Integumen
-
Upload
neny-kurnia-w -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
description
Transcript of Integumen
ASUHAN KEPERAWATAN KARSINOMA SEL SKUAMOSA KULIT
Karsinoma sel skuamosa (SCC) kulit adalah bentuk paling umum kedua dari kanker
kulit dan menyambung 20% dari keganasan kulit. Karsinoma sel skuamosa merupakan
poliferasi malignan yang timbul dari dalam epidermis. Karsinoma sel skuamosa sering
muncul pada kulit yang rusak karena terkena sinar matahari dan individu lanjut usia.
Kebanyakan karsinoma sel skuamosa dapat dapat segera diidentifikasi dan dibuang dengan
prosedur bedah minor. Lesi invasive lebih besar dan lebih memerlukan manajemen operasi
agresif, terapi radiasi, atau keduanya. Resiko karsinoma sel skuamosa sangat tinggi untuk
terjadinya metastasis.
ETIOLOGI
Penyebab pasti masih belum diketahui dengan jelas, tetapi terdapat beberapa faktor
risiko yang terkait dengan perkembangan karsinoma sel skuamosa , meliputi hal-hal
berikut ini.
1. Usia lebih tua dari 50 tahun.
2. Jenis kelamin laki-laki
3. Kulit putih terang; rambut pirang atau coklat terang; mata hijau, biru, atau abu-abu
4. Kulit yang mudah mengalami luka bakar akibat sinar matahari (jenis Fitzpatrick I
dan II)
5. Geografi (lebih dekat ke khatulistiwa)
6. Sejarah kanker kulit non melanoma sebelumnya
7. Paparan sinar UV matahari dengan kumulatif tinggi
8. Paparan karsinogen kimia (misalnya:arsen, tar)
9. Imunosupresi ronis
10. Kondisi bekas luka kronis
11. Infeksi human papillomavirus (HPV)
PATOFISIOLOGI
Squamous cell carcinoma (SCC) adalah tumor ganas pada keratinosit epidermis.
Beberapa kasus karsinoma sel skuamosa terjadi de novo (yaitu dengan tidak adanya lesi
prekusor), namun beberapa karsinoma sel skuamosa berasa dari matahari yang
disebabkan oleh lesi prakanker dikenal sebagai keratosis actinic. Pasien dengan keratosis
actinic multiple memberikan manifestasi peningkatan resiko untuk mengembangkan
karsinoma sel skuamosa. Karsinoma sel skuamosa yang mampu infiltrasi pertumbuhan
lokal, menyebar ke kelenjar getah bening regional, dan metastasis jauh, paling sering ke
paru-paru.
PENGKAJIAN
Pada pengkajian anamnesis, penting bagi perawat untuk menanyakan riwayat yang
sesuai dengan predisposisi diatas. Tumor ini sering kali terlihat pada orang tua berkulit
terang. Sinar matahari merupakan faktor etiologi pertama yang menyebabkan karsinoma
sel skuamosa. Orang-orang berkulit terang yang terpapar sinar matahari secara kronik
(petani,pelaut) memiliki insiden krsinoma sel skuamosa yang tinggi.
Pada pengkajian anamnesis, pasien mengeluh adanya lesi berupa pembesaran pada
kulit. Keluha pembesaran tersebut biasanya bersifat lambat, tetapi beberapa lesi membesar
dengan cepat. Keluhan lain yang didapatkan pada pasien karsinoma sel skuamosa dapat
berupa adanya perdarahan pada sisi lesi , nyeri lokal, dan adanya kelembutan pada sisi lesi
terutama dengan tumor yang lebih besar. Keluhan adanya anestesia lokal, kesemutan, atau
kelemahan otot dapat mencerminkan keterlibatan perineural, dan ini merupakan
pengkajian anamnesis riwayat yang pentin karena memberikan dampak negative terhadap
prognosis penyakit.
Pada pemeriksaan fisik, lesinya dapat bersifat primer karena timbul pada kulit
maupun membran mukosa, atau bisa terjadi sekunder dari suatu keadaan keratosis
aktinika, leukoplakia (lesi premalignant pada membran mukosa) atau lesi dengan
pembentukan sikatriks atau ulkus. Karsinoma sel skuamosa tampak sebagai sebuah tumor
yang kasar,tebal, dan bersisik tanpa memberikan gejala (asimtomatik), tetapi bisa
menimbulkan pendarahan. Tepi lesinya dapat lebih besar, lebih terinfiltrasi dan lebih
memperlihatkan reaksi inflamasi bila dibandingkan dengan karsinoma sel basal.
Daerah-daerah yang terbuka, khususnya ektermitas atas,muka,bibir bawah, telinga,
hidung, dan dahi merupakan lokasi kulit yang sering terkena kanker ini. Bagian lain yang
terserang karsinoma biasanya adalah suatu kondisi metastasis seperti pada penis.
PENATALAKSANAAN
EKSISI BEDAH
Tujuan utamanya adalah untuk mengangkat keseluruha tumor. Cara yang terbaik
untuk mempertahankan penampilan kosmetika adalah dengan menempatkan garis insisi
disepanjang garis tegangan kulit yang normal dan garis anatomis tubuh yang dialami.
Dengan cara ini, jaringan perut yang terbentuk tidak akan mudah terlihat. Ukuran insisi
tergantung pada ukuran dan lokasi tumor, kendati biasanya meliputi rasio panjang
terhadap lebar yaitu 3:1 memadainya eksisi dengan pembedahan dipastikan melalui
evaluasi mikroskopik terhadap potongan-potongan spesimen. Apabila tumornya
berukuran besar , pembedahan rekonstruksi dengan menggunakan skin flap atau graft
kulit mungkin diperlukan. Luka insisi ditutup lapis demi lapis untuk memperbesar efek
kosmetika. Perban tekan dipasang pada luka untuk penyangga. Infeksi jarang dijumpai
sesudah tindakan eksisi yang sederhana jika tindakan aseptic bedah yang benar tetap
dipertahankan selama dan sesudah operasi.
TERAPI RADIASI
Terapi radiasi sering dilakukan untuk kanker kelopak mata, ujung hidung, dan daerah pada
atau di dekat struktur yang vital (misalnya:nervus vasialis). Terapi ini hanya dikerjakan
pada pasien yang berusia lanjut karena perubahan akibat faktor sinar-x dapat terlihat
sesudah 5 hingga 10 tahun kemudian dan perubahan malignan pada sikatriks dapat
ditimbulkan oleh sinar-x setelah 15 hingga 30 tahun kemudian.
Pasien harus diinformasikan bahwa kulit dapat menjadi merah dan melepuh. Salep
kulit yang netral (yang diresepkan oleh dokter) dapat dioleskan untuk mengurangi
gangguan rasa nyaman. Pasien juga harus diingatkan agar kulitnya tidak terkena sinar
matahari.
KEMOTERAPI
Formulasi kemoterapi topical dari 5-fluorouracil (5-FU) digunakan untuk pengobatan
actinic keratosis dan dangkal karsinoma sel basal. Keberhasilan pengobatan pada pasien
dengan sel karsinoma skuamosa juga telah dilaporkan. Karsinoma sel skuamosa invasive
tidak harus ditangani dengan kemoterapi topikal.