Isi konsep dasar manajemen dlm paradigma keperawatan
-
Upload
asyiaah-valdesyiah -
Category
Health & Medicine
-
view
351 -
download
6
Transcript of Isi konsep dasar manajemen dlm paradigma keperawatan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui
anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara
profesional. Manajer keperawatan bertugas untuk merencanakan,
mengorganisasi, memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang
tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan
efisien bagi individu, keluarga dan masyarakat. Manajemen keperawatan
terdiri atas : pengumpulan data, identifikasi data, identifikasi masalah,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil. (Nursalam, 2011)
Manajemen keperawatan mempunyai lingkup manajemen operasional
untuk merencanakan, mengatur, dan menggerakkan karyawan dalam
memberikan pelayanan keperawatan sebaik-baiknya pada pasien melalui
manajemen asuhan keperawatan.Manajemen keperawatan semula ditekankan
pada sentralisasi kewenangan dan tanggung jawab, kini menjadi desentralisasi
melalui pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dengan memfokuskan
kegiatan koordinasi, integrasi, dan kegiatan penunjang.Selain itu, telah terjadi
perubahan mendasar pada manajemen keperawatan dan pengguna sumber
daya yang represif menuju ke pendayagunaan sumber daya yang bersifat pro
aktif, lebih ditekankan pada terjaminnya aktivitas kolaborasi dan keterbukaan
dalam setiap kegiatan untuk mencapai tujuan. (Agus Kuntoro, 2010)
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan maslaah dari pembuatan makalah ini adalah untuk
menjelaskan tentang konsep dasar manajemen dalam paradigm
2
keperawatan. Dan juga akan membagi ke beberapa sub pokok bahasan
mengenai manajemen keperawatan diantaranya:
1. Apa pengertian manajemen keperawatan ?
2. Bagaimana teori manajemen ?
3. Apa prinsip dasar manajemen keperawatan ?
4. Bagaimana Kerangka konsep, filososfi, misi dan tujuan pelayanan
kesehatan ?
5. Apa Fungsi – fungsi manajemen keperawatan ?
6. BagaimanaProses manajemen ?
7. bagaimana cara Manajemen keperawatan di masa depan ?
8. apa Strategi pelaksanaan manajemen keperawatan di masa datang ?
C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang
konsep dasar manajemen dalam paradigm keperawatan. Dan juga akan
membagi ke beberapa sub pokok bahasan mengenai manajemen
keperawatan diantaranya adalah untuk mengetahui :
1. pengertian manajemen keperawatan
2. teori manajemen
3. prinsip dasar manajemen keperawatan
4. Kerangka konsep, filososfi, misi dan tujuan pelayanan kesehatan
5. Fungsi – fungsi manajemen keperawatan
6. Proses manajemen
7. Manajemen keperawatan di masa depan
8. Strategi pelaksanaan manajemen keperawatan di masa datang
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGANTAR MANAJEMEN KEPERAWATAN
Menurut Bahtiar,yanyan (2012) Ada beberapa resep yang dapat anda
rujuk tentang manejemen. Resep-resep tersebut merupakan suatu
pengertian dari beberapa pakar ekonomi barat yang telah mengalami asam-
garam dalam bidang manajemen, diantaranya sebagai berikut :
a. Manajemen adalah suatu proses melakukan kegiatan/ usaha untuk
mencapai tujuan organisasi melalui kerja sama dengan orang lain (
hersey dan Blanchard)
b. Manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah di tentukan dengan
menggunakan orang lain (G.R.Terry).
c. Manajemen adalah suatu proses merangcang dann memelihara suatu
lingkungan dimana orang-orang bekerja sama di dalam suatu kelompok
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan seefisien mungkin
( H. Weihrich dan H.koontz)
d. Manajemen adalah pelaksanaan pekerjaan bersama orang lain ( Harlod
konte dan Cyril O’Donnel).
1. Pengertian Manajemem
Manjemen adalah suatu proses rangkaian kegiatan yang
sistematik dan terencana. Manajemen adalah suatu proses
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Manajemen merupakan
ilmu atau seni bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien,
efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah di
tetapkan sebelumnya. Sedangkan yang lain mengatakan manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
4
pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah di
tetapkan. (Asmuji , 2012)
Manejemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan
proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Di dalam
manajemen tersebut mencakup kegiatan POAC (planning,
organiazing,Acuating,controlling) terhadap staf , sarana, dan prasarana
dalam mencapai tujuan organisasi . Manajemen juga diartikan sebagai
suatu organisasi bisnis yang memfokuskan pada produksi dan dalam
banyak hal lain untuk menghasilkan suatu keuntungan.( nursalam.2011)
2. Pengertian Keperawatan
Berdasarkan lokakarya nasional pada bulan januari 1983 di jakarta,
telah disepakati pengertian keperawatan dalah suatu bentuk pelayanan
profesional yang merupakan sebagai integral dari pelayanan kesehatan, di
dasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, bentuk pelaynan Bio-psiko-
sosial-spiritual yang konfrehensif, di tujukan pada individu, keluarga dan
masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia.( Asmuji, 2012)
3. Pengertian Manajemen Keperawatan
Manajemen keperawatan adalah suatu proses penyelesaian suatu
pekerjaan melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan dengan menggunakan sumber daya secara efektif, efisien,
dan rasional dalm memberikan pelayanan bio-psioko-sosial-spiritual
yang komprehensif pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik yang
sakit maupun yang sehat melalui proses keperawatan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.( Kuntoro, A. 2010)
5
Manajemen keperawatan secara singkat diartikan sebagai proses
pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan
untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan rasa aman
kepada pasien / keluarga serta masyarakat.( Kuntoro, A. 2010)
Manajemen keperawatan merupakan suatu proses yang
dilaksanakan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka. Oleh karena itu,
manajemen keperawatan terdiri atas beberapa komponen yang tiap –
tiap komponen saling berinteraksi. Pada umumnya suatu sistem
dicirikan oleh lima elemen, yaitu input, proses, output, kontrol dan
mekanisme umpan-balik.( Kuntoro, A. 2010)
Menurut gillies (1986) dalam buku manajemen keperawatan
aplikasi dalam praktik keperawatan prefesional oleh nursalam (2011),
manejemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam menyelesaikan
perkarya melalui orang lain , sedagkan manajemen keperawatan adalah
suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan secara professional. Manajer
keperawatan dituntut untuk merencanakan, mengorganisasi, memimpin
dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat
memberikan asuhan keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkin
bagi individu, keluarga dan masyarakat.
Proses manjemen keperawatan sejalan dengan proses
keperawatan sebagai satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan
secara professional, sehingga diharapkan keduanya dapat saling
menopang. Sebagaimana proses keperawatan, dalam manajemen
keperawatan terdiri atas : pengumpulan data, identifikasi masalah,
perencanaan, pelaksanaan, dan evalusi hasil. Karena manejemen
6
keperawatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga
daripada seorang Pegawai, maka setiap tahapan dalam proses
manajemen lebih rumit jika dibandingkan dengan proses keperawatan.(
nursalam.2011)
Input dalam proses manajemen keperawatan antara lain berupa
informasi, personel, peralatan dan fasilitas. Proses pada umumnya
merupakan kelompok manajer dan tingkat pengelola keperawatan
tertinggi sampai keperawatan pelaksana yang mempunyai tugas dan
wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan. Proses merupakan kegiatan yang cukup penting dalam
suatu sistem sehingga memengaruhi hasil yang diharapkan suatu
tatanan organisasi.( Kuntoro, A. 2010)
Elemen lain dalam pendekatan sistem adalah output atau keluaran
yang umumnya dilihat dari hasil atau kualitas pemberian asuhan
keperawatan dan pengembangan staf, serta kegiatan penelitian untuk
menindaklanjuti hasil/atau keluaran. Kontrol juga diperlukan dalam
manajemen keperawatan sebagai upaya meningkatkan kualitas hasil.
Kontrol dalam proses manajemen keperawatan dapat dilakukan melalui
penyusunan anggaran yang proporsional, evaluasi penampilan kerja
perawat, pembuatan prosedur yang sesuai standar dan akreditasi.(
Kuntoro, A. 2010)
Berdasarkan beberapa pengertian manajemen di ata, dapat
dikatakan bahwa manajemen memiliki beberapa cirri antara lain :
a. Manajemen diarahkan untuk mencapai tijuan
7
b. Manajemen sebagai proses, perencanaan, pengorganisasian,
pergerakan pelaksanaan, pengarahan dan pengawasan
c. Tersedia sumberdaya, manusia, material dan sumberlain,
d. mendayagunakan atau menggerakkan sumber daya tersebut
secara efisien dan efektif
e. terdapat orang yang menggerakkan sumber daya tersebut
(manajer)
f. penerapan manajemen berdasarkan ilmu dan juga seni
keahlian yang harus dimiliki oleh manajer.(nurhidayah, 2012)
B. MANAJEMEN
Untuk manajamkan dan juga memfokuskan dengan lebih tepat
pengertian beberapa pakar ekonomi mengenai manajemen, ada baiknya kita
ketahui teori-teori manajemen. Berikut pemaparannya :
1. Konsep
Secara garis besar, konsep terbagi lagi menjadi beberapa pengertian
diantaranya sebagai berikut .
a. Konsep kualitas
Dalam konsep ini, organisasi mementingkan kualitas yang mampu
memasuki pasar, dan dengan demikian harus mementingkan kepuasan
pelanggan.
b. Konsep manajemen
Dalam konsep manajemen bukan hanya manajer, melainkan semua
personel, bertugas melaksanakan manajemen menggunakan fakta, dan
manajemen dengan siklus PDCA (plan do check act).
8
c. Konsep proses
Dalam konsep proses, siapa pun yang akan melakukan tindak lanjut
rangkaian kegiatan, harus dianggap pelanggan yang harus dipuaskan
pengendalian proses juga lebih diutamakan agar kesealahan kualitas
dapat dihindari.
d. Konsep standardisasi
Dalam konsep standardisasi, semua pelaksanaan pekerjaan berpangkal
pada standarn, seperti standar prosedur, standar kulitas dan standar
kompetensi.
e. Konsep human respect
Dalam konsep human respect, manusia seutuhnya perlu dihormati
untuk menumbuhkan motivasi
f. Konsep quality assurance
Dalam konsep quality assurance, keikutsertaan pengawai tercermin
dari kegiatan dalam gugus kendali mutu (quality circle).
g. Konsep manajemen jepang
Secara garis besar konsep manajemen jepang dapat diigunakan untuk
memilih karakteristik calon karyawan di berbagai unit, mengambil
keputusan secara kolektif (kelompok kerja), dan memotivasi
karyawan untuk mencapai hasil maksimal
2. Administrasi
Manajemen akan selalu berhubugan dengan administrasi. Administrasi
dalam arti sempit adalah clerical works atau ketatausahan,surat –
menyurat, pembukuan, arsip, dan lain-lain. Administrasi dalam arti luas
9
adalah kegiatan sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditentukan.
3. Hubungan administrasi dan manajemen
Ada beberapa bagian (break through) yang menjadi dasar dalam
hubungan administrasi dan manajemen. Tiap bagian tersebut mempunyai
posisi masing-masing, tetapi pada intinya terdapat pada satu ruang
lingkup. ( Bahtiar,yanyan. 2012)
C. PRINSIP DASAR MANAJEMEN KEPERAWATAN
Menurut Kuntoro, A. (2010) Manajemen keperawatan dapat dilaksanakan
secara benar. Oleh karena itu, perlu diperhatikan prinsip dasar berikut.
1. Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan
Perencanaan meruapan hal yang utama, dan serangkaian fungsi dan
aktifitas manajemen. Tahap perencanaan dan proses manajemen tidak
hanya terdiri dan penentuan kebutuhan keperawatan pada berbagai kondisi
klien, tetapi juga terdiri atas pembuatan tujuan, pengalokasian anggaran,
identifikasi kebutuhan pegawai, dan penetapan struktur organisasi yang di
inginkan. Perencanaan merupakan pemikiran/konsep-konsep tindakan
yang umumnya tertulis dan merakan fungsi yang penting dalam
mengurangi resiko dalam pengambilan keputusan, pemecahan masalah,
dan efek-efek perubahan.
Selama proses perencanaan yang dapat dilakukan oleh pimpinan
keperawatan adalah menganalisis dan mengkaji system, mengatur strategi
organisasi dan menentukan tujuan jangka panjang dan pende, mengkaji
sumber daya organisasi, mengidentifikasi kemampuan yang ada, dan
aktifitas spesifik dan prioritasnya. Perencanaan dalam manajemen
10
mendorong seseorang pemimpin keperawatan untuk menganalisis aktifitas
dan struktur yang dibutuhkan dalam organisasinya.
2. Manajemen keparawatandilaksanakan melalui penggunaa waktu yang
efektif.
Manajer keperawatan yang mengahargai waktu akan mampu
menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik dan melaksanakan
kegiatan sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Keberhasilan seorang pemimpin keperawatan bergantung pada
penggunaan waktunya yang efektif. Dalam keperawatan, manajemen
sangat dipengaruhi oleh kemampuan pimpinan keperawatan. Dalam
konteks ini waktu yang tersedia secara efektif. Hal demikian dibutuhkan
untuk dapat mencapai produktifitas yang tinggi dalam tatanan
organisasinya.
3. Manajemen keperawatan melibatkan pengambilan keprutusan. Berbagai
situasi dan permasalahan yang terjadi dalam pengolahan kegiatan
keperawatan memerlukan pengambilan keputusan yang tepat di berbagai
tingkatan manajerial.
Semua tingkat manajer dalam keperawatan dihadapkan pada persoalan
yang berbeda sehingga dibutuhkan metode atau cara pengambilan
keputusan yang berbeda pula. Jika salah dalam pengambilan keputusan
akan berpengaruh terhadap proses atau jalannya aktifitas yang akan
dilakukan. Proses penngambilan keputusanakan sanagt dipengaruhi oleh
kemampuan komuniksi dan para manajer.
4. Manjemen keperawatan harus terorganisasi. Pengorganisasian dilakukan
sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
11
Terdapat empa blok struktyr organisasi, yaitu unit, departemen,
top/tingkat eksklusif dan tingkat operasional.
Prinsippengorganisasian mencangkup hal-hal pembagian tugas (the
devision of work), koorganisasi kesatuan komando, hubungan staf dan lini,
tanggung jawab dan kewenangan yang sesuai serta adanya rentang
pengawasan. Dalam keperawatan, pengoganisasian dapat dilaksanakan
dapat dilaksanakan dengan cara fungsional/ penugasan, alokasi pasien,
perawatan grup/tim keperawatan , dan pelayanan keperawatan utama.
5. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif.
Komunikasi merupakan bagian penting dan aktifitas manajemen.
Komunikasi yang dilakukan secara efektif mampu mengurangi
kesalahpahaman, dan akan memberikan persamaan pandangan arah dan
pengertiandiantara pegawai dalam suatu tatanan organisasi.
6. Pengendalian merupakan elemen menajemen keperawatan. Pengendalian
dalam manajemen dilakukan untuk mengarahkan kegiatan manajemen
sesuai denga yang direncanakan. Selain itu, pengendalian dilaksanakan
agar kegiatan yang dilakukan tidak banyak terjadi kesalahan yang
berakibat negative terhadap klien dan pihak yang terkait dengan
manajemen. Pengandalian meliputi penilaian tentang pelaksanaan rencana
yang telah dibauat, pemberian instruksi, menetapkan prinsip-prisip
melalui penetapan standar, dan membandingkan penampilan dengan
standar serta memperbaiki kekurangan.
D. KERANGKA KONSEP, FILOSOSFI, MISI DAN TUJUAN
PELAYANAN KESEHATAN
Kerangka konsep, filosofi, misi dan tijuan pelayanan kesehatan menurut
nursalam(2011) yaitu :
12
1. Filosofi
Filosofi keperawatan adalah pernyataan keyakinan tentang
keperawatan dan manifestasi dari nilai-nilai dalam keperawatan yang
digunakan untuk berfikir atau bertindak. Filosofi keperawatan dibagun
diatas kepercayaan tentang manusia, lingkungan kesehatan dan
keperawatan sebagaimana terdapat dalam paradigm keperawatan. Dari
pengertian filosofi tersebut, maka dalam manejemen keperawatan juga
menekankan pada unsure-unsur paradigm keperawatan dalam melakukan
pengelolaan terhadap pasien, ketenagaan peralatan administrasi dan lain-
lain yang berhubungan dengan pengelolaan organisasi di pelayanan,
pendidikan atau institusi pemerintah.
Total quality manajemen (TQM) menurut W. edwars Deming
dalam nursalam 2011 adalah suatu dasar filosofi manajemen, karakteristik
filosofi tersebut meliputn dalam :
a. Institusi diberikan keleluasaan kewenangan dalam menentukan tujuan
yang hendak dicapai dan staf mempunyai otonomi dalam pengambilan
keputusan tentang tugas yang diemban
b. Institusi diajarkan untuk membuat keputusan dalam meningkatkan
kualitas kerja dan produktifitas kerja
c. Penekanan TQM adalah memonitor kualitas dimana secara terus-
menerus mengumpulkan data dengan pendekatan ilmiah kearah
peningkatan kualitas .
d. Rencana strategis untuk masa depan dapat melalui pembentukan suatu
komitmen tentang kualitas dan produktifitas
13
e. TQM terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat (pasar) : baik
secara kualitas dan produktifitas untuk mencapai suatu kesepakatan
dengan pihak kostumer ( internal dan eksternal)
Filosofi pelayanan keperawatan pada tatanan klinik /rumah sakit
ditekankan pada :
a. Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan dan menentukan
kehidupannya
b. Setiap pasien harus di hargai sama tanpa membeda-bedakan
agama,suku, warna kulit, status dan jenis kelamin
c. Asuhan keperawatan yang diberikan harus ditujukan pada pemenuhan
kebutuhan individu
d. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai bagian integral dari
pelayanan kesehatan lainnya
e. Perlunya koordinasi dan kerja sama dalam memanfaatkan sumber daya
yang ada dalam mencapai tujuan organisasi
f. Perlunya evaluasi secara terus menerus terhadap semua pelayanan
keperawatan yang diberikan
2. Misi
a. Menyediakana asuhan keperawatan yang efektif dan efesien dalam
membantu kesehatan pasien yang optimal setelah pulang dari rumah
sakit.
b. Membantu mengembangkan dan mendorong suasana yang kondusif
bagi pasien dan staf keperawatan/ non keperawatan
c. Mengajarkan, mengarahkan dan membantu dalam kegiatan
professional keperawatan
14
d. Turut serta dan bekerja sama dengan semua anggota tim kesehatanh
yang ada di rumah sakit atau tempat kerja .
Inti konsep dasar keperawatan saat ini dan yang akan datang,
adalah keseimbangan antar visi, misi, dan motivasi yang jelas dalam
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Jika tidak, maka
akan terjadi ketimpangan yang justru akan menambah ketidakjelasaan
arah pengembangan manajemen keperawatan dimasai depan.
(nursalam 2011)
Proses keperawatan yaitu pengakuan masyarakat atau profesi lain
tentang eksistensi profesi keperawatan, partisipasi profesi keperawatan
dalam pembagunan kesehatan, dan citra profesi
keperawatan.(nursalam, 2011)
Visi yang dimaksudkan adalah perawat/ manejer keperawatan
harus mempunyai suatu pandangan dan pengetahuan yang luas tentang
manejemen dan proses perubahan yang terjadi saat ini dan yang akan
datang, yaitu tentang penduduk, sosial ekonomi, politik yang akan
berdampak terhadap pelayanan kesehatan. Dalam hal ini peran manejer
keperawatan adalah suatu pengawal suapaya proses profesionalisasi
tidak salah jalan dan arah. (nursalam, 2011)
Misi diartikan sebagai suatu langkah-langkah nyata dari profesi
keperawatan dalam melaksanaan visi yang telah ditetapkan, yaitu
menjaga dan mengawasi suatu proses profesionalisasi keperawatan
Indonesia agar terus berjalan dan berkesinambungan ( tidak putus
ditengah jalan). Visi dan misi ini berkaitan erat karna bagaimana pun
baiknya suatu visi dan misi hanya akan menjadi sebuah slogam tanpa
suatu tindakan yang nyata (misi) (nursalam. 2011)
15
Penjabaran visi dan misi dalam pelayanan keperawatan dirumah
sakit
Menurut GILLES (1989) dalam nursalam (2011) dikutip dari filosofi
pelayanan keperawatan di RS pedleton memorian, new
Orleans,Louisiana USA adalah sebagai berikut
a. Mengaplikasi kerangka konsep dan acuan dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan
b. Mengevaluasi asuhan keperawatan
c. Menerapkan strategi dalam meningkatkan kualitas dan pelayanan yang
efisien kepada semua konsumen
d. Meningkatkan hubungan yang baik dengan semua tim kesehatan
e. Menilai kualitas layanan yang diberikan berdasarkan standar criteria
yang ada
f. Mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam menilai dan
memberikan intervensi keperawatan kepada pasien
g. Menigkatkan pendidikan berkelanjutan ( formal amaupun non formal)
bagi perawat dalam usaha meningkatkan kinerjanya.
h. Berpartisipasi secara aktif dalam upaya perubahan model asuhan
keperwatan dan peningkatan kualitas layanan
i. Meningkatkan lingkungan kerja yang kondusif dalam melibatkan staf
dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut tentang asuhan
keperwatan.
j. Memberikan penghargaan kepada staf yang dianggap berprestasi
k. Konsisten dalam selalu meningkatkan produksi/ pelayanan yang
terbaik.
16
l. Meningkatkan pandangan masyarakat yang positif tentang profesi
keper, awatan
m. Mendukung setiap rencana dalam usahan meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan
Motivasi utama dalam konsep manejeman keperawatan saat ini dan
yang akan datang adalah suatu keinginan yang kuat bagi perawat
Indonesia untuk pantang mundur dalam mencapai profesionalisme
keperawatan Indonesia. Perawat harus mempunyai suatu keyakinan
yang kuat untuk berhasil. Perawat harus mempunyai suatu keyakinan
yang tinggi, sebagaimana disampaikan oleh Florence Nightingale : “
You are master of you own destiny”
E. FUNGSI – FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN
Fungsi manajemen adalah bentuk kegiatan manajemen yang mempunyai
ciri dan waktu pelaksanaan tertentu. Menurut Henny Fayol, dalam
pekerjaanny, seorang manajer menjalankan lima fungsi manajemen, yaitu
merencanakan, mengorganisasikan, memerintahkan, mengoordinasikan dan
mengendalikan. Sedangkan menurut Siagian (2007) dalam Manajemen
Keperawatan (Asmuji,2012) fungsi manajemen terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan penilaian.
Pendekatan manajemen yang diterapkan dalam manajemen keperawatan
adalah perpaduan fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (planning),
pengorganisasin (organizing), pengarahan (directing), dn pengendalian
(controling) dengan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian,
diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dengan demikian, menurut
Gillies (1994), proses manajemen keperawatan menunjang proses
keperawatan. Hal ini terlihat dari skema berikut: BAGAN 1: hal 15.
17
Pada bagan diatas terlihat jelas, baik proses keperawatan maupun proses
manajemen merupakan langkah yang sistematis, saling terkait antara langkah
yang satu dengan langkah berikutnya, serta setiap langkah akan memengaruhi
langkah yang lainnya. Artinya, jika dalam perjalanan proes tersebut
berlangsung ada salah satu langkah yang menglami kendala, akan
memengaruhi langkah yang lainnya. Namun, jika masing-masingg langkah
disiapkan dengan baik, efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan proses
tersebut akan berlangsung. (Asmuji,2012)
1. Pengkajian dan pengumpulan data
Tahap ini menjadi langkah awal yang sangat menentukan keberhasilan
untuk dapat masuk pada tahap-tahap berikutnya. Kesalahan, kelemahan,
dn ketidakvalidan data/informasi menjadi ambatan untuk dapat masuk
pada tahap berikutnya. Kesalahan-kesalahan ini akan dapat mengganggu
keberhasilan dalam menyelesaikan masalah yang di hadapi. Untuk itu,
manejer keperawatan harus mempunyai kelebihan dalam pengetahuan dan
keterampilan pengumpulan data sehingga data/informasi yang
dikumpulkan benar-benar valid dan dapat menggambarkan masalah atau
diagnosa yang akan dihadapi.
2. Perencanaan
Perencanaan menjadi tahapan penting setelah pengumpulan data dan
perumsan masalah/diagnosa. Perencanaan berisi rencana-rencana strategis
yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan permasalahan atau diagnosa
yang dihadapi. Jika perencnaan tidak dapat mengakomodasi permasalahan
atau diagnosa yang akan diselesaikan, kegiatan perencanaan yang
dilakukan menjadi sia-sia.
3. Pengaturan dn kepegawaian
18
Tahap ini menentukan struktur yang akan digunakan dalam penyelesaikan
masalah. Manejer keperawatan harus mampu membuat struktur organisasi
yang efektif dan efisien. Efektivitas dan efisiensi organisasi dapat
tergambarkan dari kecukupan tenaga, baik dari segi kualitas maupun
kuantitasnya. Artinya, menurut Siagian (2007), struktur organisasi harus
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan: (1) siapa melakukan apa, (2)
siapa bertanggung jawab kepada siapa?, (3) siapa yang berhubungan
dengan siapa dan dalam hal apa?, (4) saluran komunikasi apa yang
terdapat dalam organisasi? (5) bagaimana cara memanfaatkannya dan
untuk kepentingan apa? (6) jaringan infomasi apa yang terdapat dalam
organisasi?
Pertanyaann-pertanyaan tersebut diatas dapat dijadikan dasar untuk
melakukan proses rekrutmen dan staffing tenaga yang dibutuhkan.
4. Pelaksanaan dan pengarahan
Pelaksanaan merupkan kegiatan untuk melaksanakan perencanaan yang
telah dibuat. Dalam kegiatan ini, manejer harus mampu menjadi pemimpin
yang efektif. Kepemimpinan akan menentukan keberhasilan dalam tahap
pelaksanaan. Untuk itu, manejer harus mampu menggunakan
kekuasaannya untuk memecahkan masalah, pengambilan keputusan,
melakukan komunikasi efektif, dan mampu melakukan perubahan yang
efektif jika memang diperlukan. Selain itu, seorang manejer keperawatan
harus mampu menciptakan iklim motivasi dan memberikan arahan bagi
personelnya.
5. Pengawasan dan evaluasi
Pengawasan dan evaluasi menjadi tahap akhir yang pentng untuk
dilakukan. Tahap akhir ini dilakukan guna mengetahui sejauh mana
19
keberhasilan pencapaian tujuan yang telah dicapai. Seberapa besar
kegagalan yang terjadi. Hambatan-hambatan apa yang menjadi kendala
dalam pencpaian tujuan. Data-data ini menjadi bahan untuk melakukan
perbaikan kedepannya sehingga tidak sampai terjadi kesalahan yang
berulang
F. PROSES MANAJEMEN
1. Pengkajian-pengumpulan data
Pada saat ini, seorang manajer dituntut tidak hanya mengupulkan
informasi tentang keadaan pasien, melainkan juga mengenai institusi (
rumah sakit/ puskesmas);tenaga keperawatan, administasi dan bagian
keuangan yang akan memegaruhi fungsi oraganisasi keperawatan secara
keseluruhan (nursalam.2011)
Manajer perawat yang efektif harus mampu memanfaatkan proses
manajemen dan mencapai suatu tujuan melalui usaha orang lain. Bial ia
memimpin staf, maka menejer harus bertindak secara terencana dan
efektif, mampu menjalankan pekaryaan bersama dengan perawat dalam
beberapa level hirarki serta bekerja berdasarkan informasi penuh dan
akurat tentang apa yang perlu dan harus diselesaikan, dengan cara dan
alasan apa, untuk mencapai tujuan apa, dan menggunakan sumber daya
apa yang tersedia untuk melaksanaan rencana itu. Selanjutnya, manejer
yang efektif harus mempertahankan tingkat efesiensi yang tinggi pada
salah satu bagian dengan menggunakan ukuran pengawasan untuk
mengidentifikasi masalah dengan segera, dan setelah mereka terbentuk
kemudian dievaluasi apakah rencana tersebut perlu diubah atau prestasi
karyawan yang dikoreksi (nursalam.2011).
20
Proses adalah suatu rangkaian tindakan yang mengarah pada suatu
tujuan. Di dalam proses keperawatan, bagian akhir mungkin berupa
sebuah pembebasan dari gejala, eliminasi riisiko, pencegahan komplikasi,
argumentasi pengetahuan atau keterampilan kesehatan, dan kemudahan
dari kebebasan maksimal. Di dalam proses manejemen keperawatan,
bagian akhir adalah perawatan yang efektif dan ekonomis bagi semua
kelompok pasien. (nursalam.2011)
Data-data yang perlu dikumpulkan oleh perawat pada tingkat
pelayanan di ruangan atau bagian sebagaimana pendekatan system yang
disampikan oleh Gillies (1989) dalam buku nursalam, 2011.
2. Perencanaan
Perencanaan dimaksudkan untuk menyusun suatu perencanaan
yang strategis dalam mencapai suatu tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Perencanaan disini dimaksudkan untuk menentukan
kebutuhan dalam asuhan keperawatan kepada semua pasien, menegakkan
tujuan, mengalokasikan anggaran belanja, menetapkan ukuran dan tipe
tenaga keperawatan yang dibutuhkan, membuat pola struktur oragnisasi
yang dapat mengoptimalkan efektivitas staf, serta menegakkan
kebijaksanaan, dan prosedur operasional untuk mencapai dan misi
institusi yang telah ditetapkan.
3. Pelaksanaan
Karena manejemen keperawatan memerlukan kerj melalui orang
lain, maka tahap implementasi dalam proses manajemen terdiri atas
bagaimana manajer memimpin orang lain untuk menjalankan tindakan
yang telah direncanakan. Fungsi kepemimpinan dapat dibagi lagi dalam
21
komponen fungsi yang terdiri atas kepemimpinan, komunikasi, dan
motivasi
4. Evaluasi
Tahap akhir proses manajerial adalah mengevaluasi seluruh
kegiatan yang telah dilaksanakan. Tujuan evaluasi disini adalah untuk
menilai seberapa jauh staf mampu melaksanakan perannya sesuai dengan
tujuan organisasi yang telah ditetapkan serta mengidentifikasi faktor-
faktor yang menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan.
(nursalam.2011)
Menurut Bahtiar,yanyan (2012) Untuk melaksanakan proses manajemen
di perlukan :
a. Keterampilan tekhnik.
Keterampilan tekhnik merupakan kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan, metode, tekhnik, dan peralatan yang diperlukan dalam
menjalankan suatu tugas tertentu. Keterampilan tekhnik bisa di
peroleh dari pengalaman, pendidikan dan pelatihan
b. Keterampilan hubungan antar manusia
Keterampilan hubungan antar manusia merupakan kemampuan kerja
sama dengan orang lain termasuk dalam hal ini memahami masalah
motivasi dan penerapan kepemimpinan.
c. Keterampilan konseptual
Keterampilan konseptual merupakan kemampuan untuk memahami
secara kompleks tentang organisasi yang ada. Selain itu juga berarti
kemampuan untuk berfikir secara konseptual mengenai tujuan
organisasi sebagai landasan untuk bertindak, bukan hanya memahami
tujuan darik satu unit saja.
22
Dari ketiga keterampilan diatas, yang sangat penting adalah
keterampilan hubungan antar manusia. Keterampilan ini paling sering
digunakan dalm proses manajemen, dimana antara atasan dan bawahan
saling berkomunikasi dan saling berhubungan bahkan, ada ahli yang
berpendapat bahwa kemapuan hubungan antar manusia sangatlah vital,
dan banyak digunakan dalam proses manajemen
G. MANAJEMEN KEPERAWATAN DI MASA DEPAN
Pola sistem pelayanan kesehatan yang terjadi sebelum tahun 1990
sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi dan perluasan teknologi
yang bersifat kompetitif karena pelayanan kesehatan termsuk pelayanan
keperawatan yang diberikan kepada pasien bersifat kuratif dan orientasinya
bedasarkan perkembangan penyakit.( Kuntoro, A. 2010)
Memasuki abad ke-21 sistem pelayanan kesehatan berorientasi pada
aspek kesehatan karena pelayanan yang diberikan lebih bersifat kuratif dan
orientasinya berdasarkan perkembangan penyakit. ( Kuntoro, A. 2010)
Memasuki abad 21, system pelayanan kesehatan berorientasi pada
aspek kesehatan kerena pelayanan yang diberikan lebih bersifat multidimensi
dengan mempertimbangkan keberadaan masyarakat melalui penggunaan
teknik pelayanan kesehatan yang tinggi. Hal ini mempersiapkan sikap
konsimerisme dan pengguna pelayanan kesehatan. ( Kuntoro, A. 2010)
Peran keperawatan yang sempit berorientasi pada penyakit dan
ketergantungan yang tinggi pada tim kedokteran serta pelaksanaan tugas-
tugas yang berasal dan pendelegasian akan berganti menjadi peran yang
diterapkan secara fleksibel. Dan independen berdasarkan rentan sehat-sakit.
Fungsi keperawatan dilaksanakan secara langsung tetapi masih di dominasi
oleh profesi kedokteran dan berdasarkan pada kebijakan legislatif yang
23
memungkinkan perawat melakukan asuhan keperawatan yang bersifat
prefentif , promosi dan rehabitasi yang berdasarkan standar keperawatan
melalui interaksi tim. ( Kuntoro, A. 2010)
Dengan demikian, akan terjadi juga perubahan peran dan perawat,
kepala ruang yang tadinya berorientasi pada fungsi, pengendalian,
pengarahan, superfisi dan pengambilan keputusan menjadi fungsi fasilitas,
koordinasi, integrasi, dan penunjang. ( Kuntoro, A. 2010)
Agar dapat melakukan peran baru tersebut, perawat harus
memperhatikan berbagai hal, antara lain perawat harus memiliki karakteristik
kemampuan menjalankan praktik keperawatan sesuai dengan kiat profesi
dengan penuh tanggungjawab dan bertangngunggugat, perawat harus mampu
memelihara hubungan antar sejawat dengan saling menghargai. Saling
mempercayai dan menunjang. Disamping itu perawat juga harus mampu
berkomunikasi dan memahami perbedaan dalam praktik keperawatan
berperan aktif dalam menetukan jadwal dan perencanaan serta harus menjadi
lebih mandiri dalam mengatsi konflik. ( Kuntoro, A. 2010)
Karakteristik kemampuan ini diperlukan karena jenis pekerjaan
keperawatan diwaktu mendatang akan lebih terintegrasi, lebih terstandarisasi
dan lebih terintegrasi dengan aspek lain. Sehingga memerlukan kebebasan
yang tinggi dan kemampuan untuk menerima tanggungjawab untuk
memahami pekerjaan orang lain. ( Kuntoro, A. 2010)
Sebaliknya, sebagi dampak dan perubahan peran fungsi dan
tanggungjawab ini perilaku tenaga pelaksana keperawwatan di perkirakan
akan menjadi tidak patuh. Tidak terikat pada peran, fungsi ataupun hasil.
Hasil pekerjaan labuh individual, lebh sistematis, ingin berpartisispasi penuh
dalam memilih gaji, manfaat dan kondisi kerja. Keadaan ini mungkin dapat
24
meningkatkan proses kelompok ketika interaksi, dorongan dan hubungan,
komunikasi, dan pertukaran informasi pun meningkat. Dengan demikian
partisipan akan meningkatkan hubungan dilingkungan kerja dan produktifitas.
Situasi dan arah perkembangan keperawatan diatas merupakan
tantangan bagi manajer keperawatan karena mereka harus dapat
menginformasikan, mengartikan filosofi institusi dan pelayanan keperawatan,
keyakinan dasar, kerangka kerja manajemen keperawatan, dan tujuan dan
institusi. Serta bidang keperawatan agar semua kegiatan menuju kearah yang
disepakati bersama. ( Kuntoro, A. 2010)
H. STRATEGI PELAKSANAAN MANAJEMEN KEPERAWATAN DI
MASA DATANG
Mempertimbangkan perkembangan dan perubahan situasi yang
berkaitan dengan kegiatan keperawatandi masa mendatang, manajer
keperawatan di ruangan akan berpotensi menghadapi beberapa permasalahan.
Untuk mengurangi kendala dan permasalahan manajerial yang timbul sebagai
akibat perubahan peran, fungsi, dan tanggungjawab manejer keperawatan
diperlukan pendekatan yang tepat. Salah satu metode yang diharapkan
mampu mengakomodasi permasalahan tersebut adalah dengan menghasilkan
manjemen partisipatif. ( Kuntoro, A. 2010)
Manjemen partisipatif dilaksanakan berdasarkan filosofi kepercayaan
antar-pihak yang terlibat dalam manajemen. Bawahan dipercaya untuk
menyelesaikan tugas, melaporkan penyimpangan, dan menilainya secara
menyampaikan hasil pencapaian akhir. Manajemen partisipatif dilakukan juga
berdasarkan kerangka kerja praktik professional yang menghargai kebebasan,
mempertahankan dukungan, harapan yang jelas, sumber daya yang memadai,
dan situasi organisasi yang terbuka untuk menciptakan hubungan. Dalam
25
suatu manajemen organisasi yang baik, keterbukaan diantara individu yang
terlibat merupakan kunci sukses dalam menetukan prioritas dan menerima
perubahan. Dengan keterbukaan dan pelibatan dan setiap tingkatan menajerial
keperawatan dapat diharapkan akan menghasilkan pembuatan keputusan yang
tepat. ( Kuntoro, A. 2010)
26
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen keperawatan secara singkat diartikan sebagai
proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan
rasa aman kepada pasien / keluarga serta masyarakat.( Kuntoro, A.
2010)
Kerangka dasar manajemen keperawatan adalah manajemen
partisipatif yang berlandaskan pada paradigma keperawatan yang
terdiri atas manusia, perawat atau keperawatan, kesehatan dan
lingkungan.
B. SARAN
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua
pembaca agar dapat mengetahui dan memahami konsep dasar manajemen
dalam paradigm keperawatan.
27
DAFTAR PUSTAKA
Bahtiar,yanyan. 2012. Manajemen Keperawatan dengan pendekatann praktis.
Tasikmalaya : Erlangga
Asmuji, 2012. Manajemen Keperawatan., Yogyakarta, Ar-ruzz media)
Nursalam.2011. manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan
prefesional .jakarta . salemba medika
Kuntoro, A. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Nuha Medika:
Yogyakarta.
Nurhidayah,2012.Manajemen Keperawatan. Alauddin University Press. Makassar