Isi IKD.doc

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan kompetensi dalam ilmu keperawatan dasar , maka para perawat diharap mampu menguasai dasar-dasar ilmu keperawatan sebelum mempelajari ilmu keperawatan yang lebih kompleks. Oleh karena itu penulis membuat sebuah karya tulis berbentuk makalah yang membahas tentang “Desinfeksi, Dekontaminasi, dan Sterilisasi”. Konsep Berubah dipilih sebagai pembahasan dalam makalah ini menyesuaikan dengan pembagian materi oleh dosen pembimbing guna dibahas sebagai bahan diskusi bersama. Kosep Berubah selanjutnya dijadikan judul makalah ini yaitu Desinfeksi, Dekontaminasi, dan Sterilisasi”. 1.2 Pembatasan Masalah 1. Pengertian Desinfeksi 2. Alat-Alat yang Digunakan untuk Desinfeksi 3. Prosedur Desinfeksi 4. Pengertian Dekontaminasi 5. Alat-Alat yang Digunakan untuk Dekontaminasi 6. Prosedur Dekontaminasi 7. Pengertian Sterilisasi 8. Alat-Alat yang Digunakan untuk Sterilisasi 9. Prosedur Sterilisasi 1.3 Tujuan Penulisan 1

Transcript of Isi IKD.doc

Page 1: Isi IKD.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan kompetensi dalam ilmu keperawatan dasar , maka para perawat

diharap mampu menguasai dasar-dasar ilmu keperawatan sebelum mempelajari ilmu

keperawatan yang lebih kompleks. Oleh karena itu penulis membuat sebuah karya tulis

berbentuk makalah yang membahas tentang “Desinfeksi, Dekontaminasi, dan

Sterilisasi”.

Konsep Berubah dipilih sebagai pembahasan dalam makalah ini menyesuaikan

dengan pembagian materi oleh dosen pembimbing guna dibahas sebagai bahan diskusi

bersama. Kosep Berubah selanjutnya dijadikan judul makalah ini yaitu “Desinfeksi,

Dekontaminasi, dan Sterilisasi”.

1.2 Pembatasan Masalah

1. Pengertian Desinfeksi

2. Alat-Alat yang Digunakan untuk Desinfeksi

3. Prosedur Desinfeksi

4. Pengertian Dekontaminasi

5. Alat-Alat yang Digunakan untuk Dekontaminasi

6. Prosedur Dekontaminasi

7. Pengertian Sterilisasi

8. Alat-Alat yang Digunakan untuk Sterilisasi

9. Prosedur Sterilisasi

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk lebih memahami tentang

Desinfeksi, Dekontaminasi, dan Sterilisasi.

1.4 Manfaat Penulisan

Makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa agar lebih memahami Desinfeksi,

Dekontaminasi, dan Sterilisasi. Serta makalah ini juga bermanfaat untuk kelangsungan

proses belajar yang dilakukan secara SGD. Sehingga mahasiswa bisa lebih berkompeten.

1

Page 2: Isi IKD.doc

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertia Desinfeksi

Disinfeksi adalah proses yang menggunakan suatu campuran bahan kimia cair

pada benda atau instrumen yang dapat membunuh mikroorganisme patogen. Desinfeksi

juga dikatakan suatu tindakan yang dilakukan untuk membunuh kuman patogen dan

apatogen tetapi tidak membunuh spora yang terdapat pada alat perawatan ataupun

kedokteran.

Kemampuan desinfeksi ditentukan oleh:

Beban organik (beban biologis) yang dijumpai pada benda.

Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba.

Pembersihan/dekontaminasi benda sbelumnya.

Konsentrasi desinfektan dan waktu pajanan

Struktur fisik benda

Suhu dan PH dari proses desinfeksi

2.2 Alat-Alat yang Digunakan untuk Desinfeksi

Saat melakukan desinfeksi, ada beberapa alat yang harusnya dipersiapkan untuk

melakukan disinfeksi. Alat-alat tersebut diantaranya :

Alat yang Di Desinfeksi

2

Page 3: Isi IKD.doc

Bengkok

Baskom berisi air bersih

Lisol

3

Page 4: Isi IKD.doc

Lap

Sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks.

2.3 Prosedur Desinfeksi

1. Buatlah larutan cloryn dengan mencampur lisol dengan air bersih dengan

komposisi 1 : 9. Jika memberi lisol sebanyak 1 bowl maka harus memberikan air

bersih sebanyak 9 bowl.

2. Rendam peralatan yang terkontaminasi di dalam larutan cloryn selama 10 menit.

Pastikan merendam keseluruhan alat tanpa ada bagian yang tidak terendam. Jika

ada peralatan yang memiliki sela kecil pastikan peralatan tersebut terbuka.

3. Bilas dengan air bersih mengalir.

4. Keringkan dengan lap bersih dan kering.

4

Page 5: Isi IKD.doc

2.4 Pengertian Dekontaminasi

Dekontaminasi dilakukan dengan cara mencuci dan membilas peralatan medis

yang telah terkontaminasi. Dekontaminasi aritnya adalah membuang semua material yang

tampak (debu, kotoran) pada benda, lingkungan, permukaan kulit dengan menggunakan

sabun, air dan gesekan.

2.5 Alat-Alat yang Digunakan untuk Dekontaminasi

Perlengkapan / bahan-bahan untuk mencuci peralatan :

Sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks.

Sikat halus (boleh menggunakan sikat gigi).

5

Page 6: Isi IKD.doc

Tabung suntik (minimal ukuran 10 ml ; untuk membilas bagian dalam kateter

termasuk kateter pengisap linder).

Wadah plastik atau baja antikarat (stainless steel).

Air bersih.

6

Page 7: Isi IKD.doc

Sabun colek atau deterjen.

2.6 Prosedur Dekontaminasi

1. Setelah dibilas dari larutaan klorin, lakukan penyikatan menggunakan sabun

detergen atau sabun colek menggunakan sikat yang halus atau sikat gigi.

2. Pastikan menyikat seluruh bagian peralatan sampai ke sela-selanya, sikat juga

bagian luar dan dalam peralatan.

3. Bilas dengan air mengalir hingga bersih.

4. Keringkan dengan lap yang bersih.

2.7 Pengertian Sterilisasi

Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri,

jamur, parasit dan virus) termasuk endospora bakteri pada benda mati atau instrumen

dengan cara uap air panas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilan kimia

atau radiasi

7

Page 8: Isi IKD.doc

2.8 Alat-Alat yang Digunakan untuk Sterilisasi

Sterilisator

8

Page 9: Isi IKD.doc

2.9 Prosedur Sterilisasi

Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara:

1. Sterilisasi dengan pemanasan kering

a) Pemijaran/flambir

Cara ini sederhana, cepat dan dapat menjamin sterilisasinya, hanya

penggunaannya terbatas pada beberapa alat saja, misalnya: 

Benda-benda dari logam (instrument)

Benda-benda dari kaca.

Benda-benda dari porselen.     

    Caranya:

o Siapkan     :

Bahan yang disterilkan

Baskom besar yang bersih

Brand spritus

Korek api.               

Masukkan brand spritus dituangkan secukupnya ke dalam baskom tersebut.

Selanjutnya dinyalakan dengan api. Alat-alat instrumen dimasukkan ke dalam nyala api.

b) Dengan cara udara panas kering

Cara ini pada dasarnya adalah merupakan suatu proses oksidasi, cara ini

memerlukan suhu yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan sterilisasi pemanasan

basah.

            Adapun alat yang dapat dilakukan dengan cara ini:

Benda-benda dari logam.

Zat-zat seperti bubuk, talk,vaselin,dan kaca.

Caranya :

9

Page 10: Isi IKD.doc

Alat bahan harus dicuci, sikat dan desinfeksi terlebih dahulu

Dikeringkan dengan lap dan diset menurut kegunaannya

Berilah indikator pada setiap set

Bila menggunakan pembungkus, dapat memakai kertas aluminium foil.

Oven harus dipanaskan dahulu sampai temperatur yang diperlukan.

Kemudian alat dimasukkan dan diperhatikan derajat pemanasannya.

2. Sterilisasi dengan pemanasan basah.

            Ada beberapa cara :

a) Dimasak dalam air biasa.

Suhu tertinggi 100 ºC, tapi pada suhu ini bentuk vegetatif dapat dibinasakan tetapi

bentuk yang spora masih bertahan. Oleh karna itu agar efektif membunuh spora maka

dapat ditambahkan natrium nitrat 1% dan phenol 5%.

Caranya :

Alat atau bahan instrumen dicuci bersih dari sisa-sisa darah, nanah atau

kotoran lain.

Kemudian dimasukkan langsung ke dalam air mendidih.

Tambahkan nitrit 1% dan phenol 5%, agar bentuk sporanya mati    

Waktu pensterilan 30-60 menit (menurut pharmacope –Rusia).

Seluruh permukaan harus terendam.

b) Dengan uap air.

Cara ini cukup efektif dan sangat sederhana. Dapat dipakai dengan dandang yang

bagiannya diberi lubang/sorongan, agar uap air dapat mengalir bagian alat yang akan

disterilkan.waktu sterilisasi 30 menit.

Caranya :

Alat-alat yang akan disterilkan: dicuci, dibersihkan, disikat serta

didesinfeksi.

Kemudian dibungkus dan dimasukkan dalam dandang

c) Sterilisasi dengan uap air bertekanan tinggi.

10

Page 11: Isi IKD.doc

Jenis sterilisasi dengan cara ini merupakan cara yang paling umum digunakan

dalam setiap rumah sakit.menggunakan alat yang disebut autoclave.

Caranya :

Alat-alat atau bahan-bahan yang akan disterilkan dicuci, disikat, dan

didesinfeksi.

Kemudian diset menurut penggunaannya dan diberi indikator.

Kemudian dibungkus kain/kertas.

Masukkan alat/bahan yang telah dibungkus ke dalam autoclave.

    

3. Sterilisasi dengan penambahan zat-zat kimia

Cara ini tidak begitu efektif bila dibandingkan dengan cara pemanasan kering.

Cara ini dipergunakan pada bahan-bahan yang tidak tahan pemanasan atau cara lain tidak

bisa dilaksanakan karena keadaan.

            Contoh zat kimia         : Formaldehyda, hibitane, Cidex.

4. Sterilisasi dengan radiasi.

Karena disemua tempat terdapat kuman, maka dilakukan sterilisasi udara dan

biasanya dilakukan di tempat-tempat khusus.

Misalnya: di kamar operasi, kamar isolasi, dan sebagainya. Udaranya harus steril.

Hal ini dapat dilakukan dengan sterilisasi udara (air sterilization) yang memakai radiasi

ultraviolet.

5. Sterilisasi dengan filtrasi

11

Page 12: Isi IKD.doc

Cara ini digunakan untuk udara atau bahan-bahan berbentuk cairan. Filtrasi udara

disebut HEPA (Hight Efficiency Paticulate Air).

Tujuannya :

Filtrasi cairan secara luas hanya digunakan dalam produksi obat-obatan atau pada

sistem irigasi dalam ruang operasi, maupun dalam perawatan medik lainnya yang

membutuhkan adanya cairan steril.

Jenis filternya yang penting ialah pori-porinya harus lebih kecil dari jenis kuman.

Pori-pori filter ukurannya minimal 0,22 micron.

12

Page 13: Isi IKD.doc

BAB III

PENUTUP

3.1 Saran

Demikian makalah yang telah kami buat, kami menyadari bahwa masih terdapat

banyak kekurangan pada makalah yang kami susun. Atas kekurangan pada makalah

kami mohon dimaklumi

Kami juga memohon untuk saran dan kritik untuk makalah kami apabila ada yang

kurang berkenan.

13