INSTITUT TEKNOLOGI - PLN PROYEK AKHIR PERBANDINGAN KWH ...
Transcript of INSTITUT TEKNOLOGI - PLN PROYEK AKHIR PERBANDINGAN KWH ...
INSTITUT TEKNOLOGI - PLN
PROYEK AKHIR
PERBANDINGAN KWH ELEKTRONIK DAN KWH
ELEKTROMEKANIK SATU FASA DI PT. PLN (PERSERO) UP3
TANJUNG PRIOK
DISUSUN OLEH :
Wiyanti
2017-71-028
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI LISTRIK
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI
TERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI - PLN
JAKARTA, 2020
ii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Institut Teknologi - PLN, saya yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama : Wiyanti
NIM : 2017-71-028
Program Studi : D-III Teknologi Listrik
Jurusan : Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Jenis karya : Proyek Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Institut Teknologi PLN Hak Bebas Royalti Non eksklusif
(Nonexclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
PERBANDINGAN KWH ELEKTRONIK DAN KWH ELEKTROMEKANIK
SATU FASA DI PT.PLN (PERSERO) UP3 TANJUNG PRIOK. Beserta
perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
eksklusif ini Institut Teknologi PLN berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan mempublikasikan Tugas Akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: Jakarta
Pada Tanggal: 21 Juli 2020
Yang menyatakan
( WIYANTI)
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Proyek Akhir dengan judul
PERBANDINGAN KWH ELEKTRONIK DAN
KWH ELEKTROMEKANIK SATU FASA DI PT.
PLN (PERSERO) UP3 TANJUNG PRIOK
Disusun Oleh:
WIYANTI
NIM: 2017-71-028
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI LISTRIK
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
Jakarta,
Mengetahui, Disetujui,
Kepala Prorgam Studi Dosen Pembimbing Utama
Diploma III Teknologi Listrik
(Retno Aita Diantari,ST.,MT) (Retno Aita Diantari,ST.,MT)
Dosen Pembimbing Kedua
(Rinna Hariyati,ST.,MT)
Digitally signed by Retno Aita Diantari, S_T_, M_TDate: 2020-07-21 11:21:36
Digitally signed by Retno Aita Diantari, S_T_, M_TDate: 2020-07-21 11:21:54
Digitally signed by Rinna HariyatiDN: CN=Rinna Hariyati, [email protected]: I am the author of this documentLocation: your signing location hereDate: 2020-07-23 13:50:37Foxit Reader Version: 9.7.2
Rinna Hariyati
Nama : Wiyanti
NIM : 2017-71-028
Program studi : Teknologi Listrik
Judul : PERBANDINGAN KWH ELEKTRONIK DAN
KWH ELEKTROMEKANIK SATU FASA DI PT.PLN
(PERSERO) UP3 TANJUNG PRIOK
Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Proyek Akhir pada Program
Diploma III,Teknologi Listrik Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Institut Teknologi -PLN pada tanggal 7 Agustus 2020
Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan
1. Suwarno.IR.MT Ketua Sidang
2. Tony Koerniawan,ST.MT Sekretaris Sidang
3. Albert Gifson Hutadjulu,ST.MT Anggota Sidang
Mengetahui,
Kepala Progam Studi D- III Teknologi Listrik
( Retno Aita Diantari,ST.,MT.)
Digitally signed by Albert GifsonDN: C=ID, OU=Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, O=Institut Teknologi PLN, CN=Albert Gifson, [email protected]: I am approving this documentLocation: JakartaDate: 2020-08-12 14:47:58Foxit Reader Version: 9.7.2
Albert Gifson
Digitally signed by Suwarno, Ir, MTDN: C=ID, OU=Teknik Elektro, O=Institut Teknologi PLN, CN="Suwarno, Ir, MT", [email protected]: I have reviewed this documentLocation: Date: 2020-08-13 12:03:51
Digitally signed by Tony KoerniawanDN: C=ID, OU=Teknik Elektro, O=Institut Teknologi PLN, CN=Tony Koerniawan, [email protected]: JakartaDate: 2020-08-15 20:58:31
Digitally signed by Retno Aita DDate: 2020-08-22 22:45:58
v
IV
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada yang terhomat:
Retno Aita Diantari,ST.,MT Selaku Pembimbing Utama
Rinna Hariyati,ST.,MT Selaku Pembimbing Kedua
Yang telah memberikan petunjuk, saran - saran serta bimbingannya sehingga
Proyek Akhir ini dapat diselesaikan.
Terima kasih yang sama, saya sampaikan kepada:
1. Bapak Imam Suyono selaku manajer bagian Transaksi Energi di PT
PLN (Persero) UP3 Tanjung Priok
2. Bapak Erlin Heliandi selaku supervisor pengendalian APP PT PLN
(Persero) UP3 Tanjung Priok
3. Bapak Dani Widiatmoko, selaku supervisor catat meter PT.PLN
(Persero) UP3 Tanjung Priok
4. Bapak Nurhidayat, selaku supervisor AMR PT.PLN (Persero) UP3
Tanjung Priok.
5. Bapak M. Dhoni Setiawan, selaku supervisor pengendalaian susut
PT.PLN (Persero) UP3 Tanjung Priok.
Yang telah mengijinkan melakukan percobaan di laboratorium PT. PLN
(Persero) UP3 Tanjung Priok untuk pengumpulan data dan pengujian
Jakarta, 21 Juli 2020
WIYANTI
NIM: 2017-71-028
v
ABSTRAK
PERBANDINGAN KWH ELEKTRONIK DAN KWH ELEKTROMEKANIK
SATU FASA DI PT. PLN (PERSERO)
UP3 TANJUNG PRIOK
Oleh
Wiyanti ( 2017-71-028)
dibawah bimbingan Retno Aita Diantari,ST.,MT dan Rinna Hariyati,ST.,MT
Dengan banyaknya penggunaan listrik di lingkungan kita sekarang baik
dikalangan rumah tangga maupun di industri mengakibatkan banyak
manusia bergantung dengan listik. Listrik digunakan untuk berbagai hal
seperti menyalakan lampu, kipas angin, televisi dan masih banyak lagi.
Energi listrik yang digunakan di kalangan rumah tangga maupun industri
akan dihitung secara otomatis oleh PT.PLN (Persero) dengan
menggunakan alat ukur yaitu kWh meter. KWh meter yang digunakan di
PT.PLN (Persero) terdiri dari dua jenis yaitu kWh meter elektronik dan kWh
meter elektromekanik. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab keraguan
masyarakat dengan adanya pergantian dari awalnya hanya kWh meter
elektromekanik menjadi kWh meter elektronik. Untuk menjawab keraguan
tersebut penelitian dilakukan dengan melakukan perbandingan dari kedua
kWh meter tersebut baik dilihat dari segi nilai eror atau kesalahan pada kWh
meter, membandingkan sistem yang terdapat pada kWh meter dan
melakukan perbandingan pada konsumsi energi listrik yang digunakan.
Sehingga menghasilkan data berupa penambahan angka pada kWh meter
elektromekanik maupun penurunan angka pada kWh meter elektronik.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai eror yang didapat
dibawah angka satu persen yaitu pada kWh elektronik 0,1%, 0,34%, 0,31%
sedangkan kWh elektromekanik didapatkan angka sebesar 0,1%, 0,2% dan
0,4%. Sedangkan untuk sistem yang digunakan kwh elektronik dari rupiah
diubah ke energi sedangkan kWh elektromekanik dari energi diubah ke rupiah
sehingga ketika energi kwh yang dikeluarkan 330 kWh akan mengeluarkan
biaya sebesar Rp 500.000 untuk daya 4400VA. Kemudian sistem kedua
terdapat di rekening minimum (daya beban) untuk kWh meter elektronik tidak
terdapat rekening minimum (daya beban) sedangkan untuk kWh meter
elektromekanik terdapat rekening minimum (daya beban) dengan daya 4400VA
akan dikenai biaya beban sebesar Rp 258.241,28 setiap bulannya.
Kata kunci : kWh meter elektronik dan elektromekanik, energi listrik, perbandingan,sistem
ii
ABSTRACT
PERBANDINGAN KWH ELEKTRONIK DAN KWH ELEKTROMEKANIK
SATU FASA DI PT. PLN (PERSERO)
UP3 TANJUNG PRIOK
Oleh
Wiyanti ( 2017-71-028)
Under the guidance of Retno Aita Diantari,ST.,MT dan Rinna Hariyati.ST.,MT
With the many uses of electricity in our environment today, both among households
and in industry, many people depend on electricity. Electricity is used for various
things such as turning on lights, fans, television and many more. The electrical energy
used by households and industries will be calculated automatically by PT PLN
(Persero) using a measuring instrument, namely the kWh meter. The KWh meter
used at PT PLN (Persero) consists of two types, namely electronic kWh meters and
electromechanical kWh meters. This study aims to answer public doubts with the
change from initially only electromechanical kWh meters to electronic kWh meters. To
answer these doubts the research was carried out by making a comparison of the two
kWh meters both in terms of the error value or the error in the kWh meter, comparing
the system contained in the kWh meter and making comparisons on the consumption
of electrical energy used. So as to produce data in the form of adding numbers to the
electromechanical kWh meter and decreasing numbers on the electronic kWh meter.
Based on this research, it can be concluded that the error value obtained is below
one percent, namely the electronic kWh 0.1%, 0.34%, 0.31%, while the
electromechanical kWh values are 0.1%, 0.2% and 0. 4%. Whereas for the system
used electronic kwh from rupiah is converted to energy while electromechanical kWh
from energy is converted into rupiah so that when the kwh energy released is 330
kWh it will cost Rp. 500,000 for 4400VA power. Then the second system is in the
minimum account (load power) for electronic kWh meters, there is no minimum
account (load power), while for electromechanical kWh meters there is a minimum
account (load power) with 4400VA power, a load fee of IDR 258,241.28 will be
charged every month.
Keywords: electronic and electromechanical kWh meter, electrical
energy,comparison,system
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan Proyek Akhir ini
dapat diselesaikan. Proyek Akhir ini ditulis sebagai salah bentuk syarat untuk
menyelesaikan program pendidikan Diploma Tiga Teknologi Listrik di
INSTITUT TEKNOLOGI-PLN di Jakarta.
Peneliti menyadari bahwa proyek akhir ini dapat diselesaikan berkat
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Peneliti berterima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyelesaian proyek
akhir ini dan secara khusus pada kesempatan ini peneliti menyampaikan
ucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Rasulullah Muhammad SAW, sebagai suri tauladan yang membuat
penulis selalu bersemangat, tidak mudah menyerah dan tidak pernah
putus asa.
2. Keluarga, terutama kedua orang tua dan saudara yang saya sayangi,
terima kasih atas bantuan, dukungan, perhatian dan do’a sehingga
memotivasi penulis dalam penulisan proyek akhir ini.
3. Ibu Retno Aita Diantari,ST.,MT selaku kepala program Studi D3
Teknologi listrik sekaligus dosen pembimbing I dalam penyusunan
Proyek akhir
4. Ibu Rinna Hariyanti, ST.,MT selaku dosen pembimbing II dalam
penyusunan proyek akhir ini.
5. Seluruh karyawan beserta jajaran di perusahaan PT.PLN (Persero)
UP3 Tanjung Priok yang telah memberikan izin penelitian dan
membantu dalam kelancaran penelitian.
6. Seluruh dosen Institut Teknologi-PLN, terutama kepada dosen
Teknologi Listrik IT-PLN yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat
selama penulis menimba ilmu di kampus ini.
x
7. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah memberikan dukungan sehingga proyek akhir ini selesai tepat
pada waktunya
Semoga Allah SWT memberikan berkah dan rahmat-Nya kepada
semua pihak atas segala jasa dan bantuannya kepada penulis selama
ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan proyek
akhir ini masih banyak kekurangannya dan masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut untuk
kedepan
.
Terima kasih, dan semoga proyek akhir ini dapat memberikan
manfaat bagi siapa saja yang membacanya dan memberikan kesan
positif bagi kita semua.
Wasalamualikum wr.wb
Jakarta,21 Juli 2020
Peneliti
Wiyanti
x
DAFTAR ISI
Hal
Lembar Persetujuan Sidang Tugas Akhir ...................................... ii
Lembar pengesahan .......................................................................... iii
Lembar Pengesahan penguji ......................................................... iv
Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir .................................... v
Ucapan terimakasih ..........................................................................vi
Abstrak ( Indonesia )........................................................................ vii
Abstract ( Inggris ) .......................................................................... viii
Kata Pengantar ................................................................................. ix
Daftar Isi ............................................................................................ xi
Daftar Tabel ...................................................................................... xiii
Daftar Gambar ................................................................................. xiv
Daftar Lampiran ................................................................................ xv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................ 14
1.2. Permasalahan penelitian ........................................... 15
1.2.1 Identifikasi Masalah ........................................... 15
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah ................................... 15
1.2.3 Rumusan Masalah ............................................. 15
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................. 16
1.4. Sistematika Penulisan ................................................ 16
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka .............................................................. 18
2.2 Landasan Teori ................................................................ 19
2.2.1 Daya Listrik .............................................................. 21
2.2.2 Energi Listrik ............................................................ 21
xi
2.2.3 Kwh Meter ................................................................ 21
2.2.4 Rumus Energi Aktif ................................................. 23
2.2.5 Tipe Pengawatan Pada Kwh Meter....................... 23
2.2.6 Jenis-Jenis Kwh Meter ........................................... 25
2.2.7 Prinsip Kerja kWh Meter Elektromekanik ............. 26
2.2.8 Bentuk kWh Meter Elektromekanik ...................... 27
2.2.9 kWh Meter Elektronik ............................................. 27
2.2.10 Prinsip Kerja Kwh Elektronik .............................. 28
2.2.11 Fitur Yang Terdapat Pada APP Elektronik ........ 30
2.2.12 Gambar Kwh Meter Elektronik ............................ 32
2.2.13 Perhitungan Perubahan Rupiah Ke Kwh................33
2.2.14 Batas Kesalahan Kwh Meter ..................................35
2.2.15 Tampilan Nilai Ukur .................................................35
2.2.16 Jenis Beban .............................................................36
2.3 Hipotesis ............................................................................ 36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Perancangan Penelitian .................................................. 37
3.2 Teknik Analisis .................................................................. 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan ................................................... 41
4.2 Implikasi Penelitian .......................................................... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ....................................................................... 54
5.2 Saran ................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1. Tabel Tampering ........................................................................ 31
Tabel 2.2. Keterangan Kode Pada KWH Meter Elektronik ...................... 31
Tabel 2.3 Daftar Pajak Penerangan Jalan ................................................. 33
Tabel 2.4 Batas Kesalahan Kwh Meter ...................................................... 35
Tabel 4.1 Spesifikasi Kwh Meter ............................................................... 41
Tabel 4.2 Beban Yang Digunakan............................................................. 41
Tabel 4.3 Data –Data Yang Diperoleh ...................................................... 42
Tabel 4.4 Data Pembanding Kwh Meter ................................................... 42
Tabel 4.5 Data Secara Fisik Kwh Meter ...............................................43
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Manual .......................................................... 44
Tabel 4.7 Hasil Setelah Pemakaian Daya Pada Kwh ............................. 45
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Kesalahan Pembacaan Kwh Meter ............. 50
Tabel 4.9 Perbedaan Jika Kwh Tidak Dipakai ............................................ 52
Tabel 4.10 perbedaan berdasarkan SPLN ................................................... 52
iii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1. Pengawatan Dari Tiang ke MCB baru Ke Meter .................. 25
Gambar 2.2. Pengawatan Dari Meter Terlebih Dahulu Baru Ke MCB ..... 25
Gambar 2.3. Gambar Fisik kWh Meter Elektromekanik ............................ 28
Gambar 2.5 Gambar Blok Diagram kWh Meter Elektronik ....................... 29
Gambar 2.6. Gambar Fisik KWh Meter Elektronika .................................. 33
Gambar 3.1 Gambar Rangkaian percobaan ............................................... 39
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Lembar Bimbingan Pertama Proyek Akhir..................................... A1-A2
Lampiran B Lembar Bimbingan Kedua Proyek Akhir ..........................................B1-B2
Lampiran C Tarif Daya Listrik (TDL)......................................................................... C1
Lampiran D Rekening Kwh Meter Elektronik Dan Kwh Meter Elektromekanik .......... D1
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman yang serba canggih seperti sekarang, banyak peralatan yang
berbahan energi listrik untuk membantu manusia dalam memenuhi
kebutuhan sehari – hari. Di Indonesia sebagian besar ibu rumah tangga
menggunakan energi listrik untuk mempermudah pekerjaan sehari-hari
yang terdiri dari memasak, mencuci dan lain-lain. Energi listrik yang
digunakan di masyarakat sebagian besar berasal dari perusahaan listrik
negara atau yang biasa disingkat dengan PLN atau nama resminya adalah
PT.PLN (Persero). PT.PLN (Persero) merupakan perusahaan yang
bergerak untuk mengatur aspek kelistrikan di Indonesia. Pelanggan PLN
bukan hanya saja kalangan rumah tangga saja namun kalangan industri.
Di setiap pelanggan satu dengan pelanggan yang lainnya memiliki
perbedaan dalam menggunakan energi listrik baik dari kalangan rumah
tangga maupun kalangan industri setiap bulannya, sehingga PLN
memerlukan adanya alat untuk mencatat besar energi listrik yang dipakai
yang disebut kWh meter. KWh meter satu fasa yang digunakan di
indonesia terdiri dari dua jenis yaitu kWh meter elektronik dan kWh meter
elektromekanik.
Pada awalnya PT.PLN (Persero) hanya menggunakan kWh meter
elektromekanik untuk mengetahui besar energi listrik yang digunakan oleh
pelanggan, atau yang biasa disebut dengan pelayanan pascabayar.
Dimana pelayanan ini pelanggan listrik membayar listrik setelah
menggunakan daya listrik tersebut. Setelah bertahun – tahun
menggunakannya, ternyata masih ada kelemahan dari kWh meter ini yaitu
masih banyak menemui pelanggan yang menunggak tagihan listrik. Oleh
karena itu, PT. PLN (Persero) mempunyai solusi yaitu dengan
menggunakan atau mengganti kWh meter elektromekanik, dan beralih
dengan menggunakan kWh meter elektronik. PLN membuat kWh meter
elektronik dengan sistem prabayar, sehingga pelanggan harus membeli
voucher khusus berupa token terlebih dahulu untuk menggunakan listrik.
KWh meter elektronik dirancang dan digunakan untuk lebih
mempermudah pengoperasian dalam penggunaan listrik dengan
menggunakan sistem prabayar. Setelah beralih ke kWh meter elektronik,
hampir sebagian besar rumah sudah menggunakannya, akan tetapi
ternyata masih banyak juga keluhan dari masyarakat dan kurang setuju
dengan adanya kWh meter elektronik. Hal tersebut disebabkan karena
adanya pemikiran dari masyarakat bahwa kWh meter elektronik kurang
baik untuk digunakan sehingga mengakibatkan banyak keraguan yang
muncul dari pelanggan terhadap PLN. Keraguan itu muncul terkait adanya
pandangan bahwa kWh elektronik itu lebih boros, ribet dalam
penggunaannya.
Ditambah lagi dengan adanya pada tahun 2008 kebijakan baru
mengenai adanya suatu keharusan dari PLN mengenai pelanggan baru
yang diwajibkan menggunakan kWh meter elektronik dan tiap proses
penambahan daya juga harus ikut beralih ke kW h meter elektronik.
Persoalan tersebut semakin menambah rasa keraguan masyarakat bahwa
kWh meter elektronik cenderung bisa dimanipulasi hasil pembacaannya
sehingga dapat menimbulkan kebingungan di masyarakat sekitar.
Sehingga PLN melakukan evaluasi dengan adanya hal tersebut yang
mengakibatkan pada tahun 2015 sampai sekarang PLN tidak mewajibkan
terkait penggunaan kWh meter elektronik hanya saja ketika ada
pemasangan baru maupun tambah daya dari pihak PLN menyarankan
untuk pemakaian kWh meter elektronik saja sehingga keputusan berada di
tangan pelanggan. sehingga Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan dari kWh meter elektronik maupun elektromekanik baik dari
segi ketelitian pembacaan kWh, sistem yang digunakan pada kedua kW h
meter tersebut ataupun keuntungan yang didapat oleh pelanggan.
Perbandingan kWh meter dilakukan untuk membantu menjawab
pertanyaan di masyarakat terkait adanya pergantian kWh meter elektronik
tersebut. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan
cara membandingan keakurasian atau error atau kesalahan pada kWh
meter, membandingkan sistem yang ada pada kedua kWh meter,
membandingkan secara fisik pada elektronik maupun kWh elektromekanik.
1.2 Permasalahan Penelitian
1.2.1 Identifikasi Masalah
Membandingkan perbedaan nilai error, cara kerja atau sistem dan
secara fisik pada kwh meter elektronik dengan elektromekanik satu fasa
yang berguna untuk membantu menjawab keraguan masyarakat dengan
adanya pergantian dari kWh meter elektromekanik menjadi kWh meter
elektronik.
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, ruang lingkup
masalah yang akan dibahas yaitu perbandingan nilai akurasi atau error
atau biasa disebut kesalahan pada kwh meter elektronik maupun
elektromekanik, mencari tahu sistem kerjanya dari kedua kWh meter
elektronik maupun kWh elektromekanik dan membandingkan secara fisik
dari kWh meter elektronik maupun elektromekanik satu fasa di PT PLN
(Persero) UP3 Tanjung Priok.
1.2.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perbedaan sistem pada kwh meter elektronik dan
elektromekanik?
2. Berapakah nilai error pada kWh meter elektronik dan elektromekanik?
3. Bagaimana perbedaan secara fisik dari kWh meter elektronik dan
elektromekanik?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Adapun tujuan proyek akhir adalah
1. Untuk memahami perbedaan sistem yang terdapat pada kwh meter
elektronik dan elektromekanik.
2. Untuk mengetahui nilai kesalahan (error) dari kWh meter elektronik
dan elektromekanik
3. Untuk membandingkan secara fisik pada kWh meter elektronik dan
elektromekanik
1.3.2. Sedangkan manfaat penelitian adalah:
1. Manfaat bagi penulis, sebagai tambahan ilmu pengetahuan dengan
mendalami serta menganalisa suatu pokok permasalahan mengenai
permasalahan pada kWh meter elektronik dan elektromekanik.
2. Pengenalan masalah yang terjadi dan solusinya sesuai dengan
kendala yang ada serta faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kwh
meter.
3. Mendapat ilmu yang bermanfaat dan didikan secara langsung oleh pakar
– pakar yang telah berpengalaman di PT PLN (Persero) dan dapat
bersosialisasi dengan masyarakat sekitar selama melakukan kerja
magang sebagai proses dalam penyusunan proyek akhir ini.
4. Manfaat bagi pembaca yaitu dapat menjadi referensi serta tambahan
pengetahuan untuk dijadikan acuan dalam pengoptimalan kerja
1.4 Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera
pada laporan magang ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab
dengan sistematika penyampaian sebagai berikut BAB I PENDAHULUAN
bab ini berisi mengenai latar belakang kerja magang, ruang lingkup, tujuan
dan manfaat kerja magang, waktu dan tempat pelaksanaan,metode
pengumpulan data dan laporan magang, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI bab ini berisikan mengenai teori berupa
pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan
dengan penyusunan laporan magang serta beberapa literature review
yang berhubungan dengan penelitian. BAB III METODE PENELITIAN
pada bab kali ini membahas mengenai persiapan yang meliputi
perencanaan dan teknik analisis. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
bab ini berisikan tentang pemapamaran dan menganalisa data-data yang
didapatkan dari hasil pengujian dan BAB V PENUTUP pada bab ini
berisikan tentang penjelasan mengenai kesimpulan akhir penelitian dan
saran - saran yang direkomendasikan berdasarkan pengalaman di
lapangan untuk perbaikan proses pengujian selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
Untuk mempermudah proses pembuatan Proyek Akhir ini, maka
diperlukan beberapa referensi yang dapat dijadikan acuan penulis, dalam
melakukan penelitian. Referensi tersebut meliputi tinjauan pustaka yang
terkait dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Salahuddin (2016) dalam penelitiannya yang berjudul
“Perbandingan energi listrik kWh prabayar dengan
pascabayar”. Terbit di jurnal energi elektrik volume V nomor 2
tahun 2016 dalam penelitiannya membahas mengenai berapa
besar energi yang dihasilkan baik pada kWh meter prabayar
dan kWh meter pascabayar.
2. Ilyas (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisa Teknis
Pencurian Energi Listrik Pada Kwh Meter 1 Phasa di PT. PLN (
PERSERO ) Rayon Ampera Palembang “. Terbit di jurnal
teliska volume 15 nomor 3 september 2014 dalam penelitinnya
membahas mengenai permasalahan pelanggaran berupa
pencurian energi listrik yang biasa terjadi pada konsumen atau
pelanggan.
3. Syartika Anggraini,Harmein Nasution, Buchari (2013) dalam
penelitiannya yang berjudul” Evaluasi Perbandingan Metode
Pembayaran Listrik Konvensional Dengan Metode
Pembayaran Listrik Prabayar Ditinjau Dari Profitabilitas
Perusahaan Di PT. PLN (Persero) Cabang Xyz “. Terbit di
jurnal e-Jurnal Teknik Industri FT USU Volume 1 Nomor 3 April
2013 dalam penelitiannya membahas mengenai perbedaan
pada sistem pembayaran yang awalnya menggunakan sistem
konvesional berubah menjadi sistem prabayar.
4. Tri Rijanto,(2019) dalam penelitiannya yang berjudul “
Perancangan Sistem KWh Meter Prabayar Pada Kamar Kos
menggunakan SMS Gateway berbasis Arduino Dengan
Notifikasi” terbit di jurnal Teknik Elektro volume 08 nomor 02
tahun 2019 penelitiannya membahas sistem kWh meter
prabayar menggunakan sistem SMS Gateway yang berbasis
Arduino.
5. Kholid Mukhlis,(2019) dalam penelitiannya yang berjudul
“Perbandingan Pemakaian Energi Di Perumahan Berbasis
kWh Meter Analog, KWh Meter Analog Elektronik Dan Meter
Token” terbit di jurnal elektro volume 01 nomor 01 tahun 2019
dalam penelitiannya membahas mengenai perbandingan
energi yang digunakan dari ketiga kWh meter tersebut
2.2. Landasan Teori
2.2.1 Daya Listrik
Daya Listrik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Electrical
Power adalah jumlah energi yang diserap atau dihasilkan dalam
sebuah sirkuit/rangkaian.Sumber Energi seperti Tegangan listrik
akan menghasilkan daya listrik sedangkan beban yang terhubung
dengannya akan menyerap daya listrik tersebut.Dengan kata
lain,Daya listrik adalah tingkat konsumsi energi dalam sebuah sirkuit
atau rangkaian listrik. Dengan rumus sebagai berikut :
P = V X I (2.1)
Keterangan:
P = Daya Listrik Watt (W)
V = Tegangan Listrik Volt (V)
I = Arus Listrik Ampere (A)
2.2.2 Energi Listrik
Energi Listrik diakibatkan oleh muatan listrik yang bergerak, yang
disebut arus listrik (I). Energi listrik banyak dimanfaatkan untuk
kebutuhan sehari-hari seperti menyalakan lampu, mengisi daya
baterai handphone,menghidupkan komputer, dan lain sebagainya.
Energi listrik yang sampai pada rumah anda mengalami proses
panjang.Sebagian besar, produksi listrik di Indonesia dilakukan oleh
Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dengan rumus sebagai berikut :
W= P X t (2.2)
Keterangan:
W= Energi Listrik (kWh)
P = Daya Listrik(watt)
t=Waktu (jam)
Daya listrik memiliki 3 jenis daya yang terdiri dari daya semu, daya
aktif dan daya reaktif yaitu:
1. Daya semu
Adalah daya yang terukur atau terbaca pada alat ukur. Daya
semu juga dapat dikatakan bahwa penggabungan dari daya
aktif dan daya reaktif.
Dengan rumus :
S = V X I (2.3)
Keterangan :
S : daya semu (VA)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus ( Ampere )
2. Daya reaktif
Adalah timbulnya daya yang diakibatkan efek induksi
magnetik pada beban induktif ( fase arus tertinggal/laging)
atau kapasitif ( fase arus mendahului/leading)
Dengan rumus :
Q = V x I x sin φ (2.4)
Keterangan :
Q = Daya Reaktif (VAR)
V = Tegangan volt ( V )
I = arus ampere (A)
3. Daya aktif
Adalah daya yang nyata atau sebenarnya
Dengan rumus
P = V X I X Cos φ (2.5)
Keterangan :
P = daya aktif ( watt)
V = tegangan volt (V)
I = Arus ampere(A)
2.2.3. KWh Meter
KWh meter adalah alat atau instrumen ukur sebagai penjumlah
pemakaian energi aktif atau dapat dijabarkan lagi bahwa Energi
(kWh) adalah sebagai bentuk pemakaian listrik, yang dikeluarkan
oleh Pusat pembangkit dan dipakai oleh beban / pelanggan.
Persamaan energi :
Beban 1 fasa = Vfasa.I.cosφ.t (kWh) (2.6)
Beban 3 fasa =√3. Vfasa-fasa.I. cos φ.t (kWh) (2.7)
Dimana :
V = tegangan (Volt)
Cos φ = faktor daya
I = arus ( Ampere)
ṭ = waktu ( Jam )
Jadi kWh adalah sebagai patokan energi, bila ditinjau dari pusat listrik
sebagai patokan energi yang dikeluarkan oleh pusat pembangkit listrik
berhubungan dengan pemakaian bahan bakar. Bila ditinjau dar i beban
(pelanggan) adalah sebagai patokannya untuk mengetahui pemakaian
energi (kWh) yang dipergunakannya.
Pemasok tenaga listrik (PLN), memasok listrik ke pelanggan dalam
bentuk tegangan (v) dan arus (I) dan dipasang pembatas arus sesuai
permintaan daya oleh pelanggan disebut alat pembatas. Bila pelanggan
berlangganan TR sebagai pembatas mempergunakan Miniature Circuit
Breaker (MCB). Bila pelanggan berlangganan TM dan TT sebagai
pembatas mempergunakan Over load relay.
Penyambungan tenaga listrik ke pelanggan, diatur dalam tarif Dasar
Listrik yang dikeluarkan oleh PT.PLN (persero), dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Daya 450 VA -197 kVA berlangganan TR
b. Daya 201 Kva – 30,5 MVA berlangganan TM
c. Daya > 30,5 MVA berlangganan
TT Penjelasan tarif diatas:
a. Langganan TR pengukurannya dibagi, sebagai berikut:
- Daya 450 VA – 41.500 VA pengukuran langsung ( tanpa
mempergunakan peralatan bantu CT)
- Daya > 41.500 VA – 197.000 VA pengukuran tak langsung
dengan mempergunakan alat bantu CT.
b. Langganan TM pengukurannya dibagi, sebagai berikut:
-TM/TM/TM pelanggan TM, diukur TM pasokan tegangan TM.
- TM/TM/TR pelanggan TM, diukur TM pasokan tegangan TR.
- TM/TR/TR pelanggan TM, diukur TR, pasokan tegangan TR.
c. Langganan TT pengukurannya dibagi, sebagai berikut:
- TT/TT/TT pelanggann TT, diukur TT pasokan tegangan TT.
- TM/TT/TM pelanggan TT, diukur TT pasokan tegangan TM
- TT/TM/TM pelanggan TT, diukur TM pasokan tegangan TM.
Pada pelanggan TR, pengukuran dan pengaman/pembatas
proteksi (APP) mempergunakan alat bantu miniatur breaker circuit
breaker (MCB) dan kWh meter, bila pelanggan > 41,5 kVA
dipergunakan tambahan alat bantu current transformator .
Pada pelanggan TT atau TM, sebagai alat pengukur dan
pembatas/proteksi disebut APP mempergunakan kWh meter, kVArh,
current transformer, potensial transformer dan over load relay dan
circuit breaker.
2.2.4 Rumus Energi Aktif
Energi Aktif merupakan hasil perkalian daya aktif dengan waktu
rumus : Energi aktif W = P x t (2.8)
atau
Energi aktif W = V x I x Cos x t (2.9)
Keterangan:
W : energi reaktif (Watt)
P : daya (Watt)
t : waktu (Jam)
V : tegangan ( Volt)
I : arus (ampere)
2.2.5 Tipe Pengawatan Pada kWh Meter
Pada pengawatannya kwh meter ada dua jenis yaitu berasal dari
tiang lalu ke MCB terlebih dahulu baru ke kW h meter dan ada yang dari
tiang ke kWh meter terlebih dahulu baru ke MCB. Perusahaan listrik
negara (PLN) menggunakan susunan yang kedua dikarenakan lebih
aman untuk pelanggan.
1. Dari tiang lalu ke MCB terlebih dahulu baru ke kwh meter
Meter
Beban
1 34 5
MCB
F
N
Gambar 2.1. pengawatan dari tiang ke MCB kemudian ke meter
keterangan gambar:
Angka 1,3,4,5 adalah angka yang digunakan sebagai simbol untuk
memasukkan kabel arus maupun kabel tegangan dan kabel netral
Ada kelemahan yang ditimbulkan yaitu:
1. Instalasi pelanggan kurang aman
2. kWh meter tidak terukur jika terjadi
gangguan Adapun Kelebihan yang ditimbulkan
yaitu:
1. Ketika terjadi gangguan pada MCB pada bagian kWh
meter tidak terkena
2. Dari tiang lalu ke kWh meter terlebih dahulu baru ke MCB
2 Dari Tiang Ke Kwh Meter Lalu Ke MCB
Meter
Beban
1 3 4 5
MCBF
N
Gambar 2.2 . pengawatan dari meter terlebih dahulu baru ke MCB
Keterangan gambar: Angka 1,3,4,5 adalah angka yang digunakan sebagai simbol untuk
memassukkan kabel arus maupun kabel tegangan dan kabel netral
Adapun kelemahan yang ditimbulkan yaitu:
1) Apabila ada arus lebih dari jaringan kWh meter terproteksi
oleh MCB
2) KWh meter mudah untuk dipengaruhi atau dapat disalah
gunakan
Ada kelebihannya yang ditimbulkan :
1) KWh meter sulit untuk dipengaruhi atau disalahgunakan
2) Apabila ada arus lebih dari jaringan kWh meter mudah
rusak kerana tidak ada proteksinya atau MCB.
2.2.6. Jenis-Jenis Kwh Meter
Adapun jenis- jenis kwh meter meliputi:
1. KWh meter elektromekanik
2. KWh meter elektronik
1. KWh Meter elektromekanik
KWh meter analog atau kWh meter elektromekanis atau yang
sekarang biasa disebut dengan pascabayar adalah jenis kwh meter
yang paling banyak digunakan di Indonesia beberapa tahun yang
lalu, namun sekarang juga masih dapat dijumpai di daerah
pedesaan.
Adapun kelebihan yang di miliki kwh meter pascabayar
1. Tak perlu repot-repot isi daya
2. Tak perlu takut sewaktu – waktu listrik mati karena voucher habis
Kerugian kwh elektromekanik
1. Apabila pemakaian melampaui batas, tagihan bisa membengkak.
2. Jika ada keterlambatan pembayaran terdapat denda dari pihak
PLN, atau bahkan kamu bisa terkena sanksi pemadaman listrik
3. Privasi berkurang, karena petugas PLN akan masuk ke area rumah
4. Rentan terjadinya tindak kejahatan yang
mengatasnamakan petugas PLN.
2.2.7. Prinsip Kerja Kwh Meter elektromekanik
Pada dasarnya kWh meter ini sama dengan kWh meter analog
mekanik akan tetapi pada kWh meter ini komponen utama adalah
mikrokontroller. Dimana arus AC yang masuk pada mikrokontroller
dirubah menjadi arus DC sehingga arus ini untuk dinstruksikan untuk
mengerakkan angka pada stand meter.
Kelebihan dari jenis kWh meter ini adalah pembayaran terstruktur
dilakukan sebulan sekali, terhindar dari kWh habis yang menyebabkan
padam listrik, pelanggan tidak perlu meluangkan waktu untuk
memasukkan kode voucher dan bias mendeteksi pencurian daya.
Kelebihan dari jenis kWh meter ini adalah sanksi pemutusan dan
denda keterlambatan pembayaran, tagihan tidak menentu, adanya
kesalahan pencatatan meter, kalibrasi sering error dan adanya tunggakan
rekening
2.2.8 Bentuk KWh Meter elektromekanik
Gambar 2.4 : Gambar kWh Meter Elektromekanik
2.2.9. kWh Meter elektronik
kWh meter elektronik menggunakan sistem prabayar yaitu
pelanggan membeli voucher/token terlebih dahulu untuk
menggunakan listrik. KWh meter elektronik dapat dikatakan sebagai
pengganti kWh meter elektromekanik. kWh meter elektronik terdapat
LED/LCD yang berfungsi untuk menampilkan informasi mengenai
pemakaian konsumsi listrik pelanggan dari peralatan listrik yang
terhubung, namun sistem pembacaan pada kWh prabayar berbeda
dengan sistem kWh elektronik. Dimana kWh meter elektronik lebih
efisien daripada pembacaan kWh meter elektromekanik karena
pada kWh meter elektronik akan membaca setiap unit atau
peralatan listrik yang dikonsumsi.
2.2.10. Prinsip Kerja KWh Meter Elektronik
Prinsip kerja pada KWh meter elektronik berbeda dengan KWh
meter elektromekanik. Ketika pada kWh meter elektromekanik
bekerja dengan prinsip induksi kumparan yang diubah ke semi
digital, berbeda dengan KWh meter elektronik yang bekerja dengan
prinsip digital tentunya. KWh meter elektronik akan bekerja
berdasarkan pemrograman yang telah “dimasukkan” ke dalam
mikroprosesornya. Di bawah ini merupaka gambaran diagram pada
kWh meter elektronik.
Gambar 2.5 Blok Diagram Kwh Meter Elektronik
sensor
PLN
MCB
Power Supply
KWH Meter
Beban
Mikrokontroler Memori
Tombol keypad
Display LCD
Adapun kelebihan elektronik dibandingkan dengan elektromekanik
diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Tidak adanya tagihan listrik biaya beban perbulannya yang
seperti dialami pada APP elektromekanik.
b) Cocok dipergunakan di rumah kontrakan, kos-kosan dan lainnya.
c) APP elektronik bebas dari permutusan karena tunggakan
seperti yang dialami oleh elektromekanik, elektromekanik
sudah menggunakan sistem digital sedangkan
elektronikmekanik sebagian besar masih menggunakan
sistem analog.
d) APP elektronik lebih mudah dalam mengontrol pemakaian
listrik, pelanggan mengetahui berapa sisa kWh yang tertera
pada layar APP elektronik dan bisa setting alarm akan
berbunyi pada sisa kwh berapa dengan menekan 456-xx
ENTER dengan XX adalah 2 digit angka sisa kwh mulainya
alarm berbunyi.
e) APP elektronik memiliki fitur yang tidak dimiliki oleh
elektronikmekanik, contoh : pengecekan tegangan dan arus
beban saat ini, jumlah kali pengisian token, histori token,
pemakaian daya saat ini dan fungsi –fungsi lainnya,
f) APP elektronik melindungi peralatan pelanggan dari drop
tegangan ataupun tegangan lebih yang bisa mengakibatkan
kerusakan pada peralatan sehingga relay APP membuka
(listrik padam dari APP), fitur ini tidak terdapat pada APP
elektromekanik.
g) APP elektronik tetap berfungsi sebagaimana semestinya
walaupun tanpa MCB dengan catatan semua token aktifasi
awal sudah di entrikan dengan baik jadi APP tetap berfungsi
walau tanpa MCB, hal ini tidak berlaku pada APP
elektromekanik yang tidak bisa memutus dari APP jika tanpa
MCB.
h) Pengukuran pemakaian pada elektronik sama dengan
elektromekanik,sehingga jika ada anggapan APP elektronik
lebih boros daripada elektronik itu SALAH, yang ada di
elektronik adalah jika sisa credit KWH habis maka APP akan
langsung padam setelah sisa kwh 0,00.
i) Setiap APP prabayar mempunyai nomor meter APP yang unik
dan berbeda beda setiap APP nya, setiap pembelian token
hanya bisa dientrikan di nomor meter tersebut tidak bisa di
input pada meter yang lain.
j) Pembelian token pulsa APP elektronik sangat mudah dan bisa
dilakukan dimana saja, dikantor pos, mini market, ATM,
internet banking, aplikasi pembayaran online, langsung ke
loket pembayaran tagihan resmi PLN dan metode
pembayaran lainnya.
k) APP elektronik tetap berfungsi sebagaimana semestinya
walaupun tanpa MCB dengan catatan semua token aktifasi
awal sudah di entrikan dengan baik jadi APP tetap berfungsi
walau tanpa MCB, hal ini tidak berlaku pada APP
elektromekanik yang tidak bisa memutus dari APP jika tanpa
MCB.
2.2.11. Fitur yang terdapat pada APP elektronik:
1. Mempunyai nomor seri unik berbeda-beda setiap APP
2. Kontaktor untuk menghubungkan atau memutuskan koneksi
listriknya
3. Low credit warning (visual dan audible) dalam artian bahwa pada
sistem kwh meter elektronik akan menginformasikan kepada
konsumen bahwa sisa token akan habis dengan cara di atur
dengan menggunakan kode 456xx
4. Tamper switch detection dalam artian bahwa dengan
menekan nomor 086 akan timbul hasil sebagai berikut:
Tabel 2.1 : Tabel Dari Tampering
08
Status tamper
Keterangan:
1. Pembukaan tutup terminal
dalam keadaan bertegangan
2. Pembukaan tutup terminal dalam
keadaan tidak bertegangan
3. Pengawatan terbalik
4. Sirkit arus dihubung singkat (
by pass)
5. Injeksi arus pada kawat fasa
atau netral
6. Kawat netral diputus kabel
SMP (missing neutral)
7. Kawat netral diputus pada
kabel SMP (saluran masuk
pelayanan ) dan dipasang alat
pengatur tegangan pada
instalasi konsumen (IML)
instalasi milik pelanggan
8. Induksi medan magnet dari
luar 400 mega tesla (mT)
5. Programable trip current dalam artian bahwa didalam kwh
terdapat relay yang berfungsi untuk mendeteksi dimana ketika
daya yang berlebih dia akan trip (relay dalam kwh meter) dan
dapat berkerja tanpa menggunakan MCB.
6. Memiliki memori yang tidak terhapuskan ( non volatile
memory) kecuali kwh prabayar mengalami kebakaran yang
mengakibatkan memori di dalam kwh meter rusak.
7. Menyimpan data historical pengisian token sebelumnya.
8. Pada display LCD dapat ditampilkan antara lain
Tabel 2.2 : keterangan kode pada kwh meter prabayar
NO Pemberitahuan Kode
A Sisa kredit kwh 37
B Daya nyala sesaat ( W, Kw) 47
C Batasan daya ( W, kW) 7
D Suplay Tegangan ( volt) 41
E Arus ( ampere) 44
F Jumlah Kwh yang dipakai 03
G Faktor daya ( cos phi) 39
H Setting batas rendah saldo
(kwh)
456xx
I Setting jeda tunda alarm 123xx
J Menerima token status
kontaktor, jumlah kWh yang
dipakai sejak dipasang,
informasi balik saat menerima
token, serta informasi lainnya.
2.2.12. Gambar kWh meter elektronik
Gambar 2.6: gambar kwh meter elektronik
2.2.13. Perhitungan Perubahan Nilai Pulsa ke Nilia kWh
Untuk menghitung berapa jumlah kWh yang didapat saat membeli
pulsa listrik, baik itu 50 ribu atau 100 ribu atau berapapun harus melihat
aspek lain yang jadi komponen hitungan yaitu TDL (Tarif Dasar Listrik)
dan PPJ (Pajak Penerangan Jalan).Sebagai gambaran, berikut
informasi TDL 2020 untuk kebutuh rumah tangga :
1. Pelanggan listrik R1 450 VA sampai dengan 900VA biaya TDL
sebesar 605 Rupiah.
2. Pelanggan listrik R1M 450 VA sampai dengan 900VA biaya TDL
sebesar 1352 Rupiah.
3. Pelanggan listrik R1 900 VA sampai dengan 1300VA biaya TDL
sebesar 1467.28 Rupiah
4. Pelanggan listrik R1 1300 VA sampai dengan 2200VA biaya TDL
sebesar 1467.28 Rupiah.
5. Pelanggan listrik R2 2200 VA sampai dengan 5500VA biaya TDL
sebesar 1467.28 Rupiah.
6. Pelanggan listrik R3 5500 VA sampai dengan 6600VA biaya TDL
sebesar 1467.28 Rupiah
Untuk pajak penerangan jalan (PPJ), masing-masing kota berbeda
beda dari yang paling kecil sebesar 3% dan yang paling besar sebesar
10
%. Berikut daftar tarif PPJ ( pajak penenrngan jalan).
Tabel 2.3 Tarif Pajak Penerangan Jalan (PPJ)
No
Kota
Persentase
Industri Industri
Non-PLN
Rumah
Tangga
1 Jakarta 3% 2,4% 1,5%
2 Bandung 10% 7% 6%
No
Kota
Persentase
Industri Industri
Non-PLN
Rumah Tangga
3 Semarang - - 6%
4 Surabaya - - 8%
5 Yogyakarta 8%
6 Bali 5%
7 Lombok 10%
8 Sukabumi 5%
9 Banten 1,5%
10 Lampung 3%
11 Palembang 5%
12 Medan 5%
13 Makasar 6%
14 Ambon 10%
15 Bangka pangkal
Pinang
7%
16 Pekanbaru 1,5%
17 Batam 3%
Adapun rumus untuk menghitung kWh meter elektronik:
1. Biaya admin, pada saat ini untuk perhitungan kWh tidak
dimasukkan lagi. Tetapi pemotongan biaya admin masih tetap
ada ( biaya admin ATM)
2. Biaya Materai , pembelian pulsa listrik dibawah Rp 250.000 tidak
ada biaya materai
3. PPJ, biaya PPJ di setiap daerah berbeda.
Nilai PPJ = Harga rupiah X PPJ daerah
Nilai token = harga rupiah – nilai PPJ (2.5)
KWh=
sedangkan untuk perhitungan kWh meter elektromekanik yaitu:
1 Total kWh = stan akhir– stan awal
2 Biaya Pemakaian = total kW h x harga daya (2.6)
3 Nilai PPJ = biaya pemakaian x PPJ daerah
4 Total pemakaian = biaya pemakaian + nilai PPJ
2.2.14 Batas Kesalahan Kwh Meter
Tabel 2.4 Batas Kesalahan kWh Meter
Nilai arus Faktor daya
Batas kesalahan (%)
0,05 Id - 0,1 Id
1 ± 1,5
0,1 Id – Imax 1 ± 1,0
0,1 Id - 0,2 Id 0,5 tgl ± 1,5
0,2 Id – Imax 0,5 tgl ± 1,0
Catatan : tgl = tertinggal (lagging)
2.2.15 Tampilan Nilai Ukur
Informasi dapat diperlihatkan oleh tampilan register mekanik atau
elektronik. Dalam hal tampilan elektronik diperlukan memori tak-
terhapus minimum sebesar 2 kBytes. Bilamana meter tidak mendapat
catu daya, tampilan elektronik harus tetap terlihat. Satuan utama untuk
nilai terukur harus kilowatt-jam (kWh).Satuan utama untuk nilai terukur
harus kilowatt- jam (kWh) dan kesalahan nilai tampilanpada register
mekanik dengan penyimpan data (memori) tidak boleh melebihi 0,5
%,tampilan harus mampu mencatat dan menampilkan sekurang-
kurangnya 6 angka, terdiridari 5 angka satuan dan 1 desimal .
2.2.16 Macam Macam Beban
Beban resistif adalah beban listrik pada rangkaian listrik AC, yang
diakibatkan oleh peralatan listrik dengan sifat resistif murni, sehingga beban
tersebut tidak mengakibatkan pergeseran fasa arus maupun tegangan listrik
jaringan. Beban resistif dihasilkan oleh alat-alat listrik yang bersifat murni
tahanan (resistor) seperti pada elemen pemanas dan lampu pijar. Beban
resistif ini memiliki sifat yang “pasif”, dimana ia tidak mampu memproduksi
energi listrik, dan justru menjadi konsumen energi listrik. Resistor bersifat
menghalangi aliran elektron yang melewatinya (dengan jalan menurunkan
tegangan listrik yang mengalir), sehingga mengakibatkan terkonversinya
energi listrik menjadi panas. Beban Kapasitif adalah suatu alat yang
membutuhkan daya listrik, dan memiliki kemampuan Kapasitansi yaitu
kemampuan untuk menyerap dan menyimpan energi listrik dalam waktu
sesaat. Beban Induktif adalah beban listrik pada rangkaian listrik AC, yang
diakibatkan oleh peralatan listrik dengan sifat induktif murni
,sehingga beban tersebut mengakibatkan pergeseran fasa arus yang
terlambat sejauh 90° dari tegangan listrik jaringan
2.2.17 Kelas Kwh Meter
Tabel 2.5 Kelas Kwh Meter
Kelas meter Faktor daya
2 S 0,5 S
1,0
2,0
±0,1% ±0,2% ±0,3 % ±0,4 %
1
±0,3% ±0,4% ±0,5 % ±0,6 % 0,5 tgl
2.3 Hipotesis
Mengenai percobaan kali ini yang berjudul analisis perbandingan
kWh meter elektronik dan kWh meter elektromekanik satu fasa di
PT.PLN UP3 Tanjung Priok menghasilkan pemikiran yang menunjukkan
bahwa baik dari segi nilai error, cara kerja dan secara fisik yang lebih
baik terdapat pada kwh meter elektronik dibandingkan pada kWh meter
elektromekanik. Pemikiran ini muncul dengan alasan bahwa sistem yang
digunakan pada kW h meter prabayar yaitu menggunakan sistem digital .
Mulai
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Perencanaan penelitian
Gambar 3.1 Diagram Alur Kegiatan
Hasil dan Pembahasan
maupun kWh elektromekanik
Membandingkan nilai akurasi, sistem, secara fisik pa
Tidak
Ya
Berdasarkan kerangka kerja penelitian yang telah digambarkan di atas, maka
dapat diuraikan pembahasan masing-masing tahap dalam penelitian adalah
sebagai berikut :
1 Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan pencarian landasan-landasan teori yang
diperoleh dari berbagai buku, jurnal dan lain-lain untuk melengkapi
perbendaharaan konsep dan teori, sehingga memiliki landasan dan
keilmuan yang baik dan sesuai.
2. Identifikasi Masalah
Pada tahap ini dilakukan pengamatan secara langsung di
lapangan tempat peneliti melakukan penelitian, dalam hal ini tempat
penelitian akan dilakukan di PT. PLN (Persero) UP3 Tanjung Priok.
3. Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data dengan
metode wawancara dan observasi untuk melakukan pengamatan
dan analisa terhadap objek penelitian sehingga mendapatkan data
dan informasi yang dibutuhkan peneliti. Adapun sampel yang akan
digunakan sebagai acuan dalam pengambilan data meliputi
spesifikasi kWh meter baik kwh meter elektronik maupun kWh
meter elektromekanik, mencari tegangan yang terdapat di kWh
meter elektronik maupun kWh meter elektromekanik, arus yang
terdapat di kwh meter baik kwh meter elektronik maupun kWh meter
elektromekanik dan yang terakhir yaitu berdasarkan faktor daya
yang terbaca pada kwh meter elektronik dan kWh meter
elektromekanik.
4. Melakukan Pengujian Pada KW h Meter elektronik dan elektromekanik
Pada tahapan ini dilakukan pengujian pada kWh meter elektronik dan
elektromekanik dengan cara teknik audit dengan melakukan hitung uji
dan observasi. Dengan melakukan beberapa percobaan untuk
mendapatkan nilai error kWh meter yang lebih akurat.
5. Melakukan Perbandingan Nilai Akurasi ( ketelitian) Pada KW h Meter
elektronik dan kW h Meter elektromekanik.
Pada tahap ini dilakukan membandingkan nilai akurasi ( ketelitian )
pada kWh meter elektromekanik dan kWh meter elektronik.
Perbandingan dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh pada
saat pengujian kwh meter dilakukan, sehingga dapat mempermudah
untuk mengetahui lebih akurasi mana antara kwh meter
elektromekanik maupun kwh meter elektronik.
6. Hasil dan Pembahasan
Pada tahap ini merupakan tindakan selanjutnya setelah
mengetahui nilai akurasi pada kedua kwh meter yang kemudian data
yang diperoleh untuk dikaji dan dianalisa berdasarkan data yang
diperoleh. Sehingga tujuan penelitian ini dapat hasil yang lebih akurat
dan sesuai.
3.2. Teknik Analisis
3.2.1.Perhitungan KW h Meter
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis statistik deskriptif. Di mana dalam penelitian ini akan dilakukan
pengkajian terhadap data-data teknis yang terjadi pada kWh meter
elektronik maupun elektromekanik di UP3 Tanjung Priok, data-data
yang telah didapatkan selanjutnya diolah untuk didapatkan indeks yang
diinginkan yaitu kesalahan pembacaan pada kW h meter elektronik
maupun kWh meter elektromekanik yang kemudian data tersebut akan
dideskripsikan pada saat proses penganalisaan data. Adapun tingkat
ketelitian ( akurasi) pada kwh meter yaitu sesui dengan kelas yang ada.
Pada saat ini nilai standar yang digunakan pihak PLN yaitu kelas 1
sehingga nilai kesalahan yang mendekati angka satu tersebut dapat
dikatakan sebagai nilai akurasi yang baik. Adapun rumus untuk
menghitung nilai kesalahan yang ada sebagai berikut :
nx 3.600.000 td = (3.1)
v x i x cos phi x konstanta meter
(3.2)
keterangan:
n = Jumlah putaran kWh meter yang ditentukan ( diukur)
v= Tegangan ( Volt)
I = Arus ( Ampere)
Cos phi = faktor daya
Konstanta = konstanta kWh meter (putaran/ kWh)
ds = waktu sesuai pengukuran (detik)
dt = waktu n putaran piringan KWh meter ( detik)
konstanta meter = impuls/kwh
3.2.2. Gambar rangkaian percobaan
Meter
Beban
1 3 4 5
MCBF
N
Gambar 3.1. rangkaian percobaan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pada penelitian yang berjudul perbandingan antara kWh
meter elektronik dengan kWh elektromekanik pengambilan
data yang berada di PT.PLN (Persero) UP3 Tanjung Priok.
Pada bagian transaksi energi. Adapun jenis-jenis data yang
akan dipaparkan bertujuan untuk menyempurnakan
penelitian.
Berikut merupakan data-data yang diperoleh pada percobaan
kali ini :
Tabel 4.1 Spesifikasi kWh meter
Kwh Meter Elektronik
Kwh Meter Elektromekanik
Merek hexing Merek itron
Tipe meter tunggal Tipe meter tunggal
Pengawatan fasa tunggal 2
kawat
Pengawatan fasa tunggal 2
kawat
No seri 901129 tahun 2015 No seri 11642833 tahun 2011
Tegangan 230 volt Tegangan 230 volt
Arus 5 (60)A Arus 5 (40) A
Nilai sampling 4 kHz Nilai sampling 7 kHz
Frekuensi 50 Hz Frekuensi 50 Hz
Konstanta meter 1600
imp/kWh
Konstanta meter 1600
imp/kWh
Kelas 1 Kelas 1
Tanda segi empat dobel Tanda segi empat dobel
Tabel 4.2 Beban Yang Digunakan Percobaan
Tabel 4.3 Data-Data Akurasi Yang Diperoleh
Arus
(Ampere)
Tegangan
(volt)
Cos φ
Ts
(detik)
Kelas
kWh
Percobaan
1 4,5 235,4 0,85 11,26 1
Percobaan
2 1,65 233,3 0,75 28,97 1
Percobaan
3 1,62 233,3 0,70 29,06 1
Tabel 4.4 Data Pembanding Kwh Meter
Data kWh elektronik Data KWh elektromekanik
Pembelian token Rp 500.000
Nilai PPJ untuk jakarta 3%
Tarif daya 4400 VA = 1467,28
Stan awal = 3367
Stan akhir = 3697
Nilai PPJ sebesar 3%
Gambar
Nama
gerindra
mesin kopi
Kompor listrik
Tabel 4.5 Data Secara Fisik Pada KWh Meter Elektronik
Maupun KWh Elektromekanik
Bagian Fisik KWh Elektronik
LCD Optical port
Display
3 Lampu
ID pelanggan Indikator
keypad
segel
Nameplat
Tutup Terminal
Bagian Fisik KWh Elektromekanik
Register
3 lampu
indikator
Segel
Nameplat
Berdasarkan tabel gambar diatas pada kWh meter baik
elektronik maupun elektromekanik. Dari segi tampilan kWh
meter memiliki perbedaan yang terletak pada tombol keypad
pada kWh elektronik dan di kWh meter elektromekanik tidak
ada. Tombol keypad dibuat untuk menginput token. Kemudian
terdapat perbedaan pula dibagian tampilan layar lcd yang
terdapat pada kWh meter elektronik sedangkan pada kWh
elektromekanik terdapat register namun memiliki fungsi yang
sama yaitu untuk menampilkan hasil pemakaian energi listrik
pada pelanggan. Adapun gambar yang dapat dilihat hanya fisik
saja tapi kita sudah dapat membandingkanya sebagai berikut:
Setiap kW h meter terkadang juga memiliki kesalahan dan
presentase kesalahan dari setiap kW h meter pun berbeda –
beda, tergantung pada jenis dan pembuatan kWh meter
tersebut.Dibawah ini merupakan hasil perhitungan manual
yang dilakukan menggunakan beban resistif selama 30 menit
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
kWh = P x t
P = V x I x Cos φ
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Manual
Arus
(A)
Tegangan
(V)
Waktu
(Jam)
Cosφ
Daya
(Watt)
Energi
(kWh)
Percobaan
1 4,5 A 235,4 V 0,5 0,85 529,65 0,26
Percobaan
2 1,65 A 233,3 V 0,5 0,75 288,70875 0,14
Percobaan
3 1,46 A 236,6 V 0,5 0,70 241,8052 0,12
Tabel diatas merupakan energi yang digunakan beban dalam
waktu yang sama menghasilkan daya yang berbeda. Hal tersebut
disebabkan tegangan dari sumber PLN yang selalu berubah ubah
(tidak konstan). Hal ini juga mengakibatkan arus yang berbeda pada
beberapa percobaan. Perbedaan arus tersebut dapat menyebabkan
energi (kWh) yang dikonsumsi beban juga berbeda.
Tabel 4.7 Tabel Hasil Setelah Adanya Pemakaian Pada KWh
Meter
Elektronik
Elektromekanik
Awal Akhir Awal Akhir
Percobaan 1 18,29 18,03 682 708
Percobaan 2 18,03 17,89 708 722
Percobaan 3 17,89 17,77 722 734
Berdasarkan tabel hasil pengukuran diatas dapat diketahui bahwa
penggunaan kW h elektronik maupun elektromekanik dalam
mengeluarkan daya yaitu sama. Dikarenakan ketelitian yang
digunakan yaitu sama dan beban yang digunakan juga sama.
Hanya saja ketika pada elektronik yang dilihat dari kurangnya kwh
meter setelah ada penggunaan beban sedangkan pada kWh meter
elektromekanik terdapat kenaikan angka pada register setelah
adanya pemakaian energi. Pengurangan energi kWh meter
elektronik sebesar 0,52 kWh dan pertambahan angka register pada
kWh meter elektromekanik sebesar 52 kWh. Sehingga dapat
diketahui bahwa sistem kWh eletronik untuk menampilkan
penggunan energi yang dikonsumsi yang ditampilkan pada layar
LCD yaitu berdasarkan pengurangan energi setelah pemakaian
energi listrik sedangkan pada kWh meter elektromekanik dapat
diketahui bahwa menampilkan sisa pemakaian pada pelanggan
melalui adanya kenaikan angka pada register. Kenaikan angka
tersebut yang digunakan PLN untuk menghitung biaya yang
harus dibayar oleh pelanggan setiap bulannya.
Adapun perhitungan yang digunakan sebagai berikut
dengan Rumus :
td =
kesalahan kWh =
1. Percobaan pertama ( kWh elektronik )
td =
=
= 12, 49 detik
% =
=
= 0,1%
2. Percobaan kedua ( kWh elektronik )
td =
=
= 38,9 detik
% =
=
= 0,34%
3. Percobaan ketiga ( kWh elektronik )
td=
=
=47,14 detik
% =
=
= 0,31 %
4. Percobaan pertama ( kWh Elektromekanik)
td=
=
= 12,47 detik
% =
x 100%
=
= 0,1%
5. Percobaan kedua (kWh elektromekanik )
td=
=
= 43,3 detik
% =
=
= 0,2 %
6. Percobaan ketiga ( kWh Elektromekanik)
td=
=
= 42,5 detik
% =
=
= 0,4%
Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui nilai error pada kWh
meter dengan arus dan tegangan yang berbeda dengan konstanta meter
yang sama menghasilkan nilai error yang baik yaitu dibawah satu persen
dan tidak kurang dari satu persen. Konstanta meter yang digunakan yaitu
konstanta meter sebesar 1600 imp/kWh. Konstanta meter 1600 imp/kWh
yaitu nilai yang menyatakan hubungan antara energi yang tercatat oleh
meter dengan nilai uji keluaran yang bersesuaian pada kWh meter.
Tabel 4.8 Perhitungan Dari Kesalahan Pembacaan KWh
Meter
Presentase kesalahan %
kWh meter elektronik kWh meter elektromekanik
Cosφ
Watt
Error
%
kelas Cos
φ
Watt
Error
%
Kelas
Percobaan
1 0,85 529,65 0,1% 1 0,85 529,6
5
0,1% 1
Percobaan
2 0,75 288,70
875 0,34% 1 0,75 288,7
0875 0,2% 1
Percobaan
3 0,70 241,80
52 0,31% 1 0,70 241,8
052 0,4% 1
Berdasarkan hasil dari ketiga percobaan diatas dapat
dilihat bahwa nilai error yang bertujuan untuk mengetahui bahwa
kWh meter elektronik maupun kWh elektromekanik masuk dalam
tipe ketelitian kWh meter kelas satu. Karena kriteria eror masuk
kelas 1 dapat diketahui bahwa eror yang di dapat pada perhitungan
tidak boleh lebih dari angka 1% dan tidak boleh kurang dari angka
1%. Sedangkan hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa nilai
eror dibawah angka satu persen dan tidak kurang dari angka 1%.
Angka 1% merupakan batas ketentuan ketelitian pada kWh meter,
sehingga hasil diatas dapat masuk ke kategori kelas satu. Kelas
pada kWh meter bertujuan untuk mengetahui bagus atau tidaknya
suatu kWh. Dari data diatas menunjukkan hasil error yang berbeda-
beda yaitu pada kWh meter elektronik sebesar 0,1%, 0,34%, 0,31%
sedangkan eror pada kWh meter elektromekanik sebesar 0,1%,
0,2% dan 0,4% disebabkan karena nilai tegangan dan nilai arus
dan faktor daya yang dihasilkan berbeda-beda. Nilai error diatas
dapat digunakan untuk kWh meter yang berdaya mulai 900 VA.
Dengan persentase kesalahan tersebut menunjukkan
ketelitian antara kWh meter elektronik dan kWh meter
elektromekanik yaitu sama dan dapat digunakan pada pelanggan.
Ketika kWh meter tidak dapat digunakan ketika hasil perhitungan
dibawah angka satu persen yaitu -1% dan lebih dari angka satu
persen. Maka kWh meter perlu dilakukan pengkalibrasian. Apabila
tidak dilakukan pengkalibrasian maka kwh meter tidak dapat
mengukur energi listrik dengan baik . Pengecekan pengkalibrasian
dilakukan atau dapat dilakukan pergantian kWh meter pada umur
10 sampai 15 tahun. Untuk kWh meter elektronik yaitu 10 tahun
dan untuk kWh meter elektromekanik selama 15 tahun .
Untuk membandingkan lebih hemat mana antara kWh meter
elektronik dengan kWh meter elektromeknik dapat dilakukan
dengan menghitung pemakaian setiap bulannya seperti di bawah
ini:
Perhitungan pemakaian pada kWh meter elektronik
1. Nilai PPJ = ( Rp 500.000 x 3%)
= Rp 15.000
2. Nilai token = Rp 500.000 - 15.000
= Rp 485.000
3. kwh yang didapat = nilai token
Rp/kWh
= Rp 485.000
1467,28
=330,5 kWh
Jadi, dengan daya 4400 VA ketika membeli token sebesar Rp500.000
akan didapat jumlah kWh sebesar 330,5 kWh.
Sedangkan perhitungan pemakaian kWh pada elektromekanik
1. Pemakaian KW h = Stan Akhir – Stan Awal
= 3697 – 3367
= 330 kWh
2. Biaya Pemakaian = total kW h x harga daya
= 330 x Rp 1467,28
= Rp 484.202,4
3. Nilai PPJ = biaya pemakaian x 3%
= Rp 484.202,4x 3%
= Rp 14.526,072
4. Total pemakaian = biaya pemakaian + nilai PPJ
= Rp 484.202,4 + Rp 14.526,072
= Rp 498.728,472
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa baik
kWh meter elektronik maupun kWh meter elektromekanik yaitu sama,
setiap bulannya untuk pelanggan daya 4400 VA untuk keperluan listrik
seharga Rp 500.000 akan mendapatkan kWh sama sebesar yaitu 330
kWh setiap pembeliannya .Yang membedakan pada kedua kWh meter
tersebut yaitu pada sistem mendapatkan kWhnya. Ketika pada kWh
meter elektronik untuk mendapatkan kWh harus membeli token
terlebih dahulu sebesar Rp 500.000. sehingga sistem yang digunakan
yaitu dari bentuk rupiah diubah ke bentuk pulsa (token) dalam satuan
kWh sedangkan pada pengguna kWh meter elektromekanik diketahui
pemakaiannya terlebih dahulu setiap bulannya. Sehingga dengan
pemakaian 330 kWh makan akan membayar Rp 498.728,472 setiap
bulannya. Besar pemakaian diketahui dari kegiatan rutin PLN yang
berupa catat meter (cater) setiap bulannya yang kemudian diubah ke
bentuk rupiah dan menjadi tagihan pembayaran listrik setiap bulanya.
Sehingga dengan sistem yang berbeda inilah pengguna kWh meter
elektronik bisa mengatur pemakaian energinya sendiri dibandingkan
pengguna kWh meter elektromekanik tidak dapat mengatur
pemakaiannya.
Tabel 4.9 Perbedaan jika kWh tidak dipakai
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa keuntungan yang
didapat oleh pelanggan terdapat pada daya beban pada kedua kWh
meter tersebut yang terlihat bahwa ketika pelanggan listrik menggunakan
kWh meter elektronik tidak dikenai biaya rekening minimum atau biasa
disebut daya beban sehingga ketika listrik tidak digunakan dalam jangka
panjang seperti satu atau dua tahun tidak dikenakan tagihan rekening.
Namun, berbeda dengan kWh meter elektromekanik yaitu adanya biaya
rekening minimum yang ditanggung oleh pelanggan listrik kWh meter
jenis elektromekanik. Untuk daya 4400 VA dengan perhitungan 40 ( jam
nyala ) x daya tersambung (kVA) x Biaya pemakaian menghasilkan Rp
258.241,28 setiap bulan yang harus dibayar ke PLN.
Tabel 4.10 Perbedaan Berdasarkan SPLN
kWh meter Elektronik kWh meter elektromekanik
Tidak dikenakan rekening minimum
(daya beban)
Dikenakan rekening minimum
(daya beban) Pada beban daya
4400 VA maka menjadi 40 x 4400
VA = 176.000 VA = 176 KVA (176
x Rp 1467,28= Rp 258.241,28)
membayar sebesar Rp
258.241,28 setiap bulannya.
Elektronik Elektromekanik
Dapat melakukan pembacaan
secara langsung dan dapat
juga dilakukan pembacaan
secara jarak jauh
Hanya dapat melakukan
pembacaan secara
langsung
Terdapat tarif ganda Tidak terdapat tarif ganda
T
Tabel 4.11 Persamaan Berdasarkan SPLN
PERSAMAAN
Memiliki persentase kesalahan yang sama
Memiliki indek kelas yang sama
Memiliki kesamaan pada pemasangan dalam
Memiliki persamaan di bagian penghantar yang disentuh
Memiliki tahanan isolasi yang sama
2.4 Implikasi
Dari hasil dan pembahasan di atas pada PT PLN UP3 Tanjung
Priok pada bagian transaksi energi dapat disimpulkan bahwa
perbedaan kWh meter elektronik dan kWh elektromekanik dapat
terilahat jelas pada bentukan fisiknya yaitu terletak pada kWh
elektronik yang terdapat layar LCD sedangkan pada kWh
elektromekanik terdapat register. Namun keduanya memliki fungsi
yang sama yaitu untuk melihat energi yang digunakan dan terletak
pada adanya rekening minimum (daya beban) pada elektromekanik.
Sedangkan dari nilai ketelitianya itu sama yaitu sebesar 1 yang mana
keduanya masuk ke kelas satu.sehingga keteletian yang baik pada
kWh meter sebesar 1 dan energi yang dikelurkan selama beban yang
digunakan juga sama maka pengeluaran daya yang digunakan juga
sama.
Tidak terdapat rotor meter Terdapat rotor meter
Tidak terdapat elemen penggerak motor
Terdapat elemen penggerak
motor
Tidak terdapat elemen pengerem pada
motor Terdapat elemen pengerem motor
Tidak terdapat torsi dasar
Terdapat torsi dasar
BAB V
PENUTUP
5.1 kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan di atas pada PT PLN UP3 Tanjung
Priok pada bagian transaksi energi dapat disimpulkan bahwa
perbedaan kWh meter elektronik dan kWh elektromekanik yang
bertujuan untuk menjawab keraguan masyarakat dengan adanya
pergantian kWh meter elektromekanik menjadi kWh meter elektronik
sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan secara sistem pada kWh meter elektronik
dan kWh meter elektromekanik dilihat dari adanya rekening
minimum (daya beban) pada kWh meter elektromekanik
sedangkan untuk kWh meter elektronik tidak terdapat biaya
rekening minimum (daya beban). Adapun untuk biaya rekening
minimum (daya beban) untuk kwh meter elektromekanik dengan
daya 4400 VA sebesar Rp 258.241,28 setiap bulannya .
2. Perbedaan sistem dari kWh meter elektronik dan kWh meter
elektromekanik terdapat pada sistem mendapatkan energi listrik
ketika kWh meter elektronik membeli token sedangkan kWh
elektromekanik dengan tagihan setiap bulannya. Ketika kwh
meter elektronik dari rupiah diubah ke token. Untuk daya
4400VA membeli token Rp 500.000 akan mendapatkan energi
sebesar 330,5 kWh sedangkan kWh meter elektromekanik dari
penggunaan mencapai 330 kWh akan membayar tagihan setiap
bulannya sebesar Rp 498.728,472.
3. Berdasarkan nilai eror atau kesalahan ata ketelitian kWh pada
kWh elektronik didapatkan angka sebesar 0,1%, 0,34%, 0,31%
sedangkan kWh elektromekanik didapatkan angka sebesar
0,1%, 0,2% dan 0,4% terlihat bahwa kedua kWh meter memiliki
ketelitian yang sama dan membuktikan bahwa hasil perhitungan
tersebut dapat masuk kelas kWh.
4. Berdasarkan fisiknya terlihat jelas bahwa kWh meter elektronik
dan kWh meter elektromekanik terdapat perbedaan diantaranya
terdiri dari tarif ganda yang hanya terdapat di kWh meter
elektronik saja dan dapat membaca dengan jarak jauh maupun
secara langsung sedangkan kWh meter elektromekanik tidak
bisa seperti pada tabel 4.10 sedangkan persamaan dari kedua
kWh tersebut terdapat pada persamaan kelas, indeks,
pemasangan dalam dan persentase kesalahan yang sama.
5.2.Saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan yaitu:
5. Lebih teliti dalam menghitung kedipan impuls dengan stopwatch
6. Lebih berhati – hati dalam memasang jumper pada AVO
meter supaya data terlihat dengan jelas
7. Lebih disiapkan beban yang akan diukur sebelum
diadakannya percobaan
DAFTAR PUSTAKA
[1] Salahuddin. Perbandingan energi listrik kwh prabayar dengan
pascabayar 1. 2016;V:11-20.
[2] Ilyas. analisa teknis pencurian energi listrik pada kwh meter 1 phasa di
PT . PLN ( Persero ). 2014;15:30-36.
[3] Syartika Anggraini, Harmein Nasution B. Evaluasi Perbandingan
Metode Pembayaran Listrik Konvensional Dengan Metode
Pembayaran Listrik Prabayar Ditinjau Dari Profitabilitas Perusahaan
Di Pt. Pln (Persero) Cabang Xyz. J Tek Ind USU. 2013;1(3):25-30.
[4] Ir. Wahyudi Sarimun N., MT. 2011. dalam bukunya yang berjudul
buku saku pelayanan teknik .Menjelaskan tentang alat pembatas dan
pengukur.
[5] Hamdi Reza. Dalam aplikasi panduan APP prabayar versi 4.00
[6] Tri Rijanto.perancangan sistem kWh meter prabayar pada kamar kos
menggunakan SMS gateway berbasis arduino dengan
notifikasi.2019;V;08
[7] kholid Mukhlis.Perbandingan pemakaian energi di perumahan
berbasis kWh meter analog mekanik, kWh meter analog dan kWh
meter token.2019;V;01
[8] SPLN D3.005-1 : 2008. Meter Statik Energi Aktif fase Tunggal
kelas : 1,0. Jakarta Selatan : PT.PLN (Persero) Jalan Trunojoyo
Blok M-I/135, Kebayoran Baru
[9] SPLN D3.009-1:2016. Meter Statik Energi Aktif Fase Tunggal
Prabayar dengan sistem standar transfer specification (STS).
Jakarta Selatan : PT.PLN (Persero) Jalan Trunojoyo Blok M-I/135,
Kebayoran Baru.
[10] SPLN D3.005-2:2008.Kotak KWh Meter Elektromekanik
Terpusat bagian 1: kWh meter satu fase Tunggal. Jakarta Selatan :
PT.PLN (Persero) Jalan Trunojoyo Blok M-I/135, Kebayoran Baru
52
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
a. Data Personal
NIM : 2017-71-028
Nama : Wiyanti
Tempat / Tgl. Lahir : Wonosobo, 09 Februari 1998
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum kawin
Program Studi : D3 – Teknologi Listrik
Alamat Rumah :Talunamba RT 03/RW 01 Kelurahan Jonggolsari,
Kecamatan Leksono,Kabupaten Wonosobo, Provinsi
Jawa Tengah.
Telp : 085870597141
Email : [email protected]
Personal Web : -
b. Pendidikan
Jenjang Nama Lembaga Jurusan Tahun Lulus
TK TK Mardisari 2004
SD SD N 1 Jonggolsari 2010
SMP SMP N 1 Leksono 2013
SMA SMA Muhammadiyah Wonosobo IPA 2016
Demikianlah daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 21 Juli 2020
Mahasiswa
Wiyanti
A1
Lampiran A Lembar Bimbingan Pertama Proyek Akhir
INSTITUT TEKNOLOGI-PLN
LEMBAR BIMBINGAN PROYEK AKHIR
Nama Mahasiswa : Wiyanti
NIM : 2017-71-028
Program Studi : Teknologi Listrik
Jenjang : Diploma
Pembimbing Utama ( Materi ) : Retno Aita Diantari.,ST,.MT.
Judul Tugas Akhir : Perbandingan KWh Elektronik Dan KWh
Elektromekanik Satu Fasa di PT PLN
(Persero) UP3 Tanjung Priok
Tgl Materi Bimbingan
Paraf
Pembimbing
14/02/2020 Membahas terkait judul proyek akhir
27/02/2020 Membahas bab 1 terkait isi dalam latar
Belakang, tujuan dan manfaat dalam
Penelitian, rumusan masalah pada Proyek
akhir.
28/02/2020 Membahas bab 2 terkait isi, terkait landasan
Teori yang akan digunakan pada Proyek
Digitally signed by Retno Aita Diantari, S_T_, M_TDate: 2020-07-21 11:24:10
A2
Tgl Materi Bimbingan
Paraf
Pembimbing
akhir
18/03/2020 Membahas bab 3 terkait isi,perencanaan
Penelitian , pembuatan flowchart pada
proyek akhir
22/03/2020 Membahas bab 4 terkait isi tabel
perbedaan secara fisik pada kWh meter
02/04/2020 Membahas bab 4 terkait rumus
perhitungan yang akan digukan
22/04/2020 Membahas bab 4 terkait rumus ketelitian
Pada kWh meter
06/05/2020 Membahas bab 4 tentang implikasi
14/05/2020 Membahas bab 5 membahas kesimpulan
Yang tepat untuk hasil penelitian tersebut
03/06/2020 Membahas lampiran tentang isi ucapan
Terima kasih yang teapat untuk laporan
Proyek akhir ini
14/06/2020 Membahas isi kata pengantar pada
laporan proyek akhir yang teapat
16/06/2020 Membahas dari bab 1-5 terkait
kesesuaian pada pedoman proyek akhir
17/07/2020 Membahas terkait lampiran yang akan
digunakan pada proyek akhir
Digitally signed by Retno Aita Diantari, S_T_, M_TDate: 2020-07-21 11:24:29
B1
Lampiran B Lembar Bimbingan Kedua Proyek Akhir
INSTITUT TEKNOLOGI-PLN
LEMBAR BIMBINGAN PROYEK AKHIR
Nama Mahasiswa : Wiyanti
NIM : 2017-71-028
Program Studi : Teknologi Listrik
Jenjang : Diploma
Pembimbing kedua : Rinna Hariyanti,ST.,MT.
Judul Tugas Akhir : Perbandingan KWh Elektronik Dan KWh
Elektromekanik Satu Fasa di PT PLN
(Persero) UP3 Tanjung Priok
Tgl Materi Bimbingan
Paraf
Pembimbing
15/02/2020 Membahas secara garis besar
susunan proyek akhir dari bab 1 sampai
bab 5
26/02/2020 Membahas bab 1 terkait susunan
dalam latar belakang, tujuan dan manfaat
Penelitian, rumusan masalah pada Proyek
akhir.
Digitally signed by Rinna HariyatiDN: CN=Rinna Hariyati, [email protected]: I am the author of this documentLocation: your signing location hereDate: 2020-07-23 13:51:25Foxit Reader Version: 9.7.2
Rinna Hariya
ti
B2
Tgl Materi Bimbingan
Paraf
Pembimbing
29/02/2020 Membahas bab 2 terkait susunan landasan
Teori pada Proyek akhir
19/03/2020 Membahas bab 3 terkait susunan
Perencanaan penelitian , pembuatan
flowchart padaproyek akhir
20/03/2020 Membahas bab 4 terkait susunan tabel
perbedaan secara fisik pada kWh meter
03/04/2020 Membahas bab 4 terkait susunan rumus
perhitungan yang akan digukan
05/04/2020 Membahas bab 4 terkait susunan
rumus ketelitian pada kWh meter
07/05/2020 Membahas bab 4 susunan tentang implikasi
15/05/2020 Membahas bab 5 susunan penulisan
Kesimpulan
28/06/2020 Membahas susunan lampiran tentang isi
ucapan terima kasih Proyek akhir
19/06/2020 Membahas susunan kata pengantar pada
laporan proyek akhir yang tepat
21/06/2020 Membahas dari bab 1-5 terkait
kesesuaian pada pedoman proyek akhir
16/07/2020 Melakukan pengecekan susunan proyek
Akhir sesuai dengan pedoman
Digitally signed by Rinna HariyatiDN: CN=Rinna Hariyati, [email protected]: I am the author of this documentLocation: your signing location hereDate: 2020-07-23 13:52:15Foxit Reader Version: 9.7.2
Rinna Hariyati
C1
Lampiran C Tarif Daya Listrik (TDL)
D1
Lampiran D Rekening KWh Meter Elektronik dan Elektromekanik