INVESTASI (makalah ekonomi makro)
-
Upload
a-ttiituded-kuu -
Category
Economy & Finance
-
view
10.987 -
download
7
Transcript of INVESTASI (makalah ekonomi makro)
i
ii
TUGAS MANDIRI
“ INVESTASI “
Dosen : Hazriyanto, S.E., M.M.
DISUSUN OLEH :
Nama : Kurniati
Npm : 130910005
Mata Kuliah : Ekonomi Makro
Kode Kelas : 132-MN010-N5
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2014
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-NYA sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan
judul “Investasi”. Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah ini
iii
guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh nilai tugas mandiri Ekonomi Makro
pada Fakultas Ekonomi di Universitas Putera Batam.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan dan sebagai umpan
balik yang positif demi perbaikan di masa mendatang. Harapan penulis semoga
makalah ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khusunya di bidang
ilmu Ekonomi Makro.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan penulis berharap agar
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Batam, Juni 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
iv
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
Bab I Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.3 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
Bab II Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.1 Definisi Invetasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.2 Jenis-jenis Investasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Investasi. . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2.4 Pengaruh Investasi dalam Perekonomian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .8
2.5 Tujuan Investasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
2.6 Macam-macam Investasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
Bab III Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
3.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
v
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal
barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang
(barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah
suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi
pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan
investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat
bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan
mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan
menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal
dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih
untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu
biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk
mendapatkan bunga.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa itu investasi ?
- Apa saja jenis-jenis investasi ?
- Apa tujuan dari investasi ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat penulis mengambil tujuan dalam penulisan
makalah ini adalah
- Untuk memahami definisi investasi.
- Apa saja jenis-jenis investasi.
- Tujuan investasi.
vi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Investasi
Pengertian investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK : adalah
suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of
wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti: bunga, royalti, deviden dan uang
sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang
berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.
Pengertian investasi menurut James C Van Horn (1981) :Yaitu kegiatan yang
dilangsungkan dengan memanfaatkan kas pada masa sekarang ini, dengan tujuan untuk
menghasilkan barang di masa yang akan datang.
Pengertian investasi menurut Henry Simamora (2000:438) : Investasi adalah suatu
aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaannya melalui
distribusi hasil investasi (seperti pedapatan bunga, royalty, deviden, pendapatan sewa
vii
dan lain – lain), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan
yang berinvestasi, seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagang.
Pengertian investasi menurut Fitz Gerald (1978): Yaitu aktivitas yang berkaitan
dengan usaha penarikan sumber-sumber yang dipakai untuk mengadakan modal barang
pada saat sekarang ini. Barang modal tersebut akan menghasilkan aliran produk baru di
masa yang akan datang. Fitz Gerald juga mengungkapkan bahwa investasi yaitu
aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber untuk dipakai
mengadakan barang. Dari modal tersebut akan dihasilkan aliran produk baru di masa
yang akan datang.
Sementara itu Dj. A Simarmata dalam bukunya mendeefinisikan investasi yang
lebih luas yang di kaitkan dengan perkeembangan pasar modal sekarang yakni :
Investasi adalah setiap kegiatan yang hendak menanamkan uang dengan aman.
Dari berbagai pendapat tentang definisi mengenai investasi, penulis berpendapat
terdapat satu kesamaan arti yaitu investasi merupakan suatu pengeluaran sejumlah
dana dari investor atau pengusaha guna membiayai kegiatan produksi untuk
mendapatkan profit di masa yang akan datang.
2.2 Jenis-jenis Investasi
Secara umum terdapat dua jenis investasi, yaitu :
1. Investasi yang terdorong (induced Invesment), yakni investasi yang idak diadakan
akibat adanya penambahan perminntaan, pertambahan permintaan yang di akibatkan
pertambahan pendapatan. Jelasnya apabila pendapatan bertambah, maka tambahan
permintaan akan di gunakan untuk konsumsi, sedang pertambahan konsumsi pada
dasarnya adalah tambahan permintaan. Sudah pasti apabila ada tambahan
permintaan, maka akan mendorong berdirinya pabrik baru atau memperluas pabrik
lama untuk dapat memenuhi tambahan permintaan tersebut.
viii
2. Investasi otonom (OutonomouInvesment), yaitu investasi yang di laksanakan atau
diadakan secara bebas, artinya investasi yang di adakan bukan karena pertambahan
permintaan efektif, tetapi justru untuk menciptakan atau menaikkan permintaan
efektif. Besarnya investasi otonom tidak tergantung kepada besar kecilnya
pendapatan nasional atau daerah. Investasi otonom berarti pembentukan modal yang
tidak di pengaruhi oleh pendapatan naasional. Dengan kata lain, tinggi rendahnya
pendapatan nasional tidak menentukan jumlah investasi yang di lakukan oleh
perusahaan-perusahaan.
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Investasi
Investasi yang ditanam di suatu negara atau daerah, di tentukan oleh beberapa
faktor, yaitu :
1. Tingkat keutungan yang diramalkan
2. Tingkat Bunga
3. Ramalan mengenai ekonomi di maasa depan
4. Kemajuan teknologi
5. Tingkat pendapatan nassional dan perubahannya
6. Keuntungan yang di peroleh
7. Situasi politik
8. Pengeluaran yang di lakukan pemerintah.
9. Kemudahan yang di berikan oleh pemerintah setempat.
1. Ramalan mengenai keuntungan keuntungan masa depan akan memberikan gambaran
kepada pengusaha mengenai jenis-jenis usaha yang prospektif dan dapat dilaksakan
di masa depan, dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk memenuhi
tambahan barang-barang modal yang di perlukan.
ix
2. Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberikan keuntungan
kepada para pengusaha, dan para investor hanya akan menanamkan modalnya
apabila tingkat pengembalian modal dari modal yang di tanam, berupa persentase
keuntungan netto (belum dikurangi dengan tingkat bunga yang di bayar), modal
yang di peroleh lebih besar dari tingkat bunga. Seorang investor mempunyai dua
pilihan di dalam menggunakan modal yang di milikinya yaitu : pertama, dengan
meminjamkan atau membungakan uang tersebut (deposito) ; kedua, dengan
menggunakannya untuk investasi. Dalam hal dimana pendapatan yang diperoleh
adalah lebih dari tingkat bunga, maka pilihan terbaik adalah mendepositkan uang
tersebut, dan akan menggunakannya untuk investasi apabila tingkat keuntungan yang
di peroleh adalah lebih besar dari tingkat bunga yang akan dibayar.
3. Ramalan mengenai keadaan dimasa depan
Dengan adanya ramalan tentang kondisi masa depan akan dapat menentukan tingkat
investasi yang akan tercipta dalam prekonomian. Apabila ramalan di masa depan adalah
baik maka investasi akan naik. Sebaliknya, apabila ramalan kondisi ekonomi di masa
akan datang adalah buruk, maka tinngkat investasi akan rendah.
4. Kemajuan teknologi.
Dengan adanya temuan-temuan teknologi (inovasi), maka akan semakin banyak
kegiatan pembaharuan yang akan di lakukan oleh pengusaha, sehingga makin tinggi
tingkat investasi yang dicapai.
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahannya.
Dengan bertambahya pendapatan nasional maka tingkat pendapatan Masyarakat akan
meningkat, daya beli masyarakat juga meningkat, total aggregat demand yang pada
akhirnya akan mendorongtumbuhnya investasi lain (Induced Invesment).
6. Keuntungan yang diperoleh perusahaa
Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka akan mendorong para
pengusaha untuk menyediakan sebahagian keuntunngan yang diperoleh untuk investasi-
investasi baru
7. Situasi Politik.
x
Kestabilan politik suatu negara akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi para
investor terutama para investor asing, untuk menanamkan modalnya.
Mengingat bahwa investasi memerlukan suatu jangka waktu yang relatif lama untuk
memperoleh kembali modal yang di tanam dan memperoleh keuntungan. Sehingga
stabilitas politik jangka panjang akan di harapkan oleh investor.
8. Pengeluaran-pengeluaran yang di lakukan pemerintah.
Pengeluaran-pengeluaran yang di lakukan oleh pemerintah dapat berupa pengeluaran
pembangunan dan rutin baik itu dalam penyediaan sarana dan prasarana atau fasilitas
publik dalam menunjang kegiatan investasi dan juga prekonomian secara
keseluruhan baik itu skala nasional maupun daerah. Sehingga menarik para investor
dalam negeri maupun asing untuk berinvestasi di suatu negara ataupun daerah.
9. Kemudahan-kemudahan yang di berikan pemerintah.
Tersedianya kemudahan-kemudahan dalam birokrasi, dalam perpajakan (tax
holiday), yaitu suatu keringanan di dalam pajak apabila suatu perusahaan mau
menanamkan keuntungan yang di perolehnya ke dalam investasi baru, ataupun
apabila perusahaan yang bersangkutan mau dan bersedia menanamkan investasinya
di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu sehingga mendorong para investor untuk
menanamkan modalnya.
xi
2.4 Pengaruh Investasi Dalam Perekonomian
Investasi dalam berbagai bentuknya akan memberikan banyak pengaruh kepada
prekonomian suatu negara atupun dalam cakupan yang lebih kecil yakni daerah.
Karena dengan terciptanya investasi akan membawa suatu negara pada kegiatan
ekonomi tertentu.
Investasi yang akan berlanjut dengan suatu proses produksi akan menciptakan
lapang kerja, menciptakan barang-barang dan jasa untuk di pasarkan kepada
konsumen, dan interaksi antara produsen, dalam hal ini investor, dan konsumen
dalam menawarkan dan mengkonsumsi barang-barang atu jasa, dan pada giliranya
akan menciptakan kemejuan prekonomian dalam suatu negara.
Adanya fluktuasi dalam investasi seperti yang terlihat dalam “business cycle”
merupakan salah satu dampak dari adanya investasi di dalam suatu perekonomian.
Pengeluaran investasi merupakan topik utama dalam ekonomi makro karena dua
alasan berikut:
Fluktuasi investasi sangatlah besar sesuai dengan perubahan GDP (Gross Domestc
Product), misalnya karena adanya business cycle.
Pengeluaran investasi menentukan tingkat pertambahan stok kapital dalam
prekonomian, dimana stok kapital ini sangat menentukan tingkat pertumbuhan
suatu negara dalam jangka panjang.
Pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara atau daerah
dapat di lihat pula melalui multi flier effect yang di timbulkannya. Multiflier effect
atau efek dari pengganda dari investasi tersebut dapat di tuliskan dengan :
KI = , MPC merupakan besarnya hasrat untuk mengkonsumsi.1
1-MPC
1
1-MPC
1
1-MPC
1
1-MPC
1
1-MPC
1
1-MPC
1
1-MPC
1
1-MPC
1
1-MPC
1
1-MPC
1
1-MPC
1
1-MPC
1
1-MPC
1
1-MPC
xii
Sehingga jika suatu innvestasi di tanamkan di ssuatu prekonomian, dampaknya
terhadap terhadap pendapatan nasional/daerah tidak hanya sebesar nilai investasi
yang di tanamkan nya, tetapi sebesar nilai investasi yang di tanamkan di kalikan
dengan angka penggandanya. Jadi, misalnya di dalam suatu prekonomian , investasi
yang di tanamkan sebesar 10juta, dengan nilai MPC suatu masyarakat 2/3, maka
pertambahan pendapatan yang di timbulkan akibat pertambahan investasi sebesar :
KI = = 3, sehingga pertambahan nasional yang di timbulkan :
ΔY = KI x ΔI
= 3 x 10 juta
= 30 juta
Namun, investasi yang di tanamkan dalam prekonomian salah satunya
ditentukan oleh adanya permintaan dari masyarakat, yaitu berupa konsumsi atas
barang-barang konsumsi dan jasa yang di hasilkan oleh perusahaan sehingg
merangsang tumbhnya investasi-investasi baru. Karena seperti kita ketaui bahwa
pendapatan yang diperoleh masyarakat akan di gunakan untuk konsumsi dan
mungkin sebahagian lagi untuk di tabung. Sehingga apabila penggunaan pendapatan
untuk konsumsi dilambangkan denga C, dan penggunaan pendapatan yang di terima
dilambangkan dengan Y, maka perumusan menjadi Y= C + S.
Seandainya keseluruhan pendapatan masyarakat itu dikonsumsikan
keseluruhannya (MPC=1), sehinga besarnya K menjadi tidak terhingga, maka
besarnya pertambahan pendapatan nasional juga menjadi tidak terhingga. Khusus
kondisi di negara berkembang, dimana income masyarakat relatif rendah, kendati
pendapatan masyarakat yang di terima di asumsikan keseluruhannya, dampaknya
1
1-2/3
1
1-2/3
1
1-2/3
1
1-2/3
1
1-2/3
1
1-2/3
1
1-2/3
1
1-2/3
1
1-2/3
1
1-2/3
1
1-2/3
1
1-2/3
1
1-2/3
1
1-2/3
xiii
terhadap pertambahan pendapatan nasional tidak akan terlalu besar. Hal ini di
sebabkan karena kemampuan dalam pembentukan modal juga relatif rendah yang di
sebabkan oleh lemahnya kemampuan menabung dari masyarakatnya yang tentu saja
akan menciptakan kondisi yang kondusif bagi terciptanya lembaga-lembaga
keuangan padahal faktor-fator tersebut sangat di perlukan di dalam proses
pembangunan guna memacu pertumbuhan ekonomi.
Pembentukan modal merupakan faktor yang paling penting dan strategis di
dalam proses pembangunan ekonomi. Pembentukan modal bahkan disebut sebagai
’’kunci utama menuju pembangunan ekonomi’’.
Proses ini berjalan melewati 3(tiga) tingkatan :
Kenaikan tabungan nyata yang tergantung pada kemauan dan kemampuan untuk
menabung.
Keberadaan lembaga kredit dan keuangan untuk mengalahkan dan menyalurkan
tabungan agar dapat menjadi dana yang dapat di investasikan.
Pengunaan tabungan untuk tujuan investasi dalam barang-barang modal pada
perusahaan.
Pembentukan modal juga berarti pembentukan keahlian kerap kali berkembang
sebagai akibat pembentukan modal. (jhingan, :60 ). Pembentukan keahlian jelas
merupakan salah satu dampak dari adanya perkembangan investasi. Investasi yang
terus berkembang akan menuntut perkembangan sumber-sumber daya termasuk
keahlian tenega kerja yang sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada.
Pembentukan atau penciptaan modal akan menjadi sia-sia kalo tidak ada faktor-
faktor lain yang menunjang pertumbuhan ekonomi oleh karena itu, kehadiran
sekelompok atau segolongan orang yang benar-benar tertairk pada pembangunan
xiv
ekonomi, mempunyai kemauan menabung dan bersedia bekerja dengan imbalan
material, merupakan prasyarat bagi kemajuan suatu prekonomian.
Harold dan Domar memberikan peranan kunci kepada investasi di dalam proses
pertumbuhan ekonomi, khusuusnya mengenai peran ganda yang di miliki investasi,
yaitu :
1. Menciptakan pendapatan.
2. Memperbesar kapasitas produksi prekonomian dengan cara meningkatkan stok
kapital.
Kedua hal ini sebagai dampak dari adanya permintaan dan penawaran investasi.
Karena itu selama investasi berklangsung, pendapatan nyata dan output akan
senantiasa membesar. Namun demikian, untuk mempertahan tingkat ekuilibirium
pendappatan pada tingkat full emfloyment dari tahun ke tahun, baik pendapatan nyata
maupun output tersebut, keduanya harus meningkat dalam laju yang sama pada saat
kapasitas modal meningkat. Karena kalau tidak, setiap perbedaan keduanya akan
menimbulkan kelebihan kapasitas modal meningkat. Karena kalau tidak, setiap
perbedaan keduanya akan menimbulkan kelebihan kapasitas atau ada kapasitas yang
menganggur.
Hal ini memaksa para investor membatasi pengeluaran investasinya sehingga
pada ahirnya akan berpengaruh buruk pada prekonomian yaitu berupa menurunnya
pendapatan dan pekerjaan pada periode berikutnya. Jadi, apabila pekerjaan ingin di
pertahankan dalam jangka waktu yang panjang, maka investasi harus senantiasa
diperbesar.
Dalam konteks yang lain, penciptaan investasi juga membawa pengaruh
perkembangan suatu daerah. Dampak tersebut disebut dengan spread effect. Yaitu
apabila suatu investasi yang di tanamkan di dalam suatu daerah membawa pengaruh
xv
positif bagi daerah lainnya. Seperti timbulnya industri-industri perlengkapan atau
penunjang bagi industri utama di daerah pusat investasi.
2.5 Tujuan Investasi
Investasi dalam bidang ekonomi memiliki pengertian, sebuah penyertaan Modal
dengan jumlah tertentu untuk membiayai proses usaha dengan pembagian keuntungan
sesuai dengan kesepakatan.Tapi dengan seiring perkembangan jaman, Seperti
sekarang ini. Banyak jenis investasi yang bisa kita lakukan dengan modal yang tidak
terlalu besar. Investasi bisa dilakukan secara individu atau perorangan dengan
berbagai macam tujuan investasi yang ada disekitar kita. Dan diantaranya sebagai
berikut :
1. Investasi pada Emas.
Emas sebagai logam mulia memiliki harga ekonomis yang Tinggi, emas dalam
setiap tahun mempunyai potensi kenaikan dan penurunan harga 10% sampai 20%.
Bukan berarti orang yang berinvestasi pada emas tidak bisa rugi. Yang paling
penting kita harus bisa mengetahui kapan harga emas pada titik terendah, disaat itu
kita beli. Dan disaat saat harga emas naik kita jual. Biasanya harga Emas akan
mengalami kenaikan menjelang Hari Raya.
2. Investasi di Pasar Modal (Saham)
Investasi di pasar modal atau bursa Saham adalah perdagangan saham dari
bermacam macam perusahaan yang menyertakan Modalnya melalui Bursa Efek
sebagai pasar Obligasi dan derivatif. Investasi di pasar saham tidaklah mudah,
xvi
dibutuhkan kemampuan membaca pasar dan teknikel yang baik. Jadi jika anda
ingin berinvestasi pada bidang ini, lebih baik anda belajar terlebih dahulu agar
tidak mengalami kerugian. Karena tidak sedikit orang yang rugi saat berinvestasi
di Pasar Modal (saham).
3. Investasi melalui Obligasi atau surat Hutang yang diterbitkan perusahaan.
Investasi jenis ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki dana dalam
jumlah besar. Biasanya investasi jenis ini melalui perjanjian berdasarkan kuartal
waktu tertentu dan dengan bunga yang tinggi.
2.6 Macam-Macam Investasi
Ada beberapa jenis atau macam investasi. Banyak orang yang hanya tahu tentang
investasi dan belum mengerti tentang investasi yang sebenarnya. Supaya anda juga
lebih tahu dan mengerti tentang investasi , Anda bisa lebih tahu dan mengerti tentang
investasi, anda bisa membaca beberapa tulisan di bawah ini. Ada beberapa cara jenis
atau macam investasi. Jenis atau macam investasi ada di bawah ini.
Dalam berinvestasi, secara umum ada dua macam jenis aset, yaitu aset riil dan
aset financial. Aset riil dan aset financial sama-sama bisa dipertimbangkan sebagai
sarana investasi dalam rangka mencapai tujuan keuangan yang Anda inginkan. Dalam
berinvestasi , ada beberapa yang harus di ingat bahwa selalu ada risiko akan
kehilangan moda. Oleh karena itu, sangat perlu mengetahui dengan benar aset-aset
yang cocok Anda pilih untuk berinvestasi sesuai keinginan dan kebutuhan anda.
xvii
- Aset Riil
Aset riil merupakan aset yang memiliki wujud. Misalnya yaitu tanah, emas, rumah,
dan logam mulia yang lain. Berinvestasi di aset riil merupakan hal yang umum
dilakukan. Misalnya Banu membeli rumah, dan kemudian menyewakannya kepada
pihak lain sehingga memperoleh pendapatan setiap bulan. Belum lagi ketika rumah
itu selesai disewa dan harganya naik, Banu bisa menjualnya dan memperoleh
keuntungan. Banu akan memperoleh banyak keuntungan dari hasil investasi di aset
riil ini. Meskipun harganya bisa naik-turun, tetapi dalam jangka panjang nilainya
cenderung akan semakin meningkat.
- Aset Finansial
Aset finansial yaitu aset yang wujudnya tidak terlihat, tetapi tetap memiliki nilai yang
cukup tinggi. Pada umumnya aset finansial ini terdapat di dunia perbankan dan juga
di pasar modal. Di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia. Beberapa contoh
dari aset finansial misalnya instrumen pasar uang, saham, reksa dana dan obligasi.
Jenis-jenis atau macam-macam investasi
A. Reksa dana
Yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang dikelola
oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi untuk kemudian diinvestasikan
ke aset finansial lainnya. Dana itu biasanya disimpan di bank penyimpanan yang
disebut dengan bank kustodian. Reksa dana adalah solusi bagi orang yang ingin
berinvestasi dalam banyak aset namun memiliki dana yang terbatas. Hal ini
dimungkinkan karena dana yang dihimpun dari banyak pihak cukup besar untuk
kemudian dapat diinvestasikan pada saham, obligasi dan instrumen pasar uang sesuai
dengan kebijakan dari Manajer Investasi. Selain itu, reksa dana juga merupakan
xviii
solusi bagi Anda yang memiliki keterbatasan dalam pengetahuan dan informasi
dalam melakukan analisis investasi, serta bagi Anda yang tidak mempunyai cukup
waktu untuk mengawasi pergerakan harian saham dan obligasi.
B. Mata uang asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang asing ini lebih beresiko dibandingkan dengan investasi
lain seperti saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem
mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan
penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang
rupiah sangat fluktuatif.
C. Properti
Investasi dalam properti yaitu investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari properti ada dua macam yaitu:
(a) Menjual properti itu dengan harga yang lebih tinggi.
(b) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga memperoleh uang sewa
dari penyewaan itu.
D. Barang-barang koleksi
Biasanya barang-barang koleksi berupa perangko, lukisan, barang antik, cincin, keris,
dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi
adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain yang suka kepada barang
koleksi tersebut. Jika orang yang kita tawari barang tersebut suka pada barang itu
biasanya bisa membeli dengan harga yang cukup tinggi.
xix
E. Saham
Saham ialah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham di
suatu tempat, berarti orang yang memiliki saham sama halnya dengan membeli
sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan,
maka pemegang saham biasanya akan memperoleh sebagian keuntungan yang disebut
deviden. Saham itu juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih
tinggi yang selisih harganya disebut dengan capital gain maupun lebih rendah
daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan
yang bisa diperoleh dari saham ada dua jenis yaitu capital gain dan deviden.
F. Emas
Emas merupakan barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata
uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki
perekonomian yang kuat, seperti Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada,
dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-
negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin tinggi
pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah dengan
inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga
emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
G. Tabungan di bank
Tabungan di bank berarti dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan
memperoleh suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank yang
xx
bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang
kapanpun sesuai keinginan kita.
H. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi ialah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah
maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan ataupun membiayai
suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka
agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi
dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi bisa
juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih
rendah daripada ketika membelinya.
I. Deposito di bank
Deposito di bank merupakan suatu produk deposito yang hampir sama dengan produk
tabungan, yang membedakannya di sini adalah dalam melakukan deposito tidak bisa
diambil dalam waktu kapan saja sesuai keinginan, kecuali apabila uang tersebut
sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu,
tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian).
Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga
tabungan. Selama deposito itu belum jatuh tempo, uang pada deposito tersebut tidak
akan terpengaruh oleh naik turunnya suku bunga di bank.
xxi
xxii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- Investasi merupakan suatu pengeluaran sejumlah dana dari investor atau pengusaha
guna membiayai kegiatan produksi untuk mendapatkan profit di masa yang akan
datang.
- Jenis-jenis investasi :
- Investasi yang terdorong ( Induced Invesment )
- Investasi otonom ( Outonomou Invesment )
- Tujuan dari investasi :
Untuk berjaga-jaga , bisa investasi pada emas , bisa investasi pada pasar modal
(saham), bisa juga investasi melalui obligasi.