Inovasi Kel Mekarsari
-
Upload
kelurahan-mekarsari -
Category
Documents
-
view
238 -
download
3
Transcript of Inovasi Kel Mekarsari
Selayang PandangKELURAHAN MEKARSARI
(INOVASI, PROGRAM DAN PRODUK UNGGULAN)
PEMERINTAH KOTA BANJARKECAMATAN BANJAR
Jl. Tentara Pelajar No.08 Telp. 0265-744323 Kode Pos 46321 Prov. Jawa Barat
Website : kelurahanmekarsari.banjarkota.go.id
A.GAMBARAN UMUM KELURAHAN MEKARSARI
Kelurahan Mekarsari merupakan daerah dataran rendah yang
mempunyai ketinggian wilayah antara 32 M dari permukaan laut (DPL). Luas
wilayah ini adalah 285,260 Ha. Secara administratif, Kelurahan ini terdapat
dalam wilayah Kecamatan Banjar.
Adapun batas-batas Kelurahan Mekarsari adalah sebagai berikut :
- Sebelah utara : Kelurahan Banjar
- Sebelah timur : Kelurahan Hegarsari
- Sebelah selatan : Desa Binangun
- Sebelah barat : Kelurahan Banjar
Berdasarkan geografi Kelurahan Mekarsari termasuk pada iklim yang
dipengaruhi oleh pergeseran matahari, yakni bulan kering dominan dari
bulan April s/d bulan Agustus dan bulan basah pada bulan September s/d
bulan Maret. Suhu udara rata-rata adalah 33 derajat celsius dengan curah
hujan pada bulan basah 2,645 Mm/tahun.
Kelurahan Mekarsari terdiri dari 99 RT dan 25 RW yang terbagi dalam
5 lingkungan, yakni :
1. Lingkungan Cimenyan 1
2. Lingkungan Cimenyan 2
3. Lingkungan Sukarame
4. Lingkungan Sumanding Wetan
5. Lingkungan Sumanding Kulon
Dari lima lingkungan tersebut sebagian merupakan wilayah perkotaan
yang sangat potensial karena terdapat pusat perekonomian dan
perdagangan berupa pertokoan, perbankan serta jasa perhotelan sehingga
sangat menunjang terhadap PAD Kota Banjar. Dua diantara lima lingkungan
yaitu lingkungan Sukarame dan Sumanding Kulon sebagiannya merupakan
wilayah pertanian yang juga merupakan penunjang perekonomian.
Visi dan Misi Kelurahan Mekarsari yaitu :
VISI :
“Terwujudnya Kehidupan masyarakat Kelurahan Mekarsari yang tertib,
mandiri dan religius melalui pelayanan kemasyarakatan yang prima“
MISI :
1. Meningkatkan kesadaran hukum dan menegakkan supremasi hukum;
2. Mengembangkan dan memberdayakan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah;
3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dengan berlandaskan nilai-
nilai luhur keagamaan;
4. Memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan mudah sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
Jumlah Penduduk di Kelurahan Mekarsari di akhir tahun 2014 adalah
17.441 jiwa atau 5.137 KK, dengan jumlah penduduk berjenis kelamin laki-
laki sebanyak 9.024 jiwa dan perempuan 8.417 jiwa. Sebagian besar dari
penduduk ini memiliki mata pencaharian dalam bidang perdagangan.
B. INOVASI KELURAHAN MEKARSARI
1.Bidang Kesehatan Masyarakat
- Becak Posyandu
Dasar :
Berita Acara kesepakatan pembelian becak posyandu tanggal 14 Juli
2010
Penjelasan :
Beranjak dari kebutuhan alat tranportasi yang mendesak, yang kala itu
dirasakan oleh pengurus posyandu terutama ketika ada ibu hamil yang
akan melahirkan dan perlu diantar ke tempat persalinan, Pengurus
Posyandu di RW 04 akhirnya mengumpulkan modal pada tahun 2010
bersumber dari swadaya masyarakat dan para donatur sehingga dapat
membeli 1 buah Becak. Becak ini diberi nama “CANDU ASMARA”
(beCAk posyaNDU Angkutan Swadaya MAsyaRAkat). Becak tersebut
disewakan kepada masyarakat dengan setoran Rp. 2000,- / hari. Uang
hasil sewa becak tersebut dikumpulkan untuk kebutuhan posyandu dan
bahkan dapat menambah jumlah becak hingga tahun 2015 menjadi 4
becak. Selain itu, becak tersebut dapat digunakan oleh masyarakat
setempat sebagai posyandu mobile yang bermanfaat untuk
mensweeping sasaran posyandu yang tidak dapat datang pada hari
buka posyandu, juga sebagai “ambulance”nya posyandu yang siap
siaga untuk mengantar ibu hamil yang akan bersalin ataupun
masyarakat yang sakit menuju ke tempat layanan kesehatan.
Dampak positif :
- D/S posyandu meningkat, pada tahun 2013 : D/S 85%, tahun 2014 :
D/S 90%
- Tersedianya transportasi siaga
- Mengurangi pengangguran
- Balitung (Balita Menabung)
Dasar :
Surat edaran Lurah Mekarsari No : 148/213.a-Kel, Tanggal 08 Juli 2014
Penjelasan :
Dalam rangka memasyarakatkan gerakan gemar menabung, dan
mengingat masih banyaknya masyarakat yang belum menyadari akan
pentingnya dana cadangan untuk keseshatan, maka Kelurahan
Mekarsari mengadakan Program Balitung. Program ini diperuntukan
bagi orang tua yang memiliki balita agar menabung setiap bulan ketika
kunjungan ke posyandu. Uang tabungan tersebut dapat digunakan
sewaktu-waktu oleh orang tua balita ketika anak sakit yang
membutuhkan biaya pengobatan.
Dampak positif :
Meringankan biaya pengobatan ketika anak sakit.
2.Bidang Pemerintahan
- Pengentrian Profil Kelurahan dengan Software DDK
Pengentrian Data Dasar Keluarga
Sumber utama dalam pengentrian Data Dasar Keluarga (DDK)
adalah Kartu Keluarga oleh sebab itu kami melakukan Inovasi dalam
pelaksanaan pengentrian data DDK agar menghindari kesalahan
pengentrian seperti Nomor Kartu Keluarga, NIK, Nama Kepala Keluarga
dan Anggota Keluarga, Tempat Tanggal Lahir dll yang tertera dalam
Kartu Keluarga dengan memanfaatkan data BIP (Buku Induk
Kependudukan) yang berasal dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil, hal ini selain memudahkan pencacah dalam melaksanakan
pendataan sekaligus juga untuk mengevaluasi keberadaan Penduduk di
Kelurahan Kami.
Data penduduk yang ada di kelurahan terbagi menjadi 2 (dua) yaitu
data yang berasal dari BIP dan DDK, data BIP bersifat administratif
dimana perubahan data tersebut hanya dapat dilakukan melalui
prosedur pengajuan yang bersangkutan (penduduk) dengan melengkapi
persyaratan administratif. Sedangkan data DDK merupakan data faktual
dilapangan yang diperoleh berdasarkan pendataan secara door to door
oleh petugas pencacah kepada Kepala Keluarga. Untuk meminimalkan
perbedaan data yang diakibatkan oleh dua hal tersebut kami
menggabungkan kedua metode tersebut untuk mengisi DDK, sehingga
dapat diketahui penduduk yang secara administratif tercatat
keberadaanya dalam BIP namun secara faktual yang bersangkutan telah
meninggal/pindah, ataupun sebaliknya penduduk yang secara faktual
ada keberadaanya namun secara administratif (data BIP) tidak tercatat.
Dari temuan pendataan tersebut nantinya menjadi bahan pembinaan
lurah dalam rapat koordinasi Ketua RT/RW yang dilaksanakan setiap
bulan sekaligus pembagian insentif RT/RW agar dapat segera dilakukan
penyesuaian oleh penduduk yang bersangkutan. Dimana tindak
lanjutnya menjadi bahan laporan dalam LAMPID (Lahir Mati Pindah
Datang) yang disampaikan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil.
Adapun tahapan pengentrian sebagai berikut :
Tahap Persiapan Pencacah (Pencairan data DDK) :
1. Pencacah melibatkan Ketua RT.
2. Pencacah dibekali Blangko DDK dan lembar BIP (Buku Induk
Kependuddukan) per RT .
3. Pencacah mendata Kepala Keluarga secara door to door
menggunakan Blangko DDK dengan berpedoman kepada data BIP
atau Kartau Keluarga.
4. Berdasarkan Pendataan tersebut Pencacah dapat mengetahui :
a. Adanya Perbedaan data BIP atau Kartu Keluarga dengan data
Faktual di lapangan
Contoh :
1. Di Kartu Keluarga (KK) Masih tercatat namun sudah meninggal
2. Di Kartu Keluarga (KK) belum tercatat Kelahiran, Pindah,
Datang. dan
3. Kepala Keluarga tersebut masih tercatat di RT, RW, Lingkungan
atau Kelurahan lain
b. Selanjutnya Pencacah (Ketua RT) memberikan pemahamam
kepada masyarakat tentang pentingnya data Kependudukan.
Tahap Pengentrian DDK :
1. Pengentrian DDK dikerjasamakan dengan pihak SMK Negeri 1 Banjar
dengan naskah kerjasama Nomor : 421.5/095-SMK.01/disdikbud/2014
tanggal 18 Agustus 2014.
2. Sambil menunggu data dari Pencacah, Operator mengentri dahulu
data DDK (Data Dasar Keluarga) mengunakan data BIP melalui
software dientrikan ke Website www.prodeskel.pmd.kemendagri.go.id
3. Ketika lembar DDK (Data Dasar Keluarga) masuk dari Pencacah, maka
operator mengentri sisa data yang ada di DDK seperti Data Aset, Data
Kesehatan Keluarga dll.
Pengentrian Potensi dan Tingkat Perkembangan Kelurahan
Dalam pengentrian Potensi dan Tingkat Perkembangan Kelurahan
kami melibatkan antara lain :
1. BAPPEDA Kota Banjar untuk data Batas Wilayah, Luas Wilayah
2. Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy Kota Banjar untuk Iklim
3. PPL Pertanian Kecamatan Banjar untuk Potensi Pertanian dan
Peternakan
4. UPT Pendidikan Kecamatan Banjar untuk tingkat Pendidikan
5. Dinas Capilduk Kota Banjar untuk Potensi Sumber Daya Manusia
6. Dinsosnakertrans Kota Banjar untuk Tenaga kerja dan kualitas
anggkatan kerja
7. Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk data Kesehatan, sanitasi
lingkungan
8. Polsek Banjar untuk data keamanan dan ketertiban dan
Kedaulatan Politik Masyarakat.
9. Panitia Pemungut Suara Kelurahan untuk mengetahui tingkat
partisipasi masyarakat.
Dampak Positif :
Pengentrian profil kelurahan semakin cepat, dan data semakin akurat.
3.Bidang Keamanan dan Ketertiban
- Poskamling Terpadu
Dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban, masyarakat di
lingkungan RT 04/18 menjalankan kegiatan siskamling. Sarana dan
prasarana sangat didukung dengan adanya Poskamling. Poskamling ini
merupakan lain dari pada yang lain, karena poskamling ini merupakan
Poskamling Terpadu, dikatakan terpadu karena memadukan fungsi-
fungsi dalam bidang yang sangat bermanfaat diantaranya:
1. Fungsi Kemanan dan Ketertiban, yakn poskamling sebagai antisipasi
kriminalitas, penyakit masyarakat dan bencana.
2. Fungsi sosial, yakni Poskamling sebagai sarana silaturahmi penduduk.
Kegiatan poskamling tidak hanya di malam hari, di siang hari pun
keberadaan poskamling ini sangat bermanfaat sebagai sarana
masyarakat untuk bertukar pikiran bahkan menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat.
3. Fungsi kesehatan, yakni poskamling sebagai langkah pertolongan
pertama pada saat ada masyarakat yang mengalami
kecelakaan/menderita sakit.
4. Fungsi seni dan budaya, yakni poskamling sebagai sarana
menyampaikan pesan-pesan dan ajakan positif melalui kreasi seni
yang dibuat dengan membuat harmonisasi irama dari kohkol-kohkol
yang ada di poskamling.
Dampak Positif :
Kemanan dan ketertiban lingkungan dapat terjaga serta masyarakat
semakin harmonis.
4.Bidang Pendidikan
- Program SMS (Sehari Minimal Seribu)
Dasar :
Surat edaran Lurah Mekarsari No : 148/213.b-Kel, Tanggal 08 Juli 2014
Penjelasan :
Untuk menggerakkan masyarakat gemar menabung, Kelurahan
Mekarsari membuat program SMS (Sehari Minimal Seribu). Program ini
ditujukan untuk anak sekolah ataupun orang tua yang memiliki anak
sekolah, agar menabung setiap hari di sekolah minimal Rp.1000,- .
Setiap tahun ajaran baru uang tabungan dapat diambil untuk keperluan
membeli kebutuhan sekolah anaknya.
Dampak Positif :
Meringankan biaya kebutuhan sekolah di tahun ajaran baru.
5. Bidang Ekonomi Masyarakat
- “KECRET” (Kencleng Kredit Macet)
Penjelasan :
Dalam rangka mengurai dan mengurangi tingkat kemacetan yang ada
di Koperasi Surya Mekar Kelurahan Mekarsari, Pengurus Koperasi
membuat program “KECRET” (Kencleng Kredit Macet). Masyarakat
peminjam khususnya yang berada di kategori macet diberikan
celengan oleh pengurus koperasi untuk setiap hari diisi minimal
Rp.5000,-. Setiap bulan pegawai koperasi mendatangi warga tersebut
untuk mengambil hasil tabungannya untuk dijadikan setoran dari
pinjaman warga tersebut.
Dampak Positif :
Tingkat kemacetan pinjaman berkurang terbukti pada Tahun 2013
tingkat kemacetannya 13% sedangkan pada Tahun 2014 menurun
menjadi 11%.
6.Bidang Partisipasi Masyarakat
- Mekarsari Berbagi
Kegiatan ini sebagai upaya membangun pasrtisipasi masyarakat
khususnya dalam meningkatkan rasa kepedulian sosial. Sasarannya
adalah kepada masyarakat kurang mampu, anak yatim, korban
bencana dan lain-lain. Partisipasi berupa donasi yang diberikan baik
dari tokoh masyarakat, perusahaan, perbankan ataupun pihak lainnya.
Dampak positif :
Timbulnya rasa peduli sosial yang tinggi, dan terbantunya masyarakat
yang kurang mampu.
7.Bidang Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
- Satu Rumah (minimal) Satu Tanaman :
Dasar :
Surat Edaran Ketua TP PKK Kelurahan Mekarsari nomor 660/01/PKK-Kel
Tanggal 05 Januari Tahun 2015
Penjelasan :
Dalam rangka “menghijaukan” lingkungan di Kelurahan Mekarsari TP
PKK Kelurahan Mekarsari menghimbau agar setiap rumah yang ada di
Kelurahan Mekarsari wajib memiliki minimal 1 jenis tanaman yang
ditanam di pekarangannya, diutamakan tanaman obat keluarga
ataupun jenis tanaman warung hidup. Hal ini untuk mendukung
program ketahanan pangan di masyarakat.
Dampak Positif :
Kebutuhan pangan masyarakat terbantu, dan lingkungan semakin
sehat.
C.PROGRAM UNGGULAN KELURAHAN MEKARSARI
1.Bidang Keamanan dan Ketertiban
- “SIKAT” (Sidak Kos-Kosan dan Anti Maksiat)
Dasar :
Surat Edaran Lurah Mekarsari No : 148/268.a-Kel, Tanggal 27 Agustus
2014
Penjelasan :
sebagai salah satu langkah menciptakan keamanan dan ketertiban di
masyarakat maka Kelurahan Mekarsari mengadakan program “SIKAT”
(Sidak Kos-Kosan dan Anti Maksiat). Hal ini diupayakan agar
keberadaan kos-kosan tidak menjadi tempat yang disalahgunakan
untuk hal-hal kemaksiatan. Program ini bekerja sama dengan Babinsa,
Babinkamtibmas dan Bindes Pol PP yang bertugas di Kelurahan
Mekarsari.
Dampak Positif :
Penyakit masyarakat berkurang.
- Lomba Poskamling
Dasar :
Berita Acara penetapan kejuaraan Lomba Poskamling Tanggal 21
Oktober 2014
Penjelasan :
sebagai salah satu upaya mengaktifkan siskamling dengan kegiatan
ronda malam, dan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan
maka Kelurahan Mekarsari mengadakan Lomba Poskamlling Tingkat
Kelurahan. Kegiatan ini bekerja sama dengan Babinsa,
Babinkamtibmas dan Bindes Pol PP yang bertugas di Kelurahan
Mekarsari.
Dampak Positif :
Masyarakat sadar akan pentingnya siskamling melalui ronda malam
2.Bidang Partisipasi Masyarakat
- Bank Sampah PBB
Dasar :
Berita Acara pembentukan bank sampah melati RW 02 tanggal 09
Januari 2011
Penjelasan :
Dalam rangka memanfaatkan sampah agar menjadi sesuatu memiliki
nilai lebih, maka Warga di RW 02 Lingkungan Cimenyan 1 membentuk
bank sampah yang diberi nama bank sampah melati. Warga RW 02
bergotong royong mengumpulkan sampah non organik agar dapat
diserahkan kepada pengurus Bank Sampah. Hasil pengumpulan
sampah dijual melalui Dinas Kebersihan ataupun langsung ke tukang
rongsok yang sudah diajak bekerja sama. Hasil penjualan sampah
ditabung di bank sampah, dan uangnya diutamakan unutk membayar
PBB setiap tahun, bahkan uang tabungan semua anggota dapat
digulirkan menjadi simpan pinjam warga RW 02.
Dampak Positif :
Realisasi pembayaran PBB meningkat terbukti pada tahun 2013
Realisasi PBB yakni 83%, sedangkan tahun 2014 yakni 92%.
- Jum’at Berkeringat
Dasar :
Surat Keputusan Lurah Mekarsari No : 148/Kpts.09.a-Kel/2014, Tanggal
05 Juni 2014
Penjelasan :
Dalam rangka memasyarakatkan olah raga serta meningkatkan kebersihan di
lingkungan maka Kelurahan Mekarsari menetapkan program “Jum’at
Berkeringat”. Program ini yakni Setiap hari jum’at ke-1 dan 3 seluruh
perangkat dan masyarakat melaksanakan kegiatan senam, sedangkan
jum’at ke-2 dan 4 melaksanakan kegiatan kebersihan di lingkungan.
Dampak Positif :
Masyarakat sehat, dan lingkungan bersih
3.Bidang Pemerintahan
- Pelayanan 3AT (Cepat, Tepat, Akurat)
Dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat,
Kelurahan Mekarsari menjalankan prinsip 3AT yakni cepAT, tepAT dan
akurAT. Cepat waktu pengerjaannya, tepat prosudernya, dan akurat
datanya. Hal ini didukung dengan disusunnya SOP pelayanan di
Kelurahan Mekarsari.
Dampak Positif :
Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan di Kelurahan Mekarsari
meningkat dengan nilai indeks kepuasan masyarakat yakni 79 (baik) .
- SAJI “selaSA mengaJI”
Dasar :
Pengumuman Kelurahan Mekarsari No : 148/228.a-Kel tanggal 19 Juli
2014
Penjelasan :
Program ini dilaksanakan setiap hari selasa setelah apel pagi, dalam
rangka meningkatkan kecintaan perangkat kelurahan terhadap Al-
Qur’an dan mendukung program Gerakan Masyarakat Mengaji yang
dicanangkan Pemerintah Kota Banjar. Setelah mengaji dilanjutkan
dengan kegiatan briefing kelurahan.
Dampak Positif :
Memberi kehangatan di dalam kantor, menambah nilai ibadah dan
meningkatkan kekompakan di antara perangkat kelurahan.
4.Bidang Kesehatan Masyarkat
- Kampung KB
Kampung KB merupakan salah satu program untuk meningkatkan
jumlah akseptor KB dan mendukung program pemerintah dengan
semboyan “dua anak lebih baik”.
Keberadaan kampung KB di Kelurahan Mekarsari berada di RW 12
Lingkungan Sukarame. Kampung KB tersebar disemua Desa dan
Kelurahan yang ada di Kota Banjar. Berkat keberhasilan program KB
melalui adanya kampung KB ini maka di tahun 2012 Pemerintah Kota
Banjar mendapat penghargaan berupa Inovatif Government Award
(IGA)
Dampak positif :
Akseptor KB semakin meningkat, dan menekan jumlah penduduk.
5.Bidang Lembaga Kemasyarakatan
- Karang Taruna Ngaronda :
Karang taruna, dan organisai Gabungan Setia Putera (GSP) di RW 10
menjalankan kegiatan ronda malam yang pada dasarnya biasa
dilakukan oleh orang tua. Hal ini agar pemuda pun dapat berpartisipasi
dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan serta
memanfaatkan waktu di malam hari dengan kegiatan yang positif.
Dampak Positif :
Peran pemuda semakin dirasakan oleh masyarakat.
- WPA (Warga Peduli AIDS) :
WPA merupakan wadah organisasi bagi masyarakat yang peduli
terhadap bahaya AIDS. WPA bertugas untuk mensosialisasikan tentang
bahaya, penularan dan penanggulangan AIDS agar masyarakat
memiliki pengetahuan dan angka AIDS tidak terus bertambah. WPA
memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak mengucilkan
ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) serta memberikan motivasi dan
menuntun ODHA agar hidup lebih baik.
Dampak Positif :
Masyarakat paham tentang bahaya, penularan dan penanggulangan
AIDS dan ODHA tidak merasa dikucilkan.
D.PRODUK UNGGULAN KELURAHAN MEKARSARI
1.Bidang Industri Pangan
- Otokowo
Otokowo merupakan sejenis makanan khas tradisional yang terbuat
dari bahan baku tepung terigu, dibentuk bulat pipih dan digoreng
sehingga mengembang seperti kerupuk kecil. Makanan ini merupakan
makanan khas sejak dahulu kala yang masih bertahan sampai dengan
sekarang. Selain dari namanya yang unik rasa yang gurih bercampur
manis dan sensasi renyah yang menempel di lidah saat dimakan
menjadikan otokowo diburu oleh masyarkat sebagai makanan cemilan
ataupun sebagai bahan oleh-oleh keluarga.
- Ranginang pasundan
Ranginang bagi masyarakat di tanah sunda memang sudah tidak aneh
lagi. Akan tetapi ranginang yang satu ini memiliki varian rasa yang
variatif, diantaranya original, terasi, keju, dan pedas. Selain rasanya
yang gurih, kerenyahanpun menjadikan ranginang pasundan ini sudah
dapat dinikmati oleh masyarakat hingga ke luar Kota Banjar.
2.Bidang Industri Sandang
- Konveksi
UKM As-Salam merupakan salah satu industri sandang yang
memproduksi pakaian jadi seperti kaos, sandal dan tas. Produk yang
dihasilkan dari UKM ini menonjolkan identitas Kota Banjar sehingga
membangkitkan rasa cinta terhadap pemakaian produk hasil daerah
sendiri.
3.Bidang Industri Papan
- Kursi Rotan
Mebeulair yang terbuat dari rotan memiliki nuansa yang alami ketika
dipakai di rumah. Produksi kursi dari rotan ini sudah bertahan puluhan
tahun karena banyaknya peminat terhadap kursi yang terbuat dari
rotan ini. Di Kelurahan Mekarsari, produksi kursi rotan ini berada di RW
19 Lingkungan Sumanding Kulon. Selain memproduksi kursi rotan,
kerajinan dari batok kelapa dan bahan alami lainnya pun dijadikan
sebagai bahan oleh-oleh khas Kota Banjar.
Demikian selayang pandang Kelurahan Mekarsari tentang
gambaran umum, inovasi, progam dan produk unggulan.
Mekarsari, 2015
Lurah Mekarsari,
RINA PURNAMA SARI, S.STPNIP 19870831 200602 2 001