu positif.

    2. Bias Mundur Dioda

    Sebaliknya bila anoda diberi tegangan negative dan katoda diberi

    tegangan positif, arus yang mengalir jauh lebih kecil dari pada kondisi bias

    maju. Bias ini dinamakan bias mundur (reverse bias) pada arus maju

    diperlakukan baterai tegangan yang diberikan dengan tidak terlalu besar

    maupun tidak ada peningkatan yang cukup significant.

    http://2.bp.blogspot.com/-MAKOvVL7K-k/UXFMshWshvI/AAAAAAAAAvk/VVwsN4SPZQI/s1600/dioda1-tugasku-4u.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/-ik7oc3PqMBA/UXFMtKQQUSI/AAAAAAAAAvs/7GuwjXf6nhM/s1600/dioda2-tugasku-4u.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/-MAKOvVL7K-k/UXFMshWshvI/AAAAAAAAAvk/VVwsN4SPZQI/s1600/dioda1-tugasku-4u.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/-ik7oc3PqMBA/UXFMtKQQUSI/AAAAAAAAAvs/7GuwjXf6nhM/s1600/dioda2-tugasku-4u.JPG
  • 5/24/2018 ISI[1]

    29/83

    29

    Sebagai karakteristik dioda, pada saat reverse, nilai tahanan diode

    tersebut relative sangat besar dan diode ini tidak dapat menghantarkan arus

    listrik. Nilai-nilai yang didapat, baik arus maupun tegangan tidak boleh

    dilampaui karena akan mengkibatkan rusaknya dioda.

    Pengertian Lanjutan

    Gambar ilustrasi di atas menunjukkan sambungan PN dengan sedikit porsi

    kecil yang disebut lapisan deplesi (depletion layer), dimana terdapat

    keseimbangan hole dan elektron. Seperti yang sudah diketahui, pada sisi P banyak

    terbentuk hole-hole yang siap menerima elektron sedangkan di sisi N banyak

    terdapat elektron-elektron yang siap untuk bebas merdeka. Lalu jika diberi bias

    positif, dengan arti kata memberi tegangan potensial sisi P lebih besar dari sisi N,

    maka elektron dari sisi N dengan serta merta akan tergerak untuk mengisi hole di

    sisi P. Tentu kalau elektron mengisi hole disisi P, maka akan terbentuk hole pada

    sisi N karena ditinggal elektron. Ini disebut aliran hole dari P menuju N, Kalau

    mengunakan terminologi arus listrik, maka dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi

    P ke sisi N.

    perhatikan gambar :

    http://1.bp.blogspot.com/_5YEcfOErwNU/SmgEi9a3DkI/AAAAAAAAADM/s23MQ3D6Qwk/s1600-h/gambar3.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/-fdvyWUddRIY/UXFMpd1wLCI/AAAAAAAAAu4/iz29hL_LUh8/s400/Dioda-tugasku-4u.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_5YEcfOErwNU/SmgEi9a3DkI/AAAAAAAAADM/s23MQ3D6Qwk/s1600-h/gambar3.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/-fdvyWUddRIY/UXFMpd1wLCI/AAAAAAAAAu4/iz29hL_LUh8/s400/Dioda-tugasku-4u.jpg
  • 5/24/2018 ISI[1]

    30/83

    30

    Sebalikya apakah yang terjadi jika polaritas tegangan dibalik yaitu dengan

    memberikan bias negatif (reverse bias). Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas

    tegangan lebih besar dari sisi P.

    Tentu jawabanya adalah tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran

    hole dari P ke N maupun sebaliknya. Karena baik hole dan elektron masing-

    masing tertarik ke arah kutup berlawanan. Bahkan lapisan deplesi (depletion

    layer) semakin besar dan menghalangi terjadinya arus.

    Demikianlah sekelumit bagaimana dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah

    saja. Dengan tegangan bias maju yang kecil saja dioda sudah menjadi konduktor.

    Tidak serta merta diatas 0 volt, tetapi memang tegangan beberapa volt diatas nol

    baru bisa terjadi konduksi. Ini disebabkan karena adanya dinding deplesi

    (deplesion layer). Untuk dioda yang terbuat dari bahan Silikon tegangan konduksi

    adalah diatas 0.7 volt. Kira-kira 0.2 volt batas minimum untuk dioda yang terbuat

    dari bahan Germanium.

    Gb.grafik arus dioda

    http://4.bp.blogspot.com/_5YEcfOErwNU/SmgFg342SGI/AAAAAAAAADc/1ORediPcJiY/s1600-h/dioda3.pnghttp://2.bp.blogspot.com/_5YEcfOErwNU/SmgFA-fgFmI/AAAAAAAAADU/jYrPjZf5zT0/s1600-h/gambar4.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/_5YEcfOErwNU/SmgFg342SGI/AAAAAAAAADc/1ORediPcJiY/s1600-h/dioda3.pnghttp://2.bp.blogspot.com/_5YEcfOErwNU/SmgFA-fgFmI/AAAAAAAAADU/jYrPjZf5zT0/s1600-h/gambar4.JPG
  • 5/24/2018 ISI[1]

    31/83

    31

    Sebaliknya untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, namun

    memang ada batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru terjadi

    breakdown, dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang terbentuk

    di lapisan deplesi.Sementara masih tentang dioda, sekarang tipe dioda yang lain,

    yaitu dioda zener.Dioda biasa bekerja pada daerah kanan (forward bias); tetapi

    ketika dioda digunakan pada daerah kiri (reverse bias) pada suatu saat tercapai

    keadaan ketika tegangan hampir konstan untuk arus hampir berapapun ! Inilah

    yang menjadi prinsip kerja dioda zener sebagai penstabil tegangan. Yakni

    "berapapun" (dalam batas kemampuan zener) beban/arus yang ditarik dari

    rangkaian, maka tegangan akan hampir konstan (hampir tidak ada jatuh tegangan /

    voltage drop).

    Gb.grafik arus diode zener

    dioda biasa bekerja pada daerah kanan (forward bias); tetapi ketika dioda

    digunakan pada daerah kiri (reverse bias) pada suatu saat tercapai keadaan ketika

    tegangan hampir konstan untuk arus hampir berapapun ! Inilah yang menjadi

    prinsip kerja dioda zener sebagai penstabil tegangan. Yakni "berapapun" (dalam

    batas kemampuan zener) beban/arus yang ditarik dari rangkaian, maka tegangan

    akan hampir konstan (hampir tidak ada jatuh tegangan / voltage drop).karena

    bekerja dalam reverse bias, maka simbol untuk dioda zener ialah mirip dengan

    dioda biasa tetapi dibalik, untuk membedakan dengan dioda biasa, garisnya dibuat

    agak "bagus dalam manufakturnya, tegangan breakdown ini bisa divariasikan,

    ada yang 3.0V, 5.1V, 12V, d.l.l.

    http://1.bp.blogspot.com/_5YEcfOErwNU/SmgGdL2KSZI/AAAAAAAAADk/xFT_yxFOx-E/s1600-h/zener.jpg
  • 5/24/2018 ISI[1]

    32/83

    32

    5. JENIS DIODA

    1. Dioda standar

    Dioda jenis ini ada dua macam yaitu silikon dan germanium. Dioda

    silikon mempunyai tegangan maju 0.6 V sedangkan dioda germanium 0.3

    V. Dioda jenis ini mempunyai beberapa batasan tertentu tergantung

    spesifikasi. Batasan batasan itu seperti batasan tegangan reverse,

    frekuensi, arus, dan suhu. Tegangan maju dari dioda akan turun 0.025 V

    setiap kenaikan 1 derajat dari suhu normal.

    Sesuai karakteristiknya dioda ini bisa dipakai untuk fungsi-fungsi

    sebagai berikut:

    1. Penyearah sinyal AC

    http://2.bp.blogspot.com/-zVlBEnUf_8c/UXFMrnY9XSI/AAAAAAAAAvc/ogjDj95j-oc/s200/dioda-standar-tugasku-4u.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-PjZk7FhQfBo/UXFMp6J9nBI/AAAAAAAAAvM/75RkNzxbdj8/s640/Macam2-dioda-tugasku-4u.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-zVlBEnUf_8c/UXFMrnY9XSI/AAAAAAAAAvc/ogjDj95j-oc/s200/dioda-standar-tugasku-4u.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-PjZk7FhQfBo/UXFMp6J9nBI/AAAAAAAAAvM/75RkNzxbdj8/s640/Macam2-dioda-tugasku-4u.jpg
  • 5/24/2018 ISI[1]

    33/83

    33

    2. Pemotong level3. Sensor suhu4. Penurun tegangan5. Pengaman polaritas terbalik pada DC input

    Contoh dioda jenis ini adalah 1N400x (1A), 1N5392 (1.5A), dan

    1N4148 (500mA).

    2. LED (li ght emiti ng diode)

    Dioda jenis ini mempunyai lapisan fosfor yang bisa memancarkan

    cahaya saat diberi polaritas pada kedua kutubnya. LED mempunyai

    batasan arus maksimal yang mengalir melaluinya. Diatas nilai tersebut

    dipastikan umur led tidak lama. Jenis led ditentukan oleh cahaya yang

    dipancarkan. Seperti led merah, hijau, biru, kuning, oranye, infra merah

    dan laser diode. Selain sebagai indikator beberapa LED mempunyai fungsi

    khusus seperti LED inframerah yang dipakai untuk transmisi pada sistem

    remote control dan opto sensor juga laser diode yang dipakai untuk optical

    pick-up pada sistem CD. Dioda jenis ini dibias maju (forward).

    3. Dioda Zener

    http://3.bp.blogspot.com/-I1o6P13N5Ok/UXFMhx4IjTI/AAAAAAAAAus/d7QX6m5hhJ0/s200/Dioda+Zener-tugasku-4u.JPGhttp://3.bp.blogspot.com/-edQwv-J5mes/UXFMtqbYxqI/AAAAAAAAAv0/AfP9ps8lUv0/s200/led-tugasku-4u.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-I1o6P13N5Ok/UXFMhx4IjTI/AAAAAAAAAus/d7QX6m5hhJ0/s200/Dioda+Zener-tugasku-4u.JPGhttp://3.bp.blogspot.com/-edQwv-J5mes/UXFMtqbYxqI/AAAAAAAAAv0/AfP9ps8lUv0/s200/led-tugasku-4u.png
  • 5/24/2018 ISI[1]

    34/83

    34

    Fungsi dari dioda zener adalah sebagai penstabil tegangan. Selain

    itu dioda zener juga dapat dipakai sebagai pembatas tegangan pada level

    tertentu untuk keamanan rangkaian. Karena kemampuan arusnya yang

    kecil maka pada penggunaan dioda zener sebagai penstabil tegangan untuk

    arus besar diperlukan sebuah buffer arus. Dioda zener dibias mundur

    (reverse).

    4. Dioda photo

    Dioda photo merupakan jenis komponen peka cahaya. Dioda ini

    akan menghantar jika ada cahaya yang mauk dengan intensitas tertentu.

    aplikasi dioda photo banyak pada sistem sensor cahaya (optical). Contoh :

    pada optocoupler dan optical pick-up pada sistem CD. Dioda photo dibias

    maju (forward).

    5. Dioda varactor

    Kelebihan dari dioda ini adalah mampu menghasilkan nilai

    kapasitansi tertentu sesuai dengan besar tegangan yang diberikan

    kepadanya. Dengan dioda ini maka sistem penalaan digital pada sistem

    transmisi frekuensi tinggi mengalami kemajuan pesat, seperti pada radio

    dan televisi. Contoh sistem penalaan dengan dioda ini adalah dengan

    sistem PLL (Phase lock loop), yaitu mengoreksi oscilator dengan

    membaca penyimpangan frekuensinya untuk kemudian diolah menjadi

    tegangan koreksi untuk oscilator. Dioda varactor dibias revers

    6. PRINSIP KERJA DIODA

    http://1.bp.blogspot.com/-9za1V_mT-AQ/UXFMuEgr3lI/AAAAAAAAAv8/gEK7eHL5-Ic/s1600/varactor-tugasku-4u.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-r96OjUG9XLM/UXFMi5DJs3I/AAAAAAAAAu0/B2tQnI_QuLg/s200/Foto-tugasku-4u.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-9za1V_mT-AQ/UXFMuEgr3lI/AAAAAAAAAv8/gEK7eHL5-Ic/s1600/varactor-tugasku-4u.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-r96OjUG9XLM/UXFMi5DJs3I/AAAAAAAAAu0/B2tQnI_QuLg/s200/Foto-tugasku-4u.png
  • 5/24/2018 ISI[1]

    35/83

    35

    Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah.

    Penyearah digunakan untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-balik.

    Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar rata tidak boleh berdenyut-denyut

    agar tidak menimbulkan gangguan bagi peralatan yang dicatu.

    Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan arus pada satu arah saja,

    yaitu pada saat dioda memperoleh catu arah/bias maju (forward bias). Karena di

    dalam dioda terdapat junction (pertemuan) dimana daerah semikonduktor type-p

    dan semi konduktor type-n bertemu. Pada kondisi ini dioda dikatakan bahwa

    dioda dalam keadaan konduksi atau menghantar dan mempunyai tahanan dalam

    dioda relative kecil. Sedangkan bila dioda diberi catu arah/bias mundur (Reverse

    bias) maka dioda tidak bekerja dan pada kondisi ini dioda mempunyai tahanan

    dalam yang tinggi sehingga arus sulit mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus

    AC, maka yang mangalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda berupa

    arus DC. Dari kondisi tersebut maka dioda hanya digunakan pada beberapa

    pemakaian saja antara lain sebagai penyearah setengah gelombang (Half Wave

    Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier), rangkaian

    pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan

    (Voltage Multiplier).

    D.TRANSISTOR

    1. PENGERTIAN TRANSISTOR

    Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,

    sebagai sirkuit pemutus dan penyambung(switching), stabilitas tegangan,

    modulasi sinyal atau dapat menyimpan muatan listrik. Terbuat dari 2 buah plat

    metal yang dipisahkan oleh suatu bahan electric yang digunakan untuk

    menghambat aluran aliran arus antar platnya. Transistor dapat berfungsi sebagai

    semacam kran listrik dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan

    inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari

    sirkuit/lintasan sumber listriknya. Pada umumnya Transistor memiliki tiga

    terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus

    yang lebih besar melaui dua terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang

  • 5/24/2018 ISI[1]

    36/83

    36

    sangat penting dalam dunia Elektronika modern. Dalam rangkaian Analog,

    Transistor digunakan dalam Amplifier (penguat). Rangkaian Analog meliputi:

    Pengeras suara, Sumber listrik stabil, dan Penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-

    angkaian digital, Transistordigunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi.

    Beberapa Transistor juga dapat dirangkai sedemikiaqn rupa sehingga berfungsi

    sebagai logic gate dan komponenkomponen lainnya.

    Simbol Komponen Transistor Fungsi Komponen Transistor

    Transistor NPNArus listrik akan mengalir (EC) ketika basis (B)

    diberi positif

    Transistor PNPArus listrik akan mengalir (CE) ketika basis (B)

    diberi negatif

    Transistor DarlingtonGabungan dari dua transistor Bipolar untuk

    meningkatkan penguatan

    Transistor JFET-N Field Effect Transistor kanal N

    Transistor JFET-P Field Effect Transistor kanal P

    Transistor NMOS Transistor MOSFET kanal N

    Transistor PMOS Transistor MOSFET kanal P

    2.BAHAN PEMBUAT TRANSISTOR

    BJT terdiri dari tiga daerah semikonduktor yang berbedapengotorannya,

    yaitu daerah emitor ,daerah basis dan daerah kolektor.Daerah-daerah tersebut

    adalah tipe-p,tipe-n dan tipe-p pada transistor PNP,dan tipe-n, tipe-p dan tipe-n

    padatransistor NPN.Setiap daerahsemikonduktor disambungkan kesaluran yang

    juga dinamai emitor (E),basis (B) dan kolektor (C).Basissecara fisik terletak di

    antara emitordan kolektor, dan dibuat dari bahansemikonduktor terkotori

  • 5/24/2018 ISI[1]

    37/83

    37

    ringanresistivitas tinggi.Kolektormengelilingi daerah emitor, membuathampir

    tidak mungkin untukmengumpulkan elektron yangdiinjeksikan ke daerah basis

    untukmelarikan diri, membuat harga sangat dekat ke satu, dan jugamemberikan

    yang lebih besar.Irisandari BJT menunjukkan bahwapertemuan kolektor-basis

    jauh lebihbesar dari pertemuan kolektor-basis.

    Transistor pertemuan dwikutub tidakseperti transistor lainnya

    karenabiasanya bukan merupakan perantisimetris.Ini berarti

    denganmempertukarkan kolektor dan emitormembuat transistor

    meninggalkanmoda aktif-maju dan mulai beroperasipada moda terbalik.Karena

    strukturinternal transistor dioptimalkan untukoperasi moda aktif-

    maju,mempertukarkan kolektor dan emitormembuat harga dan pada

    operasimundur jauh lebih kecil dari hargaoperasi maju, seringkali bahkankurang

    dari 0.5.Transistor-transistor awaldibuat dari germanium tetapi hampirsemua BJT

    modern dibuat dari silikon.Beberapa transistor juga dibuat darigalium arsenid,

    terutama untukpenggunaan kecepatan tinggi.HBT yang paling sering

    digunakanadalah silikon-germanium danaluminium arsenid, tetapi

    jenissemikonduktor lain juga bisadigunakan untuk struktur HBT.Struktur HBT

    biasanya dibuat denganteknik epitaksi, seperti epitaksi faseuap logam-organik dan

    epitaksi sinarmolekuler.

    3.GAMBAR DAN BAGAN TRANSISTOR

    Bentuk Fisik gambar Transistor

  • 5/24/2018 ISI[1]

    38/83

    38

    Transistor PNP dan Simbol

    Transistor NPN dan Simbol

    4.FUNGSI TRANSISTOR DALAM RANGKAIAN ELEKTRONIKA

    Fungsi Transistor dalam suaturangkaian elektronika , terutamadalam

    sebuah sirkuit atau jalan sebuahrangkaian. Secara keseluruhan fungsitransistor

    hanya sebagai jangkardalam suatu komponen.Transistormerupakan komponen

    elektronika yangmemiliki 3 kaki,di mana dari masingmasing kaki di beri nama

    dengan basis(B), colector (C) dan emitor (E).Transistor adalah sebuah

    alatsemikonduktor yang bisa di pakaisebagai penguat, sebagai sirkuitpemutus dan

    penyambung tegangan(switching), stabilisasi tegangan,modulasi sinyal dan

    sebagai fungsilainnya. Transistor sendiri juga dapatkita jadikan semacam kran

    listrik , dimana berdasarkan arus inputnya (BJT)atau tegangan inputnya (FET)

    dapatmemungkinkan pengaliran arus listrikyang sangat akurat dari

    sumberlistriknya.

    Fungsi transistor juga dapat kitabedakan menjadi 2 bagian, yaitutransistor

    bagian PNP dan transistorbagian NPN. Untuk dapat membedakanantara transistor

    PNP dan transistorNPN dapat kita lihat dari arah panahpada kaki emitornya.

  • 5/24/2018 ISI[1]

    39/83

    39

    Contohnya adalahtransistor PNP yang anak panahnyamengarah ke dalam dan

    transistor NPNarah panahnya mengarah ke luar.Fungsi transistor memang

    sangatpenting dalam dunia elektronikamodern.Khususnya dalam rangkaiananalog,

    di mana transistor di gunakandalam amplifier atau penguat.Di dalamrangkaian

    analog meliputi pengerassuara, sumber listrik stabil dan jugapenguat sinyal

    radio.Sedangkan dalam rangkaian digital,transistor banyak di gunakan

    sebagaisaklar yang memiliki kecepatan tinggi.Dari beberapa transistor juga dapat

    kita rangkai sedemikian rupa sehinggasebuah transistor yang kita rangkaitadi

    berfungsi sebagai logic gate,memory dan komponen komponenlainnya.Cara kerja

    transistor sangat berbedadengan komponen penguat lainnya,seperti tabung

    elektronik yangkemampuannya dapat berkembangsecara berkala tergantung dari

    bentukfisik yang di miliki oleh transistor itusendiri.Itu sebabnya transistormenjadi

    pilihan utama para penghobielektronika dalam menyusun konseprangkaian.

    5.HUBUNGAN TRANSISTOR DALAM RANGKAIAN ELEKTRONIKA

    a. Rangkaian Penguat Emitor Bersama (Common Emiter)

    Beberapa rumus praktis pada rangkaian Emitor Bersama:

    Penguatan tegangan tanpa C3 : AV =RC/RE Penguatan tegangan

    dengan C3 : AV =RC/RE Penguatan arus : Ai = R2/RE Impedansi

    keluaran : Zo = RC Impedansi masukan tanpa C3 : Zi =

  • 5/24/2018 ISI[1]

    40/83

    40

    R1//R2//Zib dengan Zib = hfe (rE+re) Impedansi masukan dengan

    C3 : Zi = R1//R2//Zib dengan Zib = hfe. re

    b.

    Penguat Kolektor Bersama (Common Collector)

    Penguat Kolektor Bersama biasanya dipakai sebagai

    transformator impedansi, karena impedansi masukannya tinggi,

    sedangkan impedansi keluarannya rendah.Penguat ini lebih unggul

    dibanding transformator biasa dalam dua hal, pertama, tanggapan

    frekuensinya lebar, dan kedua, ada penguatan daya.

    c. Rangkaian Penguat Kolektor Bersama (Common Collector)

    Beberapa rumus praktis pada rangkaian Kolektor Bersama :

    Penguatan tegangan AV = rE/(rE+re) 1 (sebab rE >> re)

    Penguatan arus : Ai = hfe Impedansi keluaran : Zo = re

    Impedansi masukan : Zi = R1//R2//Zib dengan Zib = hfe. re

    d. Penguat Basis Bersama (Common Base)Penguat Basis Bersama sedikit terapannya dalam teknik

    frekuensi rendah, karena impedansi masukannya yang begitu

    rendah akan membebani sumber sinyal. Penguat ini kadang

    diterapkan dalam penguat untuk frekuensi tinggi (di atas 10 MHz),

    dimana lazimnya sumber sinyalnya berimpedansi rendah.

  • 5/24/2018 ISI[1]

    41/83

    41

    e. Rangkaian Penguat Tungggal Basis (Common Base)

    Beberapa rumus praktis pada rangkaian Basis Bersama :

    Penguatan tegangan : Av = rC/re Penguatan arus : Ai = hfe

    Impedansi keluaran : Zo = rE Impedansi masukan : Zi = RE // re

    re (karena RE >> re)

    6.JENIS-JENIS TRANSISTOR

    a. Uni Junktion Transistor (UJT)Uni Junktion Transistor (UJT) adalah transistor yang mempunyai

    satu kaki emitor dan dua basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama

    untuk switch elektronis. Ada Dua jenis UJT ialah UJT Kanal N dan UJT

    Kanal P.

    Simbol dan gambar transistor type UJT

  • 5/24/2018 ISI[1]

    42/83

    42

    b. Field Effect Transistor (FET)Beberapa Kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa

    ialah antara lain penguatannya yang besar, serta desah yang rendah.

    Karena harga FET yang lebih tinggi dari transistor, maka hanya digunakan

    pada bagian-bagian yang memang memerlukan.

    Bentuk fisik FET ada berbagai macam yang mirip dengan

    transistor. Jenis FET ada dua yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu

    terdapat pula macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide

    Semiconductor FET(MOSFET).

    Simbol dan gambar transistor type FET

    c. MOSFETMOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) adalah suatu jenis

    FET yang mempunyai satu Drain, satu Source dan satu atau dua Gate.

    MOSFET mempunyai input impedance yang sangat tinggi. Mengingat

    harga yang cukup tinggi, maka MOSFET hanya digunakan pada bagian

    bagian yang benar-benar memerlukannya.Penggunaannya misalnya

    sebagai RF amplifier pada receiver untuk memperoleh amplifikasi yang

    tinggi dengan desah yang rendah.

    Dalam pengemasan dan perakitan dengan menggunakan MOSFET

    perlu diperhatiakan bahwa komponen ini tidak tahan terhadap

    elektrostatik, mengemasnya menggunakan kertas timah, pematriannya

    menggunakan jenis solder yang khusus untuk pematrian MOSFET. Seperti

  • 5/24/2018 ISI[1]

    43/83

    43

    halnya pada FET, terdapat dua macam MOSFET ialah Kanal P dan Kanal

    N.

    Simbol dan gambar transistor type MOSFET

    E.KONDENSATOR

    1.PENGERTIAN KONDENSATOR

    Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang

    dapatmenyimpanenergi di dalammedan listrik, dengan cara mengumpulkan

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyimpanan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Medan_listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Medan_listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyimpanan&action=edit&redlink=1
  • 5/24/2018 ISI[1]

    44/83

    44

    ketidakseimbangan internal darimuatan listrik. Kondensator memiliki satuan

    yang disebutFarad dari namaMichael Faraday.Kondensator disebut juga sebagai

    "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini

    Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk

    menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan, selain itu kapasitor juga dapat

    digunakan sebagai penyaring frekuensi. Kapasitas untuk menyimpan kemampuan

    kapasitor dalam muatan listrik disebut Farad (F) sedangkan simbol dari kapasitor

    adalah C (kapasitor). sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah

    lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam

    tersebut terdapat bahan isolator yang sering disebut dielektrik.

    Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi

    kapasitor tersebut. adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai adalah

    keramik, kertas, udara, metal film dan lain-lain. Kapasitor sering juga disebut

    sebagai kondensator. Kapasitor memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran,

    tergantung dari kapasitas, tegangan kerja, dan lain sebagainya.

    Suatu kapasitor mempunyai satuan yaitu Farad (F), yang menemukan

    adalah Michael Faraday(1791-1867) pada dasarnya kapasitor dibagi menjadi 2

    bagian yaitu kapasitor Polar dan Non Polar, berikut penjelasanya :

    1. Kapasitor Polar adalah kapasitor yang kedua kutubnya mempunyaipolaritas positif dan negatif, biasanya kapasitor Polar bahan dielektriknya

    terbuat dari elketrolit dan biasanya kapasitor ini mempnyai nilai

    kapasitansi yang besar dibandingkan dengan kapasitor yang menggunakan

    bahan dielektrik kertas atau mika atau keramik.Lihat pada gambar di

    bawah.2. Kapasitor Non Polar adalah kapasitor yang yang pada kutubnya tidak

    mempunyai polaritas artinya pada kutup kutupnya dapat dipakai secara

    berbalik. biasanya kapasitor ini mempunyai nilai kapasitansi yang kecil

    dan bahan dielektriknya terbuat dari keramik, mika dll.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Muatan_listrikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Farad&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Michael_Faradayhttp://id.wikipedia.org/wiki/Michael_Faradayhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Farad&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Muatan_listrik
  • 5/24/2018 ISI[1]

    45/83

    45

    Desain kapasitor, baik polar maupun nonpolar, ada dua bentuk, yaitu aksial dan

    radial. Contoh bentuk kapasitor aksial dan radial ditunjukan pada gambar

    (perhatikan posisi kakikakinya

    Simbol Komponen CondensatorFungsi Komponen

    Condensator

    Condensator Bipolar Berfungsi untuk

    menyimpan arus listrik

    sementara waktuCondensator Nonpolar

    Condensator Bipolar Electrolytic Condensator(ELCO)

    Kapasitor berpolarElectrolytic Condensator

    (ELCO)

    Kapasitor Variable

    Condensator yang nilai

    kapasitansinya dapat

    diatur

  • 5/24/2018 ISI[1]

    46/83

    46

    Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm yang artinya

    luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad

    (F), jadi 1 F = 9 x 105 cm.

    Satuan-satuan sentimeter persegi (cm) jarang sekali digunakan karena kurang

    praktis, satuan yang banyak digunakan adalah:

    1 Farad = 1.000.000 F (mikro Farad) 1 F = 1.000.000 pF (piko Farad) 1 F = 1.000 nF (nano Farad) 1 nF = 1.000 pF (piko Farad) 1 pF = 1.000 F (mikro-mikro Farad)

    2.FUNGSI KONDENSATOR

    Fungsi kapasitor pada rangkaian elektronika biasanya adalah sebagai

    berikut:

    a. Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapatdilalui arus ac dan tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk

    memisahkan 2 buah rangkaian yang saling tidak berhubungan secara dc

    tetapi masih berhubungan secara ac(signal), artinya sebuah kapasitor

    berfungsi sebagai kopling atau penghubng antara 2 rangkaian yang

    berbeda.

    b. Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply,yang saya maksud disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat

    dasar kapasitor yaitu dapat menyimpan muatan listrik yang berfungsi

    untuk memotong tegangan ripple.

    c. Kapasitor sebagai penggeser fasa.d. Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.e. Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada

    sebuah saklar.

    3.CARA KERJA KONDENSATOR

  • 5/24/2018 ISI[1]

    47/83

    47

    Cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian adalah dengan mengalirkan

    elektron menuju kapasitor. Pada saat kapasitor sudah di penuhi dengan elektron,

    tegangan akan mengalami perubahan. Selanjutnya, elektron akan keluar dari

    sebuah kapasitor dan mengalir menuju rangkaian yang membutuhkannya. Dengan

    begitu, kapasitor akan membangkitkan reaktif suatu rangkaian.

    Kapasitansi

    Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk

    dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1

    coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat

    bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan

    tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan

    rumus dapat ditulis :

    Q = CV .(1)

    Dimana : Q = muatan elektron dalam C (coulombs)

    C = nilai kapasitansi dalam F (farads)V = besar tegangan dalam V (volt)

    Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas

    area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan

    konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut :

    C = (8.85 x 10-12) (k A/t) ...(2)

    http://1.bp.blogspot.com/-J4R3c0VQRas/UU8fE_6xZoI/AAAAAAAAAfY/GfCp9OUz39c/s1600/serrrrr.png
  • 5/24/2018 ISI[1]

    48/83

    48

    Memperbesar Kapasitansi Kapasitor

    a. Memperbesar luas pelatAgar ukuran kapasitor tidak terlalu besar maka kedua pelat dibatasi

    dengan lapisan tipis isolator.

    b. Memperkeci l jarak antar pelatKapasitansi dapat diperbesar dengan cara ini tetapi , dapat menimbulkan

    kebocoran disebabkan jarak antar pelat yang sangatkecil.

    c. Menggunakan bahan dielektr ikBahan dielektrik yang digunakan adalah bahan dengan konstanta dielektrik

    tinggi sebagai lapisan pemisah dua pelat

    4..RANGKAIAN KONDENSATOR ATAU KAPASITOR

    Rangkaian Kapasitor Seri

    Kapasitas Ekuivalen Seri

    V = q ( 1/C1 + 1/C2 )

    Rumus Kapasitas Seri

    Kebalikan dari kapasitor ekivalen dari susunan seri kapasitor sama dengan jumlah

    kebalikan dari tiap - tiap kapasitas.

    http://2.bp.blogspot.com/-ZAQ_QhXQXyI/UU8fCNOP-sI/AAAAAAAAAfM/ESRdTr112mM/s1600/rumus+tugasku-4u.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-TN9GcuT1suk/UU8e5www-FI/AAAAAAAAAeM/FKavZoNm_nQ/s1600/ekivalen+tugasku-4u.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-7apqV3l6z4U/UU8e_NZpA0I/AAAAAAAAAe0/6Qvck0Knsc8/s1600/jkjkjkjkj.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-ZAQ_QhXQXyI/UU8fCNOP-sI/AAAAAAAAAfM/ESRdTr112mM/s1600/rumus+tugasku-4u.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-TN9GcuT1suk/UU8e5www-FI/AAAAAAAAAeM/FKavZoNm_nQ/s1600/ekivalen+tugasku-4u.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-7apqV3l6z4U/UU8e_NZpA0I/AAAAAAAAAe0/6Qvck0Knsc8/s1600/jkjkjkjkj.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-ZAQ_QhXQXyI/UU8fCNOP-sI/AAAAAAAAAfM/ESRdTr112mM/s1600/rumus+tugasku-4u.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-TN9GcuT1suk/UU8e5www-FI/AAAAAAAAAeM/FKavZoNm_nQ/s1600/ekivalen+tugasku-4u.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-7apqV3l6z4U/UU8e_NZpA0I/AAAAAAAAAe0/6Qvck0Knsc8/s1600/jkjkjkjkj.png
  • 5/24/2018 ISI[1]

    49/83

    49

    Rangkaian Kapasitor Paralel

    Kapasitas Ekuivalen Paralel

    q = ( C1 + C2 ) V

    Rumus Kapasitor Paralel

    Kapasitas ekivalen dari susunan paralel sama dengan jumlah tiap -

    tiap kapasitas.

    Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutubyaitupositif dannegatif serta memiliki cairanelektrolit dan biasanya

    berbentuk tabung.

    Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebihrendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya,

    kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan

    lainnya seperti tablet atau kancing baju.

    Adapun cara memperbesar kapasitansi kapasitor atau kondensator dengan jalan:

    Menyusunnya berlapis-lapis. Memperluas permukaan variabel. Memakai bahan dengan daya tembus besar.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Positif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Negatif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Elektrolithttp://2.bp.blogspot.com/-TEzdQLvCFbc/UU8fA9IscLI/AAAAAAAAAe8/PPLIOqy0Viw/s1600/para+tugasku-4u.pnghttp://4.bp.blogspot.com/-Zbx0qNoXk74/UU8e5sriEgI/AAAAAAAAAeE/KMRiyL57tls/s1600/ekiva+tugasku-4u.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-X04MS_9LZJQ/UU8e8V12zpI/AAAAAAAAAeU/e_f6MOAKBNw/s1600/jbkbgigik.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-TEzdQLvCFbc/UU8fA9IscLI/AAAAAAAAAe8/PPLIOqy0Viw/s1600/para+tugasku-4u.pnghttp://4.bp.blogspot.com/-Zbx0qNoXk74/UU8e5sriEgI/AAAAAAAAAeE/KMRiyL57tls/s1600/ekiva+tugasku-4u.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-X04MS_9LZJQ/UU8e8V12zpI/AAAAAAAAAeU/e_f6MOAKBNw/s1600/jbkbgigik.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-TEzdQLvCFbc/UU8fA9IscLI/AAAAAAAAAe8/PPLIOqy0Viw/s1600/para+tugasku-4u.pnghttp://4.bp.blogspot.com/-Zbx0qNoXk74/UU8e5sriEgI/AAAAAAAAAeE/KMRiyL57tls/s1600/ekiva+tugasku-4u.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-X04MS_9LZJQ/UU8e8V12zpI/AAAAAAAAAeU/e_f6MOAKBNw/s1600/jbkbgigik.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrolithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Negatif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Positif&action=edit&redlink=1
  • 5/24/2018 ISI[1]

    50/83

    50

    Permitivitas Relatif Dielektrik

    Dielektrik

    Permitivitas

    Keramik rugi rendah 7

    Keramik k tinggi 50.000

    Mika perak 6

    Kertas 4

    Film plastik 2,8

    Polikarbonat 2,4

    Polistiren 3,3

    Poliester 2,3

    Polipropilen 8

    Elektrolitaluminium 25

    Elektrolittantalum 35

    Wujud dan Macam kondensator

    http://id.wikipedia.org/wiki/Dielektrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dielektrikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Permitivitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Permitivitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Polikarbonathttp://id.wikipedia.org/wiki/Polikarbonathttp://id.wikipedia.org/wiki/Polistirenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polistirenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Poliesterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Poliesterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polipropilenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polipropilenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrolithttp://id.wikipedia.org/wiki/Aluminiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aluminiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tantalumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tantalumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tantalumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aluminiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrolithttp://id.wikipedia.org/wiki/Polipropilenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Poliesterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polistirenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polikarbonathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Permitivitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dielektrik
  • 5/24/2018 ISI[1]

    51/83

    51

    1. Wujud dan Macam kondensatorKarakteristik kondensator

    Tipe

    Jan

    gka

    uan

    Tole

    rans

    i(%)

    Teg

    an

    ga

    n

    AC

    lazi

    m

    (V)

    Teg

    an

    ga

    n

    DC

    lazi

    m

    (V)

    Koef

    isien

    suhu

    (pp

    m/C

    )

    Frek

    uen

    si

    pan

    cun

    g

    (M

    Hz)

    Su

    du

    t

    ru

    gi(

    )

    Res

    ista

    nsi

    boc

    ora

    n (

    )

    Sta

    bili

    tas

    Kertas

    10 nF

    - 10

    uF

    10% 500 V 600 V300

    ppm/C

    0,1

    MHz

    0,01 109

    lumay

    an

    Mika

    perak

    5 pF -

    10 nF 0,5% - 400 V

    100

    ppm/C

    10

    MHz

    0,00

    05

    1011

    Baik

    sekali

    Keram

    ik

    5 pF -

    1 uF 10% 250 V 400 V

    30

    ppm/C

    10

    MHz 0,01 108

    Baik

    Polyst

    yrene

    50 pF

    - 500

    nF

    1% 150 V 500 V-150

    ppm/C

    10

    MHz

    0,00

    05

    1012

    Baik

    sekali

    http://id.wikipedia.org/wiki/Toleransihttp://id.wikipedia.org/wiki/Toleransihttp://id.wikipedia.org/wiki/Toleransihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_AC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_AC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_AC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_AC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_AC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_DC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_DC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_DC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_DC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_DC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Koefisien_suhu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Koefisien_suhu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Koefisien_suhu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frekuensi_pancung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frekuensi_pancung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frekuensi_pancung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frekuensi_pancung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frekuensi_pancung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frekuensi_pancung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sudut_rugi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sudut_rugi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sudut_rugi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sudut_rugi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sudut_rugi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resistansi_bocoran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resistansi_bocoran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resistansi_bocoran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resistansi_bocoran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resistansi_bocoran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resistansi_bocoran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kertashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kertashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mika_perak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mika_perak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mika_perak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Keramikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keramikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keramikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polystyrenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polystyrenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polystyrenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polystyrenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Keramikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keramikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mika_perak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mika_perak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kertashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resistansi_bocoran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resistansi_bocoran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resistansi_bocoran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resistansi_bocoran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resistansi_bocoran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resistansi_bocoran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sudut_rugi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sudut_rugi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sudut_rugi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sudut_rugi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sudut_rugi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frekuensi_pancung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frekuensi_pancung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frekuensi_pancung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frekuensi_pancung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frekuensi_pancung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frekuensi_pancung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Koefisien_suhu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Koefisien_suhu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Koefisien_suhu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_DC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_DC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_DC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_DC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_DC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_AC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_AC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_AC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_AC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_AC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Toleransihttp://id.wikipedia.org/wiki/Toleransihttp://id.wikipedia.org/wiki/Toleransi
  • 5/24/2018 ISI[1]

    52/83

    52

    1. Wujud dan Macam kondensatorKarakteristik kondensator

    Tipe

    Jan

    gka

    uan

    Tole

    rans

    i(%)

    Teg

    an

    ga

    n

    AC

    lazi

    m

    (V)

    Teg

    an

    ga

    n

    DC

    lazi

    m

    (V)

    Koef

    isien

    suhu

    (pp

    m/C

    )

    Frek

    uen

    si

    pan

    cun

    g

    (M

    Hz)

    Su

    du

    t

    ru

    gi(

    )

    Res

    ista

    nsi

    boc

    ora

    n (

    )

    Sta

    bili

    tas

    Polyes

    ter

    100

    pF - 2

    uF

    5% 400 V 400 V400

    ppm/C

    1 MHz0,00

    1

    1011

    Cuku

    p

    Polypr

    opylen

    e

    1 nF -

    100

    uF

    5% 600 V 900 V170

    ppm/C1 MHz

    0,00

    05

    1010

    Cuku

    p

    Elektr

    olit

    alumin

    ium

    1 uF -

    1 F 50%

    Terpo

    larisas

    i

    400 V1500

    ppm/C

    0,05

    MHz0,05 10

    8

    Cuku

    p

    Elektr 1 uF - 10%

    Terpo60 V

    500 0,1 0,0010

    8 Baik

    http://id.wikipedia.org/wiki/Toleransihttp://id.wikipedia.org/wiki/Toleransihttp://id.wikipedia.org/wiki/Toleransihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_AC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_AC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_AC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_AC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_AC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_DC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_DC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_DC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_DC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_DC&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Koefisien_suhu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Koefisien_suhu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Koefisien_suhu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frekuensi_pancung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frekuensi_pancung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frekuensi_pancung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frekuensi_pancung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frekuensi_pancung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frekuensi_pancung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sudut_rugi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sudut_rugi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sudut_rugi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sudut_rugi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sudut_rugi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resistansi_bocoran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resistansi_bocoran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resistansi_bocoran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resistansi_bocoran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resistansi_bocoran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resistansi_bocoran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Polyesterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polyesterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polyesterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polypropylenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polypropylenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polypropylenehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elektrolit_aluminium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elektrolit_aluminium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elektrolit_aluminium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elektrolit_aluminium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elektrolit_tantalum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elektrolit_tantalum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elektrolit_aluminium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elektrolit_aluminium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elektrolit_alumini