INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI...
-
Upload
amie-van-java -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI...
-
7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX
1/20
INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN
INDUKSI ANXIETYKE DALAM THEORY OF
PLANNED BEHAVIOR DAN TECHNOLOGYACCEPTANCE MODEL
NASKAH PUBLIKASI
untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-2
Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Tinggi
diajukan oleh:
Muhammad Amalia Sumbadha
12/340016/PMU/07516
Kepada
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
-
7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX
2/20
-
7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX
3/20
1
INTISARI
INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN
INDUKSI ANXIETYKE DALAM THEORY OF
PLANNED BEHAVIOR DANTECHNOLOGY
ACCEPTANCE MODEL
oleh
Muhammad Amalia Sumbadha
12/340016/PMU/07516
Peran pimpinan menjadi faktor utama dalam penentu keberhasilan implementasi
teknologi informasi di perguruan tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan 3 bagian utama,
yaitu menguji teori Technology Acceptance Model (TAM) dalam konteks perilaku
pimpinan sebagai pengguna teknologi informasi dengan induksiAnxiety, menguji teoriTheory of Planned Behavior (TPB) dalam konteks perilaku pimpinan sebagai atasan
mendorong bawahan melaksanakan tugas menggunakan teknologi informasi dengan
induksi Anxiety, dan menggabungkan dua sebelumnya ke dalam model baru dan
mengujinya. Pengujian dilakukan dalam dua kelompok pimpinan, yaitu pimpinan dengan
Anxiety tinggi, dan pimpinan dengan Anxiety rendah, dengan total sebanyak 139 data.
Hasil pengujian pada kelompok pimpinan dengan Anxietytinggi 8 hipotesis terdukung,
sedangkan hasil pengujian pada pimpinan denganAnxiety rendah 3 hipotesis terdukung,
sisanya 5 hipotesis ditolak. Uji Model dengan Software SmartPLS3 menunjukkan nilai
Goodness of Fit(GoF) sebesar 0,574226 lebih besar dari 0,5. Maka dapat disimpulkan,
secara keseluruhan model struktur bersifat cukup baik dengan nilai indeks GoF yang
tinggi.
Kata kunci : Theory of Acceptance Model, Theory of Planned Behavior, Computer
Anxiety,perilaku pimpinan, dukungan implementasi teknologi
PENDAHULUAN
Implementasi teknologi informasi dalam dunia pendidikan khususnya perguruan
tinggi sudah menjadi keharusan. Dan dalam kenyataannya, telah banyak perguruan tinggi
khususnya di Indonesia telah memanfaatkan teknologi informasi dalam menjalankan
proses kegiatannya (Nugroho, 2009). Meskipun demikian, satu hal yang terlihat jelas
adalah banyak pemanfaatan teknologi informasi yang hanya menyentuh permukaan saja,
tidak sampai pada substansi sasaran yang sebenarnya baik di bidang administrasi maupun
akademik.
Studi terakhir yang dilakukan oleh Standish Group pada tahun 2012 yang
dipublikasikan pada tahun 2013, mengungkapkan bahwa peran pimpinan menjadi faktor
utama dalam penentu keberhasilan implementasi teknologi informasi.
Peranan kecemasan pimpinan dalam lingkungan perguruan tinggi negeri di bawah
naungan pemerintah seperti Universitas Gadjah Mada, sangat berpengaruh dalam setiap
kebijakan yang dijalankan. Kegagalan implementasi Teknologi Informasi sangat
mungkin dipengaruhi oleh aktif tidaknya peranan pimpinan dari proses perencanaan
hingga implementasinya.
-
7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX
4/20
2
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan permasalahan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah faktor-faktor perilaku pimpinan mempengaruhi keinginan untukmenggunakan teknologi informasi di Universitas Gadjah Mada?
2. Apakah faktor-faktor perilaku pimpinan mempengaruhi dukungan terhadapimplementasi teknologi informasi di Universitas Gadjah Mada?
TINJAUAN PUSTAKA
Dukungan pimpinan secara konsisten telah ditemukan untuk menjadi salah satu
faktor paling penting yang mempengaruhi keberhasilan implementasi teknologi informasi
dalam organisasi (Mahoney, 2011). Mahoney (2011) mengatakan bahwa hasil
penelitiannya memberikan bukti kuat bahwa dukungan pimpinan merupakan salah satu
faktor penentu yang paling penting dari keberhasilan proyek.
TAM merupakan teori yang menjelaskan minat berperilaku menggunakanteknologi informasi (Tjahjono, 2008). Teori tersebut dikembangkan oleh Davis (1989).
Menurut Davis (1989) di dalam konsep TAM terdapat dua anteseden penting yang
memprediksi minat berperilaku dalam menggunakan teknologi informasi, yaitu persepsi
manfaat (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan (perceived ease of use).
Keduanya merupakan variabel internal dalam diri individu.
Teori Perilaku Rencanaan (Theory of Planned Behavior atau TPB) merupakan
teori perilaku yang dikembangkan oleh Ajzen(1988). Ada tiga bentuk keyakinan yang
merupakan dasar pembentukan perilaku dalam TPB, yakni: pertama, keyakinan
berperilaku yang merupakan dasar dari pembentukan sikap terhadap perilaku; kedua,
keyakinan normatif yang merupakan dasar bagi pembentukan norma subyektif; dan
ketiga, keyakinan kontrol yang merupakan dasar bagi pembentukan kontrol perilaku.
Niat atau intensi (Ingg. Intention; Lat. Intentio) dalam pengertian sehari-hari
berarti kehendak atau keinginan melakukan sesuatu (Tim Penyusun Kamus Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1994).
Niat perilaku dan perilaku adalah dua hal yang berbeda. Niat perilaku masih
merupakan suatu niat untuk melakukan perilaku sedangkan perilaku adalah tindakan atau
kegiatan nyata yang dilakukan (Hartono,2007). Teori tindakan beralasan / TRA
menjelaskan bahwa perilaku dilakukan karena individu memiliki niat atau keinginan
untuk melakukannya. Niat perilaku akan menentukan perilakunya.
Kecemasan dalam Kamus Psikologi diartikan sebagai kegelisahan, kecemasan,
kekhawatiran yang kurang jelas atau tidak mendasar (Kartono dan Gulo,1987).Pengertian di atas menekankan bahwa penyebab kecemasan adalah sesuatu yang tidak
jelas atau sesuatu yang dicemaskan oleh seseorang merupakan sesuatu yang semestinya
tidak menyebabkan orang tersebut menjadi cemas.
Computeranxietymerupakan kecenderungan seseorang menjadi susah, khawatir,
atau ketakutan mengenai penggunaan komputer di masa sekarang dan di masa yang akan
datang (Rifa & Gudono, 1999). Keahlian komputer yang dimaksud adalah kemampuan
pemakai dalam hal aplikasi komputer, sistem operasi komputer, penanganan files dan
perangkat keras penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard(Indriantoro, 2000).
Semakin cemas individu terhadap teknologi komputer akan mengakibatkan penghindaran
atau penolakan individu dalam mempelajari maupun menggunakan komputer.
-
7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX
5/20
3
Sikap positif seseorang untuk menerima kehadiran teknologi komputer dilandasi
oleh keyakinan bahwa komputer dapat membantu pekerjaannya sehingga timbul rasa
suka pada komputer. Ketidaksukaan seseorang terhadap komputer dapat disebabkan oleh
ketakutan dan kekhawatiran yang bersangkutan terhadap teknologi komputer (Igbaria &
Parasuraman, 1989).Heisen (1987) menemukan bahwa mahasiswa perguruan tinggi yang memiliki
computeranxiety yang lebih tinggi mempunyai kepercayaan diri dan hasil kinerja yang
lebih rendah dibandingkan mahasiswa yang memiliki computer anxiety yang lebih
rendah. Berdasar penelitian tersebut dapat diperoleh kesimpulan terdapat hubungan yang
negatif antara computeranxiety dan kinerja dari user.
DESAIN PENELITIAN MODEL KONSEPTUAL
Model konseptual dibangun berdasarkan teori atau setidaknya pengertian teoritis.
Tanpa masukan teoritis, maka mustahil untuk membuat konstruksi yang berfokus dari
sebuah realitas yang terjadi. Dalam studi kali ini akan menguji model konseptual dariteori TAM dan TPB untuk menjelaskan hubungan linear dan interaksi antara kunci
konstruk teori tersebut. Alur kerangka berpikir penelitian ini sebagai berikut.
1. Menginduksi TAMdenganAnxiety. Menguji teori TAMdalam konteks perilakupimpinan sebagai pengguna dalam implementasi teknologi informasi
2. Menginduksi TPBdenganAnxiety. Menguji teori TPBdalam konteks perilakupimpinan sebagai atasan dalam mendorong bawahan melaksanakan tugas
mengimplementasikan teknologi informasi
3. Menggabungkan dua teori sebelumnya yang sudah diinduksi denganAnxietykedalam model baru dan mengujinya.
Berdasarkan alur kerangka berpikir penelitian ini, maka hipotesis yangdirumuskan sebagai berikut.
H 1. Terdapat hubungan positif antara peran pimpinan sebagai pengguna denganperan perilaku pimpinan mendukung implementasi teknologi informasi (H1)
H 2. Terdapat hubungan positif antara persepsi kebermanfaatan teknologi informasidengan peran perilaku pimpinan dalam menggunakan teknologi informasi
tersebut (H2)
H 3. Terdapat hubungan positif antara persepsi kemudahan teknologi informasidengan peran perilaku pimpinan dalam menggunakan teknologi informasi (H3)
H 4. Terdapat hubungan negatif antara perilaku Anxiety pimpinan dengan peranperilaku pimpinan dalam menggunakan teknologi informasi (H4)
H 5. Terdapat hubungan negatif antara perilaku Anxiety pimpinan dengan peranperilaku pimpinan mendukung implementasi teknologi informasi (H5)
H 6. Terdapat hubungan positif antara perilaku Attitude Toward Behavior pimpinandengan peran perilaku pimpinan mendukung implementasi teknologi informasi
(H6)
H 7. Terdapat hubungan positif antara perilaku Subjectif Norm pimpinan denganperan perilaku pimpinan mendukung implementasi teknologi informasi (H7)
H 8. Terdapat hubungan positif antara perilaku Percieve Behavioral Controlpimpinan dengan peran perilaku pimpinan mendukung implementasi teknologi
informasi (H8)
Dari delapan hipotesis yang dibangun, maka penelitian ini dapat diterjemahkan
dalam sebuah gambar rancangan model konseptual seperti yang dapat dilihat di bawah.
-
7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX
6/20
4
Percieved
Usefulness
Percieved Behavior
Control
Subjective Norm
Attitude Toward
Behavior
Anxiety of Use
Percieved Ease of
Use
Anxiety of Support
Intention
to Use IT
Intention
to Support
IT
as
User
as
Lead
er
Model of Leaders Support for Technology
Sumbadha,2015
H8+
H7+
H6+
H5-
H4-
H3+
H2+
H1+
Gambar 1. Hipotesis Model Penggabungan TAM danTPB denganInduksiAnxiety
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. untuk mengukur faktor-faktorperilaku pimpinan yang mendukung tingkat kesuksesan implementasi teknologi
informasi. Penelitian ini dikategorikan sebagai pengujian hipotesis (hypothesis testing)
dengan melakukan pengujian model konseptual menggunakan alat analisis Partial Least
Square (PLS) yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel.
Penelitian ini mengambil lokasi di Universitas Gadjah Mada. Responden yang dipilih
adalah para pimpinan dari mulai Kepala Sie (Kasi) hingga pimpinan tingkat Universitas
yang berkenan terlibat mengisi kuesioner. Pengumpulan data menggunakan metode surveimelalui kuesioner secara manual.
Penelitian ini menggunakan 1 buah variabel dependent, dan 7 buah variabel
Independent serta 1 buah variabel pemoderasi. Variabel dependen adalah Intention to
Support IT, sedangkan variabel independent adalah Pervieved Usefulness, PercievedEase of Use, Anxiety to Use, Anxiety to Support, Attitude toward Behavior, Subjective
Norm, danPercieve Behavior Control, dan variabel pemoderasi adalahIntention to Use
IT.
Alat yang digunakan berupa kuesioner sebanyak 27 pertanyaan. Pertanyaan
tersebut merupakan pengembangan dari indikator perilaku pada 9 konstruk yang ada pada
2 penelitian sebelumnya yaitu Mahoney (2011) dan Ball (2008).
Tahapan pertama dalam PLS-PM adalah measurement model (model
pengukuran). Tahap ini menghasilkan validitas dan reliabilitas model yang diukur dengan
kriteria convergent validity (validitas konvergen), yaitu mengukur besarnya korelasi
antara konstruk dan variabel laten dengan syarat outer loading > 0.5; discriminant validity
(validitas diskriminan) berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur konstruk
-
7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX
7/20
5
yang berbeda seharusnya tidak berkorelasi dengan tinggi (Jogiyanto, 2011); average
variance extracted (AVE) menggambarkan besarnya varian atau keragaman variabel
manifes yang dapat dikandung oleh konstruk laten dengan syarat AVE > 0.5; dan
composite reliability harus > 0.7 meskipun nilai 0.6 masih dapat diterima (Hair et al.,
2008 cit. Jogiyanto, 2011).Tahap selanjutnya adalah inner model (structural model) yang merupakan
pengujian hipotesis dengan melihat nilai R square dan path coefficient. Untuk menilai
signifikansipath coefficient dapat dilihat dari nilai t-test (critical ratio) yang diperoleh
dari proses bootstrapping (resampling method), sedangkan untuk nilai R square
diklasifikasikan menjadi 3, 0.67 (substansial), 0.33 (moderat) dan 0.19 (lemah). Untuk
memvalidasimodel secara keseluruhan, maka digunakan goodness of fit (GoF) dengan
interpretasi nilai adalah 0.1 (GoF kecil), 0.25 (GoF moderat), dan 0.36 (GoF besar)
(Yamin & Kurniawan, 2011).
Kuesioner yang digunakan dalam studi ini merupakan terjemahan dari kuesioner
Venkatesh dkk. (2003), Taylor dan Todd (1995), Hartwick dan Barki (1994). Untuk
menghindari kesalah pahaman responden dalam mengartikan maksud pertanyaan makadilakukanlah uji pilot. Uji pilot dilakukan dalam skala kecil dengan menggunakan
karyawan Diploma Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
Responden uji pilot ini tidak disertakan sebagai responden penelitian.
HASIL PENELITIAN
Hasil kuisioner yang masuk dipilah menjadi dua kelompok berdasarkan tingkat
anxietytinggi dan rendah. Kriteria pemilahan dilihat dari hasil jawaban kuisioner pada
item konstrukAnxietytoUsedanAnxietytoSupport. Jika terdapat nilai item lebih dari
sama dengan 3 ( 3), maka responden tersebut dimasukkan ke dalam kelompok kategoriAnxietytinggi. Kuisioner dengan anxietytinggi berjumlah 31 buah kuisioner. Sedangkan
kuisioner dengan tingkat anxietyrendah sejumlah 108 buah kuisioner.
Sebelum dilakukan proses uji, variable yang berkorelasi negatif terhadap variabel
Intention to Use yaitu Anxiety of Use dan Anxiety of Support terhadap Intention to
Support, sebagai variable unfavorable, dalam rancangan model dinotasikan terbalik,
menjadi Non Anxiety of Use (NAOU) dan Non Anxiety ofSupport (NAOS). Nilai hasil
kuisioner pun juga diisikan terbalik.
A) Pengujian Model Kelompok AnxietyRendahValiditas konvergen dari model pengukuran dengan indikator reflektif dinilai
berdasarkan korelasi antara item score/component score. Dalam penelitian ini akandigunakan batas loading factor sebesar 0,70.
Hasil pengujian validitas konvergen menunjukkan ada beberapa indikator yang
berada di bawah 0,7 harus digugurkan. Indikator adalah adalah PBC2 yang merupakan
item dari variabel Percieved Behavior Control dengan nilai 0,672 dan SBN1 yang
merupakan item dari variabel Subjective Norm dengan nilai 0,254
-
7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX
8/20
6
Gambar 2. Model Setelah Uji Indikator PLS Algorithm kedua
Hasil pengujian validitas konvergen yang kedua setelah dihilangkan dua buah
indikator, menunjukkan tingkat keakurasian yang tinggi.
Tabel 1. Convergent Validity (Outer Loading) uji keduaIndikator ATB ITS ITU NAOS NAOU PBC PEU PUS SBN Ket
ATB1 0,913 Valid
ATB2 0,942 Valid
ATB3 0,835 Valid
ITS1 0,833 Valid
ITS2 0,908 Valid
ITS3 0,786 Valid
ITU1 0,890 Valid
ITU2 0,825 ValidITU3 0,816 Valid
NAOS1 0,938 Valid
NAOS2 0,964 Valid
NAOS3 0,854 Valid
NAOU1 0,896 Valid
NAOU2 0,801 Valid
NAOU3 0,833 Valid
PBC1 0,928 Valid
PBC3 0,775 Valid
PEU1 0,938 Valid
PEU2 0,947 Valid
PEU3 0,933 ValidPUS1 0,829 Valid
-
7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX
9/20
7
PUS2 0,924 Valid
PUS3 0,754 Valid
SBN2 0,884 Valid
SBN3 0,940 Valid
Tabel 2. Discriminant Validity (Cross Loadings)Indikator ATB ITS ITU NAOS NAOU PBC PEU PUS SBN Ket
ATB1 0,913 0,481 0,305 0,277 0,163 0,170 0,292 0,131 0,373 Valid
ATB2 0,942 0,468 0,401 0,204 0,145 0,209 0,305 0,122 0,492 Valid
ATB3 0,835 0,484 0,405 0,380 0,032 0,157 0,254 0,256 0,356 Valid
ITS1 0,371 0,833 0,517 0,238 0,012 0,295 0,185 -0,087 0,343 Valid
ITS2 0,487 0,908 0,400 0,341 0,112 0,212 0,117 -0,064 0,469 Valid
ITS3 0,483 0,786 0,405 0,098 -0,182 0,370 0,190 0,135 0,523 Valid
ITU1 0,392 0,502 0,890 0,045 0,135 0,271 0,329 0,226 0,443 Valid
ITU2 0,307 0,389 0,825 0,162 0,086 0,154 0,441 0,152 0,384 Valid
ITU3 0,343 0,423 0,816 0,056 0,091 0,190 0,326 0,253 0,316 Valid
NAOS1 0,378 0,283 0,140 0,938 0,199 -0,076 -0,012 -0,029 -0,002 Valid
NAOS2 0,280 0,270 0,102 0,964 0,099 -0,125 0,082 -0,142 -0,028 Valid
NAOS3 0,184 0,151 0,000 0,854 -0,032 -0,093 0,082 -0,179 -0,094 Valid
NAOU1 0,149 -0,008 0,128 0,198 0,896 -0,148 -0,135 -0,171 0,066 Valid
NAOU2 0,047 -0,083 0,095 -0,027 0,801 -0,115 -0,183 0,000 0,057 Valid
NAOU3 0,112 0,034 0,083 0,099 0,833 -0,150 -0,115 -0,162 -0,043 Valid
PBC1 0,194 0,356 0,264 -0,061 -0,161 0,928 0,184 0,183 0,269 Valid
PBC3 0,137 0,210 0,127 -0,145 -0,110 0,775 0,227 -0,006 0,385 Valid
PEU1 0,262 0,194 0,369 0,063 -0,190 0,161 0,938 0,155 0,136 Valid
PEU2 0,279 0,150 0,389 -0,001 -0,126 0,198 0,947 0,208 0,130 Valid
PEU3 0,342 0,199 0,450 0,070 -0,164 0,275 0,933 0,300 0,201 Valid
PUS1 0,192 -0,078 0,186 -0,141 -0,116 0,128 0,300 0,829 0,288 Valid
PUS2 0,254 0,008 0,231 -0,111 -0,082 0,088 0,278 0,924 0,251 Valid
PUS3 0,025 0,050 0,206 -0,035 -0,149 0,115 0,029 0,754 -0,092 Valid
SBN2 0,452 0,401 0,377 -0,096 0,065 0,244 0,203 0,285 0,884 Valid
SBN3 0,389 0,549 0,444 0,016 0,016 0,389 0,119 0,073 0,940 Valid
Tabel 3. Average VarianceExtractedVariabel laten AVE Keterangan
ATB 0,806 Valid
ITS 0,712 ValidITU 0,712 Valid
NAOS 0,846 Valid
NAOU 0,713 Valid
PBC 0,731 Valid
PEU 0,883 Valid
PUS 0,703 Valid
SBN 0,832 Valid
-
7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX
10/20
8
Tabel 4. Uji Reliabilitas
Variabel laten Composite Reliability Keterangan
ATB 0,926 Reliabel
ITS 0,881 Reliabel
ITU 0,881 Reliabel
NAOS 0,943 Reliabel
NAOU 0,881 Reliabel
PBC 0,843 Reliabel
PEU 0,958 Reliabel
PUS 0,876 Reliabel
SBN 0,908 Reliabel
Penelitian ini melibatkan 2 efek interaksi atau moderasi. Hasil dari 2 interaksi
tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tabel 5. R-square
Variabel R Square
ITS 0,497
ITU 0,256
Tabel menunjukkan pengaruh determinasi yang kurang kuat dari konstruk
independen terhadap konstruk dependen. Hal tersebut ditunjukkan melalui nilaiR-square
pada kisaran 0,497 dan 0,256. Hal ini mengartikan bahwa kemampuan variabel
independen (Percieved Usefulness, Percieved Ease of Use, dan NotAnxiety to Use) dalam
menjelaskan variabel dependen (Intention to Use IT) kurang dari 50%, sisanya dijelaskan
oleh variabel yang lainnya. Demikian juga kemampuan variabel independen (Intention toUse IT, Not Anxiety to Support, , Attitude toward Behavior, Subjective Norm, dan
Percieve Behavior Control) dalam menjelaskan variabel dependen (Intention to Support
IT) sebesar kurang lebih 27%, sisanya dijelaskan oleh variabel yang lainnya.
Untuk menilai signifikansi efek moderasi dalam pengujian model struktural,
dilakukan prosesBootstrappin dan dapat dilihat dari nilai T-Statitic antar variabel
Tabel 6. Total Effects
Hipotesis Mean (M) T Statistics P Values Hasil
ITU -> ITS 0,246 2,361 0,018 H1+ Signifikan
PUS -> ITU 0,190 1,977 0,048 H2+ Signifikan
PEU -> ITU 0,422 4,591 0,000 H3+ Signifikan
NAOU -> ITU 0,227 2,044 0,041 H4- Signifikan
NAOS -> ITS 0,211 2,862 0,004 H5- Signifikan
ATB -> ITS 0,209 2,022 0,043 H6+ Signifikan
SBN -> ITS 0,269 2,766 0,006 H7+ Signifikan
PBC -> ITS 0,177 2,014 0,044 H8+ Signifikan
B) Pengujian Model Kelompok AnxietyTinggi
Hasil pengujian validitas konvergen (Gambar 4.8) menunjukkan ada beberapa
indikator yang berada di bawah 0,7. Berdasarkan hasil pengujian model pengukuran
memperlihatkan bahwa indikator reflektif yang mengukur konstruk penelitian Not
-
7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX
11/20
9
Anxiety of Use, Not Anxiety of Support,Percieved Ease of Use, Subjective Norm yaitu
NAOS1, NAOS3, NAOU1, NAOU2, PEU2 dan SBN1 berada di bawah nilai toleransi
0,7. Hal tersebut mengakibatkan 6 indikator tesebut harus digugurkan.
Hasil pengujian validitas konvergen yang kedua setelah dihilangkan beberapa
indikator, menunjukkan tingkat keakurasian yang tinggi. Semua indikator yang tersisa
berada pada nilai di atas 0,7. Namun terlihat bahwa terdapat 3 buah konstruk yang
meghasilkan hubungan negatif terhadap konstruk ITS, yaitu NAOU sebesar -0,164,
NAOS sebesar -0,293, dan SBN sebesar -0,104.
Kelompok anxiety tinggi memiliki konstruk dengan nilai colinieritas yang tinggi
sehingga pengujian tidak dapat dilanjutkan untuk proses berikutnya yaitu bootstrapping.
Hal tersebut sehingga tidak dapat diketahui hasil pengujian apakah hipotesis dapat
diterima atau ditolak.
C) Modifikasi Pengujian Model Kelompok AnxietyTinggi
Gambar 3. Model modifikasi Setelah Uji Indikator PLS Algorithm
Hasil pengujian validitas konvergen yang kedua setelah dihilangkan beberapa
indikator dan 3 buah konstruk, yaitu NAOU, NAOS, dan SBN menunjukkan tingkat
keakurasian yang tinggi.
Tabel 7. Convergent Validity (Outer Loading)
Indikator ATB ITS ITU PBC PEU PUS Ket
ATB1 0.973 Valid
ATB2 0.961 Valid
ATB3 0.785 Valid
ITS1 0.926 Valid
ITS2 0.935 Valid
ITS3 0.959 Valid
-
7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX
12/20
10
ITU1 0.940 Valid
ITU2 0.944 Valid
ITU3 0.865 Valid
PBC1 0.869 Valid
PBC2 0.747 ValidPBC3 0.729 Valid
PEU1 1.000 Valid
PUS1 0.794 Valid
PUS2 0.941 Valid
PUS3 0.918 Valid
Tabel 4.1 Discriminant Validity (Cross Loadings)
Indikator ATB ITS ITU PBC PEU PUS Ket
ATB1 0.973 0.746 0.440 0.245 0.635 0.384 Valid
ATB2 0.961 0.746 0.489 0.201 0.595 0.396 Valid
ATB3 0.785 0.436 0.656 0.488 0.618 0.671 Valid
ITS1 0.674 0.926 0.574 0.444 0.639 0.270 Valid
ITS2 0.677 0.935 0.542 0.574 0.671 0.457 Valid
ITS3 0.708 0.959 0.546 0.296 0.529 0.378 Valid
ITU1 0.575 0.501 0.940 0.718 0.815 0.624 Valid
ITU2 0.547 0.598 0.944 0.623 0.697 0.625 Valid
ITU3 0.362 0.524 0.865 0.314 0.571 0.389 Valid
PBC1 0.337 0.431 0.620 0.869 0.731 0.467 Valid
PBC2 0.066 0.266 0.502 0.747 0.319 0.352 Valid
PBC3 0.256 0.376 0.328 0.729 0.452 0.069 Valid
PEU1 0.665 0.654 0.765 0.672 1.000 0.495 Valid
PUS1 0.507 0.424 0.421 0.153 0.373 0.794 Valid
PUS2 0.497 0.290 0.528 0.362 0.403 0.941 Valid
PUS3 0.341 0.354 0.632 0.441 0.521 0.918 Valid
Tabel 8. Average Variance Extracted
Variabel laten AVE Keterangan
ATB 0.829 Valid
ITS 0.884 Valid
ITU 0.841 Valid
PBC 0.615 Valid
PEU 1.000 Valid
PUS 0.786 Valid
Tabel 9. Uji Reliabilitas
Variabel laten Composite Reliability Keterangan
ATB 0.935 Reliabel
ITS 0.958 Reliabel
ITU 0.941 Reliabel
PBC 0.826 Reliabel
PEU 1.000 Reliabel
PUS 0.917 Reliabel
-
7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX
13/20
11
Sebagai mana dalam model pengukuran sebelumnya, dalam penelitian ini
melibatkan 2 efek interaksi atau moderasi, dengan pengurangan 3 variabel yaitu NAOU,
NAOS, dan SBN.
Tabel 10. R-square
Variabel R Square
ITS 0.609
ITU 0.654
Tabel di atas menunjukkan pengaruh determinasi cukup kuat dari konstruk
independen terhadap konstruk dependen. Hal tersebut ditunjukkan melalui nilaiR-square
pada kisaran 0,609 dan 0,654. Hal ini mengartikan bahwa kemampuan variabel
independen (Percieved Usefulness dan Percieved Ease of Use) dalam menjelaskan
variabel dependen (Intention to Use IT) sebesar 60%, sisanya dijelaskan oleh variabel
yang lainnya.
Demikian juga kemampuan variabel independen (Intention to Use IT, Not,Attitude toward Behavior, danPercieve Behavior Control) dalam menjelaskan variabel
dependen (Intention toSupport IT) sebesar kurang lebih 65%, sisanya dijelaskan oleh
variabel yang lainnya.
Tabel 11. Total Effects
Hipotesis Mean (M) T Statistics P Values Hasil
ITU -> ITS 0.140 0.534 0.594 H1+ Tidak Signifikan
PEU -> ITU 0.616 3.417 0.001 H2+ Signifikan
PUS -> ITU 0.301 1.953 0.051 H3+ Signifikan
ATB -> ITS 0.592 3.380 0.001 H6+ Signifikan
PBC -> ITS 0.202 0.994 0.321H8+ Tidak Signifikan
D) Validasi Model Konseptual
Untuk melihat validitas secara keseluruhan model konseptual Dukungan Pimpinan
Dalam Teknologi ini, maka dilakukan perhitungan indeks Goodness of Fit (GoF). DalamSmartPLS indeks GoF tidak disajikan secara langsung dalam outputnya. Sehingga perlu
dilakukan perhitungan secara manual dengan berbasis pada rerata skor R2dan communalityyang
diambil dari output pengujian melalui fungsi algorithm.
Nilai Goodness of Fit(GoF) absolutedengan formulanya adalah sebagai berikut.
2RComGoF
Com = 0,876
R2 = 0,376
GoF = 0,876 x 0,376= 0,574226
Bedasarkan ketentuan, nilai GoFyang didapat, yaitu 0,574226 dikatakan cukup
tinggi karena lebih besar dari 0,5. Maka dapat disimpulkan, secara keseluruhan model
struktur bersifat cukup signifikan dengan nilai indeks GoFyang tinggi.
Nilai indeks GoF yang tinggi berarti variansi yang dijelaskan oleh konstruk -
konstruk dalam model lebih besar daripada faktor residual diluar model. Hal ini juga
diperkuat dengan dukungan validitas hubungan antar konstruk dalam model
-
7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX
14/20
12
PEMBAHASAN
a. Hubungan Niat Penggunaan dengan Niat Mendukung Penggunaan
Dari hasil pengujian pada kedua kelompok sampel membuktikan bahwa terdapat
hubungan positif antara peran pimpinan sebagai pengguna dengan peran perilakupimpinan mendukung implementasi teknologi informasi.
Pimpinan yang melakukan dukungan terhadap penggunaan teknologi informasi,
menentukan berhasil tidaknya implementasi teknologi informasi tersebut. Ketika
dukungan dilakukan terus menerus, akan membuat sebuah kebiasaan penggunaan
teknologi informasi. Diharapkan dengan niat seorang pimpinan untuk terus menerus
mendorong implementasi teknologi informasi, memberi arahan, pantauan kepada
bawahan, dan akhirnya menjadikan bagian dari sebuah rutinitas kerja, termasuk di
dalamnya juga menggunakannya akan meningkatkan secara signifikan penggunaan
teknologi informasi tersebut. Dan pada akhirnya, implementasi teknologi informasi dapat
dikatakan berhasil.
b.Hubungan Kebermanfaatan dengan Niat Penggunaan
Dari hasil pengujian pada kedua kelompok sampel membuktikan bahwa terdapat
hubungan positif antara persepsi kebermanfaatan teknologi informasi dengan peran
perilaku pimpinan dalam menggunakan teknologi informasi tersebut
Sistem yang dianggap bermanfaat, akan mendorong pimpinan untuk
menggunakan sistem tersebut dalam melakukan dukungan terhadap penggunaan
teknologi informasi.
c. Hubungan Kemudahan Penggunaan dengan Niat Penggunaan
Dari hasil pengujian pada kedua kelompok sampel membuktikan bahwa terdapathubungan positif antara persepsi kemudahan teknologi informasi dengan peran perilaku
pimpinan dalam menggunakan teknologi informasi
Ketika pimpinan menganggap teknologi informasi yang diimplementasikan
dalam organisasi itu mudah, maka keinginan untuk menggunakan akan semakin kuat. Hal
ini berdampak positif terhadap implementasi teknologi informasi dikarenakan pimpinan
juga terlibat dalam menggunakan teknologi informasi tersebut.
d.Hubungan Kecemasan dengan Niat Penggunaan dan Memberi Dukungan
Dari hasil pengujian pada kedua kelompok sampel membuktikan bahwa terdapat
hubungan negatif antara perilaku Anxiety pimpinan dengan peran perilaku pimpinan
dalam menggunakan teknologi informasi hanya pada kelompok Anxiety rendah.
Sedangkan pada pada kelompok Anxiety tinggi, tidak dapat dibuktikan dikarenakan
jumlah sampel terlalu sedikit.
Dari hasil pengujian pada kedua kelompok sampel membuktikan bahwa terdapat
hubungan negatif antara perilaku Anxiety pimpinan dengan peran perilaku pimpinan
mendukung implementasi teknologi informasi hanya pada kelompok Anxiety rendah.
Sedangkan pada pada kelompok Anxiety tinggi, tidak dapat dibuktikan dikarenakan
jumlah sampel terlalu sedikit.
Banyak pimpinan yang merasa tidak menguasai teknologi terkini, merasa cemas
jika dituntut untuk menggunakannya. Kecemasan tersebut tentu saja mengakibatkan
rendahnya penggunaan teknologi oleh pimpinan. Jika penggunaan oleh pimpinan sudah
-
7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX
15/20
13
rendah, tentu rendah juga usaha mendukung implementasi di lingkungan kerjanya,
khususnya dalam mensupport bawahan.
e. Hubungan Sikap dengan Niat Memberi Dukungan
Dari hasil pengujian pada kedua kelompok sampel membuktikan bahwa Terdapathubungan positif antara perilaku Attitude Toward Behavior pimpinan dengan peran
perilaku pimpinan mendukung implementasi teknologi informasi.
Sikap positif seorang pimpinan terhadap hadirnya teknologi informasi, akan
mendorong niat pimpinan dalam implementasi teknologi informai tersebut. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya.
f. Hubungan Norma Subyektif dengan Niat Memberi Mendukung
Dari hasil pengujian pada kedua kelompok sampel membuktikan bahwa Terdapat
hubungan positif antara perilaku Subjectif Norm pimpinan dengan peran perilaku
pimpinan mendukung implementasi teknologi Hubungan Kondisi Pemfasilitasidengan
Niat Memberi Dukungan informasi hanya pada kelompok Anxiety rendah. Sedangkanpada pada kelompokAnxietytinggi, tidak dapat dibuktikan dikarenakan jumlah sampel
terlalu sedikit.
Hasil penelitian ini menarik dikarenakan pimpinan yang memilikiAnxietytinggi,
ternyata memiliki norma subyektif yang rendah (subjective norms) dalam kaitannya
keinginan untuk mendukung implementasi teknologi informasi. Hal ini diprediksi bahwa
ada kemungkinan hubungan yang kuat antara Anxiety dan subjective norms kaitannya
dengan peran perilaku pimpinan mendukung implementasi teknologi informasi yang
menarik untuk dilakukan bagi penelitian berikutnya.
g. Hubungan Kondisi Pemfasilitasi dengan Niat Memberi Dukungan
Bagi para pimpinan yang memiliki fasilitas teknologi lengkap, misalkan komputer
di meja kerja, laptop yang dapat dibawa kemana saja dengan dukungan internet cepat,
akan memudahkan akses terhadap teknologi informasi yang digunakan. Ditambah lagi
jika pimpinan juga memiliki smartphone atau tablet dengan dukungan wifi dimana saja
yang dapat digunakan untuk mengakses teknologi informasi, akan sangat membantu
dalam peningkatan penggunaan teknologi tersebut.
Hasil penelitian pada kelompok Anxiety tinggi ini sejalan dengan hasil dari
penelitian yang dilakukan Limayem dkk. (2001). Alasan mengapa sikap tidak ditemukan
signifikan terhadap niat penggunaan teknologi disebabkan karena mahasiswa yang
merupakan responden dalam penelitian mereka merupakan kelompok dengan tingkat
kesibukan tertentu, sehingga sikap suka atau tidak suka ataupun pandangan positif ataunegatif tidak akan mempengaruhi mereka dalam menggunakan suatu sistem. Kondisi-
kondisi pemfasilitas yang memadai seperti akses internet yang murah dan cepat, akan
lebih mendorong niat mereka dalam menggunakan suatu sistem.
Kedua responden yaitu pimpinan dan responden pada penelitian Limayem dkk.
(2001) yaitu mahasiswa, jika dilihat dari karakternya, terdapat kemiripan diantara
keduanya. Kedua responden sama sama merupakan kelompok dengan tingkat kesibukan
tertentu, sehingga sikap suka atau tidak suka ataupun pandangan positif atau negatif tidak
akan mempengaruhi mereka dalam menggunakan suatu sistem.
-
7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX
16/20
14
KESIMPULAN
Kedelapan hipotesis yang diajukan menunjukkan hasil yang signifikan pada
kelompok Anxiety rendah dengan jumlah responden yang cukup. sehingga mampu
menjawab tujuan awal yaitu menguji Theory of Planned Behavior (TPB)dan menguji
Theory of Acceptance Model (TAM) sekaligus mampu membuktikan induksi Anxietyterhadap kedua teori tersebut.
Sedangkan dalam pengujian pada kelompokAnxietytinggi, dari 8 hipotesis yang
ada, 5 hipotesis tidak terdukung. Lima hipotesis yang tidak terdukung pada kelompok
Anxietytinggi tersebut adalah H1,H4, H5, H7 dan H8.
Hasil penelitian pada pengujian pada kelompokAnxietytinggi dapat menjadi bukti
bahwa masih terdapat kelompok pimpinan yang memiliki perilaku yang dapat dikatakan
kurang mendukung implementasi teknologi informasi. Hal ini dapat menjadi kendala
kesuksessan implementasi teknologi informasi.
Selain hal tersebut di atas, hasil pengujian menggunakan Software SmartPLS 3.0
dinyatakan bahwa model dikatakan fit. Hal tersebut bedasarkan nilai Goodness of Fit
(GoF) yang didapat, yaitu 0,574226 dapat dikatakan cukup tinggi karena lebih besar dari0,36. Maka dapat disimpulkan, secara keseluruhan model struktur bersifat cukup
signifikan dengan nilai indeks GoFyang tinggi.
KETERBATASAN
1. Penelitian ini terbatas pada lingkungan di Universitas Gadjah Mada, pengambilandata dilakukan pada rentang waktu Desember 2014 s.d Maret 2015, di 3 lokasi, yaitu
Sekolah Pasca Sarjana, Gedung Pusat, dan Sekolah Vokasi.
2. Penelitian tidak tertuju pada kelompok sampel pimpinan jenjang tertentu, dan tidak
membandingkannya.3. Teknologi informasi yang dimaksud terbatas pada Sistem Informasi yang sejenisyaitu SIA, SIMKEU, SIMASET, HRIS
4. Responden dengan tingkat Anxiety tinggi masih jauh dibandingkan kelompokdengan Anxiety rendah, sehingga beberapa variabel tidak dapat dibuktikan pada
kelompok Anxiety tinggi.
REKOMENDASI
Berdasarkan keterbatasan dalam penelitian ini, peneliti berharap penelitian
berikutnya dapat menyempurnakan dan mengembangkan penelitian ini. Beberapa
harapan tersebut antara lain.
1. Penelitian berikutnya hendaknya dapat dilakukan pada lingkup yang lebih luas yaitumisalnya di beberapa perguruan tinggi dalam satu daerah, beberapa perguruan tinggi
negeri / swasta, favorit / non favorit, dll.
2. Penelitian berikutnya diharapkan mampu memperoleh hasil antara kelompok denganAnxiety rendah dan tinggi cukup seimbang, sehingga seluruh variabel dapat diuji.
3. Penelitian selanjutnya perlu mengkaji model gabungan TAM dan TPB denganmenginvestigasi efek interaksi dari konstruk model yang lebih kompleks misalnya
dengan penambahan interaksi antara Anxiety of Use terhadap kedua variabel awal
TAM dan Anxiety of Support terhadap ketiga variabel awal TPB.
-
7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX
17/20
15
4. Pengambilan sampel dalam penelitian selanjutnya dapat diklasifikasikan denganjenjang jabatan pimpinan yang lebih fokus, misalnya pada mimpinan atas saja atau
menengah saja.
5. Penelitian selanjutnya dimungkinkan untuk diterapkan lebih khusus terhadap Sistem
Informasi tertentu.
Peneliti juga memberikan rekomendasi kepada institusi tempat penelitian
dilakukan yaitu Universitas Gadjah Mada. Berdasarkan temuan dari penelitian ini,
peneliti memberikan rekomendasi dalam hal implementasi teknologi informasi di
lingkungan Universitas Gadjah Mada sebagai berikut.
1. Kepada pimpinan atas dalam membuat dan mengawal kebijakan yang mampumendorong implementasi teknologi informasi secara berkelanjutan, khususnya
mampu mendorong pimpinan menengah dalam menjalankan fungsi sebagai
pengguna sekaligus atasan dalam mendorong bawahan menggunakan teknologi
informasi.2. Pimpinan atas diharapkan juga semakin intensif untuk menjadwalkan pelatihan bagi
pimpinan menengah, serta memberikan dukungan teknis berupa staf di bidang
teknologi informasi untuk dapat membantu sewaktu waktu diperlukan di tiap bagian.
3. Pimpinan menengah harus terlibat secara aktif dalam implementasi teknologiinformasi baik sebagai pengguna sesuai dengan level otorisasi, juga sebagai atasan
yang memberikan dukungan, dorongan motivasi, arahan kepada bawahan agar selalu
menggunakan dan memaksimalkan fitur teknologi informasi yang sudah disediakan.
4. Kepada pengembang / divisi teknologi informasi untuk dapat menyajikan menu /fitur yang user friendly, tidak menyulitkan pimpinan dalam melaksanakan
fungsinya dalam proses implementasi teknologi informasi. Hal tersebut dikarenakan
terdapat temuan bahwa masih ada kelompok pimpinan yang memiliki kekhawatiranuntuk menggunakan teknologi informasi yang disediakan.
5. Pengembangan harus dilakukan terus menerus untuk dapat memfasilitasi parapimpinan yang memiliki keterbatasan perangkat, misalnya sms notifikasi, hasil
laporan sistem yang dikirimkan melalui surat, serta pelatihan dan pendampingan
kepada pimpinan dalam menggunakan teknologi informasi juga harus dilakukan
dengan efektif dan berkelanjutan.
6. Pimpinan harus menjadi anggota tim pengembangan teknologi informasi.Khususnya dalam proses pengujian sistem harus melibatkan unsur pimpinan sebagai
pengguna.
7. Dalam seleksi pengisian jabatan pimpinan, perlu dilakukan test kemampuanpenguasaan teknologi informasi
Daftar Pustaka
Adams, D. A., Nelson, R. R., & Todd, P. A. (1992). Perceived usefulness, ease of use,
and usage of information technology: A replication. MIS Quarterly, 16, 227247
ajzen, I. (1985). A Theory of Planned Behavior. In J. Kuhl & J. Beckmann (Eds.), Action-
Control: From Cognition to Behavior . Heidelberg:Springer, 11-39.
Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior. Dalam I. Ajzen, Organizational
Behavior and Human Decision Processes (Vol. 50, hal. 179-211).
-
7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX
18/20
16
Atkinson, R.L.,Atkinson, R.C.,Hilgard, E.R. 2001. Pengantar Psikologi. Jilid Dua. Alih
Bahasa :Widjaja Kusuma. Batam : Interaksara
Ball, D. M. (2008). An empirical investigation of the contribution of computer self-
efficacy, computer anxiety, and instructors' experience with the use of
technology to their intention to use emerging educational technology inTraditional classrooms. Nova Southeastern University.
Bagozzi, R. P. (1980). Causal models in marketing. New York: Wiley
Bansal, H. Taylor, S. (2002). Investigating Interactive Effects in the Theory of Planned
Behavior in a Service-Provider Switching Context, Psychology Marketing
(19:5), pp. 407-425.
Benbasat, I. Barki, H. (2007). Quo Vadis, TAM?, Journal of the AIS (8:4), pp.211-218
Bobek, D. dan Richard C. Hatfield. (2003). An Investigation of Theory of Planned Beha-
vior and the Role of Moral Obligation in Tax Compliance. Behavioral Research
in Accounting. 15: 1338.
Chuang, Y.-R. P. (1988). An examination of the correlation between computer anxiety
and tool anxiety. UMI, 21.Chin, W. W. Marcolin, B. L. Newsted, P. R. (2003). A Partial Least Squares Latent
Variable Modeling Approach for Measuring Interaction Effects: Results from
a Monte Carlo Simulation Study and Electronic-Mail Emotion/Adoption
Study, Information Systems Research (14:2), pp. 189-217.
Cooper, D. R., & S., P. S. (2011). Business Research Method. Singapura: McGraw-Hill.
Cooper, D.R, and Schindler, P.S. (2011). Metode Riset Bisnis, Terjemahan, PT.Media
Global Edukasi, Jakarta
Davis, F.D. (1989)."Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance
of Information Technology," MIS Quarterly (13:3), pp 319-340.
Davis, F. D., Bagozzi, R. P., & Warshaw, P. R. (1989). User acceptance of Computer
technology: A comparison of two theoretical models. Management Science,
35(8), 982-1003.
Ein-Dor, P., and Segev, E. "Organizational Context And The Success Of Management
Information Systems," Management Science (24:10) 1978, pp 1064-1077.
Fathinah, K. (2012). Determinan Minat Individu Pengaruhnya Terhadap Perilaku
Penggunaan Sistem Informasi Berbasis Teknologi di Bank Syariah. Tesis
UGM.
Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Belief, attitude, Intention and Behavior: An Introduction
to Theory and Research. Addison-Wesley.
Gagne R. M. (1974). Essentials of learning instruction. Hinsdale, IL: The Dryden Press.
Garrity, J.T. "Top Management and Computer Profits.( 1963)." Harvard Business Review(41:4), pp 6-174
Gefen, D., and D.W. Straub. (1997). Gender Difference in the Perception and Use of E-
mail: An Extension to the Technology Acceptance Model MIS Quarterly
21(4), pp.389-400.
Hanno, D.M. and G.R. Violette. (1996). An Analysis of Moral and Social Influences on
Taxpayer Behavior. Behavioral Research in Accounting. 8 (supplement): 57-
75.
Hartono, J. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Edisi Revisi, Andi.
Hartono, J. Abdillah, W. (2009). Konsep dan Aplikasi PLS untuk Penelitian Empiris.
BPFE, Yogyakarta
-
7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX
19/20
17
Hartono, J. (2012). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-
Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.
Hartwick, J., and Barki, H. (1994). Explaining the Role of User Participation in
Information Systems Use, Management Science (40:4), pp 440-465
Heisen. (1987). Computer Anxiety Rating Scale. Journal of Information Technology.Honderick, T. (1995). The Oxford Companion to Philosophy. New York, Oxford
University Press.
Howard, H. Kendler, (1974). Basic Psychology. Ed. Student Edition of
Textbook,Teachers Edition of Textbook Benjamin-Cummings Publishing
Company.
Hurlock, E.B. (1997). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Alih Bahasa : Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga
Igbaria, M., Zinatelli, N., Cragg, P., and Cavaye, A.L.M. (1997). "Personal Computing
Acceptance Factors in Small Firms: A Structural Equation Model," MIS
Quarterly (21:3), pp 279-305.
Indriantoro. (2000). Pengaruh komputer anxiety terhadap keahlian dosen dalampenggunaan komputer. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, 4(2).
Ingbaria, & Parasuraman. (1989). Influence of demographic factor and Personality to end
user Computing in microcomputer. Journal of Accounting Research.
Jan Jonker, Bartjan J.W. Pennink, Sari Wahyuni. 2011. Metodologi Penelitian. Panduan
Untuk Master Ph.D di bidang Manajemen. Jakarta : Salemba Empat
Kartono, K.,Gulo, D. (1987). Kamus Psikologi. Bandung : Pionir Jaya
Kartono, K. (2002). Patologi Sosial 3 : Gangguan-Gangguan Kejiwaan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada
Limayem, M., Khalifa, M., and Chin, W. W. (2001). Intention Does not Always
Matter:The Contitinget Role of Habit on IT Usage Behavior. Proceedings of
the 9th International Conference on Information Systems, June 27-29.
Mahoney, M. L. (2011). An examination of the determinants of top management support
of information technology projects. Stevens Institute of Technology, 223-n/a.
Maurer, M. M., & Simonson, M. R. (1983). Development and Validation of a Measure
of Computer Anxiety. Annual Meeting of the Assoc.
Min Han, C. (1990) Testing the Role of Country Image in Consumer Choice Behaviour,
European Journal of Marketing, Vol. 24 Iss: 6, pp.2440
Nugroho, L. E. (2009). Pemanfaatan TI di Perguruan Tinggi. Yogyakarta.
Ramdhani, N. (2007, february). http://neila.staff.ugm.ac.id. Dipetik September 15, 2014,
dari http://neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/wp-
content/uploads/2008/02/neila_buletin-tsm.pdfRifa, D., & Gudono. (1999). Pengaruh Faktor Demografi dan Personality terhadap
Keahlian dalam End User Computing. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 2(1),
20-36.
Sandberg, K. W., & Vinberg, S. (2000). Information technology and learning strategies
in small enterprises. Behaviour & Information Technology, 19, 221-227.
Sarwono, Sarlito Wirawan. (1999). Psikologi Sosial (Individu Teori-Teori Psikologi
Sosial). Balai Pustaka. Jakarta
Soleman, K. (2014). Investigasi Efek Interaksi Dari Konstruk Theory of Planned
Behavior (TPB) dalam Penggunaan Teknologi Informasi di Dinas Provinsi
Maluku.
Standish. (2013). "CHAOS Manifesto". Standish Group International, Boston, MA.
-
7/24/2019 INVESTIGASI PERAN PERILAKU PIMPINAN MENDUKUNG IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN INDUKSI ANX
20/20
18
Suryabrata, S. 1995. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Szajna,B. 1994. Software Evaluation and Choice: Predictive Validation of The
Technology Acceptance Instrument, MIS Quartely (18:3),pp.319-324
Taylor, S., and Todd, P. (1995a)."Understanding Information Technology Usage: A Test
of Competing Models," Information Systems Research (6:2), pp 144-176.Taylor, S., & Todd, P. (1995b). Understanding information technology usage: A test of
competing models. Information Systems Research, 6(2), 144-176.
Taylor, S., and Todd, P. (1995c)."An integrated model of waste management behavior:
A test of household recycling and composting," Environment & Behavior
(27:5), p603.
Thompson, R. Higgins, C. Howell, J. (1991). Personal Computing: Toward a Conceptual
Model of Utilization, MIS Quarterly, March, Vol.15, No.1, pp.124-143
Tjahjono, H. K. (2008, mei 29). Aplikasi Technology Acceptance Model (TAM) Dengan
mempertimbangkan Gender pada Perilaku Penggunaan Internet. Dipetik
oktober 2014, dari herukurniantotjahyo.com.
Triandis, H.C. (1980). Values, attitudes and interpersonal behavior, in Howe, H.E.(Ed.).Nebraska Symposium on Motivation, (1979): Beliefs, Attitudes, and Values.
Trisanti, W. (1999). Konsep Diri dan Ketakutan akan sukses pada Wanita Karier.
Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Vanlommel, E., and de Brabander, B. (1975). "The Organization of Electronic Data
Processing (EDP) Activities and Computer Use," Journal of Business (48:3),
pp 391- 410.
Venkatesh, V., & Davis, F. D. (1996). A model of the antecedents of perceived ease of
use: Development and test. Decision Sciences, 27(3), 451-481.
Venkatesh, V., & Morris, M. G. (2000). Why dont men ever stop to ask directions?
Gender, social influence, and their role in technology acceptance and usage
behavior. MIS Quarterly, 24(1), 115-139.
Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., & Davis, F. D. (2003). User acceptance of
information technology: Toward a unified view. MIS Quarterly, 27(3), 425-
478.
Wadsworth, (1971). Piagets? Theory of Cognitive Development. New York,Longman.
Wijaya, T. (2003). Pengaruh Komputer Anxiety terhadap keahlian dosen dalam
penggunaan komputer: Perspektif gender. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas
Ekonomi UAJY.
Yilmaz, E. Ozer, G. (2008). Information Technology Usage of Accountants. 1st
International Conference on Management and Economics Current Issues inEmerging Economics in Global Perspective. Vol. 2, pp. 318-334.