Interview

18
TEKNIK KOMUNIKASI Teknik ini adalah cara mengumpulkan data melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data yang disebut responden. Dalam pelaksanaannya dikenal dua teknik yang sekaligus juga dikenal dua alat, yakni: 1. Teknik Komunikasi Langsung dengan mempergunakan Interviu sebagai alat pengumpul data. 2.Teknik Komunikasi Tidak Langsung dengan mempergunakan angket atau kuesioner sebagai alat pengumpul data.

description

sebuah file tentang pentingnya interview dalam pembuatan laporan TA

Transcript of Interview

Page 1: Interview

TEKNIK KOMUNIKASITeknik ini adalah cara mengumpulkan data melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data yang disebut responden. Dalam pelaksanaannya dikenal dua teknik yang sekaligus juga dikenal dua alat, yakni:1. Teknik Komunikasi Langsung dengan mempergunakan Interviu sebagai alat pengumpul data. 2.Teknik Komunikasi Tidak Langsung dengan mempergunakan angket atau kuesioner sebagai alat pengumpul data. 

Page 2: Interview

InterviuInterviu adalah usaha mengumpulkan

informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan, untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari interviu adalah kontak langsung dengan tatap muka (face to face relationship) antara si pencari informasi dengan sumber informasi. Secara sederhana interviu diartikan sebagai alat pengumpul data dengan mempergunakan tanya jawab antar pencari informasi dan sumber informasi.

Page 3: Interview

a.Interviu sebagai alat primer atau alat utama.Interviu dapat dipergunakan sebagai alat

pengumpul data utama, apabila data yang akan diungkapkan tidak mungkin diperoleh dengan alat lain yang lebih baik.

b. Interviu sebagai alat pelengkap.Bilamana informasi-informasi pokok sebagai data

penelitian / magang telah diungkapkan, akan tetapi beberapa di antaranya masih perlu disempumakan maka dapat dipergunakan interviu sebagai alat peleng-kap. Dengan kata lain interviu akan menjadi alat pelengkap apabila dipergunakan untuk mengumpulkan data yang belum diperoleh dari alat pengumpul data utama.

Page 4: Interview

c. Interviu sebagai alat pengukur atau pembanding Interviu dapat dipergunakan juga untuk mengecek

atau menguji kebenaran, ketelitian dan ketepatan data yang telah diperoleh dengan mempergunakan alat lain. Dengan demikian data yang diperoleh melalui interviu dipergunakan sebagai pengukur atau pembanding bagi data yang telah dihimpun melalui alat, pengumpul data lain sebagai alat utama dalam memecahkan suatu masalah.

Perbedaan penggunaan interviu sesuai dengan ketiga fungsi itu, tidak berarti bahwa yang satu lebih tinggi nilainya dari yang lain. Ketiga fungsi interviu itu akan menghimpun data yang sama pentingnya bagi pemecahan masalah penelitian/magang.

Page 5: Interview

Untuk memperoleh informasi yang tepat dan obyektif setiap interviewer harus berusaha menciptakan hubungan manusiawi yang baik, sehingga tumbuh kepercayaan dan kesediaan memberikan informasi secara jujur. Usaha menciptakan dan membina hubungan manusiawi yang baik ini dapat dilakukan sebagai berikut:

1. PartisipasiInterviu dapat dilakukan dengan baik bilamana

interviewer diterima dalam kegiatan interviu bersama interviewee, sehingga tanya jawab berlangsung dalam suasana yang wajar tanpa dirasakan adanya dua pihak yang berhadapan secara konfrontatif.

Page 6: Interview

2. IdentifikasiInterviewer sebelum memulai mengajukan

pertanyaan perlu memulai dengan memperkenalkan diri. Untuk itu interviewer harus berusaha mengadakan pendekatan agar dirasakan sebagai teman. Interviewer tidak boleh bersikap egoistik dalam arti menunjukkan sikap hanya mementingkan diri sendiri dan tidak menghargai pihak interviewee

Page 7: Interview

3. PersuasiDalam bertanya interviewer harus selalu

bersikap sopan dan ramah tamah. Demikian pula dalam mengutarakan maksudnya, agar interviewee memiliki keyakinan betapa pentingnya informasi yang akan disampaikannya sehingga harus dikemukakan secara lengkap dan sejujur-jujumya.

Page 8: Interview

4. Tokoh PengantarSeseorang yang dihormati atau disegani

oleh interviewee bila diperlukan dapat dimintai bantuannya dalam memperkenalkan diri dan bahkan untuk terus menerus berada di tempat selama interviu berlangsung. Kehadiran tokoh pengantar itu sekurang-kurangnya dapat dipergunakan untuk meyakinkan interviewee, betapa penting informasi yang diharapkan darinya.

Page 9: Interview

Hubungan yang baik antara interviewer dengan interviewee harus terus dipertahankan selama interviu berlangsung. Sehubungan dengan itu perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

a) Pada permulaan sebaiknya diajukan pertanyaan pengantar yang ber sifat pemanasan. Pertanyaan itu mungkin saja mengenai hal-hal di luar data/informasi yang diperlukan.

b) Kemukakan maksud interviu dalam rangka tujuan penelitian de-ngan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.

Page 10: Interview

c) Pertanyaan-pertanyaan permulaan dalam interviu harus berkisar pada hal-hal yang ringan dan netral. Misalnya tentang nama, sudah menikah atau belum, umur dan lain-lain.

d) Hubungkan pokok-pokok pembicaraan dengan hal-hal yang dapat menarik perhatian interviewee agar dirasakan menarik.

e) Pergunakan gaya bicara yang sopan dengan nada dan irama yang menarik tetapi tidak dibuatbuat, tanpa menimbulkan perasaan adanya tekanan-tekanan. Dengan kata lain usahakan agar suasana pembicaraan dirasakan bebas. Sikap bertanya dan sikap dari interviewer sangat menentukan

Page 11: Interview

Harus dihindari beberapa sikap antara lain:(1) Sikap bertanya seperti seorang hakim

terhadap terdakwa.(2)Berbicara terlalu banyak sehingga

responden merasa tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan informasinya.

(3) Sikap menggurui seolah-olah interviewer lebih mengetahui tentang informasi yang disampaikan.

(4)Sikap kurang menghargai, kurang percaya, sinis dan mencela informasi yang disampaikan.

Page 12: Interview

f) Interviewer tidak boleh memperlihatkan sikap tergesa-gesa untuk segera menyelesaikan interviu, seolah-olah waktu baginya sangat penting dan masih banyak pekerjaan lain yang lebih penting dari interviu yang sedang dilakukan.

g) Usahakan menimbulkan kesan bahwa interviewee adalah orang yang sangat penting dan informasinya sangat diperlukan, sehingga seolah-olah tanpa partisipasi dan bantuannya masalah penelitian / magang tidak dapat diselesaikan.

h) Lakukan pendekatan seperlunya dengan membantu atau menolong interviewee merumuskan isi hati atau pendapatnya secara urut, teratur lengkap dan berarti dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu. Hal ini hanya dilakukan apabila interviewee mengalami kesulitan merumuskan informasinya ke dalam kata-kata dan kalimat yang jelas dan berarti. Akan tetapi harus dihindari pemberian interpretasi sesuai dengan keinginan interviewer, sehingga dapat mengubah data atau informasi

Page 13: Interview

i)Lakukanlah penggalian yang lebih dalam terhadap informasi yang disampaikan agar diperoleh data yang menyeluruh dan seksama. Usaha ini dilakukan terutama mengenai informaasi-informasi yang bersifat prinsipil bagi pemecahan masalah penelitian.

j) Pencatatan hasil tanya jawab merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu interviu dan harus dipilih caranya yang terbaik dalam arti memungkinkan terkumpulnya data secara lengkap dan obyektif. Bilamana keadaan memungkinkan sebaiknya dilakukan pencatatan sambil interviu berlangsung atau menggunakan alat perekam

Page 14: Interview

Tetapi bila akan mengganggu situasi interviu, pencatatan dapat dilakukan secepatnya setelah interviu selesai, janganlah ditunda-tunda karena ingatan dapat menyesatkan, Untuk mengatasi kesulitan pencatatan apabila interviewee tidak keberatan dan alatnya tersedia, dapat dipergunakan perekam suara.

Beberapa hal lain di luar tanya jawab yang perlu diperhatikan

guna meningkatkan efisiensi interviu adalah:(1)Menentukan orang yang hendak diinterviu.

Persoalan ini me-nyangkut aspek penentuan sampel dari sejumlah populasi, namun perlu ditekankan bahwa interviewer harus berusaha mengenali dan memahami setiap orang yang akan diinterviu. Pengenalan itu antara lain tentang kebiasaan-kebiasaannya, tingkat pendidikannya dan lain-lain.

Page 15: Interview

(2)Menentukan dan mengatur waktu dan tempat interviu. Sebelum interviu dilakukan sebaiknya diadakan pendekatan terlebih dahulu untuk meminta persetujuan dan kesediaan diinterviu dari calon interviewee. Dalam pendekatan itu dapat langsung dibicarakan tentang tempat dan waktu interviu. Penentuan waktu yang pada umumya disesuaikan dengan kesediaan interviewee, sebaiknya dipilih saat-saat yang bersangkutan tidak terlalu sibuk dan tidak pada saat interviewee sedang letih, mengantuk misalnya pada siang hari. Tempat interviu supaya diusahakan tempat yang menyenangkan, jauh dari keributan, dengan tempat duduk yang cukup santai, udara yang tidak terlalu panas, pengap dan lain-lain.

Page 16: Interview

(3) Mempersiapkan Petunjuk Interviu sebagai kelengkapan yang harus tersedia. Petunjuk interviu antara lain berfungsi sebagai berikut:◦(a) Memberikan bimbingan agar pembicaraan

memusat pada pokok-pokok yang hendak diketahui sesuai dengan masalah penelitian.

◦(b) Menghindarkan kemungkinan melupakan beberapa persoalan yang seharusnya ditanyakan.

Page 17: Interview

(c) Meningkatkan efisiensi interviu sebagai alat pengumpul data yang relevan dengan masalah penelitian. Untuk menyusun petunjuk interviu seorang peneliti harus menguasai masalah yang diselidikinya dihubungkan dengan berbagai bahan yang relevan dari berbagai literatur dan pengalaman-pengalaman nyata.

Page 18: Interview

(4) Usahakan melakukan uji coba pertanyaan-pertanyaan interviu, untuk menghindari ketidakjelasan, mengatur urutan pertanyaan, menghilangkan kata-kata yang terlalu asing dan lain-lain. Uji coba dapat dilakukan pada teman atau sub sampel yang tidak menjadi interviewee.

(5)Checking dan menilai kemantapan jawaban diperlukan untuk mengetahui apakah ada jawaban yang masih samar-samar, meragu-ragukan atau temyata kurang teliti dalam mencatatnya. Di samping itu mungkin masih terdapat jawaban yang kurang lengkap karena interviewee kurang mampu menyatakannya dalam kata-kata atau kalimat yang dapat dipahami dan bahkan mungkin ada hal-hal yang masih disembunyikan atau terlupa dan lain-lain. Untuk itu kerap kali diperlukan membaca kembali hasil interviu yang telah dicatat untuk mengecek kebenarannya.