INSTRUMEN - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/194808181974121... ·...
Transcript of INSTRUMEN - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/194808181974121... ·...
INSTRUMEN
Alat pengumpul data
Kualitas data
Valid
Reliabel
Kualifikasi pengumpul data
Faktor yang
mempengaruhi
penentuan metode
dan instrumen
pengumpulan data
Tujuan
Besar sampel
Keadaan sampel
Lokasi
Biaya dan waktu
Kedalaman data
1.MACAM-MACAM METODE DAN INSTRUMEN
PENGUMPUL DATA
a.Metode observasi alat pengumpul datanya
pedoman observasi atau check-list
Observasi sistematis Observasi non sistematis
Observer
Partisipan
Non-Partisipan
Metode dan instrumen pengumpulan data mpk dua hal berbeda,
meskipun terdapat bbrp. metode yg kebetulan sama dengan nama
instrumennya.
• Subjek yg akan diteliti tdk mau memberiinfor yg sebenarnya secara sukarela.
• Subjek merasa terganggu ataudilanggar hak kebebasan pribadinya.
• Kel. atau lembaga ttt tdk mau diketahuiorg. lain karena bersifat sensitif shg. khawatir akan merusak nama baik.
Yg perlu diperhatikan kalaumau melakukan observasi
Data yg diperlukan cukupobservasi saja atau perlu
alat lain?
Cara mencatat: Perlu alat bantu
lain? kamera, dsb.
Perlu ijinkhusus?
Kesulitan dlmmelakukan obs.
Tujuan
Tempat
Subjek
Data hasil observasi harus sesegera mungkindidokumentasikan jangan sampai ada yang terlewat
b.Metode tes, alat pengumpul datanya soal tes
Contoh: tes intelegensi, tes minat danbakat, tes prestasi (achievement), teskepribadian (personality), tes sikap(attitude), dsb.
c. Metode angket atau kuesioner, alat pengumpuldatanya angket atau kuesioner
Merupakan daftar pertanyaan yang diberikankepada sejumlah sampel untuk diisi
Menjangkau
daerah yg luas
Dapat lebih objektif
apabila tdk dituntut
mencantumkan nama
Sangat efektif apabila
responden memp.
pengetahuan yg sesuai
Keuntungan
Kelemahan
Validitas dan re-
liabilitas angket sulit
diuji
Angket yg dikembalikan
umumnya rendah atau
tdk bersa maan
Pengisian angket
sering tdk jujur
/apa adanya
Jenis-jenis angket
Berdasarkan sifat
jawabannya
Berdasarkan
administrasi-
nya
Tertutup
Terbuka
Kombinasi keduanya
Dikirim melalui
pos
Melalui
telephon
Diisi dihadapan
responden
d.Metode dokumentasi, alat pengumpul datanya
Pedoman dokumentasi
Merupakan data sekunder
Peneliti harus menyusunnyasesuai dengan permasalahan
yg dihadapinya
Dapat menghemat waktudan biaya
2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
a.Validitas suatu instrumen menunjuk kepada apakah instr. yang
digunakan mengukur apa yang seharusnya diukur. Jenis
validitas menurut Fraenkel (1990) terdiri atas:
Validitas isi, merujuk pada sifat-sifat isi termasuk di dalamnya instr.
dan spesifikasi-spesifikasi yg digunakan peneliti utk merumuskan isi.
Bgmn. kelayakan isi? Bgmn. kekomprehensivannya? Apakah secara
logis memp. variable yg diperlukan? Apakah sample dari item-item
atau pertanyaan-pertanyaan yang mewakili isi yg dinilai cukup
memadai?
Suatu tes dikatakan tdk/kurang valid apabila ke luar dari yg bahan
diberikan, tdk komprehensif, tdk sesuai dg latar belakang. perlu
uji coba.
Validitas Kriteria, pd awalnya validitas kriteria ini disbt V.
concurrent dan v. prediktif. Validitas ini merujuk pd hub. antara skor
yg diperoleh dg menggunakan instr. dan skor yg diperoleh dg satu
atau lebih instr. lain atau pengukuran-pengukuran (sering disbt
kriteria). Jadi dg v. prediktif dimaksudkan adanya kesesuaian antara
prediksi ttg kelakuan seseorang dg kelakuan yg nyata.
Validitas konstrukt, mengacu pd sifat konstruksi/karakteristik yg
diukur oleh suatu inst. secara psikologi. Sbrp baik konstr. tsb
menjelaskan perbedaan2 tingkah laku individu-individu atau
penampilan mereka pd tugas-tugas ttt. Sebagaimana kita ketahui bhw
banyak sifat-sifat yg tdk dpt secara langsung dilihat perwujudannya
dlm kelakuan manusia, misalnya kepribadian (personality) seseorang.
Utk mengetahui aspek-aspek kepribadian mana sebenarnya yg
mau diukur : tes kepribadian dan atau uji statistik analisis faktor
(anafak), shg tes yang akan digunakan utk memperoleh v.
konstruk dpt disusun berdasarkan komponen-komponen tsb.
Jenis validitas berdasarkanpengujiannya:
v. eksternal v. internal
data yg dihasilkan oleh suatu instrumen sesuai
dg. informasi atau keterangan dari sumber lain.
Jadi melibatkan sumber dari luar.
merujuk pada adanya kesesuaian antara
keseluruhan instrumen yg dibuat peneliti dg
bagian-bagian dari instr. tsb.
Contoh cara menentukan validitas eksternal
Dlm suatu penelitian pend. seorang peneliti ingin mengetahui
bgmn v. eksternal instr. yg dibuatnya? Pada penelitian tsb dia
membuat instr, berupa soal tes sebanyak 40 buah. Kemudian dia
mengujicobakan soal tsb kpd sejumlah siswa yg diperkirakan
sesuai dengan subyek penelitian. Hasil ujicoba tsb selanjutnya
dikorelasikan dg nilai-nilai siswa tsb yg diambil dari nilai rapor.
Nilai koefosien korelasi yg diperoleh menunjukan derajat v.
eksternal instr. tsb.
Korelasi product moment dari Pearson
xy
Rumus 1 : rXY =
( x2 ) ( y2 )
_ _
Keterangan: x = X – X , y = Y – Y
_ _
X = nilai rata-rata dari X, Y = nilai rata-rata dari Y
N XY - ( X ) ( Y )
Rumus 2 : rXY =
( NX2 ) - ( X2 ) ( NY2 ) - ( Y2 )
b.Reliabilitas suatu instrumen menunjukan keajegan
(konsistensi) hasil pengukurannya seandainya instrumen tsb
digunakan oleh orang yg sama dlm waktu yg berlainan atau
digunakan oleh orang yg berlainan dlm waktu yg sama.
Reliabilitas secara implisit juga mengandung obyektivitas
karena hasil pengukurannya tdk terpengaruh oleh siapa
pengukurnya
Cara mengukur reliabilitas
a.Pengukuran Konsistensi
Eksternal
(1)Metode Test-Retest atau
Metode ulang
(2) Metode Bentuk-Bentuk
Equivalent atau Paralel
a.Pengukuran Konsistensi
Internal
(1)Prosedur Bagi-Dua (Split-
Half Procedure)
(2) Pendekatan-Pendekatan
Kuder-Richardson (Kuder-
Richardson Approaches)
(1) Prosedur Bagi-Dua (Split-Half Procedure)
Prosedur bagi dua ini meliputi penilaian thdp satu set soal yg dibagi
dua (biasanya soal dg nomor ganjil dan nomor genap atau awal dan
akhir) dikerjakan secara terpisah oleh setiap orang. Selanjutnya dihi
tung koefisien korelasi utk kedua belahan soal tsb. Koefisien korelasi
yg diperoleh menunjukan derajat korelasi thd kedua belahan soal,
dan oleh karena itu menggambarkan konsistensi internal dari tes tsb
Dg teknik belah dua ganjil-genap peneliti harus mengelompokkan nilai
butir bernomor ganjil sbg belahan pertama (X) dan kelompok nilai butir
bernomor genap sbg belahan kedua (Y). Selanjutnya carilah rXY yaitu
korelasi nilai skor belahan pertama dan kedua dg menggunakan rumus
Spearman – Brown sbb:
NXY – (X) (Y)rXY =
NX2 – (X)2 NY2 – (Y)2
Keterangan: rXY = Koefisien korelasi
N = Jml item soal
X = Jml nilai soal ganjil yg diperoleh setiap siswa
Y = Jml nilai soal genap yg diperoleh setiap
siswa
Oleh karena itu koefisien korelasi yang diperoleh baru menunjuk- kan
hubungan antara kedua belahan instr., dan utk memperoleh koefisien
atau indeks reliabilitas soal harus dihitung lagi dg meng- gunakan rumus
Spearman-Brown sbb:
2 x reliabilitas untuk ½ tes atau 2 x r ½ ½
Reliabilitas dari nilai = -------------------------------- ------------
total tes 1 + reliabilitas untuk ½ tes atau 1 + r ½ ½
Keterangan: r ½ ½ =r XY yaitu kofisien korelasi antara kedua belahan
soal
Sebagai contoh: Misalkan setelah dihitung dengan menggunakan rumus
korelasi di atas, kita memperoleh nilai koefisien korelasi (rXY) kedua belahan
soal sebesar 0,56. maka koefisien reliabilitasnya adalah:
2 x 0,56 1,12
Reliabilitas dari nilai total tes = = = 0,72
1 + 0,56 1,56
Hal ini menggambarkan karakteristik penting mengenai reliabilitas. Relia-
bilitas suatu tes (atau suatu instrumen) dpt secara umum ditambah dg
menambahkan jumlahnya apabila item-item yg ditambahkan serupa dg. item-
item semula.
(2)Pendekatan-Pendekatan Kuder-Richardson (Kuder-
Richardson Approaches)
Metode yg paling sering digunakan utk menentukan konsistensi
internal adalah Pendekatan Kuder-Richardson, khususnya rumus
KR20 dan KR21. Formula ini hanya memerlukan tiga buah informasi
yaitu: jumlah item tes, rata-rata (Mean), dan standar deviasi (SD).
Akan tetapi sbg catatan bahwa KR21 dpt digunakan hanya jika
diasumsikan bahwa item-item memiliki tingkat kesulitan yang sama
(are of equal difficulty). Rumus KR21 yg paling sering digunakan
adalah:
K M ( K – M )Koefisien Reliabilitas KR21 = 1 -
(rKR21) K – 1 K (SD2)
Keterangan: K = Jumlah soal, M = Rata-rata nilai tes, danSD = Standar Deviasi nilai tes
Rumus tsb sangat sederhana utk digunakan, sbg contoh,
misalnya: Jml soal (K) = 50, rata-rata nilai siswa (M) = 40, dan
setelah dihitung, Standar Deviasi dari nilai yang dicapai siswa = 4,
maka:
K M (K – M)
Koefisien Reliabilitas KR21 = 1 -
(rKR21) K – 1 K (SD2)
50 40 (50 – 40)
Koefisien reliabilitas = 1 -
soal tersebut 49 50 (42)
40 (10)
= 1,02 1 -
50 (16)
400
= 1,02 1 -
800
= (1,02) (1 – 0,5)
= (1,02) (0,5)rK21 = 0,51
Dengan demikian, reliabilitas dari nilai tes tersebut adalah 0,51.
Apakah nilai tsb baik atau jelek? Tinggi atau rendah? Ada dua hal
yang dpt digunakan utk menilai koefisien relibialitas. Pertama, kita
dpt membandingkan koefisen yg diperoleh dengan dua nilai ekstrim
yg mungkin diperoleh, yaitu: Koefisien 0,00 menunjukan tdk
adanya korelasi, oleh karena itu reliabilitas soal tsb tidak ada sama
sekali, sementara 1,00 koefisien maksimal yg mungkin dicapai.
Kedua, kita dpt membandingkan koefisen reliabilitas yg diperoleh
dengan jenis-jenis koefisien yg biasa diperoleh utk pengukuran
jenis yg sama. Rumus KR20 tidak memerlukan asumsi bahwa
seluruh item memiliki tingkat kesulitan yg sama, akan tetapi rumus
tsb lebih sulit menghitungnya. Akan tetapi program komputer
umumnya dpt digunakan dan bilamana peneliti tdk dpt
mengasumsikan bhw seluruh item tingkat kesulitannya sama.