Investment Logic Map

8
UJIAN TENGAH SEMESTER MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN Disusun oleh: FAIRUZ SUFI AZIZ NIM C1G014120 PROGRAM STUDI AKUNTANSI (Aj) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO

description

My mid term assignment about investment logic map implemented in Australian Government

Transcript of Investment Logic Map

Page 1: Investment Logic Map

UJIAN TENGAH SEMESTERMANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN

Disusun oleh:

FAIRUZ SUFI AZIZNIM C1G014120

PROGRAM STUDI AKUNTANSI (Aj)FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANPURWOKERTO

2015

Page 2: Investment Logic Map

1. Investment Logic Mapa. Investment logic map adalah suatu metode yang digunakan untuk menyusun rencana

kebutuhan aset. Metode ini mengidentifikasi masalah-masalah yang ada sehingga menimbulkan kebutuhan aset, membuat rencana kegiatan strategis, dan solusi terbaik dalam menjawab masalah tersebut, dan manfaat dari aset yang dibutuhkan. Dalam gambar tersebut terlihat beberapa masalah yang sudah diidentifikasi yaitu Problem A, B, dan C. Untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut maka disusun strategic intervension yang paling tepat dan sesuai. Dari strategic intervension tersebut dapat disusun manfaat yang diharapkan dan solusi rinci dalam penyelesaian masalah-masalah tersebut. Dari solusi rinci tersebut kemudian dapat diidentifikasi aset apa saja yang dibutuhkan dalam melaksanakan strategic intervension tersebut untuk kemudian mencapai manfaat yang diharapkan.

b. Logic map di Inspektorat Jenderal Kemenkeu

Penjelasan gambar:

1) ProblemDalam gambar tersebut terlihat bahwa beberapa masalah yang ada di instansi saya

antara lain pembayaran uang makan dan TKPKN tidak sesuai dengan realisasi, baik yang dibayar melebihi kehadiran maupun yang kurang. Hal ini disebabkan karena mesin absen

Pembayaran uang makan dan TKPKN tidak sesuai realisasi

Pegawai tidak tertib absen

Pegawai lupa melakukan absensi

Banyak orang luar dan pedagang masuk ke ruangan

Membuat aturan kedisiplinan pegawai termasuk sanksi dan reward

Membuat sistem absensi digital

Membuat sistem keamanan

Peningkatan kehadiran pegawai

Peningkatan kepuasan pegawai

Memudahkan pegawai memonitoring absensi

Mencegah orang luar masuk ruangan

Perangkat lunak monitoring absensi online

Mesin absensi yang terintegrasi dengan pintu masuk ruangan

KPI:1.Tingkat

kehadiran pegawai

2.Tingkat kepuasan pegawai

Page 3: Investment Logic Map

saat ini hanya mencatat lewat sidik jari, sementara ada beberapa orang yang sidik jarinya tidak terbaca oleh mesin sehingga beberapa orang tersebut masih menggunakan absensi manual. Atas masalah itu juga, beberapa orang itu banyak yang “titip absen” kepada temannya dan tidak hadir ke ruangan. Permasalahan lain adalah pegawai yang lupa melakukan absen karena mesin absen terletak di satu tempat saja di lobby gedung. Masalah lain yang dihadapi adalah banyaknya pedagang dan orang lain bukan pegawai yang masuk ke ruangan sehingga pegawai terganggu dan bahkan kadang terjadi pencurian di ruangan.

2) Strategic IntervensionBeberapa tindakan strategis untuk menjawab masalah terkait absensi diantaranya

adalah dengan membuat aturan mengenai kedisiplinan pegawai termasuk teknis penerapannya, sanksi, dan reward yang akan diterima pegawai. Sedangkan untuk menjawab masalah mengenai banyaknya pedagang dan orang lain yang masuk ke ruangan adalah dengan membuat aturan keluar masuk tamu dan sistem keamanan yang baik.

3) BenefitTujuan dan manfaat yang akan dicapai dari rencana strategis itu antara lain adalah

meningkatnya kehadiran pegawai, dan meningkatnya kepuasan pegawai. Hal itu juga dapat menjadi pemicu meningkatnya kinerja pegawai dan kualitas ouput yang dihasilkan.

4) SolutionSolusi yang dihasilkan dari benefit dan rencana strategis itu antara lain memudahkan

pegawai memonitoring absensi termasuk sebagai dasar bagian keuangan dalam membayarkan uang makan dan TKPKN, dan dasar pegawai melakukan koreksi apabila hal tersebut tidak sesuai. Solusi lainnya adalah mencegah orang luar masuk ruangan karena yang memiliki akses masuk ke ruangan hanya para pegawai dan orang lain yang sudah didaftarkan dan diotorisasi.

5) Assets requiredAsset yang dibutuhkan untuk menjalankan rencana strategis dan mencapai tujuan dan

manfaat yang diharapkan antara lain dengan membeli perangkat lunak monitoring absensi online yang bisa diakses seluruh pegawai untuk memonitoring absensi, dan mesin absensi yang juga digunakan sebagai pembuka pintu ruangan dengan sidik jari dan bentuk wajah.

6) Key Performance IndikatorUntuk mengukur apakah manfaat yang diharapkan telah tercapai, maka perlu dibuat

KPI untuk manfaat tersebut. KPI dapat dibuat dengan menghitung tingkat kehadiran pegawai yang dapat diambil dari data perangkat lunak absensi, dan tingkat kepuasan pegawai yang dapat dilakukan dengan survey dan kuesioner.

c. Sebenarnya konsep investment logic map yang digunakan pemerintah Australia dalam melakukan manajemen aset strategis sama dengan konsep yang digunakan sebagai pola pikir dalam dasar hukum pengelolaan BMN/D yaitu UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Oleh karena itu, saya pikir Indonesia mempunyai dasar hukum yang memadai untuk menerapkan logic map tersebut. Beberapa dasar hukum tersebut antara lain:

Page 4: Investment Logic Map

1) ProblemPasal 12 ayat (1) UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyebutkan bahwa APBN disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan negara dan kemampuan dalam menghimpun pendapatan negara. Hal ini berarti APBN disusun berdasarkan kebutuhan penyelenggaran pemerintah negara sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

2) Strategic InterventionPasal 14 ayat (2) UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara menyebutkan bahwa Menteri/pimpinan lembaga menyusun dokumen pelaksanaan anggaran untuk Kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya berdasarkan alokasi anggaran yang ditetapkan Presiden. Dalam hal ini DPA sesuai dengan APBN yang telah disahkan. Kemudian lebih lanjut pasal 17 ayat (1) menyatakan bahwa Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melaksanakan kegiatan sebagaimana tersebut dalam dokumen pelaksanaan anggaran.

3) BenefitPasal 3 ayat (1) UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyebutkan bahwa keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Dari situ jelas bahwa keuangan negara yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan harus dilakukan secara efektif berarti mencapai tujuan yang ditentukan, dan efisien berarti mempertimbangkan cost dan benefit.

4) Assets RequiredPasal 6 PMK Nomor 150/PMK.06/2014 tentang Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara menyebutkan bahwa RKBMN memuat informasi berupa unit BMN yang direncanakan untuk dilakukan pengadaan dan/atau pemeliharaan. Kemudian Pasal 7 menyebutkan bahwa RKBMN disusun oleh Pengguna Barang dengan berpedoman pada: (a) Renstra K/L, (b) Standar Barang; dan (c) Standar Kebutuhan.

5) KPIPasal 55 ayat (5) UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara menyebutkan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai laporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah diatur dalam peraturan pemerintah. Kemudian pasal 2 PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah menyebutkan bahwa dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD, setiap entitas pelaporan wajib menyusun dan menyajikan (a) Laporan Keuangan dan (b) Laporan Kinerja.

Dengan dasar hukum tersebut saya rasa cukup kuat untuk hanya sekedar menjadi dasar hukum pelaksanaan logic map. Namun untuk teknis pelaksanaannya saya rasa butuh peraturan yang lebih rinci mengenai pedoman pelaksanaan tersebut.

2. “... sebuah metode untuk mengalokasikan sumber daya yang ada sesuai dengan cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai secara efisien dan seimbang.” (Danylo, N.H. and A. Lemer)

Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa pengelolaan aset harus berdasarkan cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai. Berdasarkan cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai tersebut, dapat diidentifikasi program apa saja yang dapat dilaksanakan untuk kemudian diidentifikasi sumber daya

Page 5: Investment Logic Map

apa saja yang digunakan untuk melaksanakan program tersebut. Setelah diidentifikasi sumber daya apa saja yang digunakan untuk melaksanakan program tersebut barulah pengelolaan aset dilaksanakan. Dalam pengelolaan aset tersebut dianalisis aset apa saja yang dibutuhkan, aset apa saja yang sudah ada, aset apa saja yang masih dibutuhkan, bagaimana memenuhinya, dan bagaimana mengalokasikannya. Metode tersebut disebut juga dengan strategic asset management. Metode inilah yang diharapkan dapat diimplementasikan secara menyeluruh di Indonesia seiring dengan perubahan paradigma pengelolaan bmn dari aset administrator menjadi asset manager.

Perubahan paradigma tersebut menuntut adanya integrasi dalam sistem pengelolaan aset. Sejak perubahan paradigma tersebut, DJKN selaku pelaksana tugas Menteri Keuangan sebagai pengelola BMN terus melakukan inovasi. Salah satu inovasi yang sedang dikembangkan saat ini adalah aplikasi SIMAN. Aplikasi ini merupakan inovasi yang digunakan untuk mengintegrasikan sistem pengelolaan BMN dengan sistem penganggaran. Tujuan utama yang hendak dicapai oleh SIMAN antara lain:

1. Proses pengelolaan BMN menjadi lebih cepat, efisien dan terdokumentasi secara digital.2. Proses pengelolaan BMN dapat dimonitor secara online oleh Pengguna dan Pengelola.3. Melengkapi data BMN untuk kebutuhan manajemen aset.4. Mengintegrasikan proses pengelolaan BMN kedalam satu system

Apabila SIMAN telah selesai dikembangkan dan diterapkan tentu pengelolaan aset yang meliputi seluruh siklus aset lebih akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan dalam LKPP. Namun karena masih perkembangan, berikut saya berikan contoh usulan sistem pengelolaan aset yang terintegrasi.

a. Tahap Input (Perencanaan dan Penganggaran)

b. Tahap Output (Pengadaan sampai Penghapusan)

Renstra/Renja

RKA-K/L

RKBMNTantangan, Proyeksi, Hambatan

Renja RKBMN

Page 6: Investment Logic Map

Tahap paling penting dalam manajemen aset adalah perencanaan. Sebagaimana best practice yang diadopsi dari strategic asset management pemerintah Australia yang menggunakan investment logic map dalam perencanaan, perencanaan aset harus sejalan dengan tujuan dan kebutuhan organisasi (Renstra). Perencanaan yang baik mendorong efisiensi anggaran, pengadaan yang efektif, dan optimalisasi aset. Selain mengacu pada Renstra, kebutuhan aset disusun menggunakan standar kebutuhan dan standar harga. Dalam PMK 150/2014 yang baru diterbitkan ketiga standar tersebut menjadi acuan penyusunan rencana kebutuhan BMN/D yang dituangkan dalam dokumen RKBMN.

Apabila kualitas perencanaan telah bagus, tahapan selanjutnya adalah pengorganisasian aset baik penggunaan, pencatatan, maupun pertanggungjawabannya. Penyempurnaan ini dimaksudkan mencegah fraud dan meningkatkan akuntabilitas serta optimalisasi pengelolaan aset melalui integrasi seluruh sistem pengelolaan aset. Sebagai tambahan untuk mendukung integrasi sistem, pelatihan SDM dan penyediaan sarana teknologi harus disiapkan agar sistem dan aplikasi yang telah terintegrasi berjalan dengan lancar.

RKA-K/L(SATKER)

PengadaanPemeliharaan PemanfaatanPenghapusan

Akuntansi

Perbendaharaan(DJPB)

RKBMN(DJKN)