Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya
-
Upload
laily-munawarah -
Category
Documents
-
view
253 -
download
6
description
Transcript of Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya
GENETIKAKELOMPOK 8:
Baitun Nikmah (A1C211012)
Eka Astri (A1C211210)
Ferytia Rizkaya (A1C211009)
Heri Setiono (A1C211211)
Laili Munawarah (A1C211015)
Mega Purwati (A1C2)
Muhammad Hermawan (A1C211025)
Nida Hayati (A1C211037)
Septiana Marti (A1C211046)
INTERAKSI GEN, EPISTASIS, DAN RASIO FENOTIPNYA
Penyimpangan Hk. Mendel Sejak diakuinya Hukum Mendel
(segregasi dan berpadu bebas) maka banyak dilakukan penelitian ke arah genetika.
Namun rasio Mendel seperti 3:1 dan 9:3:3:1 tidak selalu terjadi dalam semua persilangan.
Hal ini disebut penyimpangan.
Penyimpangan Hk. Mendel Pewarisan suatu sifat ditentukan oleh
gen-gen yang terletak pada kromosom. Tempat gen-gen pada kromosom
disebut dengan lokus. Setiap lokus memiliki 2 atau lebih
alel yang mengendalikan suatu karakter.
Penyimpangan Hk. Mendel Penyimpangan terjadi karena terdapat
karakter-karakter yang dipengaruhi oleh lebih dari sepasang gen yang berinteraksi.
Interaksi akan memunculkan berbagai variasi fenotipe, meskipun hukum dasar pewarisan sifat keturunan sama dengan Mendel.
Interaksi gen menyebabkan perubahan rasio keturunan.
Interaksi Gen Lintasan Berbeda Umumnya interaksi yang melibatkan
dua lintasan biokimia yang berbeda, menghasilkan F2 dengan 4 kelas fenotipe yang berhubungan dengan kelas genotipe yang mungkin terbentuk, sebagai contoh adalah pewarisan warna kulit pada Corn Snake.
Interaksi Gen Lintasan Berbeda
Interaksi Gen Lintasan Sama1. Intralokus atau intralelik atau
intragenik adalah interaksi alel-alel pada lokus yang sama. Alel dominan menutupi pengaruh dari alel resesif, sebagian atau penuh
2. Interlokus atau intergenik adalah interaksi alel-alel pada lokus berbeda. Gen pada satu lokus mempengaruhi ekspresi dari lokus lain atau gen pada satu lokus berinteraksi dengan gen pada lokus lain. Dikenal dengan istilah EPISTASIS.
Intralokus/ Intralelik/ Intragenik Dominansi; kehadiran alel dominan
dari suatu gen menyebabkan efek alel resesif dari lokus yang sama akan terselubungi, sehingga fenotipe yang tampak adalah efek alel dominan.
Dominan parsial/ incomplete dominance; pada tipe ini tidak terjadi dominansi karena fenotipe heterozigot terletak diantara 2 induk homozigot (intermediet).
Contoh variasi pada bunga snapdragons.
A clear example of incomplete dominance is seen in flower color of snapdragons.A cross between a
white-flowered plant and a red-flowered plant will produce all pink F1 offspring.
Self-pollination of the F1 offspring produces 25% white, 25% red, and 50% pink offspring.
Intralokus/ Intralelik/ Intragenik Kodominan; pada tipe ini, alel-alel suatu gen
dari lokus yang sama berinteraksi dan sama-sama memberikan efek pada penampilan fenotipenya.
Dominansi berlebih (overdominance); pada proses ini, heterozigot mempunyai nilai fenotip yang terletak diluar kedua induknya.
Contohnya Type A blood = AA or AO Type B blood = BB or BO Type O blood = OO Type AB blood = AB
Interlokus/ Intergenik/ EPISTASIS Epistasis artinya menutupi gen lain dan
gen yang ditutupi disebut juga dengan hypostatis.
Pemunculan sifat satu alel dapat berubah karena adanya kehadiran atau ketidakhadiran salah satu alel atau lebih pada lokus yang berlainan.
Proses ini berlangsung bila paling sedikit ada 2 lokus yang mengendalikan pemunculan satu sifat/karakter.
EPISTASIS Dominan epistasi; suatu gen
dominan mengalahkan pengaruh dominan lainnya dan resesifnya. Contoh: Warna buah squash/ labu; Jika dihibrid di-selfing maka akan terdapat 3 warna buah squash dengan rasio 12:3:1 (putih : kuning : hijau).
EPISTASIS DOMINAN
EPISTASIS Resesif epistasi; kedua pasang
gen dominan lengkap, tetapi gen resesif pada satu lokus (lokus epistatik) menekan penampilan alel pada lokus lain (lokus hypostatik).
Contoh warna kulit bawang merah dan warna bulu mencit, yang jika disilangkan menghasilkan rasio 9:3:4.
WARNA BULU MENCIT (9:3:4)
EPISTASIS Inhibitor gen action; satu gen
dominan pada satu lokus dan homozigot resesif pada lokus yang lain bersifat epistasis,
Interaksi ini disebut juga dengan epistasi dominan & resesif
Contoh pada warna bulu ayam kampung, jika disilangkan akan didapat rasio 13:3
EPISTASIS
EPISTASIS Duplikat dominan epistasi;
interaksi yang terjadi bila dua gen berperan sama dan mengatur sifat yang sama yaitu salah satu dapat menggantikan yang lain. Tipe interaksi ini disebut juga dengan isoepistasi.
Contoh: bentuk kernel pada gandum, jika disilangkan akan menghasilkan rasio 15:1
TV
TV
Tv
Tv
tV
tV
tv
tv
TTVV TTVv TtVV TtVv
TTVv TTvv TtVv Ttvv
TtVV TtVv ttVV ttVv
TtVv Ttvv ttVv ttvv
(b) The crosses of Shull
TTVVTriangular
ttvvOvate
TtVvAll triangular
F1 (TtVv) x F1 (TtVv)
x
F1 generation
15:1 ratio results
DUPLIKAT DOMINAN EPISTASI
EPISTASIS Duplikat resesif epistasi; Dua gen
resesif bersifat epistatik terhadap alel dominan. Hal ini disebut juga dengan istilah komplementer.
Contoh: warna bunga pada tanaman kacang kapri, jika disilangkan akan menghasilkan rasio 9:7
Figure 4.18
9 C_P_ : 3 C_pp :3 ccP_ : 1 ccpp
purple white
KOMPLEMENTER (RASIO 9:7)
EPISTASIS Incomplete duplikat epistasis; terjadi
apabila dua gen bukan alelnya bekerja saling menambah atau bersifat kumulatif untuk menimbulkan suatu karakter.
Contoh: pada Cucurbita pepo dikenal tiga macam bentuk buah, yaitu cakram, bulat, dan lonjong.rasio yang dihasilkan 9:6:1
EPISTASIS
TERIMA KASIHATAS PERHATIANNYA