Intus Use Psi
-
Upload
sandi-manawari -
Category
Documents
-
view
231 -
download
0
description
Transcript of Intus Use Psi
“INVAGINASI”
Samanuddin Manawari10 777 011
DIVISI KEGAWATDARURATANREFERAT
Pembimbing Klinik : dr. Amsyar Praja, Sp.A
Suatu keadaan dimana segmen usus proksimal
(intususeptum) berinvaginasi kedalam segmen distal
(intususipien) yang kemudian di dorong ke distal oleh
peristaltik usus.
Swischuk LE. Intussusception. Dalam: Swischuk, penyunting. Imaging of
newborn, infant, and young 1. child. Ed ke-5. Philadelphia: Lippincott Williams
& Wilkins; 2004. h. 419-432
DEFINISI
Merupakan penyebab obstruksi usus yang sering pada bayi
dan anak.
EPIDEMIOLOGI
Terjadi pada 1,9/1000 kelahiran hidup.
Perbandingan kejadian pada anak laki-laki: perempuan 3:2.
Terbanyak terjadi pada bayi usia 4-10 bulan. Sekitar 60-65%
kasus terjadi pada anak usia <1 tahun dan 80% terjadi pada
anak kurang dari 2 tahun.
Intususepsi dibedakan dalam 4 tipe :
Ileo-Ileal : Usus halus ke usus halus.
KLASIFIKASI
Kolo-Kolika : Kolon ke kolon.
Ileo-Kolika : Ileum prolaps melalui valvula ileosekalis ke
kolon.
Ileo-Sekal : Valvula ileosekalis mengalami invaginasi
prolaps ke sekum dan menarik ileum di
belakangnya. Valvula tersebut merupakan
apex dari intususepsi.
Primer : Idiopatik (95%)
Sekunder : Akibat adanya lead point (Meckel diverticle,
limfoma, hipertrofi Payer’s patches akibat infeksi virus).
Post operatif sesudah laparotomi.
ETIOLOGI
Invaginasi dimulai dengan hiperperistaltik usus bagian
proksimal yang lebih mobil menyebabkan usus masuk ke
dalam lumen usus distal kemudian berkontraksi terjadi
edema mengakibatkan terjadinya perlekatan yang tidak
dapat kembali normal sehingga terjadi invaginasi dinding
usus terjepit vaskularisasi sekitar terhambat nekrosis
dinding usus.
PATOFISIOLOGI
Anamnesis
1) Diare
2) Bayi yang awalnya dalam keadaan sehat tiba-tiba
menangis seperti menahan sakit untuk beberapa menit
kemudian diam, bermain, atau tidur kembali.
3) Sering disertai muntah
4) Adanya darah disertai lendir yang keluar melaui anus
(jumlah sedikit)
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
1. Nyeri tekan (+)
2. Teraba massa seperti curved sausage (sosis)
(Sousage Like Sign )
3. Dancen sign (+)
4. Rectal Tuse/RT : Pseudoportio(+), Lender dan darah
(+).
DIAGNOSIS
TRIAS :
Sakit perut (85%) yang timbul mendadak (Drawing
up the leg)
DIAGNOSIS
Muntah (60%), dan
Feses bercampur darah (currant jelly stool)
PEMERIKSAAN PENUNJANG (RADIOLOGI)
DIAGNOSIS
Gambar 1. (a) Foto polos abdomen memperlihatkan massa jaringan lunak pada daerah intususepsi. (b) Pada USG, invaginasi terlihat sebagai lesi berbentuk donut (donut’s sign) atau menyerupai ginjal (pseudo kidney).
PEMERIKSAAN PENUNJANG (USG DOPPLER)
DIAGNOSIS
Gambar 2. USG Color Doppler dapat memperlihatkan viabilitas vaskular usus (a)
atau menghilangnya aliran darah (b) yang menandakan sudah terjadi nekrosis
pada invaginasi sehingga merupakan kontraindikasi reduksi dengan enema.
Colon In loop :
Dikerjakan untuk tujuan diagnosis dan terapi
Diagnosis : Cupping sign, letak invaginasi
Terapi : Reposisi dengan tekanan tinggi, bila belum
ada tanda2 obstruksi dan kejadian < 24 jam
Reposisi dianggap berhasil bila setelah rectal tube ditarik dari
anus barium keluar bersama feses dan udara.
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG (RADIOLOGI)
TINDAKAN NON-OPERATIF
1. REHIDRASI, Koreksi keseimbangan cairan dan elektrolit
(Ringer Laktat atau Nacl 0,9%).
2. DEKOMPRESI (Mengurangi distensi abdomen dan
kemungkinan aspirasi dengan pemasangan NGT)
3. ANTIBIOTIK (Spektrum luas)
4. REPOSISI, Reduksi Hidrostatik (Barium Enema)
PENATALAKSANAAN
TINDAKAN OPERATIF
1. LAPAROSKOPI & RESEKSI
PENATALAKSANAAN
Keberhasilan penatalaksanaan invaginasi ditentukan
oleh cepatnya pertolongan diberikan, jika pertolongan
kurang dari 24 jam dari serangan pertama, maka akan
memberikan prognosa yang lebih baik.
PROGNOSIS